SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
ASUHAN KEPEREAWATAN KOMUNITAS
Pelaksanaan perawatan kesehatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan
yang tercakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sampai ketahap optimum melalui suatu
pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta
membantu memenuhi kebutuhan -kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengkajian.
Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
individu,keluarga dan masyarakat melalui pendekatan sosial dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Pengenalan masyarakat.
a) Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal kader maupun
informal kader.
b) Mengenal struktur Pemerintahan Desa.
c) Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat.
d) Pemetaan wilayah binaan.
2) Dilakukan melalui pengumpulan data atau yang lebih di kenal dengan survey
mawas diri dengan menggunakan instrumen pengumpulan data. Data tesebut
dapat diproleh melalui wawancara, observasi serta dokumentasi dan
pemerikksaan fisik terhadap keluarga dan masyarakat serta pihak-pihak yang
terkait,meliputi:
a) Keadaan geografis .
b) Demografi yang berkaitan dengan struktur penduduk,umur jenis kelamin
dan status.
c) Data cultural yang menyangkut tingkat pendidikan, pekerjaan, agama
kebiasaan adat istiadat penghasilan dan sebagainya.
d) Data kesehatan yang menyangkut penyakit yang pernah diderita.
e) Data kesehatan lingkungan yang menyangkut pembuangan sampah,
pembuangan air limbah, sumber air minum, tempat pembuangn
tinja,ventilasi, penerangan dan kebersihan rumah.
f) Sarana dan prasarana kesehatan yang ada.
b. Pengolahan data.
Data yang telah terkumpul kemudian diteliti kembali, divaliditas dan
rehabilitas, bila ada yang tidak atau kurang lengkap di lengkapi kembali, kemudian
baru diolah dengan langkah sebagai berikut:
1) Editing
2) Coding
3) Klasifikai
4) Tabulasi
5) Analisa
6) Perumusan masalah
7) Prioritas masalah
c. Perencanaan
Setelah data di olah dan di ketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi oleh individu, keluarga masyarakat dan kelompok secara keseluruhan dan
pertimbangkan faktor sebagai berikut:
1) Tujuan yang ingin dicapai.
2) Kelompok sasaran.
3) Jangka waktu.
4) Target yang ingin dicapai.
5) Biaya.
6) Sumber-sumber yang tarsedia di masyarakat ,tenaga pelaksana dari masyarakat
(kader kesehatan dasawisma dan sebagainya) dari puskesmas sebagai indikator
CHN dan tenaga kesehatan lainya serta unsur-unsur yang terkait seperti PKK,
pengurus PKMD, PLKB, pemuda dan sebagainya.
d. Pelaksanaan.
Setelah perencanaan di susun, maka selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan pada tingkat
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Kunjungan rumah (Home Visit) dan pelayanan asuhan keperawatan dirumah
(Home Care)
2) Bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan keperawatan kepada individu,
keluarga dan masyarakat.
3) Mendidik individu, keluarga kelompok dan masyarakat dalam pelaksanaan
perawatan dasar.
4) Menemukan kasus secara dini dan melaksanakan rujukan serta tindak lanjut
kasus yang dibina.
5) Mengadakan pendidikan dan pelatihan kader kesehatan, Dasa wisma dan
KPKIA.
6) Mengorganisir keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menanggulangi
masalah kehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
7) Mengembangkan kerja sama lintas sektor terhadap instansi dalam
penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan.
8) Mendorong partisipasi aktif individu, keluarga,kelompok dan masyarakat untuk
ikut serta dalam setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan dan
masyarakat.
9) Memanfaatkan posyandu, polindes, pos obat desa sebagai rujukan terdepan
dalam mengatasi masalah kesehatan keperawatan yang dihadapi sebelum
dirujuk ke puskesmas.
e. Penilaian dan pemantauan.
Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk memilih sejauh mana
keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat apakah telah
mencapai hasil yang maksimal atau belum sesuai dengan kriteria dan standar yang
telah di tetapkan. Penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan:
1) Selama pelaksanaan kegiatan.
2) Setelah pelaksanan kegiatan.
Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji ulang perencanaan
pembinaan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat, yang telah
disusun mencapai sasaran atau tidak dan penting juga untuk mengembangkan
perencanaan selanjutnya termaksud perluasan kegiatan dari segi kualitaf
(kualitas kegiatan ) apabila kegiatan tersebut mendatangkan manfaat yang besar
bagi masyarakat dan perluasan kegiatan bila dilihat dari segi kuntitas
(penambahan jumlah kegiatan ) bila kegiatan tersebut dipandang, perlu untuk
ditambah setelah meihat hasil-hasil yang dicapai.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
MASYARAKAT DUSUN III (LOHODU) DESA SIDAMANGURA
KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dalam Asuhan Keperawatan Komunitas dilakukan dengan cara observasi
langsung, wawancara, pendataan door to door, dan studi dari rekapitulasi data di Dusun III
(Lohodu) Desa Sidamangura Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna
1. Dimensi Lokasi
a. Batasan komunitas.
1. Batas Wilayah.
Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah salah satu lingkungan yang ada
di Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna. Dusun tersebut merupakan kawasan
dataran rendah.
Batas wilayah Dusun Lohodu adalah sebagai berikut :
a) Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kabelatu
b) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Guali
c) Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Kansopa
d) Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Pambabu
2. Karakteristik Batasan wilayah
Karakteristik Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura terdiri dari :
a) Perumahan
b) Perkebunan rakyat
c) Sungai
d) Hutan
3. Pembagian Wilayah.
Desa Sidamangura Terdiri atas 4 Dusun, yaitu Dusun I (Kansopa), Dusun II
(Kabelatu), Dusun III (Lohodu) dan Dusun IV (Pambabu).
b. Lokasi pelayanan kesehatan.
Tempat dan jarak pelayanan kesehatan:
Tempat berdirinya Puskesmas Sidamangura yaitu berada di tengah – tengah Desa
Sidamangura sehingga mudah dijangkau baik itu dengan kendaraan ataupun
dengan berjalan kaki. Sedangkan sarana RSUD Raha dapat dijangkau dengan
menggunakan transportasi darat.
Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan Di Dusun (Lohodu) Desa
Sidamangura
No Sarana Yankes Jarak Keterangan
1.
2.
Puskesmas Sidamngura
RSUD Raha
-
± 30 km
Sarana pelayan kesehatan
terjangkau.
Interpretasi data :
Berdasarkan data diatas fasilitas pelayanan kesehatan, Puskesmas dapat dijangkau dengan
jalan kaki karena berada dalam wilayah Dusun III (Lohodu), sedangkan RSUD Raha dapat di
jangkau dengan transportasi darat.
c. Gambaran geografis
1) Kesuburan tanah
Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura termasuk wilayah dataran rendah yang
terdiri dari perumahan penduduk, perkebunan, dan pekarangan milik penduduk
yang cukup subur dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman.
2) Ketinggian tanah
Dusun III (Lohodu) berada pada ketinggian diatas permukaan air rata - rata 4
meter.
d. Iklim
Terdapat dua jenis iklim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kelembaban udara
cukup dingin pada malam hari sedangkan siang hari cukup panas.
e. Flora dan fauna
1. Tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di Lingkungan III (Lohohdu) Desa
Sidamangura yaitu tanaman seperti kelapa dan berbagai jenis tanaman lainnya.
2. Hewan ternak yang banyak dipelihara oleh penduduk di Dusun III (Lohodu)
yaitu ayam.
2. Dimensi populasi
a. Ukuran
1. Penduduk Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah 316 jiwa dengan
komposisi terdiri dari 156 orang laki-laki dan 160 orang perempuan.
2. Jumlah kepala keluarga Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah 88 KK
dengan jumlah rumah sebanyak 85 rumah.
b. Kepadatan
Kepadatan penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura sangat jarang jika
dibandingkan dengan dusun kansopa, pambabu dan kabelatu.
c. Komposisi
Komposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain berdasarkan
kelompok umur dan jenis kelamin.
Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Dusun
III (Lohodu) Desa Sidamangura Kec. Kusambi
No Umur ( Tahun ) Jenis Kelamin Persentase (%)
L P Frekuensi
1. 0 - 5 tahun 16 17 33 10,4
2. 6 – 11 tahun 24 22 46 14,6
3. 12 – 25 tahun 45 46 91 28,8
4. 26- 45 tahun 43 47 90 28,5
5. 46 - 65 tahun 23 24 47 14,9
7. 65 tahun ke atas 5 4 9 2,8
Jumlah 156 160 316 100%
Interpretasi data:
Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura adalah berada pada usia produktif 228 (72,2%) dimana usia tersebut merupakan
salah satu sumber daya manusia yang potensial yang sedang berkembang sehingga mereka
nantinya dapat memecahkan masalah yang ada. Jumlah laki – laki yaitu sebanyak 156 orang
sedangkan perempuan berjumlah 160 orang.
4. Budaya Penduduk
Jenis etnis masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah suku Muna.
Pendidikan Penduduk
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura didapat data mengenai distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
sebagai berikut:
Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Dusun III (Lohodu)
Desa Sidamangura Tahun 2014
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1. SD 60 18,9
2. SMP 31 9,8
3. SMA 48 15,2
4. D1 0 0
5. D2 1 0,3
6. D3 3 1
7. S1 9 2,9
8. BLM/SMNTR/TDK SKLH 164 51,9
Jumlah 316 100%
Interpretasi data :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura, berpendidikan SD 60 (18,9%), SMP 31 (9,8%), SMA 48 (15,2%), D2 1
(0,3%), D3 3 (1%), S1 9 (2,9%), dan belum / sementara / tidak sekolah 164 (51,9%). Hal ini
dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu adanya pengetahuan yang kurang
terhadap masalah kesehatan, pengambilan keputusan, dan keputusan keluarga terhadap
masalah tersebut.
5. Pekerjaan Penduduk
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura didapat data mengenai distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan
sebagai berikut.
Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di Dusun III
(Lohodu) Desa Sidamangura
No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1. Pegawai negri 8 2,5
2. Petani 73 23,1
3. Nelayan 1 0,3
4. Honorer 2 0,6
5. Wiraswata 40 12,7
6. Polri 1 0,3
7. Ibu Rumah Tangga 47 14,9
8. Pelajar 100 31,7
9. Pensiunan 2 0,6
10. Tidak/belum bekerja 42 13,3
Jumlah 316 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di Dusun III (Lohodu)
Desa Sidamangura adalah bekerja sebagai petani 73 (23,1%). Jenis pekerjaan masyarakat
menentukan tingkat penghasilan sehingga hal ini dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga yang nantinya dapat mempengaruhi pemeliharaan kesehatan ( Lukman.M,
2003 ).
6. Mobilitas Penduduk
Penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah sebagian besar
berpenghasilan cukup.`
7. Pemanfaatan Waktu Luang oleh Penduduk
Waktu luang yang dimanfaatkan oleh penduduk adalah nonton TV dan kumpul bersama
keluarga di lingkungan mereka masing-masing.
3. Dimensi Sistem Sosial
Data Lingkungan Fisik
1. Perumahan
a. Distribusi Tipe Perumahan Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah
No Tipe Rumah Frekuensi Persentase (%)
1. Permanen 9 10,6
2. Semipermanen 4 4,7
3. Tidak permanen 72 84,7
Jumlah 85 100 %
Interpretasi Data :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
dengan tipe perumahan permanen yaitu 9 (10,6%). Menurut Etjang, (1993) keadaan
perumahan adalah suatu faktor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan
dan perumahan yang tidak cukup dan sempit akan mengakibatkan tingginya angka kejadian
penyakit dalam masyarakat.
b. Distribusi Status Kepemilikan Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah KK
No Kepemilikan Frekuensi Persentase (%)
1. Milik sendiri 85 96,6
2. Numpang 3 3,4
3. Sewa 0 0
4. Dinas 0 0
Jumlah 88 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 88 KK, 85 KK (96,6%) adalah mayoritas berstatus
kepemilikan rumah milik sendiri.
c. Distribusi Jenis Lantai Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah
No Jenis lantai Frekuensi Persentase (%)
1. Tanah 0 0
2. Papan 70 82,3
3. Tegel 9 10,6
4. Semen 6 7,1
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
mayoritas lantai rumahnya terbuat dari papan dengan 70 (82,3%).
d. Distribusi Sistem Ventilasi Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah
No Jendela/ventilasi Frekuensi Persentase (%)
1. Ada 80 94,1
2. Tidak ada 5 5,9
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura yang rumahnya mempunyai jendela/ventilasi adalah 80 rumah 94,1% dan 5
rumah 5,9% tidak memiliki jendela/ventilasi.
e. Distribusi Sistem Pencahayaan Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah
Rumah
No Pencahayaan Frekuensi Persentase (%)
1. Terang 80 94,1
2. Remang-remang 3 3,5
3. Gelap 2 2,4
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel di atas sistem pencahayaan rumah penduduk di dari 85 rumah adalah mayoritas
terang 80 rumah (94,1%)
f. Distribusi Jarak Rumah Penduduk dengan Tetangga berdasarkan Jumlah
Rumah
No Jarak rumah Frekuensi Persentase (%)
1. Bersatu 0 0
2. Dekat 85 100
3. Terpisah (lebih dari 1km) 0 0
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data:
Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura jarak rumahnya dengan tetangga adalah dekat 85 rumah (100%).
g. Distribusi Halaman Disekitar Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah
Rumah
No Halaman rumah Frekuensi Persentase (%)
1. Ada 85 100
2. Tidak ada 0 0
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 85 rumah (100%) penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura mempunyai halaman disekitar rumah.
h. Distribusi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Penduduk berdasarkan
Halaman Disekitar Rumah Penduduk
No Pemanfaatan pekarangan Frekuensi Persentase (%)
1. Kebun 4 4,7
2. Kolam 0 0
3. Kandang 8 9,4
4. Tidak dimanfaatkan 73 85,9
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa pemanfaatan pekarangan rumah penduduk di Dusun III
(Lohodu) Desa Sidamangura tidak dimanfaatkan 73 (85,9%).
2. Sumber air Bersih
a. Distribusi Sumber Air Penduduk Untuk Memasak dan Minum
berdasarkan Jumlah Rumah
No Sumber Air Frekuensi Persentase (%)
1. PAM 0 0
2. Sumur 82 96,5
3. Air sungai 3 3,5
4. Air mineral 0 0
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk, sumber air untuk memasak dan
minum adalah mayoritas bersumber dari air sumur 82 (96,5%).
b. Distribusi Sistem Pengolaan Air Minum Penduduk berdasarkan Jumlah
Rumah
No Pengolahan Frekuensi Persentase (%)
1. Dimasak 82 96,5
2. Tidak dimasak 3 3,5
3. Ultraviltrasi 0 0
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura mayoritas pengolahan air minumnya dengan cara di masak 82 (96,5%). Hal ini
menunjukkan kesadaran yang tinggi dari warga tentang pengolahan air minum.
c. Distribusi Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci Penduduk
berdasarkan Jumlah Rumah
No Sumber Air Frekuensi Persentase (%)
1. PAM 0 0
2. Sumur 82 96,47
3. Air sungai 3 3,53
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
mayoritas menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk mandi dan mencuci 82
(96,47%).
d. Distribusi Jarak Sumber Air Penduduk dengan Septik Tank
berdasarkan Jumlah Rumah
No Jarak Frekuensi Persentase (%)
1. Kurang dari 10 meter 35 41,2
2. Lebih dari 10 meter 50 58,8
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 35 rumah (41,2%) sumber air minumnya kurang dari 10
meter dengan septik tank, sumber air minumnya berjarak lebih dari 10 meter dengan septik
tank yaitu 50 rumah (58,8%). Hal ini berhubungan dengan sehat tidaknya sumber air minum
di lihat dari jarak antara sumber air minum dengan septik tank.
e. Distribusi Tempat Penampungan Air Sementara Penduduk berdasarkan
Jumlah rumah
No Tempat Penampungan Frekuensi Persentase (%)
1. Bak 9 10,6
2. Ember 60 70,6
3. Gentong 0 0
4. Lain-lain 16 18,8
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas terdapat 60 (70,6 %) buah rumah yang
menggunakan ember. Hal ini berkaitan dengan kualitas tempat penampungan air sementara
yang berpengaruh pada kesehatan penggunanya.
f. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Air Penduduk berdasarkan
Jumlah Rumah
No Kondisi Tempat
Penampungan
Frekuensi Persentase (% )
1. Tertutup 59 69,41
2. Terbuka 26 10,59
Jumlah 85 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah, 59 (69,41%) rumah dengan kondisi tempat
penampungan air tertutup dan masih 26 (10,59%) rumah dengan kondisi penampungan airnya
terbuka. Hal ini berkaitan dengan tempat penampungan air yang dapt berpotensi sebagai
tempat berkembangnya jentik nyamuk sebagai penyebab dari penyakit malaria dan DBD.
g. Distribusi Pemeliharaan Tempat Penampungan Air Penduduk
berdasarkan Jumlah Rumah
No Pemeliharaan Frekuensi Persentase (% )
1. 2 x seminggu 37 43,53
2. 1 x seminggu 48 56,47
Jumlah 85 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 37 (43,53%) rumah yang membersihkan tempat
penampungan airnya 2 x seminggu dan 48 (56,47%) rumah yang membersihkan tempat
penampungan airnya sekali dalam seminggu. Hal ini berkaitan dengan kebersihan tempat
penampungan air yang dapat berpotensi sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk.
h. Distribusi Kondisi Air Penduduk berdasarkan Sumber Air
No Kondisi Air Frekuensi Persentase (%)
1. Berwarna 0 0
2. Berbau 0 0
3. Berasa 0 0
4. Tidak berasa/berwarna 85 85
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 100% rumah kondisi airnya sudah memenuhi syarat
kesehatan
3. Sistem Pembuangan Sampah
a. Distribusi Tempat Pembuangan Sampah berdasarkan Jumlah Rumah
No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%)
1. Tempat pembuangan umum 0 0
2. Di sungai 0 0
3. Di timbun 1 1,18
4. Dibakar 60 70,58
5. Di sembarang tempat 24 28,23
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura membuang sampah dengan dikumpulkan lalu dibakar yaitu 60 (70,58%),
ditimbun 1(1,18%), dan sebagian besar membuang sampah disembarang tempat sebesar 24
(28,23%). Menurut Slamet Soemirat (1991) sampah dapat menyebabkan pengaruh langsung
dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung adalah menyebabkan pembusukan
dan mengandung racun pathogen sedangkan pengaruh tidak langsung adalah sampah menjadi
bersarangnya vektor penyebab penyakit dan dapat menyumbat saluran air dimusim hujan.
Dengan tidak adanya pembuangan akhir sampah di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
merupakan salah satu masalah tersendiri bagi penduduk setempat.
b. Distribusi Tempat Penampungan Sampah Sementara Penduduk
berdasarkan Jumlah Rumah
No Penampungan Frekuensi Persentase (% )
1. Ada 42 49,4
2. Tidak ada/sembarangan 43 50,6
Jumlah 85 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas 43 (50,6%) rumah tidak mempunyai / sembarangan
tempat untuk menampung sampah sementara. Sedangkan yang memiliki tempat
penampungan sementara 42 (49,4%)
c. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara
berdasarkan Jumlah Tempat Penampungan Sampah Sementara
No Kondisi penampungan Frekuensi Persentase (% )
1. Tertutup 18 42,9
2. Terbuka 24 57,1
Jumlah 42 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 24 (57,1%) yang mempunyai tempat penampungan
sampah sementara dalam keadaan terbuka dan 18 (42,9%) rumah mempunyai tempat
penampungan sampah dalam keadaan tertutup. Untuk tempat penampungan sampah terbuka
kurang baik bagi kesehatan karena dapat menimbulkan bau tidak sedap dan dapat menjadi
tempat berkembang biaknya vektor penyakit sedangkan untuk tempat penampungan sampah
tertutup dapat mencegah berkembang biaknya bibit penyakit.
d. Distribusi Jarak Tempat Penampungan Sampah berdasarkan Jumlah
Rumah
No Jarak denagn Rumah Frekuensi Persentase (%)
1. Kurang dari 5 meter 36 85,7
2. Lebih dari 5 meter 6 14,3
Jumlah 42 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 6 rumah (14,3%) jarak penampungan sampah dengan rumah
lebih dari 5 meter dan 36 rumah (85,7%) jarak penampungan sampah dengan rumah kurang
dari 5 meter.
4. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
a. Distribusi Kebiasaan Buang Air Besarberdasarkan Jumlah Rumah
No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%)
1. WC 64 75,3
2. Sungai 1 1,2
3. Sembarang tempat 20 23,5
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 jumlah rumah 64 (75,3%) rumah sudah mempunyai
WC, dan 20 rumah (23,5%) kebiasaan BAB disembarang tempat. Hal ini sangat tidak baik
bagi kesehatan karena dapat menjadi sumber penularan penyakit dan menimbulkan bau yang
tidak sedap.
b. Distribusi Kepemilikan Jamban Keluarga berdasarkan Kebiasaan Buang
Air Besar (WC)
No Jenis Jamban Frekuensi Persentase (%)
1. Cemplung 37 57,8
2. Leher Angsa 27 42,2
Jumlah 64 100%
Interpretasi data :
Berdasarkan hasil pendataan melalui observasi dan wawancara terhadap kepemilikan jamban
keluarga di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura diperoleh gambaran bahwa dari 64 rumah
yang ada, mayoritas mempunyai cemplung 37 (57,8%).
c. Distribusi Kepemilikan SPAL berdasarkan Jumlah Rumah
No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%)
1. Resapan 63 74,2
2. Selokan 7 8,2
3. Sembarang tempat 15 17,6
Jumlah 85 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terdapat 63 (74,2%) rumah membuang air limbahnya resapan, selokan 7
(8,2%), membuang air limbahnya di sembarang tempat 15 (17,6%). Dapat disimpulkan
bahwa kesadaran masyarakat akan akibat dari sanitasi dari lingkungan yang buruk masih
kurang, dimana masih banyaknya penduduk yang tidak memiliki SPAL hal tersebut jika tidak
ditanggulangi akan memudahkan timbulnya berbagai macam penyakit.
5. Hewan Peliharaan
a. Distribusi Kepemilikan Hewan Ternak Di Rumah berdasarkan Jumlah
Rumah
No Hewan Peliharaan Frekuensi Persentase (%)
1. Ada 53 62,4
2. Tidak ada 32 37,6
Jumlah 85 100%
Interpretasi :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 53 rumah (62,4%) mempunyai hewan ternak. Hal ini
berkaitan dengan pemenuhan ekonomi dan gizi keluarga serta keadaan kandang ternak yang
dapat berpengaruh pada kesehatan si pemilik hewan ternak tersebut.
b. Distribusi Kepemilikan Kandang berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak
Di Rumah
No Kepemilikan Kandang Frekuensi Persentase (%)
1. Ada 8 15,1
2. Tidak ada 45 84,9
Jumlah 53 100%
Interprestasi :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 53 yang mempunyai hewan ternak, hanya terdapat 8
(15,1%), yang mempunyai kandang, sedang sisanya 45 (84,9%) dengan ternak yang tidak
mempunyai kandang.
c. Distribusi Letak Kandang berdasarkan Kepemilikan Kandang
No Letak Kandang Frekuensi Persentase (%)
1. Dalam rumah 0 0
2. Luar rumah 8 100
Jumlah 8 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa (100%) kandang terletak diluar rumah , hal ini cukup karena
bila terletak di dalam rumah akan sangat pempengaruhi kesehatan anggota keluarga dalam
rumah tersebut.
d. Distribusi Kondisi Kandang berdasarkan Kepemilikan Kandang
No Kondisi Kandang Frekuensi Persentase (%)
1. Terawat 2 25
2. Tidak terawat 6 75
Jumlah 8 100%
Interprestasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 8 kandang yang ada , terdapat 2 (25%) kandang yang
dalam kondisi tarawat dan 8 (75%) kandang lainnya dengan kondisi kandang yang tidak
tarawat. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit.
KONDISI KESEHATAN UMUM
1. Pelayanan Kesehatan
a. Distribusi sarana kesehatanyang paling dekat berdasarkan jumlah rumah
No Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi Persentase (%)
1. Rumah sakit 0 0
2. Puskesmas 72 84,7
3. Praktek swasta 13 15,3
4. Pustu/balai pengobatan 0 0
Jumlah 85 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
lebih banyak menggunakan puskesmas 72 (84,7%) sebagai sarana kesehatan.
b. Distribusi Tempat Berobat Kelurga berdasarkan Jumlah KK
No Tempat Berobat Frekuensi Persentase (%)
1. Rumah sakit 0 0
2. Puskesmas 60 68,2
3. Dokter praktek swasta 13 14,8
4. Pustu/balai pengobatan 0 0
5. Perawat/bidan 15 17
Jumlah 88 100 %
Interpretasi data :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
lebih banyak datang berobat kepuskesmas 60 (68,2%).
c. Distribusi Kebisaan Kelurga Kebiasaan Sebelum Berobat berdasarkan
Jumlah KK
No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%)
1. Beli obat bebas 44 50
2. Dukun 10 11,4
3. Tidak ada 34 38,6
Jumlah 88 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
lebih besar memilih kebiasaan beli obat bebas dan tidak ada sebelum datang berobat
kepelayanan kesehatan masyarakat.
d. Distribusi Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga berdasarkan Jumlah KK
No Pendanaan kesehatan Frekuensi Persentase (%)
1. ASKES 5 5,7
2. Dana sehat 0 0
3. JPS/Askin/Jamkesmas 3 3,4
4. Umum 77 87,5
Jumlah 88 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 5 KK (5,7% ) mempunyai dan menggunakan kartu ASKES
untuk pembiayaan pengobatan dan 3 KK (3,4%) menggunakan JPS/Askin/Jamkesmas serta
77 KK (87,5%) umum.
e. Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga 6 Bulan Terakhir
berdasarkan Jumlah Penduduk
No Jenis Penyakit Frekuensi Persentase (%)
1. Ispa 19 6,01
2. Asma 3 0,95
3. TBC 0 0
4. Typoid 3 0,95
5. Asam urat 8 2,53
6. Hipertensi 7 2,22
7. Lain-lain 30 9,49
8. Tidak ada 246 77,85
Jumlah 316 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di
Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah batuk pilek/pilek 19 (16,1%). Hal ini dapat
terjadi karena factor cuaca, sedangkan penyakit yang lain seperti asma, hipertensi, asam urat,
dll disebabkan oleh factor lain.
f. Distribusi Anggota Keluarga yang Meninggal 6 Bulan Terakhir berdasarkan
Jumlah Penduduk
No Anggota Keluarga yang
Meninggal
Frekuensi Persentase (%)
1. Ada 4 1,3
2. Tidak ada 312 98,7
Jumlah 316 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir oleh
masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah sebanyak 4 (1,3%)
g. Distribusi Penyebab Kematian berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga yang
Meninggal 6 Bulan Terakhir
No Penyebab Kematian Frekuensi Persentase (%)
1. Penyakit 4 100
2. Kecelakaan 0 -
Jumlah 4 100%
Interpretasi data: Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyebab kematian anggota keluarga
yang meninggal 6 bulan terakhir oleh masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura
adalah karena penyakit 4 (100%).
2. Ibu Hamil dan Menyusui
a. Distribusi Jumlah Pasangan Usia Subur berdasarkan Jumlah KK
No PUS Frekuensi Persentase (%)
1. Ya 48 54,5
2. Tidak 40 45,5
Jumlah 88 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 48 pasang (54,5%) adalah termasuk dalam Pasangan Usia
Subur ( PUS ) dan 40 (45,5%) bukan termasuk PUS. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
tingkat pertumbuhan penduduk.
b. Distribusi Keikutsertaan KB berdasarkan Jumlah PUS
No Akseptor KB Frekuensi Persentase (%)
1. Ya, menggunakan KB 39 81,3
2. Tidak menggunakan KB 9 18,7
Jumlah 48 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 48 dari pasangan usia subur di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura yang menggunakan KB 39 (81,3%), dan tidak menggunakan KB adalah 9
(18,7%) dengan alasan baru menikah, sementara hamil, dan ada yang belum mempunyai
anak.
c. Distribusi Jenis Kontrasepsi berdasarkan Jumlah Akseptor KB
No Jenis Kontrasepsi Frekuensi Persentase (%)
1. IUD 0 0
2. Suntik 34 87,2
3. PIL 5 12,8
4. Susuk 0 0
5. Tubektomi 0 0
6. Kalender 0 0
7. Kondom 0 0
Jumlah 39 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh PUS
di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah jenis kontrasepsi suntik 34 (87,2% ). Hal ini
dapat memungkinkan menunda terjadinya kehamilan pada wanita. Alasan mereka
menggunakan KB suntik adalah nyaman dan tidak mengalami efek samping .
d. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Jumlah PUS
No Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)
1. Ya hamil 2 5,1
2. Tidak hamil 37 94,9
Jumlah 39 100%
Interpertasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 39 jumlah PUS yang ada ,terdapat 2 ibu (5,1%) yang
sedang hamil dan merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan kesehatan.
e. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Usia Kehamilan
No Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)
1. Trimester I 1 50
2. Trimester II 1 50
3. Trimester III 0 0
Jumlah 2 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 1 (50%) ibu hamil pada trimester I, 1 (50%) ibu
hamil pada trimester II, merupakan sasaran program pelayanan KIA.
f. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Frekuensi Kehamilan
No Kehamilan Keberapa Frekuensi Persentase (%)
1. I 0 0
2. II 0 0
3. III 2 100
4. Lebih dari III
Jumlah 2 100%
Interpertasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 2 (100%) ibu hamil dengan frekuensi kehamilam ke III.
g. Distribusi Usia berdasarkan Usia Ibu Hamil
No Usia Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)
1. 25 – 35 tahun 2 100
2. Lebih dari 35 tahun 0 0
Jumlah 2 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas terlihat bahwa 2 (100%) ibu hamil saat ini berada pada usia antara 25 - 35
tahun dan tidak termaksud kategori resiko tinggi bila dilihat dari segi usia.
h. Distribusi Tempat Periksa Kehamilan berdasarkan Jumlah Ibu Hamil
No Tempat Periksa Frekuensi Persentase (%)
1. Rumah sakit 0 0
2. Puskesmas 2 100
3. Dokter praktek 0 0
4. Bidan 0 0
5. Lainnya 0 0
Jumlah 2 100 %
Interpertasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa para ibu hamil telah sadar akan pentingnya pemeriksaan
kehamilan dengan memeriksakan kehamilannya pada puskesmas setempat.
i. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan berdasarkan Jumlah Ibu
Hamil
No Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi Persentase (%)
1. 1 – 2 kali 0 0
2. Lebih dari 2 kali 2 100
3. Belum pernah 0 0
Jumlah 2 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya di puskesmas.
j. Distribusi pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) berdasarkan Jumlah
Ibu Hamil
No Imunisasi (TT) Frekuensi Persentase (%)
1. Lengkap 2 100
2. Belum lengkap 0 0
3. Tidak pernah 0 0
Jumlah 2 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas terlihat bahwa semua ibu hamil telah melakukan imunisasi TT
k. Distribusi Penyakit yang Diderita Ibu Hamil berdasarkan Jumlah Ibu Hamil
No Penyakit Frekuensi Persentase (%)
1. Hipertensi 1 50
2. Anemia 0 0
3. Bengkak 0 0
4. Mual/muntah 1 50
5. Varises 0 0
6. Lain-lain 0 0
7. Tidak ada keluhan 0 0
Jumlah 2 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 1 (50%) ibu hamil dalam kondisi tidak ada keluhan dan 1
(50%) ibu hamil mual/muntah.
l. Distribusi Ibu Menyusui berdasarkan Jumlah PUS
No Ibu Menyusui Frekuensi Persentase (%)
1. Ya menyusui 5 12,8
2. Tidak menyusui 34 87,2
Jumlah 39 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 5 (12,8%) ibu yang sedang menyusui bayi /anaknya
dan 34 (87,2%) ibu tidak sedang menyusui bayi/ anaknya.
m. Distribusi Lamanya Menyusui berdasarkan Jumlah Ibu Menyusui
No Lama Menyusui Frekuensi Persentase (%)
1. Kurang dari 1 bulan 0 0
2. 1 – 4 bulan 1 20
3. 5 - 12 bulan 1 20
4. Lebih dari 12 bulan 3 60
Jumlah 5 100%
Sumber data : Hasil pendataan tanggal 15 s/d 16 April 2014
Interpretasi data:
Dari tabel diatas terlihat bahwa para ibu menyusui sudah sadar akan pentingnya pemberian
ASI pada bayinya
3. Balita
a. Distribusi jumlah balita berdasarkan jumlah penduduk
No Jumlah Balita Frekuensi Persentase (%)
1. Ya, tergolong balita 33 10,4
2. Tidak tergolong balita 283 89,6
Jumlah 316 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 316 jiwa penduduk, yang tergolong balita adalah
sebanyak 33 jiwa (10,4%) dan 283 jiwa (89,6%) jiwa yang tidak tergolong balita. Balita
merupakan salah satu sasaran utama dalam program pelayanan kesehatan untuk menunjang
tahap tumbuh kembangnya yang baik.
b. Distribusi Kebiasaan Balita Keposyandu berdasarkan Jumlah Balita
No Kebiasaan Keposyandu Frekuensi Persentase (%)
1. Ya, keposyandu 20 60,6
2. Tidak keposyandu 13 39,4
Jumlah 33 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas 20 (60,6%) terlihat bahwa balita sudah di bawa keposyandu dan 1 bayi
(13%) balita tidak dibawa ke posyandu. Hal ini menunjukan bahwa masih ada sebagian
masyarakat yang belum paham pentingya balita untuk di bawa keposyandu.
c. Distribusi Lengkapnya Pemberian Imunisasi berdasarkan Kebiasaan Balita
Keposyandu
No Imunisasi Frekuensi Persentase (%)
1. Lengkap 13 65
2. Belum lengkap 5 25
3. Tidak lengkap 2 10
Jumlah 20 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 13 (65%) balita yang lengkap imunisasinya dan 5
(25%) yang belum lengkap imunisasinya, serta 2 (10%) tidak lengkap.
d. Distribusi Kepemilikan KMS berdasarkan Jumlah Balita
No Memiliki KMS Frekuensi Persentase (%)
1. Ya, memiliki 20 100
2. Tidak memiliki 0 0
Jumlah 20 100%
Interpretasi data:
Dari tabel diatas (100%) balita memiliki KM.
4. Remaja
a. Distribusi Kegiatan Remaja Diluar Sekolah berdasarkan Jumlah Remaja
No Kegiatan Frekuensi Persentase (%)
1. Keagamaan 10 11
2. Karang taruna 0 0
3. Olahraga 19 20,9
4. Lain-lain 62 68,1
Jumlah 91 100%
Interpresatasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa
Sidamangura, 19 (20,9%) remaja dengan kegiatan olahraga
b. Distribusi Penggunaan Waktu Luang Remaja berdasarkan Jumlah Remaja
No Penggunaan Waktu
Luang
Frekuensi Persentase (%)
1. Musik/TV 50 54,9
2. Olahraga 19 20,9
3. Rekreasi 8 8,8
4. Keagamaan 14 15,4
Jumlah 91 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa para remaja mengisi waktu luangnya dengan kegiatanya
masing-masing seperti olahraga 19 (20,%), mendengarkan musik atau nonton TV 50 (54,9%),
melakukan kegiatan keagamaan 14 (15,4%), dan rekreasi 8 (8,8%). Hal ini dapat menjauhkan
dari kebiasaan buruk yang tidak sehat.
c. Distribusi Kebiasaan Remaja berdasarkan Jumlah Remaja
No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%)
1. Merokok 4 4,4
2 Alkohol 0 0
3. Tidak ada atau lainnya 87 95,6
Jumlah 91 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 4 (4,4%) remaja dengan kebiasaan merokok, yang tidak ada
atau lainya 87 (50%)
5. Lansia
a. Distribusi Keluhan Kesehatan Lansia berdasarkan Jumlah Lansia
Keluhan Kesehatan
Lansia
Frekuensi Persentase (%)
Ya, mengeluh 23 41,1
Tidak mengeluh 33 58,9
Jumlah 56 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 57 lansia, terdapat 23 (41,1%) orang lansia yang
mengeluh akan gangguan kesehatan dan 33 (58,9%) lansia yang tidak mengeluh. Perlunya
perhatian dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
sudah usia lanjut.
b. Distribusi Jenis Penyakit Lansia berdasarkan Keluhan Kesehatan Lansia
No Jenis penyakit Frekuensi Persentase (%)
1. Asma 1 4,3
2. TBC 0 0
3. Hipertensi 4 17,4
4. DM 0 0
5. Rematik 4 17,4
6. Katarak 4 17,4
7. Lain-lain 10 43,5
Jumlah 23 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 23 orang lansia dengan keluhan kesehatan, mayoritas
lansia menderita penyakit lain-lain seperti pegal pegal 11 (47,8%) orang lansia.
c. Distribusi Tempat Penanganan Penyakit Lansia berdasarkan Keluhan
Kesehatan Lansia
No Penanganan Penyakit Frekuensi Persentase (%)
1. Sarana kesehatan 16 69,6
2. Non medis 5 21,7
3. Tidak ada atau lainnya 2 8,7
Jumlah 23 100%
Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 23 orang lansia yang mengeluh, 16
(68,6%) lansia sudah menggunakan sarana pelayanan kesehatan untuk mengatasi keluhannya
dan 5 (21,7%) lansia masih mengharapkan jasa non medis untuk mengatasi keluhannya
sedangkan 2 (8,7%) lansia tidak mendapat penangan secara medis dan non medis. Perlunya
ditingkatkan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya sarana pelayanan kesehatan.
d. Distribusi Lansia dalam Penggunaan Waktu Senggang berdasarkan Jumlah
Lansia
No Waktu Senggang Frekuensi Persentase (%)
1. Berkebun 11 19,6
2. Rekreasi 0 0
3. Senam/ Olahraga 0 0
4. Lain-lain 45 80,4
Jumlah 56 100%
Interpretasi data :
Dari tabel diatas terlihat bahwa 11 (19,6%) orang lansia masih mampu mengisi waktu
luangnya dengan berkebun.
Analisa Data
No
Data Subyektif Data Obyektif
Diagnosa
Keperawatan
Komunitas
1. a. Warga
mengatakan
beberapa rumah
pekarangan
rumahnya tidak
dimanfaatkan.
b. Menurut warga,
ada beberapa
kepala keluarga
yang tidak
memiliki SPAL.
c. Warga
mengatakan
kerja bakti tidak
pernah
dilakukan lagi.
d. Warga
mengatakan
kebanyakan
kondisi tempat
penampungan
airnya terbuka.
e. Menurut warga,
tidak ada tempat
pembuangan
sampah umum
sehingga
sampah di
buang pada
sembarang
tempat.
f. Warga
mengatakan
a. Dari tabel system ventilasi, terdapat
5 (5,9%) tidak memiliki ventilasi
b. Dari tabel pemanfaatan pekarangan
rumah terdapat 73 (85,9%) yang
tidak memanfaatkan pekarangan
halaman rumahnya.
c. Dari tabel jarak sumber air penduduk
dengan septic tank, terdapat dari 85
rumah, 35 (41,2%) jarak sumber air
penduduk dengan septic tank kurang
dari 10 meter.
d. Dari tabel sistem pengolahan air
minum terdapat 3 (3,5%) tidak
dimasak.
e. Dari tabel kondisi tempat
penampungan air terdapat 26
(10,59%) kondisi tempat
penampungan airnya terbuka.
f. Dari tabel tempat pembuangan
sampah, terlihat dari 85 rumah
terdapat 24 (28,23%) rumah
membuang sampah disembarang
tempat, 60 (70,58%) rumah dengan
dibakar,.
g. Dari tabel penampungan sampah
sementara, tampak 43 rumah (50,6%)
tidak ada tempat penampungan
sampah sementara atau sembarangan.
h. Dari tabel kondisi penampumgan
sampah, terdapat 24 (57,1%) kondisi
tempat penempungan sampahnya
terbuka.
i. Dari tabel jarak tempat penampungan
Resiko terjadinya
penyakit diare dan
penyakit menular
lainnya pada
masyarakat di
Dusun III (Lohodu)
Desa Sidamangura
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai dampak
yang ditimbulkan
dari sanitasi
lingkungan yang
kurang baik.
biasa BAB
disembarang
tempat karena
tidak memiliki
WC.
g. Menurut warga,
ada beberapa
rumah yang
tidak memiliki
kandang ayam
dan tidak
terawat.
sampah dengan rumah terdapat 36
(85,7%) jarak kurang dari 5 m.
j. Dari tabel kebiasaan BAB, terdapat
20 (23,5%) dari 85 rumah yang BAB
disembarang tempat.
k. Dari tabel kepemilikan SPAL,
terdapat sebanyak 15 rumah (17,6%)
yang tidak memiliki SPAL.
l. Dari tabel kepemilikan kandang dari
53, terdapat 45 (84,9%) yang tidak
memiliki kandang.
m. Dari tabel kondisi kandang dari 8
kepemilikan kandang, terdapat 6
(75%) kondisi kandangnya tidak
terawat.
n. Dari tabel penyakit yang paling
sering diderita keluarga, penyakit
yang paling sering adalah batuk pilek
sebanyak 19 (6,01%), lain-lain 30
(9,49%)
2. a. Warga (lansia)
mengatakan
memeriksakan
kesehatannya di
sarana
kesehatan dikala
penyakitnya
parah
a. Jumlah lansia di dusun III (Lohodu)
Desa Sidamangura senyak 56 orang
lansia.
b. Dari tabel keluhan kesehatan lansia,
terdapat 23 (41,1%) dari 56 orang
lansia mengeluh sakit.
c. Dari tabel jenis penyakit lansia,
terdapat 4 (17,4%) lansia menderita
penyakit hipertensi dan sebanyak 4
(17,4%) lansia menderita penyakit
rematik, 1 (4,3) yamga mengalami
asma, 3 (13,1%)yang mengalami
katarak dan 11 (47,8%) mengalami
Tingginya angka
keluhan penyakit
pada lansia
diakibatkan oleh
penurunan fungsi
fisiologi tubuh
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
kesehatan lansia.
penyakit lain.
d. Dari tabel penanganan penyakit
lansia dari 23 orang lansia yang
mengeluh, terdapat 16 (68,6%)
lansia sudah menggunakan sarana
pelayanan kesehatan untuk
mengatasi keluhannya dan 5
(21,7%) lansia masih mengharapkan
jasa non medis untuk mengatasi
keluhannya sedangkan 2 (8,7%)
lansia tidak mendapat penangan
secara medis dan non medis.
Penapisan Masalah
No
Diagnosa
Keperawatan
Jum Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1. Resiko terjadinya
penyakit diare dan
penyakit menular
lainnya pada
masyarakat di dusun III
(Lohodu) Desa
Sidamangura
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
dampak yang
ditimbulkan dari
sanitasi lingkungan
yang kurang baik.
4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 3 43 Keterangan Kriteria :
A. Sesuai dengan peran
perawat komunitas
B. Resiko terjadi
C. Resiko parah
D. Potensi untuk
pendidikan kesehatan
E. Interest untuk
komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan
program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumber
daya
Keterangan Pembobotan
:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
2. Tingginya angka
keluhan penyakit pada
lansia diakibatkan oleh
penurunan fungsi
fisiologi tubuh
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang
kesehatan lansia
4 5 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 42
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
No. Prioritas Diagnosa Keperawatan Jumlah
1. Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di dusun III
(Lohodu) Desa Sidamangura berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik.
43
2. Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi
tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia
42
C.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
No
Diagnosa
Keperawat
an
Tujuan Sasaran
Rencana
Tindakan
Hari/T
gl
Tempat
Evaluasi
STANDAR
Kriteri
a
Standar
1. Resiko
terjadinya
penyakit
diare dan
penyakit
menular
lainnya pada
masyarakat
di dusun III
(Lohodu)
Desa
Sidamangur
a
berhubunga
n dengan
kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
dampak
yang
ditimbulkan
dari sanitasi
lingkungan
yang kurang
baik.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 x
pertemuan
diharapkan
masyarakat
mampu :
1. Memaha
mi
tentang
kesehatan
lingkunga
n
2. Mengetah
ui syarat -
syarat
rumah
sehat
3. Memodifi
kasi
lingkunga
n dan
rumah
yang
sehat
4. Memaha
Semua
warga di
dusun III
(Lohodu)
desa
Sidamangau
ra
 Diskusikan
dengan
warga
tentang
pengertian
dan syarat-
syarat
rumah
sehat.
 Lakukan
kerja bakti
untuk
pembuatan
toga
dijadikan
percontohan
.
 Lakukan
kerja bakti
untuk
pembuatan
sarana
pembuanga
n air limbah
 Beri
motivasi
warga untuk
memanfaatk
an
Selasa,
21
April
2014
.
Rabu,
22 april
2014
Kamis,
24 april
2014
Jum’at
25
April
2014
Jum’at
25
Rumah
warga
dusun III
(Lohodu)
Salah satu
rumah
warga di
dusun III
(Lohodu)
Salah satu
rumah
warga di
dusun III
(Lohodu)
Rumah
warga Di
dususn III
(Lohodu)
Balai Desa
Sidamangur
a dan
Mesjid di
Kognitif
Afektif
a. Rumah seha
adalah ruma
yang dapa
mencegah
terjadinya
penularan
penyakit da
kecelakaan
b. Syarat-syarat
rumah seha
yaitu
tersedianya ai
bersih,
tersedianya
wc, terdapa
ventilasi,
dinding da
lantai kering
pekarangan
rumah
ditumbuhi
tanaman yan
bermanfaat.
a. Masyarakat
mampu
memodifikasi
lingkungan
dan ruma
mi
tentang
pentingny
a
kebersiha
n
lingkunga
n.
pekarangan
rumah..
 Lakukan
kerja bakti
pada setiap
hari Jum’at
di tempat -
tempa
umum di
dusun II
(Lohodu)
Desa
Sidamangur
a
 Membina
keluarga
masing-
masing
mahasiswa.
April
2014
Sabtu,
25 april
2014
desa
Sidamangur
a
Rumah
salah satu
warga di
Lingkungan
III (Dahlia)
Kelurahan
Tiworo.
Psikom
otor
agar tetap
sehat
a. Melakukan
kerja bak
pembuatan
toga
b. Melakukan
kerja bak
pembuatan
SPAL
c. Memanfaatkan
pekarangan
rumah
d. Melakukan
kerja bakti d
tempat umum
Di des
Sidamangura
2. Tingginya
angka
keluhan
penyakit
pada lansia
diakibatkan
oleh
penurunan
fungsi
fisiologi
tubuh
berhubunga
n dengan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 x
pertemuan
diharapkan
lansia
mampu
1. Mengerti
tentang
masalah /
Lansia yang
mengalami
masalah
kesehatan
disusun III
(Lohodu)
desa
sidamangur
a
 Beri
penyuluhan
pada lansia
yang
mengalami
masalah
kesehatan
Selasa
29
April
2014
Rumah
lansia di
dusun III
(Lohodu)
Desa
Sidamangur
a
Kognitif
Afektif
a. Pengertian
setiap penyak
yang dialam
lansia
a. Masyarakat
khususnya
lansia mamp
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
yang tersedia
b. Masyarakat
kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang
kesehatan
lansia
penyakit
yang
dialami
oleh
lansia.
2. Dapat
mengamb
il
keputusan
tentang
masalah /
penyakit
yang
diderita
lansia.
3. Dapat
menggun
akan
fasilitas
kesehatan
dalam
melakuka
n
pengobata
n
terhadap
Psikom
otor
khususnya
lansia mamp
mengambil
keputusan
dalam
menangani
masalah
kesehatan
a. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan
lansia d
puskesmas
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Diagnosa
Keperawatan
Hari/Tgl Implementasi Evaluasi
1. Resiko terjadinya
penyakit diare dan
penyakit menular
lainnya pada
masyarakat di dusun
III (Lohodu) Desa
Sidamangura
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan
masyarakat mengenai
dampak yang
ditimbulkan dari
sanitasi lingkungan
yang kurang baik.
Selasa,
21 April
2014
Rabu, 22
April
2014
Kamis,
24 april
2014
Jumat,
25 April
2014
Jumat,
25 april
2014
Sabtu, 26
april
2014
1. Mendiskusikan dengan warga tentang
pengertian dan syarat - syarat rumah
sehat.
2. Melakukan kerja bakti untuk pembuatan
toga percontohan pada pekarangan rumah
dirumah warga
3. Lakukan kerja bakti untuk pembuatan
sarana pembuangan air limbah
4. Memberikan motivasi pada warga untuk
memanfaatkan pekarangan rumah.
5. Melakukan kerja bakti pada setiap hari
Jum’at di tempat - tempat umum di Desa
Sidamangura.
6. Melakukan pembinaan pada keluarga
binaan masing-masing mahasiswa
Evaluasi struktur :
a. Kegiatan telah
direncanakan 3 hari
sebelum kegiatan
dilaksanakan
b. Kegiatan kerja bakti
dikordinatori oleh Bapak
kepala RK Dusun Lohodu
Evaluasi proses :
a. Kegiatan berlangsung
dengan lancar
b. Kegiatan dihdiri oleh 5
orang warga
c. Kegiatan kerja bakti
difokuskan pada
kebersihan lingkungan.
d. Masyarakat berpartisipasi
dalam kegiatan
membersihkan lingkungan
e. Masyarakat dan
mahasiswa terlibat
kerjasama yang baik.
penyakit
yang
diderita
lansia.
Evaluasi hasil :
Lingkungan warga menjadi
bersih.
2. Tingginya angka
keluhan penyakit
pada lansia
diakibatkan oleh
penurunan fungsi
fisiologi tubuh
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
kesehatan lansia
Selasa,
29 April
2014
1. Memberikan penyuluhan kesehatan pada
lansia yang mengalami masalah
kesehatan
Evaluasi struktur:
a. Dari hasil pendataan
didapatkan jumlah lansia
di Dusun III (Lohodu)
Desa Sidamangura 56
orang lansia.
b. Rencana penyuluh akan
dilakukan dirumah lansia
yang mengalami masalah
kesehatan.
c. Kegiatan penyuluhan
dilakukan bersama kepala
puskesmas setempat.
Evaluasi proses
a. Tanggal 29 April 2014
melaksanakan penyuluhan
b. Penyuluhan dilaksanakan
di Rumah warga (Lansia).
c. Evaluasi Hasil:
Sejumlah lansia dari segi
kognitif telah memahami
penyakit dan bagaimana
perawatan pada lansia.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Oleh :
Kelompok 4
RANI WARDANI
RANDI FRANSISKUS
RAHMAN
ROSMIATI MAJID
RADEN AYU SUNDARI
SARMAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
RAHA
2015

More Related Content

What's hot

Analisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES Sukabumi
Analisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES SukabumiAnalisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES Sukabumi
Analisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES SukabumiSerlinSeptiaInsani
 
Analisa data di puskesmas sukabumi cikole
Analisa data di puskesmas sukabumi cikoleAnalisa data di puskesmas sukabumi cikole
Analisa data di puskesmas sukabumi cikoleAsriMawarPatmawati
 
Laporan akir program kkn
Laporan akir program kknLaporan akir program kkn
Laporan akir program kknmithatwin
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumiwulansrilestari
 
Tugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumi
Tugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumiTugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumi
Tugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumiSerlinSeptiaInsani
 
Data materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye PllkadesData materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye PllkadesWanTsunami
 
Analisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilir
Analisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilirAnalisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilir
Analisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilirMalyana Malyana
 

What's hot (10)

Analisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES Sukabumi
Analisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES SukabumiAnalisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES Sukabumi
Analisa data di puskesmas Cikole, Kota Sukabumi, STIKES Sukabumi
 
Analisa data di puskesmas sukabumi cikole
Analisa data di puskesmas sukabumi cikoleAnalisa data di puskesmas sukabumi cikole
Analisa data di puskesmas sukabumi cikole
 
Laporan akir program kkn
Laporan akir program kknLaporan akir program kkn
Laporan akir program kkn
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
 
Tugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumi
Tugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumiTugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumi
Tugas mahasiswa STIKES SUKABUMI mengenai analisa data di puskesmas sukabumi
 
Fl lansia
Fl lansiaFl lansia
Fl lansia
 
Data materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye PllkadesData materi kampanye Pllkades
Data materi kampanye Pllkades
 
134255002 kti-kebidanan
134255002 kti-kebidanan134255002 kti-kebidanan
134255002 kti-kebidanan
 
Analisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilir
Analisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilirAnalisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilir
Analisa data-di-puskesmas-cibeeureum-hilir
 
laporan KKN
laporan KKNlaporan KKN
laporan KKN
 

Viewers also liked

Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatHasan Rahim
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanUllank Stira
 
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...Sainal Edi Kamal
 

Viewers also liked (6)

Konsep home care
Konsep home careKonsep home care
Konsep home care
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek Perawat
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
 
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
 

Similar to Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasWiandhariEsaBBPKCilo
 
Kb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitasKb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitaspjj_kemenkes
 
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatAyu Pitas
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukanakew666
 
Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitasAsuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitasArdins Sejati
 
ANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHAN
ANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHANANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHAN
ANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHANAnthon Jalu
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaTeguh Kristyanto
 
pptx_20221010_004403_0000.pptx
pptx_20221010_004403_0000.pptxpptx_20221010_004403_0000.pptx
pptx_20221010_004403_0000.pptxOmBusOfficial
 
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Laporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv tema
Laporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv temaLaporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv tema
Laporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv temaNoviNoVarra
 
Posyandu & posbindu
Posyandu & posbinduPosyandu & posbindu
Posyandu & posbinduBaiti Janah
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10thiarramadhan
 
Penggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMD
Penggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMDPenggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMD
Penggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMDHendraFitriadi3
 
Pembinaan Kader 16 september 2023.ppt
Pembinaan Kader 16 september 2023.pptPembinaan Kader 16 september 2023.ppt
Pembinaan Kader 16 september 2023.pptPuskemasPanunggangan
 

Similar to Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia (20)

Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
 
Kb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitasKb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitas
 
5204-13647-1-PB.pdf
5204-13647-1-PB.pdf5204-13647-1-PB.pdf
5204-13647-1-PB.pdf
 
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan Masyarakat
 
KKN Posdaya Tematik UPI Kampus Serang
KKN Posdaya Tematik UPI Kampus SerangKKN Posdaya Tematik UPI Kampus Serang
KKN Posdaya Tematik UPI Kampus Serang
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitasAsuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas
 
ANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHAN
ANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHANANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHAN
ANAKJALANAN SURABAYA dan SOLUSI PEMECAHAN
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
pptx_20221010_004403_0000.pptx
pptx_20221010_004403_0000.pptxpptx_20221010_004403_0000.pptx
pptx_20221010_004403_0000.pptx
 
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
 
Laporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv tema
Laporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv temaLaporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv tema
Laporan. kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat (bbgrm) ke xiv tema
 
Posyandu & posbindu
Posyandu & posbinduPosyandu & posbindu
Posyandu & posbindu
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
 
Kerangka acuan
Kerangka acuanKerangka acuan
Kerangka acuan
 
Makalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitasMakalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitas
 
Penggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMD
Penggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMDPenggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMD
Penggerakan Masyarakat melalui SMD dan MMD
 
Makalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kmsMakalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kms
 
Pembinaan Kader 16 september 2023.ppt
Pembinaan Kader 16 september 2023.pptPembinaan Kader 16 september 2023.ppt
Pembinaan Kader 16 september 2023.ppt
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 

Recently uploaded (7)

Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 

Asuhan keperawatan komunitas ibu asmalia

  • 1. ASUHAN KEPEREAWATAN KOMUNITAS Pelaksanaan perawatan kesehatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang tercakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sampai ketahap optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta membantu memenuhi kebutuhan -kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengkajian. Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan individu,keluarga dan masyarakat melalui pendekatan sosial dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1) Pengenalan masyarakat. a) Pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat baik formal kader maupun informal kader. b) Mengenal struktur Pemerintahan Desa. c) Mengenal organisasi sosial yang ada di masyarakat. d) Pemetaan wilayah binaan. 2) Dilakukan melalui pengumpulan data atau yang lebih di kenal dengan survey mawas diri dengan menggunakan instrumen pengumpulan data. Data tesebut dapat diproleh melalui wawancara, observasi serta dokumentasi dan pemerikksaan fisik terhadap keluarga dan masyarakat serta pihak-pihak yang terkait,meliputi: a) Keadaan geografis . b) Demografi yang berkaitan dengan struktur penduduk,umur jenis kelamin dan status. c) Data cultural yang menyangkut tingkat pendidikan, pekerjaan, agama kebiasaan adat istiadat penghasilan dan sebagainya. d) Data kesehatan yang menyangkut penyakit yang pernah diderita. e) Data kesehatan lingkungan yang menyangkut pembuangan sampah, pembuangan air limbah, sumber air minum, tempat pembuangn tinja,ventilasi, penerangan dan kebersihan rumah.
  • 2. f) Sarana dan prasarana kesehatan yang ada. b. Pengolahan data. Data yang telah terkumpul kemudian diteliti kembali, divaliditas dan rehabilitas, bila ada yang tidak atau kurang lengkap di lengkapi kembali, kemudian baru diolah dengan langkah sebagai berikut: 1) Editing 2) Coding 3) Klasifikai 4) Tabulasi 5) Analisa 6) Perumusan masalah 7) Prioritas masalah c. Perencanaan Setelah data di olah dan di ketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi oleh individu, keluarga masyarakat dan kelompok secara keseluruhan dan pertimbangkan faktor sebagai berikut: 1) Tujuan yang ingin dicapai. 2) Kelompok sasaran. 3) Jangka waktu. 4) Target yang ingin dicapai. 5) Biaya. 6) Sumber-sumber yang tarsedia di masyarakat ,tenaga pelaksana dari masyarakat (kader kesehatan dasawisma dan sebagainya) dari puskesmas sebagai indikator CHN dan tenaga kesehatan lainya serta unsur-unsur yang terkait seperti PKK, pengurus PKMD, PLKB, pemuda dan sebagainya. d. Pelaksanaan. Setelah perencanaan di susun, maka selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan: 1) Kunjungan rumah (Home Visit) dan pelayanan asuhan keperawatan dirumah (Home Care) 2) Bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
  • 3. 3) Mendidik individu, keluarga kelompok dan masyarakat dalam pelaksanaan perawatan dasar. 4) Menemukan kasus secara dini dan melaksanakan rujukan serta tindak lanjut kasus yang dibina. 5) Mengadakan pendidikan dan pelatihan kader kesehatan, Dasa wisma dan KPKIA. 6) Mengorganisir keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menanggulangi masalah kehatan dan keperawatan yang mereka hadapi. 7) Mengembangkan kerja sama lintas sektor terhadap instansi dalam penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan. 8) Mendorong partisipasi aktif individu, keluarga,kelompok dan masyarakat untuk ikut serta dalam setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan dan masyarakat. 9) Memanfaatkan posyandu, polindes, pos obat desa sebagai rujukan terdepan dalam mengatasi masalah kesehatan keperawatan yang dihadapi sebelum dirujuk ke puskesmas. e. Penilaian dan pemantauan. Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk memilih sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat apakah telah mencapai hasil yang maksimal atau belum sesuai dengan kriteria dan standar yang telah di tetapkan. Penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan: 1) Selama pelaksanaan kegiatan. 2) Setelah pelaksanan kegiatan. Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji ulang perencanaan pembinaan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat, yang telah disusun mencapai sasaran atau tidak dan penting juga untuk mengembangkan perencanaan selanjutnya termaksud perluasan kegiatan dari segi kualitaf (kualitas kegiatan ) apabila kegiatan tersebut mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat dan perluasan kegiatan bila dilihat dari segi kuntitas (penambahan jumlah kegiatan ) bila kegiatan tersebut dipandang, perlu untuk ditambah setelah meihat hasil-hasil yang dicapai.
  • 4. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MASYARAKAT DUSUN III (LOHODU) DESA SIDAMANGURA KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA A. PENGKAJIAN Pengkajian dalam Asuhan Keperawatan Komunitas dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, pendataan door to door, dan studi dari rekapitulasi data di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna 1. Dimensi Lokasi a. Batasan komunitas. 1. Batas Wilayah. Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah salah satu lingkungan yang ada di Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna. Dusun tersebut merupakan kawasan dataran rendah. Batas wilayah Dusun Lohodu adalah sebagai berikut : a) Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kabelatu b) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Guali c) Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Kansopa d) Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Pambabu 2. Karakteristik Batasan wilayah Karakteristik Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura terdiri dari : a) Perumahan b) Perkebunan rakyat c) Sungai d) Hutan 3. Pembagian Wilayah. Desa Sidamangura Terdiri atas 4 Dusun, yaitu Dusun I (Kansopa), Dusun II (Kabelatu), Dusun III (Lohodu) dan Dusun IV (Pambabu). b. Lokasi pelayanan kesehatan. Tempat dan jarak pelayanan kesehatan:
  • 5. Tempat berdirinya Puskesmas Sidamangura yaitu berada di tengah – tengah Desa Sidamangura sehingga mudah dijangkau baik itu dengan kendaraan ataupun dengan berjalan kaki. Sedangkan sarana RSUD Raha dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi darat. Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan Di Dusun (Lohodu) Desa Sidamangura No Sarana Yankes Jarak Keterangan 1. 2. Puskesmas Sidamngura RSUD Raha - ± 30 km Sarana pelayan kesehatan terjangkau. Interpretasi data : Berdasarkan data diatas fasilitas pelayanan kesehatan, Puskesmas dapat dijangkau dengan jalan kaki karena berada dalam wilayah Dusun III (Lohodu), sedangkan RSUD Raha dapat di jangkau dengan transportasi darat. c. Gambaran geografis 1) Kesuburan tanah Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura termasuk wilayah dataran rendah yang terdiri dari perumahan penduduk, perkebunan, dan pekarangan milik penduduk yang cukup subur dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman. 2) Ketinggian tanah Dusun III (Lohodu) berada pada ketinggian diatas permukaan air rata - rata 4 meter. d. Iklim Terdapat dua jenis iklim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kelembaban udara cukup dingin pada malam hari sedangkan siang hari cukup panas. e. Flora dan fauna 1. Tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di Lingkungan III (Lohohdu) Desa Sidamangura yaitu tanaman seperti kelapa dan berbagai jenis tanaman lainnya. 2. Hewan ternak yang banyak dipelihara oleh penduduk di Dusun III (Lohodu) yaitu ayam. 2. Dimensi populasi
  • 6. a. Ukuran 1. Penduduk Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah 316 jiwa dengan komposisi terdiri dari 156 orang laki-laki dan 160 orang perempuan. 2. Jumlah kepala keluarga Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah 88 KK dengan jumlah rumah sebanyak 85 rumah. b. Kepadatan Kepadatan penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura sangat jarang jika dibandingkan dengan dusun kansopa, pambabu dan kabelatu. c. Komposisi Komposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura Kec. Kusambi No Umur ( Tahun ) Jenis Kelamin Persentase (%) L P Frekuensi 1. 0 - 5 tahun 16 17 33 10,4 2. 6 – 11 tahun 24 22 46 14,6 3. 12 – 25 tahun 45 46 91 28,8 4. 26- 45 tahun 43 47 90 28,5 5. 46 - 65 tahun 23 24 47 14,9 7. 65 tahun ke atas 5 4 9 2,8 Jumlah 156 160 316 100% Interpretasi data: Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah berada pada usia produktif 228 (72,2%) dimana usia tersebut merupakan salah satu sumber daya manusia yang potensial yang sedang berkembang sehingga mereka nantinya dapat memecahkan masalah yang ada. Jumlah laki – laki yaitu sebanyak 156 orang sedangkan perempuan berjumlah 160 orang. 4. Budaya Penduduk
  • 7. Jenis etnis masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah suku Muna. Pendidikan Penduduk Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura didapat data mengenai distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut: Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura Tahun 2014 No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1. SD 60 18,9 2. SMP 31 9,8 3. SMA 48 15,2 4. D1 0 0 5. D2 1 0,3 6. D3 3 1 7. S1 9 2,9 8. BLM/SMNTR/TDK SKLH 164 51,9 Jumlah 316 100% Interpretasi data : Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura, berpendidikan SD 60 (18,9%), SMP 31 (9,8%), SMA 48 (15,2%), D2 1 (0,3%), D3 3 (1%), S1 9 (2,9%), dan belum / sementara / tidak sekolah 164 (51,9%). Hal ini dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu adanya pengetahuan yang kurang terhadap masalah kesehatan, pengambilan keputusan, dan keputusan keluarga terhadap masalah tersebut. 5. Pekerjaan Penduduk Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura didapat data mengenai distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan sebagai berikut.
  • 8. Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) 1. Pegawai negri 8 2,5 2. Petani 73 23,1 3. Nelayan 1 0,3 4. Honorer 2 0,6 5. Wiraswata 40 12,7 6. Polri 1 0,3 7. Ibu Rumah Tangga 47 14,9 8. Pelajar 100 31,7 9. Pensiunan 2 0,6 10. Tidak/belum bekerja 42 13,3 Jumlah 316 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah bekerja sebagai petani 73 (23,1%). Jenis pekerjaan masyarakat menentukan tingkat penghasilan sehingga hal ini dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga yang nantinya dapat mempengaruhi pemeliharaan kesehatan ( Lukman.M, 2003 ). 6. Mobilitas Penduduk Penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah sebagian besar berpenghasilan cukup.` 7. Pemanfaatan Waktu Luang oleh Penduduk Waktu luang yang dimanfaatkan oleh penduduk adalah nonton TV dan kumpul bersama keluarga di lingkungan mereka masing-masing. 3. Dimensi Sistem Sosial Data Lingkungan Fisik 1. Perumahan a. Distribusi Tipe Perumahan Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Tipe Rumah Frekuensi Persentase (%)
  • 9. 1. Permanen 9 10,6 2. Semipermanen 4 4,7 3. Tidak permanen 72 84,7 Jumlah 85 100 % Interpretasi Data : Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura dengan tipe perumahan permanen yaitu 9 (10,6%). Menurut Etjang, (1993) keadaan perumahan adalah suatu faktor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan dan perumahan yang tidak cukup dan sempit akan mengakibatkan tingginya angka kejadian penyakit dalam masyarakat. b. Distribusi Status Kepemilikan Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah KK No Kepemilikan Frekuensi Persentase (%) 1. Milik sendiri 85 96,6 2. Numpang 3 3,4 3. Sewa 0 0 4. Dinas 0 0 Jumlah 88 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 88 KK, 85 KK (96,6%) adalah mayoritas berstatus kepemilikan rumah milik sendiri. c. Distribusi Jenis Lantai Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Jenis lantai Frekuensi Persentase (%) 1. Tanah 0 0 2. Papan 70 82,3 3. Tegel 9 10,6 4. Semen 6 7,1 Jumlah 85 100 %
  • 10. Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura mayoritas lantai rumahnya terbuat dari papan dengan 70 (82,3%). d. Distribusi Sistem Ventilasi Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Jendela/ventilasi Frekuensi Persentase (%) 1. Ada 80 94,1 2. Tidak ada 5 5,9 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura yang rumahnya mempunyai jendela/ventilasi adalah 80 rumah 94,1% dan 5 rumah 5,9% tidak memiliki jendela/ventilasi. e. Distribusi Sistem Pencahayaan Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Pencahayaan Frekuensi Persentase (%) 1. Terang 80 94,1 2. Remang-remang 3 3,5 3. Gelap 2 2,4 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel di atas sistem pencahayaan rumah penduduk di dari 85 rumah adalah mayoritas terang 80 rumah (94,1%) f. Distribusi Jarak Rumah Penduduk dengan Tetangga berdasarkan Jumlah Rumah No Jarak rumah Frekuensi Persentase (%) 1. Bersatu 0 0 2. Dekat 85 100 3. Terpisah (lebih dari 1km) 0 0 Jumlah 85 100 %
  • 11. Interpretasi data: Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura jarak rumahnya dengan tetangga adalah dekat 85 rumah (100%). g. Distribusi Halaman Disekitar Rumah Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Halaman rumah Frekuensi Persentase (%) 1. Ada 85 100 2. Tidak ada 0 0 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 85 rumah (100%) penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura mempunyai halaman disekitar rumah. h. Distribusi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Penduduk berdasarkan Halaman Disekitar Rumah Penduduk No Pemanfaatan pekarangan Frekuensi Persentase (%) 1. Kebun 4 4,7 2. Kolam 0 0 3. Kandang 8 9,4 4. Tidak dimanfaatkan 73 85,9 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa pemanfaatan pekarangan rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura tidak dimanfaatkan 73 (85,9%). 2. Sumber air Bersih a. Distribusi Sumber Air Penduduk Untuk Memasak dan Minum berdasarkan Jumlah Rumah No Sumber Air Frekuensi Persentase (%) 1. PAM 0 0
  • 12. 2. Sumur 82 96,5 3. Air sungai 3 3,5 4. Air mineral 0 0 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk, sumber air untuk memasak dan minum adalah mayoritas bersumber dari air sumur 82 (96,5%). b. Distribusi Sistem Pengolaan Air Minum Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Pengolahan Frekuensi Persentase (%) 1. Dimasak 82 96,5 2. Tidak dimasak 3 3,5 3. Ultraviltrasi 0 0 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura mayoritas pengolahan air minumnya dengan cara di masak 82 (96,5%). Hal ini menunjukkan kesadaran yang tinggi dari warga tentang pengolahan air minum. c. Distribusi Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Sumber Air Frekuensi Persentase (%) 1. PAM 0 0 2. Sumur 82 96,47 3. Air sungai 3 3,53 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura mayoritas menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk mandi dan mencuci 82 (96,47%).
  • 13. d. Distribusi Jarak Sumber Air Penduduk dengan Septik Tank berdasarkan Jumlah Rumah No Jarak Frekuensi Persentase (%) 1. Kurang dari 10 meter 35 41,2 2. Lebih dari 10 meter 50 58,8 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 35 rumah (41,2%) sumber air minumnya kurang dari 10 meter dengan septik tank, sumber air minumnya berjarak lebih dari 10 meter dengan septik tank yaitu 50 rumah (58,8%). Hal ini berhubungan dengan sehat tidaknya sumber air minum di lihat dari jarak antara sumber air minum dengan septik tank. e. Distribusi Tempat Penampungan Air Sementara Penduduk berdasarkan Jumlah rumah No Tempat Penampungan Frekuensi Persentase (%) 1. Bak 9 10,6 2. Ember 60 70,6 3. Gentong 0 0 4. Lain-lain 16 18,8 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas terdapat 60 (70,6 %) buah rumah yang menggunakan ember. Hal ini berkaitan dengan kualitas tempat penampungan air sementara yang berpengaruh pada kesehatan penggunanya. f. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Air Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Kondisi Tempat Penampungan Frekuensi Persentase (% ) 1. Tertutup 59 69,41
  • 14. 2. Terbuka 26 10,59 Jumlah 85 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 rumah, 59 (69,41%) rumah dengan kondisi tempat penampungan air tertutup dan masih 26 (10,59%) rumah dengan kondisi penampungan airnya terbuka. Hal ini berkaitan dengan tempat penampungan air yang dapt berpotensi sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk sebagai penyebab dari penyakit malaria dan DBD. g. Distribusi Pemeliharaan Tempat Penampungan Air Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Pemeliharaan Frekuensi Persentase (% ) 1. 2 x seminggu 37 43,53 2. 1 x seminggu 48 56,47 Jumlah 85 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 37 (43,53%) rumah yang membersihkan tempat penampungan airnya 2 x seminggu dan 48 (56,47%) rumah yang membersihkan tempat penampungan airnya sekali dalam seminggu. Hal ini berkaitan dengan kebersihan tempat penampungan air yang dapat berpotensi sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk. h. Distribusi Kondisi Air Penduduk berdasarkan Sumber Air No Kondisi Air Frekuensi Persentase (%) 1. Berwarna 0 0 2. Berbau 0 0 3. Berasa 0 0 4. Tidak berasa/berwarna 85 85 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 100% rumah kondisi airnya sudah memenuhi syarat kesehatan
  • 15. 3. Sistem Pembuangan Sampah a. Distribusi Tempat Pembuangan Sampah berdasarkan Jumlah Rumah No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%) 1. Tempat pembuangan umum 0 0 2. Di sungai 0 0 3. Di timbun 1 1,18 4. Dibakar 60 70,58 5. Di sembarang tempat 24 28,23 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura membuang sampah dengan dikumpulkan lalu dibakar yaitu 60 (70,58%), ditimbun 1(1,18%), dan sebagian besar membuang sampah disembarang tempat sebesar 24 (28,23%). Menurut Slamet Soemirat (1991) sampah dapat menyebabkan pengaruh langsung dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung adalah menyebabkan pembusukan dan mengandung racun pathogen sedangkan pengaruh tidak langsung adalah sampah menjadi bersarangnya vektor penyebab penyakit dan dapat menyumbat saluran air dimusim hujan. Dengan tidak adanya pembuangan akhir sampah di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura merupakan salah satu masalah tersendiri bagi penduduk setempat. b. Distribusi Tempat Penampungan Sampah Sementara Penduduk berdasarkan Jumlah Rumah No Penampungan Frekuensi Persentase (% ) 1. Ada 42 49,4 2. Tidak ada/sembarangan 43 50,6 Jumlah 85 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas 43 (50,6%) rumah tidak mempunyai / sembarangan tempat untuk menampung sampah sementara. Sedangkan yang memiliki tempat penampungan sementara 42 (49,4%)
  • 16. c. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara berdasarkan Jumlah Tempat Penampungan Sampah Sementara No Kondisi penampungan Frekuensi Persentase (% ) 1. Tertutup 18 42,9 2. Terbuka 24 57,1 Jumlah 42 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 24 (57,1%) yang mempunyai tempat penampungan sampah sementara dalam keadaan terbuka dan 18 (42,9%) rumah mempunyai tempat penampungan sampah dalam keadaan tertutup. Untuk tempat penampungan sampah terbuka kurang baik bagi kesehatan karena dapat menimbulkan bau tidak sedap dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit sedangkan untuk tempat penampungan sampah tertutup dapat mencegah berkembang biaknya bibit penyakit. d. Distribusi Jarak Tempat Penampungan Sampah berdasarkan Jumlah Rumah No Jarak denagn Rumah Frekuensi Persentase (%) 1. Kurang dari 5 meter 36 85,7 2. Lebih dari 5 meter 6 14,3 Jumlah 42 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 6 rumah (14,3%) jarak penampungan sampah dengan rumah lebih dari 5 meter dan 36 rumah (85,7%) jarak penampungan sampah dengan rumah kurang dari 5 meter. 4. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga a. Distribusi Kebiasaan Buang Air Besarberdasarkan Jumlah Rumah No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%) 1. WC 64 75,3 2. Sungai 1 1,2 3. Sembarang tempat 20 23,5 Jumlah 85 100 %
  • 17. Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 85 jumlah rumah 64 (75,3%) rumah sudah mempunyai WC, dan 20 rumah (23,5%) kebiasaan BAB disembarang tempat. Hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan karena dapat menjadi sumber penularan penyakit dan menimbulkan bau yang tidak sedap. b. Distribusi Kepemilikan Jamban Keluarga berdasarkan Kebiasaan Buang Air Besar (WC) No Jenis Jamban Frekuensi Persentase (%) 1. Cemplung 37 57,8 2. Leher Angsa 27 42,2 Jumlah 64 100% Interpretasi data : Berdasarkan hasil pendataan melalui observasi dan wawancara terhadap kepemilikan jamban keluarga di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura diperoleh gambaran bahwa dari 64 rumah yang ada, mayoritas mempunyai cemplung 37 (57,8%). c. Distribusi Kepemilikan SPAL berdasarkan Jumlah Rumah No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase (%) 1. Resapan 63 74,2 2. Selokan 7 8,2 3. Sembarang tempat 15 17,6 Jumlah 85 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terdapat 63 (74,2%) rumah membuang air limbahnya resapan, selokan 7 (8,2%), membuang air limbahnya di sembarang tempat 15 (17,6%). Dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat akan akibat dari sanitasi dari lingkungan yang buruk masih kurang, dimana masih banyaknya penduduk yang tidak memiliki SPAL hal tersebut jika tidak ditanggulangi akan memudahkan timbulnya berbagai macam penyakit. 5. Hewan Peliharaan a. Distribusi Kepemilikan Hewan Ternak Di Rumah berdasarkan Jumlah Rumah
  • 18. No Hewan Peliharaan Frekuensi Persentase (%) 1. Ada 53 62,4 2. Tidak ada 32 37,6 Jumlah 85 100% Interpretasi : Dari tabel diatas terlihat bahwa 53 rumah (62,4%) mempunyai hewan ternak. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan ekonomi dan gizi keluarga serta keadaan kandang ternak yang dapat berpengaruh pada kesehatan si pemilik hewan ternak tersebut. b. Distribusi Kepemilikan Kandang berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak Di Rumah No Kepemilikan Kandang Frekuensi Persentase (%) 1. Ada 8 15,1 2. Tidak ada 45 84,9 Jumlah 53 100% Interprestasi : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 53 yang mempunyai hewan ternak, hanya terdapat 8 (15,1%), yang mempunyai kandang, sedang sisanya 45 (84,9%) dengan ternak yang tidak mempunyai kandang. c. Distribusi Letak Kandang berdasarkan Kepemilikan Kandang No Letak Kandang Frekuensi Persentase (%) 1. Dalam rumah 0 0 2. Luar rumah 8 100 Jumlah 8 100% Interpretasi data :
  • 19. Dari tabel diatas terlihat bahwa (100%) kandang terletak diluar rumah , hal ini cukup karena bila terletak di dalam rumah akan sangat pempengaruhi kesehatan anggota keluarga dalam rumah tersebut. d. Distribusi Kondisi Kandang berdasarkan Kepemilikan Kandang No Kondisi Kandang Frekuensi Persentase (%) 1. Terawat 2 25 2. Tidak terawat 6 75 Jumlah 8 100% Interprestasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 8 kandang yang ada , terdapat 2 (25%) kandang yang dalam kondisi tarawat dan 8 (75%) kandang lainnya dengan kondisi kandang yang tidak tarawat. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit. KONDISI KESEHATAN UMUM 1. Pelayanan Kesehatan a. Distribusi sarana kesehatanyang paling dekat berdasarkan jumlah rumah No Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi Persentase (%) 1. Rumah sakit 0 0 2. Puskesmas 72 84,7 3. Praktek swasta 13 15,3 4. Pustu/balai pengobatan 0 0 Jumlah 85 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura lebih banyak menggunakan puskesmas 72 (84,7%) sebagai sarana kesehatan. b. Distribusi Tempat Berobat Kelurga berdasarkan Jumlah KK No Tempat Berobat Frekuensi Persentase (%) 1. Rumah sakit 0 0
  • 20. 2. Puskesmas 60 68,2 3. Dokter praktek swasta 13 14,8 4. Pustu/balai pengobatan 0 0 5. Perawat/bidan 15 17 Jumlah 88 100 % Interpretasi data : Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura lebih banyak datang berobat kepuskesmas 60 (68,2%). c. Distribusi Kebisaan Kelurga Kebiasaan Sebelum Berobat berdasarkan Jumlah KK No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%) 1. Beli obat bebas 44 50 2. Dukun 10 11,4 3. Tidak ada 34 38,6 Jumlah 88 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura lebih besar memilih kebiasaan beli obat bebas dan tidak ada sebelum datang berobat kepelayanan kesehatan masyarakat. d. Distribusi Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga berdasarkan Jumlah KK No Pendanaan kesehatan Frekuensi Persentase (%) 1. ASKES 5 5,7 2. Dana sehat 0 0 3. JPS/Askin/Jamkesmas 3 3,4 4. Umum 77 87,5 Jumlah 88 100% Interpretasi data :
  • 21. Dari tabel diatas terlihat bahwa 5 KK (5,7% ) mempunyai dan menggunakan kartu ASKES untuk pembiayaan pengobatan dan 3 KK (3,4%) menggunakan JPS/Askin/Jamkesmas serta 77 KK (87,5%) umum. e. Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga 6 Bulan Terakhir berdasarkan Jumlah Penduduk No Jenis Penyakit Frekuensi Persentase (%) 1. Ispa 19 6,01 2. Asma 3 0,95 3. TBC 0 0 4. Typoid 3 0,95 5. Asam urat 8 2,53 6. Hipertensi 7 2,22 7. Lain-lain 30 9,49 8. Tidak ada 246 77,85 Jumlah 316 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah batuk pilek/pilek 19 (16,1%). Hal ini dapat terjadi karena factor cuaca, sedangkan penyakit yang lain seperti asma, hipertensi, asam urat, dll disebabkan oleh factor lain. f. Distribusi Anggota Keluarga yang Meninggal 6 Bulan Terakhir berdasarkan Jumlah Penduduk No Anggota Keluarga yang Meninggal Frekuensi Persentase (%) 1. Ada 4 1,3 2. Tidak ada 312 98,7 Jumlah 316 100% Interpretasi data:
  • 22. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir oleh masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah sebanyak 4 (1,3%) g. Distribusi Penyebab Kematian berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga yang Meninggal 6 Bulan Terakhir No Penyebab Kematian Frekuensi Persentase (%) 1. Penyakit 4 100 2. Kecelakaan 0 - Jumlah 4 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyebab kematian anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir oleh masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah karena penyakit 4 (100%). 2. Ibu Hamil dan Menyusui a. Distribusi Jumlah Pasangan Usia Subur berdasarkan Jumlah KK No PUS Frekuensi Persentase (%) 1. Ya 48 54,5 2. Tidak 40 45,5 Jumlah 88 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 48 pasang (54,5%) adalah termasuk dalam Pasangan Usia Subur ( PUS ) dan 40 (45,5%) bukan termasuk PUS. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penduduk. b. Distribusi Keikutsertaan KB berdasarkan Jumlah PUS No Akseptor KB Frekuensi Persentase (%) 1. Ya, menggunakan KB 39 81,3 2. Tidak menggunakan KB 9 18,7 Jumlah 48 100% Interpretasi data :
  • 23. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 48 dari pasangan usia subur di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura yang menggunakan KB 39 (81,3%), dan tidak menggunakan KB adalah 9 (18,7%) dengan alasan baru menikah, sementara hamil, dan ada yang belum mempunyai anak. c. Distribusi Jenis Kontrasepsi berdasarkan Jumlah Akseptor KB No Jenis Kontrasepsi Frekuensi Persentase (%) 1. IUD 0 0 2. Suntik 34 87,2 3. PIL 5 12,8 4. Susuk 0 0 5. Tubektomi 0 0 6. Kalender 0 0 7. Kondom 0 0 Jumlah 39 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh PUS di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura adalah jenis kontrasepsi suntik 34 (87,2% ). Hal ini dapat memungkinkan menunda terjadinya kehamilan pada wanita. Alasan mereka menggunakan KB suntik adalah nyaman dan tidak mengalami efek samping . d. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Jumlah PUS No Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%) 1. Ya hamil 2 5,1 2. Tidak hamil 37 94,9 Jumlah 39 100% Interpertasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 39 jumlah PUS yang ada ,terdapat 2 ibu (5,1%) yang sedang hamil dan merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan kesehatan. e. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Usia Kehamilan No Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)
  • 24. 1. Trimester I 1 50 2. Trimester II 1 50 3. Trimester III 0 0 Jumlah 2 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 1 (50%) ibu hamil pada trimester I, 1 (50%) ibu hamil pada trimester II, merupakan sasaran program pelayanan KIA. f. Distribusi Ibu Hamil berdasarkan Frekuensi Kehamilan No Kehamilan Keberapa Frekuensi Persentase (%) 1. I 0 0 2. II 0 0 3. III 2 100 4. Lebih dari III Jumlah 2 100% Interpertasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 2 (100%) ibu hamil dengan frekuensi kehamilam ke III. g. Distribusi Usia berdasarkan Usia Ibu Hamil No Usia Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%) 1. 25 – 35 tahun 2 100 2. Lebih dari 35 tahun 0 0 Jumlah 2 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas terlihat bahwa 2 (100%) ibu hamil saat ini berada pada usia antara 25 - 35 tahun dan tidak termaksud kategori resiko tinggi bila dilihat dari segi usia. h. Distribusi Tempat Periksa Kehamilan berdasarkan Jumlah Ibu Hamil No Tempat Periksa Frekuensi Persentase (%) 1. Rumah sakit 0 0 2. Puskesmas 2 100
  • 25. 3. Dokter praktek 0 0 4. Bidan 0 0 5. Lainnya 0 0 Jumlah 2 100 % Interpertasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa para ibu hamil telah sadar akan pentingnya pemeriksaan kehamilan dengan memeriksakan kehamilannya pada puskesmas setempat. i. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan berdasarkan Jumlah Ibu Hamil No Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi Persentase (%) 1. 1 – 2 kali 0 0 2. Lebih dari 2 kali 2 100 3. Belum pernah 0 0 Jumlah 2 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya di puskesmas. j. Distribusi pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) berdasarkan Jumlah Ibu Hamil No Imunisasi (TT) Frekuensi Persentase (%) 1. Lengkap 2 100 2. Belum lengkap 0 0 3. Tidak pernah 0 0 Jumlah 2 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas terlihat bahwa semua ibu hamil telah melakukan imunisasi TT k. Distribusi Penyakit yang Diderita Ibu Hamil berdasarkan Jumlah Ibu Hamil No Penyakit Frekuensi Persentase (%) 1. Hipertensi 1 50 2. Anemia 0 0 3. Bengkak 0 0
  • 26. 4. Mual/muntah 1 50 5. Varises 0 0 6. Lain-lain 0 0 7. Tidak ada keluhan 0 0 Jumlah 2 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 1 (50%) ibu hamil dalam kondisi tidak ada keluhan dan 1 (50%) ibu hamil mual/muntah. l. Distribusi Ibu Menyusui berdasarkan Jumlah PUS No Ibu Menyusui Frekuensi Persentase (%) 1. Ya menyusui 5 12,8 2. Tidak menyusui 34 87,2 Jumlah 39 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 5 (12,8%) ibu yang sedang menyusui bayi /anaknya dan 34 (87,2%) ibu tidak sedang menyusui bayi/ anaknya. m. Distribusi Lamanya Menyusui berdasarkan Jumlah Ibu Menyusui No Lama Menyusui Frekuensi Persentase (%) 1. Kurang dari 1 bulan 0 0 2. 1 – 4 bulan 1 20 3. 5 - 12 bulan 1 20 4. Lebih dari 12 bulan 3 60 Jumlah 5 100% Sumber data : Hasil pendataan tanggal 15 s/d 16 April 2014 Interpretasi data: Dari tabel diatas terlihat bahwa para ibu menyusui sudah sadar akan pentingnya pemberian ASI pada bayinya 3. Balita a. Distribusi jumlah balita berdasarkan jumlah penduduk
  • 27. No Jumlah Balita Frekuensi Persentase (%) 1. Ya, tergolong balita 33 10,4 2. Tidak tergolong balita 283 89,6 Jumlah 316 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 316 jiwa penduduk, yang tergolong balita adalah sebanyak 33 jiwa (10,4%) dan 283 jiwa (89,6%) jiwa yang tidak tergolong balita. Balita merupakan salah satu sasaran utama dalam program pelayanan kesehatan untuk menunjang tahap tumbuh kembangnya yang baik. b. Distribusi Kebiasaan Balita Keposyandu berdasarkan Jumlah Balita No Kebiasaan Keposyandu Frekuensi Persentase (%) 1. Ya, keposyandu 20 60,6 2. Tidak keposyandu 13 39,4 Jumlah 33 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas 20 (60,6%) terlihat bahwa balita sudah di bawa keposyandu dan 1 bayi (13%) balita tidak dibawa ke posyandu. Hal ini menunjukan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang belum paham pentingya balita untuk di bawa keposyandu. c. Distribusi Lengkapnya Pemberian Imunisasi berdasarkan Kebiasaan Balita Keposyandu No Imunisasi Frekuensi Persentase (%) 1. Lengkap 13 65 2. Belum lengkap 5 25 3. Tidak lengkap 2 10 Jumlah 20 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat 13 (65%) balita yang lengkap imunisasinya dan 5 (25%) yang belum lengkap imunisasinya, serta 2 (10%) tidak lengkap. d. Distribusi Kepemilikan KMS berdasarkan Jumlah Balita
  • 28. No Memiliki KMS Frekuensi Persentase (%) 1. Ya, memiliki 20 100 2. Tidak memiliki 0 0 Jumlah 20 100% Interpretasi data: Dari tabel diatas (100%) balita memiliki KM. 4. Remaja a. Distribusi Kegiatan Remaja Diluar Sekolah berdasarkan Jumlah Remaja No Kegiatan Frekuensi Persentase (%) 1. Keagamaan 10 11 2. Karang taruna 0 0 3. Olahraga 19 20,9 4. Lain-lain 62 68,1 Jumlah 91 100% Interpresatasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura, 19 (20,9%) remaja dengan kegiatan olahraga b. Distribusi Penggunaan Waktu Luang Remaja berdasarkan Jumlah Remaja No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi Persentase (%) 1. Musik/TV 50 54,9 2. Olahraga 19 20,9 3. Rekreasi 8 8,8 4. Keagamaan 14 15,4 Jumlah 91 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa para remaja mengisi waktu luangnya dengan kegiatanya masing-masing seperti olahraga 19 (20,%), mendengarkan musik atau nonton TV 50 (54,9%), melakukan kegiatan keagamaan 14 (15,4%), dan rekreasi 8 (8,8%). Hal ini dapat menjauhkan dari kebiasaan buruk yang tidak sehat.
  • 29. c. Distribusi Kebiasaan Remaja berdasarkan Jumlah Remaja No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%) 1. Merokok 4 4,4 2 Alkohol 0 0 3. Tidak ada atau lainnya 87 95,6 Jumlah 91 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 4 (4,4%) remaja dengan kebiasaan merokok, yang tidak ada atau lainya 87 (50%) 5. Lansia a. Distribusi Keluhan Kesehatan Lansia berdasarkan Jumlah Lansia Keluhan Kesehatan Lansia Frekuensi Persentase (%) Ya, mengeluh 23 41,1 Tidak mengeluh 33 58,9 Jumlah 56 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 57 lansia, terdapat 23 (41,1%) orang lansia yang mengeluh akan gangguan kesehatan dan 33 (58,9%) lansia yang tidak mengeluh. Perlunya perhatian dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sudah usia lanjut. b. Distribusi Jenis Penyakit Lansia berdasarkan Keluhan Kesehatan Lansia No Jenis penyakit Frekuensi Persentase (%) 1. Asma 1 4,3 2. TBC 0 0 3. Hipertensi 4 17,4 4. DM 0 0 5. Rematik 4 17,4 6. Katarak 4 17,4 7. Lain-lain 10 43,5
  • 30. Jumlah 23 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 23 orang lansia dengan keluhan kesehatan, mayoritas lansia menderita penyakit lain-lain seperti pegal pegal 11 (47,8%) orang lansia. c. Distribusi Tempat Penanganan Penyakit Lansia berdasarkan Keluhan Kesehatan Lansia No Penanganan Penyakit Frekuensi Persentase (%) 1. Sarana kesehatan 16 69,6 2. Non medis 5 21,7 3. Tidak ada atau lainnya 2 8,7 Jumlah 23 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 23 orang lansia yang mengeluh, 16 (68,6%) lansia sudah menggunakan sarana pelayanan kesehatan untuk mengatasi keluhannya dan 5 (21,7%) lansia masih mengharapkan jasa non medis untuk mengatasi keluhannya sedangkan 2 (8,7%) lansia tidak mendapat penangan secara medis dan non medis. Perlunya ditingkatkan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya sarana pelayanan kesehatan. d. Distribusi Lansia dalam Penggunaan Waktu Senggang berdasarkan Jumlah Lansia No Waktu Senggang Frekuensi Persentase (%) 1. Berkebun 11 19,6 2. Rekreasi 0 0 3. Senam/ Olahraga 0 0 4. Lain-lain 45 80,4 Jumlah 56 100% Interpretasi data : Dari tabel diatas terlihat bahwa 11 (19,6%) orang lansia masih mampu mengisi waktu luangnya dengan berkebun. Analisa Data No Data Subyektif Data Obyektif Diagnosa Keperawatan Komunitas
  • 31. 1. a. Warga mengatakan beberapa rumah pekarangan rumahnya tidak dimanfaatkan. b. Menurut warga, ada beberapa kepala keluarga yang tidak memiliki SPAL. c. Warga mengatakan kerja bakti tidak pernah dilakukan lagi. d. Warga mengatakan kebanyakan kondisi tempat penampungan airnya terbuka. e. Menurut warga, tidak ada tempat pembuangan sampah umum sehingga sampah di buang pada sembarang tempat. f. Warga mengatakan a. Dari tabel system ventilasi, terdapat 5 (5,9%) tidak memiliki ventilasi b. Dari tabel pemanfaatan pekarangan rumah terdapat 73 (85,9%) yang tidak memanfaatkan pekarangan halaman rumahnya. c. Dari tabel jarak sumber air penduduk dengan septic tank, terdapat dari 85 rumah, 35 (41,2%) jarak sumber air penduduk dengan septic tank kurang dari 10 meter. d. Dari tabel sistem pengolahan air minum terdapat 3 (3,5%) tidak dimasak. e. Dari tabel kondisi tempat penampungan air terdapat 26 (10,59%) kondisi tempat penampungan airnya terbuka. f. Dari tabel tempat pembuangan sampah, terlihat dari 85 rumah terdapat 24 (28,23%) rumah membuang sampah disembarang tempat, 60 (70,58%) rumah dengan dibakar,. g. Dari tabel penampungan sampah sementara, tampak 43 rumah (50,6%) tidak ada tempat penampungan sampah sementara atau sembarangan. h. Dari tabel kondisi penampumgan sampah, terdapat 24 (57,1%) kondisi tempat penempungan sampahnya terbuka. i. Dari tabel jarak tempat penampungan Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik.
  • 32. biasa BAB disembarang tempat karena tidak memiliki WC. g. Menurut warga, ada beberapa rumah yang tidak memiliki kandang ayam dan tidak terawat. sampah dengan rumah terdapat 36 (85,7%) jarak kurang dari 5 m. j. Dari tabel kebiasaan BAB, terdapat 20 (23,5%) dari 85 rumah yang BAB disembarang tempat. k. Dari tabel kepemilikan SPAL, terdapat sebanyak 15 rumah (17,6%) yang tidak memiliki SPAL. l. Dari tabel kepemilikan kandang dari 53, terdapat 45 (84,9%) yang tidak memiliki kandang. m. Dari tabel kondisi kandang dari 8 kepemilikan kandang, terdapat 6 (75%) kondisi kandangnya tidak terawat. n. Dari tabel penyakit yang paling sering diderita keluarga, penyakit yang paling sering adalah batuk pilek sebanyak 19 (6,01%), lain-lain 30 (9,49%) 2. a. Warga (lansia) mengatakan memeriksakan kesehatannya di sarana kesehatan dikala penyakitnya parah a. Jumlah lansia di dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura senyak 56 orang lansia. b. Dari tabel keluhan kesehatan lansia, terdapat 23 (41,1%) dari 56 orang lansia mengeluh sakit. c. Dari tabel jenis penyakit lansia, terdapat 4 (17,4%) lansia menderita penyakit hipertensi dan sebanyak 4 (17,4%) lansia menderita penyakit rematik, 1 (4,3) yamga mengalami asma, 3 (13,1%)yang mengalami katarak dan 11 (47,8%) mengalami Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia.
  • 33. penyakit lain. d. Dari tabel penanganan penyakit lansia dari 23 orang lansia yang mengeluh, terdapat 16 (68,6%) lansia sudah menggunakan sarana pelayanan kesehatan untuk mengatasi keluhannya dan 5 (21,7%) lansia masih mengharapkan jasa non medis untuk mengatasi keluhannya sedangkan 2 (8,7%) lansia tidak mendapat penangan secara medis dan non medis. Penapisan Masalah No Diagnosa Keperawatan Jum Keterangan A B C D E F G H I J K L 1. Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik. 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 3 3 43 Keterangan Kriteria : A. Sesuai dengan peran perawat komunitas B. Resiko terjadi C. Resiko parah D. Potensi untuk pendidikan kesehatan E. Interest untuk komunitas F. Kemungkinan diatasi G. Relevan dengan program H. Tersedianya tempat I. Tersedianya waktu J. Tersedianya dana K. Tersedianya fasilitas
  • 34. L. Tersedianya sumber daya Keterangan Pembobotan : 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Cukup 4. Tinggi 5. Sangat tinggi 2. Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia 4 5 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 42 B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS No. Prioritas Diagnosa Keperawatan Jumlah 1. Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik. 43 2. Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia 42 C.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
  • 35. No Diagnosa Keperawat an Tujuan Sasaran Rencana Tindakan Hari/T gl Tempat Evaluasi STANDAR Kriteri a Standar 1. Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di dusun III (Lohodu) Desa Sidamangur a berhubunga n dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x pertemuan diharapkan masyarakat mampu : 1. Memaha mi tentang kesehatan lingkunga n 2. Mengetah ui syarat - syarat rumah sehat 3. Memodifi kasi lingkunga n dan rumah yang sehat 4. Memaha Semua warga di dusun III (Lohodu) desa Sidamangau ra  Diskusikan dengan warga tentang pengertian dan syarat- syarat rumah sehat.  Lakukan kerja bakti untuk pembuatan toga dijadikan percontohan .  Lakukan kerja bakti untuk pembuatan sarana pembuanga n air limbah  Beri motivasi warga untuk memanfaatk an Selasa, 21 April 2014 . Rabu, 22 april 2014 Kamis, 24 april 2014 Jum’at 25 April 2014 Jum’at 25 Rumah warga dusun III (Lohodu) Salah satu rumah warga di dusun III (Lohodu) Salah satu rumah warga di dusun III (Lohodu) Rumah warga Di dususn III (Lohodu) Balai Desa Sidamangur a dan Mesjid di Kognitif Afektif a. Rumah seha adalah ruma yang dapa mencegah terjadinya penularan penyakit da kecelakaan b. Syarat-syarat rumah seha yaitu tersedianya ai bersih, tersedianya wc, terdapa ventilasi, dinding da lantai kering pekarangan rumah ditumbuhi tanaman yan bermanfaat. a. Masyarakat mampu memodifikasi lingkungan dan ruma
  • 36. mi tentang pentingny a kebersiha n lingkunga n. pekarangan rumah..  Lakukan kerja bakti pada setiap hari Jum’at di tempat - tempa umum di dusun II (Lohodu) Desa Sidamangur a  Membina keluarga masing- masing mahasiswa. April 2014 Sabtu, 25 april 2014 desa Sidamangur a Rumah salah satu warga di Lingkungan III (Dahlia) Kelurahan Tiworo. Psikom otor agar tetap sehat a. Melakukan kerja bak pembuatan toga b. Melakukan kerja bak pembuatan SPAL c. Memanfaatkan pekarangan rumah d. Melakukan kerja bakti d tempat umum Di des Sidamangura 2. Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi tubuh berhubunga n dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x pertemuan diharapkan lansia mampu 1. Mengerti tentang masalah / Lansia yang mengalami masalah kesehatan disusun III (Lohodu) desa sidamangur a  Beri penyuluhan pada lansia yang mengalami masalah kesehatan Selasa 29 April 2014 Rumah lansia di dusun III (Lohodu) Desa Sidamangur a Kognitif Afektif a. Pengertian setiap penyak yang dialam lansia a. Masyarakat khususnya lansia mamp memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia b. Masyarakat
  • 37. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia penyakit yang dialami oleh lansia. 2. Dapat mengamb il keputusan tentang masalah / penyakit yang diderita lansia. 3. Dapat menggun akan fasilitas kesehatan dalam melakuka n pengobata n terhadap Psikom otor khususnya lansia mamp mengambil keputusan dalam menangani masalah kesehatan a. Melakukan pemeriksaan kesehatan lansia d puskesmas
  • 38. C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI No Diagnosa Keperawatan Hari/Tgl Implementasi Evaluasi 1. Resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit menular lainnya pada masyarakat di dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan dari sanitasi lingkungan yang kurang baik. Selasa, 21 April 2014 Rabu, 22 April 2014 Kamis, 24 april 2014 Jumat, 25 April 2014 Jumat, 25 april 2014 Sabtu, 26 april 2014 1. Mendiskusikan dengan warga tentang pengertian dan syarat - syarat rumah sehat. 2. Melakukan kerja bakti untuk pembuatan toga percontohan pada pekarangan rumah dirumah warga 3. Lakukan kerja bakti untuk pembuatan sarana pembuangan air limbah 4. Memberikan motivasi pada warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah. 5. Melakukan kerja bakti pada setiap hari Jum’at di tempat - tempat umum di Desa Sidamangura. 6. Melakukan pembinaan pada keluarga binaan masing-masing mahasiswa Evaluasi struktur : a. Kegiatan telah direncanakan 3 hari sebelum kegiatan dilaksanakan b. Kegiatan kerja bakti dikordinatori oleh Bapak kepala RK Dusun Lohodu Evaluasi proses : a. Kegiatan berlangsung dengan lancar b. Kegiatan dihdiri oleh 5 orang warga c. Kegiatan kerja bakti difokuskan pada kebersihan lingkungan. d. Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan lingkungan e. Masyarakat dan mahasiswa terlibat kerjasama yang baik. penyakit yang diderita lansia.
  • 39. Evaluasi hasil : Lingkungan warga menjadi bersih. 2. Tingginya angka keluhan penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia Selasa, 29 April 2014 1. Memberikan penyuluhan kesehatan pada lansia yang mengalami masalah kesehatan Evaluasi struktur: a. Dari hasil pendataan didapatkan jumlah lansia di Dusun III (Lohodu) Desa Sidamangura 56 orang lansia. b. Rencana penyuluh akan dilakukan dirumah lansia yang mengalami masalah kesehatan. c. Kegiatan penyuluhan dilakukan bersama kepala puskesmas setempat. Evaluasi proses a. Tanggal 29 April 2014 melaksanakan penyuluhan b. Penyuluhan dilaksanakan di Rumah warga (Lansia). c. Evaluasi Hasil: Sejumlah lansia dari segi kognitif telah memahami penyakit dan bagaimana perawatan pada lansia.
  • 40. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Disusun Oleh : Kelompok 4 RANI WARDANI RANDI FRANSISKUS RAHMAN ROSMIATI MAJID RADEN AYU SUNDARI SARMAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN RAHA 2015