SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
DETEKSI DINI NERAKA ATAU SIKSA
                                      Oleh : Yusdeka


Pernyataan bahwa neraka, siksa atau tidak siksa di akhirat nanti bisa dideteksi dini sejak
sekarang mungkin agak menantang arus mainstream yang bergerak di masyarakat. Tapi
pernyataan bahwa "Kita masuk neraka atau tidak masuk neraka itu bisa dideteksi
sekarang ini" merupakan sebuah alat kontrol pribadi yang cukup punya pengaruh
signifikan bagi manusia. Jadi masalah masuk neraka atau tidak neraka itu bukan
GAMBLING lagi.

Dasarnya apa....? SHALAT....!.

Dengan SHALAT orang SEHARUSNYA sudah bisa mendeteksi bahwa saya akan
tersiksa atau tidak. Jangan itu hanya harapan-harapan saja bahwa semoga saya nanti
tidak tersiksa. Sekarang saja bisa diketahui sebenarnya. Sekarang ini bagaimana..?.
Ada masalah sedikit (relatif) saja sudah gelisah. Itu sudah siksaan sebenarnya. Gelisah
itu, atau punya masalah itu kan kecil hakikatnya. Yang diombang-ambingkan adalah
PERASAAN kita, HATI kita. Itu saja sudah sakit rasanya bahkan bisa mati akibatnya.
Tambahan lagi ada yang dengan sengaja menimbulkan kemarahan dan benci dihatinya.
Huh......., barang yang kecil begitu saja sudah menimbulkan siksa di diri kita atau
membuat kita kelimpungan. Padahal Rasulullah menggambarkan SIKSA akhirat itu lebih
dahsyat lagi.

Sesungguhnya wali-wali Allah itu dia tidak merasa khawatir dan tidak merasa takut.

Khawatir itu ada dimana..?. Di DADA.
Musibah itu ada dimana..?. Di HATI.
Sehingga wali-wali Allah itu PULANG, “innalillahi wainna ilaihi raji'un". Jadi wali-wali
Allah itu "kembali ke Allah".
Dia tinggalkan tempat gelisah itu, dia tinggalkan tempat neraka itu, HATI. Mereka pergi
ke Allah.
Kenapa...?.
Karena dada, shuduur, hati itu adalah TUNGKU PERAPIAN di dunia ini. TUNGKU
KEGELISAHAN itu ada di dada ini. Tungku itu yang membuat kita gelisah, tersiksa,
tertekan, terombang-ambing. Lihat juga artikel "TIDAK TAHU" tentang tersekat di aliran
rasa. Nah seorang wali atau kekasih Allah ketika dia merasakan pengaruh jelek di
tungku itu, maka dia tinggalkan tungku itu. Karena disitu bukan tempat mereka.

Kalau begitu dimana tempat mereka...?. Innalillahi wainna ilaihi raji'un..., tempat mereka
disisi TUHAN. Mereka berada "dekat" dengan ALLAH.

Pada posisi di sisi Tuhan ini, maka tidak ada rasa gelisah, tidak ada rasa khawatir. Itulah
posisi tempat keberadaan Nabi-Nabi, wali-wali Allah. Keadaan ini paling tidak untuk
memberikan gambaran kepada kita bahwa kita itu masuk neraka atau tidak...... Makanya
seorang syuhada (sang penyaksi) tidak mendapatkan siksa kubur, dia tidak di hisab,
sehingga dia lepas langsung ke sisi Allah.....

Nah, kenapa kita tidak pakai fasilitas VIP ini? Kenapa kita harus pakai fasilitas
konvensional?

Anda harus merasakan sakit dulu di tubuh kita, yang merupakan siksa pertama.
Kemudian tubuh ini kita tinggalkan. Kita nggak terasa lagi bahwa tubuh kita dimakan
ulat, dimakan anjing, atau kanker ganas, karena kita sudah tidak berada lagi di tubuh itu.
Lalu kita masuk ke alam kubur, alam barzah. Ketika di alam barzah itu saya nggak tahu
lagi bahwa tubuh saya sudah dimakan ulat, tinggal kerangka, karena saya bukan berada
di tubuh itu lagi.

Masalahnya adalah kenapa harus berada di barzah. Di barzah itu ada siksa. Ada
neraka.

Harusnya bagaimana....?. Kita tinggalkan barzah itu. Innalillahi wainna ilaihi raji'un.
LEPAS MENUJU ALLAH. Karena saya berasal dari Allah, maka saya kembali kepada
Allah. Prinsip inilah yang dipakai untuk mendeteksi siksa neraka atau tidak. Jangan
GAMBLING. Jangan pakai hitung-hitungan. Waaa…..., saya sudah melakukan ibadah
ini, saya sudah wirid ini, saya sudah binding ke sana sini. Biar saya tersiksa, biar saya
gelisah, biar saya tertekan didunia ini, asal NANTI di akhirat nggak tersiksa. Wooo...., itu
MENGKHAYAL namanya. Cirinya itu ada disini, didunia ini.

Padahal di dunia ini belum ada apa-apanya. Sampai-sampai Rasulullah
menggambarkan begitu dahsyatnya siksa akhirat itu. Di sini saja, di dunia ini saya sudah
tidak kuat, apalagi di sana.... Masalah anak, istri, pekerjaan, masa lalu yang gelap dan
berdarah-darah saja masih membuat kita terombang-ambing nggak keruan.

Nah "Latihan tanpa Hisab itu apa.....? SHALAT.

Target atau motivasinya ada.... ? Tanpa hisab, mi'raj. Fasilitasnya ada kok disediakan
Allah.

Kontrolnya apa....? Coba lihat dalam satu hari ini, walaupun saya sudah shalat, apakah
saya masih gelisah, tersiksa, ngedumel, atau sudah "la khaufun 'alaihim walaa hum
yahzanuun".

Kalau masih gelisah, tersiksa, maka saya berarti masih DEKAT ke NERAKA.
Maka latihlah terus, berusahalah terus untuk menganggalkan alam-alam siksa itu
sehingga HANYA ALLAH yang kita tuju.....

Innalillahi wainna ilahi raji'un.........

KOSONG...... NOL......



DEKA

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Deka deteksidininerakaatausiksa

Memahami 140 wasiat syekh
Memahami 140 wasiat syekhMemahami 140 wasiat syekh
Memahami 140 wasiat syekhnovi4r
 
Buku Panduan AAI
Buku Panduan AAIBuku Panduan AAI
Buku Panduan AAIdita wahyu
 
Teruntuk bidadariku
Teruntuk bidadarikuTeruntuk bidadariku
Teruntuk bidadarikuAHMAD RIYADI
 
Pemaksaan terhadap keyakinan dan agama
Pemaksaan terhadap keyakinan dan agamaPemaksaan terhadap keyakinan dan agama
Pemaksaan terhadap keyakinan dan agamaDeus Miratza
 
Ajaran Dan Pemikiran Syekh Siti
Ajaran Dan Pemikiran Syekh SitiAjaran Dan Pemikiran Syekh Siti
Ajaran Dan Pemikiran Syekh Sitijawarapetir
 

Semelhante a Deka deteksidininerakaatausiksa (7)

Memahami 140 wasiat syekh
Memahami 140 wasiat syekhMemahami 140 wasiat syekh
Memahami 140 wasiat syekh
 
Buku Panduan AAI
Buku Panduan AAIBuku Panduan AAI
Buku Panduan AAI
 
Buku bpa-fix
Buku bpa-fixBuku bpa-fix
Buku bpa-fix
 
Teruntuk bidadariku
Teruntuk bidadarikuTeruntuk bidadariku
Teruntuk bidadariku
 
Pemaksaan terhadap keyakinan dan agama
Pemaksaan terhadap keyakinan dan agamaPemaksaan terhadap keyakinan dan agama
Pemaksaan terhadap keyakinan dan agama
 
Apa itu alam gaib
Apa itu alam gaibApa itu alam gaib
Apa itu alam gaib
 
Ajaran Dan Pemikiran Syekh Siti
Ajaran Dan Pemikiran Syekh SitiAjaran Dan Pemikiran Syekh Siti
Ajaran Dan Pemikiran Syekh Siti
 

Mais de radikalzen

Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+iburadikalzen
 
Syekh+siti+jenar
Syekh+siti+jenarSyekh+siti+jenar
Syekh+siti+jenarradikalzen
 
Serat+sabdo+jati
Serat+sabdo+jatiSerat+sabdo+jati
Serat+sabdo+jatiradikalzen
 
Perkampungan+hantu+bag+6
Perkampungan+hantu+bag+6Perkampungan+hantu+bag+6
Perkampungan+hantu+bag+6radikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Joke+pembohong
Joke+pembohongJoke+pembohong
Joke+pembohongradikalzen
 
Ilmu hitamrawarontek
Ilmu hitamrawarontekIlmu hitamrawarontek
Ilmu hitamrawarontekradikalzen
 
Ilmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawenIlmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawenradikalzen
 
Hakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaib
Hakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaibHakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaib
Hakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaibradikalzen
 
Cendana+dan+cendini
Cendana+dan+cendiniCendana+dan+cendini
Cendana+dan+cendiniradikalzen
 
Cara+mengatisipasi+sihir
Cara+mengatisipasi+sihirCara+mengatisipasi+sihir
Cara+mengatisipasi+sihirradikalzen
 
Makna+ajaran+dewa+ruci
Makna+ajaran+dewa+ruciMakna+ajaran+dewa+ruci
Makna+ajaran+dewa+ruciradikalzen
 
Skripsi%20 andi%20jayanti.
Skripsi%20 andi%20jayanti.Skripsi%20 andi%20jayanti.
Skripsi%20 andi%20jayanti.radikalzen
 
06110040 nafi-fadilah-hayati
06110040 nafi-fadilah-hayati06110040 nafi-fadilah-hayati
06110040 nafi-fadilah-hayatiradikalzen
 
Tutorial ranorex
Tutorial ranorexTutorial ranorex
Tutorial ranorexradikalzen
 

Mais de radikalzen (18)

Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibu
 
Syekh+siti+jenar
Syekh+siti+jenarSyekh+siti+jenar
Syekh+siti+jenar
 
Serat+sabdo+jati
Serat+sabdo+jatiSerat+sabdo+jati
Serat+sabdo+jati
 
Perkampungan+hantu+bag+6
Perkampungan+hantu+bag+6Perkampungan+hantu+bag+6
Perkampungan+hantu+bag+6
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Joke+pembohong
Joke+pembohongJoke+pembohong
Joke+pembohong
 
Ilmu hitamrawarontek
Ilmu hitamrawarontekIlmu hitamrawarontek
Ilmu hitamrawarontek
 
Ilmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawenIlmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawen
 
Hakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaib
Hakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaibHakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaib
Hakekat+dan+sumber+kekuatan+ilmu+gaib
 
Cendana+dan+cendini
Cendana+dan+cendiniCendana+dan+cendini
Cendana+dan+cendini
 
Cara+mengatisipasi+sihir
Cara+mengatisipasi+sihirCara+mengatisipasi+sihir
Cara+mengatisipasi+sihir
 
Makna+ajaran+dewa+ruci
Makna+ajaran+dewa+ruciMakna+ajaran+dewa+ruci
Makna+ajaran+dewa+ruci
 
Skripsi%20 andi%20jayanti.
Skripsi%20 andi%20jayanti.Skripsi%20 andi%20jayanti.
Skripsi%20 andi%20jayanti.
 
Skripsi 2
Skripsi 2Skripsi 2
Skripsi 2
 
06110040 nafi-fadilah-hayati
06110040 nafi-fadilah-hayati06110040 nafi-fadilah-hayati
06110040 nafi-fadilah-hayati
 
Tutorial ranorex
Tutorial ranorexTutorial ranorex
Tutorial ranorex
 
Unixtoolbox
UnixtoolboxUnixtoolbox
Unixtoolbox
 

Deka deteksidininerakaatausiksa

  • 1. DETEKSI DINI NERAKA ATAU SIKSA Oleh : Yusdeka Pernyataan bahwa neraka, siksa atau tidak siksa di akhirat nanti bisa dideteksi dini sejak sekarang mungkin agak menantang arus mainstream yang bergerak di masyarakat. Tapi pernyataan bahwa "Kita masuk neraka atau tidak masuk neraka itu bisa dideteksi sekarang ini" merupakan sebuah alat kontrol pribadi yang cukup punya pengaruh signifikan bagi manusia. Jadi masalah masuk neraka atau tidak neraka itu bukan GAMBLING lagi. Dasarnya apa....? SHALAT....!. Dengan SHALAT orang SEHARUSNYA sudah bisa mendeteksi bahwa saya akan tersiksa atau tidak. Jangan itu hanya harapan-harapan saja bahwa semoga saya nanti tidak tersiksa. Sekarang saja bisa diketahui sebenarnya. Sekarang ini bagaimana..?. Ada masalah sedikit (relatif) saja sudah gelisah. Itu sudah siksaan sebenarnya. Gelisah itu, atau punya masalah itu kan kecil hakikatnya. Yang diombang-ambingkan adalah PERASAAN kita, HATI kita. Itu saja sudah sakit rasanya bahkan bisa mati akibatnya. Tambahan lagi ada yang dengan sengaja menimbulkan kemarahan dan benci dihatinya. Huh......., barang yang kecil begitu saja sudah menimbulkan siksa di diri kita atau membuat kita kelimpungan. Padahal Rasulullah menggambarkan SIKSA akhirat itu lebih dahsyat lagi. Sesungguhnya wali-wali Allah itu dia tidak merasa khawatir dan tidak merasa takut. Khawatir itu ada dimana..?. Di DADA. Musibah itu ada dimana..?. Di HATI. Sehingga wali-wali Allah itu PULANG, “innalillahi wainna ilaihi raji'un". Jadi wali-wali Allah itu "kembali ke Allah". Dia tinggalkan tempat gelisah itu, dia tinggalkan tempat neraka itu, HATI. Mereka pergi ke Allah. Kenapa...?. Karena dada, shuduur, hati itu adalah TUNGKU PERAPIAN di dunia ini. TUNGKU KEGELISAHAN itu ada di dada ini. Tungku itu yang membuat kita gelisah, tersiksa, tertekan, terombang-ambing. Lihat juga artikel "TIDAK TAHU" tentang tersekat di aliran rasa. Nah seorang wali atau kekasih Allah ketika dia merasakan pengaruh jelek di tungku itu, maka dia tinggalkan tungku itu. Karena disitu bukan tempat mereka. Kalau begitu dimana tempat mereka...?. Innalillahi wainna ilaihi raji'un..., tempat mereka disisi TUHAN. Mereka berada "dekat" dengan ALLAH. Pada posisi di sisi Tuhan ini, maka tidak ada rasa gelisah, tidak ada rasa khawatir. Itulah posisi tempat keberadaan Nabi-Nabi, wali-wali Allah. Keadaan ini paling tidak untuk memberikan gambaran kepada kita bahwa kita itu masuk neraka atau tidak...... Makanya seorang syuhada (sang penyaksi) tidak mendapatkan siksa kubur, dia tidak di hisab, sehingga dia lepas langsung ke sisi Allah..... Nah, kenapa kita tidak pakai fasilitas VIP ini? Kenapa kita harus pakai fasilitas konvensional? Anda harus merasakan sakit dulu di tubuh kita, yang merupakan siksa pertama. Kemudian tubuh ini kita tinggalkan. Kita nggak terasa lagi bahwa tubuh kita dimakan ulat, dimakan anjing, atau kanker ganas, karena kita sudah tidak berada lagi di tubuh itu.
  • 2. Lalu kita masuk ke alam kubur, alam barzah. Ketika di alam barzah itu saya nggak tahu lagi bahwa tubuh saya sudah dimakan ulat, tinggal kerangka, karena saya bukan berada di tubuh itu lagi. Masalahnya adalah kenapa harus berada di barzah. Di barzah itu ada siksa. Ada neraka. Harusnya bagaimana....?. Kita tinggalkan barzah itu. Innalillahi wainna ilaihi raji'un. LEPAS MENUJU ALLAH. Karena saya berasal dari Allah, maka saya kembali kepada Allah. Prinsip inilah yang dipakai untuk mendeteksi siksa neraka atau tidak. Jangan GAMBLING. Jangan pakai hitung-hitungan. Waaa…..., saya sudah melakukan ibadah ini, saya sudah wirid ini, saya sudah binding ke sana sini. Biar saya tersiksa, biar saya gelisah, biar saya tertekan didunia ini, asal NANTI di akhirat nggak tersiksa. Wooo...., itu MENGKHAYAL namanya. Cirinya itu ada disini, didunia ini. Padahal di dunia ini belum ada apa-apanya. Sampai-sampai Rasulullah menggambarkan begitu dahsyatnya siksa akhirat itu. Di sini saja, di dunia ini saya sudah tidak kuat, apalagi di sana.... Masalah anak, istri, pekerjaan, masa lalu yang gelap dan berdarah-darah saja masih membuat kita terombang-ambing nggak keruan. Nah "Latihan tanpa Hisab itu apa.....? SHALAT. Target atau motivasinya ada.... ? Tanpa hisab, mi'raj. Fasilitasnya ada kok disediakan Allah. Kontrolnya apa....? Coba lihat dalam satu hari ini, walaupun saya sudah shalat, apakah saya masih gelisah, tersiksa, ngedumel, atau sudah "la khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun". Kalau masih gelisah, tersiksa, maka saya berarti masih DEKAT ke NERAKA. Maka latihlah terus, berusahalah terus untuk menganggalkan alam-alam siksa itu sehingga HANYA ALLAH yang kita tuju..... Innalillahi wainna ilahi raji'un......... KOSONG...... NOL...... DEKA