SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Baixar para ler offline
ANALISIS KETERJANGKAUAN DAYA BELI PENGGUNA JASA ANGKUTAN
                       UMUM DALAM MEMBAYAR TARIF
          (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)1

                             Suhartono2, Sumarsono3, Mudjiastuti Handajani4


       ABSTRACT
       The aim of the research is to know the capability of community to pay the city transport cost in
       Kudus Regency, by using ATP (Affordability to pay) and WTP (Willingness to pay). The
       analysis is also VOC (Vehicle Operating Cost), Load factor and the city carried performance
       degree.
       Based on the analysis of ATP, the average is 18.71 % from the family income every month.
       City transport cost the ATP average of community in Kudus Regency is Rp. 924,-
       perpassenger-pertrip. The community to pay the rate or higher is 48 %.
       Based of WTP analysis, who capable can be know that WTP average of the city carried cost is
       Rp. 803,- perpassenger-pertrip. The community percentage that willing to pay equal or more
       than average cost is 36%.
       Average of VOC is Rp. 969, passenger trip in load factor condition the standard average is 89
       %, the average of load factor in research is 57 % and the average load factor break-even
       point is 51 %.
       The government as a regulator function and facilitator tried to ofter the following alternative
       solutions to :
       1. reduce of the cost to Rp. 1.000,- perpassenger-pertrip (VOC+10%) (this is still use higher
           than ATP and WTP)
       2. increase VOC, so the cost is the fixed onRp. 1000,- perpassenger-pertrip (This is still
           higher than ATP and WTP)
       3. reduce cost based on load factor break-even point, so the cost is Rp. 800,- perpassenger-
           pertrip (operator will be miss out karena price,VOC)
       4. subsidy the operator of Rp. 200,- perpassenger-pertrip if the is Rp. 800,- perpassenger-
           pertrip.
       5. rationalization of total armada from1,079 armadas to 685 armada so the cost is Rp.800,-
           perpassenger-pertrip.
       The result of this study is the policy of assignation of the city transport cost beside the
       computation VOC to accomode the city tranport operator need. It is also needed to
       accomodation the user demand through the analysis ATP and WTP and considering the
       degree of the service quality and quantity.


1
    PILAR Volume 12, Nomor 2, September 2003 : halaman       73 - 88
2
  Alumnus S2 – MTS UNDIP
3
  Pengajar D3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang
4
  Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM)




                                                                                                          73
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88


LATAR BELAKANG                                          mengambil studi kasus masyarakat pengguna
                                                        jasa angkutan kota di Kabupaten Kudus.
Tarif angkutan umum merupakan biaya yang
harus dibayar oleh pengguna jasa angkutan               Manfaat Penelitian
umum atas fasilitas yang diterima sesuai
dengan harga yang dikeluarkan oleh operator             Manfaat penelitian akan ditujukan kepada :
yang menyediakan jasa angkutan umum                     1. Pemerintah Pusat melalui Direktorat
tersebut (Muchtarudin Siregar, 1990).                      Jenderal Perhubungan Darat dalam
                                                           mempertimbangkan          penetapan     tarif
Agar Tarif angkutan kota di Kabupaten Kudus                seyogyanya               mempertimbangkan
tidak menjadi beban yang berat bagi                        keterjangkauan daya beli masyarakat
masyarakat pengguna jasa maka perlu                        sehingga perlu dibuat suatu pedoman atau
diketahui tingkat kemampuan dan kemauan                    standar    baku      (standard    operation
mayarakat khususnya pengguna jasa angkutan                 procedure) yang berlaku seragam secara
kota di kabupaten Kudus dalam membayar                     nasional dan harus dipakai sebagai acuan
biaya angkutan kota yang dipergunakannya.                  (pedoman) resmi.
Untuk mengetahui kemampuan dan kemauan                  2. Pemerintah Kabupaten Kudus melalui
membayar tersebut dapat dilakukan analisis                 Kantor Perhubungan dan Pariwisata
keterjangkauan daya beli pengguna jasa                     Kabupaten             Kudus          dalam
angkutan kota dalam membayar tarif yang                    mempertimbangkan          penetapan     tarif
meliputi    analisis    kemauan     membayar               angkutan kota sebagai bagian dari
(willingness to pay) dan analisis kemampuan                kewenangan, tugas pokok dan fungsi
membayar (affordability to pay) terhadap tarif             lembaga teknis (Peraturan Pemerintah
yang diberlakukan (Soemarsono, 2002).                      Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
Selanjutnya hal ini disingkat dengan WTP dan               tentang Kewenangan Pemerintah dan
ATP.                                                       Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah
                                                           Otonom)
Pokok Permasalahan                                      3. Operator atau pengusaha angkutan Kota
Penetapan besarnya tarif angkutan umum                     dalam upaya menjaga kelangsungan hidup
seringkali menimbulkan konflik kepentingan                 usahanya (viability).
antara operator angkutan umum dengan                    4. Users atau pengguna jasa angkutan kota
masyarakat pengguna jasa angkutan umum.                    diharapkan         dapat         mengetahui
Permasalahan akan muncul apabila masyarakat                keterjangkauan daya beli terhadap tarif
memiliki ATP dan WTP yang lebih rendah dari                angkutan kota.
pada besarnya tarif angkutan kota yang telah            5. Stakeholders atau pihak-pihak yang
ditetapkan oleh Pemerintah. (Sumarsono,                    berkepentingan dalam rangka melakukan
2002). Sehingga kondisi tersebut mempunyai                 check and balances (LSM, Organda,
akibat yang merugikan bagi masyarakat                      DPRD dan lain-lain)
pengguna jasa angkutan umum. Terlebih bagi
mereka yang termasuk masyarakat kelompok                Pembatasan Permasalahan
captive users yang mengandalkan angkutan                1. Analisis ATP dan WTP terhadap tarif
umum dan tidak memiliki alternatif pilihan                 angkutan kota di Kabupaten Kudus dan
lain.                                                      analisis komparatifnya antara ATP dengan
                                                           WTP, antara ATP dan WTP dengan
Tujuan Penelitian                                          penetapan tarif angkutan kota yang berlaku
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk              saat penelitian berlangsung, dan analisis
menganalisis keterjangkauan daya beli                      kebijaksanaan tarif angkutan kota di
masyarakat dalam membayar tarif angkutan                   Kabupaten Kudus dan analisis keterkaitan
kota yang dititik beratkan kepada analisis WTP             dengan tingkat pelayanan atau indikator
dan atau ATP serta kombinasi dari keduanya                 kinerja angkutan kota;
atau dengan parameter lainnya dengan



74
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                            (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                             Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani

2. Analisis karakteristik dan persepsi                         penelitian    berlangsung     yaitu    Rp.
   pengguna jasa angkutan kota di                              1.750/liter.
   Kabupaten Kudus terhadap tarif yang                      7. Wilayah penelitian meliputi sampel
   ditetapkan oleh Pemerintah;                                 masyarakat pengguna jasa angkutan kota
3. BOK yang dipergunakan dalam penulisan                       yang tersebar pada 15 (lima belas) zona.
   ini menggunakan BOK dari data sekunder                   8. Obyek penelitian meliputi pelayanan
   hasil analisis Kantor Perhubungan dan                       angkutan kota terdiri dari 12 (dua belas)
   Pariwisata Kabupaten Kudus yang                             jaringan trayek angkutan kota yang
   dipergunakan dalam penghitungan tarif                       dilayani oleh kendaraan dengan kapasitas
   yang berlaku saat penelitian berlangsung ;                  12 (dua belas) tempat duduk.
4. Load factor yang dipergunakan adalah
   load factor hasil data sekunder yang                     TINJAUAN PUSTAKA
   dilaksanakan oleh Tim PKL Siswa Sekolah
   Tinggi Transportasi Darat Angkatan XXI,                  Tujuan Transportasi
   Bekasi. yang dilaporkan dalam Buku
                                                            Transportasi jalan diselenggarakan dengan
   Laporan Pola Umum lalu-Lintas dan
                                                            tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan
   Angkutan Jalan Kabupaten Kudus Tahun
                                                            angkutan jalan dengan selamat, aman, nyaman,
   2002;
                                                            cepat, lancar, tertib dan teratur dan efisien,
5. Kuantitas pelayanan atau indikator kinerja
                                                            mampu memadukan moda transportasi lainnya,
   (performance) yang dianalisis adalah
                                                            menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan,
   berdasarkan hasil data sekunder yang
                                                            untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan
   dilaksanakan oleh Tim PKL Siswa Sekolah
                                                            dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak
   Tinggi Transportasi Darat Angkatan XXI,
                                                            dan penunjang pembangunan nasional dengan
   Bekasi. yang dilaporkan dalam Buku
                                                            biaya yang terjangkau oleh daya beli
   Laporan Pola Umum lalu-Lintas dan
                                                            masyarakat      (Undang-undang       Republik
   Angkutan Jalan Kabupaten Kudus Tahun
                                                            Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu
   2002;
                                                            Lintas dan Angkutan Jalan).
6. Harga BBM yang dipergunakan dalam
   analisis adalah harga BBM pada saat


  Harga
                                                                 Fungsi Penawaran
                                                                 ( BOK + Margin )
   P2
  P1
                                                                   Fungsi Permintaan
                                                                   ( ATP dan WTP )


   0
                               Q3      Q1           Q2
                                                                      Kuantitas

  Sumber : Morlok, (1978)

        Gambar 1. Grafik Kurva Keseimbangan Tarif Angkutan Umum Pada Tingkat Equilibrium.




                                                                                                                      75
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88


METODOLOGI PENELITIAN                                              kemauan membayar tarif angkutan umum
                                                                   dari pengguna jasa angkutan umum
Definisi Operasional Variabel Penelitian                           terhadap pelayanan yang diterimanya
1. Tarif Angkutan Umum adalah biaya atau                           berdasarkan kemampuan dari uang yang
   harga riil yang harus dibayarkan oleh                           dimiliki sesuai dengan penghasilan yang
   pengguna jasa angkutan umum sebagai                             diperolehnya     serta   sesuai    dengan
   imbalan fasilitas kepada operator atas                          subyektivitas keinginan atas kepuasan dari
   penyediaan fasilitas dimana besaran biaya                       pelayanan tersebut.
   tersebut ditetapkan oleh pemerintah.
                                                                Diagram Alir Penelitian
2. ATP (Affordability To Pay) adalah
   Tinjauan dari faktor eksternal terhadap                      Diagram alir penelitian bermanfaat untuk
   tingkat kemampuan membayar tarif                             melihat     sejauh mana     langkah-langkah
   angkutan umum dari pengguna jasa                             penelitian yang akan dilakukan telah sesuai
   angkutan umum atas penyediaan fasilitas                      dengan tahapan diagram alir serta variabel
   jasa angkutan umum yang diterima                             yang dipergunakan telah sesuai dengan
   berdasarkan          besarnya prosentase                     tahapan-tahapan guna mencapai tujuan
   pengeluaran dari anggaran pendapatan,                        penelitian.
   dimana prosentase dari pendapatan                            Untuk mendapatkan gambaran yang jelas
   ditentukan terlebih dulu.                                    tentang tahapan-tahapan dalam penelitian
3. WTP (Willingness To Pay) adalah tinjauan                     proposal tesis ini dapat dilihat pada diagram
   dari faktor internal terhadap tingkat                        alir dibawah ini.

                                                        Mulai



                                             IDENTIFIKASI MAKSUD
                                            DAN TUJUAN PENELITIAN




                            INVENTARISASI                                     INVENTARISASI
                             DATA PRIMER                                     DATA SEKUNDER



                                                                     SURVAI DATA SEKUNDER :
                          DESAIN KUESIONER                           • Data Hasil Survai Wawancara
                             DAN SAMPEL                                Rumah Tangga
                                                                       a. Pola Perjalanan
                                                                       b. Bangkitan Perjalanan
                       SURVAI DATA PRIMER                              c. Pemilihan Moda
                       • Survai Pendapatan RT                        • Data Tarif Angkutan Kota
                       • Survai wawancara                            • BOK
                         Persepsi pengguna angkutan
                         kota.
                       • Survai Karakteristik
                         Pengguna Angkutan Kota



                                          UJI STATISTIK                     KOMPILASI DAN
                  Tidak                                                   PENGOLAHAN DATA

                                            Ya


                                                 A




76
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                               (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                                Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani


                                   A




                 POLA                PENDAPATAN                      PERSEPSI &               BOK + MARGIN
              PERJALANAN              KELUARGA                     KARAKTERISTIK              KEUNTUNGAN
                                                                   PEMAKAI JASA


               JUMLAH                BIAYA UNTUK
             PERJALANAN               ANGKUTAN
             ANGK. KOTA                 KOTA



                                                                     ANALISIS WTP           TARIF BERLAKU
                       ANALISIS ATP
                                                                                               SAAT INI




                                   Analisis Keterjangkauan Daya Beli                                Tidak
                                   Pengguna Jasa Angkutan Umum Dlm
                                   Membayar Tarif Dlm Membayar Tarif




                               REKOMENDASI KEBIJAKSANAAN
                                  TARIF ANGKUTAN KOTA



                                                SELESAI


                                    Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data
- Data Gambaran Umum Lokasi Penelitian
   a). Wilayah Administrasi dan Geografis

                          DAWE                                                                85,84
                        GEBOG                                              55,1
                           B AE                   23,32
                        J EKULO                                                             82,91
                       M EJ OB O                            36,77
                       UNDAAN                                                       71,77
                           J ATI                    26,29
                           KOTA         10,47
                     KALIWUNGU                            32,68
                                                                  Luas (Km2)


              Sumber : BPS Kabupaten Kudus, Kudus Dalam Angka - 2002.

                 Gambar 3. Grafik Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kudus


                                                                                                                         77
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88


 b). Kondisi Sosio Ekonomi Masyarakat
     1. Kependudukan




                                              91550



                                                               87172




                                                                                                                89798




                                                                                                                                                               89111
                                                                                                                                               86605
                        83562




                                                                              65246



                                                                                               63008




                                                                                                                                 58392
                                KA




                                                      KO




                                                                       JA




                                                                                      U D A




                                                                                                       M




                                                                                                                        JEKU




                                                                                                                                         BA




                                                                                                                                                       G




                                                                                                                                                                       D W
                                                                                       N A N




                                                                                                                                                        EBO




                                                                                                                                                                        A E
                                                                                                        EJO
                                                                         TI




                                                                                                                                           E
                                  LIW N U




                                                        TA




                                                                                                                            LO
                                                                                                           BO




                                                                                                                                                           G
                                     U G




                           Jumlah Penduduk ( Total Jumlah Penduduk = 714444 jiwa )

                           Jumlah Rumah Tangga ( Total Jumlah Rumah Tangga = 174698 Keluarga )




        Gambar 4. Grafik Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di Kabupaten Kudus Tahun 2002.

     2. Kondisi Perekonomian
                                                                               Keuangan,
                                                                              P ersewaan           P ertanian
                                 A ngkutan dan                                 dan Jasa                4%                                      P ertambanga
                                  Ko munikasi                                              Jasa-jasa                                                  n
                                                                              P ero rangan
                                      2%                                                      2%                                                     0%
                                                                                   2%

                       P erdagangan
                            26%




                          B angunan
                              1%
                                                                                                                                                                        Industri
                                                                                                                                                                          63%
                           Listrik, gas
                          dan air minum
                                0%


                     Sumber : BPS Kabupaten Kudus, Kudus Dalam Angka – 2002
              Gambar 5. Diagram Rata – Rata Prosentase Distribusi PDRB Sektor Angkutan dan
                                 Komunikasi dibanding sektor lainnya.

     3. Pelayanan Angkutan Kota
                                                                                                                                 angkot
                                  sepeda                                                                                                                       bus sedang
                                                                                                                                  19%
                                            22%                                                                                                                          3%


                                                                                                                                                                              becak
                                                                                                                                                                               4%


                                                                                                                                                                mobil pribadi
                                                                                                                                                                               7%

                                             sepeda motor
                                                             45%




            Sumber : Pola Umum Lalu Lintas dan Angkuta Jalan, Tim PKL STTD Bekasi – 2002
            Gambar 6. Diagram Komposisi Tingkat Penggunaan Moda di Kabupaten Kudus.


78
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                         (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                          Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani

Sedangkan jaringan trayek angkutan kota
beserta jumlah armadanya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

         Tabel 1. Jaringan Trayek dan Jumlah Armada Angkutan Kota di Kabupaten Kudus
                                                                        Panjang Rute         Jumlah
            No      Warna Kendaraan           Rute Pelayanan
                                                                           (Km)              Amada
             1    UNGU                    Jati – Jetak                     24,05               105
             2    HIJAU                   Jati – Bareng                    32,20                96
             3    MERAH                   Jati - Brayung                   26,60               95
             4    BIRU MUDA               Jati – Karang Malang             23,42                99
             5    BIRU MUDA KUNING        Jati – Gebog                     27,35                89
             6    COKLAT                  Jati - Sudimoro                  28,20                98
             7    BIRU TUA                Jati – Pasar Doro                22,94                89
             8    ORANGE                  Jati - Honggosoco                20,64                67
             9    HIJAU KUNING            Jati - Kaliampo                  22,00                98
            10    KUNING COKLAT           Jati – Colo                      44,67                76
            11    KUNING                  Jati – Bae                       24,32                80
            12    PUTIH                   Jati - Gondang Manis             20,57               87
                                        JUMLAH                                                1.079

     4. Tarif Angkutan Kota

                        Tabel 2. Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus

                                                                   Panjang Rute
            No     Warna Kendaraan        Rute Pelayanan                                   Tarif
                                                                    (Dlm Km)
             1    UNGU                 Jati – Jetak                   24,05              Rp. 1100
             2    HIJAU                Jati – Bareng                  32,20              Rp. 1100
             3    MERAH                Jati – Brayung                 26,60              Rp. 1100
                                       Jati - Karang
             4    BIRU MUDA            Malang                           23,42            Rp. 1100
                  BIRU MUDA
             5    KUNING               Jati – Gebog                     27,35            Rp. 1700
             6    COKLAT               Jati – Sudimoro                  28,20            Rp. 1100
             7    BIRU TUA             Jati - Pasar Doro                22,94            Rp. 1100
             8    ORANGE               Jati - Honggosoco                20,64            Rp. 1100
             9    HIJAU KUNING         Jati – Kaliampo                  22,00            Rp. 1100
            10    KUNING COKLAT        Jati – Colo                      44,67            Rp. 1700
            11    KUNING               Jati – Bae                       24,32            Rp. 1100
                                       Jati – Gondang
            12    PUTIH                Manis                            20,57            Rp. 1100


Pengolahan Data                                             a. Menghitung rata-rata jumlah perjalanan
                                                               dengan angkutan kota per keluarga
- Pengolahan Data ATP
                                                               perbulan dengan cara :
 Tahapan dalam penghitungan ATP adalah                         1). Membagi sampel jumlah perjalanan
 sebagai berikut :                                                dengan angkutan kota perhari dengan
                                                                  jumlah sampel rumah tangga sehingga
                                                                  diperoleh rata-rata jumlah perjalanan


                                                                                                                   79
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88


        dengan angkutan kota perkeluarga                     e. Mencari frekuensi, prosentase dan
        perhari (trip rate/day/household).                      prosentase     kumulatif   dari    ATP
    2). Mengalikan hasil penghitugan diatas                     berdasarkan masing-masing kelas, sesuai
        dengan rata-rata jumlah hari perjalanan                 hasil penghitungan diatas.
        dengan angkutan kota perbulan
                                                            - Pengolahan Data WTP
        (asumsi 20 hari/bulan), sehingga
        diperoleh rata-rata jumlah perjalanan                Tahapan       dalam     penghitungan   dan
        dengan angkutan kota perkeluarga                     pengolahan data untuk WTP adalah sebagai
        perbulan.                                            berikut :
 b. Menghitung rata-rata prosentase besarnya                 1. Mengolah data hasil survai wawancara
    pengeluaran untuk biaya angkutan kota                       langsung tentang persepsi pengguna jasa
    per keluarga perbulan.                                      angkutan kota terhadap tarif dan
 c. Menghitung besarnya ATP tarif angkutan                      pelayanan angkutan kota pada suatu
    kota untuk setiap perjalanan dengan cara                    format survai tertentu untuk memudahkan
    membagi alokasi untuk biaya angkutan                        penghitungan hasil survai.
    kota perkeluarga perbulan dengan rata-                   2. Menghitung       dan     mengelompokkan
    rata jumlah perjalanan dengan angkutan                      variabel pertanyaan tentang tarif yang
    kota perkeluarga perbulan pada masing-                      ideal/cocok menurut pengguna jasa
    masing zona.                                                angkutan kota dengan jumlah dan
 d. Menentukan kelas untuk ATP, dengan                          prosentase tertentu dan disajikan dalam
    menggunakan rumus sturges dapat                             bentuk tabel.
    diketahui jumlah kelas, maka range dari                     Membuat grafik berdasarkan tabel
    ATP tersebut adalah batas atas dikurangi                    tersebut diatas.
    batas bawah dibagi jumlah kelas.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik
- Uji Kecukupan Data
                              Tabel 3. Data Survai Pendahuluan untuk ATP
                  No.                  Pendapatan             No.          Pendapatan
                 Sampel               Total Keluarga         Sampel       Total Keluarga
                   1                         1.000.000,00      16                500.000,00
                   2                           400.000,00      17                500.000,00
                   3                           850.000,00      18                650.000,00
                   4                           500.000,00      19                475.000,00
                   5                           550.000,00      20                800.000,00
                   6                           750.000,00      21                900.000,00
                   7                           400.000,00      22                850.000,00
                   8                           700.000,00      23              1.000.000,00
                   9                           600.000,00      24                650.000,00
                   10                          500.000,00      25                750.000,00
                   11                          650.000,00      26                650.000,00
                   12                          500.000,00      27                550.000,00
                   13                          500.000,00      28                500.000,00
                   14                          900.000,00      29                550.000,00
                   15                          700.000,00      30                675.000,00
             Jumlah                         9.500.000,00                      10.000.000,00
                                Jumlah Total                                  19.500.000,00
                                Rata-rata Pendapatan                             650.000,00
                                Standar Deviasi                                170572,0598
            Sumber : Hasil Analisis


80
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                                (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                                 Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani

                              Tabel 4. Data Survai Pendahuluan untuk WTP

                    No.            Persepsi Tarif                No.               Persepsi Tarif
                   Sampel          Angkutan Kota                Sampel             Angkutan Kota
                     1                        800,00              16                          700,00
                     2                        500,00              17                          600,00
                     3                        700,00              18                          700,00
                     4                        900,00              19                          700,00
                     5                        600,00              20                          900,00
                     6                        700,00              21                          900,00
                     7                        800,00              22                          600,00
                     8                        500,00              23                          700,00
                     9                        700,00              24                          500,00
                     10                       600,00              25                        1.000,00
                     11                       900,00              26                          500,00
                     12                     1.000,00              27                          800,00
                     13                       500,00              28                          600,00
                     14                       700,00              29                          800,00
                     15                       500,00              30                          600,00
               Jumlah                     10.400,00                                          10.600,00
                                Jumlah Total                                                 21.000,00
                                Rata-rata
                                                                                                 700,00
                                Pendapatan
                                Standar Deviasi                                                153,128
              Sumber : Hasil Analisis


                   Tabel 5. Diskripsi Hasil Olah Statistik Data Survai ATP dan WTP
                                       Untuk Uji Kecukupan Data


              No                  Uraian                              ATP                     WTP

                    Jumlah Populasi                          175.075                   33.264
             1.     Jumlah sampel (n)                        30                        30
             2.     Mean sampel                              650.000                   700
             3.     Median                                   650.000                   700
             4.     Mode                                     500.000                   700
             5.     Standar Deviasi                          170.572,0598              153,1283
             6.     Kurtosis                                 - 0,614052126             -0,775889768
             7.     Skewness                                 0,56043902                0,370425908
             8.     Nilai Batas Z                            - 1,96<Z<1,96             - ,96<Z<1,96
             9.     Range                                    600.000                   500
             10.    Minimum                                  400.000                   500
             11.    Maksimum                                 1.000.000                 1.000
             12.    Sum                                      19.500.000                21.000
             13     Count                                    30                        30
             14.    Jumlah sampel minimal data tak
             15.    terbatas (n’)                            105,868≈106               73,51≈74
                    Jumlah sampel minimal data
             16.    terbatas (n)                             105,935≈106               73,84≈74
            Sumber : Hasil Analisis

Untuk menghitung besarnya sampel adalah :                             n’ = (Rp.170.572,06)² / (Rp. 16.581,63)²
                                                                         = 105,868 ≈ 106 untuk data tak
1. Untuk ATP
                                                                           terbatas (tak berhingga)
   n’ = S² / (S.e(x))²


                                                                                                                          81
PILAR    Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88


     n   = 106/(1+106/175.075)                                   c. α : 0,05
         = 105,935 ≈ 106 untuk data terbatas                     d. Daerah Kritis Z : -1,96 < Z < 1,96
           (berhingga)                                           Perhitungan   Z = (x-µo)/(α/√30)
2. Untuk WTP                                                                       = (658.019-650.000) /
   n’ = S² / (S.e(x))²                                                                (170.572,0598/√30)
   n’ = (Rp.153,128)² / (Rp. 17,86)²                                               = 0,2575
      = 73,51 ≈ 74 untuk data tak terbatas                       Terima Ho, Nilai Z tersebut berada dalam
        (tak berhingga)                                          rentang -1,96<Z<1,96.
   n = 74/(1+74/33.264)                                      2. Untuk WTP
      = 73,84 ≈ 74 untuk data terbatas                          n = 30 sampel
        (berhingga).                                            N = 74 sampel
                                                                Standar deviasi (σ) =153.1282987
Uji Distribusi Data                                             Rata-rata tarif angkutan kota (x) = 714
1. Untuk ATP                                                    Rata-rata persepsi tarif sampel (µo) = 700
   n = 30 sampel                                                Tingkat keberartian = 0,05
   N = 106 sampel                                               a. Ho : µ < 714
   Standar deviasi (σ) = 170.572,0598                           b. Ho : µ > 714
   Rata-rata pendapatan populasi (x)              =             c. α : 0,05
   658.019                                                      d. Daerah Kritis Z : -1,96 < Z < 1,96
   Rata-rata pendapatan sampel (µo)               =             Perhitungan       Z = (x-µo)/(α/√30)
   650.000                                                                           = (714-700)           /
   Tingkat keberartian = 0,05                                                           (153,1282987 / √30)
   a. Ho : µ < 658.019                                                               = 1,8242
   b. Ho : µ > 658.019                                          Nilai Z berkisar antara : -1,96<Z<1,96

Analisis ATP (Affordability To Pay) tarif angkutan kota dapat dilihat pada tabel 6.

                Tabel 6. ATP Rata-rata Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus
                                                                                  Prosentase ATP
                               Kelas         Frekwensi ATP     Prosentase ATP
                                                                                     Kumulatif
              No                ATP           untuk Biaya        untuk Biaya
                                                                                     Utk Biaya
                         (Rp./ Perjalanan)   Angkutan Kota     Angkutan Kota
                                                                                  Angkutan Kota
               1              >2000               5                  5%                5%
               2            1901-2000             0                  0%                5%
               3            1801-1900             0                  0%                5%
               4            1701-1800             5                  5%                9%
               5            1601-1700             6                  6%                15%
               6            1501-1600             0                  0%                15%
               7            1401-1500            10                  9%                25%
               8            1301-1400             0                  0%                25%
               9            1201-1300             0                  0%                25%
              10            1101-1200             8                  8%                32%
              11            1001-1100            17                 16%                48%
              12            901-1000              0                  0%                48%
              13             801-900              0                  0%                48%
              14             701-800             23                 22%                70%
              15             601-700              0                  0%                70%
              16             501-600              0                  0%                70%
              17             401-500             13                 12%                82%
              18             301-400              0                  0%                82%
              19             201-300              6                  6%                88%
              20             000-200             13                 12%               100%
                             Jumlah              106               100%




82
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                                                         (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                                                          Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani




                                             2000

                                             1750                                                  Y = -700,99Ln(x) + 2560
                                                                                                         R2 = 0,8527
                                             1500



                     Tarif (Rp/Perjalanan)
                                             1250

                                             1000
                                                                                                                       P1
                                              750
                                                                                                                     ATP
                                              500

                                              250
                                                                                 48%
                                                0
                                                    0%


                                                           10%


                                                                   20%


                                                                           30%


                                                                                      40%


                                                                                            50%


                                                                                                  60%


                                                                                                         70%


                                                                                                               80%


                                                                                                                     90%


                                                                                                                              100%
                                                                           Kuantitas Responden

                  Sumber : Hasil Analisis

                                                    Gambar 7. ATP Rata-rata Tarif Angkutan Kota


Tabel 7 menunjukkan analisis WTP
(Willingness To Pay) tarif angkutan kota di
kab. Kudus yang digrafikkan pada gambar 8.


                                             Tabel 7. WTP Tarif Angkutan Kota Di Kabupaten Kudus
                                               Persepsi                    Frekwensi               Prosentase              Prosentase WTP
            No.                                  Tarif                     WTP Tarif                WTP Tarif               Kumulatif Tarif
                                                 (Rp)                    Angkutan Kota            Angkutan Kota             Angkutan Kota

             1                                      1500                         0                      0%                           0%
             2                                      1400                         0                      0%                           0%
             3                                      1300                         2                      2%                           2%
             4                                      1200                         4                      4%                           6%
             5                                      1100                         6                      6%                       12%
             6                                      1000                         10                     10%                      22%
             7                                      900                          14                     14%                      36%
             8                                      800                          22                     22%                      58%
             9                                      700                          18                     18%                      76%
            10                                      600                          15                     15%                      91%
            11                                      500                           9                     9%                      100%
                                               Jumlah                            100                    100%




                                                                                                                                                   83
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88




                                                1600
                                                1400
                                                1200
                       Tarif (Rp/Perjalanan)

                                                                                                                     P1
                                                1000
                                                 800                                                                       WTP
                                                 600
                                                 400
                                                 200
                                                      0
                                                          0%

                                                                 0%

                                                                       2%

                                                                              6%

                                                                                    12%

                                                                                          22%

                                                                                                36%

                                                                                                         58%

                                                                                                               76%

                                                                                                                          91%

                                                                                                                                 100%
                                                                                   Kuantitas Responden




                     Gambar 8. Grafik WTP Tarif Angkutan Kota Di Kabupaten Kudus


Analisis komparatif ATP dengan WTP tarif angkutan kota dapat dilihat pada grafik gambar 9.


                                               2000

                                               1750                    ATP Rata-rata
                                                                                                   Y = -700,99Ln(x) + 2560
                                                                                                         R2 = 0,8527
                                               1500
                 Tarif (Rp/Perjalanan)




                                               1250            WTP
                                                                                                                     P
                                               1000

                                                750

                                                500

                                                250                         QWTP            QATP

                                                 0
                                                      0%

                                                               10%

                                                                      20%

                                                                             30%

                                                                                    40%

                                                                                          50%

                                                                                                60%

                                                                                                         70%

                                                                                                               80%

                                                                                                                           90%

                                                                                                                                  100%




                                                                             Kuantitas Responden



          Gambar 9. Grafik Perbandingan ATP Rata-rata dengan WTP Tarif Angkutan Kota
                                      di Kabupaten Kudus




84
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                                                (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                                                 Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani

Kebijaksanaan tarif angkutan kota berdasarkan ATP dan WTP dapat dilihat pada grafik gambar
10.


                                      2000

                                      1750                ATP Rata-rata                    Y = -700,99Ln(x) + 2560
                                                                                                 R2 = 0,8527
              Tarif (Rp/Perjalanan)   1500
                                                  WTP
                                      1250

                                      1000                                                                                     P
                                       750
                                                              Q’WTP
                                       500
                                                    BOK                                          QATP
                                       250                    QWTP
                                                                                                         Q’ATP
                                         0
                                             0%


                                                  10%


                                                        20%


                                                                30%


                                                                       40%


                                                                                50%


                                                                                         60%


                                                                                                   70%


                                                                                                             80%


                                                                                                                        90%


                                                                                                                                    100%
                                                                 Kuantitas Responden
                                                                                                                                            .

         Gambar 10. Grafik Penurunan Tarif Angkutan Kota Berdasarkan BOK, ATP Dan
                         WTP Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus



Gambar 11 menunjukkan garafik analisis hubungan ATP, WTP, Tarif , BOK dan Load Factor
angkutan kota


                                      2000
                                                                                               y = -844,61Ln(x ) + 2343,9
                                                        ATP Rata-rata                                    R 2 = 0,9001
                                      1500
                                                                       PmaX, LFmin
              Tarif (Rp/Perjalanan)




                                      1000                                       LFbep
                                                                                                LFp           Pmin, LFmax


                                      500
                                                                                                                              LFs



                                        0
                                             0%


                                                  10%


                                                        20%


                                                                30%


                                                                       40%


                                                                                50%


                                                                                         60%


                                                                                                   70%


                                                                                                              80%


                                                                                                                        90%


                                                                                                                                     100%




                                                                             Load Factor


           Sumber : Hasil Analisis

          Gambar 11. Grafik Hubungan Antara Tarif dan Load Factor Angkutan Kota
                                   di Kabupaten Kudus




                                                                                                                                                85
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88




                                         2000
                                                                                                     y = -844,61Ln(x ) + 2343,9
                                                                                                              R 2 = 0,9001
                                         1500                            Daerah Subsidi
                                                        P2

                 Tarif (Rp/Perjalanan)
                                                     (BOK+10%)

                                         1000



                                          500         P1 (Rp.800),



                                           0
                                                0%


                                                           10%


                                                                 20%


                                                                        30%


                                                                               40%


                                                                                        50%


                                                                                               60%


                                                                                                            70%


                                                                                                                   80%


                                                                                                                              90%


                                                                                                                                    100%
                                                                                     Load Factor


              Hasil Analisis.


                 Gambar 12. Grafik Subsidi Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus


Rasionalisasi jumlah angkutan kota dapat dilihat pada tabel 8.
                                                Tabel 8. Jumlah Kebutuhan Angkutan Kota Rasional


              Kend.                              Kapasitas             LFp            LFs            Lfbep         Kendaraan          Lebih/
              Operasi                                Kend.             (%)            (%)             (%)           Rasional         Kurang

               105                                    12               87             107             80                 85           (+)20
                96                                    12               50             100             48                 48           (+)48
                95                                    12               64              97             59                 62           (+)33
                99                                    12               51              96             45                 52           (+)47
                89                                    12               55              87             48                 56           (+)33
                98                                    12               62              89             51                 68           (+)30
                89                                    12               57              86             50                 59           (+)30
                67                                    12               53              66             48                 54           (+)13
                98                                    12               43             103             41                 40           (+)58
                76                                    12               62              74             55                 63           (+)13
                80                                    12               38              80             35                 38           (+)42
                87                                    12               59              88             54                 58           (+)29



PENUTUP                                                                                        rata-rata pengeluaran sebesar 18,71% dari
                                                                                               penghasilan          keluarga     perbulan
Kesimpulan                                                                                     dipergunakan untuk ongkos angkutan kota.
1. Berdasarkan analisis ATP (Affordability to                                                  Rata-rata ATP masyarakat pengguna jasa
   Pay) terhadap tarif angkutan kota di                                                        angkutan kota di Kabupaten Kudus sebesar
   Kabupaten Kudus dapat dinyatakan bahwa                                                      Rp.924,- per penumpang-per perjalanan.



86
Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif
                                                          (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)
                                                                           Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani

   Rata-rata ATP ini lebih rendah 6,60% dari                    b. Penurunan BOK sesuai dengan ATP
   rata-rata tarif angkutan kota yang berlaku                      dan WTP , tarif menjadi sebesar
   saat ini yaitu sebesar Rp.985,- per                             Rp.1.000,-            perpenumpang-
   penumpang-per perjalanan. Prosentase                            perperjalanan.
   masyarakat yang mampu membayar sama                          c. Penurunan tarif berdasarkan load
   dengan atau lebih dari rata-rata tarif                          factor break even point tarif menjadi
   angkutan kota sekitar 48% dan yang                              Rp.800,-        per       penumpang-
   mampu membayar kurang dari rata-rata                            perperjalanan.
   tarif angkutan kota sekitar 52%.                             d. Pemberian subsidi kepada operator
                                                                   sebesar Rp.200,- perpenumpang-per
2. Berdasarkan analisis WTP (Willingness to
                                                                   perjalanan, sehingga tarif ditetapkan
   Pay), dapat dinyatakan bahwa rata-rata
                                                                   sebesar Rp.800,- per penumpang-per
   WTP masyarakat pengguna jasa angkutan
                                                                   perjalanan,-
   kota sebesar Rp.803,- per penumpang-per
                                                                e. Rasionalisasi jumlah armada yang
   perjalanan. Rata-rata WTP ini lebih rendah
                                                                   beroperasi semula 1.079 armada
   22,66% dari rata-rata tarif angkutan kota
                                                                   menjadi 685 armada.sehingga load
   yang berlaku saat ini sebesar Rp.985,- per
                                                                   factor break even point meningkat
   penumpang-per perjalanan. Prosentase
                                                                   semula rata-rata 51% menjadi 64%.
   massyarakat yang mau membayar sama
   dengan atau lebih dari rata-rata tarif
   angkutan kota sekitar 36% dan yang mau                 DAFTAR PUSTAKA
   membayar kurang dari rata-rata tarif
   angkutan kota sekitar 64%.                             Abbas Salim (1998), Manajemen Transportasi,
                                                             Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Saran                                                        Jakarta;
1. Untuk meningkatkan prosentase jumlah                   Ade Syafruddin (1995), Study Evaluasi Jumlah
   masyarakat pengguna jasa angkutan kota                    Armada dan Tarif Angkutan Umum di DKI
   agar mampu dan mau menggunakan jasa                       Jakarta, ITB Bandung.
   angkutan kota (khususnya kelompok                      Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus
   captive users) dengan tingkat daya beli                   (2002), Kudus Dalam Angka 2002 ;
   yang terbatas sementara dilain pihak para
   operator angkutan kota juga mendapatkan                Bambang Fitriyanto, Tesis Magister (1998),
   keuntungan       yang     wajar      guna                 “Analisis   tarif   Toll  Berdasarkan
   kesinambungan usaha, maka disarankan                      Willingness To Pay Dan Ability To Pay
   kepada Pemerintah Kabupaten Kudus (Cq.                    (Studi Kasus : Jalan Tol Seksi Cdi
   Kantor Perhubungan Dan Pariwisata                         Semarang” Program Transportasi ITB,
   Kabupaten Kudus) agar dapat mengambil                     Bandung ;
   kebijaksanaan dengan menurunkan tarif                  Bambang Pudjianto (2002), Bahan Kuliah
   sampai batas terendah yang terjangkau oleh                Sistem Angkutan Umum dan Barang, PPs
   mayoritas masyarakat sebesar Rp.800                       MTS Konsentrasi Transportasi UNDIP,
   meskipun bagi operator keuntungan yang                    Semarang
   wajar adalah Rp.1000 (BOK + 10%
   keuntungan).                                           Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2002),
                                                              Panduan Pengumpulan Data untuk
2. Upaya-upaya yang disarankan dapat                          Perencanaan Transportasi Perkotaan ;
   dilaksanakan oleh Pemerintah sebagai
   fasilitator antara lain :                              Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1993),
                                                              Undang Undang Republik Indonesia
   a. Penurunan tarif pada tingkat yang                       Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu-
      wajar (BOK + 10%) sebesar Rp.1000,-                     lintas dan Angkutan Jalan beserta
      perpenumpang-perperjalanan.                             Peraturan      pelaksananya,    Yayasan
                                                              Telapak, Jakarta;


                                                                                                                    87
PILAR   Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88


Edward, K. Morlok (1991), Pengantar Teknik                 Penghitungan Tarif Angkutan Kota di
   dan Perencanaan Transportasi, Penerbit                  Kabupaten Kudus ;
   Erlangga, Jakarta;
                                                        LPM ITB bekerjasama dengan Kelompok
G. Bell-D.A. Blackledge-P. Bowen (1983), The               Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi
    Economoc And Planning Of Transport,                    Jurusan Teknik Sipil-ITB (1997) Modul
    London ;                                               Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan
                                                           Umum ;
Giannopoulus, G.A, (1989) Bus Planning and
   Operation in Urban Areas, A. Practical               Sudjana (1996), Metoda Statistika, Penerbit
   Guide, Avebury, Gower Publishing                        Tarsito, Bandung;
   Company Ltd, England;
                                                        Sugiantoro, And All, (2001), Teknik-Teknik
Hasan S. Basri, (1998) Ekonomi Transportasi,               Sampling, PT. Gramedia Pustaka Utama,
   Modl Kuliah STTD, Bekasi ;                              Jakarta ;
Kantor Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten
   Kudus      (2002),   Analisis    Metode




88

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a 03 suhartono.73-88

UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptxUAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptxArdaSurya2
 
an Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon Cityan Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon CityArief Budiman
 
Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...
Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...
Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...StevenChuadinata1
 
Bab viii. kalimantan tengah
Bab viii. kalimantan tengahBab viii. kalimantan tengah
Bab viii. kalimantan tengahMohammadJefri
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubdwianto23
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Alfian Isnan
 
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptxssuserf7fcee
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaParea Rangan
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingReinhard Simarmata
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdfKamalia35
 
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...Febioladhm
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxRishaf Salman
 
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Leo Ikals
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Arjuna Ahmadi
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiilhammohamad
 

Semelhante a 03 suhartono.73-88 (20)

UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptxUAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
an Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon Cityan Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon City
 
Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...
Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...
Analisis Aksesibilitas Pada Satisun LRT, Stasiun KRL, Dan Stasiun BRT, Dalam ...
 
Bab viii. kalimantan tengah
Bab viii. kalimantan tengahBab viii. kalimantan tengah
Bab viii. kalimantan tengah
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
Karya Tulis - Digitalisasi Angkutan Umum Konvensional Menggunakan Alat Pelaca...
 
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerja
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
 
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
 
Projek Akhir
Projek AkhirProjek Akhir
Projek Akhir
 
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
 
Jurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita PJurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita P
 

Último

Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 

Último (20)

Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 

03 suhartono.73-88

  • 1. ANALISIS KETERJANGKAUAN DAYA BELI PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM DALAM MEMBAYAR TARIF (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus)1 Suhartono2, Sumarsono3, Mudjiastuti Handajani4 ABSTRACT The aim of the research is to know the capability of community to pay the city transport cost in Kudus Regency, by using ATP (Affordability to pay) and WTP (Willingness to pay). The analysis is also VOC (Vehicle Operating Cost), Load factor and the city carried performance degree. Based on the analysis of ATP, the average is 18.71 % from the family income every month. City transport cost the ATP average of community in Kudus Regency is Rp. 924,- perpassenger-pertrip. The community to pay the rate or higher is 48 %. Based of WTP analysis, who capable can be know that WTP average of the city carried cost is Rp. 803,- perpassenger-pertrip. The community percentage that willing to pay equal or more than average cost is 36%. Average of VOC is Rp. 969, passenger trip in load factor condition the standard average is 89 %, the average of load factor in research is 57 % and the average load factor break-even point is 51 %. The government as a regulator function and facilitator tried to ofter the following alternative solutions to : 1. reduce of the cost to Rp. 1.000,- perpassenger-pertrip (VOC+10%) (this is still use higher than ATP and WTP) 2. increase VOC, so the cost is the fixed onRp. 1000,- perpassenger-pertrip (This is still higher than ATP and WTP) 3. reduce cost based on load factor break-even point, so the cost is Rp. 800,- perpassenger- pertrip (operator will be miss out karena price,VOC) 4. subsidy the operator of Rp. 200,- perpassenger-pertrip if the is Rp. 800,- perpassenger- pertrip. 5. rationalization of total armada from1,079 armadas to 685 armada so the cost is Rp.800,- perpassenger-pertrip. The result of this study is the policy of assignation of the city transport cost beside the computation VOC to accomode the city tranport operator need. It is also needed to accomodation the user demand through the analysis ATP and WTP and considering the degree of the service quality and quantity. 1 PILAR Volume 12, Nomor 2, September 2003 : halaman 73 - 88 2 Alumnus S2 – MTS UNDIP 3 Pengajar D3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang 4 Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM) 73
  • 2. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 LATAR BELAKANG mengambil studi kasus masyarakat pengguna jasa angkutan kota di Kabupaten Kudus. Tarif angkutan umum merupakan biaya yang harus dibayar oleh pengguna jasa angkutan Manfaat Penelitian umum atas fasilitas yang diterima sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh operator Manfaat penelitian akan ditujukan kepada : yang menyediakan jasa angkutan umum 1. Pemerintah Pusat melalui Direktorat tersebut (Muchtarudin Siregar, 1990). Jenderal Perhubungan Darat dalam mempertimbangkan penetapan tarif Agar Tarif angkutan kota di Kabupaten Kudus seyogyanya mempertimbangkan tidak menjadi beban yang berat bagi keterjangkauan daya beli masyarakat masyarakat pengguna jasa maka perlu sehingga perlu dibuat suatu pedoman atau diketahui tingkat kemampuan dan kemauan standar baku (standard operation mayarakat khususnya pengguna jasa angkutan procedure) yang berlaku seragam secara kota di kabupaten Kudus dalam membayar nasional dan harus dipakai sebagai acuan biaya angkutan kota yang dipergunakannya. (pedoman) resmi. Untuk mengetahui kemampuan dan kemauan 2. Pemerintah Kabupaten Kudus melalui membayar tersebut dapat dilakukan analisis Kantor Perhubungan dan Pariwisata keterjangkauan daya beli pengguna jasa Kabupaten Kudus dalam angkutan kota dalam membayar tarif yang mempertimbangkan penetapan tarif meliputi analisis kemauan membayar angkutan kota sebagai bagian dari (willingness to pay) dan analisis kemampuan kewenangan, tugas pokok dan fungsi membayar (affordability to pay) terhadap tarif lembaga teknis (Peraturan Pemerintah yang diberlakukan (Soemarsono, 2002). Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 Selanjutnya hal ini disingkat dengan WTP dan tentang Kewenangan Pemerintah dan ATP. Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom) Pokok Permasalahan 3. Operator atau pengusaha angkutan Kota Penetapan besarnya tarif angkutan umum dalam upaya menjaga kelangsungan hidup seringkali menimbulkan konflik kepentingan usahanya (viability). antara operator angkutan umum dengan 4. Users atau pengguna jasa angkutan kota masyarakat pengguna jasa angkutan umum. diharapkan dapat mengetahui Permasalahan akan muncul apabila masyarakat keterjangkauan daya beli terhadap tarif memiliki ATP dan WTP yang lebih rendah dari angkutan kota. pada besarnya tarif angkutan kota yang telah 5. Stakeholders atau pihak-pihak yang ditetapkan oleh Pemerintah. (Sumarsono, berkepentingan dalam rangka melakukan 2002). Sehingga kondisi tersebut mempunyai check and balances (LSM, Organda, akibat yang merugikan bagi masyarakat DPRD dan lain-lain) pengguna jasa angkutan umum. Terlebih bagi mereka yang termasuk masyarakat kelompok Pembatasan Permasalahan captive users yang mengandalkan angkutan 1. Analisis ATP dan WTP terhadap tarif umum dan tidak memiliki alternatif pilihan angkutan kota di Kabupaten Kudus dan lain. analisis komparatifnya antara ATP dengan WTP, antara ATP dan WTP dengan Tujuan Penelitian penetapan tarif angkutan kota yang berlaku Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk saat penelitian berlangsung, dan analisis menganalisis keterjangkauan daya beli kebijaksanaan tarif angkutan kota di masyarakat dalam membayar tarif angkutan Kabupaten Kudus dan analisis keterkaitan kota yang dititik beratkan kepada analisis WTP dengan tingkat pelayanan atau indikator dan atau ATP serta kombinasi dari keduanya kinerja angkutan kota; atau dengan parameter lainnya dengan 74
  • 3. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani 2. Analisis karakteristik dan persepsi penelitian berlangsung yaitu Rp. pengguna jasa angkutan kota di 1.750/liter. Kabupaten Kudus terhadap tarif yang 7. Wilayah penelitian meliputi sampel ditetapkan oleh Pemerintah; masyarakat pengguna jasa angkutan kota 3. BOK yang dipergunakan dalam penulisan yang tersebar pada 15 (lima belas) zona. ini menggunakan BOK dari data sekunder 8. Obyek penelitian meliputi pelayanan hasil analisis Kantor Perhubungan dan angkutan kota terdiri dari 12 (dua belas) Pariwisata Kabupaten Kudus yang jaringan trayek angkutan kota yang dipergunakan dalam penghitungan tarif dilayani oleh kendaraan dengan kapasitas yang berlaku saat penelitian berlangsung ; 12 (dua belas) tempat duduk. 4. Load factor yang dipergunakan adalah load factor hasil data sekunder yang TINJAUAN PUSTAKA dilaksanakan oleh Tim PKL Siswa Sekolah Tinggi Transportasi Darat Angkatan XXI, Tujuan Transportasi Bekasi. yang dilaporkan dalam Buku Transportasi jalan diselenggarakan dengan Laporan Pola Umum lalu-Lintas dan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Kudus Tahun angkutan jalan dengan selamat, aman, nyaman, 2002; cepat, lancar, tertib dan teratur dan efisien, 5. Kuantitas pelayanan atau indikator kinerja mampu memadukan moda transportasi lainnya, (performance) yang dianalisis adalah menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan, berdasarkan hasil data sekunder yang untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dilaksanakan oleh Tim PKL Siswa Sekolah dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak Tinggi Transportasi Darat Angkatan XXI, dan penunjang pembangunan nasional dengan Bekasi. yang dilaporkan dalam Buku biaya yang terjangkau oleh daya beli Laporan Pola Umum lalu-Lintas dan masyarakat (Undang-undang Republik Angkutan Jalan Kabupaten Kudus Tahun Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu 2002; Lintas dan Angkutan Jalan). 6. Harga BBM yang dipergunakan dalam analisis adalah harga BBM pada saat Harga Fungsi Penawaran ( BOK + Margin ) P2 P1 Fungsi Permintaan ( ATP dan WTP ) 0 Q3 Q1 Q2 Kuantitas Sumber : Morlok, (1978) Gambar 1. Grafik Kurva Keseimbangan Tarif Angkutan Umum Pada Tingkat Equilibrium. 75
  • 4. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 METODOLOGI PENELITIAN kemauan membayar tarif angkutan umum dari pengguna jasa angkutan umum Definisi Operasional Variabel Penelitian terhadap pelayanan yang diterimanya 1. Tarif Angkutan Umum adalah biaya atau berdasarkan kemampuan dari uang yang harga riil yang harus dibayarkan oleh dimiliki sesuai dengan penghasilan yang pengguna jasa angkutan umum sebagai diperolehnya serta sesuai dengan imbalan fasilitas kepada operator atas subyektivitas keinginan atas kepuasan dari penyediaan fasilitas dimana besaran biaya pelayanan tersebut. tersebut ditetapkan oleh pemerintah. Diagram Alir Penelitian 2. ATP (Affordability To Pay) adalah Tinjauan dari faktor eksternal terhadap Diagram alir penelitian bermanfaat untuk tingkat kemampuan membayar tarif melihat sejauh mana langkah-langkah angkutan umum dari pengguna jasa penelitian yang akan dilakukan telah sesuai angkutan umum atas penyediaan fasilitas dengan tahapan diagram alir serta variabel jasa angkutan umum yang diterima yang dipergunakan telah sesuai dengan berdasarkan besarnya prosentase tahapan-tahapan guna mencapai tujuan pengeluaran dari anggaran pendapatan, penelitian. dimana prosentase dari pendapatan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas ditentukan terlebih dulu. tentang tahapan-tahapan dalam penelitian 3. WTP (Willingness To Pay) adalah tinjauan proposal tesis ini dapat dilihat pada diagram dari faktor internal terhadap tingkat alir dibawah ini. Mulai IDENTIFIKASI MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN INVENTARISASI INVENTARISASI DATA PRIMER DATA SEKUNDER SURVAI DATA SEKUNDER : DESAIN KUESIONER • Data Hasil Survai Wawancara DAN SAMPEL Rumah Tangga a. Pola Perjalanan b. Bangkitan Perjalanan SURVAI DATA PRIMER c. Pemilihan Moda • Survai Pendapatan RT • Data Tarif Angkutan Kota • Survai wawancara • BOK Persepsi pengguna angkutan kota. • Survai Karakteristik Pengguna Angkutan Kota UJI STATISTIK KOMPILASI DAN Tidak PENGOLAHAN DATA Ya A 76
  • 5. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani A POLA PENDAPATAN PERSEPSI & BOK + MARGIN PERJALANAN KELUARGA KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN PEMAKAI JASA JUMLAH BIAYA UNTUK PERJALANAN ANGKUTAN ANGK. KOTA KOTA ANALISIS WTP TARIF BERLAKU ANALISIS ATP SAAT INI Analisis Keterjangkauan Daya Beli Tidak Pengguna Jasa Angkutan Umum Dlm Membayar Tarif Dlm Membayar Tarif REKOMENDASI KEBIJAKSANAAN TARIF ANGKUTAN KOTA SELESAI Gambar 2. Diagram Alir Penelitian PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan Data - Data Gambaran Umum Lokasi Penelitian a). Wilayah Administrasi dan Geografis DAWE 85,84 GEBOG 55,1 B AE 23,32 J EKULO 82,91 M EJ OB O 36,77 UNDAAN 71,77 J ATI 26,29 KOTA 10,47 KALIWUNGU 32,68 Luas (Km2) Sumber : BPS Kabupaten Kudus, Kudus Dalam Angka - 2002. Gambar 3. Grafik Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kudus 77
  • 6. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 b). Kondisi Sosio Ekonomi Masyarakat 1. Kependudukan 91550 87172 89798 89111 86605 83562 65246 63008 58392 KA KO JA U D A M JEKU BA G D W N A N EBO A E EJO TI E LIW N U TA LO BO G U G Jumlah Penduduk ( Total Jumlah Penduduk = 714444 jiwa ) Jumlah Rumah Tangga ( Total Jumlah Rumah Tangga = 174698 Keluarga ) Gambar 4. Grafik Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di Kabupaten Kudus Tahun 2002. 2. Kondisi Perekonomian Keuangan, P ersewaan P ertanian A ngkutan dan dan Jasa 4% P ertambanga Ko munikasi Jasa-jasa n P ero rangan 2% 2% 0% 2% P erdagangan 26% B angunan 1% Industri 63% Listrik, gas dan air minum 0% Sumber : BPS Kabupaten Kudus, Kudus Dalam Angka – 2002 Gambar 5. Diagram Rata – Rata Prosentase Distribusi PDRB Sektor Angkutan dan Komunikasi dibanding sektor lainnya. 3. Pelayanan Angkutan Kota angkot sepeda bus sedang 19% 22% 3% becak 4% mobil pribadi 7% sepeda motor 45% Sumber : Pola Umum Lalu Lintas dan Angkuta Jalan, Tim PKL STTD Bekasi – 2002 Gambar 6. Diagram Komposisi Tingkat Penggunaan Moda di Kabupaten Kudus. 78
  • 7. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani Sedangkan jaringan trayek angkutan kota beserta jumlah armadanya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Jaringan Trayek dan Jumlah Armada Angkutan Kota di Kabupaten Kudus Panjang Rute Jumlah No Warna Kendaraan Rute Pelayanan (Km) Amada 1 UNGU Jati – Jetak 24,05 105 2 HIJAU Jati – Bareng 32,20 96 3 MERAH Jati - Brayung 26,60 95 4 BIRU MUDA Jati – Karang Malang 23,42 99 5 BIRU MUDA KUNING Jati – Gebog 27,35 89 6 COKLAT Jati - Sudimoro 28,20 98 7 BIRU TUA Jati – Pasar Doro 22,94 89 8 ORANGE Jati - Honggosoco 20,64 67 9 HIJAU KUNING Jati - Kaliampo 22,00 98 10 KUNING COKLAT Jati – Colo 44,67 76 11 KUNING Jati – Bae 24,32 80 12 PUTIH Jati - Gondang Manis 20,57 87 JUMLAH 1.079 4. Tarif Angkutan Kota Tabel 2. Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus Panjang Rute No Warna Kendaraan Rute Pelayanan Tarif (Dlm Km) 1 UNGU Jati – Jetak 24,05 Rp. 1100 2 HIJAU Jati – Bareng 32,20 Rp. 1100 3 MERAH Jati – Brayung 26,60 Rp. 1100 Jati - Karang 4 BIRU MUDA Malang 23,42 Rp. 1100 BIRU MUDA 5 KUNING Jati – Gebog 27,35 Rp. 1700 6 COKLAT Jati – Sudimoro 28,20 Rp. 1100 7 BIRU TUA Jati - Pasar Doro 22,94 Rp. 1100 8 ORANGE Jati - Honggosoco 20,64 Rp. 1100 9 HIJAU KUNING Jati – Kaliampo 22,00 Rp. 1100 10 KUNING COKLAT Jati – Colo 44,67 Rp. 1700 11 KUNING Jati – Bae 24,32 Rp. 1100 Jati – Gondang 12 PUTIH Manis 20,57 Rp. 1100 Pengolahan Data a. Menghitung rata-rata jumlah perjalanan dengan angkutan kota per keluarga - Pengolahan Data ATP perbulan dengan cara : Tahapan dalam penghitungan ATP adalah 1). Membagi sampel jumlah perjalanan sebagai berikut : dengan angkutan kota perhari dengan jumlah sampel rumah tangga sehingga diperoleh rata-rata jumlah perjalanan 79
  • 8. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 dengan angkutan kota perkeluarga e. Mencari frekuensi, prosentase dan perhari (trip rate/day/household). prosentase kumulatif dari ATP 2). Mengalikan hasil penghitugan diatas berdasarkan masing-masing kelas, sesuai dengan rata-rata jumlah hari perjalanan hasil penghitungan diatas. dengan angkutan kota perbulan - Pengolahan Data WTP (asumsi 20 hari/bulan), sehingga diperoleh rata-rata jumlah perjalanan Tahapan dalam penghitungan dan dengan angkutan kota perkeluarga pengolahan data untuk WTP adalah sebagai perbulan. berikut : b. Menghitung rata-rata prosentase besarnya 1. Mengolah data hasil survai wawancara pengeluaran untuk biaya angkutan kota langsung tentang persepsi pengguna jasa per keluarga perbulan. angkutan kota terhadap tarif dan c. Menghitung besarnya ATP tarif angkutan pelayanan angkutan kota pada suatu kota untuk setiap perjalanan dengan cara format survai tertentu untuk memudahkan membagi alokasi untuk biaya angkutan penghitungan hasil survai. kota perkeluarga perbulan dengan rata- 2. Menghitung dan mengelompokkan rata jumlah perjalanan dengan angkutan variabel pertanyaan tentang tarif yang kota perkeluarga perbulan pada masing- ideal/cocok menurut pengguna jasa masing zona. angkutan kota dengan jumlah dan d. Menentukan kelas untuk ATP, dengan prosentase tertentu dan disajikan dalam menggunakan rumus sturges dapat bentuk tabel. diketahui jumlah kelas, maka range dari Membuat grafik berdasarkan tabel ATP tersebut adalah batas atas dikurangi tersebut diatas. batas bawah dibagi jumlah kelas. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Statistik - Uji Kecukupan Data Tabel 3. Data Survai Pendahuluan untuk ATP No. Pendapatan No. Pendapatan Sampel Total Keluarga Sampel Total Keluarga 1 1.000.000,00 16 500.000,00 2 400.000,00 17 500.000,00 3 850.000,00 18 650.000,00 4 500.000,00 19 475.000,00 5 550.000,00 20 800.000,00 6 750.000,00 21 900.000,00 7 400.000,00 22 850.000,00 8 700.000,00 23 1.000.000,00 9 600.000,00 24 650.000,00 10 500.000,00 25 750.000,00 11 650.000,00 26 650.000,00 12 500.000,00 27 550.000,00 13 500.000,00 28 500.000,00 14 900.000,00 29 550.000,00 15 700.000,00 30 675.000,00 Jumlah 9.500.000,00 10.000.000,00 Jumlah Total 19.500.000,00 Rata-rata Pendapatan 650.000,00 Standar Deviasi 170572,0598 Sumber : Hasil Analisis 80
  • 9. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani Tabel 4. Data Survai Pendahuluan untuk WTP No. Persepsi Tarif No. Persepsi Tarif Sampel Angkutan Kota Sampel Angkutan Kota 1 800,00 16 700,00 2 500,00 17 600,00 3 700,00 18 700,00 4 900,00 19 700,00 5 600,00 20 900,00 6 700,00 21 900,00 7 800,00 22 600,00 8 500,00 23 700,00 9 700,00 24 500,00 10 600,00 25 1.000,00 11 900,00 26 500,00 12 1.000,00 27 800,00 13 500,00 28 600,00 14 700,00 29 800,00 15 500,00 30 600,00 Jumlah 10.400,00 10.600,00 Jumlah Total 21.000,00 Rata-rata 700,00 Pendapatan Standar Deviasi 153,128 Sumber : Hasil Analisis Tabel 5. Diskripsi Hasil Olah Statistik Data Survai ATP dan WTP Untuk Uji Kecukupan Data No Uraian ATP WTP Jumlah Populasi 175.075 33.264 1. Jumlah sampel (n) 30 30 2. Mean sampel 650.000 700 3. Median 650.000 700 4. Mode 500.000 700 5. Standar Deviasi 170.572,0598 153,1283 6. Kurtosis - 0,614052126 -0,775889768 7. Skewness 0,56043902 0,370425908 8. Nilai Batas Z - 1,96<Z<1,96 - ,96<Z<1,96 9. Range 600.000 500 10. Minimum 400.000 500 11. Maksimum 1.000.000 1.000 12. Sum 19.500.000 21.000 13 Count 30 30 14. Jumlah sampel minimal data tak 15. terbatas (n’) 105,868≈106 73,51≈74 Jumlah sampel minimal data 16. terbatas (n) 105,935≈106 73,84≈74 Sumber : Hasil Analisis Untuk menghitung besarnya sampel adalah : n’ = (Rp.170.572,06)² / (Rp. 16.581,63)² = 105,868 ≈ 106 untuk data tak 1. Untuk ATP terbatas (tak berhingga) n’ = S² / (S.e(x))² 81
  • 10. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 n = 106/(1+106/175.075) c. α : 0,05 = 105,935 ≈ 106 untuk data terbatas d. Daerah Kritis Z : -1,96 < Z < 1,96 (berhingga) Perhitungan Z = (x-µo)/(α/√30) 2. Untuk WTP = (658.019-650.000) / n’ = S² / (S.e(x))² (170.572,0598/√30) n’ = (Rp.153,128)² / (Rp. 17,86)² = 0,2575 = 73,51 ≈ 74 untuk data tak terbatas Terima Ho, Nilai Z tersebut berada dalam (tak berhingga) rentang -1,96<Z<1,96. n = 74/(1+74/33.264) 2. Untuk WTP = 73,84 ≈ 74 untuk data terbatas n = 30 sampel (berhingga). N = 74 sampel Standar deviasi (σ) =153.1282987 Uji Distribusi Data Rata-rata tarif angkutan kota (x) = 714 1. Untuk ATP Rata-rata persepsi tarif sampel (µo) = 700 n = 30 sampel Tingkat keberartian = 0,05 N = 106 sampel a. Ho : µ < 714 Standar deviasi (σ) = 170.572,0598 b. Ho : µ > 714 Rata-rata pendapatan populasi (x) = c. α : 0,05 658.019 d. Daerah Kritis Z : -1,96 < Z < 1,96 Rata-rata pendapatan sampel (µo) = Perhitungan Z = (x-µo)/(α/√30) 650.000 = (714-700) / Tingkat keberartian = 0,05 (153,1282987 / √30) a. Ho : µ < 658.019 = 1,8242 b. Ho : µ > 658.019 Nilai Z berkisar antara : -1,96<Z<1,96 Analisis ATP (Affordability To Pay) tarif angkutan kota dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. ATP Rata-rata Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus Prosentase ATP Kelas Frekwensi ATP Prosentase ATP Kumulatif No ATP untuk Biaya untuk Biaya Utk Biaya (Rp./ Perjalanan) Angkutan Kota Angkutan Kota Angkutan Kota 1 >2000 5 5% 5% 2 1901-2000 0 0% 5% 3 1801-1900 0 0% 5% 4 1701-1800 5 5% 9% 5 1601-1700 6 6% 15% 6 1501-1600 0 0% 15% 7 1401-1500 10 9% 25% 8 1301-1400 0 0% 25% 9 1201-1300 0 0% 25% 10 1101-1200 8 8% 32% 11 1001-1100 17 16% 48% 12 901-1000 0 0% 48% 13 801-900 0 0% 48% 14 701-800 23 22% 70% 15 601-700 0 0% 70% 16 501-600 0 0% 70% 17 401-500 13 12% 82% 18 301-400 0 0% 82% 19 201-300 6 6% 88% 20 000-200 13 12% 100% Jumlah 106 100% 82
  • 11. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani 2000 1750 Y = -700,99Ln(x) + 2560 R2 = 0,8527 1500 Tarif (Rp/Perjalanan) 1250 1000 P1 750 ATP 500 250 48% 0 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kuantitas Responden Sumber : Hasil Analisis Gambar 7. ATP Rata-rata Tarif Angkutan Kota Tabel 7 menunjukkan analisis WTP (Willingness To Pay) tarif angkutan kota di kab. Kudus yang digrafikkan pada gambar 8. Tabel 7. WTP Tarif Angkutan Kota Di Kabupaten Kudus Persepsi Frekwensi Prosentase Prosentase WTP No. Tarif WTP Tarif WTP Tarif Kumulatif Tarif (Rp) Angkutan Kota Angkutan Kota Angkutan Kota 1 1500 0 0% 0% 2 1400 0 0% 0% 3 1300 2 2% 2% 4 1200 4 4% 6% 5 1100 6 6% 12% 6 1000 10 10% 22% 7 900 14 14% 36% 8 800 22 22% 58% 9 700 18 18% 76% 10 600 15 15% 91% 11 500 9 9% 100% Jumlah 100 100% 83
  • 12. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 1600 1400 1200 Tarif (Rp/Perjalanan) P1 1000 800 WTP 600 400 200 0 0% 0% 2% 6% 12% 22% 36% 58% 76% 91% 100% Kuantitas Responden Gambar 8. Grafik WTP Tarif Angkutan Kota Di Kabupaten Kudus Analisis komparatif ATP dengan WTP tarif angkutan kota dapat dilihat pada grafik gambar 9. 2000 1750 ATP Rata-rata Y = -700,99Ln(x) + 2560 R2 = 0,8527 1500 Tarif (Rp/Perjalanan) 1250 WTP P 1000 750 500 250 QWTP QATP 0 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kuantitas Responden Gambar 9. Grafik Perbandingan ATP Rata-rata dengan WTP Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus 84
  • 13. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani Kebijaksanaan tarif angkutan kota berdasarkan ATP dan WTP dapat dilihat pada grafik gambar 10. 2000 1750 ATP Rata-rata Y = -700,99Ln(x) + 2560 R2 = 0,8527 Tarif (Rp/Perjalanan) 1500 WTP 1250 1000 P 750 Q’WTP 500 BOK QATP 250 QWTP Q’ATP 0 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kuantitas Responden . Gambar 10. Grafik Penurunan Tarif Angkutan Kota Berdasarkan BOK, ATP Dan WTP Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus Gambar 11 menunjukkan garafik analisis hubungan ATP, WTP, Tarif , BOK dan Load Factor angkutan kota 2000 y = -844,61Ln(x ) + 2343,9 ATP Rata-rata R 2 = 0,9001 1500 PmaX, LFmin Tarif (Rp/Perjalanan) 1000 LFbep LFp Pmin, LFmax 500 LFs 0 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Load Factor Sumber : Hasil Analisis Gambar 11. Grafik Hubungan Antara Tarif dan Load Factor Angkutan Kota di Kabupaten Kudus 85
  • 14. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 2000 y = -844,61Ln(x ) + 2343,9 R 2 = 0,9001 1500 Daerah Subsidi P2 Tarif (Rp/Perjalanan) (BOK+10%) 1000 500 P1 (Rp.800), 0 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Load Factor Hasil Analisis. Gambar 12. Grafik Subsidi Tarif Angkutan Kota di Kabupaten Kudus Rasionalisasi jumlah angkutan kota dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Jumlah Kebutuhan Angkutan Kota Rasional Kend. Kapasitas LFp LFs Lfbep Kendaraan Lebih/ Operasi Kend. (%) (%) (%) Rasional Kurang 105 12 87 107 80 85 (+)20 96 12 50 100 48 48 (+)48 95 12 64 97 59 62 (+)33 99 12 51 96 45 52 (+)47 89 12 55 87 48 56 (+)33 98 12 62 89 51 68 (+)30 89 12 57 86 50 59 (+)30 67 12 53 66 48 54 (+)13 98 12 43 103 41 40 (+)58 76 12 62 74 55 63 (+)13 80 12 38 80 35 38 (+)42 87 12 59 88 54 58 (+)29 PENUTUP rata-rata pengeluaran sebesar 18,71% dari penghasilan keluarga perbulan Kesimpulan dipergunakan untuk ongkos angkutan kota. 1. Berdasarkan analisis ATP (Affordability to Rata-rata ATP masyarakat pengguna jasa Pay) terhadap tarif angkutan kota di angkutan kota di Kabupaten Kudus sebesar Kabupaten Kudus dapat dinyatakan bahwa Rp.924,- per penumpang-per perjalanan. 86
  • 15. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Pengguna Jasa Angkutan Umum dalam Membayar Tarif (Studi Kasus : Pengguna Jasa Angkutan Kota di Kabupaten Kudus) Suhartono, Sumarsono, Mudjiastuti Handajani Rata-rata ATP ini lebih rendah 6,60% dari b. Penurunan BOK sesuai dengan ATP rata-rata tarif angkutan kota yang berlaku dan WTP , tarif menjadi sebesar saat ini yaitu sebesar Rp.985,- per Rp.1.000,- perpenumpang- penumpang-per perjalanan. Prosentase perperjalanan. masyarakat yang mampu membayar sama c. Penurunan tarif berdasarkan load dengan atau lebih dari rata-rata tarif factor break even point tarif menjadi angkutan kota sekitar 48% dan yang Rp.800,- per penumpang- mampu membayar kurang dari rata-rata perperjalanan. tarif angkutan kota sekitar 52%. d. Pemberian subsidi kepada operator sebesar Rp.200,- perpenumpang-per 2. Berdasarkan analisis WTP (Willingness to perjalanan, sehingga tarif ditetapkan Pay), dapat dinyatakan bahwa rata-rata sebesar Rp.800,- per penumpang-per WTP masyarakat pengguna jasa angkutan perjalanan,- kota sebesar Rp.803,- per penumpang-per e. Rasionalisasi jumlah armada yang perjalanan. Rata-rata WTP ini lebih rendah beroperasi semula 1.079 armada 22,66% dari rata-rata tarif angkutan kota menjadi 685 armada.sehingga load yang berlaku saat ini sebesar Rp.985,- per factor break even point meningkat penumpang-per perjalanan. Prosentase semula rata-rata 51% menjadi 64%. massyarakat yang mau membayar sama dengan atau lebih dari rata-rata tarif angkutan kota sekitar 36% dan yang mau DAFTAR PUSTAKA membayar kurang dari rata-rata tarif angkutan kota sekitar 64%. Abbas Salim (1998), Manajemen Transportasi, Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Saran Jakarta; 1. Untuk meningkatkan prosentase jumlah Ade Syafruddin (1995), Study Evaluasi Jumlah masyarakat pengguna jasa angkutan kota Armada dan Tarif Angkutan Umum di DKI agar mampu dan mau menggunakan jasa Jakarta, ITB Bandung. angkutan kota (khususnya kelompok Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus captive users) dengan tingkat daya beli (2002), Kudus Dalam Angka 2002 ; yang terbatas sementara dilain pihak para operator angkutan kota juga mendapatkan Bambang Fitriyanto, Tesis Magister (1998), keuntungan yang wajar guna “Analisis tarif Toll Berdasarkan kesinambungan usaha, maka disarankan Willingness To Pay Dan Ability To Pay kepada Pemerintah Kabupaten Kudus (Cq. (Studi Kasus : Jalan Tol Seksi Cdi Kantor Perhubungan Dan Pariwisata Semarang” Program Transportasi ITB, Kabupaten Kudus) agar dapat mengambil Bandung ; kebijaksanaan dengan menurunkan tarif Bambang Pudjianto (2002), Bahan Kuliah sampai batas terendah yang terjangkau oleh Sistem Angkutan Umum dan Barang, PPs mayoritas masyarakat sebesar Rp.800 MTS Konsentrasi Transportasi UNDIP, meskipun bagi operator keuntungan yang Semarang wajar adalah Rp.1000 (BOK + 10% keuntungan). Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2002), Panduan Pengumpulan Data untuk 2. Upaya-upaya yang disarankan dapat Perencanaan Transportasi Perkotaan ; dilaksanakan oleh Pemerintah sebagai fasilitator antara lain : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1993), Undang Undang Republik Indonesia a. Penurunan tarif pada tingkat yang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu- wajar (BOK + 10%) sebesar Rp.1000,- lintas dan Angkutan Jalan beserta perpenumpang-perperjalanan. Peraturan pelaksananya, Yayasan Telapak, Jakarta; 87
  • 16. PILAR Vo. 12 Nomor 2, September 2003 : hal. 73 - 88 Edward, K. Morlok (1991), Pengantar Teknik Penghitungan Tarif Angkutan Kota di dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Kabupaten Kudus ; Erlangga, Jakarta; LPM ITB bekerjasama dengan Kelompok G. Bell-D.A. Blackledge-P. Bowen (1983), The Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi Economoc And Planning Of Transport, Jurusan Teknik Sipil-ITB (1997) Modul London ; Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan Umum ; Giannopoulus, G.A, (1989) Bus Planning and Operation in Urban Areas, A. Practical Sudjana (1996), Metoda Statistika, Penerbit Guide, Avebury, Gower Publishing Tarsito, Bandung; Company Ltd, England; Sugiantoro, And All, (2001), Teknik-Teknik Hasan S. Basri, (1998) Ekonomi Transportasi, Sampling, PT. Gramedia Pustaka Utama, Modl Kuliah STTD, Bekasi ; Jakarta ; Kantor Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Kudus (2002), Analisis Metode 88