Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di Jakarta, menyatakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dan Belanda.
2. Standar Kompetensi:
1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak
Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar:
1.1. Menganalisis Peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan Pembentukan Pemerintah Indonesia
3. INDIKATOR
• Menganalisis persiapan kemerdekaan Indonesia di bidang
politik dengan mandiri, demokratis, penuh rasa ingin
tahu, komunikatif dan penuh toleransi
• Menganalisis peristiwa Rengasdengklok dalam
hubungannya dengan perumusan naskah proklamasi
dengan mandiri, demokratis, penuh rasa ingin
tahu, komunikatif dan penuh toleransi.
• Menganalisis makna proklamasi bagi bangsa Indonesia
dengan mandiri, demokratis, penuh rasa ingin
tahu, komunikatif dan penuh toleransi.
• Menganalisis proses penyebaran berita proklamasi
mandiri, demokratis, penuh rasa ingin tahu, komunikatif
dan penuh toleransi.
5. Amerika Serikat melakukan pengeboman terhadap kota Hirosima
(06 Agustus 1945) dan Nagasaki (09 Agustus 1945)
6. 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu, Indonesia berada dalam keadaan Vacuum of
Power (kosong kekuasaan),
7. Bung Karno dan Bung Hatta sedang
berada di Dalat (Vietnam) untuk
memenuhi panggilan Jendral Terauchi
selaku panglima tentara Jepang
diseluruh kawasan Asia Tenggara.
9. Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu diketahui oleh
kalangan pemuda bangsa Indonesia di Bandung melalui berita
siaran radio BBC (British Broadcasting Corporation) di
London
10. Para pemuda menemui Bung Karno di Jalan
Pegangsaan No 56, mendesak supaya
proklamasi segera dilaksanakan
11. Para pemuda karena belum berhasil membujuk Bung
Karno, pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB
kembali mengadakan rapat di Lembaga Bakteriologi di jalan
Pegangsaan Timur, Jakarta (sekarang; Fakultas Kesehatan
Mayarakat UI) dengan dipimpin oleh Chaerul Saleh
12. Wikana dan Darwis menemui Bung
Karno menyampaikan bahwa rapat
telah menentukan kemerdekaan
harus segera diproklamasikan
18. Ahmad Subarjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil
menyakini para pemuda bahwa Proklamasi akan diucapkan
keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 paling lambat
pukul 12.00 WIB. Hal ini dapat dikabulkan dengan jaminan
nyawanya sebagai taruhannya.
19. Syudanco Subeno komandan kompi
tentara Peta di Rengasdengklok
bersedia melepaskan Sukarno – Hatta
kembali ke Jakarta.
27. Tiga Perubahan :
1. “tempoh” menjadi “tempo”
2. “wakil-wakil bangsa indonesia” menjadi “atas nama
bangsa indonesia”.
3. “djakarta, 17-8-05” menjadi “djakarta, hari 17 boelan 8
tahoen 05”.
38. Kantor berita Yoshima (Antara)
Pada tanggal 17 Agustus 1945
sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan
kantor berita Yoshima/ Domei
(sekarang: Kantor Berita Antara).
Syahrudin berhasil menyampaikan
salinan teks proklamasi kepada
Daidan B.Palenewen. oleh Daidan
B.Palenewen, teks proklamasi
tersebut diberikan kepada F.Wus
seorang markonis (petugas
telekomunikasi) di kantor berita
tersebut, untuk segera diudarakan.
39. Radio
M.Yusuf Ronodipuro
Radio Hoso Kanri Kyoku
(Sekarang: RRI)
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran Radio Hoso Kanri
Kyoku (sekarang; Radio Republik Indonesia). Tepat pukul 19.00 WIB. Teks proklamasi
kemerdekaan berhasil disiarkan, M.Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto adalah
tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut
40. Surat kabar
Berita proklamasi kemerdekaan juga
disebarluaskan melalui beberapa surat kabar.
Surat kabar yang pertama kali menyiarkan berita
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia
adalah CAHAYA yang terbit di Bandung dan dan
SOEARA ASIA yang terbit di Surabaya. Para
pemuda yang berjuang lewat pers antara lain
Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, B.M.
Diah, Ki Hajar Dewantara, Otto
Iskandardinata, G.S.S.J. Ratulangi, Iwa Kusuma
Sumantri, Sukoharjo Wiryopranoto, Sumanang
S.H, Manai Sophian dan Ali Hasyim.