1. Tax Planning atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya Christine, SE.Ak.,M.Int.Tax

3. Tax Planning Pengelompokan Jenis Penghasilan untuk Menghitung Angsuran Masa PPh Pasal 25

8. Penentuan penghasilan sebagai Objek Pajak Taxable Income (Pasal 4 ayat 1 UU No 17 Tahun 2000 ) Non Taxable Income (Pasal 4 ayat 3 UU No 17 Tahun 2000) Penghasilan dikenakan Pajak Final Penghasilan Tidak dikenakan Pajak Final

10. Kelompok Penghasilan menurut sumbernya Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, e.g: gaji honorarium, notaris, aktuaris, dll Penghasilan lain-lain, e.g. pembebasan utang, hadiah, dsb. Penghasilan dari usaha dan kegiatan Penghasilan dari modal, yang berupa harta bergerak atau tak bergerak, e.g. bunga, dividen, royalty, dsb

20. Penghasilan Obyek PPh Pasal 4 (2) 4. PENGHASILAN DARI BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SBI (20 % X BRUTO) 3. PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (5 % X NILAI PENGALIHAN) 5. PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (10 % X BRUTO) 2. PENGHASILAN DARI HADIAH UNDIAN (25 % X BRUTO) 1. PENGHASILAN DARI TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK (0,1% dan 0,5%) 6. PENGHASILAN BERUPA OBLIGASI YG DIPERDAGANG KAN DI BURSA EFEK ( 20 %) 7. PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI (4 %; 2 % dan 4 %) PP No. 131 TAHUN 2000 PP No. 79 TAHUN 1999, KMK No. 566/KMK.04/ 1999, SE-55/Pj.42/1999 PP No. 5 TAHUN 2002, KEP 227/Pj/2002 PP No. 132 TAHUN 2000 PP No. 14 TAHUN 1997, KMK 282/KMK.04/1997 PP No. 6 TAHUN 2002, KEP 241/Pj/2002, SE 10/Pj.42/2002 PP No. 140 TAHUN 2000, KMK 559/KMK.04/2000

24. Foreign Exchange Revenue

27. Rekonsiliasi Peredaran Usaha dengan Omzet PPN

32. Berbagai Pengujian untuk Menguji Kebenaran Perhitungan Peredaran Usaha