1. Patofisiologi dan Penyimpangan KDM
Hepatitis
Invasi virus
IG Anti HAV
(Hepatitis A)
HBc AB
(Hepatitis B)
Kerusakan sel parenkim hati terutama Retikulum Endoplasma
Detoksifikasi
Terganggu
sintesa protein dan
steroid terganggu
pembentukan dan sekresi
empedu terganggu
Resiko Infeksi
ggn metabolisme GI
me ↓ energi
u/metabolisme
ggn bilirubin tidak terkonyugasi
Anoreksia, nausea, vomitus
Pe↑ bilirubin serum
Ggn Nutrisi
letih / lelah
Ikterus
Perubahan status kesehatan
warna kulit &
mukosa kuning
Koping tidak adekuat
akumulasi garam
empedu
Kecemasan
gatal pada kulit
(pruritus)
Gangguan Integritas Kulit
Intolerans Aktifitas
merangsang sel mast
mengeluarkan mediator kimia
nosiseptor terangsang
proses transduksi, transmisi,
modulasi, persepsi nyeri
Nyeri (akut)
2. Asuhan keperawatan pada Tn CR
Di Ruang Baji Pamai II
RS Labuang Baji Makassar
I. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan
Suku
Pendidikan
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian
Sumber Informasi
: Tn. CR
: 52 tahun
: Laki – laki
: Bontang
: Tukang Bangunan
: Makassar
: SD
: 17 – 5 – 2004
: 18 – 5 – 2004
: Klien dan Keluarga
II. Riwayat Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas
b. Riwayat Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas dialami sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan
memberat 1 minggu terakhir. Nyeri terus-menerus seperti tertusuk – tusuk tembus
ke belakang. Mual (+). Klien cepat merasa kenyang.
III. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Klien memiliki
riwayat mengkonsumsi alkohol sejak 5 tahun yang lalu ( 3 -4 botol/hari). Riwayat
merokok (+). Sebelumnya klien pernah dirawat 4 hari di RS Bontang kemudian
dirujuk di RS Labuang Baji
IV. Riwayat Genogram
3. Ket :
-
Pada Generasi I , kakek dan nenek klien sudah meninggal, penyebab kematian
tidak diketahui
Pada Generasi II, kedua orangtua klien juga sudah meninggal, penyebab
kematian tidak diketahui
Klien berada pada Generasi III, anak terakhir dari 9 bersaudara. Kakak klien
yang ke-1 s.d. ke-7 sudah meninggal (penyebab tidak diketahui). Tidak ada
yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Klien sudah berkeluarga
dan mempunyai anak 4 orang. Klien tinggal bersama istri dank e-4 orang
anaknya
V. Pengkajian berdasarkan Divisi Kebutuhan
1. Aktivitas-Istirahat
Klien bekerja sebagai tukang bangunan dan waktunya dihabiskan hanya untuk
menyelesaikan pekerjaannya sedangkan untuk istirahat kurang. Semenjak sakit,
klien tidak dapat lagi melakukan pekerjaannya. Waktu tidur pada malam hari mulai
jam 21.30 WITA sampai jam 05.00 WITA tapi semenjak sakit klien sering
terbangun karena nyeri perutnya
Pemeriksaan Fisik : Tonus otot kuat. Berorientasi terhadap waktu, tempat dan
orang. ROM penuh. Tidak ada dispnea. Rentang perhatian baik
dan k,lien masih dapat melakukan ADLnya sendiri, misalnya
b.a.b,b.a.k, dan makan
2. Sirkulasi
Klien tidak ada riwayat hipertensi dan tidak ada masalah dengan jantungnya.
Klien tidak batuk. Tidak ada udema pada kaki
Pemeriksaan Fisik : TD = 110/80 mmHg, Nadi = 80 x/m, P= 24 x/m, tidak ada
udema , tidak ada napas pendek, tidak ada distensi vena
jugularis. Capillary refilling kurang dari 2 detik, Konjungtiva
merah muda. Sklera ikterik. Ekstremitas hangat bila disentuh
3. Eliminasi
Selama di RS klien tidak mengalami perubahan / masalah dalam b.a.b dan
b.a.k
Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan abdomen teraba pembesaran hepar dan nyeri
tekan pada hipokondria kanan, peristaltic usus (+) 20-22 /menit
dengan durasi < 1 detik, ginjal dan kandung kemih tidak teraba
4. Reaksi Emosional
Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini, karena baru kali ini klien
menderita penyakit seperti ini. Tapi klien percaya pada semua tindakan medis dan
menyerahkan semuanya pada Tuhan. Dalam menghadapi masalah, klien berusaha
mencari penyelesaiannya dengan dibantu oleh keluarga. Dan untuk biaya
pengobatan klien tidak terlalu memikirkan, karena ditanggung oleh pemerintah
(JPS)
4. 5. Makanan – Cairan
Klien biasa mengkonsumsi makanan nasi, sayur dan lauk pauk dengan
frekuensi 3 x sehari. Klien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan kecut.
Sejak di RS klien mengatakan nafsu makannya menurun. Klien hanya bisa
menghabiskan 2 sendok dari 1 porsi makanan yang disajikan. Klien merasa mual
dan nyeri ulu hati tidak ada
Pemeriksaan Fisik: TB = 155 cm BB = 48 kg
Perawakan kecil. Turgor kulit baik. Dasar kuku tampak ikterus.
Rongga mulut : bibir, lidah, tonsil, faring dan kelenjar saliva
dalam batas normal. Klien mengeluh terasa pahit pada
tenggorokannya pada saat menelan
6. Higiene
Klien dapat melakukan ADLnya sehari – hari tapi tidak maksimal dan untuk
perawatan diri klien dibantu keluarga (lap basah 2 x sehari)
Pemeriksaan Fisik : Badan tidak berbau, kulit bersih, rambut dan kuku tidak ada
masalah / bersih
7. Neurologis
Klien saat ini tidak merasa pusing / sakit kepala hanya kadang – kadang
apabila baru bangun tidur. Sakit kepala (-), kesemutan (-). Tidak ada gangguan
dalam penglihatan dan pendengaran
Pemeriksaan Fisik : Sadar, pupil isokor. Bereaksi terhadap cahaya. Genggaman
tangan sama kuat. Berbicara jelas dan berorientasi terhadap
waktu, tempat dan orang.
8. Nyeri
Saat pengkajian klien merasa nyeri pada daerah perut kanan atas. Klien selalu
mencari posisi yang nyaman yaitu posisi klien menekan daerah yang nyeri, sehingga
nyerinya berkurang. Klien mengatakan nyerinya timbul terus-menerus
Pemeriksaan Fisik : Ekspresi wajah meringis saat nyeri, kulit lembab, terdapat
pembesaran hepar, nyeri tekan (+)
9. Interaksi Sosial
Klien sudah menikah dan untuk membiayai hidup keluarganya, klien bekerja
sebagai tukang bangunan. Hubungan dengan istri dan anak – anaknya baik dan yang
menjadi pengambil keputusan adalah klien sendiri dan dibantu anak-anaknya. Klien
aktif dalam kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya
10. Keamanan
Klien tidak mempunyai alergi makanan dan obat-obatan serta riwayat penyakit
menular seksual (-). Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
11. Penyuluhan dan Pembelajaran
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Makasssar. Pendidikan terakhir SD.
Klien kurang mendengar informasi mengenai penyebab penyakitnya dan selama di
RS sering bertanya-tanya seputar kondisinya sekarang. Klien tampak gelisah dan
ekspresi wajah tampak cemas. Klien menyerahkan semua perawatan dan
pengobatan pada dokter dan perawat. Harapan klien untuk cepat sembuh dan
berkumpul kembali bersama keluarga dan beraktifitas seperti semula
5. 12. Ventilasi
Klien tidak mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Sesak napas (-).
Dispnea (-)
Pemeriksaan Fisik : Pernapasan 24 x/m.
Irama dan frekuensi teratur
VI. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium:
Protein total
Albumin
BIlirubin total
Bilirubin direk
SGOT
SGPT
Alkali Phospahate
Ureum
Kreatinin
Asam Urat
Glukosa sewaktu
HbsAg
VII. Pengobatan
B Comp
Vit C
Novalgin
: 6,62 gr/100 ml
: 3,51 gr/100 ml
: 5,44 mg/100 ml
: 4,16 mg/100 ml
: 221 U/L
: 107 U/L
: 777 U/L
: 32,7 mg/100 ml
: 0,76 mg/100 ml
: 14,5 mg/100 ml
: 65 mg/100 ml
: (+) / positif
3x1
3x1
1 amp/ drips/ 8 jam
(6,6 – 8,7)
(3,8 – 4,4)
( 0,00 – 1,00)
(0,00-0,30)
(0-38)
(0-41)
( 0-270)
(10-50)
(0,0 – 1,1)
(3,4 – 7,0)
(140)
6. KLASIFIKASI DATA
-
Data Subyektif
Klien mengatakan nyeri pada perut
kanan atas
Klien mengatakan nyerinya terusmenerus
Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
Klien mengatakan setiap kali makan
merasa mual
Klien mengatakan tidak terlalu
mengerti tentang kondisi
penyakitnya
-
Data Obyektif
Nyeri tekan pada perut kanan atas
Porsi makan tidak dihabiskan
Klien gelisah
Mual (+)
Peristaltik usus (+)
Klien selalu menekan daerah
perutnya yang nyeri
Sklera ikterus (+)
Ekspresi wajah meringis (+)
Terdapat penbesaran hepar
Klien sering bertanya-tanya tentang
kondisi penyakitnya
Tanda – tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36ºC
7. ANALISA DATA
NO
Data
1 DS:
- klien mengatakan
nyeri pada perut
kanan atas
- klien mengatakan
nyerinya terus –
menerus
DO:
- nyeri tekan pada
perut kanan atas
- klien gelisah
- ekspresi
wajah
meringis
- terdapat
pembesaran hepar
- klien
selalu
menekan
daerah
yang nyeri
Etiologi
Hepatitis
Masalah
Nyeri b.d. infiltrasi
hati
Invasi virus
Kerusakan sel parenkim hati
terutama reticulum
endoplasma
merangsang sel mast
mengeluarkan mediator kimia
nosiseptor terangsang
proses transduksi, transmisi,
modulasi, persepsi nyeri
Nyeri (akut)
2
DS:
- klien mengatakan
nafsu makan
berkurang
- klien mengatakan
setiap kali makan
merasa mual
DO:
- porsi makan tidak
dihabiskan
- mual (+)
- peristaltik usus (+)
Hepatitis
Invasi virus
Kerusakan sel parenkim hati
terutama reticulum
endoplasma
Sekresi empedu terganggu
Gangguan metabolisme GI
Anoreksia, mual, vomitus
Gangguan nutrisi
Perubahan Nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh b.d.
mual, muntah
8. 3
DS :
- klien megatakan
tidak terlalu
mengerti tentang
kondisi penyakitnya
DO :
- klien sering
bertanya- tanya
tentang kondisi
penyakitnya
- klien gelisah
Perubahan status kesehatan
Kurang informasi
Kesalahan interpretasi
Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan
tentang
kondisi,
prognosis
dan
kebutuhan
pengobatan
b.d.
tidak
mengenal
sumber informasi
9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NDx
1
Tujuan
Intervensi
Meminimalkan
/ 1. Kaji karakteristik nyeri dan mengontrol
nyeri
ketidaknyamanan ( lokasi,
dengan kriteria:
durasi, intensitas, frekuensi)
- klien
tampak
rileks
2. Observasi TTV klien
- ekspresi wajah
tenang
3. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, mis: bimbingan
imajinasi, visualisasai, teknik
napas
dalam.
Berikan
aktivitas senggang
4. Kolaborasi
pemberian analgetik sesuai indikasi
2
Kebutuhan nutrisi 1. Kaji pola makan klien, kaji
terpenuhi
dengan
cara penyajian makanan
kriteria :
- nafsu
makan
meningkat
2. Beri makan dalam porsi kecil
- klien
mampu
dan frekuensi sering sesuai
menghabiskan
selera
porsi
makan
yang diberikan
- tidak
terjadi
penurunan BB
yang berlebihan 3. Jelaskan manfaat makanan /
nutrisi bagi klien dan
keluarga terutama saat klien
sakit
4. Beri umpan balik positif saat
klien
mau
berusaha
menghabiskan makanannya
5. Penatalaksanaan
multivitamin
-
-
-
-
pemberian -
6. Timbang berat badan tiap hari -
Rasional
Memberikan dasar untuk
mengkaji perubahan pada
tingkat
nyeri
dan
mengevaluasi intervensi
Mengidentifikasi
tingkat
nyeri klien dan pedoman
untuk intervensi selanjutnya
Membantu
klien
untuk
istirahat lebih efektif dan
memfokuskan
kembali
perhatian,
sehingga
menurunkan
nyeri
dan
ketidaknyamanan
Menurunkan
nyeri,
meningkatkan kenyamanan
cara
menghidangkan
makanan
dapat
mempengaruhi nafsu makan
klien
makan banyak sulit untuk
mengatur
bila
klien
anoreksia. Anoreksia juga
paling buruk selama siang
hari membuat masukan
makanan sulit pada sore hari
dan menghindari kejenuhan
serta rangsang mual muntah
meningkatkan pengetahuan
klien dan keluarga tentang
nutrisi sehingga motivasi
untuk makan meningkat
motivasi dan meningkatkan
semangat makan klien
asupan vitamin akan dapat
memenuhi
kebutuhan
vitamin dalam tubuh dan
membantu
proses
penyembuhan
penurunan BB menunjukkan
tidak adekuatnya nutrisi
klien
10. 3
Klien
akan 1. Kaji tingkat pemahaman menunjukkan
proses penyakit, harapan /
pemahaman tentang
prognosis,
kemungkinan
proses penyakitnya
pilihan pengobatan
dengan criteria :
- klien
dapat
menghubungkan 2. Berikan informasi khusus gejala dengan
tentang
pencegahan
/
factor penyebab
penularan penyakit,
- klien
dapat
berpartisipasi
3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam
dalam rencana pengobatan
perawatan
dan perlunya keseimbangan
beraktifitas
4. Anjurkan perlunya
menghindari makanan /
minuman alkohol yang dapat
memperberat penyakit
-
mengidentifikasi
kurang
pengetahuan
/
salah
informasi dan memberikan
kesempatan
untuk
memberikan
informasi
tambahan sesuai keperluan
kebutuhan/
rekomendasi
akan bervariasi karena tipe
hepatitis (agen penyebab)
dan situasi individu
Tirah baring dipertahankan
selama fase akut untuk
menurunkan
kebutuhan
metabolic,
menghemat
energi untuk penyembuhan
Alkohol dapat meningkatkan
iritasi
hepatic
dan
mempengaruhi pemulihan
11. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl
NDx
Selasa,
18 Mei
2004
1
Jam
11.00
12.00
2
Implementasi
1. Mengkaji karakteristik nyeri dan
ketidaknyamanan
Hasil :
- Nyeri pada perut kanan atas,
tembus ke belakang dan
berlangsung secara terusmenerus
- Nyeri pada skala 6 (sedang)
2. Mengobservasi Tanda- Tanda
Vital
Hasil :
TD = 110/80 mmHg
N = 80 x/m
P = 24 x/m
S = 36 0 C
3. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan mengusap daerah sekitar
nyeri
Hasil :
Klien belum bisa bertoleransi
dengan nyeri
4.
Penatalaksanaan
dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Pemberian obat Novalgin
1
amp / drips
1. Mengkaji pola makan klien
Hasil :
- klien makan tiga kali /hari
- jenis makanan : bubur dan
lauk (TKTP)
2. Memberi makan dalam porsi
kecil dan dengan frekuensi sering
dan sesuai selera
Hasil :
- klien
hanya
makan
/
menghabiskan 3 sendok
- tiap
kali
makan
klien
mengeluh terasa pahit pada
tenggorokan
pada
saat
menelan
3. Menjelaskan manfaat makanan /
nutrisi bagi klien dan keluarga
Hasil:
Evaluasi
Jam 13.00
S:
O:
A:
klien mengatakan
masih nyeri pada
perut kanan atasnya
ekspresi
wajah
meringis
nyeri tekan pada
perut kanan atas
klien gelisah
masalah
teratasi
belum
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4
S: Klien mengatakan
masih merasa mual
O:
-
porsi tidak
dihabiskan
klien makan 3
sendok
mual (+)
infuse terpasang
RL
minum ± 250 cc/hr
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,4,5 dan 6
12. 12.05
3
Klien mengerti tentang manfaat
makanan terutama TKTP
4. Memberi umpan balik positif saat
klien
mau
menghabiskan
makanannya
Hasil :
Klien ada kemauan untuk
menghabiskan makanannya tapi
klien takut karena kalau berusaha
makan banyak akan mual dan
bahkan muntah
5.
Penatalaksanaan
pemberian
multivitamin dan cairan per IV
Hasil :
- klien minum Vit C + B Comp
= 1:1
- Infus terpasang dangan RL
- Klien minum ± 250 cc / hari
6. Menimbang berat badan klien
Hasil :
Berat badan klien = 48 kg
1. Mengkaji tingkat pemahaman S: klien mengatakan
sudah mulai mengerti
proses penyakit, harapan dan
tentang proses
proses pengobatan
penyakitnya tapi
Hasil :
belum puas
Pemahaman klien tentang proses
penyakit dan pengobatan masih
O: klien masih sering
kurang
bertanya – tanya
2. Memberikan informasi khusus
tentang penyakitnya
tentang
pencegahan
dan
penularan penyakit, contoh :
untuk pencegahan, spt : klien A: Masalah teratasi
sebagian
disuruh istirahat yang cukup
sedangkan untuk penularan, spt :
P: Lanjutkan intervensi
melalui keringat
2 dan 4
Hasil :
Klien mengerti dan paham tapi
masih sering bertanya
3. Menjelaskan pentingnya istirahat
dalam rencana pengobatan dan
perlunya keseimbangan aktifitas
Hasil :
Klien mengerti dan akan
beristirahat semaksimal mungkin
4. Menganjurkan
perlunya
menghindari makanan/ minuman
beralkohol
yang
dapat
memperberat penyakitnya
13. Hasil :
Klien menyadari / tobat dan tidak
akan mengkonsumsi minuman/
makanan beralkohol seumur
hidup
Rabu,
19 Mei
2004
1
09.00
12.00
2
1. Mengkaji karakteristik nyeri dan
ketidaknyamanan
Hasil :
Klien mengatakan nyeri
masih ada tapi sifatnya
hilang-timbul
serangan nyeri sejak pukul
08.00-1400 muncul ± 6 kali
2. Mengobservasi Tanda- Tanda
Vital
Hasil :
TD = 110/70 mmHg
N = 80 x/m
P = 24 x/m
S = 36 0 C
3. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan mengusap daerah sekitar
nyeri
Hasil :
Klien belum bisa bertoleransi
dengan nyeri
4.
Penatalaksanaan
dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Pemberian obat Novalgin
1
amp / drips
Jam 13.00
S:
klien mengatakan
masih nyeri pada
perut kanan atasnya
O:
-
sifat nyeri hilang –
timbul (timbulnya
serangan nyeri tiap
10 menit)
- ekspresi
wajah
meringis
A:
masalah
belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4
1. Mengkaji pola makan klien S: Klien mengatakan
masih merasa mual
sekarang
Hasil :
O:
- klien makan tiga kali /hari
- porsi tidak
- jenis makanan : bubur dan
dihabiskan
lauk (TKTP)
- klien makan 3
2. Memberi makan dalam porsi
sendok
kecil dan dengan frekuensi sering
- mual (+)
dan sesuai selera
- infuse terpasang
Hasil :
RL
- klien
hanya
makan
/
- minum ± 250 cc/hr
menghabiskan 3 sendok
- tiap
kali
makan
klien
mengeluh terasa pahit pada A: Masalah belum
tenggorokan
pada
saat
teratasi
menelan
14. 12.05
3
Jumat,
21 Mei
2004
1
4. Memberi umpan balik positif saat P: Lanjutkan intervensi
klien
mau
menghabiskan
1,2,4,5 dan 6
makanannya
Hasil :
Klien ada kemauan untuk
menghabiskan makanannya tapi
klien takut karena kalau berusaha
makan banyak akan mual dan
bahkan muntah
5.
Penatalaksanaan
pemberian
multivitamin dan cairan per IV
Hasil :
- klien minum Vit C + B Comp
= 1:1
- Infus terpasang dangan RL
- Klien minum ± 250 cc / hari
6. Menimbang berat badan klien
Hasil :
Berat badan klien sama se[perti
kemarin = 48 kg
2. Memberikan informasi khusus
tentang
pencegahan
dan S: klien mengerti dan
merasa puas dengan
penularan penyakit, contoh :
penjelasan
yang
untuk pencegahan, spt : klien
diberikan
disuruh istirahat yang cukup
sedangkan untuk penularan, spt :
O: klien tidak bertanya –
melalui keringat
tanya / bingung lagi
Hasil :
tentang penyakitnya
Klien mengerti dan paham dan
tidak bertanya - tanya lagi
A: Masalah teratasi
tentang penyakitnya
4.
Menganjurkan
perlunya
menghindari makanan/ minuman P: beralkohol
yang
dapat
memperberat penyakitnya
Hasil :
Klien menyadari / tobat dan tidak
akan mengkonsumsi minuman/
makanan beralkohol seumur
hidup
09.00
1. Mengkaji karakteristik nyeri dan Jam 13.00
ketidaknyamanan
S: Klien mengatakan
Hasil :
masih nyeri pada
Klien mengatakan nyeri
perut kanan atasnya
masih ada tapi sifatnya
15. 12.00
2
hilang-timbul
serangan nyeri sejak pukul O:
- Klien
tampak
08.00-1400 muncul ± 4 kali
sudah
disa
3. Mengobservasi Tanda- Tanda
beradaptasi dengan
Vital
nyerinya
Hasil :
- Ekspresi
wajah
TD = 120/70 mmHg
tampak ceria
N = 82 x/m
P = 24 x/m
A: masalah
teratasi
S = 36,2 0 C
sebagian
3. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan mengusap daerah sekitar
P: Lanjutkan intervensi
nyeri
1,2,3, dan 4
Hasil :
Klien sudah dapat bertoleransi
dengan nyerinya
4.
Penatalaksanaan
dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Pemberian obat Novalgin
1
amp / drips
1. Mengkaji pola makan klien
S: Klien mengatakan
Hasil :
masih merasa mual
- klien makan tiga kali /hari
- jenis makanan : bubur dan
O:
lauk (TKTP)
- porsi tidak
2. Memberi makan dalam porsi
dihabiskan
kecil dan dengan frekuensi sering
- klien makan 6
dan sesuai selera
sendok
Hasil :
- mual (+)
- klien menghabiskan porsi
- infuse terpasang
makan 6 sendok
RL
- klien masih mengeluh terasa
- minum ± 1000
pahit pada tenggorokan pada
saat menelan
cc/hr
12.05
4. Memberi umpan balik positif saat A: Masalah belum
klien
mau
menghabiskan
teratasi
makanannya
Hasil :
P: Lanjutkan intervensi
Klien ada kemauan untuk
1,2,4,5 dan 6
menghabiskan makanannya tapi
klien takut karena kalau berusaha
makan banyak akan mual dan
bahkan muntah
5.
Penatalaksanaan
pemberian
multivitamin dan cairan per IV
Hasil :
- klien minum Vit C + B Comp
16. = 1:1
- Infus terpasang dangan RL
- Klien minum ± 1000 cc / hari
6. Menimbang berat badan klien
Hasil :
Berat badan klien sama seperti
kemarin = 48 kg