Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Pbl blok 6
1. 1
Hubungan Emosi dengan Sistem Saraf pada Manusia
Diana Atmaja
102012047*
*mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat: Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
E-mail: diana.atmaja@civitas.ukrida.ac.id
Pendahuluan
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang komplek, sangat khusus
dansaling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan ,
danmengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya . sistem tubuh
yangpenting ini juga mengatur kebanyakkan aktivitas sistem- sistem tubuh yang lainnya.
Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh
hinggamenyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasa
lsegala fenomena kesadaran, pikiran , ingatan, bahasa ,sensasi maupun sakit.
Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui
1. Depresi : penurunan atau rendahnya aktivitas fungsional1
Pembahasan
Hyphothalamus
Hyphothalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat-serat terkait yang
terletak di bawah thalamus. Hyphothalamus merupakan bagian dari systema nervosum
centrale yang paling kompleks karena kaya dengan hubungan dengan telencephalon, systema
limbic dan batang otak. Hyphothalamus berperan dalam pengontrolan fungsi viseral,
autonom, endokrin dan tingkah laku afektif. Secara anatomi, hipothalamus terletak di antara
chiasma opticum dan corpus mammilaris. Dan di sebelah inferiornya terdapat kelenjar
pituitari.
Vaskularisasi hyphothalamus
1
Dorland W A N. Kamus kedokteran dorland. Ed. 31. Jakarta: EGC; 2010. h. 578.
2. 2
Vaskularisasi bagian basal hyphothalamus, infudibulum, tangkai hyphophysis dan kelenjar
hyphophisis berasal dari arteri carotis melalui arteri hyphophysialis superior dan inferior.
Bagian depan eminentia mediana dan sebagian besar tangkai hyphophysis menerima darah
dari arteri hyphophysialis superior. Bagian posterior dari ementia mediana mendapat supply
dari cabang circulus arteriosus Willisi. Bagian dari ventral tangkai hyphophysis mendapat
vaskularisasi dari sepasang arteri trabecularis cabang arteri hyphophysialis superior.
Neurohyphophysis mendapat vascularisasi dari arteri hyposialis inferior yang
beranastomosis dengan arteri hyphophysialis superior melalui arteri trabecularis.
Adenohypophysis mendapat vascularisasi secara tidak langsung melalui pelxus kapiler
Porral.
Arteri yang mendarahi eminentia mediana membentuk kapiler yang sebagian membentang
ke cranial untuk membentuk plexus Mantel serta kapiler yang berjalan lurus mencapai hampir
ke dasar ventriculus tertius, sedangkan sebagian lagi membentang ke inferior membentuk
vassa porta longa yang akan bersatu dengan vasa pota breves yang berasal dari vassa porta
longa. Kapiler pada vasa porta tidak seperti kapiler otak namun seperti kapiler pembuluh
darah perifer, sehingga endothel tidak tersusun sebagai tight junction (endotheliocytus
nonfenestartus) namun merupakan endotheliocytus fenestratus.2
Sel ependym pada basis ventriculus tertius disebut tanycyte dimana mempunyai processus
yang panjang mencapai vassa porta.
Fungsi hyphothalamus
1. Pusat autonom
Hyphothalamus merupakan pusat primer system autonom. Stimulasi hyphothalamus
anterior dan medial menyebabkan aktivitas parasimpatik meningkat berupa berkeringat,
vasodilatasi, salivasi, hypotonia, nadi turun, kontraksi vesica urinaria dan peristaltik
meningkat. Stimulasi hyphothalamus posterior dan lateral menyebabkan peningkatan
aktivitas simpatik (ergotropic) dengan terjadinya midriasis, hypertensi, tachicardia,
takipnea, peristaltik menurun dan hyperglikemia.
2. Pusat pengaturan suhu
Hyphothalamus anterior sensitif terhadap suhu darah dan mengatur pelepasan panas
dengan jalan berkeringat banyak melalui vasodilatasi pembuluh darah kulit dan pada
2
Winarni W. Buku ajar anatomi neurosains. Jakarta; Fakultas Kedokteran UKRIDA; 2008
3. 3
binatang dengan nafas cepat dan dangkal. Bila rusak terjadi hyperthermia. Hyphothalamus
posterior peka terhadap penurunan suhu, dan mengatur mekanisme penyimpanan panas
dengan jalan menaikan aktivitas visceral, otot somatic menggigil, kerusakan menyebabkan
terjadinya poikilotherm.
3. Pusat makan
Nucleus ventromedialis merupakan pusat kenyang, kerusakan local nucelus ventromedialis
bilateral menyebabkan hyperphagia. Nucleus hypothalamicus lateralis merupakan
pusatmmakan (feeding center). Kedua nucleus ini disebut appestat.
4. Pusat ekspresi emosi
Nuclei ventromedialis dan lateralis berperan dalam respon takut dan marah. Pada binatang
percobaan marah dapat ditimbulakn dengan merusak kedua nuclei ventromedialis atau
merangsang nuclei lateralis. Namun efek ini tidak timbul bila sebelumnya kedua amigdala
dihilangkan.
5. Pusat tidur dan jaga
Lesi bilateral hyphothalamus anterior menyebabkan insomnia pada binantang percobaan
sedang lesi hypothalamus posterior menyebabkan rousable hypersomnolance.
6. Pusat hadiah dan hukuman (reward and punishment)
Stimulasi nucelus ventromedialis menyebabkan rasa tidak enak (unpleasant feeling)
sedang stimulasi nucleuspreopticus menyebabkan rasa nikmat (good feeling).
7. Pusat keseimbangan air
Nucleus supraopticus berperan dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Kerusakan
nucleus ini atau kerusakan pada hubungannya dengan hyphophysis menyebabkan diabetes
insipidus. Kenaikan tekanan osmose pada darah yang menuju nucleus supraopticus
menyebabkan pelepasan hormon antidiuretic (vasopressin).
Sistem Limbik
Sistem limbik bukanlah suatu struktur terpisah tetapi suatu cincin struktur-struktur otak
depan yang mengelilingi batang otak dan saling berhubungan melalui jalur-jalur neuron
rumit.
4. 4
Sistem limbik berlokasi di bagian medial meispherium cerebri dan dalam diencephalon.
Terdiri dari nuclei septalis, gyrus cingulatum dan formation hippocampi. Dan mencakup
sebagian corpus amigdaloideum. Fornix dan tractus lain berhubngan juga dengan sistem
limbik.
Konsep emosi mencakup perasaan emosional subyektif dan suasana hati (misalnya marah,
takut dan kegembiraan) plus respon fisik nyata yang berkaitan dengan perasaan-perasan
tersebut. Respons-respons ini mencakup pola perilaku spesifik dan ekspresi emosi yang dapat
diamati (misalnya tertawa, menangis atau tersipu).
Amigdala
Amigdala merupakan kompleks nukelus yang terletak tepat di bawah permukaan medial
korteks serebri di kutub lobus temporalis. Amigdala menerima impuls dari semua bagian
korteks limbik, dari permukaan orbital lobus frontalis, dari gyrus singuli dan dari gyrus
hipocampus. Sebaliknya, ia mengirimkan isyarat (1) kembali ke dalam daerah korteks yang
sama ini (2) ke dalam hipokampus ,(3) ke dalam septum, (4) ke dalam thalamus, dan (5)
terutama ke dalam hipothalamus.3
Amigdala di interior sisi bawah lobus temporalis adalah
regio yang sangat penting untuk memproses masukan yang menghasilkan sensasi takut. Pada
manusia dan hingga tahap yang belum diketahui pada spesies lain, tingkat-tingkat korteks
yang lebih tinggi juga penting bagi kesadaran akan perasaan emosional. Amigdala memiliki
banyak neurotransmiter opoid (zat yang memiliki efek seperti opium) menimbulkan rasa
senang dan mengatur sinyal saraf serta penyaring respons keadaan emosional. Perangsangan
nukelus amigdala tertentu kadang-kadang dapat menyebabakan suatu pola kemarahan,
melarikan diri, hukuman, dan nyeri yang mirip dengan pola afektif-defensif yang
dibangkitkan dari hipothalamus. Dan perangsangan nukelus lain dapat memberikan reaksi
ganjaran dan kesenangan. Singkatnya, perangsangan bagian nukleus amigdala yang tepat
dapat memberikan hampir setiap pola tingkah laku. Dipercaya bahwa fungsi normal nukelus
amigdala adalah membantu mengatur seluruh pola tingkah laku yang diperlukan untuk tiap
kejadian sosial atau lingkungan.
Hipocampus
Hipocampus merupakan suatu strukutr memanjang yang terdiri dari suatu modifikasi
korteks serebri. Ia melipat-lipat ke dalam untuk membentuk permukaan ventral kornu inferior
ventrikel lateralis. Salah satu ujung hipocampus berbatasan dengan nukelus amigdala, dan ia
juga bersatu sepanjang salah satu tepinya dengan gyrus hipocampus yang merupakan korteks
3
Guyton. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG; 1990.h.512
5. 5
permukaan ventromedial lobus temporalis. Hipocampus mempunyai banyak hubungan
dengan hampir semua bagian sistem limbik, terutama meliputi amigdala, gyrus singuli,
hipothalamus dan daerah-daerah lain yang berhubungan erat dengan hipothalamus.
Hipocampus, bagian medial lobus tempralis yang memanjang dan merupakan bagian dari
sistem limbik, berperan vital dalam ingatan jangka pendek yang melibatkan integrasi
berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi ingatan tersebut menjadi ingatan
jangka panjang. Hipocampus dipercayai menyimpan ingatan jangka panjang baru hanya
sesaat dan kemudia memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyimpanan yang lebih
permanen.
Salah satu efek yang paling menarik dari perangsangan hipokampus pada manusia yang
sadar adalah segera hilangnya hubungan dengan orang lain dengan siapa ia mungkin sedang
berbicara; yang menunjukkan bahwa hipokampus dapat memegang peranan dalam
menentukan perhatian seseorang.
Korteks Serebri
Serebrum, bagian terbesar otak manusia, dibagi menjadi dua bagian yang sama, hemisfer
serebri kiri dan kanan. Keduanya saling berhubungan melalui korpus calosum, suatu pita
tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson neuron yang berjalan di antar kedua
hemisfer. Masing-masing hemisfer terdiri dari satu lapisan tipis substansia grisea di sebelah
luar yaitu korteks serebri, yang menutupi bagian tengah tebal substansia alba.
Korteks serebri adalah selubung luar substansia grisea yang menutupi substansia alba di
bagian dalam.4
Korteks cerebri atau disebut juga neokorteks karena evolusinya yang lebih
muda, memiliki fungsi yang lebih tinggi agar makhluk adaptif terhadap perubahan
lingkungan. Korteks cerebri mempunyai area sensorik, motorik, dan asosiasi untuk
memproses input dari setiap indera dan bereaksi terhadapnya. Korteks cerebri memungkinkan
manusia memiliki kemampuan yang membedakannya dari makhluk lain, seperti dapat
membuat persepsi kompleks, eksekusi gerak motorik terampil, dan fungsi lainnya (belajar,
berpikir, aspek logika dan intelgensi, introspeksi dan perencanaan)
Masing-masing hemispherium cerebri terbagi menjadi lobus-lobus utama.
1. Lobus frontalis
Merupakan lobus terbesar, kurang lebih sepertiga dari permukaan hemispherium cerebri.
Lobus frontalis membentang dari sulcus centralis sampai lobus frontalis dengan di sebelah
4
Sherwood L. Fisiologis manusia . Ed 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2009.h.156
6. 6
inferolateral dibatasi oleh sulcus lateralis cerebri. Permukaan konveksitasnya terdiri atas
empat lipatan utama:
Gyrus precentalis : gyrus ini berjalan sejajar sulcus centralis. Batas dari gyrus
precentralis adalah sulcus precentralis. Sulcus ini membentang sampai facies medialis
hempispherium cerebri. Daerah di sebelah rostral area motorik primer disebut area
premorotik atau prefrontal.
Gyrus frontalis superior: membentang horizontal
Gyrus frontalis medium : membentang horizontal
Gyrus frontalis inferior : membentang horizontal
Gyrus frontalis inferior terbagi oleh ramus ascendens sulcus lateralis menjadi 3 bagian
yaitu:
a. pars orbitalis
b. pars triangularis
c. pars opercularis
Pars triangularis dan pars opercularis pada hemispherium yang dominan (biasanya sisi kiri
pada orang tidak kidal) disebut area bicara Broca yang berperan dalam mekanisme
motorik untuk formulasi bicara.
Lobus frontalis berperan dalam tiga fungsi utama: aktivitas motorik volunter, kemampuan
berbicara dan elaborasi pikiran. Hemispher kanan cerebri memegang peranan penting
dalam fungsi emosi. Hemispher kanan terspesialisasi untuk memproses informasi
emotional. Gangguan pada lobus frontalis dapat menimbulkan gejala-gejala :
o Monoplegi atau hemiplegi
o Disfasia motorik (disfasia ekspresif)
o Perubahan kepribadian dengan perilaku antisosoial
o Kehilangan inisiatif
o akinetik mutism
o Inkontinensia urine et alvi.
2. Lobus parietalis
Batas lobus ini tidak tegas, kecuali batas anteriornya pada facies lateralis yaitu oleh sulcus
centralis dan batas posteriornya pada facies medialis oleh sulcus parietooccipitalis. Pada
lobus parietalis tampak tiga bagian yaitu:
Gyrus postcentralis
Lobulus parietalis superior
7. 7
Lobulus parietalis inferior
3. Lobus occipitalis
Merupakan lobus kecil yang bersandar pada tenroium cerebelli. Batas rostral lobus ini
pada permukaan medial adalah sulcus parieto-occipitalis. Pada permukaan lateral batasnya
tidak tegas. Pada permukaan lateral terdapat beberapa gyrus occipitalis lateralis yang
teragular yang dipisah-pisahkan oleh sulcus occipitalis lateralis.
4. Lobus temporalis
Lobus ini terletak di sebelah ventral sulcus lateralis dan pada permukaan lateralnya
terdapat tiga gyri yang membentang miring yaitu :
Gyrus temporalis superior
Gyrus temporalis medius
Gyrus temporalis inferior
Pada sisi dalam dari sulcus lateralis terdapat beberapa lipatan pendek miring isebut gyrus
temporales transversal dari Heschl yang merupakan cortex auditoris (pendengaran primer).
Facies ionferior lobus temporalis terletak pada fossa cranii media. Pada daerah ini terdapat
gyrus temporalis inferior, gyrus occipitotemporalis membentuk lobus pyriformis yang
merupakan cortex olfactoris primer.
5. Lobus insula
Korteks ini terkubur di dalam sulcus lateralis dan baru dapat dilihat bila lobus temporalis
dipisahkan dari lobus frontalis. Lobus ini merupakan korteks berbentuk segitiga dengan
apex mengarah ke depan bawah. Permukaannya terdiri atas gyri breves insulae dan gyrus
longus insulae yang membentang sejajar dengan sulcus lateralis.
6. Lobus limbicus
Jaras/mekanisme emosi
Emosi dan motivasi adalah dua aspek dari fungsi otak yang terreprentasi tumpang tindih
antara sistem tingkah laku dan sistem kognitif. Jaras mekanismenya kompleks dan
merupakan gabungan interaksi anatara hypothalamus, sistem limbik dan korteks cerebri.
8. 8
Sistem limbik, khususnya pada bagian amigdala, adalah pusat dari emosi pada manusia.
Jaras/ mekanisme emosi adalah sebagai berikut : pertama stimulus sensorik masuk menuju
korteks cerebri dan disusun atau dibangun di dalam otak untuk menciptakan dareah
representasi. Setelah informasi yang masuk diolah oleh daerah representasi yang
bersangkutan, informasi tersebut diteruskan ke dalam sistem limbik. Sistem limbik
memberikan sebuah feedback ke korteks cerebri yang memberikan emosi kesadaran
sementara di jalur yang menurun stimulus sensorik menuju ke hypothalamus dan batang otak
memulai tingkah laku volunter dan respon yang tidak sadar yang mensarafi fungsi autonom,
endokrin, immune dan sistem motor somatik. Hasil fisik emosi yang dapat terlihat dari proses
ini adalah jantung menjadi berdebar lebih cepat.5
Sistem saraf otonom
Setiap jalur saraf otonom yang berjalan dari SSP ke suatu organ adalah suatu rangkaian
dua neuron. Badan sel neuron pertama dalam rangkaian ini terletak di SSP. Aksonnya, serta
praganglion, bersinaps dengan badan sel neuron kedua, yang terletak di dalam suatu
ganglion. Akson neuron kedua, serat pascaganglion, menSyarafi organ efektor.
Sistem saraf otonom memiliki dua subdivisi – sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Serat saraf simpatis berasal dari regio toraks dan lumbal medula spinalis. Sebagian besar
praganglion sangat pendek, bersinap dengan badan sel neuron pascaganglion di dalam
ganglia yang terletak di rantai ganglion simpatis yang berada di sepanjang sisi medula
spinalis.
Saraf simpatis keluar dari serabut saraf spinal daerah thoracal dan lumbal. Neuron simpatis
postganglionik dikendalikan oleh neuron simpatis preganglionik yang dibungkus myelin,
yang terletak pada cornu lateral medulla spinalis dan mengirimkan axonnya ke ganglia
simpatis. Neuron dari rantai simpatis dihubungkan oleh interneuron.
Sistem saraf simpatis mendorong respons-respons yang mempersiapkan tubuh untuk
aktivitas fisik berat dalam situasi darurat atau penuh stres. Respons ini biasanya disebut
sebagai respons lawan atau lari (fight or flight response), karena sistem simpatis menyiapkan
tubuh untuk melawan atau lari dari ancaman. Jantung berdenyut lebih cepat dan lebih kuat,
tekanan darah meningkat akibat konstriksi (penyempitan) generalisata pembuluh darah,
saluran napas membuka lebar untuk memaksimalkan aliran udara. Semua respons ini
ditujukan untuk meningkatkan alirah darah kaya nutrien dan beroksigen ke otot rangka
5
Silverthorn. Human physiology. San Fransisco: Pearson International Editorn; 2007.p.316
9. 9
sebagai antisipasi terhadapa aktivitas fisik berat. Berkeringat meningkat sebagai antisipiasi
terhadap peningkatan produksi panas oleh aktivitas fisik. Karena aktivitas pencernaan dan
kemih tidak esensial untuk menghadapai ancaman, maka sistem simpatis menghambat
aktivitas-aktivitas ini.
Saraf parasimpatis berhubungan hanya dengan saraf cranial tertentu seperti
N.III, V, X, dan saraf spinal dari sacral. Saraf parasimpatis yang paling menonjol adalah
nervus vagus (N.X). Nervus vagus mengurus organ paru-paru, jantung, dan saluran cerna.
Serabut saraf parasimaptis bersifat preganglionik, badan selnya berada di nuclei motorik
batang otak atau medulla spinalis daerah sacral. Neuron postganglionik pendek, keluar dari
ganglia perifer di dekat organ target. Sistem parasimpatis mendominasi pada keadaan tenang
dan santai. Sistem parasimpatis mendorong fungsi tubuh tipe “istirahat dan cerna” (rest and
digest) ini sembari memperlambat aktivitas-aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem simpatis.
Batang Otak
Pusat pengendalian otonom dipersarafi oleh batang otak. Batang otak adalah penghubung
vital antara medula spinalis dan bagian-bagian otak yang lebih tinggi. Batang otak terdiri dari
medula oblongata, pons dan otak tengah (midbrain/mesencephalon). Semua serat datang dan
pergi yang berjalan antara perfier dan pusat-pusat yang lebih tinggi di otak harus melewati
batang otak, dengan serat datang memancarkan informasi sensorik ke orak dan serat pergi
membawa sinyal perintah dari otak ke organ eferen. Batang otak mengontrol beberapa fungsi
penting tubuh termasuk: kewaspadaan, gairah, pernafasan, tekanan darah, pencernaan, detak
jantung.
Mesencephalon berfungsi untuk memproses data visual dan auditoris, pembentukan
respons somatomotorik dan mempertahankan kesadaran. Pons berfungsi untuk rilei informasi
sensoris ke serebelum dan thalamus, sebagai pusat somatomotor dan viseromotor involunter.
Medula oblongata berfungsi untuk rilei informasi sensoris ke thalamus, pusat otonom untuk
fungsi viseral (jantung, respirasi dan pencernaan).
Susunan Saraf Fungsional
a. Sistem Motorik
Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan
diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak., diantaranya yaitu area motorik di korteks,
ganglia basalis, dan cerebellum. Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidal
dan ekstrapiramidal. Traktus piramidal merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di
10. 10
girus presentralis (area 4 Broadmann), yang disebut juga korteks motorik primer. Impuls
motorik dari pusat motorik disalurkan melalui traktus piramidal ke saraf perifer menuju ke
otot. Area motorik lain yang terletak di depan korteks motorik primer adalah korteks
premotorik (area 6 Broadmann). Area ini merupakan area asosiasi korteks motorik yang
membangkitkan pola gerakan untuk disampaikan ke korteks motorik primer. Contoh : Orang
tertusuk duri →sensasi diteruskan ke korteks sensorik; dianalisa →korteks sensorik asosiasi;
diterjemahan →korteks premotorik; program dan pola →korteks motorik primer; eksekusi
gerakan →otot; kontraksi. Kerusakan korteks motorik primer atau traktus piramidal dapat
menyebabkan paralysis (kelumpuhan) ataupun parese (kelemahan gerakan). Selain traktus
piramidal, jaras sistem motorik ada juga yang melalui traktus ekstrapiramidal (system
ekstrapiramidal). Jaras inimelibatkan ganglia basalis dan berfungsi untuk mengatur gerakan
volunter kasar dan tidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan pada
waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan lengan. Kerusakan pada ganglia basalis dapat
menimbulkan gangguan-gangguan gerak seperti : gejala-gejala pada penyakit Parkinson
(kekakuan otot atau rigiditas, tremor, akinesia), hemibalismus, chorea,dan atetosis. Bagian
otak yang juga penting pada pengaturan gerakan adalah cerebellum (otak kecil). Cerebellum
sangat penting untuk mengatur ketepatan dan kelancaran koordinasi aktivitas motorik
volunter. Gangguan cerebellum dapat menyebabkan : postur tubuh buruk, tidak seimbang dan
ataksia (kehilangan koordinasi gerak), langkah kaki lebar dan gontai seperti orang mabuk,
bicara cadel, gerakan volunter diikuti dengan gemetaran dan dismetria.
b. Sistem Sensorik
Sistem sensorik pada manusia berhubungan dengan kemampuan mempersepsi
suatu rangsang. Sistem ini sangat penting karena berfungsi terutama untuk proteksi tubuh.
Sistem ini dapat juga dimaknai sebagai perasaan tubuh atau sensibilitas.
1. Reseptor
Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat
ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar.
Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi
energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.
Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:
Exteroseptor ; perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba
Proprioseptor ; perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.
11. 11
Interoseptor ; perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung,
lambung, usus, dll.
Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi :
Mekanoreseptor ; kelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan,
memonitor tegangan pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya
dikulit, otot rangka, persendian dan organ visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner
(untuk rasa raba ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar dan
tekanan).
Thermoreseptor ; reseptor sensoris unuk mendeteksi perubahan suhu. Contohnya : bulbus
Krause (untuk suhu dingin), dan akhiran Ruffini (untuk suhu panas).
Nociseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon tekaan yang
dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia. Contoh
reseptornya berupa akhiran saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpus culum Golgi (untuk
tekanan).
Chemoreseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiwa, seperti : bau-bauan
yang diterima sel reseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel
reseptor pengecap dilidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi
oksigen, osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah,
glucoreseptor di hipotalamus mendeteksi perubahan kadar gula darah.
Photoreseptor ; reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan cahaya, dan dilakukan oleh
sel photoreceptor (batang dan kerucut) di retina mata.
Neurotransmiter
Komunikasi antar neuron terjadi melalui penghubung antar neuron atau sinaps. Sebuah
sinaps bukan merupakan hubungan langsung, tetapi terdapat celah pemisah (celah sinaps)
yang harus dilewati oleh impuls yangdihantarkan. Meskipun dalam beberapa bagian sistem
saraf kegiatan elektrik satu neuron dapat langsung merangsang neuron lainnya, namun pada
sejumlah besar kasus terdapat senyawa kimia yang berfungsi sebagai agen pengantar. Ketika
sebuah impuls saraf mencapai ujung axon, suatu senyawa kimia yang disebut
neurotransmitter dilepaskan dan masuk ke dalam celah sinaps. Neurotransmiter terikat pada
reseptor khusus pada selaput sel penerima dan mengubah daya tembusnya ke arah
depolarisasi. Jika depolarisasi menjadi cukup besar untuk dapat melampaui titik rangsang,
maka sel itu membakar aksi potensial melalui axonnya untuk mempengaruhi neuron lain.
12. 12
Proses ini terjadi pada sinaps eksitatori, tetapi ada juga sinaps inhibitori yang bekerja
bersamaan tetapi dengan cara berlawanan.
Sistem Neropinefrin
Disekresi oleh sebagian besar neuron yang ada di batang otak dan hipotalamus, membantu
pengaturan seluruh aktivitas dan suara hati dari pikiran /kehendak. Pada sebagian besar
daerah ini mungkin terjadi eksitasi,namun pada daerah lain terjadi inhibisi. NE juga
disekresikan oleh neuron postgangglion sistem saraf simpatis. NE diduga berfungsi untuk
merekam informasi dalam jangka panjang dan membantu mengembangkan sinaps baru yang
berhubungan dengan memori. NE dilepaskan karena adanya rangsangan simpatetis, seperti
dalam gejala ‘fight or flight’.
Dipercaya bahwa perangsangan sistem noreprinefrin berlebihan merupakan penyebab fase
manik dari psikosis manik deprefis. Dan sebaliknya, banyak alasan untuk percaya bahwa
penekanan aktivitas sistem ini, bersama dengan penekanan aktivitas sistem serotonin,
merupakan dasar stadium depresi dri sindroma manik depresif.
Sistem Dopamin
Dopamin , suatu neurotransmiter yang terutama pada batang otak, diketahui terlibat dalam
pengontrolan gerakan yang kompleks, motivasi, kognisi dan pengaturan respons emosional.
Dopamin pada umumnya bersifat eksitasi dan disintesis dari tirosin, suatu asam amino dalam
makanan. Dopamin terlibat dalam menimbulkan skizofrenia dan psikosis lain, juga gangguan
gerakan, seperi penyakit Parkinson. Antipsikotik bekerja dengan menyekat dopamin dan
menurunkan aktivitas dopamin.
Sistem Serotonin
Yang terletak di dalam nukelus rafe medialis medula oblongata adalah sistem neuron
pengsekresi serotonin. Banyak serat saraf sistem ini menyebar ke bawah ke dalam medula
spinalis, tempat mereka mengurangi tingkatan masukan isyarat nyeri. Tetapi serat ini juga
menyebar ke atas ke dalam formasio retikularis dan ke dalam area basal otak lain untuk
menekan aktivitas otak lainnya. Disekresikan oleh nucleus yang berasal dari batang otak dan
berproyeksi di sebagian besar area otak. Serotonin dapat bekerja sebagai penghambat jaras
rasa sakit dalam medulla spinalis, dan juga dianggap dapat membantu pengaturan
13. 13
kehendak/hati nurani seseorang. Serotonin yang menurun berhubungan dengan gejala
depresi.
Sistem Enkefalin-Endorfin
Sangat sedikit yang telah diketahui mengenai fungsi sistem enkefalin-endorfin atas
tingkah laku. Tetapi peranan sistem ini mungkin untuk menekan nyeri. Ia juga mempunyai
banyak aktivitas lain, karena ia disekresi di dalam banyak area batang otak dan thalamus.
Kesimpulan
Sistem limbik merupakan pusat pengaturan emosi. Sistem Limbik tersusun dari beberapa
bagian otak antara lain hipotalamus, talamus, hipocampus dan sebagian korpus amigdala.
Amydala dan hipocampus berguna untuk pusat memori dan emosi sedangkan hipotalamus
merupakan pusat saraf otonom dan endokrin yang bisa dirangsang apabila sesuai dengan
emosi yang sedang berlangsung. Salah satu gangguan pada sistem limbik adalah depresi.
Gangguan pada sistem limbik menyebabkan seseorang memiliki gangguan terhadap
emosional dan tingkah laku.
Daftar Pustaka
1. Dorland W A N. Kamus kedokteran dorland. Ed. 31. Jakarta: EGC; 2010. h. 578.
2. Guyton. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG; 1990.h.512
3. Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed. 6. Jakarta : Pernerbit Buku Kedokteran ECG; 2009
4. Silverthorn. Human physiology. San Fransisco: Pearson International Editorn; 2007.p.316
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003
6. Heryati E, Faizah N. Psikologi faal. Diunduh dari : http://file.upi.edu/Direktori/FIP
/197710132005012.pdf , 18 April 2013
7. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia; 2009
8. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke 2. Jakarta: EGC; 2002