SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
NUTRISI PADA PASIEN
DIABETES MELLITUS
dr. H. Dede Ridwan Nugraha
NUTRISI PADA DIABETES MELLITUS
Pendahuluan
 Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit menahun
yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi
nilai normal. Apabila dibiarkan tidak terkendali, penyakit
ini akan menimbulkan berbagai penyulit yang dapat
berakibat fatal seperti penyakit jantung, ginjal, kebutaan,
dan nekrosis jaringan sehingga harus diamputasi.
 Department of Medicine and Therapeutics, The Chinese
University of Hong Kong, Prince of Wales Hospital,
Shatin, Hong Kong pada tahun 2000 menyebutkan
bahwa untuk daerah Asia Pasifik terdapat lebih dari 30
juta orang menderita DM. Bahkan World Health
Organization (WHO) memprediksi bahwa jumlah
penderita DM akan meningkat secara dramatis pada
tahun 2025
 Untuk Indonesia, dari berbagai penelitian epidemiologis
menunjukkan bahwa angka prevalensi DM mencapai
4,6% dari 125 juta jiwa penduduk Indonesia yang berusia
> 20 tahun pada tahun 2000. Jumlah penderita
diperkirakan akan terus meningkat mengingat jumlah
penduduk Indonesia yang terus bertambah, sehingga
diperkirakan pada tahun 2020 nanti jumlah penderita DM
akan mencapai 8,2juta jiwa.
DEFINISI DIABETES MELLITUS
 lstilah Diabetes Melitus menggambarkan suatu kelainan
metabolik dengan berbagai etiologi yang ditandai dengan
hiperglikemia kronis dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
gangguan sekresi insulin, fungsi insulin, ataupun kedua-
duanya.
 Penyebab diabetes biasanya primer tetapi bisa juga
sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain seperti
gangguan pada pankreas (pankreatektomi total,
pankreatitis kronis, haemokromatosis), gangguan
endokrin (akromegali, Cushings syndrome) dan juga drug
induced (diuretik thiazid dan kortikosteroid)
 Keluhan khas DM
1. Poliuria
2. Polidipsia
3. Polifagia
4. BB menurun dengan cepat
 Keluhan tidak khas DM
1. Kesemutan
2. Gatal di daerah genital
3. Keputihan
4. Infeksi sulit sembuh
5. Bisul yang hilang timbul
6. Penglihatan kabur
7. Cepat lelah
8. Mudah mengantuk
Faktor Resiko Diabetes Mellitus
1. Usia> 45tahun
2. Kegemukan (BB > 110% BB idaman atau IMT > 23
kg/m2)
 BB Idaman (BBI) = (TB - 100) - 10%
 IMT = BB (kg) / TB2 (m2)
 Hipertensi (TD> 140/90 mmHg)
3. Riwayat DM dalam garis keturunan
4. Riwayat abortus berulang, me!ahirkan bayi cacat,
atau BB lahir bayi > 4000g
5. Riwayat DM pada kehamilan (DM gestational)
6. Riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau
Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
7. Penderita Penyakit Jantung Koroner, TBC,
hipertiroidisme
8. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan atau trigliserida >
KLASIFIKASI DAN PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
1. DM tipe 1:
* Defisiensi insulin absolute
* Defisiensi insulin relative akibat destruksi sel beta:
* autoimun
* idiopatik
2. DM tipe 2:
*Defek sekresi insulin lebih dominan daripada resistensi
insulin
* Resistensi insulin lebih dominan daripada defek sekresi
insu!in
3. DM tipe lain
* Defek genetik fungsi sel beta :
 Maturity onset diabetes of the young
 MODY 1: Kromosom 20, HNF 4 alfa
 MODY 2: Krcmosom 7, glukokinase
 MODY 3: Kromosom 12, HNF l alfa
 MODY 4: Kromosom 13, IPF 1
 Mutasi mitokondria: DNA 3243 dan lain-lain
* Penyakit eksokrin pankreas: - pankreatitis
 Pankreatektomi
* Endokrinopati: - akromegali
 Cushing
 Hipertiroidisme
* Akibat obat dan kimia: Glukokortikoid, hormon tiroid
 Infeksi
 Cytomegalovirus (CMV)
 Rubella
 Imunologi (jarang)
 Antibodi anti insulin
 Sindrom genetik lain yang herhubungan dengan DM,
contoh:
 Sindroma Down
 Klinefelter,
 Turner
 DM Gestational
DIAGNOSIS
 Riwayat Penyakit
- Overweight dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
sesegera mungkin: Salah satu orang tua atau
kakak/adik
menderita diabetes tipe II
- Adanya riwayat diabetes gestasional, atau pernah
memiliki
bayi dengan berat badan lahir > 4,5 kg
- Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
- Kadar kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl dan/atau kadar
trigliserida ≥
250 mg/dl
- Memiliki pola hidup santai dan tidak banyak bergerak
(seperti berolahraga kurang dari 3 kali dalam satu
 Riwayat diet
 kebiasaan makan pasien
 Seseorang yang mengalami diabetes tipe 2 memiliki
kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol
(khususnya bir), makan makanan yang tinggi lemak atau
kaya gula sederhana, merokok, makan dalam porsi besar
lebih dari 3 kali sehari sehingga menimbulkan
pertambahan berat badan melebihi normal
 Untuk menganamnesa riwayat ini biasanya digunakan
kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai makanan
dan minuman yang sering dikonsumsi.
 ANTROPOMETRI
 Pengukuran komponen-komponen tubuh seperti tinggi
badan (TB) dan berat badan (BB) dibandingkan dengan
usia
 Berat badan yang berlebih (overweight/obesitas)
merupakan faktor resiko utama bagi diabetes tipe 2.
Untuk mengetahui keadaan overweight atau tidak, harus
ditentukan dahulu body mass index (BMI = BB/TB2)
pasien.
 Untuk orang Asia, BMI = 23-25  overweight
BMI > 25  obesitas
 Menurut WHO, BMI = 25-30  overweight
BMI > 30  obesitas
 PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan fisik ini lebih ditujukan untuk pemeriksaan
kelainan akibat diabetes tipe 2 seperti pemeriksaan
saraf dan vaskular ekstremitas untuk mengetahui
gangguan seperti rasa baal atau perih pada kaki,
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan mata untuk
mengetahui adanya retinopati, pemeriksaan luka akibat
infeksi untuk mengetahui keterlambatan penyembuhan
luka, dan sebagainya.
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Pada pemeriksaan laboratorium pasien diabetes tipe 2
ditemukan juga kelainan-kelainan seperti:
 Kadar trigliserida : ≥ 150 mg/dl
 Kadar kolesterol HDL
Pria : < 40 mg/dl
Wanita : < 50 mg/dl
 Kadar glukosa puasa : ≥ 110 mg/dl
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksan tambahan lain yang perlu dilakukan oleh
pasien diabetes yaitu pemeriksaan hemoglobin A1C.
Pemeriksaan ini akan menunjukkan rata-rata kadar gula
darah selama tiga bulan terakhir. Hemoglobin A1C 6.5%
menunjukkan kontrol gula yang baik sedangkan
hemoglobin A1C 9% menunjukkan perlunya perbaikan
kontrol gula darah.
 Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar
glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya
berdasarkan glukosuria saja. Untuk diagnosis DM,
pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan
glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan plasma
dari darah vena.
Pemeriksaan Penyaring
 Pemeriksaan penyaring berguna untuk menyaring pasien
DM, TGT, dan GDPT, sehingga dapat ditentukan langkah
yang tepat bagi mereka. Pasien dengan TGT atau GDPT
merupakan tahapan sementara menuju DM. Setelah 5 -
10 tahun kemudian 1/3 kelompok TGT akan berkembang
menjadi DM, 1/3 tetap TGT, sedangkan 1/3 lainnya
kembali normal
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus mencakup
(1) edukasi
(2) Medical Nutrition Therapy
(3) pengaturan aktifitas fisik, serta
(4) lntervensi Farmakologik.
1. Edukasi
 Meliputi pemahaman tentang:
 Penyakit DM
 Makna dan perlunya pengandalian dan pemantauan DM
 Penyulit DM
 lntervensi Farmakologis dan non-farmakologis
 Hipoglikemia
 Masalah khusus yang dihadapi
 Cara mengembangkan sistem pendukung dan
mengajarkan keterampilan
 Cara menggunakan fasilitas perawatan kesehatan
2. Medical Nutrition Therapy
 Terapi nutrisi merupakan komponen integral dalam
pengelolaan diabetes dan dalam pendidikan
pengelolaan pribadi pasien diabetes. Telah begitu banyak
terjadi kesalahan dalam pemahaman nutrisi dan
diabetes. Di samping itu, dalam kenyataan klinis,
rekomendasi nutrisi membantu sedikit banyak dalam
perawatan diabetes dan masih juga diberikan pada
pasien diabetes. Pernyataan ini memberikan bukti-bukti
pentingnya prinsip dan rekomendasi terapi nutrisi medis
pada pasien diabetes.
 Tujuan terapi gizi medis pada pasien diabetes:
 Mencapai dan memelihara hasil metabolik secara optimal,
seperti :
 Kadar glukosa darah pada batas normal atau mendekati
normal untuk mencegah atau mengurangi resiko komplikasi
diabetes
 Gambaran lemak dan lipoprotein yang mengurangi resiko
penyakit makrovaskular. Tekanan darah yang dapat
mengurangi resiko penyakit vaskular.
 Mencegah dan mengobati komplikasi kronis diabetes.
Memodifikasi asupan nutrien dan pola hidup yang baik untuk
mencegah dan mengobati obesitas, dislipidemia, penyakit
kardiovaskular, hipertensi dan nefropati.
 Memperbaiki kesehatan melalui pemilihan makanan dan
aktivitas fisik yang menyehatkan.
 Kebutuhan gizi setiap individu berbeda berdasarkan pilihan
personal dan kebudayaan serta pola hidup yang menghargai
 Karbohidrat
 Karbohidrat mencakup 50-60% dari total energi.
Karbohidrat sederhana harus kurang dari 1/3 dari seluruh
karbohidrat. Karbohidrat kompleks yang banyak
mengandung serat lebih baik untuk dikonsumsi sebab
memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, lebih
mengenyangkan dan dapat menurunkan kolesterol.
 Karbohidrat sederhana dapat meningkatkan glukosa
darah lebih tinggi dibandingkan degan karbohidrat
konpleks dengan jumlah yang sama. Walaupun tergolong
glukosa sederhana, fruktosa tidak menyebabkan
peningkatan glukosa darah yang tinggi, karena fruktosa
tidak dimetabolisme dengan menggunakan insulin.
 Salah satu peraturan dalam diet diabetes yaitu
menghindari segala jenis gula dan makanan yang
mengandung gula seperti kue, permen, dan minuman
ringan.
 Jenis sayur-sayuran sangat baik untuk pasien diabetes.
Sebagai contoh, seorang pasien diabetes mampu makan
sepiring besar bayam yang berisi karbohidrat sama
banyaknya dengan satu sendok makan gula, tanpa
nantinya mengalami penyakit lain sebagai efeknya.
 Bayam, asparagus, brokoli, kol, kacang panjang, buncis
dan seledri merupakan contoh sayuran yang tergolong
dalam sayuran ” Food Exchange Group A” yang oleh
American Diabetes Association (ADA) sangat dianjurkan
untuk diet diabetes.
 Karbohidrat yang dianjurkan yaitu sebesar 40-50% dari
total kalori dengan jenis karbohidrat kompleks lebih
dominan dibandingkan dengan karbohidrat sederhana
yang telah diolah
 Perbandingan antara respon glikemik yang disebabkan
oleh suatu makanan dibandingkan dengan respon
glikemik glukosa disebut indeks glikemik.
1. Indeks glikemik dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya:
2. kecepatan pemasukan makanan
3. bentuk makanan
4. komponen makanan
5. proses pengolahan dan pemasakan
6. efek fisiologis (hidrolisis gastric, kecepatan
pengosongan lambung, respon intestinal, absorpsi dan
hidrolisis intestinal, respon pankreasm efek kolon)
 Berbagai jenis indeks glikemi makanan dapat dilihat pada
table berikut:
Kelas I (tinggi: GI>90) Kelas II (sedang; GI=70-
90)
Kelas III (rendah: GI<70)
Sebagian besar roti
Crackers
Sebagian besar sereal
Sebagian besar kentang
Millet
Kripik jagung
Oatmeal
Kue dan biscuit
Beras
Gandum
Jangung manis
Kentang manis
Pumpermickle bread
Sebagian besar pasta
Beras parboiled
Legume kering
Kacang
Barley
Bulgur
 Protein
 Asupan protein perlu dibatasi yaitu <0,8 g/kgBB untuk
menghindari diabetik nefropati, akan tetapi pada anak
penderita IDDM protein sangat diperlukan untuk
pertumbuhan sehingga asupan protein 0,9 g/kgBB masih
diperbolehkan
 Protein sebaiknya berasal dari hewani dan nabati, tetapi
protein dari sumber sayuran seperti sereal porsinya
harus lebih banyak dibanding protein hewani.
 Lemak
 Sepertiga pasien diabetes mengalami hiperlipidemia dan
memerlukan pengelolaan makanan lebih lanjut
 Terapi nutrisi yang paling masuk akal yaitu dengan
membatasi jumlah lemak pada makanan mereka dan
lebih banyak mengkonsumsi asam lemak tak jenuh
ganda rantai panjang daripada asam lemak jenuh
 Ikan dan jenis unggas lebih direkomendasikan daripada
konsumsi daging merah. Jenis makanan yang digoreng
dan berlemak sangat tidak dianjurkan
 Asupan lemak sebaiknya tidak lebih dari 30% total energi
dengan lemak jenuh (SAFA) tidak boleh lebih dari 10%,
karena dapat menyebabkan atherosklerosis. PUFA juga
tidak lebih dari 10% karena mudah teroksidasi dan pada
akhirnya akan berefek atherogenik pula. Lemak yang
baik dikonsumsi adalah MUFA seperi canola oil dan
minyak zaitun. Asupan kolesterol tidak lebih dari 300
mg/hari dan jumlah yang dianjurkan adalah kurang dari
200 mg/hari.
Serat
 Serat merupakan komponen utama dalam diet DM. Serat
memiliki nilai terapeutik dan menurunkan prevalensi DM.
Serat sebaiknya dikonsumsi 20-35 g/hari. Beberapa
keuntungan serat diantaranya:
 memperlambat pencernaan dan absorpsi
 menurunkan glukosa plasma postprandial
 meningkatkan sensitifitas insulin perifer
 meningkatkan jumlah insulin reseptor
 merangsang pemakaian glukosa
 menghambat pengeluaran glukosa hepar
 menghambat pelepasan hormon kontraregulasi (mis.
Glukagon)
 menurunkan kolesterol serum
 menurunkan trigliserida serum puasa dan psotprandial
 menghambat sintesis kolesterol hepar
 meningkatkan rasa kenyang
Pemanis
 Pemanis, yang terutama berupa sukrosa dibatasi
penggunaannya <25 g/hari dan sebaiknya terkandung
dalam makanan, misalnya buah-buahan.
 Terdapat dua jenis pemanis:
 nutritive (mengandung kalori) dan nonnutritive (tidak
mengandung kalori)
 Pemanis nutritive diantaranya fruktosa (terdapat dalam
buah-buahan) dan gula alcohol yaitu polyol (sorbitol,
manitol, xylitol). Fruktosa merupakan gula yang lebih
manis disbanding gula lain dan tidak memerlukan insulin
dalam metabolismenya sehingga kurang menyebabkan
hiperglikemia
 Fruktosa memberikan efek glikemik hanya 20-33% dari
efek glikemik yang ditimbulkan oleh glukosa. Begitu juga
dengan polyol, memberi efek glikemik yang rendah.
 Pemanis nonnutritive sering digunakan sebagai
pengganti gula bagi pendritan IDDM dan dijual di
pasaran dengan berbagai merk, diantaranya adalah:
 Sakarin (Sweet and Low, Sugar Twin)
Vitamin dan Mineral
 Secara umum, diet seimbang kaya akan vitamin dan
mineral adalah salah satu faktor yang paling penting
dalam mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi
diabetes
 Salah satu alasan yang ditekankan pada perlunya nutrien
ini dalam jumlah yang cukup yaitu karena pada pasien
diabetes nutrien ini akan sangat banyak dibuang pada
urin
 Normalnya tubuh mampu mereabsorpsi glukosa dan
nutrien yang larut dalam air. Akan tetapi pada saat kadar
glukosa naik lebih dari 160-170 mg/dL bahkan sering
juga terjadi pada pasien dengan diabetes terkontrol baik,
 Proses ini menghambat kemampuan ginjal untuk
mereabsorbsi glukosa dan nutrien yang larut air, dan
dengan demikian terjadi peningkatan urinasi dan
kehilangan nutrien penting seperti vitamin B1, B6 dan
B12 serta mineral magnesium, zink, dan kromium melalui
urin
 Sebagai akibatnya, derajat diabetes dan komplikasinya
adalah sesuai dengan besarnya pembuangan nutrisi
akibat peningkatan gula darah ini
 Pada diabetes tipe 2 secara umum ditemukan zink dan
magnesium darah yang rendah dan sering juga kadar
vitamin B6 dan vitamin C yang rendah.
 Tubuh memerlukan seluruh nutrien yang larut dalam air
ini untuk mempertahankan integritas sistem organ dalam
tubuh. Salah satu nutrien yang paling penting adalah
magnesium
 Pasien diabetes yang memiliki kadar magnesium yang
sangat rendah secara signifikan berhubungan dengan
terjadinya retinopati dibandingkan dengan faktor lainnya.
 Suplementasi vitamin E yang dianjurkan yaitu sebesar
400-1200 IU per hari dan suplementasi vitamin C
sebesar 1000-4000 mg per hari dapat membantu
pencegahan penyakit mikrovaskular pada ekstremitas.
 Unsur mineral lainnya yang mampu mengatasi diabetes
yaitu vanadium, yang akan menurunkan glukosa darah
dengan cara meniru kerja insulin dan memperbaiki
sensitifitas sel terhadap insulin.
 Ada juga jenis diet lain, seperti diet HCF (high-
carbohydrate high plant-fiber) yang merupakan diet
pilihan bagi pengelolaan diabetes
 Jenis diet ini kaya akan gandum-ganduman, kacang-
kacangan, dan umbi-umbian serta mengandung
karbohidrat sederhana dan lemak yang sedikit. Asupan
kalori terdiri dari 70-75% karbohidrat kompleks, 15-20%
protein dan 5-10% lemak, dengan total serat yang
terkandung hampir 100 gram/hari
 Efek metabolik yang positif dari diet ini sangat banyak,
yaitu : mengurangi hiperglikemia setelah makan dan
menunda terjadinya hipoglikemia; meningkatkan
sensitifitas jaringan terhadap insulin; mengurangi kadar
trigliserida dan kolesterol dengan peningkatan kadar
kolesterol HDL; dan mengurangi berat badan secara
progresif.
Nutrisi ADA HCF
Karbohidrat 50 % 50-60%
Protein (%) 10-20% 10-15% (0,8 g/kgBB)
Lemak total (%)
SAFA (%)
MUFA (%)
PUFA (%)
Kolesterol total
≤ 30%
<10%
10-20%
<10%
<300mg/hari
≤30%
<10%
10-15%
<10%
<200mg/hari
Serat 20-35 35 g/hari
Na <2400 mg <1000 mg/ 1000 kal
Alkohol ≤ 2 gelas sehari Pria ≤ 2 gelas
Wanita ≤ 1 gelas
Vit Tdk direkomendasikan Suplemen antioksidan daily
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PPT DIET DM HIPERTENSI.pptx
PPT DIET DM HIPERTENSI.pptxPPT DIET DM HIPERTENSI.pptx
PPT DIET DM HIPERTENSI.pptxNidaNurAmalia
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiaPuji Astuti
 
Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular
Penyakit tidak menularMeironi Waimir
 
Nutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensiNutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensiRizky maulana
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1DiLy BhudaNanda
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.pptBriliant Nissa
 
Diet nikmat bagi penderita dm
Diet nikmat bagi penderita dmDiet nikmat bagi penderita dm
Diet nikmat bagi penderita dmTanyaDok.com
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitusjasmine2688
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiYenniy Ismullah
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptPenyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptssuserf699fe
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaUPTDPuskesmasAtambua
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesRatna Arditya
 

Mais procurados (20)

PPT DIET DM HIPERTENSI.pptx
PPT DIET DM HIPERTENSI.pptxPPT DIET DM HIPERTENSI.pptx
PPT DIET DM HIPERTENSI.pptx
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansia
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular
Penyakit tidak menular
 
Nutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensiNutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensi
 
DM utk AWAM
DM utk AWAMDM utk AWAM
DM utk AWAM
 
Asupan gizi untuk pasien hipertensi
Asupan gizi untuk pasien hipertensiAsupan gizi untuk pasien hipertensi
Asupan gizi untuk pasien hipertensi
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Dislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAMDislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAM
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
Diet nikmat bagi penderita dm
Diet nikmat bagi penderita dmDiet nikmat bagi penderita dm
Diet nikmat bagi penderita dm
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitus
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptPenyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 

Destaque

Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangMuamar Ys
 
Diabetes mellitus tipo 2 original
Diabetes mellitus tipo 2 originalDiabetes mellitus tipo 2 original
Diabetes mellitus tipo 2 originalsirleycita
 
pembentukan vit D
pembentukan vit Dpembentukan vit D
pembentukan vit Datiniea
 
Auto Avaliação BE Conselho Pedagógico
Auto Avaliação BE Conselho PedagógicoAuto Avaliação BE Conselho Pedagógico
Auto Avaliação BE Conselho PedagógicoSoraya Oliveira
 
Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Uma To'os
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetiksis mkes
 
Presentation1 nutrisi
Presentation1 nutrisiPresentation1 nutrisi
Presentation1 nutrisiaryana_imam
 
Diet pada penyakit jantung power point presentation
Diet pada penyakit jantung power point presentationDiet pada penyakit jantung power point presentation
Diet pada penyakit jantung power point presentationharuna_06
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemihMJM Networks
 
Cara copy paste dari website
Cara copy paste dari websiteCara copy paste dari website
Cara copy paste dari websitenayextra
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
Diet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitusDiet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitusLia Eriska
 
Dampak pola makan terhadap kesehatan ppt
Dampak pola makan terhadap kesehatan pptDampak pola makan terhadap kesehatan ppt
Dampak pola makan terhadap kesehatan pptAjang Wahyu
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DAgustin Dian Kartikasari
 

Destaque (20)

Diabetes Mellitus
Diabetes MellitusDiabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
 
06 prolanis
06 prolanis06 prolanis
06 prolanis
 
DASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZIDASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZI
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Diabetes mellitus tipo 2 original
Diabetes mellitus tipo 2 originalDiabetes mellitus tipo 2 original
Diabetes mellitus tipo 2 original
 
pembentukan vit D
pembentukan vit Dpembentukan vit D
pembentukan vit D
 
Auto Avaliação BE Conselho Pedagógico
Auto Avaliação BE Conselho PedagógicoAuto Avaliação BE Conselho Pedagógico
Auto Avaliação BE Conselho Pedagógico
 
Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
Presentation1 nutrisi
Presentation1 nutrisiPresentation1 nutrisi
Presentation1 nutrisi
 
Diet pada penyakit jantung power point presentation
Diet pada penyakit jantung power point presentationDiet pada penyakit jantung power point presentation
Diet pada penyakit jantung power point presentation
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 
Cara copy paste dari website
Cara copy paste dari websiteCara copy paste dari website
Cara copy paste dari website
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Diet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitusDiet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitus
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Dampak pola makan terhadap kesehatan ppt
Dampak pola makan terhadap kesehatan pptDampak pola makan terhadap kesehatan ppt
Dampak pola makan terhadap kesehatan ppt
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 

Semelhante a Nutrisi dm

PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxIrnaMegawaty3
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Daniel Gani
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...IsmaLia7
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militusanggo888
 
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxApriliaEkaPutri2
 
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
MATERI pembinaan  Kader PTM di  posyanduMATERI pembinaan  Kader PTM di  posyandu
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandubundaketjeh
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesNiakhairani
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellituss3ha7
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSEDIS BLOG
 
Diet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusDiet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusSeptian Muna Barakati
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...RaQa DhuaFa
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 

Semelhante a Nutrisi dm (20)

PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
 
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
MATERI pembinaan  Kader PTM di  posyanduMATERI pembinaan  Kader PTM di  posyandu
MATERI pembinaan Kader PTM di posyandu
 
Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
Askep diabetes
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
 
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
 
Epidemiologi Diabetes Mellitus
Epidemiologi Diabetes MellitusEpidemiologi Diabetes Mellitus
Epidemiologi Diabetes Mellitus
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
Diet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusDiet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitus
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 

Mais de Rizky maulana

Gangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptGangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptRizky maulana
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisRizky maulana
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
Prinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanPrinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanRizky maulana
 
Nutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolNutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolRizky maulana
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalRizky maulana
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaRizky maulana
 

Mais de Rizky maulana (17)

Arsip yang kacau
Arsip yang kacauArsip yang kacau
Arsip yang kacau
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Gangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptGangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.ppt
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritis
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
Askep pencernaan
Askep pencernaanAskep pencernaan
Askep pencernaan
 
Askep gout
Askep goutAskep gout
Askep gout
 
Askep epilepsi
Askep epilepsiAskep epilepsi
Askep epilepsi
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Askep dhf
 
Prinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanPrinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupan
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Nutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolNutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterol
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renal
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
File download
File downloadFile download
File download
 
Kajian hukum islam
Kajian hukum islamKajian hukum islam
Kajian hukum islam
 

Nutrisi dm

  • 1. NUTRISI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS dr. H. Dede Ridwan Nugraha
  • 2. NUTRISI PADA DIABETES MELLITUS Pendahuluan  Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tidak terkendali, penyakit ini akan menimbulkan berbagai penyulit yang dapat berakibat fatal seperti penyakit jantung, ginjal, kebutaan, dan nekrosis jaringan sehingga harus diamputasi.  Department of Medicine and Therapeutics, The Chinese University of Hong Kong, Prince of Wales Hospital, Shatin, Hong Kong pada tahun 2000 menyebutkan bahwa untuk daerah Asia Pasifik terdapat lebih dari 30 juta orang menderita DM. Bahkan World Health Organization (WHO) memprediksi bahwa jumlah penderita DM akan meningkat secara dramatis pada tahun 2025
  • 3.  Untuk Indonesia, dari berbagai penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa angka prevalensi DM mencapai 4,6% dari 125 juta jiwa penduduk Indonesia yang berusia > 20 tahun pada tahun 2000. Jumlah penderita diperkirakan akan terus meningkat mengingat jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, sehingga diperkirakan pada tahun 2020 nanti jumlah penderita DM akan mencapai 8,2juta jiwa.
  • 4. DEFINISI DIABETES MELLITUS  lstilah Diabetes Melitus menggambarkan suatu kelainan metabolik dengan berbagai etiologi yang ditandai dengan hiperglikemia kronis dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, fungsi insulin, ataupun kedua- duanya.  Penyebab diabetes biasanya primer tetapi bisa juga sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain seperti gangguan pada pankreas (pankreatektomi total, pankreatitis kronis, haemokromatosis), gangguan endokrin (akromegali, Cushings syndrome) dan juga drug induced (diuretik thiazid dan kortikosteroid)
  • 5.  Keluhan khas DM 1. Poliuria 2. Polidipsia 3. Polifagia 4. BB menurun dengan cepat  Keluhan tidak khas DM 1. Kesemutan 2. Gatal di daerah genital 3. Keputihan 4. Infeksi sulit sembuh 5. Bisul yang hilang timbul 6. Penglihatan kabur 7. Cepat lelah 8. Mudah mengantuk
  • 6. Faktor Resiko Diabetes Mellitus 1. Usia> 45tahun 2. Kegemukan (BB > 110% BB idaman atau IMT > 23 kg/m2)  BB Idaman (BBI) = (TB - 100) - 10%  IMT = BB (kg) / TB2 (m2)  Hipertensi (TD> 140/90 mmHg) 3. Riwayat DM dalam garis keturunan 4. Riwayat abortus berulang, me!ahirkan bayi cacat, atau BB lahir bayi > 4000g 5. Riwayat DM pada kehamilan (DM gestational) 6. Riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) 7. Penderita Penyakit Jantung Koroner, TBC, hipertiroidisme 8. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan atau trigliserida >
  • 7. KLASIFIKASI DAN PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS 1. DM tipe 1: * Defisiensi insulin absolute * Defisiensi insulin relative akibat destruksi sel beta: * autoimun * idiopatik 2. DM tipe 2: *Defek sekresi insulin lebih dominan daripada resistensi insulin * Resistensi insulin lebih dominan daripada defek sekresi insu!in
  • 8. 3. DM tipe lain * Defek genetik fungsi sel beta :  Maturity onset diabetes of the young  MODY 1: Kromosom 20, HNF 4 alfa  MODY 2: Krcmosom 7, glukokinase  MODY 3: Kromosom 12, HNF l alfa  MODY 4: Kromosom 13, IPF 1  Mutasi mitokondria: DNA 3243 dan lain-lain * Penyakit eksokrin pankreas: - pankreatitis  Pankreatektomi * Endokrinopati: - akromegali  Cushing  Hipertiroidisme * Akibat obat dan kimia: Glukokortikoid, hormon tiroid
  • 9.  Infeksi  Cytomegalovirus (CMV)  Rubella  Imunologi (jarang)  Antibodi anti insulin  Sindrom genetik lain yang herhubungan dengan DM, contoh:  Sindroma Down  Klinefelter,  Turner  DM Gestational
  • 10. DIAGNOSIS  Riwayat Penyakit - Overweight dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sesegera mungkin: Salah satu orang tua atau kakak/adik menderita diabetes tipe II - Adanya riwayat diabetes gestasional, atau pernah memiliki bayi dengan berat badan lahir > 4,5 kg - Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg - Kadar kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl dan/atau kadar trigliserida ≥ 250 mg/dl - Memiliki pola hidup santai dan tidak banyak bergerak (seperti berolahraga kurang dari 3 kali dalam satu
  • 11.  Riwayat diet  kebiasaan makan pasien  Seseorang yang mengalami diabetes tipe 2 memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol (khususnya bir), makan makanan yang tinggi lemak atau kaya gula sederhana, merokok, makan dalam porsi besar lebih dari 3 kali sehari sehingga menimbulkan pertambahan berat badan melebihi normal  Untuk menganamnesa riwayat ini biasanya digunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai makanan dan minuman yang sering dikonsumsi.
  • 12.  ANTROPOMETRI  Pengukuran komponen-komponen tubuh seperti tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) dibandingkan dengan usia  Berat badan yang berlebih (overweight/obesitas) merupakan faktor resiko utama bagi diabetes tipe 2. Untuk mengetahui keadaan overweight atau tidak, harus ditentukan dahulu body mass index (BMI = BB/TB2) pasien.  Untuk orang Asia, BMI = 23-25  overweight BMI > 25  obesitas  Menurut WHO, BMI = 25-30  overweight BMI > 30  obesitas
  • 13.  PEMERIKSAAN FISIK  Pemeriksaan fisik ini lebih ditujukan untuk pemeriksaan kelainan akibat diabetes tipe 2 seperti pemeriksaan saraf dan vaskular ekstremitas untuk mengetahui gangguan seperti rasa baal atau perih pada kaki, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan mata untuk mengetahui adanya retinopati, pemeriksaan luka akibat infeksi untuk mengetahui keterlambatan penyembuhan luka, dan sebagainya.  PEMERIKSAAN LABORATORIUM  Pada pemeriksaan laboratorium pasien diabetes tipe 2 ditemukan juga kelainan-kelainan seperti:  Kadar trigliserida : ≥ 150 mg/dl  Kadar kolesterol HDL Pria : < 40 mg/dl Wanita : < 50 mg/dl  Kadar glukosa puasa : ≥ 110 mg/dl
  • 14.  PEMERIKSAAN PENUNJANG  Pemeriksan tambahan lain yang perlu dilakukan oleh pasien diabetes yaitu pemeriksaan hemoglobin A1C. Pemeriksaan ini akan menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir. Hemoglobin A1C 6.5% menunjukkan kontrol gula yang baik sedangkan hemoglobin A1C 9% menunjukkan perlunya perbaikan kontrol gula darah.  Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan glukosuria saja. Untuk diagnosis DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan plasma dari darah vena.
  • 15. Pemeriksaan Penyaring  Pemeriksaan penyaring berguna untuk menyaring pasien DM, TGT, dan GDPT, sehingga dapat ditentukan langkah yang tepat bagi mereka. Pasien dengan TGT atau GDPT merupakan tahapan sementara menuju DM. Setelah 5 - 10 tahun kemudian 1/3 kelompok TGT akan berkembang menjadi DM, 1/3 tetap TGT, sedangkan 1/3 lainnya kembali normal
  • 16. Penatalaksanaan  Penatalaksanaan Diabetes Mellitus mencakup (1) edukasi (2) Medical Nutrition Therapy (3) pengaturan aktifitas fisik, serta (4) lntervensi Farmakologik.
  • 17. 1. Edukasi  Meliputi pemahaman tentang:  Penyakit DM  Makna dan perlunya pengandalian dan pemantauan DM  Penyulit DM  lntervensi Farmakologis dan non-farmakologis  Hipoglikemia  Masalah khusus yang dihadapi  Cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan  Cara menggunakan fasilitas perawatan kesehatan
  • 18. 2. Medical Nutrition Therapy  Terapi nutrisi merupakan komponen integral dalam pengelolaan diabetes dan dalam pendidikan pengelolaan pribadi pasien diabetes. Telah begitu banyak terjadi kesalahan dalam pemahaman nutrisi dan diabetes. Di samping itu, dalam kenyataan klinis, rekomendasi nutrisi membantu sedikit banyak dalam perawatan diabetes dan masih juga diberikan pada pasien diabetes. Pernyataan ini memberikan bukti-bukti pentingnya prinsip dan rekomendasi terapi nutrisi medis pada pasien diabetes.
  • 19.  Tujuan terapi gizi medis pada pasien diabetes:  Mencapai dan memelihara hasil metabolik secara optimal, seperti :  Kadar glukosa darah pada batas normal atau mendekati normal untuk mencegah atau mengurangi resiko komplikasi diabetes  Gambaran lemak dan lipoprotein yang mengurangi resiko penyakit makrovaskular. Tekanan darah yang dapat mengurangi resiko penyakit vaskular.  Mencegah dan mengobati komplikasi kronis diabetes. Memodifikasi asupan nutrien dan pola hidup yang baik untuk mencegah dan mengobati obesitas, dislipidemia, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan nefropati.  Memperbaiki kesehatan melalui pemilihan makanan dan aktivitas fisik yang menyehatkan.  Kebutuhan gizi setiap individu berbeda berdasarkan pilihan personal dan kebudayaan serta pola hidup yang menghargai
  • 20.  Karbohidrat  Karbohidrat mencakup 50-60% dari total energi. Karbohidrat sederhana harus kurang dari 1/3 dari seluruh karbohidrat. Karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat lebih baik untuk dikonsumsi sebab memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, lebih mengenyangkan dan dapat menurunkan kolesterol.  Karbohidrat sederhana dapat meningkatkan glukosa darah lebih tinggi dibandingkan degan karbohidrat konpleks dengan jumlah yang sama. Walaupun tergolong glukosa sederhana, fruktosa tidak menyebabkan peningkatan glukosa darah yang tinggi, karena fruktosa tidak dimetabolisme dengan menggunakan insulin.  Salah satu peraturan dalam diet diabetes yaitu menghindari segala jenis gula dan makanan yang mengandung gula seperti kue, permen, dan minuman ringan.
  • 21.  Jenis sayur-sayuran sangat baik untuk pasien diabetes. Sebagai contoh, seorang pasien diabetes mampu makan sepiring besar bayam yang berisi karbohidrat sama banyaknya dengan satu sendok makan gula, tanpa nantinya mengalami penyakit lain sebagai efeknya.  Bayam, asparagus, brokoli, kol, kacang panjang, buncis dan seledri merupakan contoh sayuran yang tergolong dalam sayuran ” Food Exchange Group A” yang oleh American Diabetes Association (ADA) sangat dianjurkan untuk diet diabetes.  Karbohidrat yang dianjurkan yaitu sebesar 40-50% dari total kalori dengan jenis karbohidrat kompleks lebih dominan dibandingkan dengan karbohidrat sederhana yang telah diolah
  • 22.  Perbandingan antara respon glikemik yang disebabkan oleh suatu makanan dibandingkan dengan respon glikemik glukosa disebut indeks glikemik. 1. Indeks glikemik dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya: 2. kecepatan pemasukan makanan 3. bentuk makanan 4. komponen makanan 5. proses pengolahan dan pemasakan 6. efek fisiologis (hidrolisis gastric, kecepatan pengosongan lambung, respon intestinal, absorpsi dan hidrolisis intestinal, respon pankreasm efek kolon)
  • 23.  Berbagai jenis indeks glikemi makanan dapat dilihat pada table berikut: Kelas I (tinggi: GI>90) Kelas II (sedang; GI=70- 90) Kelas III (rendah: GI<70) Sebagian besar roti Crackers Sebagian besar sereal Sebagian besar kentang Millet Kripik jagung Oatmeal Kue dan biscuit Beras Gandum Jangung manis Kentang manis Pumpermickle bread Sebagian besar pasta Beras parboiled Legume kering Kacang Barley Bulgur
  • 24.  Protein  Asupan protein perlu dibatasi yaitu <0,8 g/kgBB untuk menghindari diabetik nefropati, akan tetapi pada anak penderita IDDM protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan sehingga asupan protein 0,9 g/kgBB masih diperbolehkan  Protein sebaiknya berasal dari hewani dan nabati, tetapi protein dari sumber sayuran seperti sereal porsinya harus lebih banyak dibanding protein hewani.
  • 25.  Lemak  Sepertiga pasien diabetes mengalami hiperlipidemia dan memerlukan pengelolaan makanan lebih lanjut  Terapi nutrisi yang paling masuk akal yaitu dengan membatasi jumlah lemak pada makanan mereka dan lebih banyak mengkonsumsi asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang daripada asam lemak jenuh  Ikan dan jenis unggas lebih direkomendasikan daripada konsumsi daging merah. Jenis makanan yang digoreng dan berlemak sangat tidak dianjurkan  Asupan lemak sebaiknya tidak lebih dari 30% total energi dengan lemak jenuh (SAFA) tidak boleh lebih dari 10%, karena dapat menyebabkan atherosklerosis. PUFA juga tidak lebih dari 10% karena mudah teroksidasi dan pada akhirnya akan berefek atherogenik pula. Lemak yang baik dikonsumsi adalah MUFA seperi canola oil dan minyak zaitun. Asupan kolesterol tidak lebih dari 300 mg/hari dan jumlah yang dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/hari.
  • 26. Serat  Serat merupakan komponen utama dalam diet DM. Serat memiliki nilai terapeutik dan menurunkan prevalensi DM. Serat sebaiknya dikonsumsi 20-35 g/hari. Beberapa keuntungan serat diantaranya:  memperlambat pencernaan dan absorpsi  menurunkan glukosa plasma postprandial  meningkatkan sensitifitas insulin perifer  meningkatkan jumlah insulin reseptor  merangsang pemakaian glukosa  menghambat pengeluaran glukosa hepar  menghambat pelepasan hormon kontraregulasi (mis. Glukagon)  menurunkan kolesterol serum  menurunkan trigliserida serum puasa dan psotprandial  menghambat sintesis kolesterol hepar  meningkatkan rasa kenyang
  • 27. Pemanis  Pemanis, yang terutama berupa sukrosa dibatasi penggunaannya <25 g/hari dan sebaiknya terkandung dalam makanan, misalnya buah-buahan.  Terdapat dua jenis pemanis:  nutritive (mengandung kalori) dan nonnutritive (tidak mengandung kalori)  Pemanis nutritive diantaranya fruktosa (terdapat dalam buah-buahan) dan gula alcohol yaitu polyol (sorbitol, manitol, xylitol). Fruktosa merupakan gula yang lebih manis disbanding gula lain dan tidak memerlukan insulin dalam metabolismenya sehingga kurang menyebabkan hiperglikemia  Fruktosa memberikan efek glikemik hanya 20-33% dari efek glikemik yang ditimbulkan oleh glukosa. Begitu juga dengan polyol, memberi efek glikemik yang rendah.
  • 28.  Pemanis nonnutritive sering digunakan sebagai pengganti gula bagi pendritan IDDM dan dijual di pasaran dengan berbagai merk, diantaranya adalah:  Sakarin (Sweet and Low, Sugar Twin) Vitamin dan Mineral  Secara umum, diet seimbang kaya akan vitamin dan mineral adalah salah satu faktor yang paling penting dalam mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi diabetes  Salah satu alasan yang ditekankan pada perlunya nutrien ini dalam jumlah yang cukup yaitu karena pada pasien diabetes nutrien ini akan sangat banyak dibuang pada urin  Normalnya tubuh mampu mereabsorpsi glukosa dan nutrien yang larut dalam air. Akan tetapi pada saat kadar glukosa naik lebih dari 160-170 mg/dL bahkan sering juga terjadi pada pasien dengan diabetes terkontrol baik,
  • 29.  Proses ini menghambat kemampuan ginjal untuk mereabsorbsi glukosa dan nutrien yang larut air, dan dengan demikian terjadi peningkatan urinasi dan kehilangan nutrien penting seperti vitamin B1, B6 dan B12 serta mineral magnesium, zink, dan kromium melalui urin  Sebagai akibatnya, derajat diabetes dan komplikasinya adalah sesuai dengan besarnya pembuangan nutrisi akibat peningkatan gula darah ini  Pada diabetes tipe 2 secara umum ditemukan zink dan magnesium darah yang rendah dan sering juga kadar vitamin B6 dan vitamin C yang rendah.
  • 30.  Tubuh memerlukan seluruh nutrien yang larut dalam air ini untuk mempertahankan integritas sistem organ dalam tubuh. Salah satu nutrien yang paling penting adalah magnesium  Pasien diabetes yang memiliki kadar magnesium yang sangat rendah secara signifikan berhubungan dengan terjadinya retinopati dibandingkan dengan faktor lainnya.  Suplementasi vitamin E yang dianjurkan yaitu sebesar 400-1200 IU per hari dan suplementasi vitamin C sebesar 1000-4000 mg per hari dapat membantu pencegahan penyakit mikrovaskular pada ekstremitas.  Unsur mineral lainnya yang mampu mengatasi diabetes yaitu vanadium, yang akan menurunkan glukosa darah dengan cara meniru kerja insulin dan memperbaiki sensitifitas sel terhadap insulin.
  • 31.  Ada juga jenis diet lain, seperti diet HCF (high- carbohydrate high plant-fiber) yang merupakan diet pilihan bagi pengelolaan diabetes  Jenis diet ini kaya akan gandum-ganduman, kacang- kacangan, dan umbi-umbian serta mengandung karbohidrat sederhana dan lemak yang sedikit. Asupan kalori terdiri dari 70-75% karbohidrat kompleks, 15-20% protein dan 5-10% lemak, dengan total serat yang terkandung hampir 100 gram/hari  Efek metabolik yang positif dari diet ini sangat banyak, yaitu : mengurangi hiperglikemia setelah makan dan menunda terjadinya hipoglikemia; meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin; mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol dengan peningkatan kadar kolesterol HDL; dan mengurangi berat badan secara progresif.
  • 32. Nutrisi ADA HCF Karbohidrat 50 % 50-60% Protein (%) 10-20% 10-15% (0,8 g/kgBB) Lemak total (%) SAFA (%) MUFA (%) PUFA (%) Kolesterol total ≤ 30% <10% 10-20% <10% <300mg/hari ≤30% <10% 10-15% <10% <200mg/hari Serat 20-35 35 g/hari Na <2400 mg <1000 mg/ 1000 kal Alkohol ≤ 2 gelas sehari Pria ≤ 2 gelas Wanita ≤ 1 gelas Vit Tdk direkomendasikan Suplemen antioksidan daily