Timnas sepakbola Jerman gagal menemukan hotel yang sesuai untuk menjadi markas selama Piala Dunia 2014 di Brasil. Maka mereka memutuskan untuk membangun sendiri markas dan perkampungan tim di sebuah desa nelayan di negara bagian Bahia, Brasil. Pembangunan dilakukan di lahan sekolah olahraga dan didanai oleh perusahaan sponsor DFB, yakni Mercedes.
1. DIGITAL NE WS PA PER
REVALINA
JADI INDIGO
hal
Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com
surya.co.id
2
| SENIN, 16 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman
edisi pagi
Jerman Bangun
Sendiri Markas
Tim di Brasil
SURABAYA, SURYA-Gagal menemukan hotel yang cocok, tim
nasional Jerman memilih membangun sendiri markas dan perkampungan tim guna menghadapi Piala Dunia di Brasil. Lokasi
yang dipilih adalah sebuah desa nelayan di Bahia.
Santo André selama ini
terbebas dari hiruk pikuk
persiapan Piala Dunia. Jika ada
yang tersasar ke desa nelayan
di negara bagian Bahia itu,
biasanya cuma wisatawan belaka. Tapi ketenangan tersebut
perlahan mulai pudar. Menurut
laporan harian BILD, Federasi
Sepakbola Jerman (DFB) sedang
membangun markas Piala Dunia
di desa tersebut.
Rencananya, DFB akan menyulap sebuah sekolah olahraga
menjadi perkampungan atlit
dengan 13 rumah untuk pemain
dan staf pelatih. Seorang wartawan lokal yang berkunjung ke
lokasi konstruksi mengabarkan,
dirinya dihadang gerbang besar
bergambar bendera Jerman dan
lambang DFB.
Proyek konstruksi itu didanai
oleh sebuah perusahaan
di München. “Sponsor DFB
membantu realisasinya, saya
tahu kok, itu Mercedes,” kata
Siegfried Michler, seorang
manajer hotel di Brazil kepada
harian tersebut. Selain hotel,
DFB juga menyiapkan lapangan
sepakbola, sebuah kantor pers
dan fasilitas latihan lainnya.
“Pembangunannya pasti akan
rampung, seratus persen,”
tukas Michler.
udara dari stadion final di Rio
de Janeiro.
Markas timnas Jerman
sebenarnya terletak cuma
200 meter dari kompleks
liburan Mabu Costa Brasilis
Resort. Namun DFB menolak
lantaran hotel tersebut dinilai
terlampau besar, kurang
representatif dan minim
fasilitas olahraga. “Sebab itu
untuk pertamakalinya dalam
sejarah, DFB akan membangun sendiri markas Piala
Dunia,” tulis Bild.
Sejauh ini DFB memang
terkesan kesulitan menentukan
lokasi markas untuk Piala
Dunia. Pelatih Joachim Löw
misalnya selalu menunda keputusan terkait hotel tim dan
merujuk pada tenggat waktu
yang diberikan FIFA, yakni 18
Desember.(DW.DE)
Mengakali tantangan
logistik
Kegagalan memburu trofi
Piala Dunia di turnamen sebelumnya, membuat DFB makin
getol mempersiapkan akomodasi dan logistik buat Özil
dkk. Sekitar 15 Kilometer dari
markas dan 30 km dari kota
Porto Seguro terdapat bandar
udara. Dari lokasi tersebut
timnas Jerman akan mudah
mencapai lokasi pertandingan
di Salvador, Fortaleza dan
Recife. Selain itu markas DFB
nantinya cuma akan berjarak
satu setengah jam perjalanan
join facebook.com/suryaonline
follow @portalsurya
2. 2
JUMAT, 13 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com
Jennifer Aniston
Tak Khawatir
Menjadi
Tua
SURABAYA, SURYA - Bagi
banyak wanita, Jennifer
Aniston adalah ikon fashion
dan kecantikan. gaya dan
keindahan ikon. Tapi saat
ia menjelang usia 45 tahun,
aktris Hollywood, Jennifer
Aniston (44), merasa tak perlu
khawatir menjadi lebih tua. Ia
mengatakan, saat ini adalah
fase kehidupannya yang paling
baik dan ia merasa lega bisa
menyingkirkan rasa canggung
di depan publik.
“Tak ada yang perlu dikhawatirkan meskipun saya juga
tak peduli dengan saat berusia
25 tahun. Saat umur saya 30
tahun, perasaan canggung
mulai muncul. Apabila
sekarang saya mulai merasa
nyaman, sepertinya memang
terlambat,” kata Aniston saat
diwawancarai majalah Parade.
Aniston menikah dengan Brad
Pitt pada tahun 2000. Namun,
lima tahun kemudian mereka berpisah. Kini, bintang serial televisi
Friends ini sudah bertunangan
denganaktor Justin Theroux dan
berencana menikah.
“Perasaan canggung itu tak
berarti lagi bagi saya karena
sudah merasa lebih baik. Saya
merasa telah dewasa dalam
pikiran dan segala hal. Hidup
saya sempurna dan menakjubkan. Kami benar-benar sangat
beruntung,” ungkap Aniston.
Rasa bahagia memang
tidak bisa disangkal lagi jika
menyimak cerita Aniston.
“Sepanjang hari, saya merasa
sangat cantik apabila berada
di rumah bersama Justin.
Hidup kami fantastis. Banyak
hal menarik yang ingin kami
lakukan bersama-sama,” ujar
bintang film The Bounty Hunter
ini.(people/kompas)
Bulan Jupiter Semburkan AIr
SURABAYA, SURYA - Bulan
Jupiter yang telah lama
diduga berpotensi mendukung
kehidupan, Europa, ketahuan
“menyemburkan” air hingga
ketinggian yang lemebihi Everest. Teleskop antariksa Hubble
milik Badan Penerbangan dan
Antariksa Amerika Serikat
(NASA) menangkapnya.
Dalam publikasi di jurnal
Science, ilmuwan menyatakan bahwa citra Hubble
menunjukkan adanya surplus
hidrogen dan oksigen di
belahan Bumi selatan Europa.
Bila terkonfirmasi bahwa
bahan kimia itu adalah air,
maka ada harapan besar
lautan di underground Europa
bisa diakses.
“Keberadaan air telah
memicu ilmuwan untuk berspekulasi bahwa Europa yang
kita kenal hari ini menyimpan
kehidupan,” kata James Green,
pimpinan studi ilmu keplanetan
NASA, seperti dikutip BBC,
Kamis (12/12/2013).
“Uap yang disemburkan
menarik perhatian bila
memang ada di sana, uap itu
membawa molekul dari lautan
di Europa. Mungkin ada lebih
banyak material organik yang
ada di permukaan Europa,”
imbuh Green.
Ilmuwan menemukan
adanya uap air pada citra
Europa yang diambil teleskop
Hubble pada November dan
Desember 2013, serta pada
tahun 1999. Uap air yang
dimaksud terdapat berupa
unsur hidrogen dan oksigen.
“Itu konsisten dengan dua
semburan uap air setinggi 200
km,” ungkap Lorenz Roth dari
Southwest Research Institute
di San Antonio, Texas. Setiap
detik, sekitar 7 ton material
disemburkan ke atmosfer
Eoropa.
Kurt Retherford yang juga
dari Southwest Research
Institute di San Antonio
join facebook.com/suryaonline
mengatakan bahwa jumlah
semburan itu mengagumkan.
“Itu bergerak dengan kecepatan 700 meter per detik. Semua
gas itu keluar, hampir semuanya kembali lagi, tidak lepas ke
antariksa,” katanya.
Semburan uap air itu
tampaknya bersifat sementara, terjadi selama kurang
lebih tujuh jam sekali waktu.
Puncaknya terjadi ketika
Europa mencapai jarak paling
jauh dengan Jupiter, serta
sebaliknya.
Karena fakta tersebut,
ilmuwan menduga bahwa
semburan uap air itu mungkin
dipengaruhi oleh gravitasi Jupiter. Gravitasi mampu membuat
es di permukaan Europa retak,
memicu semburan uap air.
Hasil penelitian tentang
Europa ini dipresentasikan di
pertemuan American Geophysical Union yang berlangsung
di San Fransisco, Kamis. Meski
ada fakta baru terkuak, ter-
nyata masih banyak pertanyaan
yang tersisa.
“Berapa tebal es di Europa?
Apakah ada danau atau kolam
di lapisan es itu? Apakah re-
takan es cukup dalam? Apakah
cukup dalam hingga menyentuh
lapisan air cair di bawahnya?”
demikian dinyatakan Retherford.(kompas/bbc)
follow @portalsurya