SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
Baixar para ler offline
STRATEGI PENDAMPINGAN
PENGARUSUTAMAAN BERITA DESA

Disusun oleh

Pradna
Phone/Whatsapp

: 081 66 99 892

PIN BBM

: 73CA87BB

Email

: owner@pradna.com

Twitter

: @pradna

Facebook

: fb.com/pradna

URL

: pradna.com
STRATEGI PENDAMPINGAN
PENGARUSUTAMAAN BERITA DESA
oleh Pradna1

ABSTRAKSI
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pendamping Gerakan Desa Membangun
(GDM) dalam membantu mengarusutamakan berita desa. Membahas pemanfaatan
Teknologi Informasi Komunikasi, jejaring sosial, kerjasama, kegiatan dengan tujuan desa
mampu bersuara sehingga potensi dapat dikenal. Hal ini akan menjadikan desa berdaya
(karena potensi desa dikenal luas) dan bermartabat (mandiri dan tidak bergantung kepada
bantuan) .

PENDAHULUAN
Desa dengan segala stigma negatif ketertinggalan, kemiskinan dan ketidakmampuan telah
melekat begitu lama. Hingga kemudian melahirkan jargon “Mbangun Desa”, yang justru
pada prakteknya seringkali membebani desa. Karena pemaksaan program atau kebijakan
yang tidak sesuai dengan kondisi kebutuhan desa.
Berdasar pertimbangan tersebut, satu desa terpencil di kecamatan Jatiwaras, kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat yang menginginkan sesuatu yang berbeda. Desa membangun
desanya sendiri dengan segenap potensinya sendiri. Desa tersebut adalah desa
Mandalamekar. Mandalamekar kemudian bertemu dengan beberapa pegiat online dari
Yogyakarta. Dari pertemuan tersebut ditentukan langkah awal adalah membuat desa
mampu bersuara melalui sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hal itu dipilih bukan tanpa alasan. Karena suara desa selama ini telah terpinggirkan
karena media-media arus utama (media mainstream) lebih memilih menyajikan berita
yang “layak jual” yang sensasional dan “Jakartasentris”. Sehingga jika desa mampu
bersuara secara bersama-sama tentunya akan terdengar baik potensi maupun
kebutuhannya.
1

Web Developer dan Publisher. Pegiat Komunitas Blogger Banyumas.
Salah satu strategi yang dapat diadaptasi secara murah dan mudah bagi desa adalah
memanfaatkan internet. Terbukti dalam beberapa bulan, hasil ketekunan bersuara di
internet membuat desa pelopor GDM ini dikenal hingga mancanegara. Desa
Mandalamekar memetik hasilnya.
Langkah ini kemudian diadaptasikan di desa-desa wilayah Banyumas. Memiliki
keuntungan adanya pendamping desa dari beberapa komunitas yang ada di Banyumas,
konsep ini berkembang menjadi sebuah gerakan sosial yang meluas, menarik banyak
pihak

untuk

ikut

bergotong-royong

sesuai

dengan

kemampuan

dan

keahlian

masing-masing mendampingi desa. Maka kemudian disepakati nama gerakan ini adalah
Gerakan Desa Membangun (GDM) pada tanggal 24 Desember 2011. Sebuah gerakan
sosial tanpa sokongan dana khusus dari pihak tertentu yang bertahan hingga sekarang.

TUJUAN
Tulisan yang merupakan rekam jejak apa yang telah dilakukan oleh pendamping GDM
dengan tujuan menjadi referensi bagi pihak-pihak yang bermaksud mendampingi
pengarusutamaan berita desa.

URAIAN
Wujud pendampingan selalu diharapkan dalam bentuk berkelanjutan. Karena jika tidak,
transfer ilmu hanya akan menjadi sebuah formalitas yang segera terlupa. Sementara itu,
pendampingan bukanlah model bisnis yang menguntungkan. Maka biasanya yang terjun
di dunia ini disebut relawan.
Berpegang pada prinsip tidak ada paksaan, “Uraian” ini menjelaskan langkah-langkah
yang telah dilakukan untuk mendampingi desa bersuara sesuai dengan kemampuan dan
kondisi lapangan.
1. KESIAPAN MENTAL
Keinginan untuk berbagi adalah hasrat alami manusia sebagai makhluk sosial. Rasa
empati ini acapkali melimpah-ruah pada suatu waktu. Hanya saja ketika berhadapan
dengan dinamika di lapangan, dimana pengorbanan tidak berbanding lurus dengan
materi yang didapat, hasrat berbagi akan mudah terkikis.
Langkah logis untuk tetap menjaga semangat untuk berbagi selalu hadir adalah :


Menentukan tujuan menjadi pendamping. Apapun itu. Baik dari segi agama,
moral, ataupun kemanusiaan. Tujuan ini yang seringkali akan direview oleh
diri sendiri ketika semangat berbagi sedang surut.



Sesuaikan ekspetasi dengan kondisi dan kemampuan desa yang tidak bisa
begitu saja langsung mendapatkan hasil ideal. Keinginan dan harapan
berlebihan bisa menyebabkan frustasi yang justru akan mematahkan
semangat berbagi.



Lakukan apa yang bisa dikerjakan. Saat semangat melimpah tetap tidak
dianjurkan untuk memforsirnya dan mengerjakan semuanya sendiri.
Membagi beban dan peran tidak akan mengurangi kehebatan seseorang.
Jika hasil kerja yang mendapat kepercayaan tidak sesuai harapan, tidak
perlu bersusah hati. Ini bukan kerja profesional. Mungkin juga ada
keterbatasan di tiap pelaksana.



Tidak perlu membebani diri dengan target-target yang justru mematahkan
semangat jika tidak tercapai. Akan lebih baik jika terus bergerak,
memanfaatkan setiap kesempatan dan melakukan apa yang bisa dilakukan.



Karena bukan merupakan gerakan yang diwajibkan, berapapun desa yang
tetap konsisten bersuara (sebagai bagian wajar seleksi alam gerakan
sosial), tidaklah menjadikan alasan untuk patah arang.

Kata kunci : memiliki tujuan, melihat kenyataan, tidak memaksakan kehendak
2. KOMUNIKASI
Diantara banyak pihak yang terlibat, diperlukan komunikasi yang baik. Tidak ada
larangan untuk menyampaikan pendapat, diskusi hingga berbeda pendapat. Hanya
saja, ketika Pendamping bersikap terlalu keras, justru akan memunculkan resistensi
dari pihak-pihak yang seharusnya melangkah bersama untuk desa bersuara. Bahkan
apa yang sangat tidak diharapkan dengan sikap keras ini adalah surutnya semangat
belajar desa karena merasa terintimidasi dan tidak dihargai.
Maka, tidak salahnya demi kepentingan yang lebih besar, tensi tutur bahasa lebih
diredam ketika berhadapan dengan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Sikap
kritis bukan berarti bebas menyakiti. Adab santun dalam berkomunikasi banyak terbukti
membawa keberhasilan dalam berdiplomasi.
Demikian sebaliknya, ketika menghadapi kendala atau membutuhkan bantuan, tidak
perlu

sungkan

untuk

mengutarakannya.

Pendampingan

desa

adalah

kerja

gotong-royong. Selain itu, sifat desa adalah egaliter dan terbuka. Ini terbukti desa dapat
dengan cepat menyerap dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk bersuara,
walau sebelumnya sama sekali belum pernah menyentuhnya.
Kata kunci : santun, terbuka, santai, egaliter

3. BERJEJARING
Pendampingan pengarusutamaan berita desa dapat bertahan dan terus berkembang
karena kerja bersama dari berbagai elemen sesuai dengan kemampuan dan keahlian
masing-masing. Berbagi peran dan beban ini tidak bisa terlaksana jika tidak ada
komunikasi membangun jaringan.
Tidak dapat dipungkiri, bagi beberapa kalangan, keikutsertaan mendampingi desa telah
melalui proses hitungan untung-rugi bagi kepentingan perusahaan, pribadi, kelompok,
partai ataupun institusi. Di tengah dinamika kehidupan, sebetulnya itu adalah
kenyataan yang mesti diterima. Namun, berpegang pada prinsip : “selama bisa
dimanfaatkan desa dan tidak meminta imbal balik yang merugikan, bantuan dari
siapapun bisa diterima.”
Jadi, tidak perlu bersusah hati dengan pemikiran “bantuan ini dimanfaatkan untuk
kepentingan itu”.

Desa terbukti sudah cukup cerdas untuk tidak mengorbankan

kepentingan desanya dan menggantinya dengan keinginan yang merugikan. Inilah
salah satu tanda desa yang berdaya dan bermartabat karena desa telah mampu
bersuara.
Berdasar pertimbangan tersebut, bangun jejaring seluas mungkin. Baik dengan
pihak-pihak yang dipandang netral, atau dengan elemen yang membawa kepentingan.
Bahkan lebih jauh, bangun jejaring dengan mengabaikan karakter seseorang yang
mungkin membuat tidak nyaman. Demi kepentingan desa.
Kata kunci : berjejaring seluas-luasnya untuk kepentingan desa
4. PENGARUSUTAMAAN DESA
Tidak dapat dihindari, Pendamping desa bersuara diharapkan telah terbiasa dengan
teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini bertujuan untuk transfer ilmu ke desa
sekaligus untuk membantu menggaungkan suara desa.
Poin yang ditekankan adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk berkomunikasi.
Maka, kekhawatiran karena tidak menguasai TIK tidak menjadi alasan. Karena
Pendamping diminta untuk memanfaatkan dan tidak harus menguasai lebih mendalam,
layaknya Sarjana Komputer.
Selain itu, teknologi hanyalah alat dan bukan menjadi beban. Apapun bentuknya,
selama bisa digunakan untuk mensuarakan desa, dapat digunakan. Pendamping juga
diharapkan untuk dapat jeli mencari celah infrastuktur dan layanan komunikasi
termurah bagi desa agar bisa bersuara.
Berikut poin-poin pejelasannya :
4.1. WEBSITE
Website adalah langkah awal bagi desa untuk bersuara. Peran penting website ini
membuat desa-desa berhasil mengusulkan domain khusus desa, yaitu “desa.id”.
Maka, diharapkan pembuatan website tiap desa menggunakan nama domain
“desa.id” ini. Sebagai indentitas desa Indonesia di ranah maya.
Pembuatan website desa bisa ikut dikoordinir melalui GDM (Gerakan Desa
Membangun) atau swadaya. Jika berkeinginan untuk pembuatan secara mandiri,
domain “desa.id” bisa dibeli seharga Rp. 55.000 (sudah termasuk pajak) di
registrar yang ditunjuk di situs Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia).
Sedangkan untuk hosting dan format (CMS) website, bebas menggunakan apa
yang mudah dan terbiasa digunakan.
Sebagai alternatif pembuatan website mandiri, GDM mengkoordinir pembelian
domain untuk desa tersebut dan memfasilitasi hosting dan pembuatan website
desa secara gratis. Syarat yang diminta adalah konsistensi penulisan web dari
desa. Sehingga jika dalam waktu tiga bulan web desa tidak aktif, akan dibekukan
(suspend).
Setelah web desa jadi, tugas berikutnya adalah mendampingi desa mengisi konten
diwebnya. Untuk itu, setidaknya Pendamping telah mengusai bagaimana
mengunggah tulisan, halaman dan gambar di web desa.
4.1.1. Penulisan Cepat Berita di Website Desa
Untuk memudahkan desa dalam menulis berita, rumus 5W + 1 H bisa
diajarkan. Dengan menjawab 5W + 1H sudah bisa tersaji tulisan dengan
cepat. Selain itu, penulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik
seperti ini, pewarta bisa mendapat payung hukum UU no 40 tahun 1999
tentang Pers.
4.1.2. Strategi Promosi Website Desa
Beberapa strategi untuk membantu web desa lebih cepat dikenal bisa dilakukan
dengan cara :


Pendamping diharapkan juga memiliki web atau blog sendiri dan aktif
menulisnya. Selain memberikan link ke web desa, sesekali (atau seringkali)
menulis tentang kegiatan pendampingan desa.



Bersama-sama desa menggiatkan mengunjungi tulisan di web lain dan
meninggalkan
(blogwalking).

komentar

disertai

alamat

web

desa

atau

sendiri


Bagi Pendamping yang aktif di forum online, tambahkan alamat website
sendiri di bagian signature profil.



Beri contoh dan dorong desa untuk menuliskan alamat web masing-masing
di setiap profil sosial media yang digunakan.



Terus mempromosikan web secara offline di setiap ada kesempatan.

Kata kunci : satu desa satu website dengan domain desa.id, platform web desa
bebas atau dikoordinir GDM, menulis cepat dengan 5W + 1 H, desa dan
pendamping aktif menulis di web, blogwalking, signature web di forum dan sosial
media, promo web offline.
4.2. SOSIAL MEDIA
Website adalah ibarat toko potensi desa. Setelah memiliki toko yang terus
diperbarui isinya, strategi yang harus dilakukan adalah mempromosikannya
secara kontinyu. Promosi secara murah dan efesien bisa memanfaatkan sosial
media.
Sesuai arti nama, sosial media adalah media (di internet) untuk tempat
bersosialisasi. Sehingga ciri utama sosial media adalah terjadinya interaksi antar
sesama pengguna di situ. Maka tidak mengherankan jika kemudian banyak yang
memanfaatkan sebagai media promosi berbagai produk.
Hanya saja, hal yang perlu digarisbawahi bahwa pengguna sosial media adalah
manusia. Biasanya merasa terganggu jika linimassa (timeline) sosial medianya
selalu dipenuhi dengan promosi produk. Maka, selalu berpromosi dengan wajar di
sosial media.
Berikut beberapa sosial media yang dapat dimanfaatkan untuk suara desa:
4.2.1. Facebook
Sosial media terpopuler di masyarakat yang telah digunakan untuk berbagai
keperluan sesuai dengan ragam fitur yang disediakan oleh Facebook. Selain
kepemilikan akun pribadi, desa sebaiknya memiliki akun Facebook resmi.
Sehingga update berita, foto dan kegiatan desa bisa disampaikan secara
resmi.
Promosi website desa bisa dilakukan dengan mensalin-tempel (copy-paste /
kopas) alamat (URL) tulisan dari web ke kolom status Facebook. Sebarkan
alamat tulisan desa baik di akun resmi desa atau akun pribadi. Dorong desa
untuk melakukan ini setiap ada tulisan baru di web desa. Juga minta kepada
desa untuk mengajak warga melakukan hal yang sama di akun-akun
pribadinya.
Beberapa fitur Facebook yang bisa dimanfaatkan desa :
 Facebook Chat
Fasilitas ruang obrol bisa digunakan untuk saling bersilaturahmi, diskusi
dan tempat bertanya bagi desa jika ada kesulitan. Facebook chat juga
mendukung obrolan grup yang bisa dimanfaatkan untuk diskusi kelompok
tanpa harus hadir di satu tempat.
 Facebook Group
Desa bisa membuat grup khusus untuk warganya. Grup ini bisa dijadikan
untuk media diskusi, penyebaran informasi dan edukasi satu desa.
 Facebook Page
Guna memperluas penyebaran informasi, desa bisa membuat Halaman
Facebook (Facebook Page). Karakteristik Halaman ini adalah tidak
terikat oleh “pertemanan”. Sehingga meski tidak berteman dengan Desa
yang bersangkutan, orang lain masih bisa mengikuti Halaman desa
hanya dengan mengklik “Like”. Selebihnya, desa bisa meng-copy-paste
setiap informasi yang disampaikan di akun resminya ke Halaman-nya.
4.2.2. Twitter
Sama seperti Facebook, cara promosi tulisan web di Twitter adalah dengan
kopas URL tulisan desa di status twitter (twit). Selain itu twitter juga
mendukung sisipan gambar. Ini bisa digunakan untuk promosi potensi desa
atau pelaporan cepat kondisi lapangan jika ada kegiatan ataupun musibah
di desa.
Twitter memiliki kekurangan hanya 140 karakter per twit. Kelebihannya,
twitter memungkinkan berinteraksi dengan pengguna yang tidak menjadi
teman (follower). Sehingga seringkali sebuah isu bisa tergaungkan dengan
cepat dengan Twitter (contoh : kasus Prita). Maka jika semakin banyak desa
“berkicau” di ranah twitter, suara desa akan semakin didengar.
Semakin banyak pengikut (follower) sebuah akun, tentunya semakin besar
prosentase twitnya dibaca oleh orang lain. Beragam cara bisa dilakukan
untuk menambah follower. Hanya saja, karena ini bukan akun bisnis yang
harus segera mendapat banyak pengikut. Sebaiknya santai saja, lakukan
optimasi secara alami dan wajar. Justru nanti akan menghasilkan follower
asli manusia yang memang berniat untuk mengikuti twit desa.
Beberapa strategi alami untuk menambah follower organik :


Ikuti

terlebih

menginginkan

dahulu
follow

akun

lain.

Jika

memang

back,

bisa

dengan

benar-benar

memulai

mengikuti

akun-akun twitter dengan follower yang masih sedikit (di bawah 300).
Kecenderungan pemilik akun dengan sedikit follower akan mengikuti
balik demi membangun jejaring pertemanan yang baru.


Berinteraksilah dan tidak perlu mempermalukan diri untuk sekedar
minta follow back (folback). Jika kerapkali mentwit berita yang
bermanfaat dan berinteraksi wajar dengan akun twitter lain, secara
otomatis akan mendapatkan folback .



Retweet dari akun dengan follower banyak akan berpengaruh besar.
Lakukan dengan wajar dan tidak usah sungkan untuk mention tulisan
web desa ke tokoh-tokoh dengan pengikut besar yang dianggap
peduli desa.



Konsisten “berkicau” setiap ada kesempatan.
4.2.3. Foursquare
Sosial media berbasis geotagging cocok untuk mengenalkan lokasi desa di
internet. Pendamping bisa membuatkan lokasi check in desa jika belum
ada.

Kemudian dorong desa yang telah terbiasa menggunakan sosial

media untuk check in di lokasi desa yang sudah dibuatkan tadi. Ini akan
membuat lokasi desa juga akan dikenal keberadaaannya. Foursquare
dapat terhubung dengan Facebook dan Twitter. Sehingga lokasi dan foto
lokasi saat check in di desa juga dapat dilihat teman di kedua akun sosial
tersebut.

PENUTUP
KERJA KOLABORASI
Mendampingi desa agar mampu bersuara bukanlah seperti kerja orang punya hajat.
Selesai pelatihan kemudian ditinggal pergi. Melainkan kerja berkesinambungan hingga
desa mampu bersuara secara mandiri dan dapat menularkannya kepada desa yang lain.
Untuk itu, dengan segala keterbatasan sumber daya,

Pendamping diharapkan bisa

mengatur ritme kerja cerdasnya supaya bisa tetap bertahan dalam waktu yang tidak
terbatas.
Untuk kegiatan kelas atau bengkel kerja desa, tidak ada keharusan bagi Pendamping
untuk selalu menyelenggarakan acara sendiri. Membuka jejaring seluas-luasnya, kegiatan
tersebut dapat diadakan dengan mengkolaborasikan dalam acara pihak lain. Baik acara
yang diadakan oleh desa, PNPM, Pemerintah daerah maupun pusat, ataupun swasta. Hal
ini justru akan menumbuhkan ketertarikan elemen di luar desa untuk turut serta membantu
desa. Selain itu, ajak juga sebanyak-banyaknya komunitas yang ada dan akan lebih
bagus jika ada Perguruan Tinggi.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Akademi Desa 4.0
 
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desaMt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desaSalim SAg
 
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaSeri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaAgus hariyanto
 
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaSeri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaAgus hariyanto
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiJoy Irman
 
Newsletter turun tangan-edisi-juli
Newsletter turun tangan-edisi-juliNewsletter turun tangan-edisi-juli
Newsletter turun tangan-edisi-juliyussnaeni
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentinganKelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentinganSalim SAg
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compressIrene Susilo
 
Strategi Konten untuk Media Sosial
Strategi Konten untuk Media SosialStrategi Konten untuk Media Sosial
Strategi Konten untuk Media SosialYudha P Sunandar
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaanxadhy20
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaEka Saputra
 
NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015
NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015
NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015Yusuf Harfi
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatAnank Clalu Stia
 

Mais procurados (15)

Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
 
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desaMt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
 
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaSeri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
 
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaSeri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
 
Promosi web-desa
Promosi web-desaPromosi web-desa
Promosi web-desa
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
 
Newsletter turun tangan-edisi-juli
Newsletter turun tangan-edisi-juliNewsletter turun tangan-edisi-juli
Newsletter turun tangan-edisi-juli
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentinganKelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compress
 
Strategi Konten untuk Media Sosial
Strategi Konten untuk Media SosialStrategi Konten untuk Media Sosial
Strategi Konten untuk Media Sosial
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaan
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015
NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015
NUANSA KABAR EDISI SPESIAL JUNI 2015
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
 

Semelhante a STRATEGI PENGARUSUTAMAAN

3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.BPPMDDTT Makassar
 
Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Adi Waluyo
 
Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Adi Waluyo
 
Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Adi Waluyo
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanAgus hariyanto
 
Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...
Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...
Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...Agus hariyanto
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSRIKURNIATI6
 
Seri Buku 3 Demokratisasi desa
Seri Buku 3 Demokratisasi desaSeri Buku 3 Demokratisasi desa
Seri Buku 3 Demokratisasi desaAgus hariyanto
 
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM DesaBuku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM DesaBobby Denil Lesmana
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)ricky04
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)ricky04
 
Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004
Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004
Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004Rbm Majalengka
 
KULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxKULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxDarinFatia1
 
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungLokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungYossy Suparyo
 
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan PemilukadaPeranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukadamusniumar
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaAgus hariyanto
 

Semelhante a STRATEGI PENGARUSUTAMAAN (20)

3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.
 
Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015
 
Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015
 
Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015Profil aim piwi 2015
Profil aim piwi 2015
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
 
Buku 4-kader-desa
Buku 4-kader-desaBuku 4-kader-desa
Buku 4-kader-desa
 
Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...
Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...
Seri 4 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Kader Desa Penggerak Prakarsa D...
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
 
Seri Buku 3 Demokratisasi desa
Seri Buku 3 Demokratisasi desaSeri Buku 3 Demokratisasi desa
Seri Buku 3 Demokratisasi desa
 
AIM-PIWI: Profil
AIM-PIWI: ProfilAIM-PIWI: Profil
AIM-PIWI: Profil
 
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM DesaBuku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004
Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004
Buletin Sindangkasih Mandiri RBM Majalengka Edisi 004
 
BUMDES presentasi.pptx
BUMDES presentasi.pptxBUMDES presentasi.pptx
BUMDES presentasi.pptx
 
Follow up
Follow upFollow up
Follow up
 
KULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxKULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptx
 
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungLokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
 
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan PemilukadaPeranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
 

Mais de Pradna Paramita

Paperwork Produkbanyumas
Paperwork ProdukbanyumasPaperwork Produkbanyumas
Paperwork ProdukbanyumasPradna Paramita
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata Kelola Sumber ...
Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata  Kelola Sumber ...Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata  Kelola Sumber ...
Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata Kelola Sumber ...Pradna Paramita
 
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa DermajiMatrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa DermajiPradna Paramita
 
Perdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas
Perdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten BanyumasPerdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas
Perdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten BanyumasPradna Paramita
 
Dokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa DermajiDokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa DermajiPradna Paramita
 
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaanstrategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaanPradna Paramita
 
Cara Menggunakan Google Hangout
Cara Menggunakan Google HangoutCara Menggunakan Google Hangout
Cara Menggunakan Google HangoutPradna Paramita
 
Petunjuk Teknis Perempuan TV
Petunjuk Teknis Perempuan TVPetunjuk Teknis Perempuan TV
Petunjuk Teknis Perempuan TVPradna Paramita
 

Mais de Pradna Paramita (16)

Paperwork Produkbanyumas
Paperwork ProdukbanyumasPaperwork Produkbanyumas
Paperwork Produkbanyumas
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata Kelola Sumber ...
Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata  Kelola Sumber ...Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata  Kelola Sumber ...
Analisis Penerapan Sistem Informasi Desa untuk Mendukung Tata Kelola Sumber ...
 
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa DermajiMatrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
 
Perdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas
Perdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten BanyumasPerdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas
Perdes RPJMD Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas
 
Dokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa DermajiDokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa Dermaji
 
Acara DESTIKA 2014
Acara DESTIKA 2014Acara DESTIKA 2014
Acara DESTIKA 2014
 
Menulis Advertorial
Menulis AdvertorialMenulis Advertorial
Menulis Advertorial
 
Kelola tulisan Web Desa
Kelola tulisan Web DesaKelola tulisan Web Desa
Kelola tulisan Web Desa
 
Membuat twitter
Membuat twitterMembuat twitter
Membuat twitter
 
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaanstrategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
 
Cara Menggunakan Google Hangout
Cara Menggunakan Google HangoutCara Menggunakan Google Hangout
Cara Menggunakan Google Hangout
 
Komentar Website Desa
Komentar Website DesaKomentar Website Desa
Komentar Website Desa
 
Resize gambar-windows
Resize gambar-windowsResize gambar-windows
Resize gambar-windows
 
Petunjuk Teknis Perempuan TV
Petunjuk Teknis Perempuan TVPetunjuk Teknis Perempuan TV
Petunjuk Teknis Perempuan TV
 
Posting web-desa
Posting web-desaPosting web-desa
Posting web-desa
 
Profil bloggerbanyumas
Profil bloggerbanyumasProfil bloggerbanyumas
Profil bloggerbanyumas
 

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN

  • 1. STRATEGI PENDAMPINGAN PENGARUSUTAMAAN BERITA DESA Disusun oleh Pradna Phone/Whatsapp : 081 66 99 892 PIN BBM : 73CA87BB Email : owner@pradna.com Twitter : @pradna Facebook : fb.com/pradna URL : pradna.com
  • 2. STRATEGI PENDAMPINGAN PENGARUSUTAMAAN BERITA DESA oleh Pradna1 ABSTRAKSI Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pendamping Gerakan Desa Membangun (GDM) dalam membantu mengarusutamakan berita desa. Membahas pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi, jejaring sosial, kerjasama, kegiatan dengan tujuan desa mampu bersuara sehingga potensi dapat dikenal. Hal ini akan menjadikan desa berdaya (karena potensi desa dikenal luas) dan bermartabat (mandiri dan tidak bergantung kepada bantuan) . PENDAHULUAN Desa dengan segala stigma negatif ketertinggalan, kemiskinan dan ketidakmampuan telah melekat begitu lama. Hingga kemudian melahirkan jargon “Mbangun Desa”, yang justru pada prakteknya seringkali membebani desa. Karena pemaksaan program atau kebijakan yang tidak sesuai dengan kondisi kebutuhan desa. Berdasar pertimbangan tersebut, satu desa terpencil di kecamatan Jatiwaras, kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang menginginkan sesuatu yang berbeda. Desa membangun desanya sendiri dengan segenap potensinya sendiri. Desa tersebut adalah desa Mandalamekar. Mandalamekar kemudian bertemu dengan beberapa pegiat online dari Yogyakarta. Dari pertemuan tersebut ditentukan langkah awal adalah membuat desa mampu bersuara melalui sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal itu dipilih bukan tanpa alasan. Karena suara desa selama ini telah terpinggirkan karena media-media arus utama (media mainstream) lebih memilih menyajikan berita yang “layak jual” yang sensasional dan “Jakartasentris”. Sehingga jika desa mampu bersuara secara bersama-sama tentunya akan terdengar baik potensi maupun kebutuhannya. 1 Web Developer dan Publisher. Pegiat Komunitas Blogger Banyumas.
  • 3. Salah satu strategi yang dapat diadaptasi secara murah dan mudah bagi desa adalah memanfaatkan internet. Terbukti dalam beberapa bulan, hasil ketekunan bersuara di internet membuat desa pelopor GDM ini dikenal hingga mancanegara. Desa Mandalamekar memetik hasilnya. Langkah ini kemudian diadaptasikan di desa-desa wilayah Banyumas. Memiliki keuntungan adanya pendamping desa dari beberapa komunitas yang ada di Banyumas, konsep ini berkembang menjadi sebuah gerakan sosial yang meluas, menarik banyak pihak untuk ikut bergotong-royong sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing mendampingi desa. Maka kemudian disepakati nama gerakan ini adalah Gerakan Desa Membangun (GDM) pada tanggal 24 Desember 2011. Sebuah gerakan sosial tanpa sokongan dana khusus dari pihak tertentu yang bertahan hingga sekarang. TUJUAN Tulisan yang merupakan rekam jejak apa yang telah dilakukan oleh pendamping GDM dengan tujuan menjadi referensi bagi pihak-pihak yang bermaksud mendampingi pengarusutamaan berita desa. URAIAN Wujud pendampingan selalu diharapkan dalam bentuk berkelanjutan. Karena jika tidak, transfer ilmu hanya akan menjadi sebuah formalitas yang segera terlupa. Sementara itu, pendampingan bukanlah model bisnis yang menguntungkan. Maka biasanya yang terjun di dunia ini disebut relawan. Berpegang pada prinsip tidak ada paksaan, “Uraian” ini menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mendampingi desa bersuara sesuai dengan kemampuan dan kondisi lapangan.
  • 4. 1. KESIAPAN MENTAL Keinginan untuk berbagi adalah hasrat alami manusia sebagai makhluk sosial. Rasa empati ini acapkali melimpah-ruah pada suatu waktu. Hanya saja ketika berhadapan dengan dinamika di lapangan, dimana pengorbanan tidak berbanding lurus dengan materi yang didapat, hasrat berbagi akan mudah terkikis. Langkah logis untuk tetap menjaga semangat untuk berbagi selalu hadir adalah :  Menentukan tujuan menjadi pendamping. Apapun itu. Baik dari segi agama, moral, ataupun kemanusiaan. Tujuan ini yang seringkali akan direview oleh diri sendiri ketika semangat berbagi sedang surut.  Sesuaikan ekspetasi dengan kondisi dan kemampuan desa yang tidak bisa begitu saja langsung mendapatkan hasil ideal. Keinginan dan harapan berlebihan bisa menyebabkan frustasi yang justru akan mematahkan semangat berbagi.  Lakukan apa yang bisa dikerjakan. Saat semangat melimpah tetap tidak dianjurkan untuk memforsirnya dan mengerjakan semuanya sendiri. Membagi beban dan peran tidak akan mengurangi kehebatan seseorang. Jika hasil kerja yang mendapat kepercayaan tidak sesuai harapan, tidak perlu bersusah hati. Ini bukan kerja profesional. Mungkin juga ada keterbatasan di tiap pelaksana.  Tidak perlu membebani diri dengan target-target yang justru mematahkan semangat jika tidak tercapai. Akan lebih baik jika terus bergerak, memanfaatkan setiap kesempatan dan melakukan apa yang bisa dilakukan.  Karena bukan merupakan gerakan yang diwajibkan, berapapun desa yang tetap konsisten bersuara (sebagai bagian wajar seleksi alam gerakan sosial), tidaklah menjadikan alasan untuk patah arang. Kata kunci : memiliki tujuan, melihat kenyataan, tidak memaksakan kehendak
  • 5. 2. KOMUNIKASI Diantara banyak pihak yang terlibat, diperlukan komunikasi yang baik. Tidak ada larangan untuk menyampaikan pendapat, diskusi hingga berbeda pendapat. Hanya saja, ketika Pendamping bersikap terlalu keras, justru akan memunculkan resistensi dari pihak-pihak yang seharusnya melangkah bersama untuk desa bersuara. Bahkan apa yang sangat tidak diharapkan dengan sikap keras ini adalah surutnya semangat belajar desa karena merasa terintimidasi dan tidak dihargai. Maka, tidak salahnya demi kepentingan yang lebih besar, tensi tutur bahasa lebih diredam ketika berhadapan dengan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Sikap kritis bukan berarti bebas menyakiti. Adab santun dalam berkomunikasi banyak terbukti membawa keberhasilan dalam berdiplomasi. Demikian sebaliknya, ketika menghadapi kendala atau membutuhkan bantuan, tidak perlu sungkan untuk mengutarakannya. Pendampingan desa adalah kerja gotong-royong. Selain itu, sifat desa adalah egaliter dan terbuka. Ini terbukti desa dapat dengan cepat menyerap dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk bersuara, walau sebelumnya sama sekali belum pernah menyentuhnya. Kata kunci : santun, terbuka, santai, egaliter 3. BERJEJARING Pendampingan pengarusutamaan berita desa dapat bertahan dan terus berkembang karena kerja bersama dari berbagai elemen sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Berbagi peran dan beban ini tidak bisa terlaksana jika tidak ada komunikasi membangun jaringan. Tidak dapat dipungkiri, bagi beberapa kalangan, keikutsertaan mendampingi desa telah melalui proses hitungan untung-rugi bagi kepentingan perusahaan, pribadi, kelompok, partai ataupun institusi. Di tengah dinamika kehidupan, sebetulnya itu adalah kenyataan yang mesti diterima. Namun, berpegang pada prinsip : “selama bisa dimanfaatkan desa dan tidak meminta imbal balik yang merugikan, bantuan dari siapapun bisa diterima.”
  • 6. Jadi, tidak perlu bersusah hati dengan pemikiran “bantuan ini dimanfaatkan untuk kepentingan itu”. Desa terbukti sudah cukup cerdas untuk tidak mengorbankan kepentingan desanya dan menggantinya dengan keinginan yang merugikan. Inilah salah satu tanda desa yang berdaya dan bermartabat karena desa telah mampu bersuara. Berdasar pertimbangan tersebut, bangun jejaring seluas mungkin. Baik dengan pihak-pihak yang dipandang netral, atau dengan elemen yang membawa kepentingan. Bahkan lebih jauh, bangun jejaring dengan mengabaikan karakter seseorang yang mungkin membuat tidak nyaman. Demi kepentingan desa. Kata kunci : berjejaring seluas-luasnya untuk kepentingan desa 4. PENGARUSUTAMAAN DESA Tidak dapat dihindari, Pendamping desa bersuara diharapkan telah terbiasa dengan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini bertujuan untuk transfer ilmu ke desa sekaligus untuk membantu menggaungkan suara desa. Poin yang ditekankan adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk berkomunikasi. Maka, kekhawatiran karena tidak menguasai TIK tidak menjadi alasan. Karena Pendamping diminta untuk memanfaatkan dan tidak harus menguasai lebih mendalam, layaknya Sarjana Komputer. Selain itu, teknologi hanyalah alat dan bukan menjadi beban. Apapun bentuknya, selama bisa digunakan untuk mensuarakan desa, dapat digunakan. Pendamping juga diharapkan untuk dapat jeli mencari celah infrastuktur dan layanan komunikasi termurah bagi desa agar bisa bersuara. Berikut poin-poin pejelasannya : 4.1. WEBSITE Website adalah langkah awal bagi desa untuk bersuara. Peran penting website ini membuat desa-desa berhasil mengusulkan domain khusus desa, yaitu “desa.id”. Maka, diharapkan pembuatan website tiap desa menggunakan nama domain “desa.id” ini. Sebagai indentitas desa Indonesia di ranah maya.
  • 7. Pembuatan website desa bisa ikut dikoordinir melalui GDM (Gerakan Desa Membangun) atau swadaya. Jika berkeinginan untuk pembuatan secara mandiri, domain “desa.id” bisa dibeli seharga Rp. 55.000 (sudah termasuk pajak) di registrar yang ditunjuk di situs Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Sedangkan untuk hosting dan format (CMS) website, bebas menggunakan apa yang mudah dan terbiasa digunakan. Sebagai alternatif pembuatan website mandiri, GDM mengkoordinir pembelian domain untuk desa tersebut dan memfasilitasi hosting dan pembuatan website desa secara gratis. Syarat yang diminta adalah konsistensi penulisan web dari desa. Sehingga jika dalam waktu tiga bulan web desa tidak aktif, akan dibekukan (suspend). Setelah web desa jadi, tugas berikutnya adalah mendampingi desa mengisi konten diwebnya. Untuk itu, setidaknya Pendamping telah mengusai bagaimana mengunggah tulisan, halaman dan gambar di web desa. 4.1.1. Penulisan Cepat Berita di Website Desa Untuk memudahkan desa dalam menulis berita, rumus 5W + 1 H bisa diajarkan. Dengan menjawab 5W + 1H sudah bisa tersaji tulisan dengan cepat. Selain itu, penulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik seperti ini, pewarta bisa mendapat payung hukum UU no 40 tahun 1999 tentang Pers. 4.1.2. Strategi Promosi Website Desa Beberapa strategi untuk membantu web desa lebih cepat dikenal bisa dilakukan dengan cara :  Pendamping diharapkan juga memiliki web atau blog sendiri dan aktif menulisnya. Selain memberikan link ke web desa, sesekali (atau seringkali) menulis tentang kegiatan pendampingan desa.  Bersama-sama desa menggiatkan mengunjungi tulisan di web lain dan meninggalkan (blogwalking). komentar disertai alamat web desa atau sendiri
  • 8.  Bagi Pendamping yang aktif di forum online, tambahkan alamat website sendiri di bagian signature profil.  Beri contoh dan dorong desa untuk menuliskan alamat web masing-masing di setiap profil sosial media yang digunakan.  Terus mempromosikan web secara offline di setiap ada kesempatan. Kata kunci : satu desa satu website dengan domain desa.id, platform web desa bebas atau dikoordinir GDM, menulis cepat dengan 5W + 1 H, desa dan pendamping aktif menulis di web, blogwalking, signature web di forum dan sosial media, promo web offline. 4.2. SOSIAL MEDIA Website adalah ibarat toko potensi desa. Setelah memiliki toko yang terus diperbarui isinya, strategi yang harus dilakukan adalah mempromosikannya secara kontinyu. Promosi secara murah dan efesien bisa memanfaatkan sosial media. Sesuai arti nama, sosial media adalah media (di internet) untuk tempat bersosialisasi. Sehingga ciri utama sosial media adalah terjadinya interaksi antar sesama pengguna di situ. Maka tidak mengherankan jika kemudian banyak yang memanfaatkan sebagai media promosi berbagai produk. Hanya saja, hal yang perlu digarisbawahi bahwa pengguna sosial media adalah manusia. Biasanya merasa terganggu jika linimassa (timeline) sosial medianya selalu dipenuhi dengan promosi produk. Maka, selalu berpromosi dengan wajar di sosial media. Berikut beberapa sosial media yang dapat dimanfaatkan untuk suara desa: 4.2.1. Facebook Sosial media terpopuler di masyarakat yang telah digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan ragam fitur yang disediakan oleh Facebook. Selain kepemilikan akun pribadi, desa sebaiknya memiliki akun Facebook resmi. Sehingga update berita, foto dan kegiatan desa bisa disampaikan secara resmi.
  • 9. Promosi website desa bisa dilakukan dengan mensalin-tempel (copy-paste / kopas) alamat (URL) tulisan dari web ke kolom status Facebook. Sebarkan alamat tulisan desa baik di akun resmi desa atau akun pribadi. Dorong desa untuk melakukan ini setiap ada tulisan baru di web desa. Juga minta kepada desa untuk mengajak warga melakukan hal yang sama di akun-akun pribadinya. Beberapa fitur Facebook yang bisa dimanfaatkan desa :  Facebook Chat Fasilitas ruang obrol bisa digunakan untuk saling bersilaturahmi, diskusi dan tempat bertanya bagi desa jika ada kesulitan. Facebook chat juga mendukung obrolan grup yang bisa dimanfaatkan untuk diskusi kelompok tanpa harus hadir di satu tempat.  Facebook Group Desa bisa membuat grup khusus untuk warganya. Grup ini bisa dijadikan untuk media diskusi, penyebaran informasi dan edukasi satu desa.  Facebook Page Guna memperluas penyebaran informasi, desa bisa membuat Halaman Facebook (Facebook Page). Karakteristik Halaman ini adalah tidak terikat oleh “pertemanan”. Sehingga meski tidak berteman dengan Desa yang bersangkutan, orang lain masih bisa mengikuti Halaman desa hanya dengan mengklik “Like”. Selebihnya, desa bisa meng-copy-paste setiap informasi yang disampaikan di akun resminya ke Halaman-nya. 4.2.2. Twitter Sama seperti Facebook, cara promosi tulisan web di Twitter adalah dengan kopas URL tulisan desa di status twitter (twit). Selain itu twitter juga mendukung sisipan gambar. Ini bisa digunakan untuk promosi potensi desa atau pelaporan cepat kondisi lapangan jika ada kegiatan ataupun musibah di desa.
  • 10. Twitter memiliki kekurangan hanya 140 karakter per twit. Kelebihannya, twitter memungkinkan berinteraksi dengan pengguna yang tidak menjadi teman (follower). Sehingga seringkali sebuah isu bisa tergaungkan dengan cepat dengan Twitter (contoh : kasus Prita). Maka jika semakin banyak desa “berkicau” di ranah twitter, suara desa akan semakin didengar. Semakin banyak pengikut (follower) sebuah akun, tentunya semakin besar prosentase twitnya dibaca oleh orang lain. Beragam cara bisa dilakukan untuk menambah follower. Hanya saja, karena ini bukan akun bisnis yang harus segera mendapat banyak pengikut. Sebaiknya santai saja, lakukan optimasi secara alami dan wajar. Justru nanti akan menghasilkan follower asli manusia yang memang berniat untuk mengikuti twit desa. Beberapa strategi alami untuk menambah follower organik :  Ikuti terlebih menginginkan dahulu follow akun lain. Jika memang back, bisa dengan benar-benar memulai mengikuti akun-akun twitter dengan follower yang masih sedikit (di bawah 300). Kecenderungan pemilik akun dengan sedikit follower akan mengikuti balik demi membangun jejaring pertemanan yang baru.  Berinteraksilah dan tidak perlu mempermalukan diri untuk sekedar minta follow back (folback). Jika kerapkali mentwit berita yang bermanfaat dan berinteraksi wajar dengan akun twitter lain, secara otomatis akan mendapatkan folback .  Retweet dari akun dengan follower banyak akan berpengaruh besar. Lakukan dengan wajar dan tidak usah sungkan untuk mention tulisan web desa ke tokoh-tokoh dengan pengikut besar yang dianggap peduli desa.  Konsisten “berkicau” setiap ada kesempatan.
  • 11. 4.2.3. Foursquare Sosial media berbasis geotagging cocok untuk mengenalkan lokasi desa di internet. Pendamping bisa membuatkan lokasi check in desa jika belum ada. Kemudian dorong desa yang telah terbiasa menggunakan sosial media untuk check in di lokasi desa yang sudah dibuatkan tadi. Ini akan membuat lokasi desa juga akan dikenal keberadaaannya. Foursquare dapat terhubung dengan Facebook dan Twitter. Sehingga lokasi dan foto lokasi saat check in di desa juga dapat dilihat teman di kedua akun sosial tersebut. PENUTUP KERJA KOLABORASI Mendampingi desa agar mampu bersuara bukanlah seperti kerja orang punya hajat. Selesai pelatihan kemudian ditinggal pergi. Melainkan kerja berkesinambungan hingga desa mampu bersuara secara mandiri dan dapat menularkannya kepada desa yang lain. Untuk itu, dengan segala keterbatasan sumber daya, Pendamping diharapkan bisa mengatur ritme kerja cerdasnya supaya bisa tetap bertahan dalam waktu yang tidak terbatas. Untuk kegiatan kelas atau bengkel kerja desa, tidak ada keharusan bagi Pendamping untuk selalu menyelenggarakan acara sendiri. Membuka jejaring seluas-luasnya, kegiatan tersebut dapat diadakan dengan mengkolaborasikan dalam acara pihak lain. Baik acara yang diadakan oleh desa, PNPM, Pemerintah daerah maupun pusat, ataupun swasta. Hal ini justru akan menumbuhkan ketertarikan elemen di luar desa untuk turut serta membantu desa. Selain itu, ajak juga sebanyak-banyaknya komunitas yang ada dan akan lebih bagus jika ada Perguruan Tinggi.