Teologi Perjanjian Lama membahas hubungan antara Allah dan umat-Nya yaitu umat Israel, melalui perjanjian, rencana, dan pemeliharaan Allah atas umat pilihannya. Bidang studinya meliputi aspek Alkitab, sejarah, sistematika, dan praktik.
2. Biblika
LETAK TEOLOGI Materi pokok bidang ini adalah
PERJANJIAN LAMA Alkitab (Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru). Sebagai sumber
ilmu teologi, Alkitab dikaji dengan
teliti supaya maknanya menjadi
makin jelas.
Historika
Materi pokok dalam bidang Historika
adalah sejarah, yang disini berarti:
suatu upaya mempelajari
bagaimana pada masa lampau
dengan berbagai konteksnya,
manusia menerima, menanggapi
dan ditanggapi oleh amanat Alkitab.
3. Sistematika
Materi pokok yang dipelajari dalam
bidang ini adalah makna Firman LETAK TEOLOGI
Allah dalam kehidupan atau konteks
kita kini. Dalam bidang ini ada upaya PERJANJIAN LAMA
untuk menjelaskan keseluruhan
iman Kristen secara teratur.
Praktika
Materi pokok yang dikaji dalam
bidang ini adalah mediasi atau
perantara empiris antara Firman
Allah dan kehidupan manusia dalam
masyarakat modern.
4. LETAK TEOLOGI PERJANJIAN LAMA
Pengantar Pengantar
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Hermeneutika Hermeneutika
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Exegese Exegese
Teologi Teologi
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
5. SEJARAH PERKEMBANGAN TEOLOGI PERJANJIAN
LAMA
Umat Yahudi (beberapa abad
sebelum tarikh masehi)
Mengutamakan pemikiran
segala perintah dan undang-
undang Allah dalam Kitab
Taurat.
Tarikh ± 200 – 600 M
Pada masa ini lebih
mengutamakan penafsiran,
yang mana melahirkan dua
aliran penafsiran yang
menonjol, yaitu: mahzab
Antiokhia yang bersifat
“historis” dan teliti, dan
Aleksandria penafsiran yang
bersifat alegoris.
6. SEJARAH PERKEMBANGAN TEOLOGI
PERJANJIAN LAMA
Gerakan Reformasi
abad ke-16
Kontra-Reformasi dan Ortodoksi
Protestan
Ditandai dengan
kembalinya kedaulatan Alkitab sebagai sumber bukti
kitab suci atas gereja, ajaran gereja. Dengan demikian
sehingga terjadi terlepas dari kuasa gereja-gereja
pembaruan gereja
pada masa itu. Hal ini yang terlibat dalam pertentangan
dengan ditelitinya kitab sengit dan peperangan.
Kejadian, Yesaya dan
Mazmur yang
memberikan dampak
pada pembaruan
gereja.
7. ZAMAN RENAISANS, RASIONALISME, DAN
ROMANTIK
J.P. Gaebler (1787)
Alkitab dipandang sebagai suatu
cabang ilmu sejarah dan ilmu agama,
yang dimaksudkan untuk menguraikan
naskah dalam konteks historis secara
deskriptif dan bukan normatif.
P.G.C. van Coelln (1836)
Kerajaan Allah sebagai lambang
agama yang mengatasi agama suku.
8. G.F. Oehler
Bertitik tolak dari penciptaan.
Dari penciptaan Allah
mengembangkan secara organis
sejarah keselamatan.
W.M.L. de Wette
Manusia terbuka pada kenyataan
rohani. Melalui lambang dan mite,
manusia mulai mengembangkan
agama. Dalam perpaduan antara
keyakinan dan perasaan, manusia
berkembang menuju kerajaan di mana
Allah memerintah.
9. ABAD 20 Albrecht Alt dan Martin Noth
Keterikatan kepada Tuhan yang hidup
merupakan inti riwayat kedua belas suku
Israel
Karl Barth
Allah yang hanya dapat dikenal melalui
kesaksian Alkitab.
Ludwig Kohler (1936)
Mengangkat tema tradisional dogmatika,
seperti Allah, manusia dan keselamatan.
Walter Eichrodt (1933 dan 1939)
Perjanjian yang Allah ikat dengan Israel, umat
manusia, dan ciptaan-Nya
Th.C. Vriezen (1954)
Persekutuan antara Allah dengan umat-Nya
10. Edmond Jacob (1955)
Mengutamakan Allah, karya, dan
kemenangan-Nya
Gerhard von Rad (1957 dan 1960)
Perbuatan-perbuatan Allah dalam
medan sejarah
Zimmerli (1972)
Tuhan dikenal sejak di tanah Mesir,
yang menciptakan dan memerintah,
yang memilih Israel, mengikat
perjanjian, dan memberikan perintah-
Nya.
Samuel Terrien (1978)
Kehadiran Tuhan yang menjiwai dan
mengikat semua bagian Alkitab. Ia
mementingkan pemberian Allah
11. Horst Dietricht Preuss (1991)
Tuhan memilih umat-Nya, dan
memeliharanya, serta bagaimana
Israel berjalan bersama Tuhan.
Josef Schreiner (1995)
Perkataan tentang Allah dan
menegaskan bahwa Tuhan, Allah
Israel, adalah Allah yang
menyelamatkan dan menuntut,
menciptakan dan berhubungan
dengan manusia (baik perseorangan
maupun dengan masyarakat). Ia
juga membicarakan Allah yang esa;
Dia yang menghadapi dosa
manusia, Dia yang dipuji dalam
ibadah, dan Dia yang membuka
keakanan.
12. Pendapat Kelompok 1 (Allan and Sion, 2011)
Konsep tentang Allah dan hubunganya dengan
umat Israel dalam Perjanjian Lama.
Kesimpulan
Dengan demikian teologi perjanjian lama berbicara
mengenai Allah dan umat-Nya. Hal ini dapat terlihat
dalam rencana, hubungan, perjanjian, dan
pemeliharaan-Nya.