SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai 
suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat 
peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu 
pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), fisik (raga), 
intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi 
pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan 
oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa. 
Konsep perencanaan pengembangan desa mencakup 5 dimensi sebagai pilar utama 
yaitu menyangkut tata ruang desa, perekonomian desa, sosial budaya desa, mitigasi 
bencana, lingkungan hidup. 
Tata ruang desa : rehabilitasi, rekonstruksi dan pengembangan desa. Selain itu, juga 
mampu menampung pertumbuhan ruang di masa datang secara fleksibel dan mampu 
menampung kebutuhan perbaikan struktur tata ruang desa melalui konsolidasi lahan 
(jika diperlukan). Konsep ini sesuai dengan muatan PP no 2 tahun 2005.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PEMBANGUNAN (MASYARAKAT) DESA 
Sebagaimana dikemukakan di atas, pembangunan adalah Merupakan proses perubanan 
yang disengaja dan direncanakan lebih Lengkap lagi, pembangunan berarti perubahan yang 
disengaja atau Direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehandaki ke 
arah yang dikehendaki. Istilah pembangunan umum- nya dipadamkan dengan istilah developmen, 
sekalipun istilah developmen sebenarnya berarti perkembangan tanpa perencanaan. Maka 
pcmbangunan masyarakat desa juga disebut rurar development. Demikian pula istilah 
modemisasi juga sering diartikan identik dengan pembangunan, yakni mengingat artinya sebagai 
proses penerapan pungetahnan dan teknologi modem pada berbagai segi atau bidang kchidupan 
masyarakat. Sehingga, ada pula yang mendefinisikan pcm- bnngunan sebagai usaha yang 
dilakukan secara sadar untuk menciptakan. perubahan sosial melalui modemisasi. 
Di negara-negara berkembang, proses perubahan dan perkem- bangan yang terjadi padu 
ntasyarakat --termasuk masyarakat desa-- tidak lepas dari campur tangan Pemerintah. Dengan 
demikian jelas bahwa yang merencanakan dan merekayasa prubahan adalah Negara (cq. 
pemerintah), Campur tangan Negara ini dilakukan dengan tujuan untnk mempercepat akselerasi 
pembangunan agar bangsanya tidak tertinggal dari dunia Barat. Istilah dan pengertian 
pembangunan tersebut di atas tidak lazim bagi negara-negara industri Barat yang telah maju dan 
modern. Hal ini dapat dimengerti karena proses modemisasi di Barat merupakan peroses 
perkembangan (developmen) intemal dan wajar lewat industri dungan sistem kapitalisasinya.
Proses ini bersifat wajar dalam arti tidak ada perencanaan, pengendalian, atau kesengajaan 
terhadap jalannya proses tcrsebut. Peran Pemerintah bersifat pasif. Kalaulah ada yang dapat 
diperhitungkan sebagai kekuatan pengendali yang aktif, adalah kekuatan pasar. 
Modernisasi ini, dengan industri dan system. Kapitalisme yang melandasainya, telah 
mengantarkan negara- ncgara. Barat tersebut ke tingkat kemajuan yang telah dicapainya sejauh 
ini. Bagaimana dengan dunia Ke tiga, terasuk Indonesia? Mengapa pembangunan diperlukan? 
Hal ini mudah dimengerti. Sebab, Negara negara berkembang (dunia ke tiga) semenjak 
memperoleh kemerdekaannya; merasa bebas untuk menentukan-nasibnya sendiri. Hal yang 
segera dirasakan adalah keterbelakangan dan ketertinggalan- nya dari dunia Barat. Maka untuk 
memajukan Negara dan sekaligus untuk mengejar ketertinggalan itu; proses modemisasi (dengan 
atau tanpa industrialisasi) yang biasa tidaklah cukup. Moderenisasi itu harus direncanakan, 
dipacu, dan diakselerasikan, sedemikian rupa sehingga ibarat kendaraan segcra bisa mengantar 
negara-negara berkembang_tersebut menjadi negara yang maju dan sejahtera setara dengan 
dunia`Barat. Pembangunan secara umum mengandung penger- tian secaman ini. Bagaimana 
kegiatan pembangunan nasional di Indonesia? Scbagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa 
pembangunan adalah mcrupakan kegiatan yang direncanakan. Oleh negara atau khususnya 
pemerintahu 
Di Indonesia kegiatan pernbangunan nasiona1 secara berencana telah dilancarkan 
semenjak tahun 1950-an, khususnya lewat pcran Dewan Perancang Nasional (DEPPERNAS) 
yang memprioritas- kan pembangunan di bidang ekonomi. Dengan diemikian, pemba~ nggunan 
nasional telah dilancarkan semenjak jaman Orda, Orba, hingga sekarang. Bagaimana rumusan 
pengertian pembangungm nasional kita? Diawali dengana penugasan Deppernas oleh Presiden 
untuk "meran- cangkan pola masyarakat 'adil' dan makmur sebagaimana dfnuaksudkan o1ch
Pembukaan_UUD 1945”, maka Undang-undang Nomor ;85,Tabun 1958 menyiratkan pengcrtian 
pembangunan nasional kita sebagai usaha untuk mempertinggi tingkat kehidupan bangsa 
Indonesia dengan jalan peningkatan produksi dan pengubahm: struktur pereko- nomian yang 
ada-menjadi struktur perekonomian nasional. Rurnusan semacam ini ditegaskan kembali dalam 
Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 Lentang-Garis-garis Besar Pola Pembanggunan 
Nasional 
Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969. Rencana ini tidak berjalan seperti yang 
diharapkan. karena pecahnya pemberontakan G30S PKI tahun l965. Kemudian, tahun.1966 
Badan Perancang Pembangunan Naaional (BAPPENAS) yang dibentuk tahun l967 mulai 
mengambil peran dalam rancangan pembangunan nasional. Program-program pembangunan 
memperoleh landasannya lewat pelbagai keputusan politik seperti tertera dalam Kepres Nomor 
319 Tahun 1968 tentang Repelita I, Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973, 
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978 tentang GBHN 1978, dan lainnya. Tap MPR Nomor 
II/MPR/1983 menegas- kan hakekat pembnngunan nasional sebagai pembangunan manusia 
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indo- nesia. Bagaimana dengan 
pembangunan masyarakat desa? Dalam rumusan pembangunan nasional tersebut ditetapkan 
bahwa pembangunan masyarakat desa merupakan bagian integral dari pemba- ngangunan 
nasional. Secara lebih khusus pembangunan masyarakat dcsa memiliki beberapa pengertian, 
antara lain: 
1. Pembangunan "masyarakat delsa berarti pembangunan masyarakat tradisional rnenjadi 
manusia modern (Horton dan Hunt, 1976, Alex Inkeles, 1765) 
2. Pembangunan masyarakat desa berarti membangun swadaya masyarakat dan rasa percaya 
pada diri sendiri (Mukerjee dalam Bhattacharyya, 1972).
3. Pembangunan pcdesaan tidak lain dari pembangunan usaha tani atau membangun pertanian 
(Mosher, 1974, Bertrand, 1958). 
Di samping batasan-batasan tersebut, pembangunan desa di Indonesia memiliki arti: 
pembangunan nasional yang ditujukan pada usaha peningkamn taraf hidup masyarakat pedesaan, 
menumbuhkan partisipasi aktif setiap anggota masyarakat terhadap pembangunan, dan 
menciptakan hubungan yang selaras antara masyarakat dengan lingkungannya (berdasarkan 
GBHN dan Repelita-repelita). * Dalam pada itu, istilah asing untuk pcmbangunan desa bukan 
hanya rural development (RD), rnelainkan juga community development (CD).`Dua istilah ini 
sering muncul dalam berbagai wacama tentang pembangunan masyarakat desa. Sekalipun ada 
yang Cenda- rung tidak memperlihatkan perbedaannya, namun sebcnamya tcrdapat perbedaan 
antara dua konsep itu. 
CD merupakan pendekatan pemba- ngunan yang mengutamakan panisipasi aktif 
masyarakat. CD berlaku baik di desa maupun di perkotaan. RD di lain pihak hanya berlaku di 
pedesaan, dan mengutamakan keserasian masyarakat dengan Iing- kungannya. Sejak tahun 1977 
Indonesia mengembangkan konsep Integrated Rural Development (IRD). IRD menekankan 
keterpaduan program-program pembangunan yang ada di desa, yang kalau tidak dipadukan akan 
bersifat fragmentaristik, terikat pada berbagai depanernen yang ada (Penanian, Sosial, 
Perindustrian, dan lainnya) Berlandaskan Undang-undang'Nomor 5 'Tahun 1974, pemba- ngunan 
desa yang diIaksanakan oleh Pemerintah terutama bertumpu pada Departemen Dalam Negeri. 
Pasal 80 Undang-undang itu menyai takan bahwa Kepala Wilayah (Gubernur, Bupatit,.Camat) 
adalah pcnguasa tunggal di bidang pemerintahan dan berkewajiban untuk mengkoordinasikan 
pembangunan dan membina kehidupan masyara- kat di segala bidang. Departemen Dalam 
Negeri rnemiliki program program pembangunan jangka pendek dan panjang.
Progranm-program jangka pendek bertujuan untuk mensukses- kan sector-sektor yang 
diprioritaskan dalam skala nasional seperti: menggerakkan dan meningkatkan partisipasi 
masyarakat dalarn pembangunan, penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan, pening- katan 
produksi pangan (pertanian); perluasan .kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan kegiatan 
pembangunan, menggcrakan dan meningkatkan kegiatan perkoperasian, menggalakkan dan 
meningkatkan Keluarga Berencana, Serta meningkatkan kesehatan' masyarakat. 
Program-program jangka panjang dalam' garis besamya bertujuan untuk memajukan dan 
mengembangkan selumh dcsa di Indonesia. Ukuran kemajuan didasarkan atas tipologi desa yang 
dikembangkan oleh Departemen Dalam Negeri; khususnya Ditjen Pembangunan Desa 
(BANGDES), yakni tipe desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Péngembangan ini tidak 
terlepas dari kerangka Pembangunan Regional dan Nasional. 
Langkah-langkah yang ditempuh Departemen Dalam Negeri dalam kaitannya dengan 
program-program jangka pendek dan panjang tersebut rantara lain adalah memperluas dan 
menyernpurnakan jaringan prasarana desa, meningkatkan pengetahuan dan kcterampilan 
masyarakat desa, memper1uas fasilitas serta pelayanan keehatan dan perbaikan sanitasi, 
pengembangan dan perbaikan pernukiman, perlu- asan lapamgan kerja, pengembangan dan 
pcningkatan perkoperasian, perbaikan dalam penggunaan dan peruntukan tanah, dam lainnya. 
B. PERUBAHAN-PERUBAHAN KHUSUS 
Yang dimaksud dengan perubahan-perubahan khusus adalah perubahan-perubahan yang 
menyangkut aspek-aspek tenentu yang diperkirakan sangat penting dalam memahami kehidupan 
masyarakat desa. Dengan demikian, analisa terhadap perubahan tentang atau yang berkait 
dengan aspek-aspek ini akan dapat memperdalam pemahaman kita tentang dinamika kehidupan
masyarakat desa. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam bab ini adalah: urbanisasi, kultur, 
struktur,1ern- baga, dan pertanian. ‘ 
I. Urhanisasi dan perkembangan masyarakat desa 
Urbanisasi, terlebih dalam artinya sebagi proses pengkotaan, adalah suatu bentuk khusus 
proses modemisasi. Dengan kata lain, konsep modemisasi yang sangat Iuas cakupan 
pengeniannya itu men- dapatkan bentuknya yang khusus di pedesaan dalam konsep urbami- sasi. 
Sebagaimana diketahui, urbanisasi kecuali berarti (1) 'proses péngkotaan (proscs mengkotanya 
suatu daerah/desa) juga berarti: (2) proporsi penduduk yang tinggal di kota dibanding dengan 
yang tinggal di desa, dan (3) perpindahan utau pergeseran penduduk dari desa ke Kota 
(urbanward migration). " Pengertian pertama dan ke dua umunya dinilai sebagai bersifat posltip, 
karena proses' ini menunjukkan perkernbangan dan kemajuan desa. Dengan demikian, proses ini 
sesuai dengan perspektif evolusioner. Dalam beberapa model khusus teori evolusi diwacanakan 
bahwa desa yang masih terbelakang dan bersifat tradisional menjadi berkcmbang dan maju 
setelah mendapatkan pengaruh kota. Model teori ini lazim disebut teori dfusi kultural, ' 
Urbanisasi dalam arti proses pengkotaan hakekatnya menggam- barkan proses perubahan 
dan suatu wilayah dengan masyarakatnya yang semula adalah desa atau bersifat pedesaan 
kemudian berubah dan berkembang menjadi kota atau bersifat kekotaan. Dalam kenyataannya 
secara urnum desa memang se1a1u mengalami perubahan dan perkembangan. Cepat-1ambatnya 
atau besar-kecilnya perubahan dan perkembangan yang terjadi tergantung pada banyak; faktor, 
antara-lain tergantung kepada potensi wilayah yang bersangkutatan.) Perubahan itu secara umum 
cenderung mengarah ke sifat-sifai perkotaa namun, tidak semua pembahan dan perkernbangan 
yang terjadi di desa itu dapat disimpulkan sebagai proses pengkotaan (proses perubahan desa
menjadi kota). Proses perubahan itu seringkali hanya merupakan proses perubahan. biasa-saja, 
yang hakekatnya secara umum, terjadi-di semua kelompok masyarakat. 
Mcnurut Ro1and L Warren, proses perubahan yang menunjukkan terjadinya 
rnetamorpose, dari; desa rnenjadi kota hanya dapat disimak lewat adanya gejala yang Olehnya 
disebut great change. Indikator dan adanya great change ini adalah: 
(1) division of labor, yakni bila desa itu telah menunjukkan tumbuh dan.berkernbangnya 
kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda tetapi saling ada ketergantungan atau jalinan; 
(2) munculnya diferensiasi kepentingan dan asosiasi; 
(3) semakin bertambahnya hubungana yang sistemik déngan masyarakat yang lebih luas; 
(4) muncul dan berkembangnya fenomena birokratisasi dan impersonali- sasi dalam kegiatan 
usaha; 
(5) pengalihan fungsi-fungsi ke lembaga pémerintahan dan ke bidang-bidang usaha yang 
menguntungkan; 
(6) adanya proses penyerapan gaya hidup perkotaan dan 
(7) adanya proses perubahan nilai-ni1ai.(RoIand L Warren, 1963: 54). 
Yang sering, diu1as, da1am berbagai; pembahasan adalah konsep urbanasasi dalam artian 
pergeseran penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dalam artian ini banyak diulas berkaitan 
dengan kerugian- Kerugian yang dialarni desa. Dari sekian banyak penelitian yang ada' di 
Amerika Serikat misalnya, kebanyakan mengungkapkan betapa besar kerugian yang diderita 
desa; akibat adanya urbanisasi ini. Beberapa penelitian itu berkesimpulamsani, yakni bahwa 
urbanisasi meng- akibatkan desa-desa kehilangan tenaga-tenaga terbaik' (kaum muda) dan 
terpandainyaa.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Kebijakan perencanaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman-pedoman dan 
ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan pelaksanakan (memanage) 
pembangunan di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat 
sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi masyarakat. 
Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai suatu 
keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih 
bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi 
perkembangan aspek mental (jiwa), 
Fisik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan 
tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh 
mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa. 
Pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan 
pendapatan nasional saja. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan 
yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup 
masyarakatnya. 
B. Saran 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
 harmawan. A. H. 2002, Pengembangan Komunitas dan Pedesaan Berkelanjutan. 
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Faperta IPB 
 Eko, Sutoyo. 2005. Manifesto Pembaharuan Desa. APMD Press Yogyakarta, 
Yogyakarta 
 Hetifah, Sj Sumarto, 2003. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Yayasan 
Obor Indonesia. Jakarta 
 Kamaluddin, Rustian. 1992. Bunga Rampai Pembangunan Nasional dan 
Pembangunan Daerah. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta 
 Lugiarti, Eppy. 2004. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses 
Perencanaan Program Pengembangan Masyarakat di Komunitas Desa Cijayanti. 
Tesis. Pascasarjana, IPB 
 Moeljarto, T. 1987. Politik Pembangunan, Sebuah Analisis, Arah dan Strategi. PT 
Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta 
 Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta 
 Rahardjo, M. Dawan. 2006. Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret 
Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Khanata, Pustaka LP3ES Indonesia
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT 
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat 
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan 
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga 
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, 
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku 
umatnya. 
Makalah ini penulis membahas mengenai “PELAYANAN MASYARAKAT 
PENERIMAAN BERAS RASKIN”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat 
membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. 
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. 
Raha, Januari 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar............................................................................................ i 
Daftar Isi.............................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1 
A. Latar Belakang.................................................................................. 1 
BAB II PEMBAHASAN.... ..................................................................... 3 
A. Kemiskinan dan kebodohan......................................................... 3 
B. Strategi pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan................. 4 
C. Beras makanan pokok masyarakat indonesia............................... 6 
D. Program beras miskin (raskin) ..................................................... 7 
E. Sumber dana program raskin............................................................. 8 
F. Pendistribusian raskin....................................................................... 9 
G. Efektifitas program raskin................................................................9 
H. Hambatan pelaksanaan program raskin............................................11 
BAB III PENUTUP...................................................................................... 12 
A. Kesimpulan....................................................................................... 12 
B. Saran.................................................................................................. 12 
C. Berita Acara..................................................................................... 12 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................13
TUGAS : MAKALAH SISTEM PEMERINTAHAN DESA KELURAHAN 
MAKALAH 
PEMBANGUNAN DESA 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : MUSTAMIN 
STAMBUK : 2120877 
JURUSAN :ILMU PEMERINTAHAN 
SEMESTER : III 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2014
TUGAS : 
MATA KULIAH 
PENDIDIKAN AGAMA II 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : LA MAEMUDI 
STAMBUK : 21208261 
JURUSAN :ILMU PEMERINTAHAN 
SEMESTER : III
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2014

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Operator Warnet Vast Raha
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 

Mais procurados (20)

Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,DICAPIL...Fitri ,BY..ACHMADAVANDI,SE,MM
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,DICAPIL...Fitri ,BY..ACHMADAVANDI,SE,MMMAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,DICAPIL...Fitri ,BY..ACHMADAVANDI,SE,MM
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,DICAPIL...Fitri ,BY..ACHMADAVANDI,SE,MM
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 

Destaque (7)

Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
 

Semelhante a Makalah pembangunan desa

09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
vedro agasi
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
nellyspd
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
erlina na
 

Semelhante a Makalah pembangunan desa (20)

Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
A
AA
A
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
files12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdffiles12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdf
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
Anggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
Anggaran Negara dalam Era Otonomi DaerahAnggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
Anggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan135703705 02-indikator-pembangunan
135703705 02-indikator-pembangunan
 
Kelompok 16
Kelompok 16Kelompok 16
Kelompok 16
 
Makro1
Makro1Makro1
Makro1
 
ppt raull teori pembangunan.pptx
ppt raull teori pembangunan.pptxppt raull teori pembangunan.pptx
ppt raull teori pembangunan.pptx
 
278-Article Text-562-1-10-20220826.pdf
278-Article Text-562-1-10-20220826.pdf278-Article Text-562-1-10-20220826.pdf
278-Article Text-562-1-10-20220826.pdf
 
Pasar Modal
Pasar ModalPasar Modal
Pasar Modal
 

Mais de Septian Muna Barakati

Mais de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Último (19)

Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 

Makalah pembangunan desa

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), fisik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa. Konsep perencanaan pengembangan desa mencakup 5 dimensi sebagai pilar utama yaitu menyangkut tata ruang desa, perekonomian desa, sosial budaya desa, mitigasi bencana, lingkungan hidup. Tata ruang desa : rehabilitasi, rekonstruksi dan pengembangan desa. Selain itu, juga mampu menampung pertumbuhan ruang di masa datang secara fleksibel dan mampu menampung kebutuhan perbaikan struktur tata ruang desa melalui konsolidasi lahan (jika diperlukan). Konsep ini sesuai dengan muatan PP no 2 tahun 2005.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. PEMBANGUNAN (MASYARAKAT) DESA Sebagaimana dikemukakan di atas, pembangunan adalah Merupakan proses perubanan yang disengaja dan direncanakan lebih Lengkap lagi, pembangunan berarti perubahan yang disengaja atau Direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehandaki ke arah yang dikehendaki. Istilah pembangunan umum- nya dipadamkan dengan istilah developmen, sekalipun istilah developmen sebenarnya berarti perkembangan tanpa perencanaan. Maka pcmbangunan masyarakat desa juga disebut rurar development. Demikian pula istilah modemisasi juga sering diartikan identik dengan pembangunan, yakni mengingat artinya sebagai proses penerapan pungetahnan dan teknologi modem pada berbagai segi atau bidang kchidupan masyarakat. Sehingga, ada pula yang mendefinisikan pcm- bnngunan sebagai usaha yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan. perubahan sosial melalui modemisasi. Di negara-negara berkembang, proses perubahan dan perkem- bangan yang terjadi padu ntasyarakat --termasuk masyarakat desa-- tidak lepas dari campur tangan Pemerintah. Dengan demikian jelas bahwa yang merencanakan dan merekayasa prubahan adalah Negara (cq. pemerintah), Campur tangan Negara ini dilakukan dengan tujuan untnk mempercepat akselerasi pembangunan agar bangsanya tidak tertinggal dari dunia Barat. Istilah dan pengertian pembangunan tersebut di atas tidak lazim bagi negara-negara industri Barat yang telah maju dan modern. Hal ini dapat dimengerti karena proses modemisasi di Barat merupakan peroses perkembangan (developmen) intemal dan wajar lewat industri dungan sistem kapitalisasinya.
  • 3. Proses ini bersifat wajar dalam arti tidak ada perencanaan, pengendalian, atau kesengajaan terhadap jalannya proses tcrsebut. Peran Pemerintah bersifat pasif. Kalaulah ada yang dapat diperhitungkan sebagai kekuatan pengendali yang aktif, adalah kekuatan pasar. Modernisasi ini, dengan industri dan system. Kapitalisme yang melandasainya, telah mengantarkan negara- ncgara. Barat tersebut ke tingkat kemajuan yang telah dicapainya sejauh ini. Bagaimana dengan dunia Ke tiga, terasuk Indonesia? Mengapa pembangunan diperlukan? Hal ini mudah dimengerti. Sebab, Negara negara berkembang (dunia ke tiga) semenjak memperoleh kemerdekaannya; merasa bebas untuk menentukan-nasibnya sendiri. Hal yang segera dirasakan adalah keterbelakangan dan ketertinggalan- nya dari dunia Barat. Maka untuk memajukan Negara dan sekaligus untuk mengejar ketertinggalan itu; proses modemisasi (dengan atau tanpa industrialisasi) yang biasa tidaklah cukup. Moderenisasi itu harus direncanakan, dipacu, dan diakselerasikan, sedemikian rupa sehingga ibarat kendaraan segcra bisa mengantar negara-negara berkembang_tersebut menjadi negara yang maju dan sejahtera setara dengan dunia`Barat. Pembangunan secara umum mengandung penger- tian secaman ini. Bagaimana kegiatan pembangunan nasional di Indonesia? Scbagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa pembangunan adalah mcrupakan kegiatan yang direncanakan. Oleh negara atau khususnya pemerintahu Di Indonesia kegiatan pernbangunan nasiona1 secara berencana telah dilancarkan semenjak tahun 1950-an, khususnya lewat pcran Dewan Perancang Nasional (DEPPERNAS) yang memprioritas- kan pembangunan di bidang ekonomi. Dengan diemikian, pemba~ nggunan nasional telah dilancarkan semenjak jaman Orda, Orba, hingga sekarang. Bagaimana rumusan pengertian pembangungm nasional kita? Diawali dengana penugasan Deppernas oleh Presiden untuk "meran- cangkan pola masyarakat 'adil' dan makmur sebagaimana dfnuaksudkan o1ch
  • 4. Pembukaan_UUD 1945”, maka Undang-undang Nomor ;85,Tabun 1958 menyiratkan pengcrtian pembangunan nasional kita sebagai usaha untuk mempertinggi tingkat kehidupan bangsa Indonesia dengan jalan peningkatan produksi dan pengubahm: struktur pereko- nomian yang ada-menjadi struktur perekonomian nasional. Rurnusan semacam ini ditegaskan kembali dalam Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 Lentang-Garis-garis Besar Pola Pembanggunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969. Rencana ini tidak berjalan seperti yang diharapkan. karena pecahnya pemberontakan G30S PKI tahun l965. Kemudian, tahun.1966 Badan Perancang Pembangunan Naaional (BAPPENAS) yang dibentuk tahun l967 mulai mengambil peran dalam rancangan pembangunan nasional. Program-program pembangunan memperoleh landasannya lewat pelbagai keputusan politik seperti tertera dalam Kepres Nomor 319 Tahun 1968 tentang Repelita I, Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973, Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978 tentang GBHN 1978, dan lainnya. Tap MPR Nomor II/MPR/1983 menegas- kan hakekat pembnngunan nasional sebagai pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indo- nesia. Bagaimana dengan pembangunan masyarakat desa? Dalam rumusan pembangunan nasional tersebut ditetapkan bahwa pembangunan masyarakat desa merupakan bagian integral dari pemba- ngangunan nasional. Secara lebih khusus pembangunan masyarakat dcsa memiliki beberapa pengertian, antara lain: 1. Pembangunan "masyarakat delsa berarti pembangunan masyarakat tradisional rnenjadi manusia modern (Horton dan Hunt, 1976, Alex Inkeles, 1765) 2. Pembangunan masyarakat desa berarti membangun swadaya masyarakat dan rasa percaya pada diri sendiri (Mukerjee dalam Bhattacharyya, 1972).
  • 5. 3. Pembangunan pcdesaan tidak lain dari pembangunan usaha tani atau membangun pertanian (Mosher, 1974, Bertrand, 1958). Di samping batasan-batasan tersebut, pembangunan desa di Indonesia memiliki arti: pembangunan nasional yang ditujukan pada usaha peningkamn taraf hidup masyarakat pedesaan, menumbuhkan partisipasi aktif setiap anggota masyarakat terhadap pembangunan, dan menciptakan hubungan yang selaras antara masyarakat dengan lingkungannya (berdasarkan GBHN dan Repelita-repelita). * Dalam pada itu, istilah asing untuk pcmbangunan desa bukan hanya rural development (RD), rnelainkan juga community development (CD).`Dua istilah ini sering muncul dalam berbagai wacama tentang pembangunan masyarakat desa. Sekalipun ada yang Cenda- rung tidak memperlihatkan perbedaannya, namun sebcnamya tcrdapat perbedaan antara dua konsep itu. CD merupakan pendekatan pemba- ngunan yang mengutamakan panisipasi aktif masyarakat. CD berlaku baik di desa maupun di perkotaan. RD di lain pihak hanya berlaku di pedesaan, dan mengutamakan keserasian masyarakat dengan Iing- kungannya. Sejak tahun 1977 Indonesia mengembangkan konsep Integrated Rural Development (IRD). IRD menekankan keterpaduan program-program pembangunan yang ada di desa, yang kalau tidak dipadukan akan bersifat fragmentaristik, terikat pada berbagai depanernen yang ada (Penanian, Sosial, Perindustrian, dan lainnya) Berlandaskan Undang-undang'Nomor 5 'Tahun 1974, pemba- ngunan desa yang diIaksanakan oleh Pemerintah terutama bertumpu pada Departemen Dalam Negeri. Pasal 80 Undang-undang itu menyai takan bahwa Kepala Wilayah (Gubernur, Bupatit,.Camat) adalah pcnguasa tunggal di bidang pemerintahan dan berkewajiban untuk mengkoordinasikan pembangunan dan membina kehidupan masyara- kat di segala bidang. Departemen Dalam Negeri rnemiliki program program pembangunan jangka pendek dan panjang.
  • 6. Progranm-program jangka pendek bertujuan untuk mensukses- kan sector-sektor yang diprioritaskan dalam skala nasional seperti: menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalarn pembangunan, penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan, pening- katan produksi pangan (pertanian); perluasan .kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan kegiatan pembangunan, menggcrakan dan meningkatkan kegiatan perkoperasian, menggalakkan dan meningkatkan Keluarga Berencana, Serta meningkatkan kesehatan' masyarakat. Program-program jangka panjang dalam' garis besamya bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan selumh dcsa di Indonesia. Ukuran kemajuan didasarkan atas tipologi desa yang dikembangkan oleh Departemen Dalam Negeri; khususnya Ditjen Pembangunan Desa (BANGDES), yakni tipe desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Péngembangan ini tidak terlepas dari kerangka Pembangunan Regional dan Nasional. Langkah-langkah yang ditempuh Departemen Dalam Negeri dalam kaitannya dengan program-program jangka pendek dan panjang tersebut rantara lain adalah memperluas dan menyernpurnakan jaringan prasarana desa, meningkatkan pengetahuan dan kcterampilan masyarakat desa, memper1uas fasilitas serta pelayanan keehatan dan perbaikan sanitasi, pengembangan dan perbaikan pernukiman, perlu- asan lapamgan kerja, pengembangan dan pcningkatan perkoperasian, perbaikan dalam penggunaan dan peruntukan tanah, dam lainnya. B. PERUBAHAN-PERUBAHAN KHUSUS Yang dimaksud dengan perubahan-perubahan khusus adalah perubahan-perubahan yang menyangkut aspek-aspek tenentu yang diperkirakan sangat penting dalam memahami kehidupan masyarakat desa. Dengan demikian, analisa terhadap perubahan tentang atau yang berkait dengan aspek-aspek ini akan dapat memperdalam pemahaman kita tentang dinamika kehidupan
  • 7. masyarakat desa. Aspek-aspek yang akan dibahas dalam bab ini adalah: urbanisasi, kultur, struktur,1ern- baga, dan pertanian. ‘ I. Urhanisasi dan perkembangan masyarakat desa Urbanisasi, terlebih dalam artinya sebagi proses pengkotaan, adalah suatu bentuk khusus proses modemisasi. Dengan kata lain, konsep modemisasi yang sangat Iuas cakupan pengeniannya itu men- dapatkan bentuknya yang khusus di pedesaan dalam konsep urbami- sasi. Sebagaimana diketahui, urbanisasi kecuali berarti (1) 'proses péngkotaan (proscs mengkotanya suatu daerah/desa) juga berarti: (2) proporsi penduduk yang tinggal di kota dibanding dengan yang tinggal di desa, dan (3) perpindahan utau pergeseran penduduk dari desa ke Kota (urbanward migration). " Pengertian pertama dan ke dua umunya dinilai sebagai bersifat posltip, karena proses' ini menunjukkan perkernbangan dan kemajuan desa. Dengan demikian, proses ini sesuai dengan perspektif evolusioner. Dalam beberapa model khusus teori evolusi diwacanakan bahwa desa yang masih terbelakang dan bersifat tradisional menjadi berkcmbang dan maju setelah mendapatkan pengaruh kota. Model teori ini lazim disebut teori dfusi kultural, ' Urbanisasi dalam arti proses pengkotaan hakekatnya menggam- barkan proses perubahan dan suatu wilayah dengan masyarakatnya yang semula adalah desa atau bersifat pedesaan kemudian berubah dan berkembang menjadi kota atau bersifat kekotaan. Dalam kenyataannya secara urnum desa memang se1a1u mengalami perubahan dan perkembangan. Cepat-1ambatnya atau besar-kecilnya perubahan dan perkembangan yang terjadi tergantung pada banyak; faktor, antara-lain tergantung kepada potensi wilayah yang bersangkutatan.) Perubahan itu secara umum cenderung mengarah ke sifat-sifai perkotaa namun, tidak semua pembahan dan perkernbangan yang terjadi di desa itu dapat disimpulkan sebagai proses pengkotaan (proses perubahan desa
  • 8. menjadi kota). Proses perubahan itu seringkali hanya merupakan proses perubahan. biasa-saja, yang hakekatnya secara umum, terjadi-di semua kelompok masyarakat. Mcnurut Ro1and L Warren, proses perubahan yang menunjukkan terjadinya rnetamorpose, dari; desa rnenjadi kota hanya dapat disimak lewat adanya gejala yang Olehnya disebut great change. Indikator dan adanya great change ini adalah: (1) division of labor, yakni bila desa itu telah menunjukkan tumbuh dan.berkernbangnya kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda tetapi saling ada ketergantungan atau jalinan; (2) munculnya diferensiasi kepentingan dan asosiasi; (3) semakin bertambahnya hubungana yang sistemik déngan masyarakat yang lebih luas; (4) muncul dan berkembangnya fenomena birokratisasi dan impersonali- sasi dalam kegiatan usaha; (5) pengalihan fungsi-fungsi ke lembaga pémerintahan dan ke bidang-bidang usaha yang menguntungkan; (6) adanya proses penyerapan gaya hidup perkotaan dan (7) adanya proses perubahan nilai-ni1ai.(RoIand L Warren, 1963: 54). Yang sering, diu1as, da1am berbagai; pembahasan adalah konsep urbanasasi dalam artian pergeseran penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dalam artian ini banyak diulas berkaitan dengan kerugian- Kerugian yang dialarni desa. Dari sekian banyak penelitian yang ada' di Amerika Serikat misalnya, kebanyakan mengungkapkan betapa besar kerugian yang diderita desa; akibat adanya urbanisasi ini. Beberapa penelitian itu berkesimpulamsani, yakni bahwa urbanisasi meng- akibatkan desa-desa kehilangan tenaga-tenaga terbaik' (kaum muda) dan terpandainyaa.
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan perencanaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman-pedoman dan ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan pelaksanakan (memanage) pembangunan di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi masyarakat. Pembangunan Masyarakat Desa pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), Fisik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa. Pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan pendapatan nasional saja. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. B. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA  harmawan. A. H. 2002, Pengembangan Komunitas dan Pedesaan Berkelanjutan. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Faperta IPB  Eko, Sutoyo. 2005. Manifesto Pembaharuan Desa. APMD Press Yogyakarta, Yogyakarta  Hetifah, Sj Sumarto, 2003. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta  Kamaluddin, Rustian. 1992. Bunga Rampai Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta  Lugiarti, Eppy. 2004. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan Program Pengembangan Masyarakat di Komunitas Desa Cijayanti. Tesis. Pascasarjana, IPB  Moeljarto, T. 1987. Politik Pembangunan, Sebuah Analisis, Arah dan Strategi. PT Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta  Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta  Rahardjo, M. Dawan. 2006. Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Khanata, Pustaka LP3ES Indonesia
  • 11. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini penulis membahas mengenai “PELAYANAN MASYARAKAT PENERIMAAN BERAS RASKIN”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Januari 2014 Penyusun
  • 12. DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................................................ i Daftar Isi.............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1 A. Latar Belakang.................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN.... ..................................................................... 3 A. Kemiskinan dan kebodohan......................................................... 3 B. Strategi pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan................. 4 C. Beras makanan pokok masyarakat indonesia............................... 6 D. Program beras miskin (raskin) ..................................................... 7 E. Sumber dana program raskin............................................................. 8 F. Pendistribusian raskin....................................................................... 9 G. Efektifitas program raskin................................................................9 H. Hambatan pelaksanaan program raskin............................................11 BAB III PENUTUP...................................................................................... 12 A. Kesimpulan....................................................................................... 12 B. Saran.................................................................................................. 12 C. Berita Acara..................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA............................................................................13
  • 13. TUGAS : MAKALAH SISTEM PEMERINTAHAN DESA KELURAHAN MAKALAH PEMBANGUNAN DESA DISUSUN OLEH : NAMA : MUSTAMIN STAMBUK : 2120877 JURUSAN :ILMU PEMERINTAHAN SEMESTER : III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2014
  • 14. TUGAS : MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA II DISUSUN OLEH : NAMA : LA MAEMUDI STAMBUK : 21208261 JURUSAN :ILMU PEMERINTAHAN SEMESTER : III