Depresi adalah gangguan emosi berat yang ditandai oleh perasaan sedih, kehilangan minat, gangguan tidur, dan penurunan energi selama dua minggu. Faktor risikonya termasuk genetika, stres, dan kehilangan. Gejalanya dapat bervariasi dari kesedihan hingga agitasi, dan pengobatannya meliputi antidepresan dan terapi elektrokonvulsif.
1. D E P R E S I
K E L O M P O K
IV
SUSI HERLINA
FITRAH WAHYUNI
ZAINAL MUSTAFA
OSRI DAYA NINGSIH
LIA EDAYANI
CITRA NOVAYANTI
FITRIAWATI
A3 KEPERAWATAN
2. A. D E F I N I S I
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau
emosi yang disertai komponen psikologik : rasa
susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak
bahagia, serta komponen somatik:
anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin),
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi merupakan gangguan alam perasaan
yang berat dan dimanifestasikan dengan
gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang
hebat, lama dan menetap pada individu yang
bersangkutan.
3. B. Kepekaan Reaksi berduka supresi
Diperkirakan 2/3 pasien terdepresi merenungkan bunuh diri,
10-15 % melakukan bunuh diri.Tetapi pasien terdepresi
kadang-kadang tampak tidak menyadari depresinya dan tidak
mengeluh suatu gangguan mood, walaupun mereka
menunjukan penarikan diri dari keluarga, teman, dan aktifitas
sebelumnya menarik diri mereka.
97 % mengeluh penurunan energi yang menyebabkan kesulitan
dalam menyelesaikan tugas, sekolah dan pekerjaan dan
penurunan motifasi. 80 % mengeluh susah tidur, khususnya
terbanguna pada dini hari (insomia terminal) dan sering
terbangun pada malam hari .
Pada kenyataannya kecemasan merupakan gejala yang sering
pada depresi (90 % ). Kecemasan termasuk serangan panik,
penyalahgunaan alcohol, dan keluhan somatic (konstipasi, dan
nyeri kepala) sering kali mempersulit pengobatan depresi.
Gejala kognetif adalah laporan subyektif yang berupa ketidak
mampuan berkosentrasi (84 %), dan gangguan dalam berfikir
(67 %)
4. C. FAKTOR PREDISPOSISI
1.Teori biologis
Faktor Genetik.
Biokimia.
2.Teori psikososial
Psikoanalisa.
Teori agresi
Teori kehilangan
Teori kepribadian
Model kognitif
Model belajar ketidakberdayaan
Model perilaku
5. D. FAKTOR PRESIPITASI
Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam
perasaan meliputi factor, biologis, psikologis,
sosiala budaya
Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang
disebabkan oleh obat-obatan atau berbagai
penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma , dan
ketidakseimbangan metabolisme.
Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih
sayang, termasuk kehilangan cinta seseorang,
dan kehilangan harga diri.
Faktor sosial budaya kehilangan peran,
perceraiam, kehilangan pekerjaan.
6. F. Perilaku dan mekanisme
koping
Perilaku yang berhubungan dengan depresi
bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan dan
kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi
agitasi
Depresi yaitu perasaan berduka yang belum
terselesaikan , mekanisme koping yang
digunakan adalah represi, supresi, denael dan
disosiasi.Tingkah laku mania merupakan
mekanisme pertahanan terhadap depresi yang
diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam
menghadapi kehilangan.
7. G. Perilaku yang berhubungan
dengan depresi
Afektif
Kognitif
Fisik
Tingkah laku
8. H. Kriteria episode Depresi Berat1. Lima atau lebih gejala berikut telah ditemukan selama periode
dua minggu yang sama dan mewakili perubahan dari fungsi
sebelumnya ; sekurangnya satu dari gejala yaitu mood
terdepresi atau hilangnya minat atau kesenangan.
Mood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti
yang ditunjukan oleh laporan subyektif (misalnya merasa sedih atau
kosong) atau pengamatan yang dilakukan orang lain (tampak sedih).
Catatan pada anak-anak dan remaja dapat berupa mood yang mudah
tersinggung.
Hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam semua, atau
hampir semua, aktifitas sepanjang hari, hamper setiap hari (seperti
yang ditunjukan keterangan subyektif atau pengamatan yang
dilakukan oleh orang lain).
Penurunan berat makan yang bermakna jika tidak melakukan diet
atau penambahan berat badan (misalnya perubahan berat badan
lebih dari 5 % dalam satu bulan), atau penurunan atau peningkatan
nafsu makan hampir setiap hari.Catatan pada anak-anak,
pertimbangan kegagalan untuk mencapai pertambahan berat badan
yang diharapkan.
In somnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat dilihat
oleh orang lain, tidak semata-mata perasaan subyektif adanya
kegelisahan atau menjadi lamban).
9. LANJUTAN…………….
1. Kelelahan atau hilangnya energi hampir setiap hari
Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat (mungkin
bersifat waham) hampir setiap hari (tidak semata-mata mecela diri sendiri atau
menyalahkan karena sakit)
Hilangnya kemampuan untuk berfikir atau memusatkan perhatian , atau tidak dapat
mengambil keputusan , hampir setiap hari (baik oleh keterangan subyektif atau seperti
yang dilihat oleh orang lain).
Pikiran akan kematian yang rekuren (bukan hanya takut mati), ide bunuh diri yang
rekuren tanpa rencana spesifik,atau usaha bunuh diri atau rencana khsus untuk
melakukan bunuh diri.
2. Gejala tidak memenuhi criteria untuk episode campuran
3. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan dalam funsgi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
4. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat
yang disalahgunakan , suatu medikasi)atau suatu kondisi medis umum
(hipoterodisme
5. Gejala tidak lebih baik diterangkan oleh duka cita , yaitu setelah kehilangan
orang yang dicintai , gejala menetap lebih dari 2 bulan atau ditandai oleh
gangguan fungsional yang jelas , berokupasi morbid dengan rasa tidak
berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik, atau retardasi psikomotor.
10. I. Kriteria untuk penentu Keparahan
Episode Depresi Berat Sekarang
(atau paling akhir)1. Ringan : jika ada gejala yang melebihi dari yang
diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala
menyebabkan hanya gangguan ringan dalam
fungsi pekerjaan atau dalam aktifitas sosial yang
biasanya hubungan dengan orang lain
2. Sedang : Gejala atau gangguan fungsional
berada di antara ringan dan parah
3. Parah tanpa ciri psikotik : beberapa gejala adalah
melebihi yang diperlukan untuk membuat
diagnosis, dan gejala dengan jelas menggunggu
fungsi pekerjaan atau aktifitas sosisal yang
biasanya atau hubungan dengan orang lain.
12. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Resiko tinggi terhadap kekerasan yang diarahkan pada diri b/d
alam perasan tertekan, perasaan bahwa dirinya tidak
berharga, keputusaan, kemarahan yang ditujukan ke dalam
dirinya, perasaan yang ditinggalkan oleh orang yang berkana,
halusinasi
B. Berduka disfungsional b/d kehilangan yang nyata atu
dirasakan dari beberapa konsep nilai untuk individu,
kehilangan yang terlalu berat, perasaan bersalah yang
disebabkan oleh hubungan ambivalen dengan konsep
kehilangan
C. Gangguan harga diri b/d kurangnya umpan balik
positif,perasaan ditolak oleh orang terdekat, sejumlah
kegagalan
D. Isolasi social b/d regresi perkembangan, perilaku- perilaku
egoisentris, kerusakan proses piker, waham, takut akan
penolakan atau kegagalan dalam berinteraksi, proses berduka
yang belum terselesaikan, tidak adanya orang yang
bermakana bagi klien atau teman sebaya.
13. LANJUTAN…………
E. Perubahan proses piker b/d menarik diri, ego
yang belum berkembang, kelainan kognitif
F. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
perasaan depresi, kurangnya nafsu makan
G. Gangguan pola tidur b/d alam perasaan
tertekan, ketakutan yang direpresi, perasaan
putus asa, rasa takut gagal, ansietas,
halusinasi, pikiran delusi