SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
Baixar para ler offline
DIGITAL NE WS PA PER

REVALINA

JADI INDIGO
hal

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2

| SENIN, 16 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Jerman Bangun
Sendiri Markas
Tim di Brasil
SURABAYA, SURYA-Gagal menemukan hotel yang cocok, tim
nasional Jerman memilih membangun sendiri markas dan perkampungan tim guna menghadapi Piala Dunia di Brasil. Lokasi
yang dipilih adalah sebuah desa nelayan di Bahia.

Santo André selama ini
terbebas dari hiruk pikuk
persiapan Piala Dunia. Jika ada
yang tersasar ke desa nelayan
di negara bagian Bahia itu,
biasanya cuma wisatawan belaka. Tapi ketenangan tersebut
perlahan mulai pudar. Menurut
laporan harian BILD, Federasi
Sepakbola Jerman (DFB) sedang
membangun markas Piala Dunia
di desa tersebut.

Rencananya, DFB akan menyulap sebuah sekolah olahraga
menjadi perkampungan atlit
dengan 13 rumah untuk pemain
dan staf pelatih. Seorang wartawan lokal yang berkunjung ke
lokasi konstruksi mengabarkan,
dirinya dihadang gerbang besar
bergambar bendera Jerman dan
lambang DFB.
Proyek konstruksi itu didanai
oleh sebuah perusahaan

di München. “Sponsor DFB
membantu realisasinya, saya
tahu kok, itu Mercedes,” kata
Siegfried Michler, seorang
manajer hotel di Brazil kepada
harian tersebut. Selain hotel,
DFB juga menyiapkan lapangan
sepakbola, sebuah kantor pers
dan fasilitas latihan lainnya.
“Pembangunannya pasti akan
rampung, seratus persen,”
tukas Michler.

udara dari stadion final di Rio
de Janeiro.
Markas timnas Jerman
sebenarnya terletak cuma
200 meter dari kompleks
liburan Mabu Costa Brasilis
Resort. Namun DFB menolak
lantaran hotel tersebut dinilai
terlampau besar, kurang
representatif dan minim
fasilitas olahraga. “Sebab itu
untuk pertamakalinya dalam

sejarah, DFB akan membangun sendiri markas Piala
Dunia,” tulis Bild.
Sejauh ini DFB memang
terkesan kesulitan menentukan
lokasi markas untuk Piala
Dunia. Pelatih Joachim Löw
misalnya selalu menunda keputusan terkait hotel tim dan
merujuk pada tenggat waktu
yang diberikan FIFA, yakni 18
Desember.(DW.DE)

Mengakali tantangan
logistik

Kegagalan memburu trofi
Piala Dunia di turnamen sebelumnya, membuat DFB makin
getol mempersiapkan akomodasi dan logistik buat Özil
dkk. Sekitar 15 Kilometer dari
markas dan 30 km dari kota
Porto Seguro terdapat bandar
udara. Dari lokasi tersebut
timnas Jerman akan mudah
mencapai lokasi pertandingan
di Salvador, Fortaleza dan
Recife. Selain itu markas DFB
nantinya cuma akan berjarak
satu setengah jam perjalanan
join facebook.com/suryaonline

follow @portalsurya
2

JUMAT, 13 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Jennifer Aniston

Tak Khawatir
Menjadi

Tua

SURABAYA, SURYA - Bagi
banyak wanita, Jennifer
Aniston adalah ikon fashion
dan kecantikan. gaya dan
keindahan ikon. Tapi saat
ia menjelang usia 45 tahun,
aktris Hollywood, Jennifer
Aniston (44), merasa tak perlu
khawatir menjadi lebih tua. Ia
mengatakan, saat ini adalah

fase kehidupannya yang paling
baik dan ia merasa lega bisa
menyingkirkan rasa canggung
di depan publik.
“Tak ada yang perlu dikhawatirkan meskipun saya juga
tak peduli dengan saat berusia
25 tahun. Saat umur saya 30
tahun, perasaan canggung
mulai muncul. Apabila

sekarang saya mulai merasa
nyaman, sepertinya memang
terlambat,” kata Aniston saat
diwawancarai majalah Parade.
Aniston menikah dengan Brad
Pitt pada tahun 2000. Namun,
lima tahun kemudian mereka berpisah. Kini, bintang serial televisi
Friends ini sudah bertunangan
denganaktor Justin Theroux dan

berencana menikah.
“Perasaan canggung itu tak
berarti lagi bagi saya karena
sudah merasa lebih baik. Saya
merasa telah dewasa dalam
pikiran dan segala hal. Hidup
saya sempurna dan menakjubkan. Kami benar-benar sangat
beruntung,” ungkap Aniston.
Rasa bahagia memang

tidak bisa disangkal lagi jika
menyimak cerita Aniston.
“Sepanjang hari, saya merasa
sangat cantik apabila berada
di rumah bersama Justin.
Hidup kami fantastis. Banyak
hal menarik yang ingin kami
lakukan bersama-sama,” ujar
bintang film The Bounty Hunter
ini.(people/kompas)

Bulan Jupiter Semburkan AIr
SURABAYA, SURYA - Bulan
Jupiter yang telah lama
diduga berpotensi mendukung
kehidupan, Europa, ketahuan
“menyemburkan” air hingga
ketinggian yang lemebihi Everest. Teleskop antariksa Hubble
milik Badan Penerbangan dan
Antariksa Amerika Serikat
(NASA) menangkapnya.
Dalam publikasi di jurnal
Science, ilmuwan menyatakan bahwa citra Hubble
menunjukkan adanya surplus
hidrogen dan oksigen di
belahan Bumi selatan Europa.
Bila terkonfirmasi bahwa
bahan kimia itu adalah air,
maka ada harapan besar
lautan di underground Europa
bisa diakses.
“Keberadaan air telah
memicu ilmuwan untuk berspekulasi bahwa Europa yang
kita kenal hari ini menyimpan
kehidupan,” kata James Green,
pimpinan studi ilmu keplanetan
NASA, seperti dikutip BBC,

Kamis (12/12/2013).
“Uap yang disemburkan
menarik perhatian bila
memang ada di sana, uap itu
membawa molekul dari lautan
di Europa. Mungkin ada lebih
banyak material organik yang
ada di permukaan Europa,”
imbuh Green.
Ilmuwan menemukan
adanya uap air pada citra
Europa yang diambil teleskop
Hubble pada November dan
Desember 2013, serta pada
tahun 1999. Uap air yang
dimaksud terdapat berupa
unsur hidrogen dan oksigen.
“Itu konsisten dengan dua
semburan uap air setinggi 200
km,” ungkap Lorenz Roth dari
Southwest Research Institute
di San Antonio, Texas. Setiap
detik, sekitar 7 ton material
disemburkan ke atmosfer
Eoropa.
Kurt Retherford yang juga
dari Southwest Research
Institute di San Antonio

join facebook.com/suryaonline

mengatakan bahwa jumlah
semburan itu mengagumkan.
“Itu bergerak dengan kecepatan 700 meter per detik. Semua
gas itu keluar, hampir semuanya kembali lagi, tidak lepas ke
antariksa,” katanya.
Semburan uap air itu
tampaknya bersifat sementara, terjadi selama kurang
lebih tujuh jam sekali waktu.
Puncaknya terjadi ketika
Europa mencapai jarak paling
jauh dengan Jupiter, serta
sebaliknya.
Karena fakta tersebut,
ilmuwan menduga bahwa
semburan uap air itu mungkin
dipengaruhi oleh gravitasi Jupiter. Gravitasi mampu membuat
es di permukaan Europa retak,
memicu semburan uap air.
Hasil penelitian tentang
Europa ini dipresentasikan di
pertemuan American Geophysical Union yang berlangsung
di San Fransisco, Kamis. Meski
ada fakta baru terkuak, ter-

nyata masih banyak pertanyaan
yang tersisa.
“Berapa tebal es di Europa?
Apakah ada danau atau kolam
di lapisan es itu? Apakah re-

takan es cukup dalam? Apakah
cukup dalam hingga menyentuh
lapisan air cair di bawahnya?”
demikian dinyatakan Retherford.(kompas/bbc)
follow @portalsurya

Mais conteúdo relacionado

Mais de Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 

Mais de Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 

Digital surya 16 desember 2013

  • 1. DIGITAL NE WS PA PER REVALINA JADI INDIGO hal Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id 2 | SENIN, 16 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi Jerman Bangun Sendiri Markas Tim di Brasil SURABAYA, SURYA-Gagal menemukan hotel yang cocok, tim nasional Jerman memilih membangun sendiri markas dan perkampungan tim guna menghadapi Piala Dunia di Brasil. Lokasi yang dipilih adalah sebuah desa nelayan di Bahia. Santo André selama ini terbebas dari hiruk pikuk persiapan Piala Dunia. Jika ada yang tersasar ke desa nelayan di negara bagian Bahia itu, biasanya cuma wisatawan belaka. Tapi ketenangan tersebut perlahan mulai pudar. Menurut laporan harian BILD, Federasi Sepakbola Jerman (DFB) sedang membangun markas Piala Dunia di desa tersebut. Rencananya, DFB akan menyulap sebuah sekolah olahraga menjadi perkampungan atlit dengan 13 rumah untuk pemain dan staf pelatih. Seorang wartawan lokal yang berkunjung ke lokasi konstruksi mengabarkan, dirinya dihadang gerbang besar bergambar bendera Jerman dan lambang DFB. Proyek konstruksi itu didanai oleh sebuah perusahaan di München. “Sponsor DFB membantu realisasinya, saya tahu kok, itu Mercedes,” kata Siegfried Michler, seorang manajer hotel di Brazil kepada harian tersebut. Selain hotel, DFB juga menyiapkan lapangan sepakbola, sebuah kantor pers dan fasilitas latihan lainnya. “Pembangunannya pasti akan rampung, seratus persen,” tukas Michler. udara dari stadion final di Rio de Janeiro. Markas timnas Jerman sebenarnya terletak cuma 200 meter dari kompleks liburan Mabu Costa Brasilis Resort. Namun DFB menolak lantaran hotel tersebut dinilai terlampau besar, kurang representatif dan minim fasilitas olahraga. “Sebab itu untuk pertamakalinya dalam sejarah, DFB akan membangun sendiri markas Piala Dunia,” tulis Bild. Sejauh ini DFB memang terkesan kesulitan menentukan lokasi markas untuk Piala Dunia. Pelatih Joachim Löw misalnya selalu menunda keputusan terkait hotel tim dan merujuk pada tenggat waktu yang diberikan FIFA, yakni 18 Desember.(DW.DE) Mengakali tantangan logistik Kegagalan memburu trofi Piala Dunia di turnamen sebelumnya, membuat DFB makin getol mempersiapkan akomodasi dan logistik buat Özil dkk. Sekitar 15 Kilometer dari markas dan 30 km dari kota Porto Seguro terdapat bandar udara. Dari lokasi tersebut timnas Jerman akan mudah mencapai lokasi pertandingan di Salvador, Fortaleza dan Recife. Selain itu markas DFB nantinya cuma akan berjarak satu setengah jam perjalanan join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
  • 2. 2 JUMAT, 13 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Jennifer Aniston Tak Khawatir Menjadi Tua SURABAYA, SURYA - Bagi banyak wanita, Jennifer Aniston adalah ikon fashion dan kecantikan. gaya dan keindahan ikon. Tapi saat ia menjelang usia 45 tahun, aktris Hollywood, Jennifer Aniston (44), merasa tak perlu khawatir menjadi lebih tua. Ia mengatakan, saat ini adalah fase kehidupannya yang paling baik dan ia merasa lega bisa menyingkirkan rasa canggung di depan publik. “Tak ada yang perlu dikhawatirkan meskipun saya juga tak peduli dengan saat berusia 25 tahun. Saat umur saya 30 tahun, perasaan canggung mulai muncul. Apabila sekarang saya mulai merasa nyaman, sepertinya memang terlambat,” kata Aniston saat diwawancarai majalah Parade. Aniston menikah dengan Brad Pitt pada tahun 2000. Namun, lima tahun kemudian mereka berpisah. Kini, bintang serial televisi Friends ini sudah bertunangan denganaktor Justin Theroux dan berencana menikah. “Perasaan canggung itu tak berarti lagi bagi saya karena sudah merasa lebih baik. Saya merasa telah dewasa dalam pikiran dan segala hal. Hidup saya sempurna dan menakjubkan. Kami benar-benar sangat beruntung,” ungkap Aniston. Rasa bahagia memang tidak bisa disangkal lagi jika menyimak cerita Aniston. “Sepanjang hari, saya merasa sangat cantik apabila berada di rumah bersama Justin. Hidup kami fantastis. Banyak hal menarik yang ingin kami lakukan bersama-sama,” ujar bintang film The Bounty Hunter ini.(people/kompas) Bulan Jupiter Semburkan AIr SURABAYA, SURYA - Bulan Jupiter yang telah lama diduga berpotensi mendukung kehidupan, Europa, ketahuan “menyemburkan” air hingga ketinggian yang lemebihi Everest. Teleskop antariksa Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkapnya. Dalam publikasi di jurnal Science, ilmuwan menyatakan bahwa citra Hubble menunjukkan adanya surplus hidrogen dan oksigen di belahan Bumi selatan Europa. Bila terkonfirmasi bahwa bahan kimia itu adalah air, maka ada harapan besar lautan di underground Europa bisa diakses. “Keberadaan air telah memicu ilmuwan untuk berspekulasi bahwa Europa yang kita kenal hari ini menyimpan kehidupan,” kata James Green, pimpinan studi ilmu keplanetan NASA, seperti dikutip BBC, Kamis (12/12/2013). “Uap yang disemburkan menarik perhatian bila memang ada di sana, uap itu membawa molekul dari lautan di Europa. Mungkin ada lebih banyak material organik yang ada di permukaan Europa,” imbuh Green. Ilmuwan menemukan adanya uap air pada citra Europa yang diambil teleskop Hubble pada November dan Desember 2013, serta pada tahun 1999. Uap air yang dimaksud terdapat berupa unsur hidrogen dan oksigen. “Itu konsisten dengan dua semburan uap air setinggi 200 km,” ungkap Lorenz Roth dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas. Setiap detik, sekitar 7 ton material disemburkan ke atmosfer Eoropa. Kurt Retherford yang juga dari Southwest Research Institute di San Antonio join facebook.com/suryaonline mengatakan bahwa jumlah semburan itu mengagumkan. “Itu bergerak dengan kecepatan 700 meter per detik. Semua gas itu keluar, hampir semuanya kembali lagi, tidak lepas ke antariksa,” katanya. Semburan uap air itu tampaknya bersifat sementara, terjadi selama kurang lebih tujuh jam sekali waktu. Puncaknya terjadi ketika Europa mencapai jarak paling jauh dengan Jupiter, serta sebaliknya. Karena fakta tersebut, ilmuwan menduga bahwa semburan uap air itu mungkin dipengaruhi oleh gravitasi Jupiter. Gravitasi mampu membuat es di permukaan Europa retak, memicu semburan uap air. Hasil penelitian tentang Europa ini dipresentasikan di pertemuan American Geophysical Union yang berlangsung di San Fransisco, Kamis. Meski ada fakta baru terkuak, ter- nyata masih banyak pertanyaan yang tersisa. “Berapa tebal es di Europa? Apakah ada danau atau kolam di lapisan es itu? Apakah re- takan es cukup dalam? Apakah cukup dalam hingga menyentuh lapisan air cair di bawahnya?” demikian dinyatakan Retherford.(kompas/bbc) follow @portalsurya