2. D I K T AT
MENGIDENTIFIKASI
PRODUK, PASAR, DAN
CARA PEMASARAN
PENGEMBANGAN SIKAP WIRAUSAHA
MELALUI PEMBELAJARAN LANGKAH MERINTIS
USAHA
Dalam Rangka Pengembangan Kawasan Pendidikan Wirausaha
Kementerian Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal
(P2-PNFI) Regional I Bandung
Bidang Kajian Kursus dan Kelembagaan
Tahun 2010
ii Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
3. @ Pengemba nga n Sika p Wir a usa ha
Mela lui Pembela ja ra n La ngka h R in tis a n Us a ha
Pengarah
Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd. (Kepala P2-PNFI Regional I Bandung)
Penanggung Jawab
H. Moch. Syamsuddin, S.Pd. (Pimpinan Tenaga Fungsional Pamong Belajar)
Nara Sumber
Budi Rajab (Dosen FISIP Unpad Bandung)
DIKTAT MENGIDENTIFIKASI PRODUK, PASAR
DAN CARA PEMASARAN
Penulis
Liesna Dyah P
H. Triono Adil
Kontributor
H. Moch. Syamsuddin, S.Pd.
Endang Sutisna
Tata Letak & Desain Sampul
Rahmawinasa
Kementerian Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal
(P2-PNFI) Regional I Bandung
2010
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha iii
4. iv Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
5. KATA PENGANTAR
Kegiatan belajar Pengembangan Sikap Wirausaha melalui
Pembelajaran Langkah Memulai Usaha, diberikan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan sikap mental wirausaha bagi mereka
yang mulai merintis usaha.
Bahan belajar ini disusun untuk mendukung kegiatan belajar
pengembangan sikap Pengembangan Sikap Wirausaha melalui
Pembelajaran Langkah Memulai Usaha. Bahan belajar ini terdiri dari 7
paket bahan belajar yang memberikan pengetahuan dan keterampilan
pada tahap merintis usaha yang meliputi: 1) sikap wirausaha dan
langkah merintis usaha secara sistematis; 2) mengenal situasi yang ada;
3) mengidentifikasi produk usaha, pasar dan cara pemasaran; 4)
merencanakan usaha; 5) menguatkan kompetensi vokasional; 6)
melaksanakan usaha; dan 7) mengevaluasi perkembangan usaha.
Pada pelaksanaanya bahan belajar ini dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing kegiatan belajar. Semoga
bermanfaat.
Jayagiri, Desember 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Model ....................................................................................... 5
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha v
6. MEMILIH PRODUK
A. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan, yang meliputi barang
(mobil, buku), pelayanan (pe-
motongan rambut, konser), orang
(pesulap), tempat (Bandung, Bali),
organisasi (Palang Merah Indonesia),
dan ide (film Titanic atau Lion King).
Contoh di atas memperlihatkan bahwa
produk dibagi ke dalam dua bentuk atau
wujud yaitu barang dan jasa.
Pembeli pada da-
sarnya menginginkan
produk baru dan pelaku
usaha akan berusaha untuk
memenuhi keinginan pembeli.
Memulai usaha perlu memper-
hatikan keinginan-keinginan pem-
beli. Dengan memperhatikan ke-
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 1
7. inginan pembeli, maka sebagai wirausahawan baru akan dapat
menentukan apakah produk yang akan dihasilkan merupakan:
1. Produk baru sehingga akan menciptakan pasar baru;
2. Produk baru yang menjadi saingan produk yang telah ada;
3. Perbaikan pada produk yang telah ada, missal produk yang
dihasilkan akan menambah rasa, memperbaiki kemasan, atau
ukuran yang lebih besar;
4. Produk yang dihasilkan diarahkan pada pasar atau pembeli baru;
Untuk dapat menentukan produk mana yang akan dihasilkan,
maka perlu dilakukan identifikasi terhadap produk yang telah ada di
pasar. Produk yang akan disurvey boleh lebih dari satu produk
tergantung berapa banyak produk yang ada di pasar.
B. Langkah-Langkah Melakukan Identifikasi Produk
Ada 3 langkah untuk melakukan identifikasi pro-
duk, yaitu: 1) menyusun daftar pertanyaan; 2)
memilih produk yang paling menjanjikan dan
3) membentuk kelompok
kepentingan untuk produk
yang dipilih
2 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
8. Langkah 1
Membentuk Tim Identifikasi Produk
Tujuan dari membentuk tim adalah untuk mem-
permudah dalam kegiatan identifikasi produk. Tim yang
dibentuk akan memiliki tugas.
Tim dapat dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim dengan tugas
mempersiapkan identifikasi (merencanakan dan menyusun
daftar pertanyaan) dan tim pengumpul data. Sedangkan
kegiatan untuk mengolah hasil identifikasi dapat dilakukan
bersama-sama.
Jika yang akan memulai usaha memiliki jumlah sedikit,
maka identifikasi produk dapat dilakukan bersama dari
merancang hingga menetapkan produk yang akan
dihasilkan.
Langkah 2
Menyusun Rencana Indentifikasi Produk
Tujuan dari menyusun rencana indentifikasi adalah agar
pelaksanaan indentifikasi terarah. Rencana indentifikasi ini
mencakup jadwal kegiatan, rincian tugas masing-masing
orang, kebutuhan biaya.
Langkah 3
Menyusun daftar pertanyaan
Tujuan dari menyusun daftar pertanyaan adalah untuk
mempermudah tim dalam melaksanakan identifikasi
produk. Pertanyaan disusun berdasar pada empat bidang
pengembangan usaha, yaitu:
1. Pasar yang berkaitan dengan sumber bahan mentah,
potensi pasar, persaingan, hambatan masuknya usaha
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 3
9. (baik jalur pasar, kebijakan, keuangan), potensi laba.
2. Pengelolaan sumber daya/lingkungan yang berkaitan
dengan ketersediaan produk, dampak produksi terhadap
lingkungan
3. Sosial/kelembagaan yang berkaitan dengan manfaat
tidak langsung pada masyarakat, potensi menciptakan
lapangan kerja
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi di antaranya berkaitan
dengan keterampilan yang dimiliki oleh kelompok usaha,
teknologi pengolahan, jumlah sumber daya manusia yang
tersedia
Pertanyaan dapat disusun dalam format yang
memudahkan untuk orang yang akan melakukan
identifikasi.
Salah satu format dan susunan pertanyaan yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut.
4 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
10. Daftar Pertanyaan Identifikasi Produk
(Untuk Mengetahui Pasar dari Produk)
Survey Tingkat Masyarakat/Desa/Kecamatan/Kab-Kota/Provinsi
Tanggal : …………………………………………………………….………………………
Produk : …………………………………………………………….………………………
Daftar Tanya untuk Pasar
Kriteria
Informasi yang Diperlukan
Permintaan Bagaimana Karakter/tipe pembeli ?
atas produk
Berapa Jumlah produk yang terjual:
perhari/bulan/tahun?
Apakah ada pajak dan pungutannya?
Berapa banyak permintaan yang belum terpenuhi?
Apa kerugian dari produk tersebut? (jika rusak atau
tidak ada pembelinya)
…………………….
…………………….
Pesaing Berapa banyak pihak yang membuat produk yang
sama?
Berapa banyak orang yang memasarkan produk
yang sama?
Apakah harga yang ditawarkan sama,lebih tinggi
atau lebih rendah?
Apakah produk tersebut dapat diganti dengan
produk lainnya? (misal produk gula putih dapat
diganti dengan gula batu)
…………………………………
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 5
11. Daftar Tanya untuk Pasar
Kriteria
Informasi yang Diperlukan
…………………………………
Prasarana Apakah produk dapat dipindahkan dengan mudah?
angkutan (dari produsen ke pasar, pasar ke pembeli)
Apa sarana angkutan yang digunakan untuk
mengangkut produk dari produsen ke pasar?
Berapa biaya angkutan tersebut?
………………………………………………
……………………………………………….
Distribusi Apakah tujuan produk ? ( produsen ke pengepul,
produsen ke pasar, produsen ke pembeli)
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengangkut produk dari produsen ke pasar?
Berapa pelaku yang terlibat dalam perpindahan
produk dari produsen sampai ke pembeli
………………………………………………………..
………………………………………………………..
Posisi Pasar Siapa pembeli produk?
Apakah produsen mengetahui keinginan pembeli
Apakah produk dijual dalam bentuk olahan atau
produk setengah jadi?
………………………………………………………..
………………………………………………………..
6 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
12. Daftar Pertanyaan Identifikasi Produk
(untuk Pengelolaan Sumber Daya/Lingkungan)
Survey Tingkat Masyarakat/Desa/Kecamatan/Kab-Kota/Provinsi
Tanggal : ……………………………………………………………………………………
Produk : ……………………………………………………………………………………
Kriteria Informasi Yang diperlukan
Analisis Apakah proses produksi akan menimbulkan
Mengenai
dampak negatif
dampak
Lingkungan ………………………………………………….
………………………………………………….
Keberlanjutan Dari manakah sumber bahan baku untuk produk
pasokan tersebut?
Jika menggunakan potensi lokal (desa), bagaimana
keberlanjutan pasokan bahan baku?
…………………………………………………..
…………………………………………………..
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 7
13. Daftar Pertanyaan Identifikasi Produk
(untuk Sosial/Kelembagaan)
Survey Tingkat Masyarakat/Desa/Kecamatan/Kab-Kota/Provinsi
Tanggal : ……………………………………………………………….……………………
Produk : ……………………………………………………………….……………………
Kriteria Informasi yang Diperlukan
Kontrol atas Siapa yang memproduksi? Laki-laki,
produk
perempuan, anak-anak
Siapa yang menjual produk? Laki-laki,
perempuan, anak-anak
Siapa yang menerima uang dari menjual?
Laki-laki, perempuan
………………………………………………..
………………………………………………..
Peran Apa peran lembaga setempat dalam
lembaga/organisasi menyediakan bahan baku, produksi,
setempat pemasaran
8 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
14. Daftar Pertanyaan Identifikasi Produk
(untuk Teknologi)
Survey Tingkat Masyarakat/Desa/Kecamatan/Kab-Kota/Provinsi
Tanggal : …………………………………………………………….……………………
Produk : …………………………………………………………….……………………
Kriteria Informasi yang Diperlukan
Teknologi Apa tingkat keterampilan yang dimiliki baik di
Setempat
bidang produksi dan pemasaran?
Apakah tingkat keterampilan yang dimiliki dapat
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar ?
………………………………………………..
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 9
15. Tim pengumpul informasi dapat mencari informasi untuk satu
produk atau lebih.
Langkah ke-4
Menentukan Sumber Informasi dan Cara Mengumpulkan
Informasi
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mempermudah
kerja tim pada saat pengumpulan informasi. Sumber
informasi bisa dari masyarakat sebagai pengguna, produsen,
pengempul, pedagang grosir, pengecer, ketua asosiasi, dan
pejabat pemerintah.
Metode yang biasa digunakan untuk mengumpulkan
informasi adalah dokumentasi dan wawancara. Sumber
informasi melalui dokumentasi dapat digunakan koran,
majalah, berita acara, hasil penelitian, kajian literature, dan
peraturan pemerintah.
Wawancara merupakan cara mengumpulkan informasi
yang berhubungan langsung dengan sumber informasi.
Sehingga penting untuk memastikan dengan tepat sumber
informasi dan apa yang akan ditanyakan.
Untuk mempermudah pada saat
pelaksanaan, maka daftar pertanyaan di atas
dapat ditambahkan satu kolom untuk
menyimpan sumber
informasi.
Contoh.
10 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
16. Daftar Pertanyaan Identifikasi Produk
(Untuk Mengetahui Pasar dari Produk)
Survey Tingkat Masyarakat/Desa/Kecamatan/Kab-Kota/Provinsi
Tanggal : ……………………………………………………………………………………
Produk : ……………………………………………………………………………………
Daftar Tanya untuk Pasar
Sumber
Kriteria Informasi yang Diperlukan
Informasi
Permintaan Bagaimana Karakter/tipe pembeli ? Pasar
atas produk
Berapa Jumlah produk yang terjual: Pembeli
perhari/bulan/tahun? pedagang
Apakah ada pajak dan pungutannya?
Berapa banyak permintaan yang
belum terpenuhi?
Apa kerugian dari produk tersebut?
(jika rusak atau tidak ada
pembelinya)
…………………….
…………………….
Dst.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 11
17. Langkah ke-5
Mengolah informasi
Informasi yang diperoleh dari kegiatan identifikasi
produk, dihimpun dan diolah.
Contoh:
Produk : Ubi Cilembu
Informasi yang didapat adalah salah satu produk yang
ditemui adalah Ubi Cilembu. Daerah penghasil ubi cilembu
adalah Cilembu, Pamulihan, Cadas Pangeran, pada umumnya
ubi cilembu dipasarkan dalam bentuk ubi bakar/oven. 75%
warga di daerah tersebut menanam ubi cilembu, yang dijual
pada pengepul dan akhirnya pengepul yang akan menjual
kepada pedagang-pedangang ubi cilembu. Ubi cilembu
dipasarkan hingga keluar Sumedang, yaitu Bandung, Jakarta,
Semarang dan Surabaya. Pembeli di daerah Bandung
biasanya adalah penduduk sekitar Bandung dan Jakarta.
Sampai saat ini permintaan dari luar Bandung belum dapat
dipenuhi. Pesaing untuk produk ubi cilembu sampai saat ini
tidak ada, karena ubi cilembu hanya tumbuh di wilayah
Sumedang. Transportasi yang digunakan oleh petani ke
pedagang menggunakan transportasi darat sehingga tidak
terlalu memerlukan biaya yang mahal.
Produk yang ditemukan di pasar, diolah seperti contoh
diatas. Akan lebih baik jika masing-masing produk memiliki
informasi jumlah pendapatan yang dihasilkan.
12 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
18. Langkah ke-6
Menentukan produk yang akan dihasilkan
Menggunakan hasil yang diperoleh dari hasil
pengolahan identifikasi, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan produk yang akan dihasilkan. Untuk dapat
memutuskan mana yang akan dipilih sebagai produk
unggulan, maka penilaian masing-masing produk dapat
menggunakan format di bawah ini.
Contoh Formulir Pemilihan Produk
Produk : Ubi Cilembu
Kriteria
Skala Bobot Nilai
Pasar
Persediaan bahan mentah Banyak 3
Sedang 2 2
terbatas 1
Besar 3
Potensi pasar/untuk menjual
Sedang 2 3
terbatas 1
Lemah 3
Persaingan
Sedang 2 3
kuat 1
Sedikit 3
Hambatan untuk masuk ke usaha
Sedang 2 2
tersebut
Banyak 1
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 13
19. Kriteria Skala Bobot Nilai
Tinggi 3
Potensi laba
Sedang 2 3
rendah 1
Pengelolaan sumber daya/lingkungan
Tinggi 3
Apakah proses produksi akan
menimbulkan dampak negatif Sedang 2 1
rendah 1
Sosial/Kelembagaan
Tinggi 3
Manfaat langsung bagi masyarakat
Sedang 2 2
terbatas 1
Tinggi 3
Manfaat tidak langsung bagi
masyarakat Sedang 2 2
terbatas 1
Tinggi 3
Peran serta lembaga pemerintah
Sedang 2 1
terbatas 1
Tinggi 3
Pengaruhnya pada penghasilan
masyarakat sedang 2 2
rendah 1
Tinggi 3
Potensi menciptakan lapangan kerja
Sedang 2 2
Rendah 1
Tinggi 3
Keseimbangan antara laki-laki dan
perempuan Sedang 2 2
Rendah 1
Teknologi
Tersedia 3 2
Jumlah sumber daya manusia
14 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
20. Kriteria Skala Bobot Nilai
Sedang 2
Terbatas 1
Tinggi 3
Keterampilan membuat produk
Sedang 2 2
Rendah 1
Tersedia 3
Kesediaan sarana dan prasarana
produksi Sedang 2 2
Rendah 1
Tinggi 3
Teknologi yang telah digunakan
Sedang 2 2
rendah 1
Total Nilai 33
Catatan:
Kolom nilai, diisi oleh bobot masing-masing kriteria yang sesuai dengan
yang ditemukan di lapangan.
Total nilai, diisi dengan jumlah nilai seluruh kriteria.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 15
21. Jika setiap produk telah memiliki nilai, maka bandingkan semua
produk. Nilai yang dimiliki oleh salah satu produk, itu lah produk
unggulan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih produk
unggulan menjadi produk yang dipilih untuk diproduksi, yaitu:
1. Modal, berapa besar modal yang diperlukan untuk usaha dengan
produk tersebut
2. Sektor usaha, apakah usaha ini merupakan salah satu yang diminati.
3. Peluang di masa yang akan datang, perlu dilihat apakah usaha yang
yang akan dipilih memiliki peluang sama besar dengan di masa yang
akan datang.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi gagalnya produk baru, di
antaranya adalah
1. Memaksakan satu jenis produk, padahal hasil identifikasi pasar negatif
2. Produk yang bagus, tetapi perkiraan pasarnya terlalu berlebihan
3. Produk tidak dirancang dengan baik
4. Biaya produksi tinggi dari pada perkiraan
5. Adanya pesaing yang lebih gencar mengiklankan produk
Dan faktor-faktor yang menghambat pengembangan produk, yaitu:
1. Kurang inovatifnya produk yang akan dihasilkan;
2. Pasar yang
terbagi-bagi
3. Kendala sosial dan
pemerintah
4. Mahalnya proses produksi produk
5. Kurangnya modal
6. Siklus hidup produk yang lebih singkat.
Nilai suatu produk dapat diciptakan melalui
16 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
22. inovasi dan mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan kata lain
calon wirausahawan perlu memiliki keberanian untuk memenuhi
permintaan pembeli melalui produk baru. Proses penerimaan pembeli
terhadap inovasi produk dimulai dari saat pertama kali mendengar
inovasi produk tersebut. dan penerimaan produk baru oleh pembeli
melalui lima tahap berikut, yaitu:
1. Kesadaran (awareness); pembeli menyadari adanya inovasi tersebut
tetapi masih kekurangan informasi mengenai hal tersebut.
2. Minat (interest); pembeli terdorong untuk mencari informasi mengenai
inovasi tersebut.
3. Evaluasi (evaluation); pembeli mempertimbangkan untuk mencoba
inovasi tersebut.
4. Percobaan (trial); pembeli mencoba inovasi tersebut untuk
memperbaiki perkiraannya atas nilai inovasi tersebut.
5. Penerimaan (adoption); pembeli memutuskan untuk menggunakan
inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur.
Informasi
Produk : Barang/jasa
Produsen : Penghasil Barang
Tengkulak : pedagang perantara yang membeli produk
dari produsen dengan harga lebih rendah dari
pada harga pasar
Pengecer : pedagang yang menjual dagangannya secara
sedikit demi sedikit atau satuan
Konsumen : Pengguna produk
Pasar : Tempat orang berjual beli
Pesaing : Kelompok usaha lainnya
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 17
23. Dengan mengetahui tahapan penerimaan pembeli terhadap
produk baru, diharapkan wirausahawan baru dapat memasarkan
produknya. namun perlu diketahui pula wirausahawan baru perlu
mengetahui kebenaran tentang proses penerimaan, yaitu: perbedaan-
perbedaan kesiapan pembeli untuk mencoba barang baru; akibat dari
pengaruh pribadi; perbedaan tingkat penerimaan, dan perbedaan
kesiapan organisasi untuk mencontoh produk baru.
18 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
24. STRATEGI PEMASARAN
PEMASARAN
A. Pengertian
Pemasaran berasal dari kata PASAR. Pasar adalah semua orang
yang mungkin jadi pembeli dari produk yang dihasilkan.
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi dan keinginan melalui proses pertukaran. Pengertian
lain dari pemasaran adalah bagaimana memuaskan kebutuhan
pembeli secara menguntungkan, artinya memuaskan konsumen dan
memenuhi kebutuhan konsumen demi keuntungan organisasi.
Tujuan pemasaran pada dasarnya adalah mengenal dan memahami
pembeli sehingga produk sesuai dengan kebutuhan.
B. Fungsi Pemasaran
1. Fungsi Pertukaran
Melalui pemasaran, dapat dilakukan pertukaran antara
- Produsen dengankonsumen
- Produsen dengan tengkulak
- Tengkulak dengan Pedagang besar
- Tengkulak dengan pengecer
Dengan cara menukar antara uang dengan produk (jual beli)
atau produk dengan produk (barter) baik untuk digunakan
sendiri maupun untuk dijual kembali.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 19
25. Dalam proses per-
tukaran ini ter-
bentuklah harga.
2. Fungsi Distribusi fisik
Pemasaran
sebagai fungsi distri-
busi fisik adalah me-
ngangkut dan me-
nyimpan produk.
Pengangkutan
produk dari produ-
sen ke pembeli dapat
menggunakan
transportasi darat, udara maupun laut. Sedangkan penyimpanan
produk dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang
(produk disimpan sebagai stock).
Menghindari produk rusak, maka perlu proses pengemasan
yang disesuaikan dengan jenis produk, dan sarana transportasi
yang digunakan.
Produk pertanian yang memiliki sifat musiman, mudah
rusak dan tidak tahan lama perlu penanganan khusus. Agar
tahan lama produk pertanian dapat diolah sebelum proses
pengangkutan dan penyimpanan. Produk dalam bentuk olahan
memiliki keuntungan, yaitu dapat memenuhi permintaan
konsumen sepanjang tahun. Contoh: cabe rawit yang
dikeringkan.
20 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
26. 3. Fungsi Perantara
Pemasaran sebagai perantara adalah menyampaikan
produk dari tangan produsen (pembuat produk) ke tangan
pembeli.
C. Biaya Pemasaran
Yang termasuk dalam biaya pemasaran adalah
1. Biaya transportasi
2. Biaya Pengemasan
3. Biaya penyimpanan
4. Biaya pemesanan
5. Biaya (pembuatan) merk dagang
6. Pajak
Biaya-biaya tersebut akan masuk pada harga yang harus dibayar
oleh konsumen.
D. Strategi Pemasaran
Perlu dipahami, kelompok usaha tidak
dapat melayani seluruh pem-
beli di pasar yang sangat
luas, hal ini disebabkan
karena pembeli terlalu
banyak dan tuntutan
pembelian yang
berbeda-beda.
Sehingga kelom-
pok usaha perlu
membagi pasar
sehingga dapat
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 21
27. dilayani dengan baik. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa strategi pemasaran adalah serangkain tujuan dan sasaran,
kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran.
Strategi pemasaran modern mencakup tiga tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan memilih-milih kelompok pembeli yang
berbeda mengkin meminta produk dan/atau bauran pemasaran
tersendiri (segmentasi pasar).
2. Memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki
(penetapan target pasar).
3. Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang
membedakan produk dari kelompok usaha dengan produk lain
di pasar (penetapan posisi pasar).
E. Segmentasi Pemasaran (Pengelompokan Pasar)
Tidak semua orang menyukai minuman ringan dan makanan
ringan, tidak semua wanita menggunakan pembersih muka dan
lipstik, tidak semua pria menggunakan minyak rambut. Oleh karena
itu sebagai usahawan perlu membagi-bagi pasar yang mungkin
lebih menyukai produk yang ditawarkan
1. Pengertian
Segmentasi pasar adalah proses mengelompokkan pasar ke
dalam kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan,
karakteristik dan tingkah laku yang sama terhadap satu produk.
2. Manfaat
Manfaat dari mengelompokkan pasar adalah
a. Setiap kelompok pasar perlu dilayani kebutuhan dengan
baik, pengelompokan pasar diharapkan dapat lebih
22 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
28. memahami perilaku kelompok-kelompok pasar yang
homogen sehingga dapat lebih baik dalam melayani
kebutuhan masing-masing pasar. Hal ini akan menyangkut
program promosi dan periklanan yang sesuai dengan
masing-masing kelompok pasar.
b. Pasar bersifat dinamis, yang berarti pasar berkembang
dengan ditandai dengan perubahan-perubahan sikap, siklus
kehidupan, kondisi keluarga, pendapatan, pola geografis dan
sebagainya. Pengelompokan pasar dapat mengetahui secara
cepat dan tepat mengenai perubahan-perubahan dalam
pasar.
c. Dapat mengembangkan produk yang benar-benar sesuai
dengan
permintaan
pasar dan;
d. Dapat digunakan untuk mencari
kelompok mana yang potensinya
paling besar dan memilih kelompok
mana yang akan dijadikan
target pasar.
3. Kerugian
Kegiatan
pengelompokan pasar
memiliki berbagai keun-
tungan dan manfaat, namun
perlu diingat pengelompokan
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 23
29. pasar memiliki resiko , antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses
produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/riset pasar akan bertambah searah dengan
banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah
media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik
segmen serupa.
5. Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat,
misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan
segmen yang sama.
4. Langkah-Langkah Mengidentifikasi Pengelompokan Pasar
Terdapat prosedur tiga langkah untuk mengidentifikasi
segmen pasar, yaitu survey, analisis, dan pembentukan profil.
Langkah Satu
Tahap Survey
Calon wiraausahawan melakukan wawancara untuk
mencari penjelasan dan membentuk kelompok fokus untuk
mendapatkan pemahaman atas motivasi, sikap, dan perilaku
konsumen.
Selanjutnya, calon usahawan menyiapkan kuesioner
resmi untuk mengumpulkan data mengenai atribut dan
peringkat kepentingan atribut tersebut; kesadaran merek
dan peringkat merek; pola-pola pemakaian produk; sikap
terhadap kategori produk; kondisi demografis, geografis,
psikografis, dan mediagrafis responden.
24 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
30. Untuk mempermudah survey, maka dalam menetapkan
segmentasi pasar menggunakan variable utama yang sering
digunakan, yaitu: berdasarkan geografik, demografik,
psikografik dan tingkah laku tertentu.
1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik mengelompokkan pasar
menjadi beberapa wilayah secara geografik seperti:
negara, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
kelurahan/desa atau perumahan kompleks. Masing-
masing wilayah memiliki perbedaan kebutuhan dan
selera. Hal ini akan berpengaruh pada cara pemasaran
produk, iklan, dan promosi.
2. Segmentasi Demografik
Segmentasi demografik mengelompokkan pasar
berdasarkan pada jenis kelamin, umur, status
perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan,
jabatan, lokasi geografis, mobilitas, kepemilikan rumah,
pendidikan, agama, suku bangsa.
a) Kelompok pasar berdasarakan umur dan tahap daur
hidup, membantu wirausahawan dalam menawarkan
produknya. Kelompok umur yang berbeda akan
memiliki cara menawarkan yang berbeda pula untuk
satu produk. Misal, membuat produk makan yang
dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja.
b) Kelompok pasar berdasarkan jenis kelamin, missal,
membuat produk yang hanya dapat digunakan oleh
para wanita saja atau kaum pria.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 25
31. c) Kelompok pasar berdasarkan pendapatan, missal
membuat produk yang dapat digunakan oleh pasar
yang memiliki tingkat perekonomian menengah ke
atas dengan menawarkan kemewahan pada
barangnya atau kenyamanan pada jasa. Atau dengan
memilih memasarkan produknya di masyarakat
dengan perekonomian menengah ke bawah.
d) Kelompok pasar berdasarkan pengelompokan
demografik multivariasi, missal dengan memasarkan
produknya berdasarkan jenis kelamin dan umur.
3. Segmentasi Psikografik
Pengelompokan berdasarkan psikografik adalah
mengelompokkan pasar berdasarkan karakteristik kelas
sosial atau gaya hidup Kelas sosial memiliki pengaruh
kuat terhadap pemilihan jenis produk missal dalam
pemilihan merk atau jenis bahan yang digunakan untuk
membuat pakaian. Gaya hidup dapat dimanfaatkan untuk
mengelompokkan pasar, missal membuat pakaian remaja
yang sesuai dengan selera dan gaya hidup remaja.
4. Segmentasi Tingkah Laku Tertertentu
Pengelompokan pasar berdasarkan tingkah laku
adalah mengelompokkan pasar berdasarkan sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap produk.
26 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
32. Langkah Dua
Tahap Analisis
Calon wirausahawan menerapkan analisis faktor
terhadap data tersebut untuk membuang variabel-variabel
yang tidak berkorelasi, kemudian periset menerapkan
analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang
berbeda-beda secara maksimum.
Langkah Tiga
Tahap Pembentukan
Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan
perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis, dan pola
media. Masing-masing segmen dapat diberi nama
berdasarkan sifat-sifat dominannya.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 27
33. F. Menetapkan Sasaran Pasar atau Target Pasar
Konsumen yang berada di pasar adalah sangat beragam
dan sangat bermacam-macam. Oleh karena itu, perlu dipilah
konsumen tersebut sehingga lebih spesifik atau khusus.
Dengan adanya pasar yang lebih khusus, maka peluang untuk
menentukan strategi pemasaran dengan cepat
dan tepat .
Oleh karena itu, pihak pemasaran perlu
memilah konsumen tersebut sehingga lebih
mengerucut dan lebih khusus. Dengan adanya
pasar yang lebih khusus yang akan ditarget, maka
peluang untuk mendapatkan penjualan akan lebih mudah
dicapai. Dengan adanya hal ini juga akan membantu
kelompok usaha untuk lebih mudah menentukan strategi
pemasaran sehingga dapat melakukan pengembangan
produk yang lebih cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan
konsumen atau pelanggan. Pengembangan produk dengan
benar dengan adanya market yang khusus dapat meliputi
penentuan strategi yang lebih cepat dalam menentukan
strategi apa untuk periklanan dan distribusi produk, dan
mencari win-win solution yang lebih efisien dan efektif agar
dapat membandrol harga lebih murah ketika dibeli oleh konsumen.
1. Pengertian
Target pasar adalah memilih kelompok konsumen yang
akan dijadikan sasaran pemasaran dari produk yang dikem-
bangkan.
28 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
34. 2. Manfaat Menetapkan Sasaran Pasar
Penetapan pasar perlu dilakukan. Manfaat dari penetapan
pasar di antaranya sebagai berikut.
a. Memudahkan penyesuaian strategi pemasaran (harga yang
tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat)
dengan sasaran pasar;
b. Memanfaatkan sumber daya kelompok usaha yang terbatas
seefisien dan seefektif mungkin;
c. Mengantisipasi persaingan.
3. Strategi Menetapkan Sasaran Pasar
a. Strategi Menetapkan Sasaran Pasar 1, Strategi yang tidak
membeda-bedakan pasar
Ciri:
- Meninjau pasar secara keseluruhan;
- Memusatkan perhatian pada kesamaan kebutuhan
konsumen;
- Menghasilkan dan memasarkan satu macam produk;
- Menarik semua konsumen dan memenuhi kebutuhan
semua konsumen;
- Pasar yang dituju dan teknik pemasaran bersifat masal;
- Ditujukan kepada segment terbesar yang ada dalam
pasar.
1) Strategi Menetapkan Sasaran Pasar 2, strategi yang
membeda-bedakan pasar
Ciri:
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 29
35. - Melayani 2 atau lebih kelompok konsumen tertentu
dengan jenis produk tertentu pula.
- Menghasilkan dan memasarkan produk yang
berbeda-beda melalui program pemasaran yang
berbeda-beda untuk tiap kelompok konsumen
tertentu tersebut.
- Mengarahkan usahanya pada keinginan konsumen.
- Memperoleh loyalitas, kepercayaan, serta pembelian
ulang dari kelompok konsumen tertentu tersebut.
2) Strategi Menetapkan Sasaran Pasar 3, strategi yang
terkonsentrasi
Ciri:
- Memilih segmen pasar tertentu.
- Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada satu
atau lebih segmen pasar yang akan memberikan
keuntungan terbesar.
- Mengembangkan produk yang lebih ideal dan spesifik
bagi kelompok konsumen tersebut.
- Memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam
segmen pasar tertentu yang dipilih.
30 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
36. 3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Menetapkan
Sasaran Pasar
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi strategi menetapkan
sasaran pasar:
a) Sumber-sumber kelompok usaha. Bila sumber daya yang
dimiliki terbatas, maka strategi yang tepat adalah strategi
yang terkonsentrasi;
b) Jenis produk. Jika kelompok usaha memiliki produk yang
sejenis maka strategi yang tepat digunakan adalah strategi
dengan membeda-bedakan pasar;
c) Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang
tepat bagi produk baru adalah strategi yang tidak membeda-
bedakan pasar, jika produk yang banyak variasinya dapat
digunakan strategi konsentrasi. Dan pada tahap kedewasaan
produk dapat digunakan strategi yang membeda-bedakan
pasar;
4) Tips Untuk Menetapkan Sasaran Pasar
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk dapat
menetapkan target pasar secara tepat sasaran:
a) Melakukan konsentrasi terhadap pasar tunggal, dalam hal ini
kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara
melakukan pemusatan kegiatan dengan pada satu bagian
daripada pasar yang ditarget.
b) Menerapkan metode dengan mengaplikasikan konsep
terhadap spesialisasi terhadap produk yang lebih spesifik.
Sebagai contoh berjualan suatu kelompok usaha yang
memproduksi dodol ubi, maka kelompok usaha tersebut
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 31
37. mengusahakan agar kelompok usaha tersebut dikenal
sebagai kelompok usaha yang hanya memasarkan dan
memproduksi dodol ubi.
c) Selain itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah
dengan cara memperkecil pasar untuk produk yang spesifik.
Contoh kelompok usaha yang memproduksi dodol ubi
dengan modifikasi yang diperuntukan kalangan remaja.
Maka kelompok usaha tersebut lebih fokus untuk
memuaskan konsumen dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
d) Melakukan analisis secara keseluruhan, dengan cara ini
diharapkan agar sekecil celah kesalahan dapat diatasi dan
dapat diketahui, dan segera dapat dicarikan solusinya.
32 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
38. PENEMPATAN
(POSITIONING)
A. Pengertian
Positioning adalah cara yang dilakukan oleh pemasar untuk
membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk,
merek, atau lembaga tertentu atau upaya kelompok usaha untuk
membangun persepsi satu produk dibandingkan produk lain.
Dari definisi tersebut diatas maka dapat jelaskan bahwa pada
dasamya penempatan produk berorientasi pada benak prospek atau
konsumen. Dalam usaha untuk mencapai suatu posisi pada benak
konsumen, maka kelompok usaha perlu menemukan sesuatu yang
berbeda dan unik sehingga mampu masuk dan menjadi nomer satu
dalam benak konsumennya. Untuk dapat masuk ke dalam benak
konsumen dapat memanfaatkan media informasi yang terus
berkembang. Pesan yang disampaikan melalui media informasi
sebaiknya sederhana, singkat dan menarik sehingga mudah diingat
oleh konsumen.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 33
39. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran
adalah:
1. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang
bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi
semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam kelompok usaha,
yaitu:
a. Lingkungan Demografis/Kependudukan
Strategi pemasaran dipengaruhi oleh lingkungan
demografis/kependudukan seperti: penyebaran penduduk
secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, penyebaran usia,
kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur
keagamaan.
b. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi
yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang
berkenaan dengan ekonomi, perubahan pada pola belanja
konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan
perkonomian.
c. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan
mentah tertentu yang dibutuhkan oleh kelompok usaha,
peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran,
dan peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam
pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam
34 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
40. d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan
kecepatan pertumbuhan teknologi, biaya penelitian dan
pengembangan, yang tinggi, perhatian yang lebih besar
tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk
daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya
peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.
e. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok
masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan
masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan
hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta
lingkungan sekitarnya.
2. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku yang terlibat
secara langsung dalam pemasaran dan mempengaruhi
kemampuannya dalam melayani pasar. Lingkungan mikro
tersebut antara lain:
a. Kelompok usaha
Kelompok usaha tersebut adalah struktur organisasi
kelompok usaha itu sendiri. Strategi pemasaran yang dipilih
oleh kelompok usaha harus memperhatikan keuangan,
pembelian, proses produksi serta sumber daya manusia yang
dimiliki.
b. Perantara pemasaran
Perantara pemasaran adalah kelompok usaha-kelompok
usaha yang membantu kelompok usaha dalam promosi,
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 35
41. penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen
akhir.
c. Pemasok
Kadang kala kelompok usaha juga harus memperoleh tenaga
kerja, peralatan, bahan bakar, listrik dan faktor-faktor lain
dari pemasok. Dengan kata lain, pemasok adalah kelompok
usaha lain dan individu yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh kelompok usaha dan para pesaing untuk
memproduksi barang dan jasa tertentu.
d. Pesaing
Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan,
kelompok usaha tidaklah sendiri. Ada kelompok-kelompok
usaha lain yang menawarkan produk yang sama. Untuk dapat
unggul dalam memasarkan produk yang dihasilkan, maka
para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala
gerakan dan tindakannya didalam
pasar.
e. Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu
unsur yang harus diperhatikan.
Masyarakat dapat
menerima dan
menolak apa
yang
ditawarkan
oleh kelompok
usaha.
36 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
42. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
pemasaran:
Dari sudut pandang penjual:
1) Tempat yang strategis (place),
2) Produk yang bermutu (product),
3) Harga yang kompetitif (price), dan
4) Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen:
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and
wants),
2) Biaya konsumen (cost to the customer),
3) Kenyamanan (convenience), dan
4) Komunikasi (comunication).
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 37
43. MEMAHAMI TAKTIK
PEMASARAN
Untuk mengetahui bagaimana memasarkan sebuah produk, maka
sebagai produsen, pelaku pasar semestinya mengetahui alasan-alasan
konsumen memilih produk.
Perilaku konsumen dipengaruhi beberapa factor, di antaranya
adalah:
1. Faktor Budaya. Budaya memberikan pengaruh yang cukup kuat
terhadap perilaku konsumen. Budaya merupakan penentu utama
dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya membentuk tata
nilai, pemahaman, dan perilaku seseorang yang diperoleh dari
keluarganya. Budaya membentuk perilaku konsumen dalam
menentukan produk yang akan dipakai.
2. Faktor Sosial. Factor sosial meliputi kelompok referensi, keluarga
dan status social dalam masyarakat. Kelompok referensi adalah
seseorang yang dapat memberi pengaruh langsung dan tidak
langsung kepada orang lain untuk membeli produk. Sedangkan
keluarga dapat memberikan pengaruh langsung terhadap anggota
keluarganya untuk membeli sebuah produk. Status social dalam
masyarakat berpengaruh pada pemilihan produk yang dapat
mewakili peran dan status mereka dalam masyarakat.
38 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
44. 3. Faktor kepribadian. Karakteristik pribadi akan mempengaruhi
keputusan pembelian sebuah produk. Missal: pembelian produk
oleh orang yang belum menikah akan berbeda dengan pasangan
yang baru menikah. Pembelian sebuah produk juga ditentukan oleh
gaya hidup sehari-hari.
A. Differensiasi
1. Pengertian
Diferensiasi merupakan suatu upaya untuk menciptakan
perbedaan di antara pesaing sehingga mampu memberikan nilai
tambah untuk konsumen.
Strategi diferensiasi harus mampu: a) menghasilkan nilai
pelanggan, b) memunculkan persepsi yang bernilai khas dan
baik serta c) tampil sebagai wujud yang berbeda yang sulit
ditiru.
2. Aspek dalam Diferensiasi
Strategi diferensiasi memerlukan kesungguhan dari
kelompok usaha dalam mengenali sumber keunggulan yang
dimiliki kelompok usaha dalam menawarkan produknya. Ada
lima aspek dalam strategi penawaran melalui diferensiasi, yaitu:
produk, pelayanan, personalia, saluran pemasaran, dan citra.
a. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk dimaksudkan bahwa produk yang
dihasilkan memiliki keunikan dan berbeda dengan produk
yang ada dipasaran. Salah satu keunikan dan berbeda dari
produk ini adalah salah satunya mutu yang dimiliki oleh
produk tersebut. mutu produk dapat dikatakan bagaimana
produk tersebut dapat bertahan selama berakhirnya waktu
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 39
45. (kadaluarsa).
Diferensiasi produk juga dapat berbentuk produk baru
yang sama sekali berbeda dengan produk yang telah ada di
pasar.
b. Diferensiasi Pelayanan
Ketika produk fisik tidak mudah didiferensiasi, kunci
keberhasilan persaingan sering terletak pada penambahan
pelayanan yang menambah nilai serta meningkatkan mutu
produk fisik. Yang membedakan pelayanan terutama adalah
kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan
pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan
perbaikan; dan pelayanan lain-lain.
Kualitas pelayanan dapat dilihat melalui lima aspek,
yaitu:
- Kehandalan, yaitu kemampuan kelompok usaha dalam
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,
tepat dan memuaskan
- Daya tanggap, yaitu: kemampuan kelompok usaha untuk
membantu keluhan pelanggan dengan cepat;
- Kepastian, yaitu kemampuan kelompok usaha dalam hal
kesopanan dan sifat dapat dipercaya
- Empati, yaitu: kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian terhadap pelanggan dan
memahami kebutuhan pelanggan;
- Bukti fisik jasa, yaitu fasilitas fisik, perlengkapan,
anggota kelompok usaha,sarana komunikasi dan
penampilan dari anggota kelompok usaha.
40 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
46. Diferensiasi dalam pelayanan kepada pelanggan akan
membantu kelompok usaha untuk menjaga keunggulan
bersaing. Kelompok usaha yang mampu memberikan
pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya akan mampu
memenangkan persaingan dalam memasarkan produk.
Diferensiasi Citra
Para pembeli mungkin mempunyai tanggapan yang
berbeda terhadap citra produk atau merek. Citra adalah
persepsi masyarakat terhadap produsen (kelompok
usaha) dan produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak
faktor yang diluar kontrol perusahaan. Citra yang efektif
melakukan tiga hal. (a) memantapkan karakter produk
dan usulan nilai, (b) menyampaikan karakter itu dengan
cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan
karakter pesaing, dan (c) dan memberikan kekuatan
emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya
bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap
sarana komunikasi yang tersedia missal iklan melalui
media cetak dan media elektronik.
Bagaimana membuat
iklan sehingga mena-
rik pelanggan un-
tuk membeli
produk yang
dihasilkan.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 41
47. - Perhatian, iklan harus menarik perhatian pelanggan,
tepat dalam menempatkan iklan, pemilihan jenis kata,
pesan iklan yang kreatif dan dapat menggunakan
suara-suara khusus.
Misal iklan televisi Shampo Clear, menggunakan
pemilihan kata “KAMI SUDAH MEMBUKTIKANNYA”
Atau iklan cetak Sabun Lux, menggunakan artis dan
dibuat billboard yang besar dan diletakkan di tempat-
tempat yang strategis sehingga dapat dilihat oleh
calon pembeli maupun pembeli
- Ketertarikan, setelah perhatian diperoleh maka
langkah selanjutnya adalah bagaimana calon pembeli
atau pembeli berminat dan ingin tahu lebih jauh akan
merk produk dengan tertarik untuk melihat iklan
tersebut sampai selesei penayangannya.
Misal. Iklan XL tema “Korban SMS”, penonton akan
menunggu akhir dari iklan untuk melihat apakah itu
hantu betulan atau bukan.
- Keinginan, setelah dibangun perhatian dan
ketertarikan maka diharapkan timbul keinginan dari
calon pembeli untuk memiliki dan memakai.
Misal, Iklan Produk Kecantikan, sasarannya
perempuan dengan memperlihatkan hasil yang akan
dicapai setelah menggunakan produk tersebut.
42 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
48. - Keyakinan, tahap ini pesan iklan sudah menciptakan
kebutuhan pembeli dan yakin akan kualitas merk
yang diiklankan;
- Tindakan, tujuan akhir dari suatu iklan adalah
terwujudnya tindakan pembeli yang membujuk calon
pembeli lainnya untuk membeli produk yang sama.
Diferensiasi personalia
Pada dasarnya, kelompok usaha perlu dibentuk oleh
orang-orang yang yang memiliki pengetahuan tentang
pelayanan. Jika belum memiliki kemampuan dalam
pelayanan maka perlu diadakan pelatihan tentang
pelayanan.
Ada enam aspek yang perlu dimiliki oleh anggota
kelompok usaha, yaitu: kemampuan: mereka memiliki
keahlian dan pengetahuan yang diperlukan, kesopanan:
mereka ramah, menghormati dan penuh perhatian,
kredibilitas: mereka dapat dipercaya, dapat diandalkan:
mereka memberikan pelayanan secara konsisten dan
akurat, cepat tanggap: mereka cepat menganggapi
permintaan dan permasalahan konsumen, dan
komunikasi: mereka berusaha untuk memahami
pelanggan dan berkomunikasi dengan jelas.
Diferensiasi saluran pemasaran
Kelompok usaha dapat mencapai keunggulan bersaing
melalui cara mereka merancang saluran distribusi,
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 43
49. terutama yang menyangkut jangkauan, keahlian dan
kinerja saluran-saluran tersebut.
Membuat produk yang dihasilkan berbeda dengan yang
lain akan membuat produk yang dihasilkan menjadi
mudah dikenali dan diingat. Berbeda dapat dilihat dari
berbagai segi, di antaranya:
1) Fungsi yang berbeda, missal membuat pensil yang
lentur, sehingga anak-anak sebagai pengguna dapat
membuat berbagai macam bentuk yang menarik
sesuai selera anak.
2) Pengguna yang khusus, membuat pensil lentur yang
sasaran utama penggunanya anak-anak.
3) Cara berjualan, memasarkan produk dengan hal yang
berbeda, misal menjual siomay dengan menggunakan
gerobak sepeda yang di cat warna merah muda.
4) Spesifikasi produk, membuat produk obat batuk yang
membuat tidak men
5) untuk khusus untuk pekerja.
44 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
50. BAURAN PEMASARAN
(MARKETING MIX)
Strategi pemasaran lain yang dapat dilakukan oleh adalah Bauran
Pemasaran.
A. Pengertian
Marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan
kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah
organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa,
harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
1. Product (Produk) adalah segara sesuatu yang ditawarkan
kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau
dikonsumsi. Produk terdiri dari variasi produk, kualitas, desain,
merk, pengemasan, ukuran, jaminan dan system pengembalian .
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk
membeli produk, harga termasuk harga akhir, diskon, harga
kredit dan harga retail.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan kelompok usaha untuk
membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia
bagi pasar. Tempat ini termasuk di dalamnya saluran distribusi
produk. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih saluran distribusi, yaitu:
- Sifat pasar dan lokasi pembeli
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 45
51. - Pedagang-pedagang perantara
- Pengendalian persediaan, yaitu menentukan jumlah
persediaan produk
- Jaringan pengangkutan
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan
untuk menginformasikan dan memperkenalkan produk pada
pasar. Promosi meliputi kegiatan periklanan, penjualan pribadi,
promosi penjualan, penjualan langsung.
- Periklanan merupakan alat utama bagi kelompok usaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat
dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah,
bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang
dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
- Penjualan pribadi, merupakan kegiatan kelompok usaha
untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara kelompok
46 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
52. usaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
penjualan pribadi adalah: penjualan dari pintu ke pintu,
penjualan lewat telepon dan penjualan langsung.
- Promosi penjualan merupakan kegiatan kelompok usaha
untuk menjajakan produk melalui cara penempatan dan
pengaturan tertentu pada saat proses pemasaran dengan
harapan produk tersebut akan menarik perhatian konsumen
B. Strategi Bersaing
Strategi merupakan suatu cara untuk mencapainya tujuannya.
Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi kelompok usaha
dalam pasar. Kelompok usaha yang telah berkembang besar dapat
menerapkan strategi bersaing yang tidak bisa dilakukan oleh
kelompok usaha yang baru berkembang atau dirintis.
Ada empat kelompok usaha
berdasarkan besarnya usaha, yaitu:
1. Market leader menguasai 40%
pasar
2. Market challenger menguasai 30%
pasar
3. Market follower menguasai 20% pasar
4. Market nicher menguasai 10% pasar
Berikut penjelasan masing-masing strategi
bersaing yang dapat dilakukan oleh kelompok
usaha berdasarkan besar usaha.
1. Market leader, kelompok usaha seperti ini
memegang peranan terbesar dalam pasar.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 47
53. Kelompok-kelompok usaha lainnya mengikuti tindakan-
tindakan kelompok usaha dalam perubahan harga, produk baru,
saluran distribusi, dan intensitas promosi. Kelompok usaha
seperti ini menjadi pusat dari kelompok-kelompok usaha. Ke-
lompok usaha ini memiliki strategi di antaranya:
a. Mengembangkan pasar secara keseluruhan dengan cara:
- Mencari konsumen baru melalui perluasan lokasi ge-
ografis;
- Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk;
- Meyakinkan konsumen untuk menggunakan produk lebih
banyak pada setiap kesempatan.
b. Melindungi bagian-bagian yang telah dikuasai dan mem-
perkuat pasar;
c. Meningkatkan bagian pasar dengan meningkatkan jumlah
konsumen.
2. Market Challanger, kelompok usaha ini memiliki ukuran usaha
lebih kecil di bandingkan dengen leader market. Kelompok usaha
ini memiliki strategi untuk menyerang market leader dan
kelompok-kelompok usaha lainnya dalam usahanya merebut
bagian pasar. Strategi yang dapat digunakan oleh market
challenger di antaranya:
a. Menetapkan sasaran strategi lawan, langkah pertama adalah
menetapkan sasaran dan memilih pesaing (kelompok usaha
lainnya)
48 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
54. b. Memilih strategi penyerangan, berikut strategi penyerangan
yang dapat dipilih:
- Serangan frontal dilakukan mengerahkan seluruh
kekuatan untuk berhadapan dengan pesaing (kelompok
usaha lainnya). Penyerang menandingi produk, iklan,
harga dari pesaingnya.
- Serangan melambung, kelompok usaha menyerang
kelemahan dari pesaingnya (kelompok usaha lainnya)
dengan cara menyerang daerah-daerah pemasaran
dimana pesaing (kelompok usaha lainnya) tidak
menanganinya dengan baik.
- Serangan mengepung, merupakan usaha menembus
daerah pemasaran pesaing (kelompok usaha lainnya)
dengan cara memasarkan segala apa yang dipasarkan
oleh pesaing (kelompok usaha lainnya) dan melebihi apa
yang dimiliki oleh pesaing (kelompok usaha lainnya)
sehingga konsumen tidak mungkin menolak produk yang
ditawarkan.
- Serangan lintas, dilakukan secara tidak langsung serta
menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah
kepemasaran pesaing (kelompok usaha lainnya).
Contohnya. Menciptakan produk yang lebih baik, dan
memperluas pasar.
- Serangan gerilya, dilakukan oleh kelompok-kelompok
usaha yang kekurangan modal dengan cara menyerang
pada berbagai wilayah lawan dengan serangan kecil yang
tiba-tiba dan terputus-putus. Serangan ini bertujuan
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 49
55. untuk menganggu konsentrasi lawan. Contoh dari
tindakan di antaranya
3. Market Follower, kelompok usaha ini lebih suka menawarkan
hal-hal serupa dengen meniru produk lainnya. Missal dengan
cara mengikuti cara pemasaran produk dari pesaingnya
(kelompok usaha lainnya).
4. Market Nicher, kelompok usaha ini mencoba masuk ke celah
pasar yang aman dan menguntungkan yang terlewatkan oleh
kelompok usaha yang lebih besar.
C. Bagaimana Cara Memenangkan Persaingan?
Mempertahankan:
1. Kualitas interaksi antara konsumen dengan lembaga usaha
2. Perbedaan Produk yang dipasarkan
3. Kualitas produk yang dipasarkan.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk unggul
dengan pesaing (kelompok usaha lainnya), di antaranya:
1. Harga rendah, keunggulan biaya secara keseluruhan dengan cara
memproduksi barang standar pada biaya per unit termasuk di
dalamnya biaya distribusi yang sangat rendah untuk konsumen
yang memperhatikan harga barang.
2. Diferensiasi bertujuan untuk memproduksi produk yang
dianggap unik yang ditujukan untuk konsumen yang tidak
memperhatikan harga. Biasanya produk tidak memperhatikan
biaya produksi namun memperhatikan kualitas produk sehing-
ga berdampak harga lebih mahal.
50 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
56. 3. Focus dengan memproduksi produk yang dapat memenuhi
kebutuhan kelompok kecil konsumen. Lembaga usaha
memfokuskan diri pada satu atau lebih bagian pasar yang sempit
daripada mengejar pasar yang lebih besar.
Keterbatasan kelompok usaha dalam mencapai strategi dapat
menjadi hambatan untuk perkembangan kelompok usaha. Berikut
beberapa cara untuk mencapai strategi.
1. Bekerjasama antara dua kelompok usaha untuk memanfaatkan
peluang.
2. Menggabungkan dua atau lebih kelompok usaha dengan
membentuk kelompok usaha baru dengan memproduksi produk
yang lebih menguntungkan.
D. Merencanakan Pemasaran
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana kelompok
usaha dapat mencapai tujuannya.
Langkah-langkah merencanakan pemasaran
1. Menetapkan situasi usaha. Menguraikan bagaimana produk
dikembangkan dan alasan mengembangkan produk, serta
informasi kondisi pasar;
2. Menetapkan segmentasi pasar (bagian pasar). Menguraikan
bagian pasar mana yang akan menjadi sasaran pemasaran
apakaj sebagian atau seluruh segmen pasar;
3. Menetapkan kekuatan dan kelemahan. Menguraikan kekuatan
dan kelemahan produk maupun lingkungan (internal dan
eksternal).
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 51
57. Kekuatan dan kelemahan dari lingkungan eksternal yang perlu
dianalisis meliputi perekonomian, kebudayaan, teknologi,
permintaan, hukum, bahan mentah, dan persaingan.
Kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal yang perlu
dianalisis di antaranya sumber daya financial, pemasok, sasaran
dan tujuan dan manajemen.
4. Menetapkan Tujuan dan Sasaran, menguraikan siapa sasaran
pasar, jumlah distributor, harga, dan cara promosi;
5. Menetapkan strategi pemasaran dan usaha. Menguraikan
bagaimana strategi yang diambil oleh lembaga usaha untuk
mencapai tujuan. Missal: lembaga usaha akan meningkatkan
penjualan produk hingga 10% dengan cara: a) menurunkan
harga sebesar 10%, b) menghadiri pameran perdagangan, c)
penjualan dari pintu ke pintu.
6. Menetapkan pelaksanaan pemasaran. Menguraikan siapa yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pemasaran, sehingga jelas
yang akan mengatur jadwal pemasaran dan tindakan-tindakan
yang akan diambil pada saat pemasaran.
7. Menetapkan penganggaran. Menguraikan kebutuhan biaya yang
akan digunakan pada saat pemasaran.
8. Menetapkan pemantauan kemajuan usaha pemasaran. Mengu-
raikan kemajuan usaha pemasaran yang dilihat dari data
penjualan menurut produk, dan tempat penjualan. Hasil
pemantauan kemajuan usaha tersebut dapat digunakan untuk
merencanakan bagaimana strategi pemasaran selanjutnya.
52 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran
58. Mengapa rencana pemasaran mengalami kegagalan?
1. Kurangnya rincian tujuan dan sasaran
2. Kurangnya analisas lingkungan internal maupun eksternal
3. Perubahan persaingan yang tidak diantisipasi, kekurangan
produk karena tingginya permintaan.
Pemasaran yang sukses memperhatikan:
1. Mencari tahu apa yang diperlukan oleh konsumen
2. Mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen
3. Menjual produk di lokasi dimana konsumen dengan mudah
dapat memperoleh produk tersebut
4. Menetapkan harga sehingga konsumen mau membayar produk
tersebut.
Menginformasikan dan menarik konsumen untuk membeli produk
serta memberikan pelayanan yang baik.
Pengembangan Sikap Wirausaha Melalui Pembelajaran Langkah Merintis Usaha 53
59. DAFTAR PUSTAKA
Galeri UKM-Centra UKM, 2010. Membangun Strategi Pemasaran Usaha
kecil.
Kotler, P. 1993. Manajemen Pemasaran. Penerjemah: Jaka Wasana.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Porter M.E., 1985. Competitive Advantage. Creating and Sustaining
Superior Performance. The Free Press. A Division of Macmillan Inc.
New York.
Riana, Fitria Dina dan Nur Baladina. Modul Perkuliahan: Teori
Pemasaran, Aspek Pasar dan Strategi Pemasaran Perusahaan
Agribisnis. Surabaya: Fakultas Pertanian Univerista Brawijaya.
Roni, Kastaman. 2000. Pengantar Ekonomi Teknik. Modul Tutorial.
Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas
Padjadjaran. Bandung.
Shahyunan. 2004. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume
Penjualan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
54 Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran