SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Ringkasan Materi Fisika SMP
                                                                                   Keterangan :
                                                                    BAB            a) GLB                                                            V (m/s)
BESARAN & SATUAN                                                     1                 - kecepatan tetap                           Grafik v-t :
                                                                                       - percepatanya nol
1. Besaran
    Besaran Pokok            Satuan              Besaran Turunan   Satuan                                                                                        t (s)
    Panjang                  meter               Kecepatan         m/s             b) GLBB
    Massa                    kilogram            Luas              m2                 - kecepatannya berubah-ubah
    Waktu                    sekon               Volume            m3                 - percepatannya tetap
    Intensitas Cahaya        candela             Tekanan           Pa
    Kuat Arus Listrik        ampere              Gaya              N                                  Vt  Vo  at                                   V (m/s)
                                                                                                                                      Grafik v-t :
    Suhu                     kelvin              Energi            J
    Jumlah Zat               mole                Daya              W
                                                                                                      S  Vo t  1 at 2
                                                                                                                 2                              Vo
                                                                                                                                                                 t (s)
                                                                                                      Vt 2  Vo 2  2as
2.   Sistem Satuan
     a. Sistem MKS (meter, kilogram dan sekon)
     b. Sistem CGS ( sentimeter, gram dan sekon)

                                                                    BAB                                                                                        BAB
ZAT                                                                  2        GAYA & TEKANAN                                                                    4
                                                                              1.   Gaya
1.   Massa Jenis                                                                   a. Resultan Gaya
                                                                                      1)
             m                                                                                                 F1               FR  F1  F2
                                                                                                       F2
             v

     Keterangan :  = massa jenis (kg/m3)                                               2) F1                                   FR  F1  F2
                  v = volume (m3)                                                                             F1
                  m = massa benda (kg)                                                                                          FR  F1  F2
                                                                                                 F2                   FR
                                                                                        3)
     Massa Jenis Relatif = Massa Jenis Bahan                                                                                    FR  F12  F2 2
                              Massa Jenis Air                                                                        F1

2.   Berat Jenis                                                                        Keterangan : FR = gaya resultan (N)

             w                                                                     b.   Gaya Berat
        S
             v                                                                               w  m. g
                                        3
     Keterangan : S = berat jenis (N/m )
                  w = berat (N)                                                         Keterangan : w             = gaya berat (N)
                  v = volume (m3)                                                                    m             = massa (kg)
                                                                                                     g             = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
     Hubungan Massa Jenis dan Berat Jenis :

             S                                                                2.   Tekanan
        
             g                                                                               F
                                                                                        P
     Keterangan :  = massa jenis (kgm )    -3                                               A
                  s = berat jenis (Nm-3)
                                                                                   Keterangan : P          = tekanan (Nm-2 = Pascal = Pa)
                  g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)
                                                                                                F          = gaya tekan (N)
                                                                                                A          = luas bidang tekan (m2)

                                                                    BAB            a.   Tekanan Hidrostatis
GERAK                                                                3
                                                                                                                      Ph   g h
1.   Kecepatan
     Kecepatan adalah hasil bagi antara jarak yang ditempuh dengan selang
     waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak.                                                                   Keterangan : Ph= tekanan hidrostatis (Pa)
     Dirumuskan :                                                                       h                                        = massa jenis zat cair (kg/m3)
                                                                                                                                g = percepatan gravitasi (m/s2)
                                s
                          v                                                                                                    h = tinggi zat cair (m)
                                t
     dengan v = kecepatan (m/s)                                                    b.   Hukum Pascal
             s = jarak tempuh (m)                                                       Tekanan yang diberikan kepada zat cair yang tertutup akan
             t = waktu (s)                                                              diteruskan ke segala arah, sehingga tempat-tempat yang sama dan
                           Jarak Total (s total )                                       datar mendapat tekanan yang sama.
     Kecepatan rata-rata =
                           Waktu Total ( t total )
                                                                                            F1                             F2

2.   Percepatan
                                                                                             A1                                  A2
     Percepatan adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan dengan selang
     waktu.
     Dirumuskan :
                               vt  vo
                         a                                                                           F1   F
                                  t                                                                       2
                                                                                                      A1 A 2
     dengan a = percepatan (m/s2)
            vt = kecepatan akhir pada detik ke-t (ms-1)                                 Keterangan : F1 = gaya tekan 1 (N)
            vo = kecepatan mula-mula pada detik ke-0 (ms-1)                                          F2 = gaya tekan 2 (N)
            t = selang waktu (sekon)                                                                 A1 = luas penampang 1 (m2)
                                                                                                     A2 = luas penampang 2 (m2)
3.   Macam-macam Gerak
     a. GLB = Gerak Lurus Beraturan
     b. GLBB = Gerak Lurus Berubah Beraturan


                                                                     Page 1


                                        Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
     c.   Hukum Archimedes                                                                  Tiga Kelas Tuas :
          Setiap benda yang dimasukkan ke dalam zat cair mendapat gaya                      1) Kelas I : titik tumpu di antara beban dan kuasa.
          tekan ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan (terdesak)                      Contoh : linggis, gunting, tang
          oleh benda itu.                                                                   2) Kelas II : beban dan kuasa di sisi yang sama, dan letak beban
                                                                                                lebih dekat ke titik tumpu.
                                                               va                               Contoh : gerobak dorong roda satu, catut
                                                                                            3) Kelas III : beban dan kuasa di sisi yang sama, dan letak kuasa
                                                      FA                                        lebih dekat ke titik tumpu.
                                                                                                Contoh : siku dan lengan manusia, pancing

                                          Keterangan :                                 b.   Bidang Miring
             FA  w u  w a               Fa = gaya tekan atas zat cair (N)                 Usaha menaikkan balok di atas bidang miring :
                                          wa = berat benda di air (N)                                                                                   F
             FA   g v a                 wu = berat benda di udara (N)                                   W=F.s
             FA  S v a                    = massa jenis (kg/m3)                                                                           m
                                                                                                                                                    s             h
                                          va = volume zat cair (m3)                         Usaha balok dengan diangkat vertikal :

     d.   Hukum Bolye                                                                                   W=m.g.h

                                                                                                              =
                                                                                            Keterangan : W     = usaha (Nm = Joule)
                                                                                                         F     = gaya (N)
                 P1 V1                                                                                   s     = perpindahan (m)
                                                 P2 V2
                                                                                                         m     = massa benda (kg)
                                                                                                         h     = ketinggian (m)
             P1V1  P2 V2
                                                                                  4.   Energi
                                                                                       Energi merupakan kemampuan melakukan usaha.
          Keterangan : P1         = tekanan ruang 1                                    a. Bentuk energi : energi listrik, energi potensial, energi kinetik,
                       V1         = volume ruang 1
                                                                                           energi kalor dan energi magnet.
                       P1         = tekanan ruang 2                                    b. Energi Mekanik.
                       V1         = volume ruang 2                                        1) Energi Potensial
     e.   Manometer
                                                                                                      E p  m. g . h
                             Pu                                     Pu
             P                                         P
                                                                                                  Keterangan : EP   = energi potensial (J)
                                   h                                                                           h    = ketinggian (m)
                                                           h                                                   m    = massa benda (kg)
                                                                                                               g    = percepatan gravitasi (m/s2)

                                                                                            2)    Energi Kinetik

             P  Pu  Ph                                   P  Pu  Ph
                                                                                                     E k  1 m . v2
                                                                                                           2
          Keterangan : P = tekanan dalam ruang (cmHg)
                       Pu = tekanan udara (76 cmHg)
                                                                                                  Keterangan : Ek = energi kinetik (J)
                       Ph = tekanan oleh raksa (Hg 1cm = Ph 1 cmHg)                                            m = massa benda (Kg)
                                                                                                               v = kecepatan gerak (m/s)
                                                                         BAB
USAHA & ENERGI                                                            5                                                                             BAB
1.   Usaha                                                                        SUHU DAN KALOR                                                         6
                                                                                  1.   Suhu dan Termometer
                                  Keterangan : W = Usaha (J)
          W=F.s                                F = Gaya (N)                            Perbandingan skala termometer :             X                    Y
                                               s = Perpindahan (m)                     C:R:F:K = 5 : 4 : 9 :5
                                                                                                                                       t1                   t3
                                                                                       Hubungan pengukuran suhu dari
2.   Daya                                                                              termometer X dan Y dapat dituliskan
                                  Keterangan : P = daya atau power (J/s)               sbb :
             W                                 W = energi (J)                                                             t    x                             ty
          P
             t                                 t = waktu (s)
                                                                                            t x  t 2 t1  t 2
                                                                                                                                      t2                    t4
                                                                                            t y  t 4 t3  t 4
3.   Pesawat Sederhana
     a. Tuas
                                                                                       Hubungan pengukuran suhu dengan menggunakan :
                  F
                                                                                       a)   Termometer Celcius dan termometer Fahrenheit :
                                                 w
                             LF
                 w                                                                                 tC  0   100  0 5
                                          Lw                                                                      
                                                                                                  t F  32 212  32 9
                                    Penumpu

                                                                                       b) Termometer Celcius dan termometer Reamur :
          Rumus :
                                              Keterangan :
                                                                                                  t C  0 100  0 5
             w . Lw = F . LF
                                              w = beban (N)                                                     
                                              Lw = lengan beban (m)                               t R  0 80  0 4
                                              F = kuasa (N)
                                              LF = lengan kuasa (m)
          Keuntungan Mekanik :
                                                                                  2.   Pemuaian
                         w                                                             a. Muai Panjang
              KM 
                         F                                                                       L t  L o 1   t 



                                                                         Page 2


                                            Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
          Keterangan :
          Lt = panjang awal (m)                                                                                                                                    BAB
          Lo = panjang akhir (m)                                                       GETARAN, GELOMBANG & BUNYI                                                   7
           = koefisien muai panjang (angka muai panjang)
          t = perubahan suhu (°C)                                                     1.   Getaran
                                                                                            Gerak bolak-balik secara berkala melalui titik seimbangnya.
     b.    Muai Luas

             A t  A o 1  2 t                                                                                                    B = titik seimbang
                                               2                                                                                      AB = BC = Amplitudo
           Keterangan :At = luas akhir (m )
                       Ao = luas awal (m2)                                                                                            ABCBA = 1 kali getaran

     c.    Muai Ruang                                                                            A                      C
                                                                                                            B
             Vt  Vo 1  3  t                                                            “Getaran pada ayunan sederhana”

                                                   3
           Keterangan : Vt = volume akhir (m )                                              a.    Frekuensi
                        Vo = volume awal (m3)                                                     Banyaknya getaran yang dilakukan benda dalam satu sekon.
3.   Kalor
                                                                                                                                Keterangan :
                                                                                                                n
          Q  m.c. t  H. t                                                                            f                     f = frekuensi getaran (Hz)
                                                                                                                t               n = jumlah getaran
     Keterangan : Q         = kalor yang dilepas atau diserap (kalori)                                                          t = waktu getar (s)
                  H         = kapasitas kalor (kal/°C)
                  c         = kalor jenis (kal/g°C)                                         b.    Periode
                  m         = massa (gram)                                                        Selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali getaran.
                  t        = kenaikan suhu (°C)
                                                                                                                                Keterangan :
                                                                                                                t
     Hukum Kekekalan Energi Kalor :                                                                      T                     T = periode getaran (s)
     a. Asas Black                                                                                              n               n = jumlah getaran
                                                                                                                                t = waktu getar (s)
                                tA                     Qlepas = Qserap
             Q lepas                                                                        c.    Hubungan frekuensi dan periode
                            t              mA . cA . (tA – t) = mB . cB . (t – tB)
                                                                                                                1                         1
                       tB        Q serap                                                                 f a                       T
                                                                                                       tT                                 f
                                                                                                       a
     b.    Hubungan Energi Listrik dan Energi Kalor                                                    u
                                                                                       2.   Gelombang
             P . t = m . c . t       Keterangan :                                          Getaran yang merambat.
                                      P = daya listrik (watt)
                                      t = waktu (sekon)                                     Jenis-jenis gelombang, antara lain :
                                      m = massa zat (kg)                                    a. Gelombang Mekanik
                                      c = kalor jenis zat (J/kg°C)                               1) Gelombang Transversal
                                      t = perubahan suhu (°C)                                       - gelombang tali
                                                                                                     - gelombang cahaya
4.   Kalor Uap                                                                                       - gelombang permukaan air
     Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada
     titik didihnya.                                                                              2) Gelombang Longitudinal
                                                                                                     - gelombang bunyi
          Q=m.U             Keterangan : Q = kalor (kalori)
                                         m = massa zat (kg)                                 b.    Gelombang Elektromagnetik
                                         U = kalor uap (kal/kg)                                   - gelombang radio
                                                                                                  - gelombang TV
5.   Kalor Lebur                                                                                  - gelombang radar
     Kalor yang diperlukan untuk melebur 1 kg zat padat menjadi 1 kg zat
     cair pada titik leburnya.                                                              c.    Cepat Rambat Gelombang

          Q=m.L             Keterangan : Q = kalor (kalori)                                                                       
                                         m = massa zat (kg)                                              v  f . 
                                                                                                                                  T
                                         L = kalor lebur (kal/kg)
                                                                                                  Keterangan : v = cepat rambat gelombang (m/s)
6.   Perpindahan Kalor                                                                                         f = frekuensi gelombang (Hz)
     Ada tiga macam perpindahan kalor :                                                                        T = periode gelombang (s)
     a. Konduksi                                                                                                = panjang gelombang (m)
         Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-
         partikel zat.                                                                      d.    Gelombang Transversal
         Contoh :                                                                                        simpangan (m)
         - logam                                                                                                                      arah rambat
                                                                                                                        bukit
     b.    Konveksi                                                                                                 A
                                                                                                 arah
           Perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel-                          getar
           partikel zat. Atau perpindahan kalor yang disebabkan oleh                                                                                   waktu (s)
           perbedaan massa jenis.                                                                                   lembah
           Contoh :                                                                                                      
           - Arus konveksi pada cerobong asap
           - Arus konveksi pada ventilasi rumah
                                                                                            e.    Gelombang Longitudional
           - Angin laut dan angin darat
           - Angin gunung dan angin lembah                                                                 rapatan renggangan                 arah rambat

                                                                                                 arah
     c.    Radiasi                                                                               getar
           Perpindahan kalor tanpa zat antara (medium).
           Contoh :                                                                                                  
           - sinar matahari                                                            3.   Bunyi
                                                                                            a. Macam-macam bunyi :
           - panas api
                                                                                               1) Ultrasonik (frekuensi di atas 20.000 Hz)
           - sinar lampu
                                                                                               2) Audiosonik (frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz)
                                                                                               3) Infrasonik (frekuensi kurang 20 Hz)



                                                                              Page 3


                                            Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
     b.       Cepat rambat bunyi :                                                             Keterangan :
                                                                                               (1) sinar datang sejajar SU akan dipantulkan melalui F
                         s                                                                     (2) sinar datang melalui F akan dipantulkan sejajar SU
                 V                                                                            (3) sinar datang melalui P akan dipantulkan kembali melalui titik
                         t
                                                                                                    P
              Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s)
                           s = jarak tempuh (m)
                           t = waktu (s)
                                                                                                           R4                        R1                  R2                R3
     c.       Penggunaan Ultrasonik                                                                                   O                                                      SU
                                                                                                                                             F                P
              1) Kacamata tunanetra
              2) Menentukan cepat rambat bunyi di udara
              3) Survei geofisika
              4) Mendeteksi cacat dan retak pada logam                                         Pembagian Ruang :
              5) Mengukur ketebalan pelat logam                                                Keterangan : R1 = ruang antara O – F
              6) USG dan pembersih kotoran dan plak gigi                                                    R2 = ruang antara F – P
              7) Mengukur kedalaman laut                                                                    R3 = ruang antara P – tak hingga ke kanan (+)
                                                                                                            R4 = ruang antara O – tak hingga ke kiri (–)
                                                          v.t                                  Penentuan letak benda atau bayangan yang terjadi, ditentukan
                                                  h                                           dengan rumus : nomor Rbenda + nomor Rbayangan = 5
                                                           2
                                                                                               *) Misal : jika benda di R1 maka bayangan di R4
      h                                        Keterangan :
                                               h = kedalaman laut (m)                          b.   Cermin Cembung
                                               v = cepat rambat bunyi di air (m/s)
                                               t = selang waktu (s)
                                                                                                     (1
                                                                                                      )
     d.       Nada
              Nada yaitu bunyi yang jumlah getarannya sama untuk tiap satuan                                                         O               F                 P
              waktu.
              Interval nada sbb :                                                                         (2
                                                                                                           )
              c : d : e : f : g : a : b : c1                                                                     (3
              24 : 27 : 30 : 32 : 36 : 40 : 45 : 48                                                               )
                                                                                                    Keterangan :
               Perbandingan          Interval Nada                                                  (1) sinar datang sejajar SU akan dipantulkan seolah-olah dari
                    1:2                    oktaf                                                        F
                    2:3                    kuint                                                    (2) sinar datang seolah-olah menuju F akan dipantulkan
                    3:4                    kuart                                                        sejajar SU
                    4:5                    terts                                                    (3) sinar datang seolah-olah menuju P akan dipantulkan
                    5:3                   sexted                                                        kembali seolah-olah dari titik P
                   15 : 8                septime
                    9:8                  sekunde                                       3.   Hubungan jarak benda, jarak bayangan dan titik api (Fokus)

     e.       Hukum Marsenne                                                                                                               Keterangan :
              Frekuensi nada pada dawai (senar) bergantung pada :                              1 1   1         R                           f = titik api (focus)
              1) panjang dawai                                                                       dan f                              R = jari-jari kelengkungan
                                                                                               f so si         2
              2) luas penampang dawai                                                                                                      so = jarak benda
              3) tegangan dawai                                                                                                            si = jarak bayangan
              4) massa jenis dawai
                                                                                       4.   Perbesaran Bayangan
                         1        T
                 f                                                                                  si
                                                                                                                                           Keterangan :
                                A                                                             M
                                                                                                     so
                                                                                                        atau                               M = perbesaran bayangan
                                                                                                                                           ho = tinggi benda
              Keterangan : f = frekuensi (Hz)                                                         hi                                   hi = tinggi bayangan
                                                                                                M
                             = panjang dawai (m)                                                     ho
                           T = tegangan dawai (N)
                            = massa jenis dawai (kgm-3)
                                                                                       5.   Pembiasan Cahaya
                           A = luas penampang dawai (m2)
                                                                                            Hukum Pembiasan
                                                                                            a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu
                                                                            BAB                bidang datar
CAHAYA                                                                       8              b. Sinar datang dari medium renggang ke medium rapat akan
                                                                                               dibiaskan mendekati garis normal, sebaliknya akan dibiaskan
1.   Pemantulan Cahaya                                                                         menjauhi garis normal
     Hukum pemantulan :                                                                                           n
                                                                                                     Sinar datang
     a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam satu
        bidang datar
                                                                                                                           i                                       Keterangan :
     b. Sudut datang sama dengan sudut pantul                                                                                                                      Medium 2 lebih rapat daripada
                                                                                                     Medium 1
                         n                                                                                                                                         Medium 1
                  sinar datang             sinar pantul                                              Medium 2                                Batas                 i    = sudut datang
                                                                                                                                            medium                 r’   = sudut bias
                                                                                                                                                                   n    = garis normal
                                                                                                                                r’
                                 i   r                                                                                                    Sinar bias
                                         bidang pantul

                                                                                       6.   Lensa
                    Keterangan :  i     = sudut datang
                                 r      = sudut pantul
                                                                                            a. Lensa Cembung (+)
                                 n       = garis normal
                                                                                                                           (1)
2.   Cermin Lengkung
                                                                                                           (3)
     a. Cermin Cekung                                                                                                     (2)
                                                                                                                                                 O
                                                                                                     P1                   F1                                      F2            P2    SU
                                                 (1)
                                           (2)
                                                 (3)                                            Keterangan :
                             F                            SU
          O                                P                                                    (1) sinar datang sejajar SU akan dibiaskan melalui F
                                                                                                (2) sinar datang melalui O tidak dibiaskan (diteruskan)
                                                                                                (3) sinar datang melalui F akan dibiaskan sejajar SUTERA



                                                                              Page 4


                                                 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
     b.       Lensa Cekung (-)
                                                                                                                                                                                 BAB
                             (1)                                                                                                                                                  9
                                                                                                       LISTRIK DAN MAGNET
                                                                                                       1.   Listrik Statis
                                   (2)
                                                           O                                                Hukum Coulomb :
              P1                 F1                                  F2           P2     SU
                                                                                                            “Gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan
                       (3)                                                                                  listrik sebanding dengan besar masing-masing muatan dan berbanding
                                                                                                            terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan”.
                                                                                                                                         F                 r              F
      Keterangan :                                                                                                                                +                       +   Q2
      (1) sinar datang seolah-olah menuju F akan dibiaskan sejajar SU                                       Rumus :                                   Q1
      (2) sinar datang melalui O tidak dibiaskan (diteruskan)                                                                            Keterangan :
      (3) sinar datang sejajar SU akan dibiaskan seolah-olah dari F                                                 Q .Q                 F = gaya coulomb (N)
                                                                                                                 Fk 1 2
                                                                                                                     r2                  k = tetapan = 9 x 109 Nm2/C2
7.   Indeks Bias                                                                                                                         Q = muatan listrik (C)
                                                                                                                                         r = jarak antar kedua muatan (m)
                        c             Keterangan :
          n                          n = indeks bias suatu medium                                     2.   Listrik Dinamis
                       cn             c = cepat rambat cahaya di udara                                      a. Kuat arus listrik yaitu jumlah muatan listrik yang mengalir dari
                                      cn = cepat rambat cahaya di suatu medium                                  sumber listrik setiap detik.
                                                                                                                Rumus :
8.   Prisma                                                                                                                        Keterangan :
                                                                                                                       q           i = kuat arus listrik (A)
                                                               i  r                                            i             q = muatan listrik (C)
                                                                                                                       t
                                                              Keterangan :                                                        t = waktu (s)
                                                       n
          n                                                     = sudut pembias
                                                  
                   i                     r                      = sudut deviasi                            b.    Potensial listrik yaitu energi yang dapat memindahkan muatan
                                                               i   = sudut datang                                 listrik.
                                                               r = sudut bias                                     Rumus :
                                                               n = garis normal                                                      Keterangan :
                                                                                                                           W         W = energi listrik (J)
9.   Kaca Plan Paralel                                                                                                v             v = potensial listrik (V)
                                                                                                                           q         q = muatan listrik (C)
                                                 n1

     Sinar datang                            i
                                                                                                            c.    Hukum Ohm :
                                                                                                                  Besar pontensial listrik sebanding dengan kuat arus listrik.
                                                                                                                  Rumus :
                                                                                                                                                                 L
                                                                                                                     v
                                                           r                                                           R
                                                                     Sinar bias                                      i                            i              V                 A
                                                      n2
10. Alat-alat Optik
    a. Mata                                                                                                       Keterangan :
        Macam-macam cacat mata :                                                                                  v = potensial listrik (V)                           E
        1) Rabun Jauh (Miopi)                                                                                     i = kuat arus listrik (A)
            - sinar jatuh di depan retina                                                                         R = hambatan listrik ()
            - dapat ditolong dengan lensa cekung                                                                  A = amperemeter
            - kuat lensa yang dipakai dapat ditentukan dengan rumus :                                             V = voltmeter
                                                                                                                  E = sumber tegangan
                                                                                                                  L = lampu
                                                 100                       1
                                      P                            f      .100 cm
                                                 PR                        P                                d.    Hukum Kirchoff :
                                                                                                                  Jumlah arus yang masuk melalui titik cabang sama dengan jumlah
                             Keterangan :                                                                         arus yang keluar dari titik cabang.
                             P    = kuat lensa (dioptri)
                                                                                                                         I1             I3
                             PR = punctum remotum/titik jauh mata (cm)                                                                                I1  I 2  I3
                             f    = jarak fokus lensa (cm)
                                                                                                                         I2
              2) Rabun Dekat (Hipermetropi)
                 - sinar jatuh di belakang retina                                                           e. Hambatan
                 - dapat ditolong dengan lensa cembung                                                         Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan penghantar yaitu
                 - kuat lensa yang dipakai dapat ditentukan dengan rumus :                                     panjang penghantar, luas penampang dan jenis penghantar.
                                                                                                               Rumus :
                                                                                                                                         Keterangan :
                                                      100                    1
                                      P  4                           f      .100 cm                                        l          R = hambatan penghantar
                                                      PP                     P                                        R                 = hambat jenis (m)
                                                                                                                              A          l   = panjang penghantar (m)
                             Keterangan :                                                                                                A = luas penampang (m2)
                             P    = kuat lensa (dioptri)                                                    f. Susunan Hambatan
                             PP = punctum procsimum/titik dekat mata (cm)                                      1) Hambatan Seri
                             f    = jarak fokus lensa (cm)
                                                                                                                          I                   I              I
              3) Mata Tua (Presbiopi)                                                                                              R1                 R2
                 - cacat mata dikarenakan factor usia
                 - dapat ditolong dengan lensa rangkap                                                                 Rumus :
                                                                                                                                                  Keterangan :
     b. LUP                                                                                                              R s  R1  R 2           Rs = hambatan seri ()
        Kaca pembesar, untuk meneliti benda-benda kecil                                                                                           R1 = hambatan pertama ()
     c. Mikroskop                                                                                                                                 R2 = hambatan kedua ()
        Alat untuk meneliti benda-benda renik (bakteri dan baksil)
     c. Teropong Bintang                                                                                               Pada rangkaian hambatan seri, kuat arus yang mengalir tetap
        Alat untuk meneliti benda-benda langit                                                                         sama sedangkan tegangan terbagi.
     d. Teropong Bumi
        Alat untuk melihat benda-benda di permukaan bumi




                                                                                              Page 5


                                                                Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
          2)    Hambatan Paralel                                                          Kaidah Tangan Kanan :
                                                R1                                        a. ibu jari sebagai arah arus listrik
                                        I1                                                b. keempat jari sebagai arah medan magnetik
                                                                                          c. telapak tangan sebagai arah gaya magnetik
                                   I
                                                                                                                                         F
                                        I2      R2
                Rumus :
                                                                                                                 F                             B
                     1   1   1                Keterangan :
                          
                    R p R1 R 2                Rp = hambatan paralel ()                     i                        B
                                              R1 = hambatan pertama ()
                                              R2 = hambatan kedua ()
                                                                                                                              i
                Pada rangkaian hambatan paralel, kuat arus yang mengalir
                terbagi sedangkan tegangan pada masing-masing cabang
                sama.                                                                  d. Induksi Elektromagnetik
                                                                                          GGL Induksi atau gaya gerak listrik induksi yaitu beda potensial
     g. Penerapan Hukum Ohm                                                               pada ujung-ujung kumparan (solenoida) jika ada perubahan jumlah
                                                                                          garis gaya magnetik.
                                                                      R
                     E                                                                                  solenoida
               i       atau K  E  ir
                    Rr                               i
                                                                      E
                                                                                                                              magnet
                                                                      r
          Keterangan :                                                                                      G
          E = GGL = sumber tengangan listrik (V)
          R = hambatan luar ()
          r = hambatan dalam ()                                                          Cara menimbulkan GGL induksi yaitu :
          K = tegangan jepit (V)                                                          a. menggerakkan magnet terhadap kumparan yang diam
                                                                                          b. menggerakka kumparan terhadap magnet yang diam
     h. Energi dan Daya Listrik                                                           c. menggerakkan keduanya bersama-sama dengan arah gerak
        1) Energi Listrik                                                                     saling berlawanan arah.

                    W  vit                                                               Cara memperbesar GGL induksi yaitu :
                                                                                          a. menggunakan magnet yang lebih kuat medan magnetiknya
                                                          W  i Rt
                                                               2
                                                                                          b. menambah jumlah lilitan kumparan
                                                               v2                         c. melilitkan kumparan pada inti besi lunak (elektromagnet)
                                                          W      t                       d. mempercepat gerak magnet terhadap kumparan atau
                    v  iR                                     R
                                                                                              mempercepat gerak kumparan terhadap magnet

          2) Daya Listrik                                                              e. Generator
                                                                                          Salah satu penerapan dari konsep induksi elektromagnetik adalah
                         W         Keterangan :                                           generator. Alat ini dapat mengubah energi kinetik (putaran)
                    P                                                                    menjadi energi listrik.
                         t         W = energi listrik (Joule)
                                   P = daya listrik (watt)
                                   t   = waktu (sekon)                                    Generator ada dua macam yaitu :
                                                                                          1) Generator AC
3.   Magnet                                                                                  Generator yang menghasilkan arus bolak-balik.
     a. Membuat Magnet                                                                    2) Generator DC (dinamo)
        Ada 3 cara yaitu : (1) menggosok, (2) induksi, dan (3) mengaliri                     Generator yang menghasilkan arus searah.
        arus listrik (elektromagnet).
                                                                                       f. Transformator
     b.   Medan Magnet                                                                    Hubungan tegangan listrik, arus listrik, daya listrik dan jumlah
          Kuat medan magnet di sekitar kawat berarus listrik bergantung                   lilitan untuk transformator ideal yaitu :
          pada kuat arus listrik dan jarak titik ke kawat.
                                              Ingat Aturan Tangan Kanan :                       P1  P2                  V1  N   I
                                                                                                                             1  2
                                                               i                                V1 I1  V2 I 2           V2 N 2 I1
                          i
                                                                          B
                              B
                                                                                          Untuk transformator tidak ideal berlaku :

                                                                                                   P
                                                                                                  2 x100%
                                                                                                   P1
     c.   Gaya Magnetik (Gaya Lorentz)
          Gaya magnetik adalah gaya yang dialami oleh sebuah penghantar
          berarus listrik jika berada di dalam medan magnetik.
          Rumus :                                                                         Keterangan :

               F  Bi                                               B                    V1 = tegangan primer
                                                                                          V2 = tegangan skunder
          Keterangan :                          U                         S               N1 = jumlah lilitan primer
          F = gaya magnetik (N)                                                           N2 = jumlah lilitan skunder
                                             magnet            i          magnet          I1 = kuat arus primer
          B = medan magnet (T)
          i = kuat arus listrik (A)                                                       I2 = kuat arus skunder
                                                                                          P1 = daya primer (input)
                                                               kawat                      P2 = daya skunder (output)
                                                                                            efisiensi transformator
          Salah satu penerapan gaya magentik yaitu pada motor listrik. Alat
          ini dapat mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (gerak).




                                                                              Page 6


                                          Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
                                                                                 5.   Rangkaian Penyearah Gelombang
                                                                          BAB
                                                                                      a.   Penyearah Setengah Gelombang
KOMPONEN ELEKTRONIKA                                                       10

1.   Resistor
     Satuan resistor : ohm atau 
     Lambang resistor :

     Macam-macam resistor :
                                                                                              trafo step down
     a. Resistor Tetap (weerstand)
        Nilai resistor dinyatakan dengan warna gelang yang melingkar
        pada bagian luar resistor.
        Setiap resistor ditandai 4 warna gelang :
        1) gelang I         angka ke-1
        2) gelang II  angka ke-2
        3) gelang III  perkalian dari nilai resistor                                      gelombang                      gelombang
        4) gelang IV  toleransi resistor                                                  input (AC)                     output (DC)

     Tabel nilai warna resistor :
          warna           G-1       G-2         G-3        G-4                        b.   Penyearah Gelombang Penuh
      Hitam                 0        0          100
      Coklat                1        1          101
      Merah                 2        2          102
      Orange                3        3          103
      Kuning                4        4          104
      Hijau                 5        5          105
      Biru                  6        6          106
                                                                                                trafo step down
      Ungu                  7        7          107
      Abu-abu               8        8          108
      Putih                 9        9          109
      Emas                  -        -          10–1      5%
      Perak                 -        -          10–2      10%
      Tak Berwarna          -        -          10–3      20%
                                                                                               gelombang                     gelombang
                                                                                               input (AC)                    output (DC)
     b.   Variabel Resistor (VR)
          Ada dua macam :
          1) Potensiometer                                                                                                                            BAB
              - potensio linier
                                                                                 TATA SURYA                                                            11
              - potensio logaritmis
          2) Trimmer Potensio = Trimpot
                                                                                 Susunan Tata Surya
2.   Kapasitor (Kondensator)
     Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik (energi listrik) dalam waktu       1.    Tata Surya
     tertentu tanpa disertai reaksi kimia.                                             Tata surya adalah suatu sistem benda-benda langit yang
     Satuan kapasitor : farad = F                                                      tersusun atas matahari sebagai pusat dan planet-planet sebagai
                                                                                       anggotanya berputar mengelilingi matahari. Selain planet-
     Jenis-jenis kapasitor :
     a. kapasitor keramik           e.    kapasitor elektrolit                         planet masih, meteoroid, komet dan asteroid juga berputar
     b. kapasitor kertas            f.    kapasitor mika                               mengelilingi matahari. Planet-planet dan benda-benda langit
     c. kapasitor variabel                                                             tersebut berputar mengelilingi matahari pada orbitnya masing-
     d. kapasitor trimmer                                                              masing karena antara dua benda yang bermassa selalu tarik
                                                                                       menarik dengan gaya yang besarnya sama.
3.   Dioda
     Berfungsi untuk menyearahkan arus listrik.                                  2.    Planet
                                     A          K                                           Planet-planet berputar mengelilingi matahari dengan orbit
     Lambang dioda :
                                                                                       (garis edar) yang berbentuk ellips. Kepler menjelaskan bahwa
     Macam-macam dioda :                                                               orbit planet berbentuk ellips dengan matahari berada pada
     a. Dioda vakum                                                                    salah satu titik fokus ellips itu (hukum I Kepler).
     b. Dioda semikonduktor                                                                                                             Planet
        Semikonduktor adalah bahan yang bersifat antara konduktor dan
        isolator, misalnya germanium, silikon dan selenium.                                                                                      Perihelion

          Semikonduktor ada dua jenis :
          1) Semikonduktor jenis N                                                         Aphelion               MATAHARI
             Bahan ini dikotori dengan atom Arsen (As)
          2) Semikonduktor jenis P
                                                                                                                                 Orbit
             Bahan ini dikotori dengan atom Boron (B)
                                                                                      Planet-planet yang kita kenal sampai sekarang ada 8 planet,
4.   Transistor                                                                       yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
     Dibedakan jadi dua yaitu :                                                       Uranus, dan Neptunus.
     a. Transistor jenis N-P-N            b.   Transistor jenis P-N-P
                          C                                      C                    Pembagian kelompok planet berdasarkan posisi bumi :
                                                                                      a. Kelompok planet dalam (planet inferior)
              B                                     B                                    Planet dalam adalah planet-planet yang peredarannya ada
                           E                                     E                       di antara matahari dan bumi. Planet-planet yang termasuk
                                                                                         kelompok planet dalam, antara lain : Merkurius dan
     Elektroda transistor :                                                              Venus.
     1) Emitor (E)                                                                    b. Kelompok planet luar (planet superior)
         Fungsi  jalan masuk arus listrik positif                                       Planet luar adalah planet-planet yang peredarannya ada di
     2) Basis (B)                                                                        luar bumi. Planet-planet yang termasuk kelompok planet
         Fungsi  pengendali arus listrik dan frekuensi
                                                                                         luar antara lain : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
     3) Colector (C)
         Fungsi  jalan keluar getaran listrik dan frekuensi
                                                                                         Neptunus


                                                                        Page 7


                                      Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
Pembagian kelompok planet berdasarkan ukurannya :                         Einstein berpendapat bahwa energi yang timbul akibat
a. Kelompok planet kebumian (planet terestrial)                      hilangnya massa dan besarnya energi sama dengan massa yang
   Planet kebumian adalah planet-planet yang memiliki ukuran         hilang dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya. Secara
   dan massa hampir sama dengan bumi. Planet-planet yang             matematis ditulis :
   termasuk kelompok planet kebumian antara lain : Merkurius,
   Venus, Bumi, dan Mars.
b. Kelompok planet jovian (planet raksasa)                           Keterangan :                                E  mc 2
   Planet jovian adalah planet-planet yang memiliki ukuran dan       E = energi yang dihasilkan (J)
   massa jauh lebih besar dari bumi. Planet-planet yang termasuk     m = massa yang hilang (kg)
   kelompok planet jovian antara lain : Jupiter, Saturnus, Uranus,   c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s
   dan Neptunus.
                                                                     2.    Susunan Lapisan Matahari
3.   Meteoroid                                                             Matahari mempunyai empat lapisan yaitu inti matahari,
                                                                     fotosfer, kromosfer dan korona.
      Meteoroid adalah benda langit yang belum melewati atau        a. Inti Matahari
       memasuki atmosfer bumi dan tidak terpengaruh oleh                   Inti matahari merupakan lapisan terdalam dari matahari,
       medan gravitasi bumi.                                         sehingga memiliki suhu sangat tinggi. Pada inti matahari terjadi
      Meteor adalah benda langit yang memasuki daerah medan         reaksi penggabungan unsur hidrogen yang berubah menjadi helium
       gravitasi bumi akan terpengaruh gravitasi bumi sehingga       disertai dengan pelepasan energi radiasi.
       memasuki lapisan atmosfer bumi dan terbakar karena            b. Fotosfer
       gesekan dengan atmosfer bumi.                                       Cahaya matahari yang dapat kita lihat secara langsung berasal
      Meteoroit adalah meteor yang tidak habis terbakar             dari lapisan fotosfer. Jika kita melihat matahari, bagian tengah akan
       seluruhnya sehingga meteor tersebut nyasar dan akhirnya       tampak lebih terang dan menyilaukan daripada bagian tepi. Hal ini
       sampai di permukaan bumi.                                     disebabkan oleh radiasi matahari berasal dari pusat paling dalam
                                                                     (inti matahari). Lapisan fotosfer mempunyai ketebalan sekitar 300
4.    Komet                                                          km dengan suhu sekitar 6.000°C. Pada lapisan fotosfer tampak
          Komet artinya si rambut panjang, karena ekornya yang       adanya juluran-juluran gas yang disebut lidah api (prominensa).
     nampak indah dan mengagumkan ketika komet mendekati             Semburan gas panas akan membentuk gelembung atau gumpalan
     matahari.                                                       yang disebut granula.
         Susunan tubuh komet terdiri dari kepala, koma, inti,        c. Kromosfer
     bayangan inti, dan ekor. Pada saat komet mendekati matahari,          Lapisan di atas lapisan fotosfer adalah lapisan kromosfer.
     bahan penyusun komet yang berupa es dan debu akan menguap       Lapisan ini dianggap sebagai atmosfer matahari bagian dalam.
     membentuk kepala dan ekor komet yang panjang. Ekor komet        Lapisan kromosfer mempunyai ketebalan sekitar 10.000 km. Pada
     selalu menjauhi matahari karena tiupan angin matahari.          saat terjadi gerhana matahari total, kromosfer tampak sebagai
         Periode komet yang panjang sekitar 102 – 107 tahun,         juluran-juluran dari bulan.
     sedangkan yang pendek sekitar 2 – 200 tahun. Komet     yang     d. Korona
     terkenal adalah komet Halley dengan periode 76 tahun.                 Lapisan matahari paling luar disebut korona. Pada saat terjadi
                                                                     gerhana matahari total, korona dapat kita lihat dengan mudah
5.    Asteroid                                                       karena sinar matahari tertutup oleh bulan.
          Asteroid adalah benda-benda angkasa dengan ukuran kecil
     yang mengelilingi matahari yang berada di antara orbit Mars     Bumi sebagai Planet
     dan Jupiter.                                                         Melalui satelit buatan, bumi dapat dipotret dari luar angkasa.
          Asteroid sudah banyak ditemukan dan jumlahnya lebih        Ternyata bentuk bumi adalah bulat, tetapi pepat di bagian kutub
     dari 5000. Adapun asteroid yang mempunyai ukuran besar          dan agak menggembung di bagian khatulistiwa. Hal ini disebabkan
     antara lain : Ceres, Pallas, Vesta, Higeia, Interamnia, dan     oleh perputaran bumi pada porosnya.
     Davida. Bentuk asteroid bermacam-macam dan banyak yang
     menyerupai pulau-pulau batuan dan logam, misalnya asteroid      1.   Rotasi Bumi
     Geografos.                                                           Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi
                                                                     berputar pada porosnya dari arah barat ke timur. Arah rotasi bumi
Matahari sebagai Bintang                                             sama persis dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari.
     Semua benda-benda langit yang memancarkan cahaya sendiri        Garis yang menghubungkan kedua kutub bumi atau poros bumi
disebut bintang. Karena matahari dapat memancarkan cahaya            posisinya membentuk sudut 23,5° terhadap bidang ekliptika.
sendiri, maka matahari termasuk bintang.                             Periode rotasi bumi adalah 23,9 jam atau sering kita sebut 1 hari.
     Matahari dan bintang kelihatan berbeda jika kita lihat dari
bumi. Matahari tampak jauh lebih besar dibandingkan bintang,         Adapun akibat-akibat dari rotasi bumi :
karena letak matahari lebih dekat dari bumi. Bintang tampak kecil    a. Adanya Siang dan Malam
sekali, karena letak bintang sangat jauh dari bumi. Jarak matahari   b. Adanya Perbedaan Waktu
dengan bumi sekitar 149,6 juta km, sedangkan bintang yang
terdekat dengan bumi jaraknya sekitar 270 kali jarak bumi-               Setiap perbedaan garis bujur sebesar 15°, waktunya berbeda 1
matahari.                                                            jam. Daerah bujur 0° ditetapkan sebagai patokan waktu dunia
     Bila ukuran matahari dibandingkan dengan ukuran bumi,           adalah kota Greenwich, Inggris. Waktu yang berlaku di dunia
maka hasil yang diperoleh sebagai berikut :                          disebut waktu Greenwich Mean Time atau GMT.
1. Jarak bumi – matahari = 11.700 x diameter bumi                         Daerah bujur 0° ke timur disebut bujur timur (BT) yaitu dari
2. Diameter matahari = 109 x diameter bumi                           0°-180°BT, sedangkan dari bujur 0° ke barat disebut bujur barat
3. Massa matahari = 330.000 x massa bumi                             (BB) yaitu dari 0°-180°BB. Waktu daerah bujur timur adalah waktu
4. Massa jenis matahari = 0,25 x massa jenis bumi                    GMT ditambah dengan selisih jam, sedangkan waktu daerah bujur
5. Volume matahari = 1.300.000 x volume bumi                         barat adalah waktu GMT dikurangi dengan selisih jam.
6. Luas permukaan matahari = 1.200 x luas permukaan bumi                 Waktu khusus wilayah Indonesia (95°BT – 141°BT) dibagi
7. Suhu permukaan matahari sekitar 16.000°C                          menjadi tiga (3) daerah waktu, yaitu :
                                                                     1) WIB meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan
1.   Energi Matahari                                                      Kalimantan Tengah,
     Energi yang dihasilkan oleh matahari diperoleh dari reaksi      2) WITA meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
penggabungan yang terjadi di dalam inti matahari. Matahari                Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT, dan
mempunyai dua unsur utama yaitu hidrogen dan helium. Unsur           3) WIT meliputi Maluku dan Papua (Irian Jaya).
hidrogen bereaksi di dalam inti matahari yaitu reaksi penggabungan
antar unsur hidrogen akan berubah menjadi unsur helium disertai      c.   Adanya Gerak Semu Harian Matahari
dengan pelepasan energi yang sangat besar. Setiap sekonnya
diperkirakan energi yang dihasilkan oleh matahari sebesar 4 x 1026
joule.

                                                          Page 8


                                Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
2.   Revolusi Bumi                                                    Bulan sebagai Satelit
     Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali                  Bentuk bulan menyerupai bola dengan massa 7,4 x 10 22 kg,
mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Waktu ini sering disebut      massa jenis rata-rata 3,34 g/cm3 dengan keadaan hampir homogen,
periode revolusi bumi atau waktu satu tahun matahari.                 pada malam hari suhu sekitar –150°C dan siang hari suhunya
                                                                      sekitar 100°C, tidak ada atmosfer sehingga tekanan udaranya hanya
Adapun akibat-akibat dari revolusi bumi :                             10-9 atm, diameternya 3.476 km, dan mempunyai gravitasi sebesar
a. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari                                 1
                                                                           kali gravitasi bumi. Karena rotasi bulan sinkron dengan gerak
    Pergerakan semu matahari dapat dilihat pada diagram berikut.      6
                                                                      orbitnya menyebabkan ada permukaan bulan yang selalu tampak
                                                                      dari bumi dan ada permukaan bulan yang selalu tidak tampak dari
                              21 Juni
                                                                      bumi.
         23,5°LU
                                                                      1.   Periode Rotasi Bulan
                                                           21 Maret        Bulan merupakan satelit alam yang berada di bumi. Ketika
                                          23 September
Khatulistiwa                                                          bulan bergerak, ia melakukan 3 gerakan sekaligus :
                   21 Maret                                           a. Gerak rotasi, yaitu berputar pada porosnya.
                                                                      b. Gerak revolusi, yaitu berputar mengelilingi bumi.
         23,5°LS                                                      c. Gerak bersama dengan bumi mengelilingi matahari.
                                                                           Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi bulan,
                                               22 Desember
                                                                      artinya setiap bulan berputar mengelilingi bumi satu kali, maka
                                                                      bulan telah berputar pada porosnya juga satu kali. Hal ini akan
b.  Adanya Pergantian Musim                                           berakibat pada muka bulan yang menghadap ke bumi tidak pernah
    Ada empat musim di belahan bumi utara maupun di belahan           berubah (selalu tetap sama). Bulan berputar mengelilingi bumi
bumi selatan, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan         dengan arah berlawanan arah putar jarum jam dengan periode
musim dingin.                                                         sideris dan periode sinodis.
                                                                           Periode sideris adalah waktu yang diperlukan bulan untuk
Tabel pembagian musim di Dunia :                                      berevolusi tepat satu kali putaran (360°). Periode sideris lamanya

         Tanggal Posisi
                                   Musim yang dialami                 27 1
                                                                         3     hari. Sedangkan periode sinodis adalah waktu yang
                              Belahan Bumi    Belahan Bumi            diperlukan bulan dari kedudukan bulan baru ke bulan baru
           Matahari
                                  Utara           Selatan
       21 Maret – 21 Juni         Semi            Gugur               berikutnya. Periode sinodis lamanya      29 1
                                                                                                                  2   hari. Dalam periode
     21 Juni – 23 September       Panas           Dingin              sinodis ini, bulan berevolusi lebih dari satu kali putaran (lebih dari
       23 September – 22         Gugur             Semi               360°).
           Desember
       22 Desember – 21          Dingin            Panas              2.  Fase Bulan
              Maret                                                       Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan dari hari ke hari
                                                                      yang tampak dari bumi. Adapun fase-fase bulan seperti pada
c.     Adanya Perbedaan Lama Siang dan Malam                          gambar berikut.
d.     Adanya Perhitungan Kalender Masehi


                                                                           Bulan
                                                                           Perbani

                                                     Bulan                                         Bulan
                                                                           Kwartir
                                                     sabit                                         benjol
                                                                           akhir



                                             Bulan                                                        Bulan
             SINAR MATAHARI                                                                               Purnama
                                             baru
                                                                           BUMI

                                                                           Kwartir                   Bulan
                                                                           awal                      benjol
                                                         Bulan
                                                         sabit
                                                                           Bulan
                                                                           Perbani

                                                                            Ketika bulan memasuki wilayah umbra bumi, bulan tidak
3.   Gerhana Bulan                                                    tampak dari bumi. Pada saat ini sedang terjadi gerhana bulan total.
     Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang         Jika hanya sebagian bulan memasuki wilayah umbra dan sebagian
menuju ke bulan terhalang oleh bumi. Pada saat terjadi gerhana        lagi ada di penumbra, bulan tampak sebagian saja dari bumi. Pada
bulan, posisi bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari      saat ini sedang terjadi gerhana bulan sebagian (parsial).
bumi dan kejadiannya pada malam hari.
     Cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi akan       4.   Gerhana Matahari
membentuk bayangan. Ada dua jenis bayangan yang terbentuk,                 Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang
yaitu :                                                               menuju ke bumi terhalang oleh bulan. Pada saat terjadi gerhana
a. Umbra atau bayangan gelap total                                    matahari, posisi bulan searah dengan matahari dilihat dari bumi
b. Penumbra atau bayangan samar-samar (redup)                         dan kejadiannya pada siang hari.



                                                           Page 9


                                 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
Ringkasan Materi Fisika SMP
     Ketika bagian permukaan bumi terkena umbra bulan, daerah            pembentukan kristal-kristal yang kurang sempurna. Contohnya :
tersebut dikatakan sedang mengalami gerhana matahari total. Jika         granit – porfir dan diorit – porfirit.
bagian permukaan bumi terkena penumbra bulan, daerah tersebut            3) Batuan Beku Luar (Effusi)
dikatakan sedang mengalami gerhana matahari sebagian (parsial).                Batuan beku luar terjadinya di permukaan bumi, sehingga
                                                                         proses pendinginannya relatif cepat dibandingkan batuan beku yang
5.   Pasang Surut Air Laut                                               lain. Karena proses pembekuannya cepat, maka tidak membentuk
     Pasang adalah naiknya permukaan air laut yang dapat                 kristal-kristal. Contohnya : batu apung.
melebihi dari ketinggian normalnya. Sedangkan surut adalah
turunnya permukaan air laut di bawah ketinggian normalnya.               b.   Batuan Endapan (Sedimen)
     Pasang surut air laut karena pengaruh dari gaya tarik bulan              Batuan ini terjadi karena proses pengendapan, dan biasannya
lebih besar daripada gaya tarik matahari, karena letak bulan ke          berlapis-lapis. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan
bumi jauh lebih dekat daripada letak matahari ke bumi.                   endapan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : batuan
                                                                         endapan klastik, batuan endapan kimiawi dan batuan endapan
Ada dua macam pasang :                                                   organik.
a. Pasang Surut Purnama                                                  1) Batuan Endapan Klastik
     Pasang surut ini dapat terjadi jika gaya tarik matahari dan gaya         Batuan ini terjadi melalui proses penghancuran secara
tarik bulan saling menguatkan. Peristiwa ini akan terjadi dua kali       mekanik dari ukuran besar menjadi ukuran kecil. Contohnya : pasir,
yaitu ketika posisi bulan pada fase bulan purnama dan fase bulan         kerikil, dan lumpur.
baru. Pada fase bulan ini, posisi bulan, bumi, dan matahari terletak     2) Batuan Endapan Kimiawi
pada satu garis lurus. Gaya tarik bulan dan matahari akan menarik             Batuan ini terjadi melalui proses kimia, seperti pelarutan,
ke arah yang sama atau ke arah yang berlawanan. Maka, wilayah            penguapan, oksidasi, dehidrasi dan sebagainya. Contohnya : batu
permukaan bumi yang berhadapan dengan bulan dan matahari akan            gamping.
mengalami pasang paling besar, sedangkan wilayah lainnya akan            3) Batuan Endapan Organik
mengalami surut paling besar.                                                 Batuan ini terjadi melalui proses pengendapan yang dibantu
                                                                         oleh organisme. Batuan ini berupa sisa rumah atau bangkai
b.   Pasang Surut Perbani                                                binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu
     Pasang surut ini dapat terjadi jika gaya tarik bulan dan gaya       karang, tulang belulang, kotoran burung yang menggunung, lapisan
tarik matahari saling melemahkan. Peristiwa ini akan terjadi dua         humus di hutan dan sebagainya.
kali yaitu ketika posisi bulan pada fase bulan perbani pertama
(kwartil awal) dan bulan perbani kedua (kwartil akhir). Pada fase        c.   Batuan Malihan (Metamorf)
bulan ini, posisi bulan, bumi, dan matahari saling tegak lurus. Jadi,         Batuan ini terjadi karena penambahan suhu atau tekanan
pasang surut air laut ketika posisi seperti ini tidak terjadi pasang     secara bersamaan. Ada tiga macam batuan malihan yaitu batuan
surut yang terlalu besar.                                                malihan termik, batuan malihan dinamik, dan batuan malihan
                                                                         termik pneumatolitik.
6.   Satelit Buatan                                                      1) Batuan Malihan Termik
     Satelit adalah benda angkasa yang mengelilingi planet.                   Batuan ini terbentuk karena penambahan suhu yang berarti.
Bersama-sama dengan planet mengelilingi matahari. Ada dua                Contohnya : batu pualam.
macam satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alam      2) Batuan Malihan Dinamik
yang ada di orbit bumi adalah bulan. Satelit yang diciptakan oleh             Batuan ini terbentuk karena penambahan tekanan yang berarti.
manusia dan ditempatkan di orbit bumi disebut satelit buatan.            Contohnya : batu sabak dan batubara.
Tujuan dari pembuatan satelit buatan antara lain untuk kepentingan :     3) Batuan Malihan Termik Pneumatolitik
(1) komunikasi, (2) navigasi, (3) geodesi, (4) meteorologi, (5) survei        Batuan ini terbentuk karena penambahan suhu disertai
sumber daya alam, (6) penelitian, dan (7) militer.                       masuknya zat bagian magma ke dalam batuan tersebut. Contohnya
                                                                         : azurit, topas dan turmalin (batu permata).

                                                                         2.   Perubahan Lithosfer
                                                                              Permukaan bumi dapat mengalami perubahan karena adanya
                                                              BAB        proses pelapukan dan proses erosi.
LITHOSFER                                                      12
                                                                         a.    Proses Pelapukan
                                                                               Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari ukuran
A.   Proses Pelapukan di Lapisan Bumi                                    yang besar menjadi ukuran yang kecil dan batuan yang ukuran
                                                                         kecil akan berubah menjadi butiran-butiran yang halus.
1.  Lapisan Bumi                                                         Berdasarkan prosesnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu
    Tiga lapisan bumi yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kulit            pelapukan mekanik (fisika), pelapukan kimiawi dan pelapukan
bumi. Lapisan yang paling dalam disebut inti bumi, ketebalannya          organik.
1.248 km, berdiameter 2.496 km, suhu di pusat bumi                     1) Pelapukan Mekanik
                                                                               Pelapukan mekanik merupakan proses memecah batuan besar
290.000°C. Lapisan yang menyelimuti inti bumi disebut mantel
                                                                         menjadi batuan kecil dan akhirnya menjadi butiran halus tanpa ada
bumi, sedangkan lapisan yang paling luar disebut kulit bumi.
                                                                         perubahan kimia pada partikel-partikel batuan penyusunnya.
    Lapisan terluar (lithosfer) tersusun atas batuan-batuan.
                                                                              Pelapukan batuan yang terjadi secara mekanik disebabkan oleh
Menurut terjadinya, batuan pada lithosfer dibedakan menjadi tiga
                                                                         : (1) pembekuan air di dalam celah batu, (2) perbedaan suhu yang
macam yaitu : batuan beku, batuan endapan (sedimen) dan batuan
                                                                         besar, (3) mengkristalnya air garam, dan (4) pengelupasan.
malihan (metamorf).
                                                                         2) Pelapukan Kimia
                                                                               Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang mengubah
a.   Batuan Beku
                                                                         sifat kimia batuan. Zat-zat yang berperan dalam proses pelapukan
     Batuan ini terjadi dari bahan cair pijar (magma) yang
                                                                         kimia berupa air hujan dan oksigen. Contoh batuan yang
membeku karena pendinginan. Menurut tempat terjadinya, batuan
                                                                         mengalami pelapukan kimia karena air hujan adalah batu gamping
beku dapat kita bedakan menjadi tiga macam yaitu : batuan beku
                                                                         (batu kapur). Air hujan yang mengandung asam karbonat akan
dalam, batuan beku gang (korok) dan batuan beku luar (effusi).
                                                                         merubah mineral-mineral dari batu kapur (mineral karbonat)
1) Batuan Beku Dalam
                                                                         menjadi zat yang mudah larut dalam air. Sehingga, di daerah-
     Batuan beku dalam terjadinya jauh di bawah permukaan bumi
                                                                         daerah gua yang tanahnya banyak mengandung kapur, tetesan atau
yang berasal dari magma yang membeku. Proses pendinginannya
                                                                         rembesan air dari atas gua akan membentuk stalaktit di langit-langit
lambat, sehingga membentuk kristalisasi. Contohnya : granit dan
                                                                         gua dan di dasar gua akan terbentuk stalagmit.
diorit.
                                                                         3) Pelapukan Organik
2) Batuan Beku Gang (Korok)
                                                                               Pelapukan organik dapat terjadi karena aktivitas makhluk
     Batuan beku gang terjadinya di celah-celah atau di dalam pipa
                                                                         hidup. Misalnya, retaknya sebuah bangunan atau batuan akibat
saluran magma yang akhirnya membeku. Proses pendinginannya
                                                                         perpanjangan akar-akar pohon, tumbuhnya lumut di bebatuan, dan
agak lebih cepat dibandingkan batuan beku dalam, sehingga
                                                                         aktivitas bakteri, cacing tanah, semut serta tikus.

                                                            Page 10


                                  Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
FISIKA SMP
FISIKA SMP

More Related Content

What's hot

Petunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodPetunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodAtinaSalsabila
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifjayamartha
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
KONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptxKONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptxNovi394214
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitasTermodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitasjayamartha
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanDody Swastiko
 
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12   listrik statisDiktat fisika 12   listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statisSMANEGERIWOLULAS
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterDiajeng Ramadhan
 

What's hot (20)

Petunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwoodPetunjuk praktikum pesawat atwood
Petunjuk praktikum pesawat atwood
 
Materi kinetika-kimia
Materi kinetika-kimiaMateri kinetika-kimia
Materi kinetika-kimia
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
KONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptxKONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptx
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitasTermodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
 
Bab 5 gas
Bab 5 gasBab 5 gas
Bab 5 gas
 
8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Diktat fisika 12 listrik statis
Diktat fisika 12   listrik statisDiktat fisika 12   listrik statis
Diktat fisika 12 listrik statis
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
2 standar pengukuran
2 standar pengukuran2 standar pengukuran
2 standar pengukuran
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum Kalorimeter
 
3 pemrograman matlab
3 pemrograman matlab3 pemrograman matlab
3 pemrograman matlab
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

revolusi bumi
revolusi bumirevolusi bumi
revolusi bumi
 
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVIIDAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
DAFTAR NAMA MADYA LOMPAMAR XVII
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
A. latihan soal suhu dan kalor
A. latihan soal suhu dan kalorA. latihan soal suhu dan kalor
A. latihan soal suhu dan kalor
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor SMP
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Basket
BasketBasket
Basket
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
 
Analisis bedah soal snmptn 2012 fisika ipa
Analisis bedah soal snmptn 2012 fisika ipaAnalisis bedah soal snmptn 2012 fisika ipa
Analisis bedah soal snmptn 2012 fisika ipa
 
Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP
 

Similar to FISIKA SMP

Similar to FISIKA SMP (8)

Besaran dan-satuan
Besaran dan-satuanBesaran dan-satuan
Besaran dan-satuan
 
Rumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanRumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuan
 
Kumpulan rumus-fisika
Kumpulan rumus-fisikaKumpulan rumus-fisika
Kumpulan rumus-fisika
 
Rumus Fisika SMP
Rumus Fisika SMPRumus Fisika SMP
Rumus Fisika SMP
 
Kumpulan rumus fisika smp
Kumpulan rumus fisika smpKumpulan rumus fisika smp
Kumpulan rumus fisika smp
 
Bab3gerakmelingkar
Bab3gerakmelingkarBab3gerakmelingkar
Bab3gerakmelingkar
 
Kuliah 1
Kuliah  1Kuliah  1
Kuliah 1
 
Rangkumanfisika
RangkumanfisikaRangkumanfisika
Rangkumanfisika
 

More from SMPN 3 TAMAN SIDOARJO

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

More from SMPN 3 TAMAN SIDOARJO (20)

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10
 
Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9
 
Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8
 
Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7
 
Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6
 
Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5
 
Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4
 
Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

FISIKA SMP

  • 1. Ringkasan Materi Fisika SMP Keterangan : BAB a) GLB V (m/s) BESARAN & SATUAN 1 - kecepatan tetap Grafik v-t : - percepatanya nol 1. Besaran Besaran Pokok Satuan Besaran Turunan Satuan t (s) Panjang meter Kecepatan m/s b) GLBB Massa kilogram Luas m2 - kecepatannya berubah-ubah Waktu sekon Volume m3 - percepatannya tetap Intensitas Cahaya candela Tekanan Pa Kuat Arus Listrik ampere Gaya N Vt  Vo  at V (m/s) Grafik v-t : Suhu kelvin Energi J Jumlah Zat mole Daya W S  Vo t  1 at 2 2 Vo t (s) Vt 2  Vo 2  2as 2. Sistem Satuan a. Sistem MKS (meter, kilogram dan sekon) b. Sistem CGS ( sentimeter, gram dan sekon) BAB BAB ZAT 2 GAYA & TEKANAN 4 1. Gaya 1. Massa Jenis a. Resultan Gaya 1) m F1 FR  F1  F2  F2 v Keterangan :  = massa jenis (kg/m3) 2) F1 FR  F1  F2 v = volume (m3) F1 m = massa benda (kg) FR  F1  F2 F2 FR 3) Massa Jenis Relatif = Massa Jenis Bahan FR  F12  F2 2 Massa Jenis Air F1 2. Berat Jenis Keterangan : FR = gaya resultan (N) w b. Gaya Berat S v w  m. g 3 Keterangan : S = berat jenis (N/m ) w = berat (N) Keterangan : w = gaya berat (N) v = volume (m3) m = massa (kg) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2) Hubungan Massa Jenis dan Berat Jenis : S 2. Tekanan  g F P Keterangan :  = massa jenis (kgm ) -3 A s = berat jenis (Nm-3) Keterangan : P = tekanan (Nm-2 = Pascal = Pa) g = percepatan gravitasi bumi (ms-2) F = gaya tekan (N) A = luas bidang tekan (m2) BAB a. Tekanan Hidrostatis GERAK 3 Ph   g h 1. Kecepatan Kecepatan adalah hasil bagi antara jarak yang ditempuh dengan selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak. Keterangan : Ph= tekanan hidrostatis (Pa) Dirumuskan : h  = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) s v h = tinggi zat cair (m) t dengan v = kecepatan (m/s) b. Hukum Pascal s = jarak tempuh (m) Tekanan yang diberikan kepada zat cair yang tertutup akan t = waktu (s) diteruskan ke segala arah, sehingga tempat-tempat yang sama dan Jarak Total (s total ) datar mendapat tekanan yang sama. Kecepatan rata-rata = Waktu Total ( t total ) F1 F2 2. Percepatan A1 A2 Percepatan adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan dengan selang waktu. Dirumuskan : vt  vo a F1 F t  2 A1 A 2 dengan a = percepatan (m/s2) vt = kecepatan akhir pada detik ke-t (ms-1) Keterangan : F1 = gaya tekan 1 (N) vo = kecepatan mula-mula pada detik ke-0 (ms-1) F2 = gaya tekan 2 (N) t = selang waktu (sekon) A1 = luas penampang 1 (m2) A2 = luas penampang 2 (m2) 3. Macam-macam Gerak a. GLB = Gerak Lurus Beraturan b. GLBB = Gerak Lurus Berubah Beraturan Page 1 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 2. Ringkasan Materi Fisika SMP c. Hukum Archimedes Tiga Kelas Tuas : Setiap benda yang dimasukkan ke dalam zat cair mendapat gaya 1) Kelas I : titik tumpu di antara beban dan kuasa. tekan ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan (terdesak) Contoh : linggis, gunting, tang oleh benda itu. 2) Kelas II : beban dan kuasa di sisi yang sama, dan letak beban lebih dekat ke titik tumpu. va Contoh : gerobak dorong roda satu, catut 3) Kelas III : beban dan kuasa di sisi yang sama, dan letak kuasa FA lebih dekat ke titik tumpu. Contoh : siku dan lengan manusia, pancing Keterangan : b. Bidang Miring FA  w u  w a Fa = gaya tekan atas zat cair (N) Usaha menaikkan balok di atas bidang miring : wa = berat benda di air (N) F FA   g v a wu = berat benda di udara (N) W=F.s FA  S v a  = massa jenis (kg/m3) m s h va = volume zat cair (m3) Usaha balok dengan diangkat vertikal : d. Hukum Bolye W=m.g.h = Keterangan : W = usaha (Nm = Joule) F = gaya (N) P1 V1 s = perpindahan (m) P2 V2 m = massa benda (kg) h = ketinggian (m) P1V1  P2 V2 4. Energi Energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Keterangan : P1 = tekanan ruang 1 a. Bentuk energi : energi listrik, energi potensial, energi kinetik, V1 = volume ruang 1 energi kalor dan energi magnet. P1 = tekanan ruang 2 b. Energi Mekanik. V1 = volume ruang 2 1) Energi Potensial e. Manometer E p  m. g . h Pu Pu P P Keterangan : EP = energi potensial (J) h h = ketinggian (m) h m = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2) 2) Energi Kinetik P  Pu  Ph P  Pu  Ph E k  1 m . v2 2 Keterangan : P = tekanan dalam ruang (cmHg) Pu = tekanan udara (76 cmHg) Keterangan : Ek = energi kinetik (J) Ph = tekanan oleh raksa (Hg 1cm = Ph 1 cmHg) m = massa benda (Kg) v = kecepatan gerak (m/s) BAB USAHA & ENERGI 5 BAB 1. Usaha SUHU DAN KALOR 6 1. Suhu dan Termometer Keterangan : W = Usaha (J) W=F.s F = Gaya (N) Perbandingan skala termometer : X Y s = Perpindahan (m) C:R:F:K = 5 : 4 : 9 :5 t1 t3 Hubungan pengukuran suhu dari 2. Daya termometer X dan Y dapat dituliskan Keterangan : P = daya atau power (J/s) sbb : W W = energi (J) t x ty P t t = waktu (s) t x  t 2 t1  t 2  t2 t4 t y  t 4 t3  t 4 3. Pesawat Sederhana a. Tuas Hubungan pengukuran suhu dengan menggunakan : F a) Termometer Celcius dan termometer Fahrenheit : w LF w tC  0 100  0 5 Lw   t F  32 212  32 9 Penumpu b) Termometer Celcius dan termometer Reamur : Rumus : Keterangan : t C  0 100  0 5 w . Lw = F . LF w = beban (N)   Lw = lengan beban (m) t R  0 80  0 4 F = kuasa (N) LF = lengan kuasa (m) Keuntungan Mekanik : 2. Pemuaian w a. Muai Panjang KM  F L t  L o 1   t  Page 2 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 3. Ringkasan Materi Fisika SMP Keterangan : Lt = panjang awal (m) BAB Lo = panjang akhir (m) GETARAN, GELOMBANG & BUNYI 7  = koefisien muai panjang (angka muai panjang) t = perubahan suhu (°C) 1. Getaran Gerak bolak-balik secara berkala melalui titik seimbangnya. b. Muai Luas A t  A o 1  2 t  B = titik seimbang 2 AB = BC = Amplitudo Keterangan :At = luas akhir (m ) Ao = luas awal (m2) ABCBA = 1 kali getaran c. Muai Ruang A C B Vt  Vo 1  3  t  “Getaran pada ayunan sederhana” 3 Keterangan : Vt = volume akhir (m ) a. Frekuensi Vo = volume awal (m3) Banyaknya getaran yang dilakukan benda dalam satu sekon. 3. Kalor Keterangan : n Q  m.c. t  H. t f f = frekuensi getaran (Hz) t n = jumlah getaran Keterangan : Q = kalor yang dilepas atau diserap (kalori) t = waktu getar (s) H = kapasitas kalor (kal/°C) c = kalor jenis (kal/g°C) b. Periode m = massa (gram) Selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali getaran. t = kenaikan suhu (°C) Keterangan : t Hukum Kekekalan Energi Kalor : T T = periode getaran (s) a. Asas Black n n = jumlah getaran t = waktu getar (s) tA Qlepas = Qserap Q lepas c. Hubungan frekuensi dan periode t mA . cA . (tA – t) = mB . cB . (t – tB) 1 1 tB Q serap f a T tT f a b. Hubungan Energi Listrik dan Energi Kalor u 2. Gelombang P . t = m . c . t Keterangan : Getaran yang merambat. P = daya listrik (watt) t = waktu (sekon) Jenis-jenis gelombang, antara lain : m = massa zat (kg) a. Gelombang Mekanik c = kalor jenis zat (J/kg°C) 1) Gelombang Transversal t = perubahan suhu (°C) - gelombang tali - gelombang cahaya 4. Kalor Uap - gelombang permukaan air Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya. 2) Gelombang Longitudinal - gelombang bunyi Q=m.U Keterangan : Q = kalor (kalori) m = massa zat (kg) b. Gelombang Elektromagnetik U = kalor uap (kal/kg) - gelombang radio - gelombang TV 5. Kalor Lebur - gelombang radar Kalor yang diperlukan untuk melebur 1 kg zat padat menjadi 1 kg zat cair pada titik leburnya. c. Cepat Rambat Gelombang Q=m.L Keterangan : Q = kalor (kalori)  m = massa zat (kg) v  f .  T L = kalor lebur (kal/kg) Keterangan : v = cepat rambat gelombang (m/s) 6. Perpindahan Kalor f = frekuensi gelombang (Hz) Ada tiga macam perpindahan kalor : T = periode gelombang (s) a. Konduksi  = panjang gelombang (m) Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel- partikel zat. d. Gelombang Transversal Contoh : simpangan (m) - logam arah rambat bukit b. Konveksi A arah Perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel- getar partikel zat. Atau perpindahan kalor yang disebabkan oleh waktu (s) perbedaan massa jenis. lembah Contoh :  - Arus konveksi pada cerobong asap - Arus konveksi pada ventilasi rumah e. Gelombang Longitudional - Angin laut dan angin darat - Angin gunung dan angin lembah rapatan renggangan arah rambat arah c. Radiasi getar Perpindahan kalor tanpa zat antara (medium). Contoh :  - sinar matahari 3. Bunyi a. Macam-macam bunyi : - panas api 1) Ultrasonik (frekuensi di atas 20.000 Hz) - sinar lampu 2) Audiosonik (frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz) 3) Infrasonik (frekuensi kurang 20 Hz) Page 3 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 4. Ringkasan Materi Fisika SMP b. Cepat rambat bunyi : Keterangan : (1) sinar datang sejajar SU akan dipantulkan melalui F s (2) sinar datang melalui F akan dipantulkan sejajar SU V (3) sinar datang melalui P akan dipantulkan kembali melalui titik t P Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s) s = jarak tempuh (m) t = waktu (s) R4 R1 R2 R3 c. Penggunaan Ultrasonik O SU F P 1) Kacamata tunanetra 2) Menentukan cepat rambat bunyi di udara 3) Survei geofisika 4) Mendeteksi cacat dan retak pada logam Pembagian Ruang : 5) Mengukur ketebalan pelat logam Keterangan : R1 = ruang antara O – F 6) USG dan pembersih kotoran dan plak gigi R2 = ruang antara F – P 7) Mengukur kedalaman laut R3 = ruang antara P – tak hingga ke kanan (+) R4 = ruang antara O – tak hingga ke kiri (–) v.t Penentuan letak benda atau bayangan yang terjadi, ditentukan h dengan rumus : nomor Rbenda + nomor Rbayangan = 5 2 *) Misal : jika benda di R1 maka bayangan di R4 h Keterangan : h = kedalaman laut (m) b. Cermin Cembung v = cepat rambat bunyi di air (m/s) t = selang waktu (s) (1 ) d. Nada Nada yaitu bunyi yang jumlah getarannya sama untuk tiap satuan O F P waktu. Interval nada sbb : (2 ) c : d : e : f : g : a : b : c1 (3 24 : 27 : 30 : 32 : 36 : 40 : 45 : 48 ) Keterangan : Perbandingan Interval Nada (1) sinar datang sejajar SU akan dipantulkan seolah-olah dari 1:2 oktaf F 2:3 kuint (2) sinar datang seolah-olah menuju F akan dipantulkan 3:4 kuart sejajar SU 4:5 terts (3) sinar datang seolah-olah menuju P akan dipantulkan 5:3 sexted kembali seolah-olah dari titik P 15 : 8 septime 9:8 sekunde 3. Hubungan jarak benda, jarak bayangan dan titik api (Fokus) e. Hukum Marsenne Keterangan : Frekuensi nada pada dawai (senar) bergantung pada : 1 1 1 R f = titik api (focus) 1) panjang dawai   dan f  R = jari-jari kelengkungan f so si 2 2) luas penampang dawai so = jarak benda 3) tegangan dawai si = jarak bayangan 4) massa jenis dawai 4. Perbesaran Bayangan 1 T f  si Keterangan :  A M so atau M = perbesaran bayangan ho = tinggi benda Keterangan : f = frekuensi (Hz) hi hi = tinggi bayangan M  = panjang dawai (m) ho T = tegangan dawai (N)  = massa jenis dawai (kgm-3) 5. Pembiasan Cahaya A = luas penampang dawai (m2) Hukum Pembiasan a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu BAB bidang datar CAHAYA 8 b. Sinar datang dari medium renggang ke medium rapat akan dibiaskan mendekati garis normal, sebaliknya akan dibiaskan 1. Pemantulan Cahaya menjauhi garis normal Hukum pemantulan : n Sinar datang a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam satu bidang datar i Keterangan : b. Sudut datang sama dengan sudut pantul Medium 2 lebih rapat daripada Medium 1 n Medium 1 sinar datang sinar pantul Medium 2 Batas i = sudut datang medium r’ = sudut bias n = garis normal r’ i r Sinar bias bidang pantul 6. Lensa Keterangan :  i = sudut datang r = sudut pantul a. Lensa Cembung (+) n = garis normal (1) 2. Cermin Lengkung (3) a. Cermin Cekung (2) O P1 F1 F2 P2 SU (1) (2) (3) Keterangan : F SU O P (1) sinar datang sejajar SU akan dibiaskan melalui F (2) sinar datang melalui O tidak dibiaskan (diteruskan) (3) sinar datang melalui F akan dibiaskan sejajar SUTERA Page 4 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 5. Ringkasan Materi Fisika SMP b. Lensa Cekung (-) BAB (1) 9 LISTRIK DAN MAGNET 1. Listrik Statis (2) O Hukum Coulomb : P1 F1 F2 P2 SU “Gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan (3) listrik sebanding dengan besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan”. F r F Keterangan : + + Q2 (1) sinar datang seolah-olah menuju F akan dibiaskan sejajar SU Rumus : Q1 (2) sinar datang melalui O tidak dibiaskan (diteruskan) Keterangan : (3) sinar datang sejajar SU akan dibiaskan seolah-olah dari F Q .Q F = gaya coulomb (N) Fk 1 2 r2 k = tetapan = 9 x 109 Nm2/C2 7. Indeks Bias Q = muatan listrik (C) r = jarak antar kedua muatan (m) c Keterangan : n n = indeks bias suatu medium 2. Listrik Dinamis cn c = cepat rambat cahaya di udara a. Kuat arus listrik yaitu jumlah muatan listrik yang mengalir dari cn = cepat rambat cahaya di suatu medium sumber listrik setiap detik. Rumus : 8. Prisma Keterangan : q i = kuat arus listrik (A) i  r  i q = muatan listrik (C) t  Keterangan : t = waktu (s) n n  = sudut pembias  i r  = sudut deviasi b. Potensial listrik yaitu energi yang dapat memindahkan muatan i = sudut datang listrik. r = sudut bias Rumus : n = garis normal Keterangan : W W = energi listrik (J) 9. Kaca Plan Paralel v v = potensial listrik (V) q q = muatan listrik (C) n1 Sinar datang i c. Hukum Ohm : Besar pontensial listrik sebanding dengan kuat arus listrik. Rumus : L v r R Sinar bias i i V A n2 10. Alat-alat Optik a. Mata Keterangan : Macam-macam cacat mata : v = potensial listrik (V) E 1) Rabun Jauh (Miopi) i = kuat arus listrik (A) - sinar jatuh di depan retina R = hambatan listrik () - dapat ditolong dengan lensa cekung A = amperemeter - kuat lensa yang dipakai dapat ditentukan dengan rumus : V = voltmeter E = sumber tegangan L = lampu 100 1 P f  .100 cm PR P d. Hukum Kirchoff : Jumlah arus yang masuk melalui titik cabang sama dengan jumlah Keterangan : arus yang keluar dari titik cabang. P = kuat lensa (dioptri) I1 I3 PR = punctum remotum/titik jauh mata (cm) I1  I 2  I3 f = jarak fokus lensa (cm) I2 2) Rabun Dekat (Hipermetropi) - sinar jatuh di belakang retina e. Hambatan - dapat ditolong dengan lensa cembung Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan penghantar yaitu - kuat lensa yang dipakai dapat ditentukan dengan rumus : panjang penghantar, luas penampang dan jenis penghantar. Rumus : Keterangan : 100 1 P  4 f  .100 cm l R = hambatan penghantar PP P R   = hambat jenis (m) A l = panjang penghantar (m) Keterangan : A = luas penampang (m2) P = kuat lensa (dioptri) f. Susunan Hambatan PP = punctum procsimum/titik dekat mata (cm) 1) Hambatan Seri f = jarak fokus lensa (cm) I I I 3) Mata Tua (Presbiopi) R1 R2 - cacat mata dikarenakan factor usia - dapat ditolong dengan lensa rangkap Rumus : Keterangan : b. LUP R s  R1  R 2 Rs = hambatan seri () Kaca pembesar, untuk meneliti benda-benda kecil R1 = hambatan pertama () c. Mikroskop R2 = hambatan kedua () Alat untuk meneliti benda-benda renik (bakteri dan baksil) c. Teropong Bintang Pada rangkaian hambatan seri, kuat arus yang mengalir tetap Alat untuk meneliti benda-benda langit sama sedangkan tegangan terbagi. d. Teropong Bumi Alat untuk melihat benda-benda di permukaan bumi Page 5 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 6. Ringkasan Materi Fisika SMP 2) Hambatan Paralel Kaidah Tangan Kanan : R1 a. ibu jari sebagai arah arus listrik I1 b. keempat jari sebagai arah medan magnetik c. telapak tangan sebagai arah gaya magnetik I F I2 R2 Rumus : F B 1 1 1 Keterangan :   R p R1 R 2 Rp = hambatan paralel () i B R1 = hambatan pertama () R2 = hambatan kedua () i Pada rangkaian hambatan paralel, kuat arus yang mengalir terbagi sedangkan tegangan pada masing-masing cabang sama. d. Induksi Elektromagnetik GGL Induksi atau gaya gerak listrik induksi yaitu beda potensial g. Penerapan Hukum Ohm pada ujung-ujung kumparan (solenoida) jika ada perubahan jumlah garis gaya magnetik. R E solenoida i atau K  E  ir Rr i E magnet r Keterangan : G E = GGL = sumber tengangan listrik (V) R = hambatan luar () r = hambatan dalam () Cara menimbulkan GGL induksi yaitu : K = tegangan jepit (V) a. menggerakkan magnet terhadap kumparan yang diam b. menggerakka kumparan terhadap magnet yang diam h. Energi dan Daya Listrik c. menggerakkan keduanya bersama-sama dengan arah gerak 1) Energi Listrik saling berlawanan arah. W  vit Cara memperbesar GGL induksi yaitu : a. menggunakan magnet yang lebih kuat medan magnetiknya W  i Rt 2 b. menambah jumlah lilitan kumparan v2 c. melilitkan kumparan pada inti besi lunak (elektromagnet) W t d. mempercepat gerak magnet terhadap kumparan atau v  iR R mempercepat gerak kumparan terhadap magnet 2) Daya Listrik e. Generator Salah satu penerapan dari konsep induksi elektromagnetik adalah W Keterangan : generator. Alat ini dapat mengubah energi kinetik (putaran) P menjadi energi listrik. t W = energi listrik (Joule) P = daya listrik (watt) t = waktu (sekon) Generator ada dua macam yaitu : 1) Generator AC 3. Magnet Generator yang menghasilkan arus bolak-balik. a. Membuat Magnet 2) Generator DC (dinamo) Ada 3 cara yaitu : (1) menggosok, (2) induksi, dan (3) mengaliri Generator yang menghasilkan arus searah. arus listrik (elektromagnet). f. Transformator b. Medan Magnet Hubungan tegangan listrik, arus listrik, daya listrik dan jumlah Kuat medan magnet di sekitar kawat berarus listrik bergantung lilitan untuk transformator ideal yaitu : pada kuat arus listrik dan jarak titik ke kawat. Ingat Aturan Tangan Kanan : P1  P2 V1 N I  1  2 i V1 I1  V2 I 2 V2 N 2 I1 i B B Untuk transformator tidak ideal berlaku : P   2 x100% P1 c. Gaya Magnetik (Gaya Lorentz) Gaya magnetik adalah gaya yang dialami oleh sebuah penghantar berarus listrik jika berada di dalam medan magnetik. Rumus : Keterangan : F  Bi  B V1 = tegangan primer V2 = tegangan skunder Keterangan : U S N1 = jumlah lilitan primer F = gaya magnetik (N) N2 = jumlah lilitan skunder magnet i magnet I1 = kuat arus primer B = medan magnet (T) i = kuat arus listrik (A) I2 = kuat arus skunder P1 = daya primer (input) kawat P2 = daya skunder (output)   efisiensi transformator Salah satu penerapan gaya magentik yaitu pada motor listrik. Alat ini dapat mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (gerak). Page 6 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 7. Ringkasan Materi Fisika SMP 5. Rangkaian Penyearah Gelombang BAB a. Penyearah Setengah Gelombang KOMPONEN ELEKTRONIKA 10 1. Resistor Satuan resistor : ohm atau  Lambang resistor : Macam-macam resistor : trafo step down a. Resistor Tetap (weerstand) Nilai resistor dinyatakan dengan warna gelang yang melingkar pada bagian luar resistor. Setiap resistor ditandai 4 warna gelang : 1) gelang I  angka ke-1 2) gelang II  angka ke-2 3) gelang III  perkalian dari nilai resistor gelombang gelombang 4) gelang IV  toleransi resistor input (AC) output (DC) Tabel nilai warna resistor : warna G-1 G-2 G-3 G-4 b. Penyearah Gelombang Penuh Hitam 0 0 100 Coklat 1 1 101 Merah 2 2 102 Orange 3 3 103 Kuning 4 4 104 Hijau 5 5 105 Biru 6 6 106 trafo step down Ungu 7 7 107 Abu-abu 8 8 108 Putih 9 9 109 Emas - - 10–1 5% Perak - - 10–2 10% Tak Berwarna - - 10–3 20% gelombang gelombang input (AC) output (DC) b. Variabel Resistor (VR) Ada dua macam : 1) Potensiometer BAB - potensio linier TATA SURYA 11 - potensio logaritmis 2) Trimmer Potensio = Trimpot Susunan Tata Surya 2. Kapasitor (Kondensator) Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik (energi listrik) dalam waktu 1. Tata Surya tertentu tanpa disertai reaksi kimia. Tata surya adalah suatu sistem benda-benda langit yang Satuan kapasitor : farad = F tersusun atas matahari sebagai pusat dan planet-planet sebagai anggotanya berputar mengelilingi matahari. Selain planet- Jenis-jenis kapasitor : a. kapasitor keramik e. kapasitor elektrolit planet masih, meteoroid, komet dan asteroid juga berputar b. kapasitor kertas f. kapasitor mika mengelilingi matahari. Planet-planet dan benda-benda langit c. kapasitor variabel tersebut berputar mengelilingi matahari pada orbitnya masing- d. kapasitor trimmer masing karena antara dua benda yang bermassa selalu tarik menarik dengan gaya yang besarnya sama. 3. Dioda Berfungsi untuk menyearahkan arus listrik. 2. Planet A K Planet-planet berputar mengelilingi matahari dengan orbit Lambang dioda : (garis edar) yang berbentuk ellips. Kepler menjelaskan bahwa Macam-macam dioda : orbit planet berbentuk ellips dengan matahari berada pada a. Dioda vakum salah satu titik fokus ellips itu (hukum I Kepler). b. Dioda semikonduktor Planet Semikonduktor adalah bahan yang bersifat antara konduktor dan isolator, misalnya germanium, silikon dan selenium. Perihelion Semikonduktor ada dua jenis : 1) Semikonduktor jenis N Aphelion MATAHARI Bahan ini dikotori dengan atom Arsen (As) 2) Semikonduktor jenis P Orbit Bahan ini dikotori dengan atom Boron (B) Planet-planet yang kita kenal sampai sekarang ada 8 planet, 4. Transistor yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Dibedakan jadi dua yaitu : Uranus, dan Neptunus. a. Transistor jenis N-P-N b. Transistor jenis P-N-P C C Pembagian kelompok planet berdasarkan posisi bumi : a. Kelompok planet dalam (planet inferior) B B Planet dalam adalah planet-planet yang peredarannya ada E E di antara matahari dan bumi. Planet-planet yang termasuk kelompok planet dalam, antara lain : Merkurius dan Elektroda transistor : Venus. 1) Emitor (E) b. Kelompok planet luar (planet superior) Fungsi  jalan masuk arus listrik positif Planet luar adalah planet-planet yang peredarannya ada di 2) Basis (B) luar bumi. Planet-planet yang termasuk kelompok planet Fungsi  pengendali arus listrik dan frekuensi luar antara lain : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan 3) Colector (C) Fungsi  jalan keluar getaran listrik dan frekuensi Neptunus Page 7 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 8. Ringkasan Materi Fisika SMP Pembagian kelompok planet berdasarkan ukurannya : Einstein berpendapat bahwa energi yang timbul akibat a. Kelompok planet kebumian (planet terestrial) hilangnya massa dan besarnya energi sama dengan massa yang Planet kebumian adalah planet-planet yang memiliki ukuran hilang dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya. Secara dan massa hampir sama dengan bumi. Planet-planet yang matematis ditulis : termasuk kelompok planet kebumian antara lain : Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. b. Kelompok planet jovian (planet raksasa) Keterangan : E  mc 2 Planet jovian adalah planet-planet yang memiliki ukuran dan E = energi yang dihasilkan (J) massa jauh lebih besar dari bumi. Planet-planet yang termasuk m = massa yang hilang (kg) kelompok planet jovian antara lain : Jupiter, Saturnus, Uranus, c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s dan Neptunus. 2. Susunan Lapisan Matahari 3. Meteoroid Matahari mempunyai empat lapisan yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer dan korona.  Meteoroid adalah benda langit yang belum melewati atau a. Inti Matahari memasuki atmosfer bumi dan tidak terpengaruh oleh Inti matahari merupakan lapisan terdalam dari matahari, medan gravitasi bumi. sehingga memiliki suhu sangat tinggi. Pada inti matahari terjadi  Meteor adalah benda langit yang memasuki daerah medan reaksi penggabungan unsur hidrogen yang berubah menjadi helium gravitasi bumi akan terpengaruh gravitasi bumi sehingga disertai dengan pelepasan energi radiasi. memasuki lapisan atmosfer bumi dan terbakar karena b. Fotosfer gesekan dengan atmosfer bumi. Cahaya matahari yang dapat kita lihat secara langsung berasal  Meteoroit adalah meteor yang tidak habis terbakar dari lapisan fotosfer. Jika kita melihat matahari, bagian tengah akan seluruhnya sehingga meteor tersebut nyasar dan akhirnya tampak lebih terang dan menyilaukan daripada bagian tepi. Hal ini sampai di permukaan bumi. disebabkan oleh radiasi matahari berasal dari pusat paling dalam (inti matahari). Lapisan fotosfer mempunyai ketebalan sekitar 300 4. Komet km dengan suhu sekitar 6.000°C. Pada lapisan fotosfer tampak Komet artinya si rambut panjang, karena ekornya yang adanya juluran-juluran gas yang disebut lidah api (prominensa). nampak indah dan mengagumkan ketika komet mendekati Semburan gas panas akan membentuk gelembung atau gumpalan matahari. yang disebut granula. Susunan tubuh komet terdiri dari kepala, koma, inti, c. Kromosfer bayangan inti, dan ekor. Pada saat komet mendekati matahari, Lapisan di atas lapisan fotosfer adalah lapisan kromosfer. bahan penyusun komet yang berupa es dan debu akan menguap Lapisan ini dianggap sebagai atmosfer matahari bagian dalam. membentuk kepala dan ekor komet yang panjang. Ekor komet Lapisan kromosfer mempunyai ketebalan sekitar 10.000 km. Pada selalu menjauhi matahari karena tiupan angin matahari. saat terjadi gerhana matahari total, kromosfer tampak sebagai Periode komet yang panjang sekitar 102 – 107 tahun, juluran-juluran dari bulan. sedangkan yang pendek sekitar 2 – 200 tahun. Komet yang d. Korona terkenal adalah komet Halley dengan periode 76 tahun. Lapisan matahari paling luar disebut korona. Pada saat terjadi gerhana matahari total, korona dapat kita lihat dengan mudah 5. Asteroid karena sinar matahari tertutup oleh bulan. Asteroid adalah benda-benda angkasa dengan ukuran kecil yang mengelilingi matahari yang berada di antara orbit Mars Bumi sebagai Planet dan Jupiter. Melalui satelit buatan, bumi dapat dipotret dari luar angkasa. Asteroid sudah banyak ditemukan dan jumlahnya lebih Ternyata bentuk bumi adalah bulat, tetapi pepat di bagian kutub dari 5000. Adapun asteroid yang mempunyai ukuran besar dan agak menggembung di bagian khatulistiwa. Hal ini disebabkan antara lain : Ceres, Pallas, Vesta, Higeia, Interamnia, dan oleh perputaran bumi pada porosnya. Davida. Bentuk asteroid bermacam-macam dan banyak yang menyerupai pulau-pulau batuan dan logam, misalnya asteroid 1. Rotasi Bumi Geografos. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi berputar pada porosnya dari arah barat ke timur. Arah rotasi bumi Matahari sebagai Bintang sama persis dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari. Semua benda-benda langit yang memancarkan cahaya sendiri Garis yang menghubungkan kedua kutub bumi atau poros bumi disebut bintang. Karena matahari dapat memancarkan cahaya posisinya membentuk sudut 23,5° terhadap bidang ekliptika. sendiri, maka matahari termasuk bintang. Periode rotasi bumi adalah 23,9 jam atau sering kita sebut 1 hari. Matahari dan bintang kelihatan berbeda jika kita lihat dari bumi. Matahari tampak jauh lebih besar dibandingkan bintang, Adapun akibat-akibat dari rotasi bumi : karena letak matahari lebih dekat dari bumi. Bintang tampak kecil a. Adanya Siang dan Malam sekali, karena letak bintang sangat jauh dari bumi. Jarak matahari b. Adanya Perbedaan Waktu dengan bumi sekitar 149,6 juta km, sedangkan bintang yang terdekat dengan bumi jaraknya sekitar 270 kali jarak bumi- Setiap perbedaan garis bujur sebesar 15°, waktunya berbeda 1 matahari. jam. Daerah bujur 0° ditetapkan sebagai patokan waktu dunia Bila ukuran matahari dibandingkan dengan ukuran bumi, adalah kota Greenwich, Inggris. Waktu yang berlaku di dunia maka hasil yang diperoleh sebagai berikut : disebut waktu Greenwich Mean Time atau GMT. 1. Jarak bumi – matahari = 11.700 x diameter bumi Daerah bujur 0° ke timur disebut bujur timur (BT) yaitu dari 2. Diameter matahari = 109 x diameter bumi 0°-180°BT, sedangkan dari bujur 0° ke barat disebut bujur barat 3. Massa matahari = 330.000 x massa bumi (BB) yaitu dari 0°-180°BB. Waktu daerah bujur timur adalah waktu 4. Massa jenis matahari = 0,25 x massa jenis bumi GMT ditambah dengan selisih jam, sedangkan waktu daerah bujur 5. Volume matahari = 1.300.000 x volume bumi barat adalah waktu GMT dikurangi dengan selisih jam. 6. Luas permukaan matahari = 1.200 x luas permukaan bumi Waktu khusus wilayah Indonesia (95°BT – 141°BT) dibagi 7. Suhu permukaan matahari sekitar 16.000°C menjadi tiga (3) daerah waktu, yaitu : 1) WIB meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan 1. Energi Matahari Kalimantan Tengah, Energi yang dihasilkan oleh matahari diperoleh dari reaksi 2) WITA meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, penggabungan yang terjadi di dalam inti matahari. Matahari Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT, dan mempunyai dua unsur utama yaitu hidrogen dan helium. Unsur 3) WIT meliputi Maluku dan Papua (Irian Jaya). hidrogen bereaksi di dalam inti matahari yaitu reaksi penggabungan antar unsur hidrogen akan berubah menjadi unsur helium disertai c. Adanya Gerak Semu Harian Matahari dengan pelepasan energi yang sangat besar. Setiap sekonnya diperkirakan energi yang dihasilkan oleh matahari sebesar 4 x 1026 joule. Page 8 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 9. Ringkasan Materi Fisika SMP 2. Revolusi Bumi Bulan sebagai Satelit Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali Bentuk bulan menyerupai bola dengan massa 7,4 x 10 22 kg, mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Waktu ini sering disebut massa jenis rata-rata 3,34 g/cm3 dengan keadaan hampir homogen, periode revolusi bumi atau waktu satu tahun matahari. pada malam hari suhu sekitar –150°C dan siang hari suhunya sekitar 100°C, tidak ada atmosfer sehingga tekanan udaranya hanya Adapun akibat-akibat dari revolusi bumi : 10-9 atm, diameternya 3.476 km, dan mempunyai gravitasi sebesar a. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari 1 kali gravitasi bumi. Karena rotasi bulan sinkron dengan gerak Pergerakan semu matahari dapat dilihat pada diagram berikut. 6 orbitnya menyebabkan ada permukaan bulan yang selalu tampak dari bumi dan ada permukaan bulan yang selalu tidak tampak dari 21 Juni bumi. 23,5°LU 1. Periode Rotasi Bulan 21 Maret Bulan merupakan satelit alam yang berada di bumi. Ketika 23 September Khatulistiwa bulan bergerak, ia melakukan 3 gerakan sekaligus : 21 Maret a. Gerak rotasi, yaitu berputar pada porosnya. b. Gerak revolusi, yaitu berputar mengelilingi bumi. 23,5°LS c. Gerak bersama dengan bumi mengelilingi matahari. Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi bulan, 22 Desember artinya setiap bulan berputar mengelilingi bumi satu kali, maka bulan telah berputar pada porosnya juga satu kali. Hal ini akan b. Adanya Pergantian Musim berakibat pada muka bulan yang menghadap ke bumi tidak pernah Ada empat musim di belahan bumi utara maupun di belahan berubah (selalu tetap sama). Bulan berputar mengelilingi bumi bumi selatan, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan dengan arah berlawanan arah putar jarum jam dengan periode musim dingin. sideris dan periode sinodis. Periode sideris adalah waktu yang diperlukan bulan untuk Tabel pembagian musim di Dunia : berevolusi tepat satu kali putaran (360°). Periode sideris lamanya Tanggal Posisi Musim yang dialami 27 1 3 hari. Sedangkan periode sinodis adalah waktu yang Belahan Bumi Belahan Bumi diperlukan bulan dari kedudukan bulan baru ke bulan baru Matahari Utara Selatan 21 Maret – 21 Juni Semi Gugur berikutnya. Periode sinodis lamanya 29 1 2 hari. Dalam periode 21 Juni – 23 September Panas Dingin sinodis ini, bulan berevolusi lebih dari satu kali putaran (lebih dari 23 September – 22 Gugur Semi 360°). Desember 22 Desember – 21 Dingin Panas 2. Fase Bulan Maret Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan dari hari ke hari yang tampak dari bumi. Adapun fase-fase bulan seperti pada c. Adanya Perbedaan Lama Siang dan Malam gambar berikut. d. Adanya Perhitungan Kalender Masehi Bulan Perbani Bulan Bulan Kwartir sabit benjol akhir Bulan Bulan SINAR MATAHARI Purnama baru BUMI Kwartir Bulan awal benjol Bulan sabit Bulan Perbani Ketika bulan memasuki wilayah umbra bumi, bulan tidak 3. Gerhana Bulan tampak dari bumi. Pada saat ini sedang terjadi gerhana bulan total. Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang Jika hanya sebagian bulan memasuki wilayah umbra dan sebagian menuju ke bulan terhalang oleh bumi. Pada saat terjadi gerhana lagi ada di penumbra, bulan tampak sebagian saja dari bumi. Pada bulan, posisi bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari saat ini sedang terjadi gerhana bulan sebagian (parsial). bumi dan kejadiannya pada malam hari. Cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi akan 4. Gerhana Matahari membentuk bayangan. Ada dua jenis bayangan yang terbentuk, Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang yaitu : menuju ke bumi terhalang oleh bulan. Pada saat terjadi gerhana a. Umbra atau bayangan gelap total matahari, posisi bulan searah dengan matahari dilihat dari bumi b. Penumbra atau bayangan samar-samar (redup) dan kejadiannya pada siang hari. Page 9 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
  • 10. Ringkasan Materi Fisika SMP Ketika bagian permukaan bumi terkena umbra bulan, daerah pembentukan kristal-kristal yang kurang sempurna. Contohnya : tersebut dikatakan sedang mengalami gerhana matahari total. Jika granit – porfir dan diorit – porfirit. bagian permukaan bumi terkena penumbra bulan, daerah tersebut 3) Batuan Beku Luar (Effusi) dikatakan sedang mengalami gerhana matahari sebagian (parsial). Batuan beku luar terjadinya di permukaan bumi, sehingga proses pendinginannya relatif cepat dibandingkan batuan beku yang 5. Pasang Surut Air Laut lain. Karena proses pembekuannya cepat, maka tidak membentuk Pasang adalah naiknya permukaan air laut yang dapat kristal-kristal. Contohnya : batu apung. melebihi dari ketinggian normalnya. Sedangkan surut adalah turunnya permukaan air laut di bawah ketinggian normalnya. b. Batuan Endapan (Sedimen) Pasang surut air laut karena pengaruh dari gaya tarik bulan Batuan ini terjadi karena proses pengendapan, dan biasannya lebih besar daripada gaya tarik matahari, karena letak bulan ke berlapis-lapis. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan bumi jauh lebih dekat daripada letak matahari ke bumi. endapan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : batuan endapan klastik, batuan endapan kimiawi dan batuan endapan Ada dua macam pasang : organik. a. Pasang Surut Purnama 1) Batuan Endapan Klastik Pasang surut ini dapat terjadi jika gaya tarik matahari dan gaya Batuan ini terjadi melalui proses penghancuran secara tarik bulan saling menguatkan. Peristiwa ini akan terjadi dua kali mekanik dari ukuran besar menjadi ukuran kecil. Contohnya : pasir, yaitu ketika posisi bulan pada fase bulan purnama dan fase bulan kerikil, dan lumpur. baru. Pada fase bulan ini, posisi bulan, bumi, dan matahari terletak 2) Batuan Endapan Kimiawi pada satu garis lurus. Gaya tarik bulan dan matahari akan menarik Batuan ini terjadi melalui proses kimia, seperti pelarutan, ke arah yang sama atau ke arah yang berlawanan. Maka, wilayah penguapan, oksidasi, dehidrasi dan sebagainya. Contohnya : batu permukaan bumi yang berhadapan dengan bulan dan matahari akan gamping. mengalami pasang paling besar, sedangkan wilayah lainnya akan 3) Batuan Endapan Organik mengalami surut paling besar. Batuan ini terjadi melalui proses pengendapan yang dibantu oleh organisme. Batuan ini berupa sisa rumah atau bangkai b. Pasang Surut Perbani binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu Pasang surut ini dapat terjadi jika gaya tarik bulan dan gaya karang, tulang belulang, kotoran burung yang menggunung, lapisan tarik matahari saling melemahkan. Peristiwa ini akan terjadi dua humus di hutan dan sebagainya. kali yaitu ketika posisi bulan pada fase bulan perbani pertama (kwartil awal) dan bulan perbani kedua (kwartil akhir). Pada fase c. Batuan Malihan (Metamorf) bulan ini, posisi bulan, bumi, dan matahari saling tegak lurus. Jadi, Batuan ini terjadi karena penambahan suhu atau tekanan pasang surut air laut ketika posisi seperti ini tidak terjadi pasang secara bersamaan. Ada tiga macam batuan malihan yaitu batuan surut yang terlalu besar. malihan termik, batuan malihan dinamik, dan batuan malihan termik pneumatolitik. 6. Satelit Buatan 1) Batuan Malihan Termik Satelit adalah benda angkasa yang mengelilingi planet. Batuan ini terbentuk karena penambahan suhu yang berarti. Bersama-sama dengan planet mengelilingi matahari. Ada dua Contohnya : batu pualam. macam satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alam 2) Batuan Malihan Dinamik yang ada di orbit bumi adalah bulan. Satelit yang diciptakan oleh Batuan ini terbentuk karena penambahan tekanan yang berarti. manusia dan ditempatkan di orbit bumi disebut satelit buatan. Contohnya : batu sabak dan batubara. Tujuan dari pembuatan satelit buatan antara lain untuk kepentingan : 3) Batuan Malihan Termik Pneumatolitik (1) komunikasi, (2) navigasi, (3) geodesi, (4) meteorologi, (5) survei Batuan ini terbentuk karena penambahan suhu disertai sumber daya alam, (6) penelitian, dan (7) militer. masuknya zat bagian magma ke dalam batuan tersebut. Contohnya : azurit, topas dan turmalin (batu permata). 2. Perubahan Lithosfer Permukaan bumi dapat mengalami perubahan karena adanya BAB proses pelapukan dan proses erosi. LITHOSFER 12 a. Proses Pelapukan Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari ukuran A. Proses Pelapukan di Lapisan Bumi yang besar menjadi ukuran yang kecil dan batuan yang ukuran kecil akan berubah menjadi butiran-butiran yang halus. 1. Lapisan Bumi Berdasarkan prosesnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu Tiga lapisan bumi yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kulit pelapukan mekanik (fisika), pelapukan kimiawi dan pelapukan bumi. Lapisan yang paling dalam disebut inti bumi, ketebalannya organik. 1.248 km, berdiameter 2.496 km, suhu di pusat bumi 1) Pelapukan Mekanik Pelapukan mekanik merupakan proses memecah batuan besar 290.000°C. Lapisan yang menyelimuti inti bumi disebut mantel menjadi batuan kecil dan akhirnya menjadi butiran halus tanpa ada bumi, sedangkan lapisan yang paling luar disebut kulit bumi. perubahan kimia pada partikel-partikel batuan penyusunnya. Lapisan terluar (lithosfer) tersusun atas batuan-batuan. Pelapukan batuan yang terjadi secara mekanik disebabkan oleh Menurut terjadinya, batuan pada lithosfer dibedakan menjadi tiga : (1) pembekuan air di dalam celah batu, (2) perbedaan suhu yang macam yaitu : batuan beku, batuan endapan (sedimen) dan batuan besar, (3) mengkristalnya air garam, dan (4) pengelupasan. malihan (metamorf). 2) Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang mengubah a. Batuan Beku sifat kimia batuan. Zat-zat yang berperan dalam proses pelapukan Batuan ini terjadi dari bahan cair pijar (magma) yang kimia berupa air hujan dan oksigen. Contoh batuan yang membeku karena pendinginan. Menurut tempat terjadinya, batuan mengalami pelapukan kimia karena air hujan adalah batu gamping beku dapat kita bedakan menjadi tiga macam yaitu : batuan beku (batu kapur). Air hujan yang mengandung asam karbonat akan dalam, batuan beku gang (korok) dan batuan beku luar (effusi). merubah mineral-mineral dari batu kapur (mineral karbonat) 1) Batuan Beku Dalam menjadi zat yang mudah larut dalam air. Sehingga, di daerah- Batuan beku dalam terjadinya jauh di bawah permukaan bumi daerah gua yang tanahnya banyak mengandung kapur, tetesan atau yang berasal dari magma yang membeku. Proses pendinginannya rembesan air dari atas gua akan membentuk stalaktit di langit-langit lambat, sehingga membentuk kristalisasi. Contohnya : granit dan gua dan di dasar gua akan terbentuk stalagmit. diorit. 3) Pelapukan Organik 2) Batuan Beku Gang (Korok) Pelapukan organik dapat terjadi karena aktivitas makhluk Batuan beku gang terjadinya di celah-celah atau di dalam pipa hidup. Misalnya, retaknya sebuah bangunan atau batuan akibat saluran magma yang akhirnya membeku. Proses pendinginannya perpanjangan akar-akar pohon, tumbuhnya lumut di bebatuan, dan agak lebih cepat dibandingkan batuan beku dalam, sehingga aktivitas bakteri, cacing tanah, semut serta tikus. Page 10 Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"