MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
Metabolisme Lipid
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Pernahkah Anda perhatikan
orang-orang di sekitar Anda? Tentunya
Anda melihat ada orang yang sangat
kurus, kurus, cukup/normal, gemuk
bahkan sangat gemuk. Orang yang
gemuk tentunya memiliki lemak yang
banyak, sedangkan orang kurus me-miliki
sedikit bahkan mungkin tidak
mempunyai lemak di bawah kulitnya,
sehingga seolah-olah hanya tulang
dibungkus kulit. Untuk memahami leb-ih
dalam tentang lemak, simaklah ma-teri
ini dengan seksama.
1. Pengertian Lipid
Lipid adalah salah satu kelom-pok
senyawa organik heterogen yang
terdapat dalam tumbuhan, hewan atau
manusia yang sangat berguna bagi ke-hidupan
manusia. Lipid meliputi lemak,
minyak, steroid, malam (wax), dan sen-yawa
lain yang berkaitan dengan sifat
fisik dari pada sifat kimianya.
Lipid merupakan golongan
senyawa hidrokarbon alifatik nonpo-lar
dan hidrofobik. Sifat fisik yang di-maksud
adalah (1) tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam satu atau lebih
pelarut organik (polar) misalnya eter,
aseton, klorofom, benzena yang sering
juga disebut “Pelarut lemak”; (2) ada
hubungan dengan asam-asam lemak
atau esternya; (3) mempunyai kemung-kinan
digunakan oleh mahluk hidup.
Lipid dapat diperoleh dari he-wan
atau tumbuhan dengan cara ek-straksi
menggunakan alkohol panas,
eter atau pelarut lemak yang lain. Jar-ingan
di bawah kulit di sekitar perut,
sekitar ginjal mengandung banyak li-pid
kira-kira sebesar 90%, dalam jar-ingan
otak atau dalam telur terdapat
lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30%.
2. Fungsi lipid
Di dalam tubuh, lipid berfungsi
seperti uraian berikut ini.
a. enyusun struktur membran sel.
Fosfolipid berperan sebagai
barier untuk sel dan mengatur
aliran material-material; kar-diopilin
merupakan lipid utama
membran mitokondria.
b. Pelindung organ tubuh. Lipid
melindungi organ-organ tubuh
tertentu dari kerusakan akibat
benturan atau goncangan, sep-erti
organ perut.
c. Cadangan energi. Triasilgliserol
disimpan sebagai jaringan adi-pose.
d. Hormon dan vitamin. Hormon
mengatur komunikasi antar sel,
sedangkan vitamin membantu
regulasi proses-proses biologis
e. Isolator panas di jaringan sub
kutan dan disekitarnya
Makin banyak jumlah lemak,
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
makin baik fungsinya memperta-hankan
panas dalam tubuh. Pada
proses oksidasi 1 gram lemak di-hasilkan
energi sebesar 9 kkal
f. Isolator listrik (lipid nonpolar).
Lipid memungkinkan penjalar-an
gelombang depolarisasi di
sepanjang saraf bermielin.
g. Prekusor sekond messenger. Fos-fatidilinositol
dapat memberikan
sinyal internal atau second mes-senger
jika dirangsang oleh ago-nis
hormone yang sesuai.
h. Pelarut dan transport vitamin A,
D, E, K.
3. Pencernaan dan penyerapan
lipid
Lipid utama dalam makanan
adalah molekul hidrofobik, yaitu tri-asilgliserol
dan fosfolipid. Kedua jenis
lipid ini harus dihidrolisis dan dihancur-kan
menjadi butiran yang sangat halus
(misel) sebelum diserap. Vitamin larut
lemak A, D, E, dan K serta lipid lain (ter-masuk
kolesterol) diserap dalam ben-tuk
larut dalam misel lipid.
Hidrolisis triasilgliserol dimulai
oleh lipase mulut dan lambung. Lipase
pankreas disekresikan ke dalam usus
halus, dan memerlukan protein pankre-as
lain, yaitu kolipase. Monoasilgliserol
merupakan substrat yang buruk untuk
dihidrolisis sehingga kurang dari 25%
triasilgliserol yang dikonsumsi dapat
dihidrolisis sempurna menjadi gliserol
dan asam lemak.
Lemak yang keluar dari lambung
masuk ke dalam usus merangsang
pengeluaran hormon kolesistokim
yang merangsang kontraksi kantung
empedu berkontraksi hingga menge-luarkan
cairan empedu ke dalam duo-denum.
Lipid lain yang dapat terhi-drolisis
oleh fostase dan esterase; ester
kolesterol oleh kolesterol esterase di-hidrolisis
menjadi kolesterol dan asam
lemak. Garam empedu yang terbentuk
di hati dan disekresikan dalam empedu
memungkinkan emulsifikasi produk
pencernaan lipid menjadi misel ber-sama
dengan fosfolipid dan kolesterol
dari empedu, sehingga mudah pula
berhubungan dengan enzim tripsin
dalam cairan pankreas.
Misel bersifat larut sehingga
produk pencernaan, termasuk vitamin
larut lemak, dapat diangkut melalui
lingkungan yang berisi cairan di lumen
usus dan berkontak erat dengan brush
border sel mukosa sehingga dapat dis-erap
oleh epitel. Garam empedu men-galir
ke ileum, tempat sebagian besar
garam tersebut diserap ke dalam sirku-lasi
enterohepatik. Di dalam epitel usus,
1-monoasilgliserol mengalami re-asite-lasi
menjadi triasilgliserol melalui jalur
monoasilgliserol.
Gliserol yang dibebaskan di lu-men
usus tidak digunakan kembali un-tuk
sintesis triasilgliserol melalui jalur
asam fosfatidat normal. Asam lemak
rantai-panjang mengalami mengalami
esterifikasi untuk menghasilkan triasil-
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
gliserol di sel mukosa dan bersama
dengan produk lain pencernaan lipid
yang disekresikan sebagai kilomikron
ke dalam pembuluh limfe, dan masuk
ke aliran darah melalui duktus torasikus.
Asam lemak rantai-sedang dan pendek
diserap terutama ke dalam vena porta
hepatika sebagai asam lemak bebas.
Hasil akhir proses pencernaan
lemak ialah asam lemak, gliserol,
monogliserida, digliserida serta sisa
trigliserida. Absorbsi hasil pencernaan
lemak 70% adalah asam lemak dan 20%
monogliserida terjadi pada usus halus.
Pada waktu asam lemak dan monog-liserida
diabsorbsi melalui sel-sel mu-kosa
pada dinding usus, diubah kembali
menjadi lemak atau trigliserida. Lemak
yang terbentuk partikel-partikel kecil
yang disebut kilomikron dan dibawa ke
dalam darah melalui cairan limfe.
4. Transport Lipid
Pada umumnya, 2,5 hingga 3
jam setelah mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak, kadar lemak
dalam darah akan kembali normal. Li-pid
plasma terdiri-dari 16% triasilglis-erol,
30% fosfolipid, 14% kolesterol,
dan 36% ester kolesterol serta 4% asam
lemak bebas (free fatty acids, FFA). Se-cara
metabolic, FFA merupakan lemak
plasma yang paling aktif. Triasilgliserol
adalah lipid utama pada kilomikron dan
VLDL, sedangkan kolesterol dan fosfo-lipid
masing-masing menjadi lipid uta-ma
pada LDL dan HDL.
Terdapat empat kelompok uta-ma
lipoprotein yang mengangkut li-pid,
yaitu (1) kilomikron, mengangkut
lipid yang dihasilkan dari pencernaan
dan penyerapan ke dalam sirkulasi; (2)
very low density lipoproteins (VLDL),
mengangkut triasilgliserol dari hati ke
jaringan ekstrahepatik; (3) low density
lipoproteins (LDL), menyalurkan koles-terol
ke jaringan; (4) high density lipo-proteins
(HDL), membawa kolesterol
ke jaringan dan mengembalikannya ke
hati untuk diekskresikan (transport ko-lesterol
terbalik).
Kilomikron dan VLDL dimetabo-lisme
melalui hidrolisis triasilgliserol
yang dikatalis oleh Lipoprotein lepase
dan sisa lipoproteins tetap berada di
dalam sirkulasi. Sisa lipoproteins selan-jutnya
diserap oleh hati, tetapi seba-gian
sisa yang berasal dari VLDL mem-bentuk
IDL yang diserap oleh hati dan
jaringan lain melalui reseptor LDL.
5. Klasifikasi lipid
Penggolongan lipid menurut
Murray, et.al (2009) seperti berikut ini.
1) Lipid sederhana : ester asam
lemak dengan berbagai alcohol.
a. Lemak (fat): ester asam lemak
dengan gliserol, Minyak (oil):
lemak dalam keadaan cair
b. Wax (malam): ester asam
lemak dengan alcohol mono-hidrat
berberat molekul tinggi
2) Lipid kompleks adalah ester
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
asam lemak yang mengandung gu-gus-
gugus selain alcohol dan asam
lemak.
a. Fosfolipid : lipid yang men-gandung
suatu residu asam
fosfor, selain asam lemak dan
alcohol. Lipid ini sering me-miliki
basa yang mengandung
nitrogen dan substituent lain-nya,
seperti akohol pada glis-erofosfolipid.
b. Glikolipid (glikosfingolipid)
yaitu lipid yang mengandung
asam lemak, sfingosin, dan
karbohidrat.
c. Lipid kompleks lain adalah li-pid
seperti sulfolipid dan ami-nolipid,
termasuk lipoprotein.
3) Prekusor dan lipid turunan: men-cakup
asam lemak, gliserol, steroid,
alcohol lain, aldehida lemak, dan
badan keton, hidrokarbon, vitamin
larut lemak, dan hormon.
4) Lipid netral: lipid yang tidak ber-muatan,
seperti asilgliserol (gliseri-da),
kolesterol, dan ester kolesteril.
Berdasarkan kemiripan struktur
kimianya, lipid dibagi menjadi asam
lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolip-id,
terpen, steroid, lipid kompleks. Beri-kut
ini akan diuraikan secara lebih rinci.
(1) Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organ-ik
yang terdapat sebagai ester
trigliserida atau lemak, baik yang
berasal dari hewan atau tumbu-han.
Asam lemak adalah asam
karboksilat yang mempunyai
karbon panjang, pada umumnya
mempunyai jumlah atom karbon
genap.
Asam lemak jenuh ialah rantai
karbon yang tidak mengand-ung
ikatan rangkap. Nama asam
lemak ini berakhiran “–anoat”.
Asam Lemak Jenuh
Nama
Umum
Jumlah
atom C Keterangan
Asetat 2 Produk akhir utama
pada fermentasi karbo-hidrat
oleh organisme
puminansia
Butirat 4 Pada lemak tertentu
dalam jumlah sedikit
(terutama mentega).
Suatu produk akhir
fermentasi karbohidrat
oleh organisme rumi-nansia.
Valerat 5
Kapraat 6
Laurat 12 Spermaseti, kayu manis,
biji pohon palm (palm
kernel), minyak kelapa,
pohon salam, mentega
Miristat 14 Pala, biji pohon palm,
minyak kelapa, myrtle,
mentega
Palmitat 16 Banyak di semua lemak
Stearat 18 hewani dan nabati
Sumber: Murray, et.al., 2009; 129
Asam lemak tidak jenuh men-gandung
satu atau lebih ikatan
rangkap. Asam lemak ini berakh-iran
“-enoat” dibagi menjadi : (1)
asam tidak jenuh tunggal (men-gandung
satu ikatan rangkap);
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
(2) asam lemak tidak jenuh gan-da
(mempunyai dua atau lebih
ikatan rangkap); (3) eicosanoid
(senyawa yang berasal dari asam
lemak eikosa). Polienoat ini ter-diri-
dari prostanoid, leukotriene
(LT), dan lipoksin (LX). Prostanoid
mencakup prostaglandin (PG),
prostasiklin (PGI), dan trombok-san
(TX).
Asam Lemak Tidak Jenuh
Nama
Umum Family Keberadaan
Oleat Ω9 Mungkin asam lemak
terbanyak dalam lemak
alami
Elaidal Ω9 Lemak terhidrogenasi
dan ruminansia
Palmitoleat Ω7 Pada hampir semua
lemak
Linoleat Ω6 Jagung, kacang tanah,
biji kapas, kedelai, dan
banyak minyak nabati
У-linolenat Ω6 Sebagian tumbuhan:
minyak evening prim-rose,
minyak borage,
asam lemak minor
pada hewan
Arakidonat Ω6 Ditemukan dalam
lemak hewani, kom-ponen
penting fosfo-lipid.
α-linolenat Ω3 Sering ditemukan
bersama asam linoleat,
terutama pada minyak
biji rami
Timnodo-nat
Ω3 Komponen penting
minyak ikan, seperti
hati ikan cod, macker-el,
menhaden, minyak
salmon
Servonat Ω3 Minyak ikan, fosfolipid
dalam otak
Sumber: Murray, et.al., 2009; 130
Garam natrium atau kalium yang
dihasilkan oleh asam lemak da-pat
larut dalam air dan dikenal
sebagai sabun.
Sabun kalium atau sabun lunak
digunakan untuk bayi. Asam
lemak yang dipergunakan un-tuk
sabun pada umumnya ada-lah
asam palmitat atau stea-rat.
Dalam industri, sabun tidak
dibuat dari asam lemak tetapi
langsung dari minyak yang be-rasal
dari tumbuhan. Minyak
adalah ester asam lemak tidak
jenuh dengan gliserol.
abun dapat mengemulsikan
lemak atau minyak (emulgator).
Pada proses pembentukan emul-si
ini, bagian hidrofob molekul
sabun masuk ke dalam lemak, se-dangkan
ujung yang bermuatan
negatif ada di bagian luar. Hal ini
menyebabkan kotoran terpecah
menjadi partikel-partikel kecil
dan membentuk emulsi. Dengan
demikian kotoran mudah ter-lepas
dari kain atau benda lain.
(2) Lemak
Lemak yang dimaksud disini
adalah ester asam lemak dengan
gliserol. Gliserol adalah suatu
trihidroksi alkohol yang terdiri
atas atom karbon. Setiap atom
karbon mempunyai gugus –OH.
Satu molekul gliserol mengikat
satu molekul asam lemak disebut
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
monogliserida; mengikat dua
asam lemak disebut digliserida;
dan mengingat tiga molekul
asam lemak disebut trigliserida.
Sifat lemak hewan pada umumn-ya
berupa zat padat pada suhu
ruangan, sedangkan lemak yang
berasal dari tumbuhan berupa
zat cair. Lemak yang mempunyai
titik lebur tinggi mengandung
asam lemak jenuh, sedangkan
lemak cair atau yang biasa dis-ebut
minyak mengandung asam
lemak tidak jenuh. Dengan pros-es
hidrolisis, lemak akan terurai
menjadi asam lemak dan glise-rol.
Proses hidrolisis yang meng-gunakan
basa menghasilkan
gliserol dan garam asam lemak
atau sabun.
Lemak apabila dibiarkan lama
di udara akan menimbulkan
rasa dan bau yang tidak enak
(tengik). Hal ini disebabkan oleh
proses hidrolisis yang meng-hasilkan
asam lemak bebas dan
proses oksidasi terhadap asam
lemak tidak jenuh. Oksidasi asam
lemak tidak jenuh menghasilkan
peroksida dan selanjutnya akan
membentuk aldehida.
Peroksidasi (auto oksidasi) lipid
adalah sumber radikal bebas.
Pajanan oksigen pada lipid me-nyebabkan
kerusakan jaringan
in vivo. Peroksidasi ini dapat me-nyebabkan
kanker, peradangan,
penuaan, dan aterosklerosis.
(3) Lilin
Lilin merupakan ester asam
lemak dengan monohidroksi
alkohol yang memiliki rantai
karbon panjang. Lilin ini dapat
diperoleh dari lebah madu, ikan
lumba-lumba atau paus.
Lilin tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut lemak. Li-lin
yang terdapat pada tumbu-han
berfungsi sebagai lapisan
pelindung terhadap air, misalnya
yang terdapat pada daun dan
buah. Lilin tidak mudah terhi-drolisis
seperti lemak dan tidak
dapat diuraikan oleh enzim yang
menguraikan lemak.
(4) Fosfolipid
Fosfolipid atau fosfatidat adalah
suatu gliserida yang mengand-ung
fosfor dalam bentuk ester
asam folat, sehingga disebut
fosfogliserida. Pada tumbuhan
fosfolipid terdapat dalam kede-lai,
pada manusia atau hewan
terdapat dalam telur, otak, hati,
ginjal, pankreas, paru-paru dan
jantung.
Fosfatidilcolin atau lesitin mula-mula
diperoleh dari kuning telor,
bersifat higroskopik dan bila di-campur
dengan air membentuk
larutan koloid. Asam lemak yang
terdapat pada lesitin antara lain
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
asam palmitat, stearate, oleat, li-noleat,
dan linolenat.
Sefalin adalah fosfogliserida yang
tidak larut dalam aseton dan al-cohol
(fosfatidiletanolamina dan
fosfattidilserin). Sefalin terdapat
dalam berbagai jaringan dan sel,
banyak terdapat di sel otak dan
sel syaraf lainnya bersama-sama
dengan lesitin.
Fosfatidiletanolamina dan fos-fattidilserin
dapat dihidrolisis
sempurna, menghasilkan asam
lemak, gliserol, fosfat, etanol-amina
dan fosfatidilserin meng-hasilkan
serin. Fosfatidilinositol
terdapat pada semua sel hewan
dan kedelai.
(5) Sfingolipid
Sfingomielin merupakan satu-satunya
sfingolipid yang men-gandung
fosfat. Sfingomielin
dan serebrosida terdapat dalam
jaringan saraf.
(6) Terpen
Sitral, pinen dan geraniol terda-pat
dalam minyak atsiri (minyak
yang mudah menguap) yang
berasal dari tumbuhan, misalnya
terpentin dan minyak mawar. Si-tronelal
terdapat dalam minyak
sereh. Kamfer terdapat dalam
pohon kamfer. Wortel yang ber-warna
merah kekuning-kuningan
mengandung banyak karoten
yang merupakan pembentuk
vitamin A.
(7) Steroid
Beberapa jenis steroid seperti
uraian berikut ini.
(a) Kolesterol
Kolesterol terdapat hampir
semua sel hewan dan semua
manusia. Pada tubuh manu-sia
kolesterol terdapat dalam
darah, empedu, kelenjar ad-renal
bagian luar dan jaringan
saraf.
(b) 7-Dehidrokolesterol
Dengan sinar ultra violet 7-
dehidrokolesterol dapat di-ubah
menjadi vitamin D yang
sangat kuat bagi tubuh.
(c) Ergosterol
Ergosterol merupakan provi-tamin
D, dapat membentuk
vitamin D apabila dikenai si-nar
ultra violet.
(d) Asam-asam Empedu
Dalam empedu, asam deok-sikolat
bergabung dengan gli-sin,
sedangkan asam litokolat
bergabung dengan taurin.
Keduanya dalam bentuk ga-ram
yang berfungsi sebagai
emulgator sehingga dapat
membantu proses pencer-naan
dan absorpsi lipid atau
lemak melalui dinding-dind-ing
usus (kira-kira 90%) dan
dibawa kembali ke hati.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 8
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
(e) Hormon kelamin
Testosteron dan androsteron
adalah hormon kelamin laki-laki.
Hormon perempuan ada
2 jenis yaitu estrogen dan
progesteron. Estradiol, estrol
dan estriol adalah hormon
yang termasuk estrogen.
Pregnandiol adalah hasil me-tabolisme
progesteron.
(8) Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah lipid yang
terdapat dalam alam bergabung
dengan senyawa lain misalnya
dengan protein atau karbo-hidrat.
Gabungan antara lipid
dengan protein disebut lipopro-tein.
Lipoprotein terdapat dalam
plasma darah. Bagian lipid dalam
lipoprotein pada umumnya ialah
trigliserida, fosfolipid atau ko-lesterol.
Lipopolisakarida adalah
gabungan antara lipid dengan
polisakarida, terdapat dalam
dinding sel beberapa jenis bak-teri.
6. Metabolisme Lipid
Metabolisme lemak terdiri-dari
lipolisis dan lipogenesis. Lipolisis meru-pakan
proses pemecahan lemak mela-lui
oksidasi gliserol dan asam lemak
untuk menghasilkan energi. Lipogen-esis
merupakan proses pembentukan
lemak untuk disimpan di dalam tubuh
sebagai cadangan energi.
1) Oksidasi asam lemak
Lemak dalam tubuh tidak hanya
berasal dari makanan yang men-gandung
lemak, tetapi dapat
pula berasal dari karbohidrat dan
protein. Asam lemak ditranspor
ke mitokondria untuk proses Ok-sidasi
(lipolisis). Tahapan oksidasi
asam lemak adalah (1) aktivasi
asam lemak; (2) dehidrogenasi /
oksidasi I; (3) hidrasi; (4) dehidro-genasi
/ oksidasi II; (5) hidrolisa
ikatan alfa beta.
Energi hasil oksidasi asam lemak
apabila dirangkaikan dengan
siklus asam sitrat dan oksidasi
biologis adalah 5 ATP (oksidasi I :
2 ATP; oksidasi II : 3 ATP). Pening-katan
oksidasi asam lemak me-nyebabkan
peningkatan produk-si
benda keton di hati sehingga
terjadi ketoasidosis.
2) Biosintesis asam lemak
Sintesis asam lemak (lipogene-sis)
merupakan penggandengan
asetil KoA satu dengan yang lain-nya.
Sumber Asetil koA adalah
karbohidrat dari jalur glikolisis
dan oksidasi piruvat. Proses ini
berlangsung dengan dua cara,
yaitu sistem mitokondria dan si-toplasma.
Enzim yang bekerja sebagai kata-lis
adalah kompleks enzim-enzim
yang terdapat pada sitoplasma,
sedangkan enzim pemecah
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 9
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
asam lemak terdapat pada mi-tokondria.
3) Pembentukan dan metabolisme
senyawa keton
Asetil koenzim A yang dihasil-kan
oleh reaksi oksidasi asam
lemak dapat ikut dalam siklus
asam sitrat apabila penguraian
lemak dan karbohidrat seim-bang.
Dalam siklus asam sitrat,
asetil koenzim A bereaksi den-gan
asam oksaloasetat sehingga
menghasilkan asam sitrat. Dalam
keadaan berpuasa atau kekuran-gan
makanan, konsentrasi kar-bohidrat
(glukosa) berkurang
sehingga sebagian dari asam ok-saloasetat
diubah menjadi glu-kosa.
Asetil koenzim A dari lemak tidak
masuk dalam siklus asam sitrat,
tetapi diubah menjadi senyawa
keton yaitu asam oksaloasetat,
asam hidroksinutirat dan aseton.
Senyawa keton dibentuk apabila
penguraian lemak dalam kead-aan
berlebihan. Hal tersebut di-alami
oleh penderita diabetes,
kondisi kelaparan, diet tinggi
lemak, dan eklamsia.
4) Biosintesis fosfolipid
Etanolamina atau kolin mengikat
gugus fosfat dari ATP dengan
enzim kinase sebagai katalis dan
menghasilkan fosfoetanolamina
atau fosforilkolin.
5) Biosintesis kolesterol
Pada dasarnya kolesterol disin-tesis
dari asetil koenzim A mel-alui
beberapa tahapan reaksi.
Asetil koenzim A diubah menjadi
isopentil pirofosfat dan dimet-alil
pirofosfat melalui beberapa
reaksi yang melibatkan bebera-pa
jenis enzim. Selanjutnya iso-pentenil
pirofosfat dan dimetalil
pirofosfat bereaksi membentuk
kolesterol. Pembentukan koles-terol
ini juga berlangsung mela-lui
beberapa reaksi yang mem-bentuk
senyawa-senyawa antara,
yaitu geranil pirofosfat, skualen
dan lanosterol.
Kecepatan pembentukan koles-terol
dipengaruhi oleh konsen-trasi
kolesterol yang telah ada
dalam tubuh. Apabila dalam tu-buh
terdapat kolesterol dalam
jumlah yang telah cukup, maka
kolesterol akan menghambat
sendiri reaksi pembentukannya
(hambatan umpan balik). Seba-liknya
apabila jumlah kolesterol
sedikit karena berpuasa, kece-patan
pembentukan kolesterol
meningkat.
7. Kelainan/ Penyakit yang ber-hubungan
dengan metabo
lisme lipid
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 10
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
a. Obesitas
Apabila jumlah glukosa yang
dikonsumsi melebihi kebutuhan
tubuh, maka glukosa akan diubah
menjadi glikogen dan disimpan
dalam hati dan jaringan otot. Bila
simpanan ini juga melebihi kebu-tuhan,
akan terjadi proses lipo-genesis
sehingga lemak tersim-pan
di jaringan tubuh. Bila kondisi
ini terus berlangsung, akan terjadi
akumulasi lemak. Lemak yang
menumpuk berlebihan di jaringan
adipose menyebabkan obesitas.
b. Diabetes mellitus atau kelaparan
Pada penderita DM, sel kekuran-gan
glukosa akibat gangguan
regulasi insulin. Demikian juga
pada orang yang mengalami ke-laparan,
dimana asupan karbo-hidratnya
kurang atau tidak ada
menyebabkan tubuh memben-tuk
glukosa dari bahan non-kar-bohidrat
(glukoneogenesis). Hal
ini meningkatkan oksidasi asam
lemak yang menyebabkan pem-bentukan
badan keton oleh hati.
Akibatnya adalah ketoasidosis.
c. Aterosklerosis
Lemak yang berlebihan akan men-gendap
pada dinding pembuluh
darah. Keadaan ini menyebabkan
dinding pembuluh darah tersebut
kaku atau tidak elastis sehingga
vaskularisasi terganggu.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 11