Dokumen tersebut membahas tentang akhlak dan tasawuf dalam Islam. Terdapat definisi akhlak menurut para ahli, jenis-jenis akhlak kepada Allah SWT dan makhluk, serta pengertian dan unsur-unsur tasawuf seperti maqam, ahwal, dan pergeserannya menjadi tarekat. Dokumen ini juga membahas hubungan antara akhlak dan tasawuf.
4. Dengan demikian
“akhlak” dalam Islam
adalah yang
menentukan batas
antara yang baik dan
buruk , antara terpuji dan
tercela
5. 1. Akhlak kepada Allah SWT
a. Tauhid
b. Taqwa
c. Tawakkal
d. Taqarrub
e. Taubat
6. 2. Akhlak terhadap makhluk
Akhlak pada manusia, terdiri dari :
a. Akhlak terhadap diri sendiri
b. Akhlak terhadap keluarga/
orang lain
c. Akhlak dalam kehidupan
masyarakat dan bernegara
d. Akhlak pada alam lingkungan
8. Pengertian Tasawuf
Istilah tasawuf berasal dari kata sufi =
suci
● Tasawuf adalah penyucian hati dan
menjaganya tidak cedera agar dapat
menuju hubungan yang harmonis antara
manusia dengan Tuhannya.
9. ● Ilmu tasawuf ialah ilmu yang menjelaskan
tata cara pengembangan rohani manusia
dalam rangka usaha dan mendekatkan diri
kepada Allah.
● Pola dasar tasawuf adalah kedisiplinan
beribadah, konsentrasi tujuan hidup menuju
Allah, dan upaya membebaskan diri dari
keterikatan mutlak pada kehidupan duniawi.
10. Munculnya aliran Tasawuf dalam Islam para ahli berbeda
pendapat, ada yang mengatakan Tasawuf muncul sesudah
umat Islam mempunyai kontak atau hubungan dengan
filsafat Yunani, agama Katholik, Kristen, Hindu, dan
Budha. Itu sebabnya ada yang beranggapan bahwa aliran
Tasawuf lahir dari pengaruh luar Islam. Oleh karena
Itu pendapat ini masih terjadi pro dan kontra.
11. Teori-teori mengenai aliran Tasawuf:
Faktor Eksternal:
1. Falsafat mistik Pythagoras berpendapat untuk memperoleh hidup senang di
dalam samawi, manusia harus membersihkan ruh dengan meninggakan hidup
materi, yaitu zuhud, dan pergi berkontemplasi.
2. Falsafat emanasi Plotinus berpendapat bahwa ruh berasal dari Tuhan dan akan
kembali kepada Tuhan, untuk dapat kembali ke tempat asalnya harus terlebih
dahulu dibersihkan.
3. Ajaran Budha dengan faham nirwananya. Untuk mencapai nirwana, orang harus
menunggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplasi.
4. Ajaran Hindu juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan
mendekati Tuhan untuk mencapai persatuan Atman dengan Brahman.
5. Ajaran Nasrani tentang rahib-rahib yang mengasingkan diri dari kehidupan dunia.
12. FAKTOR INTERNAL
● Dalam ajaran agama Islam sendiri ditemukan ayat-ayat
Tertentu yang membawa pada paham Tasawuf. Demikian
juga perilaku nabi Muhammad saw. Berkembangnya
Tasawuf dalam dunia Islam adalah karena ajaran Islam
Memberi tempat bagi pengembangan sifat-sifat yang baik
Seperti orang-orang yang bertaubat atas segala dosa,
berperilaku wara’, hidup zuhud, fakir, shabar, tawakkal, dan
ridha atas segala apa yang diberikan Allah kepada kita
Dalam kehidupan ini.
13. ● Landasan dasar utama Tasawuf adalah Al-
Qur’an dan Hadis.
● Tasawuf diperbolehkan asal tidak menyalahi
Al-Qur’an dan hadis.
● Tujuan Tasawuf adalah mendekatkan diri
kepada Allah melalui penyucian diri dan
amaliyah-amaliyah Islam.
Landasan Teologis Tasawuf dalam
Islam
14. Beberapa ayat untuk menyucikan diri (tazkiyah al-nafs) diantaranya:
“Sungguh, bahagialah orang yang menyucikan jiwanya” (Q.S.
Asy-syam 91:9)
“Hai jiwayang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan
hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam
jama’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surgaKu”
(Q.S. Al Fajr: 28-30)
Atau ayat yang memerintahkan untuk berserah diri kepada Allah,
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku,
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada
sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada) Allah” (Q.S. Al An’am:162)
15. Ayat yang menghubungkan cinta “hubb-Mahabbah”
manusia dengan Tuhannya.
“Adapun orang-orang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah” (Q.S. Al-Baqarah, 2:165)
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah akan
mengasihi kamu dan mengampuni dosa-
dosamu, Allah maha pengampun lagi maha
penyayang” (Q.S. Al’Imran, 3:31)
“Allah ridha kepada mereka dan merekapun
ridha kepada Allah, itulah keberuntungan yang
paling besar” (Q.S. Al-Maidah, 5: 119)
16. ● Perilaku hidup Rasulullah, seperti amanah,
shiddiq, fatanah, tabligh, dsb., merupakan bentuk
praktis dari cara hidup seorang sufi.
● Dasar tasawuf dapat dikatakan mensucikan diri
dari dosa, mencari ridha Tuhan, selalu dalam
kefakiran atau zuhd, memenuhi hati dengan
cinta/mahabbah dan menghias diri dengan akhlak
mulia.
17. Fungsi tasawuf dalam hidup
menjadikan manusia berkepribadian yang
shalih dan berperilaku baik dan mulia,
serta ibadahnya berkualitas.
Mereka yang masuk dalam sebah tarekat
atau aliran tasawuf diharuskan mengisi
kesehariannya untuk hidup sederhana,
jujur, istiqamah dan tawadhu, serta sifat-
sifat keshalehan lainnya.
18. Maqam bentuk jamak = Maqamat
• Disiplin keruhanian yang diperoleh melalui usaha – usaha
tertentu.
•Ahwal jama’ dari kata hal : sikap rohaniah yang
dianugerahkan kepada manusia, tanpa diusahakan olehnya.
•Ensiklopedia Islam, maqam = tingkatan suasana kerohanian
yang ditunjukkan oleh seorang sufi (tasawuf) berupa
usaha-usaha tertentu agar berada sedekat mungkin dengan
Allah SWT, dan bukan hasil usaha manusia.
•Al-Qusyairi, maqam = hasil upaya si pencari, sedang hal =
keadaan-keadaan yang datang sendiri ke dalam hati,
dengan artian diberikan oleh Allah SWT.
19. ●Perbedaan antara istilah hal “keadaan” dan maqam
“kedudukan”. Yakni perbedaan antara bagaimana dan
dimana. Keadaan (hal) berarti sesuatu yang dapat
dirasakan, keadaan rohani yang tentunya tidak
langgeng. Sedangkan (maqam) hanya dapat digapai
dengan jalan usaha.
20. Tingkatan Maqamat
1. Harun Nasution.
2. Abu Bakr al-Kalabadi.
3. Abu Nasr al-Sarraj al-Tusi.
4. Abu Hamid al-Ghazali.
5. Abu al-Qasim Abd al-Karim al-Qusyairi
25. Al-Ittihad
Al-Ittihad adalah satu tingkatan dalam tasawuf
dimana seorang sufi telah merasa dirinya
bersatu dengan Tuhan. Suatu tingkatan dimana
yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi
satu. Persatuan wujud dengan Tuhan ini
mengambil tempat yang dinamakan al-hulul
(monisme) yang akhirnya menyatu dengan
Tuhan (wahdat al-wujud)
26. • Ahwal adalah bentuk jama’ dari ‘hal’ ,
“keadaan”.
• ‘Hal’ = situasi kejiwaan yang diperoleh
seseorang sebagai karunia Allah SWT, dan
bukan hasil usaha manusia.
• ‘Hal’ merupakan manifestasi pencapaian
maqam, Makin tinggi maqam yang dicapai
seorang sufi makin tinggi ‘hal’ yang ia
peroleh.
28. TASAWUF MODERN/NEOSUFISME
● Dalam kehidupan modern, Tasawuf menjadi obat yang
mengatasi kritis kerohanian manusia modern yang
telah lepas dari pusat dirinya. Dengan Tasawuf akan
memberikan petunjuk bagi manusia dan menyikapi
kehidupan ini.
● Selain itu Tasawuf dalam kehidupan modern sangat
bermanfaat dan menjadikan hidup lebih bermakna , ada
arahan yang jelas, dan menyelamatkan manusia dari
kemaksiatan.
29. HUBUNGAN TASAWUF DENGAN AKHLAK
Kata “Tasawuf” dengan kata “akhlak” jika
disatukan, akan terbentuk sebuah frase, yaitu
tasawuf akhlaki. yang memiliki makna
membersihkan tingkah laku atau saling
membersihkan tingkah laku.
Sistem pembinaan akhlak
1. Takhalli
2. Tahalli
3. Tajalli