SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
   OLEH:
1.    KIKI ANGGITA .S (3113
2.    RISKA AYU .S (3113258)
●BAB I PENDAHULUAN
          -Latar Belakang
         -Rumusan Masalah
          -Tujuan Penulisan
         -Manfaat Penulisan
   ●BAB II KERANGKA BERPIKIR
      ●BAB III PEMBAHASAN
    -Keberadaan Pedagang Kaki Lima
   - Persoalan yang dihadapi oleh PKL
- Persoalan yang dihadapi oleh Pemkot Surabaya
        ● BAB IV PENUTUP
             -Kesimpulan
                -Saran
       ●DAFTAR PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
   Pedagang Kaki Lima merupakan dampak sulitnya perekonomian yang
    dialami masyarakat, membuat mereka memilih suatu alternatif usaha di
    sektor informal dengan modal yang relatif kecil untuk menunjang
    kebutuhannya.
   Kehadiran PKL yang menempati pinggir-pinggir jalan yang sangat
    menganggu ketertiban lalu lintas dan gangguan pada prasarana jalan
    tersebut menimbulkan kesemerawutan dan kemacetan kota. Oleh
    karenanya, pemerintah mengalami kesulitan dalam penataan dan
    pemberdayaan guna mewujudkan kota yang bersih dan rapi. Tapi di
    samping itu PKL sebagai bagian dari usaha sektor informal memiliki
    potensi untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja untuk
    masyarakat yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai
    karena rendahnya tingkat pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana persoalan Pedagang Kaki Lima dewasa ini di kota Surabaya ?
  2.Apa dan bagaimana solusi untuk masalah Pedagang Kaki Lima ini?

                        C. Tujuan Penulisan

   1.Untuk memenuhi Tugas Makalah mata kuliah Pengantar Bisnis kami
2. Untuk mengetahui gambaran masalah yang terkait Pedagang Kaki Lima
    3. Untuk mencari solusi terkait permasalahan Pedagang Kaki Lima

                       D. Manfaat Penulisan

 1 .Dapat memberi masukan bagi pemerintah kota Surabaya dalam upaya
               mengatasi persoalan pedagang kaki lima
2 Memberikan wawasan dan masukan bagi para pedagang kaki lima dalam
               mengatasi masalah pedagang kaki lima.
   Pedagang kaki lima (PKL) merupakan usaha informal yang bergerak dalam distribusi barang
    dan jasa. PKL, di satu sisi merupakan salah satu penggerak dalam perekonomian masyarakat
    pinggiran. Hutajulu (1985) memberikan batasan tentang sektor informal, adalah suatu bidang
    ekonomi yang untuk memasukinya tidak selalu memerlukan pendidikan formal dan
    keterampilan yang tinggi, dan memerlukan surat-surat izin serta modal yang besar untuk
    memproduksi barang dan jasa.
   Suatu kegiatan informal pada dasarnya harus memiliki suatu lokasi yang tepat agar dapat
    memperoleh keuntungan (profit) yang lebih banyak dari tempat lain dan untuk mencapai
    keuntungan yang maksimal, suatu kegiatan harus seefisien mungkin. Richardson (1991)
    berpendapat bahwa keputusan-keputusan penentuan lokasi yang memaksimumkan
    penerimaan biasanya diambil bila memenuhi kriteria-kriteria pokok :
    1. Tempat yang memberi kemungkinan pertumbuhan jangka panjang yang menghasilkan
    keuntungan yang layak.
    2. Tempat yang luas lingkupnya untuk kemungkinan perluasan unit produksi.
   Undang-undang yang bisa digunakan untuk melindungi para PKL dan masyarakat miskin pada
    umumnya :
   -Pasal 11 UU nomor 39/199 mengenai Hak Asasi Manusia : “ setiap orang berhak atas
    pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.”
   - Pasal 13 UU nomor 09/1995 tentang usaha kecil : “ Pemerintah menumbuhkan iklim usaha
    dalam aspek perlindungan, dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan
    kebijaksanaan. Dsb.
   Konflik antara pedagang kaki lima dan pemerintah kota Surabaya terjadi karena salah satu
    pihak memiliki kekuasaan dan perbedaan kepentingan
1. Keberadaan Pedagang Kaki Lima
2. Persoalan yang dihadapi oleh Pedagang kaki lima
3. Persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota
Surabaya
   Keberadaan pedagang kaki lima bagi masyarakat Surabaya sangat penting sebagai penyediaan barang
    dagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat Surabaya. Pedangan kaki lima sangat mempengaruhi pola
    pasar dan sosial di Surabaya. Dalam bidang perekonomian pedagang kaki lima hanya berpengaruh sebagai
    produsen yang penting bagi masyarakat Surabaya mengingat akan banyaknya masyarakat menengah
    maupun menengah ke bawah. Merekacenderung lebih memilih membeli pada pedagang kaki lima daripada
    membeli di supermarket, mall atau grosir maupun indogrosir yang banyak tersebar di kota Suarabaya,
    dikarenakan harga yang mereka tawarkan lebih rendah. Pedagang kaki lima telah menjadi mata
    pencaharian utama sebagian warga Surabaya. Sehingga pedagang kaki lima telah menjadi salah satu system
    yang tidak dapat dipinggirkan masalahnya oleh pemerintah kota Surabaya.
   Pedagang kaki lima yang telah berada dalam naungan paguyupan pada umumnya telah mentaati peraturan
    yang di buat oleh pemerintah kota Surabaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan :
    1. Kepemilikan tanda daftar usaha (TDU) dengan ketentuan sebagai berkut (sebagaimana tercantum dalam
    pasal 5 dan 6, Perda No. 17 Tahun 2003) yakni : Tidak memperjualbelikan tempat usaha atau lokasi kepada
    orang lain, Tidak memperdagangkan barang ilegal menurut ketentuan undang-undang baik disengaja
    maupun tidak disengaja., Tidak membangun tempat usaha secara permanen maupun semi permanen.,
    Sanggup mengosongkan, mengembalikan dan menyerahkan kepada pemerintah apabila lokasi yang
    dimaksud sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pemerintah serta tidak akan menuntut apapun pada pemerintah.,
    Sanggup membersihkan lokasi usaha setelah selesai berjualan dan membuang sampah langsung ke tempat
    pembuangan sampah terdekat., Tidak meninggalkan alat peraga setelah selesai berjualan., Tidak
    menggunakan tempat usaha sebagai tempat tinggal dan kegiatan terlarang seperti judi dll., Tidak
    mengalihkan tanda daftar usaha kepada pihak lain dalam bentuk apa pun
    2. Membayar iuran kebersihan sebesar Rp.1000,-
    3. Bersedia menyeragamkan tenda sebagai identitas dari paguyupan pedagang kaki lima hanya yang ada di
    Surabaya.
Lokasi pedagang kaki lima
      Selama ini lokasi yang menjadi pilihan bagi pedagang kaki lima
adalah daerah fasilitas umum padahal tempat tersebut telah dilarang oleh
pemkot Surabaya sehingga sering terjadi konflik antara pihak pedagang
kaki lima dengan pihak pemkot Surabaya. Pada dasarnya suatu kegiatan
sector informal yakni pedagang kaki lima harus memiliki lokasi yang tepat
agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.Sedangkan untuk
membeli atau menyewa ruko –roko atau stand-stand di mall pastinya
mereka tidak mempunyai modal. Jadi seharusnya Pemerintah harusnya
dapat menyediakan ruang kota yang juga tempat umum seperti taman kota,
alun alun dsb yang strategis untuk mereka berjualan dan Pemkot dapat
menata mereka dengan rapi dan tertib bila perlu ada uang iuran. Karena
kejadian selama ini biasanya Pemkot hanya memberikan kompensasi yang
kurang untuk mereka mencari tempat lain, atau memindahkan mereka ke
tempat yang tidak strategis.
Identitas dagang pedagang kaki lima
        Identitas dagang pedagang kaki lima yang masih kurang jelas, dikarenakan
 adanya ketidakpedulian para pedagang kaki lima terhadap pengakuan dagang
 mereka sehingga tidak adanya kekuatan hukum yang mengikat. Selain itu para pkl
 yang tidak memiliki identitas dagang yang dibuktikan dengan kepemilikan TDU
 atau Tanda Daftar Usaha, sering kali dikatakan sebagai pedagang kaki lima liar dan
 mereka sering digusur oleh satpol PP karena tidak memiliki tanda daftar usaha
 tersebut. Adanya TDU yang ditentukan oleh pemkot Surabaya dianggap
 menyulitkan pedagang kaki lima. Hal ini dikarenakan syarat untuk memiliki TDU
 harus melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP ) Surabaya serta jangka waktu
 TDU hanya 6 bulan. Syarat tersebut memberikan ruang gerak yang sempit bagi
 pedagang kaki lima yang berasal dari luar kota Surabaya, Padahal pedagang kaki
 lima kebanyakan berasal dari luar kota Surabaya. Selain itu jangka waktu yang
 ditentukan sangat pendek sebelum mereka harus membokar lagi. Jadi dalam hal ini
 para PKL sendiri yang harus memiliki kesadaran hukum untuk mematuhi aturan
 Pemkot Surabaya agar kota Surabaya menjadi kota yang lebih indah , tertata rapi
 dan tertib, dan Pemkot Surabaya harus terus melakukan sosialisasi agar para PKL
 semakin perduli dan sadar hukum akan identitas mereka. Pemkot juga harus
 memikirkan cara caraa seefisien dan efektif mungkin untuk pengurusan Tanda
 Daftar Usaha ( TDU).
Penggusuran
     Para PKL liar yang tidak memiliki TDU(Tanda Daftar
Usaha) mereka biasanya akan di gusur dengan peringatan
sampai di gusur paksa padahal Pedagang kaki lima merupakan
salah satu solusi akan masalah tingginya angka pengangguran
dan sedikitnya lapangan kerja bagi masyarakat berpendidikan
rendah seperti mereka. Pemerintah dalam hal ini tidak dapat
menyediakan lahan pengganti bagi mereka untuk melanjutkan
usaha mereka , jika pun ada pemerintah menyediakan lahan-
lahan yang letaknya kurang strategis yang secara pasti
menurunkan dan mematikan profit yang mereka dapatkan dan
akhirnya mereka harus gulung tikar dan menjadi
pengangguran yang semakin menambah permasalahan bangsa
ini. Pemerintah harus mencari cara dan tempat yang baik
untuk mereka berdagang ditengah modal mereka yang kecil.
   Persoalan Pemerintah Kota Surabaya dalam menangani PKL di surabaya yakni penertiban dan
    penataan PKL. Sulitnya penertiban dan penangananyang dilakukan karena kurangnya kesadaran
    PKL terhadap aturan dan terganggunya fasilitas umum karena adanya aktivitas dagang mereka.
    Satpol PP Kodya sebagai eksekutor dalam Penertiban dan Penanganan mengaku sangat lelah dalam
    penertiban secara terus-menerus, yang dilakukan di daerah tersebut. Penertiban dilakukan dengan
    melalui pemberitahuan kepada PKL terhadap lokasi yang mereka tempati sebagai lokasi sarana
    umum. Penanganan dengan cara pemberian surat teguran dari Pemkot kepada kecamatan / kelurahan
    dimana PKL tersebut menempati lokasi dagang mereka namun penaganan dan penertiban tersebut
    kurang dihiraukan sehingga Pemkot melalui satpol PP Kodya Surabaya melakukan penggusuran
    secara tegas, yang selanjutnya dibawa ke pengadilan yang mengarah pada denda sesuai dengan
    Perda No17 Tahun 2003 dan pemberitahuan secara tegas agar tidak berjualan di lokasi tersebut.
    Namun penaganan dan penertiban tersebut tidak diindahkan oleh para PKL tersebut sehingga alat
    dagang dan alat peraga dagang PKL dimusnahkan / dibakar oleh Pemkot yang dilakukan oleh satpol
    PP Kodya Surabaya.

   Penangan dan penertiban tersebut dirasa kurang dapat menyelesaikan permasalahan PKL, karena
    dengan adanya indikasi PKL tetap kembali pada lokasi yang dilarang untuk dilakukan transaksi jual
    beli. Dengan adanya hal tersebut pula dapat menimbulkan bertambahnya jumlah PKL mengigat
    lokasi tersebut padat akan daya beli. Sehingga penanganan dan penertiban PKL yang dilakukan oleh
    Pemkot kurang dapat memberikan jalan keluar bagi PKL di Surabaya.
   Kebijakan Pemkot dalam menangani permasalahan pedagang kaki lima
   Pemkot mengambil kebijakan untuk mengeluarkan Perda No 17 Tahun
    2003 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima.
    Kebijakan ini bertujuan untuk mengembalikan ketertiban dan keindahan
    kota dengan konsekuensi harus menertibkan pedagang kaki lima, oleh
    karena itu kebijakan ini cenderung dinilai oleh beberapa pihak sebagai
    kebijakan yang kontraproduktif dan cenderung sepihak.
    Pola penanganan pedagang kaki lima yang ada di perkotaan hendaknya
    tidak menggunakan pola politik karena penanganan pedagang kaki lima
    ini jika tidak berhasil akan menimbulkan efek yang besar bagi tatanan
    kota Surabaya.
    Oleh karena itu pemerintah kota Surabaya dituntut untuk memiliki
    strategi yang efektif dalam merumuskan kebijakannya agar tidak
    merugikan semua pihak.

    Berikut model-model penanganan yang dilakukan Pemkot dalam upaya
    menertipkan pedagang kaki lima yaitu sebagai berikut :
    1. Memberikan penyuluhan atau kampanye penaataan PKL
    2. Diberi toleransi untuk membereskan dagangannya sampai batas
    waktu yang ditentukan dan bila tiba waktunya harus dipindah atau
    penggusuran tiba-tiba.
    3. Pemindahan atau relokasi pada daerah yang baru.
    4. Bantuan Dana
   kebijakan publik yang di ambil Pemkot sebaiknya memuat 3 elemen yakni :
    a. Identifikasi dan tujuan yang ingin dicapai
    Dalam hal ini identifikasi pada permasalahan PKL dan kepentingan PKL. Dan tujuan yang ingin
    dicapai adalah menyelesaikan persoalan PKL
    b. Taktik atau strategi dan berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan
    Dalam hal ini mengacu pada kesadaran hukum PKL terhadap Perda No.17 Tahun 2003 yang telah
    dibuat dan diimplementasikan pada mereka. Taktik dan strategi yang digunakan adalah melalui
    pemberian penyuluhan yang efektif dan menyeluruh bagi para PKL. Pemberian reward bagi PKL
    yang dalam pola perilakunya mencerminkan kedisiplinan terhadap aturan maupun aturan yang
    berlaku. Dan penunjukkan leader/agent dari internal kelompok mereka yakni anggota dari paguyuban
    mereka sendiri yang dibentuk melalui paguyuban PKL yang ada.
    c. Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dan taktik maupun
    strategi di atas.( Harold dalam Wibowo,2004:25)
    Dalam penyediaan penyuluhan secara efektif dan menyeluruh, jika pemkot mampu mengakomodasi
    seluruh PKL yang ada di Surabaya dengan cara pengidentifikasian PKL secara legal sehingga seluruh
    PKL yang ada mendapatkan penyuluhan tersebut.
    Dalam pemberian reward disini, diharapkan lebih merangsang PKL untuk lebih berdisiplin diri dalam
    proses kegiatannya sehari-hari sehingga tujuan PKL dan tujuan Pemkot terhadap lingkungan kota
    dapat terjaga dengan baik.
    Dan pemkot juga dapat mengakomodasi komunikatif diantara kedua belah pihak dengan baik melalui
    peguyuban-paguyuban yang ada.
    Jadi antara hukum dan kebijakan publik adalah pemahaman bahwa pada dasarnya kebijakan publik
    umumnya harus didelegasikan dalam bentuk hukum dan pada dasarnya sebuah hukum adalah hasil
    dari kebijakan publik.
   A. Kesimpulan

   Pada umumnya kendala-kendala yang ditemui oleh pihak PKL yang ada di Surabaya
    yakni sebagai berikut :
    1. Modal bagi usaha mereka.
    2. Tempat Usaha (Lokasi PKL) yang sesuai dengan daya pembeli sehingga PKL meraut
    keuntungan yang sesuai.
    3. Identitas Dagang PKL sebagai perdagangan yang harus dikembangkan dan
    diberdayakan dalam sektor informal yang tumbuh kembang di Kota Surabaya.

    Dan pada umumnya pula kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak Pemerintah Kota
    Surabaya yakni sebagai berikut :
    1. Pemberian penyuluhan atau kampanye penaataan PKL yang kurang efektif.
    2. Pemberikan toleransi untuk membereskan dagangannya sampai batas waktu yang
    ditentukan dan bila tiba waktunya harus dipindah atau penggusuran tiba-tiba.
    3. Pemindahan atau relokasi pada daerah yang baru, yang mengalami misscominication
    dengan pihak PKL.


    Guna menangani kendala-kendala tersebut perlu dilakukan suatu upaya dalam
    menangani persoalan PKL dan Pemkot Surabaya, yakni dengan cara sebagai berikut :
    1. Memberikan penyuluhan atau kampanye penaataan PKL
    2. Diberi toleransi untuk membereskan dagangannya sampai batas waktu yang
    ditentukan dan bila tiba waktunya harus dipindah atau penggusuran tiba-tiba.
    3. Pemindahan atau relokasi pada daerah yang baru yang juga dapat tetap mendukung
    usaha dari pedagang kaki lima tersebut yakni daerah daerah yang strategis.

    B. Saran


    Pemerintah Kota Surabaya dalam membuat kebijakan tentang penataan dan
    pemberdayaan Pedagnag Kaki Lima diharapkan lebih memahami persoalan Pedagang
    Kaki Lima sehingga dalam kebijakannnya bersifat adil. Selain itu PKL dan Pemkot
    dapat menfungsikan komunikasi diantara mereka melalui lembaga PKL yakni
    paguyuban PKL secara keseluruhan.Masalah PKL bukan hanya menjadi masalah bangsa
    Indonesia saja tapi juga Negara berkembang lainnya. Masalah PKL juga telah coba
    diatasi oleh kota-kota di negara berkembang yang berniat mengubah kebijakan terhadap
    sektor informal dari yang sifatnya “melecehkan” (harassment) kepada “penerimaan”
    (acceptance). Pemerintah Kota Cebu di Filipina, misalnya, secara informal menerapkan
    “Maximum Tolerance Policy” terhadap PKL, organisasi PKL pun mulai mengubah
    strateginya dari politik konfrontasi menjadi strategi lobbying dan keterlibatan.
    Pemerintah Kota Cebu mengizinkan PKL berjualan di satu sisi jalan di area-area
    tertentu; atau mengizinkan PKL beroperasi pada jam-jam tertentu; menyeragamkan
    ukuran, warna, dan bentuk lapak PKL sehingga terlihat rapih; tidak menerapkan
    kebijakan penggusuran kecuali jika ada keluhan yang disampaikan secara resmi ke
    kantor walikota atau instansi pemerintah lainnya; menjaga agar kebersihan dan sanitasi
    terjaga baik; serta menerapkan transparansi dalam penarikan retribusi. Dan tidak ada
    salahnya Indonesia belajar dari Negara-negara berkembang lainnya.
Pedagang kaki lima

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaHak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaVindry Meradi
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
SMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGESMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGESiti Sahati
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
Format politik ekonomi indonesia   copy (2)Format politik ekonomi indonesia   copy (2)
Format politik ekonomi indonesia copy (2)Muqowwil hujjaj
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointhasan_dr
 
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabParagraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabJifa Adlina
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemenSistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemenRenhard Manurung
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negaraMuslihin Hilim
 

Mais procurados (20)

TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
sadar hukum
sadar hukumsadar hukum
sadar hukum
 
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaHak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
 
Jurit malam
Jurit malamJurit malam
Jurit malam
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Premanisme
PremanismePremanisme
Premanisme
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
SMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGESMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGE
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
Format politik ekonomi indonesia   copy (2)Format politik ekonomi indonesia   copy (2)
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power point
 
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabParagraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
PPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan PancasilaPPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan Pancasila
 
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemenSistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemen
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
 

Destaque

Pedagang kaki lima presentasi
Pedagang kaki lima presentasiPedagang kaki lima presentasi
Pedagang kaki lima presentasianang_setya
 
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLFahmi Diin Al-haq
 
Kriteria relokasi pedagang kaki lima (pkl
Kriteria relokasi pedagang kaki lima (pklKriteria relokasi pedagang kaki lima (pkl
Kriteria relokasi pedagang kaki lima (pklAnnisa Rahmaw
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pklsafitkafit
 
Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan Ekonomi
Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan EkonomiPosisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan Ekonomi
Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan EkonomiF W
 
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Solo
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota SoloPemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Solo
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota SoloOswar Mungkasa
 
2012 Perda penataan pkl
2012 Perda penataan pkl2012 Perda penataan pkl
2012 Perda penataan pklPA_Klaten
 
Data kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanData kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanmanafhsb
 
Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015manafhsb
 
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASPENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASIsmaya Indri Astuti
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Gondo Madden
 
Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"
Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"
Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"Akmal
 
Ppt sidang pkl yola (bismillah)
Ppt sidang pkl yola (bismillah)Ppt sidang pkl yola (bismillah)
Ppt sidang pkl yola (bismillah)Yolanda Oktaviani
 

Destaque (20)

Pedagang kaki lima
Pedagang kaki limaPedagang kaki lima
Pedagang kaki lima
 
Pedagang kaki lima presentasi
Pedagang kaki lima presentasiPedagang kaki lima presentasi
Pedagang kaki lima presentasi
 
Peraturan dan Masalah PKL
Peraturan dan Masalah PKLPeraturan dan Masalah PKL
Peraturan dan Masalah PKL
 
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKL
 
Kriteria relokasi pedagang kaki lima (pkl
Kriteria relokasi pedagang kaki lima (pklKriteria relokasi pedagang kaki lima (pkl
Kriteria relokasi pedagang kaki lima (pkl
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pkl
 
Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan Ekonomi
Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan EkonomiPosisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan Ekonomi
Posisi dan Potensi Ekonomi Pedagang Kaki Lima dalam Pembangunan Ekonomi
 
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Solo
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota SoloPemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Solo
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Solo
 
Maharani syafi'i
Maharani syafi'iMaharani syafi'i
Maharani syafi'i
 
Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape
 
Luthfiani azzahra
Luthfiani azzahraLuthfiani azzahra
Luthfiani azzahra
 
2012 Perda penataan pkl
2012 Perda penataan pkl2012 Perda penataan pkl
2012 Perda penataan pkl
 
Data kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanData kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuan
 
Euthanasia
EuthanasiaEuthanasia
Euthanasia
 
Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015
 
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASPENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
 
Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"
Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"
Makalah Karakter Building "Pedagang kaki lima"
 
Ppt sidang pkl yola (bismillah)
Ppt sidang pkl yola (bismillah)Ppt sidang pkl yola (bismillah)
Ppt sidang pkl yola (bismillah)
 
Annisa riana haras
Annisa riana harasAnnisa riana haras
Annisa riana haras
 

Semelhante a Pedagang kaki lima

survei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptxsurvei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptxAhmadAlfaaz
 
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxAnalisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxANAS MULDER
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Jurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahtera
Jurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahteraJurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahtera
Jurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahteraYusuf Darismah
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiatito rolast
 
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaAnalisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaNata praja
 
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)An Nisbah
 
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptxUMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptxNyonyaFassa
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaTri_Fajar
 
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar TradisionalMenurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar TradisionalIqbal Lfc
 
Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...
Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...
Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...Kanaidi ken
 
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...National Cheng Kung University
 
suzila_ppt_teorips2.pptx
suzila_ppt_teorips2.pptxsuzila_ppt_teorips2.pptx
suzila_ppt_teorips2.pptxSuzilaSapika
 
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECILKEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECILZulla Jolie
 
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha ButikAspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha ButikOkitanawa Everrobert
 

Semelhante a Pedagang kaki lima (20)

survei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptxsurvei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptx
 
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxAnalisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
 
Kasus Pelanggaran Andalalin Grand City Mall Surabaya
Kasus Pelanggaran Andalalin Grand City Mall Surabaya Kasus Pelanggaran Andalalin Grand City Mall Surabaya
Kasus Pelanggaran Andalalin Grand City Mall Surabaya
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
 
Jurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahtera
Jurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahteraJurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahtera
Jurnal strategi pengembangan bisnis tanah kavling pada ksu bina usaha sejahtera
 
PROFILE MALLTRONIK
PROFILE MALLTRONIKPROFILE MALLTRONIK
PROFILE MALLTRONIK
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesia
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaAnalisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
 
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
 
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptxUMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
UMKM PENGABDIAN MASYARAKAT.pptx
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesia
 
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar TradisionalMenurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
 
Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...
Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...
Online Training "Upaya Pemberdayaan UMKM & Koperasi" (di Era Digital 4.0 & RU...
 
Kajian pasar majalengka
Kajian pasar majalengkaKajian pasar majalengka
Kajian pasar majalengka
 
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
suzila_ppt_teorips2.pptx
suzila_ppt_teorips2.pptxsuzila_ppt_teorips2.pptx
suzila_ppt_teorips2.pptx
 
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECILKEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
 
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha ButikAspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
Aspek Hukum Pembangunan dan Kewirausahaan - Usaha Butik
 

Último

Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .pptApaySafari1
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptIka Putri
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxZainalArifin848408
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 

Último (20)

Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 

Pedagang kaki lima

  • 1.
  • 2. OLEH: 1. KIKI ANGGITA .S (3113 2. RISKA AYU .S (3113258)
  • 3. ●BAB I PENDAHULUAN -Latar Belakang -Rumusan Masalah -Tujuan Penulisan -Manfaat Penulisan ●BAB II KERANGKA BERPIKIR ●BAB III PEMBAHASAN -Keberadaan Pedagang Kaki Lima - Persoalan yang dihadapi oleh PKL - Persoalan yang dihadapi oleh Pemkot Surabaya ● BAB IV PENUTUP -Kesimpulan -Saran ●DAFTAR PUSTAKA
  • 4. A. LATAR BELAKANG  Pedagang Kaki Lima merupakan dampak sulitnya perekonomian yang dialami masyarakat, membuat mereka memilih suatu alternatif usaha di sektor informal dengan modal yang relatif kecil untuk menunjang kebutuhannya.  Kehadiran PKL yang menempati pinggir-pinggir jalan yang sangat menganggu ketertiban lalu lintas dan gangguan pada prasarana jalan tersebut menimbulkan kesemerawutan dan kemacetan kota. Oleh karenanya, pemerintah mengalami kesulitan dalam penataan dan pemberdayaan guna mewujudkan kota yang bersih dan rapi. Tapi di samping itu PKL sebagai bagian dari usaha sektor informal memiliki potensi untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja untuk masyarakat yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai karena rendahnya tingkat pendidikan.
  • 5. B. Rumusan Masalah 1.Bagaimana persoalan Pedagang Kaki Lima dewasa ini di kota Surabaya ? 2.Apa dan bagaimana solusi untuk masalah Pedagang Kaki Lima ini? C. Tujuan Penulisan 1.Untuk memenuhi Tugas Makalah mata kuliah Pengantar Bisnis kami 2. Untuk mengetahui gambaran masalah yang terkait Pedagang Kaki Lima 3. Untuk mencari solusi terkait permasalahan Pedagang Kaki Lima D. Manfaat Penulisan 1 .Dapat memberi masukan bagi pemerintah kota Surabaya dalam upaya mengatasi persoalan pedagang kaki lima 2 Memberikan wawasan dan masukan bagi para pedagang kaki lima dalam mengatasi masalah pedagang kaki lima.
  • 6. Pedagang kaki lima (PKL) merupakan usaha informal yang bergerak dalam distribusi barang dan jasa. PKL, di satu sisi merupakan salah satu penggerak dalam perekonomian masyarakat pinggiran. Hutajulu (1985) memberikan batasan tentang sektor informal, adalah suatu bidang ekonomi yang untuk memasukinya tidak selalu memerlukan pendidikan formal dan keterampilan yang tinggi, dan memerlukan surat-surat izin serta modal yang besar untuk memproduksi barang dan jasa.  Suatu kegiatan informal pada dasarnya harus memiliki suatu lokasi yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan (profit) yang lebih banyak dari tempat lain dan untuk mencapai keuntungan yang maksimal, suatu kegiatan harus seefisien mungkin. Richardson (1991) berpendapat bahwa keputusan-keputusan penentuan lokasi yang memaksimumkan penerimaan biasanya diambil bila memenuhi kriteria-kriteria pokok : 1. Tempat yang memberi kemungkinan pertumbuhan jangka panjang yang menghasilkan keuntungan yang layak. 2. Tempat yang luas lingkupnya untuk kemungkinan perluasan unit produksi.  Undang-undang yang bisa digunakan untuk melindungi para PKL dan masyarakat miskin pada umumnya :  -Pasal 11 UU nomor 39/199 mengenai Hak Asasi Manusia : “ setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.”  - Pasal 13 UU nomor 09/1995 tentang usaha kecil : “ Pemerintah menumbuhkan iklim usaha dalam aspek perlindungan, dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan. Dsb.  Konflik antara pedagang kaki lima dan pemerintah kota Surabaya terjadi karena salah satu pihak memiliki kekuasaan dan perbedaan kepentingan
  • 7. 1. Keberadaan Pedagang Kaki Lima 2. Persoalan yang dihadapi oleh Pedagang kaki lima 3. Persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Surabaya
  • 8. Keberadaan pedagang kaki lima bagi masyarakat Surabaya sangat penting sebagai penyediaan barang dagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat Surabaya. Pedangan kaki lima sangat mempengaruhi pola pasar dan sosial di Surabaya. Dalam bidang perekonomian pedagang kaki lima hanya berpengaruh sebagai produsen yang penting bagi masyarakat Surabaya mengingat akan banyaknya masyarakat menengah maupun menengah ke bawah. Merekacenderung lebih memilih membeli pada pedagang kaki lima daripada membeli di supermarket, mall atau grosir maupun indogrosir yang banyak tersebar di kota Suarabaya, dikarenakan harga yang mereka tawarkan lebih rendah. Pedagang kaki lima telah menjadi mata pencaharian utama sebagian warga Surabaya. Sehingga pedagang kaki lima telah menjadi salah satu system yang tidak dapat dipinggirkan masalahnya oleh pemerintah kota Surabaya.  Pedagang kaki lima yang telah berada dalam naungan paguyupan pada umumnya telah mentaati peraturan yang di buat oleh pemerintah kota Surabaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan : 1. Kepemilikan tanda daftar usaha (TDU) dengan ketentuan sebagai berkut (sebagaimana tercantum dalam pasal 5 dan 6, Perda No. 17 Tahun 2003) yakni : Tidak memperjualbelikan tempat usaha atau lokasi kepada orang lain, Tidak memperdagangkan barang ilegal menurut ketentuan undang-undang baik disengaja maupun tidak disengaja., Tidak membangun tempat usaha secara permanen maupun semi permanen., Sanggup mengosongkan, mengembalikan dan menyerahkan kepada pemerintah apabila lokasi yang dimaksud sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pemerintah serta tidak akan menuntut apapun pada pemerintah., Sanggup membersihkan lokasi usaha setelah selesai berjualan dan membuang sampah langsung ke tempat pembuangan sampah terdekat., Tidak meninggalkan alat peraga setelah selesai berjualan., Tidak menggunakan tempat usaha sebagai tempat tinggal dan kegiatan terlarang seperti judi dll., Tidak mengalihkan tanda daftar usaha kepada pihak lain dalam bentuk apa pun 2. Membayar iuran kebersihan sebesar Rp.1000,- 3. Bersedia menyeragamkan tenda sebagai identitas dari paguyupan pedagang kaki lima hanya yang ada di Surabaya.
  • 9. Lokasi pedagang kaki lima Selama ini lokasi yang menjadi pilihan bagi pedagang kaki lima adalah daerah fasilitas umum padahal tempat tersebut telah dilarang oleh pemkot Surabaya sehingga sering terjadi konflik antara pihak pedagang kaki lima dengan pihak pemkot Surabaya. Pada dasarnya suatu kegiatan sector informal yakni pedagang kaki lima harus memiliki lokasi yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.Sedangkan untuk membeli atau menyewa ruko –roko atau stand-stand di mall pastinya mereka tidak mempunyai modal. Jadi seharusnya Pemerintah harusnya dapat menyediakan ruang kota yang juga tempat umum seperti taman kota, alun alun dsb yang strategis untuk mereka berjualan dan Pemkot dapat menata mereka dengan rapi dan tertib bila perlu ada uang iuran. Karena kejadian selama ini biasanya Pemkot hanya memberikan kompensasi yang kurang untuk mereka mencari tempat lain, atau memindahkan mereka ke tempat yang tidak strategis.
  • 10. Identitas dagang pedagang kaki lima Identitas dagang pedagang kaki lima yang masih kurang jelas, dikarenakan adanya ketidakpedulian para pedagang kaki lima terhadap pengakuan dagang mereka sehingga tidak adanya kekuatan hukum yang mengikat. Selain itu para pkl yang tidak memiliki identitas dagang yang dibuktikan dengan kepemilikan TDU atau Tanda Daftar Usaha, sering kali dikatakan sebagai pedagang kaki lima liar dan mereka sering digusur oleh satpol PP karena tidak memiliki tanda daftar usaha tersebut. Adanya TDU yang ditentukan oleh pemkot Surabaya dianggap menyulitkan pedagang kaki lima. Hal ini dikarenakan syarat untuk memiliki TDU harus melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP ) Surabaya serta jangka waktu TDU hanya 6 bulan. Syarat tersebut memberikan ruang gerak yang sempit bagi pedagang kaki lima yang berasal dari luar kota Surabaya, Padahal pedagang kaki lima kebanyakan berasal dari luar kota Surabaya. Selain itu jangka waktu yang ditentukan sangat pendek sebelum mereka harus membokar lagi. Jadi dalam hal ini para PKL sendiri yang harus memiliki kesadaran hukum untuk mematuhi aturan Pemkot Surabaya agar kota Surabaya menjadi kota yang lebih indah , tertata rapi dan tertib, dan Pemkot Surabaya harus terus melakukan sosialisasi agar para PKL semakin perduli dan sadar hukum akan identitas mereka. Pemkot juga harus memikirkan cara caraa seefisien dan efektif mungkin untuk pengurusan Tanda Daftar Usaha ( TDU).
  • 11. Penggusuran Para PKL liar yang tidak memiliki TDU(Tanda Daftar Usaha) mereka biasanya akan di gusur dengan peringatan sampai di gusur paksa padahal Pedagang kaki lima merupakan salah satu solusi akan masalah tingginya angka pengangguran dan sedikitnya lapangan kerja bagi masyarakat berpendidikan rendah seperti mereka. Pemerintah dalam hal ini tidak dapat menyediakan lahan pengganti bagi mereka untuk melanjutkan usaha mereka , jika pun ada pemerintah menyediakan lahan- lahan yang letaknya kurang strategis yang secara pasti menurunkan dan mematikan profit yang mereka dapatkan dan akhirnya mereka harus gulung tikar dan menjadi pengangguran yang semakin menambah permasalahan bangsa ini. Pemerintah harus mencari cara dan tempat yang baik untuk mereka berdagang ditengah modal mereka yang kecil.
  • 12. Persoalan Pemerintah Kota Surabaya dalam menangani PKL di surabaya yakni penertiban dan penataan PKL. Sulitnya penertiban dan penangananyang dilakukan karena kurangnya kesadaran PKL terhadap aturan dan terganggunya fasilitas umum karena adanya aktivitas dagang mereka. Satpol PP Kodya sebagai eksekutor dalam Penertiban dan Penanganan mengaku sangat lelah dalam penertiban secara terus-menerus, yang dilakukan di daerah tersebut. Penertiban dilakukan dengan melalui pemberitahuan kepada PKL terhadap lokasi yang mereka tempati sebagai lokasi sarana umum. Penanganan dengan cara pemberian surat teguran dari Pemkot kepada kecamatan / kelurahan dimana PKL tersebut menempati lokasi dagang mereka namun penaganan dan penertiban tersebut kurang dihiraukan sehingga Pemkot melalui satpol PP Kodya Surabaya melakukan penggusuran secara tegas, yang selanjutnya dibawa ke pengadilan yang mengarah pada denda sesuai dengan Perda No17 Tahun 2003 dan pemberitahuan secara tegas agar tidak berjualan di lokasi tersebut. Namun penaganan dan penertiban tersebut tidak diindahkan oleh para PKL tersebut sehingga alat dagang dan alat peraga dagang PKL dimusnahkan / dibakar oleh Pemkot yang dilakukan oleh satpol PP Kodya Surabaya.  Penangan dan penertiban tersebut dirasa kurang dapat menyelesaikan permasalahan PKL, karena dengan adanya indikasi PKL tetap kembali pada lokasi yang dilarang untuk dilakukan transaksi jual beli. Dengan adanya hal tersebut pula dapat menimbulkan bertambahnya jumlah PKL mengigat lokasi tersebut padat akan daya beli. Sehingga penanganan dan penertiban PKL yang dilakukan oleh Pemkot kurang dapat memberikan jalan keluar bagi PKL di Surabaya.  Kebijakan Pemkot dalam menangani permasalahan pedagang kaki lima
  • 13. Pemkot mengambil kebijakan untuk mengeluarkan Perda No 17 Tahun 2003 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima. Kebijakan ini bertujuan untuk mengembalikan ketertiban dan keindahan kota dengan konsekuensi harus menertibkan pedagang kaki lima, oleh karena itu kebijakan ini cenderung dinilai oleh beberapa pihak sebagai kebijakan yang kontraproduktif dan cenderung sepihak. Pola penanganan pedagang kaki lima yang ada di perkotaan hendaknya tidak menggunakan pola politik karena penanganan pedagang kaki lima ini jika tidak berhasil akan menimbulkan efek yang besar bagi tatanan kota Surabaya. Oleh karena itu pemerintah kota Surabaya dituntut untuk memiliki strategi yang efektif dalam merumuskan kebijakannya agar tidak merugikan semua pihak. Berikut model-model penanganan yang dilakukan Pemkot dalam upaya menertipkan pedagang kaki lima yaitu sebagai berikut : 1. Memberikan penyuluhan atau kampanye penaataan PKL 2. Diberi toleransi untuk membereskan dagangannya sampai batas waktu yang ditentukan dan bila tiba waktunya harus dipindah atau penggusuran tiba-tiba. 3. Pemindahan atau relokasi pada daerah yang baru. 4. Bantuan Dana
  • 14. kebijakan publik yang di ambil Pemkot sebaiknya memuat 3 elemen yakni : a. Identifikasi dan tujuan yang ingin dicapai Dalam hal ini identifikasi pada permasalahan PKL dan kepentingan PKL. Dan tujuan yang ingin dicapai adalah menyelesaikan persoalan PKL b. Taktik atau strategi dan berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam hal ini mengacu pada kesadaran hukum PKL terhadap Perda No.17 Tahun 2003 yang telah dibuat dan diimplementasikan pada mereka. Taktik dan strategi yang digunakan adalah melalui pemberian penyuluhan yang efektif dan menyeluruh bagi para PKL. Pemberian reward bagi PKL yang dalam pola perilakunya mencerminkan kedisiplinan terhadap aturan maupun aturan yang berlaku. Dan penunjukkan leader/agent dari internal kelompok mereka yakni anggota dari paguyuban mereka sendiri yang dibentuk melalui paguyuban PKL yang ada. c. Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dan taktik maupun strategi di atas.( Harold dalam Wibowo,2004:25) Dalam penyediaan penyuluhan secara efektif dan menyeluruh, jika pemkot mampu mengakomodasi seluruh PKL yang ada di Surabaya dengan cara pengidentifikasian PKL secara legal sehingga seluruh PKL yang ada mendapatkan penyuluhan tersebut. Dalam pemberian reward disini, diharapkan lebih merangsang PKL untuk lebih berdisiplin diri dalam proses kegiatannya sehari-hari sehingga tujuan PKL dan tujuan Pemkot terhadap lingkungan kota dapat terjaga dengan baik. Dan pemkot juga dapat mengakomodasi komunikatif diantara kedua belah pihak dengan baik melalui peguyuban-paguyuban yang ada. Jadi antara hukum dan kebijakan publik adalah pemahaman bahwa pada dasarnya kebijakan publik umumnya harus didelegasikan dalam bentuk hukum dan pada dasarnya sebuah hukum adalah hasil dari kebijakan publik.
  • 15. A. Kesimpulan  Pada umumnya kendala-kendala yang ditemui oleh pihak PKL yang ada di Surabaya yakni sebagai berikut : 1. Modal bagi usaha mereka. 2. Tempat Usaha (Lokasi PKL) yang sesuai dengan daya pembeli sehingga PKL meraut keuntungan yang sesuai. 3. Identitas Dagang PKL sebagai perdagangan yang harus dikembangkan dan diberdayakan dalam sektor informal yang tumbuh kembang di Kota Surabaya.  Dan pada umumnya pula kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak Pemerintah Kota Surabaya yakni sebagai berikut : 1. Pemberian penyuluhan atau kampanye penaataan PKL yang kurang efektif. 2. Pemberikan toleransi untuk membereskan dagangannya sampai batas waktu yang ditentukan dan bila tiba waktunya harus dipindah atau penggusuran tiba-tiba. 3. Pemindahan atau relokasi pada daerah yang baru, yang mengalami misscominication dengan pihak PKL.  Guna menangani kendala-kendala tersebut perlu dilakukan suatu upaya dalam menangani persoalan PKL dan Pemkot Surabaya, yakni dengan cara sebagai berikut : 1. Memberikan penyuluhan atau kampanye penaataan PKL 2. Diberi toleransi untuk membereskan dagangannya sampai batas waktu yang ditentukan dan bila tiba waktunya harus dipindah atau penggusuran tiba-tiba. 3. Pemindahan atau relokasi pada daerah yang baru yang juga dapat tetap mendukung usaha dari pedagang kaki lima tersebut yakni daerah daerah yang strategis.
  • 16. B. Saran Pemerintah Kota Surabaya dalam membuat kebijakan tentang penataan dan pemberdayaan Pedagnag Kaki Lima diharapkan lebih memahami persoalan Pedagang Kaki Lima sehingga dalam kebijakannnya bersifat adil. Selain itu PKL dan Pemkot dapat menfungsikan komunikasi diantara mereka melalui lembaga PKL yakni paguyuban PKL secara keseluruhan.Masalah PKL bukan hanya menjadi masalah bangsa Indonesia saja tapi juga Negara berkembang lainnya. Masalah PKL juga telah coba diatasi oleh kota-kota di negara berkembang yang berniat mengubah kebijakan terhadap sektor informal dari yang sifatnya “melecehkan” (harassment) kepada “penerimaan” (acceptance). Pemerintah Kota Cebu di Filipina, misalnya, secara informal menerapkan “Maximum Tolerance Policy” terhadap PKL, organisasi PKL pun mulai mengubah strateginya dari politik konfrontasi menjadi strategi lobbying dan keterlibatan. Pemerintah Kota Cebu mengizinkan PKL berjualan di satu sisi jalan di area-area tertentu; atau mengizinkan PKL beroperasi pada jam-jam tertentu; menyeragamkan ukuran, warna, dan bentuk lapak PKL sehingga terlihat rapih; tidak menerapkan kebijakan penggusuran kecuali jika ada keluhan yang disampaikan secara resmi ke kantor walikota atau instansi pemerintah lainnya; menjaga agar kebersihan dan sanitasi terjaga baik; serta menerapkan transparansi dalam penarikan retribusi. Dan tidak ada salahnya Indonesia belajar dari Negara-negara berkembang lainnya.