SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
BAB I 
PENDAHULUANA 
1 
A. Latar Belakang 
Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang disamping itu pendidikan 
juga merupakan bentuk upaya manusia membebaskan diri darikebodohan dan 
keterbelakangan, sehingga upaya perbaikan da peningkatankualitas pendidikan mutlak 
diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia 
yang berkualitas, yang unggulakan dapat mengangkat suatu bangsa agar dapat tegak, maju 
setara dengan bangsa lain.Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu dari 
tujuannasional Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaanUUD 1945 
pada alinea ke IV …..mencerdasakan kehidupan bangsa….. danmenuju ke arah cerdasnya 
kehidupan bangsa Indonesia pembangunan di bidang pendidikan tidak dapat dilaksanakan 
sambil lalu dan terkesan asal – asalan saja,melainkan harus terencana, sistematis, terukur dan 
melibatkan semua unsur masyarakat dan bangsa secara mendalam dan menyeluruh serta 
terpadu, karena pendidikan merupakan tanggng jawab bersama antara orang tua, 
masyarakat,dan Negara.Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka dalam pasal 31 UUD 
1945ditegaskan bahwa : tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan 
pendidikan,selanjutnya pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu 
sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang – undang.Pendidikan nasional 
bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa danmengembangkan manusia Indonesia 
seutuhnya, yaitu manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan 
berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, 
kepribadian yangmantab dan pendiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan 
kebangsaan.Makna tujuan pendidikan nasional tersebut adalah 
menumbuhkan,mengembangkan dan membina kepribadian manusia seutuhnya, serta 
memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme. 
Namun pada zaman sekarang ini anak generasi bangsa malah semakin sedikit 
memiliki jiwa Nasionalisme danPatriotisme, ini dibuktikan dengan sedikitnya anak hafal 
dengan lagukebangsaan Indonesia raya dan anak lebih suka dengan lagu keong racun 
ataulagu – lagu lain yang bertema cinta.Anak cenderung kurang suka dengankebudayaan 
bangsa Indonesia karena mereka menganggap kebudayaanIndonesia adalah kebudayaan kuno 
atau tradisional, sehingga kebudayaanIndonesia perlahan – lahan menghilang dan akibatnya 
kebudayaan kita diklaimoleh negara lain seperti kesenian reog Ponorogo,musik Angklung 
bahkanBatik. Perlu diketahui sikap Nasionalisme timbul pada waktu tertentu sajaseperti pada 
waktu kejuaraan piala AFF. Nasionalisme anak Indonesiamengebu – gebu tapi setelah selesai 
kejuaraan, selesai pulalah sikap Nasionalisme anak Indonesia. Agar sikap Nasionalisme dan 
Patriotisme tidak menghilang dan tetap tertanam di jiwa peserta didik , maka perlu
diadakansuatu kegiatan untuk membentuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme salahsatunya 
kegiatan Gerakan Pramuka.Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun1993 
bahwaPendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasacinta 
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosialserta kesadaran 
pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa pahlawan, serta berorientasi masa 
depan.Gerakan pramuka sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai visidan misi untuk 
mengembangkan pendidikan di luar sekolah untuk menyiapkangenerasi muda sebagai tunas 
bangsa, pandu pertiwi penerima tongkat estafet perjuangan para pendahulunya dalam 
melanjutkan perjuangan bangsa untuk mencapai cita – cita bangsa mencapai masyarakat yang 
adil dan makmur.Sebagai organisasi kepemudaan yang mengembangkan 
pendidikankepramukaan mempunyai kaitan erat sekali dengan pendidikan formal. 
Bahkan pendidikan kepramukaan merupakan ekstra kurikuler yang wajib dilaksanakandi 
setiap sekolah dasar dan menengah bahkan di sebagian perguruan tinggi baik negeri maupun 
swasta salah satu unit kegiatan memilih kegiatan ptamuka. Halini menunjukkan bahwa 
pendidikan kepramukaan urgensinya sangat tinggi 
dengan kebutuhan hidup manusia, bahkan pendidikan kepramukaan merupakanwujud dari 
usaha bela Negara.Tujuan pendidikan kepramukaan adalah untuk mendidik para peserta 
didik atau siswa agar memiliki semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, memilikiaktivitas 
yang tinggi dalam kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, kerjasama,tanggungjawab, dan cinta 
tanah air. Dan Sekolah Dasar merupakan pendidikanawal agar peserta didik SD memiliki 
semangat persatuan dan kesatuan yangkuat, yang baik untuk menanamkan sikap 
Nasionalisme dan Patriotisme pesertadidik.Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu lembaga 
pendidikan dasar yangmemiliki fungsi sangat fundamental karena SD merupakan fundasi 
pendidikan pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan dengan cara – 
cara yang benar agar benar – benar mampu menjadi landasan yang kuat untuk jenjang 
pendidikan berikutnya. Sutama 2006 (dalam. Akbar, S, dkk, 2009 : 27).Maka dari itu guru 
harus bisa menanamkan sikap Nasionalisme danPatriotisme mulai dari awal, agar tidak lagu 
keong racun, susis, atau lagu – lagu yang bukan waktunya bagi anak SD.Meskipun telah 
disadari bahwa semakin canggihnya teknologi juga yang juga mutlak diperlukan tetapi jangan 
sampai rasa Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik luntur.Untuk bisa mencapai tujuan 
tersebut Gerakan Pramuka diperlukan agar bisa membendung hilangnya rasa Nasionalisme 
dan Patriotisme dan mampumeningkatkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik 
SD. 
B.Identifikasi Masalah 
Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa anak lebih hafal dengan laguyang selalu akrab 
dengan mereka seperti lagu keong racun, ataupun lagu yang bertema cinta daripada lagu 
Indonesia Raya atau lagu daerah, sehingga inimengakibatkan lunturnya jiwa Nasionalisme 
dan Patriotisme anak. 
2
3 
B. .Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakag masalah tersebut yang menjadi permasalahandalam pengamatan ini 
dapat dirumuskan sebagai berikut : 
1. Apa pengertian Nasionalism 
2. Apa Pengertian Patriotisme ? 
3. Apa Pengertian Pendidikan Kepramukaan ? 
4. Bagaimana Tujuan Pendidikan Kepramukaan 
5. Apa fungsi dari Pendidikan Kepramukaan ? 
6. Bagaimana Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan ? 
7. Bagaimana pengaruh Gerakan Pramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan 
Patriotisme kepada Peserta didik ? 
C. .Tujuan makalah 
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 
1. Mengetahui arti Nasionalisme 
2. Mengetahui arti Patriotisme 
3. Mengetahui arti Pendidikan Kepramukaan 
4. Mengetahui Tujuan Pendidikan Kepramukaan 
5. Mengetahui Fungsi Pendidikan Kepramukaan.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Nasionalisme Dan Patriotisme 
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda,diperlukan prinsip – prinsip 
Patriotisme dan Nasionalisme sejak dini.Tujuannya adalah agar nilai – nilai tersebut sungguh 
– sungguh dihayati dandiamalkan oleh segenap warga negara baik dalam kehidupan pribadi 
maupundalam kehidupan sosial. 
1. Pengertian Nasionalisme 
Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dannegara atas 
kesadaran keanggotaan/warga negara yang secara potensial bersama – sama mencapai, 
mempertahankan, dan, mengabdikan identitas, integritas,kemakmuran, dan kekuatan 
bangsanya. 
A. Nasionalisme dalam arti sempit Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan 
sebagai perasaancinta terhadap bangsanya secara berlebihan sehingga memandang 
rendah bangsa dan suku bangsa lainnya. Nasionalisme dalam arti sempit seringdisebut 
dengan jingoisme atau chauvinisme. Misalnya, bangsa Jerman di masakekuasaan 
Adolf Hitler (1933 – 1945). Nasionalisme adalah sikap semangatmengorbankan untk 
melawan bangsa lain, chauvinisme adalah masakebangsaan yang bersemangat dan 
bertindak agresif terhadap bangsa lain.Dari sikap Jingoistis dan Chauvinistis ini 
lahirlah imperialisme, yaitu tidak hanya ingin mengalahkan bangsa lain, melainkan 
ingin menguasai wilayahdan bangsa penghuninya. Menurut Hitler dalam bukunya 
Mein Kampf (Perjuanganku), bangsa Jerman (ras Arya) merupakan ras yang paling 
ungguldibandingkan ras lain. “Deustschland uber Alles in der Welt” (Jerman di 
atassegala – galanya dalam dunia). Namun, semangat nasionalisme yang sempitini 
ditentang oleh bangsa – bangsa di seluruh dunia karena hanyamementingkan 
sekelompok bangsa atau golongan saja.Contoh lain dari nasionalisme yang memiliki 
arti sempit adalah ketikanegara italia di masa kekuasaan Mussolini (Benito Amilcare 
Andrea 
Mussolini, 1883 – 1945). Bentuk nasionalismenya dikenal dengan fasisme.Bagaimana 
dengan nasionalisme bangsa Indonesia ? Negara Indonesia terdiridari berbagai suku bangsa 
dengan adat istiadat yang berbeda – beda. Rasanasionalisme bangsa Indonesia mungkin saja 
berkembang ke arah yangnegatif apabila tidak di arahkan kepada persatuan dan kesatuan 
bangsa.Biasanya nasionalisme yang berlebihan terhadap suku bangsanya disebutdengan 
sukuisme, hal tersebut tidak kita inginkan. 
4
B. Nasionalisme dalam arti luas Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan 
sebagai perasaan cintadan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa 
memandang bangsa lainlebih rendah dari bangsa dan negaranya. Nasionalisme seperti 
ini lebihmengutamakan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan 
bangsadan negaranya demi menjalin hubungan kerja sama, keharmonisa n 
maupunkeselarasan antarbangsa dan negara di dunia. 
2. Pengertian Patriotisme 
Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseoranguntuk berkorban/rela 
berkorban demi nama suatu bangsa atau negara. Maknadan keberadaan patriotisme itu sendiri 
tidak dapat dipisahkan dengan Nasionalisme.Patriotisme menganjurkan kepada seluruh 
anggota suatu bangsauntuk selalu rela berkorban kepada negaranya sebagai tempat berpijak, 
tempathidup, dan tempat untuk mencari penghidupan, sedangkan nasionalismemenga njarkan 
kepada kita untuk mencintai tanah air, bangsa, dan negaradengan segala apa yang 
dimilikinya. Namun, ada beberapa pengertiannasionalisme yang diartikan salah, sehingga 
muncul pengertian nasionalisme.Cara – cara untuk menunjukkan semangat kebangsaan di 
atas diperlukanketeladanan, pewarisan, dan pelaksanaan kewajiban. Keteladanan 
dapatdiberikan di berbagai lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, sekolah,instansi 
pemerintah ataupun swasta. 
A. Di lingkungan keluarga dan masyarakatPeranan orang tua di da lam keluarga sangatlah 
penting. Pendidikan orangtua Sangat membantu perkembangan anak sejak dari lahir hingga 
beranjak dewasa. Selanjutnya perkembangan anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya jadi, 
baik atau buruknya seorang anak melakukan filtrasi terhadap pengaruh luar dirinya 
bergantung pada perkembangan atau pendidikan di dalam keluarga.Terkadang ada pula 
seorang anak yang memberi keteladanan bagi orangtuanya. Dapat pula tokoh masyarakat 
kepada pembantunya. Misalnya, memberihewan kurban di hari raya id ul adha, membayar 
pajak tepat waktu, membantu peningkatan taraf hidup warga di kampungnya atau kerja bakti 
di lingkungannya. 
B. Di lingkungan sekolahKeteladanan dapat diberikan oleh pamong sekolah, pengurus 
OSISsampai pengurus kelas. Misalnya, melakukan sumbangan uang untuk membantu teman 
sekelasnya yang terkena musibah, membersihkanlingkungan sekolah, menjalin persahabatan 
dengan sekolah lain atau tidak melakukan tawuran pelajar. 
C. Di lingkungan instansi pemerintah atau swastaKeteladanan tokoh/pemimpin perusahaan 
yang dituakan (senioritas)akan sangat berpengaruh bagi karyawan dan karyawati lain. 
5
Misalnya,memprakarsai kegiatan donor darah, pengentasan kemiskinan, membantukorban 
bencana, atau berperilaku adil dan bijaksana. 
D. PewarisanRangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari pewarisan antara lainadalah 
suka bekerja keras, ulet, tekun, membiasakan menabung, berperilakuhemat, atau sederhana. 
Kegiatan di atas, diharapkan nilai – nilai dibalik kegiatan tersebut akan membentuk 
kepribadian diri. Misalnya, tapak tilas,kunjungan museum, melaksanakan upacara bendera, 
disiplin diri, atau berjiwakreatif. 
E. Pelaksanaan kewajibanSalah satu upaya menumbuhkembangkan jiwa – jiwa patriotisme 
dannasionalisme adalah menciptakan peraturan perundang – undangan tentang bela negara. 
Peraturan yang mewajibkan peran serta rakyat dalam pembelaannegara di antaranya wajib 
militer (wamil), pendidikan bela negara atau kewajiban penggunaan barang – barang dalam 
negeri atau tidak mengimpor barang – barang dari luar negeri. 
6 
B. GERAKAN PRAMUKA 
1. Pengertian Pendidikan Kepramukaan 
Pengertian pendidikan kepramukaan adalah pendidikan luar sekolah 
yangdilaksanakan untuk mendidik pelajar dan generqasi muda dalam upayamencapai tujuan 
nasional sebagaimana yang termaktub dalam pembukaanUUD 1945 alinia ke IV. Dengan 
demikian pendidikan kepramukaan yangmerupakan lembaga pendidikan luar sekolah bersifat 
non formal yang yangmerupakan bagian dari pendidikan nasional yang tidak 
terpisahkan.Pendidikan kepramukaan yang diselenggraakan oleh gerakan pramukasebagai 
lembaga pendidikan luar sekolah dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan 
kepramukaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan bagi anka – anak dan 
pemuda guna menumbuhkan mereka agar menjadi generasi yang lebih baik. Sanggup 
bertanggungjawab terhadap bangsadan Negaranya juga mampu membina dan mengisi 
kemerdekaan bangsadengan melaksanakan pembangunan di segala bidang demi terwujudnya 
cita – cita perjuangan para pahlawan bangsa.Pengertian pendidikan kepramukaan tersebut 
sesuai dengan pendapat crowtentang pengertian pendidikan yaitu : “pendidikan adalah 
peengalaman yangmemberikan pengertian (insight) dan penyesuaian bagi seseorang 
yangmenyebabkan ia berkembang” (Anshari dalam Croq,1983 :28).Meskipun keberadaannya 
sebagai lembaga pendidikan luar sekolah, tapi peranannya dalam pendidikan nasional sangat 
urgen dan tidak boleh kita pandang sebelah mata, kita semua menyadari bahwa tri pusat 
pendidikansebagaimana yang telah dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki 
Hajar Dewantara, yaitu: 
1. Pendidikan keluarga, yakni pendidikan yang dilaksanakan dalamlingkungan keluarga 
2. Pendidikan sekolah, yakni pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
3. Pendidikan masyarakat, yakni pendidikan yang diselenggarakanoleh masyarakat 
Dengan demikian gerakan kepramukaan pelaksanaannya selalumenggunakan prinsip 
dasar pendidikan kepramukaan turut serta mensukseskantujuan pendidikan nasional terutama 
dalam usaha penguasaan sikap mentalserta pembekalan ketrampilan bagi para siswa atau 
anggota pramuka. Gerakan pramuka merupakan lembaga pendidikan non formal yang 
keberadaan dan pelaksanaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, keluarga dan 
sekolahdalam membantu proses kedewasaan anak maupun proses belajar mengajar dikelas. 
7 
C. Tujuan Pendidikan Kepramukaan 
Tujuan pendidikan kepramukaan pada dasarnya adalah sama dengan tujuangerakan 
pramuka di Indonesia yakni untuk mendidik dan membina kaum mudaIndonesia agar menadi 
:1.Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa 
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dantinggi moral, tinggi kecerdasan dan 
ketrampilannya, kuat dan sehat jasmaninya2.Warga Negara republik Indonesia yang berjiwa 
Pancasila, setia dan patuuhkepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi 
anggotamasyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendirisecara 
mandiri serta bersama – sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara, 
memiliki kepedulian terhadap sesamehidup dan alam lingkungan baik local, nasional maupun 
internasional.Di samping tujuan yang bersifat umum tersebut di atas pendidikankepramukaan 
juga memberika pendidikan untuk mendidik sikap mental yangkuat, menanamkan 
kedisiplinan yang tinggi serta kemandirian sebagaimanayang tercantum dalam semboyan 
pramuka yaitu Dasa Dharma Pramuka. 
D. Fungsi Pendidikan Kepramukaan 
Fungsi geraka pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan luar sekolahdan luar 
keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among yang 
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa serta 
masyarakat.Gerakan kepramukaan ini merupakan organisasi kependidikan yang anggotanya 
abersifat sukarela tidak membedakan suku, ras, agama, dan golongan serta non partisan, 
yakni tidak terlibat dalam politik praktis namun mengembangkan politik kebangsaan yang 
mengokohkan persatuan dankesatuan bangsa. Dengan demikian pendidikan kepramukaan 
bersifat demokrasi artinya memberikan kebebasan kepada semua anggotanya 
untuk beraktivitas dalam koridor aturan yang berlaku dan sesuai dengan anggarandasar dan 
anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Dalam gerakan pramukamemberikan jaminan 
kemerdekaan anggotanya memeluk agama dankepercayaannya masing – masing dan 
beribadah sesuai dengan agama dankepercayaan masing – masing. Pendidikan kepramukaan
bersifat riang gembira dengan maksud untuk menumbuhkan keberanian peserta didik 
berkreativitas. Pendidikan kepramukan berusaha mencapai tujuannya dengan 
melakukankegiatan sebagai berikut : 
a. Menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap, dan perilaku yang luhur 
melalui : 
a. Pendidikan agama untuk meningkatkan iman danketakwaan kepada tuhan Yang 
Maha Esa menurut agamanya masing – masing (Dharma ke satu Pramuka itu 
kepada Taqwa kepada TuhanYang Maha Esa) 
b. Kerukunan hidup beragama antar umat seagama, antar umatyang berbeda agama. 
c. Penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memantapkan jiwa pancasila dan 
mempertebal kesadaran sebagaiwarga negara yang bertanggungjawab terhadap 
kehidupan dan masadepan bangsa dan negara. 
d. Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam semestasebagaimana Dharma kedua 
cinta alam dan kasih sayang sesamamanusia 
e. Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuanteknologi dengan 
8 
keimanan dan ketakwaan. 
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanahair dan bangsa. 
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan persahabatan baik nasional maupun 
internasional. 
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun 
internasional. 
e. Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri sikap yangkreatif dan inovatif, rasa 
tanggung jawab dan disiplin. 
f. Menumbuhkembangkan jiwa dan kewirausahaan. 
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.h.Membina dan melatih kesehatan 
jasmani dan rohani, panca indera,daya pikir, penelitian, kemandirian dan sikap otonomi, 
ketrampilan danhasta karya.Selanjutnya kegiatan – kegiatan tersebut di atas dilaksanakan 
denganmelalui berbagai cara mencakup hal – hal sebagai berikut : 
 Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga, dalam bentuk 
kegiatan yang menarik menyenangkan, sehat,etratur, terarah, praktis, yang dilakukan di 
alam terbuka dengan prinsipdasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran 
akhirnyaadalah untuk pembentukan watak. 
 Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal, 
nasional, maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan 
perdamaian. 
 Menyelenggarakan kegiatan bakti mesyarakat dan ekspedisi.
 Mengadakan kemitraan, kerjasama denga organisasi kepemudaanlain untuk memupuk 
dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik 
lokal, nasional maupun internasional. 
 Mengadakan kerjasama baik dengan instasi pemerintah, maupunswasta untuk 
berpartisipasi dalam pembangunan nasional.16 
 Memasyarakatkan gerakan pramuka dan kepramukaan khususnyadi kalangan kaum 
muda.g.Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan dankegiatan. 
 Mengadakan usaha – usaha lain yang sesuai dengan tujuan gerakan pramuka yang tidak 
bertentangan dengan peraturan perundang – undanganyang berlaku. 
E. Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan 
Menurut Abbas (1994 : 49-50) merupakan bahwa sistem disinidimaksudkan cara 
menata dan mengatur sesuatu yang berkaitan dan berkesinambungan sistem pendidikan 
dalam gerakan pramuka adalah sistemyang mengatur dan menata proses pendidikan bagi 
anggota pramuka gerakan pramukaSebagai wadah pendidikan non formal. Gerakan pramuka 
menggunakan prinsip dasar mendidik kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan 
padahakikatnya berbentuk kegiatan menarik yang mengandung pendidikan.Bertujuan 
pendidikan ditandai nilai – nilai pendidikan, dilaksanakan di luar lingungan pendidikan 
sekolah, dengan menggunakan prinsip dasar metode pendidikan kepramukaan. Pendidikan 
kepramukaan sesuai dengan gagasan penciptanya Lord Baden Powell yang mulai dituangkan 
dalam buku Scoutingfor Boys. Pada dasarnya ditujukan pada pembinaan anak – anak dan 
pemuda, jadi bukan pendidikan untuk orang dewasa. Namun untuk mennunjangkeberhasilan 
pembinaan peserta didik itu, perlu adanya pendidikan untuk orangdewasa, yang akan 
bertindak sebagai pamong dengan sikap sesuai dengansistem among. Membawa peserta didik 
ke tujuan Gerakan Pramuka. Dengandemikian fungsi pendidikan kepramukaan akan berbeda, 
yaitu untuk anak – anak dan pemuda berfungsi sebagai permainan atau kegiatan yang 
menarik,sedang bagi yang dewasa merupakan pengabdian dari para sukarelawan.1.Sistem 
pendidikan bagi peserta didik Proses pendidikan bagi peserta didik ditujukan pada 
pencapaian tujuangerakan pramuka. Proses pendidikan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan 
yangdilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam lingkungan alam mereka17 
sendiri, dipimpin oleh mereka sendiri tetapi di bawah bimbingan dantanggungjawab orang 
dewasa sebagai pembinanya.Dengan berpedoman pada pola dasar pendidikan kepramukaan 
yang berisisistem pendidikan menyeluruh dan terpadu, serta melalui proses 
penyampaianmateri bagi peserta didik dengan menggunakan prinsip dasar 
metodik pendidikan kepramukaan, sistem among, dan saling asah, dan asuh, makamateri 
pendidikan yang disampaikan disesuaikan dengan tingkat serta jenjang berdasarkan usia 
peserta didik yang terbagi antara siaga, penggalang, penegak dan pandega.Adapun 
penyampaian materi kegiatan kepramukaan menggunakankurikulum pramuka yang 
9
diterjemahkan dalam sistem pembelajaran syarat – syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat 
kecakapan khusus (SKK) disetiaptingkatan mulai dari tingkat siaga, penggalang, penegak, 
dan pandega. Sku danSKK yang menjadi syarat untuk kenaikan tingkat dalam 
pendidikankepramukaan dapat dilaksanakan atas dasar kesepakatan dengan para 
pembinadamping pada masing – masing gugus depan. Jika peserta didik dianggap 
telahmemenuhi syarat yang telah ditentukan, maka peserta didik berhak menyandang status 
keanggotaannya pada tingkatan yang ditentukan dandituangkan dalam tanda – tanda 
kecakapan umum (TKU) serta tandakecakapan khusus (TKK).Proses prndidikan untuk 
peserta didik ini diatur melalui syarat kecakapanumum (SKU) dan syarat – syarat kecakapan 
khusus (SKU) serta pramukagaruda. SKU adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap 
pramuka,sedangkan SKK merupakan syarat pilihan yang dapat dipilih secara bebas 
olehmasing – masing Pramuka.Dengan SKU dan SKK peserta didik secara tidak langsung 
dibawah bergerak, setingkat demi setingkat menuju tujuan Gerakan Pramuka. 
Dalam proses pendidikan kepramukaan terdapat jenjang tingkatan sesuaidengan usia peserta 
didik, yakni : 
Untuk pramuka Siaga (usia 7 – 10 tahun) ada tingkat syarat kecakapanumum, yaitu : 1.Siaga 
Mula18 
10
BAB III 
PENUTUP 
11 
3.1 Kesimpulan 
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh GerakanPramuka 
dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik bahwa dengan 
Gerakan Pramuka kita bisa meningkatkan sikap Nasionalisme danPatriotisme peserta didik 
misal dengan memberikan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kepada Peserta didik agar 
peserta didik mengetahui dasar – dasar dari Bela Negara dan seperti kata Presiden SBY 
“Untuk mewujudkan generasi muda yangmandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia, 
gerakan Pramuka memiliki peranyang sangat penting dan menentukan. Gerakan Pramuka 
memberi ruang, wadah,dan media dalam membangun generasi muda yang memiliki 
karakter,kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi ruang 
untuk membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi pekertinya, sertarukun, 
dan bersatu. Gerakan pramuka juga menduduki peran yang makin pentingdi era global 
sekarang ini. Era globalisasi telah menghadirkan tumbuhnya gejalauniversalisme dan 
transnasionalisme yang kian menguat. Globalisasi juga berpotensi menumbukan gejala 
denasionalisme atau melemahnya rasakebangsaan. Gerakan Pramuka dengan ragam kegiatan 
yang bernuansa cinta tanahair memegang peran penting untuk mempertebal semangat 
nasionalisme ditengah-tengah fenomena globalisasi itu”. 
3.2 Saran 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang 
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
A. Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Filsafat Pramuka. Bandung; Rosdakarya. 
B. Sumber: Buku Kepramukaan di SMK | Agupena Jawa Tengah 
http://agupenajateng.net/2009/02/20/problem-pengajaran-sastra-di-smk/# 
12 
ixzz1iH6WN3dn 
C. Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
MAKALAH 
PRAMUKA 
DISUSUN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS 
BAHASA INDONESIA 
SEBAGAI SYARAT STUDI TINGKAT SMA 
OLEH : 
NAMA : HANIBA 
Kelas : XII IPA 3 
SMA NEGERI 1 KONTUNAGA 
2014 
13
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat 
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan 
tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ PRAMUKA” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman 
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau 
menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan 
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 
14 
Raha, Maret 2014 
"Penulis"
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i 
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1 
B. Tujuan................................................................................................................. 3 
15 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Nasionalisme Dan Patriotisme..................................................................... 4 
B. GERAKAN PRAMUKA........................................................................ 6 
C. Tujuan Pendidikan Kepramukaan............................................................ 7 
D. Fungsi Pendidikan Kepramukaan................................................................ 7 
E. Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan........................................... 9 
BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 11 
3.2 Saran................................................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 8
16

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi  Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi Dadang Solihin
 
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi IndonesiaKetahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi IndonesiaHendrich_Putra
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANYompa Muda
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikanPengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikanBayu Anggara
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negaraputrireza
 
PERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASPERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASsyoretta
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMira Veranita
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikachilovely
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointhasan_dr
 
Bab vii memelihara semangat persatuan indonesia
Bab vii memelihara semangat persatuan indonesiaBab vii memelihara semangat persatuan indonesia
Bab vii memelihara semangat persatuan indonesiaLukman Priasmoro
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyunindriehs
 
Peranan Teknologi dalam Pendidikan Nasional
Peranan Teknologi dalam Pendidikan NasionalPeranan Teknologi dalam Pendidikan Nasional
Peranan Teknologi dalam Pendidikan NasionalTelkom University
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayavanmook2
 
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptxPPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptxAbdulWafi57
 

Mais procurados (20)

Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi  Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
 
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi IndonesiaKetahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
PPT Kelas 8.pptx
PPT Kelas 8.pptxPPT Kelas 8.pptx
PPT Kelas 8.pptx
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikanPengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
PERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASPERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITAS
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power point
 
Hakikat PKn
Hakikat PKnHakikat PKn
Hakikat PKn
 
Bab vii memelihara semangat persatuan indonesia
Bab vii memelihara semangat persatuan indonesiaBab vii memelihara semangat persatuan indonesia
Bab vii memelihara semangat persatuan indonesia
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
 
Peranan Teknologi dalam Pendidikan Nasional
Peranan Teknologi dalam Pendidikan NasionalPeranan Teknologi dalam Pendidikan Nasional
Peranan Teknologi dalam Pendidikan Nasional
 
Geostrategi ppt
Geostrategi pptGeostrategi ppt
Geostrategi ppt
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
 
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptxPPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
 

Destaque (13)

Makalah pramuka
Makalah pramukaMakalah pramuka
Makalah pramuka
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Makalah saka bayangkara pramuka
Makalah saka bayangkara pramukaMakalah saka bayangkara pramuka
Makalah saka bayangkara pramuka
 
Kepramukaan
KepramukaanKepramukaan
Kepramukaan
 
Makalah filsafat pancasila
Makalah filsafat pancasilaMakalah filsafat pancasila
Makalah filsafat pancasila
 
Perubahan sifat benda
Perubahan sifat bendaPerubahan sifat benda
Perubahan sifat benda
 
Konsep kepramukaan
Konsep kepramukaanKonsep kepramukaan
Konsep kepramukaan
 
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
 
Materi Perubahan Wujud Zat
Materi Perubahan Wujud ZatMateri Perubahan Wujud Zat
Materi Perubahan Wujud Zat
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN
MAKALAH KEPEMIMPINANMAKALAH KEPEMIMPINAN
MAKALAH KEPEMIMPINAN
 
Materi pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaMateri pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandega
 
makalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkapmakalah-bola-basket-lengkap
makalah-bola-basket-lengkap
 
Kepemimpinan Dalam Gerakan Pramuka
Kepemimpinan Dalam Gerakan PramukaKepemimpinan Dalam Gerakan Pramuka
Kepemimpinan Dalam Gerakan Pramuka
 

Semelhante a Makalah kepramukaan

Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Mochammad Ridwan
 
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanModul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanFitri Yusmaniah
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...lunch lunch
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanevi rahayu
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079keluin candra
 
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docxMateri MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docxdayantidjulpah1
 
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...aris margono
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
 
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.pptPertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.pptRamdani554380
 
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2Warnet Raha
 
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docxJawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docxsitiaisyah4911
 
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negaraMakalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negaraWarnet Raha
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi Nugraha
 

Semelhante a Makalah kepramukaan (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
23_Fathia Pramesthi.pdf
23_Fathia Pramesthi.pdf23_Fathia Pramesthi.pdf
23_Fathia Pramesthi.pdf
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanModul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaan
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
 
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docxMateri MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
 
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.pptPertemuan 1  Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.ppt
 
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2
 
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docxJawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
 
wf
wfwf
wf
 
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negaraMakalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 

Mais de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Último (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Makalah kepramukaan

  • 1. BAB I PENDAHULUANA 1 A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang disamping itu pendidikan juga merupakan bentuk upaya manusia membebaskan diri darikebodohan dan keterbelakangan, sehingga upaya perbaikan da peningkatankualitas pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang berkualitas, yang unggulakan dapat mengangkat suatu bangsa agar dapat tegak, maju setara dengan bangsa lain.Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu dari tujuannasional Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaanUUD 1945 pada alinea ke IV …..mencerdasakan kehidupan bangsa….. danmenuju ke arah cerdasnya kehidupan bangsa Indonesia pembangunan di bidang pendidikan tidak dapat dilaksanakan sambil lalu dan terkesan asal – asalan saja,melainkan harus terencana, sistematis, terukur dan melibatkan semua unsur masyarakat dan bangsa secara mendalam dan menyeluruh serta terpadu, karena pendidikan merupakan tanggng jawab bersama antara orang tua, masyarakat,dan Negara.Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka dalam pasal 31 UUD 1945ditegaskan bahwa : tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan,selanjutnya pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang – undang.Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa danmengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yangmantab dan pendiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Makna tujuan pendidikan nasional tersebut adalah menumbuhkan,mengembangkan dan membina kepribadian manusia seutuhnya, serta memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme. Namun pada zaman sekarang ini anak generasi bangsa malah semakin sedikit memiliki jiwa Nasionalisme danPatriotisme, ini dibuktikan dengan sedikitnya anak hafal dengan lagukebangsaan Indonesia raya dan anak lebih suka dengan lagu keong racun ataulagu – lagu lain yang bertema cinta.Anak cenderung kurang suka dengankebudayaan bangsa Indonesia karena mereka menganggap kebudayaanIndonesia adalah kebudayaan kuno atau tradisional, sehingga kebudayaanIndonesia perlahan – lahan menghilang dan akibatnya kebudayaan kita diklaimoleh negara lain seperti kesenian reog Ponorogo,musik Angklung bahkanBatik. Perlu diketahui sikap Nasionalisme timbul pada waktu tertentu sajaseperti pada waktu kejuaraan piala AFF. Nasionalisme anak Indonesiamengebu – gebu tapi setelah selesai kejuaraan, selesai pulalah sikap Nasionalisme anak Indonesia. Agar sikap Nasionalisme dan Patriotisme tidak menghilang dan tetap tertanam di jiwa peserta didik , maka perlu
  • 2. diadakansuatu kegiatan untuk membentuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme salahsatunya kegiatan Gerakan Pramuka.Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun1993 bahwaPendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasacinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosialserta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa pahlawan, serta berorientasi masa depan.Gerakan pramuka sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai visidan misi untuk mengembangkan pendidikan di luar sekolah untuk menyiapkangenerasi muda sebagai tunas bangsa, pandu pertiwi penerima tongkat estafet perjuangan para pendahulunya dalam melanjutkan perjuangan bangsa untuk mencapai cita – cita bangsa mencapai masyarakat yang adil dan makmur.Sebagai organisasi kepemudaan yang mengembangkan pendidikankepramukaan mempunyai kaitan erat sekali dengan pendidikan formal. Bahkan pendidikan kepramukaan merupakan ekstra kurikuler yang wajib dilaksanakandi setiap sekolah dasar dan menengah bahkan di sebagian perguruan tinggi baik negeri maupun swasta salah satu unit kegiatan memilih kegiatan ptamuka. Halini menunjukkan bahwa pendidikan kepramukaan urgensinya sangat tinggi dengan kebutuhan hidup manusia, bahkan pendidikan kepramukaan merupakanwujud dari usaha bela Negara.Tujuan pendidikan kepramukaan adalah untuk mendidik para peserta didik atau siswa agar memiliki semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, memilikiaktivitas yang tinggi dalam kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, kerjasama,tanggungjawab, dan cinta tanah air. Dan Sekolah Dasar merupakan pendidikanawal agar peserta didik SD memiliki semangat persatuan dan kesatuan yangkuat, yang baik untuk menanamkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme pesertadidik.Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar yangmemiliki fungsi sangat fundamental karena SD merupakan fundasi pendidikan pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan dengan cara – cara yang benar agar benar – benar mampu menjadi landasan yang kuat untuk jenjang pendidikan berikutnya. Sutama 2006 (dalam. Akbar, S, dkk, 2009 : 27).Maka dari itu guru harus bisa menanamkan sikap Nasionalisme danPatriotisme mulai dari awal, agar tidak lagu keong racun, susis, atau lagu – lagu yang bukan waktunya bagi anak SD.Meskipun telah disadari bahwa semakin canggihnya teknologi juga yang juga mutlak diperlukan tetapi jangan sampai rasa Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik luntur.Untuk bisa mencapai tujuan tersebut Gerakan Pramuka diperlukan agar bisa membendung hilangnya rasa Nasionalisme dan Patriotisme dan mampumeningkatkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik SD. B.Identifikasi Masalah Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa anak lebih hafal dengan laguyang selalu akrab dengan mereka seperti lagu keong racun, ataupun lagu yang bertema cinta daripada lagu Indonesia Raya atau lagu daerah, sehingga inimengakibatkan lunturnya jiwa Nasionalisme dan Patriotisme anak. 2
  • 3. 3 B. .Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakag masalah tersebut yang menjadi permasalahandalam pengamatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa pengertian Nasionalism 2. Apa Pengertian Patriotisme ? 3. Apa Pengertian Pendidikan Kepramukaan ? 4. Bagaimana Tujuan Pendidikan Kepramukaan 5. Apa fungsi dari Pendidikan Kepramukaan ? 6. Bagaimana Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan ? 7. Bagaimana pengaruh Gerakan Pramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme kepada Peserta didik ? C. .Tujuan makalah Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Mengetahui arti Nasionalisme 2. Mengetahui arti Patriotisme 3. Mengetahui arti Pendidikan Kepramukaan 4. Mengetahui Tujuan Pendidikan Kepramukaan 5. Mengetahui Fungsi Pendidikan Kepramukaan.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Nasionalisme Dan Patriotisme Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda,diperlukan prinsip – prinsip Patriotisme dan Nasionalisme sejak dini.Tujuannya adalah agar nilai – nilai tersebut sungguh – sungguh dihayati dandiamalkan oleh segenap warga negara baik dalam kehidupan pribadi maupundalam kehidupan sosial. 1. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dannegara atas kesadaran keanggotaan/warga negara yang secara potensial bersama – sama mencapai, mempertahankan, dan, mengabdikan identitas, integritas,kemakmuran, dan kekuatan bangsanya. A. Nasionalisme dalam arti sempit Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaancinta terhadap bangsanya secara berlebihan sehingga memandang rendah bangsa dan suku bangsa lainnya. Nasionalisme dalam arti sempit seringdisebut dengan jingoisme atau chauvinisme. Misalnya, bangsa Jerman di masakekuasaan Adolf Hitler (1933 – 1945). Nasionalisme adalah sikap semangatmengorbankan untk melawan bangsa lain, chauvinisme adalah masakebangsaan yang bersemangat dan bertindak agresif terhadap bangsa lain.Dari sikap Jingoistis dan Chauvinistis ini lahirlah imperialisme, yaitu tidak hanya ingin mengalahkan bangsa lain, melainkan ingin menguasai wilayahdan bangsa penghuninya. Menurut Hitler dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku), bangsa Jerman (ras Arya) merupakan ras yang paling ungguldibandingkan ras lain. “Deustschland uber Alles in der Welt” (Jerman di atassegala – galanya dalam dunia). Namun, semangat nasionalisme yang sempitini ditentang oleh bangsa – bangsa di seluruh dunia karena hanyamementingkan sekelompok bangsa atau golongan saja.Contoh lain dari nasionalisme yang memiliki arti sempit adalah ketikanegara italia di masa kekuasaan Mussolini (Benito Amilcare Andrea Mussolini, 1883 – 1945). Bentuk nasionalismenya dikenal dengan fasisme.Bagaimana dengan nasionalisme bangsa Indonesia ? Negara Indonesia terdiridari berbagai suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda – beda. Rasanasionalisme bangsa Indonesia mungkin saja berkembang ke arah yangnegatif apabila tidak di arahkan kepada persatuan dan kesatuan bangsa.Biasanya nasionalisme yang berlebihan terhadap suku bangsanya disebutdengan sukuisme, hal tersebut tidak kita inginkan. 4
  • 5. B. Nasionalisme dalam arti luas Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaan cintadan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang bangsa lainlebih rendah dari bangsa dan negaranya. Nasionalisme seperti ini lebihmengutamakan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsadan negaranya demi menjalin hubungan kerja sama, keharmonisa n maupunkeselarasan antarbangsa dan negara di dunia. 2. Pengertian Patriotisme Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseoranguntuk berkorban/rela berkorban demi nama suatu bangsa atau negara. Maknadan keberadaan patriotisme itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan Nasionalisme.Patriotisme menganjurkan kepada seluruh anggota suatu bangsauntuk selalu rela berkorban kepada negaranya sebagai tempat berpijak, tempathidup, dan tempat untuk mencari penghidupan, sedangkan nasionalismemenga njarkan kepada kita untuk mencintai tanah air, bangsa, dan negaradengan segala apa yang dimilikinya. Namun, ada beberapa pengertiannasionalisme yang diartikan salah, sehingga muncul pengertian nasionalisme.Cara – cara untuk menunjukkan semangat kebangsaan di atas diperlukanketeladanan, pewarisan, dan pelaksanaan kewajiban. Keteladanan dapatdiberikan di berbagai lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, sekolah,instansi pemerintah ataupun swasta. A. Di lingkungan keluarga dan masyarakatPeranan orang tua di da lam keluarga sangatlah penting. Pendidikan orangtua Sangat membantu perkembangan anak sejak dari lahir hingga beranjak dewasa. Selanjutnya perkembangan anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya jadi, baik atau buruknya seorang anak melakukan filtrasi terhadap pengaruh luar dirinya bergantung pada perkembangan atau pendidikan di dalam keluarga.Terkadang ada pula seorang anak yang memberi keteladanan bagi orangtuanya. Dapat pula tokoh masyarakat kepada pembantunya. Misalnya, memberihewan kurban di hari raya id ul adha, membayar pajak tepat waktu, membantu peningkatan taraf hidup warga di kampungnya atau kerja bakti di lingkungannya. B. Di lingkungan sekolahKeteladanan dapat diberikan oleh pamong sekolah, pengurus OSISsampai pengurus kelas. Misalnya, melakukan sumbangan uang untuk membantu teman sekelasnya yang terkena musibah, membersihkanlingkungan sekolah, menjalin persahabatan dengan sekolah lain atau tidak melakukan tawuran pelajar. C. Di lingkungan instansi pemerintah atau swastaKeteladanan tokoh/pemimpin perusahaan yang dituakan (senioritas)akan sangat berpengaruh bagi karyawan dan karyawati lain. 5
  • 6. Misalnya,memprakarsai kegiatan donor darah, pengentasan kemiskinan, membantukorban bencana, atau berperilaku adil dan bijaksana. D. PewarisanRangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari pewarisan antara lainadalah suka bekerja keras, ulet, tekun, membiasakan menabung, berperilakuhemat, atau sederhana. Kegiatan di atas, diharapkan nilai – nilai dibalik kegiatan tersebut akan membentuk kepribadian diri. Misalnya, tapak tilas,kunjungan museum, melaksanakan upacara bendera, disiplin diri, atau berjiwakreatif. E. Pelaksanaan kewajibanSalah satu upaya menumbuhkembangkan jiwa – jiwa patriotisme dannasionalisme adalah menciptakan peraturan perundang – undangan tentang bela negara. Peraturan yang mewajibkan peran serta rakyat dalam pembelaannegara di antaranya wajib militer (wamil), pendidikan bela negara atau kewajiban penggunaan barang – barang dalam negeri atau tidak mengimpor barang – barang dari luar negeri. 6 B. GERAKAN PRAMUKA 1. Pengertian Pendidikan Kepramukaan Pengertian pendidikan kepramukaan adalah pendidikan luar sekolah yangdilaksanakan untuk mendidik pelajar dan generqasi muda dalam upayamencapai tujuan nasional sebagaimana yang termaktub dalam pembukaanUUD 1945 alinia ke IV. Dengan demikian pendidikan kepramukaan yangmerupakan lembaga pendidikan luar sekolah bersifat non formal yang yangmerupakan bagian dari pendidikan nasional yang tidak terpisahkan.Pendidikan kepramukaan yang diselenggraakan oleh gerakan pramukasebagai lembaga pendidikan luar sekolah dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan bagi anka – anak dan pemuda guna menumbuhkan mereka agar menjadi generasi yang lebih baik. Sanggup bertanggungjawab terhadap bangsadan Negaranya juga mampu membina dan mengisi kemerdekaan bangsadengan melaksanakan pembangunan di segala bidang demi terwujudnya cita – cita perjuangan para pahlawan bangsa.Pengertian pendidikan kepramukaan tersebut sesuai dengan pendapat crowtentang pengertian pendidikan yaitu : “pendidikan adalah peengalaman yangmemberikan pengertian (insight) dan penyesuaian bagi seseorang yangmenyebabkan ia berkembang” (Anshari dalam Croq,1983 :28).Meskipun keberadaannya sebagai lembaga pendidikan luar sekolah, tapi peranannya dalam pendidikan nasional sangat urgen dan tidak boleh kita pandang sebelah mata, kita semua menyadari bahwa tri pusat pendidikansebagaimana yang telah dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1. Pendidikan keluarga, yakni pendidikan yang dilaksanakan dalamlingkungan keluarga 2. Pendidikan sekolah, yakni pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
  • 7. 3. Pendidikan masyarakat, yakni pendidikan yang diselenggarakanoleh masyarakat Dengan demikian gerakan kepramukaan pelaksanaannya selalumenggunakan prinsip dasar pendidikan kepramukaan turut serta mensukseskantujuan pendidikan nasional terutama dalam usaha penguasaan sikap mentalserta pembekalan ketrampilan bagi para siswa atau anggota pramuka. Gerakan pramuka merupakan lembaga pendidikan non formal yang keberadaan dan pelaksanaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, keluarga dan sekolahdalam membantu proses kedewasaan anak maupun proses belajar mengajar dikelas. 7 C. Tujuan Pendidikan Kepramukaan Tujuan pendidikan kepramukaan pada dasarnya adalah sama dengan tujuangerakan pramuka di Indonesia yakni untuk mendidik dan membina kaum mudaIndonesia agar menadi :1.Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dantinggi moral, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, kuat dan sehat jasmaninya2.Warga Negara republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuuhkepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggotamasyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendirisecara mandiri serta bersama – sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesamehidup dan alam lingkungan baik local, nasional maupun internasional.Di samping tujuan yang bersifat umum tersebut di atas pendidikankepramukaan juga memberika pendidikan untuk mendidik sikap mental yangkuat, menanamkan kedisiplinan yang tinggi serta kemandirian sebagaimanayang tercantum dalam semboyan pramuka yaitu Dasa Dharma Pramuka. D. Fungsi Pendidikan Kepramukaan Fungsi geraka pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan luar sekolahdan luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat.Gerakan kepramukaan ini merupakan organisasi kependidikan yang anggotanya abersifat sukarela tidak membedakan suku, ras, agama, dan golongan serta non partisan, yakni tidak terlibat dalam politik praktis namun mengembangkan politik kebangsaan yang mengokohkan persatuan dankesatuan bangsa. Dengan demikian pendidikan kepramukaan bersifat demokrasi artinya memberikan kebebasan kepada semua anggotanya untuk beraktivitas dalam koridor aturan yang berlaku dan sesuai dengan anggarandasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Dalam gerakan pramukamemberikan jaminan kemerdekaan anggotanya memeluk agama dankepercayaannya masing – masing dan beribadah sesuai dengan agama dankepercayaan masing – masing. Pendidikan kepramukaan
  • 8. bersifat riang gembira dengan maksud untuk menumbuhkan keberanian peserta didik berkreativitas. Pendidikan kepramukan berusaha mencapai tujuannya dengan melakukankegiatan sebagai berikut : a. Menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap, dan perilaku yang luhur melalui : a. Pendidikan agama untuk meningkatkan iman danketakwaan kepada tuhan Yang Maha Esa menurut agamanya masing – masing (Dharma ke satu Pramuka itu kepada Taqwa kepada TuhanYang Maha Esa) b. Kerukunan hidup beragama antar umat seagama, antar umatyang berbeda agama. c. Penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memantapkan jiwa pancasila dan mempertebal kesadaran sebagaiwarga negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masadepan bangsa dan negara. d. Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam semestasebagaimana Dharma kedua cinta alam dan kasih sayang sesamamanusia e. Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuanteknologi dengan 8 keimanan dan ketakwaan. b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanahair dan bangsa. c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan persahabatan baik nasional maupun internasional. d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun internasional. e. Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri sikap yangkreatif dan inovatif, rasa tanggung jawab dan disiplin. f. Menumbuhkembangkan jiwa dan kewirausahaan. g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.h.Membina dan melatih kesehatan jasmani dan rohani, panca indera,daya pikir, penelitian, kemandirian dan sikap otonomi, ketrampilan danhasta karya.Selanjutnya kegiatan – kegiatan tersebut di atas dilaksanakan denganmelalui berbagai cara mencakup hal – hal sebagai berikut :  Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga, dalam bentuk kegiatan yang menarik menyenangkan, sehat,etratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsipdasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnyaadalah untuk pembentukan watak.  Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal, nasional, maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian.  Menyelenggarakan kegiatan bakti mesyarakat dan ekspedisi.
  • 9.  Mengadakan kemitraan, kerjasama denga organisasi kepemudaanlain untuk memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik lokal, nasional maupun internasional.  Mengadakan kerjasama baik dengan instasi pemerintah, maupunswasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.16  Memasyarakatkan gerakan pramuka dan kepramukaan khususnyadi kalangan kaum muda.g.Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan dankegiatan.  Mengadakan usaha – usaha lain yang sesuai dengan tujuan gerakan pramuka yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undanganyang berlaku. E. Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan Menurut Abbas (1994 : 49-50) merupakan bahwa sistem disinidimaksudkan cara menata dan mengatur sesuatu yang berkaitan dan berkesinambungan sistem pendidikan dalam gerakan pramuka adalah sistemyang mengatur dan menata proses pendidikan bagi anggota pramuka gerakan pramukaSebagai wadah pendidikan non formal. Gerakan pramuka menggunakan prinsip dasar mendidik kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan padahakikatnya berbentuk kegiatan menarik yang mengandung pendidikan.Bertujuan pendidikan ditandai nilai – nilai pendidikan, dilaksanakan di luar lingungan pendidikan sekolah, dengan menggunakan prinsip dasar metode pendidikan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan sesuai dengan gagasan penciptanya Lord Baden Powell yang mulai dituangkan dalam buku Scoutingfor Boys. Pada dasarnya ditujukan pada pembinaan anak – anak dan pemuda, jadi bukan pendidikan untuk orang dewasa. Namun untuk mennunjangkeberhasilan pembinaan peserta didik itu, perlu adanya pendidikan untuk orangdewasa, yang akan bertindak sebagai pamong dengan sikap sesuai dengansistem among. Membawa peserta didik ke tujuan Gerakan Pramuka. Dengandemikian fungsi pendidikan kepramukaan akan berbeda, yaitu untuk anak – anak dan pemuda berfungsi sebagai permainan atau kegiatan yang menarik,sedang bagi yang dewasa merupakan pengabdian dari para sukarelawan.1.Sistem pendidikan bagi peserta didik Proses pendidikan bagi peserta didik ditujukan pada pencapaian tujuangerakan pramuka. Proses pendidikan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan yangdilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam lingkungan alam mereka17 sendiri, dipimpin oleh mereka sendiri tetapi di bawah bimbingan dantanggungjawab orang dewasa sebagai pembinanya.Dengan berpedoman pada pola dasar pendidikan kepramukaan yang berisisistem pendidikan menyeluruh dan terpadu, serta melalui proses penyampaianmateri bagi peserta didik dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sistem among, dan saling asah, dan asuh, makamateri pendidikan yang disampaikan disesuaikan dengan tingkat serta jenjang berdasarkan usia peserta didik yang terbagi antara siaga, penggalang, penegak dan pandega.Adapun penyampaian materi kegiatan kepramukaan menggunakankurikulum pramuka yang 9
  • 10. diterjemahkan dalam sistem pembelajaran syarat – syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) disetiaptingkatan mulai dari tingkat siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Sku danSKK yang menjadi syarat untuk kenaikan tingkat dalam pendidikankepramukaan dapat dilaksanakan atas dasar kesepakatan dengan para pembinadamping pada masing – masing gugus depan. Jika peserta didik dianggap telahmemenuhi syarat yang telah ditentukan, maka peserta didik berhak menyandang status keanggotaannya pada tingkatan yang ditentukan dandituangkan dalam tanda – tanda kecakapan umum (TKU) serta tandakecakapan khusus (TKK).Proses prndidikan untuk peserta didik ini diatur melalui syarat kecakapanumum (SKU) dan syarat – syarat kecakapan khusus (SKU) serta pramukagaruda. SKU adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pramuka,sedangkan SKK merupakan syarat pilihan yang dapat dipilih secara bebas olehmasing – masing Pramuka.Dengan SKU dan SKK peserta didik secara tidak langsung dibawah bergerak, setingkat demi setingkat menuju tujuan Gerakan Pramuka. Dalam proses pendidikan kepramukaan terdapat jenjang tingkatan sesuaidengan usia peserta didik, yakni : Untuk pramuka Siaga (usia 7 – 10 tahun) ada tingkat syarat kecakapanumum, yaitu : 1.Siaga Mula18 10
  • 11. BAB III PENUTUP 11 3.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh GerakanPramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik bahwa dengan Gerakan Pramuka kita bisa meningkatkan sikap Nasionalisme danPatriotisme peserta didik misal dengan memberikan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kepada Peserta didik agar peserta didik mengetahui dasar – dasar dari Bela Negara dan seperti kata Presiden SBY “Untuk mewujudkan generasi muda yangmandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia, gerakan Pramuka memiliki peranyang sangat penting dan menentukan. Gerakan Pramuka memberi ruang, wadah,dan media dalam membangun generasi muda yang memiliki karakter,kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi ruang untuk membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi pekertinya, sertarukun, dan bersatu. Gerakan pramuka juga menduduki peran yang makin pentingdi era global sekarang ini. Era globalisasi telah menghadirkan tumbuhnya gejalauniversalisme dan transnasionalisme yang kian menguat. Globalisasi juga berpotensi menumbukan gejala denasionalisme atau melemahnya rasakebangsaan. Gerakan Pramuka dengan ragam kegiatan yang bernuansa cinta tanahair memegang peran penting untuk mempertebal semangat nasionalisme ditengah-tengah fenomena globalisasi itu”. 3.2 Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA A. Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Filsafat Pramuka. Bandung; Rosdakarya. B. Sumber: Buku Kepramukaan di SMK | Agupena Jawa Tengah http://agupenajateng.net/2009/02/20/problem-pengajaran-sastra-di-smk/# 12 ixzz1iH6WN3dn C. Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
  • 13. MAKALAH PRAMUKA DISUSUN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS BAHASA INDONESIA SEBAGAI SYARAT STUDI TINGKAT SMA OLEH : NAMA : HANIBA Kelas : XII IPA 3 SMA NEGERI 1 KONTUNAGA 2014 13
  • 14. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ PRAMUKA” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 14 Raha, Maret 2014 "Penulis"
  • 15. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1 B. Tujuan................................................................................................................. 3 15 BAB II PEMBAHASAN A. Nasionalisme Dan Patriotisme..................................................................... 4 B. GERAKAN PRAMUKA........................................................................ 6 C. Tujuan Pendidikan Kepramukaan............................................................ 7 D. Fungsi Pendidikan Kepramukaan................................................................ 7 E. Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan........................................... 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 11 3.2 Saran................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 8
  • 16. 16