Tiga model pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen ini adalah model pembelajaran klasikal, individual, dan kooperatif. Model pembelajaran individual memperhatikan perbedaan individu siswa, sedangkan model kooperatif melibatkan siswa bekerja dalam tim. Dokumen ini juga membahas pendekatan-pendekatan pembelajaran matematika seperti konstruktivis, pemecahan masalah, open-ended, dan realistik.
3. 2.Model Pembelajaran Individual
Model pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual.
Adapun pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri:
Siswa belajar secara tuntas.
Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus
yang jelas.
Keberhasilan siswa diukur berdasarkan pada sistem yang mutlak.
Siswa belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.
Salah satu model pembelajaran individual yang sangat populer
adalah modul.
Modul adalah suatu paket pembelajaran yang memuat suatu unit
konsep pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa sendiri.
4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran
yang mengharuskan siswa untuk bekerja dalam
suatu tim untuk menyelesaikan masalah,
menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu
untuk tujuan bersama
5. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pra pembelajaran meliputi menyiapkan
materi, menentukan skor awal, membagi siswa dalam
kelompok berdasarkan skor awal.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran disesuaikan dengan model kooperatif
yang digunakan.
Menentukan skor peningkatan. Skor peningkatan
dapat digunakan untuk memberikan penghargaan
kelompok
8. JIGSAW
Langkah-langkah Pembelajaran
Siswa membaca topik ahli dan menetapkan anggota ahli untuk
topik tertentu.
Diskusi grup ahli: Siswa dengan topik ahli yang sama bertemu
untuk mendiskusikannya dalam kelompok ahli.
Laporan kelompok: Siswa ahli kembali ke kelompoknya
masing-masing untuk menjelaskan topik yang didiskusikannya
kepada anggota kelompoknya
Tes:Siswa mengerjakan kuis individual yang mencakup semua
topik.
Penghargaan kelompok
9. TGT
Langkah-langkah Pembelajaran
Mengajar: Guru menyampaikan materi
Belajar kelompok: siswa belajar dengan menggunakan
lembar kerja dalam kelompok untuk menguasai materi.
Turnamen: siswa memainkan pertandingan akademik
dalam regu yang berkemampuan homogen, masingmasing meja turnamen berisi 3 anggota.
Penghargaan kelompok: skor kelompok dihitung
berdasarkan skor anggota kelompok turnamen, dan
kelompok baru diakui bila dapat melampaui kriteria
minimal.
11. Pendekatan Konstruktivis
Prinsip Utama: Pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa.
Guru seharusnya mengetahui pengetahuan awal yang ada pada
siswa dan memanfaatkannya untuk menyampaikan materi
berikutnya.
Tujuan membangun pemahaman. Belajar menurut pandangan
konstruktivis tidak menekankan untuk memperoleh pengetahuan
yang banyak tanpa pemahaman.
Guru bukan seseorang yang harus selalu diikuti jawabannya. Di
dalam kelas konstruktifis para siswa diberdayakan oleh
pengetahuannya sendiri. Mereka berbagi strategi penyelesaian,
berdiskusi, melakukan penyelidikan untuk menyelesaikan setiap
masalah.
12. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum
matematika yang sangat penting dalam proses
pembelajaran maupun penyelesaiannya.
Siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman
menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang
sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan
masalah yang bersifat tidak rutin.
Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan
matematika menjadi penting seperti penerapan aturan
pada masalah yang tidak rutin, penemuan pola,
pengeneralisasian, komunikasi matematika, dan lain-lain
dapat dikembangkan secara lebih baik.
13. Empat Fase Penyelesaian Masalah Menurut
Polya
memahami masalah
merencanakan penyelesaian
menyelesaikan masalah sesuai rencana
melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah
yang telah telah dikerjakan
Ada 3 hal yang perlu dipikirkan yang berkaitan dengan
pemecahan masalah
Pembelajaran melalui pemecahan masalah
Pembelajaran tentang pemecahan masalah
Pembelajaran untuk pemecahan masalah.
14. Soal yang merupakan “masalah”
Soal rutin biasanya mencakup aplikasi suatu
prosedur matematika yang sama atau mirip
dengan hal yang baru dipelajari.
Sedangkan dalam masalah tidak rutin, untuk
sampai pada prosedur yang benar diperlukan
pemikiran yang lebih mendalam.
15. Strategi unuk memecahkan msalah
Strategi Act It Out
Membuat Gambar atau Diagram
Menemukan Pola
Membuat Tabel
Memperhatikan Semua Kemungkinan Secara Sistematik
Tebak dan Periksa
Strategi Kerja Mundur
Membuat Model
Menyelesaikan Masalah yang Mirip atau Masalah yang
lebih Mudah.
16. Pendekatan Open-Ended
Pembelajaran dengan Open Ended biasanya
dimulai dengan memberikan problem terbuka
kepada siswa.
Kegiatan pembelajaran harus membawa siswa
dalam menjawab permasalahan dengan banyak
cara dan mungkin juga banyak jawaban yang
benar.
17. Pendidikan Realistik Matematika
(RME)
Menurut Streefland (1991) terdapat lima prinsip utama
dalam belajar mengajar yang berdasar pada pengajaran
realistik adalah:
Menggunakan masalah-masalah kontektual.
Menggunakan model-model, situasi, skema, dan simbolsimbol.
Membawa siswa dari tingkat informal ke tingkat formal.
Adanya kegiatan interaktif sebagai karakteristik dari
proses pembelajaran matematika.
Intertwinning(membuat jalinan) antar topik atau antar
pokok bahasan.
18. Beberapa alat peraga matematika
Alat untuk kekekalan Luas
Alat untuk kekekalan panjang
Alat kekekalan volume
Alat untuk teori kemungkinan
A lat untuk pengukuran
Macam-macam bangun geometri
Alat peraga untuk permainan