5. Ibrahim (2003)
Penyuluhan (suluh yang berarti
“obor” atau “pelita” atau “yang
memberi terang”
Dengan penyuluhan diharapkan
terjadi peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
6. Setiana. L. (2005)
Ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan
pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud
perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
7. A.W. Van den Ban dkk.
(1999)
Penyuluhan merupakan
keterlibatan seseorang
untuk melakukan
komunikasi informasi
secara sadar dengan
tujuan membantu
sesamanya memberikan
pendapat sehingga bisa
membuat keputusan
yang benar
10. Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi
antara penyuluh dan yang disuluh dan dilakukan secara terus
menerus agar terbangun proses perubahan “perilaku” yang
merupakan perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak
lain, baik secara langsung (berupa: ucapan, tindakan, gesture,
dll) maupun tidak langsung (melalui kinerja/hasil kerja).
Paradigma Pertama
Proses
Perubahan
Perilaku
12. Paradigma Ketiga
Proses
Perubahan
Sosial
Penyuluhan tidak sekadar merupakan proses perubahan
perilaku pada diri seseorang, tetapi merupakan proses
perubahan sosial, yang mencakup banyak
aspek, termasuk politik dan ekonomi yang dalam jangka
panjang secara bertahap mampu diandalkan menciptakan
pilihan-pilihan baru untuk memperbaiki kehidupan
masyarakatnya.
13. Segala upaya yang dilakukan untuk menyiapkan
sumberdaya manusia agar mereka tahu,
mau dan mampu melaksanakan peran sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dalam sistem
sosialnya masing-masing.
Paradigma Keempat
Proses
Rekayasa
Sosial
14. Penerapan konsep dan atau teori-
teori pemasaran dalam proses
perubahan sosial.
Paradigma Kelima
Proses
Pemasaran
Sosial
15. Memberdayakan berarti memberi daya kepada yang
tidak berdaya dan atau mengembangkan daya
yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat bagi masyarakat yang
bersangkutan.
Paradigma Keenam
Proses
Pemberdayaan
Masyarakat
16. Kemampuan atau kapasitas masyarakat, diartikan
sebagai daya atau kekuatan yang dimiliki oleh setiap
indiividu dan masyarakatnya untuk memobilisasi
dan memanfaatkan sumber-daya yang
dimiliki secara lebih berhasil-guna (efektif) dan
berdaya-guna (efisien) secara berkelanjutan.
Paradigma Ketujuh
Proses
Penguatan
Kapasitas
17. Sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan
tidak sekadar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan
pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah,
untuk MENUMBUH-KEMBANGKAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN (Mardikanto,
1987).
Paradigma Kedelapan
Komunikasi
Pembangunan
22. Instrumen
(Djaali & Pudji Muljono)
Alat yang karena memenuhi persyaratan akademis
dijadikan sebagai alat ukur atau mengumpulkan
data mengenai suatu variabel.
Instrumen menjadi penting karena…..
24. Ciri instrumen yang baik
Mampu menjawab:
1. Apakah sudah mengukur sesuai objek yg diukur
2. Apakah sudah mencakup semua fenomena yg akan diukur
3. Apakah dalam item pengukuran tidak ada yang ambigu
31. Jadi, Evaluasi dalam kegiatan Bimbingan Penyuluhan adalah Proses
untuk menentukan derajat kualitas kemajuan
kegiatan bimbingan dan penyuluhan dengan mengacu
pada standar atau kriteria program yang ditetapkan.
32. Jika yang diveluasi adalah sasaran bina, maka dalam
hal ini adalah menilai hasil mengukur
kemampuan sasaran bina setelah dilakukan
penyuluhan.
Tujuan dilakukannya evaluasi dalam BP adalah….
33. Pertama
Memberi umpan balik kepada penyuluh sebagai
dasar memperbaiki proses penyuluhan agama baik dari
aspek metode, sarana, cakupan materi atau lainnya yang
pada dasarnya meningkatkan atau memperbaiki
pengetahuan dan keterampilan sasaran bina.
34. Menentukan angka kemajuan atau prestasi setiap
anggota kelompok sasaran bina juga bahan laporan
kegiatan yang berkorelasi dengan tujuan besar yang telah
ditetapkan dalam visi, misi serta renstra kegiatan
penyuluhan.
Kedua
35. Menempatkan sasaran bina dalam situasi
penyuluhan yang tepat sesuai dengan kadar
kemampuan atau kebutuhan dasar sasaran bina
mengenai tema-tema penyuluhan yang diberikan.
Ketiga
36. Keempat
Mengenal latar belakang (psikologi, pisik dan
lingkungan) sasaran bina yang mengalami
kesulitan-kesulitan tertentu dalam memahami
tema penyuluhan yang hasilnya dapat dijadikan
dasar penyelesaian kesulitan-kesulitan tersebut.
37. Dalam pelaksanaan evaluasi Bimbingan penyuluhan diarahkan
pada….
Sasaran
Evaluasi BP:
1. Penyelenggaraan
2. Kemampuan
Jamaah
47. Knowledges
Evaluasi pada dimensi ini berkenaan dengan kemampuan
pemahaman, definisi, pembedaan, penuraian, penjelasan,
ciri ciri seta semua berkenaan dengan konsep
48. Alur penyusunan pertanyaan/tes
Tujuan materi
BP TES
Tulis Tanya
Kisi-kisi Soal/Pertanyaan
Soal atau pertanyaan yang baik hendaknya memenuhi
kriteria berikut…..
49. Valid
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila
tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes
memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan
kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan
kriteria
Arikunto:
50. Reliable
Arikunto:
• Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi)
suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya
untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah
walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
51. Fair
Tes hasil ujian hendaklah bersifat terbuka dalam pengertian tidak
mengandung jebakan, jelas cakupan materinya, kejalasan norma
yang dipakai serta kriteria keberhasilannya. Dalam pelaksanaannya
obyektif, tidak merugikan kelompok tertentu.
Soal/Pertanyaan dikatakan fair jika….
53. Contoh
Tujuan Materi Soal tes yang
ditanyakan
Jamaah dapat mengetahui
jumlah rukun shalat
Berapakah jumlah rukun
shalat?
Jamaah mengetahui nama
nama sifat yang ada pada
Rasulullah
Sifat apa sajakah yang
ada pada rasulullah?
Jamaah dapat menunjukkan
perbedaan bacaan idzhar
dengan ikhfa
Apa perbedaan cara
membaca huruf idzhar
dengan ikhfa?
56. Contoh Anecdotal Record
Jamaah : Pak Endang
Tanggal/Waktu: 17-6-12/15.30
Penyuluh : Ahmad Shalih
Tempat : MT Al Barokah
Peristiwa dan perilaku yang teramati:
Saat menjelaskan tentang siksa neraka bagi manusia
yang berdosa (dalam hal ini tentang dosa kepada orang
tua) Pak Endang menangis dan hampir histeris.
Komentar
Tampaknya telah
terjadi sentuhan
emosi pada jamaah
tersebut
Apa sesungguhnya makna dari peristiwa ini pada seorang
jamaah
Pelajari psikologi
jamaah
57. Contoh Rating Scale
Indikator Sering Jarang Tidak pernah
1) Bertanya √
2) Menjawab atau berkomentar
terhadap materi
√
Nama Jamaah:……………………
60. Prinsip Check List
Indentifikasi keterampilan atau objek pengamatan
Mempelajari setiap kategori dan menentukan sasaran khusus yang akan
dimasukkan ke dalam form
Mengorganisasikan urutan check list
Melakukan pencatatan.
61. Contoh Check List 1
Nama
Faktor yang diamati
Selalu hadir
Aktivitas dalam
forum
Sikap positif
pada jemaah
lain
A √ √
B √ √
C
dst
62. Contoh Check List 2
Nama
Keterampilan membaca al Quran
Makhraj Tajwid
Bisa Belum Bisa Belum
AA √ √
BB √ √
63. Contoh Check List 3
Aktivitas Indikator
Penilaian
ke…
1 2 3
Membaca
alQuran
Sesuai Makhraj x √ √
Sesuai Tajwid x x √
Nama: AA
64. Kelebihan dan Kekurangan Check List
Mudah digunakan
Fleksibel
Tersedia kapan saja
Dapat sering dilakukan
Tidak perlu menunggu
kesempatan untuk
melakukannya
Tidak merusak suasana ta’lim
atau penyuluhan
Memerlukan sedikit waktu
karenanya mungkin akan
menyita waktu penyuluhan
Penyuluh perlu mengatur
waktu agar tidak menyita
waktu penyuluhan
66. Kelebihan Mechanical Device
Dapat diputar lagi jika diperlukan;
Dapat diputar secara slow motion sehingga yakin untuk diamati;
Merupakan sumbangan berharga dalam kegiatan pemantauan
terutama dalam pengolahan datanya kelak;
Melatih penyuluh agama sebagai pemantau untuk berlaku
cermat.
69. Sumber
• Depag RI (2002) Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Agama. Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Agama Islam Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Keagamaan Penyuluh Agama.
• Gronlund, Edward and Robert L. Linn (1990) Measurement an Evaluation in Teaching.
Macmillan.
• Kirk, Jerome and Marc L. Miller (1986) Reliability and Validity in Quality Research.Sage
Publications.
• Nugraha, Firman dan Cecep Hilman (2009) Teknik Menyusun Instrumen Pemantauan,
Pengumpulan Data Dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama. Jakarta:
Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag RI.
• Nugraha, Firman dan Cecep Hilman (2009) Teknik Pengolahan Data Hasil Pemantauan Dan
Evaluasi Penyuluhan Agama. Jakarta: Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag RI.
• Nugraha, Firman (2011) Teknik Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan BP. Jakarta: Pusdiklat Teknis
Pendidikan dan Keagamaan Kemenag RI.
• Permenkowasbangpan No. 54 tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama.
• Ramsay, William and E. Eugene Clark (1990) New Ideas for Effective School Inprovement. Bristol:
The Falmer Press.
Gambar-gambar diambil dari google image untuk kepentingan ilustrasi materi.
70. Firman Nugraha
Penikmat seni, dari dongeng sampai sastra literer. Pengagum ilmu dan selalu senang untuk
belajar pun berbagi secuil pengetahuan yang dititipkan Allah. Sehari hari berkhidmat di Balai
Diklat Keagamaan Bandung sebagai widyaiswara. Disela kegiatannya untuk membaca ia juga
membagikan lagi hasil bacaannya di kelas-kelas diklat maupun di kampus kepada mahasiswa.
Beberapa hasil bacaannya yang kemudian ia ikat dengan qalam, yakni berupa modul-modul
rumpun keagamaan sebagai bahan ajar di lingkungan diklat Kementerian Agama.
Ia dapat ditemui di:
http:www.firman-nugraha.blogspot.com.
n_firman@yahoo.co.id/phiemanbdg@gmail.com
081322774059