SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
1
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN
A. Kondisi
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga kea rah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan mendengar suara-
suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya bercakap-cakap, dan
mendengar suara menyuruh melakukan sesuatau yang berbahaya.
B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut.
1) Ekspresi wajah bersahabat
2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
D. Intervensi Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang
sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
2
E. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan Ibu?
Nama Saya………….. boleh panggil Saya……… Saya Mahasiswa Akper
Muhammadiyah Kendal, Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Ibu siapa
dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut ibu
sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang
suara dan sesuatu yang selama ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak
tampak wujudnya?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
3) Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???
Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???
2. Kerja
“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu
saja?”
“Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan
agar tidak muncul?”
“Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
3
“Caranya seperti ini:
1) Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan!
Nah begitu………….. bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak
mau lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-
ulang sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah
begitu……….. bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M,
jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu
mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara
dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB,
bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai
jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
4
C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
D. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Bagaimana kabarnya hari ini? mas
masih ingat dong dengan saya? Ibu sudah mandi belum? Apakah massudah
makan?
 Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan mas hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah mas bisa menjelaskan kepada saya tntang
isi suara-suara yang mas dengar dan apakah mas bisa mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan menghardik?”
 Kontrak :
Topik :
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg
tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering mas dengar dulu agar
suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana mas setuju?”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? mas setuju?”
b. Fase kerja
 ”kalau mas mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan membuat
mas jengkel. Apa yang mas lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan
kemarin apakah sudah dilakukan?”
 ”cara yang kedua adalah mas langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa mas mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak mas mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.
c. Fase terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya
senag sekali mas mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana perasaan
mas setelah kita berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang mas katakan tadi, cara yang mas pilih
untuk mengontrol halusinasinya adalah......
 Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, mas terus praktekkan
cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran
mas.”
5
 Kontrak yang akan datang :
Topik :
”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat.”
waktu :
”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau besok jam .....? mas setuju?”
tempat :
”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih mas
sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3)
A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktifitas / kegiatan harian.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian
klien.
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bu? Masih ingat saya ?
 Evaluasi validasi : ”ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan
kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah mas masih mendengar suara- suara
yang kita bicarakan kemarin
 Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang
tentang suara- suara yang sering mas dengar agar bisa dikendalikan engan
cara melakukan aktifitas / kegiatan harian.”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Ibu setuju?”
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana mas
setuju?”
2. Fase Kerja
 ”cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi
tentang cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi
yaitu caar ketiga adalah mas menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan
yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja.”
6
 ”jika mas mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri
dengan kegiatan seperti menyapa, mengepel, atau menyibukkan dengan
kegiatan lain.”
F. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama,
saya senag sekali mas mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana
perasaan mas setelah berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”coba mas jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi
yang ketiga?
 Tindak lanjut : ”tolong nanti mas praktekkan cara mengontrol halusinasi
seperti yang sudah diajarkan tadi?
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana mas kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh
obat.”
Waktu :
”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam 08.00? ibu setuju?”
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih mas
sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4)
A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
F. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Masih ingat saya ???
 Evaluasi validasi : ”mas tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi,
apa itu ? apakah mas masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin.
 Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
obat-obatgan yang mas minum.”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalu di ruang tamu? mas setuju?”
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih ..... menit, bagaimana mas setuju?”
7
2. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh mas setiap hari. Obat yang warnanya....ini
namanya....dosisnya.....mg dan yang warna.....dosisnya.....mg. kedua obat ini
diminum....sehari siang dan malam, kalau yang warna...minumnya....kali sehari. Obat
yang warnanya....ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering mas dengar
sedangkan yang warnanya putih agar mas tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah
terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas mas? Tolong nanati mas sampaikan ke dokter
apa yang mas rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum terus, mungkin
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian mas jangan berhenti minum obat
tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang mas alami sekarang akan muncul lagi,
jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh mas pada saat mionum obat yaitu beanr
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar frekuensi. Ingat ya mas..?!!”
3. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali mas mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan mas setelah
berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”coba mas jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya?
 Tindak lanjut : ”tolong nanti mas minta obat ke perawat kalau saatnya minum
obat.”
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana mas kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
Waktu :
”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam .....? mas setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih mas sudah
mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaMaulia Hindun
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 

Mais procurados (20)

Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial ida
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
DHF
DHFDHF
DHF
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 

Destaque

Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriMas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriMas Mawon
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Tugas ismiatin
Tugas ismiatinTugas ismiatin
Tugas ismiatinitaokta
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)mia maya aziza
 
Proposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanProposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanRha Rha
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiIrwan Syah
 
Power point w aham
Power point w ahamPower point w aham
Power point w ahamArian ArTa
 

Destaque (20)

Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
 
Pengkajian dan sp
Pengkajian dan spPengkajian dan sp
Pengkajian dan sp
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Tugas ismiatin
Tugas ismiatinTugas ismiatin
Tugas ismiatin
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
 
Proposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanProposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyan
 
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kepMakalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasi
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
Power point w aham
Power point w ahamPower point w aham
Power point w aham
 

Semelhante a Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi

Strategi pelaksanaan-1
Strategi pelaksanaan-1Strategi pelaksanaan-1
Strategi pelaksanaan-1Arif Al-Amin
 
Matrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.doc
Matrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.docMatrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.doc
Matrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.docTomiSuranta
 
MENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptMENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptHelmiDiana4
 
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxElaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxAbdulWafi65
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016Firman Pratama
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015Firman Pratama
 
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdfLAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdfFitriHaryanti5
 
Rumusan terapi bercerita
Rumusan terapi berceritaRumusan terapi bercerita
Rumusan terapi berceritatheva diran
 
Presentation4 komunikasi efektif - Psikoedukasi
Presentation4 komunikasi efektif - PsikoedukasiPresentation4 komunikasi efektif - Psikoedukasi
Presentation4 komunikasi efektif - PsikoedukasiBagus Utomo
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKMas Mawon
 
asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwa
asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwaasuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwa
asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwawawanandrisusanto
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaCahya
 
Analisa proses interaksi
Analisa  proses  interaksiAnalisa  proses  interaksi
Analisa proses interaksiConnie Sianipar
 

Semelhante a Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi (20)

Hom visit
Hom visitHom visit
Hom visit
 
Strategi pelaksanaan-1
Strategi pelaksanaan-1Strategi pelaksanaan-1
Strategi pelaksanaan-1
 
halusinasi
halusinasihalusinasi
halusinasi
 
Sp dpd
Sp dpdSp dpd
Sp dpd
 
KEL 3 - SP LENGKAP DPD.docx
KEL 3 - SP LENGKAP DPD.docxKEL 3 - SP LENGKAP DPD.docx
KEL 3 - SP LENGKAP DPD.docx
 
KEL 3 - SP LENGKAP DPD (1).docx
KEL 3 - SP LENGKAP DPD (1).docxKEL 3 - SP LENGKAP DPD (1).docx
KEL 3 - SP LENGKAP DPD (1).docx
 
Matrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.doc
Matrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.docMatrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.doc
Matrikulasi Komunikasi dalam Keperawatan 2 TA 2022-2023.doc
 
MENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptMENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.ppt
 
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxElaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
 
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdfLAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL.pdf
 
Rumusan terapi bercerita
Rumusan terapi berceritaRumusan terapi bercerita
Rumusan terapi bercerita
 
Tahapan komter yudi
Tahapan komter   yudiTahapan komter   yudi
Tahapan komter yudi
 
Presentation4 komunikasi efektif - Psikoedukasi
Presentation4 komunikasi efektif - PsikoedukasiPresentation4 komunikasi efektif - Psikoedukasi
Presentation4 komunikasi efektif - Psikoedukasi
 
Sap halusinasi
Sap halusinasiSap halusinasi
Sap halusinasi
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
 
asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwa
asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwaasuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwa
asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial_mata kuliah keperawatan jiwa
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Analisa proses interaksi
Analisa  proses  interaksiAnalisa  proses  interaksi
Analisa proses interaksi
 

Mais de Yusuf Saktian

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaYusuf Saktian
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuYusuf Saktian
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiYusuf Saktian
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokYusuf Saktian
 

Mais de Yusuf Saktian (20)

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
SAP Asma Anak
SAP Asma AnakSAP Asma Anak
SAP Asma Anak
 
Lembar Balik Asma
Lembar Balik AsmaLembar Balik Asma
Lembar Balik Asma
 
Leaflet Asma
Leaflet AsmaLeaflet Asma
Leaflet Asma
 

Último

LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfNurlianiNurliani4
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.pptMUHAMMADHASINUDDIN
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.haslinahaslina3
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxresthy1
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaikonline resmi
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASNovaFitriana8
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxmarnitahm32
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 

Último (13)

LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 

Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi

  • 1. 1 STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN A. Kondisi Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan telinga kea rah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan mendengar suara- suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya bercakap-cakap, dan mendengar suara menyuruh melakukan sesuatau yang berbahaya. B. Diagnosis Keperawatan Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi C. Tujuan a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut. 1) Ekspresi wajah bersahabat 2) Menunjukkkan rasa senang 3) Klien bersedia diajak berjabat tangan 4) Klien bersedia menyebutkan nama 5) Ada kontak mata 6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat 7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya. b. Membantu klien mengenal halusinasinya c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi D. Intervensi Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik 1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal 2) Perkenalkan diri dengan sopan 3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien 4) Jelaskan tujuan pertemuan 5) Jujur dan menepati janji 6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya 7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien. b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) Jelaskan cara menghardik halusinasi 2) Peragakan cara menghardik halusinasi 3) Minta klien memperagakan ulang 4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang sesuai 5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
  • 2. 2 E. Strategi Pelaksanaan 1. Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan Ibu? Nama Saya………….. boleh panggil Saya……… Saya Mahasiswa Akper Muhammadiyah Kendal, Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Ibu siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?” b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?” c. Kontrak 1) Topik “Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut ibu sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?” 2) Waktu “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?” 3) Tempat “Di mana kita akan bincang-bincang ??? Bagaimana kalau di ruang tamu saya ??? 2. Kerja “Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?” “Apa yang dikatakan suara itu?” “Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?” “Seperti apa yang kelihatan?” “Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?” “Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?” “Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?” “Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?” “Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?” “Apa yang Ibu lakukan saat melihat sesuatu?” “Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?” “Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?” “Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar tidak muncul?” “Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.” “Pertama, dengan menghardik suara tersebut.” “Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.” “Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.” “Keempat, minum obat dengan teratur.” “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
  • 3. 3 “Caranya seperti ini: 1) Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya tidak mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu………….. bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.” 2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak mau lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang- ulang sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu……….. bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.” 3. Terminasi a. Evaluasi subjektif “Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan latihan tadi?” b. Evaluasi objektif “Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan kita tadi.” “Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak muncul lagi.” c. Rencana tindak lanjut “Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?” (Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti?). d. Kontrak yang akan datang 1) Topik “Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?” 2) Waktu “Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?” 3) Tempat “Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa besok. Wassalamualaikum,…………… STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2) A. Kondisi klien DO : Klien tenang DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas B. Diagnosa Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
  • 4. 4 C. Tujuan Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. D. Intervensi Keperawatan Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan a. Fase Orientasi :  Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Bagaimana kabarnya hari ini? mas masih ingat dong dengan saya? Ibu sudah mandi belum? Apakah massudah makan?  Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan mas hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah mas bisa menjelaskan kepada saya tntang isi suara-suara yang mas dengar dan apakah mas bisa mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan menghardik?”  Kontrak : Topik : ”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering mas dengar dulu agar suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Waktu : Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja, bagaimana mas setuju?” Tempat : ”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? mas setuju?” b. Fase kerja  ”kalau mas mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan membuat mas jengkel. Apa yang mas lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”  ”cara yang kedua adalah mas langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat bahwa mas mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak mas mengobrol sehingga suara itu hilang dengan sendirinya. c. Fase terminasi  Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senag sekali mas mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana perasaan mas setelah kita berbincang-bincang?”  Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang mas katakan tadi, cara yang mas pilih untuk mengontrol halusinasinya adalah......  Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, mas terus praktekkan cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran mas.”
  • 5. 5  Kontrak yang akan datang : Topik : ”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat.” waktu : ”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau besok jam .....? mas setuju?” tempat : ”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih mas sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.” STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) A. Kondisi klien DO : Klien tenang DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi C. Tujuan Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas / kegiatan harian. D. Intervensi Keperawatan Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian klien. E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi :  Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bu? Masih ingat saya ?  Evaluasi validasi : ”ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah mas masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin  Kontrak Topik : ”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang suara- suara yang sering mas dengar agar bisa dikendalikan engan cara melakukan aktifitas / kegiatan harian.” Tempat : ”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Ibu setuju?” Waktu : ”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana mas setuju?” 2. Fase Kerja  ”cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi yaitu caar ketiga adalah mas menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja.”
  • 6. 6  ”jika mas mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri dengan kegiatan seperti menyapa, mengepel, atau menyibukkan dengan kegiatan lain.” F. Fase Terminasi  Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag sekali mas mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang?”  Evaluasi obyektif : ”coba mas jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi yang ketiga?  Tindak lanjut : ”tolong nanti mas praktekkan cara mengontrol halusinasi seperti yang sudah diajarkan tadi?  Kontrak yang akan datang Topik: ”bagaimana mas kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh obat.” Waktu : ”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam 08.00? ibu setuju?” Tempat : ”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih mas sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.” STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4) A. Kondisi klien DO : Klien tenang DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi C. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat. D. Intervensi Keperawatan Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping) E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan F. Fase Orientasi :  Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Masih ingat saya ???  Evaluasi validasi : ”mas tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah mas masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin.  Kontrak Topik : ”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang obat-obatgan yang mas minum.” Tempat : ”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalu di ruang tamu? mas setuju?” Waktu : ”kita nanti akan berbincang kurang lebih ..... menit, bagaimana mas setuju?”
  • 7. 7 2. Fase Kerja ”ini obat yang harus diminum oleh mas setiap hari. Obat yang warnanya....ini namanya....dosisnya.....mg dan yang warna.....dosisnya.....mg. kedua obat ini diminum....sehari siang dan malam, kalau yang warna...minumnya....kali sehari. Obat yang warnanya....ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering mas dengar sedangkan yang warnanya putih agar mas tidak merasa gelisah. Kedua obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas mas? Tolong nanati mas sampaikan ke dokter apa yang mas rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian mas jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang mas alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh mas pada saat mionum obat yaitu beanr obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar frekuensi. Ingat ya mas..?!!” 3. Fase Terminasi  Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag sekali mas mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang?”  Evaluasi obyektif : ”coba mas jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi? Kemudian berapa dosisnya?  Tindak lanjut : ”tolong nanti mas minta obat ke perawat kalau saatnya minum obat.”  Kontrak yang akan datang Topik: ”bagaimana mas kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.” Waktu : ”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam .....? mas setuju?” Tempat : ”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih mas sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”