SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 50
BAB I

                                    PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
          Masa subur wanita diawali dengan masa menarche atau menstruasi. Dimana seorang
   wanita dikatakan baliq atau dewasa apabila telah mengalami masa pubertas dengan beberapa
   tanda yang dapat dilihat dan dirasakan seperti nyeri disekitar supra pubic area. Selain itu
   adapun tanda yang dapat dilihat seperti keluarnya cairan berwarna merah (darah merah) dari
   sistem reproduksi wanita.
           Setelah wanita mengalami menstruasi dan telah terjadi pertemuan antara sel sperma
   pria dan sel telur (ovum) wanita itu dapat menyebabkan kehamilan, kehamilan dapat
   diketahui dengan adanya beberapa tanda kehamilan seperti mual, pusing, dan sering buang
   air kecil.

       Setelah mengalami masa kehamilan maka wanita akan mengalami masa nifas (kelahiran)
   dan wanita akan mengalami masa laktasi atau menyusui. Begitulah sampai wanita menemui
   masa lansia atau lanjut usia, dan pada saat itulah wanita mengalami menopause.


B. Rumusan masalah
    1. Jelaskan pengertian tentang menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas,
        dan menopause
    2. Jelaskan Proses Terjadinya Menarche,menstruasi, fertilisasi, kehamilan, laktasi, nifas,
        dan menapouse?
    3. Jelaskan Ciri-ciri umum ataupun Tanda-tanda dari Menarche, kehamilan, nifas, laktasi,
        dan menapouse?


C. Tujuan penulisan
    1. Tujuan umum
        Diharapkan dari penulis mengetahui tentang menarche, menstruasi, fertilisasi,
        kehamian, laktasi, nifas, dan menopause
    2. Tujuan khusus

                                                                                             1
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
       pihak,khususnya siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam proses
       belajar mengajar. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya
       penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian.

D. Manfaat penulisan
   1. Agar mahasiswa mengetahui tentang Pengertian tentang menarche, menstruasi,
       fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause
   2. Agar mahasiswa mengetahui tentang Proses terjadinya menarche, menstruasi, fertilisasi,
       kehamian, laktasi, nifas, dan menopause
   3. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri umum ataupun tanda-tanda dari proses menarche,
       menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause




                                                                                          2
BAB II

                                        PEMBAHASAN


A. Manarche

       Tanda pertama pubertas pada anak perempuan adalah pembesaran payudara ( thelarche ),

yang umumnya terjadi pada usia rata-rata 10 tahun. Hal ini diawali dengan pembentukan kuncup

payudara atau benjolan kecil atau nodul dibawah salah satu atau kedua putting payudara.

Benjolan ini dapat terasa nyeri dengan berbagai ukuran pada awalnya. Hal ini biasanya

merupakan awal dari laju pertumbuhan. Sekitar 6 bulan berikutnya, rambut kemaluan mulai

tumbuh ( adrenarche ), mesekipun pada beberapa anak, tumbuhnya rambut kemaluan justru

menjadi tanda awal pubertasnya. Kemudian bulu-bulu pada ketiak pun mulai tumbuh. Beberapa

tahun berikutnya, ukuran payudara akan semakin membesar dan akan terjadi pertumbuhan

progresif daripada rambut kemaluan dan genitalia luar, dilanjutkan dengan munculnya haid

pertama atau yang dikenal sebagai menarche.

       Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah

darialat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung

pembuluh darah. Periode awal biasanya terjadi beberapa tahun setelah pertumbuhan rambut

kemaluan, pembesaran payudara, dan pertumbuhan yang cepat yang dikenal sebagai “growth

spurt” atau laju pertumbuhan. Menarche umumnya terjadi pada usia antar 11 hingga 14 tahun.

Normal terjadi lebih dini di usia 9 tahun atau lama di usia 15 tahun. Jika anak kita tidak

mendapatkan periode menstruasinya di usianya 15 tahun, sebaiknya orang tua segera membawa

anak ke dokter untuk konsultasi lebih lanjut.

       Siklus awal menstruasi biasanya ringan dan tidak dapat diprediksi. Selama 2 tahun

pertama, siklus menstruasi bervariasi berkisar 21-45 hari, terkadang justru tidak ada periode

                                                                                           3
haid. Siklus menstruasi adalah waktu yang dimulai dari hari pertama muncul haid hingga hari

pertama haid berikutnya. Siklus menstruasi yang normal adah berkisar antara 21-35 hari, tetapi

kebanyakan anak perempuan mengalami siklus menstruasi berkisar antara 25-30 hari. Seorang

anak yang kurus atau berat badan kurang karena diet, terlalu banyak latihan, memilki banyaka

tekanan dalam hidupnya, atau justru kelebihan berat badan atau obesitas, akan sulit untuk

memprediksi siklus haidnya.

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche

       Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang

diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu status sosial

ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan

terhadap media massa orang dewasa . Sebagian menerangkan bahwa lingkungan rumah tangga;

lingkungan pendidikan formal dan lingkungan per kelompok berpengaruh terhadap usia

menarche



B. Menstruasi

       Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedkit-sedikit

kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetap.

       Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 6 hari. Pada wanita yang lebih tua bisanya

darah yang kelua lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumah darah haidnya

juga lebih banyak. Jumlah darah yang lebih dari 80 cc dianggap patologik. Darah haid tidak

membeku; ini mungkin disebabkan fibrinolisis.

       Siklus menstruasi terdiri atas tiga fase, yaitu fase menstruasi, fase proliferasi, dan fase

sekretori. Fase menstruasi merupakan fase pada saat terjadi peluruhan dinding uterus yang


                                                                                                4
menebal (endometrium). Endometrium yang luruh tersebut merupakan proses menstruasi

(keluarnya darah dari vagina). Fase menstruasi hanya terjadi dalam beberapa hari saja (4–7hari).

Menstruasi menyebabkan dinding uterus menjadi tipis seperti semula. Setelah 1–2 minggu,

dinding uterus kembali menebal. Proses ini terjadi pada fase proliferasi. Fase terakhir dari siklus

menstruasi adalah fase sekretori. Fase sekretori berlangsung selama dua minggu. Pada fase ini,

endometrium semakin menebal, kaya akan pembuluh darah. Apabila tidak terjadi implantasi

embrio pada endometrium, maka endometrium akan luruh. Hal ini akan mengawali terjadinya

kembali siklus menstruasi.




                               Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium

                                                                                                 5
1) Siklus Menstruasi Normal

        Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium

(indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian,

yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa

proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.

        Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim

terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot

rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium

adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut

desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai

desidua basalis.

        Pada saat terjadi siklus menstruasi, berlangsung pula siklus ovarium. Siklus ini,

terdiri atas tiga fase, yaitu fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal.

1. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron

    sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel

    dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel

    berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern

    yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei

    FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

2. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum

    pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel

    dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi




                                                                                          6
untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding

   endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

 3. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan

     menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat

     sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH

     dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium

     akan terhenti sehinggamenyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah

     fase pendarahan/menstruasi.

       Siklus menstruasi dan siklus ovarium sangat dipengaruhi oleh hormon. Hormon

tersebut berpengaruh terhadap perkembangan folikel, ovulasi, dan penebalan dinding rahim.

Terdapat lima jenis hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan siklus ovarium.

Kelima hormon tersebut adalah Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), Follicle

Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), estrogen, dan progesteron.

       Pada fase folikular dari siklus ovarium, hipotalamus akan mengeluarkan GnRH yang

akan merangsang sekresi hormon FSH dan LH. FSH akan merangsang perkembangan folikel

yang akan menyekresikan estrogen. LH sendiri menyebabkan terjadinya ovulasi dan

pembentukan corpus luteum. Corpus luteum akan menyekresikan hormon estrogen dan

progesteron. Kadar estrogen akan meningkat pada hari ke-12 siklus. Hal ini akan

menyebabkan peristiwa ovulasi pada hari ke-14 siklus.

       Produksi estrogen dan progesteron akan mencapai puncaknya pada hari ke-22 siklus.

Apabila tidak terjadi pembuahan, kadar estrogen dan progesteron yang tinggi akan

menghambat produksi FSH dan LH. Turunnya kadar LH akan menyebabkan luruhnya corpus

luteum sehingga kadar estrogen dan progesteron pun menurun. Hal ini mengawali siklus



                                                                                       7
menstruasi yang baru. Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-ulang, lalu berhenti untuk

sementara waktu pada saat terjadinya kehamilan, lalu akan terjadi lagi setelah kelahiran.

           Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut

   dipertahankan.

   Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:

       Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium

       (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium

       berada dalam kadar paling rendah

       Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi

       berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua

       fungsionalis untuk     empersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini

       endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan

       sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)

       Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon

       progesterone dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk

       membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

2) Perubahan Histologik Pada Ovarium Dalam Siklus Haid

           Ovarium mengalami perubahan-perubahan dalam besar, bentuk, dan posisinya

   sejak bayi dilahirkan hingga masa tua seorang wanita. Di samping itu, terdapat

   perubahan-perubahan histologik yang disebabkan oleh rangsangan berbagai kelenjar

   endokrin. Pada masa

           ovarium. Rata-rata hanya 300-400 ovum yang dilepaskan selama masa pubertas

   ovarium berukuran 2,5-5 cm panjang, 1,5-3 cm lebar dan 0,6-1,5 tebal. Pada salah satu


                                                                                            8
pinggirnya terdapat hilus, tempat keluar masuknya pembuluh-pembuluh darah dan

serabut-serabut saraf. Ovarium dihubungkan oleh mesovarium dengan ligamentum latum,

dan oleh ligamentum ovarii proprium dengan uterus. Permukaan ovarium ditutupi oleh

satu lapis sel kuboid yang disebut epitel germinativum. Di bawahnya terdapat tunika

albugenia yang kebanyakan terdiri dari serabut-serabut jaringan ikat.

           Pada garis besarnya ovarium terbagi atas dua bagian, yaitu korteks dan medulla.

Korteks terdiri atas stroma yang padat, dimana terdapat folikel-folikel dengan sel

telurnya. Folikel dapat dijumpai dalam berbagai tingkat perkembangan, yaitu folikel

primer, sekunder, dan folikel yang masak (folikel de Graaf). Juga ada folikel yang telah

mengalami degenerasi yang disebut atresia folikel. Dalam korteks juga dapat dijumpai

korpus rubrum, korpus luteum dan korpus albikans.

           Makin muda usia wanita makin banyak folikel dijumpai. Pada bayi baru lahir

terdapat ±400.000 folikel pada kedua reproduksi. Pada masa pascamenopause sangat

jarang dijumpai folikel karena kebanyakan telah mengalami atresia. Dalam medulla

ovarium terdapat pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan jaringan ikat

elastis.

           Pada masa kanak-kanak, ovarium boleh dikatakan masih beristirahat dan baru

pada masa pubertas mulai menunaikan faalnya. Perubahan-perubahan yang terdapat pada

ovarium dalam siklus haid ialah sebagai berikut. Di bawah pengaruh FSH beberapa

folikel mulai berkembang; akan tetapi hanya satu yang terus tumbuh sampai menjadi

matang. Pada folikel ini mula-mula sel-sel di sekitar ovum berlipat ganda dan kemudian

di antara sel-sel itu timbul suatu rongga yang berisi cairan disebut liquor folikuli. Ovum

sendiri terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpuka sel yang menonjol ke dalam



                                                                                        9
rongga folikel. Tumpukan sel dengan ovum di dalamnya itu disebut kumulus oophorus.

Antara ovum dan sel-sel sekitarnya terdapat zona pellusida. Sel-sel lainnya yang

membatasi ruangan folikel disebut membrana granulosa. Dengan tumbuhnya folikel,

jaringan ovarium di sekitar folikel tersebut terdesak ke luar dan membentuk dua lapisan,

yaitu teka interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan teka eksterna terdiri

dari jaringan ikat yang padat. Dengan bertambah matang folikel hingga akhirnya matag

benar dan oleh karena pembentukan cairan folikel makin bertambah, maka folikel makin

terdesa ke permukaan ovarium, malahan menonjol ke luar. Sel-sel pada permukaan

ovarium menjadi tipis dan pada suatu waktu oleh mekanisme yang belum jelas betul,

folikel pecah dan keluarlah cairan dari folikel bersama-sama vum yang dikelilingi sel

kumulus ooforus.

       Peristiwa ini disebut ovulasi. Sel-sel granulosa yang mengelilingi ovum yang

telah bebas itu disebut kororna radiata.

       Sel-sel dari membrana granulosa dan teka interna yang tinggal pada ovarium

membentuk korpus rubrum yang berwarna merah oleh karena perdarahan waktu ovulasi

dan yang kemudian menjadi korpus luteum. Korpus luteun berwarna kuning karena

mengandung zat kuning yang disebut lutein; ia mengeluarkan hormon progesteron dan

estrogen.jika tidak terjadi pembuahan (konsepsi), setelah 8 hari korpus luteum mulai

berdegenarasi dan setelah 14 hari mengalami atrofi menjadi korpus albikans (Jaringan

parut). Korpus luteum tadi disebut korpus luteum menstruasionis. Jika terjadi konsepsi,

korpus luteum dipelihara oleh hormon chorionic gonadotropin (hCG) yang dihasilkan

oleh sinsitiotrofoblas dari korion. Ini dinamakan korpus luteum graviditas dan

berlangsung hingga 9-10 minggu.



                                                                                     10
Pada manusia, ovulasi biasanya terjadi hanya dari satu ovarium, walapun kadang-

   kdang lebih dari satu folikel dapat pecah pada satu waktu yang dapat menghasilkan

   kehamilan kembar dizigotik. Ovum yang dilepaskan berukuran kira-kira 150m dan cepat

   mengalami degenerasi kecuali jika terjadi fertilisasi.

           Fertilisasi biasanya terjadi dalam tuba dekat dengan fimbrium-fimbrium.

   Perjalanan ovum di tuba memakan waktu selama 3 hari dan implantasi blastokist pada

   uterus biasanya terjadi 6-7 hari setelah fertilisasi.

3) Perubahan Histologik Pada Endometrium Dalam Siklus Haid

           Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus

   mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan aktivitas ovarium.

   Dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam siklus haid, yaitu.

           a. Fase menstruasi atau deskuamasi

                   Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai

           perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung

           darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi,

           sel-sel epitel dan stroma yang mengalami desintegrasi dan otolisis, dan sekret dari

           uterus, serviks, dan kelanjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari.

           b. Fase pascahaid atau fase regenerasi

                   Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar

           berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang

           tumbuh dari sel-sel epitel endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5

           mm. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.

           c. Fase intermenstruum atau fase proliferasi



                                                                                           11
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini

berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase proliferasi

dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:

       Fase proliferasi dini (early proliferation phase)

       Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke-4 samapi hari ke-7. fase ini

   dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel,

   terutama dari mulut kelenjar. Kelenjar-kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan

   sempit. Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas fase proliferasi; sel-sel

   kelenjar mengalami mitosis. Sebagian sediaan masih menunjukkan suasana

   fase menstruasi di manaterlihat perubahan-perubahan involusi dari epitel

   kelenjar yang berbentuk kuboid. Stroma padat dan sebagian menunjukkan

   aktivitas mitosis, sel-selnya berbentuk bintang dan dengan tonjolan-tonjolan

   anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar sebab sitoplasma relatif sedikit.

       Fase proliferasi madya (mid proliferation phase)

       Fase ini berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. fase ini

   merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang

   berbentuk torak dan tinggi. Kelenjar berlekuk-lekuk dan bervariasi. Sejumlah

   stroma mengalami edema. Tempak banyak mitosis dengan inti berbentuk

   telanjang (naked nucleus)

       Fase proliferasi akhir (late prolieration phase)

       Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. fase ini dapat

   dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis.




                                                                                 12
Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma bertumbuh aktif dan

   padat.

d. Fase prahaid atau fase sekresi

       Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-

28. pada fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar

berubah menjadi panjang, berlekuk-lekuk dan mengeluarkan getah yang makin

lama makin nyata. Daam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapuk yang

kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi. Memang tujuan

perubahan ini adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur yang

dibuahi. Fase sekresi dibagi atas:

       Fase sekresi dini

       Dalam fase ini endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena

       kehilangan cairan. Pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan, yakni:

       1. Stratum basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang

            berbatasan dengan lapisan miometrium; lapisan ini tidak aktif, kecuali

            mitosis pada kelenjar.

       2. Stratum spongiosum, yaitu lapisan tenga berbentuk anyaman seperti

            spons. Ini disebabkan oleh banyaknya kelenjar yang melebar dan

            berkeluk-keluk dan hanya sedikit stroma di atasnya.

       3. Stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran-saluran

            kelenjar sempit, lumennya berisi sekret dan stromanya edema.

       Fase sekresi lanjut




                                                                               13
Endometrium dalam fase ini tebalnya 5-6 mm. Dalam fase ini terdapat

             peningkatam dari fase sekresi dini, dengan endometrium sangat banyak

             mengandung pembuluh darah yang berkeluk-keluk dan kaya dengan glikogen.

             Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sitoplasma sel-

             sel stroma bertambah. Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi kehamilan.

4) Vaskularisasi Endometrium Dalam Siklus Haid

          Cabang-cabang besar arteria uterina berjalan terutama dalam stratum vaskulare

   miometrium. Di sini sejumlah arteria radialis itu berjalan langsung ke endometrium dan

   membentuk arteria spiralis. Pembuluh-pembuluh darah ini memelihara stratum

   fungsional endometrium yang terdiri dari stratum kompaktum dan sebagian stratum

   spongiosum. Stratum basale dipelihara oleh arteriola-arteriola miometrium di dekatnya.

   Mulai dari fase proliferasi terus ke fase sekresi pembuluh-pembuluh darah dalam

   endometrium berkembang dan menjadi lebih berkeluk-keluk, dan segera mencapai

   permukaan membentuk jaringan kapiler yang banyak. Pada miometrium kapiler-kapiler

   mempunyai endotel yang tebal dan lumen yang kecil. Vena-vena yang berdinding tipis

   membentuk pleksus dan pada lapisan yang lebih dalam dari lamina propria mukosa, dan

   membentuk jaringan anastomosis yang tidak teratur dengan sinusoid-sinusoid pada

   semua lapisan.

          Pleksus lainnya dari vena-vena yang besar tanpa katup terdapat di stratum

   vaskulare dari miometrium. Hampir sepanjang siklus haid pembuluh-pembuluh darah

   menyempit dan melebar secara ritmis, sehingga permukaan endometrium memucat dan

   berwarna merah karena penuh dengan darah, berganti-ganti. Bila tidak terjadi

   pembuahan, korpus luteum mengalami kemunduran yang menyebabkan kadar



                                                                                        14
progesteron dan estrogen menurun. Penurunan kadar hormon ini mempengaruhi keadaan

  endometrium ke arah regresi, dan pada satu saat lapisan lapisan fngsionalis endometrium

  terlepas dari stratum basale yang di bawahnya. Peristiwa ini menyebabkan pembuluh-

  pembuluh darah terputus, dan terjadilah pengeluaran darah yang disebut haid.

         Jika terjadi kehamilan, maka terjadilah perubahan-perubahan yang menetap pada

  pembuluh-pembuluh darah. Pada dinding uterus dekat dengan plasenta, dinding

  pembuluh darah menunjukkan penebalan dari lapisan intimanya dengan pembentuka

  otot-otot polos baru, sedangkan pada lapisan tengah otot-otot ditunjang oleh jaringan

  elastis yang cukup banyak.

5) Dating Endometrium

         Biopsi endometrium adalah cara terbaik untuk menentukan secara tidak langsung

  adanya ovulasi dan menilai efek progesteron terhadap perkembangan endometrium.

  Untuk ini, diperlukan kemahiran mengenali ciri-ciri permukaan endometrium, stroma,

  dan¾terutama sekali¾ kelenjar-kelenjar endometrium dan sel yang membatasinya pada

  waktu tertentu dari siklus haid. Dengan demikian, dapat ditentukan hari yang tepat dari

  siklus haid tersebut; hal ini disebut dating endometrium. Untuk dapat dilakukan dengan

  tepat pada masa sekresi, oleh karena berbeda dari fase proliferasi fase ini menunjukkan

  perubahan-perubahan yang nyata setiap harinya dengan perubahan morfologi tertentu.

         Jika diambil panjang siklus haid 28 hari dengan perkiraan ovulasi terjadi pada hari

  ke-14m maka 36-48 jam setelah ovulasi belum terlihat perubahan yang menonjol pada

  endometrium. Karena itu, dating hari ke-14 dan ke-15 tidak berguna untuk dilakukan, dan

  sebaiknya baru dimulai pada hari ke-16.




                                                                                         15
o Hari ke-16: Vakuola basal subnukleus terlihat banyak kelenjar. Hari ini ialah hari

   terakhir pseudostratifikasi barisan inti. Terlihat mitosis pada kelenjar-kelenjar dan

   stroma.

o Hari ke-17: Nukleus dari kelenjar-kelenjar tersusun dalam satu garis, dengan

   sitoplasma yang homogen di atasnya dan vakuola yang besar-besar di bawahnya.

   Pseudostratifikasi menghilang, mitosis di kelenjar dan stroma jarang.

o Hari ke-18 : sebagian vakuola mengecil karena sebagian isinya dilepaskan ke arah

   sitoplasma sekitar lumen, dan kemudian termasuk ke dalam lumen. Karena vakuola

   subnukleus ini mengecil, maka nukleus mendekati basis dari sel. Tidak terlihat

   mitosis pada hari ini.

o Hari ke-19 : hanya sebagian kecil vakuola terlihat. Sepintas lalu gambarannya

   menyerupai hari ke-16, tetapi pada hari ke 19 ini dapat dilihat sekresi intraluminal,

   dan tidak terdapat pseudostratifikasi dan mitosis.


                                                                                     16
o Hari ke-20: vakuola subnukleus hanya satu-satu terlihat. Sekresi intraluminal yang

   asidofil tampak jelas. Hingga waktu ini, yang jelas terlihat adalah perubahan-

   perubahan pada epitel kelenjar.

o Hari ke-21 : Mulai terlihat perubahan-perubahan pada stroma. Sel-sel stroma

   mempunyai nukleus yang gelap dan padat dengan sitoplasma seperti serabut. Mulai

   adanya edema stroma.

o Hari ke-22 : edema stroma mencapai maksimum. Sel-sel stroma tampak kecil,

   padat, inti hampir telanjang dan sitoplasmanya seperti di atas. Mulai terlihat

   arteriola spiralis dengan dindingnya yang tipis. Sekresi intraluminal aktif, tetapi

   mulai berkurang.

o Hari ke-23 : edema stroma menetap. Perubahan yang khas ialah kondensasi stroma

   di sekitar arteriola spiralis. Hal ini terjadi karena pembesaran inti stroma dan

   bertambahnya sitoplasma, dan disebut sel pradesidua. Dapat juga dijumpai mitosis.

o Hari ke-24 : Kumpulan sel-sel pradesidua tampak jelas di sekeliling arteriola.

   Mitosis stroma aktif, tetapi edema berkurang. Endometrium akan mulai mengalami

   involusi, kecuali apabilaterjadi kehamilan.

o Hari ke-25 : sel-sel pradesidua mulai terdapat di bawah sel-sel epitel permukaan.

   Sedikit edema terdapat di sekitar arteriola. Sedikit infiltrasi limfosit terlihat pada

   stroma.

o Hari ke-26 : sel-sel pradesidua mulai tampak mengelompok di seluruh stroma,

   disertai infiltrasi sel-sel leukosit polinuklear.

o Hari ke-27 : Pradesidua menonjol sekitar pembuluh darah dan di bawah epitel

   permukaan. Jelas adanya infiltrasi sel-sel leukosit polinuklear.



                                                                                      17
o Hari ke-28 : Mulai terlihat daerah dengan nekrosis (focal nekrosis) dan daerah-

             daerah kecil dengan perdarahan dalam stroma. Sel-sel stroma berkumpul bersama-

             sama. Infiltasi sel-sel leukosit polinuklear sangat banyak. Kelenjar-kelenjar

             keluhatan mengalami secretory exhaustion.


C. Fertilisasi

      Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Ketika sel telur

dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran

oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat

membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.

       Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat

mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan spermatozoa

dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim juga

mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam

rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur. Kejadian ini dapat

digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu,

sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.

       Spermatozoa bergerak melintasi saluran tuba falopi dengan kecepatan 12 cm per jam.

Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta. Dari

jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap

oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan

membuahi sel telur.




                                                                                            18
Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama

hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel

telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala

dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah

pembuahan itu. Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan

memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh

dan 2 kromosom kelamin. Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk

seorang manusia.




                                                                                            19
Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis.

Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu

menjadi empat, delapan dan seterusnya. Pembelahan itu

berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan

menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut

getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang

ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim

(uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah.

Pada   saat   itu   dibutuhkan   makanan    untuk    menjamin

kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang

menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai dapat

tertanam di dalam rahim.




                                                                                         20
Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah

tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan

zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam

di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.

       Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi

pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya, karena janin tersebut

akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik

hasil penanggulangannya.

       Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi

blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di

rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan

enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi

selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim. Peristiwa ini disebut

implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi. Pada saat ini, korpus iuteum

menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.

Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron

mengatur agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan pembelahan secara terus menerus

yang menghasilkan gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang

menjadi janin di dalam rahim. Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di

dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal.

Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut.




                                                                                             21
D. Gestasi (Kehamilan)

       Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah terbentuknya zigot, maka zigot akan

membelah terus untuk membentuk embrio yang kemudian tertanam di dalam rahim. Sewaktu

berada di dalam rahim, embrio ini juga selalu membelah dan mengalami perkembangan untuk

membentuk janin (fetus). Tingkat perkembangan tersebut dapat dilihat pada uruturutan. Jika

diperhatikan akan terlihat sebenarnya pada tahap awal, bentuk embrio manusia tidak jauh

berbeda dari bentuk embrio hewan vertebrata lain, yaitu mirip kecebong yang memiliki

panjangnya 5 mm. Tahap blastulasi terjadi pada minggu pertama setelah fertilisasi.

       Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan

kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida,

sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin

(sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau

gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

       Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi

tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin.

Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),

sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.

Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi

kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.

       Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal

dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan

manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu

dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di



                                                                                          22
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).

Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang

wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

        Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi

tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin.

Triwulan pertama membawa risiko

tertinggi keguguran (kematian alami

embrio atau janin), sedangkan pada

masa triwulan ke-2 perkembangan

janin     dapat    dimonitor      dan

didiagnosa.       Triwulan       ke-3

menandakan awal 'viabilitas', yang

berarti janin dapat tetap hidup bila

terjadi kelahiran awal alami atau

kelahiran dipaksakan.

        Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal

dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang

baru.

        Pada saat ini embrio masih sangat kecil. Walaupun dalam kurun waktu itu ia telah terdiri

atas ratusan sel-sel kecil yang berkumpul membentuk bola kecil yang berukuran hampir sama

dengan kepala jarum pentul. Pada proses pembentukan blastula, sel-sel membelah dengan cepat

dan terjadi migrasi sel di dalam embrio, yang membentuk dua bagian utama, yaitu embrio yang

nantinya berkembang menjadi janin dan membran ekstra embrio yang nantinya membentuk



                                                                                             23
plasenta, amnion, dan tali pusar. Ketiga bagian ini berfungsi untuk menunjang kehidupan janin,

                                              antara lain:

                                                       a. untuk memberikan nutrisi,

                                                       b. pertukaran gas, dan

                                                       c. menahan goncangan.

                                                       Plasenta   juga    dapat   menghasilkan

                                              hormon-hormon tertentu, antara lain mengatur

                                              hormon kelenjar dan relaksin yang berfungsi

untuk fleksibilitas simfibis pubis dan organ-organ lain di daerah tersebut sehingga

mempermudah kelahiran. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses gastrulasi yang terjadi pada

minggu ke-3. Pada proses gastrulasi, jaringan sudah membentuk 3 lapisan, yaitu lapisan

ektodermis, mesodermis, dan endodermis. Ketiga lapisan jaringan tersebut akan mengalami

diferensiasi dan spesialisasi membentuk organ dan sistem organ.

  1) Lapisan ekstroderm akan membentuk organ-organ seperti saraf, hidung, mata, kelenjar

      kulit dan berkembang menjadi jaringan epidermis.

  2) Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk organ ginjal, limpa, kelenjar kelamin,

      jantung, pembuluh darah, getah bening, tulang dan otot.

  3) Lapisan endoderm akan membentuk organ hati, pankreas, saluran pencernaan, saluran

      pernapasan, kelenjar gondok, dan anak gondok. Fase itu disebut fase organogenesis. Fase

      ini terjadi pada minggu ke-4 s.d. minggu ke-8.

       Pada saat janin berusia 14 minggu, organ sudah terbentuk lengkap. Janin terus mengalami

pertumbuhan dan penyempurnaan pada bagian-bagian organ tubuhnya, hingga usia 9 bulan 10

hari sebagai usia yang normal bagi bayi untuk dilahirkan. Kadar hormon estrogen pada seorang



                                                                                           24
wanita yang hamil sedikit. Hormon estrogen ini akan membantu kontraksi uterus. Selain itu,

dihasilkan pula hormon oksitosin yang fungsinya sama seperti estrogen.

      1. Usia Kehamilan

           Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi

    abdomen, Perkiraan tinggi fundus uteri dan Ultrasonografi.

        a) Rumus Naegle

                    Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected

           Date of Confinement).

        b) Gerakan Pertama Fetus

                    Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.

        c) Palpasi Abdomen

                    Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak

           janin.

        d) Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

                    Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan

           dengan menghitung tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper

           menggunakan pita ukur, menggunakan pita ukur dengan metode berbeda.

        e) Ultrasonografi

                    Tujuan ultrasonografi adalah konfirmasi kehamilan dan mengetahui usia

           kehamilan.




                                                                                            25
2. Masa Kehamilan

   a) Minggu Ke-1

        Calon Ibu

              Idealnya calon ibu berada dalam kondisi

       sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum

       beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah

       seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh

       basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan

       berangsur - angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan

       dokter kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun

       dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah

       Rhesus.

   b) Minggu Ke-2

        Calon Ibu

              Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan

       akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan

       menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma

       berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi

       perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh

       sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa

       kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

        Janin Bayi




                                                                                     26
Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang

     menyusun karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode

     genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel

     sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur

     membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain

     halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom

     Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang

     sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.

            Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4

     sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi

     menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan.

     Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.

c) Minggu Ke-3

        Calon Ibu

            Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam

     rahim (endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu

     kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista,

     substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu

     termasuk terhentinya siklus menstruasi.

        Janin Bayi

            Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat.

     Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah

     sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata



                                                                                    27
bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur

     dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain

     menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal

     ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.

d) Minggu Ke-4

         Calon Ibu

                Meskipun   kehamilan     bisa   diketahui

     sendiri,     namun    tes   darah   yang    mampu

     membuktikan kehamilan secara akurat, terutama

     pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan

     adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human

     Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin

     juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat

     tes darah.

         Janin Bayi

                Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai

     berubah menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan

     yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan, yaitu:

      1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem

         pencernaan dan pankreas

      2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal,

         pembuluh darah dan jantung




                                                                                  28
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata,

        email gigi dan sistem saraf

              Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk

     menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing

     seperti tetesan air mata.

e) Minggu Ke-5

        Calon Ibu

              Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu

     setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan

     oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter

     dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus

     menstruasi terakhir.

              Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang

     juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning

     sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.

              Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan,

     yaitu:

      1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini

         terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga

         termasuk tinggi.

      2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27

      3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran




                                                                                   29
Janin Bayi

            Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih

     jelas. Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di

     daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur

     seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam

     perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan

     otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk

     otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang

     merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah

     rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).

f) Minggu Ke-6

        Calon Ibu

            Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan

     timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat

     ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini

     disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang

     cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

        Janin Bayi

            Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu

     ujungnya telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak.

     Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur

     seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang

     merupakan bakal mata.



                                                                                     30
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun

     pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti

     hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula

     tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.

g) Minggu Ke-7

        Calon Ibu

             Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga

     mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai

     melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir

     serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut

     rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan,

     yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).

        Janin Bayi

             Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran

     pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang

     ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-

     paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah

     plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi

     pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal

     kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan

     bahu.

h) Minggu Ke-8

        Calon Ibu



                                                                                   31
Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat

     dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah

     dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul.

     Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai

     adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.

         Janin Bayi

             Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal

     jari tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok)

     pada bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga

     luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung

     pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun

     bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus

     tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung.

     Beberapa akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan)

     fisiologik.

i) Minggu Ke-9

       Calon Ibu

             Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak

     sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu

     akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula.

     Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit

     mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini

     pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.



                                                                                  32
Janin Bayi

             Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan

     sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya

     dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah

     berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu

     bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai

     berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya

     juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat

     daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki

     batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

j) 8-12 Minggu

             Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ

     tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran

     lebih   besar   daripada   badannya,    sehingga    dapat

     menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki

     dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi

     cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut.

     Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.



k) 12-16 Minggu

             Paru-paru janin mulai berkembang dan detak

     jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi

     (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi



                                                                                        33
tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya

     dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.

l) 16-20 Minggu

            Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-

     akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya

     ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini

     mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi

     terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa

     membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.

m) 20-24 Minggu

            Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah

     sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai

     terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai

     melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras.

     Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.

n) 24-28 Minggu

            Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk,

     sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan,

     kelopak    matanya     membuka,      dan    otaknya     mulai

     aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam

     maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak

     jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa




                                                                               34
pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri

     menghadapi hari kelahirannya.

o) 28-32 Minggu

            Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena

     beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah

     mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding

     perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-

     parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil

     kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

p) 36 Minggu

            Kepalanya      telah   berada    pada    rongga      panggul,   seolah-olah

     "mempersiapkan diri" bagi kelahirannya ke dunia. Ia

     kerap berlatih bernaPas, mengisap, dan menelan. Rambut-

     rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang.

     Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang

     biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat

     dekat dan bisa terjadi kapan saja.




                                                                                     35
E. Laktasi

                                            Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang

                                    bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam

                                    alveoli, melalui saluran susu (ducts/milk canals) menuju

                                    reservoir susu {sacs} yang berlokasi di belakang areola,

                                    lalu ke dalam mulut bayi.

                                            Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI

                                    dinamakan laktasi.

                                            Pada bulan kelima dan keenam kehamilan,

                                    payudara siap memproduksi ASI. Namun, ASI bisa juga

                                    diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).

   1. Laktogenesis I

             Pada fase terakhir kehamilan, payudara wanita memasuki fase Laktogenesis I.

      Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan.

      Pada saat itu, tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI sebenarnya. Tetapi

      bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) kolostrum

      sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya produksi

      ASI sebenarnya nanti.

     2. Laktogenesis II

             Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon

      progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi.

      Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis

      II.



                                                                                          36
Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak

dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam

kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk

memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian

mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI

lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat

payudara terasa penuh.

        Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses

ini,   namun    peran    hormon    tersebut   belum    diketahui.   Penanda    biokimiawi

mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah

melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam

(2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung

setelah melahirkan.

        Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel

darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam

level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan
                                                                                [11]
dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan                 . Dalam

dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan

oleh ASI sebenarnya.

3. Laktogeneses III

        Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan

beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem

kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III.



                                                                                           37
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI

dengan banyak pula. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan

secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian,

produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan

juga seberapa sering payudara dikosongkan.

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:

   Kurang sering menyusui atau memerah payudara

   Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat:

    o   Struktur mulut dan rahang yang kurang baik

    o   Teknik perlekatan yang salah

   Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)

   Jaringan payudara hipoplastik

   Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI

   Kurangnya gizi ibu

        Menyusui setiap dua-tiga jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi. Untuk

wanita pada umumnya, menyusui atau memerah ASI delapan kali dalam 24 jam akan

menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa-masa awal menyusui, khususnya empat

bulan pertama. Bukanlah hal yang aneh apabila bayi yang baru lahir menyusui lebih sering

dari itu, karena rata-ratanya adalah 10-12 kali menyusui tiap 24 jam, atau bahkan 18 kali.

Menyusui on-demand adalah menyusui kapanpun bayi meminta (artinya akan lebih

banyak dari rata-rata) adalah cara terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi dan

bayi tetap kenyang. Tetapi perlu diingat, bahwa sebaiknya menyusui dengan durasi yang




                                                                                       38
cukup lama setiap kalinya dan tidak terlalu sebentar, sehingga bayi menerima asupan

   foremilk dan hindmilk secara seimbang.

  4. Refleks turunnya susu

         Keluarnya hormon oksitosin menstimulasi turunnya susu (milk ejection / let-down

reflex). Oksitosin menstimulasi otot di sekitar payudara untuk memeras ASI keluar. Para ibu

mendeskripsikan sensasi turunnya susu dengan berbeda-beda, beberapa merasakan geli di

payudara dan ada juga yang merasakan sakit sedikit, tetapi ada juga yang tidak merasakan

apa-apa. Refleks turunnya susu tidak selalu konsisten khususnya pada masa-masa awal.

Tetapi refleks ini bisa juga distimulasi dengan hanya memikirkan tentang bayi, atau

mendengar suara bayi, sehingga terjadi kebocoran. Sering pula terjadi, payudara yang tidak

menyusui bayi mengeluarkan ASI pada saat bayi menghisap payudara yang satunya lagi.

Lama kelamaan, biasanya setelah dua minggu, refleks turunnya susu menjadi lebih stabil.

         Refleks turunnya susu ini penting dalam menjaga kestabilan produksi ASI, tetapi

dapat terhalangi apabila ibu mengalami stres. Oleh karena itu sebaiknya ibu tidak mengalami

stres.

         Refleks turunnya susu yang kurang baik adalah akibat dari puting lecet, terpisah dari

bayi, pembedahan payudara sebelum melahirkan, atau kerusakan jaringan payudara. Apabila

ibu mengalami kesulitan menyusui akibat kurangnya refleks ini, dapat dibantu dengan

pemijatan payudara, penghangatan payudara dengan mandi air hangat, atau menyusui dalam

situasi yang tenang.




                                                                                           39
F. Nifas


       Menurut Varney, H, Nifas adalah Masa antara kelahiran plasenta & membran yang

menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu menuju kembalinya sistem reproduksi

wanita tersebut kekondisi tidak hamil.


        Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya berlangsung

selama 40 hari setelah melahirkan. Pada masa ini, darah akan keluar seperti pada masa haid.

Darah nifas harus mengalir keluar dengan lancar untuk menghindari infeksi rahim.


        Lama masa nifas bisa berbeda-beda pada setiap ibu. Darah akan cepat berhenti apabila

jumlah yang keluar memang sedikit tetapi optimal, atau keluar sekaligus banyak dan berhenti

sebelum 40 hari. Sementara itu mungkin ada ibu yang darah nifasnya masih keluar melewati

masa 40 hari. Meskipun darah sudah berhenti sebelum 40 hari, sebaiknya masa nifas dianggap

selesai setelah 40 hari, karena perawatan masa nifas adalah masa pemulihan pasca persalinan

sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.


     1. Tahapan Masa Nifas

             Ada empat tahapan masa nifas yang harus dilalui oleh ibu yang baru saja
       melahirkan yaitu:

        a) Lokia Lubra

                   Keluarnya darah berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa
             plasenta, dinding rahim, lemak bayi, rambut bayi dan kotoran bayi saat dalam
             kandungan. Biasanya masa ini berlangsung selama 1 minggu.

        b)    Lokia Sanguelenta

                   Keluarnya darah berwarna merah dan berlendir


                                                                                            40
c)     Lokia Serosa

                    Keluarnya cairan berwarna kekuningan karena jaringan serosa atau sisa-sisa
             pengaruh hormon

        d) Lokia Alba

                    Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Ini tandanya sudah memasuki
             tahap pemulihan.



G. Menopause

       Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari tidak

aktifnya folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir

diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid). Menopause adalah

bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif. Usia rata-rata

menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti untuk memprediksi kapan

seorang wanita akan memasuki masa menopause. Selain itu, faktor keturunan juga berperan

disini, seorang wanita akan mengalami menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibunya.

   1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause


       Menurut Kasdu (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi kapan wanita mengalami

   menopause antara lain adalah :


       a) Usia haid pertama kali (menarche)

             Semakin muda usia seorang wanita mengalami haid pertama kalinya, semakin lama ia

             memasuki usia menopause.




                                                                                              41
b) Faktor psikis

     Keadaan wanita yang tidak menikah dan bekerja mempengaruhi perkembangan

     psikisnya, mereka akan mengalami masa menopause lebih muda dibandingkan

     mereka yang menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja.

  c) Jumlah anak


     Semakin sering seorang wanita melahirkan, maka semakin tua atau lama mereka

     memasuki masa menopause.


  d) Usia melahirkan


     Semakin tua seorang waanita melahirkan anak, maka semakin tua ia mulai memasuki

     usia menopause. Hal ini karena kehamilan dan persalinan memperlambat sistem kerja

     organ reproduksi, bahkan memperlambat proses penuaan tubuh.


  e) Pemakaian kontrasepsi

     Pemakaian kontrasepsi khususnya kontrasepsi jenis hormonal akan memperlama

     datangnya masa menopause. Hal ini dikarenakan cara kerja kontrasepsi hormonal

     yang menekan fungsi indung telur.

  f) Merokok

     Wanita perokok diduga akan lebih cepat memasuki masa menopause.

2. Tahapan Menopause


      Menurut Kasdu (2002), siklus kehidupan seorang wanita akan mengalami fase-fase

  perkembangan, terutama fase yang berkaitan dengan fungsi organ reproduksi wanita.

  Fase-fase tersebut dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :



                                                                                     42
a) Masa sebelum menstruasi


Masa sebelum haid yang berlangsung sejak bayi hingga masa prapubertas (sekitar usia 8-

12 tahun) dan masa pubertas (usia 12-13 tahun). Pada masa ini wanita mulai mengalami

masa yang disebut fase reproduksi.


b) Fase reproduksi


Fase reproduksi atau periode fertile (subur) berlangsung sampai usia sekitar 45 tahunan

dan pada masa inilah organ reproduksi wanita akan mengalami fungsi yang sebenarnya,

yaitu hamil dan melahirkan.


c) Masa setelah menstruasi


Masa ini adalah fase terakhir dalam kehidupan seorang wanita, dimana masa

reproduksinya berakhir yang disebut masa klimakterium. Klimakterium adalah masa

peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif.

Periode ini dapat berlangsung antara 5-10 tahun sekitar menopause. Menurut Kasdu

(2002) dan Pakasi (2000), masa klimakterium berlangsung secara bertahap yaitu :


       1) Masa premenopause


       Masa sebelum berlangsungnya perimenopause, yaitu sejak fungsi reproduksi

       mulai menurun sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopause. Masa ini

       ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang

       memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak dan kadang-kadang

       disertai nyeri haid (disminorea). Terjadi pada masa 4-5 tahun sebelum

       menopause.

                                                                                       43
2) Masa perimenopause


         Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun

         sesudah menopause. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai

         berhenti sama sekali.


         3) Masa menopause


         Masa menopause dikatakan sebagai haid alami yang terakhir. Diagnosis

         menopause jika seorang wanita tidak haid selama 12 bulan.


         4) Masa postmenopause


         Masa setelah perimenopause sampai senilis.


3. Perubahan Selama Menopause


 Kasdu (2002) membagi perubahan yang terjadi selama menopause menjadi empat, yaitu :


  a) Perubahan organ reproduksi


            Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami berbagai

     perubahan. Perubahan itu antara lain :


     1) Rahim (uterus)


                Rahim mengalami atropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya

         menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) sedikit dan

         lebih banyak jaringan fibrotik. Serviks (leher rahim) menyusut bahkan lama-lama

         akan merata dengan dinding vagina.



                                                                                     44
2) Saluran telur


             Lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis dan mengerut serta rambut

   getar (fimbria) menghilang.


3) Indung telur


             Dengan menurunnya produksi indung telur maka terjadi juga penurunan

   hormon yaitu estrogen, progesteron, dan androgen. Akibatnya, ukuran indung

   telur akan mengecil dan permukaannya akan menjadi keriput, terjadi sklerosis

   (penebalan) pada sistem pembuluh darah indung telur, siklus menjadi anovulasi

   (tidak ada ovulasi), terjadi perubahan endometrium akibat produksi hormon

   estrogen yang menurun.


4) Serviks


   Serviks mengalami pengerutan dan pemendekan.


5) Vagina


             Vagina mengalami konstraktur (melemahnya otot jaringan), panjang dan

   lebar vagina juga mengalami pengecilan. Selaput lendir akan menipis dan tidak

   lagi elastis.


6) Vulva


             Jaringan pada vulva akan menipis akibat berkurang dan hilangnya jaringan

   lemak serta jaringan elastik. Kulinya menipis dan pembuluh darah berkurang

   sehingga menyebabkan pengerutan lipatan vulva.


                                                                                  45
b) Perubahan fisik


          Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat

   menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini

   berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

   Keluhannya berupa hot flushes (perasaan panas), keringat berlebihan, vagina terasa

   kering sehingga menimbulkan rasa sakit pada saat berhubungan intim, tidak dapat

   menahan air kencing, hilangnya jaringan kolagen sehingga menyebabkan kulit kering

   dan keriput serta rambut menjadi rontok, penambahan berat badan, mata terasa kering

   dan gatal, nyeri tulang dan sendi.


c) Perubahan emosi


          Menurut Kasdu (2002), perubahan psikis pada wanita menopause sangat

   tergantung pada masing-masing individu. Pengaruh ini sangat tergantung pada

   pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya.

   Pengetahuan yang cukup akan membantu mereka memahami dan mempersiapkan

   dirinya menjalani masa menopause dengan baik.

          Perubahan emosi yang sering muncul pada masa menopause adalah keadaan

   emosi yang kurang stabil. Namun pada umumnya, seorang wanita akan mengalami

   ketidakstabilan emosi ini tidak akan berkepanjangan seiring dengan kekhawatiran

   yang mungkin akan terjadi pada tubuhnya dengan berakhirnya masa haid. Dan

   kestabilan emosi ini akan diperoleh kembali setelah mereka mendapatkan informasi

   yang baik tentang menopause.




                                                                                   46
Selain perubahan emosi, perubahan psikis akan terjadi juga. Gejala psikis

   yang muncul antara lain mudah lupa, kurang dapat memusatkan perhatiannya,

   kecemasan, mudah marah dan depresi.


d) Dua gangguan kesehatan yang dapat terjadi setelah menopause adalah :

 Osteoporosis. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu

   mengontrol regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause,

   hormon estrogen menurun produksinya sehingga menyebabkab tulang menjadi

   mudah keropos. Tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini disebut

   osteoporosis Tatalaksana dari osteoporosis adalah pencegahan terjadinya patah tulang

   dengan cara memperlambat hilangnya sel-sel tulang dan meningkatkan densitas serta

   kekuatan tulang. Diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk berhenti

   merokok, minum minuman alkohol, berolahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan

   bernutrisi seimbang dengan kalsium dan vitamin D yang adekuat. Obatobatan yang

   dapat menghentikan kehilangan sel-sel tulang dan meningkatkan kekuatan tulang

   dapatdidiskusikan dengan dokter anda

 Penyakit jantung. Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan tekanan

   darah dan berat badan yang mengakibatkan peningkatan risiko untuk penyakit jantung

   dan pembuluh darah.




                                                                                    47
BAB III

                                         PENUTUP


A. Kesimpulan
          Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan
  darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak
  mengandung pembuluh darah. Siklus awal menstruasi biasanya ringan dan tidak dapat
  diprediksi. Selama 2 tahun pertama, siklus menstruasi bervariasi berkisar 21-45 hari,
  terkadang justru tidak ada periode haid. Siklus menstruasi adalah waktu yang dimulai dari
  hari pertama muncul haid hingga hari pertama haid berikutnya. Siklus menstruasi yang
  normal adah berkisar antara 21-35 hari, tetapi kebanyakan anak perempuan mengalami siklus
  menstruasi berkisar antara 25-30 hari. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari
  diikuti darah sedkit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita
  biasanya lama haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 6 hari.
          Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Ketika sel
  telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi
  (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa
  akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.
          Maka kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir
  dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita
  membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
          Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin)
  dan     pengeluaran      ASI      (oksitosin).     Produksi      ASI      (Prolaktin)   yaitu
   Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika
  mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang
  membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.
          Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya berlangsung
  selama 40 hari setelah melahirkan. Pada masa ini, darah akan keluar seperti pada masa haid.
  Darah nifas harus mengalir keluar dengan lancar untuk menghindari infeksi rahim.
           Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari
  tidak aktifnya folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi
                                                                                            48
terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid).
  Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak
  reproduktif. Usia rata-rata menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti
  untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki masa menopause.

B. Saran
       Dengan selesainya makalah ini mahasiswa dapat mempelajarinya dengan baik tentang
  menarche, menstruasi, fertilisasi,   kehamian, laktasi, nifas, dan menopause agar lebih
  memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan tentang siklus menarche, menstruasi, fertilisasi,
  kehamian, laktasi, nifas, dan menopause. Dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat
  banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik
  yang sifatnya membangun.




                                                                                           49
DAFTAR PUSTAKA



Blogger Bersama .Tugas Biologi 2.http://jelfiarz.blogspot.com/.(Diposkan Minggu, 20 Mei 2012)

Dewanti.Proses Adaptasi Fisiologis Dalam Masa
        Kehamilan.http://geumwaenty.blogspot.com/.(Diposkan Senin, 16 Mei 2011)

Dinda.Klinik Haid.http://dindamb.wordpress.com/author/dindamb/.(Diposkan tanggal 25 November
        2009)

Klikdokter.Fisiologi Menstruasi.http://www.klikdokter.com/aboutus.(Diposkan Senin, tanggal 26
        November 2012

Widjanarko, Bambang.Informasi Reproduksi.http://reproduksiumj.blogspot.com/.( Diposkan Rabu,
        tanggal 02 September 2009)

Wikipedia.Kehamilan. http://id.wikipedia.org/wiki/Obstetrik.(Diposkan tanggal 3 November 2012)

Wikipedia.Menstruasi. http://id.wikipedia.org/wiki.(Diposkan tanggal 1 November 2012)




                                                                                                 50

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan pjj_kemenkes
 
Siklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitaSiklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitahoshirami
 
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanKesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanDelfriana Ayu Sembiring
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupansyarifah irmadani
 
Permulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan ManusiaPermulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan ManusiaAndhika Pratama
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )Lutfi Imansari
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remajaguest484be3
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 
Leaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiLeaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiaskep33
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaAnnisa Ningrum
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaIsmail Hamim
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajanatalia veerman
 
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaMateri Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaDinkes Kab Lebak
 
Kesja madya 2
Kesja madya 2Kesja madya 2
Kesja madya 2Lalut Tok
 
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakAdriani Hasyim
 
Psikologi Perkembangan_Fase Pre Natal
Psikologi Perkembangan_Fase Pre NatalPsikologi Perkembangan_Fase Pre Natal
Psikologi Perkembangan_Fase Pre Natalwahidatulislamiyah
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajadeoseven
 

Mais procurados (20)

Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 
Siklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitaSiklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanita
 
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanKesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
 
Permulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan ManusiaPermulaan Kehidupan Manusia
Permulaan Kehidupan Manusia
 
Kespro dr.rinny
Kespro dr.rinnyKespro dr.rinny
Kespro dr.rinny
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Leaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiLeaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksi
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Kespro remaja bagi guru
Kespro remaja bagi guruKespro remaja bagi guru
Kespro remaja bagi guru
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja
 
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaMateri Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
 
Kesja madya 2
Kesja madya 2Kesja madya 2
Kesja madya 2
 
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
 
Psikologi Perkembangan_Fase Pre Natal
Psikologi Perkembangan_Fase Pre NatalPsikologi Perkembangan_Fase Pre Natal
Psikologi Perkembangan_Fase Pre Natal
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja
 
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
 

Destaque

Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priad_w
 
Spermatogenesis dan oogenesis
Spermatogenesis dan oogenesisSpermatogenesis dan oogenesis
Spermatogenesis dan oogenesisFarida Utami
 
Berdasarkan gambar ini
Berdasarkan gambar iniBerdasarkan gambar ini
Berdasarkan gambar ini17061975
 
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasProses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasJuwita Ayu Antateliz
 
Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...
Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...
Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...Adeline Dlin
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiyosep_frandi
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptPrinscha Bella
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptHany Khairunnisa
 
Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitashafhandustur
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Konsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanKonsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanChaicha Ceria
 
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'chakaixing
 

Destaque (20)

Bunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XIBunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XI
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
 
Spermatogenesis dan oogenesis
Spermatogenesis dan oogenesisSpermatogenesis dan oogenesis
Spermatogenesis dan oogenesis
 
Berdasarkan gambar ini
Berdasarkan gambar iniBerdasarkan gambar ini
Berdasarkan gambar ini
 
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasProses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
 
Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...
Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...
Referat fisiologi menstruasi dan kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, s...
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Komplikasi masa nifas
Komplikasi masa nifasKomplikasi masa nifas
Komplikasi masa nifas
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki ppt
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
 
Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanita
 
Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
 
Konsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilanKonsepsi dan kehamilan
Konsepsi dan kehamilan
 
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
 

Semelhante a Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse

Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02Kurnia Wati
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASpjj_kemenkes
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BTugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BMeilina18
 
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21ikhwan215
 
Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP meilina17
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasOperator Warnet Vast Raha
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxRisma77
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B meilina17
 

Semelhante a Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse (20)

Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Konsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar KehamilanKonsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar Kehamilan
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
 
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BTugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
 
MASA NIFAS
MASA NIFASMASA NIFAS
MASA NIFAS
 
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
 
Fff
FffFff
Fff
 
Coba coba nulis proposal
Coba coba nulis proposalCoba coba nulis proposal
Coba coba nulis proposal
 
Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
 
Tugas TIK B
Tugas TIK BTugas TIK B
Tugas TIK B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
 

Mais de Rifka Marwani

Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasRifka Marwani
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Menuju masyarakat madani
Menuju masyarakat madaniMenuju masyarakat madani
Menuju masyarakat madaniRifka Marwani
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranRifka Marwani
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 

Mais de Rifka Marwani (8)

Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Menuju masyarakat madani
Menuju masyarakat madaniMenuju masyarakat madani
Menuju masyarakat madani
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al Quran
 
Iman kepada kitab
Iman kepada kitabIman kepada kitab
Iman kepada kitab
 
Midwifery of canada
Midwifery of canadaMidwifery of canada
Midwifery of canada
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 

Kehidupan reproduksi wanita mulai dari masa menstruasi sampai menupouse

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa subur wanita diawali dengan masa menarche atau menstruasi. Dimana seorang wanita dikatakan baliq atau dewasa apabila telah mengalami masa pubertas dengan beberapa tanda yang dapat dilihat dan dirasakan seperti nyeri disekitar supra pubic area. Selain itu adapun tanda yang dapat dilihat seperti keluarnya cairan berwarna merah (darah merah) dari sistem reproduksi wanita. Setelah wanita mengalami menstruasi dan telah terjadi pertemuan antara sel sperma pria dan sel telur (ovum) wanita itu dapat menyebabkan kehamilan, kehamilan dapat diketahui dengan adanya beberapa tanda kehamilan seperti mual, pusing, dan sering buang air kecil. Setelah mengalami masa kehamilan maka wanita akan mengalami masa nifas (kelahiran) dan wanita akan mengalami masa laktasi atau menyusui. Begitulah sampai wanita menemui masa lansia atau lanjut usia, dan pada saat itulah wanita mengalami menopause. B. Rumusan masalah 1. Jelaskan pengertian tentang menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause 2. Jelaskan Proses Terjadinya Menarche,menstruasi, fertilisasi, kehamilan, laktasi, nifas, dan menapouse? 3. Jelaskan Ciri-ciri umum ataupun Tanda-tanda dari Menarche, kehamilan, nifas, laktasi, dan menapouse? C. Tujuan penulisan 1. Tujuan umum Diharapkan dari penulis mengetahui tentang menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause 2. Tujuan khusus 1
  • 2. Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,khususnya siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam proses belajar mengajar. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian. D. Manfaat penulisan 1. Agar mahasiswa mengetahui tentang Pengertian tentang menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause 2. Agar mahasiswa mengetahui tentang Proses terjadinya menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause 3. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri umum ataupun tanda-tanda dari proses menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Manarche Tanda pertama pubertas pada anak perempuan adalah pembesaran payudara ( thelarche ), yang umumnya terjadi pada usia rata-rata 10 tahun. Hal ini diawali dengan pembentukan kuncup payudara atau benjolan kecil atau nodul dibawah salah satu atau kedua putting payudara. Benjolan ini dapat terasa nyeri dengan berbagai ukuran pada awalnya. Hal ini biasanya merupakan awal dari laju pertumbuhan. Sekitar 6 bulan berikutnya, rambut kemaluan mulai tumbuh ( adrenarche ), mesekipun pada beberapa anak, tumbuhnya rambut kemaluan justru menjadi tanda awal pubertasnya. Kemudian bulu-bulu pada ketiak pun mulai tumbuh. Beberapa tahun berikutnya, ukuran payudara akan semakin membesar dan akan terjadi pertumbuhan progresif daripada rambut kemaluan dan genitalia luar, dilanjutkan dengan munculnya haid pertama atau yang dikenal sebagai menarche. Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah darialat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Periode awal biasanya terjadi beberapa tahun setelah pertumbuhan rambut kemaluan, pembesaran payudara, dan pertumbuhan yang cepat yang dikenal sebagai “growth spurt” atau laju pertumbuhan. Menarche umumnya terjadi pada usia antar 11 hingga 14 tahun. Normal terjadi lebih dini di usia 9 tahun atau lama di usia 15 tahun. Jika anak kita tidak mendapatkan periode menstruasinya di usianya 15 tahun, sebaiknya orang tua segera membawa anak ke dokter untuk konsultasi lebih lanjut. Siklus awal menstruasi biasanya ringan dan tidak dapat diprediksi. Selama 2 tahun pertama, siklus menstruasi bervariasi berkisar 21-45 hari, terkadang justru tidak ada periode 3
  • 4. haid. Siklus menstruasi adalah waktu yang dimulai dari hari pertama muncul haid hingga hari pertama haid berikutnya. Siklus menstruasi yang normal adah berkisar antara 21-35 hari, tetapi kebanyakan anak perempuan mengalami siklus menstruasi berkisar antara 25-30 hari. Seorang anak yang kurus atau berat badan kurang karena diet, terlalu banyak latihan, memilki banyaka tekanan dalam hidupnya, atau justru kelebihan berat badan atau obesitas, akan sulit untuk memprediksi siklus haidnya. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa . Sebagian menerangkan bahwa lingkungan rumah tangga; lingkungan pendidikan formal dan lingkungan per kelompok berpengaruh terhadap usia menarche B. Menstruasi Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedkit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 6 hari. Pada wanita yang lebih tua bisanya darah yang kelua lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah yang lebih dari 80 cc dianggap patologik. Darah haid tidak membeku; ini mungkin disebabkan fibrinolisis. Siklus menstruasi terdiri atas tiga fase, yaitu fase menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekretori. Fase menstruasi merupakan fase pada saat terjadi peluruhan dinding uterus yang 4
  • 5. menebal (endometrium). Endometrium yang luruh tersebut merupakan proses menstruasi (keluarnya darah dari vagina). Fase menstruasi hanya terjadi dalam beberapa hari saja (4–7hari). Menstruasi menyebabkan dinding uterus menjadi tipis seperti semula. Setelah 1–2 minggu, dinding uterus kembali menebal. Proses ini terjadi pada fase proliferasi. Fase terakhir dari siklus menstruasi adalah fase sekretori. Fase sekretori berlangsung selama dua minggu. Pada fase ini, endometrium semakin menebal, kaya akan pembuluh darah. Apabila tidak terjadi implantasi embrio pada endometrium, maka endometrium akan luruh. Hal ini akan mengawali terjadinya kembali siklus menstruasi. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium 5
  • 6. 1) Siklus Menstruasi Normal Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. Pada saat terjadi siklus menstruasi, berlangsung pula siklus ovarium. Siklus ini, terdiri atas tiga fase, yaitu fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal. 1. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek. 2. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi 6
  • 7. untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah. 3. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehinggamenyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi. Siklus menstruasi dan siklus ovarium sangat dipengaruhi oleh hormon. Hormon tersebut berpengaruh terhadap perkembangan folikel, ovulasi, dan penebalan dinding rahim. Terdapat lima jenis hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan siklus ovarium. Kelima hormon tersebut adalah Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), estrogen, dan progesteron. Pada fase folikular dari siklus ovarium, hipotalamus akan mengeluarkan GnRH yang akan merangsang sekresi hormon FSH dan LH. FSH akan merangsang perkembangan folikel yang akan menyekresikan estrogen. LH sendiri menyebabkan terjadinya ovulasi dan pembentukan corpus luteum. Corpus luteum akan menyekresikan hormon estrogen dan progesteron. Kadar estrogen akan meningkat pada hari ke-12 siklus. Hal ini akan menyebabkan peristiwa ovulasi pada hari ke-14 siklus. Produksi estrogen dan progesteron akan mencapai puncaknya pada hari ke-22 siklus. Apabila tidak terjadi pembuahan, kadar estrogen dan progesteron yang tinggi akan menghambat produksi FSH dan LH. Turunnya kadar LH akan menyebabkan luruhnya corpus luteum sehingga kadar estrogen dan progesteron pun menurun. Hal ini mengawali siklus 7
  • 8. menstruasi yang baru. Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-ulang, lalu berhenti untuk sementara waktu pada saat terjadinya kehamilan, lalu akan terjadi lagi setelah kelahiran. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan. Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu: Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk empersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi) Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesterone dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim) 2) Perubahan Histologik Pada Ovarium Dalam Siklus Haid Ovarium mengalami perubahan-perubahan dalam besar, bentuk, dan posisinya sejak bayi dilahirkan hingga masa tua seorang wanita. Di samping itu, terdapat perubahan-perubahan histologik yang disebabkan oleh rangsangan berbagai kelenjar endokrin. Pada masa ovarium. Rata-rata hanya 300-400 ovum yang dilepaskan selama masa pubertas ovarium berukuran 2,5-5 cm panjang, 1,5-3 cm lebar dan 0,6-1,5 tebal. Pada salah satu 8
  • 9. pinggirnya terdapat hilus, tempat keluar masuknya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf. Ovarium dihubungkan oleh mesovarium dengan ligamentum latum, dan oleh ligamentum ovarii proprium dengan uterus. Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapis sel kuboid yang disebut epitel germinativum. Di bawahnya terdapat tunika albugenia yang kebanyakan terdiri dari serabut-serabut jaringan ikat. Pada garis besarnya ovarium terbagi atas dua bagian, yaitu korteks dan medulla. Korteks terdiri atas stroma yang padat, dimana terdapat folikel-folikel dengan sel telurnya. Folikel dapat dijumpai dalam berbagai tingkat perkembangan, yaitu folikel primer, sekunder, dan folikel yang masak (folikel de Graaf). Juga ada folikel yang telah mengalami degenerasi yang disebut atresia folikel. Dalam korteks juga dapat dijumpai korpus rubrum, korpus luteum dan korpus albikans. Makin muda usia wanita makin banyak folikel dijumpai. Pada bayi baru lahir terdapat ±400.000 folikel pada kedua reproduksi. Pada masa pascamenopause sangat jarang dijumpai folikel karena kebanyakan telah mengalami atresia. Dalam medulla ovarium terdapat pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan jaringan ikat elastis. Pada masa kanak-kanak, ovarium boleh dikatakan masih beristirahat dan baru pada masa pubertas mulai menunaikan faalnya. Perubahan-perubahan yang terdapat pada ovarium dalam siklus haid ialah sebagai berikut. Di bawah pengaruh FSH beberapa folikel mulai berkembang; akan tetapi hanya satu yang terus tumbuh sampai menjadi matang. Pada folikel ini mula-mula sel-sel di sekitar ovum berlipat ganda dan kemudian di antara sel-sel itu timbul suatu rongga yang berisi cairan disebut liquor folikuli. Ovum sendiri terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpuka sel yang menonjol ke dalam 9
  • 10. rongga folikel. Tumpukan sel dengan ovum di dalamnya itu disebut kumulus oophorus. Antara ovum dan sel-sel sekitarnya terdapat zona pellusida. Sel-sel lainnya yang membatasi ruangan folikel disebut membrana granulosa. Dengan tumbuhnya folikel, jaringan ovarium di sekitar folikel tersebut terdesak ke luar dan membentuk dua lapisan, yaitu teka interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan teka eksterna terdiri dari jaringan ikat yang padat. Dengan bertambah matang folikel hingga akhirnya matag benar dan oleh karena pembentukan cairan folikel makin bertambah, maka folikel makin terdesa ke permukaan ovarium, malahan menonjol ke luar. Sel-sel pada permukaan ovarium menjadi tipis dan pada suatu waktu oleh mekanisme yang belum jelas betul, folikel pecah dan keluarlah cairan dari folikel bersama-sama vum yang dikelilingi sel kumulus ooforus. Peristiwa ini disebut ovulasi. Sel-sel granulosa yang mengelilingi ovum yang telah bebas itu disebut kororna radiata. Sel-sel dari membrana granulosa dan teka interna yang tinggal pada ovarium membentuk korpus rubrum yang berwarna merah oleh karena perdarahan waktu ovulasi dan yang kemudian menjadi korpus luteum. Korpus luteun berwarna kuning karena mengandung zat kuning yang disebut lutein; ia mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen.jika tidak terjadi pembuahan (konsepsi), setelah 8 hari korpus luteum mulai berdegenarasi dan setelah 14 hari mengalami atrofi menjadi korpus albikans (Jaringan parut). Korpus luteum tadi disebut korpus luteum menstruasionis. Jika terjadi konsepsi, korpus luteum dipelihara oleh hormon chorionic gonadotropin (hCG) yang dihasilkan oleh sinsitiotrofoblas dari korion. Ini dinamakan korpus luteum graviditas dan berlangsung hingga 9-10 minggu. 10
  • 11. Pada manusia, ovulasi biasanya terjadi hanya dari satu ovarium, walapun kadang- kdang lebih dari satu folikel dapat pecah pada satu waktu yang dapat menghasilkan kehamilan kembar dizigotik. Ovum yang dilepaskan berukuran kira-kira 150m dan cepat mengalami degenerasi kecuali jika terjadi fertilisasi. Fertilisasi biasanya terjadi dalam tuba dekat dengan fimbrium-fimbrium. Perjalanan ovum di tuba memakan waktu selama 3 hari dan implantasi blastokist pada uterus biasanya terjadi 6-7 hari setelah fertilisasi. 3) Perubahan Histologik Pada Endometrium Dalam Siklus Haid Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan aktivitas ovarium. Dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam siklus haid, yaitu. a. Fase menstruasi atau deskuamasi Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami desintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks, dan kelanjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari. b. Fase pascahaid atau fase regenerasi Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung ± 4 hari. c. Fase intermenstruum atau fase proliferasi 11
  • 12. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu: Fase proliferasi dini (early proliferation phase) Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke-4 samapi hari ke-7. fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar. Kelenjar-kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan sempit. Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas fase proliferasi; sel-sel kelenjar mengalami mitosis. Sebagian sediaan masih menunjukkan suasana fase menstruasi di manaterlihat perubahan-perubahan involusi dari epitel kelenjar yang berbentuk kuboid. Stroma padat dan sebagian menunjukkan aktivitas mitosis, sel-selnya berbentuk bintang dan dengan tonjolan-tonjolan anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar sebab sitoplasma relatif sedikit. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase) Fase ini berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Kelenjar berlekuk-lekuk dan bervariasi. Sejumlah stroma mengalami edema. Tempak banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (naked nucleus) Fase proliferasi akhir (late prolieration phase) Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. 12
  • 13. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma bertumbuh aktif dan padat. d. Fase prahaid atau fase sekresi Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke- 28. pada fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berlekuk-lekuk dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Daam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapuk yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi. Memang tujuan perubahan ini adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur yang dibuahi. Fase sekresi dibagi atas: Fase sekresi dini Dalam fase ini endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan. Pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan, yakni: 1. Stratum basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang berbatasan dengan lapisan miometrium; lapisan ini tidak aktif, kecuali mitosis pada kelenjar. 2. Stratum spongiosum, yaitu lapisan tenga berbentuk anyaman seperti spons. Ini disebabkan oleh banyaknya kelenjar yang melebar dan berkeluk-keluk dan hanya sedikit stroma di atasnya. 3. Stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran-saluran kelenjar sempit, lumennya berisi sekret dan stromanya edema. Fase sekresi lanjut 13
  • 14. Endometrium dalam fase ini tebalnya 5-6 mm. Dalam fase ini terdapat peningkatam dari fase sekresi dini, dengan endometrium sangat banyak mengandung pembuluh darah yang berkeluk-keluk dan kaya dengan glikogen. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sitoplasma sel- sel stroma bertambah. Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi kehamilan. 4) Vaskularisasi Endometrium Dalam Siklus Haid Cabang-cabang besar arteria uterina berjalan terutama dalam stratum vaskulare miometrium. Di sini sejumlah arteria radialis itu berjalan langsung ke endometrium dan membentuk arteria spiralis. Pembuluh-pembuluh darah ini memelihara stratum fungsional endometrium yang terdiri dari stratum kompaktum dan sebagian stratum spongiosum. Stratum basale dipelihara oleh arteriola-arteriola miometrium di dekatnya. Mulai dari fase proliferasi terus ke fase sekresi pembuluh-pembuluh darah dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkeluk-keluk, dan segera mencapai permukaan membentuk jaringan kapiler yang banyak. Pada miometrium kapiler-kapiler mempunyai endotel yang tebal dan lumen yang kecil. Vena-vena yang berdinding tipis membentuk pleksus dan pada lapisan yang lebih dalam dari lamina propria mukosa, dan membentuk jaringan anastomosis yang tidak teratur dengan sinusoid-sinusoid pada semua lapisan. Pleksus lainnya dari vena-vena yang besar tanpa katup terdapat di stratum vaskulare dari miometrium. Hampir sepanjang siklus haid pembuluh-pembuluh darah menyempit dan melebar secara ritmis, sehingga permukaan endometrium memucat dan berwarna merah karena penuh dengan darah, berganti-ganti. Bila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum mengalami kemunduran yang menyebabkan kadar 14
  • 15. progesteron dan estrogen menurun. Penurunan kadar hormon ini mempengaruhi keadaan endometrium ke arah regresi, dan pada satu saat lapisan lapisan fngsionalis endometrium terlepas dari stratum basale yang di bawahnya. Peristiwa ini menyebabkan pembuluh- pembuluh darah terputus, dan terjadilah pengeluaran darah yang disebut haid. Jika terjadi kehamilan, maka terjadilah perubahan-perubahan yang menetap pada pembuluh-pembuluh darah. Pada dinding uterus dekat dengan plasenta, dinding pembuluh darah menunjukkan penebalan dari lapisan intimanya dengan pembentuka otot-otot polos baru, sedangkan pada lapisan tengah otot-otot ditunjang oleh jaringan elastis yang cukup banyak. 5) Dating Endometrium Biopsi endometrium adalah cara terbaik untuk menentukan secara tidak langsung adanya ovulasi dan menilai efek progesteron terhadap perkembangan endometrium. Untuk ini, diperlukan kemahiran mengenali ciri-ciri permukaan endometrium, stroma, dan¾terutama sekali¾ kelenjar-kelenjar endometrium dan sel yang membatasinya pada waktu tertentu dari siklus haid. Dengan demikian, dapat ditentukan hari yang tepat dari siklus haid tersebut; hal ini disebut dating endometrium. Untuk dapat dilakukan dengan tepat pada masa sekresi, oleh karena berbeda dari fase proliferasi fase ini menunjukkan perubahan-perubahan yang nyata setiap harinya dengan perubahan morfologi tertentu. Jika diambil panjang siklus haid 28 hari dengan perkiraan ovulasi terjadi pada hari ke-14m maka 36-48 jam setelah ovulasi belum terlihat perubahan yang menonjol pada endometrium. Karena itu, dating hari ke-14 dan ke-15 tidak berguna untuk dilakukan, dan sebaiknya baru dimulai pada hari ke-16. 15
  • 16. o Hari ke-16: Vakuola basal subnukleus terlihat banyak kelenjar. Hari ini ialah hari terakhir pseudostratifikasi barisan inti. Terlihat mitosis pada kelenjar-kelenjar dan stroma. o Hari ke-17: Nukleus dari kelenjar-kelenjar tersusun dalam satu garis, dengan sitoplasma yang homogen di atasnya dan vakuola yang besar-besar di bawahnya. Pseudostratifikasi menghilang, mitosis di kelenjar dan stroma jarang. o Hari ke-18 : sebagian vakuola mengecil karena sebagian isinya dilepaskan ke arah sitoplasma sekitar lumen, dan kemudian termasuk ke dalam lumen. Karena vakuola subnukleus ini mengecil, maka nukleus mendekati basis dari sel. Tidak terlihat mitosis pada hari ini. o Hari ke-19 : hanya sebagian kecil vakuola terlihat. Sepintas lalu gambarannya menyerupai hari ke-16, tetapi pada hari ke 19 ini dapat dilihat sekresi intraluminal, dan tidak terdapat pseudostratifikasi dan mitosis. 16
  • 17. o Hari ke-20: vakuola subnukleus hanya satu-satu terlihat. Sekresi intraluminal yang asidofil tampak jelas. Hingga waktu ini, yang jelas terlihat adalah perubahan- perubahan pada epitel kelenjar. o Hari ke-21 : Mulai terlihat perubahan-perubahan pada stroma. Sel-sel stroma mempunyai nukleus yang gelap dan padat dengan sitoplasma seperti serabut. Mulai adanya edema stroma. o Hari ke-22 : edema stroma mencapai maksimum. Sel-sel stroma tampak kecil, padat, inti hampir telanjang dan sitoplasmanya seperti di atas. Mulai terlihat arteriola spiralis dengan dindingnya yang tipis. Sekresi intraluminal aktif, tetapi mulai berkurang. o Hari ke-23 : edema stroma menetap. Perubahan yang khas ialah kondensasi stroma di sekitar arteriola spiralis. Hal ini terjadi karena pembesaran inti stroma dan bertambahnya sitoplasma, dan disebut sel pradesidua. Dapat juga dijumpai mitosis. o Hari ke-24 : Kumpulan sel-sel pradesidua tampak jelas di sekeliling arteriola. Mitosis stroma aktif, tetapi edema berkurang. Endometrium akan mulai mengalami involusi, kecuali apabilaterjadi kehamilan. o Hari ke-25 : sel-sel pradesidua mulai terdapat di bawah sel-sel epitel permukaan. Sedikit edema terdapat di sekitar arteriola. Sedikit infiltrasi limfosit terlihat pada stroma. o Hari ke-26 : sel-sel pradesidua mulai tampak mengelompok di seluruh stroma, disertai infiltrasi sel-sel leukosit polinuklear. o Hari ke-27 : Pradesidua menonjol sekitar pembuluh darah dan di bawah epitel permukaan. Jelas adanya infiltrasi sel-sel leukosit polinuklear. 17
  • 18. o Hari ke-28 : Mulai terlihat daerah dengan nekrosis (focal nekrosis) dan daerah- daerah kecil dengan perdarahan dalam stroma. Sel-sel stroma berkumpul bersama- sama. Infiltasi sel-sel leukosit polinuklear sangat banyak. Kelenjar-kelenjar keluhatan mengalami secretory exhaustion. C. Fertilisasi Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan. Spermatozoa bergerak melintasi saluran tuba falopi dengan kecepatan 12 cm per jam. Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur. 18
  • 19. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin. Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. 19
  • 20. Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya. Pembelahan itu berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim. 20
  • 21. Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya, karena janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya. Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim. Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi. Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim. Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan pembelahan secara terus menerus yang menghasilkan gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal. Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut. 21
  • 22. D. Gestasi (Kehamilan) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah terbentuknya zigot, maka zigot akan membelah terus untuk membentuk embrio yang kemudian tertanam di dalam rahim. Sewaktu berada di dalam rahim, embrio ini juga selalu membelah dan mengalami perkembangan untuk membentuk janin (fetus). Tingkat perkembangan tersebut dapat dilihat pada uruturutan. Jika diperhatikan akan terlihat sebenarnya pada tahap awal, bentuk embrio manusia tidak jauh berbeda dari bentuk embrio hewan vertebrata lain, yaitu mirip kecebong yang memiliki panjangnya 5 mm. Tahap blastulasi terjadi pada minggu pertama setelah fertilisasi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di 22
  • 23. dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru. Pada saat ini embrio masih sangat kecil. Walaupun dalam kurun waktu itu ia telah terdiri atas ratusan sel-sel kecil yang berkumpul membentuk bola kecil yang berukuran hampir sama dengan kepala jarum pentul. Pada proses pembentukan blastula, sel-sel membelah dengan cepat dan terjadi migrasi sel di dalam embrio, yang membentuk dua bagian utama, yaitu embrio yang nantinya berkembang menjadi janin dan membran ekstra embrio yang nantinya membentuk 23
  • 24. plasenta, amnion, dan tali pusar. Ketiga bagian ini berfungsi untuk menunjang kehidupan janin, antara lain: a. untuk memberikan nutrisi, b. pertukaran gas, dan c. menahan goncangan. Plasenta juga dapat menghasilkan hormon-hormon tertentu, antara lain mengatur hormon kelenjar dan relaksin yang berfungsi untuk fleksibilitas simfibis pubis dan organ-organ lain di daerah tersebut sehingga mempermudah kelahiran. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses gastrulasi yang terjadi pada minggu ke-3. Pada proses gastrulasi, jaringan sudah membentuk 3 lapisan, yaitu lapisan ektodermis, mesodermis, dan endodermis. Ketiga lapisan jaringan tersebut akan mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk organ dan sistem organ. 1) Lapisan ekstroderm akan membentuk organ-organ seperti saraf, hidung, mata, kelenjar kulit dan berkembang menjadi jaringan epidermis. 2) Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk organ ginjal, limpa, kelenjar kelamin, jantung, pembuluh darah, getah bening, tulang dan otot. 3) Lapisan endoderm akan membentuk organ hati, pankreas, saluran pencernaan, saluran pernapasan, kelenjar gondok, dan anak gondok. Fase itu disebut fase organogenesis. Fase ini terjadi pada minggu ke-4 s.d. minggu ke-8. Pada saat janin berusia 14 minggu, organ sudah terbentuk lengkap. Janin terus mengalami pertumbuhan dan penyempurnaan pada bagian-bagian organ tubuhnya, hingga usia 9 bulan 10 hari sebagai usia yang normal bagi bayi untuk dilahirkan. Kadar hormon estrogen pada seorang 24
  • 25. wanita yang hamil sedikit. Hormon estrogen ini akan membantu kontraksi uterus. Selain itu, dihasilkan pula hormon oksitosin yang fungsinya sama seperti estrogen. 1. Usia Kehamilan Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi abdomen, Perkiraan tinggi fundus uteri dan Ultrasonografi. a) Rumus Naegle Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). b) Gerakan Pertama Fetus Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu. c) Palpasi Abdomen Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin. d) Perkiraan Tinggi Fundus Uteri Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan menghitung tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur, menggunakan pita ukur dengan metode berbeda. e) Ultrasonografi Tujuan ultrasonografi adalah konfirmasi kehamilan dan mengetahui usia kehamilan. 25
  • 26. 2. Masa Kehamilan a) Minggu Ke-1 Calon Ibu Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur - angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus. b) Minggu Ke-2 Calon Ibu Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi. Janin Bayi 26
  • 27. Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi. Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur. c) Minggu Ke-3 Calon Ibu Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi. Janin Bayi Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata 27
  • 28. bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli. d) Minggu Ke-4 Calon Ibu Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah. Janin Bayi Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan, yaitu: 1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem pencernaan dan pankreas 2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal, pembuluh darah dan jantung 28
  • 29. 3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata, email gigi dan sistem saraf Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata. e) Minggu Ke-5 Calon Ibu Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir. Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan. Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu: 1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi. 2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27 3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran 29
  • 30. Janin Bayi Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna). f) Minggu Ke-6 Calon Ibu Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut. Janin Bayi Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata. 30
  • 31. Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini. g) Minggu Ke-7 Calon Ibu Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show). Janin Bayi Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru- paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu. h) Minggu Ke-8 Calon Ibu 31
  • 32. Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh. Janin Bayi Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik. i) Minggu Ke-9 Calon Ibu Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi. 32
  • 33. Janin Bayi Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain. j) 8-12 Minggu Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk. k) 12-16 Minggu Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi 33
  • 34. tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. l) 16-20 Minggu Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar- akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak. m) 20-24 Minggu Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur. n) 24-28 Minggu Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa 34
  • 35. pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya. o) 28-32 Minggu Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru- parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. p) 36 Minggu Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah "mempersiapkan diri" bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernaPas, mengisap, dan menelan. Rambut- rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja. 35
  • 36. E. Laktasi Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu (ducts/milk canals) menuju reservoir susu {sacs} yang berlokasi di belakang areola, lalu ke dalam mulut bayi. Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI dinamakan laktasi. Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI. Namun, ASI bisa juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation). 1. Laktogenesis I Pada fase terakhir kehamilan, payudara wanita memasuki fase Laktogenesis I. Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan. Pada saat itu, tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI sebenarnya. Tetapi bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) kolostrum sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI sebenarnya nanti. 2. Laktogenesis II Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis II. 36
  • 37. Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh. Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan. Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan [11] dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan . Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya. 3. Laktogeneses III Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III. 37
  • 38. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan. Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari: Kurang sering menyusui atau memerah payudara Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: o Struktur mulut dan rahang yang kurang baik o Teknik perlekatan yang salah Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi) Jaringan payudara hipoplastik Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI Kurangnya gizi ibu Menyusui setiap dua-tiga jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi. Untuk wanita pada umumnya, menyusui atau memerah ASI delapan kali dalam 24 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa-masa awal menyusui, khususnya empat bulan pertama. Bukanlah hal yang aneh apabila bayi yang baru lahir menyusui lebih sering dari itu, karena rata-ratanya adalah 10-12 kali menyusui tiap 24 jam, atau bahkan 18 kali. Menyusui on-demand adalah menyusui kapanpun bayi meminta (artinya akan lebih banyak dari rata-rata) adalah cara terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi dan bayi tetap kenyang. Tetapi perlu diingat, bahwa sebaiknya menyusui dengan durasi yang 38
  • 39. cukup lama setiap kalinya dan tidak terlalu sebentar, sehingga bayi menerima asupan foremilk dan hindmilk secara seimbang. 4. Refleks turunnya susu Keluarnya hormon oksitosin menstimulasi turunnya susu (milk ejection / let-down reflex). Oksitosin menstimulasi otot di sekitar payudara untuk memeras ASI keluar. Para ibu mendeskripsikan sensasi turunnya susu dengan berbeda-beda, beberapa merasakan geli di payudara dan ada juga yang merasakan sakit sedikit, tetapi ada juga yang tidak merasakan apa-apa. Refleks turunnya susu tidak selalu konsisten khususnya pada masa-masa awal. Tetapi refleks ini bisa juga distimulasi dengan hanya memikirkan tentang bayi, atau mendengar suara bayi, sehingga terjadi kebocoran. Sering pula terjadi, payudara yang tidak menyusui bayi mengeluarkan ASI pada saat bayi menghisap payudara yang satunya lagi. Lama kelamaan, biasanya setelah dua minggu, refleks turunnya susu menjadi lebih stabil. Refleks turunnya susu ini penting dalam menjaga kestabilan produksi ASI, tetapi dapat terhalangi apabila ibu mengalami stres. Oleh karena itu sebaiknya ibu tidak mengalami stres. Refleks turunnya susu yang kurang baik adalah akibat dari puting lecet, terpisah dari bayi, pembedahan payudara sebelum melahirkan, atau kerusakan jaringan payudara. Apabila ibu mengalami kesulitan menyusui akibat kurangnya refleks ini, dapat dibantu dengan pemijatan payudara, penghangatan payudara dengan mandi air hangat, atau menyusui dalam situasi yang tenang. 39
  • 40. F. Nifas Menurut Varney, H, Nifas adalah Masa antara kelahiran plasenta & membran yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu menuju kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut kekondisi tidak hamil. Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari setelah melahirkan. Pada masa ini, darah akan keluar seperti pada masa haid. Darah nifas harus mengalir keluar dengan lancar untuk menghindari infeksi rahim. Lama masa nifas bisa berbeda-beda pada setiap ibu. Darah akan cepat berhenti apabila jumlah yang keluar memang sedikit tetapi optimal, atau keluar sekaligus banyak dan berhenti sebelum 40 hari. Sementara itu mungkin ada ibu yang darah nifasnya masih keluar melewati masa 40 hari. Meskipun darah sudah berhenti sebelum 40 hari, sebaiknya masa nifas dianggap selesai setelah 40 hari, karena perawatan masa nifas adalah masa pemulihan pasca persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. 1. Tahapan Masa Nifas Ada empat tahapan masa nifas yang harus dilalui oleh ibu yang baru saja melahirkan yaitu: a) Lokia Lubra Keluarnya darah berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, rambut bayi dan kotoran bayi saat dalam kandungan. Biasanya masa ini berlangsung selama 1 minggu. b) Lokia Sanguelenta Keluarnya darah berwarna merah dan berlendir 40
  • 41. c) Lokia Serosa Keluarnya cairan berwarna kekuningan karena jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon d) Lokia Alba Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Ini tandanya sudah memasuki tahap pemulihan. G. Menopause Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari tidak aktifnya folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid). Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif. Usia rata-rata menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki masa menopause. Selain itu, faktor keturunan juga berperan disini, seorang wanita akan mengalami menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibunya. 1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause Menurut Kasdu (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi kapan wanita mengalami menopause antara lain adalah : a) Usia haid pertama kali (menarche) Semakin muda usia seorang wanita mengalami haid pertama kalinya, semakin lama ia memasuki usia menopause. 41
  • 42. b) Faktor psikis Keadaan wanita yang tidak menikah dan bekerja mempengaruhi perkembangan psikisnya, mereka akan mengalami masa menopause lebih muda dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja. c) Jumlah anak Semakin sering seorang wanita melahirkan, maka semakin tua atau lama mereka memasuki masa menopause. d) Usia melahirkan Semakin tua seorang waanita melahirkan anak, maka semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal ini karena kehamilan dan persalinan memperlambat sistem kerja organ reproduksi, bahkan memperlambat proses penuaan tubuh. e) Pemakaian kontrasepsi Pemakaian kontrasepsi khususnya kontrasepsi jenis hormonal akan memperlama datangnya masa menopause. Hal ini dikarenakan cara kerja kontrasepsi hormonal yang menekan fungsi indung telur. f) Merokok Wanita perokok diduga akan lebih cepat memasuki masa menopause. 2. Tahapan Menopause Menurut Kasdu (2002), siklus kehidupan seorang wanita akan mengalami fase-fase perkembangan, terutama fase yang berkaitan dengan fungsi organ reproduksi wanita. Fase-fase tersebut dibagi menjadi tiga tahapan yaitu : 42
  • 43. a) Masa sebelum menstruasi Masa sebelum haid yang berlangsung sejak bayi hingga masa prapubertas (sekitar usia 8- 12 tahun) dan masa pubertas (usia 12-13 tahun). Pada masa ini wanita mulai mengalami masa yang disebut fase reproduksi. b) Fase reproduksi Fase reproduksi atau periode fertile (subur) berlangsung sampai usia sekitar 45 tahunan dan pada masa inilah organ reproduksi wanita akan mengalami fungsi yang sebenarnya, yaitu hamil dan melahirkan. c) Masa setelah menstruasi Masa ini adalah fase terakhir dalam kehidupan seorang wanita, dimana masa reproduksinya berakhir yang disebut masa klimakterium. Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Periode ini dapat berlangsung antara 5-10 tahun sekitar menopause. Menurut Kasdu (2002) dan Pakasi (2000), masa klimakterium berlangsung secara bertahap yaitu : 1) Masa premenopause Masa sebelum berlangsungnya perimenopause, yaitu sejak fungsi reproduksi mulai menurun sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopause. Masa ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak dan kadang-kadang disertai nyeri haid (disminorea). Terjadi pada masa 4-5 tahun sebelum menopause. 43
  • 44. 2) Masa perimenopause Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali. 3) Masa menopause Masa menopause dikatakan sebagai haid alami yang terakhir. Diagnosis menopause jika seorang wanita tidak haid selama 12 bulan. 4) Masa postmenopause Masa setelah perimenopause sampai senilis. 3. Perubahan Selama Menopause Kasdu (2002) membagi perubahan yang terjadi selama menopause menjadi empat, yaitu : a) Perubahan organ reproduksi Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan itu antara lain : 1) Rahim (uterus) Rahim mengalami atropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik. Serviks (leher rahim) menyusut bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina. 44
  • 45. 2) Saluran telur Lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis dan mengerut serta rambut getar (fimbria) menghilang. 3) Indung telur Dengan menurunnya produksi indung telur maka terjadi juga penurunan hormon yaitu estrogen, progesteron, dan androgen. Akibatnya, ukuran indung telur akan mengecil dan permukaannya akan menjadi keriput, terjadi sklerosis (penebalan) pada sistem pembuluh darah indung telur, siklus menjadi anovulasi (tidak ada ovulasi), terjadi perubahan endometrium akibat produksi hormon estrogen yang menurun. 4) Serviks Serviks mengalami pengerutan dan pemendekan. 5) Vagina Vagina mengalami konstraktur (melemahnya otot jaringan), panjang dan lebar vagina juga mengalami pengecilan. Selaput lendir akan menipis dan tidak lagi elastis. 6) Vulva Jaringan pada vulva akan menipis akibat berkurang dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastik. Kulinya menipis dan pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan pengerutan lipatan vulva. 45
  • 46. b) Perubahan fisik Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Keluhannya berupa hot flushes (perasaan panas), keringat berlebihan, vagina terasa kering sehingga menimbulkan rasa sakit pada saat berhubungan intim, tidak dapat menahan air kencing, hilangnya jaringan kolagen sehingga menyebabkan kulit kering dan keriput serta rambut menjadi rontok, penambahan berat badan, mata terasa kering dan gatal, nyeri tulang dan sendi. c) Perubahan emosi Menurut Kasdu (2002), perubahan psikis pada wanita menopause sangat tergantung pada masing-masing individu. Pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya. Pengetahuan yang cukup akan membantu mereka memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa menopause dengan baik. Perubahan emosi yang sering muncul pada masa menopause adalah keadaan emosi yang kurang stabil. Namun pada umumnya, seorang wanita akan mengalami ketidakstabilan emosi ini tidak akan berkepanjangan seiring dengan kekhawatiran yang mungkin akan terjadi pada tubuhnya dengan berakhirnya masa haid. Dan kestabilan emosi ini akan diperoleh kembali setelah mereka mendapatkan informasi yang baik tentang menopause. 46
  • 47. Selain perubahan emosi, perubahan psikis akan terjadi juga. Gejala psikis yang muncul antara lain mudah lupa, kurang dapat memusatkan perhatiannya, kecemasan, mudah marah dan depresi. d) Dua gangguan kesehatan yang dapat terjadi setelah menopause adalah :  Osteoporosis. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause, hormon estrogen menurun produksinya sehingga menyebabkab tulang menjadi mudah keropos. Tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini disebut osteoporosis Tatalaksana dari osteoporosis adalah pencegahan terjadinya patah tulang dengan cara memperlambat hilangnya sel-sel tulang dan meningkatkan densitas serta kekuatan tulang. Diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk berhenti merokok, minum minuman alkohol, berolahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan kalsium dan vitamin D yang adekuat. Obatobatan yang dapat menghentikan kehilangan sel-sel tulang dan meningkatkan kekuatan tulang dapatdidiskusikan dengan dokter anda  Penyakit jantung. Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan berat badan yang mengakibatkan peningkatan risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. 47
  • 48. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Siklus awal menstruasi biasanya ringan dan tidak dapat diprediksi. Selama 2 tahun pertama, siklus menstruasi bervariasi berkisar 21-45 hari, terkadang justru tidak ada periode haid. Siklus menstruasi adalah waktu yang dimulai dari hari pertama muncul haid hingga hari pertama haid berikutnya. Siklus menstruasi yang normal adah berkisar antara 21-35 hari, tetapi kebanyakan anak perempuan mengalami siklus menstruasi berkisar antara 25-30 hari. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedkit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 6 hari. Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Maka kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitosin). Produksi ASI (Prolaktin) yaitu Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI. Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari setelah melahirkan. Pada masa ini, darah akan keluar seperti pada masa haid. Darah nifas harus mengalir keluar dengan lancar untuk menghindari infeksi rahim. Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari tidak aktifnya folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi 48
  • 49. terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid). Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif. Usia rata-rata menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki masa menopause. B. Saran Dengan selesainya makalah ini mahasiswa dapat mempelajarinya dengan baik tentang menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause agar lebih memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan tentang siklus menarche, menstruasi, fertilisasi, kehamian, laktasi, nifas, dan menopause. Dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun. 49
  • 50. DAFTAR PUSTAKA Blogger Bersama .Tugas Biologi 2.http://jelfiarz.blogspot.com/.(Diposkan Minggu, 20 Mei 2012) Dewanti.Proses Adaptasi Fisiologis Dalam Masa Kehamilan.http://geumwaenty.blogspot.com/.(Diposkan Senin, 16 Mei 2011) Dinda.Klinik Haid.http://dindamb.wordpress.com/author/dindamb/.(Diposkan tanggal 25 November 2009) Klikdokter.Fisiologi Menstruasi.http://www.klikdokter.com/aboutus.(Diposkan Senin, tanggal 26 November 2012 Widjanarko, Bambang.Informasi Reproduksi.http://reproduksiumj.blogspot.com/.( Diposkan Rabu, tanggal 02 September 2009) Wikipedia.Kehamilan. http://id.wikipedia.org/wiki/Obstetrik.(Diposkan tanggal 3 November 2012) Wikipedia.Menstruasi. http://id.wikipedia.org/wiki.(Diposkan tanggal 1 November 2012) 50