2. I. Tujuan Nasional Bangsa Indonesia.
Tujuan nasional adalah sasaran segala kegiatan suatu bangsa yang perwujudannya
harus diusahakan secara terus rnenerus. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 yang memuat semangat perjuangan membela hak asasi untuk
rnerdeka, tercantumnya tujuan negara yang harus dicapai, kepercayaan adanya kuasa Allah
dan landasan falsafah Pancasila yang termuat pada alinea keempat.
Beberapa hal tersebut di atas memberi dasar pemikiran perlunya kondisi dinamis dalam
mencapai tujuan negara bangsa yang disebut Ketahanan Nasional.
Terkait dengan bahasan tersebut telah ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 (Lemhannas
RI 2000:97).
Alinea I
menyatakan "Bahwa sesungguhnya …… kemerdekaan adalah hak segala bangsa".
Pada intinya: merdeka merupakan hak segala bangsa dan penjajahan bertolak belakang
dengan konsep penghargaan hak-hak asasi manusia.
Alinea 2
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan ...... telah sarnpai ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara lndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".
Pada intinya: kemerdekaan adalah syarat dapat mengadakan pernbangunan dalam rangka
meraih masa depan dan cita-cita sesuai dengan tujuan nasional. Tidak cukup negara ini
merdeka, tetapi juga harus berdaulat, adil dan makmur.
Alinea 3
“Atas berkat rakhmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh suatu keinginan
luhur maka dengan ini bangsa lndonesia menyatakan kemerdekaannya … “
menunjukkan bahwa pencapaian cita-cita kemerdekaan tidak semata-mata hasil perjuangan,
tetapi juga atas karunia dan kekuasaan Allah. Disini terlihat adanya dorongan spiritual baik
dalarn proses kemerdekaan maupun dalam rangka mengisi kemerdekaan.
Alinea 4
"Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang
rnelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia …… (dst) ……,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ....
(Pancasila)"
3. Pada intinya: cita-cita nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut harus
dicapai dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia dan selalu dilandasi oleh nilai-
nilai Pancasila.
II. Tujuan Pendidikan Nasional.
Adalah sangat penting dan menarik untuk dicamkan bahwa Pembukaan UUD 1945
secara eksplisit menyebutkan tentang "mencerdaskan kehidupan bangsa" sebagai salah satu
tujuan dari pembentukan pemerintah negara kita yang berdasarkan Pancasila. Dengan kata
lain salah satu cita-cita kemerdekaan yang hendak diwujudkan dengan pembentukan
pemerintah negara kita itu ialah terwujudnya kehidupan bangsa Indonesia yang cerdas.
Berdasarkan ini kita memahami mengapa Pasal 31, ayat 1 dari UUD 1945 dengan tegas
mengamanatkan - bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran". Bangsa
yang cerdas adalah bangsa yang berpengajaran atau istilahnya yang lebih lazim digunakan
sekarang yang berpendidikan. Oleh sebab itu menjadi kewajiban pemerintah sebagai abdi dan
alat negara untuk mengupayakan agar setiap warga negara dapat memperoleh
pengajaran/pendidikan yang menjadi haknya itu, demi terwujudnya suatu kehidupan bangsa
yang cerdas, yang menjadi cita-cita kemerdekaan nasional kita.
Mengenai tujuan dari pendidikan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
masyarakat, GBHN merumuskannya sbb.: "Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila,
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin,
bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani
dan rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa
cinta pada Tanah Air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial.
Sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa
percaya pada diri sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian
pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa". Selanjutnya GBHN menegaskan pula bahwa "Pendidikan merupakan proses budaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia". (Bandingkan, GBHN, Bab IV, bagian
Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sosial Budaya, 2. Pendidikan
ayat a dan b).
Rumusan GBHN mengenai tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai itu menurut
hemat saya sudah cukup mengungkapkan berbagai aspek utama dari harkat dan martabat
kemanusiaan, dan yang sekaligus juga merupakan kualitas manusia Indonesia yang dicita-
citakan, secara'komprehensif dan mendasar. Melalui proses pendidikan manusia Indonesia
diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi kemanusiaannya yang menyangkut
aspek-aspek religiositas, moralitas, intelektualitas, profesionalitas, nasionalitas dsb. itu secara
lebih baik dan terarah.
Pendidikan nasional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan
nasional sebagai pengamalan Pancasila. Pada fihak lain pendidikan nasional juga berfungsi
untuk menjamin dan melestarikan keberhasilan pembangunan. Dengan demikian ada
hubungan dialektis antara pendidikan nasional dan pembangunan nasional. Dengan perkataan
lain, pendidikan nasional harus mampu mengantisipasikan dan mempengaruhi perkembangan
dan arah pembangunan, sedangkan pembangunan harus mampu menjamin terlaksananya
pendidikan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan.
4. Adapun Tujuan Pendidikan Nasional dalam beberapa versi diantaranya :
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen).
(1) Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.” (2) Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas.
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20,
Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO.
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui
peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific
and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa
sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to
do (3)learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar
pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
III. Tujuan pendidikan pancasila.
1) Mengembangkan kehidupan pribadi.
2) Terciptanya kesadaran moral dan kebahagiaan lahir batin.
3) Menjadi warga negara yang berkesadaran kebangsaan yang tinggi dan bertanggung
jawab terhadap negara kesatuan RI.
Adapun Tujuan Pendidikan Pancasila. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system
Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003,
dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang
diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman
dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan
5. golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan pendidikan diartikan
sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh tanggung jawab berorientasi pada kompetensi
mahasiswa pada bidang profesi masing-masing. Kompetensi lulusan pendidikan Pancasila
adalah seperangkat tindakan intelektual, penuh tanggung jawab sebagai seorang warga negara
dalam memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
dengan menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sifat intelektual
tersebut tercermin pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak, sdangkan sifat
penuh tanggung jawab diperlihatkan sebagai kebenaran tindakan ditilik dari aspek iptek, etika
ataupun kepatutan agama serta budaya.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku :
1) Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan
hati nuraninya.
2) Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya.
3) Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
4) Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
memahami, menganilisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia.