SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
DAYA TAHAN BEBERAPA JENIS BAKTERI PATOGEN DAN PROBIOTIK TERHADAP RADIASI
                           SINAR ULTRAVIOLET


THE RESISTANCE OF SOME PATHOGEN AND PROBIOTIC BACTERIA TOWARD ULTRAVIOLET
                                RADIATION




                                     Oleh :
                         Nana S.S. Udi Putra, S.Hut., M.Si
                                     Tamrin
                                   Hasmawati
                                    Maqbul
                                  Khairil Jamal


                        E-mail : nana_ssup@yahoo.com




                  DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
                DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
                    BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR
                                  2008



                                                                            0
DAYA TAHAN BEBERAPA JENIS BAKTERI PATOGEN DAN PROBIOTIK TERHADAP SINAR
                                 ULTRAVIOLET1


                             Nana S.S. Udi Putra2*, Tamrin3, Hasmawati4, M. Syahrir3, K. Jamal3
                                             E-mail : nana_ssup@yahoo.com
                                            Balai Budidaya Air Payau Takalar

                                                               ABSTRAK

      Melimpahnya populasi bakteri patogen pada waktu-waktu tertentu menjadi masalah utama para
pelaku pembenihan. Ultraviolet adalah salah satu alat disinfektan yang bisa digunakan untuk mengatasi
masalah melimpahnya bakteri patogen. Perekayasaan ini ditujukan untuk mengetahui daya tahan
beberapa jenis bakteri terhadap radiasai sinar UV model 4 lampu. Metode yang digunakan adalah
menggujikan 6 jenis bakteri hasil biakan dengan melewatkannya pada UV.

       Ultraviolet model 4 lampu yang dibuat sudah sangat efektif, karena mampu mereduksi populasi
bakteri antara 65 – 100 % populasi bakteri pada pengunaan satu lampu UV dan >98 % populasi dapat
direduksi pada penggunaan 2 dan 3 lampu serta pada penggunaan 4 lampu seluruh jenis bakteri bisa
direduksi. Dari 6 jenis bakteri yang diujikan jenis Vibrio adalah jenis yang paling rentan terhadap sinar
UV, yang kemudian disusul oleh jenis Aeromonas, Bacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter dan
Flavobacterium. Jenis bakteri patogen yang paling tahan adalah jenis Flavobacterium disusul jenis
Aeromonas dan Vibrio. Sedangkan jenis bakteri probiotik yang paling tahan adalah berturut-turut jenis
Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Bacillus. Jenis patogen relatif lebih mudah tereduksi dibanding jenis
bakteri probiotik.

Kata kunci : ultraviolet model 4 lampu, bakteri patogen, probiotik.


THE RESISTANCE OF SOME PATHOGEN AND PROBIOTIC BACTERIAS TOWARD ULTRAVIOLET
                                 RADIATION


        The pathogen abundance on several time period to be a main problem of hatcheries farmer. Ultraviolet is
a disinfectant device that could be used for solving it. This engineering was aimed to know resistance of some
pathogen and probiotic bacteria toward ultraviolet radiation. The method used was tested of 6 bacteria to passed
on ultraviolet.

        Ultraviolet of 4 lamps model was effectoviness due to capable to reduct bacteria population between 65 –
100% in using a lamp and more than 98% of bacteria population in using 2 – 3 lamps and all bacterias can be
reducted in using of 4 lamps. In 6 bacteria was tested Vibrio is the most resistance toward ultraviolet radiation,
and followed by Aeromonas, Bacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter, Flavobacterium respectively. The most
resistance of bacteria pathogen bcateria is Flavobacterium and followed by Aeromonas and Vibrio respectively.
Whereas, the most suspectible of bacteria probiotic to die is Nitrobacter, Nitrosomonas, Bacillus respectively.
Pathogen bacteria is more easy to reduct than probiotic bacteria.


Key words : ultraviolet, pathogen bacteria, probiotic.


1
  Makalah disampaikan pada Indonesian Aquaculture 2009, Manado Sulawesi Utara
2
  Calon Perekayasa BBAP Takalar
3
  Calon Litkayasa BBAP Takalar
4
  Litkayasa trampil BBAP Takalar
                                                                                                                1
I. PENDAHULUAN



   Latar Belakang

        Air merupakan faktor utama bagi kehidupan ikan, hal ini karena ikan hidup selalu bersentuhan dan ada di
antaranya. Badan dan insangnya terus berinteraksi dengan air dan dengan apapun yang terlarut dan tersuspensi
di dalam air. Sehinga kualitas air secara langsung mepengaruhi kesehatan dan pertumbuhan organisme yang
dibudidayakan. Kualitas air yang drop akan menimbulkan stress, penyakit, dan pada akhirnya menimbulkan
kematian ikan/udang. Kualitas air tidak terbatas pada karakteristik air, tapi lebih dinamis yakni merupakan hasil
dari proses faktor-faktor lingkungan dan proses biologi.

        Di dalam air media budidaya yang menjadi faktor utama mendukung kualias air selain faktor fisik dan
kimia air adalah faktor biologi. Mikroorganisma yang hidup di dalam air diantaranya dalah bakteri, protozoa,
jamur, virus dan lain-lain. Kesemuanya itu dapat menjadi patogen dan menimbulkan penyakit bagi ikan budidaya.
Banyaknya kasus ikan yang terkena penyakit akibat serangan patogen menggugah para peneliti dan
pembudidaya mencari terobosan untuk mengatasinya. Pemanfaatan disinfektan banyak dilakukan untuk
mereduksi kehadiran bakteri pada media budidaya seperti penggunaan klorin, monoklorin, klorin oksida, sinar
ultraviolet (UV), ozon, dan campuran oksidan (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). Penggunaan sistem UV
adalah pilihan terbaik untuk mengatasi permasalahan patogen bagi ikan budidaya dengan dampak yang tidak ada
bagi lingkungan. Lampu-lampu UV yang saat ini dibuat sudah sangat efektif berfungsi menginaktifasi
mikroorganisma, karena mampu menghasilkan panjang gelombang 254 nm dengan merkuri bertekanan rendah
(Aquatic Eco-systems, 2005). Sinar UV effektif dalam menginaktifasi mikroorganisma patogen seperti bakteri,
virus dan protozoa Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004).

        Sinar UV akan menyerang thymine yang ada di dalam DNA dan RNA karena bahan tersebut sangat
reaktif terhadap sinar ultraviolet terutama dalam bentuk dimer (thyamine-thyamine double bond). Radiasi ini
berdampak pada proses transkripsi dan duplikasinya terganggu dan menjadi kacau, sehingga mikroorganisma
menjadi steril (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004).

      BBAP Takalar telah berhasil mendesain sistem disinfektan dengan menggunakan lampu UV yang
mengadopsi sistem dari produsen-produsen import. Produsen import yang mahal membuat kesulitan bagi
pembudidaya-pembudidaya skala kecil untuk diaplikasikan. Akan tetapi permasalahan tersebut saat ini bisa di
pecahkan dengan adanya sistem UV dengan sistem knock down dengan memanfaatkan pipa PVC, dimana ketika
lampu UV sudah turun kemampuannya atau dilakukan perawatan, lampu UV bisa diganti atau dibersihkan.

        Secara umum patogen dari jenis bakteri yang menyerang ikan budidaya adalah jenis Bakteri yang dikenali
bisa menjadi patogen bagi hewan air budidaya adalah berasal dari genus Vibrio, Flexybacter, Pseudomonas,
Edwardsiella, Yersinia, Pasteurella, Aeromonas, Alteromonas, Flurobacterium, Clostridium, Reibacterium,
Streptococus, Mycobacterium, dan Nocardia (Roberts, 1989). Beberapa genus diantaranya seperti, Vibrio,
flexibacter, Pseudomonas dan Aeromonas banyak ditemukan di perairan pantai Takalar (Putra, et. Al., 2006).

        Setiap jenis bakteri mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap sinar UV (Aquatic Eco-systems, 2005).
Di dalam media pemeliharaan terdapat jenis bakteri patogen seperti Vibrio sp, Aeromonas, sp, Pseudomonas sp,
tetapi ada juga jenis bakteri yang menguntungkan seperti jenis Bacillus, Nitrosamonas dan Nitrobakter. Sehingga
dalam rangka efektifitas dan efesiensi penggunaan UV dalam kegiatan budidaya maka perlu diketahui daya tahan
jenis-jenis bakteri patogen dan probiotik terhadap sinar UV, terutama yang kerap menyerang ikan baik di
pembenihan maupun di kegiatan budidaya.

1.2. Tujuan

        Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui daya reduksi UV 4 lampu terhadap populasi beberapa jenis
bakteri.
                                                                                                               2
1.3. Sasaran/Target

       Diperoleh informasi yang akurat mengenai daya tahan jenis-jenis bakteri terhadap sinar UV.

1.4. Dampak

       Penggunaan dan pemilihan model UV akan lebih efisien dan ekonomis.




                                        II. BAHAN DAN METODE



Waktu dan Tempat

      Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan Mei 2008, dengan tempat kegiatan uji perekayasaan di
Pembenihan udang windu dan analisa bakteri patogen dilakukan di LAB UJI BBAP Takalar pada Laboratorium
Kesehatan Ikan dan Udang.

Bahan dan Alat

        Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu unit UV dengan model UV 4 lapu
seri. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, kran pengatur kecepatan arus, stopwacth, ember penampung
air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media budidaya. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah air media, kaporit, media agar pembiak bakteri. Menggunakan 6 jenis isolat murni bakteri

Prosedur Kerja

2.3.1. Pembuatan kultur bakteri

        Kultur bakteri dibuat minimum 250 ml yang telah disiapkan 2 hari sebelum pengujian terhadap sinar UV.
Populasi bakteri dihitung sebelum diintroduksikan ke dalam pengujian. Bakteri kultur di campurkan ke dalam air
uji, diaduk merata kemudian diambil sampel air untuk menghitung populasi bakteri awal. Jenis bakteri yang
dikulturkan adalah jenis Vibrio sp, Aeromonas sp, Bacillus sp, Nitrosomonas sp, Nitrobakter sp dan
Flavobacterium sp.

2.3.2. Penyiapan contoh air uji

        Contoh air uji disiapkan dengan menggunakan air yang telah disterilkan yang kemudian diintrduksikan
bakteri uji. Volume air yang disiapkan adalah 80 liter yang ditempatkan pada ember.

2.3.3. Pengujian dan pengambilan contoh

       Kegiatan pengujian dilakukan dua kali ulangan dengan dengan setiap ulangan dilakukan pengukuran
duplo. Contoh air uji adalah contoh sebelum diuji, dan contoh air yang telah disinari UV 1, 2, 3, dan 4 lampu.
Contoh uji yang diambil menggunakan wadah steril dengan volue sekitar 20 ml.

2.3. 4. Analisis data

        Pengambilan contoh menggunakan tabung/botol steril yang kemudian dilanjutkan pada proses pembiakan
jenis bakteri patogen di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar. Analisis data dilakukan dengan
cara analisa deskriptif dengan menggunakan tabel dan grafik.


                                                                                                            3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN



       Pembuatan ultraviolet sebagai alat untuk mereduksi populasi bakteri patogen sudah banyak dibuat. Alat
tersebut secara sederhana telah dibuat baik oleh masyarakat pengguna ataupun oleh instansi pemerintah yang
berkaitan. Akan tetapi untuk dapat membuat alat yang efisien dalam penggunaannya terutama dalam aktivitas
pembenihan memerlukan banyak faktor. Alat yang digunakan hendaknya hanya dapat membunuh bakteri-bakteri
patogen atau bakteri yang tidak dikehendaki hadir di dalam media budidaya. Faktor penentu dalam daya reduksi
populasi bakteri sangat bergantung pada jenis bakteri, jarak bakteri dengan sumber cahaya UV, intensitas cahaya
UV, waktu interaksi dengan cahaya UV (kecepatan aliran air) dan kekeruhan air (LeChevallier and Kwok-Keung
Au. 2004). Sehingga perlu disain yang tepat sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi mempunyai kemampuan
yang tetap optimal. Disain ultraviolet 4 lampu sederhana yang dibuat agar diperoleh ultraviolet yang mempunyai
kemampuan optimal. Pengujian yang dilakukan kepada 6 jenis bakteri yakni jenis Aeromonas, Bacillus,
Flavobacterium, Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Vibrio yang masuk dalam kategori patogen dan probiotik (Tabel
1). Dari ke 6 jenis bakteri tersebut tiga jenis bakteri patogen yakni Aeromonas, Flavobacterium, dan Vibrio
(Roberts, 1989) dan 3 jenis bakteri probiotik yakni jenis Bacillus, Nitrobacter, dan Nitrosomonas.

        Hasil pengujian diperoleh bahwa populasi bakteri awal antara 130 – 415 x 104 CFU/ml. Pada penyinaran
satu lampu UV populasi tereduksi antara 0 – 94 x 104 CFU/ml, jenis yang masih teridentifikasi adalah jenis
Aeromonas, Bacillus, Flavobacterium, Nitrobacter dan Nitrosomonas. Pada penyinaran dua lampu UV populasi
tereduksi antara 0 – 6 x 104 CFU/ml, jenis yang masih teridentifikasi adalah jenis Bacillus, Flavobacterium,
Nitrobacter dan Nitrosomonas. Pada penyinaran tiga dan empat lampu UV jenis bakteri yang masih tersisa adalah
jenis Flavobacterium, dengan populasi berturut-turut adalah 6 x 104 CFU/ml dan 1 x 104 CFU/ml (Tabel 1).

            Tabel 1. Populasi beberapa jenis bakteri sebelum dan setelah diultraviolet (x 104 CFU/ml)

                                                     Jumlah lampu ultraviolet
                         Jenis Bakteri
                                             0         1       2        3            4
                        Aeromonas           270        5       0        0            0
                        Bacilus             260        5       1        0            0
                        Flavobacterium      150        6       6        6            1
                        Nitrobacter         190       94       5        0            0
                        Nitrosomonas        415        7       1        0            0
                        Vibrio              130        0       0        0            0


        Hasil menunjukkan bahwa bakteri yang masih bertahan setelah dilewatkan ke lampu ultraviolet adalah
jenis Aeromonas, Bacillus, Flavobacterium, Nitrobacter dan Nitrosomonas. Jenis Aeromonas bisa bertahan pada
lampu ke-1, Bacillus bisa bertahan hingga lampu ke-2, Flavobacterium bisa bertahan hingga bisa melewati lampu
ke-4, Nitobacter pada lampu ke-2 dan Nitrosomonas pada lampu pertama. Nampak yang paling bertahan adalah
jenis Flavobacterium. Ini membuktikan bahwa setiap bakteri atau mikroba mempunyai ketahanan yang berbeda
pada cahaya UV. Kemampuan bertahan ini diduga sangat berkaitan dengan karakteristik fisik dan kimia jenis
bakteri yang bersangkutan, seperti ketebalan dinding sel atau kandungan bahan-bahan lainnya. Gambaran yang
jelas nampak terlihat pada Gambar 1.

        Dari ke 2 kelompok bakteri yang diujikan menunjukkan bahwa bakteri jenis patogen relatif lebih bervariatif,
yakni dari jenis yang mudah dan sangat bertahan terhadap radiasi sinar UV. Sedangkan kelompok jenis bakteri
probiotik relatif seragam dan lebih mampu bertahan dari radiasi UV. Ini ditunjukkan dengan masih bertahan pada
penggunaan 2 lampu UV.




                                                                                                                 4
450

                                                            400




                           Populasi bakteri (CFU/ml x10 )
                          4
                                                            350

                                                            300                                       Aeromonas
                                                                                                      Bacillus
                                                            250
                                                                                                      Flavobacterium
                                                            200                                       Nitrobacter
                                                                                                      Nitrosomonas
                                                            150
                                                                                                      Vibrio
                                                            100

                                                             50

                                                            -
                                                                  0             1           2           3              4
                                                                                    Jumlah lampu UV



Gambar 1. Grafik populasi beberapa jenis bakteri setelah melewati 4 lampu ultraviolet.


        Dari hasil pengujian seperti yang tersaji pada Tabel 2 dapat juga memberikan gambaran kemampuan
bertahan beberapa jenis bakteri terhadap ultraviolet. Hampir semua jenis bakteri bisa bertahan pada 1 lampu UV,
yakni antara 2 – 35 %, hanya jenis Vibrio yang tidak bisa bertahan (0%). Jenis bakteri yang paling mampu
bertahan adalah jenis Flavobacterium, jenis ini mampu bertahan hingga 2 % pada penyinaran 3 lampu UV. Jenis
bakteri lainnya adalah jenis Nitrobacter, jenis ini mampu bertahan hingga 35% pada penyinaran 1 lampu UV dan
tersisa 2% pada penyinaan 2 lampu UV. Dari ke-6 jenis bakteri yang diujikan menunjukkan bahwa jenis
Flavobacteirum adalah bakteri yang paling bertahan, disusul jenis Nirobacter dan Nirosomonas. Sedangkan jenis
bakteri yang paling peka terhadap sinar UV adalah jenis bakteri Vibrio. Hasil pada jenis Flavobacterium maupun
jenis Vibrio ini sesuai dengan yang telah diperoleh pada pengujian UV 2 lampu (Udi Putra, et. al 2007a) dan UV 3
in 1 (Udi Putra, et. al 2007b). Kemampuan bertahan ini nampak telihat jelas pada Gambar 2.


               Tabel 2. Daya tahan beberapa jenis bakteri pada jumlah lampu UV yang berbeda

                                                                                           Jumlah lampu ultraviolet
                                                                Jenis Bakteri
                                                                                          1      2       3          4
                      Pathogen                                        Aeromonas           2      0       0          0
                                                                      Vibrio              0      0       0          0
                                                                      Flavobacterium      2      2       2          0
                      Probiotik                                       Nitrobacter        35      2       0          0
                                                                      Nitrosomonas        3      0       0          0
                                                                      Bacillus            2      0       0          0




                                                                                                                           5
100




                                Daya tahan bakteri (100% )
                                                              80


                                                              60
                                                                                                 Aeromonas
                                                                                                 Bacillus
                                                              40                                 Flavobacterium
                                                                                                 Nitrobacter
                                                              20                                 Nitrosomonas
                                                                                                 Vibrio
                                                               0
                                                                   0   1             2            3               4
                                                                             Jum lah lam pu UV



                Gambar 3. Grafik daya tahan beberapa jenis bakteri terhadap radisai ultraviolet

        Hasil uji ini juga memperlihatkan kemampuan UV dalam mereduksi beberapa jenis bakteri yang diujikan.
Hasil sangat menakjubkan karena populasi bakteri bisa direduksi hingga 65 -100 % walaupun baru menggunakan
1 lampu saja (Tabel 3 Gambar 3). Jenis yang paling mampu bertahan adalah jenis Nitrobacter karena hanya
bisa direduksi 65% dari jumlah populasi awal, sedangkan jenis lainnya mampu direduksi di atas 97%. Dengan
demikian lampu ultraviolet yang digunakan sudah sangat efektif digunakan untuk mereduksi populasi bakteri
terutama bakteri yang tidak dikehendaki di dalam media budidaya. Dari Tabel 3 juga bisa menjelaskan bahwa
jenis patogen relatif lebih mudah tereduksi dibanding jenis bakteri probiotik.

                      Tabel 3. Kemampuan reduksi UV pada beberapa jenis bakteri (%)

                                                                              Jumlah lampu ultraviolet
                              Jenis Bakteri
                                                                            1        2       3        4
                             Aeromonas                                      98     100     100       100
                             Bacillus                                       98     100     100       100
                             Flavobacterium                                 98      98      98       100
                             Nitrobacter                                    65      98     100       100
                             Nitrosomonas                                   97     100     100       100
                             Vibrio                                        100     100     100       100

                                                             100


                                                              80
                               Daya reduksi UV (100% )




                                                              60
                                                                                                 Aeromonas
                                                                                                 Bacillus
                                                              40
                                                                                                 Flavobacterium
                                                                                                 Nitrobacter
                                                              20
                                                                                                 Nitrosomonas
                                                                                                 Vibrio
                                                              0
                                                                   0   1              2           3               4
                                                                             Jum lah lampu UV


             Gambar 4. Grafik kemampuan ultraviolet 4 lampu dalam mereduksi populasi bakteri.

                                                                                                                      6
IV. KESIMPULAN


        Ultraviolet model 4 lampu efektif dalam mereduksi bakteri, karena mampu mereduksi populasi bakteri
antara 65 – 100 % populasi bakteri pada pengunaan satu lampu UV dan >98 % populasi dapat direduksi pada
penggunaan 2 dan 3 lampu serta pada penggunaan 4 lampu seluruh jenis bakteri bisa direduksi. Hasil pengujian
pada 6 jenis bakteri menunjukkan bahwa jenis Vibrio adalah jenis yang paling rentan terhadap sinar UV, yang
kemudian disusul oleh jenis Aermonas, Bacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter dan Flavobacterium. Jenis bakteri
patogen yang paling tahan adalah jenis Flavobacterium disusul jenis Aeromonas dan Vibrio. Sedangkan jenis
bakteri probiotik yang paling tahan adalah berturut-turut jenis Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Bacillus. Jenis
patogen relatif lebih mudah tereduksi dibanding jenis bakteri probiotik.




                                            V.      DAFTAR PUSTAKA



Aquatic Eco-systems, Inc. 2005. Master Catalog.
Jager, J.H. 1967. Introduction to Research in UV Photobiology. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall, Inc.
LeChevallier Mark K and Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen Control : Process Efficiency in
       Achieving Safe Drinking Water. World Health Organization and IWA Publishing. London
Roberts, Ronald, J. 1989. Fish Pathology. 2nd Edition. Bailliere Tindall. London.
Udi Putra Nana SS, M. Syaichudin, Farida S, Suarni, Hasmawati, M. Syahrir, Naomi, Tamrin, M, Arsyad. 2007a.
         Efektivitas Ultraviolet dalam mereduksi Bakteri Patogen di dalam media air budidaya. Prosiding
         Indonesian Aquaculture Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Bali 2007.
Udi Putra Nana SS, Fauzia, Tamrin, M. Syahrir. 2007b. Disain UV 3 in 1 untuk Mereduksi Bakteri Media Air
         Budidaya Skala Besar. Laporan Tahunan Balai Budidaya Air Payau Takalar tahun 2007. Takalar.




                                                                                                            7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologiPrinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologirezkilatry
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaRony - LIPI
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupFransisca Vivin
 
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)AbdulHaris137
 
Cari tentang sterilisasi dan macam
Cari tentang sterilisasi dan macamCari tentang sterilisasi dan macam
Cari tentang sterilisasi dan macamLucky Rima Simamora
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiAji Sanjaya
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanBakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanNurul Afdal Haris
 
Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan InhalasiBiofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan InhalasiNesha Mutiara
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 

Mais procurados (20)

EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologiPrinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
 
Metabolisme Mikroba
Metabolisme MikrobaMetabolisme Mikroba
Metabolisme Mikroba
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi Indonesia
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidup
 
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
NUR HIKMAHWATI (PPT 1)
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Cari tentang sterilisasi dan macam
Cari tentang sterilisasi dan macamCari tentang sterilisasi dan macam
Cari tentang sterilisasi dan macam
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Uv vis ppt
Uv vis pptUv vis ppt
Uv vis ppt
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanBakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
 
Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan InhalasiBiofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 

Semelhante a Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv

Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
Kemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  BakteriKemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  Bakteri
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis BakteriBBAP takalar
 
Efektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi Bakteri
Efektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi BakteriEfektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi Bakteri
Efektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi BakteriBBAP takalar
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanBBAP takalar
 
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriDisain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriBBAP takalar
 
Manfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklirManfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nukliridrismuhamad
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxHafizmuchti
 
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptxT5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptxnakasawo11
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektorAnNo ANdi
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoSoroy Lardo
 
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melurlozer
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
 
PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...
PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...
PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...Repository Ipb
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Tata Naipospos
 
Faktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 Banjarmasin
Faktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 BanjarmasinFaktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 Banjarmasin
Faktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 BanjarmasinErdina Lulu
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfYuliWulanSari5
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangSeptian Muna Barakati
 

Semelhante a Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv (20)

Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
Kemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  BakteriKemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  Bakteri
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
 
Efektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi Bakteri
Efektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi BakteriEfektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi Bakteri
Efektivitas UV Sederhana dalam mereduksi Populasi Bakteri
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
 
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriDisain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
 
Manfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklirManfaat teknologi nuklir
Manfaat teknologi nuklir
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
 
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptxT5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
T5 BAB 1.1.1 MIKROORGANISMA.........pptx
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektor
 
Taksonoi dan klasifikasi
Taksonoi dan klasifikasiTaksonoi dan klasifikasi
Taksonoi dan klasifikasi
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
 
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
 
PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...
PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...
PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG WINDU Pe...
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
 
Faktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 Banjarmasin
Faktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 BanjarmasinFaktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 Banjarmasin
Faktor Ekologi Nyamuk Malaria di SDN Belitung Selatan 4 Banjarmasin
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 

Mais de BBAP takalar

Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangBBAP takalar
 
Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangBBAP takalar
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas airBBAP takalar
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBBAP takalar
 
Budidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBudidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBBAP takalar
 
Performa 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakPerforma 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakBBAP takalar
 
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBudidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBBAP takalar
 
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
Identifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  BoneIdentifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  Bone
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime BoneBBAP takalar
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A HBBAP takalar
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge SederhanaBBAP takalar
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanBBAP takalar
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesBBAP takalar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesBBAP takalar
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008BBAP takalar
 

Mais de BBAP takalar (17)

Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
 
Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambak
 
Budidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBudidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambak
 
Performa 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakPerforma 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambak
 
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBudidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
 
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
Identifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  BoneIdentifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  Bone
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008
 

Último

Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 

Último (7)

Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 

Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv

  • 1. DAYA TAHAN BEBERAPA JENIS BAKTERI PATOGEN DAN PROBIOTIK TERHADAP RADIASI SINAR ULTRAVIOLET THE RESISTANCE OF SOME PATHOGEN AND PROBIOTIC BACTERIA TOWARD ULTRAVIOLET RADIATION Oleh : Nana S.S. Udi Putra, S.Hut., M.Si Tamrin Hasmawati Maqbul Khairil Jamal E-mail : nana_ssup@yahoo.com DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR 2008 0
  • 2. DAYA TAHAN BEBERAPA JENIS BAKTERI PATOGEN DAN PROBIOTIK TERHADAP SINAR ULTRAVIOLET1 Nana S.S. Udi Putra2*, Tamrin3, Hasmawati4, M. Syahrir3, K. Jamal3 E-mail : nana_ssup@yahoo.com Balai Budidaya Air Payau Takalar ABSTRAK Melimpahnya populasi bakteri patogen pada waktu-waktu tertentu menjadi masalah utama para pelaku pembenihan. Ultraviolet adalah salah satu alat disinfektan yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah melimpahnya bakteri patogen. Perekayasaan ini ditujukan untuk mengetahui daya tahan beberapa jenis bakteri terhadap radiasai sinar UV model 4 lampu. Metode yang digunakan adalah menggujikan 6 jenis bakteri hasil biakan dengan melewatkannya pada UV. Ultraviolet model 4 lampu yang dibuat sudah sangat efektif, karena mampu mereduksi populasi bakteri antara 65 – 100 % populasi bakteri pada pengunaan satu lampu UV dan >98 % populasi dapat direduksi pada penggunaan 2 dan 3 lampu serta pada penggunaan 4 lampu seluruh jenis bakteri bisa direduksi. Dari 6 jenis bakteri yang diujikan jenis Vibrio adalah jenis yang paling rentan terhadap sinar UV, yang kemudian disusul oleh jenis Aeromonas, Bacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter dan Flavobacterium. Jenis bakteri patogen yang paling tahan adalah jenis Flavobacterium disusul jenis Aeromonas dan Vibrio. Sedangkan jenis bakteri probiotik yang paling tahan adalah berturut-turut jenis Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Bacillus. Jenis patogen relatif lebih mudah tereduksi dibanding jenis bakteri probiotik. Kata kunci : ultraviolet model 4 lampu, bakteri patogen, probiotik. THE RESISTANCE OF SOME PATHOGEN AND PROBIOTIC BACTERIAS TOWARD ULTRAVIOLET RADIATION The pathogen abundance on several time period to be a main problem of hatcheries farmer. Ultraviolet is a disinfectant device that could be used for solving it. This engineering was aimed to know resistance of some pathogen and probiotic bacteria toward ultraviolet radiation. The method used was tested of 6 bacteria to passed on ultraviolet. Ultraviolet of 4 lamps model was effectoviness due to capable to reduct bacteria population between 65 – 100% in using a lamp and more than 98% of bacteria population in using 2 – 3 lamps and all bacterias can be reducted in using of 4 lamps. In 6 bacteria was tested Vibrio is the most resistance toward ultraviolet radiation, and followed by Aeromonas, Bacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter, Flavobacterium respectively. The most resistance of bacteria pathogen bcateria is Flavobacterium and followed by Aeromonas and Vibrio respectively. Whereas, the most suspectible of bacteria probiotic to die is Nitrobacter, Nitrosomonas, Bacillus respectively. Pathogen bacteria is more easy to reduct than probiotic bacteria. Key words : ultraviolet, pathogen bacteria, probiotic. 1 Makalah disampaikan pada Indonesian Aquaculture 2009, Manado Sulawesi Utara 2 Calon Perekayasa BBAP Takalar 3 Calon Litkayasa BBAP Takalar 4 Litkayasa trampil BBAP Takalar 1
  • 3. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan faktor utama bagi kehidupan ikan, hal ini karena ikan hidup selalu bersentuhan dan ada di antaranya. Badan dan insangnya terus berinteraksi dengan air dan dengan apapun yang terlarut dan tersuspensi di dalam air. Sehinga kualitas air secara langsung mepengaruhi kesehatan dan pertumbuhan organisme yang dibudidayakan. Kualitas air yang drop akan menimbulkan stress, penyakit, dan pada akhirnya menimbulkan kematian ikan/udang. Kualitas air tidak terbatas pada karakteristik air, tapi lebih dinamis yakni merupakan hasil dari proses faktor-faktor lingkungan dan proses biologi. Di dalam air media budidaya yang menjadi faktor utama mendukung kualias air selain faktor fisik dan kimia air adalah faktor biologi. Mikroorganisma yang hidup di dalam air diantaranya dalah bakteri, protozoa, jamur, virus dan lain-lain. Kesemuanya itu dapat menjadi patogen dan menimbulkan penyakit bagi ikan budidaya. Banyaknya kasus ikan yang terkena penyakit akibat serangan patogen menggugah para peneliti dan pembudidaya mencari terobosan untuk mengatasinya. Pemanfaatan disinfektan banyak dilakukan untuk mereduksi kehadiran bakteri pada media budidaya seperti penggunaan klorin, monoklorin, klorin oksida, sinar ultraviolet (UV), ozon, dan campuran oksidan (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). Penggunaan sistem UV adalah pilihan terbaik untuk mengatasi permasalahan patogen bagi ikan budidaya dengan dampak yang tidak ada bagi lingkungan. Lampu-lampu UV yang saat ini dibuat sudah sangat efektif berfungsi menginaktifasi mikroorganisma, karena mampu menghasilkan panjang gelombang 254 nm dengan merkuri bertekanan rendah (Aquatic Eco-systems, 2005). Sinar UV effektif dalam menginaktifasi mikroorganisma patogen seperti bakteri, virus dan protozoa Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). Sinar UV akan menyerang thymine yang ada di dalam DNA dan RNA karena bahan tersebut sangat reaktif terhadap sinar ultraviolet terutama dalam bentuk dimer (thyamine-thyamine double bond). Radiasi ini berdampak pada proses transkripsi dan duplikasinya terganggu dan menjadi kacau, sehingga mikroorganisma menjadi steril (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). BBAP Takalar telah berhasil mendesain sistem disinfektan dengan menggunakan lampu UV yang mengadopsi sistem dari produsen-produsen import. Produsen import yang mahal membuat kesulitan bagi pembudidaya-pembudidaya skala kecil untuk diaplikasikan. Akan tetapi permasalahan tersebut saat ini bisa di pecahkan dengan adanya sistem UV dengan sistem knock down dengan memanfaatkan pipa PVC, dimana ketika lampu UV sudah turun kemampuannya atau dilakukan perawatan, lampu UV bisa diganti atau dibersihkan. Secara umum patogen dari jenis bakteri yang menyerang ikan budidaya adalah jenis Bakteri yang dikenali bisa menjadi patogen bagi hewan air budidaya adalah berasal dari genus Vibrio, Flexybacter, Pseudomonas, Edwardsiella, Yersinia, Pasteurella, Aeromonas, Alteromonas, Flurobacterium, Clostridium, Reibacterium, Streptococus, Mycobacterium, dan Nocardia (Roberts, 1989). Beberapa genus diantaranya seperti, Vibrio, flexibacter, Pseudomonas dan Aeromonas banyak ditemukan di perairan pantai Takalar (Putra, et. Al., 2006). Setiap jenis bakteri mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap sinar UV (Aquatic Eco-systems, 2005). Di dalam media pemeliharaan terdapat jenis bakteri patogen seperti Vibrio sp, Aeromonas, sp, Pseudomonas sp, tetapi ada juga jenis bakteri yang menguntungkan seperti jenis Bacillus, Nitrosamonas dan Nitrobakter. Sehingga dalam rangka efektifitas dan efesiensi penggunaan UV dalam kegiatan budidaya maka perlu diketahui daya tahan jenis-jenis bakteri patogen dan probiotik terhadap sinar UV, terutama yang kerap menyerang ikan baik di pembenihan maupun di kegiatan budidaya. 1.2. Tujuan Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui daya reduksi UV 4 lampu terhadap populasi beberapa jenis bakteri. 2
  • 4. 1.3. Sasaran/Target Diperoleh informasi yang akurat mengenai daya tahan jenis-jenis bakteri terhadap sinar UV. 1.4. Dampak Penggunaan dan pemilihan model UV akan lebih efisien dan ekonomis. II. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan Mei 2008, dengan tempat kegiatan uji perekayasaan di Pembenihan udang windu dan analisa bakteri patogen dilakukan di LAB UJI BBAP Takalar pada Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu unit UV dengan model UV 4 lapu seri. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, kran pengatur kecepatan arus, stopwacth, ember penampung air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media budidaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air media, kaporit, media agar pembiak bakteri. Menggunakan 6 jenis isolat murni bakteri Prosedur Kerja 2.3.1. Pembuatan kultur bakteri Kultur bakteri dibuat minimum 250 ml yang telah disiapkan 2 hari sebelum pengujian terhadap sinar UV. Populasi bakteri dihitung sebelum diintroduksikan ke dalam pengujian. Bakteri kultur di campurkan ke dalam air uji, diaduk merata kemudian diambil sampel air untuk menghitung populasi bakteri awal. Jenis bakteri yang dikulturkan adalah jenis Vibrio sp, Aeromonas sp, Bacillus sp, Nitrosomonas sp, Nitrobakter sp dan Flavobacterium sp. 2.3.2. Penyiapan contoh air uji Contoh air uji disiapkan dengan menggunakan air yang telah disterilkan yang kemudian diintrduksikan bakteri uji. Volume air yang disiapkan adalah 80 liter yang ditempatkan pada ember. 2.3.3. Pengujian dan pengambilan contoh Kegiatan pengujian dilakukan dua kali ulangan dengan dengan setiap ulangan dilakukan pengukuran duplo. Contoh air uji adalah contoh sebelum diuji, dan contoh air yang telah disinari UV 1, 2, 3, dan 4 lampu. Contoh uji yang diambil menggunakan wadah steril dengan volue sekitar 20 ml. 2.3. 4. Analisis data Pengambilan contoh menggunakan tabung/botol steril yang kemudian dilanjutkan pada proses pembiakan jenis bakteri patogen di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar. Analisis data dilakukan dengan cara analisa deskriptif dengan menggunakan tabel dan grafik. 3
  • 5. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan ultraviolet sebagai alat untuk mereduksi populasi bakteri patogen sudah banyak dibuat. Alat tersebut secara sederhana telah dibuat baik oleh masyarakat pengguna ataupun oleh instansi pemerintah yang berkaitan. Akan tetapi untuk dapat membuat alat yang efisien dalam penggunaannya terutama dalam aktivitas pembenihan memerlukan banyak faktor. Alat yang digunakan hendaknya hanya dapat membunuh bakteri-bakteri patogen atau bakteri yang tidak dikehendaki hadir di dalam media budidaya. Faktor penentu dalam daya reduksi populasi bakteri sangat bergantung pada jenis bakteri, jarak bakteri dengan sumber cahaya UV, intensitas cahaya UV, waktu interaksi dengan cahaya UV (kecepatan aliran air) dan kekeruhan air (LeChevallier and Kwok-Keung Au. 2004). Sehingga perlu disain yang tepat sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi mempunyai kemampuan yang tetap optimal. Disain ultraviolet 4 lampu sederhana yang dibuat agar diperoleh ultraviolet yang mempunyai kemampuan optimal. Pengujian yang dilakukan kepada 6 jenis bakteri yakni jenis Aeromonas, Bacillus, Flavobacterium, Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Vibrio yang masuk dalam kategori patogen dan probiotik (Tabel 1). Dari ke 6 jenis bakteri tersebut tiga jenis bakteri patogen yakni Aeromonas, Flavobacterium, dan Vibrio (Roberts, 1989) dan 3 jenis bakteri probiotik yakni jenis Bacillus, Nitrobacter, dan Nitrosomonas. Hasil pengujian diperoleh bahwa populasi bakteri awal antara 130 – 415 x 104 CFU/ml. Pada penyinaran satu lampu UV populasi tereduksi antara 0 – 94 x 104 CFU/ml, jenis yang masih teridentifikasi adalah jenis Aeromonas, Bacillus, Flavobacterium, Nitrobacter dan Nitrosomonas. Pada penyinaran dua lampu UV populasi tereduksi antara 0 – 6 x 104 CFU/ml, jenis yang masih teridentifikasi adalah jenis Bacillus, Flavobacterium, Nitrobacter dan Nitrosomonas. Pada penyinaran tiga dan empat lampu UV jenis bakteri yang masih tersisa adalah jenis Flavobacterium, dengan populasi berturut-turut adalah 6 x 104 CFU/ml dan 1 x 104 CFU/ml (Tabel 1). Tabel 1. Populasi beberapa jenis bakteri sebelum dan setelah diultraviolet (x 104 CFU/ml) Jumlah lampu ultraviolet Jenis Bakteri 0 1 2 3 4 Aeromonas 270 5 0 0 0 Bacilus 260 5 1 0 0 Flavobacterium 150 6 6 6 1 Nitrobacter 190 94 5 0 0 Nitrosomonas 415 7 1 0 0 Vibrio 130 0 0 0 0 Hasil menunjukkan bahwa bakteri yang masih bertahan setelah dilewatkan ke lampu ultraviolet adalah jenis Aeromonas, Bacillus, Flavobacterium, Nitrobacter dan Nitrosomonas. Jenis Aeromonas bisa bertahan pada lampu ke-1, Bacillus bisa bertahan hingga lampu ke-2, Flavobacterium bisa bertahan hingga bisa melewati lampu ke-4, Nitobacter pada lampu ke-2 dan Nitrosomonas pada lampu pertama. Nampak yang paling bertahan adalah jenis Flavobacterium. Ini membuktikan bahwa setiap bakteri atau mikroba mempunyai ketahanan yang berbeda pada cahaya UV. Kemampuan bertahan ini diduga sangat berkaitan dengan karakteristik fisik dan kimia jenis bakteri yang bersangkutan, seperti ketebalan dinding sel atau kandungan bahan-bahan lainnya. Gambaran yang jelas nampak terlihat pada Gambar 1. Dari ke 2 kelompok bakteri yang diujikan menunjukkan bahwa bakteri jenis patogen relatif lebih bervariatif, yakni dari jenis yang mudah dan sangat bertahan terhadap radiasi sinar UV. Sedangkan kelompok jenis bakteri probiotik relatif seragam dan lebih mampu bertahan dari radiasi UV. Ini ditunjukkan dengan masih bertahan pada penggunaan 2 lampu UV. 4
  • 6. 450 400 Populasi bakteri (CFU/ml x10 ) 4 350 300 Aeromonas Bacillus 250 Flavobacterium 200 Nitrobacter Nitrosomonas 150 Vibrio 100 50 - 0 1 2 3 4 Jumlah lampu UV Gambar 1. Grafik populasi beberapa jenis bakteri setelah melewati 4 lampu ultraviolet. Dari hasil pengujian seperti yang tersaji pada Tabel 2 dapat juga memberikan gambaran kemampuan bertahan beberapa jenis bakteri terhadap ultraviolet. Hampir semua jenis bakteri bisa bertahan pada 1 lampu UV, yakni antara 2 – 35 %, hanya jenis Vibrio yang tidak bisa bertahan (0%). Jenis bakteri yang paling mampu bertahan adalah jenis Flavobacterium, jenis ini mampu bertahan hingga 2 % pada penyinaran 3 lampu UV. Jenis bakteri lainnya adalah jenis Nitrobacter, jenis ini mampu bertahan hingga 35% pada penyinaran 1 lampu UV dan tersisa 2% pada penyinaan 2 lampu UV. Dari ke-6 jenis bakteri yang diujikan menunjukkan bahwa jenis Flavobacteirum adalah bakteri yang paling bertahan, disusul jenis Nirobacter dan Nirosomonas. Sedangkan jenis bakteri yang paling peka terhadap sinar UV adalah jenis bakteri Vibrio. Hasil pada jenis Flavobacterium maupun jenis Vibrio ini sesuai dengan yang telah diperoleh pada pengujian UV 2 lampu (Udi Putra, et. al 2007a) dan UV 3 in 1 (Udi Putra, et. al 2007b). Kemampuan bertahan ini nampak telihat jelas pada Gambar 2. Tabel 2. Daya tahan beberapa jenis bakteri pada jumlah lampu UV yang berbeda Jumlah lampu ultraviolet Jenis Bakteri 1 2 3 4 Pathogen Aeromonas 2 0 0 0 Vibrio 0 0 0 0 Flavobacterium 2 2 2 0 Probiotik Nitrobacter 35 2 0 0 Nitrosomonas 3 0 0 0 Bacillus 2 0 0 0 5
  • 7. 100 Daya tahan bakteri (100% ) 80 60 Aeromonas Bacillus 40 Flavobacterium Nitrobacter 20 Nitrosomonas Vibrio 0 0 1 2 3 4 Jum lah lam pu UV Gambar 3. Grafik daya tahan beberapa jenis bakteri terhadap radisai ultraviolet Hasil uji ini juga memperlihatkan kemampuan UV dalam mereduksi beberapa jenis bakteri yang diujikan. Hasil sangat menakjubkan karena populasi bakteri bisa direduksi hingga 65 -100 % walaupun baru menggunakan 1 lampu saja (Tabel 3 Gambar 3). Jenis yang paling mampu bertahan adalah jenis Nitrobacter karena hanya bisa direduksi 65% dari jumlah populasi awal, sedangkan jenis lainnya mampu direduksi di atas 97%. Dengan demikian lampu ultraviolet yang digunakan sudah sangat efektif digunakan untuk mereduksi populasi bakteri terutama bakteri yang tidak dikehendaki di dalam media budidaya. Dari Tabel 3 juga bisa menjelaskan bahwa jenis patogen relatif lebih mudah tereduksi dibanding jenis bakteri probiotik. Tabel 3. Kemampuan reduksi UV pada beberapa jenis bakteri (%) Jumlah lampu ultraviolet Jenis Bakteri 1 2 3 4 Aeromonas 98 100 100 100 Bacillus 98 100 100 100 Flavobacterium 98 98 98 100 Nitrobacter 65 98 100 100 Nitrosomonas 97 100 100 100 Vibrio 100 100 100 100 100 80 Daya reduksi UV (100% ) 60 Aeromonas Bacillus 40 Flavobacterium Nitrobacter 20 Nitrosomonas Vibrio 0 0 1 2 3 4 Jum lah lampu UV Gambar 4. Grafik kemampuan ultraviolet 4 lampu dalam mereduksi populasi bakteri. 6
  • 8. IV. KESIMPULAN Ultraviolet model 4 lampu efektif dalam mereduksi bakteri, karena mampu mereduksi populasi bakteri antara 65 – 100 % populasi bakteri pada pengunaan satu lampu UV dan >98 % populasi dapat direduksi pada penggunaan 2 dan 3 lampu serta pada penggunaan 4 lampu seluruh jenis bakteri bisa direduksi. Hasil pengujian pada 6 jenis bakteri menunjukkan bahwa jenis Vibrio adalah jenis yang paling rentan terhadap sinar UV, yang kemudian disusul oleh jenis Aermonas, Bacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter dan Flavobacterium. Jenis bakteri patogen yang paling tahan adalah jenis Flavobacterium disusul jenis Aeromonas dan Vibrio. Sedangkan jenis bakteri probiotik yang paling tahan adalah berturut-turut jenis Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Bacillus. Jenis patogen relatif lebih mudah tereduksi dibanding jenis bakteri probiotik. V. DAFTAR PUSTAKA Aquatic Eco-systems, Inc. 2005. Master Catalog. Jager, J.H. 1967. Introduction to Research in UV Photobiology. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall, Inc. LeChevallier Mark K and Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen Control : Process Efficiency in Achieving Safe Drinking Water. World Health Organization and IWA Publishing. London Roberts, Ronald, J. 1989. Fish Pathology. 2nd Edition. Bailliere Tindall. London. Udi Putra Nana SS, M. Syaichudin, Farida S, Suarni, Hasmawati, M. Syahrir, Naomi, Tamrin, M, Arsyad. 2007a. Efektivitas Ultraviolet dalam mereduksi Bakteri Patogen di dalam media air budidaya. Prosiding Indonesian Aquaculture Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Bali 2007. Udi Putra Nana SS, Fauzia, Tamrin, M. Syahrir. 2007b. Disain UV 3 in 1 untuk Mereduksi Bakteri Media Air Budidaya Skala Besar. Laporan Tahunan Balai Budidaya Air Payau Takalar tahun 2007. Takalar. 7