SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Baixar para ler offline
MAKALAH
         BATASAN AURAT MENURUT AL-QUR’AN




   Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
          Yang Dibimbing oleh Bapak Ahmad Muhasim, S.Ag., M.HI



                                 DISUSUN OLEH :


                     Rahmatia Azzindani                 (A1C211123)
                     Gita Paranata                      (A1C211047)
                     Dedi Muslihadi                     (A1C011027)
                     Andi Sri Wulandari                 (A1C011009)
                     Baiq Ika Sufriawati                (A1C011023)




                           FAKULTAS EKONOMI
                        UNIVERSITAS MATARAM
                               NOVEMBER 2011

Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                 1
KATA PENGANTAR




     Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Di mana tugas ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul
penulisan Makalah, yang penulis sajikan adalah sebagai berikut :


                      BATASAN AURAT MENURUT AL-QUR’AN


     Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam program S1 Akuntansi. Sebagai bahan penulisan diambil
berdasarkan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari
bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak
akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada bapak Ahmad Muhasim, S.Ag., M.HI yang telah memberi bimbingan
berupa materi, orang tua, serta teman-teman yang telah memberi saran, sehingga penulis
dapat menyelesaikannya.
     Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya
penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca terutama bagi pemakalah.




                                                                   Mataram, November 2011




                                                                           Penulis




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                   2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………...........................................                                                          ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................   iii


BAB I         PENDAHULUAN
              1.1 Latar Belakang.......................................................................................         1
              1.2 Rumusan Masalah..................................................................................             1
              1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................           2


BAB II        LANDASAN TEORI
              2.1 Pengertian Aurat....................................................................................          3
              2.2 Manfaat Menutup Aurat.......................................................................                  3


BAB III PEMBAHASAN
              3.1 Pandangan Islam Terhadap Aurat Wanita..........................................                               4
              3.2 Hukum Menutup Aurat Bagi Wanita...................................................                            4

              3.3 Dalil-Dalil yang Mendasari Perintah Untuk Menutup Aurat............                                           4

              3.4 Batasan Aurat Laki-laki dan Wanita Menurut Al-Qur’an................                                          8

              3.5 Batasan Aurat Laki-Laki dan Wanita Menurut Empat Madzhab... 10


BAB IV PENUTUPAN
              4.1 Kesimpulan............................................................................................. 15
              4.2 Saran........................................................................................................ 15


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................             19




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                                                3
BAB 1
                                 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
    Telah kita ketahui bahwa aurat wanita alaha dari ujung kepala hingga ujung kaki kecuali,
wajah dan telapak tangan. Tetapi banyak wanita yang menyalah gunakan aturan itu. Banyak
diantara mereka yang enggan menutup seluruh bagian dari aurat mereka karena beberapa
alasan.
    Kita tahu bahwa salah satu ciri yang dapat ditunjukkan wanita muslimah adalah menjaga
aurat atau menutup aurat. Tetapi dijaman sekarang ini banyak wanita yang enggan memakai
jilbab baik menutup kepala atau aurat. Mereka sudah terpengaruh oleh dunia model yang
semakin lama semakin mencemaskan bagi kaita semua.
    Oleh karena itu, kondisi yang demikian ini merupakan suatu kemunduran bagi akhlak
wanita muslimah. Dalam masalah berjilbab atau menutup aurat ini para wanita banyak yang
mencari-cari alasan agar bisa terlepas dari syariat atau mennemukan pembenaran bahwa tidak
berjilbab itu boleh.
    Perlu kita sadari bahwa menggunakan jilbab dan hijab untuk menutupi aurat bagi wanita
muslimah adalah wajib dan merupakan perintah Allah SWT. Tapi, banyak diantara wanita
yang enggan menggunakannya.


1.2 Rumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka kami dapat merumuskan
beberapa permasalahannya, diantaranya sebagai berikut:
     Bagaimana pandangan Islam terhadap aurat wanita?
     Bagaimana hukum menutup aurat bagi wanita?
     Dalil-dalil apa saja yang mendasari perintah untuk menutup aurat?
     Apa saja batasan aurat laki-laki dan wanita menurut Al-Qur’an?
     Apa saja batasan aurat laki-laki dan wanita menurut empat Madzhab?




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                     4
1.3 Tujuan Penulisan
    Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mencoba merumuskan beberapa tujuan,
yaitu sebagai berikut:
     Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap aurat wanita
     Untuk mengetahui hukum menutup aurat bagi wanita
     Untuk mengetahui dalil-dalil yang mendasari perintah untuk menutup aurat
     Untuk mengetahui batasan aurat laki-laki dan wanita menurut Al-Qur’an
     Untuk mengetahui batasan aurat laki-laki dan wanita menurut empat Madzhab




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                             5
BAB II
                                   LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Aurat
    Aurat secara bahasa bermakna “An-Naqsu” yang berarti kurang atau aib adapun secara
istilah sesuatu yang tidak diboleh dilihat atau dipertontonkan. Menutup aurat wajib
hukumnya dan ini telah menjadi kesepakatan para ulama baik klasik maupun kontemporer.
    Hal ini berdasarkan hadist Nabi: “Aisyah meriwayatkan, bahwa saudaranya yaitu Asma’
binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak
kulitnya. Kemudian beliau berpaling dan mengatakan: “Hai Asma’! Sesungguhnya seorang
perempuan apabila sudah datang waktu haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya, melainkan
ini dan sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya”. (HR. Abu Daud dalam Fiqih
Islam Wa Adillatuh).
    Adapun pengertian lain tentang aurat yaitu, Aurat diambil dari perkataan Arab 'Aurah'
yang bererti keaiban. Manakala dalam istilah feqah pula aurat diartikan sebagai bahagian
tubuh badan seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan.
    Aurat adalah kemaluan dan semua hal yang dapat menimbulkan rasa malu apabila
terlihat. Aurat merupakan perhiasan yang wajib ditutupi dari orang-orang yang tidak berhak
untuk melihatnya dan atau menikmatinya. Rasulullah SAW. pernah mengingatkan kepada
kita bahwa,

                  ‫اﻟﺷﯾْـطَﺎنُ ﻓﮭَﺎ اﺳْ َﺗﺷْـرَ َﺑ ْﯾﺗِـﮭَﺎ ﻣِنْ ﺧَ رَ ﺟَ تْ إِذَا وﺑﺄ ﱠَﻧﮭَﺎ ﻋ ْورَ ةٌ، ا ْﻟﻣَرْ أَة‬
                  ُ                     َ         ِ َ                                                  َ         ‫ﱠ‬
“Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (HR.
Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah dan ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir, dari Ibnu Mas’ud RA.)


2.2 Manfaat Menutup Aurat
    Manfaat menutup aurat, diantaranya yaitu:
    • Agar dapat menjaga diri dari laki-laki yang bukan mahram
    • Memelihara wanita dan masyarakat dari kerusakan dan tindakan yang kejih
    • Untuk menutupi aurat wanita
    • Untuk memuliakan wanita
    • Untuk menjalankan perintah Allah SWT.



Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                             6
BAB III
                                                PEMBAHASAN


3.1 Pandangan Islam Terhadap Aurat Wanita
      Banyak wanita muslimah yang dengan sengaja atau lupa sehingga dengan mudah
melepaskan pakaian islami. Atau ada sebagian dari mereka mengenakan jilbab jika keluar
rumah, sedangkan jika didalam rumah ia berpakaian yang dapat memperlihatkan auratnya.
Padahal dalam al-qur’an di jelaskan bahwa wanita wajib memakai jilbab dan menutup aurat
kepada lelaki yang bukan mahram baik didalam maupun diluar rumah.
      Sesungguhnya banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan perintah berjilbab bagi
wanita muslimah. Banyak pula hadits nabi yang meninggung masalah itu. Semua itu demi
kepentinagn mereka sendiri, yakni agar selamat dan terpelihara dari gangguan dunia dan
selamat dari ancaman neraka kelak.


3.2 Hukum Menutup Aurat Bagi Wanita
      Dalam Islam, meutup aurat bagi wanita muslimah adalah wajib. Dalam keadaan apapun
maka wanita harus menutup auratnya kepada laki-laki yang bukan mahram.


3.3 Dalil-Dalil yang Mendasari Perintah Untuk Menutup Aurat
1) Firman Allah SWT.,
      - Surat An-Nuur, ayat 31:

            

              

             

              

              

                                           



Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                                           7
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-
putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.
An-Nuur: 31)


Keterangan:
Ayat ini menegaskan empat hal, yaitu:
a.   Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah SWT.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c.   Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.
     Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan
anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk
ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan
penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kata “…kecuali yang biasa nampak…” dalam
ayat tersebut. Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan.
     Begitu pula menurut ‘Atho,’ Imam Auzai dan Ibnu Abbas RA. Hanya saja beliau (Ibnu
Abbas) menambahkan cincin dalam golongan ini. Ibnu Mas’ud RA. mengatakan maksud kata
tersebut adalah pakaian dan jilbab. Said bin Jubair RA. mengatakan maksudnya adalah
pakaian dan wajah. Dari penafsiran para sahabat dan para ulama ini jelaslah bahwa yang
boleh tampak dari tubuh seorang wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan. Selebihnya
hanyalah pakaian luarnya saja.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada.
     Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam
bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk
aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan jilbab pada kepala


Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                 8
saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tapi ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai
menutupi dada.
     - Surat An-Nuur, ayat 60:

            

                                       
“Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang
tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian[1050] mereka
dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur 60)
[1050] Maksudnya: Pakaian luar yang kalau dibuka tidak menampakkan aurat.
     Ayat ini menunjukkan bahwa bagi para pemudihukumnya berkabalikan (tidak boleh
buka-bukaan).
     - Surat Al-Ahzab, ayat 33:

            

             

                                                                                                                         
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu melakukan tabarruj[1216]
sebagaimana tabarrujnya orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1217] dan Dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak
menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait[1218] dan membersihkan kamu sebersih-
bersihnya.” (Qs. Al-Ahzab: 33)
[1215] Maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada
keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah Ini juga meliputi segenap mukminat.
[1216] Tabarruj adalah perilaku mengumbar aurat atau tidak menutup bagian tubuh yang
wajib untuk ditutup. Fenomena mengumbar aurat ini adalah merupakan perilaku jahiliyyah.
Bahkan diriwayatkan bahwa ritual haji pada zaman jahiliyyah mengharuskan seseorang
thawaf mengelilingi ka’bah dalam keadaan bugil tanpa memandang apakah itu lelaki atau
perempuan.




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                                       9
[1217] yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum
nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan,
yang terjadi sesudah datangnya Islam.
[1218] Ahlul bait di sini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w.


Keterangan:
      Konteks ayat di atas adalah ditujukan untuk istri-istri Rasulullah SAW. Namun
keumuman ayat ini mencakup seluruh wanita muslimah. Kaidah ilmu ushul fiqh mengatakan:
“Yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafadz sebuah dalil dan bukan kekhususan
sebab munculnya dalil tersebut (al ibratu bi umumil lafdzi la bikhususis sabab).
      - Surat Al-Ahzab, ayat 55:

               

                        
“Tidak ada dosa atas isteri-isteri nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak
mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara
laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan
hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 55)
      Ibnu Katsir berkata: “ketika Allah memerintahkan kewajiban berhijab bagi perempuan di
depan laki-laki bukan muhrim, maka kamudian Allah menjelaskan bahwa berhijab di depat
kerabat terdekat itu tidak wajib.”
      - Surat Al-Ahzab, ayat 59:

             

                                                                        
“Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka".
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di
ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
[1232] Jilbab ialah sejenis pakaian kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka
dan dada.



Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                                                       10
Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban setiap
mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka, serta menjauhkan mereka dari perbuatan
yang keji..
        - Surat Al-A’raaf, ayat 22:

             

              

                                                                                                                                        
“Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala
keduanya Telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: "Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu" dan
Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?"” (QS. Al-A’raaf: 22)
        - Surat Thaahaa, ayat 121:

                     


“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada
Tuhan dan sesatlah ia[949].” (QS. Thaahaa: 121)
[949] yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak
sengaja dan yang dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. kesalahan Adam AS..
meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, Karena
tingginya martabat Adam AS. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar
menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang bagaimanapun kecilnya.


2.        Hadis Rasulullah SAW., bahwasanya beliau bersabda:
        “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang
tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan
wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya
bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium



Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                                                             11
baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan
sekian.” (HR. Muslim)
Keterangan:
     Hadis ini menjelaskan tentang ancaman bagi wanita-wanita yang membuka dan
memamerkan auratnya. Yaitu siksaan api neraka. Ini menunjukkan bahwa pamer aurat dan
“buka-bukaan” adalah dosa besar. Sebab perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT.
atau Rasul-Nya dan yang diancam dengan sangsi duniawi (qishas, rajam, potong tangan dll)
atau azab neraka adalah dosa besar.


3. Hadis riwayat Aisyah RA., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai
Rasulullah SAW. dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah SAW. berpaling darinya dan
berkata:“Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil
baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan
telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi)


Keterangan:                                                                                  :
Hadis ini menunjukkan dua hal, yaitu:
a. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
b. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat.
Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah
dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah
wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka
akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat solat saja
namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.


3.4 Batasan Aurat Laki-laki dan Wanita Menurut Al-Qur’an
     Islam telah menggariskan batasan aurat pada lelaki dan wanita.Aurat asas pada lelaki
adalah menutup antara pusat dan lutut. Manakala aurat wanita pula adalah menutup seluruh
badan kecuali muka dan telapak tangan.
     Aurat lelaki pada bila-bila masa dan apabila bersama-sama sesiapa pun adalah sama iaitu
antara pusat dan lutut. Tetapi bagi wanita terdapat perbedaan dalam beberapa keadaan antara
lain, yaitu:




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                      12
1. Aurat Ketika Shalat
         Aurat wanita ketika sembahyang adalah menutup seluruh badan kecuali muka dan
       tapak tangan.
   2. Aurat Ketika Sendirian
         Aurat wanita ketika mereka bersendirian adalah bahagian anggota pusat dan lutut.
       Ini bererti bahagian tubuh yang tidak boleh dilihat antara pusat dan lutut.
   3. Aurat Ketika Bersama Mahram
         Pada asasnya aurat seseorang wanita dengan mahramnya adalah antara pusat dan
       lutut. Walau pun begitu wanita dituntut agar menutup mana-mana bahagian tubuh
       badan   yang boleh       menaikkan syahwat       lelaki   walaupun mahram     sendiri.
       Perkara ini dilakukan bagi menjaga adab dan tatsusila wanita terutana dalam menjaga
       kehormatan agar perkara-perkara sumbang yang tidak diingini tidak akan berlaku.
         Oleh itu, pakaian yang labuh dan menutup tubuh badan dapat menutup syahwat
       lelaki. Pakaian yang digalakkan walaupun semasa bersama mahram adalah pakaian
       yang lengkap dan labuh.
   4. Aurat Ketika Di Hadapan Lelaki Bukan Mahram
         Kewajipan menutup aurat dihadapan lelaki bukan mahram adalah amat penting dan
       perlu dilaksanakan oleh setiap wanita, bagi mengelak berlaku perkara yang tidak
       diingini seperti rogol dan sebagainya.
         Perkara ini terjadi disebabkan memuncaknya nafsu para lelaki akibat dari
       penglihatan terhadap wanita yang memakai pakaian yang tidak senonoh dan
       mendedahkan sebahagian tubuh badan mereka.
         Wanita yang bersuami pula, dengan terlaksanakan kewajipan ini, akan dapat
       membantu suami, yang mana dosa seorang isteri yang membuka aurat akan
       ditanggung oleh suami.
         Oleh itu, wanita-wanita perlulah memahami batas-batas aurat ketika berhadapan
       dengan orang-orang yang tertentu dalam keadaan yang berbeda-beda.
   5. Aurat Ketika Dihadapan Wanita Kafir
         Aurat wanita apabila berhadapan atau bergaul dengan wanita bukan islam adalah
       tutup keseluruhan tubuh badan kecuali muka dan tapak tangan.
         Rasulullah SAW. bersabda dalam sebuah hadis yang bermaksud: Abdullah bin
       Abbas ada menyatakan, Rasulullah SAW. pernah bersabda yang maksudnya : " Tidak
       halal kaum wanita islam itu dilihat oleh kaum Yahudi dan Nasrani".


Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                     13
6. Aurat Ketika Bersama Suami
          Apabila seorang isteri bersama-sama dengan suaminya di tempat yang terlindung
       dari pandangan orang lain, maka islam telah memberi kelonggaran dengan tiada
       membataskan aurat pada suaminya.
          Ini bererti suami dan isteri tiada sebarang batasan aurat terhadap mereka berdua.
       Isteri boleh mendedahkan seluruh anggota badannya bila berhadapan dengan
       suaminya.
          Mu'awiyah bin Haidah mengatakan : "Aku pernah bertanya : Ya rasulullah,
       bagaimanakah aurat kami, apakah boleh dilihat oleh orang lain?". Baginda menjawab:
       "Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau hamba abdi milikmu". Aku bertanya
       lagi :" Ya rasulullah , bagaimanakah kalau ramai orang mandi bercampur-baur di satu
       tempat? " Baginda menjawab : "Berusahalah seboleh mungkin agar engkau tidak
       melihat auratmu". Aku masih bertanya lagi: " Ya rasulullah, bagaimanakah kalau
       orang mandi sendirian?" Baginda menjawab : " Seharuslah ia lebih malu kepada allah
       daripada malu kepada orang lain". (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud)


3.5 Batasan Aurat Laki-Laki dan Wanita Menurut Empat Madzhab
    a. Madzhab Hanafi
       Batasan aurat Menurut Mazhab Hanafi, aurat laki-laki mulai dari bawah pusar sampai
    bawah lutut, hal ini berdasarkan ma’sur (perkataan sahabat): “Aurat laki-laki apa yang
    ada diantara pusar dan lututnya atau apa yang ada dibawah pusar sampai lutut.
    Sedangkan aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan”.
       Firman Allah: “Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya,
    melainkan apa yang biasa tampak dari padanya” (QS. An Nur :31). Menurut Ibnu Abbas
    dan Ibnu Umar maksud perhiasan yang biasa nampak dalam ayat ini adalah wajah dan
    telapak tangan.
       Dalam kitab Almansukh karangan As-Syarkasyi dikatakan “dan kepala wanita itu aurat”
    dan disebutkan pula disana “wanita yang berikhram tidak boleh menutup wajahnya”
    oleh karenanya wanita hanya memakai pakaian berjahit yang menutup kepala namun
    tidak menutup wajahnya.
       Dan disebutkan pula dalam Kitab Fathul Qadir karangan Kamal bin Humam dikatakan bahwa
    perbedaan antara laki-laki pada kepalanya sehingga harus membukanya. Dan ihram wanita pada




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                      14
wajahnya hingga ia harus membukanya. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa imam madzhab hanafi
    berpendapat bahwasannya aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan


    b. Madzhab Maliki
       Mazhab Maliki, membagi aurat lelaki dan wanita ketika shalat dan diluar shalat
    kepada dua bagian. Pertama, aurat berat (mughallazah) dan aurat ringan (mukhaffafah).
       Aurat berat pada lelaki adalah kemaluan dan dubur, sedangkan aurat ringan selain dari
    kemaluan dan dubur adalah Fahd (paha) menurut mazhab ini bukanlah aurat, mereka
    berdalil dengan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.: “Pada perang Khaibar
    tersingkaplah pakaian Nabi dan nampaklah pahanya”. (HR. Bukhori dan Ahmad).
       Namun pendapat ini di rodd oleh para ulama lain karena banyak dalil lain yang lebih
    kuat dan tsiqoh. Aurat berat wanita seluruh badan kecuali ujung-ujung badan dan dada.
    Yang dimaksud ujung badan adalah anggota ujung badan seperti tangan, kepala dan kaki.
    Semua ujung badan itu tidak dianggap aurat berat ketika sembayang. Mazhab Maliki
    membataskan apa yang dianggap aurat ringan pada wanita termasuk dada, lengan, leher,
    kepala dan kaki. Sedangkan muka dan dua tapak tangan tidak dianggap aurat langsung
    pada mazhab ini, pendapat mazhab ini banyak diikuti negara-negara Arab di Afrika
    Utara dan negara-negara Afrika.
       Termuat dalam Almuwattha, suatu ketika Imam Malik ditanya, “bolehkah wanita
    makan bersama pria yang bukan mahromnya atau pembantu laki-laki?”, lalu imam
    Malik menjawab, “tidak apa-apa kalau hal itu dilakukan dengan cara yang dikenal wanita
    untuk makan bersama laki-laki.” Beliau berkata dan kadang wanita makan bersama suaminya dan orang
    lain teman suaminya Menurut Abul Qasim: “perkataan ini membolehkan wanita
    menampakkan wajah dan kedua telapak tangannya kepada lelaki asing, sebab tidak tergambarkan
    keadaan makankecuali dengan menampakkan wajah dan tangan.”
       Disebutkan dalam kitab Almudhawanatul Kubro Imam Malik berkata: “jika wanita
    melakukan shalat sedangkan rambutnya tampak atau dadanya tampak, atau punggung kakinya
    tampak maka hendaklah ia mengulang selama masih dalam waktunya”.
       Pernyataan imam malik yang tidak menyebutkan wajah termasuk anggota tubuhmenunjukkan
    bolehnya menampakkan wajah.


    c. Madzhab Syafii
       Menurut Mazhab Syafi’i, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut, baik
    dalam shalat, thawaf, antara sesama jenis atau kepada wanita yang bukan mahramnya,

Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                               15
hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abi Sa'id Al Khudri; “Aurat seorang
    mukmin adalah antara pusar dan lututnya". (HR Baihaqi). Dalam hadist lain dikatakan;
    "Tutuplah         pahamu           karena         paha        termasuk           aurat”.         (HR        Imam          Malik).
       Batas aurat wanita termasuk seluruh badan kecuali muka dan dua tapak tangan di
    bagian atas dan bagian bawahnya. Dalil mazhab ini adalah firman Allah: “Janganlah
    orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya, melainkan apa yang biasa tampak
    dari padanya” (QS: An Nur :31). Hadist Nabi mengatakan: "Rasulullah melarang wanita
    yang sedang ihrom memakai qofas (sarung tangan) dan niqob (tutup muka)". (HR
    Bukhari).
       Disebutkan dalam kitab Al-Umm, “dan tidak boleh pria dan wanita melakukan shalat
    kecuali dengan menutup aurat. Aurat laki-laki ialah apa yang ada dalam pusar hinggalutut dan wanita
    harus menutup seluruh tubuhnya ketika shalat selain kedua telapak tangan dan wajahnya.
       Disebutkan pula dalam kitab Al-Muhadzadzab karangan Asy-Syairozi “adapun wanita
    merdeka maka seluruh tubuhnya adalah aurat kecuali wajah dan kedua telapak tangan,mengingat firman
    Allah yang menyatakan:



                     


    “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
    kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
    dari padanya.” (QS. An-Nuur: 31)


       Ibnu Abbas berkata maksud daripada kata disamping, yang dimaksud dengan
    “yang nampak darinya” adalah wajah dan kedua telapak tangan. Karena itu nabi
    melarang wanita yang berihram memakai cadar dan kaus tangan. Dan keran kebutuhan, mendorong
    untuk menampakkan wajah dalam jual beli, dan telapak tangan untuk mengambil danmemberi, maka
    yang demikian itu tidak dijadikan aurat.
       Dan pada tempat lain disebutkan, “jika seorang hendak menikahi seorang wanita,
    maka bolehlah ia melihat wajah dan telapak tangannya. Dan tidak boleh melihat selain keduanya, karena
    kedua hal itu aurat.




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                                                16
d. Madzhab Hanbali
       Menurut Mazhab Hambali, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut dalil
    mazhab ini sama dengan yang digunakan oleh mazhab hanafi dan mazhab syafi'i.
    Adapun aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, hal
    ini berdasarkan firman Allah dan hadist-hadist diatas.
       Disebutkan dalam Almukhtasor karangan Al-Khiraqi mengatakan: “maka jika adasesuatu selain
    wajah yang terbuka dari wanita maka ia harus mengulang shalatnya.” Disebutkan pula dalam
    kitab AlHidayah karangan AlKhaludzani “aurat wanita merdeka adalah seluruh badannya
    kecuali wajahnya, sedangkan mengenai kedua telapak tangan ada dua riwayat.
       Dalam kitab Alifshah An ma’anis hadish shahih karangan Ibnu Hubirah “dan Ahmad berkata
    dalam salah satu dari dua riwayatnya, “semuanya adalah aurat kecuali wajah dan telapak
    tangannya”. Dalam riwayat lain disebutkan “semuanya adalah aurat kecuali wajahnya
    saja”. Dan itulah yang masyhur dan pendapat inilah yang dipilih oleh Al-Khiraqi. Dan tidak ada
    perselisihan diantara para ahli ilmu fiqih tentang bolehnya melihat wajah, yang demikian karena wajah
    bukan aurat dan merupakan pusat keindahan dan termpat pandangan, ibnu Qudamah mengemukakan
    hadits “sesungguhnya wanita itu jika sudah dewasa, tidak boleh dilihat darinya kecual ini dan
    ini(nabi Muhammad SAW berisyarat ke wajah dan kedua telapak tangan)”. Kemudian Imam
    Ahmad bin Hambali akhirnya berhujjah kepada ini.




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                                17
BAB IV
                                      PENUTUP

4.1 Kesimpulan
    Setelah memperhatikan hasil pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa menutup aurat baik bagi laki-laki maupun wanita hukaumnya wajib. Baik dalam
keadaan yang mendesak sekalipun. Karena dengan menutup aurat kita dapat terhindarkan dari
kemaksiatan dunia dan neraka di akhirat kelak.
    Selain itu, dengan menutup aurat kita dapat menjaga kehormatan diri kita sebagai umat
Islam.


4.2 Saran
    Sebagai umat Islam, khususnya wanita muslimah, kita harus selalu menutupi aurat kita
dengan mengenakan pakaian yang sopan dan layak untuk dipakai. Meskipun dalam keadaan
apapun kita harus tetap menutup aurat kita dan tidak memperlihatkan aurat kita kepada lelaki
yang bukan mahram.
    Oleh karena itu, untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya selalu menutup
aurat dimanapun dan kapanpun kita berada. Karena itu dapat menjaga kehormatan kita.




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                    18
DAFTAR PUSTAKA


    Internet :
       http://fashihah-11.blogspot.com/2011/02/makalah-islami.html
       http://assunah.wordpress.com/2008/09/05/menutup-aurat-yuk/
       http://ilhammustafa.blogspot.com/2011/05/batasan-aurat-laki-laki-dan-
         perempuan.html
       http://www.acehforum.or.id/showthread.php/104-Batas-batas-aurat-dalam-
         Islamhttp://muslimah.or.id/fikih/aurat-wanita-di-depan-mahramnya-bagian-2.html


    Al-Qur’an Terjemahan


    Yayasan Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram




Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an”                                19

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulRisma Amalia
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawAZA Zulfi
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMRizal Nurfalah
 
2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alaminayub99
 
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaPerilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaSekar Kim
 
Kitab kitab allah
Kitab kitab allahKitab kitab allah
Kitab kitab allahTia Jo
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointNenk Ajalah
 
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiaBab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiahadisukmo
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IINur Rohmah
 

Mais procurados (20)

Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_saw
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
 
Makalah Qiyas
Makalah QiyasMakalah Qiyas
Makalah Qiyas
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
 
2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin
 
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaPerilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
 
Kitab kitab allah
Kitab kitab allahKitab kitab allah
Kitab kitab allah
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpoint
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
 
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiaBab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
 
Keotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'anKeotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'an
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 

Destaque

makalah agama
makalah agamamakalah agama
makalah agamajgesik
 
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan Perhiasan
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan PerhiasanContoh Makalah Hadis Pakaian dan Perhiasan
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan PerhiasanRoisMansur
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalatAurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalatFebri Cahyanti
 
Uitm batasan aurat
Uitm batasan auratUitm batasan aurat
Uitm batasan auratsakura rena
 
hukum berbusanah muslimah
hukum berbusanah muslimahhukum berbusanah muslimah
hukum berbusanah muslimahAfdhal M
 
Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.
Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.
Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.Jaim Wong CHt,CI NLP
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaRhiza Amalia
 
Berpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiBerpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiAlya Titania Annisaa
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)
CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)
CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)Adlina Zainuri
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriIffa Tabahati
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahyasirmaster web.id
 
Silabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VIISilabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VIIEmirita Reta
 
Rpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allahRpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allah689386
 
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYAShafa Fatin
 

Destaque (19)

makalah agama
makalah agamamakalah agama
makalah agama
 
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan Perhiasan
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan PerhiasanContoh Makalah Hadis Pakaian dan Perhiasan
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan Perhiasan
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalatAurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
Aurat wanita dan batasan aurat wanita dalam shalat
 
Uitm batasan aurat
Uitm batasan auratUitm batasan aurat
Uitm batasan aurat
 
tafsir QS. an-Nur 31
tafsir QS. an-Nur 31tafsir QS. an-Nur 31
tafsir QS. an-Nur 31
 
Silabus Kelas 8 Semester Ganjil
Silabus Kelas 8 Semester GanjilSilabus Kelas 8 Semester Ganjil
Silabus Kelas 8 Semester Ganjil
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
hukum berbusanah muslimah
hukum berbusanah muslimahhukum berbusanah muslimah
hukum berbusanah muslimah
 
Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.
Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.
Fundamental Hipnosis & Hipnoterapi.
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
 
Berpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiBerpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara Islami
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)
CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)
CTU231 Assignment (Pemilikan Tidak Sempurna)
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
 
Silabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VIISilabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VII
 
Rpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allahRpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allah
 
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
 

Semelhante a Makalah pai batasan aurat menurut al qur'an

Tugas ke 4
Tugas ke 4Tugas ke 4
Tugas ke 4ligardk
 
Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah khoirulanam166
 
Makalah agama islam 3 syirah nabawiyah
Makalah agama islam 3 syirah nabawiyahMakalah agama islam 3 syirah nabawiyah
Makalah agama islam 3 syirah nabawiyahDindaNova1
 
Makalah akhlak mahmudah dan madzmumah
Makalah akhlak mahmudah dan madzmumahMakalah akhlak mahmudah dan madzmumah
Makalah akhlak mahmudah dan madzmumahHafidzotul Millah
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdf
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdfStandar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdf
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdfZukét Printing
 
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docx
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docxStandar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docx
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docxZukét Printing
 
Tektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-alloh
Tektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-allohTektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-alloh
Tektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-allohWawan Ihwanul Hakim
 
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafterUshul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafterMiftah Iqtishoduna
 
makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran rinskynufussa
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2muhfaiz
 
MAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdf
MAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdfMAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdf
MAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdfDian635853
 
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdf
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdfMutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdf
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdfZukét Printing
 

Semelhante a Makalah pai batasan aurat menurut al qur'an (20)

Tugas ke 4
Tugas ke 4Tugas ke 4
Tugas ke 4
 
Studi Islam
Studi IslamStudi Islam
Studi Islam
 
Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah
 
Makalah agama islam 3 syirah nabawiyah
Makalah agama islam 3 syirah nabawiyahMakalah agama islam 3 syirah nabawiyah
Makalah agama islam 3 syirah nabawiyah
 
Modul 4 x
Modul 4 xModul 4 x
Modul 4 x
 
Makalah akhlak mahmudah dan madzmumah
Makalah akhlak mahmudah dan madzmumahMakalah akhlak mahmudah dan madzmumah
Makalah akhlak mahmudah dan madzmumah
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdf
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdfStandar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdf
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.pdf
 
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docx
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docxStandar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docx
Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Akhlak Moral dan Etika.docx
 
Tektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-alloh
Tektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-allohTektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-alloh
Tektonmik lempeng-sebagai-suatu-bukti-keesaan-alloh
 
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafterUshul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
 
makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran
 
Makalah thaharah
Makalah thaharahMakalah thaharah
Makalah thaharah
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2
 
Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)
 
MAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdf
MAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdfMAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdf
MAKALAH KMD KELOMPOK 5.pdf
 
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdf
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdfMutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdf
Mutlaq dan Muqqayyad, Amr dan Nahy.pdf
 

Mais de Rahmatia Azzindani

Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiRahmatia Azzindani
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanRahmatia Azzindani
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganRahmatia Azzindani
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualRahmatia Azzindani
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)Rahmatia Azzindani
 
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)Rahmatia Azzindani
 

Mais de Rahmatia Azzindani (20)

Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomi
 
Pp laba ditahan
Pp laba ditahanPp laba ditahan
Pp laba ditahan
 
Neraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kasNeraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kas
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahan
 
Kas dan rekonsiliasi bank
Kas dan rekonsiliasi bankKas dan rekonsiliasi bank
Kas dan rekonsiliasi bank
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
 
Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 
Harga pokok proses
Harga pokok prosesHarga pokok proses
Harga pokok proses
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Biaya bahan baku
Biaya bahan bakuBiaya bahan baku
Biaya bahan baku
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 
konsep biaya
konsep biayakonsep biaya
konsep biaya
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
 
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
 
Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2
 

Makalah pai batasan aurat menurut al qur'an

  • 1. MAKALAH BATASAN AURAT MENURUT AL-QUR’AN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Yang Dibimbing oleh Bapak Ahmad Muhasim, S.Ag., M.HI DISUSUN OLEH : Rahmatia Azzindani (A1C211123) Gita Paranata (A1C211047) Dedi Muslihadi (A1C011027) Andi Sri Wulandari (A1C011009) Baiq Ika Sufriawati (A1C011023) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MATARAM NOVEMBER 2011 Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Di mana tugas ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Makalah, yang penulis sajikan adalah sebagai berikut : BATASAN AURAT MENURUT AL-QUR’AN Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam program S1 Akuntansi. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Ahmad Muhasim, S.Ag., M.HI yang telah memberi bimbingan berupa materi, orang tua, serta teman-teman yang telah memberi saran, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi pemakalah. Mataram, November 2011 Penulis Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………........................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1 1.3 Tujuan Makalah..................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aurat.................................................................................... 3 2.2 Manfaat Menutup Aurat....................................................................... 3 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pandangan Islam Terhadap Aurat Wanita.......................................... 4 3.2 Hukum Menutup Aurat Bagi Wanita................................................... 4 3.3 Dalil-Dalil yang Mendasari Perintah Untuk Menutup Aurat............ 4 3.4 Batasan Aurat Laki-laki dan Wanita Menurut Al-Qur’an................ 8 3.5 Batasan Aurat Laki-Laki dan Wanita Menurut Empat Madzhab... 10 BAB IV PENUTUPAN 4.1 Kesimpulan............................................................................................. 15 4.2 Saran........................................................................................................ 15 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 19 Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 3
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa aurat wanita alaha dari ujung kepala hingga ujung kaki kecuali, wajah dan telapak tangan. Tetapi banyak wanita yang menyalah gunakan aturan itu. Banyak diantara mereka yang enggan menutup seluruh bagian dari aurat mereka karena beberapa alasan. Kita tahu bahwa salah satu ciri yang dapat ditunjukkan wanita muslimah adalah menjaga aurat atau menutup aurat. Tetapi dijaman sekarang ini banyak wanita yang enggan memakai jilbab baik menutup kepala atau aurat. Mereka sudah terpengaruh oleh dunia model yang semakin lama semakin mencemaskan bagi kaita semua. Oleh karena itu, kondisi yang demikian ini merupakan suatu kemunduran bagi akhlak wanita muslimah. Dalam masalah berjilbab atau menutup aurat ini para wanita banyak yang mencari-cari alasan agar bisa terlepas dari syariat atau mennemukan pembenaran bahwa tidak berjilbab itu boleh. Perlu kita sadari bahwa menggunakan jilbab dan hijab untuk menutupi aurat bagi wanita muslimah adalah wajib dan merupakan perintah Allah SWT. Tapi, banyak diantara wanita yang enggan menggunakannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka kami dapat merumuskan beberapa permasalahannya, diantaranya sebagai berikut:  Bagaimana pandangan Islam terhadap aurat wanita?  Bagaimana hukum menutup aurat bagi wanita?  Dalil-dalil apa saja yang mendasari perintah untuk menutup aurat?  Apa saja batasan aurat laki-laki dan wanita menurut Al-Qur’an?  Apa saja batasan aurat laki-laki dan wanita menurut empat Madzhab? Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 4
  • 5. 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mencoba merumuskan beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:  Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap aurat wanita  Untuk mengetahui hukum menutup aurat bagi wanita  Untuk mengetahui dalil-dalil yang mendasari perintah untuk menutup aurat  Untuk mengetahui batasan aurat laki-laki dan wanita menurut Al-Qur’an  Untuk mengetahui batasan aurat laki-laki dan wanita menurut empat Madzhab Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 5
  • 6. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aurat Aurat secara bahasa bermakna “An-Naqsu” yang berarti kurang atau aib adapun secara istilah sesuatu yang tidak diboleh dilihat atau dipertontonkan. Menutup aurat wajib hukumnya dan ini telah menjadi kesepakatan para ulama baik klasik maupun kontemporer. Hal ini berdasarkan hadist Nabi: “Aisyah meriwayatkan, bahwa saudaranya yaitu Asma’ binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak kulitnya. Kemudian beliau berpaling dan mengatakan: “Hai Asma’! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah datang waktu haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya, melainkan ini dan sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya”. (HR. Abu Daud dalam Fiqih Islam Wa Adillatuh). Adapun pengertian lain tentang aurat yaitu, Aurat diambil dari perkataan Arab 'Aurah' yang bererti keaiban. Manakala dalam istilah feqah pula aurat diartikan sebagai bahagian tubuh badan seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan. Aurat adalah kemaluan dan semua hal yang dapat menimbulkan rasa malu apabila terlihat. Aurat merupakan perhiasan yang wajib ditutupi dari orang-orang yang tidak berhak untuk melihatnya dan atau menikmatinya. Rasulullah SAW. pernah mengingatkan kepada kita bahwa, ‫اﻟﺷﯾْـطَﺎنُ ﻓﮭَﺎ اﺳْ َﺗﺷْـرَ َﺑ ْﯾﺗِـﮭَﺎ ﻣِنْ ﺧَ رَ ﺟَ تْ إِذَا وﺑﺄ ﱠَﻧﮭَﺎ ﻋ ْورَ ةٌ، ا ْﻟﻣَرْ أَة‬ ُ َ ِ َ َ ‫ﱠ‬ “Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah dan ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir, dari Ibnu Mas’ud RA.) 2.2 Manfaat Menutup Aurat Manfaat menutup aurat, diantaranya yaitu: • Agar dapat menjaga diri dari laki-laki yang bukan mahram • Memelihara wanita dan masyarakat dari kerusakan dan tindakan yang kejih • Untuk menutupi aurat wanita • Untuk memuliakan wanita • Untuk menjalankan perintah Allah SWT. Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 6
  • 7. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pandangan Islam Terhadap Aurat Wanita Banyak wanita muslimah yang dengan sengaja atau lupa sehingga dengan mudah melepaskan pakaian islami. Atau ada sebagian dari mereka mengenakan jilbab jika keluar rumah, sedangkan jika didalam rumah ia berpakaian yang dapat memperlihatkan auratnya. Padahal dalam al-qur’an di jelaskan bahwa wanita wajib memakai jilbab dan menutup aurat kepada lelaki yang bukan mahram baik didalam maupun diluar rumah. Sesungguhnya banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan perintah berjilbab bagi wanita muslimah. Banyak pula hadits nabi yang meninggung masalah itu. Semua itu demi kepentinagn mereka sendiri, yakni agar selamat dan terpelihara dari gangguan dunia dan selamat dari ancaman neraka kelak. 3.2 Hukum Menutup Aurat Bagi Wanita Dalam Islam, meutup aurat bagi wanita muslimah adalah wajib. Dalam keadaan apapun maka wanita harus menutup auratnya kepada laki-laki yang bukan mahram. 3.3 Dalil-Dalil yang Mendasari Perintah Untuk Menutup Aurat 1) Firman Allah SWT., - Surat An-Nuur, ayat 31:                                                                                    Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 7
  • 8. “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera- putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 31) Keterangan: Ayat ini menegaskan empat hal, yaitu: a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah SWT. b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram. c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak. Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kata “…kecuali yang biasa nampak…” dalam ayat tersebut. Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan. Begitu pula menurut ‘Atho,’ Imam Auzai dan Ibnu Abbas RA. Hanya saja beliau (Ibnu Abbas) menambahkan cincin dalam golongan ini. Ibnu Mas’ud RA. mengatakan maksud kata tersebut adalah pakaian dan jilbab. Said bin Jubair RA. mengatakan maksudnya adalah pakaian dan wajah. Dari penafsiran para sahabat dan para ulama ini jelaslah bahwa yang boleh tampak dari tubuh seorang wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan. Selebihnya hanyalah pakaian luarnya saja. d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan jilbab pada kepala Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 8
  • 9. saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tapi ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada. - Surat An-Nuur, ayat 60:                           “Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian[1050] mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur 60) [1050] Maksudnya: Pakaian luar yang kalau dibuka tidak menampakkan aurat. Ayat ini menunjukkan bahwa bagi para pemudihukumnya berkabalikan (tidak boleh buka-bukaan). - Surat Al-Ahzab, ayat 33:                             “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu melakukan tabarruj[1216] sebagaimana tabarrujnya orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1217] dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait[1218] dan membersihkan kamu sebersih- bersihnya.” (Qs. Al-Ahzab: 33) [1215] Maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah Ini juga meliputi segenap mukminat. [1216] Tabarruj adalah perilaku mengumbar aurat atau tidak menutup bagian tubuh yang wajib untuk ditutup. Fenomena mengumbar aurat ini adalah merupakan perilaku jahiliyyah. Bahkan diriwayatkan bahwa ritual haji pada zaman jahiliyyah mengharuskan seseorang thawaf mengelilingi ka’bah dalam keadaan bugil tanpa memandang apakah itu lelaki atau perempuan. Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 9
  • 10. [1217] yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam. [1218] Ahlul bait di sini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w. Keterangan: Konteks ayat di atas adalah ditujukan untuk istri-istri Rasulullah SAW. Namun keumuman ayat ini mencakup seluruh wanita muslimah. Kaidah ilmu ushul fiqh mengatakan: “Yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafadz sebuah dalil dan bukan kekhususan sebab munculnya dalil tersebut (al ibratu bi umumil lafdzi la bikhususis sabab). - Surat Al-Ahzab, ayat 55:                                  “Tidak ada dosa atas isteri-isteri nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 55) Ibnu Katsir berkata: “ketika Allah memerintahkan kewajiban berhijab bagi perempuan di depan laki-laki bukan muhrim, maka kamudian Allah menjelaskan bahwa berhijab di depat kerabat terdekat itu tidak wajib.” - Surat Al-Ahzab, ayat 59:                         “Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59) [1232] Jilbab ialah sejenis pakaian kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada. Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 10
  • 11. Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka, serta menjauhkan mereka dari perbuatan yang keji.. - Surat Al-A’raaf, ayat 22:                                “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya Telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu" dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"” (QS. Al-A’raaf: 22) - Surat Thaahaa, ayat 121:                  “Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia[949].” (QS. Thaahaa: 121) [949] yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak sengaja dan yang dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. kesalahan Adam AS.. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, Karena tingginya martabat Adam AS. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang bagaimanapun kecilnya. 2. Hadis Rasulullah SAW., bahwasanya beliau bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 11
  • 12. baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim) Keterangan: Hadis ini menjelaskan tentang ancaman bagi wanita-wanita yang membuka dan memamerkan auratnya. Yaitu siksaan api neraka. Ini menunjukkan bahwa pamer aurat dan “buka-bukaan” adalah dosa besar. Sebab perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT. atau Rasul-Nya dan yang diancam dengan sangsi duniawi (qishas, rajam, potong tangan dll) atau azab neraka adalah dosa besar. 3. Hadis riwayat Aisyah RA., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah SAW. dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah SAW. berpaling darinya dan berkata:“Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi) Keterangan: : Hadis ini menunjukkan dua hal, yaitu: a. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan. b. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat. Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat solat saja namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya. 3.4 Batasan Aurat Laki-laki dan Wanita Menurut Al-Qur’an Islam telah menggariskan batasan aurat pada lelaki dan wanita.Aurat asas pada lelaki adalah menutup antara pusat dan lutut. Manakala aurat wanita pula adalah menutup seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan. Aurat lelaki pada bila-bila masa dan apabila bersama-sama sesiapa pun adalah sama iaitu antara pusat dan lutut. Tetapi bagi wanita terdapat perbedaan dalam beberapa keadaan antara lain, yaitu: Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 12
  • 13. 1. Aurat Ketika Shalat Aurat wanita ketika sembahyang adalah menutup seluruh badan kecuali muka dan tapak tangan. 2. Aurat Ketika Sendirian Aurat wanita ketika mereka bersendirian adalah bahagian anggota pusat dan lutut. Ini bererti bahagian tubuh yang tidak boleh dilihat antara pusat dan lutut. 3. Aurat Ketika Bersama Mahram Pada asasnya aurat seseorang wanita dengan mahramnya adalah antara pusat dan lutut. Walau pun begitu wanita dituntut agar menutup mana-mana bahagian tubuh badan yang boleh menaikkan syahwat lelaki walaupun mahram sendiri. Perkara ini dilakukan bagi menjaga adab dan tatsusila wanita terutana dalam menjaga kehormatan agar perkara-perkara sumbang yang tidak diingini tidak akan berlaku. Oleh itu, pakaian yang labuh dan menutup tubuh badan dapat menutup syahwat lelaki. Pakaian yang digalakkan walaupun semasa bersama mahram adalah pakaian yang lengkap dan labuh. 4. Aurat Ketika Di Hadapan Lelaki Bukan Mahram Kewajipan menutup aurat dihadapan lelaki bukan mahram adalah amat penting dan perlu dilaksanakan oleh setiap wanita, bagi mengelak berlaku perkara yang tidak diingini seperti rogol dan sebagainya. Perkara ini terjadi disebabkan memuncaknya nafsu para lelaki akibat dari penglihatan terhadap wanita yang memakai pakaian yang tidak senonoh dan mendedahkan sebahagian tubuh badan mereka. Wanita yang bersuami pula, dengan terlaksanakan kewajipan ini, akan dapat membantu suami, yang mana dosa seorang isteri yang membuka aurat akan ditanggung oleh suami. Oleh itu, wanita-wanita perlulah memahami batas-batas aurat ketika berhadapan dengan orang-orang yang tertentu dalam keadaan yang berbeda-beda. 5. Aurat Ketika Dihadapan Wanita Kafir Aurat wanita apabila berhadapan atau bergaul dengan wanita bukan islam adalah tutup keseluruhan tubuh badan kecuali muka dan tapak tangan. Rasulullah SAW. bersabda dalam sebuah hadis yang bermaksud: Abdullah bin Abbas ada menyatakan, Rasulullah SAW. pernah bersabda yang maksudnya : " Tidak halal kaum wanita islam itu dilihat oleh kaum Yahudi dan Nasrani". Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 13
  • 14. 6. Aurat Ketika Bersama Suami Apabila seorang isteri bersama-sama dengan suaminya di tempat yang terlindung dari pandangan orang lain, maka islam telah memberi kelonggaran dengan tiada membataskan aurat pada suaminya. Ini bererti suami dan isteri tiada sebarang batasan aurat terhadap mereka berdua. Isteri boleh mendedahkan seluruh anggota badannya bila berhadapan dengan suaminya. Mu'awiyah bin Haidah mengatakan : "Aku pernah bertanya : Ya rasulullah, bagaimanakah aurat kami, apakah boleh dilihat oleh orang lain?". Baginda menjawab: "Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau hamba abdi milikmu". Aku bertanya lagi :" Ya rasulullah , bagaimanakah kalau ramai orang mandi bercampur-baur di satu tempat? " Baginda menjawab : "Berusahalah seboleh mungkin agar engkau tidak melihat auratmu". Aku masih bertanya lagi: " Ya rasulullah, bagaimanakah kalau orang mandi sendirian?" Baginda menjawab : " Seharuslah ia lebih malu kepada allah daripada malu kepada orang lain". (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud) 3.5 Batasan Aurat Laki-Laki dan Wanita Menurut Empat Madzhab a. Madzhab Hanafi Batasan aurat Menurut Mazhab Hanafi, aurat laki-laki mulai dari bawah pusar sampai bawah lutut, hal ini berdasarkan ma’sur (perkataan sahabat): “Aurat laki-laki apa yang ada diantara pusar dan lututnya atau apa yang ada dibawah pusar sampai lutut. Sedangkan aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan”. Firman Allah: “Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya, melainkan apa yang biasa tampak dari padanya” (QS. An Nur :31). Menurut Ibnu Abbas dan Ibnu Umar maksud perhiasan yang biasa nampak dalam ayat ini adalah wajah dan telapak tangan. Dalam kitab Almansukh karangan As-Syarkasyi dikatakan “dan kepala wanita itu aurat” dan disebutkan pula disana “wanita yang berikhram tidak boleh menutup wajahnya” oleh karenanya wanita hanya memakai pakaian berjahit yang menutup kepala namun tidak menutup wajahnya. Dan disebutkan pula dalam Kitab Fathul Qadir karangan Kamal bin Humam dikatakan bahwa perbedaan antara laki-laki pada kepalanya sehingga harus membukanya. Dan ihram wanita pada Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 14
  • 15. wajahnya hingga ia harus membukanya. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa imam madzhab hanafi berpendapat bahwasannya aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan b. Madzhab Maliki Mazhab Maliki, membagi aurat lelaki dan wanita ketika shalat dan diluar shalat kepada dua bagian. Pertama, aurat berat (mughallazah) dan aurat ringan (mukhaffafah). Aurat berat pada lelaki adalah kemaluan dan dubur, sedangkan aurat ringan selain dari kemaluan dan dubur adalah Fahd (paha) menurut mazhab ini bukanlah aurat, mereka berdalil dengan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.: “Pada perang Khaibar tersingkaplah pakaian Nabi dan nampaklah pahanya”. (HR. Bukhori dan Ahmad). Namun pendapat ini di rodd oleh para ulama lain karena banyak dalil lain yang lebih kuat dan tsiqoh. Aurat berat wanita seluruh badan kecuali ujung-ujung badan dan dada. Yang dimaksud ujung badan adalah anggota ujung badan seperti tangan, kepala dan kaki. Semua ujung badan itu tidak dianggap aurat berat ketika sembayang. Mazhab Maliki membataskan apa yang dianggap aurat ringan pada wanita termasuk dada, lengan, leher, kepala dan kaki. Sedangkan muka dan dua tapak tangan tidak dianggap aurat langsung pada mazhab ini, pendapat mazhab ini banyak diikuti negara-negara Arab di Afrika Utara dan negara-negara Afrika. Termuat dalam Almuwattha, suatu ketika Imam Malik ditanya, “bolehkah wanita makan bersama pria yang bukan mahromnya atau pembantu laki-laki?”, lalu imam Malik menjawab, “tidak apa-apa kalau hal itu dilakukan dengan cara yang dikenal wanita untuk makan bersama laki-laki.” Beliau berkata dan kadang wanita makan bersama suaminya dan orang lain teman suaminya Menurut Abul Qasim: “perkataan ini membolehkan wanita menampakkan wajah dan kedua telapak tangannya kepada lelaki asing, sebab tidak tergambarkan keadaan makankecuali dengan menampakkan wajah dan tangan.” Disebutkan dalam kitab Almudhawanatul Kubro Imam Malik berkata: “jika wanita melakukan shalat sedangkan rambutnya tampak atau dadanya tampak, atau punggung kakinya tampak maka hendaklah ia mengulang selama masih dalam waktunya”. Pernyataan imam malik yang tidak menyebutkan wajah termasuk anggota tubuhmenunjukkan bolehnya menampakkan wajah. c. Madzhab Syafii Menurut Mazhab Syafi’i, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut, baik dalam shalat, thawaf, antara sesama jenis atau kepada wanita yang bukan mahramnya, Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 15
  • 16. hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abi Sa'id Al Khudri; “Aurat seorang mukmin adalah antara pusar dan lututnya". (HR Baihaqi). Dalam hadist lain dikatakan; "Tutuplah pahamu karena paha termasuk aurat”. (HR Imam Malik). Batas aurat wanita termasuk seluruh badan kecuali muka dan dua tapak tangan di bagian atas dan bagian bawahnya. Dalil mazhab ini adalah firman Allah: “Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya, melainkan apa yang biasa tampak dari padanya” (QS: An Nur :31). Hadist Nabi mengatakan: "Rasulullah melarang wanita yang sedang ihrom memakai qofas (sarung tangan) dan niqob (tutup muka)". (HR Bukhari). Disebutkan dalam kitab Al-Umm, “dan tidak boleh pria dan wanita melakukan shalat kecuali dengan menutup aurat. Aurat laki-laki ialah apa yang ada dalam pusar hinggalutut dan wanita harus menutup seluruh tubuhnya ketika shalat selain kedua telapak tangan dan wajahnya. Disebutkan pula dalam kitab Al-Muhadzadzab karangan Asy-Syairozi “adapun wanita merdeka maka seluruh tubuhnya adalah aurat kecuali wajah dan kedua telapak tangan,mengingat firman Allah yang menyatakan:                “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nuur: 31) Ibnu Abbas berkata maksud daripada kata disamping, yang dimaksud dengan “yang nampak darinya” adalah wajah dan kedua telapak tangan. Karena itu nabi melarang wanita yang berihram memakai cadar dan kaus tangan. Dan keran kebutuhan, mendorong untuk menampakkan wajah dalam jual beli, dan telapak tangan untuk mengambil danmemberi, maka yang demikian itu tidak dijadikan aurat. Dan pada tempat lain disebutkan, “jika seorang hendak menikahi seorang wanita, maka bolehlah ia melihat wajah dan telapak tangannya. Dan tidak boleh melihat selain keduanya, karena kedua hal itu aurat. Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 16
  • 17. d. Madzhab Hanbali Menurut Mazhab Hambali, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut dalil mazhab ini sama dengan yang digunakan oleh mazhab hanafi dan mazhab syafi'i. Adapun aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, hal ini berdasarkan firman Allah dan hadist-hadist diatas. Disebutkan dalam Almukhtasor karangan Al-Khiraqi mengatakan: “maka jika adasesuatu selain wajah yang terbuka dari wanita maka ia harus mengulang shalatnya.” Disebutkan pula dalam kitab AlHidayah karangan AlKhaludzani “aurat wanita merdeka adalah seluruh badannya kecuali wajahnya, sedangkan mengenai kedua telapak tangan ada dua riwayat. Dalam kitab Alifshah An ma’anis hadish shahih karangan Ibnu Hubirah “dan Ahmad berkata dalam salah satu dari dua riwayatnya, “semuanya adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangannya”. Dalam riwayat lain disebutkan “semuanya adalah aurat kecuali wajahnya saja”. Dan itulah yang masyhur dan pendapat inilah yang dipilih oleh Al-Khiraqi. Dan tidak ada perselisihan diantara para ahli ilmu fiqih tentang bolehnya melihat wajah, yang demikian karena wajah bukan aurat dan merupakan pusat keindahan dan termpat pandangan, ibnu Qudamah mengemukakan hadits “sesungguhnya wanita itu jika sudah dewasa, tidak boleh dilihat darinya kecual ini dan ini(nabi Muhammad SAW berisyarat ke wajah dan kedua telapak tangan)”. Kemudian Imam Ahmad bin Hambali akhirnya berhujjah kepada ini. Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 17
  • 18. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah memperhatikan hasil pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menutup aurat baik bagi laki-laki maupun wanita hukaumnya wajib. Baik dalam keadaan yang mendesak sekalipun. Karena dengan menutup aurat kita dapat terhindarkan dari kemaksiatan dunia dan neraka di akhirat kelak. Selain itu, dengan menutup aurat kita dapat menjaga kehormatan diri kita sebagai umat Islam. 4.2 Saran Sebagai umat Islam, khususnya wanita muslimah, kita harus selalu menutupi aurat kita dengan mengenakan pakaian yang sopan dan layak untuk dipakai. Meskipun dalam keadaan apapun kita harus tetap menutup aurat kita dan tidak memperlihatkan aurat kita kepada lelaki yang bukan mahram. Oleh karena itu, untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya selalu menutup aurat dimanapun dan kapanpun kita berada. Karena itu dapat menjaga kehormatan kita. Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 18
  • 19. DAFTAR PUSTAKA  Internet :  http://fashihah-11.blogspot.com/2011/02/makalah-islami.html  http://assunah.wordpress.com/2008/09/05/menutup-aurat-yuk/  http://ilhammustafa.blogspot.com/2011/05/batasan-aurat-laki-laki-dan- perempuan.html  http://www.acehforum.or.id/showthread.php/104-Batas-batas-aurat-dalam- Islamhttp://muslimah.or.id/fikih/aurat-wanita-di-depan-mahramnya-bagian-2.html  Al-Qur’an Terjemahan  Yayasan Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram Makalah Agama Islam “Batasan Aurat menurut Al-Qur’an” 19