SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 131
 PENYELIDIKAN UMUM (GENERAL SURVEY)
 EKSPLORASI (EXPLORATION)
 PENGEMBANGAN TAMBANG (DEVELOPMENT)
 PENAMBANGAN (EXPLOITATION)  METODA
 PENGOLAHAN/PEMURNIAN (PROCESSING)
 PENJUALAN (MARKETING)
Penambangan

: kegiatan yang dilakukan
baik secara sederhana (manual) maupun
mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian,
pemuatan dan pengangkutan bahan galian .

METODE PENAMBANGAN
DIBAGI MENJADI :

 Tambang Terbuka/Tambang
Permukaan (Surface Mining)
 Tambang Bawah Tanah/Tambang
Dalam (Underground Mining)
Aktivitas penambangan berhubungan langsung
dengan udara luar (atmosfer)

 Keadaan tanah penutup
 Keadaan endapan bahan tambang
 Kondisi hidrogeologi
 Fasilitas teknik yang tersedia
 Iklim dan cuaca
 Kondisi lingkungan
 Biaya relatif lebih rendah
 Kondisi tempat kerja lebih leluasa &
aman
 Penggunaan alat-alat berat lebih leluasa
 Mining recovery lebih tinggi
 Pengamanan, pengaturan & kontrol lebih
mudah
 Tidak Perlu Ventilasi
 Kondisi kerja dipengaruhi iklim &
cuaca
 Kedalaman penggalian terbatas 
stripping ratio
 Kerusakan lingkungan
 Dibatasi tata guna lahan
 Memerlukan lahan untuk tanah
penutup
PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN

Penentuan Apakah Tambang Terbuka Atau Tambang
Bawah Tanah Berdasarkan Pada Efisiensi Ekonomi
Yaitu :
 Nilai Endapan Mineral/ Bahan Galian Per Satuan
Berat Bahan Galian (A)
 Ongkos Produksi/pengambilan Bg Per Satuan
Berat Bg (B)
 Ongkos Pengupasan Tanah Penutup Per Satuan
Berat (C)
RUMUS BESR = ( A - B )/C
>1 (tambang terbuka)
< 1 (tambang bawah tanah)
CONTOH PERHITUNGAN
APABILA KITA MEMPUNYAI HASIL
PERHITUNGAN/PENILAI SEBAGAI BERIKUT :
1. Nilai Endapan Mineral/ Bahan Galian Per Ton = $
6.80
2. Ongkos Produksi/pengambilan Bg Per Ton = $ 4.30
3. Ongkos Pengupasan Tanah Penutup Per Ton Tanah
= $ 0.65

RUMUS BESR
( A - B )/C = (6.80 - 4.30) : 0.65
= 3.85
BISA DENGAN TAMBANG TERBUKA
TAMBANG TERBUKA (SURFACE
MINING)

Secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Tambang Aluvial /Endapan
Sungai Purba/ Placer
Contoh : - panning & sluicing
- hydraulicking
- dredging (kapal keruk)
b. Open Pit
Contoh : - single bench
- multiple bench
- strip mining
c. Quarrying
Tambang untuk bahan galian industri
c. Glory Hole (Lubang tikus,/ peralihan dari tambang terbuka ke
tambang bawah tanah)
• Detrital mineral
• Pada/dekat aliran air
• Tidak dalam

Placer Mining
Placer mining involves excavating loose, or alluvial, deposits such as sand, gravel, silt, or clay. Valuable minerals
are separated from the alluvial materials through a system of screens, jigs, and sluices. Placer minerals include
metals such as gold, platinum, and tin, and gems such as diamonds and rubies.
 Cara tradisional/manual
 Menggunakan alat pendulangan
 Pemisahan dengan bantuan aliran air
 Sering dilakukan sebagai metoda sampling
pada eksplorasi endapan placer
 Penambangan emas sekunder (placer) atau
intan (Martapura)
 Berat jenis mineral berharga > B.D. batuan
 Produksinya terbatas
Diamond Mining in Indonesia
Due to the presence of valuable minerals, especially
tin and petroleum, mining is an important industry in
Indonesia. Some Indonesians are involved in smallscale forms of mineral extraction, such as traditional
diamond mining. Here on the island of Borneo, miners
wash gravel excavated from nearby pits and then
examine the sifted soil with large, conical containers
to locate raw diamonds and gemstones.
PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN

•
•

MATERIAL DIAMBIL DARI BEKAS TAMBANG PT. ANTAM BERUPA URAT URAT TIPIS
SISA PROSESSING UMUMNYA DIBUANG KE SUNGAI (TANPA BAK PENAMPUNG)

•

RECOVERY PENGOLAHAN ± 35 - 40 %
 Menggunakan semprotan air untuk
memisahkan bahan tambang
 Menggunakan alat semprot GIANT atau
MONITOR
 Digunakan pada endapan alluvial, mis.
pasir besi, timah sekunder, emas.
 Material hasil semprotan dialirkan/
dipompakan ke instalasi pemisah
konsentrat.
 Syarat utama tersedia cukup banyak air
1.
2.
3.
4.
5.

Waste material
Sluices
Alluvial deposit
Sluice channel
Pipe line
GRAVEL PUMP DAN MONITOR
 Menggunakan Kapal Keruk sebagai
alat gali
 Biasa digunakan untuk penambangan endapan alluvial (timah sekunder)
 Bisa dilakukan di laut ataupun di
darat, tergantung dari jenis, bentuk
dan ukuran kapal keruk.
 Pemisahan konsentrat dilakukan di
kapal keruk itu sendiri
PENAMBANGAN ALUVIAL DENGAN KAPAL KERUK
(Open Mine, Open Cut, atau Open Cast)

Open-Cut Mining in Australia

Mining in the Pilbara region of Western Australia is done by the open-cut method, in which large masses of orebearing rock are broken up and then removed by power shovels and trucks. Mining is one of Australia’s most
important industries. The country has large deposits of bauxite, coal, diamonds, gold, iron ore, nickel, uranium,
and other minerals.
• Penambangan endapan mineral
pada setiap jenis batuan
• Letak dekat permukaaan tanah
• Dimensi horisontalnya besar
• Produksi tinggi, biaya rendah
• Dilakukan secara berjenjang
(benching)
• Membentuk cekungan/pit

PIT LAYOUT

 Penyebaran
deposit
 Stripping ratio
 Kondisi iklim/
cuaca
 Kecepatan produksi yang
diharapkan
 Ketersediaan
peralatan
Kennecott Copper Mine
The Kennecott Copper Mine, located southwest of Salt Lake City, is the largest excavation in
the world and the first open-pit copper mine. The mine assists in making Utah the second
leading state in copper production.
Mining in the Yukon
Mining has dominated the Yukon Territory’s economy since gold was discovered there in 1896. With rich mineral
deposits located throughout this Canadian province, mining continues to be its principal economic activity. Here, lead
and zinc are extracted and loaded onto a truck at the Anvil open-pit mine in Faro, a town in the southeastern Yukon.
 Sejenis dengan Open Pit
 Untuk endapan bijih yang
terdapat pada lereng
 Bentuk tambang melingkari
bukit/gunung
Arizona
Copper
Mine
This openpit copper
mine at
Morenci is
the largest
copper mine
in Arizona.
Large
undergroun
d and openpit mines in
the
southern
half of the
state make
Arizona the
leader in
United
States
copper
production.
Open-Cut Copper Mine Utah
Metallic copper and copper ores, such as chalcopyrite and bornite, are mined in open-pit mines from deposits near
the earth’s surface. Further refining is necessary to separate the copper from impurities such as sulfides, carbonates,
iron, and silicates. Copper is used extensively in electrical components because of its high conductivity. Shown here is
one of North America’s largest open-pit copper mines, located in Kennecott, Utah.
 Sejenis Open Cut Mining
 Bahan galian non logam, mis.
andesit, granit, batu kapur,
marmer, serpih (shale) dll.
 Dua jenis quarry : “dimension
stone” dan “broken stone”
 Salah satu metoda Open Pit
Mine
 Untuk endapan bahan galian
yang luas dan horisontal
(bedded deposit)
 Paling cocog untuk tambang
batubara terbuka
 Dilakukan blasting tergantung
kondisi overburdennya
 Area Mining atau Contour Mining
Coal Strip Mine
This excavated area, which borders farmland, has been strip mined for coal. Unless
the strip mine is filled and revegetated, surface water runoff from the mined area
can flush sediments and sulfur-bearing compounds (acid drainage) into nearby
streams and rivers, endangering plant and wildlife communities.
Coal Auger in Strip Mine
After the surface of a hill is stripped, a giant auger drill bores through the sides to get
at the rich coal beds underneath the topsoil. The drills may penetrate as far as 30 m
(100 ft).
BUCKET WHEEL EXCAVATOR

German Coal Mining

Athough mining makes up only a small part of the German economy, some minerals are still
produced in large quantities, especially the type of coal known as lignite. Much of the lignite in
Germany is produced in surface, or strip, mines, where machines remove dirt and rock from above
the coal deposits. Some of the machines used in German mining are the largest of their kind in the
world; so-called shovel wheels, like the one shown here, can do the same amount of work in a day
 Jenis surface mining/open pit mining
 Pengangkutan melalui terowongan di
bawah tempat penambangan
 Pemberaian dilakukan dengan peledakan
 Hancuran ore turun/jatuh ke terowongan
karena gravitasi
 Digunakan hampir pada semua jenis
deposit yang tidak akan menggumpal/
menyumbat.
JENIS-JENIS ALAT PRODUKSI
A. ALAT GALI-MUAT
 Power shovel
 Front-end loader
 Backhoe (excavator)
 Dragline
 Bucket Wheel
Excavator (BWE)
 Bucket Chain
Excavator (BCE)

B. ALAT ANGKUT
 Truck (rear-, sidedump,
articulated)
 Train
 Belt conveyor
 Pipa slurry
 Scraper (alat muat
sekaligus angkut)

C. ALAT BANTU
 Bulldozer &
Ripper
 Grader
 Lubrication
truck
 Water truck
 Fuel truck
POWER SHOVEL
P&H 4100 XPB di
Newmonth Batu
Hijau Sumbawa
HYDRAULIC SHOVEL
O&K RH-120

LIEGBHER R-992
FRONT-END LOADER
BACKHOE
Leibherr R995
IN-MINE CONVEYOR
Shiftable conveyor
SCRAPER
 Berfungsi sbg alat muat material lepas dan sekaligus
mengangkutnya
 Ditinjau dari mesin penggeraknya terdapat 4 jenis
scraper: (1) conventional single engine, (2)
conventional dual engine, (3) elevating single
engine, (4) elevating dual engine
 Kapasitas bak (bowl): kecil (3/4 – 2 cuyd), sedang (2
– 8 cuyd), besar (8 – 35 cuyd). Untuk stripping o/b
batubara mencapai 180 cuyd. (1 cuyd = 0,7646 m³)
 Cara efektif untuk scrape conventional dikombinasikan dengan bulldozer (pendorong) atau traktor
(penarik)
 Cara lain adalah dengan push-pull operation
TIPE-TIPE SCRAPER
POLA-POLA
PENGGALIAN
SCRAPER-DOZER

B

SC

SC

BACK TRACK LOADING
B

SC

B

SC

SC

CHAIN LOADING
B

SC

a. Back track loading
b. Chain loading
c. Shuttle loading

B

SC

SC

SHUTTLE LOADING
SC

B
BULLDOZER
CAT D 10 R
 Cat 3412 Diesel
Engine
 Gross Power: 457
kW = 613 HP
 Blade capacity = 22
cum = 26.7 cuyd
RIPPER

•
•
•
•

Menempel pada bagian belakang bulldozer
Terdiri dari single atau multi-shank ripper(s)
Ripper berfungsi untuk merobek lapisan batuan agar terbentuk fragmentasi
Ripper dpt dinaik-turunkan dan dimiringkan kedepan atau kebelakang dari
kabin operator untuk mempermudah proses perobekan batuan
GRADER CAT
140 H
Merupakan salah satu
alat bantu, baik pada
kegiatan penambangan
maupun konstruksi
jalan
 Pemeliharaan/perataan
jalan tambang
 Menyebarkan material
utk konstruksi jalan
 Membuat paritan
(drainage) di tepi jalan

WATER TRUCK

• Pada musin kemarau jalan tambang berdebu, perlu penyiraman
• Desain truck air (water truck) bermacam-macam yg penting semburan air
mampu membasahi permukaan jalan secara merata dan tidak terlalu becek
agar tdk licin
Kaolin Mine
Georgia leads the nation in kaolin production. Kaolin is a soft white clay used in the manufacture of china, bricks,
and paper, among other things. This is an open pit kaolin mine.
Giant Coal Bucket
Strip miners often use extremely large buckets to level or move land. The buckets have sharp,
slanted teeth on the front edge and are dragged along the surface of the ground by powerful
machines. This bucket, used in the Big Muskie coal mine in Ohio, is the size of a small house.
BUKIT ASAM CONVEYOR TRANSPORTATION AND
HOPPER
COAL HANDLING SYSTEM ( TANJUNG ENIM ) DUMPMTB
PIT GROUP :

VEY
E
OR
V
XCA
A TI

BENCH II

COAL CONVEYOR

N
CO

BENCH I

OUT SIDE DUMP

•MTBU - P1
•MTBU - P2
•MTS EXT.
•BUKIT KENDI

AIR LAYA PIT

NG

CONVEYOR
DISTRIBUTION
POINT

SPREADER 701

CONVEYOR DUMPING

BENCH III

CC-11

CC-10

COAL CONVEYOR
STOCK PILE II

BENCH V

STOCK PILE I

BENCH IV
SPREADER 702

RAIL WAY
TLS II
COAL CONVEYOR

CC-12
TO MINE MOUTH POWER PLANT

TLS I

BANKO PIT

Prepare by : Ekop /Flow-01.ppt

STOCK PILE BANKO

TLS III
FLOW CHART COAL HANDLING FACILITY BANKO BARAT

BUKITAsam

HOPPER
100 ton

HOPPER
100 ton

FEEDER
BREAKER-02

MAGNETIC
SEPARATOR
B-CC-03

B-CC-02

FEEDER
BREAKER-01

B-CC-01
PRECISION
WEIGH SCALE

5000
T

5000
T

5000
T

B-CC-04

B-CC-06
B-CC-05
1250 ton
TRAIN LOADING
STATION III
Prepare by: ekop

A4-BANKO.ppt
LAY OUT OVERLAND CONVEYOR MUARA TIGA BESAR (MTB)

BUKITAsam

FEEDER
BREAKER-02
(850 tph)

HOPPER
100 ton
FEEDER
BREAKER-01
(850 tph)

HOPPER
100 ton

MAGNETIC
SEPARATOR

M-CV-02

M-CV-01
PRECISION
WEIGH SCALE

M-CV-06

COAL
SAMPLER

5000 T

M-CV-05

5000 T

5000 T

M-CV-07

Prepare by : ekop
500 ton

M-CV-04

M-CV-03

VIBRATORY
FEEDER

M-CV-08
TRAIN LOADING
STATION II
( 2000 tph )

To CC-10 / STOCK PILE I

M-CV-09

HOUL
ROAD
EXTEND EXISTING CC-10
CONVEYOR UNDER HAUL ROAD

A4-MTB.ppt
BUKIT
Asam

LAY OUT DERMAGA BATUBARA - KERTAPATI (PALEMBANG)

APRON FEEDER I A&B
2 x 250 tph

STOCK PILE ( 20.000 ton )

STACKER ( 600 tph )

BC - 2

FEEDING HOPPER

CRUSHER
300 tph

APRON FEEDER II A&B
2 x 300 tph

VIBRATING
SCREEN - 600
tph
CV - 02
600 TPH

BC - 3 ( 600 tph)
STOCK PILE ( 20.000
ton )

BC - 4
( 600 tph )

BC - 5 ( 600 tph)

SHIPLOADER ( 600 tph )

BATU BARA

TONGKANG

Note : After Upgarding

CV - 01
600 TPH
Bahan Peledak
• Mechanical Explosive
• Chemical Explosive
• Nuclear Explosive
Bahan Peledak Kimia berdasarkan
kecepatan reaksinya
• Bahan Peledak Kuat (High Explosive) Contoh :
Tri Nitro Toluena, Penta Ery-Thritol Nitrat
• Bahan Peledak Lemah (Low Explosive)
Contoh : Black Powder, Propellant.
Bahan Peledak Industri (komersial)
• Black Powder (campuran arang,belerang dan
pothasium nitrat) 8C + 3S + 10 KNO3 -- 3K2SO4
+ 2K2CO3 + 6 CO2 + 5 N2.
• Dinamit, Termasuk peledak kuat dengan
bahan dasar Nitro Glycerin (NG), Berdasarkan
komposisinya: Straight Dynamit (NG 20-67%,
NaNO3 59-23%), Gelatine Dynamit (campuran
NG + NC), Amonia Gelatine Dynamit (BG +
Amonium Nitrat)
Bahan Peledak Industri (komersial)
• Permisive Explosive Komposisi Gelatine Dynamite
ditambah Sodium Chloride NaCL
• Blasting Agent bahan kimia yang apabila belum
dicampur belum mempunyai daya ledak, tetapi
setelah dicampur mempunyai daya ledak yang
kuat. Contoh ANFO
3NH4NO3+2CH2 CO2+3N2 + 7H2O
• Slurry/Watergel Explosive/Emulsion: Jenis ini
tidak peka terhadap gesekan api atau rangsangan
mekanislainnya. Terdiri dari campuran AN atau
SN dengan Combustile fuel dan gelling agent.
GAS HASIL PELEDAKAN
• Bahan Peledak dapat menghasilkan dua jenis
gas yang berbeda sifatnya yaitu:
Smoke, tidak berbahaya terdiri dari uap atau
asap putih.
Fume, Cukup bebahaya karena beracun
(CO,NO atau NO2) berwarna Kuning.
PENYEBAB TERJADINYA FUME
• Yang diledakan tidak mempunyai
keseimbangan oksigen
• Telah dalam keadaan rusak karena lama atau
penyimpanan tidak benar
• Penyalaan tidak sempurna.
Blasting Agent
Letak deposit jauh di bawah permukaan tanah
Aktivitas kerja tidak berhubungan langsung dengan
udara luar
 Karakteristik spatial ore body
 Sifat dan kondisi ore dan contry rock
 Kondisi hidrogeologi
 Faktor ekonomis (grade, nilai dan
distribusi mineral)
 Biaya eksploitasi
 Kondisi lingkungan
 Tidak dipengaruhi keadaan iklim
dan cuaca
 Kerusakan lingkungan dan tataguna
lahan relatif kecil
 Produksi yang dihasilkan relatif
lebih bersih karena batuan samping
tidak terikutkan
 Tidak memerlukan lahan bukaan
yang luas
 Biaya operasional lebih besar
 Alat-alat besar tidak bisa leluasa
dipergunakan
 Kondisi kerja lebih membahayakan
 Pengamanan, pengaturan dan
kontrol lebih rumit
 Perolehan tambang lebih kecil, krn
lingkup kerja & peralatan terbatas.
LUBANG MASUK TAMBANG
BAWAH TANAH
TAMBANG BAWAH TANAH
PENGANGKUTAN
MATERIAL
PERALATAN PENAMBANGAN
BAWAH TANAH
PERALATAN PENAMBANGAN
BAWAH TANAH
PERALATAN PENAMBANGAN
BAWAH TANAH
SIDE DUMP LOADER
ROAD HEADER
DRUM SEARER
Surface production

Pillar Horizontal
Sub Level I
Stope
Sub Level II

Ore pass

Haulage drift
Ore Body

Ore pass
Communication
raise, manway

Under Dvlop Underground Prod.

Ventilation shaft

Auxiliary Level
Main shaft
Main Level I

Main Level II
Pump Station

Ore bin
Diamond
Drilling

Water Basin

Foot Wall

Drift Exploration
Winze

Exploration

Hanging Wall

Skip
Skip Filling Station
Sump
Underground Mine Shaft
I. SELF SUPPORTING Open Stope Mining
OPENINGS
:
Pillared Open Stoped
II. ARTIFICIAL
SUPPORTING
: Shrinkage Stoping
Cut and Fill
Stull Stoping
Square-set Stoping
III. CAVING METHOD

Longwall Mining
Caving
Top Slicing
*) K. Sweet : Mining 1
ISOLATED
OPEN STOPE
MINING
(GOPHERING)
Tanpa
penyanggaan
Batuan keras dan
kompak
Bentuk endapan
tidak teratur
Ukuran endapan
kecil
Kadar bijih
tinggi dan
berharga mahal
Endapan bijih
berbentuk
urat, tebal
1-20 mtr
Kemiringan
+ 300
Ore & batuan
samping
keras dan
kuat
Batas ore &
batuan
samping jelas
Penyebaran
grade merata
Pillar dari ore
Grade & ketebalan ore
relatif rata
Kemiringan relatif datar
Biasa dilakukan untuk
batubara bawah tanah
Perolehan tambang 50-75%
Syarat Penggunaan Metode Penambangan Batubara Sistem
Ruang Dan Pilar
Kondisi alam yang memungkinkan naiknya efisiensi metode ini
adalah sebagai berikut :
• Kemiringan lapisan batubara yang landai dengan kemiringan
rata- rata di bawah 10o.
• Atap dan lantai lapisan Batubara berkondisi baik.
• Gas yang timbul sedikit.
• Jarang ada sesar dan lapisan Batubaranya stabil.
• Cadangan Batubara yang banyak dan diharapkan mempunyai
tebal lapisan sekitar 1,0~3,0 m.
Keunggulan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang Dan
Pilar:
(1) Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas
dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
(2) Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi
kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan
Batubara, keberadadaan sesar serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
(3) Mampu mengPenambangan zona yang tersisa oleh Penambangan
sistem lorong panjang, misalnya karena ada sesar.
(4) Dapat melakukan penambangan suatu zona yang berkaitan dengan
perlindungan berbagai fasilitas tambang bawah tanah dan permukaan,
seperti perlindungan bangunan terhadap amblesan.
(5) Selain itu, efektif untuk menaikkan perolehan sebisanya, pada blok
yang tidak cocok diPenambangan semua, misalnya Penambangan
bagian dangkal di bawah dasar laut.
(6) Investasi awal yang relatif kecil.
Kelemahan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang
Dan Pilar
(1) Perolehan Penambangan Batubara yang sangat buruk.
(Disebut
sekitar 50% ~ 75%)
(2) Bila dibandingkan dengan metode Penambangan Batubara
sistem lorong panjang, sering terjadi kecelakaan, seperti
ambrukan.
(3) Ada keterbatasan Penambangan bagian dalam, yang antara
lain disebabkan oleh peningkatan tekanan batuan. (Dikatakan
batasnya sekitar 500m di bawah permukaan bumi)
(4) Karena banyak Batubara yang disisakan, akan meninggalkan
masalah keamanan untuk penerapan di lapisan Batubara yang
mudah mengalami swabakar.
Penambangan ke arah
atas
Dilakukan peledakan
Endapan bijih
berbentuk vein, lebar
dan kemiringan > 500
Ore & batuan samping
tidak mudah runtuh
Penyebaran grade
agak homogen
Bentuk endapan bijih vein, tebal 1-6 mtr,
kemiringan sekitar 450
Endapan bijih masif, sedang batuan
samping bisa lunak/kurang kompak
Endapan bijih bernilai tinggi

Penambangan ke arah atas
Bekas galian diisi dengan
waste/tailing
(Mechanized Cut and Fill Stoping)
Deep Mine Shaft
An Idaho miner operates a
jack-leg drill more than
1500 m (5000 feet) below
the surface. Miners in the
Lucky Friday mine face the
same dangers encountered
in all deep shafts: potential
buildup of hazardous gases,
explosive coal dust, and
possible roof collapse. Good
ventilation systems, rockdusting with limestone, and
extensive steel
reinforcement are used to
lower the possibility of
these accidents.
Penyanggaan secara teratur
antara footwall & hanging
wall

Struktur ore deposit dan batuan
samping lemah
Bentuk deposit tidak teratur,
tebal < 3.6 meter
Biaya tinggi untuk personel dan
material
Populer digunakan untuk penambangan batubara
bawah tanah
Menggunakan serangkaian dongkrak hidraulik
(“jack”) untuk menyangga atap tambang
(panjang rangkaian bisa mencapai 180 mtr)
Penggalian memakai mesin pemotong dengan memotong2 batubara 50-75 cm
Jack secara otomatis bergerak maju, sementara atap
di belakangnya dibiarkan runtuh
Batubara ditranspor dengan belt conveyor
Produksi bisa 4-5 kali lebih besar dari room & pillar
Tidak bisa diterapkan jika lapisan batuan di atasnya
bisa mengalami penurunan (subsidence)
Metode Penambangan Batubara Sistem Lorong
Panjang
Metode Penambangan Batubara sistem lorong
panjang (dikenal dengan sebutan longwall mining)
adalah metode Penambangan Batubara yang
digunakan secara luas pada Penambangan
Batubara bawah tanah, karena dapat diharapkan
jumlah produksi yang besar dari 1 permuka kerja.
HEAD GATE DIGUNAKAN UNTUK INTAKE AIRWAY DAN
TEROWONGAN TRANSPORTASI BATUBARA,
SEDANGKAN TAIL GATE DIGUNAKAN UNTUK RETURN
AIRWAY DAN TRANSPORTASI MESIN SERTA BAHAN
(1) Perolehannya tinggi, karena menambang sebagian besar Batubara.
(2) Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar
di satu
permuka kerja.
(3) Pada umumnya, apabila kemiringannya landai, mekanisasi
Penambangan Batubara, pengangkutan dan penyanggaan menjadi
mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi Penambangan
Batubara.
(4) Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang lorong yang
dirawat
terhadap jumlah produksi Batubara menjadi pendek.
(5) Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah
dan
swabakar yang timbul juga sedikit.
(6) Karena dapat memanfaatkan tekanan batuan, pemotongan
Batubara
menjadi mudah.
(7) Apabila terjadi hal-hal seperti ambrukan permuka kerja dan
PENAMBANGAN BATUBARA
Penambangan dilakukan dengan cara
meruntuhkan endapan bijih
Tipe endapan bijih masif, menyebar
secara horisontal, cukup berkadar rendah
Penurunan permukaan tanah dapat
ditolerir
Sebagai
pengembangan dari
open pit
Penambangan ke
atas dari setiap sub
level, dimulai dari
bagian atas
Endapan bijih lemah
sedang batuan
samping dapat pecah
jadi bongkahbongkah
Tebal endapan bijih
> 3 mtr
Sub level Caping
Penambangan
dengan cara
diruntuhkan
blok per blok
Digunakan untuk endapan bijih masif, kadar rendah dan tersebar, berukuran
luas secara mendatar, dan strukturnya lemah (mudah runtuh)
Produksinya tinggi, biaya rendah tapi recovery akan turun jika bijih
terkontaminasi (dilution) oleh batuan samping
Penambangan
mulai dari atas le
arah bawah
Pada bukaan
sebelumnya
disangga dg kayu
Setelah bukaan
berikutnya,
penyangga
diledakkan dan
overburden
runtuh
Digunkan pada
endapan bijih
masif, berlapis
tebal atau vein
Endapan bijih
dan batuan
samping lemah
dan mudah
runtuh

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
 
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAPrimer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraSyahwil Ackbar
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckevamanroe
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industriUVRI - UKDM
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Pengantar teknologi mineral3
Pengantar teknologi mineral3Pengantar teknologi mineral3
Pengantar teknologi mineral3Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 

Mais procurados (20)

pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
 
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAPrimer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
Longwall mining
Longwall miningLongwall mining
Longwall mining
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Pengantar teknologi mineral3
Pengantar teknologi mineral3Pengantar teknologi mineral3
Pengantar teknologi mineral3
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 

Destaque

Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambanganIpung Noor
 
ppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanahppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanahAndrian M
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallFathur Rozaq
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
UNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATION
UNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATIONUNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATION
UNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATIONJoseph Obeng-Sika
 
Gophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground MiningGophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground MiningIhsan Arif
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambanganShoetiaone
 

Destaque (8)

Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
ppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanahppt tambang bawah tanah
ppt tambang bawah tanah
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
Belerang
BelerangBelerang
Belerang
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
UNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATION
UNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATIONUNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATION
UNDERGROUND DEVELOPMENT AND STOPING EFFICIENCY CORELLATION
 
Gophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground MiningGophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground Mining
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambangan
 

Semelhante a Metoda Penambangan

Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial minePenambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mineMul Hadramy
 
Istilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningIstilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningalam_budiman
 
Tugas Endapan Mineral-Island Copper Mine
Tugas Endapan Mineral-Island Copper MineTugas Endapan Mineral-Island Copper Mine
Tugas Endapan Mineral-Island Copper MineDery Wira Nisura
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxAkilaZaalan
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Universitas Sriwijaya
 
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUANEKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUANNesha Mutiara
 
dari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasdari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasMustajab Manar
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman마대 우라
 
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANPEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANGuntur Indra
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehKhairul Fadli
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganheny novi
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfrahmawatipebrianata
 

Semelhante a Metoda Penambangan (20)

Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial minePenambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
 
Istilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningIstilah istilah underground mining
Istilah istilah underground mining
 
Tugas Endapan Mineral-Island Copper Mine
Tugas Endapan Mineral-Island Copper MineTugas Endapan Mineral-Island Copper Mine
Tugas Endapan Mineral-Island Copper Mine
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 
Andesit dan Basalt
Andesit dan BasaltAndesit dan Basalt
Andesit dan Basalt
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
 
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUANEKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
 
dari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasdari mana datangnya migas
dari mana datangnya migas
 
Legal indonesiamining
Legal indonesiaminingLegal indonesiamining
Legal indonesiamining
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
 
Dari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumiDari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumi
 
Bahan Galian Tembaga
Bahan Galian TembagaBahan Galian Tembaga
Bahan Galian Tembaga
 
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANPEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla aceh
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
 

Mais de Reski Aprilia

Power point tgl 16 12-2014 (2)
Power point tgl 16 12-2014 (2)Power point tgl 16 12-2014 (2)
Power point tgl 16 12-2014 (2)Reski Aprilia
 
Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Reski Aprilia
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
 
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193Reski Aprilia
 
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193Reski Aprilia
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangReski Aprilia
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomReski Aprilia
 
Struktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti PutihStruktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti PutihReski Aprilia
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...Reski Aprilia
 
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Reski Aprilia
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksReski Aprilia
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialReski Aprilia
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulangReski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganReski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirLaboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirReski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 

Mais de Reski Aprilia (20)

Power point tgl 16 12-2014 (2)
Power point tgl 16 12-2014 (2)Power point tgl 16 12-2014 (2)
Power point tgl 16 12-2014 (2)
 
Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
 
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
 
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
 
Meranti putih
Meranti putihMeranti putih
Meranti putih
 
Struktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti PutihStruktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti Putih
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
 
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirLaboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 

Último

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 

Último (14)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 

Metoda Penambangan

  • 1.  PENYELIDIKAN UMUM (GENERAL SURVEY)  EKSPLORASI (EXPLORATION)  PENGEMBANGAN TAMBANG (DEVELOPMENT)  PENAMBANGAN (EXPLOITATION)  METODA  PENGOLAHAN/PEMURNIAN (PROCESSING)  PENJUALAN (MARKETING)
  • 2.
  • 3.
  • 4. Penambangan : kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian . METODE PENAMBANGAN DIBAGI MENJADI :  Tambang Terbuka/Tambang Permukaan (Surface Mining)  Tambang Bawah Tanah/Tambang Dalam (Underground Mining)
  • 5. Aktivitas penambangan berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfer)  Keadaan tanah penutup  Keadaan endapan bahan tambang  Kondisi hidrogeologi  Fasilitas teknik yang tersedia  Iklim dan cuaca  Kondisi lingkungan
  • 6.  Biaya relatif lebih rendah  Kondisi tempat kerja lebih leluasa & aman  Penggunaan alat-alat berat lebih leluasa  Mining recovery lebih tinggi  Pengamanan, pengaturan & kontrol lebih mudah  Tidak Perlu Ventilasi
  • 7.  Kondisi kerja dipengaruhi iklim & cuaca  Kedalaman penggalian terbatas  stripping ratio  Kerusakan lingkungan  Dibatasi tata guna lahan  Memerlukan lahan untuk tanah penutup
  • 8. PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN Penentuan Apakah Tambang Terbuka Atau Tambang Bawah Tanah Berdasarkan Pada Efisiensi Ekonomi Yaitu :  Nilai Endapan Mineral/ Bahan Galian Per Satuan Berat Bahan Galian (A)  Ongkos Produksi/pengambilan Bg Per Satuan Berat Bg (B)  Ongkos Pengupasan Tanah Penutup Per Satuan Berat (C) RUMUS BESR = ( A - B )/C >1 (tambang terbuka) < 1 (tambang bawah tanah)
  • 9. CONTOH PERHITUNGAN APABILA KITA MEMPUNYAI HASIL PERHITUNGAN/PENILAI SEBAGAI BERIKUT : 1. Nilai Endapan Mineral/ Bahan Galian Per Ton = $ 6.80 2. Ongkos Produksi/pengambilan Bg Per Ton = $ 4.30 3. Ongkos Pengupasan Tanah Penutup Per Ton Tanah = $ 0.65 RUMUS BESR ( A - B )/C = (6.80 - 4.30) : 0.65 = 3.85 BISA DENGAN TAMBANG TERBUKA
  • 10. TAMBANG TERBUKA (SURFACE MINING) Secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu : a. Tambang Aluvial /Endapan Sungai Purba/ Placer Contoh : - panning & sluicing - hydraulicking - dredging (kapal keruk) b. Open Pit Contoh : - single bench - multiple bench - strip mining c. Quarrying Tambang untuk bahan galian industri c. Glory Hole (Lubang tikus,/ peralihan dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah)
  • 11. • Detrital mineral • Pada/dekat aliran air • Tidak dalam Placer Mining Placer mining involves excavating loose, or alluvial, deposits such as sand, gravel, silt, or clay. Valuable minerals are separated from the alluvial materials through a system of screens, jigs, and sluices. Placer minerals include metals such as gold, platinum, and tin, and gems such as diamonds and rubies.
  • 12.  Cara tradisional/manual  Menggunakan alat pendulangan  Pemisahan dengan bantuan aliran air  Sering dilakukan sebagai metoda sampling pada eksplorasi endapan placer  Penambangan emas sekunder (placer) atau intan (Martapura)  Berat jenis mineral berharga > B.D. batuan  Produksinya terbatas
  • 13. Diamond Mining in Indonesia Due to the presence of valuable minerals, especially tin and petroleum, mining is an important industry in Indonesia. Some Indonesians are involved in smallscale forms of mineral extraction, such as traditional diamond mining. Here on the island of Borneo, miners wash gravel excavated from nearby pits and then examine the sifted soil with large, conical containers to locate raw diamonds and gemstones.
  • 14. PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN • • MATERIAL DIAMBIL DARI BEKAS TAMBANG PT. ANTAM BERUPA URAT URAT TIPIS SISA PROSESSING UMUMNYA DIBUANG KE SUNGAI (TANPA BAK PENAMPUNG) • RECOVERY PENGOLAHAN ± 35 - 40 %
  • 15.  Menggunakan semprotan air untuk memisahkan bahan tambang  Menggunakan alat semprot GIANT atau MONITOR  Digunakan pada endapan alluvial, mis. pasir besi, timah sekunder, emas.  Material hasil semprotan dialirkan/ dipompakan ke instalasi pemisah konsentrat.  Syarat utama tersedia cukup banyak air
  • 17. GRAVEL PUMP DAN MONITOR
  • 18.  Menggunakan Kapal Keruk sebagai alat gali  Biasa digunakan untuk penambangan endapan alluvial (timah sekunder)  Bisa dilakukan di laut ataupun di darat, tergantung dari jenis, bentuk dan ukuran kapal keruk.  Pemisahan konsentrat dilakukan di kapal keruk itu sendiri
  • 20. (Open Mine, Open Cut, atau Open Cast) Open-Cut Mining in Australia Mining in the Pilbara region of Western Australia is done by the open-cut method, in which large masses of orebearing rock are broken up and then removed by power shovels and trucks. Mining is one of Australia’s most important industries. The country has large deposits of bauxite, coal, diamonds, gold, iron ore, nickel, uranium, and other minerals.
  • 21. • Penambangan endapan mineral pada setiap jenis batuan • Letak dekat permukaaan tanah • Dimensi horisontalnya besar • Produksi tinggi, biaya rendah • Dilakukan secara berjenjang (benching) • Membentuk cekungan/pit PIT LAYOUT  Penyebaran deposit  Stripping ratio  Kondisi iklim/ cuaca  Kecepatan produksi yang diharapkan  Ketersediaan peralatan
  • 22. Kennecott Copper Mine The Kennecott Copper Mine, located southwest of Salt Lake City, is the largest excavation in the world and the first open-pit copper mine. The mine assists in making Utah the second leading state in copper production.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. Mining in the Yukon Mining has dominated the Yukon Territory’s economy since gold was discovered there in 1896. With rich mineral deposits located throughout this Canadian province, mining continues to be its principal economic activity. Here, lead and zinc are extracted and loaded onto a truck at the Anvil open-pit mine in Faro, a town in the southeastern Yukon.
  • 27.  Sejenis dengan Open Pit  Untuk endapan bijih yang terdapat pada lereng  Bentuk tambang melingkari bukit/gunung
  • 28.
  • 29. Arizona Copper Mine This openpit copper mine at Morenci is the largest copper mine in Arizona. Large undergroun d and openpit mines in the southern half of the state make Arizona the leader in United States copper production.
  • 30. Open-Cut Copper Mine Utah Metallic copper and copper ores, such as chalcopyrite and bornite, are mined in open-pit mines from deposits near the earth’s surface. Further refining is necessary to separate the copper from impurities such as sulfides, carbonates, iron, and silicates. Copper is used extensively in electrical components because of its high conductivity. Shown here is one of North America’s largest open-pit copper mines, located in Kennecott, Utah.
  • 31.  Sejenis Open Cut Mining  Bahan galian non logam, mis. andesit, granit, batu kapur, marmer, serpih (shale) dll.  Dua jenis quarry : “dimension stone” dan “broken stone”
  • 32.
  • 33.
  • 34.  Salah satu metoda Open Pit Mine  Untuk endapan bahan galian yang luas dan horisontal (bedded deposit)  Paling cocog untuk tambang batubara terbuka  Dilakukan blasting tergantung kondisi overburdennya  Area Mining atau Contour Mining
  • 35.
  • 36.
  • 37. Coal Strip Mine This excavated area, which borders farmland, has been strip mined for coal. Unless the strip mine is filled and revegetated, surface water runoff from the mined area can flush sediments and sulfur-bearing compounds (acid drainage) into nearby streams and rivers, endangering plant and wildlife communities.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Coal Auger in Strip Mine After the surface of a hill is stripped, a giant auger drill bores through the sides to get at the rich coal beds underneath the topsoil. The drills may penetrate as far as 30 m (100 ft).
  • 44.
  • 45. BUCKET WHEEL EXCAVATOR German Coal Mining Athough mining makes up only a small part of the German economy, some minerals are still produced in large quantities, especially the type of coal known as lignite. Much of the lignite in Germany is produced in surface, or strip, mines, where machines remove dirt and rock from above the coal deposits. Some of the machines used in German mining are the largest of their kind in the world; so-called shovel wheels, like the one shown here, can do the same amount of work in a day
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.  Jenis surface mining/open pit mining  Pengangkutan melalui terowongan di bawah tempat penambangan  Pemberaian dilakukan dengan peledakan  Hancuran ore turun/jatuh ke terowongan karena gravitasi  Digunakan hampir pada semua jenis deposit yang tidak akan menggumpal/ menyumbat.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53. JENIS-JENIS ALAT PRODUKSI A. ALAT GALI-MUAT  Power shovel  Front-end loader  Backhoe (excavator)  Dragline  Bucket Wheel Excavator (BWE)  Bucket Chain Excavator (BCE) B. ALAT ANGKUT  Truck (rear-, sidedump, articulated)  Train  Belt conveyor  Pipa slurry  Scraper (alat muat sekaligus angkut) C. ALAT BANTU  Bulldozer & Ripper  Grader  Lubrication truck  Water truck  Fuel truck
  • 54. POWER SHOVEL P&H 4100 XPB di Newmonth Batu Hijau Sumbawa
  • 55.
  • 58.
  • 59.
  • 61.
  • 63. SCRAPER  Berfungsi sbg alat muat material lepas dan sekaligus mengangkutnya  Ditinjau dari mesin penggeraknya terdapat 4 jenis scraper: (1) conventional single engine, (2) conventional dual engine, (3) elevating single engine, (4) elevating dual engine  Kapasitas bak (bowl): kecil (3/4 – 2 cuyd), sedang (2 – 8 cuyd), besar (8 – 35 cuyd). Untuk stripping o/b batubara mencapai 180 cuyd. (1 cuyd = 0,7646 m³)  Cara efektif untuk scrape conventional dikombinasikan dengan bulldozer (pendorong) atau traktor (penarik)  Cara lain adalah dengan push-pull operation
  • 64.
  • 66. POLA-POLA PENGGALIAN SCRAPER-DOZER B SC SC BACK TRACK LOADING B SC B SC SC CHAIN LOADING B SC a. Back track loading b. Chain loading c. Shuttle loading B SC SC SHUTTLE LOADING SC B
  • 67. BULLDOZER CAT D 10 R  Cat 3412 Diesel Engine  Gross Power: 457 kW = 613 HP  Blade capacity = 22 cum = 26.7 cuyd
  • 68.
  • 69. RIPPER • • • • Menempel pada bagian belakang bulldozer Terdiri dari single atau multi-shank ripper(s) Ripper berfungsi untuk merobek lapisan batuan agar terbentuk fragmentasi Ripper dpt dinaik-turunkan dan dimiringkan kedepan atau kebelakang dari kabin operator untuk mempermudah proses perobekan batuan
  • 70. GRADER CAT 140 H Merupakan salah satu alat bantu, baik pada kegiatan penambangan maupun konstruksi jalan  Pemeliharaan/perataan jalan tambang  Menyebarkan material utk konstruksi jalan  Membuat paritan (drainage) di tepi jalan 
  • 71. WATER TRUCK • Pada musin kemarau jalan tambang berdebu, perlu penyiraman • Desain truck air (water truck) bermacam-macam yg penting semburan air mampu membasahi permukaan jalan secara merata dan tidak terlalu becek agar tdk licin
  • 72.
  • 73.
  • 74. Kaolin Mine Georgia leads the nation in kaolin production. Kaolin is a soft white clay used in the manufacture of china, bricks, and paper, among other things. This is an open pit kaolin mine.
  • 75.
  • 76. Giant Coal Bucket Strip miners often use extremely large buckets to level or move land. The buckets have sharp, slanted teeth on the front edge and are dragged along the surface of the ground by powerful machines. This bucket, used in the Big Muskie coal mine in Ohio, is the size of a small house.
  • 77. BUKIT ASAM CONVEYOR TRANSPORTATION AND HOPPER COAL HANDLING SYSTEM ( TANJUNG ENIM ) DUMPMTB PIT GROUP : VEY E OR V XCA A TI BENCH II COAL CONVEYOR N CO BENCH I OUT SIDE DUMP •MTBU - P1 •MTBU - P2 •MTS EXT. •BUKIT KENDI AIR LAYA PIT NG CONVEYOR DISTRIBUTION POINT SPREADER 701 CONVEYOR DUMPING BENCH III CC-11 CC-10 COAL CONVEYOR STOCK PILE II BENCH V STOCK PILE I BENCH IV SPREADER 702 RAIL WAY TLS II COAL CONVEYOR CC-12 TO MINE MOUTH POWER PLANT TLS I BANKO PIT Prepare by : Ekop /Flow-01.ppt STOCK PILE BANKO TLS III
  • 78. FLOW CHART COAL HANDLING FACILITY BANKO BARAT BUKITAsam HOPPER 100 ton HOPPER 100 ton FEEDER BREAKER-02 MAGNETIC SEPARATOR B-CC-03 B-CC-02 FEEDER BREAKER-01 B-CC-01 PRECISION WEIGH SCALE 5000 T 5000 T 5000 T B-CC-04 B-CC-06 B-CC-05 1250 ton TRAIN LOADING STATION III Prepare by: ekop A4-BANKO.ppt
  • 79. LAY OUT OVERLAND CONVEYOR MUARA TIGA BESAR (MTB) BUKITAsam FEEDER BREAKER-02 (850 tph) HOPPER 100 ton FEEDER BREAKER-01 (850 tph) HOPPER 100 ton MAGNETIC SEPARATOR M-CV-02 M-CV-01 PRECISION WEIGH SCALE M-CV-06 COAL SAMPLER 5000 T M-CV-05 5000 T 5000 T M-CV-07 Prepare by : ekop 500 ton M-CV-04 M-CV-03 VIBRATORY FEEDER M-CV-08 TRAIN LOADING STATION II ( 2000 tph ) To CC-10 / STOCK PILE I M-CV-09 HOUL ROAD EXTEND EXISTING CC-10 CONVEYOR UNDER HAUL ROAD A4-MTB.ppt
  • 80. BUKIT Asam LAY OUT DERMAGA BATUBARA - KERTAPATI (PALEMBANG) APRON FEEDER I A&B 2 x 250 tph STOCK PILE ( 20.000 ton ) STACKER ( 600 tph ) BC - 2 FEEDING HOPPER CRUSHER 300 tph APRON FEEDER II A&B 2 x 300 tph VIBRATING SCREEN - 600 tph CV - 02 600 TPH BC - 3 ( 600 tph) STOCK PILE ( 20.000 ton ) BC - 4 ( 600 tph ) BC - 5 ( 600 tph) SHIPLOADER ( 600 tph ) BATU BARA TONGKANG Note : After Upgarding CV - 01 600 TPH
  • 81. Bahan Peledak • Mechanical Explosive • Chemical Explosive • Nuclear Explosive
  • 82. Bahan Peledak Kimia berdasarkan kecepatan reaksinya • Bahan Peledak Kuat (High Explosive) Contoh : Tri Nitro Toluena, Penta Ery-Thritol Nitrat • Bahan Peledak Lemah (Low Explosive) Contoh : Black Powder, Propellant.
  • 83. Bahan Peledak Industri (komersial) • Black Powder (campuran arang,belerang dan pothasium nitrat) 8C + 3S + 10 KNO3 -- 3K2SO4 + 2K2CO3 + 6 CO2 + 5 N2. • Dinamit, Termasuk peledak kuat dengan bahan dasar Nitro Glycerin (NG), Berdasarkan komposisinya: Straight Dynamit (NG 20-67%, NaNO3 59-23%), Gelatine Dynamit (campuran NG + NC), Amonia Gelatine Dynamit (BG + Amonium Nitrat)
  • 84. Bahan Peledak Industri (komersial) • Permisive Explosive Komposisi Gelatine Dynamite ditambah Sodium Chloride NaCL • Blasting Agent bahan kimia yang apabila belum dicampur belum mempunyai daya ledak, tetapi setelah dicampur mempunyai daya ledak yang kuat. Contoh ANFO 3NH4NO3+2CH2 CO2+3N2 + 7H2O • Slurry/Watergel Explosive/Emulsion: Jenis ini tidak peka terhadap gesekan api atau rangsangan mekanislainnya. Terdiri dari campuran AN atau SN dengan Combustile fuel dan gelling agent.
  • 85. GAS HASIL PELEDAKAN • Bahan Peledak dapat menghasilkan dua jenis gas yang berbeda sifatnya yaitu: Smoke, tidak berbahaya terdiri dari uap atau asap putih. Fume, Cukup bebahaya karena beracun (CO,NO atau NO2) berwarna Kuning.
  • 86. PENYEBAB TERJADINYA FUME • Yang diledakan tidak mempunyai keseimbangan oksigen • Telah dalam keadaan rusak karena lama atau penyimpanan tidak benar • Penyalaan tidak sempurna.
  • 88.
  • 89. Letak deposit jauh di bawah permukaan tanah Aktivitas kerja tidak berhubungan langsung dengan udara luar  Karakteristik spatial ore body  Sifat dan kondisi ore dan contry rock  Kondisi hidrogeologi  Faktor ekonomis (grade, nilai dan distribusi mineral)  Biaya eksploitasi  Kondisi lingkungan
  • 90.  Tidak dipengaruhi keadaan iklim dan cuaca  Kerusakan lingkungan dan tataguna lahan relatif kecil  Produksi yang dihasilkan relatif lebih bersih karena batuan samping tidak terikutkan  Tidak memerlukan lahan bukaan yang luas
  • 91.  Biaya operasional lebih besar  Alat-alat besar tidak bisa leluasa dipergunakan  Kondisi kerja lebih membahayakan  Pengamanan, pengaturan dan kontrol lebih rumit  Perolehan tambang lebih kecil, krn lingkup kerja & peralatan terbatas.
  • 101. Surface production Pillar Horizontal Sub Level I Stope Sub Level II Ore pass Haulage drift Ore Body Ore pass Communication raise, manway Under Dvlop Underground Prod. Ventilation shaft Auxiliary Level Main shaft Main Level I Main Level II Pump Station Ore bin Diamond Drilling Water Basin Foot Wall Drift Exploration Winze Exploration Hanging Wall Skip Skip Filling Station Sump
  • 103. I. SELF SUPPORTING Open Stope Mining OPENINGS : Pillared Open Stoped II. ARTIFICIAL SUPPORTING : Shrinkage Stoping Cut and Fill Stull Stoping Square-set Stoping III. CAVING METHOD Longwall Mining Caving Top Slicing *) K. Sweet : Mining 1
  • 104. ISOLATED OPEN STOPE MINING (GOPHERING) Tanpa penyanggaan Batuan keras dan kompak Bentuk endapan tidak teratur Ukuran endapan kecil Kadar bijih tinggi dan berharga mahal
  • 105. Endapan bijih berbentuk urat, tebal 1-20 mtr Kemiringan + 300 Ore & batuan samping keras dan kuat Batas ore & batuan samping jelas Penyebaran grade merata
  • 106. Pillar dari ore Grade & ketebalan ore relatif rata Kemiringan relatif datar Biasa dilakukan untuk batubara bawah tanah Perolehan tambang 50-75%
  • 107. Syarat Penggunaan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang Dan Pilar Kondisi alam yang memungkinkan naiknya efisiensi metode ini adalah sebagai berikut : • Kemiringan lapisan batubara yang landai dengan kemiringan rata- rata di bawah 10o. • Atap dan lantai lapisan Batubara berkondisi baik. • Gas yang timbul sedikit. • Jarang ada sesar dan lapisan Batubaranya stabil. • Cadangan Batubara yang banyak dan diharapkan mempunyai tebal lapisan sekitar 1,0~3,0 m.
  • 108.
  • 109. Keunggulan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang Dan Pilar: (1) Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi. (2) Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan Batubara, keberadadaan sesar serta sifat dan kondisi lantai dan atap. (3) Mampu mengPenambangan zona yang tersisa oleh Penambangan sistem lorong panjang, misalnya karena ada sesar. (4) Dapat melakukan penambangan suatu zona yang berkaitan dengan perlindungan berbagai fasilitas tambang bawah tanah dan permukaan, seperti perlindungan bangunan terhadap amblesan. (5) Selain itu, efektif untuk menaikkan perolehan sebisanya, pada blok yang tidak cocok diPenambangan semua, misalnya Penambangan bagian dangkal di bawah dasar laut. (6) Investasi awal yang relatif kecil.
  • 110. Kelemahan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang Dan Pilar (1) Perolehan Penambangan Batubara yang sangat buruk. (Disebut sekitar 50% ~ 75%) (2) Bila dibandingkan dengan metode Penambangan Batubara sistem lorong panjang, sering terjadi kecelakaan, seperti ambrukan. (3) Ada keterbatasan Penambangan bagian dalam, yang antara lain disebabkan oleh peningkatan tekanan batuan. (Dikatakan batasnya sekitar 500m di bawah permukaan bumi) (4) Karena banyak Batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah keamanan untuk penerapan di lapisan Batubara yang mudah mengalami swabakar.
  • 111.
  • 112. Penambangan ke arah atas Dilakukan peledakan Endapan bijih berbentuk vein, lebar dan kemiringan > 500 Ore & batuan samping tidak mudah runtuh Penyebaran grade agak homogen
  • 113. Bentuk endapan bijih vein, tebal 1-6 mtr, kemiringan sekitar 450 Endapan bijih masif, sedang batuan samping bisa lunak/kurang kompak Endapan bijih bernilai tinggi Penambangan ke arah atas Bekas galian diisi dengan waste/tailing
  • 114. (Mechanized Cut and Fill Stoping)
  • 115. Deep Mine Shaft An Idaho miner operates a jack-leg drill more than 1500 m (5000 feet) below the surface. Miners in the Lucky Friday mine face the same dangers encountered in all deep shafts: potential buildup of hazardous gases, explosive coal dust, and possible roof collapse. Good ventilation systems, rockdusting with limestone, and extensive steel reinforcement are used to lower the possibility of these accidents.
  • 116. Penyanggaan secara teratur antara footwall & hanging wall Struktur ore deposit dan batuan samping lemah Bentuk deposit tidak teratur, tebal < 3.6 meter Biaya tinggi untuk personel dan material
  • 117. Populer digunakan untuk penambangan batubara bawah tanah Menggunakan serangkaian dongkrak hidraulik (“jack”) untuk menyangga atap tambang (panjang rangkaian bisa mencapai 180 mtr) Penggalian memakai mesin pemotong dengan memotong2 batubara 50-75 cm Jack secara otomatis bergerak maju, sementara atap di belakangnya dibiarkan runtuh Batubara ditranspor dengan belt conveyor Produksi bisa 4-5 kali lebih besar dari room & pillar Tidak bisa diterapkan jika lapisan batuan di atasnya bisa mengalami penurunan (subsidence)
  • 118.
  • 119.
  • 120. Metode Penambangan Batubara Sistem Lorong Panjang Metode Penambangan Batubara sistem lorong panjang (dikenal dengan sebutan longwall mining) adalah metode Penambangan Batubara yang digunakan secara luas pada Penambangan Batubara bawah tanah, karena dapat diharapkan jumlah produksi yang besar dari 1 permuka kerja.
  • 121. HEAD GATE DIGUNAKAN UNTUK INTAKE AIRWAY DAN TEROWONGAN TRANSPORTASI BATUBARA, SEDANGKAN TAIL GATE DIGUNAKAN UNTUK RETURN AIRWAY DAN TRANSPORTASI MESIN SERTA BAHAN
  • 122.
  • 123. (1) Perolehannya tinggi, karena menambang sebagian besar Batubara. (2) Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu permuka kerja. (3) Pada umumnya, apabila kemiringannya landai, mekanisasi Penambangan Batubara, pengangkutan dan penyanggaan menjadi mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi Penambangan Batubara. (4) Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang lorong yang dirawat terhadap jumlah produksi Batubara menjadi pendek. (5) Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah dan swabakar yang timbul juga sedikit. (6) Karena dapat memanfaatkan tekanan batuan, pemotongan Batubara menjadi mudah. (7) Apabila terjadi hal-hal seperti ambrukan permuka kerja dan
  • 125.
  • 126. Penambangan dilakukan dengan cara meruntuhkan endapan bijih Tipe endapan bijih masif, menyebar secara horisontal, cukup berkadar rendah Penurunan permukaan tanah dapat ditolerir
  • 127. Sebagai pengembangan dari open pit Penambangan ke atas dari setiap sub level, dimulai dari bagian atas Endapan bijih lemah sedang batuan samping dapat pecah jadi bongkahbongkah Tebal endapan bijih > 3 mtr
  • 129. Penambangan dengan cara diruntuhkan blok per blok Digunakan untuk endapan bijih masif, kadar rendah dan tersebar, berukuran luas secara mendatar, dan strukturnya lemah (mudah runtuh) Produksinya tinggi, biaya rendah tapi recovery akan turun jika bijih terkontaminasi (dilution) oleh batuan samping
  • 130.
  • 131. Penambangan mulai dari atas le arah bawah Pada bukaan sebelumnya disangga dg kayu Setelah bukaan berikutnya, penyangga diledakkan dan overburden runtuh Digunkan pada endapan bijih masif, berlapis tebal atau vein Endapan bijih dan batuan samping lemah dan mudah runtuh