Dalam bab ini memuat latar belakang mengapa kita lebih memilih masalah tersebut, kemudian terdapat rumusan maslah yang akan diteliti, tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang dirasakan apabila penelitian ini berhasil, dan hipotesis atau dugaan sementara.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk
dalam bidang perhutanan dan perkebunan. Di bidang perhutanan, Indonesia
memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Terbukti bahwa Indonesia sering
disebut sebagai paru-paru dunia, hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki
hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia dengan luas 133,7 juta hektar. Luas
tersebut meliputi 10 % dari total hutan tropis didunia, dan luas hutan di Indonesia
meliputi 52,3% dari luas seluruh wilayah Indonesia, data ini diambil dari Buku
Statistik Kehutanan Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemenhut pada tahun 2011
dan dipublikasi pada bulan Juli 2012.
Sayangnya, Indonesia kehilangan 51 km2
hutan setiap harinya. Pohon yang
sudah ditebang tersebut digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti
dalam pembuatan rumah, bahan baku pembuatan mebel, pembuatan kertas, dan
termasuk pembuatan tissue. Selain itu sering disalahgunakan dalam kegiatan
ilegal, seperti penebangan liar dan pembakaran hutan untuk membuka lahan.
Kemudian dikaitkan dengan masalah saat ini mengenai kebutuhan akan tissue
yang dalam pembuatannya menghabiskan minimal 1 pohon berumur 6 tahun
hanya untuk menghasilkan 2 pack tissue atau 40 sheet tissue (kaskus.us, diunduh
September 2014).
Tissue merupakan salah satu benda yang paling sering digunakan oleh
manusia. Tissue memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu untuk menyeka
keringat dan untuk kebutuhan toilet. Bahan baku untuk membuat tissue adalah
kayu dari pohon-pohon dihutan. Tanpa kita sadari, penggunaan tissue tersebut
sudah menghabiskan banyak sumber daya alam. Ditambah lagi, apabila
penggunaan tissue tersebut berlebihan maka akan menambah kerusakan pada
1
2. 2
alam. Menebang 1 pohon untuk pembuatan 2 pack tissue sama dengan membunuh
2 orang, karena 1 pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari. 1 orang bernafas
memerlukan 0,5 kg oksigen perhari, jadi 1 pohon dapat menghidupi 2 orang.
(unikbaca.com, diunduh November 2014).
Selain memiliki kegunaan, efek samping penggunaan tissue adalah bersifat
karsinogenik bagi tubuh dan sulit untuk diuraikan oleh tanah.
Berkaitan dengan hal tersebut, bila ditinjau dari bidang lain yaitu bidang
perkebunan masih ada pemanfaatan dari hasil perkebunan yang belum maksimal,
yaitu pada perkebunan jeruk. Pemanfaatan bagian buah jeruk itu sendiri belum
maksimal, baru berkisar pada buah dan biji. Sedangkan dari bagian jeruk itu
masih ada yang belum dimanfaatkan, yaitu bagian kulitnya. Dihubungkan dengan
konservasi bidang perhutanan yang memanfaatkan hutan secara berlebihan yang
dapat menyebabkan habisnya sumber daya tersebut, contohnya pada pemanfaatan
hasil hutan untuk industri tissue yang menyebabkan berkurangnya sumber daya
hutan tidak dalam jumlah kecil.
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki produktivitas
tinggi dalam bidang perkebunan, meliputi penghasil rempah-rempah, sayur-mayur
maupun buah-buahan. Hal ini terbukti di Indonesia banyak terdapat berbagai
macam jenis buah-buahan endemik yang tidak ditemukan di negara lain. Salah
satunya adalah jeruk Pamelo atau jeruk Bali, yang merupakan jeruk asli
Indonesia. Saat ini jeruk Bali memiliki nilai jual yang tinggi di pasar
internasional, hanya saja masih jarang petani yang menanam jenis ini.
Produksi jeruk Bali masih rendah, hanya sekitar 5 % dari total produksi
jeruk yang mencapai 2,2 juta ton (industri.bisnis.com, diunduh Desember 2014).
Meskipun begitu, bangsa Indonesia belum dapat memaksimalkan pemanfaatan
tanaman jeruk dengan baik. Kebanyakan masyarakat hanya memanfaatkan buah,
biji, dan daun dari tanaman jeruk tersebut dan belum dapat memanfaatkan bagian-
bagian tanaman jeruk secara keseluruhan. Padahal masih banyak bagian dari
tanaman jeruk yang dapat dimanfaatkan.
3. 3
Selain itu, dari segi konsumsi pun Indonesia masih mengandalkan impor
jeruk dari negara lain. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (2010), pada tahun
2010 Indonesia menempati urutan kedua di ASEAN sebagai pengimpor jeruk
terbesar setelah Malaysia. Sedangkan Indonesia hanya mengekspor sebesar 415
ton pada tahun 2010.
Di wilayah tempat tinggal penulis sendiri yaitu di daerah Kabupaten
Majalengka, produksi jeruk siam atau keprok cukup melimpah. Terutama di
daerah Kecamatan Palasah, produksi jeruk siam pada tahun 2013 mencapai
432,10 ton (Dinas Pertanian Kab.Majalengka: 2013). Hasil survey awal kepada
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, ternyata Majalengka
dalam satu tahun dapat memproduksi hingga 520,20 ton jeruk siam dengan luas
tanam sekitar 192,77 Ha. Satu buah jeruk siam memiliki rata-rata memiliki berat
kotor/bruto 130 gram, dan berat bersih/neto sekitar 86 gram (video-pro-koshak.ru,
diunduh Desember 2014). Apabila dikonversikan, berat kulit jeruk dalam satu
buah jeruk sekitar 44 gram. Berarti, Majalengka menghasilkan sekitar 176,1 ton
limbah kulit jeruk dari total produksi 520,20 ton jeruk setiap tahunnya (Dinas
Pertanian Kab. Majalengka: 2013) dan limbah tersebut belum dapat diolah secara
efektif hingga saat ini.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa apabila rakyat
Indonesia mengkonsumsi dalam jumlah yang besar otomatis limbah kulit jeruknya
pun akan banyak pula. Maka dari itu, penulis termotivasi untuk membuat tissue
dari bahan baku yang awalnya menggunakan pohon yang mengandung selulosa
diganti dengan kulit jeruk yang juga memiliki selulosa. Penelitian ini dengan judul
“Pemanfaatan Limbah Kulit Jeruk sebagai Bahan Pembuatan Tissue”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas, maka kami merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Mengapa kulit jeruk dapat dijadikan bahan baku alternatif dalam pembuatan
tissue ?
4. 4
2. Bagaimana cara membuat tissue dari bahan baku limbah kulit jeruk ?
3. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari penggunaan tissue yang berlebihan ?
4. Apa saja yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari
penggunaan tissue ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis bahan baku alternatif yang dapat digunakan untuk
membuat tissue.
2. Untuk memaksimalkan pemanfaatan limbah kulit jeruk agar bernilai
ekonomis dan tidak terbuang sia-sia.
3. Untuk memotivasi pelajar lain dalam berinovasi menciptakan hal baru.
4. Untuk menambah manfaat bagi penggunanya sendiri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi
peneliti. Manfaat dari hasil penelitian ini diantaranya adalah:
1. Bagi peneliti menambah pengetahuan dan inovasi baru dari penelitian yang
diperoleh serta menambah pengalaman, terutama dalam keikutsertaan lomba
karya tulis ilmiah.
2. Bagi siswa menambah wawasan, terutama mengenai bahan-bahan kimia
berbahaya yang terdapat pada tissue.
3. Bagi masyarakat, memberikan peluang usaha baru.
4. Mengurangi kerusakan lingkungan.
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut limbah kulit jeruk dapat dibuat menjadi tissue.