SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
Gaya Penulisan
Naskah Digital
Disusun oleh :
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
Kontak@BungIwan.com
0818 799 543
Teknik menulis di media online pada dasarnya sama saja
dengan menulis untuk media cetak dalam hal gaya bahasa
(bahasa tulisan), lebih khusus lagi menggunakan bahasa
jurnalistik yang berkarakter sederhana, mudah dimengerti,
dan hemat kata.
Yang berbeda, naskah di media online bisa bersifat
multimedia, yakni tidak hanya teks, tapi juga dilengkapi
elemen lain selain teks dan gambar (foto), berupa audio,
video, dan tautan (link) pada tulisan terkait (related posts)
ataupun pada sumber berita (link source).
Menulis untuk media digital membutuhkan teknik yang
berbeda dengan menulis untuk media cetak, perbedaan ini
mengacu pada perilaku pembaca media digital, diantaranya :
Karakter User
Umumnya pengguna (user) media online membaca secara
cepat, utamanya karena faktor "daya tahan mata” atau
"ketahanan membaca" di depan layar monitor yang
terbatas. Ada juga kemungkinan “terburu-buru” karena
mahalnya biaya koneksi (pulsa internet/modem).
Selain itu, pembaca media online umumnya melakukan
"scanning” (membaca sepintas kilas, misalnya pada judul
berita), lalu memutuskan bagian mana dari teks atau
halaman yang mereka pindai untuk diberi perhatian dan
waktu lebih (dibaca tuntas).
Dengan demikian, berbeda dengan teks atau naskah di media
cetak yang disajikan untuk "dibaca”, naskah di media online
tersaji untuk dipindai lebih dulu, lalu dibaca atau diabaikan.
Penelitian oleh pakar konten website dari Denmark, Jakob
Nielsen, menyimpulkan, perilaku user media internet adalah
sebagai berikut:
1. Pertama kali melihat teks (78%), bukan foto atau grafis.
2. Secara umum, user pertama kali tertarik pada judul,
ringkasan tulisan, dan caption,
3. Tidak membaca kan per kata, tetapi lebih banyak
memindai (79%), hanya 10% yang membaca kata perkata,
tampilan situs, terutama kata-kata yang di-highlight, jenis
huruf berbeda, penyajian dengan butir-butir (ruumerik,
bullet, atau numbering),
4. Melihat, memindai, baru membaca,
5. Saat memindai, sekitar 80% memindai dari kiri atas ke kanan, lalu
gambar, grafis, dan desain.
6. Sekitar 20 persen membaca kata demi kata, judul, anak judul,
kutipan, text boxes, serta huruf tebal, miring underline, dan huruf
berwarna
7. Lebih menyukai judul yang "to the point", langsung ke pokok
informasi (straightforward), dibandingkan judul yang lucu atau cantik,
8. Membaca ringkasan atau tulisan pendek karena membaca di layar
monitor komputer 25% lebih lambat dibandingkan membaca media
cetak.
9. Tidak berlama-lama di satu situs. User tidak sabaran dan memiliki
"wewenang penuh" untuk pindah atau tetap di satu situs.
10. Kunjungan atau bertahan di sebuah halaman media online selama
10 menit sudah termasuk lama.
Dalam kesimpulan hasil riset, seperti dimuat
dalam "Jakob Nielsen's Alertbox” di
useit.com berjudul "How Users Rend on the
Web", Nielsen memberikan rekomendasi,
penulisan di media online harus dapat
dipindai (scannable text) dengan cara:
1. Highlighted keywords: misalnya dengan cara
menampilkan link-link hypertext, variasi jenis dan warna
huruf.
2. Meaningful sub-headings: pembuatan sub-subjudul yang
bermakna.
3. Bulleted lists. daftar rincian menggunakan bullet atau
nomor (seperti yang sedang Anda baca ini).
4. One idea per paragraph: satu ide per paragraf; pengguna
akan melewatkan ide tambahan jika mereka tidak
tertangkap oleh beberapa kata pertama dalam alinea
tersebut).
5. The inverted pyramid style: gunakan gaya piramida
terbalik,mulai dengan kesimpulan atau hal terpenting.
6. Panjang naskah maksimal setengah jumlah kata dari
naskah konvensional.
Gaya Penulisan
• Naskah di media online hendaknya ringkas dan to the
point, Naskah panjang dapat dipilah dalam beberapa
judul tulisan, lalu gunakan tautan untuk
“menyatukannya”.
• Sebagai acuan, naskah berita online idealnya maksimal
400 kata dan maksimal 800 kata untuk naskah jurnalistik
lainnya-artikel opini dan feature.
• Judul (head) dan alinea pertama (lead) harus dibuat
semenarik mungkin sehingga "eye catching” (menarik
perhatian dan minat baca) karena—sebagaimana di
media konvensional—pembaca umumnya hanya
membaca judul (headline reader) atau teras berita (lead
reader).
• Umumnya, lead adalah alinea pertama dari sebuah naskah
artikel berita tersebut. Bisa pula berupa kalimat tersendiri,
misalnya menampilkan isi berita paling menarik sebagai “eye
catcher".
• Body atau tubuh berita biasanya diformat dalam bentuk singkat
dan padat karena informasi terus mengalir dan berubah
sewaktu-waktu. Namun, kelengkapan informasi tetap terjaga
karena antara berita yang satu dengan berita yang lain bisa
dikaitkan (linkage) hanya dengan satu klik.
• Pendekatan "Piramida Terbalik” lebih intens digunakan dalam
penulisan berita online, yaitu benar-benar mengedepankan yang
paling penting dan mendesak diketahui pembaca. Apalagi jika
berita itu di-share ke facebook, maka yang tampil di Facebook
adalah judul dan alinea pertama.
• Bahasa Jurnalistik (language of mass media) juga kian penting
berperan mengingat karakter bahasa jurnalistik yang lugas,
ringkas, sederhana, dan mudah dipahami.
Aspek Teknis
Fokus utama penulisan di media online tetap pada teks.
Berbeda dengan teks atau naskah di media cetak yang
disajikan untuk dibaca”, teks di media online diposting
untuk dipindai" (scan) oleh pembaca.
Karenanya, formulasi dasar menulis untuk media online
harus sangat jelas, singkat, informatif, dan menarik untuk
kedua jenis pengunjung web-manusia dan mesin pencari
search engine). Berikut ini formulasi dan teknis penulisan
yang scannable—(mudah dipindai user):
1. Buatlah judul yang sederhana (simple) dan langsung ke
pokok informasi (straightforward).
2. Dianjurkan setelah 5 paragraf, pasang anak judul
(subjudul).
3. Subjudul (maksimum 3 kata).
4. Alinea atau paragraf pendek, masing-masing fokus
pada satu ide.
5. Kalimatnya juga pendek-pendek.
6. Menggunakan bulleted and numbered lists.
7. Panjang naskah setengah dari jumlah kata tulisan di
media cetak
8. Gunakan spasi putih antarparagraf.
9. Gunakan alinea/paragraf pendek dan jarak antara
alinea,
10.Kutipan diperbesar.
11. Font tertentu dibesarkan, ditebalkan, diberi warna, atau
diberi garis bawah (underline).
12. Highlight kata-kata penting dengan warna yang berbeda,
cetak tebal, jenis huruf, ukuran huruf,hypertext/hyperlink
13. Buatlah tulisan pendek/ringkas. Jumlah kata paling banyak
50% dari media cetak,
14. Satu alinea idealnya hanya terdiri dari 65 karakter atau 5
baris.
15. Jika perlu, uraian panjang dipecah-pecah menjadi beberapa
judul, sambungkan melalui multiple hyperlink,
16. Pembaca tidak suka tulisan panjang dan harus men-scroll
jauh ke bawah
17. Gunakan tabel atau poin/angka urut ke bawah.
Pembaca lebih mudah dan lebih nyaman membaca
uraian berurut ke bawah daripada membaca alinea
yang panjang
18. Terapkan prinsip Piramida Terbalik-yang penting
diatas, uraian selanjutnya.
19. Hindari penggunaan huruf kapital karena memperlambat
daya baca user.
20. Pilih kata-kata yang mudah dipindai mesin pencari(SEO),
seperti kata-kata baku, lazim digunakan, dan hindari
kesalahan ejaan.
21. Gunakan hyperlink dan link untuk memperkaya tulisan
memberi referensi.
Tips: Mindy McAdams
Mindy McAdams adalah seorang profesor di
University of Florida. Di sana dia mengajar tentang
jurnalisme online. Bukunya Flash Journalism: How to Create
Multimedia News Packages diterbitkan oleh Focal Press /
Elsevier pada tahun 2005.
Dia telah melatih lebih dari 200 wartawan dalam
keterampilan multimedia (di Miami Herald, Orlando Sentinel,
Montreal Gazette, Austin American-Statesman, asosiasi-
asosiasi koran di berbagai bagian negara, Nieman Fellows
di Harvard, dua National Writers Workshops, beberapa
seminar di Poynter).
Dia telah melakukan pelatihan jurnalistik atau
memberikan presentasi di Argentina, Inggris, Bulgaria,
Kanada, Republik Ceko, Denmark, Italia, Belanda, Rusia,
Singapura, Afrika Selatan, Swiss, Thailand dan Vietnam.
Pada 2011–12, dia tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Mindy mengajar tentang jurnalisme multimedia di Fakultas
Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran. Dia adalah
Fulbright Scholar Senior 2011–11 di Indonesia.
Sebelumnya Mindy adalah Senior Fulbright Scholar
pada tahun 2004–05. Waktu itu dia tinggal di Malaysia
selama delapan bulan, mengajar jurnalisme di UiTM (Shah
Alam) dan meneliti kebebasan pers di Malaysia. (Mindy
bisa makan nasi dengan tangannya.)
Sebelum pindah ke Florida pada tahun 1999, Mindy
bekerja di organisasi media selama 17 tahun, termasuk
The Washington Post dan majalah Time. Pada tahun 1994
dia adalah pengembang konten pertama di Digital Ink,
divisi online pertama The Washington Post.
Text Formatting
1. Short Paragraphs. Gunakan paragraf pendek, jangan
lebih dari 100 kata. Paragraf berisi 100 kata terlihat
cukup panjang pada halaman web. Pembaca malas
membaca naskah panjang.
2. Chunks. Potong atau pilah tulisan panjang ke dalam
beberapa bagian.
3. Headings. Judul di bagian atas halaman harus benar-
benar menjelaskan isi halaman.
4. Subheadings. Subjudul. Jika teks melebihi 300 kata,
subjudul akan membantu pembaca memindai halaman
secara efisien.
5. Boldface. Tebal. Tergantung pada konten, kata atau
frasa dalam huruf tebal dapat membantu pembaca
menemukan apa yang mereka inginkan. Menggabungkan
huruf tebal dan subjudul dapat menyebabkan gangguan
secara visual, jadi jangan berlebihan. Menggabungkan
link dan teks tebal di paragraf pada saat yang sama juga
tidak baik.
6. Lists. Daftar kalimat bernomor, bullet, daftar terindentasi
lainnya memudahkan pembaca memahami informasi. Di
media cetak, daftar seperti ini tampak buruk sehingga
tidak digunakan. Pada halaman Web, daftar bekerja
dengan baik dalam hampir semua konteks. Seperti
paragraf, daftar lebih menarik untuk pembaca ketika
daftar itu berupa kalimat pendek.
Text Content
1. Brevity. Ringkas, padatkan tulisan. Abaikan kata-kata yang tidak
perlu
2. Sentence Structure. Struktur kalimat langsung ke inti masalah.
Kalimat bertele-tele tampaknya seperti ide baik, tapi pembaca bisa
berhenti membaca sebelum dia sampai ke inti kalimat Anda.
3. Active Verbs. Gunakan kata-kata atau kalimat aktif. Menggunakan
kata kerja aktif membuat penulis bekerja lebih keras, tapi
bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga mendapatkan manfaat
karena pembaca akan tertarik. Kata kerja pasif membosankan
pembaca. Pembaca yang bosan akan pergi.
4. Say What You Mean. Tuliskan maksud Anda. Katakanlah apa
yang Anda maksudnya secara lisan sebelum Anda menuliskannya.
Kita lebih cenderung langsung ke inti masalah dalam berbicara dari
pada saat kita menulis.
5. Redundancy. Membaca informasi yang sama dua kali, hanya
buang waktu bagi seseorang.
Links
1. Jangan gunakan kata-kata “click here" (klik di
sini),sebaiknya sebutkan nama link atau informasi apa
yangakan didapatkan user ketika mereka mengklik
linktersebut.
1. Pastikan link tersebut bisa dibuka dan
beritahukankepada user jika mengklik tersebut akan
terbuka jendela atau tab baru
T Model 800 Kata
1. Know Your Audience!
Kenali Pembaca Anda! Menulis di media apa pun,
termasuk media online, harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan kebiasaan pembaca. Studi menunjukkan, pembaca media
online (user) cenderung membaca tulisan di web secara cepat,
bahkan sekilas, “terburu-buru”, dan "tidak serius".
Mereka juga cenderung lebih proaktif dari pembaca
media cetak atau pemirsa TV dalam berburu informasi. Tulisan
Anda juga berpotensi memiliki jangkauan global. Jadi,
pertimbangkan apakah Anda ingin membuatnya dimengerti
user lokal, nasional, atau internasional.
2. Think First And Think Different
Pikirkan dulu dan cari yang beda. Sebelum Anda
mulai melaporkan dan menulis cerita Anda, tanyalah diri
Anda: Apa inti tulisan/berita yang akan saya ceritakan?
Lalu, pikirkan cara terbaik untuk menyampaikan
cerita itu, apakah melalui audio, video, grafik yang bisa
diklik, teks, link, dsb, atau gabungan semuanya.
Upayakan cerita Anda berbeda dan lebih baik dari
media lain dari segi penyajian dan sudut pandang.
3. Tailor Your News Gathering
Kumpulkan informasi secara khusus dan raciklah secara
khusus pula untuk kebutuhan pembaca website. Reporter
media cetak cenderung mencari informasi, Reporter TV
mencari emosi pada kamera, “potongan suara” (sound bites),
dan gambar untuk dipadukan dengan kata-kata (narasi).
Jurnalis online harus terus-menerus memikirkan unsur-
unsur yang berbeda dan bagaimana mereka saling mengisi dan
melengkapi satu sama lain: Carilah kata-kata untuk dipadukan
dengan gambar, audio, dan video untuk dipadukan dengan
kata-kata.
Ingatlah, foto-foto terlihat lebih baik di media online
ketika dibidik atau di-crop secara sempit, dan streamingvideo
lebih mudah ditonton dengan latar belakang polos dan zoom
minimal
4. Write Lively and Tight
Buatlah tulisan yang "hidup" dan ketat. Menulis untuk Web
seharusnya merupakan persilangan antara naskah siaran dan
tulisan untuk media cetak-lebih ketat dan tajam dari media cetak,
tetapi lebih terperinci dibanding naskah siaran. Tulis dalam kalimat
aktif, bukan pasif.
Naskah siaran yang baik menggunakan kalimat-kalimat
pendek, lugas, sederhana, dan satu gagasan per kalimat, serta
menghindari kalimat panjang.
Menggunakan konsep penulisan demikian dalam menulis
secara online, membuat tulisan lebih mudah dipahami dan lebih
mengundang perhatian pembaca.
Gaya bertutur (conversational styles) juga disenangi
pembaca Web. Khalayak online lebih menerima gaya penulisan
yang tidak konvensional. Pada saat yang sama, jangan lupa bahwa
aturan tradisional penulisan juga berlaku di media online.
Sayangnya, kualitas tulisan tidak konsisten di sebagian
situs berita online. Tulisan yang kacau, tidak menarik, berbelit-
belit, ceroboh, banyak salah ketik, tidak akan dimaafkan. Pembaca
tidak akan meneruskan bacaannya dan tidak akan kembali ke
Web Anda. Tidak seperti pembaca koran lokal, pembaca online
memiliki banyak pilihan dan dengan mudah pindah ke situs lain.
5. Explain
Jelaskan. Menyajikan berita terbaru secepat mungkin itu
baik. Kecepatan itu penting di media online, tapi pembaca juga
tidak sekadar ingin tahu apa yang terjadi, namun juga mengapa
hal itu terjadi. Sajikan berita terbaru dengan cepat, ringkas, padat,
na-mun tetap "lengkap" sehingga pembaca memahami
ceritasecara lengkap pula.
6. Never Bury The Lead
Jangan lupakan Lead, teras berita. Buatlah ringkasan atauinti
cerita. Ketika menulis untuk media online, hal yang sangatmendasar
adalah menyampaikan kepada pembaca secara cepatinti cerita dan
mengapa mereka harus meneruskan bacaan.
Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan struk-tur cerita
"Model T”. Dalam model ini, teras cerita (story'slead)-garis horizontal dalam
huruf T-merangkum ceritadan, idealnya, mengatakan mengapa cerita itu
penting.
Lead tidak perlu mencantumkan ending atau akhir cerita,tapi hanya
memberikan alasan untuk terus membaca.
Lalu, sisa cerita—garis vertikal dari huruf T–dapat mem-bentuk
struktur apa saja: penulis dapat bercerita secara naratif; menyajikan
anekdot dan diikuti dengan sisa cerita; melompat dari satu ide ke ide yang
lain atau hanya meneruskan cerita dengan model “piramida terbalik”.
7. Short But Sweet
Kebanyakan cerita online terlalu panjang/lama untukaudiens
Web, dan beberapa pembaca menyelesaikannya.Menurut Roy Peter
Clark, cerita apa pun dapat diceritakandalam 800 katapedoman yang
baik untuk tulisan online.
Tapi jadikan itu sebagai pedoman, bukan aturan. Pembacaakan
setia meneruskan bacaannya, meski tulisannya panjang,jika ada alasan
menarik untuk itu dan jika isi tulisan itu terusmemikat perhatian mereka.
Membuat pembaca men-scroll ke bawah sisa tulisanumumnya
lebih disukai daripada harus meng-klik halamanbaru. User berita online
melakukan scroll.
Studi yang dilakukan “The Poynter” menunjukkansekitar 75
persen teks artikel dibaca secara online-jauh lebihbesar ketimbang di-
print. Lagi pula, jika naskah itu merekaprint dulu baru dibaca, mereka
kehilangan kesempatan untuk proaktif berkomentar atau mengklik link
artikel terkait.
8. Break It Up
Pecah, bagi-bagi! Blok teks yang lebih besar membuat
membaca di layar jadi sulit dan Anda lebih mungkin untuk
kehilangan pembaca. Menggunakan subjudul dan pointer
(bullets/numbering) untuk memisahkan teks dan ide-ide
sangat membantu.
Tulisan harus tajam dan cepat dibaca. Gunakan
paragraf dan kalimat-kalimat pendek. Gunakan pula jarak
antar-paragraf. Berikan ruang bagi pembaca untuk ambil
nafas(pausing for a breath). Sediakan “ruang istirahat mata”.
9. Do Not Fear The Link
Jangan takutkan link (tautan). Banyak situs memiliki
ketakutan paranoid, bahwa jika mereka menyertakan link
kesitus lain, pembaca akan pergi dan tidak pernah kembali.
Tidak benar! User lebih suka membuka situs yang
mengompilasi link yang berharga (click-worthy links)-lihat
keberhasilan Yahoo!
Jika orang tahu bahwa mereka dapat memercayai situs
Anda, mereka akan datang kembali ke situs Anda.
Pilih link yang meningkatkan nilai cerita dengan mem-
bantu pembaca mendapatkan informasi tambahan.
10. Take Risks ...But Remember The Basics
Jurnalisme online adalah industri baru dan berkembang. Gaya
penulisan pun baru dan terus berkembang. Tidak adaaturan, hanya ide.
Ambil risiko itu mencoba hal baru, se-suatu yang berbeda, tapi jangan
lupakan dasar-dasar jurnalistik.
Fakta tetap harus dicek secara cermat, cek ulang. Tulisanmasih
tetap harus tajam, hidup, dan lugas (to the point). Cerita harus termasuk
konteks dan kode etik harus ditaati. Jangan biarkan “jebakan kecepatan
24/7" (keharusan menyajikanberita tiap saat, 24 jam dalam sehari, 7 hari
dalam seminggu) dan perangkat baru jurnalisme membuat Anda lupa
dasar-dasar jurnalistik.
Kita harus tetap berpegang pada dasar-dasar jurnalisme untuk
menghasilkan berita yang dapat percaya, karena padaakhirnya itulah
(berita terpercaya, kredibilitas situs) yang akanmembuat pembaca datang
kembali ke situs kita. (JonathanDube, “A Dozen Online Writing Tips”,
Cyberjournalist.net)
TERIMAKASIH
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
BungIwan.com
0818 799 543

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Nida Sabila Rafa
 
Teori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderTeori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderHafnita Kirei
 
KOMUNIKASI DAN BUDAYA
KOMUNIKASI DAN BUDAYA KOMUNIKASI DAN BUDAYA
KOMUNIKASI DAN BUDAYA intankhumairoh
 
Cultural studies
Cultural studiesCultural studies
Cultural studiesrahmat abiy
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theorymankoma2012
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiErwin Rasyid
 
Media equation theory
Media equation theoryMedia equation theory
Media equation theorymankoma2013
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Mediamankoma2012
 
Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deceptionmankoma2013
 
Sejarah Public Relation
Sejarah Public Relation Sejarah Public Relation
Sejarah Public Relation LBB. Mr. Q
 
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaMedia komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaHana Eka
 

Mais procurados (20)

Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
 
Teori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderTeori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heider
 
KOMUNIKASI DAN BUDAYA
KOMUNIKASI DAN BUDAYA KOMUNIKASI DAN BUDAYA
KOMUNIKASI DAN BUDAYA
 
Cultural studies
Cultural studiesCultural studies
Cultural studies
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theory
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Teori teori periklanan
Teori teori periklananTeori teori periklanan
Teori teori periklanan
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Media equation theory
Media equation theoryMedia equation theory
Media equation theory
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Teori Agenda Setting
Teori Agenda SettingTeori Agenda Setting
Teori Agenda Setting
 
Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deception
 
Sejarah Public Relation
Sejarah Public Relation Sejarah Public Relation
Sejarah Public Relation
 
Analisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasiAnalisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasi
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaMedia komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
 

Semelhante a Gaya Penulisan Naskah Digital

Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digitaliwan setiawan
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBinus University
 
Presentasi menarik perhatian pembaca
Presentasi menarik perhatian pembacaPresentasi menarik perhatian pembaca
Presentasi menarik perhatian pembacaboijos
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBinus University
 
Bagaimana saya menilai karya ilmiah
Bagaimana saya menilai karya ilmiahBagaimana saya menilai karya ilmiah
Bagaimana saya menilai karya ilmiahbudi rahardjo
 
Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)
Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)
Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)santisr
 
Penilaian bahasa berasaskan projek
Penilaian bahasa berasaskan projekPenilaian bahasa berasaskan projek
Penilaian bahasa berasaskan projekCt Afifah
 
Teks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektif
Teks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektifTeks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektif
Teks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektifsentinelLPH
 
Tips menjalankan news portal
Tips menjalankan news portalTips menjalankan news portal
Tips menjalankan news portalWicak Hidayat
 
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdfTeknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdfIndraKlobot
 
6.Building paragraf.pptx.pdf
6.Building paragraf.pptx.pdf6.Building paragraf.pptx.pdf
6.Building paragraf.pptx.pdfFianLaw
 
Mengelolaisihalamanweb2 (ind)
Mengelolaisihalamanweb2 (ind)Mengelolaisihalamanweb2 (ind)
Mengelolaisihalamanweb2 (ind)Sayugo
 
Layout-Pertemuan2.pptx
Layout-Pertemuan2.pptxLayout-Pertemuan2.pptx
Layout-Pertemuan2.pptxStudio5dkvUpu
 
Mengenal infografis Untuk Para Blogger
Mengenal infografis Untuk Para BloggerMengenal infografis Untuk Para Blogger
Mengenal infografis Untuk Para BloggerBaKTI Foundation
 

Semelhante a Gaya Penulisan Naskah Digital (20)

Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Menulis Online di Era Covid 19
Menulis Online di Era Covid 19Menulis Online di Era Covid 19
Menulis Online di Era Covid 19
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
 
Presentasi menarik perhatian pembaca
Presentasi menarik perhatian pembacaPresentasi menarik perhatian pembaca
Presentasi menarik perhatian pembaca
 
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdfe-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
 
Pelatihan Penulisan pers release
Pelatihan Penulisan pers releasePelatihan Penulisan pers release
Pelatihan Penulisan pers release
 
Presentasi Jurnalistik Online
Presentasi Jurnalistik OnlinePresentasi Jurnalistik Online
Presentasi Jurnalistik Online
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
 
Bagaimana saya menilai karya ilmiah
Bagaimana saya menilai karya ilmiahBagaimana saya menilai karya ilmiah
Bagaimana saya menilai karya ilmiah
 
Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)
Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)
Makalah kata kunci pencarian (santi anggraini 1730206100)
 
Penilaian bahasa berasaskan projek
Penilaian bahasa berasaskan projekPenilaian bahasa berasaskan projek
Penilaian bahasa berasaskan projek
 
Teks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektif
Teks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektifTeks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektif
Teks dalam multimedia:elemen penting untuk komunikasi yg efektif
 
Elemen multimedia teks
Elemen multimedia teksElemen multimedia teks
Elemen multimedia teks
 
Blogging
BloggingBlogging
Blogging
 
Tips menjalankan news portal
Tips menjalankan news portalTips menjalankan news portal
Tips menjalankan news portal
 
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdfTeknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
 
6.Building paragraf.pptx.pdf
6.Building paragraf.pptx.pdf6.Building paragraf.pptx.pdf
6.Building paragraf.pptx.pdf
 
Mengelolaisihalamanweb2 (ind)
Mengelolaisihalamanweb2 (ind)Mengelolaisihalamanweb2 (ind)
Mengelolaisihalamanweb2 (ind)
 
Layout-Pertemuan2.pptx
Layout-Pertemuan2.pptxLayout-Pertemuan2.pptx
Layout-Pertemuan2.pptx
 
Mengenal infografis Untuk Para Blogger
Mengenal infografis Untuk Para BloggerMengenal infografis Untuk Para Blogger
Mengenal infografis Untuk Para Blogger
 

Mais de iwan setiawan

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Repositioniwan setiawan
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP Riwan setiawan
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merekiwan setiawan
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digitaliwan setiawan
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digitaliwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)iwan setiawan
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitaliwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2iwan setiawan
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalismiwan setiawan
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosialiwan setiawan
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografiiwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1iwan setiawan
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digitaliwan setiawan
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020iwan setiawan
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digitaliwan setiawan
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massaiwan setiawan
 

Mais de iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
 

Último

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialParulianGultom2
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13ZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananriniaandayani
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 

Último (20)

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 

Gaya Penulisan Naskah Digital

  • 1. Gaya Penulisan Naskah Digital Disusun oleh : Iwan Setiawan SE, M.I.Kom Kontak@BungIwan.com 0818 799 543
  • 2. Teknik menulis di media online pada dasarnya sama saja dengan menulis untuk media cetak dalam hal gaya bahasa (bahasa tulisan), lebih khusus lagi menggunakan bahasa jurnalistik yang berkarakter sederhana, mudah dimengerti, dan hemat kata. Yang berbeda, naskah di media online bisa bersifat multimedia, yakni tidak hanya teks, tapi juga dilengkapi elemen lain selain teks dan gambar (foto), berupa audio, video, dan tautan (link) pada tulisan terkait (related posts) ataupun pada sumber berita (link source). Menulis untuk media digital membutuhkan teknik yang berbeda dengan menulis untuk media cetak, perbedaan ini mengacu pada perilaku pembaca media digital, diantaranya :
  • 3. Karakter User Umumnya pengguna (user) media online membaca secara cepat, utamanya karena faktor "daya tahan mata” atau "ketahanan membaca" di depan layar monitor yang terbatas. Ada juga kemungkinan “terburu-buru” karena mahalnya biaya koneksi (pulsa internet/modem). Selain itu, pembaca media online umumnya melakukan "scanning” (membaca sepintas kilas, misalnya pada judul berita), lalu memutuskan bagian mana dari teks atau halaman yang mereka pindai untuk diberi perhatian dan waktu lebih (dibaca tuntas).
  • 4. Dengan demikian, berbeda dengan teks atau naskah di media cetak yang disajikan untuk "dibaca”, naskah di media online tersaji untuk dipindai lebih dulu, lalu dibaca atau diabaikan. Penelitian oleh pakar konten website dari Denmark, Jakob Nielsen, menyimpulkan, perilaku user media internet adalah sebagai berikut: 1. Pertama kali melihat teks (78%), bukan foto atau grafis. 2. Secara umum, user pertama kali tertarik pada judul, ringkasan tulisan, dan caption, 3. Tidak membaca kan per kata, tetapi lebih banyak memindai (79%), hanya 10% yang membaca kata perkata, tampilan situs, terutama kata-kata yang di-highlight, jenis huruf berbeda, penyajian dengan butir-butir (ruumerik, bullet, atau numbering),
  • 5. 4. Melihat, memindai, baru membaca, 5. Saat memindai, sekitar 80% memindai dari kiri atas ke kanan, lalu gambar, grafis, dan desain. 6. Sekitar 20 persen membaca kata demi kata, judul, anak judul, kutipan, text boxes, serta huruf tebal, miring underline, dan huruf berwarna 7. Lebih menyukai judul yang "to the point", langsung ke pokok informasi (straightforward), dibandingkan judul yang lucu atau cantik, 8. Membaca ringkasan atau tulisan pendek karena membaca di layar monitor komputer 25% lebih lambat dibandingkan membaca media cetak. 9. Tidak berlama-lama di satu situs. User tidak sabaran dan memiliki "wewenang penuh" untuk pindah atau tetap di satu situs. 10. Kunjungan atau bertahan di sebuah halaman media online selama 10 menit sudah termasuk lama.
  • 6. Dalam kesimpulan hasil riset, seperti dimuat dalam "Jakob Nielsen's Alertbox” di useit.com berjudul "How Users Rend on the Web", Nielsen memberikan rekomendasi, penulisan di media online harus dapat dipindai (scannable text) dengan cara:
  • 7. 1. Highlighted keywords: misalnya dengan cara menampilkan link-link hypertext, variasi jenis dan warna huruf. 2. Meaningful sub-headings: pembuatan sub-subjudul yang bermakna. 3. Bulleted lists. daftar rincian menggunakan bullet atau nomor (seperti yang sedang Anda baca ini). 4. One idea per paragraph: satu ide per paragraf; pengguna akan melewatkan ide tambahan jika mereka tidak tertangkap oleh beberapa kata pertama dalam alinea tersebut). 5. The inverted pyramid style: gunakan gaya piramida terbalik,mulai dengan kesimpulan atau hal terpenting. 6. Panjang naskah maksimal setengah jumlah kata dari naskah konvensional.
  • 8. Gaya Penulisan • Naskah di media online hendaknya ringkas dan to the point, Naskah panjang dapat dipilah dalam beberapa judul tulisan, lalu gunakan tautan untuk “menyatukannya”. • Sebagai acuan, naskah berita online idealnya maksimal 400 kata dan maksimal 800 kata untuk naskah jurnalistik lainnya-artikel opini dan feature. • Judul (head) dan alinea pertama (lead) harus dibuat semenarik mungkin sehingga "eye catching” (menarik perhatian dan minat baca) karena—sebagaimana di media konvensional—pembaca umumnya hanya membaca judul (headline reader) atau teras berita (lead reader).
  • 9. • Umumnya, lead adalah alinea pertama dari sebuah naskah artikel berita tersebut. Bisa pula berupa kalimat tersendiri, misalnya menampilkan isi berita paling menarik sebagai “eye catcher". • Body atau tubuh berita biasanya diformat dalam bentuk singkat dan padat karena informasi terus mengalir dan berubah sewaktu-waktu. Namun, kelengkapan informasi tetap terjaga karena antara berita yang satu dengan berita yang lain bisa dikaitkan (linkage) hanya dengan satu klik. • Pendekatan "Piramida Terbalik” lebih intens digunakan dalam penulisan berita online, yaitu benar-benar mengedepankan yang paling penting dan mendesak diketahui pembaca. Apalagi jika berita itu di-share ke facebook, maka yang tampil di Facebook adalah judul dan alinea pertama. • Bahasa Jurnalistik (language of mass media) juga kian penting berperan mengingat karakter bahasa jurnalistik yang lugas, ringkas, sederhana, dan mudah dipahami.
  • 10. Aspek Teknis Fokus utama penulisan di media online tetap pada teks. Berbeda dengan teks atau naskah di media cetak yang disajikan untuk dibaca”, teks di media online diposting untuk dipindai" (scan) oleh pembaca. Karenanya, formulasi dasar menulis untuk media online harus sangat jelas, singkat, informatif, dan menarik untuk kedua jenis pengunjung web-manusia dan mesin pencari search engine). Berikut ini formulasi dan teknis penulisan yang scannable—(mudah dipindai user):
  • 11. 1. Buatlah judul yang sederhana (simple) dan langsung ke pokok informasi (straightforward). 2. Dianjurkan setelah 5 paragraf, pasang anak judul (subjudul). 3. Subjudul (maksimum 3 kata). 4. Alinea atau paragraf pendek, masing-masing fokus pada satu ide. 5. Kalimatnya juga pendek-pendek. 6. Menggunakan bulleted and numbered lists. 7. Panjang naskah setengah dari jumlah kata tulisan di media cetak 8. Gunakan spasi putih antarparagraf. 9. Gunakan alinea/paragraf pendek dan jarak antara alinea, 10.Kutipan diperbesar.
  • 12. 11. Font tertentu dibesarkan, ditebalkan, diberi warna, atau diberi garis bawah (underline). 12. Highlight kata-kata penting dengan warna yang berbeda, cetak tebal, jenis huruf, ukuran huruf,hypertext/hyperlink 13. Buatlah tulisan pendek/ringkas. Jumlah kata paling banyak 50% dari media cetak, 14. Satu alinea idealnya hanya terdiri dari 65 karakter atau 5 baris. 15. Jika perlu, uraian panjang dipecah-pecah menjadi beberapa judul, sambungkan melalui multiple hyperlink, 16. Pembaca tidak suka tulisan panjang dan harus men-scroll jauh ke bawah
  • 13. 17. Gunakan tabel atau poin/angka urut ke bawah. Pembaca lebih mudah dan lebih nyaman membaca uraian berurut ke bawah daripada membaca alinea yang panjang 18. Terapkan prinsip Piramida Terbalik-yang penting diatas, uraian selanjutnya. 19. Hindari penggunaan huruf kapital karena memperlambat daya baca user. 20. Pilih kata-kata yang mudah dipindai mesin pencari(SEO), seperti kata-kata baku, lazim digunakan, dan hindari kesalahan ejaan. 21. Gunakan hyperlink dan link untuk memperkaya tulisan memberi referensi.
  • 14. Tips: Mindy McAdams Mindy McAdams adalah seorang profesor di University of Florida. Di sana dia mengajar tentang jurnalisme online. Bukunya Flash Journalism: How to Create Multimedia News Packages diterbitkan oleh Focal Press / Elsevier pada tahun 2005. Dia telah melatih lebih dari 200 wartawan dalam keterampilan multimedia (di Miami Herald, Orlando Sentinel, Montreal Gazette, Austin American-Statesman, asosiasi- asosiasi koran di berbagai bagian negara, Nieman Fellows di Harvard, dua National Writers Workshops, beberapa seminar di Poynter). Dia telah melakukan pelatihan jurnalistik atau memberikan presentasi di Argentina, Inggris, Bulgaria, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Italia, Belanda, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Swiss, Thailand dan Vietnam.
  • 15. Pada 2011–12, dia tinggal di Bandung, Jawa Barat. Mindy mengajar tentang jurnalisme multimedia di Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran. Dia adalah Fulbright Scholar Senior 2011–11 di Indonesia. Sebelumnya Mindy adalah Senior Fulbright Scholar pada tahun 2004–05. Waktu itu dia tinggal di Malaysia selama delapan bulan, mengajar jurnalisme di UiTM (Shah Alam) dan meneliti kebebasan pers di Malaysia. (Mindy bisa makan nasi dengan tangannya.) Sebelum pindah ke Florida pada tahun 1999, Mindy bekerja di organisasi media selama 17 tahun, termasuk The Washington Post dan majalah Time. Pada tahun 1994 dia adalah pengembang konten pertama di Digital Ink, divisi online pertama The Washington Post.
  • 16. Text Formatting 1. Short Paragraphs. Gunakan paragraf pendek, jangan lebih dari 100 kata. Paragraf berisi 100 kata terlihat cukup panjang pada halaman web. Pembaca malas membaca naskah panjang. 2. Chunks. Potong atau pilah tulisan panjang ke dalam beberapa bagian. 3. Headings. Judul di bagian atas halaman harus benar- benar menjelaskan isi halaman. 4. Subheadings. Subjudul. Jika teks melebihi 300 kata, subjudul akan membantu pembaca memindai halaman secara efisien.
  • 17. 5. Boldface. Tebal. Tergantung pada konten, kata atau frasa dalam huruf tebal dapat membantu pembaca menemukan apa yang mereka inginkan. Menggabungkan huruf tebal dan subjudul dapat menyebabkan gangguan secara visual, jadi jangan berlebihan. Menggabungkan link dan teks tebal di paragraf pada saat yang sama juga tidak baik. 6. Lists. Daftar kalimat bernomor, bullet, daftar terindentasi lainnya memudahkan pembaca memahami informasi. Di media cetak, daftar seperti ini tampak buruk sehingga tidak digunakan. Pada halaman Web, daftar bekerja dengan baik dalam hampir semua konteks. Seperti paragraf, daftar lebih menarik untuk pembaca ketika daftar itu berupa kalimat pendek.
  • 18. Text Content 1. Brevity. Ringkas, padatkan tulisan. Abaikan kata-kata yang tidak perlu 2. Sentence Structure. Struktur kalimat langsung ke inti masalah. Kalimat bertele-tele tampaknya seperti ide baik, tapi pembaca bisa berhenti membaca sebelum dia sampai ke inti kalimat Anda. 3. Active Verbs. Gunakan kata-kata atau kalimat aktif. Menggunakan kata kerja aktif membuat penulis bekerja lebih keras, tapi bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga mendapatkan manfaat karena pembaca akan tertarik. Kata kerja pasif membosankan pembaca. Pembaca yang bosan akan pergi. 4. Say What You Mean. Tuliskan maksud Anda. Katakanlah apa yang Anda maksudnya secara lisan sebelum Anda menuliskannya. Kita lebih cenderung langsung ke inti masalah dalam berbicara dari pada saat kita menulis. 5. Redundancy. Membaca informasi yang sama dua kali, hanya buang waktu bagi seseorang.
  • 19. Links 1. Jangan gunakan kata-kata “click here" (klik di sini),sebaiknya sebutkan nama link atau informasi apa yangakan didapatkan user ketika mereka mengklik linktersebut. 1. Pastikan link tersebut bisa dibuka dan beritahukankepada user jika mengklik tersebut akan terbuka jendela atau tab baru
  • 20. T Model 800 Kata 1. Know Your Audience! Kenali Pembaca Anda! Menulis di media apa pun, termasuk media online, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan pembaca. Studi menunjukkan, pembaca media online (user) cenderung membaca tulisan di web secara cepat, bahkan sekilas, “terburu-buru”, dan "tidak serius". Mereka juga cenderung lebih proaktif dari pembaca media cetak atau pemirsa TV dalam berburu informasi. Tulisan Anda juga berpotensi memiliki jangkauan global. Jadi, pertimbangkan apakah Anda ingin membuatnya dimengerti user lokal, nasional, atau internasional.
  • 21. 2. Think First And Think Different Pikirkan dulu dan cari yang beda. Sebelum Anda mulai melaporkan dan menulis cerita Anda, tanyalah diri Anda: Apa inti tulisan/berita yang akan saya ceritakan? Lalu, pikirkan cara terbaik untuk menyampaikan cerita itu, apakah melalui audio, video, grafik yang bisa diklik, teks, link, dsb, atau gabungan semuanya. Upayakan cerita Anda berbeda dan lebih baik dari media lain dari segi penyajian dan sudut pandang.
  • 22. 3. Tailor Your News Gathering Kumpulkan informasi secara khusus dan raciklah secara khusus pula untuk kebutuhan pembaca website. Reporter media cetak cenderung mencari informasi, Reporter TV mencari emosi pada kamera, “potongan suara” (sound bites), dan gambar untuk dipadukan dengan kata-kata (narasi). Jurnalis online harus terus-menerus memikirkan unsur- unsur yang berbeda dan bagaimana mereka saling mengisi dan melengkapi satu sama lain: Carilah kata-kata untuk dipadukan dengan gambar, audio, dan video untuk dipadukan dengan kata-kata. Ingatlah, foto-foto terlihat lebih baik di media online ketika dibidik atau di-crop secara sempit, dan streamingvideo lebih mudah ditonton dengan latar belakang polos dan zoom minimal
  • 23. 4. Write Lively and Tight Buatlah tulisan yang "hidup" dan ketat. Menulis untuk Web seharusnya merupakan persilangan antara naskah siaran dan tulisan untuk media cetak-lebih ketat dan tajam dari media cetak, tetapi lebih terperinci dibanding naskah siaran. Tulis dalam kalimat aktif, bukan pasif. Naskah siaran yang baik menggunakan kalimat-kalimat pendek, lugas, sederhana, dan satu gagasan per kalimat, serta menghindari kalimat panjang. Menggunakan konsep penulisan demikian dalam menulis secara online, membuat tulisan lebih mudah dipahami dan lebih mengundang perhatian pembaca. Gaya bertutur (conversational styles) juga disenangi pembaca Web. Khalayak online lebih menerima gaya penulisan yang tidak konvensional. Pada saat yang sama, jangan lupa bahwa aturan tradisional penulisan juga berlaku di media online.
  • 24. Sayangnya, kualitas tulisan tidak konsisten di sebagian situs berita online. Tulisan yang kacau, tidak menarik, berbelit- belit, ceroboh, banyak salah ketik, tidak akan dimaafkan. Pembaca tidak akan meneruskan bacaannya dan tidak akan kembali ke Web Anda. Tidak seperti pembaca koran lokal, pembaca online memiliki banyak pilihan dan dengan mudah pindah ke situs lain. 5. Explain Jelaskan. Menyajikan berita terbaru secepat mungkin itu baik. Kecepatan itu penting di media online, tapi pembaca juga tidak sekadar ingin tahu apa yang terjadi, namun juga mengapa hal itu terjadi. Sajikan berita terbaru dengan cepat, ringkas, padat, na-mun tetap "lengkap" sehingga pembaca memahami ceritasecara lengkap pula.
  • 25. 6. Never Bury The Lead Jangan lupakan Lead, teras berita. Buatlah ringkasan atauinti cerita. Ketika menulis untuk media online, hal yang sangatmendasar adalah menyampaikan kepada pembaca secara cepatinti cerita dan mengapa mereka harus meneruskan bacaan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan struk-tur cerita "Model T”. Dalam model ini, teras cerita (story'slead)-garis horizontal dalam huruf T-merangkum ceritadan, idealnya, mengatakan mengapa cerita itu penting. Lead tidak perlu mencantumkan ending atau akhir cerita,tapi hanya memberikan alasan untuk terus membaca. Lalu, sisa cerita—garis vertikal dari huruf T–dapat mem-bentuk struktur apa saja: penulis dapat bercerita secara naratif; menyajikan anekdot dan diikuti dengan sisa cerita; melompat dari satu ide ke ide yang lain atau hanya meneruskan cerita dengan model “piramida terbalik”.
  • 26. 7. Short But Sweet Kebanyakan cerita online terlalu panjang/lama untukaudiens Web, dan beberapa pembaca menyelesaikannya.Menurut Roy Peter Clark, cerita apa pun dapat diceritakandalam 800 katapedoman yang baik untuk tulisan online. Tapi jadikan itu sebagai pedoman, bukan aturan. Pembacaakan setia meneruskan bacaannya, meski tulisannya panjang,jika ada alasan menarik untuk itu dan jika isi tulisan itu terusmemikat perhatian mereka. Membuat pembaca men-scroll ke bawah sisa tulisanumumnya lebih disukai daripada harus meng-klik halamanbaru. User berita online melakukan scroll. Studi yang dilakukan “The Poynter” menunjukkansekitar 75 persen teks artikel dibaca secara online-jauh lebihbesar ketimbang di- print. Lagi pula, jika naskah itu merekaprint dulu baru dibaca, mereka kehilangan kesempatan untuk proaktif berkomentar atau mengklik link artikel terkait.
  • 27. 8. Break It Up Pecah, bagi-bagi! Blok teks yang lebih besar membuat membaca di layar jadi sulit dan Anda lebih mungkin untuk kehilangan pembaca. Menggunakan subjudul dan pointer (bullets/numbering) untuk memisahkan teks dan ide-ide sangat membantu. Tulisan harus tajam dan cepat dibaca. Gunakan paragraf dan kalimat-kalimat pendek. Gunakan pula jarak antar-paragraf. Berikan ruang bagi pembaca untuk ambil nafas(pausing for a breath). Sediakan “ruang istirahat mata”.
  • 28. 9. Do Not Fear The Link Jangan takutkan link (tautan). Banyak situs memiliki ketakutan paranoid, bahwa jika mereka menyertakan link kesitus lain, pembaca akan pergi dan tidak pernah kembali. Tidak benar! User lebih suka membuka situs yang mengompilasi link yang berharga (click-worthy links)-lihat keberhasilan Yahoo! Jika orang tahu bahwa mereka dapat memercayai situs Anda, mereka akan datang kembali ke situs Anda. Pilih link yang meningkatkan nilai cerita dengan mem- bantu pembaca mendapatkan informasi tambahan.
  • 29. 10. Take Risks ...But Remember The Basics Jurnalisme online adalah industri baru dan berkembang. Gaya penulisan pun baru dan terus berkembang. Tidak adaaturan, hanya ide. Ambil risiko itu mencoba hal baru, se-suatu yang berbeda, tapi jangan lupakan dasar-dasar jurnalistik. Fakta tetap harus dicek secara cermat, cek ulang. Tulisanmasih tetap harus tajam, hidup, dan lugas (to the point). Cerita harus termasuk konteks dan kode etik harus ditaati. Jangan biarkan “jebakan kecepatan 24/7" (keharusan menyajikanberita tiap saat, 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu) dan perangkat baru jurnalisme membuat Anda lupa dasar-dasar jurnalistik. Kita harus tetap berpegang pada dasar-dasar jurnalisme untuk menghasilkan berita yang dapat percaya, karena padaakhirnya itulah (berita terpercaya, kredibilitas situs) yang akanmembuat pembaca datang kembali ke situs kita. (JonathanDube, “A Dozen Online Writing Tips”, Cyberjournalist.net)
  • 30. TERIMAKASIH Iwan Setiawan SE, M.I.Kom BungIwan.com 0818 799 543