Dokumen tersebut membahas tentang perspektif ilmu pengetahuan dalam pandangan keimanan seorang Muslim. Ringkasannya adalah: (1) Alam semesta dianggap sebagai ayat-ayat Allah yang menunjukkan kekuasaan-Nya, (2) Seorang Muslim harus membaca dan memahami ayat-ayat alam secara mendalam melalui pengamatan dan kontemplasi, (3) Pengetahuan ilmiah dapat meningkatkan keimanan seseorang secara sempurn
1. Ilmu Pengetahuan
dalam Perspektif Keimanan
Seorang Muslim
(Sciences & Faith)
Sanerya Hendrawan, Ph.D.
Presentasi untuk Tim Kreatif Rumah Sakit Daerah (RSUD) Samsudin
PEMKOT Sukabumi, 6 Januari 2012
2. Mari sejenak kita renungkan
kalimat-kalimat Ilahi yang
sempurna…
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 2
3. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(Ali „Imran 190 – 191)
4. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu
telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami
keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan.
Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya
hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda
kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
(Al-A‟raaf 57-58)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 4
5. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi
Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(Al-Baqarah 255)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 5
6. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun,
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan
kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
(Al-Mulk 1-4)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 6
7. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang
beriman.
Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang
yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,
dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang
diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan
air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran
angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berakal.
(Al-Jaatsiyah 3-5)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 7
8. Jadi demikianlah alam itu di mata
seorang muslim…
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 8
9. Alam (cosmos) adalah Ayat-
ayat Allah … Vestigia Dei …
tanda-tanda kekuasaan Allah
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 9
10. Hukum-hukum alam (law of
nature) adalah ketentuan
Allah (sunnatullah)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 10
11. Hukum alam:
Mengatur bekerjanya kosmos … naamus al khilqah,
Tidak ada perbedaaan dengan hukum-hukum yang
mengatur manusia (etika praktis dan jalan spiritual
yang harus ditempuh) … nawamus al-anbiyaa,
Keduanya adalah “shariah” dengan mana manusia dan
alam menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak
Allah (islam).
Perbedaan terletak pada kehendak bebas (free will)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 11
12. Hukum Syariat:
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh,
(al-Ahzab 72)
13. Alam semesta adalah buku besar (al-
kitab) … al-Quran Cosmis (al-Quran
al-Tadwini)… setiap halamannya
penuh dengan kalimat-kalimat, ayat-
ayat Allah yang sempurna… dengan
makna pada berbagai tingkatan …
seperti juga al-Quran
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 13
14. Bukan sekedar fakta-fakta … tapi
sebuah “teater” besar di mana kita
sedang menyaksikan drama penciptaan,
pemeliharaan,yang begitu sempurna…
sebuah theophany …
tajjali; penampakan al-Asma al-
Husna.
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 14
15. Mendengar doa makhluk yang ditujukan
pada singgasana Ilahi:
“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya
bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung
dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah
mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan”
(An-Nuur 41)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 15
16. Membaca naskah al-Quran Comis (al-Quran
al-Takwini) adalah komplemen penolong bagi
pengembara di jalan spiritual dan penolong bagi
orang-orang yang memiliki visi spiritual:
“Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami
yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk
orang yang yakin. …Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah
Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai
kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya
aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan
cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan.
(lihat lengkapnya: Al-An‟aam 75-78)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 16
19. Bacaan (iqro) tidak sebatas pada fenomena
(material) … melainkan menembus sampai
noumena …realitas maknawi yang
bertingkat-tingkat … hingga sampai pada
…: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir
Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu” (al-
Hadiid 3)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 19
20. Alam bertingkat-tingkat (Tashkik al-Wujud)
Semua yang lain hanyalah refleksi-Nya (Wahdat al-Wujud)
Haahut
(Ketuhanan)
Lahut (Sifat-Sifat
Ketuhanan)
Jabarut (Malaikat)
Malakut (
kejiwaan/ ruh)
Muluk (dunia
materi)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 20
21. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.
Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang
tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di
dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang
bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari
pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak
di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya),
yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia
kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan
bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(AN-Nuur 35)
22. Maka dalam Iqro seorang muslim
terhadap Alam …
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 22
23. Mesti terasa, … “Dan kepunyaan Allah-
lah timur dan barat, maka kemanapun kamu
menghadap di situlah wajah Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-
Nya) lagi Maha Mengetahui”
(al-Baqarah 115)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 23
24. Haqqul yaqin dengan …"Inna lillaahi
wa innaa ilaihi raaji'uun”
(Sesungguhnya kami adalah milik Allah
dan kepada-Nya-lah kami kembali)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 24
25. Melihat
KEHADIRAN ALLAH,
Merasakan
EKSTASE & PENGALAMAN PUNCAK (PEAK
EXPERIENCES
hingga Membuat
KETUNDUKAN & KEPASRAHAN TOTAL KEPADA
ALLAH …
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”
(Ali Imran 191)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 25
26. Takjub …
Takut …
Tenang …
hingga terucap hanyalah
TASBIH … TAHMID … TAHLIL
… TAKBIR
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram”
(Al Ra‟d 28)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 26
27. Dengan semua itu, maka:
Ilmu pegetahuan (sciences) meningkatkan
keimanan … inilah HIKMAH
Keimaman + Pengetahuan =
Keimaman sempurna
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang
mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka
(yang telah ada)”…
(Al-Fath 48)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 27
28. Ilmu pengetahuan adalah
an-NUUR …Cahaya yang Allah limpahkan
kepada hati atau jiwa hamba-hamba yang
dikehendakinya,
MA‟RIFAT (GNOSTIC) … pemahaman
atas al-Haq (ultimate Truth),
bukan sekedar kumpulan informasi, tetapi
seperangkat konsekuensi perilaku … MORAL
dan ETIKA,.. Bertindak sesuai al-Haqq
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 28
29. Lihatlah kesaksian Ma‟rifat (Tauhid)
orang-orang yang berilmu :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan
melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang
menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang
yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak
ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Ali „Imran 18)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 29
30. Lalu, bagaimana meraih pengetahuan yang
benar…(Hikmah, Gnostic,Ma‟rifat)…
yang melahirkan kesadaran dan kesaksian
tauhid (AL-HAQ) itu?
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 30
31. Lakukan:
Pengkajian Ilmiah
Pensucian Diri (Tazkiyatun Nafsun)
secara simultan
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 31
32. Pengkajian Ilmiah:
Membuka kebenaran dari luar (Outer truth,
outer apprearance),dengan proses:
Perumusan masalah
Pengembangan konsepsi pemikiran dan hipotesis
Perancangan metoda
Pengumpulan data
Analisis data
Kesimpulan
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 32
33. Tazkiyatun Nafsun:
Membuka kebenaran dari dalam …dengan
berbagai tingkat dan gradasi makna batin &
spiritual (inner truth, Inner appearance)
dengan proses:
Pengendalian diri dari berbagai impuls animalistik (serakah, dengki),
Mengembangkan pengalaman puncak (peak experiences) : sukur, ikhlas,
Bersikap asketik dan Zuhud terhadap dunia …menjauhkan diri dari
mengejar keinginan dan kenikmatan yang destruktif
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 33
34. MAN ‘ARAFA NAFSAHU, FAQAD ‘ARAFA RABBAHU
Pentajaman gramatika, logika, retorika
(Olah Pikir / Rasio)
Science
(MACRO COSMOS )
ALAM SEMESTA
Kajian M
A
JAGAT BESAR Ilmiah R
“MENGENAL ALAM”
Diskursif H I
Pengetahuan I F
K A
Al-HAQ M T
Mistik A U
(MICRO COSMOS) Pensu H L
L
SELF
JAGAT KECIL -cian A
H
“MENGENAL DIRI”
Diri Gnostic
MENGENAL ALLAH
Penghalusan batin / intuisi
(TAUHID)
(Olah Jiwa)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 34
36. Apa konsekwensi Keilmuan (Ma’rifatullah)
terhadap kehidupan seorang muslim?
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 36
37. Rasulullah SAW: “Al’ilmu Nuur”
Menerangi pikiran
Mencerahi jiwa
Transformasi
Spiritual Menampakan akhlak terpuji
Indvidual (Takhalluq bi akhlaq Allah)
…seorang muslim senantiasa hidup dalam
Transformasi
kebenaran (truth),
Kehidupan kebaikan (goodness),
sosial keindahan (beauty)
Kebaikan Dunia & Kebaikan Akhirat
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 37
38. Maka janganlah kita seperti mereka
yang digambarkan Al-Quran:
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 38
39. “maka apakah mereka tidak berjalan di
muka bumi, lalu mereka mempunyai hati
yang dengan itu mereka dapat memahami
atau mempunyai telinga yang dengan itu
mereka dapat mendengar? Karena
sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,
tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam
dada”.
(AL-Hajj 46)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 39
40. “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka
Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai”.
(Al-A‟raaf 179)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 40
41. Mengapa tidak paham
ayat-ayat Allah?
(Ayat Kauni, dan Ayat Al-Quran)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 41
42. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan
dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-
tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap
ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka
melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak
mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan,
mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena
mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai
dari padanya.
(Ap-A‟raaf 146)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 42
43. Selanjutnya …
sanerya.blogspot.com
(Islamic Perspective of Human Capital
Development)
1/2/2012 Sanerya Hendrawan, Ph.D. 43