SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Baixar para ler offline
MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 04/PRT/M/2009
TENTANG
SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
]|[
]|[
]|[
]|[
]|[
]|[
]|[
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
i
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 04/PRT/M/2009
TENTANG
SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEKERJAAN UMUM,
Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Departemen
Pekerjaan Umum telah ditetapkan Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem
Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Permukiman Dan Prasarana
Wilayah;
b. bahwa Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Departemen Permukiman Dan PrasaranaWilayah sudah tidak sesuai lagi
dengan tuntutan perkembangan dan kondisi saat ini, oleh karena itu perlu
diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Kontruksi (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3957);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 199 TLN Nomor 4020);
4. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004
tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;
ii
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Kementerian Negera Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2008
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan
Presiden Indonesia Nomor 50 tahun 2008;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Depertemen Pekerjaan Umum;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Unit Kerja adalah Unit Eselon I, Unit Eselon II, Unit Eselon III dan seterusnya di
lingkungan Depertemen pekerjaan Umum termasuk Unit selon III (yang terpisah dari
Eselon II-nya).
2. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah
yang bertanggung jawab kepada Menteri dan menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai
pemerintah.
3. Unit Pelaksana adalah Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan yang selanjutnya disebut
SNVT/SKS/PPK yang berada di lingkungan Depertemen Pekerjaan Umum yang
bertanggung jawab kepada Menteri dan menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai
pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
4. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang-perseorangan yang kegiatan
usahanya menyediakan barang/layanan jasa di lingkungan Depertemen Pekerjaan Umum.
5. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam pemenuhan persyaratan yang ditentukan atau yang tersirat.
6. Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebut SMM, adalah sitem manajemen
organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa
dalam hal pencapaian mutu.
7. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang
terkait dengan mutu, seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak.
iii
8. Rencana Mutu Unit Kerja yang selanjutnya disebut RMU merupakan rencana kerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program kegiatan tahunan berjalan yang disusun oleh
Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam rangka menjamin mutu.
9. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang selanjutnya disingkat RPM merupakan
dokumen Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun Sistem
Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Satuan Kerja dan Unit
Pelaksana Kegiatan (SNCT/SKS/PPK) dalam rangka menjamin mutu kegiatan.
10. Rencana Mutu Kontrak yang selanjutnya disebut RMK adalah rencana mutu pelaksanaan
kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan
proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan.
11. Audit Internal SMM adalah audit yang dilakukan untuk memonitoring dan mengukur
kesesuaian penerapan dan kinerja SMM pada seluruh fungsi Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit
Pelaksana Kegiatan.
12. Kaji Ulang Manajemen adalah kegiatan yang bertujuan untuk meninjau penerapan Sistem
Manajemen Mutu secara periodik, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan
keefektifannya baik melalui rapat atau dalam bentuk lainnya.
13. Panel Audit adalah Auditor yang memiliki kompetensi untuk mengkoordinasi kegiatan
Audit Internal SMM.
14. Sekretaris Jenderal adalah Wakil Manajemen tingkat Departemen.
15. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.
16. Departemen adalah Departemen Pekerjaan Umum.
Pasal 2
Kebijakan Mutu Departemen merupakan suatu kebijakan/upaya guna menjamin ketersediaan
infrastruktur yang handal bagi masyarakat dengan prinsip efisien dan efektif serta melakukan
peningkatan mutu kegiatan secara berkelanjutan.
Pasal 3
1) Maksud dari Peraturan Menteri ini untuk memberikan panduan melaksanakan manajemen
organisasi yang mengarah pada perencanaan, penerapan, pengendalian, pemeliharaan dan
peningkatan bagi pencapaian kinerja berlandaskan SMM yang terdokumentasi dan
terintegrasi sesuai dengan Kebijakan Mutu yang ditetapkan di lingkungan Depertemen
Pekerjaan Umum.
2) Tujuan dari Peraturan Menteri ini untuk memudahkan Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit
Pelaksana Kegiatan, serta Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan tugas pemerintah di
bidang Pekerjaan Umum agar tercapai kinerja yang direncanakan secara akuntabel, efisien
dan efektif, dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mencakup :
a) Penerapan SMM;
b) Pengelola SMM;
c) Tugas, tanggung jawab, dan wewenang;
iv
d) Dokumentasi sistem manajemen mutu;
e) Pengelolaan sumberdaya;
f) Pelaksanaan kegiatan;
g) Pengukuran analisis dan perbaikan.
BAB II
PENERAPAN SMM
Pasal 5
(1) Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan
SMM.
(2) Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (Pekerjaan Konstruksi dan Non
Konstruksi) di lingkungan Departemen sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib
memahami dan menerapkan SMM.
(3) Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum baik di pusat maupun
di daerah wajib memahami dan menerapkan SMM.
(4) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Departemen baik di
pusat maupun di daerah wajib melaksanakan pengukuran kinerja SMM melalui Audit
Internal.
(5) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan baik di pusat maupun di daerah
wajib melakukan audit SMM terhadap kegiatan yang dilaksanakan olhe Penyedia
Barang/Jasa di lingkungan Departemen.
BAB III
PENGELOLA SMM
Pasal 6
(1) Pengelola SMM terdiri atas Pejabat Struktural ditingkat Eselon I, Eselon II dan Eselon III
(yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki dan bertanggung jawab terhadap penerapan
SMM Departemen.
(2) Dalam pelaksanaannya Pegelola SMM dapat dibantu oleh tenaga ahli yang memiliki
kompetensi SMM.
(3) Pengelola SMM terdiri atas Penjamin Mutu dan panel Audit.
(4) Penjamin Mutu terdiri atas Wakil Manajemen dan Pengendali Dokumen.
(5) Panel Audit dijabat oleh seorang Auditor yang memiliki kompetensi untuk
mengkoordinasi kegiatan Audit Internal SMM.
(6) Pejabat Pengelola SMM diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan oleh Pimpinan
masing-masing.
v
BAB IV
TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG
Pasal 7
Wakil Manajemen tingkat Departemen mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang
meliputi :
a. Merumuskan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Depertemen Pekerjaan Umum;
b. Menyelenggarakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Departemen secara periodik;
c. Mengevaluasi pencapaian Sasaran Mutu tingkat Depertemen;
d. Melaporkan pembinaan penyelenggara SMM ditingkat Depertemen dalam hal :
1. Merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM;
2. Melaksanakan promosi kesadaran penerapan dan pemeliharaan SMM;
3. Menyusun dan menetapkan dokumen acuan yang diperlukan bagi penyelenggaraan
SMM;
4. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan penerapan SMM; dan
5. Menyusun serta mengkaji ulang SMM.
f. Menetapkan kebutuhan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan
mengembangkan SMM.
Pasal 8
Pejabat struktural Eselon I sebagai pimpinan puncak di unit kerja mempunyai tugas, tanggung
jawab dan kewenangan :
a. Mebina dan menigkatkan penerapan SMM Unit Kerja Eselon I secara berkelanjutan;
b. Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon I yang melibatkan Eselon II
dilingkungan Unit Kerjanya masing-masing;
c. Mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Departemen Pekerjaan Umum dan
melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen Tersebut.
d. Menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan
mengembangkan SMM.
e. Mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerja Eselon I;
f. Menetapkan dan mendokumentasikan Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang
dipersyaratkan dalam SMM, dan menyusun prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja
yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya; dan
g. Menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerja Eselon I.
Pasal 9
Pejabat strukturan Eselon II sebagai pimpinan puncak di unit kerja mempunyai tugas,
tanggung jawab dan kewenangan :
a. Membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit Kerja Eselon II secara berkelanjutan;
b. Menyusun prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja di Unit Kerja Eselon II;
vi
c. Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon II yang melibatkan Eselon III, dan
Eselon IV serta Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Unit Kerjanya masing-masing;
d. Mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja Eselon I dan melaksanakan tindak
lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut;
e. Menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan
mengembangkan SMM;
f. Mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerja Eselon II;
g. Menetapkan Sasaran Mutu Unit kerja Eselon II; dan
h. Mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM dalam rangka peningkatan
berkelanjutan.
Pasal 10
Pejabat struktural Eselon III yang bertanggung jawab langsung kepada Eselon I nya
mempunyai tugas, tanggug jawab dan kewenangan :
a. Membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit Kerjanya;
b. Mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerjanya;
c. Menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerjanya;
d. Menyusun prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja di Unit Kerjanya;
e. Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Unit Kerjanya yang melibatkan Eselon IV
serta Unit Pelaksana Kegiatan dilingkungan Unit Kerjanya masing-masing;
f. Mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja Eselon II dan melaksanakan
tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut,
g. Menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara,
mengembangkan SMM; dan
h. Mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM dalam rangka peningkatan
berkelanjutan.
Pasal 11
(1) Wakil Manajemen pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari
Eselon II-nya) mempunyai tugas tanggung jawab dan wewenang meliputi :
a. Menyusun Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang dipersyaratkan dalam SMM (khusus
wakil manajemen Eselon I);
b. Melakukan sosialisasi SMM di masing-masing Unit Kerjanya;
c. Memastikan proses untuk SMM telah ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan,
dipelihara, dimonitor, dievaluasi dan Kaji Ulang agar tetap sesuai;
d. Melaporkan kinerja peningkatan SMM kepada Pimpinan di setiap Unit Kerja;
e. Memastikan promosi kesadaran mutu dan penerapan SMM di laksanakan di masing-
masing Unit Kerja;
f. Bersama Pengelola Audit SMM menyusun program Audit Internal SMM; dan
g. Menetapkan kebutuhan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara,
dan mengembangkan SMM.
vii
(2) Pengendalian Dokume pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah
dari Seelon II-nya) memiliki tugas, tanggungjawab sesuai ketentuan Prosedur
Pengendalian Dokumen yang meliputi ;
a. Memastikan Dokumen SMM telah disahkan sebelum diterbitkan;
b. Memastikan identifikasi perubahan dan status okumen SMM;
c. Mengelola penyimpanan dan memelihara Dokumen SMM;
d. Mengelola penyimpanan dan memelihara Bukti Kerja/Rekaman yang terkait dengan
pengendalian SMM; dan
e. Menjamin pendistribusian Dokumen SMM yang absah kepada pihak yang terkait
dengan persetujuan Wakil Manajemen.
(3) Pengelola Audit Internal SMM pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon II (yang
terpisah dari Eselon II-nya) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai
ketentuan Prosedur Audit Internal SMM yang meliputi :
a. Bersama Wakil Manajemen menyusun Program Audit Internal SMM;
b. Melaksanakan Audit InternalSMM;
c. Melaporkan hasil Audit Internal SMM kepada Pimpinan unit kerjanya melalui Wakil
Manajemen;
d. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan Audit Internal SMM beserta kinerja Auditor;
e. Mengusulkan kebutuhan peningkatan kompetensi auditor.
Pasal 12
Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PKK) mempunyai tugas,
tanggungjawab dan wewenang yang meliputi :
a. Menyusun dan menerapkan Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP);
b. Melakukan tinjauan pada RMP apabila terjadi perubahan persyaratan pekerjaan, agar tetap
memenuhi mutu yang dipersyaratkan;
c. Melakukan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMP;
d. Mengesahkan Rencana Mutu Kontrak (RMK) penyedia barang/jasa setelah disepakati
dalam rapat pra-pelaksanaan (pre-construction meeting)/rapat pendahuluan;
e. Memonitor, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai RMK untuk
mencapai mutu yang dipersyaratkan;
f. Melakukan pembinaan dan menerapkan SMM secara konsisten di lingkungan kerjanya;
g. Mengusulkan perubahan yang diperlukan dalam penerapan SMM; dan
h. Mengusulkan penyusunan prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja kepada atasan
langsungnya (Unit Kerja Eselon II atau Eselon III yang terpisah dari Eselon II-nya).
Pasal 13
Penyedia Barang/Jasa wajib :
a. Membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai penjaminan mutu pelaksanaan kepada
Unit Pelaksana Kegiatan pada rapat pra-pelaksanaan kegiatan (pre-construction
viii
meeting)/rapat pendahuluan untuk mendapatkan pengesahan dari Kepala Unit Pelaksana
Kegiatan (SNVT/SKS/PPK);
b. Menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMK secara konsisten untuk mencapai
mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan kegiatannya;
c. Melakukan tinjauan pada RMK apabila terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi persyaratan/ketentuan/organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang
dipersyaratkan; dan
d. Mengajukan usulan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMK.
BAB V
DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU
Pasal 14
Dokumentasi SMM meliputi :
Kebijakan mutu, SMM Departemen, Manual Mutu, Sasaran Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk
Pelaksanaan, Instruksi Kerja, dan Rekaman/Bukti Kerja.
BAB VI
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Pasal 15
Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan/Penyedia Barang Jasa harus mengelola
Sumber Daya mencakup :
a. Ketersediaan semua sumber daya yang diperlukan untuk merencanakan, mengelola,
menerapkan, mengendalikan, memelihara dan mengembangkan SMM;
b. Kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan; dan
c. Ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam keefektifan penerapan SMM.
BAB VII
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 16
(1) Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, dan
Penyedia Barang/Jasa wajib memiliki dan menggunakan Rencana Mutu sesuai ketentuan
SMM Departemen pekerjaan Umum.
(2) Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan harus mengacu kepada rencana mutu secara
konsisten.
(3) Pemantauan dan pengukuran kinerja harus sesuai dengan rencana mutu yang telah
ditetapkan untuk menilai keefektifan pelaksanaan kegiatan.
(4) Tindakan pencegahan dan perbaikan harus dilakukan apabila terjadi penyimpangan atau
ketidaksesuaian untuk mencapai kinerja sesuai rencana mutu yang telah ditetapkan.
ix
(5) Audit Internal SMM harus dilakukan oleh Unit Kerja Eselon I, Eselon II, dan Eselon III
(yang terpisah dari Eselon II-nya) untuk memonitor kesesuaian SMM dan keefektifan
penerapannya.
(6) Penilaian peluang perbaikan yang berkelanjutan dalam penerapan SMM harus dilakukan
melalui tindakan Kaji Ulang manajemen.
(7) Pengaturan tentang Sistem Manajemen Mutu dimuat secara lengkap dalam lampiran, dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.
BAB VIII
PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN
Pasal 17
(1) Pimpinan dan Pejabat Struktural di setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana
Kegiatan harus mengukir keberhasilan penerapan SMM dengan melaksanakan monitoring
dan evaluasi pada proses maupun hasil kegiatan.
(2) Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib melaksanakan analisis
terhdap hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan untuk menilai keefektifan
penerapan SMM dan peluang-peluang peningkatannya.
(3) Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib melaksanakan perbaikan
yang berkelanjutan.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
(1) Penerapan SMM ini dapat dilaksanakan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam
suatu program penerapan SMM yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas
ditetapkan oleh masing-masing Unit Kerja Eselon I dan dilaporkan kepada Menteri
pekerjaan Umum.
(2) Semua Unit Kerja harus melaksanakan penerapan SMM paling lama 2 (dua) tahun sejak
peraturan ini ditetapkan.
(3) Unit Kerja yang sudah menerapkan SMM sebelum diterbitkan Peraturan Menteri ini
segera melakukan penyesuaian, terhadap ketentuan-ketentuan SMM yang belum
dilaksanakan agar mengacu pada SMM Departemen Pekerjaan Umum ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
x
Pasal 20
Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Peraturan ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan
dilaksanakan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Maret 2009
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DJOKO KIRMANTO
xi
KEBIJAKAN MUTU
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
MENJAMIN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR
YANG HANDAL BAGI MASYARAKAT
DENGAN PRINSIP EFEKTIF DAN EFISIEN SERTA
MELAKUKAN PENINGKATAN MUTU KEGIATAN
SECARA BERKESINAMBUNGAN
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Maret 2009
MENTERI PEKERJAAN UMUM,
DJOKO KIRMANTO
xii
DAFTAR ISI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 04/PRT/M/2009 .............................................................................................
KEBIJAKAN MUTU ......................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
LAMPIRAN - 1
BAB – I : PENDAHULUAN ..................................................................................
BAB – II : PENGERTIAN ......................................................................................
BAB – III : ACUAN NORMATIF ...........................................................................
BAB – IV : SISTEM MANAJEMEN MUTU .........................................................
4.1. PERSYARATAN UMUM..........................................................................
4.2. DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ....................
4.2.1. Kebijakan Mutu ..............................................................................
4.2.2. SMM Departemen Pekerjaan Umum ..............................................
4.2.3. Manual Mutu ...................................................................................
4.2.4. Sasaran Mutu ...................................................................................
4.2.5. Prosedur Mutu .................................................................................
4.2.6. Dokumen Yang Menyangkut Penyelenggaraan
Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum .........................................
4.2.6.1. Petunjuk Pelaksanaan ........................................................
4.2.6.2. Instruksi Kerja ...................................................................
4.2.7. Rekaman/Bukti Kerja ......................................................................
4.3. PENGENDALIAN DOKUMEN ................................................................
4.4. PENGENDALIAN REKAMAN/BUKTI KERJA .....................................
BAB – V : TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ..............................................
5.1. KOMITMEN MANAJEMEN ................................................................... .
5.2. PENGELOLA SMM ...................................................................................
5.3. KOMUNIKASI INTERNAL ......................................................................
5.4. KAJI ULANG MANAJEMEN ...................................................................
BAB – VI : PENGELOLAAN SUMBER DAYA ...................................................
6.1. PENYEDIAAN SUMBER DAYA .............................................................
6.2. SUMBER DAYA MANUSIA ....................................................................
6.2.1. Umum ..............................................................................................
6.2.2. Kemampuan, Kesadaran Dan Pelatihan ..........................................
6.3. PRASARANA DAN SARANA .................................................................
6.4. LINGKUNGAN KERJA ............................................................................
BAB – VII : PENYELENGGARAAN KEGIATAN ................................................
7.1. RENCANA MUTU .....................................................................................
7.1.1. Rencana Mutu Unit Kerja (RMU) ...................................................
7.1.2. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) ..................................
7.1.3. Rencana Mutu Kontrak (RMK) .......................................................
7.2. PROSES YANG BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN .................
xiii
7.2.1. Penetapan Persyaratan Yang Berkaitan
Dengan Hasil Kegiatan ....................................................................
7.2.2. Evaluasi Persyaratan Berkaitan
Dengan Hasil Kegiatan ....................................................................
7.2.3. Komunikasi Dengan Pelanggan .......................................................
7.3. DESAIN DAN PENGEMBANGAN ..........................................................
7.4. SOSIALISASI/PELATIHAN/BIMBINGAN TEKNIS ..............................
7.5. PENGADAAN ............................................................................................
7.6. PROSES DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................
7.6.1. Pengendalian Proses dan Pelaksanaan Kegiatan .............................
7.6.2. Validasi Untuk Proses dan Pelaksanaan Kegiatan ..........................
7.6.3. Identifikasi Dan Mampu Telusur .....................................................
7.6.4. Barang Inventaris .............................................................................
7.6.5. Pemeliharaan Hasil Pekerjaan ..........................................................
7.7. PENGENDALIAN SARANA MONITORING DAN PENGUKURAN ....
BAB – VIII: PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN .............................
8.1. UMUM ……................................................................................................
8.2. MONITORING DAN PENGUKURAN ……….........................................
8.2.1. Kepuasan Pelanggan ……................................................................
8.2.2. Audit Internal Sistem Manajemen Mutu …….................................
8.2.3. Monitoring Dan pengukuran Proses ................................................
8.2.4. Monitoring Dan Pengukuran Hasil Pekerjaan .................................
8.3. PENGENDALIAN HASIL PEKERJAAN TIDAK SESUAI .....................
8.4. ANALISIS DATA .......................................................................................
8.5. PERBAIKAN ..............................................................................................
8.5.1. Perbaikan Berkesinambungan .........................................................
8.5.2. Tindakan Korektif ...........................................................................
8.5.3. Tindakan Pencegahan ......................................................................
BAB – IX : PENUTUP ..............................................................................................
LAMPIRAN – 2 : FORMAT RENCANA MUTU UNIT KERJA (RMU) ............
LAMPIRAN – 3 : FORMAT RENCANA MUTU PELAKSANAAN
KEGIATAN (RMP) ..................................................................
LAMPIRAN – 4 : FORMAT RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) ................

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiKontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiBambang Herumanta
 
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianTahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekMOSES HADUN
 
Pra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedung
Pra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedungPra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedung
Pra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedungHeru Wijaya
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out ConstructionShopyan Sauri
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxPRASADJA1
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiPPGHybrid1
 
TUGAS UJI SKK LD IZRADIN.pptx
TUGAS UJI SKK LD  IZRADIN.pptxTUGAS UJI SKK LD  IZRADIN.pptx
TUGAS UJI SKK LD IZRADIN.pptxLaodeAkbarSultani
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)STUDIOMENTAYA
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
 

Mais procurados (20)

Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiKontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
 
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianTahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Pra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedung
Pra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedungPra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedung
Pra rk3 k_-_pekerjaan_bangunan_gedung
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
 
Ppt k3 konstruksi
Ppt k3 konstruksiPpt k3 konstruksi
Ppt k3 konstruksi
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptx
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
 
TUGAS UJI SKK LD IZRADIN.pptx
TUGAS UJI SKK LD  IZRADIN.pptxTUGAS UJI SKK LD  IZRADIN.pptx
TUGAS UJI SKK LD IZRADIN.pptx
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
 

Destaque

Permen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa Konstruksi
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa KonstruksiPermen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa Konstruksi
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa KonstruksiHerry Hermawan
 
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan KonstruksiManajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan KonstruksiAsri Surbakti
 
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdgSistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdgHerry Hermawan
 
Tugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_aTugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_aYurisdal Azwan
 
Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...
Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...
Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Penataan Ruang
 
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...afifsalim
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Penataan Ruang
 
Kualifikasi kecil-gred-2
Kualifikasi kecil-gred-2Kualifikasi kecil-gred-2
Kualifikasi kecil-gred-2Muh.Nasir Lewa
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Entry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umum
Entry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umumEntry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umum
Entry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umumSapri Pamulu, Ph.D
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Panduandokumentasi sistem manajemen mutu
Panduandokumentasi sistem manajemen mutuPanduandokumentasi sistem manajemen mutu
Panduandokumentasi sistem manajemen mutuisnaini st
 
Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016Hadi Sofian
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen MutuSumaryanto
 
Juknis sarpras 2016
Juknis sarpras 2016Juknis sarpras 2016
Juknis sarpras 2016Hadi Sofian
 

Destaque (20)

Permen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa Konstruksi
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa KonstruksiPermen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa Konstruksi
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu Jasa Konstruksi
 
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan KonstruksiManajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
 
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdgSistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
 
Tugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_aTugas smm rmk_kelompok_4_a
Tugas smm rmk_kelompok_4_a
 
Kebijakan smm
Kebijakan smm Kebijakan smm
Kebijakan smm
 
Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...
Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...
Permen PU Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementeria...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
 
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bend...
 
Kualifikasi kecil-gred-2
Kualifikasi kecil-gred-2Kualifikasi kecil-gred-2
Kualifikasi kecil-gred-2
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Entry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umum
Entry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umumEntry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umum
Entry barries investasi infrastruktur KPBU sektor pekerjaan umum
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Panduandokumentasi sistem manajemen mutu
Panduandokumentasi sistem manajemen mutuPanduandokumentasi sistem manajemen mutu
Panduandokumentasi sistem manajemen mutu
 
Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen Mutu
 
Juknis sarpras 2016
Juknis sarpras 2016Juknis sarpras 2016
Juknis sarpras 2016
 
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
 

Semelhante a Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum

Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdfPermen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdfFadliST
 
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptxlidyaana
 
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Joy Irman
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Imam Pirdaus
 
3 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 20153 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 2015Alwadiq Sahir
 
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017Imam Pirdaus
 
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasDokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasilhamwijaya11
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Hairi Mtp
 
Supervisi KPPN dan kepatuhan internal
Supervisi KPPN dan kepatuhan internalSupervisi KPPN dan kepatuhan internal
Supervisi KPPN dan kepatuhan internalAhmad Abdul Haq
 
PPT HSE PLAN (2).pptx
PPT HSE PLAN (2).pptxPPT HSE PLAN (2).pptx
PPT HSE PLAN (2).pptxBudiIwan1
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...Noviyarti Badri
 
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipilContoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipilbakahbawe2024
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakDALVY DALVY
 
Contoh penyusunan skp..ppt
Contoh penyusunan skp..pptContoh penyusunan skp..ppt
Contoh penyusunan skp..pptKecamatanKeera
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...PA Rianto
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zipoltekkesmedan
 

Semelhante a Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum (20)

Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdfPermen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
 
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
 
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
 
3 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 20153 permenpan 12 tahun 2015
3 permenpan 12 tahun 2015
 
Buku penerapan pmprb1
Buku penerapan pmprb1Buku penerapan pmprb1
Buku penerapan pmprb1
 
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
 
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasDokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018
 
Supervisi KPPN dan kepatuhan internal
Supervisi KPPN dan kepatuhan internalSupervisi KPPN dan kepatuhan internal
Supervisi KPPN dan kepatuhan internal
 
PPT HSE PLAN (2).pptx
PPT HSE PLAN (2).pptxPPT HSE PLAN (2).pptx
PPT HSE PLAN (2).pptx
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
 
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipilContoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
 
Contoh penyusunan skp..ppt
Contoh penyusunan skp..pptContoh penyusunan skp..ppt
Contoh penyusunan skp..ppt
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
 
Kma tentang kinerja
Kma tentang kinerjaKma tentang kinerja
Kma tentang kinerja
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
 
5 tahun 2012
5 tahun 20125 tahun 2012
5 tahun 2012
 

Mais de Penataan Ruang

Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Penataan Ruang
 

Mais de Penataan Ruang (20)

Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
 
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
Permen PU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga A...
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
 
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
Permen PU Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifik...
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 

Permen PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum

  • 1. MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ]|[ ]|[ ]|[ ]|[ ]|[ ]|[ ]|[ DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
  • 2. i PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum telah ditetapkan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah; b. bahwa Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Permukiman Dan PrasaranaWilayah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan dan kondisi saat ini, oleh karena itu perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Kontruksi (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3957); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199 TLN Nomor 4020); 4. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120); 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;
  • 3. ii 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negera Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden Indonesia Nomor 50 tahun 2008; 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Depertemen Pekerjaan Umum; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Unit Kerja adalah Unit Eselon I, Unit Eselon II, Unit Eselon III dan seterusnya di lingkungan Depertemen pekerjaan Umum termasuk Unit selon III (yang terpisah dari Eselon II-nya). 2. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah yang bertanggung jawab kepada Menteri dan menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai pemerintah. 3. Unit Pelaksana adalah Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan yang selanjutnya disebut SNVT/SKS/PPK yang berada di lingkungan Depertemen Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab kepada Menteri dan menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku. 4. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang-perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa di lingkungan Depertemen Pekerjaan Umum. 5. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam pemenuhan persyaratan yang ditentukan atau yang tersirat. 6. Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebut SMM, adalah sitem manajemen organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal pencapaian mutu. 7. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu, seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak.
  • 4. iii 8. Rencana Mutu Unit Kerja yang selanjutnya disebut RMU merupakan rencana kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program kegiatan tahunan berjalan yang disusun oleh Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam rangka menjamin mutu. 9. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang selanjutnya disingkat RPM merupakan dokumen Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNCT/SKS/PPK) dalam rangka menjamin mutu kegiatan. 10. Rencana Mutu Kontrak yang selanjutnya disebut RMK adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan. 11. Audit Internal SMM adalah audit yang dilakukan untuk memonitoring dan mengukur kesesuaian penerapan dan kinerja SMM pada seluruh fungsi Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan. 12. Kaji Ulang Manajemen adalah kegiatan yang bertujuan untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Mutu secara periodik, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya baik melalui rapat atau dalam bentuk lainnya. 13. Panel Audit adalah Auditor yang memiliki kompetensi untuk mengkoordinasi kegiatan Audit Internal SMM. 14. Sekretaris Jenderal adalah Wakil Manajemen tingkat Departemen. 15. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum. 16. Departemen adalah Departemen Pekerjaan Umum. Pasal 2 Kebijakan Mutu Departemen merupakan suatu kebijakan/upaya guna menjamin ketersediaan infrastruktur yang handal bagi masyarakat dengan prinsip efisien dan efektif serta melakukan peningkatan mutu kegiatan secara berkelanjutan. Pasal 3 1) Maksud dari Peraturan Menteri ini untuk memberikan panduan melaksanakan manajemen organisasi yang mengarah pada perencanaan, penerapan, pengendalian, pemeliharaan dan peningkatan bagi pencapaian kinerja berlandaskan SMM yang terdokumentasi dan terintegrasi sesuai dengan Kebijakan Mutu yang ditetapkan di lingkungan Depertemen Pekerjaan Umum. 2) Tujuan dari Peraturan Menteri ini untuk memudahkan Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, serta Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan tugas pemerintah di bidang Pekerjaan Umum agar tercapai kinerja yang direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif, dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mencakup : a) Penerapan SMM; b) Pengelola SMM; c) Tugas, tanggung jawab, dan wewenang;
  • 5. iv d) Dokumentasi sistem manajemen mutu; e) Pengelolaan sumberdaya; f) Pelaksanaan kegiatan; g) Pengukuran analisis dan perbaikan. BAB II PENERAPAN SMM Pasal 5 (1) Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM. (2) Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (Pekerjaan Konstruksi dan Non Konstruksi) di lingkungan Departemen sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM. (3) Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum baik di pusat maupun di daerah wajib memahami dan menerapkan SMM. (4) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Departemen baik di pusat maupun di daerah wajib melaksanakan pengukuran kinerja SMM melalui Audit Internal. (5) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan baik di pusat maupun di daerah wajib melakukan audit SMM terhadap kegiatan yang dilaksanakan olhe Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen. BAB III PENGELOLA SMM Pasal 6 (1) Pengelola SMM terdiri atas Pejabat Struktural ditingkat Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki dan bertanggung jawab terhadap penerapan SMM Departemen. (2) Dalam pelaksanaannya Pegelola SMM dapat dibantu oleh tenaga ahli yang memiliki kompetensi SMM. (3) Pengelola SMM terdiri atas Penjamin Mutu dan panel Audit. (4) Penjamin Mutu terdiri atas Wakil Manajemen dan Pengendali Dokumen. (5) Panel Audit dijabat oleh seorang Auditor yang memiliki kompetensi untuk mengkoordinasi kegiatan Audit Internal SMM. (6) Pejabat Pengelola SMM diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan oleh Pimpinan masing-masing.
  • 6. v BAB IV TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG Pasal 7 Wakil Manajemen tingkat Departemen mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang meliputi : a. Merumuskan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Depertemen Pekerjaan Umum; b. Menyelenggarakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Departemen secara periodik; c. Mengevaluasi pencapaian Sasaran Mutu tingkat Depertemen; d. Melaporkan pembinaan penyelenggara SMM ditingkat Depertemen dalam hal : 1. Merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM; 2. Melaksanakan promosi kesadaran penerapan dan pemeliharaan SMM; 3. Menyusun dan menetapkan dokumen acuan yang diperlukan bagi penyelenggaraan SMM; 4. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan penerapan SMM; dan 5. Menyusun serta mengkaji ulang SMM. f. Menetapkan kebutuhan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM. Pasal 8 Pejabat struktural Eselon I sebagai pimpinan puncak di unit kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan kewenangan : a. Mebina dan menigkatkan penerapan SMM Unit Kerja Eselon I secara berkelanjutan; b. Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon I yang melibatkan Eselon II dilingkungan Unit Kerjanya masing-masing; c. Mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Departemen Pekerjaan Umum dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen Tersebut. d. Menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM. e. Mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerja Eselon I; f. Menetapkan dan mendokumentasikan Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang dipersyaratkan dalam SMM, dan menyusun prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya; dan g. Menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerja Eselon I. Pasal 9 Pejabat strukturan Eselon II sebagai pimpinan puncak di unit kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan kewenangan : a. Membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit Kerja Eselon II secara berkelanjutan; b. Menyusun prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja di Unit Kerja Eselon II;
  • 7. vi c. Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon II yang melibatkan Eselon III, dan Eselon IV serta Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Unit Kerjanya masing-masing; d. Mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja Eselon I dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut; e. Menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM; f. Mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerja Eselon II; g. Menetapkan Sasaran Mutu Unit kerja Eselon II; dan h. Mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM dalam rangka peningkatan berkelanjutan. Pasal 10 Pejabat struktural Eselon III yang bertanggung jawab langsung kepada Eselon I nya mempunyai tugas, tanggug jawab dan kewenangan : a. Membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit Kerjanya; b. Mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerjanya; c. Menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerjanya; d. Menyusun prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja di Unit Kerjanya; e. Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Unit Kerjanya yang melibatkan Eselon IV serta Unit Pelaksana Kegiatan dilingkungan Unit Kerjanya masing-masing; f. Mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja Eselon II dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut, g. Menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, mengembangkan SMM; dan h. Mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM dalam rangka peningkatan berkelanjutan. Pasal 11 (1) Wakil Manajemen pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) mempunyai tugas tanggung jawab dan wewenang meliputi : a. Menyusun Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang dipersyaratkan dalam SMM (khusus wakil manajemen Eselon I); b. Melakukan sosialisasi SMM di masing-masing Unit Kerjanya; c. Memastikan proses untuk SMM telah ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan, dipelihara, dimonitor, dievaluasi dan Kaji Ulang agar tetap sesuai; d. Melaporkan kinerja peningkatan SMM kepada Pimpinan di setiap Unit Kerja; e. Memastikan promosi kesadaran mutu dan penerapan SMM di laksanakan di masing- masing Unit Kerja; f. Bersama Pengelola Audit SMM menyusun program Audit Internal SMM; dan g. Menetapkan kebutuhan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM.
  • 8. vii (2) Pengendalian Dokume pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Seelon II-nya) memiliki tugas, tanggungjawab sesuai ketentuan Prosedur Pengendalian Dokumen yang meliputi ; a. Memastikan Dokumen SMM telah disahkan sebelum diterbitkan; b. Memastikan identifikasi perubahan dan status okumen SMM; c. Mengelola penyimpanan dan memelihara Dokumen SMM; d. Mengelola penyimpanan dan memelihara Bukti Kerja/Rekaman yang terkait dengan pengendalian SMM; dan e. Menjamin pendistribusian Dokumen SMM yang absah kepada pihak yang terkait dengan persetujuan Wakil Manajemen. (3) Pengelola Audit Internal SMM pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon II (yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai ketentuan Prosedur Audit Internal SMM yang meliputi : a. Bersama Wakil Manajemen menyusun Program Audit Internal SMM; b. Melaksanakan Audit InternalSMM; c. Melaporkan hasil Audit Internal SMM kepada Pimpinan unit kerjanya melalui Wakil Manajemen; d. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan Audit Internal SMM beserta kinerja Auditor; e. Mengusulkan kebutuhan peningkatan kompetensi auditor. Pasal 12 Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PKK) mempunyai tugas, tanggungjawab dan wewenang yang meliputi : a. Menyusun dan menerapkan Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP); b. Melakukan tinjauan pada RMP apabila terjadi perubahan persyaratan pekerjaan, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkan; c. Melakukan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMP; d. Mengesahkan Rencana Mutu Kontrak (RMK) penyedia barang/jasa setelah disepakati dalam rapat pra-pelaksanaan (pre-construction meeting)/rapat pendahuluan; e. Memonitor, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai RMK untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan; f. Melakukan pembinaan dan menerapkan SMM secara konsisten di lingkungan kerjanya; g. Mengusulkan perubahan yang diperlukan dalam penerapan SMM; dan h. Mengusulkan penyusunan prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja kepada atasan langsungnya (Unit Kerja Eselon II atau Eselon III yang terpisah dari Eselon II-nya). Pasal 13 Penyedia Barang/Jasa wajib : a. Membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai penjaminan mutu pelaksanaan kepada Unit Pelaksana Kegiatan pada rapat pra-pelaksanaan kegiatan (pre-construction
  • 9. viii meeting)/rapat pendahuluan untuk mendapatkan pengesahan dari Kepala Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK); b. Menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan kegiatannya; c. Melakukan tinjauan pada RMK apabila terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi persyaratan/ketentuan/organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkan; dan d. Mengajukan usulan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMK. BAB V DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU Pasal 14 Dokumentasi SMM meliputi : Kebijakan mutu, SMM Departemen, Manual Mutu, Sasaran Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk Pelaksanaan, Instruksi Kerja, dan Rekaman/Bukti Kerja. BAB VI PENGELOLAAN SUMBER DAYA Pasal 15 Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan/Penyedia Barang Jasa harus mengelola Sumber Daya mencakup : a. Ketersediaan semua sumber daya yang diperlukan untuk merencanakan, mengelola, menerapkan, mengendalikan, memelihara dan mengembangkan SMM; b. Kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan persyaratan; dan c. Ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam keefektifan penerapan SMM. BAB VII PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal 16 (1) Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, dan Penyedia Barang/Jasa wajib memiliki dan menggunakan Rencana Mutu sesuai ketentuan SMM Departemen pekerjaan Umum. (2) Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan harus mengacu kepada rencana mutu secara konsisten. (3) Pemantauan dan pengukuran kinerja harus sesuai dengan rencana mutu yang telah ditetapkan untuk menilai keefektifan pelaksanaan kegiatan. (4) Tindakan pencegahan dan perbaikan harus dilakukan apabila terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian untuk mencapai kinerja sesuai rencana mutu yang telah ditetapkan.
  • 10. ix (5) Audit Internal SMM harus dilakukan oleh Unit Kerja Eselon I, Eselon II, dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) untuk memonitor kesesuaian SMM dan keefektifan penerapannya. (6) Penilaian peluang perbaikan yang berkelanjutan dalam penerapan SMM harus dilakukan melalui tindakan Kaji Ulang manajemen. (7) Pengaturan tentang Sistem Manajemen Mutu dimuat secara lengkap dalam lampiran, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini. BAB VIII PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN Pasal 17 (1) Pimpinan dan Pejabat Struktural di setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan harus mengukir keberhasilan penerapan SMM dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi pada proses maupun hasil kegiatan. (2) Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib melaksanakan analisis terhdap hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan untuk menilai keefektifan penerapan SMM dan peluang-peluang peningkatannya. (3) Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 (1) Penerapan SMM ini dapat dilaksanakan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penerapan SMM yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas ditetapkan oleh masing-masing Unit Kerja Eselon I dan dilaporkan kepada Menteri pekerjaan Umum. (2) Semua Unit Kerja harus melaksanakan penerapan SMM paling lama 2 (dua) tahun sejak peraturan ini ditetapkan. (3) Unit Kerja yang sudah menerapkan SMM sebelum diterbitkan Peraturan Menteri ini segera melakukan penyesuaian, terhadap ketentuan-ketentuan SMM yang belum dilaksanakan agar mengacu pada SMM Departemen Pekerjaan Umum ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  • 11. x Pasal 20 Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Peraturan ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 16 Maret 2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM DJOKO KIRMANTO
  • 12. xi KEBIJAKAN MUTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM MENJAMIN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR YANG HANDAL BAGI MASYARAKAT DENGAN PRINSIP EFEKTIF DAN EFISIEN SERTA MELAKUKAN PENINGKATAN MUTU KEGIATAN SECARA BERKESINAMBUNGAN Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 16 Maret 2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM, DJOKO KIRMANTO
  • 13. xii DAFTAR ISI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 ............................................................................................. KEBIJAKAN MUTU ...................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................................... LAMPIRAN - 1 BAB – I : PENDAHULUAN .................................................................................. BAB – II : PENGERTIAN ...................................................................................... BAB – III : ACUAN NORMATIF ........................................................................... BAB – IV : SISTEM MANAJEMEN MUTU ......................................................... 4.1. PERSYARATAN UMUM.......................................................................... 4.2. DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) .................... 4.2.1. Kebijakan Mutu .............................................................................. 4.2.2. SMM Departemen Pekerjaan Umum .............................................. 4.2.3. Manual Mutu ................................................................................... 4.2.4. Sasaran Mutu ................................................................................... 4.2.5. Prosedur Mutu ................................................................................. 4.2.6. Dokumen Yang Menyangkut Penyelenggaraan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum ......................................... 4.2.6.1. Petunjuk Pelaksanaan ........................................................ 4.2.6.2. Instruksi Kerja ................................................................... 4.2.7. Rekaman/Bukti Kerja ...................................................................... 4.3. PENGENDALIAN DOKUMEN ................................................................ 4.4. PENGENDALIAN REKAMAN/BUKTI KERJA ..................................... BAB – V : TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN .............................................. 5.1. KOMITMEN MANAJEMEN ................................................................... . 5.2. PENGELOLA SMM ................................................................................... 5.3. KOMUNIKASI INTERNAL ...................................................................... 5.4. KAJI ULANG MANAJEMEN ................................................................... BAB – VI : PENGELOLAAN SUMBER DAYA ................................................... 6.1. PENYEDIAAN SUMBER DAYA ............................................................. 6.2. SUMBER DAYA MANUSIA .................................................................... 6.2.1. Umum .............................................................................................. 6.2.2. Kemampuan, Kesadaran Dan Pelatihan .......................................... 6.3. PRASARANA DAN SARANA ................................................................. 6.4. LINGKUNGAN KERJA ............................................................................ BAB – VII : PENYELENGGARAAN KEGIATAN ................................................ 7.1. RENCANA MUTU ..................................................................................... 7.1.1. Rencana Mutu Unit Kerja (RMU) ................................................... 7.1.2. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) .................................. 7.1.3. Rencana Mutu Kontrak (RMK) ....................................................... 7.2. PROSES YANG BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN .................
  • 14. xiii 7.2.1. Penetapan Persyaratan Yang Berkaitan Dengan Hasil Kegiatan .................................................................... 7.2.2. Evaluasi Persyaratan Berkaitan Dengan Hasil Kegiatan .................................................................... 7.2.3. Komunikasi Dengan Pelanggan ....................................................... 7.3. DESAIN DAN PENGEMBANGAN .......................................................... 7.4. SOSIALISASI/PELATIHAN/BIMBINGAN TEKNIS .............................. 7.5. PENGADAAN ............................................................................................ 7.6. PROSES DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................ 7.6.1. Pengendalian Proses dan Pelaksanaan Kegiatan ............................. 7.6.2. Validasi Untuk Proses dan Pelaksanaan Kegiatan .......................... 7.6.3. Identifikasi Dan Mampu Telusur ..................................................... 7.6.4. Barang Inventaris ............................................................................. 7.6.5. Pemeliharaan Hasil Pekerjaan .......................................................... 7.7. PENGENDALIAN SARANA MONITORING DAN PENGUKURAN .... BAB – VIII: PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN ............................. 8.1. UMUM ……................................................................................................ 8.2. MONITORING DAN PENGUKURAN ………......................................... 8.2.1. Kepuasan Pelanggan ……................................................................ 8.2.2. Audit Internal Sistem Manajemen Mutu ……................................. 8.2.3. Monitoring Dan pengukuran Proses ................................................ 8.2.4. Monitoring Dan Pengukuran Hasil Pekerjaan ................................. 8.3. PENGENDALIAN HASIL PEKERJAAN TIDAK SESUAI ..................... 8.4. ANALISIS DATA ....................................................................................... 8.5. PERBAIKAN .............................................................................................. 8.5.1. Perbaikan Berkesinambungan ......................................................... 8.5.2. Tindakan Korektif ........................................................................... 8.5.3. Tindakan Pencegahan ...................................................................... BAB – IX : PENUTUP .............................................................................................. LAMPIRAN – 2 : FORMAT RENCANA MUTU UNIT KERJA (RMU) ............ LAMPIRAN – 3 : FORMAT RENCANA MUTU PELAKSANAAN KEGIATAN (RMP) .................................................................. LAMPIRAN – 4 : FORMAT RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) ................