Epistemologi Al-Irfani membahas pengetahuan yang diperoleh secara langsung melalui penyinaran Tuhan kepada hamba-Nya, bukan melalui indra. Irfani berarti pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman spiritual keagamaan secara langsung. Sumber irfani berasal dari Islam, meskipun perkembangannya dipengaruhi faktor luar seperti Yunani, Kristen, Hindu.
2. Makna Irfani berasal dari kata irfan yang dalam bahasa
arab merupakan bentuk dasar (masdar) dari kata arafa
yang semakna dengan ma’rifat. Singkatnya pengertian
Irfani adalah model metodologi berfikir yang didasarkan
atas pendekatan dan pengalaman langsung(direct
exprience) atas realitas spritual keagamaan, berbeda
dengan sasaran bayani yang bersifat eksoteris, sasaran
bidik irfani adalah bagian esoteris(batin) teks, karena itu
rasio berperan sebagai alat untuk menjelaskan berbagai
pengalaman spritual tersebut.
3. Pertama menganggap bahwa irfan islam berasal dari
sumber Persia dan Majusi, seperti yang disampaikan Dozy
dan Thoulk.
Kedua,irfan berasal dari sumber-sumber Kristen, seperti
dikatakan Von Kramer, Ignaz,Goldziher,Nicholson,Asin
Palacios dan O’lery.
Ketiga, irfan ditimba dari India, seperti pendapat horten
dan hortman.
Keempat, irfan beraal dari sumber-sumber
yunani,khususnya neo-platonisme dan hermes, seperti
disampaikan O’leary dan Nicholson.
4. 1. Fase pembibitan yaitu disebut irfan baru ada dalam bentuk laku
zuhud (askestisme).
2. Fase kelahiran yaitu zuhid dilakukan atas dasar cinta kepada
Tuhan, bebas dari rasa takut atau harapan mendapat pahala.
3. Fase pertumbuhan yaitu dimana tokoh sufisme mulai menaruh
perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan jiwa dan tingkah
laku, sehingga sufisme menjadi moral keagamaan (akhlaq).
4. Fase puncak yaitu mencapai masa gemilang dan pada fase
puncak ini banyak besar yang lahir dan menulis tentang irfan.
5. Fase spesikasi yaitu irfani terpecah dalam dua aliran yaitu, irfan
sunni menurut istilah taftazani yang cendrung kepada prilaku
praktis (etika), dalam bentuk tarikat-tarikat, dan irfan teoritis yang
di dominasi pemikiran filsafat.
6. Fase kemunduran yaitu irfan tidak mengalami perkembangan
berarti, bahkan mengalami kemunduran.
6. Untuk bisa menerima limpahan pengetahuan
(kasyf), seseorang yang biasan disebut salik
(penempuh jalan spiritual) harus menyelesaikan
jenjang-jenjang kehidupan spiritual.
(1) Taubat
(2) Wara’
(3) Zuhud,
(4) Faqir
(5) Sabar
(6) Tawakkal
(7) Ridla
7. Pengetahuan irfani ini tidak diperoleh
melalui representasi atau data-data indera
apapun, bahkan objek eksternal sama
sekali tidak berfungsi dalam pembentukan
gagasan umum pengetahuan ini.
8. Ini merupakan tahap terakhir dari proses
pencapaian pengetahuan irfani, dimana
pengetahuan mistik diinterpresentasikan
dan diungkapkan kepada orang lain lewat
ucapan atau tulisan.
9. Dalam irfani di gunakan konsep dzahir dan
batin. Batin adalah hakikat dari sumber
pengetahuan, sedangkan dzahir adalah
teks(al-Qur’an dan al-Hadits) sebagai
pelindung dan penyinar.
10. Epistemologi Al-Irfani yaitu pengetahuan, disni
pengetahuan diperoleh melalui penyinaran
hakekat oleh Tuhan kepada hamba-Nya(kasyf).
Irfani berarti pengetahuan, dimana pengetahuan
ini diperoleh secara langsung lewat pengalaman
(experiment) atas realitas spiritual keagamaan.
Sumber asal irfani berasal dari sumber islam
sendiri, tetapi dalam perkembangannya diperoleh
oleh faktor luar, yunani, kristen, hindu dan yang
lainnya.