SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
SEL – SEL IMUNOREAKTIFSEL – SEL IMUNOREAKTIF
Respon imunologis yg terjadi dapat dikelompokkan dlm dua kategori yaitu :Respon imunologis yg terjadi dapat dikelompokkan dlm dua kategori yaitu :
a. Respons imunologis seluler .a. Respons imunologis seluler .
b. Respon imunologis humoral.b. Respon imunologis humoral.
Sel – sel yg bertanggung jawab atas terjadinya reaksi imunologis adalah :Sel – sel yg bertanggung jawab atas terjadinya reaksi imunologis adalah :
- MakrofagMakrofag
- LimfositLimfosit
Setiap jenis sel masing – masing mempunyai sifat dan fungsi yang penting,Setiap jenis sel masing – masing mempunyai sifat dan fungsi yang penting,
baik sifat dan fungsi fisiologis maupun sifat dan fungsi diagnostik.baik sifat dan fungsi fisiologis maupun sifat dan fungsi diagnostik.
Makrofag :Makrofag :
Masuk kedalam sistem Fagosit mononuklear .Masuk kedalam sistem Fagosit mononuklear .
Mampu menelan partikel - partikel asing, tetapi juga mampu mensekresikanMampu menelan partikel - partikel asing, tetapi juga mampu mensekresikan
berbagai jenis enzim, antara lain enzim penghambat , zat – zat yang dapatberbagai jenis enzim, antara lain enzim penghambat , zat – zat yang dapat
menimbulkan oksidasi , zat kemotaktik , berbagai jenis lemak , yangmenimbulkan oksidasi , zat kemotaktik , berbagai jenis lemak , yang
bioaktif,bioaktif,
Prostaglandin, komponen - komponen komplemen dan berbagai zat yangProstaglandin, komponen - komponen komplemen dan berbagai zat yang
merangsang atau menghambat multiplikasi sel – sel lain.merangsang atau menghambat multiplikasi sel – sel lain.
Aktivitas fagositosis daqn sekresi ini membantu respon tubuh terhadapAktivitas fagositosis daqn sekresi ini membantu respon tubuh terhadap
rangsangan imunologis. Makrofag juga sangat penting dalam mengawalirangsangan imunologis. Makrofag juga sangat penting dalam mengawali
respon imunologis.respon imunologis.
Respon imunologis baru dapat terjadi setelah antigen diproses olehRespon imunologis baru dapat terjadi setelah antigen diproses oleh
makrofag dan dipresentasikan kepada limfosit.makrofag dan dipresentasikan kepada limfosit.
LimfositLimfosit
Dibagi dalam 2 golongan :Dibagi dalam 2 golongan :
Limfosit T dan B yang terdapat dalam peredaran darah dan dalam sistemLimfosit T dan B yang terdapat dalam peredaran darah dan dalam sistem
retikuloendotelial ( RES ), baik yg normal maupun yg abnormal ,retikuloendotelial ( RES ), baik yg normal maupun yg abnormal ,
bahkan dalam tumor ganas jaringan limforetikular.bahkan dalam tumor ganas jaringan limforetikular.
Kelenjar timus sangat berpengaruh pd proses maturasi limfosit T.Kelenjar timus sangat berpengaruh pd proses maturasi limfosit T.
Pada proses ini sifat antigenik yg terdapat pd permukaan sel , timbul atauPada proses ini sifat antigenik yg terdapat pd permukaan sel , timbul atau
menghilang.menghilang.
Limfosit T merupakan bagian terbesar ( 70 % ) dari seluruhLimfosit T merupakan bagian terbesar ( 70 % ) dari seluruh
jumlah limfosit, baik dalam sirkulasi maupun dalam jaringan , sel-seljumlah limfosit, baik dalam sirkulasi maupun dalam jaringan , sel-sel
ini mempunyai fungsi yg sangat luas baik dlm respon imunologisini mempunyai fungsi yg sangat luas baik dlm respon imunologis
seluler maupun humoral.seluler maupun humoral.
Limfosit BLimfosit B
Merupakan 10 – 20 % dari jumlah limfosit yg ada dlm sirkulasi,Merupakan 10 – 20 % dari jumlah limfosit yg ada dlm sirkulasi,
berperan dalam imunitas humoral .berperan dalam imunitas humoral .
Pembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasmaPembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasma
Yaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. SemuaYaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. Semua
limfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yglimfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yg
bertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksibertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksi
dng Ag yg khas untuk sel itu.dng Ag yg khas untuk sel itu.
Aktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pdAktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pd
permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.
Pembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasmaPembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasma
Yaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. SemuaYaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. Semua
limfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yglimfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yg
bertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksibertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksi
dng Ag yg khas untuk sel itu.dng Ag yg khas untuk sel itu.
Aktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pdAktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pd
permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.
 Limfosit B yg teraktivasi oleh Ag tertentu, mengalami transformasiLimfosit B yg teraktivasi oleh Ag tertentu, mengalami transformasi
menjadi imunoblast yg kemudian membelah diri ( replikasi ) danmenjadi imunoblast yg kemudian membelah diri ( replikasi ) dan
berdifrensiasi menjadi sel plasma yg dpt membentuk Ab atau menjadi selberdifrensiasi menjadi sel plasma yg dpt membentuk Ab atau menjadi sel
B yg bentuknya tidak berubah tetapi mempunyai daya ingat terhadapB yg bentuknya tidak berubah tetapi mempunyai daya ingat terhadap
aktivasi Ag tsb ( memory cell ).aktivasi Ag tsb ( memory cell ).
 Respons ImunologisRespons Imunologis
 Pemaparan awal terhadap Ag spesifik, mengaktifkan prosesPemaparan awal terhadap Ag spesifik, mengaktifkan proses
selluler dan molekuler yg dikenal sbg respon imunologisselluler dan molekuler yg dikenal sbg respon imunologis
primer. Untuk dpt mengenali Ag td , diperlukan wkt tertentuprimer. Untuk dpt mengenali Ag td , diperlukan wkt tertentu
yg lamanya bergantung pd sifat, kuantitas dan konfigurasi Agyg lamanya bergantung pd sifat, kuantitas dan konfigurasi Ag
..
 Pemaparan thd Ag yg sama untuk kedua kalinya atau lebih ,Pemaparan thd Ag yg sama untuk kedua kalinya atau lebih ,
merangsang multiplikasi sel memory shg terjadi responsmerangsang multiplikasi sel memory shg terjadi respons
imunologis sekunder atau respons anamnestis yg timbulimunologis sekunder atau respons anamnestis yg timbul
lebih cepat dibanding respons primer.lebih cepat dibanding respons primer.
 Pd reaksi seluler, limfosit dan makrofag akan berkumpul pdPd reaksi seluler, limfosit dan makrofag akan berkumpul pd
tempat masuknya Ag dan mengakibatkan , perubahan –tempat masuknya Ag dan mengakibatkan , perubahan –
perubahan pd jaringan,perubahan pd jaringan,
 Suppopulasi limfosit TSuppopulasi limfosit T
 2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.
 Pada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgnPada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgn
makrofag, sementara makrofag memproses Ag.makrofag, sementara makrofag memproses Ag.
 Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat –Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat –
saat yg diperlukan sel T penekan membatasi atausaat yg diperlukan sel T penekan membatasi atau
menghambat fungsi sel B .menghambat fungsi sel B .
 Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) ,Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) ,
terlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebutterlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebut
Sitotoksisitas.Sitotoksisitas.
 Limfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebutLimfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebut
sebagai T4 dan limfosit penekan.sebagai T4 dan limfosit penekan.
 Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.
 Suppopulasi limfosit TSuppopulasi limfosit T
 2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.
 Pada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgnPada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgn
makrofag, sementara makrofag memproses Ag.makrofag, sementara makrofag memproses Ag.
 Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat –Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat –
saat yg diperlukan sel T penekan membatasi atausaat yg diperlukan sel T penekan membatasi atau
menghambat fungsi sel B .menghambat fungsi sel B .
 Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) ,Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) ,
terlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebutterlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebut
Sitotoksisitas.Sitotoksisitas.
 Limfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebutLimfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebut
sebagai T4 dan limfosit penekan.sebagai T4 dan limfosit penekan.
 Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3
tristyanto
 

Mais procurados (19)

Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
 
Immunology
ImmunologyImmunology
Immunology
 
SISTEM IMUN
SISTEM IMUNSISTEM IMUN
SISTEM IMUN
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Biologi sistem imun
Biologi sistem imunBiologi sistem imun
Biologi sistem imun
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuhsoal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
 
Kekebalan adaptif
Kekebalan adaptifKekebalan adaptif
Kekebalan adaptif
 
C18 Gene Rearrangement
C18 Gene RearrangementC18 Gene Rearrangement
C18 Gene Rearrangement
 
imunologi
imunologiimunologi
imunologi
 
MIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGIMIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGI
 
Rkk22
Rkk22Rkk22
Rkk22
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Rkk15
Rkk15Rkk15
Rkk15
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3
 
Pertemuan 3 imunitas terhadap parasit
Pertemuan 3 imunitas terhadap parasitPertemuan 3 imunitas terhadap parasit
Pertemuan 3 imunitas terhadap parasit
 

Semelhante a Serologi ii

Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Surya Seftiawan Pratama
 

Semelhante a Serologi ii (20)

Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
 
Imunitas Seluler dan Humoral.pptx
Imunitas Seluler dan Humoral.pptxImunitas Seluler dan Humoral.pptx
Imunitas Seluler dan Humoral.pptx
 
Sistem imun dan peradangan 1
Sistem imun dan peradangan 1Sistem imun dan peradangan 1
Sistem imun dan peradangan 1
 
Antigen
AntigenAntigen
Antigen
 
Ag dan ab
Ag dan abAg dan ab
Ag dan ab
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
Serologi
SerologiSerologi
Serologi
 
Serologi
SerologiSerologi
Serologi
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Sistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxSistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptx
 

Mais de riski albughari

Vektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoaVektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoa
riski albughari
 
Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)
riski albughari
 
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukMorfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
riski albughari
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
riski albughari
 
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
riski albughari
 
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 15b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
riski albughari
 
5 pengawasan dan penilaian kualitas
5 pengawasan dan penilaian kualitas5 pengawasan dan penilaian kualitas
5 pengawasan dan penilaian kualitas
riski albughari
 
4 keamaman kerja di bdrs
4 keamaman kerja di bdrs4 keamaman kerja di bdrs
4 keamaman kerja di bdrs
riski albughari
 
3 komplikasi transfusi darah
3 komplikasi transfusi darah3 komplikasi transfusi darah
3 komplikasi transfusi darah
riski albughari
 
3 fungsi dan tugas utd & bdrs
3 fungsi dan tugas utd & bdrs3 fungsi dan tugas utd & bdrs
3 fungsi dan tugas utd & bdrs
riski albughari
 
1 bagan alur kegiatan bdrs
1 bagan alur kegiatan bdrs1 bagan alur kegiatan bdrs
1 bagan alur kegiatan bdrs
riski albughari
 
Reaksi terhadap agen fisika dan agen kimia
Reaksi terhadap agen fisika dan agen kimiaReaksi terhadap agen fisika dan agen kimia
Reaksi terhadap agen fisika dan agen kimia
riski albughari
 

Mais de riski albughari (20)

Vektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoaVektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoa
 
Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)
 
Vektor mekanik
Vektor mekanikVektor mekanik
Vektor mekanik
 
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukMorfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
 
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
6 pencatatan & pelapoan bdrs (dr. neni )
 
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 15b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
 
5 pengawasan dan penilaian kualitas
5 pengawasan dan penilaian kualitas5 pengawasan dan penilaian kualitas
5 pengawasan dan penilaian kualitas
 
4 keamaman kerja di bdrs
4 keamaman kerja di bdrs4 keamaman kerja di bdrs
4 keamaman kerja di bdrs
 
3 komplikasi transfusi darah
3 komplikasi transfusi darah3 komplikasi transfusi darah
3 komplikasi transfusi darah
 
3 fungsi dan tugas utd & bdrs
3 fungsi dan tugas utd & bdrs3 fungsi dan tugas utd & bdrs
3 fungsi dan tugas utd & bdrs
 
2 menulis pks
2 menulis pks2 menulis pks
2 menulis pks
 
1 bagan alur kegiatan bdrs
1 bagan alur kegiatan bdrs1 bagan alur kegiatan bdrs
1 bagan alur kegiatan bdrs
 
Regulasi yan darah 2010
Regulasi yan darah 2010Regulasi yan darah 2010
Regulasi yan darah 2010
 
Konsep dasar virologi
Konsep dasar virologiKonsep dasar virologi
Konsep dasar virologi
 
Cytomegalovirus. nnn
Cytomegalovirus. nnnCytomegalovirus. nnn
Cytomegalovirus. nnn
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
Reaksi terhadap agen fisika dan agen kimia
Reaksi terhadap agen fisika dan agen kimiaReaksi terhadap agen fisika dan agen kimia
Reaksi terhadap agen fisika dan agen kimia
 
Presentasi h5 n1 short
Presentasi h5 n1 shortPresentasi h5 n1 short
Presentasi h5 n1 short
 

Serologi ii

  • 1. SEL – SEL IMUNOREAKTIFSEL – SEL IMUNOREAKTIF Respon imunologis yg terjadi dapat dikelompokkan dlm dua kategori yaitu :Respon imunologis yg terjadi dapat dikelompokkan dlm dua kategori yaitu : a. Respons imunologis seluler .a. Respons imunologis seluler . b. Respon imunologis humoral.b. Respon imunologis humoral. Sel – sel yg bertanggung jawab atas terjadinya reaksi imunologis adalah :Sel – sel yg bertanggung jawab atas terjadinya reaksi imunologis adalah : - MakrofagMakrofag - LimfositLimfosit Setiap jenis sel masing – masing mempunyai sifat dan fungsi yang penting,Setiap jenis sel masing – masing mempunyai sifat dan fungsi yang penting, baik sifat dan fungsi fisiologis maupun sifat dan fungsi diagnostik.baik sifat dan fungsi fisiologis maupun sifat dan fungsi diagnostik. Makrofag :Makrofag : Masuk kedalam sistem Fagosit mononuklear .Masuk kedalam sistem Fagosit mononuklear . Mampu menelan partikel - partikel asing, tetapi juga mampu mensekresikanMampu menelan partikel - partikel asing, tetapi juga mampu mensekresikan berbagai jenis enzim, antara lain enzim penghambat , zat – zat yang dapatberbagai jenis enzim, antara lain enzim penghambat , zat – zat yang dapat menimbulkan oksidasi , zat kemotaktik , berbagai jenis lemak , yangmenimbulkan oksidasi , zat kemotaktik , berbagai jenis lemak , yang bioaktif,bioaktif,
  • 2. Prostaglandin, komponen - komponen komplemen dan berbagai zat yangProstaglandin, komponen - komponen komplemen dan berbagai zat yang merangsang atau menghambat multiplikasi sel – sel lain.merangsang atau menghambat multiplikasi sel – sel lain. Aktivitas fagositosis daqn sekresi ini membantu respon tubuh terhadapAktivitas fagositosis daqn sekresi ini membantu respon tubuh terhadap rangsangan imunologis. Makrofag juga sangat penting dalam mengawalirangsangan imunologis. Makrofag juga sangat penting dalam mengawali respon imunologis.respon imunologis. Respon imunologis baru dapat terjadi setelah antigen diproses olehRespon imunologis baru dapat terjadi setelah antigen diproses oleh makrofag dan dipresentasikan kepada limfosit.makrofag dan dipresentasikan kepada limfosit. LimfositLimfosit Dibagi dalam 2 golongan :Dibagi dalam 2 golongan : Limfosit T dan B yang terdapat dalam peredaran darah dan dalam sistemLimfosit T dan B yang terdapat dalam peredaran darah dan dalam sistem retikuloendotelial ( RES ), baik yg normal maupun yg abnormal ,retikuloendotelial ( RES ), baik yg normal maupun yg abnormal , bahkan dalam tumor ganas jaringan limforetikular.bahkan dalam tumor ganas jaringan limforetikular. Kelenjar timus sangat berpengaruh pd proses maturasi limfosit T.Kelenjar timus sangat berpengaruh pd proses maturasi limfosit T. Pada proses ini sifat antigenik yg terdapat pd permukaan sel , timbul atauPada proses ini sifat antigenik yg terdapat pd permukaan sel , timbul atau menghilang.menghilang.
  • 3. Limfosit T merupakan bagian terbesar ( 70 % ) dari seluruhLimfosit T merupakan bagian terbesar ( 70 % ) dari seluruh jumlah limfosit, baik dalam sirkulasi maupun dalam jaringan , sel-seljumlah limfosit, baik dalam sirkulasi maupun dalam jaringan , sel-sel ini mempunyai fungsi yg sangat luas baik dlm respon imunologisini mempunyai fungsi yg sangat luas baik dlm respon imunologis seluler maupun humoral.seluler maupun humoral. Limfosit BLimfosit B Merupakan 10 – 20 % dari jumlah limfosit yg ada dlm sirkulasi,Merupakan 10 – 20 % dari jumlah limfosit yg ada dlm sirkulasi, berperan dalam imunitas humoral .berperan dalam imunitas humoral . Pembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasmaPembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasma Yaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. SemuaYaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. Semua limfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yglimfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yg bertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksibertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksi dng Ag yg khas untuk sel itu.dng Ag yg khas untuk sel itu. Aktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pdAktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pd permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.
  • 4. Pembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasmaPembentukan Imunoglobulin ( Ab ) sebenarnya terjadi didalam sel plasma Yaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. SemuaYaitu bentuk perkembangan limfosit B yang paling matang. Semua limfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yglimfosit B dilapisi imunoglobulin ( Ig ) pd permukaan selnya yg bertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksibertindak sebagai reseptor dan dapat mengidentifikasi serta bereaksi dng Ag yg khas untuk sel itu.dng Ag yg khas untuk sel itu. Aktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pdAktivasi imunologis membutuhkan interaksi antara imunoglobulin pd permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.permukaan sel B dgn Ag Spesifik, jg interaksi antara sel B dgn sel T.  Limfosit B yg teraktivasi oleh Ag tertentu, mengalami transformasiLimfosit B yg teraktivasi oleh Ag tertentu, mengalami transformasi menjadi imunoblast yg kemudian membelah diri ( replikasi ) danmenjadi imunoblast yg kemudian membelah diri ( replikasi ) dan berdifrensiasi menjadi sel plasma yg dpt membentuk Ab atau menjadi selberdifrensiasi menjadi sel plasma yg dpt membentuk Ab atau menjadi sel B yg bentuknya tidak berubah tetapi mempunyai daya ingat terhadapB yg bentuknya tidak berubah tetapi mempunyai daya ingat terhadap aktivasi Ag tsb ( memory cell ).aktivasi Ag tsb ( memory cell ).
  • 5.  Respons ImunologisRespons Imunologis  Pemaparan awal terhadap Ag spesifik, mengaktifkan prosesPemaparan awal terhadap Ag spesifik, mengaktifkan proses selluler dan molekuler yg dikenal sbg respon imunologisselluler dan molekuler yg dikenal sbg respon imunologis primer. Untuk dpt mengenali Ag td , diperlukan wkt tertentuprimer. Untuk dpt mengenali Ag td , diperlukan wkt tertentu yg lamanya bergantung pd sifat, kuantitas dan konfigurasi Agyg lamanya bergantung pd sifat, kuantitas dan konfigurasi Ag ..  Pemaparan thd Ag yg sama untuk kedua kalinya atau lebih ,Pemaparan thd Ag yg sama untuk kedua kalinya atau lebih , merangsang multiplikasi sel memory shg terjadi responsmerangsang multiplikasi sel memory shg terjadi respons imunologis sekunder atau respons anamnestis yg timbulimunologis sekunder atau respons anamnestis yg timbul lebih cepat dibanding respons primer.lebih cepat dibanding respons primer.  Pd reaksi seluler, limfosit dan makrofag akan berkumpul pdPd reaksi seluler, limfosit dan makrofag akan berkumpul pd tempat masuknya Ag dan mengakibatkan , perubahan –tempat masuknya Ag dan mengakibatkan , perubahan – perubahan pd jaringan,perubahan pd jaringan,
  • 6.  Suppopulasi limfosit TSuppopulasi limfosit T  2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.  Pada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgnPada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgn makrofag, sementara makrofag memproses Ag.makrofag, sementara makrofag memproses Ag.  Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat –Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat – saat yg diperlukan sel T penekan membatasi atausaat yg diperlukan sel T penekan membatasi atau menghambat fungsi sel B .menghambat fungsi sel B .  Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) ,Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) , terlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebutterlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebut Sitotoksisitas.Sitotoksisitas.  Limfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebutLimfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebut sebagai T4 dan limfosit penekan.sebagai T4 dan limfosit penekan.  Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.
  • 7.  Suppopulasi limfosit TSuppopulasi limfosit T  2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.2 populasi limfosit T yg berbeda satu dgn yg lain.  Pada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgnPada fase awal pengenalan Ag , sel T berinteraksi dgn makrofag, sementara makrofag memproses Ag.makrofag, sementara makrofag memproses Ag.  Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat –Sel T penolong merangsang reaktivitas sel B dan pada saat – saat yg diperlukan sel T penekan membatasi atausaat yg diperlukan sel T penekan membatasi atau menghambat fungsi sel B .menghambat fungsi sel B .  Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) ,Sel T tertentu yg disebut sbg sel T pembunuh ( killer cells ) , terlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebutterlibat dlm pertarungan antara sel satu dgn yg lain, disebut Sitotoksisitas.Sitotoksisitas.  Limfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebutLimfosit T penolong memiliki Ag permukaan yg disebut sebagai T4 dan limfosit penekan.sebagai T4 dan limfosit penekan.  Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.Limfosit T sitotoksik memiliki Ag permukaan disbt T8.