Dokumen ini berisi ringkasan dan artikel tentang berbagai topik pendidikan, di antaranya sosialisasi KTSP, model pembelajaran fullday school, teknologi papan tulis pintar, pendidikan di Thailand, dan korban banjir di Jakarta.
1. GURU MATI
Nomor 10/Tahun I/Februari 2007/Rp 20.000
DI DAERAH KONFLIK
KONTROVERSI
FULLDAY SCHOOL
PPPG Cianjur
MENGANGKAT CITRA
PROFESI PERTANIAN
JALAN TERJAL
SOSIALISASI
KTSP
10_PENA all cover.indd 1 2/19/2007 11:10:18 AM
2. Setelah PENA Pendidikan
kini hadir BE ENTREPRENEUR
PT. REKA GAGAS CIPTA
Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710
T/F: +62 21 7973957
PUBLISHING
Email: rekacipta@rekacipta.com
ADVERTISING
PRODUCTION HOUSE
10_PENA all cover.indd 2 2/19/2007 11:10:27 AM
3. 30 th ke atas
Di bawah 20 th
60 %
10 % Sarjana S1 ke atas
Di bawah Sarjana S1
20 - 30 th
30 % Pria
30 %
70 %
PROFIL PEMBACA 60 %
40 %
Wanita
Pena Pendidikan adalah
majalah berita pendidikan
pertama yang mengupas
permasalahan hangat
dunia pendidikan secara
menyeluruh, jernih dan
berimbang, disajikan den-
gan standar jurnalistik yang
teruji
10_PENA all cover.indd 3 2/19/2007 11:10:28 AM
4. FOTO-FOTO: ERIN T.W. DAN MURNITA DIAN K.
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT INI DIPERSEMBAHKAN OLEH:
PT SAMUDERA INTERNATIONAL (ASI) PANGANDARAN, CIAMIS - JAWA BARAT
10_PENA all cover.indd 4 2/19/2007 11:10:54 AM
5. SALAM PENA
Banjir, Ganti BASUT,
ISSN 1907-4239
Edisi 09/Tahun I/Januari 2007
dan Maaf
PEMIMPIN UMUM
Iwan Qodar Himawan
ejak terbit perdana Mei 2006, Majalah Berita Bulanan PENA PENDIDIKAN selalu
PEMIMPIN REDAKSI/
terbit pada awal bulan, sebelum tanggal 10. Tapi, untuk edisi Februari ini, kami
PEMIMPIN PERUSAHAAN
mengalami keterlambatan.
Saiful Anam
REDAKTUR PELAKSANA Banjir yang mengguyur Jakarta selama hampir sepekan sejak 2 Februari lalu,
Dipo Handoko membuat kerja kami tidak maksimal. Beberapa wartawan kami yang tinggal di
Bekasi dan Depok rumahnya terendam banjir. Mereka terpaksa tidak masuk selama
SIDANG REDAKSI
beberapa hari. Beruntung kantor kami di Jalan Pengadegan Barat Nomor 22 Jakarta
Iwan Qodar Himawan, Saiful Anam,
Selatan, tidak ikut-ikutan tersapu banjir. Hanya saja, telepon kantor kami sempat
Dipo Handoko, Ayu N. Andini
tidak beroperasi selama beberapa hari akibat gangguan dari jaringan Telkom.
Fetty Shinta Lestari, Murnita Dian Kartini
Awalnya kami merencanakan terbit 9 Februari. Tapi ketika naskah sudah siap,
KORESPONDEN DALAM NEGERI
Suhartono (Balikpapan), Mukti Ali giliran harus antri di percetakan. Maklum, percetakan langganan kami di kawasan
(Malang), M. Arief Fathoni (Jogjakarta) Pulogadung juga terendam banjir, sehingga tidak beroperasi selama beberapa hari.
Imam Bukhori (Surabaya), R. L. Hakim Kami pun menjadwal ulang terbit 15 Februari.
(Bandung)
Sesuai rancangan awal, kami menempatkan maraknya fullday school sebagai
KORESPONDEN LUAR NEGERI
Bahasan Utama (Basut). Sedangkan masalah sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan
Miranti Hirschmann (Jerman), Asmayani
Pendidikan (KTSP) kami tulis dalam rubrik Bahasan Khusus (Basus).
Kusrini (Belgia), Jenni Wang (Spanyol),
Frieska Evita Ayurananda (Thailand),
Tapi, saat naskah sudah siap cetak, Saiful Anam, Pemimpin Redaksi majalah
Alfian (Belanda)
ini, mendapat informasi terbaru menyangkut KTSP. Mendiknas menandatangani
ARTISTIK & DESAIN KOM. VISUAL beleid baru yang mengatur sosialisasi KTSP. Beleid anyar itu, yaitu Surat Edaran
Roy M. Paat Nomor 33/MPN/SE/2007 dan Permendiknas Nomor 6/2007, ditandatangani tanggal
D. F. Prambudi 13 Februari 2007. Dua peraturan itu intinya berisi tentang perbaikan pelaksanaan
sosialisasi KTSP. Saiful Anam mendapatkan bocorannya keesokan harinya.
SEKRETARIAT REDAKSI
Yuli Lestari
Kami lantas melakukan rapat singkat membahas isu terbaru itu. Kami memutuskan
untuk merombak naskah yang sudah siap cetak, dengan menempatkan masalah
IKLAN
KTSP menjadi Bahasan Utama. Sementara fullday school “turun kelas” menjadi
Sari Hidayat
Bahasan Khusus. Kami lantas menghubungi pihak percetakan agar menghentikan
KEUANGAN proses pencetakan majalah.
Ahadian Febrie
Kami memutuskan merombak bagian pertama tulisan KTSP, dengan memasukkan
PENERBIT
beleid anyar tersebut. Selain itu, kami mewawancarai Dr. Baedhowi (Staf Ahli Bidang
PT Reka Gagas Cipta
Pengembangan Kurikulum) dan Bambang Wasito Adi, SH, M.Sc, (Kepala Pusat
DIREKTUR UTAMA
Informasi dan Humas) terkait keluarnya peraturan baru tersebut. Bagian pertama
Iwan Qodar Himawan
yang semula dirancang dua halaman, dimekarkan menjadi 4 halaman. Otomatis
DIREKTUR ada dua halaman lain yang kami drop.
Saiful Anam
Meski begitu, ada bagian lain dari tulisan KTSP itu yang tetap kami biarkan, yaitu
GENERAL MANAJER OPERASIONAL
wawancara dengan Kepala Pusat Kurikulum. Wawancara dilakukan sebelum SE dan
Dipo Handoko
Permendiknas Nomor 6/2007 tersebut keluar. Tapi tetap menarik, karena hal itu justru
menggambarkan persoalan yang terjadi sebelum dua peraturan tersebut keluar.
BANK
PT Reka Gagas Cipta
Bank Niaga cab. BEJ Jakarta Pembaca yang budiman, perubahan yang kami lakukan itu membawa konsekuensi
Rek. 064.01.63285.006 penerbitan majalah ini menjadi terlambat, sehingga baru terbit pada 19 Februari
2007. Kami tentu mohon maaf atas keterlambatan ini. Tetapi, dengan merombak
Surat untuk seluruh bagian dialamatkan:
bagian pertama tulisan KTSP dan menaikkan statusnya menjadi Bahasan Utama,
Pena Pendidikan
pada dasarnya merupakan upaya kami untuk berusaha menyajikan informasi yang
Jl Pengadegan Barat Raya 22 JAKARTA
terbaik buat Anda. Semoga Anda maklum.
12770
Telp/Faks: +6221 797 3957
E-mail: redaksipena@rekacipta.com
Pena Pendidikan November2007
Pena Pendidikan Februari 2006
10_PENA.indd 3 2/19/2007 11:16:18 AM
6. DAFTAR ISI
JALAN TERJAL
BAHASAN
10
SOSIALISASI KTSP
UTAMA
S etelah sepuluh bulan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) diberlakukan,
hingga kini implementasinya menghadapi
banyak kendala. Sumbernya adalah Peraturan
Mendiknas Nomor 24/2005 yang mengatur
sosialisasi KTSP. Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan mendapat tugas berat sebagai
pelaksana sosialisasi. Sementara Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah yang dulunya sebagai pelaksana
sosialisasi, kini “cuma” ditugasi menggandakan
pedoman KTSP.
Sosialisasi pun tersendat. Mendiknas
kemudian menerbitkan Surat Edaran yang
mengatur keterlibatan pemerintah daerah
dalam sosialisasi KTSP. Apakah sosialisasi
DoK. DEPDIKNAS
KTSP dijamin berjalan lancar? Ada pemikiran
melibatkan pihak swasta.
Thailand: SENI MORAL
46
INTERNASIONAL GURU JULING
TEKNOLOGI
8
J uling Ponganmoon, guru usia 24
PAPAN TULIS PINTAR
tahun, meninggal dunia setelah
delapan bulan koma. Guru kesenian
S MART Technologies Inc, perusahaan
di Sekolah Dasar Ban Kuching Reupah,
pembuat piranti canggih, meluncurkan
Narathiwat, meninggal saat bertugas
papan tulis pintar. Panjang-lebar rasionya
mengajar di kawasan yang dikenal
16:9. Papan putih ini dihubungkan dengan
rawan konflik antara pemerintah
piranti audio sehingga bisa mengeluarkan
dengan muslim militan. Bukan rahasia
suara. Tulisannya bisa direkam dengan
lagi, sejak konflik meruncing, hampir
USB, difotokopi, atau digandakan. Papan
semua guru yang bukan penduduk
putih ini juga bisa dikombinasikan dengan
asli berebut mengajukan permohonan
proyektor, yang keduanya bisa dipasang
pindah. Atau, kalaupun tidak, menuntut
dengan gampang di tembok, dan dicopot
“uang tambahan” karena bertugas di
dengan mudah.
daerah berbahaya.
Toh ancaman keamanan tak
menyurutkan tekad Juling. Ia justru
meminta ditempatkan mengajar di
Distrik Rangae, kawasan yang termasuk
kategori siaga merah alias sangat
berbahaya. Juling yakin dengan
mengajarkan kebijakan dan kebaikan
pada anak didiknya, ia bisa menyumbang
WWW.GooGLE.Co.ID
WWW.GooGLE.Co.ID
bagi perdamaian dan kemajuan di
kawasan selatan Thailand. Baginya
anak-anak muslim dan anak-anak
Buddha tak berbeda.
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 4 2/19/2007 11:16:22 AM
7. KONTROVERSI
BAHASAN
36
BELAJAR SEHARI PENUH
KHUSUS 3. EDITORIAL
M odel pembelajaran 6 SUARA PEMBACA
fullday school marak
diselenggarakan di berbagai kota 8 TEKNOLOGI
besar. Banyak orangtua yang • Siswa dan Piranti Multimedia
sibuk karena pekerjaan merasa • Komputer-Televisi Jadi Satu
terbantu dengan sekolah sehari • Jam Berblue Tooth
penuh. Namun, tak sedikit yang • Energi Gerak Buat Ponsel
menuding sekolah sehari penuh • Papan Tulis Pintar
cuma komersial belaka. Buktinya,
biayanya jauh lebih mahal. 10 BAHASAN UTAMA
MURNITA DIAN K.
Depdiknas tak menganjurkan, • Jalan Terjal Sosialisasi KTSP
tapi juga tak melarang. • Diah Harianti: Daerah Harus
Dioptimalkan
• Guru Meraba-raba KTSP
22 DASAR
• Musi Banyuasin: Memajukan
60 APASIAPA Pendidikan Serasan Sekate
24 MENENGAH
• SMAN 3 Yogyakarta: Berkembanglah
Sang Padmanaba
Cheche Kirani 26 KOLOM
• Mudjito: Investasi Pendidikan
Prasekolah
28 GURU
• Susahnya Mencari Guru
Berkompeten
NGIDAM • PPPG Cianjur: Menangkat Citra Profesi
Pertanian
KUNJUNGI 34 NONFORMAL
KORBAN BANJIR • Nonformal Menyalip di Tikungan
• TK Al Islam Candipuro Lumajang
36 BASUS
K etika Jakarta dihajar banjir besar, awal
• Kontroversial Belajar Sehari Penuh
Februari lalu, Cheche Kirani punya
• Mau Bagus Butuh Proses
permintaan tak biasa. Meski dalam kondisi
• Membuat Siswa Betah di Kelas
hamil, ia memaksa untuk mengunjungi
• Sudah Gratis, Bisa Main Sirkus
korban banjir di lokasi yang tergenang
air. Sang suami, Ahmad Hadi Wibowo,
46 INTERNASIONAL
yang tengah sakit dan mesti istirahat
• Seni Moral Guru Juling
di rumah, terang saja keberatan
meluluskan keinginan istri tercinta.
50 PERISTIWA
Namun, akhirnya ia tak bisa menolak
• Ketika Bah Menyapu Ibu Kota
rengekan sang istri.
• Bila Murid SD Berbahasa Inggris
Rupanya permintaan menyaksikan
• Filantropis Mendamba Insentif
banjir itu bagian dari ngidamnya
• Lengkap Dengan Layanan Prima
Cheche. Cheche menyambangi
daerah banjir di Ciledug, Tangerang.
56 BUKU
Sambil mengelus-ngelus perutnya,
• Menguji Beleid Pak Menteri
Cheche hanya ada di mobil, tapi itu
• Inspirasi Serius Bagi Pendidikan
sudah cukup membuatnya lega.
WWW.KAPANLAGI.CoM
“Di sini saja, ah. Miris lihat kondisi
58 KRONIKA
banjir kayak gitu. Anakku ini mau
lihat banjir katanya. Tenang ya,
62 CATATAN PENA
Nak, tenang,” ujarnya.
• Saiful Anam: BWA
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 5 2/19/2007 11:16:27 AM
8. SUARA PEMBACA
IJAZAH TERBAWA *) Kepala Dinas Pendidikan Dasar
DKI Jakarta Sylviana Murni menegaskan
BANJIR bahwa pengurusan ijazah atau surat tanda
tamat belajar yang rusak atau hilang akibat
banjir tidak dipungut biaya alias gratis.
BENCANA banjir awal Februari lalu
Syaratnya, mudah: cukup membawa surat
banyak menelan korban. Bukan saja
keterangan dari RT dan RW. Untuk ijasah
kehilangan harta benda. Rumah-rumah
SMP dan SMA, silakan Anda menghubungi
rusak, sebagian hanyut, sekolah pun
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
tak sedikit yang kebanjiran. Sekolah pun
DKI Jakarta
banyak yang “diliburkan” hingga sepekan
karena tidak memungkinkan untuk proses
belajar mengajar.
BANJIR JAKARTA
Ada satu hal yang membuat saya
trenyuh ketika mengetahui teman saya
kehilangan ijazah karena hanyut disapu Banjir di Jakarta menyebabkan banyak
banjir. Menurut sepengetahuan saya, sekolah sempat tidak bisa melaksanakan
Departemen Pendidikan Nasional hanya proses belajar mengajar. Banyak hal
memiliki data kelulusan sekolah hingga melatarbelakangi kenapa proses belajar
sepuluh tahun ke belakang. Artinya hanya mengajar tidak berjalan. Salah satunya
Nomor 10/Tahun I/Februari 2007 sampai angkatan kelulusan tahun 1997. gedung sekolah dan fasilitasnya yang
Desain Cover : Prambudi Mohon bantuan Depdiknas menangani rusak karena banjir. Di Bekasi, bahkan
Foto : GIM Depdiknas masalah ini. Mungkin pembaca Majalah ada sekolah yang terancam longsor.
Pena Pendidikan bisa membantu? Bangku-bangku sekolah di daerah
Cipinang, Jakarta Timur rusak terseret
Ahmad Kurniawan, mahasiswa banjir. Buku-buku pelajaran hancur
Cipinang Indah, Jakarta Timur terendam air.
* Ongkos kirim per edisi: Jabodetabek
Rp 2.000, Pulau Jawa Rp .000, dan luar
Pulau Jawa Rp 7.000
6 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 6 2/19/2007 11:16:31 AM
9. SEKOLAH BILINGUAL
Dengan keadaan seperti ini, apakah Pendidikan bisa terus langgeng. Sayangnya,
pihak sekolah yang harus membiayai hanya majalah Pena Pendidikan yang
kerusakan ini? Apakah pihak sekolah Sebenarnya bukan pada porsinya saya menurut saya sangat serius dan fokus
kembali membebankan orangtua karena memvonis sekolah bilingual berpotensi dalam mengupas berita pendidikan. Adakah
kerugian ini? Tidak adakah bantuan dari menuai cemas. Tapi, di lapangan memang majalah pendidikan lain juga juga menulis
pemerintah untuk memperbaiki sekolah terjadi demikian. Teman saya yang informasi pendidikan seperti halnya Pena
dan fasilitasnya? Kepada siapa sekolah- menyekolahkan anaknya di sekolah Pendidikan? Apakah penerbit PT Reka
sekolah ini minta tolong? berstandar internasional itu, merasa Gagas Cipta juga menerbitkan majalah
kewalahan melihat kebiasaan berbahasa lain bertema pendidikan juga? Kalau ada,
V.Rachman, anaknya. Menurut dia, anaknya sangat apa nama majalahnya dan bagaimana agar
pengamat sosial fasih mengekspresikan perasaannya saya dapat majalahnya?
dan pengamat pendidikan dalam bahasa Inggris. Sang anak
Jakarta Utara mengucapkan begitu saja, tanpa peduli Iin Puspitasari,
lagi pada tataran kesopanan. Misalnya jika Guru SMA di Jakarta Timur
ia diminta segera belajar pada waktunya,
*) Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta
ia dengan lugas menolak, “Please, don’t
mencatat sedikitnya 163.165 siswa SD *) Terima kasih atas apresiasi Anda
talk to me like that, cause I’ve never talk to
dan SMP menjadi korban banjir. Mereka kepada majalah PENA PENDIDIKAN. PT
you like that! Don’t disturbing me, mom.”
kehilangan buku pelajaran, tas, dan Reka Gagas Cipta menerbitkan majalah
seragam sekolah. Adapun sekolah yang lain bertemakan kewirausahaan, yakni
terendam sebanyak 1295 unit dari 2158 Alasan penolakannya memang sangat Majalah BE ENTREPRENEUR, dan
sekolah yang ada. Untuk meringankan masuk akal, tetapi dengan raut wajah yang majalah kesetiakawanan sosial, yakni
korban banjir, Dinas Pendidikan Dasar tidak menyenangkan ia mengucap itu di Majalah SETIA KAWAN.
DKI Jakarta menyalurkan 25.000 pasang depan ibunya. Sang ibu merasa mestinya
pakaian sekolah, 16.000 peralatan sekolah ada pelajaran tata krama berbahasa
dan ribuan buku. yang sayangnya tak dikenalkan guru.
EDISI NARKOBA
Bagaimana harus menyikapinya? Apakah
pemerintah punya program standar untuk
metode pengajaran Bahasa Inggris di Saya suka sekali membaca Pena
KTSP APA SIAPA? sekolah? Pendidikan Edisi 9, yang membahas
tentang peredaran narkoba di kalangan
Irma Susanti, karyawati
Saya senang, ada majalah yang pelajar. Dari artikel-artikel tersebut, saya
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
khusus mengupas masalah-masalah baru menyadari bahwa betapa narkoba
pendidikan. Makanya, saya berlangganan sudah mengerogoti masa depan bangsa
*) Terima kasih masukannya, Ibu.
Majalah Pena Pendidikan. Karena masih Indonesia. Sayang sekali dengan bahaya
Semoga para guru bahasa Inggris bisa
sangat jarang majalah seperti ini. Saya yang sangat besar mengancam, tidak
mengoreksi bagaimana pembelajarannya.
mau bertanya banyak tentang masalah ada penanganan serius dari sekolah, juga
Rasanya memang perlu mengajarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan kota dan kabupaten.
berbahasa Inggris dengan adab ketimuran
(KTSP). Mengapa pemerintah sangat Bahkan Depdiknas pun mengaku menjadi
kita. Bagaimana bapak ibu guru bahasa
senang mengganti-ganti kurikulum? Ganti salah satu korban Narkoba.
Inggris?
menteri, pasti ganti kurikulum. Padahal
Oleh karena itu saya sarankan kepada
Kurikulum 200 itu belum jelas sejauh
seluruh masyarakat Indonesia, khususnya
mana keberhasilannya sudah berganti
pembaca Pena Pendidikan, untuk bekerja
lagi.
MAJALAH PENDIDIKAN sama dalam mengurangi peredaran
narkoba di kalangan remaja Indonesia.
PENA PENDIDIKAN pernah menulisnya
APA LAGI? Mulailah dari melakukan hal kecil, yaitu
ketika KTSP digulirkan Juni lalu. Namun
memperhatikan anak kita sendiri dan
perkembangan pelaksanaan KTSP
anggota keluarga kita sendiri.
sepertinya tidak disentuh lagi. Bagaimana Saya ucapkan terima kasih kepada
kabarnya sekarang ini. Jangan-jangan Majalah Pena Pendidikan yang terus
Endang Kusrini,
hanya jalan di tempat. Mohon Pena idealis mengemas berita dan cerita dunia
Guru SD Depok Timur, Jawa Barat
Pendidikan menulis perkembangan pendidikan. Saya harapkan Majalah Pena
pelaksanaan KTSP. Mumpung masih
dalam hitungan bulan, sehingga kalau ada
yang kurang bisa diperbaiki. RALAT:
Pada edisi 09/Januari 2007, halaman 1 Rubrik PERISTIWA
Ratih, ibu rumah tangga,
tulisan berjudul Ketika BOS Kesandung Masalah, pada alinea
pembaca setia PENA PENDIDIKAN,
kedua dari akhir tertulis “…. dana BOS 2006, misalnya, yang cair
Tambun, Bekasi, Jawa Barat
sekira Rp 16 triliun …” Seharusnya tertulis, “...nilai dana BOS 2006
yang cair sebesar Rp 10, triliun.”
*) Pena Pendidikan edisi kali ini
mengupas perkembangan pelaksanaan
KTSP. Memang ada kendala cukup serius Demikian kesalahan tulis ini kami perbaiki.
menyangkut sosialisasi KTSP. Silakan
baca Bahasan Utama edisi ini.
7
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 7 2/19/2007 11:16:32 AM
10. TEKNOLOGI
ENERGI GERAK
BUAT PONSEL
PAPAN
TULIS
PINTAR
S MART Technologies Inc., perusahaan pembuat piranti
canggih, membuat papan tulis pintar yang mungkin
Anda perlukan. Papan tulis ini panjang dengan lebarnya
rasionya 16:9, perbandingan yang menurut penelitian paling
nyaman bagi mata. Selain itu, rasio inilah yang paling pas
bagi sebagian besar tembok sekolah. Meski cerdas, papan
N
pintar ini tetap harus dipakukan ke tembok. AIK sepeda memang menyehatkan. Tapi, kenyamanan
Papan putih ini memang bukan sembarang papan itu bisa terganggu bila tiba-tiba pesawat telepon
elektronik seperti biasa kita jumpai berbagai kantor. genggam Anda baterainya habis. Kolega dan keluarga bisa
Ia dihubungkan dengan peranti audio, sehingga bisa kesulitan menghubungi Anda.
mengeluarkan suara. Tulisannya bisa direkam dengan USB, Namun, kesulitan itu kini bisa diatasi dengan keluarnya
difotokopi, atau digandakan. “Saya yakin terutama para guru alat penyetrom telepon genggam keluaran Motorola, yang
akan sangat terbantu dengan papan tulis ini,” kata Nancy dikhususkan bagi pesawat dengan merek yang sama.
Piranti ini terutama ditujukan bagi negara-negara dengan
Knowlton, Presiden dan CEO Smart Technologies.
jaringan listrik memble, atau untuk Anda yang gemar
Papan putih ini juga bisa dikombinasikan dengan proyektor,
yang keduanya bisa dipasang dengan gampang di tembok, bertualang ke daerah terpencil.
dan dicopot dengan mudah. Prinsipnya, alat ini mengubah energi gerak menjadi
Papan cerdas ini juga dilengkapi dengan modul yang bisa setrom. Motorola menyediakan terminal yang bisa
dihubungkan dengan berbagai perangkat, mulai dari DVD menyalurkan setrom itu ke baterai handhpone. Praktis, tapi
hinga kamera. Tapi, ia juga bisa dioperasikan tanpa komputer. masih mengundang banyak kritik. Misalnya, kenapa alat
Sehingga gambar yang dihasilkan dari monitor, kamera, atau itu tidak dibuat multiguna, sehingga juga bisa dipakai untuk
gambar DVD atau VCD, bisa ditayangkan di papan. menyetrom baterai pesawat GPS dan kamera.
KOMPUTER-TELEVISI JADI SATU
D alam pertemuan pemimpin ekonomi dunia di Davos, tak terbatas, dengan tinggal mengklik si mouse di tangan, Anda
Swiss, akhir Januari lalu, pemimpin Microsoft, Bill Gates, bisa memerintahkan si alat untuk merekam siaran yang tak
mengatakan bahwa era menyatunya televisi dan komputer sempat Anda simak. Ini dimungkinkan karena peralatannya
tak lama lagi datang. Bila saat ini kita harus menggunakan dilengkapi fungsi untuk mencari program. Ia bahkan bisa
komputer dan televisi secara terpisah, misalnya untuk melihat diprogram untuk mengingatkan Anda akan siaran-siaran yang
klip di internet serta di stasiun televisi, tak lama lagi, kedua hal Anda sukai.
itu menjadi satu. Bila Anda bepergian jauh, Anda cukup memasang
Bersatunya televisi dan internet akan mengubah banyak hal. peralatan dalam posisi siaga. Begitu siaran yang ingin
Di antaranya, akan terjadi pergeseran iklan dari yang selama ini Anda rekam nongol, si peralatan bergegas bangun. Siaran
dkuasai televisi, beralih ke internet. televisi itu langsung masuk ke perangkat keras, dan
Tak butuh waktu lama untuk melihat terwujudnya ramalan direkam. Begitu pulang, Anda tinggal menikmati
Bill Gates itu. Dewasa ini, dengan modal Rp 200.000, Anda siaran ulangnya.
bisa membeli TV tuner. Dengan proses pemasangan yang Tatkala membeli
gampang, layar komputer di meja Anda bisa menangkap siaran piranti ini, Anda
dari berbagai stasiun televisi. memang juga
Januari lalu, sebuah perusahaan di Inggris, TerraTec, diminta
menyempurnakan TV tuner yang sudah lama kita kenal. berlangganan
TerraTec meluncurkan Cynergy HT Express. Alat ini harganya siaran televisi
sekitar Rp 2 juta. Ia bisa menerima siaran radio, televisi, baik berbayar. Tayangan
berbagai stasiun pun termonitor
digital maupun analog.
Alat ini bisa diprogram dari jauh, dengan internet. Dari jarak dengan seksama di pesawat Anda.
Yunior Lanang Satrio
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 8 2/19/2007 11:16:43 AM
11. JAM BER-BLUETOOTH
B
arangkali Anda sudah lama mengenal Fossil sebagai perusahaan pembuat busana,
jam, dan berbagai aksesoris pengelok tubuh. Bekerjasama dengan perusahaan
pembuat telepon bergerak, Sony Ericsson, Fossil meluncurkan jam yang bisa
berkomunikasi dengan handphone. Mereknya Abacus. Jamnya tetap bergaya. Gagah
dan enak dilihat. Jam cerdas ini mulai dipasarkan di London, Januari lalu.
Dengan jam ini, Anda tak perlu bersusah payah selagi di toilet, sementara telepon
di atas meja kerja berdering. Sekali pencet, panggilannya tertolak. Dua kali pencet
cepat, deringnya menjadi sunyi. Dengan melihat layar jam, Anda bisa melihat
nomor yang memanggil. Anda juga bisa membaca pesan singkat yang masuk.
Setiap ada pesan masuk, di layar jam muncul gambar amplop berkedip-kedip, dan
getaran ringan.
Jam elok itu bisa berkomunikasi dengan handphone melalui teknologi nirkabel,
bluetooth. Teknologi canggih ini diprogram, sehingga ketika jam Anda terpisah 10
meter dari pesawat telepon, ia langsung berbunyi dan begetar.
Sumber daya jam ini adalah baterai lithium, yang tahan hingga tujuh hari. Habis?
Tak usah khawatir. Ada perangkat penyetrom baterainya. Kalau si penyetrom tertinggal,
tak usah pusing. Hubungkan dengan laptop Anda, dengan segera baterainya terisi.
Jam pintar ini dibuat dalam dua versi: dari baja dan dari karet. Di Inggris, yang
terbuat dari baja harganya sekitar Rp 2,8 juta. Yang dari karet hitam harganya Rp 1,3
juta. Tertarik?
SISWA PIRANTI MULTIMEDIA
S
EPULUH tahun lalu, hampir tak ada murid Sekolah Dasar di Indonesia yang membawa telepon genggam ke sekolah. Kini,
membawa peralatan komunikasi itu menjadi hal biasa. Kecenderungan seperti ini memang hal umum di seluruh dunia.
Lembaga penyiaran BBC dari Inggris, akhir Januari lalu memuat riset oleh Direct Line, perusahaan asuransi rumah. Diketahui
bahwa selama 10 tahun terakhir ini, kepemilikan para murid terhadap gadget-nya meningkat 50%. Pada 1996, para murid di Inggris
hanya mempunyai barang-barang senilai sekitar Rp 38 juta. Tahun 2006 ini, dari 587 murid yang disurvei, rata-rata memiliki barang
seharga Rp 58 juta.
Barang yang mereka miliki bervariasi. Mulai dari pemutar MP3, iPods, laptops, kamera digital, hingga televisi layar lebar. Kepemilikan
barang-barang mewah itu juga menyebar ke peranti untuk penampilan. Para pelajar di Inggris menggunakan duitnya 40% lebih banyak
untuk keperluan busana dan asesoris lainnya, ketimbang untuk membeli buku.
Survei itu menunjukkan, sebanyak 62% murid tiap bulan memanjakan dirinya dengan barang-barang baru, yang sebetulnya tidak
begitu penting untuk dirinya. Murid wanita lebih peka terhadap barang-barang baru itu dibanding yang pria. Kata periset, para murid
tidak memandang belanja barang-barang teknologi canggih itu sebagai ‘hura-hura’. Berbagai barang itu diperlukan untuk memperlancar
‘pekerjaannya’, yaitu sekolah.
Kata Simon Ziviani, “Barang-barang para murid itu menunjukkan, waktu memang telah berubah. Sebagian besar dari mereka ingin
menikmati kesenangan,” kata Simon Ziviani, juru bicara Direct Line Home Insurance.
1. Alat perekam. Seringkali bapak dan ibu guru bicaranya terlalu cepat. Sering pula informasi yang mereka sampaikan kurang
tercatat dengan baik. Dengan perekam mini yang makin canggih, kini para murid bisa merekam ucapan para guru, tentu dengan
seijin mereka. Sehingga tatkala di rumah, para murid bisa mendengar kembali ucapan pak guru. Alat yang cukup populer adalah
Sony M-570V.
2. Media penyimpan. Piringan cakram padat, CD-R memungkinkan Anda bisa merekam data hingga 700 MB, atau setara dengan
80 menit suara. Kini, hampir tiap laptop dan komputer dilengkapi dengan drive yang bisa membaca dan merekam data ke
CD.
3. PDA System: Palm Treo 650 PSA Phone. Alat ini menyediaikan fasilitas serba komplet. Si mungil membuat hidup lebih sederhana
dan lebih nyaman. Dengan asisten handal ini, Anda bisa mengakses telepon, pesan, pengaturan jadwal, serta berhubungan
dengan internet, sekaligus. Alat ini dilengkapi teknologi Bluetooth, yang membuatnya bisa berhubungan dengan pesawat lain,
tanpa melalui kabel.
4. Flash Drive 1 GB. Dengan alat ini, para murid bisa menyimpan data, lagu, foto, presentasi, hingga berbagai pekerjaan rumah.
Merek yang terkenal adalah Corsair Flash Voyager, yang dirancang elok untuk jadi kalung melingkar di leher.
5. Laptop. Memiliki komputer yang bisa ditenteng ke mana-mana membuat Anda bisa bekerja di manapun. Dengan teknologi
tanpa kabel, para pemakainya bisa mengakses internet di titik-titik hotspot, yang sekarang jumlahnya makin banyak.
9
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 9 2/19/2007 11:17:03 AM
12. BAHASAN UTAMA
10 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 10 2/19/2007 11:17:05 AM
13. 11
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 11 2/19/2007 11:17:08 AM
14. BAHASAN UTAMA
FASLI JALAL SUYANTO
FoTo-FoTo:SAIFUL ANAM
12 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 12 2/19/2007 11:17:13 AM
15. MUKTI ALI
WARAS KAMDI
1
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 13 2/19/2007 11:17:17 AM
16. BAHASAN UTAMA
1 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 14 2/19/2007 11:17:20 AM
17. 1
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 15 2/19/2007 11:17:23 AM
18. BAHASAN UTAMA
FoTo-FoTo: FETTY SHINTA LESTARI
Pemerintah kan punya tanggungjawab
untuk mengontrol kualitas. Kalau tidak
melalui ujian nasional, darimana kita bisa
mengontrol kualitasnya. Sebagus apapun
kurikulum, tapi kalau melenceng atau
tidak sesuai dengan standar nasional,
kita bisa menegur sekolah
tersebut.
16 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 16 2/19/2007 11:17:26 AM
19. Semua orang di tingkat pusat mesti
menyadari bahwa sekarang adalah era
otonomi daerah. tidak ada unit
manapun di tingkat pusat
yang mempunyai kekuasaan
sampai ke daerah, termasuk Ditjen
Mandikdasmen.
DoK. PENA
LAB BAHASA SMPN 1 TUBAN
17
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 17 2/19/2007 11:17:27 AM
20. BAHASAN UTAMA
DoK. DBE
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEBUAH SEKOLAH
1 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 18 2/19/2007 11:17:29 AM
21. Sebelum otonomi, tim pengembang
kurikulum itu sudah ada dan selalu
berkoordinasi dengan pusat. Tapi setelah
otonomi, tim pengembang ini tidak
punya pegangan, sementara pusat
tidak bisa memerintahkan mereka secara
langsung.
19
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 19 2/19/2007 11:17:30 AM
22. BAHASAN UTAMA
Pendapat Heri dibenarkan Drs Tarwadi,
KEGIATAN BELAJAR DI SMA ISLAM MALANG
bagian Humas Dinas Pendidikan Provinsi
DIY. “Sekolah antusias menanggapinya.
Setelah kami sampaikan mereka siap
melaksanakan,” kata Tarwadi. “Jika ada yang
belum menggunakan KTSP sedikit sekali,
biasanya sekolah swasta kecil di pelosok
seperti di Kulon Progo, Gunung Kidul.”
Namun, klaim Tarwadi tak sepenuhnya
benar. Buktinya SMA Muhammadiyah 1
Yogyakarta pun belum melaksanakan KTSP.
“Kami masih dalam proses perpindahan
menuju kurikulum KTSP. Jika tak ada
kendala, Februari ini sudah dilaksanakan,”
kata Drs. Dalmono, Wakil Kepala Bagian
Kurikulum SMA Muhammadiyah 1
Yogyakarta. Di sana, materi pelajarannya
Foto-foto: Mukti Ali
kental sekali nuansa kemuhammadiyahan.
Materi lain nantinya ditekankan pada
penerapan KTSP mendatang adalah
pengetahuan tentang teknologi informasi
yang didasarkan pada Islam.
GURU MERABA-RABA KTSP Beda halnya dengan sekolah unggulan
macam SMAN 3 Yogyakarta. SMA ini
memadukan KTSP dengan kurikulum
Banyak daerah belum melaksanakan KTSP. Guru internasional, khususnya Cambridge of
University. Maklum, sejak 2006, SMA
masih bingung bikin silabus dan rencana pelaksanaan
3 merupakan rintisan sekolah nasional
pelajaran. Sekadar menjiplak contoh. MGMP justru bikin berstandar internasional (SNBI). “Kami
penyeragaman silabus. tidak masalah dengan adanya pergantian
kurikulum,” kata Drs. Maman Surakhman,
Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMAN 3
K
Yogyakarta.
URIKULUM Tingkat Satuan Pendidikan silabus di sekolah-sekolah di Malang.
Maman berpendapat, pergantian
bergulir Juni 2006 lalu. Sekolah yang Penyeragaman itu terjadi lantaran silabus
kurikulum apapun tidak menjadi masalah
telah siap dibolehkan memberlakukan dan RPP disusun bersama oleh guru-guru
asal kualitas gurunya baik. “Kurikulum sejelek
kurikulum paling mutakhir ini pada tahun dalam forum Musyawarah Guru Mata
apa pun ditangan guru yang baik hasilnya
ajaran 2006/2007. Bagi yang belum siap, Pelajaran Sekolah (GMPS). “Koordinasi
akan baik dan sebaliknya kurikulum yang
diminta paling lambat menerapkan KTSP MGMP dalam satu kabupaten bentuknya
sharing bagaimana pembelajaran yang baik di tangan guru yang kemampuannya
selambat-lambatnya pada 2008/2009. Coba:
kurang baik hasilnya juga tidak akan baik.
kita kunjungi SMAN 12 Malang. Sejumlah akan dipakai,” kata Arik, alumni Pendidikan
Baiknya memang kurikulumnya baik di
guru di sana bingung. Matematika Universitas Negeri Malang.
tangan guru yang baik pula,” kata Maman.
“Revolusi pembelajaran bikin bingung, Sayangnya, forum MGMP saat membahas
terutama dialami guru-guru yang enjoy Rasanya, itulah kondisi ideal yang
KTSP bukan semata berbagi. Sebaliknya
diidamkan masyarakat: kurikulum baik dan
dengan cara pembelajaran ceramah,” menjadi ajang penyeragaman silabus dan
guru yang baik. Jangan sampai banyak guru
kata Arik Harianto, SPd, 28 tahun, guru RPP. Oleh karena itu Arik menilai sekolah-
masih meraba-raba apa maunya kurikulum
Matematika, sekaligus Wakil Kepala Sekolah sekolah di Malang yang sudah melaksanakan
anyar.
KTSP masih sebatas uji coba.
Bidang Kurikulum SMAN 12 Malang.
DIPO HANDOKO, MUKTI ALI (Malang),
Sekolah pun sepakat menerapkan KTSP SMAN 12 sendiri berencana menjadikan
dan M FATHONI ARIEF (Yogyakarta)
Kewirausahaan sebagai salah satu mata
pada tahun ajaran 2007/2008.
Kebingungan rekan-rekan guru Arik pelajaran khas. Kewirausahaan yang kini
berupa kegiatan ekstra kurikuler nantinya
terutama dalam penyusunan silabus. ARIK HARIYANTO
“Sepintas memang sama dengan Kurikulum bisa berupa pembelajaran mengenai
Berbasis Kompetensi. Yang membedakan pembuatan kripik apel, keterampilan sablon
terletak pada rencana kegiatan serta atawa percetakan.
jumlah jam pelajarannya saja,” kata Arik
menambahkan. YOGYAKARTA SAMPAI
Pada praktiknya, silabus dan rencana
PELOSOK
pelaksanaan pelajaran yang mestinya
menjadi tanggung jawab guru dan sekolah, Sebutan sebagai Kota Pelajar memang
tak sepenuhnya dijalankan. Banyak guru masih layak disematkan di Yogyakarta.
dan sekolah sekadar menyontoh sekolah Urusan pergantian kurikulum anyar, dengan
lain. Ada juga yang mengadopsi mentah- kehadiran KTSP, tak emnjadi soal di sana.
mentah silabus yang dibikin Lembaga “Daerah pelosok pun telah memakai walaupun
Penjamin Mutu Pendidikan di provinsi. belum secara penuh,” kata Heri, Kepala SD
Pada perjalanannya, ada penyeragaman Muhamadiyah Wonolelo, Pleret, Bantul.
20 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 20 2/19/2007 11:17:35 AM
23. MENGGUSUR LEER PLAN HINGGA KTSP
kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
RENCANA PELAJARAN
ada tempelan gambar, dan yang menyolok
Jumlah pelajarannya 9.
197 guru tak lagi mengajar model berceramah.
Djauzak menyebut Kurikulum 1968
Kurikulum pertama yang lahir pada Penolakan CBSA bermunculan.
sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat
masa kemerdekaan memakai istilah leer mata pelajaran pokok-pokok saja,” katanya.
plan. Dalam bahasa Belanda, artinya Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak KURIKULUM 199 dan
rencana pelajaran, lebih popular ketimbang mengaitkan dengan permasalahan faktual
SUPLEMEN KURIKULUM
curriculum (bahasa Inggris). Perubahan di lapangan. Titik beratnya pada materi apa
kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: 1999
saja yang tepat diberikan kepada siswa di
dari orientasi pendidikan Belanda ke
ientasi Kurikulum 1994 bergulir lebih
setiap jenjang pendidikan.
kepentingan nasional. Asas pendidikan pada upaya memadukan kurikulum-
ditetapkan Pancasila. kurikulum sebelumnya. “Jiwanya ingin
KURIKULUM 197
Rencana Pelajaran 1947 baru mengkombinasikan antara Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada
dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950. dan Kurikulum 1984, antara pendekatan
tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
Sejumlah kalangan menyebut sejarah tujuan dan pendekatan proses,” kata
efektif. “Yang melatarbelakangi adalah
perkembangan kurikulum diawali dari Mudjito menjelaskan.
pengaruh konsep di bidang manajemen,
Kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua Sayang, perpaduan tujuan dan proses
yaitu MBO (management by objective)
hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran
yang terkenal saat itu,” kata Drs. Mudjito,
pengajarannya, plus garis-garis besar beban belajar siswa dinilai terlalu berat.
Ak, MSi, Direktur Pembinaan TK dan SD
pengajaran. Rencana Pelajaran 1947 Dari muatan nasional hingga lokal. Materi
Depdiknas.
mengurangi pendidikan pikiran. Yang muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan
Metode, materi, dan tujuan pengajaran
diutamakan pendidikan watak, kesadaran daerah masing-masing, misalnya bahasa
dirinci dalam Prosedur Pengembangan
bernegara dan bermasyarakat, materi daerah, kesenian, keterampilan daerah,
Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini
pelajaran dihubungkan dengan kejadian dan lain-lain. Berbagai kepentingan
dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu
sehari-hari, perhatian terhadap kesenian kelompok-kelompok masyarakat juga
rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
dan pendidikan jasmani. mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk
Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk
dalam kurikulum. Walhasil, Kurikulum 1994
umum, tujuan instruksional khusus (TIK),
RENCANA PELAJARAN menjelma menjadi kurikulum super padat.
materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan
Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998,
TERURAI 192 belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum
diikuti kehadiran Suplemen Kurikulum 1999.
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata 1975 banyak dikritik. Guru dibikin sibuk
Tapi perubahannya lebih pada menambal
pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran menulis rincian apa yang akan dicapai dari
sejumlah materi.
Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya setiap kegiatan pembelajaran.
jelas sekali. Seorang guru mengajar satu
KURIKULUM 200
mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, KURIKULUM 19 Bahasa kerennya Kurikulum Berbasis
Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas Kurikulum 1984 mengusung process
Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai
periode 1991-1995. Ketika itu, di usia 16 skill approach. Meski mengutamakan
berdasar kompetensi apakah yang mesti
tahun, Djauzak adalah guru SD Tambelan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap
dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan
dan Tanjung Pinang, Riau. penting. Kurikulum ini juga sering disebut
muncul bila dikaitkan dengan alat ukur
Di penghujung era Presiden Soekarno, “Kurikulum 1975 yang Disempurnakan”.
kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir
muncul Rencana Pendidikan 1964 Posisi siswa ditempatkan sebagai
sekolah maupun nasional masih berupa
atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada subjek belajar. Dari mengamati sesuatu,
soal pilihan ganda. Bila target kompetensi
pengembangan daya cipta, rasa, karsa, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih
karya, dan moral (Pancawardhana). melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar
banyak pada praktik atau soal uraian
Mata pelajaran diklasifikasikan dalam Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active
yang mampu mengukur seberapa besar
lima kelompok bidang studi: moral, Learning (SAL).
pemahaman dan kompetensi siswa.
kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum
Meski baru diujicobakan, toh di sejumlah
(keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan 1984 adalah Profesor Dr. Conny R.
sekolah kota-kota di Pulau Jawa, dan kota
dasar lebih menekankan pada pengetahuan Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum
besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan
dan kegiatan fungsional praktis. Depdiknas periode 1980-1986 yang juga
KBK. Hasilnya tak memuaskan. Guru-guru
Rektor IKIP Jakarta -- sekarang Universitas
pun tak paham betul apa sebenarnay
KURIKULUM 196 Negeri Jakarta -- periode 1984-1992.
kompetensi yang diinginkan pembuat
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat Konsep CBSA yang elok secara teoritis
kurikulum. Awal 2006 ujicoba KBK
politis: mengganti Rencana Pendidikan dan bagus hasilnya di sekolah-sekolah
dihentikan. Muncullah Kurikulum Tingkat
1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde yang diujicobakan, mengalami banyak
Satuan Pendidikan. Perjalanan KTSP
Lama. Tujuannya pada pembentukan deviasi dan reduksi saat diterapkan secara
masih tersendat.
manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 nasional. Sayangnya, banyak sekolah
menekankan pendekatan organisasi materi kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang
DPO
pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, terlihat adalah suasana gaduh di ruang
21
Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 21 2/19/2007 11:17:36 AM
24. DASAR
FOTO-FOTO: AYU N. ANDINI
SUASANA BELAJAR DI SDN I,TELUK
KAB. MUBA, PALEMBANG
Kabupaten Musi Banyuasin
Memajukan Pendidikan
Serasan Sekate
S
EJAK 2002, ada tiga kabupaten dan Terdepan) ditargetkan tercapai pada
yang mampu menyelenggarakan 2012 mendatang.
program sekolah gratis dari SD
PORSI 26 PERSEN
hingga SMA. Yakni Kabupaten Kutai
Kartanegara, Jembrana, dan Musi Panorama perjalanan menuju Musi
Banyuasin (Muba). Musi Banyuasin Banyuasin, dua jam perjalanan darat dari
Kebijakan pendidikan mampu mewujudkan pendidikan gratis pusat kota Palembang, dihiasi kebun
karena disokong pendapatan asli daerah kelapa sawit dan deretan pohon karet.
gratis sejak 2002,
dari bagi hasil minyak bumi, gas, dan Kelapa sawit dan karet adalah kebun yang
masih sebatas untuk batu bara. menjadi penghidupan masyarakat asli di
sekolah negeri. Mulai Meski mereka mampu menye- sana selama puluhan tahun. Kabupaten
lenggarakan pendidikan gratis, mutu ini dihuni 473.795 jiwa di wilayah seluas
tahun 2007 ini, sekolah
lulusan bukannya asal-asalan. Contohnya, 14.265,96 km2.
gratis juga menyentuh sekolah di Musi Banyuasin. Ujian Nasional “Keadaan topografi di Kabupaten Muba
sekolah-sekolah swasta 2006 untuk SMA lulus 100%. Lulusan yang ini memang kurang menguntungkan.
diterima di perguruan tinggi terkemuka Karena hampir 69% merupakan dataran
juga sekolah bercirikan
mencapai 65%. Padahal, sebelumnya rendah. Pembiayaan pembangunannya
agama tertentu. pada 2001 --ketika belum ada kebijakan juga lebih tinggi dibandingkan dengan
sekolah gratis, kelulusan SMA 100%, tapi daerah-daerah lain yang dataran lebih
hanya 10% saja lulusan SMA diterima di tinggi,” kata Yusri Efendi, Sekretaris Daerah
universitas ternama. Kabupaten Muba, di depan wartawan dan
Program pendidikan memang menjadi rombongan pejabat Direktorat Pembinaan
TK-SD Depdiknas dalam kunjungan
prioritas kebijakan pembangunan “Bumi
Januari lalu.
Serasan Sekate” di era kepemimpinan
Muba meski mendapat bagi hasil
Bupati Alex Nurdin. Slogan Muba berlabel
penambangan minyak bumi dan gas
SMART (Sejahtera, Mandiri, Adil, Religius,
22 Pena Pendidikan Februari 2007
10_PENA.indd 22 2/19/2007 11:17:38 AM