2. Sediaan (preparat) mikroskopis
• merupakan objek yang akan diamati
menggunakan mikroskop
• spesimen diletakkan di atas kaca benda,
diberi medium tertentu dan ditutup
dengan kaca penutup
• spesimen dapat berupa irisan atau
”utuh”.
3. 3 JENIS PREPARAT
• Preparat segar merupakan sediaan yang dibuat
pada saat akan melakukan pengamatan dan biasanya
menggunakan medium air.
• Preparat semi awetan hampir sama dengan
sediaan segar tapi medium yang digunakan adalah zat
yang dapat menahan penguapan sehingga tahan
sampai beberapa hari.
• Preparat awetan merupakan sediaan yang dibuat
melalui beberapa tahap perlakuan agar sediaan dapat
disimpan dalam waktu yang selama mungkin.
4. Macam-macam irisan berdasarkan
bidang pemotongan
• Irisan melintang (c.s. atau x.s=cross
section)
• Irisan membujur (l.s=longitudinal section)
– Radial
– Tangensial
5.
6. CARA MEMBUAT IRISAN MELINTANG DAUN
• Siapkan bahan yang akan dibuat irisannya
• Siapkan gabus atau empulur umbi kayu dan
belah salah satu ujungnya menjadi 2
• Selipkan bahan yang akan dibuat irisan pada
belahan gabus
• Pegang erat-erat gabus di dekat belahan
kemudian iris ujung belahan gabus setipis
mungkin
7. • Buatlah irisan yang banyak dan tampung
dalam wadah berisi air
• Pilih irisan yang terbaik
8. CARA MEMBUAT SAYATAN EPIDERMIS
DAUN
• Balutkan helaian daun pada pensil atau
pada jari tangan anda sendiri
• Buat sayatan setipis mungkin dengan arah
sejajar permukaan helaian
9. CARA MEMBUAT PREPARAT SEGAR
• Siapkan gelas benda dan penutupnya yang
benar-benar bersih dari kotoran yang akan
mengganggu pengamatan.
• Letakkan spesimen yang akan diamati pada
gelas benda yang sudah ditetesi air secukupnya
sebagai medium
• Dengan bantuan jarum preparat, letakkan gelas
penutup dengan posisi 450 dari gelas objek,
pastikan penutup menyentuh tepi medium.
10. • Turunkan jarum preparat perlahan-lahan supaya
ketika gelas penutup menutupi medium tidak
ada gelembung udara yang terjebak
• Jangan memegang gelas penutup pada
permukaannya.
14. CARA MEWARNAI
• Untuk memperjelas pengamatan bisa
diwarnai dengan zat warna tertentu
dengan cara meneteskan satu tetes zat
warna di salah satu sisi kaca penutup
dan letakkan kertas saring di sisi
sebaliknya untuk menyedot air (medium)
15. Cetakan epidermis daun
1. Alat dan Bahan
•Daun
•Kaca preparat
•Lem transparan yang mudah kering
•Mika transparan
2. Cara Kerja:
• teteskan lem di salah satu permukaan
potongan mika
• tempelkan potongan mika sudah diberi lem
pada permukaan daun
• potong mika berukuran (2 x 2) cm
• setelah lem kering lepaskan plastik dan
letakkan di atas kaca preparat
16. Perkecambahan serbuk sari secara
in vitro
• Alat dan Bahan:
– Serbuk sari dari tanaman tapak dara (Vinca
rosea) atau yang lain
– Agar (± 1%) dengan sukrosa 10-20%
– Kaca benda dan penutupnya, mikroskop,
gelas beaker, cawan petri, obyektif dan
okuler mikrometer, lampu spiritus, kertas
saring, tusuk gigi.
17. Membandingkan jaringan parenkim
dan kolenkim
Alat dan Bahan:
• Tangkai daun sledri (Apium graveolens)
• kaca benda dan kaca penutup
• Air
• silet tajam
• Pinset
• pipet tetes
18. Cara Kerja:
• Buatlah irisan melintang Tangkai daun sledri
(Apium graveolens) setipis mungkin
• Letakkan irisan pada kaca benda yang sudah
diberi air.
• Tutuplah dengan kaca penutup secara perlahan
supaya tidak timbul gelembung udara yang akan
mengganggu saat pengamatan
• Amati ciri-ciri parenkim dan kolenkim
19. • Cara Kerja:
– Panaskan larutan sukrosa dan agar sampai agar-agar larut.
– Teteskan larutan tersebut (media agar) pada kaca objek
– Ambil benang sari dengan menggunakan pinset, kemudian
taburkan serbuk sari pada media tersebut.
– Simpan kaca obyek dalam cawan petri, untuk menjaga
kelembaban serbuk sari letakkan kertas saring basah pada
alas cawan petri kemudian ditutup.
– Amati di bawah mikroskop tiap interval waktu 10 menit
sampai serbuk sari nampak berkecambah. Catat kapan
serbuk sari mulai berkecambah