2. KemiskinanStruktural Miskin Tidak punya tabungan Tidak bersekolah Tidak punya ilmu & ketrampilan Penghasilan pas-pasan Modalnya kecil (dengkul) Tidak memiliki kemampuan Tidak memiliki akses pada modal generasi miskin akan melahirkan generasi miskin
3. PemetaanMasaalah Di Bidang Penyelenggaraan Filantropi (Lembaga Bantuan/Donor) Lemahnya pemahaman Filantropi dalam visi dan manajemen dalam menyelenggarakan program bantuan dan pemberdayaan masyarakat. Kurangnya dana yang terhimpun dalam menerapkan program secara luas, sehingga dibutuhkan usaha-usaha yang dapat mengembangkan dana Filantropi secara mandiri. Sering sekali program-program Filantropi tidak berkembang cenderung berhenti dalam waktu yang singkat. Padahal pemberian bantuan adalah proses entry point yang diharapkan dapat menumbuhkan sifat keswadayaan bahkan mendorong proses transformasi pada masyarakat. Dibutuhkan sebuah struktur organisasi yang luas, amanah, capable dan teruji dalam menerapkan program-program secara luas di masyarakat miskin Indonesia. Dibutuhkan sebuah model program bantuan yang multiplier effect, yang mana bantuan pendidikan dan kesehatan dapat seiring dengan peningkatan ekonomi masyarakat dan pembelajaran masyarakat menuju perubahan.
4. PemetaanMasaalah Di Bidang Kewirausahaan Masyarakat Struktur pengusaha di Indonesia menunjukkan bahwa 93% adalah pengusaha mikro dan 6% pengusaha kecil Permasalahan : kelemahan konsepsi di dalam pembinaan sosial ekonomi Rendahnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap kewirausahaan masyarakat miskin di samping persoalan akses informasi dan permodalan Perlu strategi dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Usaha Mikro & Kecil dengan pemanfaatan dana bergulir yang mengarah kepada pembentukan kelembagaan lokal yang mandiri, mengakar di masyarakat dan berkelanjutan.
5. 8 pertanyaan yang akanmemberitahujikasuatumasyarakatakanbenar-benarmemperolehmanfaatdariproyekpembangunan Apakebutuhan yang paling mendesakkomunitasini Apakahproyek yang diusulkanmenanganikebutuhanini? Apakah ada partisipasi masyarakat dalam proses: Mengidentifikasimasalah-masalahkunci? Perencanaansolusirealistis? Melaksanakanrencana? Mengukurkeberhasilanproyek? Apakahproyeklayaksecarafinansialdanlogistik? Masyarakatsecarapermanenakanmanfaatdariproyekini? Penerimaakanmencapaipemberdayaandalamhal: Kemandirianekonomi? Pengendaliansumberdayadankeputusan? Percayadiribahwamerekabisamembuatperbedaan? Apakahproyekmemilikidampakpositifpadalingkungan? Apakahproyekmemilikidampakpositif pada peran dan partisipasiperempuan?
6. Credo of Rural Reconstruction go to the people live among them learn from them plan with them work with them start with what they know build on what they have teach by showing learn by doing not a showcase but a pattern not odds and ends but a system not to conform but to transform not relief but release DR. Y.C. James Yen
7. These are the principles that guide the Foundation that the spirit of cooperation is the foundation of real growth that resources are better shared that all life is interdependent that the "law of the jungle" is symbiosis, not savagery that good fellowship is the human norm, not greed and narrow self-interest that conflict can be resolved that self-reliance at the community level strengthens the whole of society that poverty is WRONG, and can be reversed that there is enough for everybody except the greedy that waste is wasteful that the best things in life are not things that this must be the guiding spirit of the new millennium that we are not a minority in holding to these principles
8. Tujuan Program Meningkatkan taraf hidup masyarakat usaha mikro dan kecil melalui pendampingan dan fasilitasi kegiatan usaha ekonomi produktif. 2. Membentuk dan membuka peluang usaha mandiri dalam wadah Kelompok Usaha Masyarakat (POKUSMA) bagi masyarakat petani dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga. 3. Menyediakan layanan keuangan bagi UMKM yang selama ini tidak tersentuh oleh perbankan melalui pendirian LKM BMT sebagai wadah layanan dana bergulir bagi POKUSMA . 4. Menghilangkan exploitasi para rentenir melalui pendirian LKM BMT dan mendampingi masyarakat miskin untuk pengembangan UEP (Unit Ekonomi Produktif) agar memiliki ketrampilan mengembangkan UEP sehingga mampu melaksanakan peran dan fungsi sosial dan ekonominya dengan baik.
9. Sasaran Program Terdampinginya usaha mikro/kecil masyarakat binaan dalam mengakses permodalan melalui perguliran modal di Lembaga Keuangan Mikro Syariah Semacam BMT (Baitul Maal wat Tamwil) yang diinisiasi, didirikan, dimiliki dan dikelola masyarakat setempat.
12. Adanya fasilitasi pendampingan & PELATIHAN BERJENJANG dilengkapi modul-modul aplikatif (Continous Training & Technical Assistance)
13. Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (Deman’s Driven)
14. Menerapkan sistim, prosedur, administrasi dan akuntansi standar Lemb. Keuangan yg dinancang sedemikian rupa sehingga sederhana, efisien dan efektif (Simplicity)
17. Apaitu LKMS BMT? BMT adalahsebutanringkasdariBaitulMaalwatTamwilatauBalai-usahaMandiriTerpadu, sebuahLembagaKeuanganMikroSyariah (LKMS) yang memadukankegiatanekonomidansosialmasyarakatsetempat. Kegiatan LKMS BMT adalahmengembangkanusaha – usahaekonomiproduktifdenganmendorongkegiatanmenabungdanmembantupembiayaankegiatanusahaekonomianggotadanmasyarakatlingkungannya. LKMS BMT jugadapatberfungsisosialdenganmenggalangtitipandanasosialuntukkepentinganmasyarakat, sepertidanazakat, infaqdansodaqohdanmendistribusikannyadenganprinsippemberdayaanmasyarakatsesuaidenganperaturandanamanahnya.
18. ApaCiriUtama LKMS BMT? Berorientasibisnis, mencarilababersama, meningkatkanpemanfaatanekonomi paling bawahuntukanggotadanlingkungannya. Bukanlembagasosialtetapidimanfaatkanuntukmengaktifkanpenggunaandanasumbangansosial, zakat, infaqdansadaqahbagikesejahteraanorangbanyaksecaraberkelanjutan. Ditumbuhkandaribawahberdasarkanperanpartisipasidarimasyarakatsekitar. Milikbersamamasyarakatsetempatdarilingkungan LKMS BMT itusendiri, bukanmilikiorang lain dariluarmasyarakatitu. LKMS BMT mengadakankajianrutinpendampinganusahaanggotasecaraberkala yang waktudantempatnyaditentukan (biasanyadibalai RW/RT/desa, kantor LKMS BMT, rumahanggota, masjid, dsb), biasanyadiisidenganperbincanganbisnisparanasabah LKMS BMT, disampingpendampingan mental spiritualnyaterutama motive berusaha. Manajemen LKMS BMT adalah professional : Manajer minimal D3, dilatihpertama kali 2 mingguoleh LAZNAS BMT Administrasipembukuandanprosedurditatadengan system manajemenkeuangan yang rapihdanilmiah. Aktif “menjemput bola” beranjangsanadanberprakarsa.
19. Mengapaharusmendirikandanmengembangkan LKMS BMT? Pembangunan nasionalharusdipercepat Lebihdari 92 % daristrukturpengusahanasionalkitaadalahusahamikro (kecilbawah) yang salahsatufaktorkesulitanmerekaadalahmasalahpermodalan, sementaramerekakurangmengenal Bank atauLembagaKeuangandanatausulitmengaksesnya. Bank segan “mencapai” mereka, karenabiaya Bank (over head cost), “terlalumahal” untukpembiayaankecil – kecildanbanyakjumlahnya Sebagianbesarpendudukgolonganekonomilemahdantertinggal, terjeratrentenirdenganbungatinggidenganprosedur yang gampangdansederhana
20. ApakahkelayakanpendirianLKMS BMT? Adakemauanmajudanprakarsamasyarakat Adapraktekrentenirataulintahdaratdisekitarnya Adapotensiusahakecil yang dapatdikembangkan Dari rancangankeuangandiketahui ; Adanya modal pendiri, Dana yang disiapkanmenutupbiayaoperasional 6 bulan, Adasejumlahtokoh yang merasamemilikidanbertanggungjawab
21. Berapa modal awalpendirianLKMS BMT? LKMS BMT didirikandengan modal awalsebesar 100 juta rupiah ataulebih. Namunjikaterdapatkesulitandalammengumpulkan modal awal, dapatdimulaidengan modal 70 juta rupiah
22. Dari manamemperoleh modal awal LKMS BMT? Modal awal LKM BMT berasaldaribeberapatokohmasyarakatsetempat, yayasan, kaskelompokswadayamasyarakat, danamasjid, atau BAZIS setempat. Namunsejakawalanggotapendiri LKMS BMT/ minimal terdiri 21 orang yang merekasecarariilmemberikanperanpartisipasinyasebagaipendiridanmenyerahkanuangSimpananPokokKhusussebagai modal awal yang besarnyatidakmestisamaantarorang per orangnya (idealnyasekitar 3 juta/orang)
23. BerapajumlahanggotapendiriLKMS BMT? Pembatasanjumlah minimal 21 anggotapendiri, diperlukan agar LKMS BMT menjadimilikmasyarakatsetempatdanberkembangdenganberkelanjutanmendukungkegiatanekonomimasyarakatkecilbawahdankecil. Diperlukansejumlahanggotainti yang layak, tidakterlalusedikitsehingga LKMS BMT tidakdimilikisekelompokkecilorangsajadanjugatidakterlalubanyak, sehinggamemudahkandalammengambilkeputusan
24. ApaBadanHukum LKMS BMT? LKMS BMT dapatdidirikandalambentuk KSM atauKoperasiJasaKeuanganSyariah (KJKS) KSM : KelompokSwadayaMasyarakatdenganmendapatkansertifikasikemitraandari LAZNAS BMT (LembagaAmilZakatNasionalBaitulMaalwatTamwil) KoperasiJasaKeuanganSyariah (KJKS), memerlukananggotapendiri minimal 20 orang
25. Bagaimanatahappendirian LKMS BMT? PemrakarsamembentukPanitiaPenyiapanPendirian LKM BMT (P3B) dilokasikomunitastertentu : Desa, Kelurahan, Kecamatan, Pasar, KawasanTransmigrasi, Pesisir, Lingkungan Perusahaan, Pesantrenataulainnya P3B mencari modal awalatau modal perangsangsebesarRp 100 jutaatau minimal Rp 70 jutauntuksegeramemulailangkahoperasional. Modal inidapatberasaldariperorangan, lembaga, yayasan, BAZIS, Pemdaatausumberlainnya Ataulangsungmenarikpemodal – pemodalsendiridarisekitar 21 orangataulebihdikawasanituuntukmendapatkandanaurunanhinggamencapai MIN 70 juta (SimpananPokokKhususatauSaham yang nantinyaakandiberikankompensasipembagian SHU setiapakhirtahun) Jikacalonpemodaltelahadamakadipilihcalonpengurus yang ramping (3 – 5 orang) yang akanmewakilipendiridalammengarahkankebijakan LKM BMT Merekrutcalonpengeloladanmengikutkanpelatihansertamagangdenganmenghubungi BMT Eksisting Melaksanakanpersiapansaranakantordanperangkatadministrasiatau form – form yang diperlukan Menjalankanoperasionalbisnis LKMS BMT Melatihataumengirimkanparapengelolamengikutipelatihanmanajemen BMT secaraberkala.
26. BagaimanaProspek LKMS BMT? Dari kiprah yang berusahatumbuhdaribawah, tampakjelasperan LKMS BMT dalammembangunekonomimasyarakat. Secararingkastujuandandampakpositif yang ditimbulkanantara lain : Menjadiperantaraantarapemodal / penabung (Aghniya/Investor) dengan Usaha Kecil Muslim Memperbaiki modal, artinyaidentikdenganupayapeningkatantarafhidup Tempatberlatihmanajemenekonomidimasyarakatbawah Menyalurkandanauntukusahabisniskecildengansifatmudah, murahdanbersih Sangatmudahdidirikankarenatanpa modal besar, peralatandankantormewah Sudahadacontoh Best Practices, saatinitelahberkembangsekitar 3000 LKMS BMT diseluruh Indonesia, denganasetmulaidaripuluhanjutahinggapuluhanmilyardantelahmembantupermodalandanpendampingankepadaratusanribuusahamikro
27.
28. DinasPENGURUS Seleksi / Pilih Sertifikat Operasi LKMS BMT Urunan Modal Awal Siapkan Sarana Calon Pengelola Dinas Koperasi Dan PPK Modal Awal Badan Hukum Koperasi Pelatihan dan Magang LKMS BMT Beroperasi
41. Pendampigan Tahap Perintisan /sosialsasi KelembagaanLKMS BMT LKMS BMT yang Mandiri dan Kuat serta mampu meningkatkan Kesejahteraan anggotanya BMT ProsespenumbuhandanPengembangan LKMS BMT
42. StrukturOrganisasiLKMS BMT RAPAT ANGGOTA LembagaKonsultan SEBAGAI PENDAMPING PENGURUS KETUA, SEKRETARIS, BENDAHARA Dinas Terkait SEBAGAI PEMBINA MANAJER KASIR BAG. PEMBUKUAN BAG. PEMBIAYAAN BAG. PEMASARAN
43. StrukturKelembagaanLKMS BMT P E N D I R I 21 orang PENGURUS PENGELOLA POKUSMA I POUKUSMA C POKUSMA G POKUSMA F POKUSMA E POKUSMA B POKUSMA A
44. Mekanisme Pemberdayaan Usaha Mikro Melalui Pengembangan LKMS BMT PENDAMPING Lingkup Pendampingan Mental amanah, jujur ber-tjwb Strategi Produksi & Pemasaran Solidaritas Kelompok Pembukuan Sederhana Motive Berusaha Budaya Menabung Anggota F-PPP KONSULTAN MANAJEMEN KONSULTAN / FASILITATOR Lingkup Pendampingan (Training & Technical Assistance) Strategi pendampingan ush mikro Manajemen Pembiayaan Standart Operating Prosedure Akses Perbankan Tek. Informasi Software BMT On Line Manajemen Dana (ALMA) Kelembagaan & Organisasi Keswadayaan & Solidaritas Sosial BMT Profesional, Mandiri, Mengakar di Masyarakat & Berkelanjutan Rek.Bersama Pengelola & Pengurus BMT S U P O R T PENGURUS DANA BERGULIR PENGELOLA Produktif Lancar Tepat Kelompok Usaha Mikro Usaha Mikro Kelompok Usaha Mikro Kelompok Usaha Mikro Kelompok Usaha Mikro Usaha Mikro
78. POKUSMA MAMPU BAYAR PENDAMPING FASE PEMANTAPAN FASE MANDIRI PENDAMPING Micro Finance Center
79. KegiatanPendampingan POKUSMA MINGGUAN BULANAN Peserta adalah pendamping Unsur dari dinas kabupaten Ketua POKUSMA dan unsur dari BMT Pertemuan 1 minggu sekali Peserta 5 POKUSMA/minggu: dipandu oleh pendamping waktu 1 jam Kegiatan rumpun (Rembuk himpunan) : A. Aspek pemberdayaan kube fm 1. Potensi Sosial dan ekonomi 2. Bagi pengalaman 2. Ruhiyah B fasilitasi uep 1. Pemilihan usaha 2. Produksi 3. Pemasaran 4. Jaringan usaha 5. Perguliran dana C. Penguatan kelembagaan POKUSMA 1. Adm & registrasi 2. Persiapan pendirian “BMT” D monitoring dan evaluasi Agenda Kegiatan : Presentasi Laporan Pendamping Evaluasi kegiatan akhir bulan Diskusi temuan masalah dilapangan dan pemecahannya. Penguatan Kelembagaan POKUSMA Perguliran dana penggalangan tabungan IKS dan bagi hasil
80. : Simpanan Pokok Khusus : Simpanan Pokok : Simpanan Wajib : Simpanan Sukarela : Modal Kerja : Teknologi : Pembinaan Teknik/Manajemen : Kelompok Usaha Muamalat SPK SP SW SS MK TEK BINA POKUSMA kaitan kerja LKMS BMT dengan anggotanya RAT INFORMASI TEKNOLOGI PENGURUS PEMASARAN HASIL POKUSMA METODE PENYULUHAN LKM BMT PEMBINAAN POKUSMA PENGELOLA MK, TEK. BINA SPK, SP, SW, SS MK, TEK. BINA SPK, SP, SW, SS ANGGOTA PERORANGAN (NON-POKUSMA) SPK SP SW SS SPK, SP, SW, SS SPK, SP,SW, SS MK, TEK. BINA MK, TEK. BINA POKUSMA Pesisir SPK, SP, SW, SS POKUSMA INDUSTRI R. TANGGA MK, TEK. BINA POKUSMA Ternak POKUSMA JASA NIAGA KUBE KOMODITAS UNGGULAN
97. Situasi Yang Diharapkan Terjadi Setelah Program Berlangsung Pendanaan Lembaga Komsultan PenerimaManfaat/ Donor/Promotor Finance House LKMS - BMT Organisator Pendampingan Bergulir M a s y a r a k a t Kader Aktif Vote Getters
98. f m c micro finance center Terima Kasih Head Office : LAZNAS BMT, Gedung ICMI Pusat, Lantai 4, Jl. Warung Jati Timur No. 1, Jakarta Selatan Telp /Fax: 021 7993019 E-mail : bmt_link@yahoo.co.id