SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
-AKUNTABILITAS PUBLIK-
RACHMA NADHILA SUDIYONO
2011-12-172
EKONOMI-AKUNTANSI
1
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Pengertian akuntabilitas publik
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang
memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Fenomena yang dapat di amati dalam perkembangan sektor publik adalah semakin
menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik, (seperti:
pemerintah pusat dan daerah , unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga
Negara). Tuntutan akuntabilitas sektor publikterkait dengan perlunya di lakukan transparasi
dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu :
a. akuntabilitas vertikal (vertical accountability ) dan
b. akuntabilitas horizontal (horizontal accountability )
pertanggung jawaban vertikal (vertical accountability ) adalah pertanggung jawaban
atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggung jawaban unit-
unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggung jawaban pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada MPR, pertanggung jawaban horizontal
(horizontal accountability) adalah pertanggung jawaban kepada masyarakat luas.
Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian
informasi dan disclosure atau aktifitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan laporan tersebut.Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus
bisa mengadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.
Akuntabilitas (accountability) merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship,
stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa
di bebani kewajiban untuk melaporkan, sedangkan accountability mengacu kepada
pertanggung jawaban oleh seorang steward kepada pemberi tanggung jawab.
2
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit mewujudkannya dari pada
memberantas korupsi (turner and hulme,1997). Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan
utama dari reformasi sektor publik.Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya di buat
laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga sektor publik.
Akuntabilitas publik yang harus di lakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang
harus di penuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu :
1. akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum ( accountability for probity and legality )
2. akuntabilitas proses (processs accountability)
3. akuntabilitas program (program accountability)
4. akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Akuntabilitas kejujuran dan akuntansi hukum
Akuntabilitas kejujuran (accountability for probity) terkait dengan penghindaran penyalah
gunaan jabatan (abuse of power) sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountability) terkait
dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain di syaratkan dalam
penggunaan sumber dana public.
Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang di gunakan dalam melaksanakan
tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi
menejemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui
pemberian pelayanan public yang cepat, responsive,dan murah biaya. Pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan
memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang di tetapkan, serta
sumber-sumber infesisensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya biaya pelayanan
public dan kelambanan dalam pelayanan.
3
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang di tetapkan dapat di
capai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan akternatif program yang memberikan
hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan mempertangggung jawabkan pemerintah, baik pusat
maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan
masyarakat luas.
Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecendrungan
menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tsb.Akuntansi sektor publik di tuntut dapat
menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik secara efektif dan
efisien.Serta memfasilitasi terciptanya akuntabilitas publik.
inefisiensi yang di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya
intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behavior dan menejemen yang buruk.
Privatisasi
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,
nepotisme, inefesiensi, dan sumber pemborosan Negara. Rendahnya kinerja perusahaan
publik di perkuat dengan bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah di banyak Negara
sehingga menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam
menjalankan perusahaan publik secara ekonomis dan efisien (nicholls,1991) . inefisiensi yang
di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya intervensi politik,
sentralisasi, rent seeking dan menejemen yang buruk.
4
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Tekanan terhadap BUMN dan BUMD :
a. regulation and political pressure.
b. social pressure
c. rent seeking behavior
d. economic and efficiency
-regulation and political pressure : BUMN / BUMD di tuntut untuk memberikan bagian laba
perusahaan kepada pemerintah.Tuntutan tersebut di
perkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan
BUMD untuk menyetorkan bagianlaba perusahaan
kepada pemerintah daerah untuk menambah pendapatan
asli daerah.
-social pressure :BUMN / BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin
besar dari masyarakat(konsumen) untuk menghasilkan
produk yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu,
mekanisme penetapan harga dan subsidi sangat penting.
- rent seeking behavior : BUMN / BUMD akan berhadapan dengan orang-orang
(oknum) yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
-economic and efficiency : BUMN / BUMD di sisi lain di tuntut untuk ekonomis
dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang professional.
Focus yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan
BUMD.
Di sisi internal BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi agar bisa mejadi entitas
bisnis yang tangguh dan professional sehingga memiliki daya saing. Harus di lakukan upaya-
upaya efisiensi biaya, misalnya dengan strategic cost management, di lakukan restrukturisasi
organisasi, privatisasi, dan rightsizing (downsizing) serta rekrutmen sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi.
Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik.
5
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Otonomi daerah
Misi utama UU no.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, dan UU no.25 tahun 1999
tentang penimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah desentralisasi.
Perkembangan akuntansi sektor publik , khususnya di Indonesia semakin pesat seiring
dengan adanya era baru dalam pelaksaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah satu
ketetapan MPR yaitu Tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang “penyelenggaraan otonomi
daerah : pengaturan, pembagian dan pemannfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan
serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka negara kesatuan republik
indonesia”
Korelasi antara indeks desentralisasi terhadap kualitas pemerintahan
No. KOMPONEN KOEFISIEN KORELASI PEARSON
1 PARTISIPASI PUBLIK
KEBEBASAN POLITIK 0,599**
STABILITAS POLITIK 0,604**
2 ORIENTASI PEMERINTAH
EFISIENSI PERADILAN (JUDICIAL EFFICIENCY) 0,544**
EFISIENSI BIROKRASI 0,540**
KETIADAAN KORUPSI (ABSENCE OF CORRUPTION) 0,532**
3 PEMBANGUNAN SOSIAL
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (HDI) 0,369*
KEADILAN DISTRIBUSI PENDAPATAN (INVERS DARI KOEFISIEN INI) 0,373*
MANAJEMEN EKONOMI
INDEPENDENSI BANK SENTRAL 0,327*
DISIPLIN MANAJEMEN UTANG (INVERS DARI RASIO UTANG TERHADAP GDP) 0,263
KETERBUKAAN EKONOMI 0,523**
GOVERNANCE QUALITY INDEX 0,617**
*signifikan pada α = 5% (tes dua arah)
**signifikan pada α = 1% (tes dua arah)
Sumber : huther and shah (1998)
Hasil penelitian huther and shah (1998) di 80 negara menunjukan bahwa desentralisasi
memilliki korelasi positif dengan kualitas pemerintahan.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kualitas pemerintahan, yang merupakan variable
gabungan dari partisipasi masyarakat, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan
6
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
menejemen ekonomi (makro) berhubungan positif dengan derajat desentralisai. Semakin
tinggi derajat desentralisasi yang ada di suatu Negara semakin baik pula partisipasi
masyarakatnya, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan menejemen ekonomi (mikro)
Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah,pemerintah daerah di tuntut untuk mampu memberikan
informasi keuangan kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder
pemerintah daerah.
Indikator dari akuntabilitas publik
Sekolah dapat melibatkan stakeholders untuk menyusun dan memperbaharui sistem
yang dianggap tidak dapat menjamin terwujudnya akuntabilitas di sekolah. Komite sekolah,
orang tua siswa, kelompok profesi, dan pemerintah dapat dilibatkan untuk melaksanakannya.
Dengan begitu stakeholders sejak awal tahu dan merasa memiliki akan sistem yang ada.
Untuk mengukur berhasil tidaknya akuntabilitas dalam manajemen berbasis sekolah, dapat
dilihat pada beberapa hal, sebagaimana dinyatakan oleh Slamet (2005:7):
Beberapa indikator keberhasilan akuntabilitas adalah:
1.Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah.
2.Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak untuk menilai terhadap
penyelenggaraanpendidikan di sekolah, dan
3.Meningkatnya kesesuaian kegiatan-kegiatan sekolah dengan nilai dan norma yang
berkembang di masyarakat.
Ketiga indikator di atas dapat dipakai oleh sekolah untuk mengukur apakah
akuntabilitas manajemen sekolah telah mencapai hasil sebagaiamana yang dikehendaki.
Tidak saja publik merasa puas, tetapi sekolah akan mengalami peningkatan dalam banyak
hal.
Berdasarkan uraian di atas penulis tiba pada simpulan bahwa, pertama, akuntabilitas
merupakan syarat mutlak bagi penerapan MBS; kedua, akuntabilitas semakin memiliki
relevansi dalam dunia pendidikan ketika sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola
7
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
dirinya sendiri, berdasarkan karakteristik, dan kebolehannya; ketiga, nilai dan kultur, serta
matinya perasaan terdesak menjadi faktor penghadang di depan hambatan dalam
mewujudkan akuntabilitas sekolah; keempat, upaya-upaya untuk mewujudkan dan
meningkatkan akuntabilitas di sekolah sangat bergantung kepada kemauan dan kemampuan
serta visi perubahan warga sekolah mewujudkan akuntabilitas; kelima, akuntabilitas memiliki
efek pada pencitraan publik terhadap sekolah.
Wujud dari akuntabilitas publik
Pelayanan publik adalah serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan
administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Otonomi Daerah dengan
azas desentralisasi yang dianutnya bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan publik
kepada masyarakat.Dalam tugasnya sebagai penyedia pelayanan penyelenggara pelayanan
publik harus memperhatikan azas pelayanan, seperti transparansi, akuntabilitas, kondisional,
partisipatif, tidak diskriminatif dan keseimbangan hak dan kewajiban.Namun pada
kenyataannya penyelenggara pelayanan publik seringkali mengabaikan azas-azas
tersebut.Banyak masyarakat yang harus kecewa atas pelayanan publik yang dilakukan oleh
penyelenggara pelayanan publik, dalam hal ini adalah pemerintah daerah.Penyelenggara
pelayanan publik di daerah telah memberi kesempatan masyarakat untuk memberi saran
lewat kotak pos, atau telepon interaktif sekedar hanya untuk dikatakan bahwa mereka
aspiratif.Sebagian besar penyelenggara pelayanan tidak memanfaatkan komplain yang
disampaikan untuk dikelola sebagai masukan penting guna perbaikan organisasi.
Mengelola komplain bagi penyelenggara pelayanan publik di daerah adalah sangat
penting di era otonomi daerah , karena salah satu prinsip otonomi daerah adalah otonomi
yang bertanggungjawab, dimana wujud pertanggungjawaban tersebut dilakukan dalam
bentuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
Otonomi itu sendiri bertujuan mencapai efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan
kepada masyarakat, karena prinsip pelayanan publik yang paling efesien seharusnya
diselenggarakan oleh otoritas yang memiliki kontrol geografis paling minimal (Cheema dan
Rondinelli dalam Ambar, 2009 : 358). Kebijakan otonomi daerah ditempuh dalam rangka
8
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
mengembalikan harkat dan martabat masyarakat di daerah, memberikan peluang pendidikan
politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi di daerah, peningkatan efisiensi
pelayanan publik di daerah, peningkatan percepatan pembangunan daerah dan pada akhirnya
diharapkan pula penciptaan cara berpemerintahan yang baik (good governance). Dalam
penjelasan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan otonomi seluas-luasnya adalah
daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang
menjadi urusan pemerintah.Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk
memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat
yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
*Contoh perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang memiliki COMPLAIN
MANAGEMENT SEBAGAI WUJUD AKUNTABILITAS DALAM PELAYANAN
PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH.untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berhak untuk
mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah karena masyarakat telah memberikan
dananya dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi dan berbagai pungutan lainnya. Menurut
Lewis (2005: 9) ruang lingkup pelayanan publik dapat dilihat dari pernyataan “ Public
Service refers to agencies and activities tending toward the public side of the continuum. In
actuality there is no clear division between public and private. Public service includes quasy
governmental agencies and the many non profit organization devoted to community services
and to the public interest”. Pelayanan publik mengacu pada agen dan serangkaian aktivitas
yang diarahkan pada sisi publik.Sesungguhnya tidaklah jelas pembagian antara publik
(umum) dan private.
9
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Asumsi akuntansi sektor publik
Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa berpisah dari lingkungannya, manusia
juga memiliki banyak kebutuhan , seperti kebutuhan ekonomi (pangan,sandang,papan),
kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan social.
Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini sekarang menuntut
pemerintah dan organisasi sektor public lainnnya untuk mengelola pelayanan public secara
lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel.
Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan yang
merupakan pintu utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik ,
berdasarkan kebutuhan masyakat ini, perencanaan di susun oleh organisasi publik.
Kebutuhan manusia dapat di identifikasikan melalui berbagai teknik.Penggalian data
mengenai kebutuhan manusia dapat di lakukan melalui wawancara langsung dengan
masyarakat, survey, serta penelitian mendalam. Sebagai contoh, anggota DPR/D, yang
melaksanakan “turba” (turun kebawah) atau “jaring asmara” (penjaringan aspirasi
masyarakat) di masa reses, akan melakukan penelitian atas “need assessment” ketika
merumuskan kebutuhan masyarakat dampingannya sebagai bahan penyusunan perencanaan
organisasi.
Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance
dalam pengelolaan organisasi publik. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik di
akhiri dengan proses pertanggungjawaban publik. Proses inilah yang menentukan penilaian
keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Akuntabilitas kinerja telah
menjadi salah satu item yang tercantum dalam dasar hukum atau aturan
organisasi.Karenanya, organisasi di wajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas
organisasinya dengan kinerja yang di perolehnya. Kinerja organisasi dapat di raih dengan
mengefisienkan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan,audit, serta pertanggungjawaban
publik.
10
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-
keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.
Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Kesimpulan
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi
pada domain publik.Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dalam kompleks
di bandingkan dengan sektor swasta.Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat di
pahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak
publik.
Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut di sebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi, perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik
dengan sektor swasta dapat di lihat dengan beberapa hal , yaitu : tujuan organisasi, sumber
pembiayaan, pola pertanggung jawabang, struktur kelembagaan , karakteristik anggaran,
stakeholder yang di pengaruhi, sistem akuntansi.
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan
turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi
faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi.
Sektor publik sering di nilai negative oleh beberapa pihak,misalnya sebagai sarang
infesiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan
baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan kualitas dan profesionalisme serta
value for money dalam menjalankan aktifitasnya. Value for money merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen : ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas. Selain itu tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik
dan privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good publik
dan corporate governance.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor PublikPengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor PublikSujatmiko Wibowo
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansiMaya Rusli
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikIsmail M
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Maiya Maiya
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Agency theory dalam sektor publik di indonesia rhumy ghulam
Agency theory dalam sektor publik di indonesia   rhumy ghulamAgency theory dalam sektor publik di indonesia   rhumy ghulam
Agency theory dalam sektor publik di indonesia rhumy ghulamRhumy Dewa
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publikAjeng Pipit
 

Mais procurados (20)

Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor PublikPengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Agency theory dalam sektor publik di indonesia rhumy ghulam
Agency theory dalam sektor publik di indonesia   rhumy ghulamAgency theory dalam sektor publik di indonesia   rhumy ghulam
Agency theory dalam sektor publik di indonesia rhumy ghulam
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 

Destaque

Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publikPertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publikcyberdy76
 
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikBab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPutri Yulia
 
Akuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publikAkuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publikdianakholifah
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Fitran Zain
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industrierlina na
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahDadang Solihin
 
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAkuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAsep Sahwani
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardWildhaaa
 
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i   sejarah & perkembangan akuntansiBab i   sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i sejarah & perkembangan akuntansiAzwan Habibie
 
QBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi Hebat
QBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi HebatQBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi Hebat
QBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi HebatLily Ou
 
Ak sek publik_-_sesi2_new
Ak sek publik_-_sesi2_newAk sek publik_-_sesi2_new
Ak sek publik_-_sesi2_newSyahral Ahmad
 
Pengantar akuntansi keprilakuan.ppt
Pengantar akuntansi keprilakuan.pptPengantar akuntansi keprilakuan.ppt
Pengantar akuntansi keprilakuan.pptNoviratna CestAime
 
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2Sidik Abdullah
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPTKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPTPutri Yulia R
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPutri Yulia R
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahDadang Solihin
 
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPutri Yulia
 

Destaque (20)

Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publikPertemuan 1   gambaran akuntansi sektor publik
Pertemuan 1 gambaran akuntansi sektor publik
 
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikBab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 
Akuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publikAkuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publik
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAkuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publik
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards board
 
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i   sejarah & perkembangan akuntansiBab i   sejarah & perkembangan akuntansi
Bab i sejarah & perkembangan akuntansi
 
QBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi Hebat
QBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi HebatQBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi Hebat
QBQ Seni Bertanya Untuk Menjadi Pribadi Hebat
 
Ak sek publik_-_sesi2_new
Ak sek publik_-_sesi2_newAk sek publik_-_sesi2_new
Ak sek publik_-_sesi2_new
 
Pengantar akuntansi keprilakuan.ppt
Pengantar akuntansi keprilakuan.pptPengantar akuntansi keprilakuan.ppt
Pengantar akuntansi keprilakuan.ppt
 
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPTKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 
Auditing bahan kuliah
Auditing bahan kuliahAuditing bahan kuliah
Auditing bahan kuliah
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 

Semelhante a AkuntabilitasPublik

Tugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestari
Tugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestariTugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestari
Tugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestarissuser16e932
 
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdf
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdfProses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdf
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdfDediIrawan266763
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikYuli Arnita
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikYuli Arnita
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikAjeng Pipit
 
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxMATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxDenzbaguseNugroho
 
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaTugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaMarobo United
 
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraRUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraTri Widodo W. UTOMO
 
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAkuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAndi Lala
 
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.pptmanusiacerdas3
 
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.docTEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.docLairivRevyIwamony
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...YuditiaVirgiansyah
 
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.comTransparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 

Semelhante a AkuntabilitasPublik (20)

Tugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestari
Tugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestariTugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestari
Tugas 1 ringkasan materi akuntansi publik #dwi yeni lestari
 
Resum bab 1 2
Resum bab  1 2Resum bab  1 2
Resum bab 1 2
 
Pengantar asp
Pengantar aspPengantar asp
Pengantar asp
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdf
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdfProses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdf
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik-Makalah.pdf
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publik
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publik
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
 
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxMATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
 
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaTugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
 
ppt akutansi
ppt akutansippt akutansi
ppt akutansi
 
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraRUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
 
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAkuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publik
 
Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1
 
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
 
Isi asp
Isi aspIsi asp
Isi asp
 
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.docTEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
 
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.comTransparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
 

Último

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Último (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

AkuntabilitasPublik

  • 1. UNIVERSITAS ESA UNGGUL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK -AKUNTABILITAS PUBLIK- RACHMA NADHILA SUDIYONO 2011-12-172 EKONOMI-AKUNTANSI
  • 2. 1 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Pengertian akuntabilitas publik Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Fenomena yang dapat di amati dalam perkembangan sektor publik adalah semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik, (seperti: pemerintah pusat dan daerah , unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga Negara). Tuntutan akuntabilitas sektor publikterkait dengan perlunya di lakukan transparasi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu : a. akuntabilitas vertikal (vertical accountability ) dan b. akuntabilitas horizontal (horizontal accountability ) pertanggung jawaban vertikal (vertical accountability ) adalah pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggung jawaban unit- unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggung jawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada MPR, pertanggung jawaban horizontal (horizontal accountability) adalah pertanggung jawaban kepada masyarakat luas. Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atau aktifitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut.Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus bisa mengadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Akuntabilitas (accountability) merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship, stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa di bebani kewajiban untuk melaporkan, sedangkan accountability mengacu kepada pertanggung jawaban oleh seorang steward kepada pemberi tanggung jawab.
  • 3. 2 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit mewujudkannya dari pada memberantas korupsi (turner and hulme,1997). Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama dari reformasi sektor publik.Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya di buat laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga sektor publik. Akuntabilitas publik yang harus di lakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus di penuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu : 1. akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum ( accountability for probity and legality ) 2. akuntabilitas proses (processs accountability) 3. akuntabilitas program (program accountability) 4. akuntabilitas kebijakan (policy accountability) Akuntabilitas kejujuran dan akuntansi hukum Akuntabilitas kejujuran (accountability for probity) terkait dengan penghindaran penyalah gunaan jabatan (abuse of power) sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountability) terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain di syaratkan dalam penggunaan sumber dana public. Akuntabilitas proses Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang di gunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi menejemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui pemberian pelayanan public yang cepat, responsive,dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang di tetapkan, serta sumber-sumber infesisensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya biaya pelayanan public dan kelambanan dalam pelayanan.
  • 4. 3 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Akuntabilitas program Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang di tetapkan dapat di capai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan akternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Akuntabilitas kebijakan Akuntabilitas kebijakan terkait dengan mempertangggung jawabkan pemerintah, baik pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas. Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecendrungan menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tsb.Akuntansi sektor publik di tuntut dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik secara efektif dan efisien.Serta memfasilitasi terciptanya akuntabilitas publik. inefisiensi yang di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behavior dan menejemen yang buruk. Privatisasi Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefesiensi, dan sumber pemborosan Negara. Rendahnya kinerja perusahaan publik di perkuat dengan bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah di banyak Negara sehingga menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam menjalankan perusahaan publik secara ekonomis dan efisien (nicholls,1991) . inefisiensi yang di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking dan menejemen yang buruk.
  • 5. 4 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Tekanan terhadap BUMN dan BUMD : a. regulation and political pressure. b. social pressure c. rent seeking behavior d. economic and efficiency -regulation and political pressure : BUMN / BUMD di tuntut untuk memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah.Tuntutan tersebut di perkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan BUMD untuk menyetorkan bagianlaba perusahaan kepada pemerintah daerah untuk menambah pendapatan asli daerah. -social pressure :BUMN / BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari masyarakat(konsumen) untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu, mekanisme penetapan harga dan subsidi sangat penting. - rent seeking behavior : BUMN / BUMD akan berhadapan dengan orang-orang (oknum) yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme. -economic and efficiency : BUMN / BUMD di sisi lain di tuntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang professional. Focus yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan BUMD. Di sisi internal BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi agar bisa mejadi entitas bisnis yang tangguh dan professional sehingga memiliki daya saing. Harus di lakukan upaya- upaya efisiensi biaya, misalnya dengan strategic cost management, di lakukan restrukturisasi organisasi, privatisasi, dan rightsizing (downsizing) serta rekrutmen sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi. Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik.
  • 6. 5 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Otonomi daerah Misi utama UU no.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, dan UU no.25 tahun 1999 tentang penimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah desentralisasi. Perkembangan akuntansi sektor publik , khususnya di Indonesia semakin pesat seiring dengan adanya era baru dalam pelaksaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah satu ketetapan MPR yaitu Tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang “penyelenggaraan otonomi daerah : pengaturan, pembagian dan pemannfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia” Korelasi antara indeks desentralisasi terhadap kualitas pemerintahan No. KOMPONEN KOEFISIEN KORELASI PEARSON 1 PARTISIPASI PUBLIK KEBEBASAN POLITIK 0,599** STABILITAS POLITIK 0,604** 2 ORIENTASI PEMERINTAH EFISIENSI PERADILAN (JUDICIAL EFFICIENCY) 0,544** EFISIENSI BIROKRASI 0,540** KETIADAAN KORUPSI (ABSENCE OF CORRUPTION) 0,532** 3 PEMBANGUNAN SOSIAL INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (HDI) 0,369* KEADILAN DISTRIBUSI PENDAPATAN (INVERS DARI KOEFISIEN INI) 0,373* MANAJEMEN EKONOMI INDEPENDENSI BANK SENTRAL 0,327* DISIPLIN MANAJEMEN UTANG (INVERS DARI RASIO UTANG TERHADAP GDP) 0,263 KETERBUKAAN EKONOMI 0,523** GOVERNANCE QUALITY INDEX 0,617** *signifikan pada α = 5% (tes dua arah) **signifikan pada α = 1% (tes dua arah) Sumber : huther and shah (1998) Hasil penelitian huther and shah (1998) di 80 negara menunjukan bahwa desentralisasi memilliki korelasi positif dengan kualitas pemerintahan. Dari tabel tersebut terlihat bahwa kualitas pemerintahan, yang merupakan variable gabungan dari partisipasi masyarakat, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan
  • 7. 6 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. menejemen ekonomi (makro) berhubungan positif dengan derajat desentralisai. Semakin tinggi derajat desentralisasi yang ada di suatu Negara semakin baik pula partisipasi masyarakatnya, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan menejemen ekonomi (mikro) Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah,pemerintah daerah di tuntut untuk mampu memberikan informasi keuangan kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder pemerintah daerah. Indikator dari akuntabilitas publik Sekolah dapat melibatkan stakeholders untuk menyusun dan memperbaharui sistem yang dianggap tidak dapat menjamin terwujudnya akuntabilitas di sekolah. Komite sekolah, orang tua siswa, kelompok profesi, dan pemerintah dapat dilibatkan untuk melaksanakannya. Dengan begitu stakeholders sejak awal tahu dan merasa memiliki akan sistem yang ada. Untuk mengukur berhasil tidaknya akuntabilitas dalam manajemen berbasis sekolah, dapat dilihat pada beberapa hal, sebagaimana dinyatakan oleh Slamet (2005:7): Beberapa indikator keberhasilan akuntabilitas adalah: 1.Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah. 2.Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak untuk menilai terhadap penyelenggaraanpendidikan di sekolah, dan 3.Meningkatnya kesesuaian kegiatan-kegiatan sekolah dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat. Ketiga indikator di atas dapat dipakai oleh sekolah untuk mengukur apakah akuntabilitas manajemen sekolah telah mencapai hasil sebagaiamana yang dikehendaki. Tidak saja publik merasa puas, tetapi sekolah akan mengalami peningkatan dalam banyak hal. Berdasarkan uraian di atas penulis tiba pada simpulan bahwa, pertama, akuntabilitas merupakan syarat mutlak bagi penerapan MBS; kedua, akuntabilitas semakin memiliki relevansi dalam dunia pendidikan ketika sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola
  • 8. 7 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. dirinya sendiri, berdasarkan karakteristik, dan kebolehannya; ketiga, nilai dan kultur, serta matinya perasaan terdesak menjadi faktor penghadang di depan hambatan dalam mewujudkan akuntabilitas sekolah; keempat, upaya-upaya untuk mewujudkan dan meningkatkan akuntabilitas di sekolah sangat bergantung kepada kemauan dan kemampuan serta visi perubahan warga sekolah mewujudkan akuntabilitas; kelima, akuntabilitas memiliki efek pada pencitraan publik terhadap sekolah. Wujud dari akuntabilitas publik Pelayanan publik adalah serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Otonomi Daerah dengan azas desentralisasi yang dianutnya bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.Dalam tugasnya sebagai penyedia pelayanan penyelenggara pelayanan publik harus memperhatikan azas pelayanan, seperti transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, tidak diskriminatif dan keseimbangan hak dan kewajiban.Namun pada kenyataannya penyelenggara pelayanan publik seringkali mengabaikan azas-azas tersebut.Banyak masyarakat yang harus kecewa atas pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik, dalam hal ini adalah pemerintah daerah.Penyelenggara pelayanan publik di daerah telah memberi kesempatan masyarakat untuk memberi saran lewat kotak pos, atau telepon interaktif sekedar hanya untuk dikatakan bahwa mereka aspiratif.Sebagian besar penyelenggara pelayanan tidak memanfaatkan komplain yang disampaikan untuk dikelola sebagai masukan penting guna perbaikan organisasi. Mengelola komplain bagi penyelenggara pelayanan publik di daerah adalah sangat penting di era otonomi daerah , karena salah satu prinsip otonomi daerah adalah otonomi yang bertanggungjawab, dimana wujud pertanggungjawaban tersebut dilakukan dalam bentuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Otonomi itu sendiri bertujuan mencapai efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan kepada masyarakat, karena prinsip pelayanan publik yang paling efesien seharusnya diselenggarakan oleh otoritas yang memiliki kontrol geografis paling minimal (Cheema dan Rondinelli dalam Ambar, 2009 : 358). Kebijakan otonomi daerah ditempuh dalam rangka
  • 9. 8 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. mengembalikan harkat dan martabat masyarakat di daerah, memberikan peluang pendidikan politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi di daerah, peningkatan efisiensi pelayanan publik di daerah, peningkatan percepatan pembangunan daerah dan pada akhirnya diharapkan pula penciptaan cara berpemerintahan yang baik (good governance). Dalam penjelasan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan otonomi seluas-luasnya adalah daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah.Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. *Contoh perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang memiliki COMPLAIN MANAGEMENT SEBAGAI WUJUD AKUNTABILITAS DALAM PELAYANAN PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH.untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah karena masyarakat telah memberikan dananya dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi dan berbagai pungutan lainnya. Menurut Lewis (2005: 9) ruang lingkup pelayanan publik dapat dilihat dari pernyataan “ Public Service refers to agencies and activities tending toward the public side of the continuum. In actuality there is no clear division between public and private. Public service includes quasy governmental agencies and the many non profit organization devoted to community services and to the public interest”. Pelayanan publik mengacu pada agen dan serangkaian aktivitas yang diarahkan pada sisi publik.Sesungguhnya tidaklah jelas pembagian antara publik (umum) dan private.
  • 10. 9 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Asumsi akuntansi sektor publik Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa berpisah dari lingkungannya, manusia juga memiliki banyak kebutuhan , seperti kebutuhan ekonomi (pangan,sandang,papan), kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan social. Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini sekarang menuntut pemerintah dan organisasi sektor public lainnnya untuk mengelola pelayanan public secara lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel. Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan yang merupakan pintu utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik , berdasarkan kebutuhan masyakat ini, perencanaan di susun oleh organisasi publik. Kebutuhan manusia dapat di identifikasikan melalui berbagai teknik.Penggalian data mengenai kebutuhan manusia dapat di lakukan melalui wawancara langsung dengan masyarakat, survey, serta penelitian mendalam. Sebagai contoh, anggota DPR/D, yang melaksanakan “turba” (turun kebawah) atau “jaring asmara” (penjaringan aspirasi masyarakat) di masa reses, akan melakukan penelitian atas “need assessment” ketika merumuskan kebutuhan masyarakat dampingannya sebagai bahan penyusunan perencanaan organisasi. Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik di akhiri dengan proses pertanggungjawaban publik. Proses inilah yang menentukan penilaian keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Akuntabilitas kinerja telah menjadi salah satu item yang tercantum dalam dasar hukum atau aturan organisasi.Karenanya, organisasi di wajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas organisasinya dengan kinerja yang di perolehnya. Kinerja organisasi dapat di raih dengan mengefisienkan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan,audit, serta pertanggungjawaban publik.
  • 11. 10 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator- keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D. Kesimpulan Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik.Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dalam kompleks di bandingkan dengan sektor swasta.Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat di pahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut di sebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi, perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat di lihat dengan beberapa hal , yaitu : tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggung jawabang, struktur kelembagaan , karakteristik anggaran, stakeholder yang di pengaruhi, sistem akuntansi. Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi. Sektor publik sering di nilai negative oleh beberapa pihak,misalnya sebagai sarang infesiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan kualitas dan profesionalisme serta value for money dalam menjalankan aktifitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Selain itu tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik dan privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good publik dan corporate governance.