Sepuluh orang kusta disembuhkan oleh Yesus tetapi hanya satu, seorang Samaria, yang kembali untuk bersyukur. Yesus heran mengapa hanya dia seorang yang bersyukur.
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah kristen
KISAH KASIH SAYANG
1. Bacaan Ketiga (Injil)
PF : Bacaan diambil dari kitab Injil Tuhan Yesus
Kristus menurut Injil Lukas 17 : 11 - 19
17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem
Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa
datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.
Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka
dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah
dirimu kepada imam-imam."
Dan sementara mereka di tengah jalan
mereka menjadi tahir.
2. 17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia
telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah
dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap
syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi
semuanya telah menjadi tahir?
Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu:
"Berdirilah dan pergilah,
imanmu telah menyelamatkan engkau."
3. PF : “Demikianlah Injil Yesus Kristus.
Berbahagialah mereka yang mendengarkan
Firman Allah dan yang memelihara dalam
kehidupannya, Haleluya
J : (menyanyikan) Haleluya ( 3 x)
4.
5. SMS : MATEMATIKA KEHIDUPAN
Hidup hanya se x
Dosa jangan di +
Kolekte jangan di -
Cinta jangan di :
Baik jangan di ?
Nakal harus di !
6. UNTUK KITA KETAHUI
• 20% anggota tak pernah berdoa
• 25% anggota tak pernah membaca Alkitab
• 30% anggota tak pernah ke gereja
• 40% anggota tak pernah memberi persembahan
• 80% anggota tak pernah ikut pertemuan doa
• 95% anggota tak pernah membawa jiwa baru
(sumber: Crusade Contact)
7.
8. 5:2 Orang Aram pernah keluar bergerombolan
dan membawa tertawan seorang anak
perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi
pelayan pada isteri Naaman.
5:3 Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya:
"Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di
Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan
menyembuhkan dia dari penyakitnya."
(2 Raja-Raja 5 : 2, 3)
10. 2 Raja-Raja 5:1 Naaman, panglima raja Aram,
adalah seorang terpandang di hadapan
tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia
TUHAN telah memberikan kemenangan
kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang
pahlawan tentara, sakit kusta.
11. 2 Raja-Raja 5:14 Maka turunlah ia membenam-
kan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan,
sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu
pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh
seorang anak dan ia menjadi tahir.
12. 2 Raja-Raja 5:15 Kemudian kembalilah ia
dengan seluruh pasukannya kepada abdi
Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke
depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu,
bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali
di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu
pemberian dari hambamu ini!”
13. KISAH DUA MATA UANG
• Selembar Ribuan tanya kepada Selembar Seratus
Ribuan, kemana saja kau lama nggak ketemu ?
• Seratus ribuan : Sejak kita berpisah di Bank, aku
diajak ke mall, masuk restauran, ke hotel, diajak naik
pesawat, lalu kembali ke Klaten. Kamu kemana?
• Seribuan : nasibku tidak sebaik nasibmu, pergiku
paling cuma ke 3 tempat :
1. Ke pasar
2. Ke tukang parkir
3. Dan kantong kolekte !
14. 111:1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada
TUHAN dengan segenap hati, dalam
lingkungan orang-orang benar dan dalam
jemaah.
111:2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN,
layak diselidiki oleh semua orang yang
menyukainya.
(Mazmur 111 : 1, 2)
15. ANDROCLES MEMPRAKTEKKAN KASIH
• Androcles budak yang melarikan diri ke hutan
• Menemukan sebuah goa tempat berlindung
• Goa ini adalah tempat istirahat seekor singa
• Singa kesakitan ada duri besar menancap di telapak
kakinya. Dicabut dan dirawat kakinya yang bengkak
• Singa kini sangat bersahabat dan berbagi makanan
• Androcles keluar dari hutan ditangkap lagi
• Dihukum mati dengan dijadikan gladiator
16. 2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku
menderita, malah dibelenggu seperti seorang
penjahat, tetapi firman Allah tidak
terbelenggu.
2:10 Karena itu aku sabar menanggung
semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah,
supaya mereka juga mendapat keselamatan
dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang
kekal.
(2 Timotius 2: 9, 10)
17. 17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem
Yesus menyusur perbatasan Samaria dan
Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa
datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.
Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak:
"Yesus, Guru,
kasihanilah kami!“
(Lukas 17 : 11 – 13)
18. 17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat
bahwa ia telah sembuh, kembali sambil
memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan
mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu
adalah seorang Samaria. (Lukas 17 : 15 – 16)
19. 17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi
tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang
kembali untuk memuliakan Allah selain dari
pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu:
"Berdirilah dan pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau.”
(Lukas 17 : 17 – 19)
20. Di pinggiran kota kecil Taiwan, tampak seorang
laki-laki berjalan pulang ke rumah dari tempat
kerjanya sebagai supir taksi. Tiba-tiba,
perhatiannya tertuju pada gerakan rumput dan
suara gemerisik di sela-sela bebatuan di tepi
jalan.
SAAT SOPIR TAKSI PULANG RUMAH
21. Segera, dihampiri dengan perasaan sedikit was
was. Seketika, matanya terbelalak kaget melihat
bungkusan berisi bayi merah yang tergeletak di
situ. Setelah melihat di sekeliling tempat itu yang
tampak sepi-sepi saja, segera diangkat
bungkusan bayi itu dengan hati-hari dan dengan
tergopoh-gopoh dibawa pulang ke rumahnya.
22. Setelah terkaget-kaget mendengar cerita dan
melihat temuan suaminya, sang istri segera
mengambil alih menggendong bayi itu dengan
perasaan sayang. Mereka adalah sepasang suami
istri, yang telah lama mendambakan kehadiran
anak di tengah keluarga. Bayi yang masih merah
itu terasa seperti pemberian Tuhan kepada
keluarga mereka.
23. Saat kira-kira usia dua tahun, mereka merasa ada
yang janggal dengan kemampuan berbicara dan
reaksi pendengaran-nya yang sangat lambat,
kedua orangtua itu membawa anaknya ke rumah
sakit. Kecurigaan mereka pun terjawab, anak
tersebut memang cacat sejak lahir, yaitu bisu tuli.
Walaupun sempat terpukul sesaat, namun
perasaan sayang yang telah terpupuk selama ini,
membuat mereka memutuskan untuk tetap
memelihara dan membesarkan anak ini.
24. Tahun pun dengan cepat berganti. Walaupun
cacat, gadis kecil itu adalah anak yang cerdas dan
mendapat pendidikan yang baik di sekolah
luarbiasa hingga mampu lulus SMA. Setelah lulus,
melalui tes dia diterima masuk untuk bidang seni
di perguruan tinggi kota besar.
25. Demi mewujudkan impian anaknya, kedua
orangtua itu bertekad untuk berhemat dan bekerja
mati-matian. Sejak saat itu, sang ayah bekerja
sangat keras, hampir setiap hari pulang ke rumah
hingga larut malam. Di saat kuliah memasuki
tahun kedua, suatu malam sang ayah pergi dan
tidak pernah kembali. Taksi yang dikendarainya
bertabrakan dan nyawanya tidak terselamatkan.
26. Anak gadis ini tahu, betapa berat beban biaya
yang harus dipikul ibunya dan dia memutuskan
untuk berhenti kuliah, pulang dan bekerja serta
menemani ibunya di rumah. Mengetahui itu, sang
ibu sangat tersentuh dengan pengertian anaknya.
27. Ibunya menegaskan, Ibu tahu kesedihanmu, Nak.
Ibu juga sangat kehilangan ayahmu. Tetapi kamu
tidak boleh berhenti kuliah. Belajarlah yang
benar! Selesaikan kuliahmu secepatnya dan ibu
tunggu kepulanganmu dengan ijazah di tangan.
28. Dan setiap bulan, ibu akan berusaha mengirimkan
uang untuk biayamu di sana. Ingat, jangan
berpikir pulang sebelum kuliahmu selesai. Jika
kamu gagal, ibu dan ayahmu di seberang sana
pasti kecewa karena kerja keras dan pengorbanan
kami selama ini akan sia-sia.
29. Waktu terus berjalan. Sambil membawa pulang
undangan wisuda, dengan bangga dan
kegembiraan yang meluap serta kerinduan yang
sangat, sang anak segera pulang ke desanya.
30. Setiba di rumah, dia mengetuk berulangkali pintu
rumahnya yang tertutup rapat. Dan sungguh tidak
pernah diduga sama sekali, pertemuan dengan
tetangganya ternyata membuat hatinya hancur
seketika.
31. "Nak, ibumu setahun lalu telah meningal dunia.
Maafkan kami tidak memberitahu karena ibumu
meminta kami bersumpah untuk merahasiakan-
nya. Semua sisa uang tabungan ibumu dititipkan
ke kami untuk dikirimkan kepadamu setiap bulan
dan dia pun meminta kami membalaskan surat-
suratmu.
32. Masih ada satu rahasia besar yang sebenarnya
ayah ibumu sembunyikan darimu. Bahwa kamu
sesungguhnya bukan anak kandung mereka.
Walaupun kamu cacat dari bayi, mereka tidak
peduli. Mereka tetap menyayangimu melebihi
anak kandung sendiri.
33. Mendengar semua cerita tentang dirinya, duka
yang mendalam tidak mampu diwujudkan dalam
teriakan histeris. Hanya derasnya airmata yang
mengalir tak terbendung. Di depan makam kedua
orangtuanya, sambil bersimbah air mata, gadis ini
bersujud dan berdoa.