Sistem endokrin terdiri dari organ dan jenis sel yang berbeda yang memproduksi hormon. Organ utama termasuk kelenjar tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan hipofisis. Jenis sel yang memproduksi hormon antara lain sel kromafin, sel folikel tiroid, sel alfa dan beta pankreas, sel korteks adrenal dan sel gonad. Sistem ini berperan penting dalam regulasi berbagai fungsi tubuh.

1. Sel yang Berkaitan dengan Sistem
Endokrin

2. Anggota Kelompok
Wahdatun

3. Definisi
Sistem endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu
kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
untuk mengeluarkan sekretnya.
Tubuh manusia mensekresi dan mengalirkan sekitar
50 hormon,yang diproduksi sel endokrin dan sebagian
besar dalam kelenjar. Sistem endokrin berhubungan
erat dengan sistem saraf,mengntrol banyak fungsi
tubuh:metabolisme,homeostatis,pertumbuhan,aktivitas
seksual dan kontraksi otot polos dan otot jantung

4. Fungsi Endokrin
 Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin
yang sedang berkembang
 Menstimulasi urutan perkembangan
 Mengkoordinasi sistem reproduktif
 Memelihara lingkungan internal optimal

5. Organ Endokrin

6. Sel-sel Penyusun Organ Endokrin
Sel Neurosekretori adalah
sel yang berbentuk seperti
sel saraf tapi berfungsi
sebagai penghasil hormon
contoh : sel saraf pada
hipotalamus

7. Sel endokrin sejati (sel endokrin kelasik)
adalah sel endokrin yang benar-benar
berfungsi sebagai penghasil hormon dan
tidak memiliki bentuk seperti sel saraf.

8. KLASIFIKASI SEL BERDASARKAN
SEKRESI HORMON
 SEL SOMATOTROPIK
 SEL ASIDOFIL: GROWTH HORMONE
 SEL MAMOTROPIK
 SEL ASIDOFIL: PROLAKTIN (LTH =LUTEOTROPIC HORMONE)
 SEL GONADOTROPIK
 SEL BASOFIL(1): FSH = FOLLICLE STIMULATING HORMONE
 SEL BASOFIL(2): LH = LUTEINIZING HORMONE ( )/ ICSH =
INTERSTITIAL CELL STIMULATING HORMONE ( )
 SEL TIROTROPIK
 SEL BASOFIL(3): TSH = THYROID STIMULATING HORMONE
 SEL KORTIKOTROPIK
 SEL BASOFIL (4): ACTH = ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE
 SEL MELANOTROPIK
 SEL BASOFIL (5): MSH = MELANOCYTE STIMULATING HORMONE
 SELAIN PADA PARS DISTALIS JUGA PADA PARS INTERMEDIA

9. KLASIFIKASI SEL BERDASARKAN SEKRESI
HORMON

10. Sel-sel yang terdapat pada kelenjar dan organ
penyusun sistem endokrin
 Kelenjar pankreas:
Fungsi endokrin pankreas terdapat pada pulau-pulau
Langerhans yang tersebar di seluruh organ
a. sel α,menghasilkan glukagon dalm sel darah
dihasilkan oleh sel-sel alfa ekstrapankreas (di luar
pankreas), seperti pada lambung dan saluran
pencernaan. ,serta mnghasilkan hormon somatotratin
dan beberapa hormon gastrointesri.
b. sel β,menghasilkan insulin yang berperan untuk
mengubah glukosa darah menjadi glikogen dalam hati ,
meningkatkan metabolisme karbohidrat dan protein.

11. c. sel delta, menghasilkan hormon somatotropin atau Growth
Hormone Releasing Inhibiting Factor (GH-RIF) seperti dihasilkan
oleh hipotalamus. Fungsinya untuk menghambat produksi
hormon insulin maupun glukagon.

12. KELENJAR PANKREAS

13. Kelenjar thyroid:
Tersusun dari bentukan bentukan bulat dengan ukuran
yang bervariasi yang disebut thyroid follicle , setiap thyroid
folicle terdiri atas sel-sel selapis kubis pada tepinya yang
disebut sel folikel , folikel ini dikelilingi jaringan ikat tipis
yg kaya akan pembuluh drh. sel – sel folikel bulat/sferis
berisi bahan protein yang disebut koloid. Sel – sel ini
menghasilkan hormone tiroksin (tetraiodotironin/T4) dan
triiodotironin (T3). Dinding folikel terdiri atas selapis sel
yang bentuknya berubah – ubah sesuai dengan keaktifan
kelenjar. Bila kelenjar sedang aktif sel dinding ini
berbentuk kuboid yang tinggi, koloidnya menyusut,
pinggirannya memperlihatkan lacuna/lekukan. Sebaliknya
bila sedang tidak aktif, sel dinding menjadi gepeng dan
folikel membesar berisis penuh koloid.Di antara folikel
terdapat sel C (sel parafolikuler) yang menghasilkan
kalsitonin yang berperan dalam metabolisme kalsium

14. Sel folicle
Tdd sel-sel folikel (selapis kubis)
+ koloid ditengahnya.
-Sering tdp vacuola resorbsi.
-Diliputi jar ikat tipis banyak
pemb darah.
-Epitel & warna koloid dpt
berubah (kubis  silindris

15.  Sel parafolikuler, kelompok sel diantara thyroid folikel.menempel
basal membran TF. sel ini mempunyai ukuran lebih besar dan
merupakan pusat dari folikel Berfungsi sebagai penghasil hormon
thyricacitonin,yang dapat menurunkan kalsium dalam darah.

16. Kelenjar tiroid

17.  Kelenjar parathyroid
Chief cell,sel ini berukuran kecil,dengan inti ditengah dan sitoplasma
bersifat sedikit asidofilik. Pewarnaan HE tampak merah muda
,namun ada yg berwarna pucat krna mengandung glikogen .Sel ini
mengandung granula yang diduga menghasilkan hormon
paratiroid.
Oxyphiel cell,lebih banyak dari chieff cell, muncul pd umur sekitar 7
tahun atau pada saat pubertas ,dengan ukuran yang lebih
besar,yang tersebar diantara chief cell. Pada anak-anak,kelenjar ini
penuh dengan sel tetapi pd keadaan dewasa akn timbul jaringan
lemak didalam jaringan ikat dan tersebar diantara sel-sel tersebut.

18. Chieff cell dan oxyphiel cell
Chieff cell
Oxyphiel cell

19. Kelenjar paratiroid

20.  Kelenjar adrenalin
a. korteks adrenal:sel-sel epitel yang besar,dan berisi lipoid.
Yang disebut foam cell
 Foam cells are a variety of macrophages, or immune
system cells, that try to cope with excessive cholesterol.
They are found in blood vessel walls and are filled with
fatty material. Foam cells are often found in cases of
atherosclerosis.
 What is a macrophage?
 Macrophages are a type of immune cell. They are found in
nearly all tissues in the body, and they primarily engulf
and destroy damaging organisms or substances.
 What is a foam cell?
 Foam cells are macrophages that have engulfed large
amounts of fatty substances, usually cholesterol.

21.  What creates a foam cell?
 Foam cells are created when the body sends macrophages to the
site of a fatty deposit on the blood vessel walls. The macrophage
wraps around the fatty material in an attempt to destroy it and
becomes filled with lipids (fats). The lipids engulfed by the
macrophage give it a "foamy" appearance.
 What is inside a foam cell?
 The lipid material inside a foam cell is typically low density
lipoprotein (LDL) cholesterol. LDL is also known as "bad"
cholesterol and is a marker for atherosclerosis.

22.  What is the function of a foam cell?
 Foam cells are the body's way of trying to remove LDL cholesterol from blood
vessel plaques. But the macrophages are often unable to remove the fatty
deposits and instead become a part of the plaque.
 What can be done about foam cells?
 Foam cells are often found in the fatty streaks and plaques inside the blood
vessel walls. Foam cells do not give off any specific signs or symptoms, but they
are part of the cause of atherosclerosis. Since they are microscopic in size, they
can only be truly detected by examining a fatty plaque under a microscope after
it is removed from the body.
Foam cell development can be slowed, however. Decreasing intake of LDL
cholesterol and increasing intake of high density lipoprotein (or HDL, also
known as "good") cholesterol will remove the lipids that the macrophages
engulf to become foam cells. If foam cells are found to be present already,
standard treatments for atherosclerosis are suitable treatment.


23. b. Korteks medula:terdapat sel chromaffin
 Chromaffin cells are neuroendrocrine cells contained within the adrenal glands above each
of the kidneys. Cells of this type are also located near the bladder wall, prostate gland,
liver, carotid arteries, and the vagus nerve. They release chemicals called catecholamines
into the bloodstream for immediate circulation throughout the entire body. When they are
treated with chromium salts, they become a dark brown color that is easily visible under
microscopic examination.
 These cells get their name from the staining method they undergo to prepare them for
microscopic examination. Chromium salts are used to stain the cells with color so that they
can be seen. The catecholamines that are secreted by the chromaffin cells react most
strongly with the chromium salts, turning the entire cell body a different color.
 Chromaffin cells are first identifiable within the human body during the fifth week of
embryo development. Shortly after development they migrate from the embryonic neural
crest through the preaortic ganglia and then to the medulla of the adrenal glands. The
sympathetic nervous system may also contain chromaffin cells in its ganglia.
 A primary function of the chromaffin cells in the adrenal medulla is to release chemicals
that can stimulate the body’s flight or fight response. Epinephrine and norepinephrine
secreted by these cells bind to receptors in the brain, producing feelings of well-being,
energy, and pain relief. Another effect of the epinephrine is an adrenaline burst that
enables the body to complete physically taxing activities.

24. Kelenjar adrenal

25. Kelenjar Kelamin / gonad
a. Ovarium
estrogen,yang dibentuk oleh sel-sel granulose folikel dan sel
lutein,korpus luteum
Progesteron,dibentuk oleh sel-sel luteum atau korpus luteum.
b. Testis
sel Leydig penghasil hormon testosteron Hormon testosteron
bertanggungjawab terhadap perkembangan sifat kelamin
sekunder pria, seperti tumbuhnya rambut pada tempat-tempat
tertentu, membesarnya larink, hingga suara menjadi berat dan
rendah. Kegagalan desensus testis yang disebut kriptokismus,
menyebabkan testis bertahan pada 37 ◦ C, hal ini akan
menghambat proses spermatogenesis.
Kelenjar thymus, menghasilkan hormon T lymphocyte.

26. Kelenjar hypofisis
disini terdapat sel aedophil ukurannya lebih besar,berdasarkan
reaksinya terhadap bahan cat,dapat dibedakan menjadi 2 lobus:
a) pars anterior (pars distalis )
sel chromophobe (sel utama ),sitoplasma tidak menyerap
bahan sehingga tampak intinya saja ,ukuran selnya kecil,sel ini
biasanya berkelompok di bagian tengah dr lempengan sel
chromofil sehingga ada dugaan tdk aktif dan nantinya dpt
berubah menjadi selacidofil /basofil pada saat diperlukan

27. sel acidhopil ,ukurannya lebih besar dgn batas yang jelas sitoplasma
berwrna merah muda ,berdasarkan reaksinya terhadap bahan
cat dapat dibedakan menjadi 2 sel :
1) Sel orangeophil (alpha acidophil =sel somatrotpe ),sel ini
dapat di cat dengan orange G menghasilkan hormon GH
2)Sel carminophil (epsilon achidophil = sel
mammotropes ),sel ini bereaksi baik terdapat cat azorcamin
.jumlah sel menigkat selama dan setelah kehamilan .hormon yg
dihasilkan adalah hormon prolaktin

28. Sel basophil
sel ini memiliki inti lebih besar dari acidhopil dengan perwanaan
HE sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu /biru.bila
memakai pengecatan khusus aldehyde-fuchsin ,dibedakan 2 macam
sel :
1)sel beta basophil (sel thyrotrophic )
sel ini tercat baik dengan aldehyde –fuchsin dan menghasilkan
hormon thyrotropic hormon
2) sel ∆ basophil
dengan pewarnaan aldehyde- fuchsin ,tidak tercat dengan
baik.berdasarkan hormon yg dibentuk diduga sel ada 3 macam :

29. a) sel gonadotropin type 1 penghasil FSH
b) sel gonad type 2 penghasil LH
c) sel corticotropic pghasil hormon ACTH,pada manusia
sel ini membentuk melanocyte stimulating hormon (MSH)
b) pars intermedia ,bagian hypofisis ini mengalami
rudimenter ,dan tersusun dari suatu lapisan sel yang berupa
lempengan lapisan sel yang berupa lempengan yg tdk
beraturan dan gelembung berisi koloid .
neura hypophyse terdiri dari 2 macamastruktur :

30. 1) pars nervosa
Hormon-hormon yang terdapat pada Pars Nervosa, dibuat oleh badan-badan sel
saraf yang terdapat pada nukleiHormon-hormon yang terdapat pada Pars Nervosa,
dibuat oleh badan-badan sel saraf yang terdapat pada nuklei supraoptik dan nuklei
para ventrikular pada hipotalamus. Hormon-hormon yang dihasilkannya disalurkan
melalui kumpulan akson yang disebut “hypothalamo-hypophyseal tract” ke Pars
Nervosa untuk disimpan. Jadi Pars Nervosa hanya untuk penyimpanan sementara,
sedangkan sel-sel yang memproduksinya disebut sel-sel neurosekretoris, artinya
secara struktur merupakan sel saraf sedangkan fungsional berperan sebagai kelenjar.
supraoptik dan nuklei para ventrikular pada hipotalamus. Hormon-hormon yang
dihasilkannya disalurkan melalui kumpulan akson yang disebut “hypothalamo-
hypophyseal tract” ke Pars Nervosa untuk disimpan. Jadi Pars Nervosa hanya untuk
penyimpanan sementara, sedangkan sel-sel yang memproduksinya disebut sel-sel
neurosekretoris, artinya secara struktur merupakan sel saraf sedangkan fungsional
berperan sebagai kelenjar.

31. 2)infudibulum
serabut syaraf tak bermeylin
sel pituicyte
Mirip neuroglia, sel kecil + tonjolan sitoplasma pendek.
- HERRING BODIES = neurosekret dari
sel neurosekret di hypothalamus axon

32. Hipofisis anterior dan posterior

33. DAFTAR PUSTAKA
http://kopikola.wordpress.com/2011/04/08/hormon-
tiroid/
www.fkh.unair.ac.id
 http://www.livestrong.com/article/37332-foam-
cell/#ixzz2Fat8qxgM

34. Terimakasih