SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Baixar para ler offline
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
PERAN REMAJA DALAM MENANGGULANGI NARKOTIKA
STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA
NAMA : ACHMAD FENDI HERMAWAN
NIM : 11.12.5694
KLOMPOK : (H) PERSATUAN
JURUSAN : S1 –SISTEM INFORMASI
DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, MM
Peran Remaja dalam
penanggulangan narkotika
Narkotika merupakan zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka
yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh
tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human
Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan
kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan
ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN)
menaksir bahwa kira-kira sudah ada 3,2 juta oran yang sudah terjerat ketergantungan.dan
yang lebih parahnya lagi hal ini di sebabkan oleh kalanan mereka sendiri,merka menjual dan
mengedarkanya di sekitar mereka,bahkan Indonesia bukan hanya negara perdagangan
narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini,
oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial,
untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan da 3,2 juta orang yang sudah
terjerat ketergantungan Narkotika.
Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah
penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui
kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di
Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.yang masih perlu banyak dipelajari tentang
apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan,
namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan
yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan
beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, yang berjudul : Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika. Sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.yang telah
membawa kita dari alam jahiliah/kebodohan menuju alam yang terang
benerang.Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk memenuhi syarat tugas akhir pancasila.yaitu untuk membangun
diri mahasiswa agar lebih kreatif dan cekatan dalam belajar dan mengerjakan tugas-
tugas dengan baik dan bisa di pupblikasikan sebagai contoh dan motifasi bagi orang
lain.oleh karena itu agar kalangan itelektualterutama mahasiswa sebagai calon
pengganti pemimpin bangsa di masa mendatangmemahami makna serta kedudukan
pancasila yang sebenarnya maka harus di di lakukan suatu kajian yang bersifat
ilmiah.trimakasih
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN MOTTO............................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................................... 1
1.4 Hipotesis...................................................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian........................................................................................ 2
1.6 Sistematika Penulisan.................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................... 4
A. Pengertian Narkotika.................................................................................... 4
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika............................... 4
C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya................... 5
D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika......................................... 14
E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika............................................................. 14
F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama............................................... 15
G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika............................................................ 18
H. Kendala....................................................................................................... 18
I. Solusi............................................................................................................ 19
1.2 BAB III PENYAJIAN DATA PEMECAHAN MASALAH.......................... 20
A. Penyajian Data......................................................................... …………...20
B. Pemecahan Masalah.................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 22
A. Kesimpulan................................................................................................. 22
B. Saran-saran.................................................................................................. 22
1.3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba
merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila
dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan
ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati
dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap
hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat
keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti
tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu
rumusan masalah sebagai berikut :
a. Adakah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?
b. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model pemberdayaan pranata sosial dalam
menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan
masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya
keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba.
1.4 Hipotesis
Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut :
1. Hipotesis Kerja (Ha)
Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi akibat terjadinya
penyalahgunaan narkoba.
2. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang (obat) yang baik,
sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak akal generasi penerus bangsa.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan
metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan
peran remaja dalam penanggulangan Narkotika dengan mengacu pada literatur-literatur,
artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa diuraikan sebagai berikut :
Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian Narkotika, kemungkinan
yang terjadi pada pengguna Narkotika, peran pemerintah dalam mengatasi Narkotika, akibat
penyalahgunaan Narkotika, cegah narkoba dengan pendidikan agama, dan ciri-ciri bagi
pengguna Narkotika, kendala dan solusi.
Pada Bab III berisi tentang penyajian data dan pemecahan masalah.
Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran untuk meringkas
berbagai keterangan pembahasan diatas.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh
tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi.
Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama
di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal
inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila
menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya
adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).
Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita
kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan
masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya
masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan,
setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan
dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan,
merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika
Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara berlebihan
beresiko sebagai berikut :
1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena
zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka
sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai.
2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak
nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap
lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang
memacunya untuk bertindak nekat.
3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol
bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di
dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak
sabar dan lepas kontrol.
C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya
Narkoba meliputi :
A. Narkotika
Zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman.
1) Tanaman
a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat
di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.
b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia).
c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.
2) Bukan tanaman
a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium.
Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.
b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang
mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit
(analgesic) seperti penekan batuk (antitusif).
Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.
B. Psikotropika
Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai Permenkes RI
No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika
dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya seperti
narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya.
Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti
narkotika.
1) Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan syaraf
pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx).
2) Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh : Amphetamine, MDMA,
MDA.
3) Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh Lysergic Acid
Diethylamide (LSD), Psylocibine.
Alkohol
Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman keras yang
mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan.
C. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh,
bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian.
Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton, dll.
Narkoba yang sering disalahgunakan :Narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
secara salah antara lain :
A. HEROIN
Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow
White Brown.
Asal : Papaver Somniferum.
Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung
kuku/ibu jari dalam kemasan kertas.
Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher.
Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung
gatal-gatal.
Gejala putus obat :
Sebelum memakai :
- Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air
- Keringat keluar berlebihan
- Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri
- Mata berair, hidung berair
- Mual-mual, perut sakit, diare
- Tidak suka makan
- Tidak bisa bekerja (lemas)
Setelah memakai :
- Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah
- Jantung berdebar, mata susah bangun
Bahaya :
- Hepatitis B, C, AIDS, HIV
- Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi)
- Abses (jika pakai suntik)
- Tubuh kurus, pucat, kurang gizi
- Sulit buang air besar
- Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal
B. KOKAIN
Nama : Charlie, Nosc Candy, Snow, Coke
Asal : Daun (tanaman Erythrro – Xylon Coca)
Bentuk : Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat berbahaya, disebut
“Drug Cocktail”
efek : - Suhu badan tinggi, denyut jantung bertambah
- Mudah marah, agresif dan merusak
- Merasa energik dan waspada dan merasa memiliki dunia (arogan).
Gejala putus obat :
- Ada keinginan bunuh diri, mual, kejang-kejang
Bahaya :
- Paranoid
- Menyebabkan perkelahian
- Mabuk dan tidak bergairah
- Jika dihirup akan menyebabkan mimisan dan sinusitis
- Kerusakan jantung jika dicampur rokok
- Pemakaian banyak, nafsu sex hilang
- Bisa terjadi psikotik atau gila dalam jangka panjang
C. GANJA
Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat,
labang, hijau
Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)
Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop.
Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.
Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada
rokok biasa
Efek : - Jantung berdebar-debar
- Tidak bergairah, cepat marah, sensitif
- Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas
Gejala putus obat :
- Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai
ganja.
Bahaya :- Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung.
D. EKSTASI
Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie,
Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin
Bentuk : Pil, serbuk, kapsul.
Cara Pakai : Diminum dengan air atau yang lain
Efek : - Mulut kering, gigi berkerut-kerut
- Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang
- Badan tak terkendali geraknya (triping)
- Denyut jantung, nadi bertambah
- Tekanan darah naik
- Rasa percaya diri tinggi
- Keintiman bertambah
Gejala putus obat :
- Rasa letih, malas
- Mudah tersinggung, emosi labil
- Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur
- Depresi, mata kabur
Bahaya :
- Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan)
- Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
- Merusak syaraf otak
- Pucat kurang darah
- Kurus kurang gizi
- Penyakit Parkinson
E. SHABU-SHABU (Methyl – Amphetamin)
Nama : Ubas, SS, Mecin
Bentuk : Bubuk atau kristal
Jenis : Gold silver, coconut, crystal, blue ice, tebu
Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut bong
Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat lelah, mata
nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah
warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung berdebar-debar, banyak
omongpercdiri tinggi.
Efek : - Sebelum memakai gelisah, ngantuk, lemas, tidak bergairah
- Jika sudah memakai, agresif, hiperaktif dan percaya diri tinggi
Gejala putus obat :
- Mudah marah
- Ngantuk
- Faktor sugesti yang dominan apabila tidak memakai
- Mudah capek
- Rasa lebih malas
- Malas hidup
Bahaya :
- Paranoid (rasa takut berlebihan)
- Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
- Merusak syaraf otak
- Kanker hati
- Terjadinya gejala psikotik (gila)
- Tekanan darah tinggi- Tangan,
Bahaya :
- Terjadinya perkelahian
- Mudah tersinggung dan marah
- Lemas, sedih, ingin bunuh diri
- Menimbulkan halusinasi dan melakukan tindakan berbahaya
- Bola mata bergerak-gerak
Gejala putus obat :
- Mual, muntah, lemah, letih
- Denyut jantung cepat, banyak berkeringat, tekanan darah naik
- Tangan, lidah, kelopak mata gemetar
- Cemas, depresi, mudah tersinggung
- Gangguan kesadaran
Bahaya :
- Kanker hati, cacat pada janin
- Perdarahan lambung, radang pankreas
- Penyakit otot, pikun
I. INHALANSIA dan SOLVEN
Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine, DDT,
pestisida, zat pewarna
Bentuk : Cairan, gas
Efek : - Timbul ilusi, halusinasi
- Kemampuan persepsi yang salah
Bahaya :
- Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati
- Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat menghisap inhalansia
- Kejang saluran nafas
- Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum tulang
- Kulit bisa mengelupas karena keracunan terpentine (zat mudah menguap)
D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika
Peran yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah besar dalam mencegah terjadinya
penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya. Melalui pengendalian dan pengawasan langsung
terhadap jalur peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak berkembang
menjadi ancaman faktual. Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai
berikut :
1. Melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang diduga keras sebagai jalur lalu lintas
gelap peredaran Narkotika.
2. Secara rutin melakukan pengawasan di tempat hiburan malam.
3. Bekerja sama dengan pendidik untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah yang
diduga terjadi penyalahgunaan Narkotika oleh siswanya.
4. Meminta kepada instansi yang mempunyai wewenang izin sebagai penerbit tempat hiburan
malam untuk selalu menindak lanjuti surat izin pendirian tempat hiburan malam barangkali
akan dijadikan media untuk memperlancar jalur peredaran Narkotika.
E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam-
macam bahaya antara lain :
1. Terhadap diri sendiri.
- mampu merubah kepribadiannya
- menimbulkan sifat masa bodoh
- suka berhubungan seks
- tidak segan-segan menyiksa diri
- menjadi seorang pemalas
- semangat belajar menurun
2. Terhadap keluarga
- suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri
- mencemarkan nama baik keluarga
- melawan kepada orang tua
3. Terhadap masyarakat
- melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat
- melakukan tindak kriminal
- mengganggu ketertiban umum
F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama
Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang
kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang
mesti diimplementasikan.
Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis
keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta
tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita
menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh
dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba,
atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek
agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara
berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu menonjol dalam mencegah
penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya bahwa program-program berbasis keagamaan
benar-benar memiliki kepedulian kearah sana.
Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak tantangan yang dihadapi
generasi muda di negara kita saat ini. Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan
alkohol dan produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para
remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam
dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan
individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan
agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna
narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi.
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency
Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada
gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah
kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira-
kira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan
narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat
yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan
kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas
keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.
Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial
yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita
memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna
wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok-
kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba,
kita juga dapat memainkan peranan penting.
Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar
jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama
sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba
guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi
muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu
mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini.
Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan yang
komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh
siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada
belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa
kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik
dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang
didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hati-hati oleh peneliti yang
independen yang menggunakan indikator keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian
pertukaran pandangan dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan
yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba.
Lembaga-lembaga dibawah naungan NU seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan terutama
pesantren juga memberikan peranan yang signifikan dalam persoalan ini. Terlebih pesantren
memiliki lebih dari 10 ribu jaringan dengan masyarakat sekitarnya. Karena alasan itulah,
pesantren bukan hanya kurikulum berbasis keagamaan, namun juga materi-materi yang
meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani. Dalam waktu yang lama, pesantren
akan membangun “bela diri” masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dalam
komunitasnya. Lewat kerja sama ini, NU, BNN, Colombo Plan dan Kementrian Negara
Amerika Serikat, akan meningkatkan dan menindak lanjuti kerja sama yang lebih baik terkait
persoalan ini.
Mengambil bagian sebagai peserta dalam konferensi internasional ini, ulama, para sarjana
muslim, para dokter, universitas dan instansi terkait supaya dapat mencari strategi dan solusi
yang riil rencana kegiatan untuk menyelamatkan generasi muda dari narkoba.
Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan pengetahuan kita tentang
narkoba.
G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika
Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek sebagai
berikut :
1. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya :
a. muntah dan mual
b. sakit kepala
2. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya :
a. nafsu makan hilang
b. denyut jantung dan tekanan darah meningkat
3. Efek yang ditimbulkannya heroin bagi penggunanya :
a. reaksi panik
b. gelisah4. Efek yang ditimbulkannya putau bagi penggunanya :
a. emosi lepas kontrol
b. gangguan pergerakan
5. Efek yang ditimbulkannya cannabis sativa bagi penggunanya :
a. menyebabkan khayalan
b. tingkah lakunya tidak terkontrol
c. melawan kepada orang tuad. mencemarkan nama baik keluarga
H. Kendala
1. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat
Narkotika .
2. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga
aparat mengalami hambatan dalam pengungkapannya.
3. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku penyalahgunaan
Narkotika
4. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah
mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya.
5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap
Narkotika.
6. Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum yang ada kurang bisa
menjerat bandar-bandar narkoba.
7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai
ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana.
I. Solusi
1. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkotika apa yang
melatarbelakanginya.
2. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran
narkoba
3. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan hukuman yang berat agar
mereka jera.
4. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa,
hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman
yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap.
5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik
APBN maupun APBD.
BAB III
PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Penyajian Data
Menurut laporan yang dicetak oleh kompas cyber media pada tanggal 5 Februari 2001, dari 2
juta pecandu narkoba dan obat-obatan berbahaya (narkoba) 90% adalah generasi muda,
termasuk 25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan
hidup bangsa akhir-akhir ini. Alwi nurdin, Kepala Kanwil Depdiknas DKI dikatakan
sebanyak 1,105 siswa di 166 SMU Yogyakarta selama tahun 1999/2000 terlibat tindak
penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya ditindak
dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman lain yang belum terkena sebagai
pengguna Narkotika tersebar di Jakarta utara sebanyak 248 orang dari 26 SMU. Jakarta pusat
109 orang di 12 SMU. Jakarta barat 167 orang dari 32 SMU, Jakarta timur 305 orang dari 43
SMU, dari Jakarta selatan 186 orang dari 40 SMU. (http://www.google.com)
B. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil perolehan data pada penyajian data diatas dapat disimpulkan bahwa yang
banyak menggunakan penyalahgunaan Narkoba
adalah :
1. Golongan Mahasiswa (90%)
Di masa remaja seseorang pasti mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu dan ingin
mencoba sesuatu yang belum tahu. Kurang diketahui dampak negatifnya. Bentuk rasa ingin
tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan mengenal narkoba.
Sedangkan 700 siswa sisanya di tindak dengan pembinaan agar jera, biar tidak
mempengaruhi teman lainnya yang belum terkena sebagai pengguna narkoba. Lemahnya
mental seseorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatannya dan tindakan atau hal-hal
yang negatif, oleh teman/lingkungan sekitar, sehingga semua pengaruh negatif ini pada
akhirnya menjurus pada aktifitas penyalahgunaan dan tidak dapat lagi mengimbangi perilaku
dalam lingkungan.
Disamping itu ada beberapa faktor lain yang tidak sedikit dapat mempengaruhi
penyalahgunaan narkoba antara lain :
a. Adanya kesempatan, sarana dan prasarana untuk memperoleh narkoba.
b. Kurangnya perhatian dari orang tua (dari kalangan keluarga yang broken home).
c. Akibat perubahan tingkah laku selama masa puber.
d. Pribadi yang lemah (orang yang tidak dapat menghadapi realita hidup).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau
menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang
Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI
No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya
memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda
seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman
lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu
untuk bersahabat dengan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
· Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah.
Jakarta : CV. Rajawali.
· Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.
· H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

contoh Proposal kkn
contoh Proposal kkncontoh Proposal kkn
contoh Proposal kkn
dhiendhaaa14
 
Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016
Dwi Karyani
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolah
YANI RASMADI
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
Rezza Adzmi
 

Mais procurados (20)

Analisis issue ganesha
Analisis issue ganeshaAnalisis issue ganesha
Analisis issue ganesha
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
Proposal kegiatan kemah pelantikan penggalang
Proposal kegiatan kemah pelantikan penggalangProposal kegiatan kemah pelantikan penggalang
Proposal kegiatan kemah pelantikan penggalang
 
contoh Proposal kkn
contoh Proposal kkncontoh Proposal kkn
contoh Proposal kkn
 
PPT LDKS OSIS
PPT LDKS OSISPPT LDKS OSIS
PPT LDKS OSIS
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
Model dan Simulasi
 
Kata pengantar pkl
Kata pengantar pklKata pengantar pkl
Kata pengantar pkl
 
Materi kepramukaan
Materi kepramukaanMateri kepramukaan
Materi kepramukaan
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Program kerja pramuka
Program kerja pramukaProgram kerja pramuka
Program kerja pramuka
 
Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016
 
Rubrik penilaian senam
Rubrik penilaian senam Rubrik penilaian senam
Rubrik penilaian senam
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolah
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
Pertanyaan dan Jawaban AMDAL
Pertanyaan dan Jawaban AMDALPertanyaan dan Jawaban AMDAL
Pertanyaan dan Jawaban AMDAL
 
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Jabatan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasi...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Jabatan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasi...Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Jabatan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasi...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Jabatan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasi...
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Proposal Kegiatan Sharing is Caring Mamuju Mengajar
Proposal Kegiatan Sharing is Caring Mamuju MengajarProposal Kegiatan Sharing is Caring Mamuju Mengajar
Proposal Kegiatan Sharing is Caring Mamuju Mengajar
 

Destaque

Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Jemmy Charles
 
Identifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhas
Identifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhasIdentifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhas
Identifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhas
ammarthakim
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkoba
Yadhi Muqsith
 
Pidato Gubernur jawa tengah
Pidato Gubernur jawa tengahPidato Gubernur jawa tengah
Pidato Gubernur jawa tengah
Sam Suar
 
Data narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhirData narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhir
agus-popi
 

Destaque (20)

Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi muda
 
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
 
Identifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhas
Identifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhasIdentifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhas
Identifikasi potensi terjadinya tawuran di kampus unhas
 
Pendidikan daerah tertinggal (arum cecep dodik septy)
Pendidikan daerah tertinggal (arum cecep dodik septy)Pendidikan daerah tertinggal (arum cecep dodik septy)
Pendidikan daerah tertinggal (arum cecep dodik septy)
 
Pidato tentang narkoba
Pidato tentang narkobaPidato tentang narkoba
Pidato tentang narkoba
 
Pidato tentang narkoba
Pidato tentang narkobaPidato tentang narkoba
Pidato tentang narkoba
 
Pidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesiaPidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesia
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Pidato lingkungan
Pidato lingkungan Pidato lingkungan
Pidato lingkungan
 
Pidato bahasa inggris bahaya narkoba
Pidato bahasa inggris  bahaya narkobaPidato bahasa inggris  bahaya narkoba
Pidato bahasa inggris bahaya narkoba
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkoba
 
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunanPidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
 
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBAREVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
 
Pidato Gubernur jawa tengah
Pidato Gubernur jawa tengahPidato Gubernur jawa tengah
Pidato Gubernur jawa tengah
 
Konsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep dan Teori Pemimpin dan KepemimpinanKonsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
 
Data narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhirData narkoba 5 tahun terakhir
Data narkoba 5 tahun terakhir
 
Penyuluhan napza
Penyuluhan napzaPenyuluhan napza
Penyuluhan napza
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 

Semelhante a Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba

B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaB. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
Ramadhani Sardiman
 

Semelhante a Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba (20)

Raihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahmanRaihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahman
 
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi MudaDampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaBahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remaja
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaB. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
 
MAKALAH baru 2.docx
MAKALAH baru 2.docxMAKALAH baru 2.docx
MAKALAH baru 2.docx
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
BAHAYA NARKOBA
BAHAYA NARKOBABAHAYA NARKOBA
BAHAYA NARKOBA
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kespro
 
Bahasa Indonesia : Dampak Negatif Penggunaan Ponsel ( Diskusi )
Bahasa Indonesia : Dampak Negatif Penggunaan Ponsel ( Diskusi )Bahasa Indonesia : Dampak Negatif Penggunaan Ponsel ( Diskusi )
Bahasa Indonesia : Dampak Negatif Penggunaan Ponsel ( Diskusi )
 
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya NarkotikaPelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
 
Tugas tik email
Tugas tik emailTugas tik email
Tugas tik email
 
Rpp x
Rpp xRpp x
Rpp x
 
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
Potret efektifitas rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di lembaga permasyar...
 
Makalah filsafat-ilmu-muhammad-ananda-perdana
Makalah filsafat-ilmu-muhammad-ananda-perdanaMakalah filsafat-ilmu-muhammad-ananda-perdana
Makalah filsafat-ilmu-muhammad-ananda-perdana
 
Lkpd 04 ulfiyah copy
Lkpd 04 ulfiyah   copyLkpd 04 ulfiyah   copy
Lkpd 04 ulfiyah copy
 
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
 

Mais de Rajabul Gufron

Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Rajabul Gufron
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Rajabul Gufron
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawinan
Rajabul Gufron
 
Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)
Rajabul Gufron
 
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-RemajaBagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Rajabul Gufron
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan Usaha
Rajabul Gufron
 
English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)
Rajabul Gufron
 
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk EkonomiManusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Rajabul Gufron
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang Koperasi
Rajabul Gufron
 
Problem of Education in Indonesia
Problem of Education in IndonesiaProblem of Education in Indonesia
Problem of Education in Indonesia
Rajabul Gufron
 
Second Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition TheoriesSecond Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition Theories
Rajabul Gufron
 

Mais de Rajabul Gufron (20)

Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
Penerimaan Dosen (Universitas Mataram)
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawinan
 
NAPZA (SIMPLE)
NAPZA (SIMPLE)NAPZA (SIMPLE)
NAPZA (SIMPLE)
 
Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)
 
GenRe
GenReGenRe
GenRe
 
Buku PIK-Remaja
Buku PIK-RemajaBuku PIK-Remaja
Buku PIK-Remaja
 
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-RemajaBagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
Bagian II Program Pemerintah PIK-Remaja
 
Advokasi dan KIE
Advokasi dan KIEAdvokasi dan KIE
Advokasi dan KIE
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan Usaha
 
English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)English Speech (Muharram Month)
English Speech (Muharram Month)
 
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk EkonomiManusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang Koperasi
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Makalah Kewirausahaan
Makalah KewirausahaanMakalah Kewirausahaan
Makalah Kewirausahaan
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Problem of Education in Indonesia
Problem of Education in IndonesiaProblem of Education in Indonesia
Problem of Education in Indonesia
 
Competitors Actions
Competitors ActionsCompetitors Actions
Competitors Actions
 
Second Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition TheoriesSecond Language Acquisition Theories
Second Language Acquisition Theories
 
Taxonomy Bloom
Taxonomy BloomTaxonomy Bloom
Taxonomy Bloom
 

Último

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 

Último (15)

PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba

  • 1. TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERAN REMAJA DALAM MENANGGULANGI NARKOTIKA STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA NAMA : ACHMAD FENDI HERMAWAN NIM : 11.12.5694 KLOMPOK : (H) PERSATUAN JURUSAN : S1 –SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, MM
  • 2. Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika Narkotika merupakan zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira-kira sudah ada 3,2 juta oran yang sudah terjerat ketergantungan.dan yang lebih parahnya lagi hal ini di sebabkan oleh kalanan mereka sendiri,merka menjual dan mengedarkanya di sekitar mereka,bahkan Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan da 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita
  • 3. KATA PENGANTAR Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul : Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.yang telah membawa kita dari alam jahiliah/kebodohan menuju alam yang terang benerang.Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat tugas akhir pancasila.yaitu untuk membangun diri mahasiswa agar lebih kreatif dan cekatan dalam belajar dan mengerjakan tugas- tugas dengan baik dan bisa di pupblikasikan sebagai contoh dan motifasi bagi orang lain.oleh karena itu agar kalangan itelektualterutama mahasiswa sebagai calon pengganti pemimpin bangsa di masa mendatangmemahami makna serta kedudukan pancasila yang sebenarnya maka harus di di lakukan suatu kajian yang bersifat ilmiah.trimakasih
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................. i HALAMAN MOTTO............................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... iii KATA PENGANTAR............................................................................................. iv DAFTAR ISI............................................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1 1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................................... 1 1.4 Hipotesis...................................................................................................... 2 1.5 Metode Penelitian........................................................................................ 2 1.6 Sistematika Penulisan.................................................................................. 2 BAB II KAJIAN TEORI................................................................................... 4 A. Pengertian Narkotika.................................................................................... 4 B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika............................... 4 C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya................... 5 D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika......................................... 14 E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika............................................................. 14 F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama............................................... 15 G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika............................................................ 18 H. Kendala....................................................................................................... 18 I. Solusi............................................................................................................ 19 1.2 BAB III PENYAJIAN DATA PEMECAHAN MASALAH.......................... 20 A. Penyajian Data......................................................................... …………...20 B. Pemecahan Masalah.................................................................................... 20 BAB IV PENUTUP......................................................................................... 22 A. Kesimpulan................................................................................................. 22 B. Saran-saran.................................................................................................. 22 1.3 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23 BAB I PENDAHULUAN
  • 5. 1.1 Latar Belakang Masalah Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya. Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : a. Adakah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ? b. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba. 1.4 Hipotesis Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut : 1. Hipotesis Kerja (Ha) Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba. 2. Hipotesis Nol (H0) Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang (obat) yang baik, sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak akal generasi penerus bangsa. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan peran remaja dalam penanggulangan Narkotika dengan mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
  • 6. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa diuraikan sebagai berikut : Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian Narkotika, kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkotika, peran pemerintah dalam mengatasi Narkotika, akibat penyalahgunaan Narkotika, cegah narkoba dengan pendidikan agama, dan ciri-ciri bagi pengguna Narkotika, kendala dan solusi. Pada Bab III berisi tentang penyajian data dan pemecahan masalah. Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas. BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Narkotika Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
  • 7. B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara berlebihan beresiko sebagai berikut : 1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai. 2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat. 3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol. C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya Narkoba meliputi : A. Narkotika Zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman. 1) Tanaman a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia. b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia). c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia. 2) Bukan tanaman
  • 8. a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin. b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif). Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin. B. Psikotropika Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika. 1) Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx). 2) Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh : Amphetamine, MDMA, MDA. 3) Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine. Alkohol Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan. C. Zat Adiktif Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian. Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton, dll. Narkoba yang sering disalahgunakan :Narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat secara salah antara lain :
  • 9. A. HEROIN Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow White Brown. Asal : Papaver Somniferum. Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas. Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher. Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal. Gejala putus obat : Sebelum memakai : - Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air - Keringat keluar berlebihan - Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri - Mata berair, hidung berair - Mual-mual, perut sakit, diare - Tidak suka makan - Tidak bisa bekerja (lemas) Setelah memakai : - Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah - Jantung berdebar, mata susah bangun Bahaya : - Hepatitis B, C, AIDS, HIV - Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi) - Abses (jika pakai suntik) - Tubuh kurus, pucat, kurang gizi - Sulit buang air besar - Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal
  • 10. B. KOKAIN Nama : Charlie, Nosc Candy, Snow, Coke Asal : Daun (tanaman Erythrro – Xylon Coca) Bentuk : Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat berbahaya, disebut “Drug Cocktail” efek : - Suhu badan tinggi, denyut jantung bertambah - Mudah marah, agresif dan merusak - Merasa energik dan waspada dan merasa memiliki dunia (arogan). Gejala putus obat : - Ada keinginan bunuh diri, mual, kejang-kejang Bahaya : - Paranoid - Menyebabkan perkelahian - Mabuk dan tidak bergairah - Jika dihirup akan menyebabkan mimisan dan sinusitis - Kerusakan jantung jika dicampur rokok - Pemakaian banyak, nafsu sex hilang - Bisa terjadi psikotik atau gila dalam jangka panjang C. GANJA Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja) Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop. Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst. Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa Efek : - Jantung berdebar-debar - Tidak bergairah, cepat marah, sensitif - Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas Gejala putus obat :
  • 11. - Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai ganja. Bahaya :- Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung. D. EKSTASI Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin Bentuk : Pil, serbuk, kapsul. Cara Pakai : Diminum dengan air atau yang lain Efek : - Mulut kering, gigi berkerut-kerut - Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang - Badan tak terkendali geraknya (triping) - Denyut jantung, nadi bertambah - Tekanan darah naik - Rasa percaya diri tinggi - Keintiman bertambah Gejala putus obat : - Rasa letih, malas - Mudah tersinggung, emosi labil - Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur - Depresi, mata kabur Bahaya : - Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan) - Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung - Merusak syaraf otak - Pucat kurang darah - Kurus kurang gizi - Penyakit Parkinson E. SHABU-SHABU (Methyl – Amphetamin) Nama : Ubas, SS, Mecin
  • 12. Bentuk : Bubuk atau kristal Jenis : Gold silver, coconut, crystal, blue ice, tebu Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut bong Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung berdebar-debar, banyak omongpercdiri tinggi. Efek : - Sebelum memakai gelisah, ngantuk, lemas, tidak bergairah - Jika sudah memakai, agresif, hiperaktif dan percaya diri tinggi Gejala putus obat : - Mudah marah - Ngantuk - Faktor sugesti yang dominan apabila tidak memakai - Mudah capek - Rasa lebih malas - Malas hidup Bahaya : - Paranoid (rasa takut berlebihan) - Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung - Merusak syaraf otak - Kanker hati - Terjadinya gejala psikotik (gila) - Tekanan darah tinggi- Tangan, Bahaya : - Terjadinya perkelahian - Mudah tersinggung dan marah - Lemas, sedih, ingin bunuh diri - Menimbulkan halusinasi dan melakukan tindakan berbahaya - Bola mata bergerak-gerak
  • 13. Gejala putus obat : - Mual, muntah, lemah, letih - Denyut jantung cepat, banyak berkeringat, tekanan darah naik - Tangan, lidah, kelopak mata gemetar - Cemas, depresi, mudah tersinggung - Gangguan kesadaran Bahaya : - Kanker hati, cacat pada janin - Perdarahan lambung, radang pankreas - Penyakit otot, pikun I. INHALANSIA dan SOLVEN Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine, DDT, pestisida, zat pewarna Bentuk : Cairan, gas Efek : - Timbul ilusi, halusinasi - Kemampuan persepsi yang salah Bahaya : - Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati - Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat menghisap inhalansia - Kejang saluran nafas - Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum tulang - Kulit bisa mengelupas karena keracunan terpentine (zat mudah menguap) D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika Peran yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah besar dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya. Melalui pengendalian dan pengawasan langsung terhadap jalur peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak berkembang menjadi ancaman faktual. Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai berikut :
  • 14. 1. Melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang diduga keras sebagai jalur lalu lintas gelap peredaran Narkotika. 2. Secara rutin melakukan pengawasan di tempat hiburan malam. 3. Bekerja sama dengan pendidik untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah yang diduga terjadi penyalahgunaan Narkotika oleh siswanya. 4. Meminta kepada instansi yang mempunyai wewenang izin sebagai penerbit tempat hiburan malam untuk selalu menindak lanjuti surat izin pendirian tempat hiburan malam barangkali akan dijadikan media untuk memperlancar jalur peredaran Narkotika. E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam- macam bahaya antara lain : 1. Terhadap diri sendiri. - mampu merubah kepribadiannya - menimbulkan sifat masa bodoh - suka berhubungan seks - tidak segan-segan menyiksa diri - menjadi seorang pemalas - semangat belajar menurun 2. Terhadap keluarga - suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri - mencemarkan nama baik keluarga - melawan kepada orang tua 3. Terhadap masyarakat - melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat - melakukan tindak kriminal
  • 15. - mengganggu ketertiban umum F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti diimplementasikan. Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu menonjol dalam mencegah penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya bahwa program-program berbasis keagamaan benar-benar memiliki kepedulian kearah sana. Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak tantangan yang dihadapi generasi muda di negara kita saat ini. Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira- kira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat
  • 16. yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba. Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok- kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting. Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini. Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hati-hati oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian pertukaran pandangan dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba. Lembaga-lembaga dibawah naungan NU seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan terutama pesantren juga memberikan peranan yang signifikan dalam persoalan ini. Terlebih pesantren memiliki lebih dari 10 ribu jaringan dengan masyarakat sekitarnya. Karena alasan itulah, pesantren bukan hanya kurikulum berbasis keagamaan, namun juga materi-materi yang
  • 17. meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani. Dalam waktu yang lama, pesantren akan membangun “bela diri” masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dalam komunitasnya. Lewat kerja sama ini, NU, BNN, Colombo Plan dan Kementrian Negara Amerika Serikat, akan meningkatkan dan menindak lanjuti kerja sama yang lebih baik terkait persoalan ini. Mengambil bagian sebagai peserta dalam konferensi internasional ini, ulama, para sarjana muslim, para dokter, universitas dan instansi terkait supaya dapat mencari strategi dan solusi yang riil rencana kegiatan untuk menyelamatkan generasi muda dari narkoba. Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan pengetahuan kita tentang narkoba. G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek sebagai berikut : 1. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya : a. muntah dan mual b. sakit kepala 2. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya : a. nafsu makan hilang b. denyut jantung dan tekanan darah meningkat 3. Efek yang ditimbulkannya heroin bagi penggunanya : a. reaksi panik b. gelisah4. Efek yang ditimbulkannya putau bagi penggunanya : a. emosi lepas kontrol b. gangguan pergerakan 5. Efek yang ditimbulkannya cannabis sativa bagi penggunanya : a. menyebabkan khayalan b. tingkah lakunya tidak terkontrol
  • 18. c. melawan kepada orang tuad. mencemarkan nama baik keluarga H. Kendala 1. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat Narkotika . 2. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam pengungkapannya. 3. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku penyalahgunaan Narkotika 4. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya. 5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap Narkotika. 6. Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum yang ada kurang bisa menjerat bandar-bandar narkoba. 7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana. I. Solusi 1. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkotika apa yang melatarbelakanginya. 2. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran narkoba 3. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan hukuman yang berat agar mereka jera. 4. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap. 5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik APBN maupun APBD. BAB III
  • 19. PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH A. Penyajian Data Menurut laporan yang dicetak oleh kompas cyber media pada tanggal 5 Februari 2001, dari 2 juta pecandu narkoba dan obat-obatan berbahaya (narkoba) 90% adalah generasi muda, termasuk 25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa akhir-akhir ini. Alwi nurdin, Kepala Kanwil Depdiknas DKI dikatakan sebanyak 1,105 siswa di 166 SMU Yogyakarta selama tahun 1999/2000 terlibat tindak penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya ditindak dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman lain yang belum terkena sebagai pengguna Narkotika tersebar di Jakarta utara sebanyak 248 orang dari 26 SMU. Jakarta pusat 109 orang di 12 SMU. Jakarta barat 167 orang dari 32 SMU, Jakarta timur 305 orang dari 43 SMU, dari Jakarta selatan 186 orang dari 40 SMU. (http://www.google.com) B. Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil perolehan data pada penyajian data diatas dapat disimpulkan bahwa yang banyak menggunakan penyalahgunaan Narkoba adalah : 1. Golongan Mahasiswa (90%) Di masa remaja seseorang pasti mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum tahu. Kurang diketahui dampak negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan mengenal narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya di tindak dengan pembinaan agar jera, biar tidak mempengaruhi teman lainnya yang belum terkena sebagai pengguna narkoba. Lemahnya mental seseorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatannya dan tindakan atau hal-hal yang negatif, oleh teman/lingkungan sekitar, sehingga semua pengaruh negatif ini pada akhirnya menjurus pada aktifitas penyalahgunaan dan tidak dapat lagi mengimbangi perilaku dalam lingkungan. Disamping itu ada beberapa faktor lain yang tidak sedikit dapat mempengaruhi penyalahgunaan narkoba antara lain : a. Adanya kesempatan, sarana dan prasarana untuk memperoleh narkoba. b. Kurangnya perhatian dari orang tua (dari kalangan keluarga yang broken home). c. Akibat perubahan tingkah laku selama masa puber. d. Pribadi yang lemah (orang yang tidak dapat menghadapi realita hidup).
  • 20. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan. B. Saran Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka. DAFTAR PUSTAKA · Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali. · Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung. · H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.