SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
DIGITAL NE WS PA PER

ASEAN - JEPANG

SIMBIOSIS
MUTUALISMA
hal

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2

| SELASA, 17 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

HUKUMAN ATAU REHABILITASI

SURYA Online - Masyaallah.
Pengguna Narkoba di Indonesia
ternyata mencapai empat juta
jiwa. Padahal baang haram
tersebut nyata-nyata diharamkan oleh agama manapun dan
hukum negara manapun karena
dampaknya menyentuh hampir
seluruh aspek kehidupan
masyarakat, baik segi ekonomis
hingga psikologis. Narkotika
sama jahatnya dengan korupsi.
Dari segi ekonomis, kerugian negara akibat kejahatan
narkoba mencapai sekitar Rp
48,2 triliun pada 2011 dan
diperkirakan meningkat hingga
Rp 57 triliun hingga akhir 2013.
Belum lagi ditambah dengan 40
orang meninggal dunia setiap
harinya dan itu belum termasuk korban yang putus sekolah
dan mengalami gangguan
kejiwaan akibat zat-zat dalam
barang haram tersebut.
Dampak ekonomis dan
psikologis serta dampak di
sektor lainnya akan semakin
diperparah dengan peredaran
narkoba hingga pedesaan
dan tidak memandang status
sosial penggunanya. Namun
kenyataannya, kejahatan
transnasional tersebut semakin
marak, jumlah pengedar serta
penyalah gunanya.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar,
bertambahnya penyalah guna
ini juga dipengaruhi oleh cara
penindakan terhadap penyalah
guna itu sendiri. Di Indonesia,
pada umumnya penyalah guna
ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam penjara karena
dianggap melakukan tindak
pidana.
Mantan Kapolwiltabes
Surabaya itu berpendapat,
penanganan dengan memasukkan penyalah guna ke bilik
jeruji tidak membuat jumlah
penyalah guna menurun,
tetapi justru bertambah karena
penyalah guna seringkali disatukan dengan pengedar bahkan
bandar yang akan menunjukkan
cara-cara atau trik jitu untuk
menyelundupkan narkoba
untuk kebutuhannya.
“Sekarang masih dilakukan
kalau penyalah guna narkoba
ditangkap, sejatinya undangundang kita tidak begitu,”
katanya.
Menurut dia, Pasal 123 Ayat

3 Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, pecandu narkotika wajib
untuk direhabilitasi. Pecandu
adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan
narkotika dalam keadaan
ketergantunan, baik secara
fisik maupun psikis.
Anang berpendapat, penyalah guna tidak sama dengan
pengedar apalagi bandar yang
harus dihukum seberat-beratnya, bahkan dihukum mati.
“Jangan dianggap sebagai
residivis, mereka perlu kita
sayangi karena tidak berdaya.
Dia sudah kehilangan masa
lalunya, kita rangkul agar
masa depannya tidak hancur,”
katanya.
Selain itu, kata Anang,
berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun
2010 tentang penempatan
penyalah guna dan pecandu
narkotika, mereka berhak
ditempatkan ke dalam lembaga
rehabilitasi medis dan sosial.
“Ini berarti menempatkan penyalah guna narkotika sebagai
korban kejahatan narkotika,”
ujar Anang.

join facebook.com/suryaonline

Dekriminalisasi dan Depenalisasi

Rehabilitasi merupakan
satu dari sekian langkah
dekriminalisasi, yakni penyalah
guna tidak diproses dengan
dikenakan pasal tindak pidana,
melainkan disembuhkan secara
medis dan sosial.
“Kalau sembuh mereka tidak
akan kecanduan lagi, ini akan
mereduksi jumlah penyalah
guna yang masih berjumlah
empat juta orang. Saya
yakin dengan merehabilitasi,
peredaran berkurang, yang
tadinya empat juta orang
akan turun menjadi tiga juga
sampai nol, tidak ada lagi
bisnis narkoba di negeri ini,”
tuturnya meyakinkan.
Dengan begitu, lanjut dia,
akan berkurang juga ketersediaan narkoba di Indonesia
karena menurutnya, dekriminalisasi merupakan strategi
integral dari hulu ke hilir yang
juga memiliki dampak ekonomis terhadap penanganan
masalah narkoba. “Justru
kalau dihukum, bandar dan
pengedar narkoba akan senang
karena demandnya tetap ada,

sementara kalau direhabilitasi akan nangis-nangis dia,”
katanya menegaskan.
Dalam UU Nomor 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika, salah
satu tujuannya yang tercantum dalam pasal (4) adalah
menjamin pengaturan upaya
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi penyalah guna
dan pecandu narkotika.
Namun fakta di lapangan,
para penyalah guna dan pecandu narkotika dijatuhi hukuman
penjara dan mendekam di
Lembaga Permasyarkatan
(Lapas). Padalah dalam UU
Nomor 35 Tahun 2009 mengatur
bahwa penyalah guna tidak
akan dihukum penjara apabila
yang bersangkutan melaporkan
diri kepada institusi penerima
wajib lapor, itu yang disebut
dengan depenalisasi.
Namun Anang berpendapat
depenalisasi masih belum
bergairah di kalangan masyarakat karena paradigma yang
tertanam, yakni penyalah guna
kemungkinan besar dihukum
pidana dan dipenjara. “Wajib
lapor kan masih kurang bergairah karena masyarakat masih

takut dan ngumpet karena
secara empiris para penyalah
guna narkoba untuk diri sendiri
kan ditangkap dan dimasukkan
penjara,” katanya.
Untuk itu, paradigma
masyarakat harus diubah bahwa
apabila penyalah guna narkoba
menyerahkan diri, maka tidak
akan dipenjara, dengan begitu
masyarkat akan banyak yang
melapor. “Kita ingin putar arah
kalau penyalah guna jangan digrebek dan ditangkap, melainkan
direhabilitasi. Kalau ditangkap
terus yang gagah hanya penegak
hukum,” tandasnya.
Apakah pemikiran cemerlang
Kepala Badan Narkotika
Nasional Anang Iskandar ini
mendapat dukungan dari
institusinya? Ini yang harus
disepahamkan dahulu, karena
penegak hukum dilapangan
masih bangga mengejar
pengguna yang menganggapnya
sebagai prestasi walaupun
sebenarnya menyalahi undangundang dan salah kaprah. Yang
lebih mentereng lagi karena
lebih gampang menangkap
pengguna dari pada pengedar.
(joe/antara)
follow @portalsurya
2

SELASA, 17 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

KTT ASEAN-Jepang 2013

SIMBIOSE MUTUALISME

SURYA Online - Tahun 2013
menandai usainya kerjasama
antara Jepang dan organisasi
negara-negara di kawasan Asia
Tenggara (ASEAN) memasuki
usianya yang ke-40 yang
ditandai dengan pelaksanaan
KTT Istimewa di Tokyo, Sabtu
(14/12/2013).
“Empat puluh tahun hubungan antara ASEAN dan Jepang
telah menunjukkan pada kita
mengenai sebuah hubungan.
Mari kita dorong dan lanjutkan
hubungan tersebut di masa depan dengan sentuhan mendalam di hati kita,” kata Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe saat
melangsungkan Jamuan Makan
Malam menyambut kehadiran
para pemimpin negara ASEAN
seperti dikutip dari laman
resmi Perdana Menteri Jepang,
Sabtu (13/12/2013).
Abe mengatakan, Jepang
dan ASEAN merupakan mitra
kerjasama yang berbagi visi
dan identitas dan mitra untuk
berbagi dimasa depan. “Kita
bersama-sama menginginkan
adanya perdamaian dan
stabilitas, kesejahteraan dan
kehidupan yang lebih baik dan
kerjasama yang didasari dari
hati ke hati,” katanya.
Seperti dikutip dari laman
Kementerian Luar Negeri
Jepang dan ASEAN-Jepang
Centre, perjalanan kerjasama
antara Jepang dengan ASEAN
merupakan perjalanan yang
cukup panjang dengan tahaptahapan yang terus meningkat
dari masa ke masa.
Kontak pertama antara
Jepang dengan ASEAN setelah
organisasi kawasan itu terbentuk pada 1967 adalah pada
1973 ketika PM Jepang Takeo
Fukuda membuka forum dialog
informal dengan ASEAN yang
kemudian menjadi forum resmi
pada 1977 yang kemudian

dikenal dengan Forum ASEANJepang.
Pada 1973 disepakati adanya
hubungan kemitraan antara
Jepang dengan ASEAN dalam
bidang karet sintetis. Sebelum
pada 1977 secara resmi
ada forum ASEAN Jepang,
dalam KTT ASEAN di Bali 1976,
dibicarakan dan dimatangkan
kesiapan kerjasama yang saling
menguntungkan antara ASEAN
dengan Jepang yang kemudian
diputuskan secara formal
pada KTT ASEAN 1977 di Kuala
Lumpur.
Pada 1998 setelah keanggotaan ASEAN bertambah dari
lima negara diikuti kemudian
oleh Brunei Darussalam pada
1984, Vietnam pada 1995 dan
Laos serta Myanmar pada 1997
maka pada 1998 dilangsungkan
pertemuan formal ASEAN +
Three (Jepang, China dan
Korea Selatan) sebagai mitra
dialog.

PM Abe dan ASEAN

Saat dilantik sebagai Perdana
Menteri Jepang pada awal
2013, Shinzo Abe merumuskan
sejumlah kebijakan termasuk
di dalamnya kebijakan luar negeri yang mendekatkan peran
Jepang dengan negara-negara
anggota ASEAN. Dibuktikan
dengan 10 bulan pertama masa
jabatannya telah mengunjungi
10 negara anggota ASEAN.
Saat menghadiri KTT
ASEAN-Jepang ke-16 di Brunei
Darussalam, Abe mengatakan,
sangat senang bisa kembali
menghadiri pertemuan
tersebut dimana ia terakhir
menghadirinya pada 2006 saat
menjabat Perdana Menteri.
Dalam edisi khusus The
Japan Times menyambut
peringatan 40 tahun hubungan
Jepang-ASEAN, Shinzo Abe
memberikan pandangan yang

join facebook.com/suryaonline

positif atas kerjasama kedua
pihak dan membawa peluang
kerjasama yang saling menguntungkan, baik bagi Jepang
maupun negara-negara anggota
ASEAN di berbagai bidang.
“Jepang sangat senang dan
selalu melanjutkan menjadi
mitra bagi ASEAN. Jepang
tumbuh karena ASEAN tumbuh.
Bersama-sama kita berbagi visi
dan identitas dan kita berharap
40 tahun mendatang kita dapat
tumbuh lebih baik lagi,” ujar
Abe.
Jepang dengan kondisi
perekonomian global dan juga
rivalitas ekonomi dengan China
menilai Asia Tenggara sebagai
kawasan strategis untuk
mendorong kerjasama perdagangan, investasi dan kemitraan bisnis, untuk menahan
laju perdagangan China yang
selama ini menjadi ancaman
Negeri Matahari Terbit.
Data dari ASEAN-Jepang
Center yang berbasis pada
data International Monetary
Fund World Economic Outlook Database menjelaskan,

pertumbuhan GDP di kawasan
ASEAN terus meningkat dengan
tajam. Pada 1990 mencatat
angka 357,7 miliar dolar AS
menjadi 1,87 triliun dolar AS
pada 2010 dan diprediksi akan
meningkat hingga 4,63 triliun
pada 2030.
Volume perdagangan kawasan Asia Tenggara juga tercatat
meningkat drastis dari nilai
ekspor kawasan 71,73 miliar
dolar AS pada 1980 menjadi
144,4 miliar dolar AS pada
1990, kemudian 426,5 miliar
dolar AS pada 2000 kemudian
menjadi 1,497 triliun dolar AS
pada 2010.
Nilai impor juga meningkat
dari 65,6 miliar dolar AS pada
1980 menjadi 163,3 miliar
dolar AS pada 1990, 369,0
miliar dolar AS pada 2000 dan
kemudian 955,7 miliar dolar AS
pada 2010.

Sikap Indonesia

Indonesia sendiri menilai
kerjasama di kawasan dengan
tujuan yang baik dan saling
menguntungkan dapat mem-

bantu stabilitas dan keamanan
kawasan yang pada akhirnya
akan menguntungkan masingmasing negara di kawasan
tersebut.
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono saat bertemu
dengan PM Shinzo Abe sehari
sebelum pelaksanaan peringatan 40 tahun hubungan kerjasama ASEAN-Jepang mengatakan,
kerjasama antara Indonesia
dan Jepang dapat menjadi
salah satu pilar stabilitas dan
keamanan kawasan.
“Indonesia menyarankan
agar dibangun kerja sama erat
antara Jepang dan Indonesia,
Jepang dan ASEAN dan Jepang
dengan negara lain agar
memberikan kontribusi pada
perdamaian seperti yang kita
inginkan,” kata Presiden.
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengatakan bisa
memahami keinginan Jepang
untuk lebih aktif di kawasan
namun peningkatan peran itu
harus dibarengi dengan kebijakan dan sikap yang transparan dalam membina hubungan
dan memperkuat keamanan
serta stabilitas kawasan.
“Indonesia juga memberikan
perhatian pada pemikiran
kebijakan keamanan dan luar
negeri Jepang baru-baru ini.
Ketika datang ke Jakarta,
Perdana Menteri Abe menyampaikan tentang rencana
Jepang dan pemerintahan saya
mempelajari Japan’s National
Security Strategy yang baru
saja diluncurkan bulan ini,”
katanya. (antara)
follow @portalsurya

More Related Content

What's hot

Metro tv - wawancara eksklusif sandiaga uno
Metro tv - wawancara eksklusif sandiaga unoMetro tv - wawancara eksklusif sandiaga uno
Metro tv - wawancara eksklusif sandiaga unoArdian Perdana Putra
 
Sambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbk
Sambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbkSambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbk
Sambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbkShintaDevi11
 
Rancangan aktualisasi media sosial
Rancangan aktualisasi media sosialRancangan aktualisasi media sosial
Rancangan aktualisasi media sosialArdyChandra2
 
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookFaqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookMohammad Subhan
 
Tabloid reformata edisi 147 januari 2012
Tabloid reformata edisi 147 januari 2012Tabloid reformata edisi 147 januari 2012
Tabloid reformata edisi 147 januari 2012Reformata.com
 
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...ArdyChandra2
 
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandauShintaDevi11
 

What's hot (9)

Artikel 26
Artikel 26Artikel 26
Artikel 26
 
Metro tv - wawancara eksklusif sandiaga uno
Metro tv - wawancara eksklusif sandiaga unoMetro tv - wawancara eksklusif sandiaga uno
Metro tv - wawancara eksklusif sandiaga uno
 
Sambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbk
Sambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbkSambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbk
Sambutan sekda pencanangan zona integritas menuju wbk
 
Rancangan aktualisasi media sosial
Rancangan aktualisasi media sosialRancangan aktualisasi media sosial
Rancangan aktualisasi media sosial
 
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookFaqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
 
Sdm sambutan sosialisasi
Sdm sambutan sosialisasiSdm sambutan sosialisasi
Sdm sambutan sosialisasi
 
Tabloid reformata edisi 147 januari 2012
Tabloid reformata edisi 147 januari 2012Tabloid reformata edisi 147 januari 2012
Tabloid reformata edisi 147 januari 2012
 
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
 
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
 

Viewers also liked

Target audience
Target audienceTarget audience
Target audienceeliseapall
 
Apostila completa sefirat_ha_omer_2014
Apostila completa sefirat_ha_omer_2014Apostila completa sefirat_ha_omer_2014
Apostila completa sefirat_ha_omer_2014Celso Albano
 
Disease handout
Disease handoutDisease handout
Disease handoutC Russo
 
Informe de interventoria central y sor listo
Informe de interventoria central y sor listoInforme de interventoria central y sor listo
Informe de interventoria central y sor listowebmasteriensp
 
Hinjewadi Investment Plots
Hinjewadi Investment PlotsHinjewadi Investment Plots
Hinjewadi Investment Plotseasy2ownestate
 

Viewers also liked (9)

Target audience
Target audienceTarget audience
Target audience
 
Apostila completa sefirat_ha_omer_2014
Apostila completa sefirat_ha_omer_2014Apostila completa sefirat_ha_omer_2014
Apostila completa sefirat_ha_omer_2014
 
Disease handout
Disease handoutDisease handout
Disease handout
 
Forum on esi
Forum on esiForum on esi
Forum on esi
 
Administracionproduccion
AdministracionproduccionAdministracionproduccion
Administracionproduccion
 
Corazones
CorazonesCorazones
Corazones
 
Simbolos patrios del peru
Simbolos patrios del peruSimbolos patrios del peru
Simbolos patrios del peru
 
Informe de interventoria central y sor listo
Informe de interventoria central y sor listoInforme de interventoria central y sor listo
Informe de interventoria central y sor listo
 
Hinjewadi Investment Plots
Hinjewadi Investment PlotsHinjewadi Investment Plots
Hinjewadi Investment Plots
 

Similar to ASEAN-JEPANG SIMBIOSE

Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018AntiNarkoba.com
 
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014Reformata.com
 
Tugas
TugasTugas
Tugascikir
 
Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19Maimunah Sibli
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 

Similar to ASEAN-JEPANG SIMBIOSE (7)

Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
Buku Awas Narkoba Masuk Desa 2018
 
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Materi_BNN.pptx
Materi_BNN.pptxMateri_BNN.pptx
Materi_BNN.pptx
 
Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19
 
BNN
BNNBNN
BNN
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013
 
Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013
 

ASEAN-JEPANG SIMBIOSE

  • 1. DIGITAL NE WS PA PER ASEAN - JEPANG SIMBIOSIS MUTUALISMA hal Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id 2 | SELASA, 17 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi HUKUMAN ATAU REHABILITASI SURYA Online - Masyaallah. Pengguna Narkoba di Indonesia ternyata mencapai empat juta jiwa. Padahal baang haram tersebut nyata-nyata diharamkan oleh agama manapun dan hukum negara manapun karena dampaknya menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik segi ekonomis hingga psikologis. Narkotika sama jahatnya dengan korupsi. Dari segi ekonomis, kerugian negara akibat kejahatan narkoba mencapai sekitar Rp 48,2 triliun pada 2011 dan diperkirakan meningkat hingga Rp 57 triliun hingga akhir 2013. Belum lagi ditambah dengan 40 orang meninggal dunia setiap harinya dan itu belum termasuk korban yang putus sekolah dan mengalami gangguan kejiwaan akibat zat-zat dalam barang haram tersebut. Dampak ekonomis dan psikologis serta dampak di sektor lainnya akan semakin diperparah dengan peredaran narkoba hingga pedesaan dan tidak memandang status sosial penggunanya. Namun kenyataannya, kejahatan transnasional tersebut semakin marak, jumlah pengedar serta penyalah gunanya. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar, bertambahnya penyalah guna ini juga dipengaruhi oleh cara penindakan terhadap penyalah guna itu sendiri. Di Indonesia, pada umumnya penyalah guna ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam penjara karena dianggap melakukan tindak pidana. Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu berpendapat, penanganan dengan memasukkan penyalah guna ke bilik jeruji tidak membuat jumlah penyalah guna menurun, tetapi justru bertambah karena penyalah guna seringkali disatukan dengan pengedar bahkan bandar yang akan menunjukkan cara-cara atau trik jitu untuk menyelundupkan narkoba untuk kebutuhannya. “Sekarang masih dilakukan kalau penyalah guna narkoba ditangkap, sejatinya undangundang kita tidak begitu,” katanya. Menurut dia, Pasal 123 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pecandu narkotika wajib untuk direhabilitasi. Pecandu adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkotika dalam keadaan ketergantunan, baik secara fisik maupun psikis. Anang berpendapat, penyalah guna tidak sama dengan pengedar apalagi bandar yang harus dihukum seberat-beratnya, bahkan dihukum mati. “Jangan dianggap sebagai residivis, mereka perlu kita sayangi karena tidak berdaya. Dia sudah kehilangan masa lalunya, kita rangkul agar masa depannya tidak hancur,” katanya. Selain itu, kata Anang, berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 tentang penempatan penyalah guna dan pecandu narkotika, mereka berhak ditempatkan ke dalam lembaga rehabilitasi medis dan sosial. “Ini berarti menempatkan penyalah guna narkotika sebagai korban kejahatan narkotika,” ujar Anang. join facebook.com/suryaonline Dekriminalisasi dan Depenalisasi Rehabilitasi merupakan satu dari sekian langkah dekriminalisasi, yakni penyalah guna tidak diproses dengan dikenakan pasal tindak pidana, melainkan disembuhkan secara medis dan sosial. “Kalau sembuh mereka tidak akan kecanduan lagi, ini akan mereduksi jumlah penyalah guna yang masih berjumlah empat juta orang. Saya yakin dengan merehabilitasi, peredaran berkurang, yang tadinya empat juta orang akan turun menjadi tiga juga sampai nol, tidak ada lagi bisnis narkoba di negeri ini,” tuturnya meyakinkan. Dengan begitu, lanjut dia, akan berkurang juga ketersediaan narkoba di Indonesia karena menurutnya, dekriminalisasi merupakan strategi integral dari hulu ke hilir yang juga memiliki dampak ekonomis terhadap penanganan masalah narkoba. “Justru kalau dihukum, bandar dan pengedar narkoba akan senang karena demandnya tetap ada, sementara kalau direhabilitasi akan nangis-nangis dia,” katanya menegaskan. Dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, salah satu tujuannya yang tercantum dalam pasal (4) adalah menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi penyalah guna dan pecandu narkotika. Namun fakta di lapangan, para penyalah guna dan pecandu narkotika dijatuhi hukuman penjara dan mendekam di Lembaga Permasyarkatan (Lapas). Padalah dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 mengatur bahwa penyalah guna tidak akan dihukum penjara apabila yang bersangkutan melaporkan diri kepada institusi penerima wajib lapor, itu yang disebut dengan depenalisasi. Namun Anang berpendapat depenalisasi masih belum bergairah di kalangan masyarakat karena paradigma yang tertanam, yakni penyalah guna kemungkinan besar dihukum pidana dan dipenjara. “Wajib lapor kan masih kurang bergairah karena masyarakat masih takut dan ngumpet karena secara empiris para penyalah guna narkoba untuk diri sendiri kan ditangkap dan dimasukkan penjara,” katanya. Untuk itu, paradigma masyarakat harus diubah bahwa apabila penyalah guna narkoba menyerahkan diri, maka tidak akan dipenjara, dengan begitu masyarkat akan banyak yang melapor. “Kita ingin putar arah kalau penyalah guna jangan digrebek dan ditangkap, melainkan direhabilitasi. Kalau ditangkap terus yang gagah hanya penegak hukum,” tandasnya. Apakah pemikiran cemerlang Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar ini mendapat dukungan dari institusinya? Ini yang harus disepahamkan dahulu, karena penegak hukum dilapangan masih bangga mengejar pengguna yang menganggapnya sebagai prestasi walaupun sebenarnya menyalahi undangundang dan salah kaprah. Yang lebih mentereng lagi karena lebih gampang menangkap pengguna dari pada pengedar. (joe/antara) follow @portalsurya
  • 2. 2 SELASA, 17 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com KTT ASEAN-Jepang 2013 SIMBIOSE MUTUALISME SURYA Online - Tahun 2013 menandai usainya kerjasama antara Jepang dan organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) memasuki usianya yang ke-40 yang ditandai dengan pelaksanaan KTT Istimewa di Tokyo, Sabtu (14/12/2013). “Empat puluh tahun hubungan antara ASEAN dan Jepang telah menunjukkan pada kita mengenai sebuah hubungan. Mari kita dorong dan lanjutkan hubungan tersebut di masa depan dengan sentuhan mendalam di hati kita,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat melangsungkan Jamuan Makan Malam menyambut kehadiran para pemimpin negara ASEAN seperti dikutip dari laman resmi Perdana Menteri Jepang, Sabtu (13/12/2013). Abe mengatakan, Jepang dan ASEAN merupakan mitra kerjasama yang berbagi visi dan identitas dan mitra untuk berbagi dimasa depan. “Kita bersama-sama menginginkan adanya perdamaian dan stabilitas, kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik dan kerjasama yang didasari dari hati ke hati,” katanya. Seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri Jepang dan ASEAN-Jepang Centre, perjalanan kerjasama antara Jepang dengan ASEAN merupakan perjalanan yang cukup panjang dengan tahaptahapan yang terus meningkat dari masa ke masa. Kontak pertama antara Jepang dengan ASEAN setelah organisasi kawasan itu terbentuk pada 1967 adalah pada 1973 ketika PM Jepang Takeo Fukuda membuka forum dialog informal dengan ASEAN yang kemudian menjadi forum resmi pada 1977 yang kemudian dikenal dengan Forum ASEANJepang. Pada 1973 disepakati adanya hubungan kemitraan antara Jepang dengan ASEAN dalam bidang karet sintetis. Sebelum pada 1977 secara resmi ada forum ASEAN Jepang, dalam KTT ASEAN di Bali 1976, dibicarakan dan dimatangkan kesiapan kerjasama yang saling menguntungkan antara ASEAN dengan Jepang yang kemudian diputuskan secara formal pada KTT ASEAN 1977 di Kuala Lumpur. Pada 1998 setelah keanggotaan ASEAN bertambah dari lima negara diikuti kemudian oleh Brunei Darussalam pada 1984, Vietnam pada 1995 dan Laos serta Myanmar pada 1997 maka pada 1998 dilangsungkan pertemuan formal ASEAN + Three (Jepang, China dan Korea Selatan) sebagai mitra dialog. PM Abe dan ASEAN Saat dilantik sebagai Perdana Menteri Jepang pada awal 2013, Shinzo Abe merumuskan sejumlah kebijakan termasuk di dalamnya kebijakan luar negeri yang mendekatkan peran Jepang dengan negara-negara anggota ASEAN. Dibuktikan dengan 10 bulan pertama masa jabatannya telah mengunjungi 10 negara anggota ASEAN. Saat menghadiri KTT ASEAN-Jepang ke-16 di Brunei Darussalam, Abe mengatakan, sangat senang bisa kembali menghadiri pertemuan tersebut dimana ia terakhir menghadirinya pada 2006 saat menjabat Perdana Menteri. Dalam edisi khusus The Japan Times menyambut peringatan 40 tahun hubungan Jepang-ASEAN, Shinzo Abe memberikan pandangan yang join facebook.com/suryaonline positif atas kerjasama kedua pihak dan membawa peluang kerjasama yang saling menguntungkan, baik bagi Jepang maupun negara-negara anggota ASEAN di berbagai bidang. “Jepang sangat senang dan selalu melanjutkan menjadi mitra bagi ASEAN. Jepang tumbuh karena ASEAN tumbuh. Bersama-sama kita berbagi visi dan identitas dan kita berharap 40 tahun mendatang kita dapat tumbuh lebih baik lagi,” ujar Abe. Jepang dengan kondisi perekonomian global dan juga rivalitas ekonomi dengan China menilai Asia Tenggara sebagai kawasan strategis untuk mendorong kerjasama perdagangan, investasi dan kemitraan bisnis, untuk menahan laju perdagangan China yang selama ini menjadi ancaman Negeri Matahari Terbit. Data dari ASEAN-Jepang Center yang berbasis pada data International Monetary Fund World Economic Outlook Database menjelaskan, pertumbuhan GDP di kawasan ASEAN terus meningkat dengan tajam. Pada 1990 mencatat angka 357,7 miliar dolar AS menjadi 1,87 triliun dolar AS pada 2010 dan diprediksi akan meningkat hingga 4,63 triliun pada 2030. Volume perdagangan kawasan Asia Tenggara juga tercatat meningkat drastis dari nilai ekspor kawasan 71,73 miliar dolar AS pada 1980 menjadi 144,4 miliar dolar AS pada 1990, kemudian 426,5 miliar dolar AS pada 2000 kemudian menjadi 1,497 triliun dolar AS pada 2010. Nilai impor juga meningkat dari 65,6 miliar dolar AS pada 1980 menjadi 163,3 miliar dolar AS pada 1990, 369,0 miliar dolar AS pada 2000 dan kemudian 955,7 miliar dolar AS pada 2010. Sikap Indonesia Indonesia sendiri menilai kerjasama di kawasan dengan tujuan yang baik dan saling menguntungkan dapat mem- bantu stabilitas dan keamanan kawasan yang pada akhirnya akan menguntungkan masingmasing negara di kawasan tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu dengan PM Shinzo Abe sehari sebelum pelaksanaan peringatan 40 tahun hubungan kerjasama ASEAN-Jepang mengatakan, kerjasama antara Indonesia dan Jepang dapat menjadi salah satu pilar stabilitas dan keamanan kawasan. “Indonesia menyarankan agar dibangun kerja sama erat antara Jepang dan Indonesia, Jepang dan ASEAN dan Jepang dengan negara lain agar memberikan kontribusi pada perdamaian seperti yang kita inginkan,” kata Presiden. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bisa memahami keinginan Jepang untuk lebih aktif di kawasan namun peningkatan peran itu harus dibarengi dengan kebijakan dan sikap yang transparan dalam membina hubungan dan memperkuat keamanan serta stabilitas kawasan. “Indonesia juga memberikan perhatian pada pemikiran kebijakan keamanan dan luar negeri Jepang baru-baru ini. Ketika datang ke Jakarta, Perdana Menteri Abe menyampaikan tentang rencana Jepang dan pemerintahan saya mempelajari Japan’s National Security Strategy yang baru saja diluncurkan bulan ini,” katanya. (antara) follow @portalsurya