SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
Download to read offline
BAB II

                GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN



2.1.   Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1. Sejarah Singkat PT. Arun LNG

       Mobil Oil Inc telah menemukan sumur pertama cadangan gas alam

disebuah desa kecil bernama Arun di kecamatan Syamtalira pada tahun 1971.

Sumur yang merupakan salah satu sumber gas terbesar di dunia ini berlokasi lebih

kurang ±30 km disebelah timur Lhokseumawe, NAD. Bertitik tolak pada

penemuan tersebut, maka nama desa tersebut diabadikan sebagai nama kilang gas

alam cair yang telah dikenal di dunia internasional dan merupakan pabrik

penghasil gas alam cair di dunia, yaitu PT. Arun. LNG.

       Gas Arun diperkirakan memiliki cadangan gas yang dapat mensuplai 6

train plant LNG untuk 20 tahun. Kemampuan ini membuat Pertamina dan Mobil

Oil Indonesia Inc, mulai mengembangkan program produksi, pencairan,

pengiriman dan penjualan LNG dari lapangan gas Arun, dan dengan

menggunakan sistem perusahaan persero, perusahaan tersebut memiliki sistem

pembagian saham operasi sebagai berikut:

a. Pertamina                                       : 55 %

b. Mobil Oil Indonesia                             : 30 %

c. Japan Indonesia LNG Company ( JILCO )           : 15 %




                                                         Universitas Sumatera Utara
Dengan perjanjian semua asset yang dimiliki PT. Arun LNG adalah

merupakan milik Pertamina.

        Kilang LNG Arun meliputi daerah seluas 271 ha, terletak di daerah Blang

Lancang–Lhokseumawe dan berjarak 30 km dari ladang gas Arun di Lhoksukon.

Ladang gas alam ini terletak di daerah blok B, cadangan gas alam yang berada di

Arun tersebut terdapat di celah – celah batu kapur pada kedalaman 2.882 m

dengan luas area 18,5 x 5 km2, dengan ketebalan kandungan 150 m, sedangkan

tekanannya sebesar 499 kg/cm2 dengan suhu 177 oC. Cadangan gas alam yang

terkandung di dalam reservoir ini diperkirakan sebanyak 18 trilliun ft3, gas alam

tersebut akan diproses atau dialirkan pada enam train pencairan gas alam, tetapi

dengan kondisi kandungan gas alam sekarang ini yang semakin menipis PT Arun

LNG hanya mengoprasikan empat train. Dengan luas area 92,5 km2, PT. Arun

LNG membagi empat bagian stasiun pengumpul dengan luas masing - masing

stasiun pengumpul lebih kurang 6 ha, dengan ditambah fasilitas pengontrol dan

bangunan lainnya yang disebut dengan Point A. Melalui dua buah train yang

dipasang pada stasiun pengumpul ( cluster ) yang dialirkan ke sentral pemipaan,

baru kemudian dialirkan ke proses pencairan gas alam pada point B ( LNG Plant ).

Setiap train pada setiap cluster terdiri dari :

-   Fin-fan Collers

-   Penukar kalor gas ke gas

-   Tiga tingkat drum pemisah

-   Dua unit pompa kondensat




                                                        Universitas Sumatera Utara
-   Kompresor injeksi ulang ( satu buah pada Cluster 2 dan dua buah pada Cluster

    3) dan kapasitas dari setiap cluster itu sendiri adalah 600 MMSCFD (maks

    750 MMSCFD) yang akan menghasilkan 556 MMSCFD gas ditambah 37.100

    BPD kondensat.



2.1.2. Pembangunan Kilang Arun.

       Kilang Arun berada di daerah seluas 92,5 km2 yang dibagi menjadi empat

stasiun pengumpul dengan luas masing – masing 6 ha. Hingga saat ini PT. Arun

sudah memiliki enam buah train pencairan gas alam dan sekarang ini tinggal

empat train yang beroprasi, dengan produksi 38.000 m3/hari LNG pada 100 %

kapasitas design. Namun demikian dengan beberapa modifikasi dari plant site dan

plant test, kapasitas setiap train menjadi sekitar 115 –117 %. Keenam train ini

dibangun secara bertahap. Tahapan pembangunan dan awal operasi masing –

masing train dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Arun Project I.

       Proyek ini meliputi pembangunan train 1,2 dan 3 yang dibangun oleh

kontraktor utama Becthel Inc. yang dimulai awal tahun 1974 dan selesai akhir

tahun 1978. Pengapalan LNG pertama proyek ini dilakukan tanggal 4 Oktober

1978 dengan tujuan Jepang bagian barat.

b. Arun Project II.

       Proyek ini merupakan pengembangan dari Arun Project I yang meliputi

pembangunan train 4 dan 5 yang dilakukan oleh kontraktor utama Chiyoda

Chemical Engineering Corp. bekerja sama dengan Mitsubishi Corp dan PT. Purna




                                                        Universitas Sumatera Utara
Bina Indonesia. Proyek mulai dikonstruksi awal bulan Febuari 1982 dan selesai

akhir 1983. Bulan Desember 1983 dilakukan pengapalan pertama ke Jepang di

bagian barat.

c. Arun Project III.

       Proyek ini juga pengembangan dari proyek – proyek Arun sebelumnya.

Proyek ini membangun train 6 yang dilakukan kontraktor utama JGC Corp, yang

dimulai awal November 1984 dan selesai November 1986. Proyek ini merupakan

realisasi kontrak jual dengan Korea Selatan. Tanggal 21 Oktober 1986 dilakukan

pengapalan pertama LNG ke Korea Selatan.



2.1.3. Orientasi LNG Plant Site.

       PT. Arun NGL hingga saat ini mempunyai empat buah train pencairan gas

alam yang masih aktif, dengan kapasitas produksi 38.000 m3/hari LNG yang

dilengkapi unit – unit pemisah gas dan kondensat, pemurnian gas dan kondensat,

pemurnian gas, penggudangan dan dibantu oleh unit–unit penunjang lainnya.

       Pada masing – masing train pencairan gas alam tersebut mengolah 282

MMSCFD gas untuk menghasilkan 9.500 m3/hari LNG pada 100 % kapasitas

desain. Namun demikian dengan beberapa modifikasi dari plant site dan plant

test, maka masing – masing train mampu beroperasi atau mampu menghasilkan

rata – rata pada kapasitas 115 % - 135 %. Dengan luas area pabrik 271 ha, yang

dilengkapi dengan dua buah dermaga pemuatan LNG untuk kapasitas kapal 9500

DWT pengapalan LNG, serta dermaga tersebut dibuat dengan kedalaman 14 m

dari permukaan air laut, pengukuran dilakukan pada saat air laut surut, agar dapat




                                                         Universitas Sumatera Utara
dimasuki oleh kapal LNG ataupun kapal LPG. Sedangkan untuk kondensat

dilengkapi dengan dua buah sarana pemuatan yaitu dengan :

-   Single Point Mooring ( SPM ) untuk kapasitas 40.000 – 280.000 DWT.

-   Multi Buoy Mooring ( MBM ) untuk kapasitas kapal 30.000 – 100.000 DWT.

       Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai

ekonomis tinggi, sangat strategis dan memberikan konstribusi yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, apabila dari sudut pandang perekonomian maka akan

meningkatkan income pendapatan negara, apabila dilihat dari sudut pandang

sosial maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan yang paling

berkembang hingga saat ini adalah perkembangan tekhnologi canggih yang

sebagian besar menggunakan energi dari bahan bakar minyak dan gas.

       Teknologi canggih atau modern mempunyai peranan yang sangat penting

dalam perkembangan suatu industri. Setiap industri tidak dapat menghasilkan

suatu produk yang maksimal tanpa didukung dengan peralatan yang canggih.

Meskipun setiap industri telah berusaha untuk menghasilkan produk yang baik,

akan tetapi tetap saja mempunyai kendala dalam mengoperasikan suatu mesin

produksi, ini dapat terjadi karena faktor alam, faktor bahan yang digunakan

maupun faktor manusia itu sendiri.

       LNG merupakan alternatif energi yang mempunyai prospek cukup baik

dewasa ini, karena hasil dari pembakarannya memiliki efek polusi yang relatif

sangat kecil bila dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, polusi yang terjadi

tersebut tentunya kurang menguntungkan, baik bagi kehidupan manusia maupun

makhluk hidup lainnya, yaitu dapat mengganggu kesehatan dan merusak




                                                        Universitas Sumatera Utara
ekosistem lainnya, karena pencemaran lingkungan yang ditimbulkannya, efisiensi

pembakaran gas cukup tinggi serta mudah di kontrol karena pada gas tidak

terdapat fraksi berat.

       Saat ini Indonesia memiliki 2 kilang LNG, yaitu masing-masing 8 train di

Bontang Kalimantan yang dikenal dengan PT Badak, dan 6 train di Arun

Lhokseumawe (Aceh Utara) yang dikenal dengan PT Arun, dan tidak menutup

kemungkinan akan ditemukannya lagi reservoir-reservoir gas alam atau reservoir

minyak bumi yang baru ditempat-tempat atau daerah-daerah lainnya yang

berpotensi diIndonesia, seperti misalnya baru-baru ini telah ditemukannya ladang

gas alam di kepulauan Natuna, walaupun sekarang ini pembangunannya masih

dalam tahap perencanaan.




2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

       Kilang Arun pada awal operasinya hanya memproduksi LNG yang

mengandung komponen dominan Metana (CH4), Etana (C2H6), Propana (C3H8)

dan Butana (C4H10) sedangkan fraksi berat lainnya diolah untuk menghasilkan

kondensat.

       Sebagai langkah perluasan produksi dan pengembangan usaha, PT. Arun

melakukan diversifikasi produk dengan memanfaatkan unsur – unsur Propana

(C3H8) dan Butan (C4H10) yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai jual kondensat, unsur tersebut dikenal dengan nama

LPG yang merupakan hasil penggabungan dari kedua unsur propan dan butan.




                                                        Universitas Sumatera Utara
Sehingga diharapkan dapat menambah hasil devisa negara dan memaksimalkan

sisa hasil proses produksi di samping produksi utama.

       Kemudian dilakukan studi dan penelitian terhadap kilang dan komposisi

gas alam, agar diversifikasi produk yang dilakukan tidak mengganggu mutu dan

jumlah produksi LNG serta suplai media pendingin untuk kilang. Dengan hasil

penelitian yang positif maka dibuatlah Master Plant, yaitu pembangunan kilang

LPG yang disponsori oleh Pertamina dan para investor asing sekaligus konsumen

yang berasal dari negara Jepang pada tanggal 15 Juli 1986.

       Pembangunan kilang LPG dimulai pada tanggal 24 Febuari 1987

berdasarkan kontrak yang telah disepakati Pertamina dengan JGC, sebagai

kontraktor utama di bawah supervisi PLLP (Pertamina LNG-LPG Project) dan

pembangunannya tepat berdampingan dengan kilang LNG yang sudah ada.

Pembangunan dilakukan dengan 3 tahap, Pembangunan pertama dimulai akhir

Febuari 1987 dan selesai bulan Juni 1988. tahap kedua selesai bulan Oktober 1988

dan tahap ketiga selesai pada bulan Desember 1988. pengapalan pertama produk

LPG dilakukan pada tanggal 2 Agustus 1988 ke negara tujuan Jepang. Sejak tahun

1996 LPG tidak diproduksi lagi akibat minimnya pasokan gas dan alasan

ekonomis lainnya.




                                                         Universitas Sumatera Utara
2.3.     Struktur Organisasi

         Sistem organisasi PT. Arun pada saat ini masih dalam perubahan yaitu

proses restrukturisasi organisasi melalui Work Process Reengineering. Pada saat

ini PT. Arun melaksanakan kegiatan program perubahan terhadap oraganisasi

yang lama dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait seperti Cambridge

Management Consulting, konsultan yang ditunjuk PT.Arun, Change Management

Team, anggota manajemen PT. Arun (Manager and Superintendent), Task Force.

        Perubahan yang dilakukan tersebut saat ini memasuki fase pemeliharaan dan

pemantapan. Sebelum organisasi baru dikembangkan mereka menetapkan prinsip-

prinsip pengembangan organisasi baru. Pengembangan organisasi baru tersebut

bertujuan untuk penyederhanaan proses kerja.

        Pimpinan tertinggi organisasi PT. Arun adalah President Director (PD)

yang berkantor di Jakarta. Sedangkan PT. Arun plant site dipimpin oleh seorang

Vice President Director (VPD). VPD PT. Arun melapor kepada PD. VPD PT.

Arun membawahi tiga divisi :

        1. Production Division (Divisi I)

        2. Plant Operation Support Division (Divisi II)

        3. Service and Development Division (Divisi III)

       Dan membawahi tiga bagian yaitu :

        1. CIT (Continous Improvement Team)

        2. Bagian Public Relations

        3. Bagian Finance and Accounting




                                                           Universitas Sumatera Utara
Sementara General Auditor secara struktur organisasi bertanggung jawab

langsung ke President Director di Jakarta, tetapi karena General Auditor yang

berkantor di plant site maka secara tidak langsung General Auditor tetap secara

pelaporan dan pengawasan di bawah Vice President Director (VPD).

Bentuk struktur organisasi perusahaan dapat dilihat dalam Gambar 2.1.

a. Production Division

       Tugas utama divisi production adalah mengolah gas alam menjadi gas

alam cair (LNG) serta merencanakan produk LNG dan kondensat, menyimpan

LNG dan kondensat, mengapalkan ke tujuan serta mencegah terjadinya kerugian

perusahaan. Divisi ini membawahi empat bagian yaitu:

     1. Bagian LNG/ NSO Process.

     2. Bagian Utilities.

     3. Bagian Storage / Loading & Shipping.

     4. Bagian Fire and Safety Healty Enviromental.

b. Plant Operation Support Division

       Divisi ini mengemban tugas utama untuk pemeliharaan sarana dan

prasarana kerja yang terkait dengan pemrosesan gas alam menjadi gas alam cair

(LNG) dan kehidupan keluarga di perumahan perusahaan (Community). Divisi ini

membawahi empat bagian, yaitu:

     1. Bagian Maintenance Support.

     2. Bagian Plant Area Maintenance.

     3. Bagian Technical and Engineering Services.

     4. Bagian Supply Chain.




                                                       Universitas Sumatera Utara
c. Service and Development Division

       Divisi ini mengemban tugas utama untuk memberikan pelayanan dalam

bidang kepegawaian, fasilitas, sarana dan prasarana kerja. Divisi ini bertugas

untuk mendukung pelaksanaan tugas divisi lain dengan menyediakan sumber daya

yang diperlukan. Divisi ini membawahi tiga bagian, yaitu:

     1. Bagian HR.

     2. Bagian Facilities Service.

     3. Bagian Legal Affairs.

d. Public Relation Section

       Bagian ini bertugas menangani hal-hal yang berhubungan dengan

kepentingan masyarakat. Bagian ini mengkomunikasikan kebijakan dan kegiatan

PT. Arun kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik. Bagian ini juga

menangani tamu-tamu perusahaan yang berkunjung ke PT. Arun LNG..

e. Finance and Accounting Section

       Bagian ini bertugas menangani administrasi keuangan perusahaan seperti

membayar invoice, gaji pegawai, bonus dan tunjangan-tunjangan. Seksi ini juga

menangani pembayaran pajak perusahaan dan pegawai. Pajak pegawai dipotong

langsung dari gaji bulanan. Bagian ini juga bertugas membuat laporan keuangan

setiap bulan dan pada akhir tahun.




                                                        Universitas Sumatera Utara
f. Continous Improvement Section

       Continous Improvement Team Section ini melakukan evaluasi terhadap

perubahan organisasi dan melakukan pengembangan organisasi perusahaan pada

masa yang akan datang. Berdasarkan kriteria atau standart yang telah ditetapkan

oleh manajemen puncak untuk masa yang akan datang.

g. General Audit Section

       Bagian ini bertanggung jawab untuk memeriksa aliran keuangan dan

kewajaran pemakaian setiap asset atau harta benda milik perusahaan yang dipakai

untuk keperluan proses kilang maupun keperluan administrasi di kantor PT. Arun

LNG.




2.4. Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab

a. Divisi Production

       Tugas utama divisi Production adalah untuk mengelola gas alam menjadi

gas alam cair (LNG) merencanakan produk LNG dan kondensat, menyimpan

LNG dan kondensate, pengapalan LNG dan mengekspor kenegara tujuan. Divisi

ini membawahi lima bagian yaitu :

a. Bagian LNG Proses

b. Bagian Utilities and Storage and Loading

c. Bagian NSO and Laboratory

d. Bagian Fire and Environmental Health Service

e. Bagian Marine




                                                       Universitas Sumatera Utara
b. Divisi Plant Operation Support

       Divisi ini bertanggung jawab melakukan pemeliharaan sarana dan

prasarana kerja yang terkait dengan pemrosesan gas alam cair (LNG), divisi ini

membawahi enam bagian, yaitu :

a. Bagian Maintenance Planning and Reability.

b. Bagian Plant Area Maintenance.

c. Bagian Procurement

d. Bagian Information Technologi (IT)

e. Bagian Technical and Engineering Services

f. Bagian Maintenance Shop, meliputi bagian Automotive and Heavy Equipment

c. Divisi Service and Development

       Divisi ini mempunyai tugas utama untuk memberikan pelayanan dalam

bidang kepegawaian, fasilitas, sarana dan prasarana kerja. Divisi ini bertugas

mendukung pelaksanaan tugas divisi lain dengan menyediakan sumber daya yang

diperlukan.

       Divisi ini membawahi lima bagian yaitu :

1. Bagian Security service.

2. Bagian Facilities service.

3. Bagian HRD.

4. Bagian Medical and Occupation Health (OH)

5. Bagian Legal Affairs.




                                                      Universitas Sumatera Utara
d. Bagian Public Relations

       Bagian ini bertugas menangani hal-hal yang berhubungan dengan

kepentingan masyarakat, Bagian ini mengkomunikasi kebijakan dan kegiatan PT.

Arun LNG kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik. bagian ini

juga menangani tamu-tamu perusahaan yang berkunjung ke PT. Arun LNG.

e. Bagian Finance and Accounting

       Bagian ini bertugas menangani Administrasi keuangan perusahaan seperti

membayar invoce, gaji pegawai, bonus, tunjangan-tunjangan. bagian ini juga

menangani pembayaran pajak pegawai perusahaan. Pajak pegawai dipotong

langsung dari gaji bulanan, seksi ini juga membuat laporan keuangan setiap bulan

dan pada akhir tahun.

f. Continous Improvement Section

       Continous Improvement Team Section ini melakukan evaluasi terhadap

perubahan organisasi dan melakukan pengembangan organisasi perusahaan pada

masa yang akan datang. Berdasarkan kriteria atau standart yang telah ditetapkan

oleh manajemen puncak untuk masa yang akan datang.

g. Bagian General Auditor

       Bagian ini bertanggung jawab dalam pengendalian keuangan didalam

perusahaan. serta menunjukkan tiap instalasi peralatan pada proses secara detail.




                                                         Universitas Sumatera Utara
2.5.      Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.5.1. Tenaga Kerja

          PT. Arun LNG mempunyai visi untuk menjadi perusahaan pengolahan

LNG kelas dunia. Untuk menyelaraskan visinya PT. Arun LNG mempekerjakan

tenaga-tenaga profesional yang telah mengalami seleksi terlebih dahulu.          PT.

Arun LNG memiliki pegawai sebanyak 603 karyawan dengan 574 orang pekerja

dan 29 dalam masa pra-pensiun. Karyawan laki-laki sebanyak 569 orang dan

karyawan perempuan sebanyak 34 orang.              Pada PT. Arun LNG ini juga

memperkerjakan tenaga asing yang berasal dari Amerika, namun akibat adanya

restrukturisasi maka perusahaan mengandalkan pada pekerja lokal dengan kualitas

kerja yang dapat diandalkan .




2.5.2. Jam kerja

          Waktu kerja bagi karyawan diatur di dalam Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) antara perusahaan PT. Arun LNG dengan Serikat Pekerja PT. Arun LNG

(SP-PTA) yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Jam kerja yang teratur akan ditetapkan dimasing-masing tempat pekerjaan

       sesuai dengan keperluan operasi setempat. Jam kerja dikantor dan di pabrik

       meliputi maksimum 8 jam kerja sehari atau maksimum 40 jam seminggu. Jam

       kerja tersebut tidak termasuk waktu makan siang dan istirahat.




                                                             Universitas Sumatera Utara
2. Jadwal waktu kerja:

    a. Plantsite dan di Medan:

      Senin s/d Kamis       : Jam 07.00 – 12.00

                             Jam 12.00 – 13.15 ( Istirahat)

                             Jam 13.15 – 16.15

      Jum’at                : Jam 07.00 – 11.45

                             Jam 11.45– 14.00 ( Istirahat)

                             Jam 14.00 – 17.15

    b. Jakarta

      Senin s/d Kamis       : Jam 07.00 – 12.00

                             Jam 12.00 – 12.30 ( Istirahat)

                             Jam 12.30– 15.30

      Jum’at                : Jam 07.00 – 12.00

                             Jam 12.00– 13.30 ( Istirahat)

                             Jam 13.30 – 15.30

    c. Karyawan Shift

      Shift pagi (I)        : 07.00 – 15.00 WIB

      Shift siang (II)      : 15.00 – 23.00 WIB

      Shift malam (III)     : 23.00 – 07.00 WIB




                                                        Universitas Sumatera Utara
Istirahat makan diberikan secara bergiliran, setengah jam setelah

masing-masing bekerja selama 4 jam terus-menerus. Dimana penetapan gilirannya

diatur oleh supervisor masing-masing bagian, sehingga dengan demikian proses

tetap berlangsung.



2.6.   Sistem Pengupahan dan Fasilitas

Strategi penggupahan perusahaan bertujuan untuk memberikan upah yang

menarik guna memacu pekerja untuk bekerja sebagaimana yang diharapkan .

Sistem upah diatur disusun secara atraktif dan dengan skala gaji yang dapat

menggambarkan perbandingan upah pekerja golongan terbawah dengan pekerja

golongan tertinggi dalam batas yang wajar.

       Pembayaran upah dilakukan setiap akhir bulan setelah pekerja

memberikan jasa kepada perusahaan. Adapun besarnya upah yang diberikan adala

sebagai berikut:


1. Gaji Pokok

                     Jumlah jam kerja x upah (Berdasarkan Golongan)
   Gaji Pokok 
                                           30

2. Tunjangan Jabatan

   Tunjangan Jabatan = 6% x Upah Pokok
3. Tunjangan Radiasi Keppres No. 48 tahun 1995

   Radiologi = 100.000 / bulan

   Teknisi = 70.000 / bulan




                                                         Universitas Sumatera Utara
4. Tarif Kerja Lembur

   Pekerja dengan golongan 7 keatas tidak dibayarkan upah lembur karena

   tanggung jawab atas jabatannya.

   -   Apabila kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal

       Jam Kerja Lembur Pertama              = 1,5 x Upah perjam*

       Jam Kerja Lembur Sesudahnya           = 2 x Upah perjam*

       Upah perjam*                          = 1 / 173 x Upah Sebulan

   -   Apabila kerja lembur pada hari istirahat mingguan dan atau hari libur

       resmi:

       Jam Kerja Lembur Pertama sampai kedelapan              = 2 x upah perjam

       Jam Kerja Lembur kesembilan dan seterusnya             = 3 x upah perjam


Adapun fasilitas – fasilitas lainnya yang diberikan adalah:

a. Fasilitas Istirahat Tahunan

   -   Biaya Istirahat Tahunan

       Pekerja dengan masa kerja 14 tahun = 125 % x upah pokok

       Pekerja dengan masa kerja 15 tahun = 175 % x upah pokok

   -   Transportasi

       Bagi semua pekerja yang lokasi kerjanya di Lhokseumawe disediakan

       fasilitas pesawat perusahaan p.p atau uang transportasi taxi yang besarnya

       mendekati tarif taxi (travel) umum.




                                                              Universitas Sumatera Utara
b. Kesehatan

   Pemeliharaan kesehatan pada rumah sakit baik diperusahaan maupun diluar

   perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.1. dibawah ini:

                          Tabel 2.1. Fasilitas Kesehatan

                      Golongan Upah             Kelas Rumah Sakit
                             1–6                            II
                           7 keatas                          I
                      Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG




2.7.    Proses Produksi

2.7.1. Standar Mutu Bahan /Produk

        LNG adalah singkatan dari Liquified Natural Gas yang artinya adalah gas

alam yang dicairkan. Seperti yang diketahui bahwa PT. Arun LNG adalah suatu

perusahaan    yang   mengolah         LNG,       disamping         menghasilkan     Kondensat

(Condensate) sebagai produk sampingan.

        Adapun komposisi dari produk kilang gas PT. Arun LNG adalah sebagai

berikut :

Liquified Natural Gas (LNG)

        LNG mempunyai komposisi paling dominan adalah methane (CH4) serta

sedikit ethana (C2H6). Typical komposisi LNG yang dihasilkan PT. Arun LNG

dapat dilihat pada Tabel 2.2. dibawah ini:




                                                                       Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Komposisi LNG

                      Komposisi                                      % Mol
              N2 (Nitrogen)                                          0,957
              CH4 (Metana)                                           70,747
              CO2 (Karbon Dioksida)                                  22,369
              C2H6 (Etana)                                            3,666
              C3H8 (Propana)                                          1,183
              i-C4H10 (Iso-Butana)                                    0,277
              n-C4H10 (Normal-Butana)                                0,322
              i- C5H12 (Iso-Pentana)                                  0,149
              n-C5H12 (Normal-Pentana)                                0,091
              nC6+                                                    0,239
              Total                                                    100
             Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG



       Untuk mencairkan gas alam ini dilakukan dengan proses pendinginan

dengan ekspansi pada temperature yang sangat rendah sekali yang disebut sebagai

Criyogenic Temperature yaitu -160o C pada tekanan atmosfir.

       Gas alam pada kondisi tersebut diatas akan berubah menjadi cairan dengan

perbandingan volume 630 : 1, yang artinya apabila 630 cuft gas alam tersebut

dicairkan, maka akan mengasilkan 1 cuft gas alam cair. Jadi tujuan pencairan gas

alam ini adalah untuk mempertinggi efisiensi penyimpanan dan pengangkutan

(transportasi) dari negara penghasil ke negara konsumen.


Kondensat

       Selain menghasilkan LNG, PT Arun LNG juga menghasilkan kondensat

sebagai produk samping yang merupakan fraksi-fraksi hidrokarbon berat yang

terikut bersama-sama gas alam dari sumber ladang gas Arun. Kondensat yang

diproduksi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu mempunyai RVP

13 Psia max, pada temperatur 100oF (37,8 oC) dan SG 0,75 (52 oAPI). Adapun




                                                                         Universitas Sumatera Utara
Komposisi kondensat yang diproduksi PT Arun LNG dapat dilihat pada Table 2.3.

di bawah ini :

                             Tabel 2.3. Komposisi Kondensat

                 Komposisi                 % Mol            % Volume        % Berat
          C2 (Etana)                         0,294              0,190         0,100
          C3 (propana)                       0,445              0,296         0,223
          Total C4 (Butana)                 17,223              13,331       11,373
          Total C5 (Pentana)                21,997              19,376       18,032
          Total C6+                         60,041              66,807       70,271
          Total                               100                100           100
        Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG

       Produk kondensat umumnya diekspor ke negara-negara seperti : Jepang,

Singapura, Amerika, Australia, Perancis dan Selandia Baru. Di negara-negara

tersebut, kondensat digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia yang

berguna sebagai penghasil polimer, plastik, pelarut dan sebagainya atau dapat juga

diolah kembali pada kilang minyak untuk dijadikan bahan bakar minyak.




Liquified Petroleum Gas (LPG)

       LPG adalah gas dari hasil destilasi Crude Oil yang dicairkan dan

merupakan hasil sampingan dari hasil proses fraksinasi minyak bumi, dimana

sebelumnya fraksi-fraksi hidrokarbon ringan ini hanya dibakar di flare. Tetapi

dengan adanya diversifikasi energi, maka gas ini bermanfaat sebagi salah satu

sumber energi.




                                                                         Universitas Sumatera Utara
Adapun secara umum LPG dapat diperoleh dari dua sumber :

a. Dari sumber gas alam (Gas Field)

b. Dari hasil sampingan kilang minyak (Petroleum Refinery)

          Khususnya LPG yang dihasilkan oleh kilang Arun tergolong berasal dari

sumber gas alam. Adapun komposisi LPG yang dihasilkan terdiri atas dua macam

yaitu :

1. LPG propana dengan typical komposisi :

    C2          : 2 % max

    C3          : 96 % min                  RVP maksimum 200 Psi / 100O F

    C4          : 2.5 % max

2. LPG butana dengan typical komposisi :

    C3          : 3 % max

    C4          : 96 % min                  RVP maksimum 70 Psi / 100o F

    iC5         :1%

          Sebenarnya masih ada jenis LPG yang lain, yang disebut dengan LPG

Mixed, yaitu merupakan campuran LPG propana dan butana dengan komposisi

tertentu, tetapi jenis ini tidak diproduksi oleh kilang LPG Arun. Saat ini sejak

tahun 1996 LPG tidak diproduksi lagi melihat faktor kurangnya ketersediaan

bahan baku dan alasan ekonomis lainnya.




                                                        Universitas Sumatera Utara
Bahan Yang Digunakan

       PT. Arun LNG memproduksi gas alam cair (LNG). Dalam produksi gas

alam cair bahan-bahan yang digunakan meliputi tiga bagian, yaitu :

2.7.2.1. Bahan Baku

       Yang dimaksud bahan baku yaitu bahan yang digunakan dalam suatu

produk dimana komponen-komponennya jelas terlihat pada produk tersebut. Pada

pengolahan gas alam menjadi LNG mempunyai bahan baku utama yaitu gas alam

yang berasal dari Point A di Lhoksukon yang dieksplorasi oleh Exxon Mobil dan

gas alam yang di ambil dari NSO (North Sumatera Offshore) yang diambil dari

laut yang dikelola oleh PT. Arun LNG. Adapun komposisi gas dari masing-

masing sumber adalah sebagai berikut:

a. Gas alam dari Point A Lhoksukon.

            Tabel 2.4. Komposisi gas alam dari sumur Lhoksukon

                    Komponen                             Arun (% mol)
                   Heksana plus                              0.242
                      Nitrogen                               0.516
                      Metana                                74.233
                  Carbondioksida                            16.932
                       Etana                                 5.058
                  Hidrogen Sulfida                          80 ppm
                        Propana                                1.702
                      Iso-Butana                               0.398
                       N-Butana                                0.498
                      Iso-Pentana                              0.231
                       N-Pentana                               0.150
             Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG




                                                                       Universitas Sumatera Utara
b. Gas alam dari NSO

                    Tabel 2.5. Komposisi gas alam dari NSO

                      Komponen                           NSO (% mol)
                     Heksana plus                              0.119
                        Nitrogen                               0.959
                         Metana                                69.870
                   Carbondioksida                              25.004
                          Etana                                2.903
                  Hidrogen Sulfida                             0.039
                        Propana                                0.719
                      Iso-Butana                               0.125
                       N-Butana                                0.125
                      Iso-Pentana                              0.084
                       N-Pentana                               0.054
            Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG



2.7.2.2. Bahan Tambahan

       Yang dimaksud dengan bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan

dalam pembuatan suatu produk dimana komponennya merupakan bagian dari

produk akhir fungsinya meningkatkan mutu produk. Pada pengolahan gas LNG

ini bahan tambahan yang digunakan sebagai additive boleh dikatakan tidak ada

karena produk gas yang diharapkan benar-benar diasumsikan murni dari zat-zat

yang tidak diperlukan sesuai dengan standar komposisi yang telah ditentukan.




                                                                        Universitas Sumatera Utara
2.7.2.3.   Bahan Penolong

        Yang dimaksud dengan bahan penolong yaitu bahan yang ditambahkan

dalam produk yang berguna dalam rangka memeperlancar proses produksi bahan

ini bukan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan penolong digunakan dalam

pengolahan gas oleh PT. Arun LNG antara lain:

a.   Karbon Aktif

     Merkuri dalam jumlah kecil bereaksi dengan sulfur dan membentuk mercuri

     sulfide yang diardsorbsi kedalam karbon aktif. Fungsi dari senyawa ini

     adalah untuk memisahkan mercuri yang menyebabkan terjadinya korosi

     dalam tubing dan dalam pipa alumunium.

b.   Pottasium Carbonate (KCO3)

     Fungsi untuk menyerap CO2 dan H2S yang terdapat dalam feed gas.

c.   Larutan DEA(DiEthanolAmine)

     Fungsi untuk menyerap CO2 dan H20 kurang dari 100 ppm

d.   Pottasium Methafanadate

     Fungsi mencegah korosi pada lapisan baja

e.   Sea Water (air laut)

     Fungsi : mendinginkan propana dan semua semua aliran panas dari mesin-

     mesin exchanger terhadap LNG.

f.   Chlorine.

     Fungsi : untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran laut, seperti ganggang

     laut dsb, dari sea water intake yang digunakan dalam proses pendinginan.




                                                        Universitas Sumatera Utara
2.8. Uraian Proses

         Cadangan gas diladang gas Arun terbukti memasok enam train LNG,

dimana ladang gas Arun memiliki empat kelompok daerah produksi (cluster).

Adapun proses pengolahan gas adalah sebagi berikut :

A. Stasiun Pengumpul (Cluster) di Point A

         Pada setiap cluster terdapat dua buah train pemisah dimana gas alam dapat

dipisahkan menjadi gas dan kondensat. Kondensat dan gas dari tiap clusrer ini

dialirkan ke sentral pemipaan. Kemudian kondensat dan gas ini dialirkan ke

pabrik pencairan gas alam (Point B). Setiap train di tiap cluster memiliki beberapa

perlengkapan, seperti ; fin fan cooler, heat exchanger, 3 tingkat drum pemisah, 2

unit pompa kondensat dan reinjection compressor. Kapasitas setiap cluster adalah

600 MMSCFD (max 750 MMSCFD), yang menghasilkan 556 MMSCFD gas

ditambah dengan 37.100 barrel per hari kondesat.

         Gas dari reservoir akan mampu mengalir ke kepala sumur (well head)

yang disebut christmas tree dengan tekanan 499 kg/cm2 dan temperatur 177K

sedangkan sebelum mencapai xmas tree, tekanan gas tersebut turun menjadi 254

kg/cm2 dan suhu 150 oC. Setelah melalui xmas tree tekanan dan temperatur akan

turun menjadi 240 kg/cm2 dan temperatur 143 oC. gas pada kondisi tersebut,

sebelum dialirkan ke satu unit fin fan cooler untuk proses pendinginan terlebih

dahulu dilewatkan pada sebuah kontrol valve yang berfungsi mengekspansi gas

sehingga tekanannya menjadi 141 kg/cm2 selanjutnya diikuti dengan penurunan

temperatur menjadi 132o C. setelah melalui fin - fan temperaturnya turun menjadi

54 oC.




                                                          Universitas Sumatera Utara
Outlet fin-fan kemudian dialirkan lagi ke bagian tube dari suatu heat

exchanger, untuk memanaskan gas yang keluar dari drum pemisah tingkat

pertama, sekaligus untuk mendinginkan gas itu sendiri menjadi sekitar 48o C

dengan tekanan konstan 141 kg/cm2. Selanjutnya gas melalui sebuah proses

kontrol valve untuk mengatur tekanan dalam separator. Setelah melalui kontrol

valve tersebut, tekanan dan temperatur turun lagi menjadi 82 kg dan temperatur 25
o
    C. Pada kondisi operasi tersebut, fraksi berat yang telah mencapai titik embunnya

akan berubah menjadi cairan, sedangkan fraksi yang belum mencapai titik

embunnya akan tetap sebagai gas. Dengan demikian telah terjadi pemisahan

secara kasar antara fraksi ringan dan fraksi berat (gas dan kondensat). Gas yang

telah tepisah dari fraksi berat akan mengalir dari puncak drum pemisah tingkat

pertama dari gas to gas exchanger untuk proses pemanasan sampai suhu 47 oC.

Pada umumnya gas sampai suhu 47 oC inilah yang dialirkan ke pipeline kontrol

dengan menggunakan pipa 30 inch. Pipeline kontrol adalah manifold untuk

menerima produksi dari tiap cluster dan mengalirkannya ke point B. Sebagian gas

yang keluar dari gas to gas exchanger (250 MMSCFD max perkompressor

injection) diinjeksikan ke pinggiran reservoir untuk mempercepat habisnya fraksi

hidrokarbon berat yang terkandung dalam reservoir. Kondensat pada drum

pemisah tingkat pertama, akan turun ke drum pemisah tingkat kedua dan akan

dihisap oleh pompa sentrifugal        8 tingkat (canbarrel pump) guna menaikkan

tekanan sampai mencapai 94 kg/cm2, untuk dialirkan ke pipeline kontrol dengan

menggunakan pipa 12 inch yang berfungsi sebagai manifold untuk menerima

produksi dari tiap cluster dan dialirkan ke Point B.




                                                            Universitas Sumatera Utara
Air yang telah terpisah dari kondensat akan turun ke drum pemisah tingkat

tiga, dan kemudian dialirkan ke tempat penampungan untuk proses pemurnian.

Sedangkan gas dan kondesat dialirkan ke Point B dengan pemipaan terpisah,

yaitu:

1. Gas dialirkan melalui pipa 42 inch

2. Kondensat dialirkan melalui pipa 20 inch.

B. Proses Pengolahan Gas Alam

         Proses pengolahan gas alam yang dioperasikan pada kilang Arun terdiri

dari dua proses, yaitu :

Proses I, dilakukan pemisahan antara gas dan kondensat.

Proses II dan III, dilakukan pembersihan dari impuritis, hidrokarbon berat dan

    pencairan gas alam.

1. Proses I

         Proses I ini dibagi dalam beberapa unit, yaitu:

-   unit inlet facilities ( unit 15, 16, 17, 18, dan 19)

-   unit pemisahan gas dan kondensat (unit 20 A)

-   unit penstabilan kondensat unit 20B

-   unit feed booster compressor/kompresi ulang (unit 25)

-   unit refrigerant preparation (unit 50)

a. Inlet facilities

         Pengiriman gas dan kondensat dari ladang gas di Lhoksukon ke Point B

dilakukan terpisah, tujuannya untuk mencegah terjadinya pengendapan kondensat

dalam pipa yang berada di daerah rendah. Setelah gas sampai di point B , sebagian




                                                           Universitas Sumatera Utara
kecil dikirim ke PIM dan AAF untuk pembuatan pupuk, PT. KKA dan PT.

Humpuss Aromatic.

b. Pemisahan gas dan kondensat

       Unit ini terdiri dari empat buah drum pemisah (first stage flash drum),

yang beroperasi secara paralel, berfungsi untuk memisahkan gas yang akan

dialirkan ke unit pemurnian gas di proses II. Pemisahan disini berlangsung pada

tekanan tinggi yaitu pada 54,5 kg/cm2. Sebelum gas dan kondensat masuk ke

dalam drum pemisah, terlebih dahulu digabungkan menjadi satu pipa baru

kemudian dimasukkan ke bagian puncak drum melalui dua saluran pemasukan.

Campuran gas dan kondensat yang masuk ke dalam drum diarahkan ke splash

buffle, agar kondensat terpercik menjadi butiran halus, sehingga fraksi ringan

lebih mudah terlepas dari ikatan fraksi berat dan juga agar kandungan emulsi

dapat pecah. Seterusnya baik gas maupun kondensat akan mengalir melalui

demister pad. Demister pad berfungsi untuk menangkap butiran cairan (kabut)

yang terbawa oleh aliran gas, dan juga untuk menyaring lumpur dan memecahkan

emulsi, sedangkan gas akan keluar dari puncak tengah drum setelah melalui mist

eliminator, yaitu sebagai alat yang berfungsi sebagai perangkap kabut.

       Gas yang keluar dari puncak setiap drum akan dikumpulkan pada sebuah

pipa 36 inch dan dialirkan ke unit pencairan gas alam diproses II dan III.

Kondensat dari drum A dan B akan mengalir ke satu pemipaan sedangkan drum C

dan D dengan pemipaan tersendiri akan dialirkan ke effluent degassing out, yaitu

tempat pemisahan senyawa asam dan gas dari kandungan air dan airnya di drain

ke sewer.




                                                         Universitas Sumatera Utara
c. Proses penstabilan kondensat

       Kondensat dari stage flash drum dimasukkan ke second stage flash drum.

Di second stage flash drum ini terjadi pemisahan gas yang prinsipnya sama

dengan pada first stage flash drum, hanya tekanan operasinya lebih rendah. Gas

yang telah terpisah tersebut dari kompresor          dialirkan ke feed booster

compressor (unit 25) dan di teruskan ke proses II dan proses III.

       Sedangkan kondensat mengalir melalui bagian dasar drum dan selanjutnya

dialirkan ke menara stabilizer (C-2001) yang menggunakan sieve tray, tapi

sebelumnya masuk ke stabilizer feed/bottom exchanger. Disini sebagian

kondensat menguap sehingga umpan yang masuk ke kolom terdiri dari dua aliran.

Akibat gaya gravitasi, gas naik ke puncak kolom sedangkan cairan turun ke dasar

kolom. Cairan yang berada tray II dilewatkan melalui stabilizer side reboiler

untuk menguapkan fraksi ringan yang terbawa bersama cairan dari side reboiler

cairan dan uap dikembalikan lagi ke stabilizer. Uap akan mengalir ke atas dan

sisanya berupa cairan ditarik sebagai kondensat stabil. Sebelum disimpan,

kondensat stabil yang berada pada dasar kolom diturunkan temperaturnya menjadi

38oC dimana stabilizer berfungsi untuk menurunkan produk gas yang mendidih.

Untuk itu kondensat didinginkan berturut-turut di stabilizer side reboiler ke dasar

penukar kalor, pada fin fan cooler serta yang terakhir didinginkan pada pendingin

air laut sehingga temperatur kondensat menjadi 38 oC.

       Proses selanjutnya, kondensat dingin yang telah stabil ini dialirkan ke

tangki kondensat (f-2101) dimana hidrokarbon yang masih tersisa dibuang ke

atmosfer. Pada tangki ini kondensat digabung dengan aliran hidrokarbon yang




                                                          Universitas Sumatera Utara
lebih berat, kemudian dari unit 50 dikirim ke tangki penyimpanan kondensat. Gas

yang mencapai puncak stabilizer dikondensasikan oleh fin fan cooler lalu

dialirkan ke over head accumulator (D-2004). Cairan yang terbentuk dialirkan

kembali ke kolom sebagai refluks. Sementara gas yang tidak terkondensasi

bergabung dengan gas dari second stage flash drum dan dikirim ke feed booster

compressor (k-2501) untuk dinaikkan tekanannya sehingga sama dengan tekanan

gas dari first stage flash drum. Kemudian gas dengan tekanan 56 kg/cm2 ini

dikirim ke unit pemurnian gas untuk diproses lebih lanjut.

d. Feed booster compressor (unit 25)

       Gas yang berasal dari 20B masuk ke unit 25 dan akan dinaikkan

tekanannya agar dapat bergabung dengan gas yang berasal dari unit 20A yang

bertekanan lebih tinggi yaitu dari 15 kg/cm2 menjadi 57kg/cm2. Gas yang

mengalir dari unit 20B tersebut akan masuk ke D-2501 di bagian tengahnya.

Dimana di dalam D-2501 ini diharapkan fraksi berat yang mungkin terkandung

dalam gas ini akan terkondensasi.

Kemudian gas dari D-2501 dialirkan kedua arah yaitu menuju kompressor K-2501

dan K-2501B. Setelah gas dimampatkan dalam kedua kompressor tersebut yang

bertekanan sedikit lebih besar daripada tekanan yang berasal dari unit 20A,

sehingga dapat masuk ke aliran gas tersebut, maka gas yang berasal dari discharge

compressor tersebut mengalir bersama-sama dengan gas dari unit 20A menuju

unit pemurnian gas di unit 30.




                                                             Universitas Sumatera Utara
Bila jumlah gas yang masuk ke dalam kompresor tersebut kurang, maka

sebagian dari discharge dialirkan kembali ke section drum D-2501 melaui fin fan

cooler 2501 A/B untuk pendinginan.

e. Refrigerant preparation

       Unit ini terdiri dari unit 51 dan 52 yang merupakan 2 unit fraksinasi yang

sama. Dalam hal ini unit 51 dan 52 berfungsi untuk memisahkan bahan-bahan

yang diperoleh dari scrubb tower bottom train 1 sampai train 6. Masing-masing

unit mempunyai 3 buah kolom, yaitu :

1. De-Ethanizer column

2. De- Propanizer column

De- Butanizer column

       Kolom-kolom tersebut dilengkapi dengan tray jenis sieve, down comer,

sebagai media penunjang untuk proses destilasi. Disamping itu juga dilengkapi

dengan sarana-sarana penunjang lainnya, seperti steam reboiler, pompa refluks,

dan lain-lain. Sistem pendingin untuk mengkondensasi produksi hasil puncak

propana dan

butana dengan menggunakan satu unit             fin - fan, sedangkan untuk

mengkondensasi hasil puncak ethane dipakai sistem refrigerasi. Refrigerasi di

sini adalah dengan memakai propana sebagai pendingin yang disirkulasikan di

dalam loop tertutup. Untuk mendukung terjadinya siklus yang diharapkan dari

refrigeran tersebut, maka sistem ini ditunjang oleh satu unit compressor cooler,

dan condensor, drum accumulator, evaporator dan section drum untuk

compressor.




                                                        Universitas Sumatera Utara
Adapun feed yang diolah di unit ini berasal dari bottom scrubb tower pada

proses II dan Proses III. Setiap     unit mampu      mengolah    feed dari tiga

train(15.000 BPSD).

1) De-etahnizer system

       Feed dari bottom scrub tower setelah melalui tahap pendingin dan

pengontrol tekanan 34 kg/cm2, dialirkan ke de-ethanizer column dan dimasukkan

ke tray dan tekanannya dikontrol pada 31kg/cm2 sedangkan temperatur keluar dari

shell side reboiler di set 145 oC, serta temperatur di top column dijaga sekitar

-9o C. Dengan demikian diharapkan seluruh etana (C2H6) dengan pemanasan yang

cukup tinggi dari bawah akan menguap. Tetapi semakin banyak tray yang dilalui

uap ini akan mengakibatkan semakin turunnya temperatur, sehingga dengan

adanya penyiraman refluks seluruh fraksi yang lebih berat dari etana akan

mengkondensasi kembali. Hanya etana dan fraksi yang lebih ringan akan keluar

sebagai over head product.

       Over head product ini selanjutnya akan mengalir ke etahanizer sub cooler

(E-5X03), dimana akan terjadi pengkondensasian. Namun karena temperatur

paling rendah yang dapat dicapai pada sub cooler -36oC, maka tidak seluruh

overhead product dikondensasikan. Metana (CH4) tidak dapat dikondensasikan

setelah ditampung dalam reflux accumulator D-5X02, yang digunakan untuk

mengatur tekanan sebesar 31 kg/cm2. kelebihan metana tersebut kemudian

dialirkan melalui PV-5X03. Cairan yang keluar dari E-5X02 dan akan

dimanfaatkan sesuai dengan prioritasnya, yaitu sebagai refluks. MCR (Multi

Component Refrigerant) make-up dan reinjeksi.




                                                        Universitas Sumatera Utara
Adapun batas komposisi dari cairan yang ada pada refluks accumulator

D-5X02 tersebut adalah sebagai berikut :

-   CH4 : 22,63%

-   CO2 : 0.000%

-   C2H6 : 77,365 %

-   C3H8 : 0,005%

       Level di bottom C-5X01 dikontrol 60% secara normal, dan kelebihan level

ini akan dialirkan ke kolom de-propanizer. Bahan yang dialirkan ke kolom ini

sudah terbebas dari kandungan C2H6 dan yang lebih ringan.

2) De-Propanizer

       Feed yang akan diolah dalam kolom ini adalah yang berasal dari bottom

de-ethanizer. Feed ini dialirkan ke de-propanizer tray nomor 20. setelah masuk ke

dalam de-propanizer column. Feed ini mula-mula akan di flash, karena tekanan

dalam menara dikontrol 18 kg/cm2. Cairan yang tidak menguap akan turun ke

dasar menara, melalui downcomer. Dari bottom ini, sebagian cairan hidrokarbon

dialirkan ke de-propanizer reboiler untuk mengambil sejumlah panas yang

diperlukan untuk menguapkan fraksi C3 yang ada, dimana temperaturnya dijaga

kira-kira 138 oC.

       Fraksi C3 dan sebagian C4 dengan temperatur 138 oC akam menguap, dan

mengalir ke atas melalui tray yang bertingkat-tingkat (sieve tray) sampai ke

bagian puncak. Ke dalam bagian ini, dialirkan sejumlah refluks untuk menjaga

temperatur tetap konstan yaitu 53 o C.




                                                        Universitas Sumatera Utara
Over head product atau gas yang keluar dari puncak menara dialirkan ke

refluks accumulator melalui dua jalan, yaitu :

-   lewat fin - fan agar seluruh C3 dapat mencair

-   By pass atau tanpa melalui fin - fan untuk menjaga tekanan di reflux

    accumulator tetap 17 kg/cm2.

        Semua liquid yang dihasilkan pada fin - fan akan ditampung di reflukx

accumulator drum. Komposisi dari liquid tersebut adalah sebagai berikut :

-   C1 : 0,001%

-   C2 : 0,003%

-   C3 : 99,994%

-   i-C4 : 0,002%

        Sedangkan prioritas pengaliran dari liquid ini adalah sebagai berikut :

-   Refluks

-   Storage tank D-6201 (persediaan MCR)

-   Reinjeksi ke proses II dan proses III, sebagai HHV control.

-   Storage tank LPG 64

        Dengan kondisi operasi yang baik, akan diperoleh hasil puncak yang

murni, yaitu 99,9 % propana. Kondisi operasi di dalam kolom diatur sebagai

berikut :

-   Tekanan : 17,2 kg/cm2

-   Temperatur top : 53 OC

-   Temperatur outlet reboiler : 135 OC




                                                           Universitas Sumatera Utara
3) De-Butanizer

          Feed untuk de-butanizer berasal dari outlet de-propanizer bottom, yang

dialirkan ke tray nomor 15. Di dalam kolom ini, feed akan menguap karena

tekanan diatur sekitar 6 kg/cm2.Sedangkan hidrokarbon yang tidak dapat menguap

akan turun ke tray selanjutnya sampai ke bagian bottom. Dari bottom ini sebagian

cairan dialirkan ke sebuah reboiler untuk mengambil sejumlah panas dari steam

yang dialirkan ke bagian tube side, dimana temperatur outletnya dikontrol kira-

kira 103 oC dengan mengatur flow dari steam.

          Fraksi yang paling ringan pada feed ini (butana paling berat) akan keluar

dari puncak menara dalam bentuk gas. Sebagian gas ini akan mengalir melalui fan

sistem. Diharapkan setelah melewati pendingin, seluruh butana akan berubah fasa

dari gas ke cair. Cairan tersebut ditampung di reflux accumulator drum untuk

butana.

          Sebagian kecil dari gas over head product butana akan mengalir tanpa

melalui fin - fan menuju reflux accumulator untuk mengatur tekanan sebesar 5,6

kg/cm2. Komposisi yang baik dari cairan hidrokarbon pada reflux accumulator

adalah sebagai berikut :

-   Propana         : 0,015 %

-   I – butana      : 33,207 %

-   n- Butana       : 66,689 %

-   I – Pentana     : 0,090%




                                                           Universitas Sumatera Utara
Seluruh cairan hidrokarbon yang ditampung pada reflux accumulator ini

akan dialirkan sesuai dengan prioritasnya, yaitu :

a. Sebagai refluks

b. Reinjeksi ke MHE (Maint Heat Exchanger) proses II dan proses III, sebagai

    NHV control.

c. Ke storage tank LPG unit 64.

       Adapun kondisi operasi dalam kolom ini diatur sebagai berikut :

-   Tekanan operasi : 6 kg/cm2

-   Temperatur top : 57 oC

-   Temperatur outlet reboiler : 110 oC

       Dengan kondisi demikian, maka hasil puncaknya akan menjadi murni,

yaitu 99,0 % iso butana dan normal butana. Produksi bottom-nya akan dialirkan

ke suatu peralatan pendingin (E-5X01) yang menggunakan air laut sebagai media

pendingin. Kemudian dialirkan bersama-sama kelebihan butana ke produksi

kondensat unit 20B.

       Adapun media pendingin pada exchanger yang ada di unit 50 ini dipakai

propana dalam suatu sistem tertutup. Sistem refrigerasi yang digunakan adalah :

a) Penguapan cairan pendingin akan memerlukan kalori yang akan diambil dari

    fluida yang akan didinginkan.

b) Titik didih media pendingin akan turun, bila tekanan diturunkan, sehingga

    pertukaran panas terjadi pada suhu yang rendah.

c) Waktu pengembunan kembali uap media pendingin akan melepaskan

    sejumlah kalori yang diambil dari media pendingin terserbut.




                                                         Universitas Sumatera Utara
d) Titik embun dapat diturunkan dengan menaikkan tekanan. Dengan demikian

   air laut dapat dimanfaatkan untuk mengkondensasi gas-gas C3.

       Propana liquid setelah mendinginkan E-5X03, E-5X11 dan E-5X04

berubah menjadi uap dan dimasukkan ke D-5X01 yang bertekanan 15,8 Psia.

Sebagian gas akan mengkondensasi sedangkan yang tidak terkondensasi akan

dialirkan ke K-5X01 untuk          dikompres. Kemudian gas ini didingikan oleh

exchanger E-5105 A dan B dimasukkan ke D-5X04 yang bertekanan 202 Psia

dan suhu 105oC. Kemudian gas tersebut masuk ke D-5X01 dan mengalami

ekspansi dengan menurunkan tekanannya yang cukup besar sehungga suhunya

akan menurun. Akibatnya propana akan mengkondensasi dan dialirkan kembali ke

exchanger-exchanger untuk digunakan sebagai pendingin kembali.

2. Proses II dan III

       Tugas dari proses II dan III ini merupakan proses pemurnian gas / Gas

treating unit (unit 30) dan proses pencairan gas / Liquefaction unit (unit 40).

a. Proses Pemurnian Gas (unit 30)

       Gas alam yang terpisah dari kondensat harus dibersihkan terlebih dahulu

dari senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan sebelum gas

dicairkan. Senyawa-senyawa tersebut seperti karbon dioksida (CO2), hidrogen

sulfida (H2S) dan merkuri ( Hg) dan air karena dapat mengganggu dan merusak

peralatan pada proses pencairan.

       Karbondioksida dan hidrogen sulfida dipisahkan dalam sebuah unit yang

mengandung potassium karbonat dan dietanol amina (DEA). Apabila CO2 dan

H2S tidak dihilangkan maka akan menyebabkan penyumbatan pada pipa-pipa




                                                            Universitas Sumatera Utara
karena senyawa ini sangat mudah membeku pada suhu rendah dan bersifat

korosif.

       Merkuri dapat merusak peralatan-peralatan yang terbuat dari aluminium

yang digunakan di pabrik yang beroperasi pada suhu rendah. Pemisahan merkuri

ini dilakukan dengan penyerapan di dalam merkuri absorber. Alat ini terdiri dari

bed karbon yang diaktifkan oleh belerang sebagai media penyerap.

       Feed gas dari puncak feed gas knock out drum dipanaskan terlebih dahulu

di feed/lean carbonate exchanger, kemudian di kirim ke merkuri bed (D-3X07

A/B), dimana merkuri yang ada pada feed gas diserap oleh carbon aktif yang

mengandung sulfur dan membentuk merkuri sulfida. Feed gas yang meninggalkan

kolom merkuri bed dipanaskan lebih lanjut sebelum dimasukkan ke bagian bawah

carbonet absorber column (C-3X01). Pada kolom ini 97% CO2 dan H2S diserap

oleh larutan karbonat yang mengalir berlawanan arah dengan feed gas.

       Carbonate absorber ini merupakan kolom berisi pall rings yang

memberikan permukaan kontak yang lebih luas antara larutan karbonat dan gas.

Larutan karbonat panas dari carbonat regenerator column (C-3X03) dialirkan ke

carbonate absorber dalam dua aliran, yaitu 75% masuk ke dalam bagian tengah

kolom sedangkan 25% didinginkan dahulu di feed/lean carbonat exchanger

sebelum dimasukkan ke bagian atas kolom. Reaksi yang terjadi:

       Carbonate absorber

       K2CO3 + CO2 + H2O  2KHCO3

       K2CO3 + H2S       KHS + KHCO3




                                                        Universitas Sumatera Utara
Carbonate regenerator

       2KHCO3            K2CO3 + H2O + CO2

       KHCO3 + KHS + H2O                 K2CO3 + H2S + H2O

       Larutan karbonat yang kaya dengan CO2 dan H2S sesampai di dasar kolom

penyerap dialirkan ke carbonate regenerator untuk diregenerasi. Disini hampir

semua CO2 dan H2S dilepaskan dari larutan karbonat dan keluar melalui puncak

kolom, sementara cairan karbonat turun ke bagian bawah kolom. Larutan ini

selanjutnya diuapkan di carbonat reboiler regenerator (E-3X06). Dimana uap

yang terbentuk dikembalikan ke kolom, begitu juga cairan yang tidak menguap.

Cairan ini merupakan lean carbonate solution yang dikirim kembali ke carbonate

absorber. Feed gas yang keluar dari atas carbonater absorber didinginkan di fin -

fan cooler, sebelum dimasukkan ke DEA absorber (C-3X02). Di sini gas mengalir

ke atas kolom dan kontak dengan larutan DEA yang turun dari atas kolom

sehingga CO2 dan H2S yang masih tersisa pada feed gas menjadi kurang dari

100 ppm.

       Adapun reaksi yang terjadi pada DEA absorber adalah :

           2(C2H4OH)2NH + CO2 + H2O            (C2H4OH)2NH2 2CO3

                     DEA                              DEA carbonate

    (C2H4OH)2NH 2CO3 + H2O + CO2               2 (C2H4OH)2NH2 HCO3

                        DEA carbonate                   DEA bicarbonate




                                                        Universitas Sumatera Utara
Dalam reaksi dengan H2S

          2(C2H4OH)2NH + H2S             2 (C2H4OH)2NH2 2S

                                                DEA

           (C2H4OH)2NH2 2S + H2S            2 (C2H4OH)2NH2 HS

              DEA sulfida                       DEA Hidrogen sulfida

       Dalam DEA regenerator tejadi reaksi :

          2(C2H4OH)2NH2HCO3              2CO2 + 2H2O + 2(C2H4OH)2NH

          2(C2H4OH)2NH2HS               2H2S + 2(C2H4OH)2NH

        Sementara larutan DEA yang kaya dengan CO2 dan H2S terkumpul di

dasar kolom, gas yang keluar dari puncak DEA absorber didinginkan oleh fin - fan

cooler. Kemudian gas ini dimasukkan ke dalam wash tower (C-3X05) yang

bertindak sebagai pemisah dan mencegah terbawanya larutan        DEA ke dalam

aliran gas.

        Produk bawah wash tower dipompa kembali ke puncak menara untuk

disirkulasi, sementara gas murni dari menara pencuci ini dikirim ke unit 40 untuk

proses selanjutnya. Larutan DEA dari dasar absorber dipanaskan dahulu di

lean/rich exchanger (E-3X04), sebelum dikirim ke DEA regenerator column

untuk diregenerasi. Pada kolom ini CO2 dan H2S terlepas dari larutan DEA dan

keluar melalui bagian atas kolom sebagai overhead vapour. Larutan DEA

regenerator turun ke bagian bawah kolom dialirkan ke DEA regenerator reboiler

(E-3X-02) untuk dipanaskan. Uap yang terbentuk dikembalikan ke kolom

sedangkan cairan yang berlebih juga dikembalikan ke dasar kolom, seterusnya




                                                        Universitas Sumatera Utara
dipompa ke puncak DEA absorber untuk menyerap CO2 dan H2S yang terdapat

pada feed gas.

       Overhead dari DEA regenerator reboiler dialirkan kembali ke kolom

carbonate regerator dan selanjutnya dibuang ke atmosfer bersama-sama dengan

CO2 dan H2S dari kolom carbonate regenerator. Gas yang keluar dari regenerator

column didinginkan di fin - fan cooler kemudian dialirkan ke carbonate

regenerator accumulator, dimana CO2 dan H2S yang terpisah dibuang ke

atmosfir.

b. Sistem pencairan gas (unit 40)

       Gas umpan yang keluar dari sistem pemurnian yang telah bebas dari

impuritis, masuk proses pencairan meliputi Bagian yaitu :

-   Bagian pengeringan (dehydration section)

-   Bagian pemisahan (scrubbing section)

-   Bagian pendinginan dan pencairan (refrigerant dan liquefaction section)

(i) Bagian pengeringan (Dehydration Section)

       Seksi ini berfungsi untuk memisahkan uap air yang terbawa masuk ke

dalam bagian pemisahan dan pencairan karena dapat menimbulkan penyumbatan

pipa-pipa aliran gas-gas pada unit-unit yang beroperasi dengan temperatur rendah.

Selain itu mengakibatkan pecahya tubing-tubing di dalam main heat exchanger

(MHE).

       Proses adsorbsi berlangsung di dalam feed vapor driers yang terdiri dari

dua drum drier (A dan B) yang dipasang secara paralel dan beroperasi masing-

masing selama 8 jam secara bergantian. Dalam keadaan operasi normal jika pada




                                                            Universitas Sumatera Utara
8 jam pertama drier A dalam keadaan drying maka drier pada saat yang sama

diregenerasikan untuk mengaktifkan kembali molsieve yang telah menyerap air

selama 8 jam. Sebelumnya uap air dalam gas keluar dari feed vapour drier

(V-4X01 A/B) dan dianalisa oleh AR-4X04 jika gas umpan masih mengandung

air lebih besar dari 0,5 ppm, maka gas belum dapat dialirkan ke scrubbing section.

Namun bila kandungan air keluaran drier telah mengizinkan, gas dialiran ke

E-4X09 untuk didinginkan oleh propana cair sehingga –7 oC. Setelah pendinginan

gas masuk ke scrubb tower.

(ii) Bagian pemisahan (Scrubbing Section)

       Fungsi seksi ini adalah untuk memisahkan hidrokarbon berat yang terdapat

dalam gas umpan yang dapat menyebabkan penyumbatan tube-tube dalam MHE

yang beroperasi pada temperatur rendah.

       Feed gas dari seksi pengeringan terdiri dari campuran hidrokarbon yang

mempunyai titik didih yang berbeda, maka dalam scrubb tower ini dipakai prinsip

distilasi. Feed gas mula-mula didinginkan dalam feed medium propana exchanger

sebelum masuk ke scrubb tower, sehingga hidrokarbon berat akan terkondensasi

dan mengalir ke bottom tower. Selanjutnya feed gas dialirkan ke dalam scrubb

tower reboiler untuk menguapkan fraksi-fraksi ringan dengan media pemanas

steam. Cairan hidokarbon untuk menguapkan fraksi-fraksi ringan dengan media

pemanas steam. Cairan hidrokarbon berat akan tertinggal dalam bottom tower

dan   dialirkan ke refrigerant preparation unit untuk memperoleh etana dan

propana yang dibutuhkan dalam proses pencairan. Sedangkan fraksi ringan dan

komposisi dominan metana keluar dari puncak tower didinginkan dengan propana




                                                         Universitas Sumatera Utara
liquid pada kondenser sebelum dimasukkan dalam separator. Akibat pendinginan

maka propana dan etana yang terikut akan terkondensasi dan cairan ini sebagian

dikembalikan ke scrubb tower sebagai refluks dan sebagain lagi digunakan untuk

feed LPG, selama masih memenuhi spesifikasi. Feed gas yang keluar dari top

separator dialirkan ke separation unit di LPG untuk mengambil propana, yang

akan menjadi bahan untuk mendapatkan propana dan butana LPG. Kemudian

residu gas yang mengandung 97% metana dialirkan ke unit pencairan (MHE) juga

untuk keperluan penambahan komposisi MCR, jika perlu diambil disini.

(iii) Bagian pendinginan dan pencairan (refrigerant and liquefaction section)

       Fungsi dari unit ini adalah untuk mencairkan dan menurunkan tekanan gas

umpan sistem pendinginan pada unit dilakukan secara dua tahap yaitu :

a. Pendinginan pertama menggunakan propana refrigerant, dimana propana juga

   digunakan untuk mendinginkan MCR (Multi Component Refrigerant) sebagai

   bahan pendingin selanjutnya dan

b. Pendinginan terakhir dengan menggunakan MCR, dimana gas alam

   didinginkan hingga –163 oC dan sehingga terjadi perubahan fasa dari gas

   menjadi cair.

c. Komposisi dari MCR adalah sebagai berikut :

       - Nitrogen      2 % mol

       - Metana      40 % mol

       - Etana       49 % mol

       - Propana     9 % mol




                                                        Universitas Sumatera Utara
2.9. Mesin Dan Peralatan

2.9.1. Mesin Produksi

1. Feed Vapour Dryers V 4101A/B

   Fungsi : Memisahkan air dari feed gas.

   Detail-detail :

   Tekanan                           -   Disain             56.25 Kg/Cm2

                                     -   Operasionil        51.67 Kg/Cm2

   Temperatur                        -   Disain             3420C s/d 4.4 0C

                                     -   Operasionil

                                         (Dehydration)      210C

                                         (Reactivation)     3300C

   Diameter bagian luar              -                      11,6”(3505 mm)

   Tinggi (tangent to tangent)       -                      11”(3353 mm)

   Isolasi                           -                      31/2” (90 mm)



2. Dryer After Filter V 4102

   Fungsi : Memisahkan zat-zat padat dan debu molecular sieves dari dry natural

   gas feed ke scrub tower

   Detail-detail :

   Tekanan                           -   Disain             56.3 Kg/Cm2

                                     -   Operasionil        49.2 Kg/Cm2

   (Beda tertinggi)                  -   Disain               4.5 Kg/Cm2

                                     -   Operasional        1.05 Kg/Cm2




                                                          Universitas Sumatera Utara
Temperatur                         -   Disain             40C s/d 660C

                                      -   Operasionil        210C s/d 230C

   Diameter bagian luar               -                      3, 81/4 “(1123 mm)

   Tinggi (tangent to tangent)        -                           3,8” (1118 mm)

   Isolasi                            -                           31/2” (90 mm)

   Filter                             -   Tipe               1 AGB-4218-10739

3. Scrub Tower C 4101

   Fungsi : Memisahkan hidrokarbon-hidrokarbon berat dari gas alam sebelum

   mengalir ke bagian Liquefaction.

   Detail-detail :

   Tekanan                   -   Disain                      56.25 Kg/Cm2

                             -   Operasionil                 48.29 Kg/Cm2

   Temperatur                -   Disain                      -370C s/d 1770C

                             -   Operasionil atas            -9.40C

                                                 bawah       600C s/d 650C

   Diameter bagian luar      -                     atas        9”(2743 mm)

                             -                     bawah       3, 6” (1067 mm)

   Tinggi (tangent to tangent)                               54, 6” (16612 mm)

   Isolasi                   -   Atas                        3”     (76 mm)

                                                             Proteksi Dingin

                             -   Tengah                      2”     (50 mm)

                                                             Proteksi Dingin

                             -   Bawah                       11/2” (38 mm)




                                                           Universitas Sumatera Utara
Main Exchanger E 4118

   Fungsi : Mendinginkan dan mencairkan gas alam ke temperatur cryogenic. Ini

   memungkinkan LNG untuk disimpan dan dikapalkan, pada tekanan sedikit di

   atas atmosfir, dengan penguapan yang minimal.

   Detail-detail :

   Tekanan                    -   Shell side

                                        Disain                 4.23 Kg/Cm2 maks.

                                        Operasionil              2.3 Kg/Cm2

                              -   Feed Tube Side

                                        Disain                 56.25 Kg/Cm2 maks.

                                        Operasionil            47.03 Kg/Cm2

   Temperatur                 -   Shell Side

                                        Disain atas            -1500C

                                        Disain bawah             -330C

                              -   Feed Tube Side

                                        Disain atas dan bawah -320C s/d –1480C

   Tinggi keseluruhan (puncak ke dasar)        111,13/4”       (33877 mm)

   Tinggi bagian atas (tangent to tangent)       36,9”         (11201 mm)

   Diameter bagian atas                          5,83/4”       (1746 mm)

   Tinggi bagian bawah (tangent to tangent) 50,8 3/4”          (15462 mm)

   Diameter luar bagian bawah                    13,8 3/4”     (4185 mm)




                                                             Universitas Sumatera Utara
Kompressor-kompressor

   Propane Compressor Karbon dioksida 4101

   Fungsi : Mengkompressi uap-uap propane dari propane refrigeration system.

   Uap-uap diterima dalam tiga tingkat inlet terpisah dan dikompressikan ke satu

   outlet discharge gabungan.

   Detail – detail :

   Tekanan                           -   First Stage Suction      0.36 Kg/Cm2

                                     -   Second Stage Suction     2.66 Kg/Cm2
                                                                          0
   Temperatur                        -   First Stage Suction      -34         C
                                                                          0
                                     -   Second Stage Suction       -7        C
                                                                          0
                                     -   Disain Maksimum          177         C

   Kecepatan                         -   Rata-rata                4670 rpm

                                     -   Maksimum kontinyu        4904    rpm

                                     -   Kritis pertama           2303 rpm

                                     -   Kritis kedua             6071 rpm

                                     -   Maksimum                 21.2 Kg/Cm2

2.9.2. Peralatan

1. Drums

   Carbonate Regenerator OverHead Accumulator D 3104

   Fungsi : Memisahkan uap acid gas dan cairan yang terkondensasi dari produk

   overhead daripada carbonate regenerator.

   Detail-detail :

   Tekanan                           -   Disain             1.76 Kg/Cm2




                                                          Universitas Sumatera Utara
-   Operasionil     0.6 Kg/Cm2

  Temperatur                           -   Disain          1770C

                                       -   Operasionil     51.80C

  Diameter bagian dalam                -                   11, 6” (3505 mm)

  Tinggi (tangent to tangent)          -                     9,6” (2896 mm)

  Isolasi                              -                   Tidak ada

2. Pompa

  Pompa Lean Carbonate Tegangan Tinggi G 3101 A/B/C

  Fungsi : Mensirkulasikan lean carbonate panas dari carbonate regenerator C

  3103 ke carbonate absorber C 3101. Pompa-pompa mengambil suction dari

  saluran discharge pompa-pompa booster G 3107A/B/C.

  Detail-detail :

  Pompa             - Pabrik pembuat                       UNITED

                    - Kapasitas        Rata-rata           950 M3/jam

                                       Normal              864 M3/jam

                                       Minimum             522 M3/jam

                    - Tekanan          Suction             5.46 Kg/Cm2

                                       Discharge           61.79 Kg/Cm2

                    - Temperatur       Disain              1490C

                                       Operasi normal      1180C

      Motor         - Pabrik pembuat                       MITSUBISHI

                    - Daya rata-rata                       2200 Kw

                    - Volts / Phase / Cycles               4000/3/50 Hz




                                                         Universitas Sumatera Utara
- Rpm                                     3000

3. Filters

    a. Filter Carbonate V 3101

        Fungsi : Memisahkan zat-zat padat dari larutan lean carbonate.

        Detail-detail :

        Tekanan                              - Disain            15.75 Kg/Cm2

                                             - Operasionil       11.0 Kg/Cm2

        Temperatur                           - Disai                  1770 C

                                             - Operasionil            1220 C

        Diameter bagian luar                 -                           1,8”

        Tinggi (tangent to tangent)          - 3’10”(1171mm)

    b. Filter DEA V 3102

        Fungsi : Memisahkan zat-zat padat dari larutan DEA.

        Detail-detail :

        Tekanan                              - Disain         79.4 Kg/Cm2

                                             - Operasionil 61.5 Kg/Cm2

        Temperatur                           - Disain1           500 C

                                             - Operasionil       1750 C

                                             - Tipe           Depth type cartridge

                                             - Bahan                     Nylon

                                             - Jumlah                    12

                                             - Daya serap partikel       5 mikron




                                                         Universitas Sumatera Utara
4. Sump Pembuatan Larutan

   a. Carbonate Sumps F 3101 dan V 6301

      Fungsi F 3101: Menerima buangan dari sistem unit.

      Fungsi V 6301: Dimana larutan potassium karbonat dibuat sesuai dengan

      kadar yang diperlukan.

      Detail-detail :

      Lebar                                8’2”                     11’6”

      Panjang                              19’6”                    27’11”

      Kedalaman                            9’0”                     9’0”

      Temperatur disain                    1490 C Maksimum          1490 Maks

   b. DEA Sumps Flexyble Manufacturing System 3103 dan V 6302

      Fungsi F 3103: Menerima kelebihan larutan dan buangan dari sistem unit.

      Fungsi V 6302 : Dimana larutan DEA dibuat sesuai dengan kadar yang

      diperlukan. Sump ini terletak di bagian utilities (unit 63)

      Detail-detail :

                                           F 3101                   V 6301

      Lebar                                4’1”                     5’11”

      Panjang                              8’2”                     11’6”

      Kedalaman                            9’0”                     9’0”

      Temperatur disain                    51.70 C Maksimum         51.70 Maks




                                                          Universitas Sumatera Utara
2.10. Automotive

      Dalam persediaan material yang ada merupakan material yang sifatnya

sering digunakan, seperti saringan udara, saringan minyak, dll. Untuk

mendapatkan material yang sifatnya seringdigunakan maka PT. Arun melakukan

pembelian material yang sebelumnya dilakukan tender terlebih dahulu.

      Seiring dengan mulai menipisnya persediaan bahan baku LNG yang

mengakibatkan terhentinya 2 train, juga membuat seluruh departemen sangant

kritis dalam menangani Budget yang diberikan oleh Produsen. Begiti juga pada

bagian automotive, alat yang sudah rusak atau sudah tua dan memerlukan

perawatan yang kritis juga dituntun untuk melakukan pemeliaharaan dengan

efisiensi.

      Dengan observasi kelapangan maka penulis melihat bahwa PT. Arun tidak

konsisten dengan komitmen yang telah dibuat, misalnya dengan timbulnya suatu

prioritas terhadap lamanya proses pemesanan. Misalnya untuk bagian automotive

yang merupakan bagian pabrik seperti alat transportasi.

         Adapun peralatan- peralatan yang termasuk bagian Automotive adalah

sebagai berikut:

1. Mercedes benz

2. Toyota

3. Mitsubishi

4. Dithatshu

5. Honda

6. Chevrolet




                                                          Universitas Sumatera Utara
2.11. Heavy Equipment

      Alat berat merupakan faktor penting di dalam PT. Arun, terutama proyek-

proyek kontruksi dengan skala yang besar. Tujuannya penggunaan alat-alat berat

tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakannya sehingga hasil yang

diharapkan tercapai dengan mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

      Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat

yang digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai

merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat

yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar.

       Adapun peralatan- peralatan yang termasuk Heavy Equipment adalah

sebagai berikut:

   1. Buldozer

       Dozer merupakan traktor yang dipasangkan Blade di bagian depannya.

   Blade berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada

   didepannya. Seperti pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan

   100 m, pembuatan jalan baru dan menyebarkan material.




                                  Gambar 2.2. Buldozer




                                                          Universitas Sumatera Utara
2. Crane

   Crane merupakan alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek

kontruksi. Cara kerja adalah dengan mengakat mateial yang akan dipindahkan,

memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material di tempat

yang didinginkan.




                            Gambar 2.3. Crane

3. Excavator

   Excavator merupakan alat penggali yang mempunyai alat penggeraknya

dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan

memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Pemilhan alat

tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu.




                                                     Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Excavator

4. Scraper

   Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengangkut dan

menaburkan tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan

sebagai alat pengangkut untuk jarak yang relatif jauh pada tanah datar dengan

alat penggerak roda ban.

5. Loader

   Loader adalah alat yang umumnya dipakai didalam proyek konstruksi

untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau

membuat timbunan material.




                                                     Universitas Sumatera Utara
2.12.   Kegiatan Pemeliharaan di Bagian Automotif dan Heavy Equipment

        Tujuan maintenance di PT. Arun LNG untuk menjaga performance semua

peralatan secara optimal, karena PT. Arun LNG harus memenuhi target produksi

setiap tahunnya berdasarkan kontrak pembelian LNG yang jumlah, waktu,

kualitas dan safety-nya harus sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.

sehingga maintenance merupakan fungsi yang menjaga agar kualitas produk LNG

tetap terjaga.

        Bagian dari maintenance di PT. Arun LNG adalah:

7. Welding Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk berbagai

    macam pengelasan.

8. Mechanical Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk berbagai

    macam bentuk pembubutan peralatan pabrik.

9. Instrument & Electrical Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk

    merawat segala jenis peralatan yang berkaitan dengan instrument dan

    electrical pabrik.

10. Harbour Facility Maintenance, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas

    untuk pemeliharaan segala jenis peralatan yang berada di sekitar pelabuhan

    kapal PT. Arun LNG.

11. Automotive & Heavy Equipment, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas

    untuk merawat segala jenis kendaraan untuk pabrik, mulai dari kendaraan

    yang memiliki kapasitas kecil sampai kendaraan yang memiliki kapasitas yang

    besar.




                                                       Universitas Sumatera Utara
Bagian Automotif dan Heavy Equipment (disingkat Auto dan HE)

merupakan salah satu bagian dari departemen pemeliharaan. Auto dan HE

dipimpin oleh kepala bagian. Fungsi dari Auto dan HE adalah memberi servis

pemeliharaan dan perbaikan peralatan-peralatan (equipment) sesuai dengan

rancangan aslinya. Pemeliharaan dan perbaikan dilaksanakan sesuai dengan

program dan check list dari peralatan. Program tersebut berupa preventive

maintenance yang dilaksanakan berdasarkan jadwal bulanan. Tujuan dari

diadakan preventive maintenance yaitu untuk melaksanakan pemeliharaan tepat

pada waktunya dengan persiapan dan jumlah waktu yang direncanakan sehingga

mengurangi waktu kerusakan peralatan dan menurunkan biaya yang disebabkan

peralatan tidak siap pakai atau kehilangan produksi.

       Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan dilakukan oleh pihak ketiga,

yaitu kontraktor-kontraktor lokal seperti:

     1. PT. Meta Epsi Engineering

     2. PT. Bintang Cosmos

     3. PT. Trakindo Utama

     4. PT. Batam Teknik

     5. CV. Varia Motor

     Sedangkan Auto dan HE melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan

mengevaluasikan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ke tiga tersebut.

Untuk meningkatkan operasional bengkel, Auto dan HE di bagi kepada tiga

bagian yaitu:




                                                       Universitas Sumatera Utara
1. Perancangan dan Administrasi

   2. Heavy Equipment

   3. Light Vehicle

       Perencaan dan administrasi adalah begian yang merencanakan program

kerja kebutuhan spare part atau material dan hal-hal yang menyangkut aktivitas

bengkel serta mengendalikan anggaran bengkel.

       Heavy Equipment adalah mengawasi dan mencatat pelaksanaan preventive

maintenance yang dilakukan meliputi preventive maintenance.

       Light Vehicle berfungsi melaksanakan pekerjaan rutin yang telah

direncanakan oleh bagian perencanaan dan administrasi seperti preventive

maintenance dan repair.

        Bagian Auto dan HE selaku operator yang ada sangat dituntun untuk

melakukan perawatan terhadap barang-barang Auto dan HE. Hal ini berguna

untuk mendeteksi didini apa yang sedang terjadi terhadap bagian Auto dan HE

yang dimiliki PT. Arun LNG. Jadi operator bukan hanya dituntun dalam handal

pengoperasikan bagian Auto dan HE tetapi juga mengerti secara menyeluruh

tentang spesifikasi alat Auto dan He yang dioperasikan. Sehingga jika ditemukan

kerusakan, bagian Auto dan He dapat melaporkan kepada bagian Shop untuk

dilakukan suatu tindak lanjut perbaikan.




                                                       Universitas Sumatera Utara
2.13.   Prosedur Pembelian Material

        Di PT. Arun LNG, pada bagian Automotive dan Heavy Equipment, pada

proses pembelian bertugas membeli bermacam-macam material dan jasa. Proses

pengadaan material Request Production merupakan prosedur yang selam ini

digunakan untuk memenuhi pemesanan akan peralatan yang dibutuhkan dalam

pemeliharaan (maintenance) perbaikan (repair). Prosedur material Request

dimulai dari dilakukan pesanan sampai material yang diterima, dan memerlukan

waktu yang relatif panjang, biaya persediaan dan tingkat persediaan relatif besar.

        Untuk memenuhi kebutuhan material bagian purchasing (pembelian)

bertanggung jawab untuk mengadakan pembelian material baik untuk pembelian

luar negeri maupun untuk pembelian dalam negeri. Tanggung jawab tersebut

meliputi pembelian bahan peralatan (spare part) bagi perusahaan.

        Bagian pembelian melaksanakan pembelian bila adanya permintaan

pembelian. Bagian        yang membutuhkan material membuat permohonan

permintaan dengan menggunakan Formulir Materail Request dan mengajukan ke

bagian pembelian. Permintaan pembelian tersebut selanjutnya diproses oleh

bagian pembelian seperti pada Gambar 2.5.




                                                          Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Formulir Material Request

       Bagian pembelian mengadakan kontrak pembelian dengan penjual

(vendor) yang berlaku untuk satu periode pembelian dan nilai tertentu. Setelah

mendapatkan sekelompok pemasok, pembeli dapat mengadakan tawar menawar.

Proses tawar menawar digunakan pembeli dengan menggunakan formulir Request

For Quatation (RFO) kepada penjual seperti pada Gambar 2.6. dibawah ini:




                Gambar 2.6. Formulir Request For Quatation




                                                       Universitas Sumatera Utara
Biasanya perusahaan mempersiapkan formulir Purchasing Order.

Formulir ini bermanfaat untuk komunikasi internal maupun eksternal. Bagian

pembelian menerbitkan Purchasing Order untuk vendor yang dipilih. Salinan

Purchasing Order dikirimkan ke bagian pembukuan. Seperti pada Gambar 2.7.

dibawah ini:




                  Gambar 2.7.Formulir Purchasing Order



       Apabila bagian Automotive dan Heavy Equipment memerlukan material

yang telah dipesan ke vendor yang dipilih, maka bagian Automotive dan Heavy

Equipment memberitahukan ke bagian pembelian untuk segera menghubungi

penjual untuk mengirimkan material yang dibutuhkan. Apabila material yang

dipesan telah diterima, terlebih dahulu diperiksa oleh bagian penerimaan

digudang. Untuk menyelesaikan laporan penerimaan yang tersedia pada laporan

penerimaan maka disiapkan Formulir Receiving Report. Seperti pada Gambar 2.8.




                                                      Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8. Formulir Receiving Report

       Bagian penerimaan digudang melaporkan hasil pemeriksaan atas

materialyang diterima ke bagian pembelian, bagian pembukuan dan bagian

Automotive dan Heavy Equipment. Selanjutnya bagian Automotive dan Heavy

Equipment sudah dapat menggunakan material tersebut. Bagian pembukuan akan

membayar pembelian tersebut bila datang tagihan dari penjual (vendor)..

Adapun prosedur pembelian material dapat dilihat seperti pada Gambar 2.9.




                 Gambar 2.9. Prosedur Pemesanan Material




                                                        Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Proses Pengolahan Gas Alam




                                 Universitas Sumatera Utara

More Related Content

Similar to Chapter ii

Bab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanangBab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanangEka Regar
 
buku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdfbuku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdfVivinLuturmas
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanoilandgas24
 
Teknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subseaTeknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subseaDerpris Folmen
 
Bab i ta
Bab i taBab i ta
Bab i tarian
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG YOHANIS SAHABAT
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa SistemFitriah27
 
Lpg indonesia logistic s
Lpg indonesia logistic sLpg indonesia logistic s
Lpg indonesia logistic sFurqon Hanief
 
Lpg indonesia logistic
Lpg indonesia logisticLpg indonesia logistic
Lpg indonesia logisticFurqon Hanief
 
Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklirSinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklirTrisakti University
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE Kamojang
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE KamojangLaporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE Kamojang
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE Kamojangvilly pramudya
 
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOKerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOHendri Anur
 

Similar to Chapter ii (20)

Plt otec
Plt otecPlt otec
Plt otec
 
Bab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanangBab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanang
 
buku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdfbuku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdf
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapan
 
Teknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subseaTeknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subsea
 
Bab i ta
Bab i taBab i ta
Bab i ta
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa Sistem
 
Lpg indonesia logistic s
Lpg indonesia logistic sLpg indonesia logistic s
Lpg indonesia logistic s
 
Lpg indonesia logistic
Lpg indonesia logisticLpg indonesia logistic
Lpg indonesia logistic
 
Pelindo i
Pelindo iPelindo i
Pelindo i
 
Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklirSinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklir
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
T 3 mengenal-kilang-risdi
T 3 mengenal-kilang-risdiT 3 mengenal-kilang-risdi
T 3 mengenal-kilang-risdi
 
Laporan resmi kl
Laporan resmi klLaporan resmi kl
Laporan resmi kl
 
Bab dua
Bab duaBab dua
Bab dua
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE Kamojang
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE KamojangLaporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE Kamojang
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PGE Kamojang
 
Tata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas Association
Tata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas AssociationTata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas Association
Tata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas Association
 
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOKerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
 

More from Randy MC

Dasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringDasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringRandy MC
 
Dompdf out
Dompdf outDompdf out
Dompdf outRandy MC
 
Poyo drilling-6
Poyo drilling-6Poyo drilling-6
Poyo drilling-6Randy MC
 
Bab4 gambar proyeksi
Bab4 gambar proyeksiBab4 gambar proyeksi
Bab4 gambar proyeksiRandy MC
 

More from Randy MC (8)

File
FileFile
File
 
Dasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringDasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineering
 
Dompdf out
Dompdf outDompdf out
Dompdf out
 
Poyo drilling-6
Poyo drilling-6Poyo drilling-6
Poyo drilling-6
 
Bab4 gambar proyeksi
Bab4 gambar proyeksiBab4 gambar proyeksi
Bab4 gambar proyeksi
 
Gambar 20
Gambar 20Gambar 20
Gambar 20
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Oil tr
Oil trOil tr
Oil tr
 

Recently uploaded

ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 

Recently uploaded (20)

ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 

Chapter ii

  • 1. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1. Sejarah Singkat PT. Arun LNG Mobil Oil Inc telah menemukan sumur pertama cadangan gas alam disebuah desa kecil bernama Arun di kecamatan Syamtalira pada tahun 1971. Sumur yang merupakan salah satu sumber gas terbesar di dunia ini berlokasi lebih kurang ±30 km disebelah timur Lhokseumawe, NAD. Bertitik tolak pada penemuan tersebut, maka nama desa tersebut diabadikan sebagai nama kilang gas alam cair yang telah dikenal di dunia internasional dan merupakan pabrik penghasil gas alam cair di dunia, yaitu PT. Arun. LNG. Gas Arun diperkirakan memiliki cadangan gas yang dapat mensuplai 6 train plant LNG untuk 20 tahun. Kemampuan ini membuat Pertamina dan Mobil Oil Indonesia Inc, mulai mengembangkan program produksi, pencairan, pengiriman dan penjualan LNG dari lapangan gas Arun, dan dengan menggunakan sistem perusahaan persero, perusahaan tersebut memiliki sistem pembagian saham operasi sebagai berikut: a. Pertamina : 55 % b. Mobil Oil Indonesia : 30 % c. Japan Indonesia LNG Company ( JILCO ) : 15 % Universitas Sumatera Utara
  • 2. Dengan perjanjian semua asset yang dimiliki PT. Arun LNG adalah merupakan milik Pertamina. Kilang LNG Arun meliputi daerah seluas 271 ha, terletak di daerah Blang Lancang–Lhokseumawe dan berjarak 30 km dari ladang gas Arun di Lhoksukon. Ladang gas alam ini terletak di daerah blok B, cadangan gas alam yang berada di Arun tersebut terdapat di celah – celah batu kapur pada kedalaman 2.882 m dengan luas area 18,5 x 5 km2, dengan ketebalan kandungan 150 m, sedangkan tekanannya sebesar 499 kg/cm2 dengan suhu 177 oC. Cadangan gas alam yang terkandung di dalam reservoir ini diperkirakan sebanyak 18 trilliun ft3, gas alam tersebut akan diproses atau dialirkan pada enam train pencairan gas alam, tetapi dengan kondisi kandungan gas alam sekarang ini yang semakin menipis PT Arun LNG hanya mengoprasikan empat train. Dengan luas area 92,5 km2, PT. Arun LNG membagi empat bagian stasiun pengumpul dengan luas masing - masing stasiun pengumpul lebih kurang 6 ha, dengan ditambah fasilitas pengontrol dan bangunan lainnya yang disebut dengan Point A. Melalui dua buah train yang dipasang pada stasiun pengumpul ( cluster ) yang dialirkan ke sentral pemipaan, baru kemudian dialirkan ke proses pencairan gas alam pada point B ( LNG Plant ). Setiap train pada setiap cluster terdiri dari : - Fin-fan Collers - Penukar kalor gas ke gas - Tiga tingkat drum pemisah - Dua unit pompa kondensat Universitas Sumatera Utara
  • 3. - Kompresor injeksi ulang ( satu buah pada Cluster 2 dan dua buah pada Cluster 3) dan kapasitas dari setiap cluster itu sendiri adalah 600 MMSCFD (maks 750 MMSCFD) yang akan menghasilkan 556 MMSCFD gas ditambah 37.100 BPD kondensat. 2.1.2. Pembangunan Kilang Arun. Kilang Arun berada di daerah seluas 92,5 km2 yang dibagi menjadi empat stasiun pengumpul dengan luas masing – masing 6 ha. Hingga saat ini PT. Arun sudah memiliki enam buah train pencairan gas alam dan sekarang ini tinggal empat train yang beroprasi, dengan produksi 38.000 m3/hari LNG pada 100 % kapasitas design. Namun demikian dengan beberapa modifikasi dari plant site dan plant test, kapasitas setiap train menjadi sekitar 115 –117 %. Keenam train ini dibangun secara bertahap. Tahapan pembangunan dan awal operasi masing – masing train dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Arun Project I. Proyek ini meliputi pembangunan train 1,2 dan 3 yang dibangun oleh kontraktor utama Becthel Inc. yang dimulai awal tahun 1974 dan selesai akhir tahun 1978. Pengapalan LNG pertama proyek ini dilakukan tanggal 4 Oktober 1978 dengan tujuan Jepang bagian barat. b. Arun Project II. Proyek ini merupakan pengembangan dari Arun Project I yang meliputi pembangunan train 4 dan 5 yang dilakukan oleh kontraktor utama Chiyoda Chemical Engineering Corp. bekerja sama dengan Mitsubishi Corp dan PT. Purna Universitas Sumatera Utara
  • 4. Bina Indonesia. Proyek mulai dikonstruksi awal bulan Febuari 1982 dan selesai akhir 1983. Bulan Desember 1983 dilakukan pengapalan pertama ke Jepang di bagian barat. c. Arun Project III. Proyek ini juga pengembangan dari proyek – proyek Arun sebelumnya. Proyek ini membangun train 6 yang dilakukan kontraktor utama JGC Corp, yang dimulai awal November 1984 dan selesai November 1986. Proyek ini merupakan realisasi kontrak jual dengan Korea Selatan. Tanggal 21 Oktober 1986 dilakukan pengapalan pertama LNG ke Korea Selatan. 2.1.3. Orientasi LNG Plant Site. PT. Arun NGL hingga saat ini mempunyai empat buah train pencairan gas alam yang masih aktif, dengan kapasitas produksi 38.000 m3/hari LNG yang dilengkapi unit – unit pemisah gas dan kondensat, pemurnian gas dan kondensat, pemurnian gas, penggudangan dan dibantu oleh unit–unit penunjang lainnya. Pada masing – masing train pencairan gas alam tersebut mengolah 282 MMSCFD gas untuk menghasilkan 9.500 m3/hari LNG pada 100 % kapasitas desain. Namun demikian dengan beberapa modifikasi dari plant site dan plant test, maka masing – masing train mampu beroperasi atau mampu menghasilkan rata – rata pada kapasitas 115 % - 135 %. Dengan luas area pabrik 271 ha, yang dilengkapi dengan dua buah dermaga pemuatan LNG untuk kapasitas kapal 9500 DWT pengapalan LNG, serta dermaga tersebut dibuat dengan kedalaman 14 m dari permukaan air laut, pengukuran dilakukan pada saat air laut surut, agar dapat Universitas Sumatera Utara
  • 5. dimasuki oleh kapal LNG ataupun kapal LPG. Sedangkan untuk kondensat dilengkapi dengan dua buah sarana pemuatan yaitu dengan : - Single Point Mooring ( SPM ) untuk kapasitas 40.000 – 280.000 DWT. - Multi Buoy Mooring ( MBM ) untuk kapasitas kapal 30.000 – 100.000 DWT. Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai ekonomis tinggi, sangat strategis dan memberikan konstribusi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, apabila dari sudut pandang perekonomian maka akan meningkatkan income pendapatan negara, apabila dilihat dari sudut pandang sosial maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan yang paling berkembang hingga saat ini adalah perkembangan tekhnologi canggih yang sebagian besar menggunakan energi dari bahan bakar minyak dan gas. Teknologi canggih atau modern mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu industri. Setiap industri tidak dapat menghasilkan suatu produk yang maksimal tanpa didukung dengan peralatan yang canggih. Meskipun setiap industri telah berusaha untuk menghasilkan produk yang baik, akan tetapi tetap saja mempunyai kendala dalam mengoperasikan suatu mesin produksi, ini dapat terjadi karena faktor alam, faktor bahan yang digunakan maupun faktor manusia itu sendiri. LNG merupakan alternatif energi yang mempunyai prospek cukup baik dewasa ini, karena hasil dari pembakarannya memiliki efek polusi yang relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, polusi yang terjadi tersebut tentunya kurang menguntungkan, baik bagi kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya, yaitu dapat mengganggu kesehatan dan merusak Universitas Sumatera Utara
  • 6. ekosistem lainnya, karena pencemaran lingkungan yang ditimbulkannya, efisiensi pembakaran gas cukup tinggi serta mudah di kontrol karena pada gas tidak terdapat fraksi berat. Saat ini Indonesia memiliki 2 kilang LNG, yaitu masing-masing 8 train di Bontang Kalimantan yang dikenal dengan PT Badak, dan 6 train di Arun Lhokseumawe (Aceh Utara) yang dikenal dengan PT Arun, dan tidak menutup kemungkinan akan ditemukannya lagi reservoir-reservoir gas alam atau reservoir minyak bumi yang baru ditempat-tempat atau daerah-daerah lainnya yang berpotensi diIndonesia, seperti misalnya baru-baru ini telah ditemukannya ladang gas alam di kepulauan Natuna, walaupun sekarang ini pembangunannya masih dalam tahap perencanaan. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Kilang Arun pada awal operasinya hanya memproduksi LNG yang mengandung komponen dominan Metana (CH4), Etana (C2H6), Propana (C3H8) dan Butana (C4H10) sedangkan fraksi berat lainnya diolah untuk menghasilkan kondensat. Sebagai langkah perluasan produksi dan pengembangan usaha, PT. Arun melakukan diversifikasi produk dengan memanfaatkan unsur – unsur Propana (C3H8) dan Butan (C4H10) yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai jual kondensat, unsur tersebut dikenal dengan nama LPG yang merupakan hasil penggabungan dari kedua unsur propan dan butan. Universitas Sumatera Utara
  • 7. Sehingga diharapkan dapat menambah hasil devisa negara dan memaksimalkan sisa hasil proses produksi di samping produksi utama. Kemudian dilakukan studi dan penelitian terhadap kilang dan komposisi gas alam, agar diversifikasi produk yang dilakukan tidak mengganggu mutu dan jumlah produksi LNG serta suplai media pendingin untuk kilang. Dengan hasil penelitian yang positif maka dibuatlah Master Plant, yaitu pembangunan kilang LPG yang disponsori oleh Pertamina dan para investor asing sekaligus konsumen yang berasal dari negara Jepang pada tanggal 15 Juli 1986. Pembangunan kilang LPG dimulai pada tanggal 24 Febuari 1987 berdasarkan kontrak yang telah disepakati Pertamina dengan JGC, sebagai kontraktor utama di bawah supervisi PLLP (Pertamina LNG-LPG Project) dan pembangunannya tepat berdampingan dengan kilang LNG yang sudah ada. Pembangunan dilakukan dengan 3 tahap, Pembangunan pertama dimulai akhir Febuari 1987 dan selesai bulan Juni 1988. tahap kedua selesai bulan Oktober 1988 dan tahap ketiga selesai pada bulan Desember 1988. pengapalan pertama produk LPG dilakukan pada tanggal 2 Agustus 1988 ke negara tujuan Jepang. Sejak tahun 1996 LPG tidak diproduksi lagi akibat minimnya pasokan gas dan alasan ekonomis lainnya. Universitas Sumatera Utara
  • 8. 2.3. Struktur Organisasi Sistem organisasi PT. Arun pada saat ini masih dalam perubahan yaitu proses restrukturisasi organisasi melalui Work Process Reengineering. Pada saat ini PT. Arun melaksanakan kegiatan program perubahan terhadap oraganisasi yang lama dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait seperti Cambridge Management Consulting, konsultan yang ditunjuk PT.Arun, Change Management Team, anggota manajemen PT. Arun (Manager and Superintendent), Task Force. Perubahan yang dilakukan tersebut saat ini memasuki fase pemeliharaan dan pemantapan. Sebelum organisasi baru dikembangkan mereka menetapkan prinsip- prinsip pengembangan organisasi baru. Pengembangan organisasi baru tersebut bertujuan untuk penyederhanaan proses kerja. Pimpinan tertinggi organisasi PT. Arun adalah President Director (PD) yang berkantor di Jakarta. Sedangkan PT. Arun plant site dipimpin oleh seorang Vice President Director (VPD). VPD PT. Arun melapor kepada PD. VPD PT. Arun membawahi tiga divisi : 1. Production Division (Divisi I) 2. Plant Operation Support Division (Divisi II) 3. Service and Development Division (Divisi III) Dan membawahi tiga bagian yaitu : 1. CIT (Continous Improvement Team) 2. Bagian Public Relations 3. Bagian Finance and Accounting Universitas Sumatera Utara
  • 9. Sementara General Auditor secara struktur organisasi bertanggung jawab langsung ke President Director di Jakarta, tetapi karena General Auditor yang berkantor di plant site maka secara tidak langsung General Auditor tetap secara pelaporan dan pengawasan di bawah Vice President Director (VPD). Bentuk struktur organisasi perusahaan dapat dilihat dalam Gambar 2.1. a. Production Division Tugas utama divisi production adalah mengolah gas alam menjadi gas alam cair (LNG) serta merencanakan produk LNG dan kondensat, menyimpan LNG dan kondensat, mengapalkan ke tujuan serta mencegah terjadinya kerugian perusahaan. Divisi ini membawahi empat bagian yaitu: 1. Bagian LNG/ NSO Process. 2. Bagian Utilities. 3. Bagian Storage / Loading & Shipping. 4. Bagian Fire and Safety Healty Enviromental. b. Plant Operation Support Division Divisi ini mengemban tugas utama untuk pemeliharaan sarana dan prasarana kerja yang terkait dengan pemrosesan gas alam menjadi gas alam cair (LNG) dan kehidupan keluarga di perumahan perusahaan (Community). Divisi ini membawahi empat bagian, yaitu: 1. Bagian Maintenance Support. 2. Bagian Plant Area Maintenance. 3. Bagian Technical and Engineering Services. 4. Bagian Supply Chain. Universitas Sumatera Utara
  • 10. c. Service and Development Division Divisi ini mengemban tugas utama untuk memberikan pelayanan dalam bidang kepegawaian, fasilitas, sarana dan prasarana kerja. Divisi ini bertugas untuk mendukung pelaksanaan tugas divisi lain dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan. Divisi ini membawahi tiga bagian, yaitu: 1. Bagian HR. 2. Bagian Facilities Service. 3. Bagian Legal Affairs. d. Public Relation Section Bagian ini bertugas menangani hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Bagian ini mengkomunikasikan kebijakan dan kegiatan PT. Arun kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik. Bagian ini juga menangani tamu-tamu perusahaan yang berkunjung ke PT. Arun LNG.. e. Finance and Accounting Section Bagian ini bertugas menangani administrasi keuangan perusahaan seperti membayar invoice, gaji pegawai, bonus dan tunjangan-tunjangan. Seksi ini juga menangani pembayaran pajak perusahaan dan pegawai. Pajak pegawai dipotong langsung dari gaji bulanan. Bagian ini juga bertugas membuat laporan keuangan setiap bulan dan pada akhir tahun. Universitas Sumatera Utara
  • 11. f. Continous Improvement Section Continous Improvement Team Section ini melakukan evaluasi terhadap perubahan organisasi dan melakukan pengembangan organisasi perusahaan pada masa yang akan datang. Berdasarkan kriteria atau standart yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak untuk masa yang akan datang. g. General Audit Section Bagian ini bertanggung jawab untuk memeriksa aliran keuangan dan kewajaran pemakaian setiap asset atau harta benda milik perusahaan yang dipakai untuk keperluan proses kilang maupun keperluan administrasi di kantor PT. Arun LNG. 2.4. Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab a. Divisi Production Tugas utama divisi Production adalah untuk mengelola gas alam menjadi gas alam cair (LNG) merencanakan produk LNG dan kondensat, menyimpan LNG dan kondensate, pengapalan LNG dan mengekspor kenegara tujuan. Divisi ini membawahi lima bagian yaitu : a. Bagian LNG Proses b. Bagian Utilities and Storage and Loading c. Bagian NSO and Laboratory d. Bagian Fire and Environmental Health Service e. Bagian Marine Universitas Sumatera Utara
  • 12. b. Divisi Plant Operation Support Divisi ini bertanggung jawab melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana kerja yang terkait dengan pemrosesan gas alam cair (LNG), divisi ini membawahi enam bagian, yaitu : a. Bagian Maintenance Planning and Reability. b. Bagian Plant Area Maintenance. c. Bagian Procurement d. Bagian Information Technologi (IT) e. Bagian Technical and Engineering Services f. Bagian Maintenance Shop, meliputi bagian Automotive and Heavy Equipment c. Divisi Service and Development Divisi ini mempunyai tugas utama untuk memberikan pelayanan dalam bidang kepegawaian, fasilitas, sarana dan prasarana kerja. Divisi ini bertugas mendukung pelaksanaan tugas divisi lain dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan. Divisi ini membawahi lima bagian yaitu : 1. Bagian Security service. 2. Bagian Facilities service. 3. Bagian HRD. 4. Bagian Medical and Occupation Health (OH) 5. Bagian Legal Affairs. Universitas Sumatera Utara
  • 13. d. Bagian Public Relations Bagian ini bertugas menangani hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, Bagian ini mengkomunikasi kebijakan dan kegiatan PT. Arun LNG kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik. bagian ini juga menangani tamu-tamu perusahaan yang berkunjung ke PT. Arun LNG. e. Bagian Finance and Accounting Bagian ini bertugas menangani Administrasi keuangan perusahaan seperti membayar invoce, gaji pegawai, bonus, tunjangan-tunjangan. bagian ini juga menangani pembayaran pajak pegawai perusahaan. Pajak pegawai dipotong langsung dari gaji bulanan, seksi ini juga membuat laporan keuangan setiap bulan dan pada akhir tahun. f. Continous Improvement Section Continous Improvement Team Section ini melakukan evaluasi terhadap perubahan organisasi dan melakukan pengembangan organisasi perusahaan pada masa yang akan datang. Berdasarkan kriteria atau standart yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak untuk masa yang akan datang. g. Bagian General Auditor Bagian ini bertanggung jawab dalam pengendalian keuangan didalam perusahaan. serta menunjukkan tiap instalasi peralatan pada proses secara detail. Universitas Sumatera Utara
  • 14. 2.5. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.1. Tenaga Kerja PT. Arun LNG mempunyai visi untuk menjadi perusahaan pengolahan LNG kelas dunia. Untuk menyelaraskan visinya PT. Arun LNG mempekerjakan tenaga-tenaga profesional yang telah mengalami seleksi terlebih dahulu. PT. Arun LNG memiliki pegawai sebanyak 603 karyawan dengan 574 orang pekerja dan 29 dalam masa pra-pensiun. Karyawan laki-laki sebanyak 569 orang dan karyawan perempuan sebanyak 34 orang. Pada PT. Arun LNG ini juga memperkerjakan tenaga asing yang berasal dari Amerika, namun akibat adanya restrukturisasi maka perusahaan mengandalkan pada pekerja lokal dengan kualitas kerja yang dapat diandalkan . 2.5.2. Jam kerja Waktu kerja bagi karyawan diatur di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara perusahaan PT. Arun LNG dengan Serikat Pekerja PT. Arun LNG (SP-PTA) yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Jam kerja yang teratur akan ditetapkan dimasing-masing tempat pekerjaan sesuai dengan keperluan operasi setempat. Jam kerja dikantor dan di pabrik meliputi maksimum 8 jam kerja sehari atau maksimum 40 jam seminggu. Jam kerja tersebut tidak termasuk waktu makan siang dan istirahat. Universitas Sumatera Utara
  • 15. 2. Jadwal waktu kerja: a. Plantsite dan di Medan: Senin s/d Kamis : Jam 07.00 – 12.00 Jam 12.00 – 13.15 ( Istirahat) Jam 13.15 – 16.15 Jum’at : Jam 07.00 – 11.45 Jam 11.45– 14.00 ( Istirahat) Jam 14.00 – 17.15 b. Jakarta Senin s/d Kamis : Jam 07.00 – 12.00 Jam 12.00 – 12.30 ( Istirahat) Jam 12.30– 15.30 Jum’at : Jam 07.00 – 12.00 Jam 12.00– 13.30 ( Istirahat) Jam 13.30 – 15.30 c. Karyawan Shift Shift pagi (I) : 07.00 – 15.00 WIB Shift siang (II) : 15.00 – 23.00 WIB Shift malam (III) : 23.00 – 07.00 WIB Universitas Sumatera Utara
  • 16. Istirahat makan diberikan secara bergiliran, setengah jam setelah masing-masing bekerja selama 4 jam terus-menerus. Dimana penetapan gilirannya diatur oleh supervisor masing-masing bagian, sehingga dengan demikian proses tetap berlangsung. 2.6. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Strategi penggupahan perusahaan bertujuan untuk memberikan upah yang menarik guna memacu pekerja untuk bekerja sebagaimana yang diharapkan . Sistem upah diatur disusun secara atraktif dan dengan skala gaji yang dapat menggambarkan perbandingan upah pekerja golongan terbawah dengan pekerja golongan tertinggi dalam batas yang wajar. Pembayaran upah dilakukan setiap akhir bulan setelah pekerja memberikan jasa kepada perusahaan. Adapun besarnya upah yang diberikan adala sebagai berikut: 1. Gaji Pokok Jumlah jam kerja x upah (Berdasarkan Golongan) Gaji Pokok  30 2. Tunjangan Jabatan Tunjangan Jabatan = 6% x Upah Pokok 3. Tunjangan Radiasi Keppres No. 48 tahun 1995 Radiologi = 100.000 / bulan Teknisi = 70.000 / bulan Universitas Sumatera Utara
  • 17. 4. Tarif Kerja Lembur Pekerja dengan golongan 7 keatas tidak dibayarkan upah lembur karena tanggung jawab atas jabatannya. - Apabila kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal Jam Kerja Lembur Pertama = 1,5 x Upah perjam* Jam Kerja Lembur Sesudahnya = 2 x Upah perjam* Upah perjam* = 1 / 173 x Upah Sebulan - Apabila kerja lembur pada hari istirahat mingguan dan atau hari libur resmi: Jam Kerja Lembur Pertama sampai kedelapan = 2 x upah perjam Jam Kerja Lembur kesembilan dan seterusnya = 3 x upah perjam Adapun fasilitas – fasilitas lainnya yang diberikan adalah: a. Fasilitas Istirahat Tahunan - Biaya Istirahat Tahunan Pekerja dengan masa kerja 14 tahun = 125 % x upah pokok Pekerja dengan masa kerja 15 tahun = 175 % x upah pokok - Transportasi Bagi semua pekerja yang lokasi kerjanya di Lhokseumawe disediakan fasilitas pesawat perusahaan p.p atau uang transportasi taxi yang besarnya mendekati tarif taxi (travel) umum. Universitas Sumatera Utara
  • 18. b. Kesehatan Pemeliharaan kesehatan pada rumah sakit baik diperusahaan maupun diluar perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.1. dibawah ini: Tabel 2.1. Fasilitas Kesehatan Golongan Upah Kelas Rumah Sakit 1–6 II 7 keatas I Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG 2.7. Proses Produksi 2.7.1. Standar Mutu Bahan /Produk LNG adalah singkatan dari Liquified Natural Gas yang artinya adalah gas alam yang dicairkan. Seperti yang diketahui bahwa PT. Arun LNG adalah suatu perusahaan yang mengolah LNG, disamping menghasilkan Kondensat (Condensate) sebagai produk sampingan. Adapun komposisi dari produk kilang gas PT. Arun LNG adalah sebagai berikut : Liquified Natural Gas (LNG) LNG mempunyai komposisi paling dominan adalah methane (CH4) serta sedikit ethana (C2H6). Typical komposisi LNG yang dihasilkan PT. Arun LNG dapat dilihat pada Tabel 2.2. dibawah ini: Universitas Sumatera Utara
  • 19. Tabel 2.2. Komposisi LNG Komposisi % Mol N2 (Nitrogen) 0,957 CH4 (Metana) 70,747 CO2 (Karbon Dioksida) 22,369 C2H6 (Etana) 3,666 C3H8 (Propana) 1,183 i-C4H10 (Iso-Butana) 0,277 n-C4H10 (Normal-Butana) 0,322 i- C5H12 (Iso-Pentana) 0,149 n-C5H12 (Normal-Pentana) 0,091 nC6+ 0,239 Total 100 Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG Untuk mencairkan gas alam ini dilakukan dengan proses pendinginan dengan ekspansi pada temperature yang sangat rendah sekali yang disebut sebagai Criyogenic Temperature yaitu -160o C pada tekanan atmosfir. Gas alam pada kondisi tersebut diatas akan berubah menjadi cairan dengan perbandingan volume 630 : 1, yang artinya apabila 630 cuft gas alam tersebut dicairkan, maka akan mengasilkan 1 cuft gas alam cair. Jadi tujuan pencairan gas alam ini adalah untuk mempertinggi efisiensi penyimpanan dan pengangkutan (transportasi) dari negara penghasil ke negara konsumen. Kondensat Selain menghasilkan LNG, PT Arun LNG juga menghasilkan kondensat sebagai produk samping yang merupakan fraksi-fraksi hidrokarbon berat yang terikut bersama-sama gas alam dari sumber ladang gas Arun. Kondensat yang diproduksi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu mempunyai RVP 13 Psia max, pada temperatur 100oF (37,8 oC) dan SG 0,75 (52 oAPI). Adapun Universitas Sumatera Utara
  • 20. Komposisi kondensat yang diproduksi PT Arun LNG dapat dilihat pada Table 2.3. di bawah ini : Tabel 2.3. Komposisi Kondensat Komposisi % Mol % Volume % Berat C2 (Etana) 0,294 0,190 0,100 C3 (propana) 0,445 0,296 0,223 Total C4 (Butana) 17,223 13,331 11,373 Total C5 (Pentana) 21,997 19,376 18,032 Total C6+ 60,041 66,807 70,271 Total 100 100 100 Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG Produk kondensat umumnya diekspor ke negara-negara seperti : Jepang, Singapura, Amerika, Australia, Perancis dan Selandia Baru. Di negara-negara tersebut, kondensat digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia yang berguna sebagai penghasil polimer, plastik, pelarut dan sebagainya atau dapat juga diolah kembali pada kilang minyak untuk dijadikan bahan bakar minyak. Liquified Petroleum Gas (LPG) LPG adalah gas dari hasil destilasi Crude Oil yang dicairkan dan merupakan hasil sampingan dari hasil proses fraksinasi minyak bumi, dimana sebelumnya fraksi-fraksi hidrokarbon ringan ini hanya dibakar di flare. Tetapi dengan adanya diversifikasi energi, maka gas ini bermanfaat sebagi salah satu sumber energi. Universitas Sumatera Utara
  • 21. Adapun secara umum LPG dapat diperoleh dari dua sumber : a. Dari sumber gas alam (Gas Field) b. Dari hasil sampingan kilang minyak (Petroleum Refinery) Khususnya LPG yang dihasilkan oleh kilang Arun tergolong berasal dari sumber gas alam. Adapun komposisi LPG yang dihasilkan terdiri atas dua macam yaitu : 1. LPG propana dengan typical komposisi : C2 : 2 % max C3 : 96 % min RVP maksimum 200 Psi / 100O F C4 : 2.5 % max 2. LPG butana dengan typical komposisi : C3 : 3 % max C4 : 96 % min RVP maksimum 70 Psi / 100o F iC5 :1% Sebenarnya masih ada jenis LPG yang lain, yang disebut dengan LPG Mixed, yaitu merupakan campuran LPG propana dan butana dengan komposisi tertentu, tetapi jenis ini tidak diproduksi oleh kilang LPG Arun. Saat ini sejak tahun 1996 LPG tidak diproduksi lagi melihat faktor kurangnya ketersediaan bahan baku dan alasan ekonomis lainnya. Universitas Sumatera Utara
  • 22. Bahan Yang Digunakan PT. Arun LNG memproduksi gas alam cair (LNG). Dalam produksi gas alam cair bahan-bahan yang digunakan meliputi tiga bagian, yaitu : 2.7.2.1. Bahan Baku Yang dimaksud bahan baku yaitu bahan yang digunakan dalam suatu produk dimana komponen-komponennya jelas terlihat pada produk tersebut. Pada pengolahan gas alam menjadi LNG mempunyai bahan baku utama yaitu gas alam yang berasal dari Point A di Lhoksukon yang dieksplorasi oleh Exxon Mobil dan gas alam yang di ambil dari NSO (North Sumatera Offshore) yang diambil dari laut yang dikelola oleh PT. Arun LNG. Adapun komposisi gas dari masing- masing sumber adalah sebagai berikut: a. Gas alam dari Point A Lhoksukon. Tabel 2.4. Komposisi gas alam dari sumur Lhoksukon Komponen Arun (% mol) Heksana plus 0.242 Nitrogen 0.516 Metana 74.233 Carbondioksida 16.932 Etana 5.058 Hidrogen Sulfida 80 ppm Propana 1.702 Iso-Butana 0.398 N-Butana 0.498 Iso-Pentana 0.231 N-Pentana 0.150 Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG Universitas Sumatera Utara
  • 23. b. Gas alam dari NSO Tabel 2.5. Komposisi gas alam dari NSO Komponen NSO (% mol) Heksana plus 0.119 Nitrogen 0.959 Metana 69.870 Carbondioksida 25.004 Etana 2.903 Hidrogen Sulfida 0.039 Propana 0.719 Iso-Butana 0.125 N-Butana 0.125 Iso-Pentana 0.084 N-Pentana 0.054 Sumber : Production Division Laboratory, PT. Arun LNG 2.7.2.2. Bahan Tambahan Yang dimaksud dengan bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan dalam pembuatan suatu produk dimana komponennya merupakan bagian dari produk akhir fungsinya meningkatkan mutu produk. Pada pengolahan gas LNG ini bahan tambahan yang digunakan sebagai additive boleh dikatakan tidak ada karena produk gas yang diharapkan benar-benar diasumsikan murni dari zat-zat yang tidak diperlukan sesuai dengan standar komposisi yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara
  • 24. 2.7.2.3. Bahan Penolong Yang dimaksud dengan bahan penolong yaitu bahan yang ditambahkan dalam produk yang berguna dalam rangka memeperlancar proses produksi bahan ini bukan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan penolong digunakan dalam pengolahan gas oleh PT. Arun LNG antara lain: a. Karbon Aktif Merkuri dalam jumlah kecil bereaksi dengan sulfur dan membentuk mercuri sulfide yang diardsorbsi kedalam karbon aktif. Fungsi dari senyawa ini adalah untuk memisahkan mercuri yang menyebabkan terjadinya korosi dalam tubing dan dalam pipa alumunium. b. Pottasium Carbonate (KCO3) Fungsi untuk menyerap CO2 dan H2S yang terdapat dalam feed gas. c. Larutan DEA(DiEthanolAmine) Fungsi untuk menyerap CO2 dan H20 kurang dari 100 ppm d. Pottasium Methafanadate Fungsi mencegah korosi pada lapisan baja e. Sea Water (air laut) Fungsi : mendinginkan propana dan semua semua aliran panas dari mesin- mesin exchanger terhadap LNG. f. Chlorine. Fungsi : untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran laut, seperti ganggang laut dsb, dari sea water intake yang digunakan dalam proses pendinginan. Universitas Sumatera Utara
  • 25. 2.8. Uraian Proses Cadangan gas diladang gas Arun terbukti memasok enam train LNG, dimana ladang gas Arun memiliki empat kelompok daerah produksi (cluster). Adapun proses pengolahan gas adalah sebagi berikut : A. Stasiun Pengumpul (Cluster) di Point A Pada setiap cluster terdapat dua buah train pemisah dimana gas alam dapat dipisahkan menjadi gas dan kondensat. Kondensat dan gas dari tiap clusrer ini dialirkan ke sentral pemipaan. Kemudian kondensat dan gas ini dialirkan ke pabrik pencairan gas alam (Point B). Setiap train di tiap cluster memiliki beberapa perlengkapan, seperti ; fin fan cooler, heat exchanger, 3 tingkat drum pemisah, 2 unit pompa kondensat dan reinjection compressor. Kapasitas setiap cluster adalah 600 MMSCFD (max 750 MMSCFD), yang menghasilkan 556 MMSCFD gas ditambah dengan 37.100 barrel per hari kondesat. Gas dari reservoir akan mampu mengalir ke kepala sumur (well head) yang disebut christmas tree dengan tekanan 499 kg/cm2 dan temperatur 177K sedangkan sebelum mencapai xmas tree, tekanan gas tersebut turun menjadi 254 kg/cm2 dan suhu 150 oC. Setelah melalui xmas tree tekanan dan temperatur akan turun menjadi 240 kg/cm2 dan temperatur 143 oC. gas pada kondisi tersebut, sebelum dialirkan ke satu unit fin fan cooler untuk proses pendinginan terlebih dahulu dilewatkan pada sebuah kontrol valve yang berfungsi mengekspansi gas sehingga tekanannya menjadi 141 kg/cm2 selanjutnya diikuti dengan penurunan temperatur menjadi 132o C. setelah melalui fin - fan temperaturnya turun menjadi 54 oC. Universitas Sumatera Utara
  • 26. Outlet fin-fan kemudian dialirkan lagi ke bagian tube dari suatu heat exchanger, untuk memanaskan gas yang keluar dari drum pemisah tingkat pertama, sekaligus untuk mendinginkan gas itu sendiri menjadi sekitar 48o C dengan tekanan konstan 141 kg/cm2. Selanjutnya gas melalui sebuah proses kontrol valve untuk mengatur tekanan dalam separator. Setelah melalui kontrol valve tersebut, tekanan dan temperatur turun lagi menjadi 82 kg dan temperatur 25 o C. Pada kondisi operasi tersebut, fraksi berat yang telah mencapai titik embunnya akan berubah menjadi cairan, sedangkan fraksi yang belum mencapai titik embunnya akan tetap sebagai gas. Dengan demikian telah terjadi pemisahan secara kasar antara fraksi ringan dan fraksi berat (gas dan kondensat). Gas yang telah tepisah dari fraksi berat akan mengalir dari puncak drum pemisah tingkat pertama dari gas to gas exchanger untuk proses pemanasan sampai suhu 47 oC. Pada umumnya gas sampai suhu 47 oC inilah yang dialirkan ke pipeline kontrol dengan menggunakan pipa 30 inch. Pipeline kontrol adalah manifold untuk menerima produksi dari tiap cluster dan mengalirkannya ke point B. Sebagian gas yang keluar dari gas to gas exchanger (250 MMSCFD max perkompressor injection) diinjeksikan ke pinggiran reservoir untuk mempercepat habisnya fraksi hidrokarbon berat yang terkandung dalam reservoir. Kondensat pada drum pemisah tingkat pertama, akan turun ke drum pemisah tingkat kedua dan akan dihisap oleh pompa sentrifugal 8 tingkat (canbarrel pump) guna menaikkan tekanan sampai mencapai 94 kg/cm2, untuk dialirkan ke pipeline kontrol dengan menggunakan pipa 12 inch yang berfungsi sebagai manifold untuk menerima produksi dari tiap cluster dan dialirkan ke Point B. Universitas Sumatera Utara
  • 27. Air yang telah terpisah dari kondensat akan turun ke drum pemisah tingkat tiga, dan kemudian dialirkan ke tempat penampungan untuk proses pemurnian. Sedangkan gas dan kondesat dialirkan ke Point B dengan pemipaan terpisah, yaitu: 1. Gas dialirkan melalui pipa 42 inch 2. Kondensat dialirkan melalui pipa 20 inch. B. Proses Pengolahan Gas Alam Proses pengolahan gas alam yang dioperasikan pada kilang Arun terdiri dari dua proses, yaitu : Proses I, dilakukan pemisahan antara gas dan kondensat. Proses II dan III, dilakukan pembersihan dari impuritis, hidrokarbon berat dan pencairan gas alam. 1. Proses I Proses I ini dibagi dalam beberapa unit, yaitu: - unit inlet facilities ( unit 15, 16, 17, 18, dan 19) - unit pemisahan gas dan kondensat (unit 20 A) - unit penstabilan kondensat unit 20B - unit feed booster compressor/kompresi ulang (unit 25) - unit refrigerant preparation (unit 50) a. Inlet facilities Pengiriman gas dan kondensat dari ladang gas di Lhoksukon ke Point B dilakukan terpisah, tujuannya untuk mencegah terjadinya pengendapan kondensat dalam pipa yang berada di daerah rendah. Setelah gas sampai di point B , sebagian Universitas Sumatera Utara
  • 28. kecil dikirim ke PIM dan AAF untuk pembuatan pupuk, PT. KKA dan PT. Humpuss Aromatic. b. Pemisahan gas dan kondensat Unit ini terdiri dari empat buah drum pemisah (first stage flash drum), yang beroperasi secara paralel, berfungsi untuk memisahkan gas yang akan dialirkan ke unit pemurnian gas di proses II. Pemisahan disini berlangsung pada tekanan tinggi yaitu pada 54,5 kg/cm2. Sebelum gas dan kondensat masuk ke dalam drum pemisah, terlebih dahulu digabungkan menjadi satu pipa baru kemudian dimasukkan ke bagian puncak drum melalui dua saluran pemasukan. Campuran gas dan kondensat yang masuk ke dalam drum diarahkan ke splash buffle, agar kondensat terpercik menjadi butiran halus, sehingga fraksi ringan lebih mudah terlepas dari ikatan fraksi berat dan juga agar kandungan emulsi dapat pecah. Seterusnya baik gas maupun kondensat akan mengalir melalui demister pad. Demister pad berfungsi untuk menangkap butiran cairan (kabut) yang terbawa oleh aliran gas, dan juga untuk menyaring lumpur dan memecahkan emulsi, sedangkan gas akan keluar dari puncak tengah drum setelah melalui mist eliminator, yaitu sebagai alat yang berfungsi sebagai perangkap kabut. Gas yang keluar dari puncak setiap drum akan dikumpulkan pada sebuah pipa 36 inch dan dialirkan ke unit pencairan gas alam diproses II dan III. Kondensat dari drum A dan B akan mengalir ke satu pemipaan sedangkan drum C dan D dengan pemipaan tersendiri akan dialirkan ke effluent degassing out, yaitu tempat pemisahan senyawa asam dan gas dari kandungan air dan airnya di drain ke sewer. Universitas Sumatera Utara
  • 29. c. Proses penstabilan kondensat Kondensat dari stage flash drum dimasukkan ke second stage flash drum. Di second stage flash drum ini terjadi pemisahan gas yang prinsipnya sama dengan pada first stage flash drum, hanya tekanan operasinya lebih rendah. Gas yang telah terpisah tersebut dari kompresor dialirkan ke feed booster compressor (unit 25) dan di teruskan ke proses II dan proses III. Sedangkan kondensat mengalir melalui bagian dasar drum dan selanjutnya dialirkan ke menara stabilizer (C-2001) yang menggunakan sieve tray, tapi sebelumnya masuk ke stabilizer feed/bottom exchanger. Disini sebagian kondensat menguap sehingga umpan yang masuk ke kolom terdiri dari dua aliran. Akibat gaya gravitasi, gas naik ke puncak kolom sedangkan cairan turun ke dasar kolom. Cairan yang berada tray II dilewatkan melalui stabilizer side reboiler untuk menguapkan fraksi ringan yang terbawa bersama cairan dari side reboiler cairan dan uap dikembalikan lagi ke stabilizer. Uap akan mengalir ke atas dan sisanya berupa cairan ditarik sebagai kondensat stabil. Sebelum disimpan, kondensat stabil yang berada pada dasar kolom diturunkan temperaturnya menjadi 38oC dimana stabilizer berfungsi untuk menurunkan produk gas yang mendidih. Untuk itu kondensat didinginkan berturut-turut di stabilizer side reboiler ke dasar penukar kalor, pada fin fan cooler serta yang terakhir didinginkan pada pendingin air laut sehingga temperatur kondensat menjadi 38 oC. Proses selanjutnya, kondensat dingin yang telah stabil ini dialirkan ke tangki kondensat (f-2101) dimana hidrokarbon yang masih tersisa dibuang ke atmosfer. Pada tangki ini kondensat digabung dengan aliran hidrokarbon yang Universitas Sumatera Utara
  • 30. lebih berat, kemudian dari unit 50 dikirim ke tangki penyimpanan kondensat. Gas yang mencapai puncak stabilizer dikondensasikan oleh fin fan cooler lalu dialirkan ke over head accumulator (D-2004). Cairan yang terbentuk dialirkan kembali ke kolom sebagai refluks. Sementara gas yang tidak terkondensasi bergabung dengan gas dari second stage flash drum dan dikirim ke feed booster compressor (k-2501) untuk dinaikkan tekanannya sehingga sama dengan tekanan gas dari first stage flash drum. Kemudian gas dengan tekanan 56 kg/cm2 ini dikirim ke unit pemurnian gas untuk diproses lebih lanjut. d. Feed booster compressor (unit 25) Gas yang berasal dari 20B masuk ke unit 25 dan akan dinaikkan tekanannya agar dapat bergabung dengan gas yang berasal dari unit 20A yang bertekanan lebih tinggi yaitu dari 15 kg/cm2 menjadi 57kg/cm2. Gas yang mengalir dari unit 20B tersebut akan masuk ke D-2501 di bagian tengahnya. Dimana di dalam D-2501 ini diharapkan fraksi berat yang mungkin terkandung dalam gas ini akan terkondensasi. Kemudian gas dari D-2501 dialirkan kedua arah yaitu menuju kompressor K-2501 dan K-2501B. Setelah gas dimampatkan dalam kedua kompressor tersebut yang bertekanan sedikit lebih besar daripada tekanan yang berasal dari unit 20A, sehingga dapat masuk ke aliran gas tersebut, maka gas yang berasal dari discharge compressor tersebut mengalir bersama-sama dengan gas dari unit 20A menuju unit pemurnian gas di unit 30. Universitas Sumatera Utara
  • 31. Bila jumlah gas yang masuk ke dalam kompresor tersebut kurang, maka sebagian dari discharge dialirkan kembali ke section drum D-2501 melaui fin fan cooler 2501 A/B untuk pendinginan. e. Refrigerant preparation Unit ini terdiri dari unit 51 dan 52 yang merupakan 2 unit fraksinasi yang sama. Dalam hal ini unit 51 dan 52 berfungsi untuk memisahkan bahan-bahan yang diperoleh dari scrubb tower bottom train 1 sampai train 6. Masing-masing unit mempunyai 3 buah kolom, yaitu : 1. De-Ethanizer column 2. De- Propanizer column De- Butanizer column Kolom-kolom tersebut dilengkapi dengan tray jenis sieve, down comer, sebagai media penunjang untuk proses destilasi. Disamping itu juga dilengkapi dengan sarana-sarana penunjang lainnya, seperti steam reboiler, pompa refluks, dan lain-lain. Sistem pendingin untuk mengkondensasi produksi hasil puncak propana dan butana dengan menggunakan satu unit fin - fan, sedangkan untuk mengkondensasi hasil puncak ethane dipakai sistem refrigerasi. Refrigerasi di sini adalah dengan memakai propana sebagai pendingin yang disirkulasikan di dalam loop tertutup. Untuk mendukung terjadinya siklus yang diharapkan dari refrigeran tersebut, maka sistem ini ditunjang oleh satu unit compressor cooler, dan condensor, drum accumulator, evaporator dan section drum untuk compressor. Universitas Sumatera Utara
  • 32. Adapun feed yang diolah di unit ini berasal dari bottom scrubb tower pada proses II dan Proses III. Setiap unit mampu mengolah feed dari tiga train(15.000 BPSD). 1) De-etahnizer system Feed dari bottom scrub tower setelah melalui tahap pendingin dan pengontrol tekanan 34 kg/cm2, dialirkan ke de-ethanizer column dan dimasukkan ke tray dan tekanannya dikontrol pada 31kg/cm2 sedangkan temperatur keluar dari shell side reboiler di set 145 oC, serta temperatur di top column dijaga sekitar -9o C. Dengan demikian diharapkan seluruh etana (C2H6) dengan pemanasan yang cukup tinggi dari bawah akan menguap. Tetapi semakin banyak tray yang dilalui uap ini akan mengakibatkan semakin turunnya temperatur, sehingga dengan adanya penyiraman refluks seluruh fraksi yang lebih berat dari etana akan mengkondensasi kembali. Hanya etana dan fraksi yang lebih ringan akan keluar sebagai over head product. Over head product ini selanjutnya akan mengalir ke etahanizer sub cooler (E-5X03), dimana akan terjadi pengkondensasian. Namun karena temperatur paling rendah yang dapat dicapai pada sub cooler -36oC, maka tidak seluruh overhead product dikondensasikan. Metana (CH4) tidak dapat dikondensasikan setelah ditampung dalam reflux accumulator D-5X02, yang digunakan untuk mengatur tekanan sebesar 31 kg/cm2. kelebihan metana tersebut kemudian dialirkan melalui PV-5X03. Cairan yang keluar dari E-5X02 dan akan dimanfaatkan sesuai dengan prioritasnya, yaitu sebagai refluks. MCR (Multi Component Refrigerant) make-up dan reinjeksi. Universitas Sumatera Utara
  • 33. Adapun batas komposisi dari cairan yang ada pada refluks accumulator D-5X02 tersebut adalah sebagai berikut : - CH4 : 22,63% - CO2 : 0.000% - C2H6 : 77,365 % - C3H8 : 0,005% Level di bottom C-5X01 dikontrol 60% secara normal, dan kelebihan level ini akan dialirkan ke kolom de-propanizer. Bahan yang dialirkan ke kolom ini sudah terbebas dari kandungan C2H6 dan yang lebih ringan. 2) De-Propanizer Feed yang akan diolah dalam kolom ini adalah yang berasal dari bottom de-ethanizer. Feed ini dialirkan ke de-propanizer tray nomor 20. setelah masuk ke dalam de-propanizer column. Feed ini mula-mula akan di flash, karena tekanan dalam menara dikontrol 18 kg/cm2. Cairan yang tidak menguap akan turun ke dasar menara, melalui downcomer. Dari bottom ini, sebagian cairan hidrokarbon dialirkan ke de-propanizer reboiler untuk mengambil sejumlah panas yang diperlukan untuk menguapkan fraksi C3 yang ada, dimana temperaturnya dijaga kira-kira 138 oC. Fraksi C3 dan sebagian C4 dengan temperatur 138 oC akam menguap, dan mengalir ke atas melalui tray yang bertingkat-tingkat (sieve tray) sampai ke bagian puncak. Ke dalam bagian ini, dialirkan sejumlah refluks untuk menjaga temperatur tetap konstan yaitu 53 o C. Universitas Sumatera Utara
  • 34. Over head product atau gas yang keluar dari puncak menara dialirkan ke refluks accumulator melalui dua jalan, yaitu : - lewat fin - fan agar seluruh C3 dapat mencair - By pass atau tanpa melalui fin - fan untuk menjaga tekanan di reflux accumulator tetap 17 kg/cm2. Semua liquid yang dihasilkan pada fin - fan akan ditampung di reflukx accumulator drum. Komposisi dari liquid tersebut adalah sebagai berikut : - C1 : 0,001% - C2 : 0,003% - C3 : 99,994% - i-C4 : 0,002% Sedangkan prioritas pengaliran dari liquid ini adalah sebagai berikut : - Refluks - Storage tank D-6201 (persediaan MCR) - Reinjeksi ke proses II dan proses III, sebagai HHV control. - Storage tank LPG 64 Dengan kondisi operasi yang baik, akan diperoleh hasil puncak yang murni, yaitu 99,9 % propana. Kondisi operasi di dalam kolom diatur sebagai berikut : - Tekanan : 17,2 kg/cm2 - Temperatur top : 53 OC - Temperatur outlet reboiler : 135 OC Universitas Sumatera Utara
  • 35. 3) De-Butanizer Feed untuk de-butanizer berasal dari outlet de-propanizer bottom, yang dialirkan ke tray nomor 15. Di dalam kolom ini, feed akan menguap karena tekanan diatur sekitar 6 kg/cm2.Sedangkan hidrokarbon yang tidak dapat menguap akan turun ke tray selanjutnya sampai ke bagian bottom. Dari bottom ini sebagian cairan dialirkan ke sebuah reboiler untuk mengambil sejumlah panas dari steam yang dialirkan ke bagian tube side, dimana temperatur outletnya dikontrol kira- kira 103 oC dengan mengatur flow dari steam. Fraksi yang paling ringan pada feed ini (butana paling berat) akan keluar dari puncak menara dalam bentuk gas. Sebagian gas ini akan mengalir melalui fan sistem. Diharapkan setelah melewati pendingin, seluruh butana akan berubah fasa dari gas ke cair. Cairan tersebut ditampung di reflux accumulator drum untuk butana. Sebagian kecil dari gas over head product butana akan mengalir tanpa melalui fin - fan menuju reflux accumulator untuk mengatur tekanan sebesar 5,6 kg/cm2. Komposisi yang baik dari cairan hidrokarbon pada reflux accumulator adalah sebagai berikut : - Propana : 0,015 % - I – butana : 33,207 % - n- Butana : 66,689 % - I – Pentana : 0,090% Universitas Sumatera Utara
  • 36. Seluruh cairan hidrokarbon yang ditampung pada reflux accumulator ini akan dialirkan sesuai dengan prioritasnya, yaitu : a. Sebagai refluks b. Reinjeksi ke MHE (Maint Heat Exchanger) proses II dan proses III, sebagai NHV control. c. Ke storage tank LPG unit 64. Adapun kondisi operasi dalam kolom ini diatur sebagai berikut : - Tekanan operasi : 6 kg/cm2 - Temperatur top : 57 oC - Temperatur outlet reboiler : 110 oC Dengan kondisi demikian, maka hasil puncaknya akan menjadi murni, yaitu 99,0 % iso butana dan normal butana. Produksi bottom-nya akan dialirkan ke suatu peralatan pendingin (E-5X01) yang menggunakan air laut sebagai media pendingin. Kemudian dialirkan bersama-sama kelebihan butana ke produksi kondensat unit 20B. Adapun media pendingin pada exchanger yang ada di unit 50 ini dipakai propana dalam suatu sistem tertutup. Sistem refrigerasi yang digunakan adalah : a) Penguapan cairan pendingin akan memerlukan kalori yang akan diambil dari fluida yang akan didinginkan. b) Titik didih media pendingin akan turun, bila tekanan diturunkan, sehingga pertukaran panas terjadi pada suhu yang rendah. c) Waktu pengembunan kembali uap media pendingin akan melepaskan sejumlah kalori yang diambil dari media pendingin terserbut. Universitas Sumatera Utara
  • 37. d) Titik embun dapat diturunkan dengan menaikkan tekanan. Dengan demikian air laut dapat dimanfaatkan untuk mengkondensasi gas-gas C3. Propana liquid setelah mendinginkan E-5X03, E-5X11 dan E-5X04 berubah menjadi uap dan dimasukkan ke D-5X01 yang bertekanan 15,8 Psia. Sebagian gas akan mengkondensasi sedangkan yang tidak terkondensasi akan dialirkan ke K-5X01 untuk dikompres. Kemudian gas ini didingikan oleh exchanger E-5105 A dan B dimasukkan ke D-5X04 yang bertekanan 202 Psia dan suhu 105oC. Kemudian gas tersebut masuk ke D-5X01 dan mengalami ekspansi dengan menurunkan tekanannya yang cukup besar sehungga suhunya akan menurun. Akibatnya propana akan mengkondensasi dan dialirkan kembali ke exchanger-exchanger untuk digunakan sebagai pendingin kembali. 2. Proses II dan III Tugas dari proses II dan III ini merupakan proses pemurnian gas / Gas treating unit (unit 30) dan proses pencairan gas / Liquefaction unit (unit 40). a. Proses Pemurnian Gas (unit 30) Gas alam yang terpisah dari kondensat harus dibersihkan terlebih dahulu dari senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan sebelum gas dicairkan. Senyawa-senyawa tersebut seperti karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S) dan merkuri ( Hg) dan air karena dapat mengganggu dan merusak peralatan pada proses pencairan. Karbondioksida dan hidrogen sulfida dipisahkan dalam sebuah unit yang mengandung potassium karbonat dan dietanol amina (DEA). Apabila CO2 dan H2S tidak dihilangkan maka akan menyebabkan penyumbatan pada pipa-pipa Universitas Sumatera Utara
  • 38. karena senyawa ini sangat mudah membeku pada suhu rendah dan bersifat korosif. Merkuri dapat merusak peralatan-peralatan yang terbuat dari aluminium yang digunakan di pabrik yang beroperasi pada suhu rendah. Pemisahan merkuri ini dilakukan dengan penyerapan di dalam merkuri absorber. Alat ini terdiri dari bed karbon yang diaktifkan oleh belerang sebagai media penyerap. Feed gas dari puncak feed gas knock out drum dipanaskan terlebih dahulu di feed/lean carbonate exchanger, kemudian di kirim ke merkuri bed (D-3X07 A/B), dimana merkuri yang ada pada feed gas diserap oleh carbon aktif yang mengandung sulfur dan membentuk merkuri sulfida. Feed gas yang meninggalkan kolom merkuri bed dipanaskan lebih lanjut sebelum dimasukkan ke bagian bawah carbonet absorber column (C-3X01). Pada kolom ini 97% CO2 dan H2S diserap oleh larutan karbonat yang mengalir berlawanan arah dengan feed gas. Carbonate absorber ini merupakan kolom berisi pall rings yang memberikan permukaan kontak yang lebih luas antara larutan karbonat dan gas. Larutan karbonat panas dari carbonat regenerator column (C-3X03) dialirkan ke carbonate absorber dalam dua aliran, yaitu 75% masuk ke dalam bagian tengah kolom sedangkan 25% didinginkan dahulu di feed/lean carbonat exchanger sebelum dimasukkan ke bagian atas kolom. Reaksi yang terjadi: Carbonate absorber K2CO3 + CO2 + H2O  2KHCO3 K2CO3 + H2S  KHS + KHCO3 Universitas Sumatera Utara
  • 39. Carbonate regenerator 2KHCO3  K2CO3 + H2O + CO2 KHCO3 + KHS + H2O  K2CO3 + H2S + H2O Larutan karbonat yang kaya dengan CO2 dan H2S sesampai di dasar kolom penyerap dialirkan ke carbonate regenerator untuk diregenerasi. Disini hampir semua CO2 dan H2S dilepaskan dari larutan karbonat dan keluar melalui puncak kolom, sementara cairan karbonat turun ke bagian bawah kolom. Larutan ini selanjutnya diuapkan di carbonat reboiler regenerator (E-3X06). Dimana uap yang terbentuk dikembalikan ke kolom, begitu juga cairan yang tidak menguap. Cairan ini merupakan lean carbonate solution yang dikirim kembali ke carbonate absorber. Feed gas yang keluar dari atas carbonater absorber didinginkan di fin - fan cooler, sebelum dimasukkan ke DEA absorber (C-3X02). Di sini gas mengalir ke atas kolom dan kontak dengan larutan DEA yang turun dari atas kolom sehingga CO2 dan H2S yang masih tersisa pada feed gas menjadi kurang dari 100 ppm. Adapun reaksi yang terjadi pada DEA absorber adalah : 2(C2H4OH)2NH + CO2 + H2O   (C2H4OH)2NH2 2CO3 DEA DEA carbonate  (C2H4OH)2NH 2CO3 + H2O + CO2  2 (C2H4OH)2NH2 HCO3 DEA carbonate DEA bicarbonate Universitas Sumatera Utara
  • 40. Dalam reaksi dengan H2S 2(C2H4OH)2NH + H2S  2 (C2H4OH)2NH2 2S DEA  (C2H4OH)2NH2 2S + H2S  2 (C2H4OH)2NH2 HS DEA sulfida DEA Hidrogen sulfida Dalam DEA regenerator tejadi reaksi : 2(C2H4OH)2NH2HCO3  2CO2 + 2H2O + 2(C2H4OH)2NH 2(C2H4OH)2NH2HS  2H2S + 2(C2H4OH)2NH Sementara larutan DEA yang kaya dengan CO2 dan H2S terkumpul di dasar kolom, gas yang keluar dari puncak DEA absorber didinginkan oleh fin - fan cooler. Kemudian gas ini dimasukkan ke dalam wash tower (C-3X05) yang bertindak sebagai pemisah dan mencegah terbawanya larutan DEA ke dalam aliran gas. Produk bawah wash tower dipompa kembali ke puncak menara untuk disirkulasi, sementara gas murni dari menara pencuci ini dikirim ke unit 40 untuk proses selanjutnya. Larutan DEA dari dasar absorber dipanaskan dahulu di lean/rich exchanger (E-3X04), sebelum dikirim ke DEA regenerator column untuk diregenerasi. Pada kolom ini CO2 dan H2S terlepas dari larutan DEA dan keluar melalui bagian atas kolom sebagai overhead vapour. Larutan DEA regenerator turun ke bagian bawah kolom dialirkan ke DEA regenerator reboiler (E-3X-02) untuk dipanaskan. Uap yang terbentuk dikembalikan ke kolom sedangkan cairan yang berlebih juga dikembalikan ke dasar kolom, seterusnya Universitas Sumatera Utara
  • 41. dipompa ke puncak DEA absorber untuk menyerap CO2 dan H2S yang terdapat pada feed gas. Overhead dari DEA regenerator reboiler dialirkan kembali ke kolom carbonate regerator dan selanjutnya dibuang ke atmosfer bersama-sama dengan CO2 dan H2S dari kolom carbonate regenerator. Gas yang keluar dari regenerator column didinginkan di fin - fan cooler kemudian dialirkan ke carbonate regenerator accumulator, dimana CO2 dan H2S yang terpisah dibuang ke atmosfir. b. Sistem pencairan gas (unit 40) Gas umpan yang keluar dari sistem pemurnian yang telah bebas dari impuritis, masuk proses pencairan meliputi Bagian yaitu : - Bagian pengeringan (dehydration section) - Bagian pemisahan (scrubbing section) - Bagian pendinginan dan pencairan (refrigerant dan liquefaction section) (i) Bagian pengeringan (Dehydration Section) Seksi ini berfungsi untuk memisahkan uap air yang terbawa masuk ke dalam bagian pemisahan dan pencairan karena dapat menimbulkan penyumbatan pipa-pipa aliran gas-gas pada unit-unit yang beroperasi dengan temperatur rendah. Selain itu mengakibatkan pecahya tubing-tubing di dalam main heat exchanger (MHE). Proses adsorbsi berlangsung di dalam feed vapor driers yang terdiri dari dua drum drier (A dan B) yang dipasang secara paralel dan beroperasi masing- masing selama 8 jam secara bergantian. Dalam keadaan operasi normal jika pada Universitas Sumatera Utara
  • 42. 8 jam pertama drier A dalam keadaan drying maka drier pada saat yang sama diregenerasikan untuk mengaktifkan kembali molsieve yang telah menyerap air selama 8 jam. Sebelumnya uap air dalam gas keluar dari feed vapour drier (V-4X01 A/B) dan dianalisa oleh AR-4X04 jika gas umpan masih mengandung air lebih besar dari 0,5 ppm, maka gas belum dapat dialirkan ke scrubbing section. Namun bila kandungan air keluaran drier telah mengizinkan, gas dialiran ke E-4X09 untuk didinginkan oleh propana cair sehingga –7 oC. Setelah pendinginan gas masuk ke scrubb tower. (ii) Bagian pemisahan (Scrubbing Section) Fungsi seksi ini adalah untuk memisahkan hidrokarbon berat yang terdapat dalam gas umpan yang dapat menyebabkan penyumbatan tube-tube dalam MHE yang beroperasi pada temperatur rendah. Feed gas dari seksi pengeringan terdiri dari campuran hidrokarbon yang mempunyai titik didih yang berbeda, maka dalam scrubb tower ini dipakai prinsip distilasi. Feed gas mula-mula didinginkan dalam feed medium propana exchanger sebelum masuk ke scrubb tower, sehingga hidrokarbon berat akan terkondensasi dan mengalir ke bottom tower. Selanjutnya feed gas dialirkan ke dalam scrubb tower reboiler untuk menguapkan fraksi-fraksi ringan dengan media pemanas steam. Cairan hidokarbon untuk menguapkan fraksi-fraksi ringan dengan media pemanas steam. Cairan hidrokarbon berat akan tertinggal dalam bottom tower dan dialirkan ke refrigerant preparation unit untuk memperoleh etana dan propana yang dibutuhkan dalam proses pencairan. Sedangkan fraksi ringan dan komposisi dominan metana keluar dari puncak tower didinginkan dengan propana Universitas Sumatera Utara
  • 43. liquid pada kondenser sebelum dimasukkan dalam separator. Akibat pendinginan maka propana dan etana yang terikut akan terkondensasi dan cairan ini sebagian dikembalikan ke scrubb tower sebagai refluks dan sebagain lagi digunakan untuk feed LPG, selama masih memenuhi spesifikasi. Feed gas yang keluar dari top separator dialirkan ke separation unit di LPG untuk mengambil propana, yang akan menjadi bahan untuk mendapatkan propana dan butana LPG. Kemudian residu gas yang mengandung 97% metana dialirkan ke unit pencairan (MHE) juga untuk keperluan penambahan komposisi MCR, jika perlu diambil disini. (iii) Bagian pendinginan dan pencairan (refrigerant and liquefaction section) Fungsi dari unit ini adalah untuk mencairkan dan menurunkan tekanan gas umpan sistem pendinginan pada unit dilakukan secara dua tahap yaitu : a. Pendinginan pertama menggunakan propana refrigerant, dimana propana juga digunakan untuk mendinginkan MCR (Multi Component Refrigerant) sebagai bahan pendingin selanjutnya dan b. Pendinginan terakhir dengan menggunakan MCR, dimana gas alam didinginkan hingga –163 oC dan sehingga terjadi perubahan fasa dari gas menjadi cair. c. Komposisi dari MCR adalah sebagai berikut : - Nitrogen  2 % mol - Metana  40 % mol - Etana  49 % mol - Propana  9 % mol Universitas Sumatera Utara
  • 44. 2.9. Mesin Dan Peralatan 2.9.1. Mesin Produksi 1. Feed Vapour Dryers V 4101A/B Fungsi : Memisahkan air dari feed gas. Detail-detail : Tekanan - Disain 56.25 Kg/Cm2 - Operasionil 51.67 Kg/Cm2 Temperatur - Disain 3420C s/d 4.4 0C - Operasionil (Dehydration) 210C (Reactivation) 3300C Diameter bagian luar - 11,6”(3505 mm) Tinggi (tangent to tangent) - 11”(3353 mm) Isolasi - 31/2” (90 mm) 2. Dryer After Filter V 4102 Fungsi : Memisahkan zat-zat padat dan debu molecular sieves dari dry natural gas feed ke scrub tower Detail-detail : Tekanan - Disain 56.3 Kg/Cm2 - Operasionil 49.2 Kg/Cm2 (Beda tertinggi) - Disain 4.5 Kg/Cm2 - Operasional 1.05 Kg/Cm2 Universitas Sumatera Utara
  • 45. Temperatur - Disain 40C s/d 660C - Operasionil 210C s/d 230C Diameter bagian luar - 3, 81/4 “(1123 mm) Tinggi (tangent to tangent) - 3,8” (1118 mm) Isolasi - 31/2” (90 mm) Filter - Tipe 1 AGB-4218-10739 3. Scrub Tower C 4101 Fungsi : Memisahkan hidrokarbon-hidrokarbon berat dari gas alam sebelum mengalir ke bagian Liquefaction. Detail-detail : Tekanan - Disain 56.25 Kg/Cm2 - Operasionil 48.29 Kg/Cm2 Temperatur - Disain -370C s/d 1770C - Operasionil atas -9.40C bawah 600C s/d 650C Diameter bagian luar - atas 9”(2743 mm) - bawah 3, 6” (1067 mm) Tinggi (tangent to tangent) 54, 6” (16612 mm) Isolasi - Atas 3” (76 mm) Proteksi Dingin - Tengah 2” (50 mm) Proteksi Dingin - Bawah 11/2” (38 mm) Universitas Sumatera Utara
  • 46. Main Exchanger E 4118 Fungsi : Mendinginkan dan mencairkan gas alam ke temperatur cryogenic. Ini memungkinkan LNG untuk disimpan dan dikapalkan, pada tekanan sedikit di atas atmosfir, dengan penguapan yang minimal. Detail-detail : Tekanan - Shell side Disain 4.23 Kg/Cm2 maks. Operasionil 2.3 Kg/Cm2 - Feed Tube Side Disain 56.25 Kg/Cm2 maks. Operasionil 47.03 Kg/Cm2 Temperatur - Shell Side Disain atas -1500C Disain bawah -330C - Feed Tube Side Disain atas dan bawah -320C s/d –1480C Tinggi keseluruhan (puncak ke dasar) 111,13/4” (33877 mm) Tinggi bagian atas (tangent to tangent) 36,9” (11201 mm) Diameter bagian atas 5,83/4” (1746 mm) Tinggi bagian bawah (tangent to tangent) 50,8 3/4” (15462 mm) Diameter luar bagian bawah 13,8 3/4” (4185 mm) Universitas Sumatera Utara
  • 47. Kompressor-kompressor Propane Compressor Karbon dioksida 4101 Fungsi : Mengkompressi uap-uap propane dari propane refrigeration system. Uap-uap diterima dalam tiga tingkat inlet terpisah dan dikompressikan ke satu outlet discharge gabungan. Detail – detail : Tekanan - First Stage Suction 0.36 Kg/Cm2 - Second Stage Suction 2.66 Kg/Cm2 0 Temperatur - First Stage Suction -34 C 0 - Second Stage Suction -7 C 0 - Disain Maksimum 177 C Kecepatan - Rata-rata 4670 rpm - Maksimum kontinyu 4904 rpm - Kritis pertama 2303 rpm - Kritis kedua 6071 rpm - Maksimum 21.2 Kg/Cm2 2.9.2. Peralatan 1. Drums Carbonate Regenerator OverHead Accumulator D 3104 Fungsi : Memisahkan uap acid gas dan cairan yang terkondensasi dari produk overhead daripada carbonate regenerator. Detail-detail : Tekanan - Disain 1.76 Kg/Cm2 Universitas Sumatera Utara
  • 48. - Operasionil 0.6 Kg/Cm2 Temperatur - Disain 1770C - Operasionil 51.80C Diameter bagian dalam - 11, 6” (3505 mm) Tinggi (tangent to tangent) - 9,6” (2896 mm) Isolasi - Tidak ada 2. Pompa Pompa Lean Carbonate Tegangan Tinggi G 3101 A/B/C Fungsi : Mensirkulasikan lean carbonate panas dari carbonate regenerator C 3103 ke carbonate absorber C 3101. Pompa-pompa mengambil suction dari saluran discharge pompa-pompa booster G 3107A/B/C. Detail-detail : Pompa - Pabrik pembuat UNITED - Kapasitas Rata-rata 950 M3/jam Normal 864 M3/jam Minimum 522 M3/jam - Tekanan Suction 5.46 Kg/Cm2 Discharge 61.79 Kg/Cm2 - Temperatur Disain 1490C Operasi normal 1180C Motor - Pabrik pembuat MITSUBISHI - Daya rata-rata 2200 Kw - Volts / Phase / Cycles 4000/3/50 Hz Universitas Sumatera Utara
  • 49. - Rpm 3000 3. Filters a. Filter Carbonate V 3101 Fungsi : Memisahkan zat-zat padat dari larutan lean carbonate. Detail-detail : Tekanan - Disain 15.75 Kg/Cm2 - Operasionil 11.0 Kg/Cm2 Temperatur - Disai 1770 C - Operasionil 1220 C Diameter bagian luar - 1,8” Tinggi (tangent to tangent) - 3’10”(1171mm) b. Filter DEA V 3102 Fungsi : Memisahkan zat-zat padat dari larutan DEA. Detail-detail : Tekanan - Disain 79.4 Kg/Cm2 - Operasionil 61.5 Kg/Cm2 Temperatur - Disain1 500 C - Operasionil 1750 C - Tipe Depth type cartridge - Bahan Nylon - Jumlah 12 - Daya serap partikel 5 mikron Universitas Sumatera Utara
  • 50. 4. Sump Pembuatan Larutan a. Carbonate Sumps F 3101 dan V 6301 Fungsi F 3101: Menerima buangan dari sistem unit. Fungsi V 6301: Dimana larutan potassium karbonat dibuat sesuai dengan kadar yang diperlukan. Detail-detail : Lebar 8’2” 11’6” Panjang 19’6” 27’11” Kedalaman 9’0” 9’0” Temperatur disain 1490 C Maksimum 1490 Maks b. DEA Sumps Flexyble Manufacturing System 3103 dan V 6302 Fungsi F 3103: Menerima kelebihan larutan dan buangan dari sistem unit. Fungsi V 6302 : Dimana larutan DEA dibuat sesuai dengan kadar yang diperlukan. Sump ini terletak di bagian utilities (unit 63) Detail-detail : F 3101 V 6301 Lebar 4’1” 5’11” Panjang 8’2” 11’6” Kedalaman 9’0” 9’0” Temperatur disain 51.70 C Maksimum 51.70 Maks Universitas Sumatera Utara
  • 51. 2.10. Automotive Dalam persediaan material yang ada merupakan material yang sifatnya sering digunakan, seperti saringan udara, saringan minyak, dll. Untuk mendapatkan material yang sifatnya seringdigunakan maka PT. Arun melakukan pembelian material yang sebelumnya dilakukan tender terlebih dahulu. Seiring dengan mulai menipisnya persediaan bahan baku LNG yang mengakibatkan terhentinya 2 train, juga membuat seluruh departemen sangant kritis dalam menangani Budget yang diberikan oleh Produsen. Begiti juga pada bagian automotive, alat yang sudah rusak atau sudah tua dan memerlukan perawatan yang kritis juga dituntun untuk melakukan pemeliaharaan dengan efisiensi. Dengan observasi kelapangan maka penulis melihat bahwa PT. Arun tidak konsisten dengan komitmen yang telah dibuat, misalnya dengan timbulnya suatu prioritas terhadap lamanya proses pemesanan. Misalnya untuk bagian automotive yang merupakan bagian pabrik seperti alat transportasi. Adapun peralatan- peralatan yang termasuk bagian Automotive adalah sebagai berikut: 1. Mercedes benz 2. Toyota 3. Mitsubishi 4. Dithatshu 5. Honda 6. Chevrolet Universitas Sumatera Utara
  • 52. 2.11. Heavy Equipment Alat berat merupakan faktor penting di dalam PT. Arun, terutama proyek- proyek kontruksi dengan skala yang besar. Tujuannya penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakannya sehingga hasil yang diharapkan tercapai dengan mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar. Adapun peralatan- peralatan yang termasuk Heavy Equipment adalah sebagai berikut: 1. Buldozer Dozer merupakan traktor yang dipasangkan Blade di bagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya. Seperti pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m, pembuatan jalan baru dan menyebarkan material. Gambar 2.2. Buldozer Universitas Sumatera Utara
  • 53. 2. Crane Crane merupakan alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek kontruksi. Cara kerja adalah dengan mengakat mateial yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material di tempat yang didinginkan. Gambar 2.3. Crane 3. Excavator Excavator merupakan alat penggali yang mempunyai alat penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Pemilhan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Universitas Sumatera Utara
  • 54. Gambar 2.4. Excavator 4. Scraper Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkut untuk jarak yang relatif jauh pada tanah datar dengan alat penggerak roda ban. 5. Loader Loader adalah alat yang umumnya dipakai didalam proyek konstruksi untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat timbunan material. Universitas Sumatera Utara
  • 55. 2.12. Kegiatan Pemeliharaan di Bagian Automotif dan Heavy Equipment Tujuan maintenance di PT. Arun LNG untuk menjaga performance semua peralatan secara optimal, karena PT. Arun LNG harus memenuhi target produksi setiap tahunnya berdasarkan kontrak pembelian LNG yang jumlah, waktu, kualitas dan safety-nya harus sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. sehingga maintenance merupakan fungsi yang menjaga agar kualitas produk LNG tetap terjaga. Bagian dari maintenance di PT. Arun LNG adalah: 7. Welding Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk berbagai macam pengelasan. 8. Mechanical Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk berbagai macam bentuk pembubutan peralatan pabrik. 9. Instrument & Electrical Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk merawat segala jenis peralatan yang berkaitan dengan instrument dan electrical pabrik. 10. Harbour Facility Maintenance, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk pemeliharaan segala jenis peralatan yang berada di sekitar pelabuhan kapal PT. Arun LNG. 11. Automotive & Heavy Equipment, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk merawat segala jenis kendaraan untuk pabrik, mulai dari kendaraan yang memiliki kapasitas kecil sampai kendaraan yang memiliki kapasitas yang besar. Universitas Sumatera Utara
  • 56. Bagian Automotif dan Heavy Equipment (disingkat Auto dan HE) merupakan salah satu bagian dari departemen pemeliharaan. Auto dan HE dipimpin oleh kepala bagian. Fungsi dari Auto dan HE adalah memberi servis pemeliharaan dan perbaikan peralatan-peralatan (equipment) sesuai dengan rancangan aslinya. Pemeliharaan dan perbaikan dilaksanakan sesuai dengan program dan check list dari peralatan. Program tersebut berupa preventive maintenance yang dilaksanakan berdasarkan jadwal bulanan. Tujuan dari diadakan preventive maintenance yaitu untuk melaksanakan pemeliharaan tepat pada waktunya dengan persiapan dan jumlah waktu yang direncanakan sehingga mengurangi waktu kerusakan peralatan dan menurunkan biaya yang disebabkan peralatan tidak siap pakai atau kehilangan produksi. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu kontraktor-kontraktor lokal seperti: 1. PT. Meta Epsi Engineering 2. PT. Bintang Cosmos 3. PT. Trakindo Utama 4. PT. Batam Teknik 5. CV. Varia Motor Sedangkan Auto dan HE melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan mengevaluasikan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ke tiga tersebut. Untuk meningkatkan operasional bengkel, Auto dan HE di bagi kepada tiga bagian yaitu: Universitas Sumatera Utara
  • 57. 1. Perancangan dan Administrasi 2. Heavy Equipment 3. Light Vehicle Perencaan dan administrasi adalah begian yang merencanakan program kerja kebutuhan spare part atau material dan hal-hal yang menyangkut aktivitas bengkel serta mengendalikan anggaran bengkel. Heavy Equipment adalah mengawasi dan mencatat pelaksanaan preventive maintenance yang dilakukan meliputi preventive maintenance. Light Vehicle berfungsi melaksanakan pekerjaan rutin yang telah direncanakan oleh bagian perencanaan dan administrasi seperti preventive maintenance dan repair. Bagian Auto dan HE selaku operator yang ada sangat dituntun untuk melakukan perawatan terhadap barang-barang Auto dan HE. Hal ini berguna untuk mendeteksi didini apa yang sedang terjadi terhadap bagian Auto dan HE yang dimiliki PT. Arun LNG. Jadi operator bukan hanya dituntun dalam handal pengoperasikan bagian Auto dan HE tetapi juga mengerti secara menyeluruh tentang spesifikasi alat Auto dan He yang dioperasikan. Sehingga jika ditemukan kerusakan, bagian Auto dan He dapat melaporkan kepada bagian Shop untuk dilakukan suatu tindak lanjut perbaikan. Universitas Sumatera Utara
  • 58. 2.13. Prosedur Pembelian Material Di PT. Arun LNG, pada bagian Automotive dan Heavy Equipment, pada proses pembelian bertugas membeli bermacam-macam material dan jasa. Proses pengadaan material Request Production merupakan prosedur yang selam ini digunakan untuk memenuhi pemesanan akan peralatan yang dibutuhkan dalam pemeliharaan (maintenance) perbaikan (repair). Prosedur material Request dimulai dari dilakukan pesanan sampai material yang diterima, dan memerlukan waktu yang relatif panjang, biaya persediaan dan tingkat persediaan relatif besar. Untuk memenuhi kebutuhan material bagian purchasing (pembelian) bertanggung jawab untuk mengadakan pembelian material baik untuk pembelian luar negeri maupun untuk pembelian dalam negeri. Tanggung jawab tersebut meliputi pembelian bahan peralatan (spare part) bagi perusahaan. Bagian pembelian melaksanakan pembelian bila adanya permintaan pembelian. Bagian yang membutuhkan material membuat permohonan permintaan dengan menggunakan Formulir Materail Request dan mengajukan ke bagian pembelian. Permintaan pembelian tersebut selanjutnya diproses oleh bagian pembelian seperti pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara
  • 59. Gambar 2.5. Formulir Material Request Bagian pembelian mengadakan kontrak pembelian dengan penjual (vendor) yang berlaku untuk satu periode pembelian dan nilai tertentu. Setelah mendapatkan sekelompok pemasok, pembeli dapat mengadakan tawar menawar. Proses tawar menawar digunakan pembeli dengan menggunakan formulir Request For Quatation (RFO) kepada penjual seperti pada Gambar 2.6. dibawah ini: Gambar 2.6. Formulir Request For Quatation Universitas Sumatera Utara
  • 60. Biasanya perusahaan mempersiapkan formulir Purchasing Order. Formulir ini bermanfaat untuk komunikasi internal maupun eksternal. Bagian pembelian menerbitkan Purchasing Order untuk vendor yang dipilih. Salinan Purchasing Order dikirimkan ke bagian pembukuan. Seperti pada Gambar 2.7. dibawah ini: Gambar 2.7.Formulir Purchasing Order Apabila bagian Automotive dan Heavy Equipment memerlukan material yang telah dipesan ke vendor yang dipilih, maka bagian Automotive dan Heavy Equipment memberitahukan ke bagian pembelian untuk segera menghubungi penjual untuk mengirimkan material yang dibutuhkan. Apabila material yang dipesan telah diterima, terlebih dahulu diperiksa oleh bagian penerimaan digudang. Untuk menyelesaikan laporan penerimaan yang tersedia pada laporan penerimaan maka disiapkan Formulir Receiving Report. Seperti pada Gambar 2.8. Universitas Sumatera Utara
  • 61. Gambar 2.8. Formulir Receiving Report Bagian penerimaan digudang melaporkan hasil pemeriksaan atas materialyang diterima ke bagian pembelian, bagian pembukuan dan bagian Automotive dan Heavy Equipment. Selanjutnya bagian Automotive dan Heavy Equipment sudah dapat menggunakan material tersebut. Bagian pembukuan akan membayar pembelian tersebut bila datang tagihan dari penjual (vendor).. Adapun prosedur pembelian material dapat dilihat seperti pada Gambar 2.9. Gambar 2.9. Prosedur Pemesanan Material Universitas Sumatera Utara
  • 62. Gambar 2.2. Proses Pengolahan Gas Alam Universitas Sumatera Utara