SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
Baixar para ler offline
Tim Pengajar Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
V. KIMIA TANAH
PENDAHULUAN :
Sifat kimia dan fisika tanah sangat dipengaruhi oleh kolloid
tanah yaitu kolloid liat dan kolloid humus yang merupakan pusat
aktivitas tanah.
Pembentukan struktur, tata air dan udara tanah, drainase,
adsorbsi kation, pH, KTK, KB, juga aktivitas jasad renik tanah
sangat ditentukan oleh adanya kolloid tanah.
Oleh karena itu pembicaraan kimia tanah meliputi :
1. mineral liat, 2. kolloid tanah, 3. reaksi tanah (pH), 4. KTK dan KB.
1. MINERAL LIAT
Mineral liat adalah mineral yang berukuran < 2 µ, terbentuk dari :
a. Alterasi/perubahan dari mineral primer
b. Rekristalisasi dari hasil pelapukan mineral primer
Hasil pelapukan mineral primer dipengaruhi oleh reaksi tanah (pH)
Tanah masam liat kaolinit ( type liat 1:1 )
Tanah netral - basa liat montmorilonit ( type liat 2:1 )
KOMPOSISI KIMIA KULIT BUMI :
± 90 % kulit bumi tersusun dari 8 unsur kimia, yaitu :
O = 46,6 % Fe = 5,0 % K = 2,6 %
Si = 27,7 % Ca = 3,6 % Mg = 2,1 %
Al = 8,1 % Na = 2,8 %
Sehingga hampir 75 % didominasi oleh Oksigen (O), Silika (Si) dan
Almunium ( Al)
STRUKTUR MINERAL LIAT :
Struktur mineral liat terdiri dari struktur Si – tetrahidron dan Al –
oktahidron
Si – tetrahidron :
Si
Si
Al- oktahidron :
OH Al
Al
Hasil pengamatan mineral liat dengan Scanning Electrocope
Microscope (SEM) dg perbesaran 38000 – 45000 x, diperoleh
bahwa bentuk mineral liat Lempeng dengan susunan molekulnya
tetap yaitu type liat 1 : 1 ; 2 : 1 ; 2 : 2.
Type liat 1 : 1 Type liat 2 : 1
O O
H-bonding mol air
OH O
Koalinit Montmorilonit
Si
Al
Si
Al
Si
Al
Si
Si
Al
Si
Perbedaan liat I : 1 dengan 2 : 1 :
1. Ikatan antar kisi liat 1 : 1 ada jembatan H, sehingga sukar disisipi
air, maka tanahnya mempunyai derajat kerut kecil. Sebaliknya
ikatan antar kisi liat 2 : 1 lemah, air mudah masuk dan tanahnya
akan mempunyai derajat kerut besar.
2. Type liat 1 : 1 mempunyai muatan (-) kecil, berasal dari patahan
tepi kristal liat. Sebaliknya type liat 2 : 1 mempunyai muatan (-)
besar berasal : patahan tepi kristal dan
subtitusi isomorfik Si+4 Al+3
2. KOLLOID LIAT
Kolloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik yang sangat
halus, ukurannya < 1µ (0,001 mm), mempunyai luas permukaan
yang lebar.
KOLLOID LIAT :
disebut sbg misel (micro sel), umumnya bermuatan (-), berasal :
a. Patahan kristal pada Si-tetrahidron / Al-oktahidron
b. Disosiasi H + dari gugus OH pada tepi kristal
OH O- + H+
Pada pH rendah ion H+ terikat kuat
pH tinggi H+ mudah lepas, (-)
3. Subtitusi isomorfik :
Pergantian struktur kristal oleh kation yg lebih rendah
Si+4 diganti oleh Al+3 ; Al+3 diganti oleh Mg+2
KOLLOID ORGANIK :
Humus mempunyai muatan (-) yang berasal dari gugus karboksil
dan gugus phenol.
gugus karboksil C O gugus phenol - OH
OH
O muatan negatifnya tergantung pH
humus
C00
Kolloid liat kolloid humus
1. Al, Si, O C, H,O
2. lempeng amorph
3. KTK lebih rendah KTK lebih tinggi
4. sukar dihancurkan mudah dihancurkan
MINERAL LIAT Al-Silikat
(1) Mineral liat Al-silikat berbentuk kristal (kristalin)
Contoh: kaolinit, haloisit, montmorilonit dan ilit.
(2) Mineral liat Al-silikat tidak berbentuk (amorf)
Contoh: alofan, mempunyai muatan (+)
Mineral Oksida Fe dan Al
Mineral oksida banyak ditemukan pada
tanah tua di daerah tropika, misalnya
Oxisols
Mineral primer
Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan
dalam fraksi liat
• Menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang
dinyatakan dengan nilai pH.
• Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion H+
(hidrogen) di dalam tanah.
• Makin tinggi kadar ion H+ maka tanah makin masam
• Secara kuantitatif, pH = -log [H+] atau log 1/[H+]
• Nilai pH berkisar antara 0 – 14
3. REAKSI TANAH
Pentingnya mengetahui pH tanah
1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap
tanaman.
Secara umum unsur hara mudah diserap tanaman pada
pH sekitar netral.
Jika tanah bereaksi masam , unsur P tidak dapat diserap
tanaman, karena diikat oleh Al dan Fe. Jika pH tanah
alkalis/ basa unsur P diikat oleh Ca atau Mg menjadi
CaPO4 atau Mg PO4
2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur beracun.
Tanah masam, ion Al selain mengikat P juga merupakan racun
bagi tanaman
Pada tanah rawa pasang surut, pH yang sangat rendah
menunjukkan kandungan sulfat tinggi, yang bersifat toksik bagi
tanaman.
Tanah masam, unsur mikro ditemukan dalam jumlah banyak.
Unsur mikro diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit, apabila
terdapat dalam jumlah banyak bersifat toksik bagi tanaman.
Contoh unsur mikro: Fe, Mn, Zn.
Sebaliknya pada tanah bereaksi alkalis, sering ditemukan unsur
Mo (Molibdenum) dan garam dalam konsentrasi yang tinggi,
sehingga bersifat toksik bagi tanaman
3. Mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme
- Bakteri berkembang dengan baik pada pH
5,5 atau lebih, pada pH < 5,5 perkembangan
bakteri sangat terhambat
- Jamur dapat berkembang baik pada kisaran
pH yang luas. Pada pH > 5,5 jamur harus
bersaing dengan bakteri
- Bakteri pengikat N dari udara dan bakteri
nitrifikasi hanya dapat berkembang dengan
baik pada pH > 5,5
Bagaimanakah mengubah pH Tanah ?
- Tanah masam dapat dinaikkan pH-nya dengan
menambahkan kapur ke dalam tanah (dikenal
dengan istilah Pengapuran)
- Tanah alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan
penambahan belerang
4. Kapasitas Tukar Kation (KTK) :
Banyaknya kation yang dapat dijerap oleh tanah
per satuan berat tanah. (biasanya per 100 g
tanah kering mutlak)
KTK dinyatakan dalam satuan kimia miliekivalen
per 100 g (me/100 g)
1 miliekivalen atau 1 me adalah suatu jumlah
yang secara kimia setara dengan 1 g
hidrogen.
KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya
dengan kesuburan tanah
Tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap dan menyedia-
kan hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai KTK yaitu:
(1) kandungan bahan organik;
(2) kandungan liat;
(3) jenis mineral liat
No. Jenis mineral liat KTK (me/100 g tanah
1. Humus 100 – 300
2. Khlorit 10 – 40
3. Montmorilonit 80 – 150
4. Kaolinit 3 – 15
5. Haloisit. 2H2O 5 – 10
6. Haloisit. 4H2O 40 – 50
7. Sesquioksida 0 - 3
1 miliekivalen atau 1 me adalah suatu jumlah yang
secara kimia setara dengan 1 g hidrogen.
1 me H+ = 1 mg H
1 me K+ = 39 mg K
1 me Na+ = 23 mg Na
1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca
1 me Mg2+ = 24/2 mg Mg
Suatu tanah mengandung kation K sebesar
0,6 me/100 g artinya:
= 0,6 x 39 mg/100 g
= 23,4 mg/100 g
= 234 mg/1000 g atau
234 mg/1.000.000 mg
= 234 ppm (part per million)
5. KEJENUHAN BASA (KB)
Merupakan perbandingan antara jumlah kation basa
dengan jumlah semua kation (kation basa + kation asam)
Kation basa: Ca, Mg, K dan Na
Kation asam: H dan Al
KB = Jumlah kation basa X 100 %
Jumlah kation asam
Hubungan KB dengan pH tanah
Tanah dengan pH rendah, umumnya mempunyai KB rendah,
sebaliknya tanah dengan pH tinggi umumnya mempunyai KB
tinggi
DISKUSI KELOMPOK:
Mengapa tanah di Indonesia bagian barat umumnya mem-
punyai nilai KB lebih rendah dibandingkan dengan tanah
Indonesia bagian timur ?
TUGAS KELOMPOK (dikumpulkan):
1. Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation Ca2+.
Hitunglah berapa ppm Ca2+ dalam tanah tersebut ?
2. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar 450 ppm,
ubahlah menjadi satuan me/100 g tanah.
VI. UNSUR HARA ESENSIAL
PENGERTIAN UNSUR HARA ESENSIAL
• Unsur hara yang sangat diperlukan bagi
tanaman.
• Fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur
lain
• Bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup
di dalam tanah, tanaman tidak dapat tumbuh
dengan normal
UNSUR HARA ESENSIAL DIBEDAKAN:
1. UNSUR HARA MAKRO:
C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S.
2. UNSUR HARA MIKRO:
Fe, Mn, B, Mo, Zn, Cu, Cl, (Co)
Unsur
hara
Bentuk yang dapat
diserap tanaman
Keteranga
n
C CO2 (melalui daun) Diserap
dari udara
dan airH H+; H2O (H dari air)
O O2; CO2 (melalui
daun)
BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
Unsur
hara
Bentuk yang dapat
diserap tanaman
Keterangan
N NH4
+ ; NO3
- Diserap
dari tanah
P H2PO4 ; HPO4
2-
K K+
BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
Unsur
hara
Bentuk yang dapat
diserap tanaman
Keterangan
Ca Ca2+ Diserap
dari tanah
Mg Mg2+
S SO4
2-
BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
Unsur
hara mikro
Bentuk yang dapat
diserap tanaman
Keterangan
Fe Fe2+ ; Fe3+ Diserap
dari tanah
Mn Mn2+
B BO3
3-; H2BO3
-; B(OH)4
-
Mo MoO4
-
BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
Unsur
hara mikro
Bentuk yang dapat
diserap tanaman
Keterangan
Zn Zn2+ Diserap
dari tanah
Cu Cu2+
Cl Cl-
BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
BAGAIMANAKAH UNSUR HARA DAPAT TERSEDIA DI SEKITAR AKAR ?
1. Aliran masa (mass flow)
Gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan
akar bersama-sama dengan gerakan masa air.
2. Difusi
Unsur hara bergerak dari bagian yang berkonsentrasi
tinggi ke bagian dengan konsentrasi rendah
3. Intersepsi akar
Akar tanaman bergerak menuju ke permukaan akar
NITROGEN
Sumber N
1. Bahan organik tanah
2. Pengikatan N-udara (fiksasi N) baik simbiotik
maupun non-simbiotik
3. Pupuk (Urea, ZA)
4. Air hujan
FUNGSI N
1. Memperbaiki pertumbuhan vegetatif
tanaman.
2. Pembentukan protein
KEKURANGAN NITROGEN
- Tanaman kerdil
- Pertumbuhan akar terbatas
- Daun kuning dan gugur
KELEBIHAN NITROGEN:
1. Memperlambat kematangan tanaman
2. Batang lemah dan mudah roboh
3. Mengurangi daya tahan tanaman
terhadap penyakit.
FOSFOR
Sumber P:
1. Bahan organik (pupuk kandang, sisa-
sisa tanaman)
2. Pupuk buatan (SP-36)
3. Mineral dalam tanah (misal apatit)
FUNGSI P:
1. Pembelahan sel
2. Pembentukan albumin
3. Pembentukan bunga, buah dan biji
4. Mempercepat pematangan
5. Memperkuat batang tidak mudah roboh
6. Perkembangan akar
7. Tahan terhadap penyakit
8. Membentuk DNA & RNA
9. Transfer energi (ADP + P  ATP)
KALIUM
Sumber K:
1. Mineral primer (feldspar, mika)
2. Pupuk buatan (KCl, K2SO4)
Fungsi K:
1. Pembentukan pati (karbohidrat)
2. Mengaktifkan enzim
3. Pembukaan stomata
4. Mempertinggi daya tahan thd
kekeringan dan penyakit
5. Perkembangan akar
BENTUK-BENTUK K DALAM TANAH:
1. TIDAK TERSEDIA BAGI TANAMAN
(90-98% DARI K-TOTAL TANAH)
2. TERSEDIA (1-2% DARI K-TOTAL)
3. LAMBAT TERSEDIA
KONSUMSI MEWAH (LUXURY COMSUMPTION) ?
Tanaman cenderung menyerap K dalam jumlah yang jauh
lebih banyak dari yang dibutuhkan, tetapi tidak menambah
produksi.
Cara Mengatasi Kemasaman Tanah
1. Penambahan kapur pertanian
2. Pemberian pupuk basa
3. Penanaman tanaman yang tahan tanah masam
Menaikkan pH  kapur
Menurunan pH  sulfur
Bahan kapur pertanian:
1. Kapur kalsit CaCO3
2. Kapur dolomit CaMg(CO3)2
3. Kapur bakar CaO
CaCO3 CaO + CO2
4. Kapur hidrat Ca(OH)2
CaO + H2O Ca(OH)2 + E.
Mutu Kapur:
1. Garansi kimia (% kandungan).
2. Garansi fisika: 100 % lolos 20 mesh dan 50%
lolos 100 mesh.
Kapur Pertanian dan Pengapuran
Jumlah kapur yang ditambahkan ditentukan oleh:
1. pH tanah
2. Tekstur tanah
3. Kandungan bahan organik tanah
4. Mutu kapur
5. Jenis tanaman yang akan ditanam
Metode SMP (Shoemaker. Mc Lean, and Pratt)
pH awal
larutan
SMP
Kebutuhan CaCO3 (t/ha)
agar pH menjadi:
7,0 6,5 6,0
6,8 3,1 2,7 2,2
6,7 5,4 4,7 3,8
6,6 7,6 6,5 5,4
6,5 10,1 8,5 6,5
6,4 12,3 10,5 8,5
dst
Metode Al-dd
(Aluminium dapat ditukar)
Metode titrasi Al-dd x me/100 g
Menurut Setiyono (1982):
pH  5,2 = 1,2 x Al-dd
5,5 = 1,5 x Al-dd
6,0 = 2,1 x Al-dd
Manfaat pengapuran:
1. Kimia tanah
 Menaikkan pH tanah
 Menambah unsur Ca dan Mg
 Meningkatkanketersediaan P dan Mo
 Mengurangi keracunan Al, Fe, dan Mn.
2. Fisika tanah
 Memantapkan agregat tanah
 Meningkatkan jumlah pori karena agregat
lebih stabil
3. Biologi tanah
 Kegiatan bakteri dan aktinomisetes meningkat
 Dekomposisi bahan organik dan pengikatan
N2 meningkat.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT RiaAnggun
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiTidar University
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 

Mais procurados (20)

LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Kapasitas tukar kation (KTK)
Kapasitas tukar kation (KTK)Kapasitas tukar kation (KTK)
Kapasitas tukar kation (KTK)
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 

Destaque

Destaque (20)

Kimia tanah
Kimia tanahKimia tanah
Kimia tanah
 
Dasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu TanahDasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu Tanah
 
Kesuburan tanah
Kesuburan tanahKesuburan tanah
Kesuburan tanah
 
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 2)
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 2)Kimia batubara dan gambut (pertemuan 2)
Kimia batubara dan gambut (pertemuan 2)
 
01. ilmu tanah
01. ilmu tanah01. ilmu tanah
01. ilmu tanah
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
Unsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanismeUnsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanisme
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Tugas biologi xii ipa 3
Tugas biologi xii ipa 3Tugas biologi xii ipa 3
Tugas biologi xii ipa 3
 
Unsur hara
Unsur hara Unsur hara
Unsur hara
 
Presentasi no 5 1_tanah dengan fisika jelek dan kimia baik (vertisol)
Presentasi no 5 1_tanah dengan fisika jelek dan kimia baik (vertisol)Presentasi no 5 1_tanah dengan fisika jelek dan kimia baik (vertisol)
Presentasi no 5 1_tanah dengan fisika jelek dan kimia baik (vertisol)
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambut
 
Tanah
TanahTanah
Tanah
 
ebook
ebookebook
ebook
 
Laporan Praktikum Agroklimatologi
Laporan Praktikum AgroklimatologiLaporan Praktikum Agroklimatologi
Laporan Praktikum Agroklimatologi
 
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanBuku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara
 

Semelhante a UNTUK DOKUMEN TANAH

PH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDPH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDEDIS BLOG
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Reni Ustiatik
 
Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)
Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)
Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIPKoloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIPfaskabdata
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat070702
 
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Pengembangan tanah
Pengembangan tanahPengembangan tanah
Pengembangan tanahAkbarSyah1
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiMeilani Marjuki
 
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxrusydisyam1
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanahjufrikarim
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfseptianraha1
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Ir. Zakaria, M.M
 
Kalium (nutrisi tanaman)
Kalium (nutrisi tanaman) Kalium (nutrisi tanaman)
Kalium (nutrisi tanaman) De Nur
 

Semelhante a UNTUK DOKUMEN TANAH (20)

PH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDPH DAN KOLOID
PH DAN KOLOID
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
 
Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)
Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)
Ringkasan perkuliahan semester 3 kesuburan tanah dan nutrisi tanaman (bagian 16)
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIPKoloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat
 
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Makalah_12 Makalah diskusi 4 kel 3
Makalah_12 Makalah diskusi 4 kel 3Makalah_12 Makalah diskusi 4 kel 3
Makalah_12 Makalah diskusi 4 kel 3
 
kemasaman tanah
kemasaman tanahkemasaman tanah
kemasaman tanah
 
sifat kimia tanah.pdf
sifat kimia tanah.pdfsifat kimia tanah.pdf
sifat kimia tanah.pdf
 
Pengembangan tanah
Pengembangan tanahPengembangan tanah
Pengembangan tanah
 
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
 
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
 
TOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
TOPIK, 5. ILMU TANAH.pptTOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
TOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Kalium (nutrisi tanaman)
Kalium (nutrisi tanaman) Kalium (nutrisi tanaman)
Kalium (nutrisi tanaman)
 

Mais de Purwandaru Widyasunu

Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruPurwandaru Widyasunu
 
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organik
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organikMembangun dan menggerakkan petani pertanian organik
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organikPurwandaru Widyasunu
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Purwandaru Widyasunu
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslPurwandaru Widyasunu
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalPurwandaru Widyasunu
 

Mais de Purwandaru Widyasunu (9)

Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
 
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organik
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organikMembangun dan menggerakkan petani pertanian organik
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organik
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
 
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2  evaluasi lahan d3 pslBagian 2  evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Último (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

UNTUK DOKUMEN TANAH

  • 1. Tim Pengajar Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
  • 2. V. KIMIA TANAH PENDAHULUAN : Sifat kimia dan fisika tanah sangat dipengaruhi oleh kolloid tanah yaitu kolloid liat dan kolloid humus yang merupakan pusat aktivitas tanah. Pembentukan struktur, tata air dan udara tanah, drainase, adsorbsi kation, pH, KTK, KB, juga aktivitas jasad renik tanah sangat ditentukan oleh adanya kolloid tanah. Oleh karena itu pembicaraan kimia tanah meliputi : 1. mineral liat, 2. kolloid tanah, 3. reaksi tanah (pH), 4. KTK dan KB.
  • 3. 1. MINERAL LIAT Mineral liat adalah mineral yang berukuran < 2 µ, terbentuk dari : a. Alterasi/perubahan dari mineral primer b. Rekristalisasi dari hasil pelapukan mineral primer Hasil pelapukan mineral primer dipengaruhi oleh reaksi tanah (pH) Tanah masam liat kaolinit ( type liat 1:1 ) Tanah netral - basa liat montmorilonit ( type liat 2:1 )
  • 4. KOMPOSISI KIMIA KULIT BUMI : ± 90 % kulit bumi tersusun dari 8 unsur kimia, yaitu : O = 46,6 % Fe = 5,0 % K = 2,6 % Si = 27,7 % Ca = 3,6 % Mg = 2,1 % Al = 8,1 % Na = 2,8 % Sehingga hampir 75 % didominasi oleh Oksigen (O), Silika (Si) dan Almunium ( Al) STRUKTUR MINERAL LIAT : Struktur mineral liat terdiri dari struktur Si – tetrahidron dan Al – oktahidron
  • 5. Si – tetrahidron : Si Si Al- oktahidron : OH Al Al
  • 6. Hasil pengamatan mineral liat dengan Scanning Electrocope Microscope (SEM) dg perbesaran 38000 – 45000 x, diperoleh bahwa bentuk mineral liat Lempeng dengan susunan molekulnya tetap yaitu type liat 1 : 1 ; 2 : 1 ; 2 : 2. Type liat 1 : 1 Type liat 2 : 1 O O H-bonding mol air OH O Koalinit Montmorilonit Si Al Si Al Si Al Si Si Al Si
  • 7. Perbedaan liat I : 1 dengan 2 : 1 : 1. Ikatan antar kisi liat 1 : 1 ada jembatan H, sehingga sukar disisipi air, maka tanahnya mempunyai derajat kerut kecil. Sebaliknya ikatan antar kisi liat 2 : 1 lemah, air mudah masuk dan tanahnya akan mempunyai derajat kerut besar. 2. Type liat 1 : 1 mempunyai muatan (-) kecil, berasal dari patahan tepi kristal liat. Sebaliknya type liat 2 : 1 mempunyai muatan (-) besar berasal : patahan tepi kristal dan subtitusi isomorfik Si+4 Al+3
  • 8. 2. KOLLOID LIAT Kolloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik yang sangat halus, ukurannya < 1µ (0,001 mm), mempunyai luas permukaan yang lebar. KOLLOID LIAT : disebut sbg misel (micro sel), umumnya bermuatan (-), berasal : a. Patahan kristal pada Si-tetrahidron / Al-oktahidron b. Disosiasi H + dari gugus OH pada tepi kristal OH O- + H+
  • 9. Pada pH rendah ion H+ terikat kuat pH tinggi H+ mudah lepas, (-) 3. Subtitusi isomorfik : Pergantian struktur kristal oleh kation yg lebih rendah Si+4 diganti oleh Al+3 ; Al+3 diganti oleh Mg+2 KOLLOID ORGANIK : Humus mempunyai muatan (-) yang berasal dari gugus karboksil dan gugus phenol. gugus karboksil C O gugus phenol - OH OH
  • 10. O muatan negatifnya tergantung pH humus C00 Kolloid liat kolloid humus 1. Al, Si, O C, H,O 2. lempeng amorph 3. KTK lebih rendah KTK lebih tinggi 4. sukar dihancurkan mudah dihancurkan
  • 11. MINERAL LIAT Al-Silikat (1) Mineral liat Al-silikat berbentuk kristal (kristalin) Contoh: kaolinit, haloisit, montmorilonit dan ilit. (2) Mineral liat Al-silikat tidak berbentuk (amorf) Contoh: alofan, mempunyai muatan (+)
  • 12. Mineral Oksida Fe dan Al Mineral oksida banyak ditemukan pada tanah tua di daerah tropika, misalnya Oxisols Mineral primer Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan dalam fraksi liat
  • 13. • Menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. • Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion H+ (hidrogen) di dalam tanah. • Makin tinggi kadar ion H+ maka tanah makin masam • Secara kuantitatif, pH = -log [H+] atau log 1/[H+] • Nilai pH berkisar antara 0 – 14 3. REAKSI TANAH
  • 14. Pentingnya mengetahui pH tanah 1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman. Secara umum unsur hara mudah diserap tanaman pada pH sekitar netral. Jika tanah bereaksi masam , unsur P tidak dapat diserap tanaman, karena diikat oleh Al dan Fe. Jika pH tanah alkalis/ basa unsur P diikat oleh Ca atau Mg menjadi CaPO4 atau Mg PO4
  • 15. 2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur beracun. Tanah masam, ion Al selain mengikat P juga merupakan racun bagi tanaman Pada tanah rawa pasang surut, pH yang sangat rendah menunjukkan kandungan sulfat tinggi, yang bersifat toksik bagi tanaman. Tanah masam, unsur mikro ditemukan dalam jumlah banyak. Unsur mikro diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit, apabila terdapat dalam jumlah banyak bersifat toksik bagi tanaman. Contoh unsur mikro: Fe, Mn, Zn. Sebaliknya pada tanah bereaksi alkalis, sering ditemukan unsur Mo (Molibdenum) dan garam dalam konsentrasi yang tinggi, sehingga bersifat toksik bagi tanaman
  • 16. 3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme - Bakteri berkembang dengan baik pada pH 5,5 atau lebih, pada pH < 5,5 perkembangan bakteri sangat terhambat - Jamur dapat berkembang baik pada kisaran pH yang luas. Pada pH > 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteri - Bakteri pengikat N dari udara dan bakteri nitrifikasi hanya dapat berkembang dengan baik pada pH > 5,5
  • 17. Bagaimanakah mengubah pH Tanah ? - Tanah masam dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur ke dalam tanah (dikenal dengan istilah Pengapuran) - Tanah alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan belerang
  • 18. 4. Kapasitas Tukar Kation (KTK) : Banyaknya kation yang dapat dijerap oleh tanah per satuan berat tanah. (biasanya per 100 g tanah kering mutlak) KTK dinyatakan dalam satuan kimia miliekivalen per 100 g (me/100 g) 1 miliekivalen atau 1 me adalah suatu jumlah yang secara kimia setara dengan 1 g hidrogen.
  • 19. KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah Tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap dan menyedia- kan hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai KTK yaitu: (1) kandungan bahan organik; (2) kandungan liat; (3) jenis mineral liat
  • 20. No. Jenis mineral liat KTK (me/100 g tanah 1. Humus 100 – 300 2. Khlorit 10 – 40 3. Montmorilonit 80 – 150 4. Kaolinit 3 – 15 5. Haloisit. 2H2O 5 – 10 6. Haloisit. 4H2O 40 – 50 7. Sesquioksida 0 - 3
  • 21. 1 miliekivalen atau 1 me adalah suatu jumlah yang secara kimia setara dengan 1 g hidrogen. 1 me H+ = 1 mg H 1 me K+ = 39 mg K 1 me Na+ = 23 mg Na 1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca 1 me Mg2+ = 24/2 mg Mg
  • 22. Suatu tanah mengandung kation K sebesar 0,6 me/100 g artinya: = 0,6 x 39 mg/100 g = 23,4 mg/100 g = 234 mg/1000 g atau 234 mg/1.000.000 mg = 234 ppm (part per million)
  • 23. 5. KEJENUHAN BASA (KB) Merupakan perbandingan antara jumlah kation basa dengan jumlah semua kation (kation basa + kation asam) Kation basa: Ca, Mg, K dan Na Kation asam: H dan Al KB = Jumlah kation basa X 100 % Jumlah kation asam
  • 24. Hubungan KB dengan pH tanah Tanah dengan pH rendah, umumnya mempunyai KB rendah, sebaliknya tanah dengan pH tinggi umumnya mempunyai KB tinggi DISKUSI KELOMPOK: Mengapa tanah di Indonesia bagian barat umumnya mem- punyai nilai KB lebih rendah dibandingkan dengan tanah Indonesia bagian timur ?
  • 25. TUGAS KELOMPOK (dikumpulkan): 1. Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation Ca2+. Hitunglah berapa ppm Ca2+ dalam tanah tersebut ? 2. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar 450 ppm, ubahlah menjadi satuan me/100 g tanah.
  • 26. VI. UNSUR HARA ESENSIAL
  • 27. PENGERTIAN UNSUR HARA ESENSIAL • Unsur hara yang sangat diperlukan bagi tanaman. • Fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain • Bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup di dalam tanah, tanaman tidak dapat tumbuh dengan normal
  • 28. UNSUR HARA ESENSIAL DIBEDAKAN: 1. UNSUR HARA MAKRO: C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S. 2. UNSUR HARA MIKRO: Fe, Mn, B, Mo, Zn, Cu, Cl, (Co)
  • 29. Unsur hara Bentuk yang dapat diserap tanaman Keteranga n C CO2 (melalui daun) Diserap dari udara dan airH H+; H2O (H dari air) O O2; CO2 (melalui daun) BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
  • 30. Unsur hara Bentuk yang dapat diserap tanaman Keterangan N NH4 + ; NO3 - Diserap dari tanah P H2PO4 ; HPO4 2- K K+ BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
  • 31. Unsur hara Bentuk yang dapat diserap tanaman Keterangan Ca Ca2+ Diserap dari tanah Mg Mg2+ S SO4 2- BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
  • 32. Unsur hara mikro Bentuk yang dapat diserap tanaman Keterangan Fe Fe2+ ; Fe3+ Diserap dari tanah Mn Mn2+ B BO3 3-; H2BO3 -; B(OH)4 - Mo MoO4 - BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
  • 33. Unsur hara mikro Bentuk yang dapat diserap tanaman Keterangan Zn Zn2+ Diserap dari tanah Cu Cu2+ Cl Cl- BENTUK ION DAN MOLEKUL YANG DAPAT DISERAP TANAMAN
  • 34. BAGAIMANAKAH UNSUR HARA DAPAT TERSEDIA DI SEKITAR AKAR ? 1. Aliran masa (mass flow) Gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan masa air. 2. Difusi Unsur hara bergerak dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian dengan konsentrasi rendah 3. Intersepsi akar Akar tanaman bergerak menuju ke permukaan akar
  • 35. NITROGEN Sumber N 1. Bahan organik tanah 2. Pengikatan N-udara (fiksasi N) baik simbiotik maupun non-simbiotik 3. Pupuk (Urea, ZA) 4. Air hujan
  • 36. FUNGSI N 1. Memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman. 2. Pembentukan protein KEKURANGAN NITROGEN - Tanaman kerdil - Pertumbuhan akar terbatas - Daun kuning dan gugur
  • 37. KELEBIHAN NITROGEN: 1. Memperlambat kematangan tanaman 2. Batang lemah dan mudah roboh 3. Mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit.
  • 38. FOSFOR Sumber P: 1. Bahan organik (pupuk kandang, sisa- sisa tanaman) 2. Pupuk buatan (SP-36) 3. Mineral dalam tanah (misal apatit)
  • 39. FUNGSI P: 1. Pembelahan sel 2. Pembentukan albumin 3. Pembentukan bunga, buah dan biji 4. Mempercepat pematangan 5. Memperkuat batang tidak mudah roboh 6. Perkembangan akar 7. Tahan terhadap penyakit 8. Membentuk DNA & RNA 9. Transfer energi (ADP + P  ATP)
  • 40. KALIUM Sumber K: 1. Mineral primer (feldspar, mika) 2. Pupuk buatan (KCl, K2SO4)
  • 41. Fungsi K: 1. Pembentukan pati (karbohidrat) 2. Mengaktifkan enzim 3. Pembukaan stomata 4. Mempertinggi daya tahan thd kekeringan dan penyakit 5. Perkembangan akar
  • 42. BENTUK-BENTUK K DALAM TANAH: 1. TIDAK TERSEDIA BAGI TANAMAN (90-98% DARI K-TOTAL TANAH) 2. TERSEDIA (1-2% DARI K-TOTAL) 3. LAMBAT TERSEDIA KONSUMSI MEWAH (LUXURY COMSUMPTION) ? Tanaman cenderung menyerap K dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan, tetapi tidak menambah produksi.
  • 43. Cara Mengatasi Kemasaman Tanah 1. Penambahan kapur pertanian 2. Pemberian pupuk basa 3. Penanaman tanaman yang tahan tanah masam Menaikkan pH  kapur Menurunan pH  sulfur
  • 44. Bahan kapur pertanian: 1. Kapur kalsit CaCO3 2. Kapur dolomit CaMg(CO3)2 3. Kapur bakar CaO CaCO3 CaO + CO2 4. Kapur hidrat Ca(OH)2 CaO + H2O Ca(OH)2 + E. Mutu Kapur: 1. Garansi kimia (% kandungan). 2. Garansi fisika: 100 % lolos 20 mesh dan 50% lolos 100 mesh.
  • 45. Kapur Pertanian dan Pengapuran Jumlah kapur yang ditambahkan ditentukan oleh: 1. pH tanah 2. Tekstur tanah 3. Kandungan bahan organik tanah 4. Mutu kapur 5. Jenis tanaman yang akan ditanam
  • 46. Metode SMP (Shoemaker. Mc Lean, and Pratt) pH awal larutan SMP Kebutuhan CaCO3 (t/ha) agar pH menjadi: 7,0 6,5 6,0 6,8 3,1 2,7 2,2 6,7 5,4 4,7 3,8 6,6 7,6 6,5 5,4 6,5 10,1 8,5 6,5 6,4 12,3 10,5 8,5 dst
  • 47. Metode Al-dd (Aluminium dapat ditukar) Metode titrasi Al-dd x me/100 g Menurut Setiyono (1982): pH  5,2 = 1,2 x Al-dd 5,5 = 1,5 x Al-dd 6,0 = 2,1 x Al-dd
  • 48. Manfaat pengapuran: 1. Kimia tanah  Menaikkan pH tanah  Menambah unsur Ca dan Mg  Meningkatkanketersediaan P dan Mo  Mengurangi keracunan Al, Fe, dan Mn. 2. Fisika tanah  Memantapkan agregat tanah  Meningkatkan jumlah pori karena agregat lebih stabil 3. Biologi tanah  Kegiatan bakteri dan aktinomisetes meningkat  Dekomposisi bahan organik dan pengikatan N2 meningkat.