SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
BAB I

                                          PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

        Masyarakat madani(civil society) sudah sejak awal tahun 1990an menjadi perbincangan
dikalangan para ilmuan di Indonesia. Masyarkat madani merupakan elemen penting dalam
demokrasi, meskipun praktek demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan
semestinya, pembangunan masyarakat madani menjadi perhatian tidak saja di kalangan
cendekiawan tetapi pemerintah dan masyarakat (terdidik) yang lebih luas, yang semakin menyadari
pentingnya masyarakat madani dalam rangka mewujudkan system politik dan ekonomi serta budaya
yang lebih demokratis yang sedang dilandasi reformasi itu sehingga dapat diarahkan kepada konsep
masyarakat madani sebagai acuan baru. Dilihat dari aspek ekonomi, penciptaan dan pengembangan
masyarakat madani berarti menciptakan dan mengembangkan system prekonomian yang
memberikan kesempatan yang sama kepada para pelaku ekonomi.

        Masyarakat madani, konsep ini merupakan penerjemahan istilah dari konsep civil
society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada
simposium Nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival istiqlal, 26 September 1995 di
Jakarta. Konsep yang diajukan oleh Anwar Ibrahim ini hendak menunjukkan bahwa masyarakat yang
ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju.

         Menurut Quraish Shibab, masyarakat Muslim awal disebut umat terbaik karena sifat-sifat
yang menghiasi diri mereka, yaitu tidak bosan-bosan menyeru kepada hal-hal yang dianggap baik
oleh masyarakat selama sejalan dengan nilai-nilai Allah (al-ma’ruf) dan mencegah kemunkaran.
Selanjutnya Shihab menjelaskan, kaum Muslim awal menjadi “khairu ummah” karena mereka
menjalankan amar ma’ruf sejalan dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya. (Quraish Shihab, 2000,
vol.2: 185).

       Perujukan terhadap masyarakat Madinah sebagai tipikal masyarakat ideal bukan pada
peniruan struktur masyarakatnya, tapi pada sifat-sifat yang menghiasi masyarakat ideal ini. Seperti,
pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar yang sejalan dengan petunjuk Ilahi, maupun persatuan yang
kesatuan yang ditunjuk oleh ayat sebelumnya (lihat, QS. Ali Imran [3]: 105).

        Kita juga harus meneladani sikap kaum Muslim awal yang tidak mendikotomikan antara
kehidupan dunia dan akhirat. Mereka tidak meninggalkan dunia untuk akhiratnya dan tidak
meninggalkan akhirat untuk dunianya. Mereka bersikap seimbang (tawassuth) dalam mengejar
kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika sikap yang melekat pada masyarakat Madinah mampu
diteladani umat Islam saat ini, maka kebangkitan Islam hanya menunggu waktu saja.

1.2 Rumusan Masalah
BAB II

                                           PEMBAHASAN

2.1 Konsep Masyarakat Madani

           Konsep “masyarakat madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep “civil
   society”. Orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar Ibrahim dan
   dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Pemaknaan civil society sebagai masyarakat
   madani merujuk pada konsep dan bentuk masyarakat Madinah yang dibangun Nabi
   Muhammad. Masyarakat Madinah dianggap sebagai legitimasi historis ketidakbersalahan
   pembentukan civil society dalam masyarakat muslim modern.

           Makna Civil Society “Masyarakat sipil” adalah terjemahan dari civil society. Konsep civil
   society lahir dan berkembang dari sejarah perKumulan masyarakat. Cicero adalah orang Barat
   yang pertama kali menggunakan kata “societies civilis” dalam filsafat politiknya. Konsep civil
   society pertama kali dipahami sebagai negara (state). Secara historis, istilah civil society berakar
   dari pemikir Montesque, JJ. Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga orang ini mulai menata
   suatu bangunan masyarakat sipil yang mampu mencairkan otoritarian kekuasaan monarchi-
   absolut dan ortodoksi gereja (Larry Diamond, 2003: 278).

          Antara Masyarakat Madani dan Civil Society sebagaimana yang telah dikemukakan di
   atas, masyarakat madani adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan konsep di luar
   menjadi “Islami”. Menilik dari subtansi civil society lalu membandingkannya dengan tatanan
   masyarakat Madinah yang dijadikan pembenaran atas pembentukan civil society di masyarakat
   Muslim modern akan ditemukan persamaan sekaligus perbedaan di antara keduanya.

          Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah civil society
   merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas adalah buah dari gerakan Renaisans;
   gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan. Sehingga civil society mempunyai moral-
   transendental yang rapuh karena meninggalkan Tuhan.

           Konsep masyarakat madani dalam islam merujuk tumbuh dan berkembangnya
   masyarakat etis (ethical society)(QS 3:110), yakni masyarakat yang punya kesadarn etis sehingga
   mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap berlakunya nilai-nilai peradaban yang
   bersumber dari ajaran-ajaran agama. Dalam perspektif islam,civil society atau masyarakat
   madani mengacu pada penciptaan Pradaban, kata al-din(agama)terkait dengan kata al-
   tamaddun (peradaban). Kedua kata itu menyatu dalam pengertia al-madinah yang artinya itu
   secara harfiyah adalah Kota. Dengan demikian masyarakat madani mengandung 3 unsur pokok
   1)agama, (2)peradaban (3)dan perkotaan. Disini agama merupakan sumber,peradaban adalah
   prosesnya, dan masyarakat kota adalah hasilnya.
2.2 Pengertian Masyarakat Madani


             Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil
   atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat
   hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah” yang berarti peradaban.
   Oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradap.

             Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri
   dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan
   keduanya ibarat ikan dengan air, disini ini membahas tentang masyarakat madani yang
   umumnya dikenal dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya,
   sejaraha pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur-
   unsur di dalamnya

       Di bawah ini adalah beberapa definisi masyarakat madani :

        1.     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah masyarakat
               yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan
               teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
        2.     Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi sosial
               yang berada di luar pengaaruh negara dan model yang tersusun dari lingkungan
               masyarakat paling akrab seperti keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan
               dan berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat.
        3.     Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk
               pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di
               Madinah, sebagai masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri antara
               lain : egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi dan
               musyawarah.
        4.     Menurut Ernest Gellner, Civil Society (CS) atau Masyarakat Madani (MM)merujuk
               pada mayarakat yang terdiri atas berbagai institusi non pemerintah yang otonom dan
               cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara.
        5.     Menurut Cohen dan Arato, CS atau MM adalah suatu wilayah interaksi sosial diantara
               wilayah ekonomi, politik dan Negara yang didalamnya mencakup semua kelompok-
               kelompok sosial yang bekerjasama membangun ikatan-ikatan sosial diluar lembaga
               resmi, menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public
               good).
        6.     Menurut Muhammad AS Hikam, CS atau MM adalah wilayah-wilayah kehidupan
               sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary),
keswasembadaan (self-generating), keswadayaan (self-supporing),dan kemandirian
                yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma dan
                nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
         7.     Menurut M. Ryaas Rasyid, CS atau MM adalah suatu gagasan masyarakat yang
                mandiri yang dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari kelompok-
                kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-perkumpulan, serta lembaga-lembaga
                yang saling berhadapan dengan negara.
         8.     Menurut kelompok kami, Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab,
                menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu
                pengetahuan, dan teknologi.

                       Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya
                dalam Q.S. Saba’ ayat 15:

                        “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat
                kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada
                mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan
                bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu)
                adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.

      2.2.1 Masyarakat Madani Dalam Sejarah

                     Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai
              masyarakat madani, yaitu:

              1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.
              2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah
                 SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan
                 beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi
                 kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan
                 kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi,
                 menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap
                 keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk
                 memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.


2.3 Ciri-Ciri Masyarakat Madani
      2.3.1     Ciri-ciri utama masyarakat madani adalah sebagai berikut:
       1. Lahir secara mandiri, dibentuk oleh masyarakat sendiri tanpa campur tangan negara.
       2. Keanggotaan bersifat sukarela, atas kesadaran masing-masing anggota.
       3. Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya), tidak bergantung bantuan pemerintah.
       4. Bebas dan mandiri dari kekuasaan negar sehingga berani mengontrol kebijakan negara.
       5. Tunduk pada hukum yang berlaku atau norma yag disepakati bersama.
2.3.2   Beberapa karakteristik masyarakat madani yaitu:
1. Free Public Sphere(ruang publk yang bebas), Ruang publik yang diartikan sebagai
    wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap
    kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam
    menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat,
    berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
2. Musyawarah dan Demokratisasi, karena masyarakat madani merupakan masyarakat
    demokrasi yang terbangun dengan meneggakan.
3. Penegakan hukum dan keadilan pada siapapun dan kapanpun walaupun terhadap
    keluarga sendiri (keadilan sosial)
4. Toleransi dan pluarisme, yakni sikap kewajiban pribadi dan sosial yang bersedia melihat
    diri sendiri tidak selalu benar, memandang yang lain dengan penghargan, betapapun
    perbedaan yang ada.
5. Penghargaan, yakni adanya penghargaan kepada orang yang berprestasi, bukan
    kesukaan, keturunan, ras, dan sebagainya.
2.4 Proses Menuju Masyarakt Madani

            Sebagaimana dikatakan Ryaa Ryasyid, sebuah masyarakat madani (civil
    society) haruslah mandiri, tidak begitu terntung pada peran pemerintah atau negara.
    Barangkali, diantara organisasi sosial dan politik yang patut dicatat dan meiliki kemandirian
    cukup tinggi adalah organisasi yang termasuk dalam kelompok lembaga swadaya masyarakat
    (LSM) atau Non-Governmental Organization (NGO) yang di Indoneisajumlahnya mencapai
    ratusan.

            Sesungguhnya kehadiran Masyarakat Madani sebagai sebuah kenyataan, sebenarnya
    telah menandai meledaknya semacam “revolusi intelektual” , yaitu meningkatnya kesadaran
    warga negara dalam menjalankan hak dan kewajiban secara independen. Dan sebenarnya
    model masyarakat dengan otononi yang relatif kuat itulah yang dapat mejamin berkembangnya
    demokrasi, walaupun Masyarakat Madani tersebut bukanlah suatu syarat mutlak untuk
    membangun demokrasi. Dengan kata lain, “ Masyarakat Madani Ada Tanpa Negara,Negara
    Anarkis Tanpa Masyarakat Madani, Otoriter atau Totaliter…”

    2.4.1     Masyarakat Madani di Indonesia : Paradigma dan Praktik

               Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani) bahkan jauh
       sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh
       kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam dalam
       perjuangan merebut kemerdekaan, selain berperan sebagai organisasi perjuangan
       penegakan HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial, organisasi berbasis islam,
       seperti Serikat Islam (SI), Nadlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, telah menunjukan
       kiprahnya sebagai komponen civil society yang penting dalam sejarah perkembangan
       masyarakat sipil di Indonesia.Terdapat beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli
       tentang bagaimana seharusnya bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia :

              Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan
       bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari
       dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara.

                Kedua, pandangan reformasi sistem politk demokrasi, yakni pandangan yang
       menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada
       pembangunan ekonomi, dalam tataran ini, pembangunan institusi politik yang demokratis
       lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan ekonomi.

              Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama
       pembangunan demokrasi, pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara dua
       pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi, berbeda
       dengan dua pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan proses pendidikan dan
       penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah.

              Bersandar pada tiga paradigma diatas, pengembangan demokrasi dan masyarakat
       madani selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan tersebut, sebaliknya
       untuk mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan
gabungan strategi dan paradigma, setidaknya tiga paradigma ini dapat dijadikan acuan
dalam pengembangan demokrasi di masa transisi sekarang melalui cara :

    1. Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas
       menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri
       secara politik dan ekonomi, dengan pandangan ini, negara harus menempatkan diri
       sebagai regulator dan fasilitator bagi pengembangan ekonomi nasional, tantangan
       pasar bebas dan demokrasi global mengharuskan negara mengurangi perannya
       sebagai aktor dominan dalam proses pengembangan masyarakat madani yang
       tangguh.
    2. Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga
       demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi, sikap pemerintah
       untuk tidak mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang dilakukan oleh
       lembaga yudikatif merupakan salah satu komponen penting dari pembangunan
       kemandirian lembaga demokrasi.
    3. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara
       secara keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan demokrasi
       yang dilakukan secara terus-menerus melalui keterlibatan semua unsur masyarakat
       melalu prinsip pendidikan demokratis, yakni pendidikan dari, oleh dan untuk warga
       negara.
2.4.2 Gerakan Sosial untuk Memperkuat Masyarakat Madani (Civil Society)

         Keberadaan masyarakat madani tidak terlepas dari peran gerakan sosial, gerakan
sosial dapat dipadankan dengan perubahan sosial atau masyarakat sipil yang didasari oleh
pembagian tiga ranah, yaitu negara (state), perusahaan atau pasar, dan masyarakat sipil.
Berdasarkan pembagian ini, maka terdapat gerakan politik yang berada diranah negara dan
gerakan ekonomi. Pembagian ini telah dibahas juga oleh Sidney Tarrow yang melihat
political parties berkaitan dengan gerakan politik, yakni sebagai upaya perebutan dan
penguasaan jabatan politik oleh partai politik melalui pemilu., gerakan ekonomi berkaitan
dengan lobby dimana terdapat upaya melakukan perubahan kebijakan publik tanpa harus
menduduki jabatan politik tersebut.

        Berdasarkan pemetaan diatas, secara empiris ketigaya dapat saling bersinergi, pada
ranah negara dapat menjadi beberapa gerakan politik yang dilakukan oleh parpol dalam
pemilu yang mengusung masalah yang juga didukung oleh gerakan sosial. Sebagai contoh
gerakan sosial oleh masyarakat sipil seperti mereka yang pro atau anti Rancangan Undang-
undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) mempunyai kaitan dengan kelompok atau
parpol di ranah politik maupun kelompok bisnis pada sisi yang lain.

2.4.3   Organisasi Non Pemerintah dalam Ranah Masyarakat Madani (Civil Society)

          Istilah Organisasi Non Pemerintah adalah terjemahan NGO (Non-Governmental
Organization). Yang telah lama dikenal dalam pergaulan internasional, istilah ini merujuk
pada organisasi non negera yang mempunyai kaitan dengan organisasi non pemerintah,
istilah ini perlahan-lahan menyebar dan dipakai oleh komunitas internasional.
Dalam arti umum, pengertian organisasi non pemerintah mencakup semua
organisasi masyarakat yang berada diluar struktur dan jalur formal pemerintah, dan tidak
dibentuk oleh atau merupakan bagian dari birokrasi pemerintah, karena cakupan
pengertiannya yang luas, penggunaan istilah organisasi non pemerintah sering
membingungkan dan juga bisa mengaburkan pengertian organisasi atau kelompok
masyarakat yang semata-mata bergerak dalam rangka pembangunan sosial-ekonomi
masyarakat tingkat bawah, istilah organisasi non pemerintah bagi mereka yang tidak setuju
memakai istilah ini berpotensi memunculkan pengertian tidak menguntungkan. Pemerintah
khususnya menolak menggunakan istilah itu dengan alasan makna organisasi non
pemerintah terkesan “ memperhadapkan “ serta seolah-olah “ oposan pemerintah,
pengertian organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya yang bersifat non pemerintah, di
dalamnya bisa termasuk serikat kerja, kaum buruh, himpunan para petani atau nelayan,
rumah tangga, rukun warga, yayasan sosial, lembaga keagamaan, klub olahraga,
perkumpulan mahasiswa, organisasi profesi, partai politik, atau pun asosiasi bisnis swasta.
BAB III

                                           PENUTUP

3.1 Kesimpulan

           Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar terciptanyakesejahteraan umat maka
  kita sebagai generasi penerus supaya dapat membuat suatu perubahan yang signifikan. Selain itu,
  kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang
  ini. Agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun beberapa
  kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan materi yang ada di bab II ialah bahwa di
  dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al-
  Qur’an dan As-Sunnah yang diamanatkan oleh Rasullullah kepada kita sebagai umat akhir zaman.
  Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan masyarakat madani itu dan
  bagaimana cara menciptakan suasana pada masyarakat madani tersebut, serta ciri-ciri apa saja
  yang terdapat pada masyarakat madani sebelum kita yakni pada zaman Rasullullah.

          Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada potensi
  manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri manusia
  sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi
  yang dimiliki oleh seseorang dalam membangun agama Islam maka akan semakin baik pula
  hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki potensi yang kurang di dalam
  membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh karena itu, marilah kita
  berlomba-lomba dalam meningkatkan potensi diri melalui latihan-latihan spiritual dan praktek-
  praktek di masyarakat.

         Maka diharapkan kepada kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat
  mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui
  peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta
  menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam
  dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.
  Demikianlah makalah rangkuman materi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini
  semoga di dalam penyusunan ini dapat dimengerti kata-katanya sehingga tidak menimbulkan
  kesalahpahaman di masa yang akan datang.

3.2 Saran

            Demikianlah pembahasan tentang masyarakat madani yang dapat kami kami sampaikan
  pada kesempatan kali ini semoga dapat dimengerti kata-katanya sehingga tidak menimbulkan
  kesalahpahaman di masa yang akan datang, kami meminta maaf jika terdapat kesalahan dan
  kekurangan di dalamnya, semoga para pembaca, pendengar dan guru pembimbing dapat
  memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, demi kesempurnaan penyusunan
  makalah berikutnya. Wassalamu’alaiku wr.wrb.
DAFTAR PUSTAKA

Suito, Deny. 2006. Membangun Masyarakat Madani. Centre For Moderate Muslim Indonesia:
Jakarta.

Mansur, Hamdan. 2004. Materi Instrusional Pendidikan Agama Islam. Depag RI: Jakarta.

http://vexillum-nsr.blogspot.com/2012/02/masyarakat-madani.html

http://www.crayonpedia.org/mw/Ciri-Ciri_Masyarakat_Madani

https://www.google.co.id/search?q=materi+menuju+masyarakat+++madani&rlz=1C1GGGE_enID48
1ID481&aq=f&sugexp=chrome,mod=16&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://budaya-masyarakat-madani.blogspot.com/

https://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-
ab&q=pengertian+masyarakat+madani&oq=pengertian+masyarakat+madani&gs_l=hp.3...516129.51
9719.1.520049.16.15.0.0.0.6.620.2700.3-
6j0j1.7.0...0.0...1c.1.bta6pTAcc6M&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=d5f326b1a48d468
8&biw=1366&bih=595

http://halil-materipkn.blogspot.com/2009/12/bab-2-budaya-demokrasi-menuju_9646.html

https://www.google.co.id/#hl=id&output=search&sclient=psy-
ab&q=menuju+masyarakat+madani&oq=menuju+masyarakat+madani&gs_l=hp.3...9350.15910.0.16
190.26.18.0.0.0.0.1510.2880.7-1j1.2.0...0.0...1c.1.a_-
hubHuD2Y&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=d5f326b1a48d4688&biw=1366&bih=595

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniMakalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniDwi Oktalidiasari
 
Tugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madaniTugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madanitio_arkarna
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniWahyuni Jrs
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat MadaniAZA Zulfi
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptPamulang University
 
Tulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat MadaniTulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat MadaniYusni Sinaga
 
Presentasi Masyarakat Madani Lengkap
Presentasi Masyarakat Madani LengkapPresentasi Masyarakat Madani Lengkap
Presentasi Masyarakat Madani LengkapRezky Maulana
 
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat MadaniSeminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat MadaniRizki Basuki
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraPuspita Yudaningrum
 

Mais procurados (20)

Makalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniMakalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madani
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
Tugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madaniTugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madani
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Ciri ciri masyarakat madani
Ciri ciri masyarakat madaniCiri ciri masyarakat madani
Ciri ciri masyarakat madani
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
 
Tulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat MadaniTulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat Madani
 
Presentasi Masyarakat Madani Lengkap
Presentasi Masyarakat Madani LengkapPresentasi Masyarakat Madani Lengkap
Presentasi Masyarakat Madani Lengkap
 
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat MadaniSeminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
Seminar PKn- Pertanyaan Seputar Masyarakat Madani
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 

Semelhante a Menuju masyarakat madani

Tugas agama kelompok 7
Tugas agama kelompok 7Tugas agama kelompok 7
Tugas agama kelompok 7Dia Cahyawati
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniKartika Dwi Rachmawati
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniBilhad Hard
 
ppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxDeviNovita48
 
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxSejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxIzzulHaqFirmanMaulan
 
Soeharto3
Soeharto3Soeharto3
Soeharto3La Mone
 
CIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptx
CIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptxCIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptx
CIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptxssuser0622a4
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Lidya Dalovya
 
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatMakalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatRicoPradanaPutra
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani friscayunita
 
Masyarakat Madani.pptx
Masyarakat Madani.pptxMasyarakat Madani.pptx
Masyarakat Madani.pptxJimatul Arrobi
 
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMasyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMawarPutri10
 

Semelhante a Menuju masyarakat madani (20)

Tugas agama kelompok 7
Tugas agama kelompok 7Tugas agama kelompok 7
Tugas agama kelompok 7
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madani
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
ppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptx
 
Masyarakat Madani Agama Islam
Masyarakat Madani Agama IslamMasyarakat Madani Agama Islam
Masyarakat Madani Agama Islam
 
4-Masyarakat-.pptx
4-Masyarakat-.pptx4-Masyarakat-.pptx
4-Masyarakat-.pptx
 
4-Madani(1).pptx
4-Madani(1).pptx4-Madani(1).pptx
4-Madani(1).pptx
 
4-Masyarakat-Madani(1).pptx
4-Masyarakat-Madani(1).pptx4-Masyarakat-Madani(1).pptx
4-Masyarakat-Madani(1).pptx
 
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxSejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
 
Soeharto3
Soeharto3Soeharto3
Soeharto3
 
Manusia dan Peradaban
Manusia dan PeradabanManusia dan Peradaban
Manusia dan Peradaban
 
CIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptx
CIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptxCIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptx
CIVIL SOCIETY, DEFINISI.pptx
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
 
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatMakalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
 
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
 
Masyarakat Madani.pptx
Masyarakat Madani.pptxMasyarakat Madani.pptx
Masyarakat Madani.pptx
 
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMasyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
 

Mais de Rifka Marwani

Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasRifka Marwani
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse
Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouseKehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse
Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouseRifka Marwani
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranRifka Marwani
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 

Mais de Rifka Marwani (8)

Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse
Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouseKehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse
Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al Quran
 
Iman kepada kitab
Iman kepada kitabIman kepada kitab
Iman kepada kitab
 
Midwifery of canada
Midwifery of canadaMidwifery of canada
Midwifery of canada
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 

Último

LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 

Último (20)

LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 

Menuju masyarakat madani

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat madani(civil society) sudah sejak awal tahun 1990an menjadi perbincangan dikalangan para ilmuan di Indonesia. Masyarkat madani merupakan elemen penting dalam demokrasi, meskipun praktek demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan semestinya, pembangunan masyarakat madani menjadi perhatian tidak saja di kalangan cendekiawan tetapi pemerintah dan masyarakat (terdidik) yang lebih luas, yang semakin menyadari pentingnya masyarakat madani dalam rangka mewujudkan system politik dan ekonomi serta budaya yang lebih demokratis yang sedang dilandasi reformasi itu sehingga dapat diarahkan kepada konsep masyarakat madani sebagai acuan baru. Dilihat dari aspek ekonomi, penciptaan dan pengembangan masyarakat madani berarti menciptakan dan mengembangkan system prekonomian yang memberikan kesempatan yang sama kepada para pelaku ekonomi. Masyarakat madani, konsep ini merupakan penerjemahan istilah dari konsep civil society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada simposium Nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang diajukan oleh Anwar Ibrahim ini hendak menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju. Menurut Quraish Shibab, masyarakat Muslim awal disebut umat terbaik karena sifat-sifat yang menghiasi diri mereka, yaitu tidak bosan-bosan menyeru kepada hal-hal yang dianggap baik oleh masyarakat selama sejalan dengan nilai-nilai Allah (al-ma’ruf) dan mencegah kemunkaran. Selanjutnya Shihab menjelaskan, kaum Muslim awal menjadi “khairu ummah” karena mereka menjalankan amar ma’ruf sejalan dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya. (Quraish Shihab, 2000, vol.2: 185). Perujukan terhadap masyarakat Madinah sebagai tipikal masyarakat ideal bukan pada peniruan struktur masyarakatnya, tapi pada sifat-sifat yang menghiasi masyarakat ideal ini. Seperti, pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar yang sejalan dengan petunjuk Ilahi, maupun persatuan yang kesatuan yang ditunjuk oleh ayat sebelumnya (lihat, QS. Ali Imran [3]: 105). Kita juga harus meneladani sikap kaum Muslim awal yang tidak mendikotomikan antara kehidupan dunia dan akhirat. Mereka tidak meninggalkan dunia untuk akhiratnya dan tidak meninggalkan akhirat untuk dunianya. Mereka bersikap seimbang (tawassuth) dalam mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika sikap yang melekat pada masyarakat Madinah mampu diteladani umat Islam saat ini, maka kebangkitan Islam hanya menunggu waktu saja. 1.2 Rumusan Masalah
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Masyarakat Madani Konsep “masyarakat madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep “civil society”. Orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Pemaknaan civil society sebagai masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk masyarakat Madinah yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat Madinah dianggap sebagai legitimasi historis ketidakbersalahan pembentukan civil society dalam masyarakat muslim modern. Makna Civil Society “Masyarakat sipil” adalah terjemahan dari civil society. Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah perKumulan masyarakat. Cicero adalah orang Barat yang pertama kali menggunakan kata “societies civilis” dalam filsafat politiknya. Konsep civil society pertama kali dipahami sebagai negara (state). Secara historis, istilah civil society berakar dari pemikir Montesque, JJ. Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga orang ini mulai menata suatu bangunan masyarakat sipil yang mampu mencairkan otoritarian kekuasaan monarchi- absolut dan ortodoksi gereja (Larry Diamond, 2003: 278). Antara Masyarakat Madani dan Civil Society sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, masyarakat madani adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan konsep di luar menjadi “Islami”. Menilik dari subtansi civil society lalu membandingkannya dengan tatanan masyarakat Madinah yang dijadikan pembenaran atas pembentukan civil society di masyarakat Muslim modern akan ditemukan persamaan sekaligus perbedaan di antara keduanya. Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah civil society merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas adalah buah dari gerakan Renaisans; gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan. Sehingga civil society mempunyai moral- transendental yang rapuh karena meninggalkan Tuhan. Konsep masyarakat madani dalam islam merujuk tumbuh dan berkembangnya masyarakat etis (ethical society)(QS 3:110), yakni masyarakat yang punya kesadarn etis sehingga mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap berlakunya nilai-nilai peradaban yang bersumber dari ajaran-ajaran agama. Dalam perspektif islam,civil society atau masyarakat madani mengacu pada penciptaan Pradaban, kata al-din(agama)terkait dengan kata al- tamaddun (peradaban). Kedua kata itu menyatu dalam pengertia al-madinah yang artinya itu secara harfiyah adalah Kota. Dengan demikian masyarakat madani mengandung 3 unsur pokok 1)agama, (2)peradaban (3)dan perkotaan. Disini agama merupakan sumber,peradaban adalah prosesnya, dan masyarakat kota adalah hasilnya.
  • 3. 2.2 Pengertian Masyarakat Madani Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah” yang berarti peradaban. Oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradap. Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat ikan dengan air, disini ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya dikenal dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejaraha pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur- unsur di dalamnya Di bawah ini adalah beberapa definisi masyarakat madani : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu. 2. Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi sosial yang berada di luar pengaaruh negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat. 3. Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain : egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi dan musyawarah. 4. Menurut Ernest Gellner, Civil Society (CS) atau Masyarakat Madani (MM)merujuk pada mayarakat yang terdiri atas berbagai institusi non pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara. 5. Menurut Cohen dan Arato, CS atau MM adalah suatu wilayah interaksi sosial diantara wilayah ekonomi, politik dan Negara yang didalamnya mencakup semua kelompok- kelompok sosial yang bekerjasama membangun ikatan-ikatan sosial diluar lembaga resmi, menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public good). 6. Menurut Muhammad AS Hikam, CS atau MM adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary),
  • 4. keswasembadaan (self-generating), keswadayaan (self-supporing),dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma dan nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya. 7. Menurut M. Ryaas Rasyid, CS atau MM adalah suatu gagasan masyarakat yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari kelompok- kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-perkumpulan, serta lembaga-lembaga yang saling berhadapan dengan negara. 8. Menurut kelompok kami, Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat 15: “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”. 2.2.1 Masyarakat Madani Dalam Sejarah Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu: 1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. 2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. 2.3 Ciri-Ciri Masyarakat Madani 2.3.1 Ciri-ciri utama masyarakat madani adalah sebagai berikut: 1. Lahir secara mandiri, dibentuk oleh masyarakat sendiri tanpa campur tangan negara. 2. Keanggotaan bersifat sukarela, atas kesadaran masing-masing anggota. 3. Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya), tidak bergantung bantuan pemerintah. 4. Bebas dan mandiri dari kekuasaan negar sehingga berani mengontrol kebijakan negara. 5. Tunduk pada hukum yang berlaku atau norma yag disepakati bersama.
  • 5. 2.3.2 Beberapa karakteristik masyarakat madani yaitu: 1. Free Public Sphere(ruang publk yang bebas), Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik. 2. Musyawarah dan Demokratisasi, karena masyarakat madani merupakan masyarakat demokrasi yang terbangun dengan meneggakan. 3. Penegakan hukum dan keadilan pada siapapun dan kapanpun walaupun terhadap keluarga sendiri (keadilan sosial) 4. Toleransi dan pluarisme, yakni sikap kewajiban pribadi dan sosial yang bersedia melihat diri sendiri tidak selalu benar, memandang yang lain dengan penghargan, betapapun perbedaan yang ada. 5. Penghargaan, yakni adanya penghargaan kepada orang yang berprestasi, bukan kesukaan, keturunan, ras, dan sebagainya.
  • 6. 2.4 Proses Menuju Masyarakt Madani Sebagaimana dikatakan Ryaa Ryasyid, sebuah masyarakat madani (civil society) haruslah mandiri, tidak begitu terntung pada peran pemerintah atau negara. Barangkali, diantara organisasi sosial dan politik yang patut dicatat dan meiliki kemandirian cukup tinggi adalah organisasi yang termasuk dalam kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau Non-Governmental Organization (NGO) yang di Indoneisajumlahnya mencapai ratusan. Sesungguhnya kehadiran Masyarakat Madani sebagai sebuah kenyataan, sebenarnya telah menandai meledaknya semacam “revolusi intelektual” , yaitu meningkatnya kesadaran warga negara dalam menjalankan hak dan kewajiban secara independen. Dan sebenarnya model masyarakat dengan otononi yang relatif kuat itulah yang dapat mejamin berkembangnya demokrasi, walaupun Masyarakat Madani tersebut bukanlah suatu syarat mutlak untuk membangun demokrasi. Dengan kata lain, “ Masyarakat Madani Ada Tanpa Negara,Negara Anarkis Tanpa Masyarakat Madani, Otoriter atau Totaliter…” 2.4.1 Masyarakat Madani di Indonesia : Paradigma dan Praktik Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani) bahkan jauh sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam dalam perjuangan merebut kemerdekaan, selain berperan sebagai organisasi perjuangan penegakan HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial, organisasi berbasis islam, seperti Serikat Islam (SI), Nadlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, telah menunjukan kiprahnya sebagai komponen civil society yang penting dalam sejarah perkembangan masyarakat sipil di Indonesia.Terdapat beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana seharusnya bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia : Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara. Kedua, pandangan reformasi sistem politk demokrasi, yakni pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada pembangunan ekonomi, dalam tataran ini, pembangunan institusi politik yang demokratis lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan ekonomi. Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama pembangunan demokrasi, pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara dua pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi, berbeda dengan dua pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah. Bersandar pada tiga paradigma diatas, pengembangan demokrasi dan masyarakat madani selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan tersebut, sebaliknya untuk mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan
  • 7. gabungan strategi dan paradigma, setidaknya tiga paradigma ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan demokrasi di masa transisi sekarang melalui cara : 1. Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri secara politik dan ekonomi, dengan pandangan ini, negara harus menempatkan diri sebagai regulator dan fasilitator bagi pengembangan ekonomi nasional, tantangan pasar bebas dan demokrasi global mengharuskan negara mengurangi perannya sebagai aktor dominan dalam proses pengembangan masyarakat madani yang tangguh. 2. Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi, sikap pemerintah untuk tidak mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang dilakukan oleh lembaga yudikatif merupakan salah satu komponen penting dari pembangunan kemandirian lembaga demokrasi. 3. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara secara keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan demokrasi yang dilakukan secara terus-menerus melalui keterlibatan semua unsur masyarakat melalu prinsip pendidikan demokratis, yakni pendidikan dari, oleh dan untuk warga negara. 2.4.2 Gerakan Sosial untuk Memperkuat Masyarakat Madani (Civil Society) Keberadaan masyarakat madani tidak terlepas dari peran gerakan sosial, gerakan sosial dapat dipadankan dengan perubahan sosial atau masyarakat sipil yang didasari oleh pembagian tiga ranah, yaitu negara (state), perusahaan atau pasar, dan masyarakat sipil. Berdasarkan pembagian ini, maka terdapat gerakan politik yang berada diranah negara dan gerakan ekonomi. Pembagian ini telah dibahas juga oleh Sidney Tarrow yang melihat political parties berkaitan dengan gerakan politik, yakni sebagai upaya perebutan dan penguasaan jabatan politik oleh partai politik melalui pemilu., gerakan ekonomi berkaitan dengan lobby dimana terdapat upaya melakukan perubahan kebijakan publik tanpa harus menduduki jabatan politik tersebut. Berdasarkan pemetaan diatas, secara empiris ketigaya dapat saling bersinergi, pada ranah negara dapat menjadi beberapa gerakan politik yang dilakukan oleh parpol dalam pemilu yang mengusung masalah yang juga didukung oleh gerakan sosial. Sebagai contoh gerakan sosial oleh masyarakat sipil seperti mereka yang pro atau anti Rancangan Undang- undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) mempunyai kaitan dengan kelompok atau parpol di ranah politik maupun kelompok bisnis pada sisi yang lain. 2.4.3 Organisasi Non Pemerintah dalam Ranah Masyarakat Madani (Civil Society) Istilah Organisasi Non Pemerintah adalah terjemahan NGO (Non-Governmental Organization). Yang telah lama dikenal dalam pergaulan internasional, istilah ini merujuk pada organisasi non negera yang mempunyai kaitan dengan organisasi non pemerintah, istilah ini perlahan-lahan menyebar dan dipakai oleh komunitas internasional.
  • 8. Dalam arti umum, pengertian organisasi non pemerintah mencakup semua organisasi masyarakat yang berada diluar struktur dan jalur formal pemerintah, dan tidak dibentuk oleh atau merupakan bagian dari birokrasi pemerintah, karena cakupan pengertiannya yang luas, penggunaan istilah organisasi non pemerintah sering membingungkan dan juga bisa mengaburkan pengertian organisasi atau kelompok masyarakat yang semata-mata bergerak dalam rangka pembangunan sosial-ekonomi masyarakat tingkat bawah, istilah organisasi non pemerintah bagi mereka yang tidak setuju memakai istilah ini berpotensi memunculkan pengertian tidak menguntungkan. Pemerintah khususnya menolak menggunakan istilah itu dengan alasan makna organisasi non pemerintah terkesan “ memperhadapkan “ serta seolah-olah “ oposan pemerintah, pengertian organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya yang bersifat non pemerintah, di dalamnya bisa termasuk serikat kerja, kaum buruh, himpunan para petani atau nelayan, rumah tangga, rukun warga, yayasan sosial, lembaga keagamaan, klub olahraga, perkumpulan mahasiswa, organisasi profesi, partai politik, atau pun asosiasi bisnis swasta.
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar terciptanyakesejahteraan umat maka kita sebagai generasi penerus supaya dapat membuat suatu perubahan yang signifikan. Selain itu, kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan materi yang ada di bab II ialah bahwa di dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al- Qur’an dan As-Sunnah yang diamanatkan oleh Rasullullah kepada kita sebagai umat akhir zaman. Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan masyarakat madani itu dan bagaimana cara menciptakan suasana pada masyarakat madani tersebut, serta ciri-ciri apa saja yang terdapat pada masyarakat madani sebelum kita yakni pada zaman Rasullullah. Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada potensi manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam membangun agama Islam maka akan semakin baik pula hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki potensi yang kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam meningkatkan potensi diri melalui latihan-latihan spiritual dan praktek- praktek di masyarakat. Maka diharapkan kepada kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan. Demikianlah makalah rangkuman materi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini semoga di dalam penyusunan ini dapat dimengerti kata-katanya sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang. 3.2 Saran Demikianlah pembahasan tentang masyarakat madani yang dapat kami kami sampaikan pada kesempatan kali ini semoga dapat dimengerti kata-katanya sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang, kami meminta maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya, semoga para pembaca, pendengar dan guru pembimbing dapat memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Wassalamu’alaiku wr.wrb.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Suito, Deny. 2006. Membangun Masyarakat Madani. Centre For Moderate Muslim Indonesia: Jakarta. Mansur, Hamdan. 2004. Materi Instrusional Pendidikan Agama Islam. Depag RI: Jakarta. http://vexillum-nsr.blogspot.com/2012/02/masyarakat-madani.html http://www.crayonpedia.org/mw/Ciri-Ciri_Masyarakat_Madani https://www.google.co.id/search?q=materi+menuju+masyarakat+++madani&rlz=1C1GGGE_enID48 1ID481&aq=f&sugexp=chrome,mod=16&sourceid=chrome&ie=UTF-8 http://budaya-masyarakat-madani.blogspot.com/ https://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy- ab&q=pengertian+masyarakat+madani&oq=pengertian+masyarakat+madani&gs_l=hp.3...516129.51 9719.1.520049.16.15.0.0.0.6.620.2700.3- 6j0j1.7.0...0.0...1c.1.bta6pTAcc6M&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=d5f326b1a48d468 8&biw=1366&bih=595 http://halil-materipkn.blogspot.com/2009/12/bab-2-budaya-demokrasi-menuju_9646.html https://www.google.co.id/#hl=id&output=search&sclient=psy- ab&q=menuju+masyarakat+madani&oq=menuju+masyarakat+madani&gs_l=hp.3...9350.15910.0.16 190.26.18.0.0.0.0.1510.2880.7-1j1.2.0...0.0...1c.1.a_- hubHuD2Y&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=d5f326b1a48d4688&biw=1366&bih=595