Majalah ini membahas program kerja seratus hari Departemen Kesehatan yang meliputi empat program prioritas kesehatan. Selain itu, majalah ini juga menampilkan berbagai informasi seputar kesehatan seperti manfaat lidah buaya, pencegahan batu ginjal dengan jeruk nipis, cara membaca label obat dengan benar, serta pentingnya segera ke dokter jika mengalami sakit kepala yang parah.
3. Etalase
Susunan REDAKSI
Mediakom Program Kerja
Seratus Hari
Penanggung Jawab:
dr. Lily S. Sulistiyowati, MM
W
Pemimpin Umum:
Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS aktu terus berjalan. Tanpa
terasa, kini sudah hampir
Pimpinan Redaksi:
seratus hari Kabinet Indonesia
Drs. Sumardi dr. Lily S. Sulistiyowati, MM
Bersatu jilid 2 bekerja. Di
Redaksi: awal pelantikannya bulan
Prawito, SKM, MM (koordinator) Oktober 2009, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
Dra. Hikmandari A., M. Ed. menjanjikan setiap anggota kabinet akan membuat program kerja nyata
drg. Anitasari SM jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dan untuk program kerja
Busroni, S.IP nyata jangka pendek itu diwujudkan sebagai program seratus hari Kabinet
Dra. Isti Ratnariningsih, MARS Indonesia Bersatu. Hal ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pemerintah
Mety Setiowati, SKM dalam melaksanakan program kerjanya; dibantu oleh para menteri-menteri.
Aji Muhawarman, ST Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan bahwa program
kerja yang disusun Pemerintah tidak ada artinya jika tidak didukung oleh
Reporter:
kerja keras dan kerjasama yang baik. Menkes menyatakan bahwa setiap hasil
Resty Kiantini, SKM, M. Kes.
yang baik selalu berasal dari kerja yang baik pula.
Sri Wahyuni, S. Sos
Komitmen-komitmen Departemen Kesehatan sebagai program kerja
Giri Inayah, S. Sos
seratus hari Departemen Kesehatan inilah kami angkat sebagai liputan
R. Yanti Ruchiati
utama Mediakom kali ini. Kami paparkan elemen-elemen yang menjadi
Fotografi: prioritas kerja dan bagaimana menjangkaunya. Ini memang bukan pekerjaan
Wayang Mas Jendra, S.Sn mudah, melainkan membutuhkan ketekunan, kerjasama dan semangat
Rifani Sastradipraja, S.Sos juang. Kami yakin, dengan spirit dan semangat yang dihembuskan Menkes
Produksi: baru, InsyaAllah seluruh persoalan akan menemukan jalan keluarnya.
Tim Inke Maris Associates Selain itu, di bulan November -Desember 2009 banyak peristiwa penting
yang diperingati bersama. Diantaranya, peringatan Hari Kesehatan Nasional
Alamat Redaksi: (HKN) ke-45 bertemakan: “Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat” Lingkungan
.
Pusat Komunikasi Publik dan perilaku merupakan dua faktor yang pengaruhnya sangat besar dalam
Gedung Departemen Kesehatan RI meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagian besar penyakit
Blok A, Ruang 107 menular dan tidak menular seperti diare, ISPA, Pneumonia, Malaria dan
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Frambusia dapat dicegah melalui upaya penyehatan lingkungan dan
Jakarta 12950 peningkatan perilaku higienis masyarakat. Selain itu, ada Hari Rabies
Telepon: Dunia yang jatuh akhir September 2009. Dan tidak kalah penting adalah
021-5201590; 021-52907416-9 peringatan Hari HIV/AIDS yang jatuh pada bulan Desember 2009.
Mediakom akan terus berusaha menyajikan informasi penting di
Fax: bidang kesehatan yang bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu,
021- 5223002; 021-52960661 setiap dukungan dan apresiasi sungguh kami hargai. Betapapun kami
Email: membutuhkan masukan-masukan demi meningkatkan kualitas majalah kita
info@puskom.depkes.go.id bersama ini.
kontak@ puskom.depkes.go.id Akhirnya, selamat Natal dan tahun Baru 2010. Semoga di tahun 2010
semua insan kesehatan di seluruh tanah air semakin lancar menjalankan
tugas dan pengabdiannya; dan kita semua mendapat berkah dari Tuhan Yang
Redaksi menerima naskah dari Maha Esa. Amin.n
pembaca: dapat dikirim ke alamat Selamat membaca!
email redaksi Redaksi
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom
4. Daftar Isi
15
16 17
10
19
24 36
Cover
Wapres Budiono didampingi Menskes Endang R. Sedyaningsih
dan Menko Kesra H. R. Agung Laksono
Foto
Wayang Mas Jendra, S.Sn
H1N1 dan H5N1
3 Etalase Dasipena, Sulawesi Utara Dikukuhkan Menkes
Sosialisasi Standar Perlindungan Pasien
4 Daftar Isi Kunjungan Menkes ke NTT
Menkes Bertemu dengan Pemimpin Media
Pelayanan Kesehatan Haji Lebih Baik
6 Surat Pembaca Penghargaan Kepada Pahlawan
Pembangunan Kesehatan
7 Info Sehat
Sehat Dengan Lidah Buaya 19 Media Utama
Jeruk Nipis Vs Ginjal Program Seratus Hari
Segeralah Ke Dokter Jika Sakit Kepala Anda ... Departemen Kesehatan
Cara Membaca Label Obat Empat Program, Satu Tujuan
Manfaat Serat Prof Dr Ascobat Gani MPH DrPH
10 Ragam “Harus Ada Perubahan”
Lab BSL 3 UNAIR Luncurkan Bibit Vaksin 27 Kolom
Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
5. Daftar Isi
38 40
42
46
48 55
29 Peristiwa Lingkungan Sehat Rakyat Sehat
Filariasis, Ancaman yang Harus Diberantas
Awas, Hiv/aids Memasuki Pandemi di
Tingkat Global
Kebersihan Tangan Mempengaruhi
55 Daerah
Keselamatan Pasien RSUP Prof. Dr. R. Kandou Menado:
Provinsi Nusa Tenggara Timur Program Air Harapan Bagi Rakyat Indonesia Timur
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Hari Osteoporosi Nasional: Berdiri Tegak, 58 Lentera
Bicara Lantang, Kalahkan Osteoporosis
Kartu Menuju Sehat Model Baru Diluncurkan Adil itu Indah
“Hutan Rimba” dan “Taman Bunga”
42 Potret
Menteri Kesehatan,
Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih,
MPH.PH: “Perlu Kerja Keras dan Kerjasama
Mengatasi Masalah Kesehatan”
46 Nasional
Peringatan HKN ke-45 :
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom
6. Surat Pembaca
Jamkesmas tidak dapat mengakses pelayanan
kesehatan. Mana yang benar dari
Pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin tersebut
Dihentikan? info ini? Rudi, di Jakarta. berlaku sejak ditanda tanganinya
kesepakatan bersama antara Menkes
Jawab: dengan Mensos, Menkum dan HAM
Tanya: Program Jaminan Kesehatan dan Mendagri pada tanggal 17
Ketika saya membaca sebuah Masyarakat untuk masyarakat miskin Desember 2009 di Jakarta.
media cetak, ada opini bahwa (Jamkesmas) tetap dilanjutkan. Sementara kartu Jamkesmas
program Jamkesmas mau Bahkan dalam program 100 hari dalam proses penyelesaian, warga
dihentikan. Padahal menurut saya Depkes cakupannya diperluas meliputi miskin di Panti Sasial, Lapas / Rutan
program Jamkesmas ini sangat masyarakat miskin penghuni panti yang memerlukan pelayanan
penting bagi warga miskin dan sosial, masyarakat miskin penghuni kesehatan sudah dapat dilayani
kurang mampu. Sebab tanpa Lapas/ Rutan dan masyarakat miskin dengan cukup membawa surat
jaminan kesehatan dari pemerintah, akibat korban bencana ( pasca pengantar dari kepala panti sosial,
warga miskin dan kurang mampu tanggap darurat). Lapas/ Rutan. Redaksi.
Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
7. Info Sehat
Sehat dengan Lidah Buaya
S
aat ini sudah banyak minuman yang dibuat menutup pori-pori daunnya dengan rapat sehinga
dengan memanfaatkan aloe vera atau lidah dapat hidup lama tanpa disiram. Bagi anda yang ingin
buaya karena rasanya yang segar apalagi bila mencoba khasiatnya secara tradisional, cobalah untuk
ditambah air gula atau madu dan es batu. menjadikan tanaman ini sebagai
Selain berkhasiat untuk menurunkan salah satu koleksi apotek hidup
kolesterol , daging tanamanan lidah buaya mampu di rumah. n(gi-dari berbagai
mengatasi panas dalam yang dapat mengakibatkan sumber)
radang tenggorokan. Selain itu tanaman ini juga baik
untuk kecantikan rambut.
Sebaiknya, segera olah daging lidah buaya setelah
dikupas, karena bila dibiarkan di udara terbuka
akan menyebabkan teroksidasi sehingga berkurang
khasiatnya dan daging akan menjadi berwarna coklat.
Tanaman lidah buaya mudah tumbuh dan tidak
perlu perawatan yang repot. Bahkan, tanaman ini dapat
Jeruk nipis Segeralah
vs ginjal Ke Dokter Jika
Sakit Kepala
B
ila rutin mengkonsumsi
minuman jeruk nipis,
berbahagialah Anda. Riset
Anda ...
Prof. dr. Mochamad Sja’bani
Segeralah ke dokter jika :
dari RS dr. Sardjito, Yogyakarta
1. Sakit kepala muncul secara tiba-tiba dan sakitnya menjadi-jadi.
membuktikan, jeruk nipis mencegah dan
2. Sakit kepala yang Anda derita membuat Anda mengalami kesulitan
mengatasi batu ginjal. Citrus aurantifolia
berbicara, gangguan penglihatan, kehilangan keseimbangan, linglung,
kaya sitrat, mencapai 55,6 gram
hilang ingatan, atau kesulitan menggerakkan tangan dan kaki.
sementara jeruk keprok hanya 5,4 gram.
3. Sakit yang Anda derita semakin bertambah dalam 24 jam.
Penderita batu ginjal memiliki kadar
4. Sakit kepala disertai dengan demam, leher kaku, mual, dan muntah.
sitrat rendah, terutama pada malam
5. Sakit kepala akibat luka pada kepala.
dan dinihari. Waktu terbaik konsumsi
6. Jika Anda menggolongkannya sebagai sakit kepala yang paling
adalah usai makan malam. Peras 2 buah
parah yang pernah Anda derita, terutama jika Anda sering
jeruk nipis dan larutkan dalam 2 gelas.
mengalami sakit kepala.
Imbangi dengan mengurangi konsumsi
7. Sakit kepala hingga mengganggu tidur.
garam atau pangan asin.n
8. Sakit kepala yang bertahan selama beberapa hari.
(gi-dari berbagai sumber)
9. Sakit amat sangat pada bagian kepala, terutama di sebelah mata.
Ditandai dengan mata merah.
10. Jika Anda telah berusia lebih dari 50 tahun dan baru-baru
ini mengalami sakit kepala, terutama jika disertai gangguan
pengelihatan, dan sakit ketika sedang mengunyah makanan.
11. Kepala lebih sakit pada pagi hari.
12. Jika Anda sering mengalami sakit kepala tanpa penyebab yang jelas.
13. Jika Anda memiliki sejarah sakit kepala, namun pola dan intensitas
sakit kepala Anda berubah.n (gi-dari berbagai sumber)
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom
8. Info Sehat
Cara Membaca
Label Obat
S
aat sakit, biasanya kita diminum satu atau dua kali sehari. Label peringatan obat ini
meminum obat. Tahukah Penumbukan akan merusak daya digunakan pada obat antibiotik,
Anda kalau kita salah cara pengeluaran zat khasiat obat secara karena obat antibiotik dapat
meminumnya tentu akan perlahan-lahan dan khasiat jangka diserap dengan baik dalam
berpengaruh terhadap panjang dari obat tersebut. keadaan perut kosong. Obat-
efektivitas obat itu sendiri. Berikut obatan antibiotik harus dimakan
tips cara membaca label obat. Simpan di tempat yang dingin. secara teratur dan dalam dosis yang
Jangan terkena sinar matahari. cukup.
Obat dapat menyebabkan rasa Simpan di kulkas – jangan di
ngantuk. Jangan mengendarai tempat beku (freezer). Minum dan telan pelan-pelan.
kendaraan bermotor atau Sinar dan panas yang berlebihan Jangan ditelan langsung dengan
menjalankan mesin setelah akan merusak hampir semua obat- air. Peringatan: obat ini dapat
minum obat ini. obatan. Oleh karena itu lebih baik menyebabkan rasa ngantuk.
Biasanya peringatan ini obat disimpan di tempat sejuk, Peringatan ini digunakan untuk
digunakan untuk obat-obat yang jauhkan dari makanan mentah. obat batuk cair yang memberikan
menyebabkan rasa ngantuk dan Pembekuan merusak obat-obatan. efek pada tenggorokan dan diserap
memperlambat daya refleks oleh aliran darah untuk meredakan
seseorang. Seperti obat-obat untuk Jangan makan obat ini bersama batuk. Ngantuk adalah efek
batuk dan pilek (antihistamin). dengan susu, antasida atau obat- samping yang biasa terjadi.
Hindarkan pemakaian alkohol dan obatan yang mengandung zat
obat tidur bersama-sama obat- besi. Buang obat setelah botol dibuka
obatan yang dapat menyebabkan Kalsium (dalam susu) dan obat- dan telah lewat dari tanggal yang
rasa ngantuk karena dapat obatan yang mengandung zat besi ditentukan.
memperburuk efek samping/rasa dapat mempengaruhi daya serap Obat-obatan yang sering terpapar
ngantuk. dari beberapa obat-obatan seperti udara dan cahaya akan cepat rusak.
tetrasiklin (antibiotic) dan digoksin Diatas jangka waktu tertentu,
Jangan dipecah, ditumbuk atau (obat jantung). Tetapi susu atau khasiatnya akan hilang. Ini biasanya
dikunyah. Obat ini harus ditelan tablet yang mengandung zat besi terjadi pada obat antibiotik, obat
utuh. dapat dimakan 2 jam sebelum atau tetes mata dan obat tetes telinga.
Label peringatan ini biasanya sesudah makan obat ini. Oleh karena itu harus disimpan di
digunakan untuk tablet atau tempat sejuk dan dibuang pada
kapsul yang dibuat khusus agar Dimakan pada waktu perut jangka waktu yang ditentukan
zat khasiat obat dikeluarkan secara kosong, 1 jam sebelum atau 2 setelah botol dibuka.n
perlahan-lahan di dalam perut atau jam sesudah makan. Makan obat (gi-dari berbagai sumber)
usus. Obat-obatan ini biasanya ini sampai habis.
Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
9. Info Sehat
MANFAAT SERAT*
Y
ang dimaksud dengan hewan dan manusia menunjukkan asam empedu yang bersifat racun
serat adalah serat bahan konsumsi makanan berserat rendah atau ko-karsinogen menjadi rendah.
makanan yang berasal mengakibatkan kadar kolesterol Dengan jumlah ko-karsinogen
dari tumbuh-tumbuhan, tinggi dalam darah konsumennya. yang sedikit dan waktu untuk
atau sisa makanan Sebaliknya, bila makanan yang merangsang dinding usus menjadi
yang tertinggal setelah makanan dikonsumsi mengandung banyak singkat, sehingga dapat mencegah
dicerna, karena tubuh manusia serat, maka serum kolesterol turun timbulnya kanker pada kolon.
tidak mempunyai enzim yang dapat secara bermakna. Beberapa serat terutama jenis
mencerna makanan. Secara kronologis, makanan yang serat yang tidak larut dalam air,
Sebenarnya semua tumbuh- dapat menarik air dalam
tumbuhan mengandung saluran pencernaan, sehingga
berbagai jenis serat, tetapi menyebabkan faeces menjadi
kadarnya berbeda-beda. Ada lunak dan mudah keluar.
yang larut dan ada pula yang Faeces yang lunak dapat
tidak larut dalam air. Sayur mengurangi tekanan pada
dan buah yang kita makan usus besar bagian bawah.
sehari-hari, disamping sebagai Keadaan ini akan mengurangi
sumber vitamin dan mineral kemungkinan pembuluh darah
juga sebagai sumber serat. di sekitar anus membesar
Bahan makanan yang termasuk atau pecah. Selain itu serat
rendah serat yaitu tepung, gula, juga merangsang usus untuk
minyak dan bahan makanan berkontraksi secara normal
yang berasal dari hewan seperti dan mengurangi penonjolan
daging, susu, ikan dan ayam. tinggi serat sebagian besar tidak usus.
Serat sangat baik untuk diet dapat dihancurkan oleh enzim- Dalam daftar komposisi bahan
karena serat cenderung mencegah enzim dan bakteri-bakteri di dalam makanan yang dikeluarkan
konsumsi kalori yang berlebihan usus besar atau kolon. Departemen Kesehatan RI tentang
dan memberikan rasa kenyang Di dalam kolon serat tersebut kecukupan gizi rata-rata yang
yang lebih lama. Beberapa manfaat akan menyerap air, sehingga dianjurkan, belum ada ketentuan
serat bagi kesehatan diantaranya volume tinja menjadi lebih besar atau besaran serat yang harus
adalah mengurangi risiko penyakit yang selanjutnya akan merangsang dimakan dalam sehari. Namun
jantung koroner, kanker usus syaraf pada rectum, sehingga demikian dianjurkan untuk
besar dan haemorrhoid atau wasir. timbul keinginan untuk defekasi mengkonsumsi serat antara 20 – 25
Hasil pengamatan epidemiologis atau buang air besar. Dengan gram per hari.
menunjukkan bahwa kekurangan demikian tinja yang mengandung Penambahan konsumsi serat
konsusmsi serat dalam jangka waktu serat akan lebih cepat dikeluarkan. hendaknya dilakukan secara
lama mempunyai kaitan dengan Dengan kata lain “transit time” atau bertahap. Penambahan yang
beberapa penyakit seperti kanker waktu antara masuknya makanan mendadak dapat menyebabkan
kolon, penyempitan pembuluh dan dikeluarkannya sebagai tinja flatus, kram dan diare yang
darah, radang usus, dan lain-lain. adalah pendek. Selain menyerap berlangsung selama beberapa
Serat terutama jenis serat yang air, serat makanan juga menyerap hari saja sampai terjadi adaptasi.
larut dalam air, dapat mengikat asam empedu, sehingga hanya Mengkonsumsi banyak serat harus
asam empedu dan kolesterol serta tinggal sedikit saja asam empedu disertai dengan cukup minum. n
membawa keluar tubuh bersama yang tinggal di dalam dinding Supriyono, S.KM.,M.Kes
feces, sehingga kadar kolesterol usus besar. Keadaan ini sangat Kepala Seksi Gizi Dinas
darah menurun. Hasil ujicoba pada menguntungkan bagi tubuh karena Kesehatan Kabupaten Lamongan
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom
10. Ragam
mendobrak, ini salah satu langkah
kemandirian,” kata Wapres.
Wapres optimis, dengan
peluncuran seed vaksin tersebut,
Indonesia bisa ikut berperan aktif
dalam penanggulangan virus yang
telah memakan korban sekitar 50
juta jiwa di seluruh dunia. Dalam
acara tersebut Wapres Boediono
didampingi Menkes Endang Rahayu
Sedyaningsih, Mendiknas M. Nuh,
Gubernur Jatim Soekarwo, Wagub
Syaifullah Yusuf dan Rektor Unair
Prof. Fasich. Dalam kesempatan itu,
Wapres menyerahkan seed vaccine
kepada Menkes untuk diproduksi
secara massal, kemudian Menkes
menyerahkan seed vaccine tersebut
kepada Dirut PT Bio Farma Iskandar.
Rencananya, tahun depan PT
Biofarma mulai memproduksinya
Lab BSL 3 UNAIR secara massal. Vaksin tersebut
nantinya akan didistribusikan ke
Luncurkan Bibit Vaksin
seluruh wilayah di Indonesia.
Menurut Menkes Endang
Rahayu Setyaningsih vaksin akan
H1N1 dan H5N1 didistribusikan secara gratis,
terutama kepada orang-orang
I
yang rawan tertular virus tersebut.
ndonesia siap memproduksi Indonesia tidak boleh terus- Untuk keperluan pembuatan
vaksin H1N1 dan H5N1 menerus bergantung pada bangsa vaksin secara massal, negara siap
sendiri. Medio November lain. Namun dalam kesempatan mengucurkan dana Rp 1,3 triliun.
2009, Laboratorium Bio itu Wapres mengingatkan agar Pada tahap awal, PT Biofarma akan
Safety Level 3 (BSL-3) Avian laboratorium yang ada dijaga memproduksi 20 juta dosis virus
Influenza Research Center (AIRC) sesuai aturan yang ada. “Ini harus atau sekitar sepersepuluh dari
Universitas Airlangga Surabaya resmi ada protokol yang baik, yang teruji. jumlah total penduduk Indonesia.
meluncurkan bibit vaksin kedua Jangan sampai kita gagal mengelola Hanya saja, untuk produksi awal,
penyakit flu tersebut. teknologi ini. Jangan sampai ada vaksin H1N1 lebih didahulukan. “Baru
Peluncuran dilakukan langsung virus yang terlepas, ini akan sangat pada November 2010, kita akan
oleh Wakil Presiden Boediono di berbahaya,” kata Wapres. melakukan produksi massal untuk
Rektorat Unair Kampus C. Menurut Menurut Wapres, sebagai negara vaksin H1N1,” kata Menkes Endang.
Wapres Boediono, kemampuan tropis, Indonesia sangat rentan Sementara untuk vaksin H5N1,
Indonesia membuat bibit vaksin bagi berkembangnya virus baru. Ini Menkes mengaku produksinya masih
H1N1 dan H5N1 membuktikan berarti Indonesia berada di garis menunggu kebijakan pemerintah. Tapi
negara ini bisa menjawab depan peperangan pada penyakit PT Biofarma siap mengubah proses
tantangan era globalisasi. Apalagi, menular. Namun demikian di sisi produksi jika tiba-tiba vaksin H5N1
kedua bibit vaksin tersebut akan lain, Indonesia memiliki kesempatan dibutuhkan dalam jumlah besar.
diproduksi secara massal oleh PT pertama di bidang teknologi Rektor Unair Prof. Fasich
Biofarma, sebuah badan usaha untuk meneliti virus itu maupun menyatakan BSL-3 sebagai pusat
milik pemerintah bidang farmasi. membuat vaksinnya. Menurut riset H1N1 dan H5N1 di Unair
Pembuatan bibit vaksin H1N1 dan Wapres, laboratorium seperti BSL 3 merupakan yang terbesar di kawasan
H5N1 diharapkan menjadi langkah ini kapasitasnya perlu ditingkatkan Asia Tenggara. Laboratorium seluas
awal menuju kemandirian negara ini. dan dikembangkan. “Saya bangga 224 meter persegi ini memiliki ruang
Wapres menegaskan, bangsa Universitas Airlangga bisa uji coba untuk 30 monyet.ngi
10 Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
11. Ragam
Dasipena, Sulawesi Utara
Dikukuhkan Menkes
I
ndonesia merupakan negara yang rawan Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat,
bencana. Di Sulawesi Utara, menurut data Pusat Kalimantan Selatan serta DKI Jakarta. PPK Regional Sulawesi
Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes pada tahun Utara memiliki daerah layanan yang mencakup provinsi
2009, terjadi beberapa bencana seperti banjir di Gorontalo, Maluku Utara, dan provinsi Sulawesi Utara.
Kota Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondow. Menurut Menkes, dalam penanggulangan bencana,
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sangihe, serta Pemerintah sudah menjadikan upaya kesiap-siagaan
gempa bumi tektonik di Kabupaten Talaud. bencana prioritas nasional seperti yang terwujud dalam
Dengan melihat ancaman yang ada maka keberadaan Rencana Aksi Nasional untuk Pengurangan Risiko
pemuda siaga peduli bencana (DASIPENA) sangat Bencana (Disaster Risk Reduction). Di tingkat internasional,
tepat dan strategis. Ribuan orang anggota DASIPENA metode penanggulangan krisis kesehatan akibat
yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia nantinya bencana di Indonesia telah disepakati sebagai metode
akan ditingkatkan kepasitasnya dengan pelatihan acuan dunia internasional oleh WHO,
pertolongan pertama pada korban cedera serta dasar- Upaya yang dilakukan antara lain meningkatkan
dasar penanggulangan bencana. kemampuan SDM melalui pelatihan bertaraf nasional
Tanggal 17 November lalu, Menteri Kesehatan dr. dan internasional, baik bersifat manajemen maupun
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH mengukuhkan teknis medis. Pelatihan nasional mencakup pelatihan
1.500 Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) Pusat manajemen bencana, rencana kontinjensi, emergency
Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Sulawesi Utara nursing, ATLS (Advanced Trauma Life Support), ACLS
di Gedung Convention Center, Manado. Pengukuhan ini (Advanced Cardiac Life Support), manajemen obat dan
bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional ke- persediaan farmasi, radio komunikasi, RS lapangan,
45. Acara pengukuhan dihadiri Gubernur Provinsi Sulawesi evakuasi korban bencana di perairan dan operasionalisasi
Utara Drs. S.H. Sarundajang, anggota Komisi IX Vanda perahu karet, serta pelatihan RHA (rapid health
Sarundajang, pejabat eselon II Depkes, Bupati/Walikota di assessment). Sementara pelatihan internasional yaitu
Sulawesi Utara, para Rektor Universitas, serta para Pemuka penyelenggaraan International Training Consortium on
Agama dan Tokoh Masyarakat Sulawesi Utara. Disaster Risk Reduction di Makassar, Yogyakarta, Surabaya,
Pengukuhan DASIPENA Sulawesi Utara merupakan dan Jakarta. Total petugas yang telah dilatih selama kurun
pengukuhan yang kedelapan setelah PPK Regional waktu tahun 2006 – 2009 sebanyak 5.180 orang. ngi
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom 11
12. Ragam
Sosialisasi Standar
Perlindungan Pasien
M
enteri Kesehatan dr. Endang mensosialisasikan nilai-nilai perlindungan pasien (patient
R.Sedyaningsih, MPH,.Dr.PH mengatakan, safety) kepada seluruh komponen professional dan
peningkatan jumlah sarana pelayanan rumah sakit” ujarnya.
,
kesehatan dalam dua dekade terakhir Pelayanan medik prima dalam mencapai
belum diikuti peningkatan kualitas layanan perlindungan pasien dapat diwujudkan melalui
medik. Hal ini dapat dilihat dari 1.292 rumah sakit yang identifikasi secara cermat seluruh pasien, peningkatan
ada di seluruh Indonesia baru 60 persen diantaranya yang komunikasi yang efektif kepada pasien, peningkatan
terakreditasi. ”Dari yang sudah terakreditasi pun belum keamanan pasien dengan sedini mungkin mengenali
semuanya menerapkan prosedur standar perlindungan tanda-tanda untuk keberhasilan atau kegagalan dalam
pasien,” kata Menkes saat membuka Kongres XI pengobatan serta terhindarnya salah tempat, salah
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di pasien dan salah tindakan pembedahan yang tidak
Balai Sidang Jakarta, 28 Oktober 2009. sesuai dengan prosedur.
Menkes mengatakan, hampir setiap tindakan medik Pelayanan terhadap pasien di rumah sakit, harus
menyimpan potensi risiko. Data emperik membuktikan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional secara tepat
masalah medical error (kesalahan medis) sering terjadi dan cermat sesuai kebutuhan pasien. Setiap tindakan yang
dalam derajat yang beragam, dari yang ringan hingga dilakukan kepada pasien, juga harus didokumentasikan
yang berat. Menurut laporan IOM (Institute of Medicine) dengan baik supaya pengelola rumah sakit memiliki data
menyebutkan bahwa di Amerika Serikat setiap tahun dan catatan medis yang dibutuhkan jika masalah muncul
terjadi 48.000 hingga 100.000 pasien meninggal dunia kemudian hari.“Tenaga kesehatan yang bertugas di depan
akibat kesalahan medis, ujarnya. harus tahu perasaan pasien, bicara kepada mereka supaya
Dr. Endang R. Sedyaningsih berharap, PERSI sebagai keluarganya tidak panik,“ kata dr. Endang.
induk organisasi pengelola rumah sakit, ikut berperan Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang
secara aktif mendorong seluruh anggotanya untuk berkualitas. Karena itu, mereka banyak yang memilih
bersama-sama melaksanakan dan mengembangkan berobat ke luar negeri dibandingkan menggunakan
pelayanan medik prima guna mencapai tujuan layanan kesehatan dalam negeri. Apabila hal ini dibiarkan,
perlindungan pasien.“Salah satu upaya besar devisa kita akan terus mengalir ke luar negeri. nSmd/Dd
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
12 Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
13. Ragam
unit kendaraan Promosi Kesehatan,
peralatan peraga pendidikan
kebidanan dan keperawatan, 1 ton
makanan pendamping Air Susu Ibu
(MP ASI), sarana air bersih untuk
Kab. Sumba Barat, Sumba Timur
dan Kab. Timur Tengah Selatan.
Dalam kesempatan yang sama di
pendopo Gubernur NTT, Menkes
Kunjungan Menkes ke NTT juga menyerahkan secara simbolik
Kartu Jamkesmas kepada 4 warga
A
Kupang sebagai bentuk pelaksanaan
khir November 2009, masalah dan kebutuhan pelayanan program kerja 100 hari Depkes.
Menteri Kesehatan kesehatan berbeda dengan daerah Dalam kunjungannya di Kab.
dr. Endang Rahayu lainnya.”Tenaga dokter spesialis Sikka, Menkes juga mengunjungi
Sedyaningsih, MPH, masih menjadi masalah dengan Puskesmas Waipare tempat pertama
melakukan kunjungan belum semua RS daerah memiliki penugasannya sebagai dokter
kerja ke Provinsi Nusa Tenggara dokter ahli yang dipersyaratkan. Puskesmas. Dalam kesempatan itu
Timur (NTT). Selama dua hari, Angka kematian ibu dan bayi masih Menkes memberikan bantuan 1
Menkes mengunjungi RSUD Prof. di atas rata-rata nasional. Sedangkan mobil Promosi Kesehatan kepada
Dr. W.Z. Johannes, RS St. Gabriela angka gizi kurang dan gizi buruk Bupati Sikka yang diteruskan kepada
dan RSUD dr. T.C. Hillers Maumere, klinis masih cukup tinggi, ujar Dinas Kesehatan Kab. Sikka. Juga
Puskesmas Waipare dan Puskesmas Gubernur. menyerahkan media penyuluhan,
Bola, dan beraudiensi dengan Menkes dalam sambutannya peralatan medis, obat-obatan, kit
Gubernur NTT serta jajaran mengatakan, terwujudnya hak-hak bidan, MP ASI dan 1 unit mobil
kesehatan Prov. NTT. rakyat akan penyediaan pelayanan Puskesmas keliling kepada Kepala
Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya kesehatan yang bermutu dan Puskesmas Waipare dr. Marietha L.D.
menyatakan, Pemerintah Provinsi NTT terjangkau menjadi perhatian utama Weni.
memiliki 8 agenda pembangunan Depkes. Karena itu Menkes mengajak Menkes juga mengunjungi
utama. Diantaranya adalah masalah semua pihak untuk turut serta aktif Puskesmas Bola dimana suami dr.
kesehatan. Anggaran kesehatan dalam pembangunan kesehatan, Endang yaitu dr. Mamahit, SPOG
di provinsi ini selalu meningkat, karena pembangunan kesehatan bertugas pertama kali. Dalam
berkisar 10 persen dari APBD provinsi. tidak hanya menjadi tanggung kesempatan yang sama Menkes juga
Dikatakan, Gubernur bahwa provinsi jawab Departemen Kesehatan. menyerahkan 1 unit mobil Puskesmas
yang dipimpinnya merupakan Dalam kesempatan tersebut Keliling, media promosi kesehatan
provinsi kepulauan yang karakteristik Menkes menyerahkan bantuan 1 dan MP ASI kepada Kepala Puskesmas
Bola Saferius Simpel.
Menkes juga mengunjungi Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) di
desa Geliting Kec. Kewapante dan
penyerahan jaringan air minum
Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS) Desa Namangjewa Kec.
Kewapante kepada masyarakat.
Di desa Namangkewa tersebut
masyarakat telah mengorganisir
untuk membangun sarana sanitasi
dan peningkatan perilaku higienis
melalui kegiatan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).ngi/yuli
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom 13
14. Ragam
Menkes Bertemu dengan
Pemimpin Media
T
iga pekan setelah ekonomi. Penyakit double burden timur jomplang sekali,” kata Menkes.
dilantik Presiden, Menkes khususnya new-emerging diseases Tantangan berikutnya menurut
dr. Endang Rahayu yang berpotensi wabah. Masih Menkes adalah penyakit yang
Sedyaningsih didampingi tingginya angka kematian ibu (AKI) tergolong double burden atau multi
stafnya bertemu sejumlah angka kematian bayi (AKB), Gizi Buruk burden. Indonesia masih memiliki
pemimpin redaksi media massa ke arah Stunting, pencapaian perilaku penyakit-penyakit yang klasik seperti
baik cetak, elektronik, maupun hidup bersih dan sehat (PHBS) baru Malaria, walaupun di pulau Jawa
media online. Pertemuan informal 38,7%, pemanfaatan Posyandu baru kasus ini minim. TB masih tinggi
ini membahas program 100 hari mencapai 78,3%, sejumlah daerah di di wilayah Timur sehingga perlu
dengan sejumlah tantangan yang Indonesia termasuk kawasan rawan terobosan yang lebih tajam untuk
dihadapi dalam 100 hari maupun 5 bencana (ring of fire). Tantangan menurunkannya. Selain itu, saat ini
tahun ke depan. Menurut Menkes, lain adalah, perlu meningkatkan sudah terjadi pergeseran penyebab
program 100 hari terdiri dari quick distribusi tenaga kesehatan untuk kematian dari penyakit menular
list, atau hal-hal yang bisa langsung daerah terpencil, tertinggal dan ke penyakit tidak menular seperti
diukur kinerjanya selain sifatnya kepulauan, peningkatan kesehatan hipertensi, diabetes mellitus dan
sebagai landasan untuk 5 tahun haji serta perluasan cakupan sasaran kanker. Kini timbul pula penyakit-
mendatang. Jamkesmas. penyakit yang disebabkan dampak
Menkes mencatat beberapa Menurut Menkes, disparitas era globalisasi, dimana transportasi
tantangan yang perlu dihadapi dan merupakan tantangan terberat sangat mudah sehingga penyakit
dicarikan solusinya. Setidaknya ada karena wilayah Indonesia yang dimana pun di dunia ini sangat besar
10 tantangan yang mengemuka, cukup luas, heterogen baik kemungkinannya masuk ke Indonesia
yaitu Indeks Pembangunan Manusia secara geografis, sosial, maupun seperti SARS, H5N1 dan H1N1.
(IPM) Indonesia masih belum budaya. Hasil riset kesehatan Tantangan lain adalah masih
menggembirakan yaitu urutan 111 dasar (Riskesdas) tahun 2007 tingginya AKI dan AKB, serta
dari 182 negara. Disparitas hasil menunjukkan disparitas tersebut. gizi buruk ke arah Stunting.
pembangunan kesehatan antar “Contohnya kesehatan di Yogyakarta Permasalahan lain yang sifatnya
urban dan rural, daerah, tingkat sudah sangat bagus tetapi di daerah bukan penyakit, seperti gizi adalah
14 Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
15. Ragam
keadaan yang tidak bisa diatasi
hanya dengan crash program yang
sifatnya pemberian makanan
tambahan saja.“AKI penurunannya
sudah signifikan namun untuk
AKB perlu upaya yang lebih keras
sehingga angkanya bisa didesak
turun,” papar Menkes.
Masalah gizi paling diderita oleh
bayi dibawah satu tahun. Faktor
yang berpengaruh dalam masalah
ini adalah ketahanan pangan rumah
tangga dalam memenuhi makanan
yang bergizi, pola asuh dan penyakit.
“Ada bayi dan Balita yang kena TB,
upaya promotif dan preventif Menkes mengakui kelemahan
anaknya jadi kurus. Dimasyarakat kita
dengan pendataan ibu hamil dan pelayanan kesehatan selama ini
ada yang salah dengan pola asuh.
penyediaan Buku KIA bagi ibu hamil adalah akibat kurangnya pengawasan.
Ada orang dari golongan menengah
baru serta penanganan kasus gizi Oleh karena itu, Depkes mempunyai
dan kaya juga mengalami masalah
buruk oleh kader Posyandu dimulai Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
gizi,” jelas Menkes.
dengan 6.000 kasus. Dengan menempatkan sebanyak
Menkes menambahkan, ada
Masalah lain adalah mungkin PPNS untuk melakukan
juga rumah tangga yang tidak biasa
meningkatkan distribusi tenaga penilaian dan pengawasan terhadap
memberi sarapan bagi keluarga. Di
kesehatan daerah terpencil, program pembangunan kesehatan
desa, ibu-ibu baru memasak pukul
perbatasan, kepulauan tertinggal, berdasarkan standar yang telah
11 untuk suaminya di sawah. Anak-
serta meningkatkan kesehatan haji ditentukan, maka akan bisa terpantau
anak berangkat ke sekolah tidak
dan memperluas sasaran Jamkesmas. apakah pelayanan itu sudah
memperoleh makan pagi padahal
Khusus untuk program mencapai suatu standar yang optimal
ini penting sekali. Padahal, dengan
Jamkesmas Menkes akan membuat atau tidak. Dengan mengoptimalkan
membiasakan sarapan dengan gizi
mekanisme baru dimana seorang PPNS, kasus-kasus yang berkaitan
seimbang yang baik, sudah 30 – 50%
warga negara harus bertanggung dengan masyarakat akan berkurang.
kecukupan dalam satu hari itu sudah
jawab terhadap kesehatannya PPNS tidak saja hanya di RS tetapi
terpenuhi.
sendiri. Artinya jika seseorang tidak juga di hotel-hotel untuk melihat
Hasil riskesdas menunjukkan
peduli dengan dirinya sendiri, maka apakah hotel tersebut sudah
hanya 38,7% penduduk Indonesia
jangan mengharapkan orang lain punyai tenaga sanitasi dan sudah
yang berperilaku hidup bersih
untuk peduli.“Itu yang akan kita mempraktekkan gizi yang baik.
dan sehat. Menkes mencontohkan
tekankan pada orang memaknai Dalam hal penelitian Depkes
kebiasaan sikat gigi yang benar
hidup sehat,” tegas Menkes. akan membentuk komisi nasional
angkanya masih kurang dari 20%,
Menkes juga mendorong penelitian penyakit infeksi
itu artinya sikat giginya setelah
agar dokter tidak hanya sifatnya yang tugasnya adalah memberi
makan dan sebelum tidur. Namun
mengobati. Dokter dan RS harus rekomendasi kepada menteri. Tugas
kebanyakan masyarakat umunya
mengupayakan kesehatan komisi ini adalah pertama memberi
menyikat gigi saat bangun tidur,
masyarakat di sekitarnya. Menkes rekomendasi kepada menteri dalam
sementara setelah makan tidak sikat
mengaku malu bila mendatangi hal penetapan resiko dari suatu
lagi.
RS besar, teknologinya canggih, penyakit infeksi. Kedua, penetapan
Menkes menyebutkan,
namun angka kematiannya tinggi, kandidat vaksin, penyediaan farmasi,
pemanfaatan posyandu mencapai
lingkungan sekitarnya kumuh. agent, alat diagnostik, bahan dan
78,3%. Upaya peningkatan
“Dokter juga mesti ada program reagensia penentu bahan baku mutu.
kesehatan masyarakat pedesaan
sosial, pediatric sosial, obstretri sosial, Ketiga, penetapan laboratorium
sebenarnya efektif dilakukan melalui
pulmonologi sosial yang sifatnya rujukan untuk menentukan
pemantapan Posyandu dan Bidan
keluar,” terang Menkes. diagnostik.ngi/yuli
Desa. Di Posyandu dapat dilakukan
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom 15
16. Ragam
Pelayanan kesehatan di Arab Saudi
Pelayanan Kesehatan Haji
Lebih Baik
P
enilaian bahwa mentromini). (Wasdal) telah melakukan
pelaksanaan Pelayanan Pada periode Armina musim peninjauan, pengawasan dan
Kesehatan Haji tahun 2009 haji tahun ini, kunjungan rawat pengendalian di klinik kesehatan
di Arafah, Musdalifah dan jalan 11.202 kasus dengan penyakit misi haji di Arafah dan Mina yang
Mina cukup baik karena terbanyak Nasofaringitis akut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal
untuk pertama kalinya tahun ini (38,21%). Kunjungan rawat inap 180 Depkes dr. Safi’i Ahmad, MPH.
diberikan fasilitas kesehatan secara orang, 130 orang di rawat di BPHI Disamping itu, dapat dilihat
lengkap, berupa: klinik misi haji di dan 50 orang di RS Arab Saudi. dari tingkat total jamaah haji
Arafah dan Mina, tenaga kesehatan, Berdasarkan dari pengalaman meninggal tahun ini sampai tanggal
ambulans, obat dan sarana penunjang tahun lalu, akibat kelelahan, 20 Desember 2009 sebanyak 291
kesehatan lain, sehingga semua kematian akan mulai meningkat orang lebih rendah dibanding tahun
jamaah sakit dapat dilayani dengan setelah/ pasca Armina. Oleh karena 2008 sebanyak 454 orang. Kecilnya
baik. Disamping itu, tim kesehatan itu, sistem kewaspadaan dini angka kematian jamaah haji tahun
juga telah mensyafari wukufkan 125 terhadap kemungkinan terjadinya ini dapat mengindikasikan semakin
orang jamaah sakit tanpa kendala kejadian luar biasa, visitasi dokter baiknya koordinasi dan pelayanan
yang berarti dan jumlah kematian kloter terhadap jamaah telah kesehatan kepada para jamaah. Hal
jamaah pada Armina 26 orang lebih ditingkatkan, sehingga deteksi dini ini merupakan keberhasilan bersama
kecil dibanding tahun 2008 sebanyak dan respon cepat telah dilakukan dari semua pihak terkait, baik dari
57 orang. Pelaksanaan safari wukuf guna mengurangi angka kesakitan kesadaran jamaah dan pemerintah
tersebut melibatkan 10 dokter dan dan kematian. Indonesia.
27 perawat kesehatan, dengan Untuk menilai kondisi pelayanan Sejak awal, Departemen
menggunakan 16 buah ambulan, 2 kesehatan bagi jamaah haji, tim Kesehatan telah berusaha
buah Bus dan 2 buah coaster ( sejenis pengawasan dan pengendalian meningkatkan mutu pelayanan
16 Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
17. Ragam
melalui perekrutan tenaga
kesehatan kesehatan secara
transparan dan profesional,
penyediaan kebutuhan obat sesuai
dengan formularium yang telah
ditetapkan dan penyiapan sarana
penunjang pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan.
Tahun ini pula Depkes telah
mendirikan Balai pengobatan Haji
Indonesia (BPHI) di Makkah yang Pelayanan obat di
cukup representative. Balai ini BPHI Arab Saudi
menjadi pusat pelayanan kesehatan
haji di Arab Saudi. Depkes telah maupun kloter. kloter yang lebih terlebih dahulu
menyewa gedung 9 lantai di kawasan Disamping itu, pelayanan memberikan pelayanan kesehatan.
Holidiyah Makkah Arab Saudi. Balai kesehatan haji tahun ini didukung Apabila pelayanan kesehatan oleh
ini mampu memberi pelayanan oleh ketersediaan obat yang tenaga kesehatan kloter dianggap
kesehatan kepada jamaah haji mencukupi. Sehingga, sebagian cukup, maka pasien tidak perlu
Indonesia secara optimal. Sebab besar jamaah yang berobat pada di rujuk ke pelayanan kesehatan
BPHI ini dilengkapi dengan sarana pelayanan kesehatan di tanah ke tingkat sektor. Sektor hanya
pelayanan kesehatan yang memadai, suci mendapat obat yang sesuai memberikan pelayanan kesehatan
sekelas rumah sakit Tipe C di tanah air. dengan penyakit yang dideritanya. kepada pasien yang tidak dapat
Untuk memudahkan mobilisasi Sedangkan jamaah yang menderita ditangani oleh tenaga kesehatan
tenaga kesehatan, seluruh tenaga penyakit khusus, mereka telah kloter, karena keterbatasan sarana
kesehatan BPHI tinggal di BPHI membawa obat sendiri dari tanah air. pelayanan kesehatan yang ada.
dengan menggunakan sebagian Agar pelayanan kesehatan berjalan Demikian juga dengan BPHI Makkah,
ruang untuk tempat tinggal. Dengan baik, maka pelayanan kesehatan hanya menerima rujukan pasien
demikian, BPHI dapat beroprasi kepada jamaah dilakukan secara jamaah haji yang tidak dapat
selama 24 jam melayani rujukan berjenjang. Ketika ada keluhan dari ditangani oleh petugas kesehatan di
jamaah haji dari seluruh BPHI sektor jamaah, maka petugas kesehatan sektor maupun kloter.npra
Penghargaan Kepada
Pahlawan Pembangunan Kesehatan
D
alam rangkaian satu wujud apresiasi pimpinan
peringatan Hari Departemen Kesehatan kepada
Kesehatan Nasional institusi dan perorangan yang telah
(HKN) ke-45, Menkes memberikan sumbangan nyata
dr. Endang Rahayu dalam meningkatkan pembangunan
Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, kesehatan di Indonesia.
memberikan penghargaan Menurut Menkes, keberhasilan
kepada institusi dan Individu yang pembangunan kesehatan tidak
telah mendukung, berkontribusi semata-mata ditentukan oleh hasil
nyata, dan berprestasi dalam kerja keras sektor kesehatan, akan
pembangunan kesehatan. tetapi dipengaruhi juga dari hasil
Penghargaan ini sebagai salah kerja serta kontribusi positif sektor
No.XXI/DESEMBER/2009 Mediakom 17
18. Ragam
Menkes dr.Endang
R.Sedyaningsih,
MPH, Dr,PH
Menyerahkan
penghargaan
dalam rangka
HKN 2009
lain di luar kesehatan. Dengan berhasil dalam memberdayakan Kesehatan yang bermutu tinggi dan
demikian, dukungan dan peran masyarakat dan swasta mewujudkan profesional membutuhkan motivasi,
serta masyarakat baik perorangan penyelenggaraan Kabupaten/Kota dedikasi dan loyalitas Widyaiswara.
maupun instansi/lembaga sangat Sehat. Tanda Penghargaan juga Untuk itulah Menkes memberikan
mempengaruhi keberhasilan diberikan kepada Dosen Berprestasi penghargaan kepada Widyaiswara
pembangunan kesehatan. pada Institusi pendidikan sebagai berprestasi nasional yaitu Dr.
Penghargaan yang diberikan hasil penilaian dari Badan PPSDM Suparman, M.Si, M.Kes dari Balai
berupa, Ksatria Bakti Husada, dan Peneliti Teladan sebagai hasil Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto
diberikan kepada individu penilaian Badan Litbangkes. sebagai juara I; H. Alam Pamilihan
yang dengan sukarela telah Sebagai upaya meningkatkan Harahap, SKM dari Balai Pelatihan
menyumbangkan tenaga, pikiran kualitas dan jangkauan informasi Kesehatan Nasional Lemahabang
dan pengetahuannya didalam kesehatan, Menkes memberikan sebagai juara II; dan juara III Dr. Drs.
mengembangkan program penghargaan untuk pemenang Setiyono, MBA, M.Kes, M.Pd. dari Balai
kesehatan. Darma baktinya telah kompetisi jurnalistik kepada Aries Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta.
dapat dirasakan dan sangat Kelana dari Majalah GATRA dengan Menkes juga memberikan
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa judul tulisan “Jejak Kaki Gajah di penghargaan kepada Perpustakaan
dan Negara. Penerima penghargaan Tangerang” sebagai juara I; wartawan terbaik di sektor Kesehatan. Untuk
Ksatria Bakti Husada tahun 2009 Republika Ferry Kisihandi dengan kategori Perpus RS Vertikal Depkes,
berjumlah 16 orang. judul tulisan “Flu Babi Dekati Puslitbangkes dan Balai Pelatihan
Tanda Penghargaan Manggala Pandemi” sebagai juara II; dan Heru Kesehatan dimenangkan oleh
Karya Bakti Husada diberikan kepada Triono, wartawan Koran Tempo, Perpustakaan Pusat Penelitian dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dengan judul berita “Penyakit Pengembangan (Puslitbang) Sistem
31 Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Menular yang Tidak Menular” Kebijakan Kesehatan, Surabaya
Kota dengan perkembangan sebagai juara III. sebagai juara I; Perpustakaan RSUP Dr.
Posyandu Purnama dan Mandiri Penghargaan juga diberikan Sardjito Yogyakarta; dan Perpustakaan
diatas 60% dan yang berhasil kepada pemenang Lomba Poster Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor
mengembangkan kegiatan inovatif Obat Generik untuk pelajar, yaitu sebagai juara III. Sedangkan untuk
dan berbasis masyarakat untuk Agustan, Faisal Samsyudin dan Faisal kategori perpustakaan Politeknik
meningkatkan Lingkungan Sehat. UA sebagai juara I – III. Sedangkan Kesehatan peringkat I dimenangkan
Selain itu, Menkes juga harapan I s/d III jatuh pada oleh Politeknik Yogyakarta; peringkat
memberikan penghargaan Swasti Annastasia Melisse Putri, Sabrina Yula II oleh Politeknik Palangkaraya;
Shaba kepada 35 pemerintah Amelia dan Wardana Saputra. dan peringkat III oleh Politeknik
Kabupaten/Kota yang telah Menciptakan Sumberdaya Malang. ngi
18 Mediakom No.XXI/DESEMBER/2009
19. Media Utama
Media
Utama
Program Seratus Hari
Departemen Kesehatan
Inilah program permulaan dari rencana kerja tahunan
dan lima tahunan Departemen Kesehatan. Ada tiga garis
besar yang menjadi acuan; yaitu “change and continuity;
debottlenecking, acceleration, and enhancement; serta unity,
together we can” untuk mencapai pembangunan kesehatan.
E
mpat pilar yang menjadi fokus program tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) secara
100 hari Departemen Kesehatan, yaitu; berkesinambungan.
meningkatkan pembiayaan kesehatan Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan
dengan memberi Jaminan Kesehatan dengan memberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat,
Masyarakat, meningkatkan kesehatan Depkes telah mencanangkan peningkatan pelayanan
masyarakat untuk mempercepat kepada 76,4 juta penduduk miskin dalam sistem
pencapaian target MDGs, mengendalikan jaminan kesehatan dengan anggaran sebesar Rp 4,6
penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat Triliun. Target ini akan dicapai melalui peningkatan
bencana dan peningkatan ketersediaan, pemerataan dan akses dengan pemberian kartu Jamkesmas kepada
kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, penghuni panti asuhan dan panti werda, memberi
No.XX/OKTOBER/2009 Mediakom 19
20. Media Utama
Menkes, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH.
(paling kiri) didampingi pejabat eselon 1 saat Raker
dengan DPR Komisi IX membahas program 100 hari revitalisasi Permenkes tentang
Depkes dan Masalah aktual bidang kesehatan. kewajiban menuliskan resep dan atau
menggunakan obat generik di sarana
pelayanan kesehatan pemerintah.
Terkait pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan
akibat bencana telah direncanakan
kegiatan penanggulangan HIV/
AIDS. Pengamanan dan penyediaan
Anti Retroviral Virus (ARV) untuk
16.000 Orang Dengan HIV/AIDS
(ODHA); Penyediaan reagent HIV
untuk pengamanan darah (950.000
tes), survailans (200.000 tes) dan
diagnostik (1.000.000 tes) dan
pengembangan Pusat pengobatan
jaminan kesehatan kepada anggota Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi TB dan HIV di Provinsi Papua.
TNI/POLRI dan keluarganya di DTPK balita, khusus untuk laki-laki dan Selain AIDS, dilakukan
( Daerah Terpencil, Tertinggal dan perempuan, sehingga berat badan penanggulangan penyakit
Kepulauan); peningkatan mutu balita akan terukur secara lebih TB. Dipastikan terjaminnya
melalui pemantapan Indonesia cermat. Tidak ketinggalan diadakan ketersediaan Obat Anti TB (OAT)
Diagnosis Related Group (INA-DRG) penanganan kasus gizi buruk oleh di fasilitas kesehatan pemerintah
atau sistem pembayaran rumah sakit kader Posyandu dimulai dengan dan tersedianya pusat pelayanan
berdasarkan kelompok penyakit 6.000 kasus. Akan ditingkatkan TB Multi Drug Resistant (MDR),
rawat inap di seluruh RS pemerintah; pencarian secara aktif oleh para kader penanggulangan Malaria melalui:
peningkatan manajemen melalui Posyandu untuk menemukan balita penemuan dan pengobatan 300.000
pelunasan semua tagihan gizi kurang dan buruk (sesuai data penderita malaria, distribusi 2,5
Jamkesmas tahun 2009 di rumah Riskesdas 2007), dan selanjutnya juta kelambu, screening 450.000 ibu
sakit , dan penyusunan roadmap melaporkan ke Puskesmas untuk hamil untuk perlindungan terhadap
2010-2014 menuju Jaminan dilakukan tindak lanjut. Balita malaria, pos malaria terintegrasi
Kesehatan Semesta. gizi buruk yang ditemukan akan dengan Desa Siaga, dan konversi
Sementara itu, untuk mendapatkan perawatan khusus. angka malaria indeks menjadi
meningkatkan kesehatan masyarakat Dalam 100 hari ini juga dilakukan Parasite Index di Jawa-Bali.
melalui pencapaian target Millenium pengembangan model registrasi Peningkatan Universal Child
Development Goals (MDGs), akan kematian di delapan kota, yang Immunization (UCI) di seluruh
dicapai melalui pemantapan fungsi merupakan upaya pengembangan desa di pulau Jawa menjadi
Posyandu, penempatan Bidan di yang sebelumnya hanya mencakup prioritas pemerintah. Peningkatan
desa, dan KB-Kesehatan Reproduksi. empat kota, sehingga akan diperoleh pengawasan obat dan makanan,
Departemen Kesehatan akan data yang dapat dimanfaatkan melalui: peningkatan pengawasan
melakukan pendataan Ibu Hamil dan untuk penyusunan kebijakan dan obat dan makanan yang tidak
penyediaan Buku KIA bagi Ibu Hamil perencanaan lebih baik. Terkait memenuhi persyaratan serta layanan
baru, untuk mencapai 60.000 desa. dengan hal itu, juga akan ada satu atap untuk regrestasi obat
Selain itu, dilakukan peningkatan peningkatan upaya kesehatan dan makanan impor. Masih terkait
advokasi tentang gizi untuk para sekolah (UKS) oleh Puskesmas untuk dengan penanganan kesehatan,
pengambil keputusan di luar meningkatkan kesehatan anak. beroperasinya Balai Pengobatan Haji
bidang kesehatan. Untuk itu akan Hal penting yang akan dilakukan Indonesia (BPHI) baru di Makkah
disusun buku saku untuk pengambil untuk mencapai target MDGs, yaitu Arab Saudi untuk memantapkan
keputusan. Pemerintah juga akan pemenuhan pengadaan sarana air pelayanan kesehatan mulai dari
memberikan biaya operasional minum 1.379 desa dan sanitasi di musim haji tahun 2009.
untuk 240.000 Posyandu untuk 61 lokasi, penetapan pembatasan Dalam seratus hari ini, Pemerintah
bulan November-Desember 2009. Harga Eceran Tertinggi (HET) juga memperhatikan potensi
Dilakukan pencanangan Obat Generik Berlogo (OGB) dan bencana. Oleh karena itu, dilakukan
20 Mediakom No.XX/OKTOBER/2009
21. Media Utama
dr.Ribka Tjiptaning (kedua dari kiri) didampingi
para Wakil Ketua Komisi IX DPR.RI saat memimpin
Raker dengan Menkes membahas program 100 hari hambatan untuk pencairan dana
Depkes dan Masalah aktual bidang kesehatan. dekonsentrasi, mengaplikasikan
reformasi birokrasi, menyelesaikan
Rencana Strategis Departemen
Kesehatan tahun 2010-2014 dan
rencana aksi untuk membuat
landasan hukum untuk implementasi
4 Undang-Undang yang berkaitan
dengan kesehatan yang sudah
mendapat persetujuan DPR-RI.
Memang, keberhasilan
pembangunan kesehatan selama
ini cukup menggembirakan, namun
menuju 5 tahun ke depan (2010-
2014), pembangunan kesehatan
perlu mendapatkan perhatian
khusus mengingat bahwa Indonesia
untuk mencapai dua sasaran besar
yaitu pencapaian MDGs dan Jaminan
Kesehatan Semesta (universal
coverage). Perlu dilakukan berbagai
upaya lanjutan dan terobosan untuk
mencapai dua sasaran besar ini.
Pembangunan kesehatan
memerlukan reformasi, dengan
mengubah paradigma masyarakat
terhadap kesehatan. Bapak Presiden
menekankan perlunya paradigma
baru, yaitu “paradigma meningkatkan
kesehatan masyarakat, atau sehat itu
indah, sehat itu gratis, dalam arti bagi
Anggota DPR Komisi IX saat yang tidak mampu, saudara kita yang
rapat kerja dengan Menkes miskin, sangat miskin, kita dorong
untuk sehat dan kemudian tidak
harus berobat. Itu adalah reformasi
program penanggulangan bencana, kesehatan strategis, seperti; dokter, kesehatan yang rencana pastinya
jika terjadi bencana. Setelah itu perawat, bidan, sarjana kesehatan (Roadmapnya) harus jadi pada 100
dilakukan screening balita risiko gizi masyarakat, sanitarian, ahli gizi, hari pertama ini”.
buruk pasca bencana dan penguatan asisten apoteker dan analis. Pembangunan kesehatan
logistik di 9 pusat regional dan 2 sub Dalam program ini juga diarahkan pada peningkatan upaya
regional. mencanangkan terpenuhinya promotif dan preventif, disamping
Untuk meningkatkan kebutuhan tenaga kesehatan peningkatan akses pelayanan
ketersediaan, pemerataan dan strategis (perawat, bidan, sanitarian, kesehatan bagi masyarakat miskin.
kualitas tenaga kesehatan terutama gizi, analis kesehatan, asisten Peningkatan kesehatan masyarakat
di daerah terpencil, tertinggal, apoteker) sebanyak 131 orang di 35 (public health) dilakukan dengan
perbatasan dan kepulauan (DTPK) Puskesmas dari 101 Puskesmas DTPK. penekanan untuk hidup sehat
secara berkesinambungan, perlu Untuk mendukung empat pilar bukan untuk berobat, dengan
adanya Permenkes tentang Praktik tersebut, diperlukan dukungan meningkatkan pencegahan penyakit,
tenaga kesehatan (perawat dan manajemen dalam meningkatan menular ataupun tidak menular,
bidan) di DTPK. Serta tersedianya pelayanan kesehatan melalui: dengan cara memperbaiki kesehatan
Peraturan/Kepmenkes tentang peningkatan Good Governance, lingkungan, gizi, perilaku dan
pemberian insentif bagi tenaga terutama dalam menghilangkan kewaspadaan dini.npra
No.XX/OKTOBER/2009 Mediakom 21
22. Media Utama
Empat Program,
Satu Tujuan
Kabinet Indonesi Bersatu II yang dipimpin oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menetapkan 11 prioritas Nasional yang
harus dilaksanakan dan didukung oleh seluruh Menteri. Prioritas
–prioritas itu kemudian dijabarkan dalam 15 program unggulan
Presiden yang akan menjadi Road Map dalam pembangunan
nasional 5 tahun ke depan. Reformasi Kesehatan Masyarakat seperti
apakah yang merupakan tugas Kementerian Kesehatan?
D
epartemen Kesehatan Gratis” menjadi “Sehat Itu Indah Bidang Kesehatan meliputi: seluruh
melakukan reformasi dan Sehat Itu Gratis” Kampanye ini
. rakyat miskin, seluruh wilayah
Kesehatan Masyarakat dilakukakan secara komprehensif, Indonesia, seluruh jajaran kesehatan,
dengan cara sinergis, dan integratif, melalui lintas sektor, swasta, dan segenap
membagi menjadi peningkatan akses masyarakat komponen masyarakat untuk ikut
dua program kerja. terhadap pelayanan kesehatan berperan baik di Pusat maupun
Pertama, melakukan terobosan yang berkualitas, peningkatan daerah. Dan dalam menerjemahkan
yang mempunyai daya ungkit tinggi kesehatan masyarakat, dengan isu pokok bidang kesehatan, telah
dalam pembangunan kesehatan; dan fokus pada preventif dan promotif, dibuat 12 rencana aksi dan telah
kedua, menjalankan program yang penanggulangan penyakit, dilakukan identifikasi sumber daya
merupakan dasar untuk pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia untuk mendukung Program 100 Hari
program 1-5 tahunan. kesehatan terutama Daerah Bidang Kesehatan.
Tujuan reformasi kesehatan Terpencil Perbatasan dan Kepulauan Berikut adalah empat program
masyarakat adalah adanya (DTPK). utama yang akan dijalankan
perubahan paradigma dari “Berobat Sebagai sasaran Program 100 Hari Departemen kesehatan:
15 PROGRAM PILIHAN PRESIDEN
1. Pemberantasan Mafia Hukum tahun untuk Kredit Usaha Kecil Mengenah
2. Revitalisasi Industri Pertahanan 10. Penetapan Skema Pembiayaan dan Investasi
3. Penanggulangan Terorisme 11. Perumusan Kontribusi Indonesia dalam Isu Peruba-
4. Peningkatan Daya Listrik di seluruh Indonesia han Iklim dan Lingkungan
5. Peningkatan Produksi dan Ketahanan Pangan 12. Reformasi Kesehatan Masyarakat
6. Revitalisasi Pabrik Pupuk dan Gula 13. Penyelarasan antara Pendidikan dan Dunia Kerja
7. Penyempurnaan Peraturan Agraria dan Tata Ruang 14. Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
8. Pembangunan Infrastruktur 15. Sinergi antara Pusat dan Daerah
9. Penyediaan dana penjaminan Rp 2 triliyun per
22 Mediakom No.XX/OKTOBER/2009
23. Media Utama
Program 100 Hari Departemen Kesehatan
1 Peningkatan 1. Peningkatan pelayanan kepada 76,4 juta penduduk miskin dan hampir miskin dalam sistem
pembiayaan jaminan kesehatan dengan dana sebesar Rp 4,6 triliun
kesehatan untuk
memberikan
jaminan kesehatan
masyarakat
2 Peningkatan 2. Meningkatkan kesehatan masyarakat pedesaan terutama melalui pemantapan fungsi
kesehatan Posyandu, Bidan di desa, dan KB-Kespro bidang promotif dan preventif:
masyarakat untuk a. Pendataan ibu hamil (Bumil) dan penyediaan Buku KIA bagi Bumil baru untuk mencapai
mempercepat 60.000 desa.
pencapaian target b. Peningkatan advokasi tentang gizi untuk pengambil keputusan di luar bidang kesehatan.
MDGs c. Pemberian biaya operasional 240.000 Posyandu
d. Pencanangan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi balita, khusus untuk laki-laki dan perempuan
e. Penemuan kasus gizi buruk oleh kader Posyandu mulai dgn 6.000 kasus.
f. Pengembangan model registrasi kematian di 8 provinsi
g. Meningkatkan upaya kesehatan sekolah (UKS) oleh Puskesmas
3. Revitalisasi Permenkes tentang kewajiban menuliskan resep dan menggunakan obat generik di
sarana pelayanan kesehatan Pemerintah, melalui pelatihan dan pemantapan
4. Penetapan Pembatasan Harga Eceran Tertinggi (HET) Obat Generik Berlogo (OGB).
3 Pengendalian 5. Penanggulangan HIV/AIDS:
penyakit dan a. Pengamanan dan penyediaan ARV untuk 16.000 ODHA; Penyediaan reagent HIV untuk
penanggulangan pengamanan darah (960.000 tes), survailans (200.000 tes) dan diagnostik (1.000.000 tes);
masalah kesehatan b. Pusat pengobatan TB HIV di Provinsi Papua.
akibat bencana 6. Penanggulangan penyakit Tb:
a. Tersedianya obat anti Tb (OAT)
b. Tersedianya pusat pelayanan Tb multi-drug resistant (MDR)
7. Penanggulangan Malaria:
a. Penemuan dan pengobatan 300.000 penderita malaria
b. Distribusi 2,5 juta kelambu
c. Screening 450.000 ibu hamil untuk perlindungan terhadap malaria
d. Pos malaria terintegrasi dengan Desa Siaga
8. Peningkatan Universal Child Immunization (UCI) di 5 provinsi Jawa (Jatim, Jateng, Jabar, Banten,
DKI Jakarta).
9. Pengawasan obat dan makanan
a. Peningkatan pengawasan obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat melalui unit lab.
Keliling
b. Peningkatan pelayanan publik dengan pelayanan satu atap untuk registrasi dan sertifikasi
impor obat dan makanan
10. Operasionalisasi Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) baru di Makkah Arab Saudi.
11. Penanggulangan bencana:
a. Screening Balita berisiko gizi buruk pasca bencana; Pemulihan pelayanan kesehatan
Puskesmas di daerah bencana Sumbar dan Jabar
b. Penguatan logistik di 9 pusat regional penanggulangan bencana (Medan, Makassar,
Surabaya , Palembang, Denpasar, Manado, Banjarmasin, Jakarta, Semarang) dan 2 sub regional
(Padang dan Jayapura)
No.XX/OKTOBER/2009 Mediakom 23
24. Media Utama
4 Peningkatkan 12. Peningkatan SDM kesehatan dalam jumlah, jenis, dan mutu terutama di daerah terpencil,
ketersediaan, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK)
pemerataan dan a. Disusunnya Permenkes tentang Praktek Nakes (perawat dan bidan) di DTPK dan Peraturan/
kualitas tenaga
Kepmenkes tentang Pemberian insentif strategis (dokter, perawat, bidan, Sarjana Kesehatan
kesehatan (nakes)
terutama di daerah Masyarakat (SKM), sanitarian, ahli gizi, asisten apoteker dan analis)
terpencil, tertinggal, b. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis (perawat, bidan, sanitarian, gizi, analis
perbatasan dan kesehatan, asisten apoteker) sebanyak 131 orang di 35 Puskesmas dari 101 Puskesmas
kepulauan (DTPK)
Dalam program 100
hari Departemen
Kesehatan, Menkes
menyebutkan 4 isu
pokok yang menjadi
target utamanya,
yaitu peningkatan
pembiayaan untuk
memberikan jaminan
kesehatan masyarakat,
peningkatan kesehatan
masyarakat untuk
mempercepat target
MDGs, pengendalian
penyakit dan
penanggulangan
Prof dr. Ascobat Gani, MPH, Dr. PH
masalah kesehatan dan
akibat bencana serta “Harus Ada
kesediaan pemerataan
dan kualitas tenaga
kesehatan terutama
Perubahan”
B
di daerah terpencil, agaimana pendapat ahli Tanggapan anda tentang 4 isu
mengenai program 100 utama dalam program 100 hari
tertinggal, perbatasan hari Menkes tersebut, Menkes?
dan kepulauan berikut wawancara Itu hasil dari Summit. Hal itu
Mediakom dengan Prof merupakan sintesa dari stake
(DTPK) Dr Ascobat Gani MPH Dr. PH seorang holder yang begitu luas. Kalau
ahli Kesehatan Masyarakat. memang representatif, kita harus
24 Mediakom No.XX/OKTOBER/2009
25. Media Utama
ikut keinginan stake holder. Memang formal, bagaimana fiscal capacity
Prof Ascobat, pribadi idealis
ada 4 isu utama, tetapi isu kesehatan nya. Harus bicara dengan Menteri
yang tidak menilai sesuatu
lebih luas dari itu. Keuangan. Tidak hanya Depkes hanya dari sudut pandang
Program Jamkesmas masih saja. Kalau cuma Depkes, itu hanya “uang” Sebagai ahli kesehatan
.
sangat relevan, karena hampir ambisi saja nanti tidak tercapai. masyarakat, maka kesehatan
semua negara di dunia melakukan Kalau ternyata fiscal capasity kita masyarakatlah yang melandasi
reformasi pembiayaan yang arahnya tidak sanggup, ya tunggu dulu lah. setiap pemikirannya. Pemikiran
ke social security, cuma definisinya Pengalaman empiris di beberapa Prof. Ascobat Gani “konon” kerap
yang masih diperdebatkan. Seperti negara memang mentoknya disitu, berseberangan dengan kebijakan
apa yang dimaksud dengan di sektor non formal. Di negara kita pemerintah.
universal coverage, benefit package banyak sekali sektor non formalnya, “Bukan berseberangan
comprehensive, dan dimensi mutu. sopir angkot, tukang becak. Jadi sesungguhnya, saya hanya
meyakini apa yang benar sesuai
Ini harus hati-hati. Kalau kita terlalu menurut saya, kita realistis saja.
dengan disiplin ilmu yang saya
general – Jamkesmas ini kan Seperti Indonesia Sehat 2010. Sehat
pelajari,” jelasnya.
komprehensif – bisa bangkrut dari ngga kita hari ini, tahun depan kan Lahir di Takengon Aceh, 27
mana kita uangnya. belum tentu. September 1946, semula bercita-
Definisi kita harus lengkap. Jika cita menjadi dokter. Namun ketika
tidak, jangan berambisi hal itu akan Bagaiman dengan isu kedua, remaja, keinginan itu padam. Yang
dapat dicapai tahun 2014, karena mencapai target MDGs? tumbuh di dadanya adalah cita-
tidak akan terbiayai. Jadi harus MDGs itu sebetulnya cetusan cita untuk jadi combat warrior.
ada ukuran nasional sebagai tolok tekad Kepala Negara di dunia tahun Apalagi kehidupan masa kecilnya
ukurnya. 2000 ingin mengurangi kemiskinan diwarnai perang saudara DI/TII
sampai 50% dari keadaan tahun – TNI.
Ukuran nasional seperti apa? 2000 pada tahun 2015, bukan Namun saat lulus SMA tahun
1964, ayah dua anak ini belum
memenuhi syarat masuk Akademi
Militer Nasional. Dia pun banting
MDGs bukan domainnya kesehatan stir dan ikut test Perguruan Tinggi.
saja, tapi domain nasional. Makanya “Saya lebih tertarik masuk
fakultas teknik daripada
saya suka bercanda Depkes ganti kedokteran,” katanya. Tapi niatnya
nama saja menjadi Departemen masuk fakultas teknik gagal,
sebab keluarganya lebih berminat
Mengurangi Kemiskinan. dirinya menggeluti dunia
kedokteran. “Jadilah saya dokter...”
Paket minimum. Sebetulnya kita Menteri Kesehatan. Jadi sebetulnya ucapnya.
sudah atur dulu. MDGs itu instrumen untuk poverty
reduction. Tapi orang cenderung sehat. Dengan mutu modal manusia
Bagaimana dengan penduduk ini urusan kesehatan. Ya, kita yang baik nanti bisa mengangkat
yang bekerja di sektor non formal, terima kasih karena kesehatan keluarganya.Kenapa TB, Malaria,
apakah dapat dicakup dalam merupakan instrumen untuk HIV/AIDS masuk dalam target MDGs?
pogram Jamkesmas? mengurangi kemiskinan. Kelaparan Karena itu menggerogoti ekonomi
Mereka tidak miskin, memang ada itu menyangkut produktivitas rakyat.
beberapa yang miskin. Tapi kalau tenaga kerja. Kematian ibu, kematian Jadi MDGs bukan domain-
kita masukkan itu, apakah mau kita bayi berkaitan dengan long term nya kesehatan saja, tapi domain
subsidi orang yang tidak miskin human capitalitas. Jadi kalau nasional. Makanya saya suka
ini? Harusnya ya. Tapi uangnya ada kematian ibu dan bayi kita tekan, bercanda Depkes ganti nama saja
tidak? Saat kita masukkan sektor non nanti akan lahirlah bayi-bayi yang menjadi Departemen Mengurangi
No.XX/OKTOBER/2009 Mediakom 25
26. Media Utama
Kemiskinan. Isu ke-2 ini muaranya ibaratkan ini pesawat. Tempat dia orang kesehatan, di sana gali, gali,
adalah mengurangi kemiskinan. mendarat kita sebut konteks. Dari gali lagi.
dulu kita tidak pernah benahi ini. Kita Contoh lain. Makanan beracun,
Bagaimana dengan isu ketiga, puas sudah punya visi, misi, rencana boraks, formalin. Itu di siapa? Di
mengurangi penyakit menular? 5 tahun, tujuan kegiatan. Padahal Departemen Perindustrian dong.
Penyakit menular masih endemik. peraturan-peraturan kita tidak Kita menyatakan olah raga, tapi
Penyakit konvensional juga masih di memungkinkan uang kita cukup taman malah dibikin mall. Kalau
sekitar kita seperti TB, Malaria, Diare, disitu. Itu yang tidak kita sentuh. menyusun visi misi, mudah. Ibarat
ISPA. Kemudian muncul penyakit Jadi pertama, regulasi harus kita siapkan pesawat terbang yang
baru seperti flu burung, H1N1, dan kita benahi. Kedua adalah konteks bagus tapi tidak punya landasan,
muncul lagi penyakit lama seperti desentralisasi. Yang melaksanakan ya tidak berani mendarat. Hilang,
frambosia, leptospirosis, patek, ini program-program ini siapa? Kan entah kemana. Lelah. Konsep yang
penyakit jaman baheula (dulu-red). bukan Ibu Menkes tapi 496 Bupati/ disampaikan Depkes ini bagus. Tapi
Semua penyakit-penyakit ini harus Walikota. Oleh karena itu, kalau tim juga harus membuat terobosan
ditanggulangi. Bencana dalam Depkes buat program ini tanpa untuk membenahi konteks tadi. Kalau
10 tahun ini memang luar biasa ada advokasi, menggerakkan kerja tidak, sama dengan yang dulu-dulu.
Oleh karena itu, kalau Depkes buat program ini tanpa
ada advokasi, menggerakkan kerja sama dengan
daerah, ini tidak akan tercapai.
mulai dari Aceh, Yogya, Padang sama dengan daerah, ini tidak akan Peluangnya seperti apa dalam
yang dampak kesehatannya besar. tercapai. Contoh, target Malaria 100 hari ini?
Isu ini relevan karena tahun-tahun di Ciamis, siapa yang berkuasa? Peluangnya besar kalau
ke depan kita mungkin masih Bupatinya kan. Nah Bupatinya terima konteksnya kita benahi. Yang paling
mengalami itu. tidak konsep ini. Konsep ketiga ini berat, regulasi. Untuk membenahinya
yang susah, politik. Mulai dari partai- pertama dari segi finansial itu bisa
Bagaimana dengan isu keempat, partai, DPR. Kadang-kadang politik tidak diubah. Mengubah UU, DAU,
penyediaan tenaga kesehatan di Pilkada menggratiskan pelayanan DAK kan susah. Kedua bisa kita cari
daerah terpencil? kesehatan. Konteks seperti ini tidak dengan Menteri Keuangan dan
Kalau bisa ada Inpres khusus sesuai dengan kita. Kita mau ke Menteri Perdagangan dari mata
untuk tenaga kesehatan di daerah jaminan kesehatan, mereka malah anggaran yang sifatnya rutin. Vaksin,
terpencil, misalnya 5 tahun dan menggratiskan. Yang berikutnya misalnya. Vaksin kita kan masih
diberi insentif seperti kesempatan adalah konteks pembiayaan. pakai tender-tender. Padahal vaksin
untuk spesialis atau pindah ke kota Anggaran telat turun. Betapa pun kan tidak boleh tunggu tender.
besar. Inpres ini kan sentralistis. bagusnya ini kalau semua orang Buatlah seperti gaji. Jadi dalam
Karena daerah-daerah terpencil ini terima bulan Agustus-September mata anggaran rutin kita ada gaji,
ada di kabupaten-kabupaten yang kita bisa apa? Kusut itu. obat bahan, vaksin. Selain itu, dalam
miskin. Dalam 100 hari ini bisa kita Sebetulnya banyak konteks- jangka panjang, definisi DAK (Dana
letakkan landasannya. konteks tadi domainnya di luar Alokasi Khusus) diubah dalam
kesehatan. Coba lihat Malaria peraturannya jadi boleh untuk biaya
Tantangan apa yang dapat di Singkawang kan gara-gara operasional. Celaka kalau fisik saja.
menghambat program ini? tambang emas liar. Gali, gali, Kasihan daerah nanti. Maka harus
Itulah yang saya sebut konteks. gali, lubang, lubang, lubang, ada perubahan.npra/gi
Bukan di masalah visi misi. Kita nyamuk,nyamuk,nyamuk. Datang
26 Mediakom No.XX/OKTOBER/2009