Ringkasan substansi "Kajian dinamika kinerja ekonomi kota solok".
Terima kasih kepada Bappeda Kota Solok yang telah memberikan kesempatan pada tim peneliti untuk melakukan kajian di Kota Solok.
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
1. Penyusunan Analisis Dinamika
Kinerja Ekonomi dengan Kemiskinan
Kota Solok
Bappeda Kota Solok dan PSE-KP UGM, 2011
2. Mengapa Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi
Kota Solok ?
Pengentasan Kemiskinan = Kewajiban Kota Solok, KDH
Kota Solok dan DPRD Kota Solok.
Ada banyak program pengentasan kemiskinan, tetapi
masih belum sebanding dengan jumlah angka
pengurangan kemiskinan.
Dari thn 2009 hingga 2010, jumlah KK Miskin menurun
menjadi 1.928 KK. Tapi penurunan tsb belum seimbang
dng kenaikan pertumbuhan ekonomi Kota Solok;
KARENANYA, perlu kajian mendalam utk perumusan arah,
kebijakan dan strategi pembangunan Kota Solok yg lbh
berorientasi pd penanggulangan dan pengentasan
kemiskinan.
3. TUJUAN dan SASARAN
TUJUAN
1. Mengkaji hubungan kausalitas (timbal balik) antara
prestasi kinerja ekonomi di Kota Solok dengan
kemiskinan.
2. Mengkaji efektifitas penganggaran untuk pengentasan
kemiskinan.
3. Meneliti dan merumuskan kemungkinan-kemungkinan
terobosan kebijakan yang bisa dilakukan oleh Kota
Solok untuk mendorong kinerja perekonomiannya.
4. TUJUAN dan SASARAN
SASARAN
1. Teridentifikasinya potensi dan masalah kinerja ekonomi
lima tahun terakhir dan hubungannya dengan kemiskinan.
2. Tersedianya rumusan efektifitas penganggaran dalam
mengurangi angka kemiskinan di Kota Solok
3. Tersedianya rumusan arah, kebijakan dan strategi
pembangunan yang mendorong kinerja perekonomian
Kota Solok.
5. 1/2 SISTEMATIKA PELAPORAN
Bab 1 Pendahuluan
Menguraikan konteks dari penelitian: latar belakang,
tujuan, manfaat serta kerangka pikir dan kerangka
analisis.
Bab 2 Dasar Teoritis dan Perangkat Analisis
Deskripsi umum ttg dasar teoritis dan perangkat
analisis yang digunakan utk memenuhi target kajian.
6. 2/2 SISTEMATIKA PELAPORAN
Bab 3 Analisis Prestasi Kinerja Ekonomi Kota Solok
Deskripsi hasil analisis baik secara kewilayahan
maupun sektoral dng menggunakan berbagai
perangkat analisis, sehingga dapat ditemukenali
kinerja ekonomi Kota Solok.
Bab 4 Prestasi Kinerja Ekonomi, Kemiskinan, dan
Disparitas
Berisi analisis yg menggambarkan hubungan antara
prestasi kinerja ekonomi dng kemiskinan dan
disparitas.
Bab 5 Kesimpulan dan Penutup
7. Dasar Teoritis:
Teori Basis Ekonomi
Arah dan perkembangan perekonomian Daerah ditentukan
oleh perkembangan sektor basisnya (sektor ekspor).
Ekspor tdk hanya: penjualan barang, jasa, dan tenaga
kerja ke luar daerah, tetapi termasuk pengeluaran oleh
orang asing DI DALAM daerah ybs, seperti: wisnu, wisman,
pendatang transit, dll.
Sektor basis (ekspor) menarik masuknya DAYA BELI baru ke
Daerah ybs.
DAYA BELI (baru) tsb meningkatkan aktivitas perekonomian
di Daerah melalui efek pengganda (multiplier effect).
DAYA BELI baru mendorong perkembangan sektor basis
pengekspor, sektor non-basis dan sektor basis lainnya.
8. Komponen Analisis Basis Perekonomian
SEKTOR BASIS
Sektor (usaha) yg menghasilkan barang dan jasa untuk
dikonsumsi masyarakat daerah lainnya. Sektor (usaha)
ekspor.
SEKTOR NON-BASIS
Sektor (usaha) yg skala produksinya masih hanya dikonsumsi
oleh masyarakat setempat
PENGGANDA (Multiplier) SEKTOR BASIS
Rasio [ Nilai Tambah Sektor Basis + Nilai Tambah Sektor
Non Basis] dengan [ Nilai tambah Sektor Basis]
Perubahan pada Total Ni- Perubahan pada
lai Tambah Sektoral ( PDRB) = Multiplier X Nilai Tambah Sektor Basis
9. Rekomendasi Umum
T.E.O.R.I. B.A.S.I.S. E.K.O.N.O.M.I.
1. Identifikasi dan kembangkanlah sektor basis yg ada
di Kota Solok
2. Fasilitasi sektor-nonbasis-potensial menjadi sektor
basis. Mis: dengan fasilitasi perbaikan kualitas dan
keunikan produk / layanan.
3. Perkuat keterkaitan (kemitraan) ekonomi antar
sektor (antar usaha),
agar dampak pengganda dapat bekerja secara lebih
ekstensif dan intensif di Daerah.
10. Pertumbuhan Ekonomi dan
Kemiskinan
Pertumbuhan ekonomi perlu dan penting utk
pengurangan / pengentasan kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh: kapital
(modal), penduduk (tenaga kerja), dan teknologi.
Perlu Pro Poor Policy: Praktek penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan bangda yang scr
SENGAJA ditujukan untuk pengentasan
kemiskinan di Daerah.
11. Metode Penelitian
DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Primer – Survei terbatas sesuai konteks
Sekunder – Data laporan Penelitian Terkait,
Dokumen Perencanaan dan BPS Kota Solok
ANALISIS
Analisis Dekriptif – Pemaparan data &
informasi kualitatif dan kuantitatif
Analisis SWOT
12. 1/5 Perangkat Analisis Utama
Tingkat Pertumbuhan
X t − X t -1 Meningkatnya
r=
X t -1 Berkurangnya
R = Pertumbuhan variabel X Terkendalinya
Xt = Nilai variabel X di tahun t
Xt - 1 = Nilai variabel X di tahun sebelumnya ( t – 1 )
13. 2/5 Perangkat Analisis Utama
Analisis Beda Rata-rata
X n X m
Lebih besar
Sama dengan
X n
Rerata Variabel X di wilayah
(sektor) n
Lebih kecil
X m
Rerata Variabel X di wilayah
(sektor) m
14. 3/5 Perangkat Analisis Utama
Elastisitas
Kepekaan suatu variabel thd perubahan variabel lain
∆X Tinggi
E (x) = X
∆Y
Y Rendah
E(x) = Elastisitas variabel X
Netral
∆X / X = Proporsi Perubahan nilai variabel X
∆Y / Y = Proporsi Perubahan nilai variabel Y
15. 4/5 Perangkat Analisis Utama
Location Quotient (LQ)
Identifikasi sektor basis dan non basis
LQ > 1 : Spesialisasi tinggi
ei / Σei (Sektor Basis). Dpt memenuhi
kebutuhan lokal & sisanya di
LQ = ekspor
Ei / Σ Ei LQ = 1 : Hanya mampu
memenuhi kebutuhan lokal
ei= Nilai tambah sektor i di Kota Solok LQ < 1 : Tdk dpt memenuhi
kebutuhan lokal; sisanya hrs
Σei = Total nilai tambah sektoral di Kota Solok impor
Ei= Nilai tambah sektor i di Provinsi Sumbar
ΣEi = Total nilai tambah sektoral di Provinsi Sumbar
16. 5/5 Perangkat Analisis Utama
Granger Causality
Bertujuan menguji hubungan kausalitas
antarvariabel yang diamati.
Model persamaan Granger :
n n
Yt = ∑ α iYt −1 + ∑ βi X t −1 + ε1t
i =1 i =1
m m
X t = ∑ γ i X t −1 + ∑ λiYt −1 + ε 2t
i =1 i =1
17. Pertumbuhan Ekonomi Kota Solok
Perekonomian Kota
Solok (PDRB ADHK)
tumbuh stabil 6% per
tahun, dng std deviasi =
0,55
Pertumbuhan PDRB
ADHB juga tumbuh
pesat.
Pertumbuhan Ekonomi yg tinggi dan stabil dlm jangka waktu yg
panjang SANGAT PERLU, tetapi TIDAK CUKUP sebagai satu-
satunya cara Taskin / Nangkis
18. Rekomendasi Umum
Pemko Solok harus menjaga pertumbuhan ekonomi riil
(PDRB ADHK) yg lebih tinggi dan stabil.
Karena pertumbuhan ekonomi riil yg tinggi dan stabil
perlu dan penting utk taskin dan nangkis.
Pilihan strategi: Wujudkan pertumbuhan ekonomi
dengan pemampuan kelompok masyarakat miskin dan
atau UMKM agar pertumbuhan selalu diikuti dengan
pengurangan tkt kemiskinan.
Pada tataran operasionil: kualitas perencanaan tahunan
perlu ditingkatkan. Karena kegagalan dlm perencanaan
= merencanakan kegagalan.
19. Laju Inflasi Kota Solok
• Inflasi di Kota Solok
sepanjang 2005-2010
cenderung fluktuatif
• Rerata Tkt Inflasi =
7.68% dng standard
deviasi = 4.26.
Inflasi yg terkendali perlu dan penting utk menjaga stabilitas
daya beli masyarakat dan pendapatan riilnya.
20. Laju Inflasi Sektoral
• Inflasi di Kota Solok
terutama bersumber dr
sektor pertambangan &
penggalian; bangunan;
serta sektor pertanian
Perlu pemantauan tkt inflasi di sektor pertanian. Agar
manfaat kenaikan harga dpt dinikmati oleh petani tetapi tidak
juga membebani masyarakat di luar sektor pertanian.
21. Rekomendasi
Pengendalian tingkat inflasi sangat perlu dan penting,
karena akan lsng berpengaruh pada pendapatan riil
masyarakat.
Secara umum, pengendalian dapat dilakukan dengan
pengendalian ketersediaan kuantitas fisik dan atau
pengendalian tingkat harga-harga serta pengendalian
kegiatan-kegiatan spekulatif dari komoditas strategis
di Kota Solok.
Untuk itu, sinergitas para stakeholder perlu dan
penting.
22. Kependudukan Kota Solok
• Jumlah pddk berdasarkan jenis
kelamin hampir sama pada
semua kelompok umur
• Pembedaan, pembatasan dan
pengecualian jenis kelamin
tertentu dari akses ke
sumberdaya dan lapangan kerja
produktif harus dihilangkan.
• Karena pembedaan, pembatasan dan pengecualian gender
(perempuan atau laki-laki) dari akses ke sumberdaya akan
mengurangi kapasitas masyarakat Kota Solok untuk tumbuh
dan meningkatkan standar kehidupannya.
24. Persentase Rumah Tangga Miskin
Berdasarkan Lapangan Kerja
Bidang Pekerjaan % Perlu peningkatan
1. Pertanian tanaman Pangan 17,4 3 aktivitas subsektor
lain hingga mampu
2. Perkebunan 2,6
menyerap angk.
3. Perikanan 0,3 kerja dan sekaligus
4. Peternakan 0,5 peningkatan
5. Pertanian Lainnya 8,8 produktivitasnya
sbg pendukung
6. Industri 1,7
2 ketahanan ekonomi
7. Perdagangan 25,1 Kota Solok
1
8. Jasa dan lainnya 53,7
Sumber: Bappeda Kota Solok dan Lembaga Penelitian Universitas Andalas, 2010
25. Bagaimanakah posisi IPM di
Kota Solok ?
1. Di atas rerata
Provinsi, tetapi
tumbuh < dari
tingkat provinsi
2. Nilainya di
bawah Kota
Padang, Padang
panjang, & Bukit
tinggi
26. Sektor mana yg kontribusi sektoralnya
besar, dan sedang tumbuh cepat?
Kontribusi sektor jasa
masih relatif besar,
tetapi pertumbu-
hannya relatif rendah
Kontribusi sektor perdagangan masih relatif
kecil, tetapi pertumbuhannya relatif tinggi
27. JUMLAH KELUARGA MISKIN
Jumlah Keluarga Miskin
Tahun Total Lubuk Sikarah Tanjung Harapan
2004 6670 3199 3471
2005 2200 1055 1145
2006 2424 1217 1207
2007 2424 1217 1207
2008 2507 1115 1392
2009 2252 1058 1194
2010 1928 924 1004
Rata-rata 2915 1397,86 1517,14
Rata-rata
Pertumbuhan -18,69 -18,70 -18,68
Perlu upaya:
TRENNYA MENURUN
• Mengurangi (anggota) K. Miskin
(pengendalian jmlh pddk)
• Pertumbuhan ekonomi & yan publik yg
pro poor utk kendalikan jmlh Maskin
28. ELASTISITAS PDRB TERHADAP
KEMISKINAN
Lapangan Usaha slope elastisitas
Pertanian -0,1642 -0,61334
Pertambangan dan Penggalian -2,4754 -0,6728 2
Industri Pengolahan -0,1416 -0,59095
Listrik, Gas, dan Air Bersih -0,5776 -0,69291 1
Bangunan -0,1063 -0,52443
Perdagangan, Hotel, dan Restoran -0,1319 -0,62377
Pengangkuan dan Komunikasi -0,0639 -0,52671
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan -0,1963 -0,62147
Jasa-jasa -0,0648 -0,65491 3
PDRB -0,0147 -0,59257
SEMUA NEGATIF DAN Perkembangan sektoral
INELASTIS cenderung mengurangi jumlah
maskin.
29. PENDAPATAN PER KAPITA
Pendapatan Jumlah
Tahun PDRB Perkapita Penduduk
2004 492.616,68 8.842.676,77 55.709
2005 574.524,42 10.629.695,65 54.049
2006 675.828,39 12.115.093,75 55.784
2007 756.806,43 13.249.412,29 57.120
2008 888.081,51 15.187.890,31 59.162
2009 943.733,99 16.407.395,05 57.518
2010 1.083.640,00 18.268.624,51 59.317
Rata-rata
Pertumbuhan (%) 14,04 12,85 1,05
Perlu upaya:
TRENNYA • Mengurangi (anggota) K. Miskin (pengendalian jmlh
MENINGKAT pddk)
• Pertumbuhan ekonomi & yan publik yg pro poor
utk kendalikan jmlh Maskin
30. INDEKS KETIMPANGAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Indeks
Williamson
Pertumbuhan KOTA Perlu upaya:
Tahun Ekonomi (%) SOLOK
2004 12,29 0,672 • Mengurangi (anggota) K.
2005 16,63 0,606 Miskin (pengendalian jmlh
2006 17,63 0,551 pddk)
2007 11,98 0,509
2008 17,35 0,438 • Pertumbuhan ekonomi &
2009 6,27 0,393 yan publik yg pro poor utk
2010 14,82 0,325 kendalikan jmlh Maskin
Rata-rata 13,85 0,50
TRENNYA MENURUN
31. HUBUNGAN ANTARA
KEMISKINAN DAN
KETIMPANGAN
Pairwise Granger Causality Tests
Date: 08/23/11 Time: 09:56
Sample: 2004Q1 2010Q1
Lags: 1
F-
Null Hypothesis: Obs Statistic Prob.
IW does not Granger Cause MISKIN 24 1.42397 0.2461
MISKIN does not Granger Cause IW 0.58060 0.4545
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA
KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN,
JUGA SEBALIKNYA
32. FAKTOR PENYEBAB
KEMISKINAN
Dependent Variable: LMISKIN
Method: Least Squares
Date: 08/23/11 Time: 10:15
Sample: 2004Q1 2010Q1
Included observations: 25
Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 25.48051 4.092111 6.226741 0.0000
PPDRB
PPEND
-0.083517
4.393727
0.049151
1.400070
-1.699185
3.138220
0.1048
0.0052
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK (+)
LNGANGGUR
LAPBD
0.933971
-0.955082
0.395724
0.187879
2.360155
-5.083480
0.0285
0.0001
2. PENGANGGURAN (+)
3. APBD (-)
R-squared 0.594712 Mean dependent var 7.831998
Adjusted R-squared 0.513655 S.D. dependent var 0.355905
S.E. of regression 0.248203 Akaike info criterion 0.227716
Sum squared resid 1.232094 Schwarz criterion 0.471491
Log likelihood 2.153547 Hannan-Quinn criter. 0.295329
F-statistic 7.336919 Durbin-Watson stat 1.420617
Prob(F-statistic) 0.000831
33. HUBUNGAN ANTARA
KEMISKINAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pairwise Granger Causality Tests
Date: 07/14/11 Time: 07:09
Sample: 1 23
Lags: 2
Tidak ada trickle
down effect
Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. (dampak penetesan
ke bawah)
TUMBUH does not Granger Cause LMISKIN 20 0.16871 0.8463
LMISKIN does not Granger Cause TUMBUH 0.85123 0.4465
Perlu Pertumbuhan
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA ekonomi & yan publik yg
KEMISKINAN DAN PERTUMBUHANpro poor utk kendalikan
EKONOMI, JUGA SEBALIKNYA jmlh Maskin
34. Rekomendasi
dan Implikasi Kebijakan
1. Mengurangi jumlah penduduk miskin
yang saat ini masih ada (eksis), serta
2. Menjaga agar jumlah penduduk miskin
tidak semakin bertambah.
35. Implikasi Kebijakan Detail dlm Konteks
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
1. Meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Daerah Kota
Solok
2. Meningkatnya derajat kesehatan penduduk Daerah Kota
Solok
3. Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk Daerah Kota
Solok
4. Meningkatnya kenyamanan (amenity) hidup di wilayah Kota
Solok
5. Meningkatnya kualitas koordinasi kebijakan
penanggulangan kemiskinan di Kota Solok
Lihat LAMPIRAN 1 untuk Outcome Map