SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
education purpose only
KOPERASI JADUL
berombongan
SERI KOPERASI BUKAN PILIHAN
2
Bisa jadi, ingin memulai bisnis sendiri yang serius,
atau mungkin karena bisnis yang tengah ditekuni
makin membaik, atau karena desakan perluasan
pasar, hingga menuntut adanya legalitas usaha, dan
upaya pengembangan bisnis yang sungguh-sungguh.
Tentunya, siapapun akan berhadapan dengan
pertanyaan sejenis ini :
“sistem bisnis manakah yang
bakal dipilih dan digunakan
agar mampu mencapai tujuan
dengan selamat.”
3
KOPERASI itu salah satu pilihan sistem
bisnis. Pergi berombongan dengan bus.
Tentu saja ada enak, dan tidaknya. Ada
kelebihan, dan ketipisannya. Manis, dan
sepetnya. Harmoni, dan kadang gaduh.
Leluasa, tapi bisa sumpek. Bisa cepat,
melambat, atau kadang berhenti tanpa
rencana. Fenomena itu dibolehkan, asal
dapat digolongkan sebagai upaya untuk
meraih kesejahteraan bersama.
KOPERASI SEJAHTERA
Siapapun yang ikut, tidak dibedakan.
Tinggi, pendek, gemuk, kerempeng,
putih, gelap, pintar, atau sekedarnya,
boleh bergabung. Satu hal yang jadi
syarat utama adalah bersedia santun,
patuh, berniat wisata ke tempat tujuan,
dan tidak turun di jalan.
Ongkosnya sama, fasilitas serupa, dan
fitur tersedia sewarna. Baiknya pakai
kaos dan celana yang seragam, agar
tidak terlihat wajah yang congkak, atau
yang memelas. Semuanya berupaya
terlihat setara, dan sama bahagianya.
Bedanya cuma sedikit, ada peserta, dan
ada panitianya. Panitia hanya terlihat
sedikit sibuk. Toh, jatah nasi kotaknya
juga sama, koq.
mbecak,
bus rombongan, kereta api, atau mungkin
memilih jalan kaki saja. Itu berbagai pilihan
yang tersedia dengan kompensasi, beserta
konsekuensi yang melekat di setiap pilihan.
SEBETULNYA, I NI SEPERTI
HALNYA I NGI N MELAKUKAN
PERJ ALANAN SAMPAI KE DAERAH
YANG DI HARAPKAN. MI SALNYA,
I NGI N MERENCANAKAN PERGI
BERWI SATA KE SUATU TEMPAT.
BUS
Perjalanan ke tempat tujuan bisa
dilakukan dengan mobil pribadi,
naik motor berdua, bersepeda,
ROMBONGA
N
Siapapun dapat menggunakan
moda apapun untuk melakukan
perjalanan ke sebuah tempat.
Ini adalah pilihan yang tersedia.
4
Sebetulnya, berkaitan dengan pergi wisata ke sebuah tempat, ada kesamaan mendasar
di antara beragam pilihan itu. Bus rombongan, mbecak, sepeda, mobil pribadi, truk
tronton, sepeda motor, atau jalan kaki memiliki keserupaan dalam peraihan tujuan.
start
end
sama-sama melalui agenda
perjalanan serupa
sama-sama bisa sukses sampai
ke destinasi akhir wisata
Bus rombongan juga melalui rute jalan
yang serupa. Orang-orang dalam bus
rombongan pun memiliki peluang yang
setara untuk sampai ke tempat tujuan.
5
Jadi, apa alasan penting perlunya pergi wisata dengan bus rombongan? Bukankah lebih
nyaman pergi dengan mobil pribadi? Atau naik motor berdua? Atau santai jalan kaki?
Salah satu, dua, atau lebih pertimbangan mendasar berikut, cukup sesuai dengan kriteria
pergi wisata dengan bus rombongan. Mungkin saja, ini bisa menjadi alasan dini yang
cukup rasional.
nyaman berkelompok
kesulitan tinggi untuk
punya mobil sendiri
gak berani naik motor
jarak jauh
Bila, niat dan semangat diri sudah yakin pada pilihan menggunakan bus rombongan,
langkah paling bijak saat ini adalah segera menyadarkan diri, bahwa pergi wisata dengan
bus rombongan itu barulah sebatas niat. Belum ada orang lain, selain diri sendiri yang
sudah memutuskan bus rombongan adalah pilihan paling rasional. Berikutnya?
gotong royong banget
gak kuat jalan kaki
6
BERPIKIR SEDIKIT
banjir
Memulai rencana pergi wisata dengan bus rombongan,
memang sedikit sulit, tapi sungguh tidak gampang, koq.
Ada beberapa langkah efektif pada tahapan paling awal.
Namanya juga bus rombongan, mustinya ada
serombongan orang yang setuju ikut.
TULARKAN IMPIAN. Gara-gara perginya musti
berombongan, berarti baiknya punya pemikiran
komunitas, atau konsep wilayah dulu. Ini, agak serius,
kayaknya. Memang butuh argumen kuat, bahwa pergi
dengan bus rombongan bisa membuat kehidupan
warga, serta lingkungan jadi lebih baik. Berwisata,
dan gembira berombongan. Bisa mewujudkan impian
indah, bermanfaat bersama, dan kehidupan semakin
bermakna. Itu kehidupan cerdas, kata orang dulu.
MIMPI INDAH. Adalah bagus bila
sudah tersedia gambaran destinasi
akhir wisata. Karena, belum pernah
berada disana, jadi perlu rujukan,
dan mencari upaya teguh untuk
mengembangkan imajinasi.
Betapa indah, penuh manfaat,
sangat berguna bagi warga dan lingkungan, apalagi
ongkosnya tidaklah berlebihan. Itu adalah situasi yang
bisa diraih bila pergi wisata dengan bus rombongan
dilakukan bersama-sama.
imajinasi
TAHA
P A N
Keahlian bermimpi, sekaligus menularkannya pada
orang-orang adalah kebutuhan paling awal. Yakinkan
diri, bahwa telah kian tampak harapan besar yang bisa
diraih dengan pergi berombongan. Ini adalah pilihan
terbijak di antara sedikit pilihan yang tersedia. Pilihan
paling rasional di tengah ancaman dan tekanan akibat
ketidak-seimbangan di bumi. Musti pergi berombongan.
Persoalannya, impian indah itu tidak boleh berlama-
lama dibiarkan. Ibarat menuliskan kalimat puitis pada
hamparan parafin, ada panas sedikit saja, lilin cepat
melumer. Maknanya hilang. Mau bermimpi lagi,
belum tentu bisa. Bila bisa mimpi, belum tentu akan
serupa. Bila serupa, belum tentu indah. Bila indah,
belum tentu berfungsi, dan berguna.
Bisa apa saja argumennya. Sederhana jauh lebih baik,
karena banyak orang sekarang yang lebih minat pada
impian, ketimbang argumen akademis yang cerdas.
7
Makanya, sebelum melumer harus segera ditularkan
pada kepala orang lain. Namun, hati-hati. Impian
indah harus tersampaikan dengan benar, dan utuh.
Impian bisa susut indahnya, bila struktur penceritaan
dan obyek gambarnya tak sesuai posisi. Tak perlu
kuatir berlebihan. Baru sebatas impian, koq.
CARI YANG SAMA. Pemikiran atau konsep itu bisa
didekati dengan mendapatkan kesamaan diantara
banyak perbedaan pada orang-orang yang dituju.
Kesamaan-kesamaan itu adalah ikatan awal. Mungkin
sama-sama merasa mustahil punya mobil, atau belum
pernah naik bus, atau kepengen wisata tapi terbatas
dananya, atau mereka yang tengah bingung pengen
pergi jauh, tapi kemana, ya.
Jangan terlampau naif memberikan
penilaian. Tidak semua hitam itu
tampak gelap. Tidak semua singa
bermakna ancaman. Tidak semua
debu perlu disingkirkan. Pokoknya,
temukan saja orang-orang yang
berhasrat besar pada impian indah.
Orang-orang yang percaya, bahwa
pergi berombongan selalu saja bisa memunculkan
manfaat besar di dalamnya.
Setidaknya, dapatkan dulu orang-orang yang memiliki
kesamaan minat pada impian indah. Ada gairah yang
serupa untuk mewujudkannya.
Lalu, upayakan kesamaan pemahaman, bahwa pergi
dengan bus bukanlah perkara gampang. Bakal susah
payah dalam suka, dan duka. Sama-sama sepakat,
bahwa impian indah menuntut tindakan. Tak ada
impian indah bisa terwujud dengan cuma-cuma.
Perlu bergandengan tangan. Bahu membahu. Ringan
sama dijinjing. Berat? Bisa sewa orang, khan.
Maka, segera temukan sedikitnya 20 (dua puluh)
orang-orang yang setara pikiran, dan hatinya. Tidak
bisa ditawar. Ini sudah menjadi peraturan.
8
KAJI GAGASAN. Bersama ke 20 orang itu, bangun
kesadaran pentingnya gagasan program wisata ini
diwujudkan. Perlu bersumbang saran, eksplorasi ide-
ide, mengkaji fakta-fakta penting, juga membangun,
dan memelihara motivasi. Disini, baru sebatas pada
upaya menegaskan kesamaan persepsi terhadap
impian indah itu.
Setidaknya, diperoleh pembahasan terarah terhadap
pemikiran dan konsep awalnya. Langkah ini sekaligus
untuk menegaskan tujuan, dan impian bersama.
Indah, khan?
Ibarat permainan puzzle, baru pada melihat gambar
utuh, dan pembahasan obyek gambar yang tampak.
Muncul kesamaan, dan kesepakatan mengenai fakta
gambar, dan elemen penceritaan yang akan dituju
peraihannya. Belum membuka kotak, dimana akan
ditemukan ribuan, bahkan jutaan keping puzzle.
INI MANUSIA. Perlu saling mengingatkan, sebelum
melanjutkan kesepakatan penting. Bahwa, ini adalah
pergi wisata berombongan dengan bus. Orang-orang
bergembira mewujudkan impian indah dengan bus
berombongan. Bukannya, bus rombongan membawa
muatan orang-orang ke tempat tujuan.
Manusia, dan persoalannya menjadi perhatian utama.
Selalu berupaya fokus, bahwa kemampuan sosial
orang-orang inilah yang bakal diberdayakan. Mereka
inilah yang menjadi pemilik, sekaligus peserta program
wisata berombongan dengan bus. Mereka adalah
penentu seluruh agenda perjalanan, dan pengambil
keputusan untuk mewujudkan impian indah.
Jadi, bukan fokus pada bus, kaos seragam, nasi kotak,
atau tempat istirahat. Ini bukanlah persoalan bus,
fasilitas, dan fiturnya yang perlu diadakan kualitasnya.
Fasilitas memadai memang bagus, namun bukan itu
yang akan diutamakan. Nasi kotak dengan menu super
lezat memang menggairahkan, namun bukan itu yang
butuh dipentingkan. Pikiran, dan hati para peserta
yang akan diakomodasi, dan difasilitasi terlebih dahulu.
9
TAHA
P A N
BERPIKIR SEDIKIT
untuk
kebijakan
Tidak pantas berlama-lama mengagumi, dan memuji
impian indah. Calon rombongan sudah sepantasnya
diajak bertindak. Jangan terlampau jauh mengambil
tindakan. Mulailah dari yang terpokok.
BUKU PETUNJUK. Perjalanan akan lebih terarah,
bila didasarkan pada pedoman. Pergi berombongan
ini unik. Arah tujuan, syarat dan ketentuan peserta,
agenda perjalanan, iuran pokok dan iuran wajib, hak
dan kewenangan, sanksi dan denda, fasilitas dan fitur,
doorprize, dana sejahtera, serta ketentuan lain boleh
diusulkan setiap calon peserta. Lalu, dibahas, dan
disepakati. Ini penting, agar selalu ada kesempatan
menemukan harmonisasi, bila saja nantinya muncul
kegaduhan.
Tidaklah sulit membuat pedoman bersama yang
biasa disebut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Bisa mengikuti panduan dari UU 17 Tahun
2012 Tentang Perkoperasian.
Jangan menganggap remeh keberadaannya. Buku
petunjuk ini dibuat, dan disepakati, bukan sekedar
formalitas. Harus dapat digunakan sebagai peta, bila
kehilangan arah. Bisa menjadi petunjuk ditengah
kebingungan. Bisa menjadi penegas keputusan, bila
situasi menekan.
Selama perjalanan, situasinya tidak semulus, dan tak
seleluasa yang diharapkan. Banyak kepala, beragam
keinginan, berbeda suara, apalagi isi hati. Cuaca yang
tenang, bisa mendadak mengancam. Kejadian seperti
ini, baiknya bisa ditenangkan kembali dengan acuan
buku petunjuk. Bersiaplan dengannya.
Beragam kasus pelik terjadi pada banyak rombongan.
Peserta, dan panitianya tidak mengindahkan koridor
yang telah disepakati dalam buku petunjuk. Peserta
saling berebut tempat duduk, nasi kotak tidak sesuai
menu, laporan keuangan tidak mudah dibuktikan
akuntabilitasnya, arah bus menyimpang dari tujuan,
bus kerap mogok kehabisan bensin, peserta ingin bus
berhenti tak sesuai jadual, serta kasus lainnya.
10
PANITIA. Pergi wisata tidak mewajibkan seluruh
calon peserta merencanakan, dan mengatur agenda
kegiatan. Cukup pilih 3 saja dari calon peserta untuk
bekerja sebagai panitia. Banyak panitia, jadi banyak
rapat. Sering rapat, perlu nasi kotak. Keliru nasi
kotak, malah jadi gaduh. Kalau gaduh, impian bisa
hilang lagi.
Panitia wisata wajib berperilaku jujur, amanah,
tidak pilih kasih, menjunjung asas kekeluargaan,
serta mau menjaga transparansi dan akuntabilitas.
Mereka itu harus mau memegang, membuka, dan
mengkaji buku petunjuk. Mereka adalah peserta
yang selalu bersedia menghantarkan semangat
rombongan mewujudkan impian indah yang telah
dipahat rapi dalam buku petunjuk.
Sekali lagi, panitia tidak perlu banyak-banyak. Makin
banyak cenderung semakin beragam pilihan putusan,
bahkan perintah. Ini bisa mengganggu ketenangan
peserta wisata. Mungkin saja malah membuyarkan
impian indah peserta. Jadi, cukup 3 saja. Ketua,
sekertaris, dan bendahara. Cukup!
Panitia tidak harus pintar. Tidak perlu ganteng, tapi
boleh juga kalau ada yang cantik. Tidak musti banyak
harta. Tidak butuh yang ngutil. Tidak butuh yang
gemar bergunjing. Tidak boleh yang rakus, apalagi
hobi sembunyikan nasi kotak. Lagi, duh!
Memilih panitia yang tepat memang bukan urusan
gampang. Kerap berhadapan dengan situasi rikuh,
gak enak perasaan, atau malah takut pada sosok
peserta tertentu. Jadi, tolong hilangkan beragam
prasangka negatip.
11
TAHA
P A N
BERPIKIR SEDIKIT
beragam
tindakan
Orang bijak bilang, berpikir sedikit, banyak bertindak.
Makan cukup, banyak bekerja. Hemat bicara, tekun
mendengar. Memandang sekedarnya, lebih fokus
memperhatikan. Memelihara keinginan, dahulukan
sabar. Tak silau pada aset, utamakan ekuitas.
TINDAKAN AWAL. Panitia yang bertiga membahas
pekerjaan apa saja yang bakal segera diambil. Kira-
kira garis besar yang perlu dilakukan adalah :
a. Melakukan pemetaan dan analisa terhadap fakta
dan data yang telah diperoleh pada tahapan kaji
gagasan. Munculkan gagasan besar yang dapat
diterima dan disepakati semua peserta.
b. Menetapkan program, dan kegiatan sesuai dengan
gagasan besarnya untuk kerja jangka pendek.
c. Membuat rincian, dan teknis setiap kegiatan, agar
para peserta segera tergerak, dan mudah untuk
terlibat pada tindakan.
d. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
e. Menguatkan kelembagaan dengan mendaftarkan
legalitas usaha ke notaris.
Di awal periode, adalah bijak menetapkan aktivitas
yang mudah, dan ringan agar terjangkau oleh para
peserta. Sewa bus, jadual perjalanan, agenda
kegiatan, perbekalan, pengumpulan iuran, syarat dan
ketentuan kegiatan, ijin kegiatan, serta sedikit waktu
untuk menjelaskan program, dan kegiatan kepada para
peserta sebelum jadual berangkat. Adalah penting
semua peserta tahu, dan paham teknis kegiatan.
PERIKSA LAGI. Panitia perlu beranggapan, bahwa tak
semua peserta telah memahami program, maupun
kegiatan di dalamnya, apalagi rincian, serta teknisnya.
Maka, perlu didekati satu per satu untuk diperiksa
sampai sejauh mana kesadaran, dan pemahamannya.
Pergi wisata berombongan dengan bus akan dimulai.
Bus sudah dipanaskan mesinnya. Perbekalan dijalan
sudah dihitung kebutuhannya. Kaos seragam sudah
siap dibagikan. Jangan sampai ada peserta yang
masih tertinggal dengan alasan lupa, tidak ada surat
pemberitahuan, belum melingkari kalender, ataupun
meleset pesan komunikasinya.
12
20/80. Panitia perlu memahami, apalagi di periode
awal ini, bahwa sesungguhnya dalam serombongan
orang-orang itu, hanyalah sebagian kecil saja yang
akan aktif berpikir, dan bertindak. Hanya sedikit saja
peserta yang nantinya bergairah, antusias, kemudian
segera bertindak. Jangan-jangan, di antara panitianya
yang tiga itu, hanya satu saja yang berpikir, dan juga
bertindak mentuntaskan tanggung jawab. Kedua
panitia lainnya, sibuk mencari alasan bahwa dirinya
terbelenggu kesibukan.
Hukum alam memang begitu. Di Eropa dikenal sebagai
pareto principle. Dalam serombongan orang-orang,
hanya ada 20% nya yang aktif terlibat menggerakkan
rombongan dengan menghasilkan 80% produktifitas.
20 untuk 80. Bukan berarti musti kecewa pada 80%
peserta lain. Namun, pengelolaan rombongan musti
fokus pada ke 20% orang-orang aktif itu. Berikanlah
kesempatan kepada mereka untuk memperoleh
manfaat yang lebih, ketimbang pada peserta lainnya
yang sibuk dengan kesibukan berbeda. Alam memang
begitu mengaturnya. Manusia patut ambil hikmahnya.
Koperasi itu memang
berombongan. Enaknya disitu.
Terkadang, sedihnya juga
disitu. Di periode awal penuh
dengan gairah, simpati, dan
mimpi indah. Diselingi beda
pendapat, kegamangan, kesal,
serta ketidakpastian. Harga
diri terkadang terancam.
Namanya juga berombongan.
Baiknya percaya, bahwa selalu
muncul manfaat besar, ketika
pergi berombongan. Juga
percaya, bahwa pasti ada 20%
orang-orang yang siap
mendorong bus. Haaah!
Busnya sudah berangkat apa
belum, sih?
pere_sumbada@yahoo.com

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Khasiat bombastis kopi hadiyan
Khasiat bombastis kopi hadiyanKhasiat bombastis kopi hadiyan
Khasiat bombastis kopi hadiyanHadiyan Suryadi
 
Aspek –aspek perkembangan
Aspek –aspek perkembanganAspek –aspek perkembangan
Aspek –aspek perkembanganSatrio Lintang
 
Diapositivas para clase
Diapositivas para claseDiapositivas para clase
Diapositivas para clasesandybel26
 
07 atensi-dan-memori
07 atensi-dan-memori07 atensi-dan-memori
07 atensi-dan-memoriKhairul Iksan
 
Prinsip kerja kamera video
Prinsip  kerja kamera videoPrinsip  kerja kamera video
Prinsip kerja kamera videoEndra Waelah
 
"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma
"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma
"Joko swiwi" karya Seno Gumira AjidarmaIrwan Odoy
 
Kata bersilang
Kata bersilangKata bersilang
Kata bersilangchinn65
 
DIRECTING - FILM LANGUAGE
DIRECTING - FILM LANGUAGEDIRECTING - FILM LANGUAGE
DIRECTING - FILM LANGUAGEPere Sumbada
 

Destaque (9)

Khasiat bombastis kopi hadiyan
Khasiat bombastis kopi hadiyanKhasiat bombastis kopi hadiyan
Khasiat bombastis kopi hadiyan
 
Aspek –aspek perkembangan
Aspek –aspek perkembanganAspek –aspek perkembangan
Aspek –aspek perkembangan
 
Diapositivas para clase
Diapositivas para claseDiapositivas para clase
Diapositivas para clase
 
07 atensi-dan-memori
07 atensi-dan-memori07 atensi-dan-memori
07 atensi-dan-memori
 
Prinsip kerja kamera video
Prinsip  kerja kamera videoPrinsip  kerja kamera video
Prinsip kerja kamera video
 
"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma
"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma
"Joko swiwi" karya Seno Gumira Ajidarma
 
Kata bersilang
Kata bersilangKata bersilang
Kata bersilang
 
DIRECTING - FILM LANGUAGE
DIRECTING - FILM LANGUAGEDIRECTING - FILM LANGUAGE
DIRECTING - FILM LANGUAGE
 
mantiq
mantiqmantiq
mantiq
 

Mais de Pere Sumbada

BASIC VISUAL LANGUAGE
BASIC VISUAL LANGUAGEBASIC VISUAL LANGUAGE
BASIC VISUAL LANGUAGEPere Sumbada
 
THE 7 BIG QUESTIONS
THE 7 BIG QUESTIONSTHE 7 BIG QUESTIONS
THE 7 BIG QUESTIONSPere Sumbada
 
TV Program Soccer : Do You Like It
TV Program Soccer : Do You Like ItTV Program Soccer : Do You Like It
TV Program Soccer : Do You Like ItPere Sumbada
 
Battle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning TimeBattle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning TimePere Sumbada
 
How TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The TrackHow TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The TrackPere Sumbada
 
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%Pere Sumbada
 
TV Get Out Of The Crowd
TV Get Out Of The CrowdTV Get Out Of The Crowd
TV Get Out Of The CrowdPere Sumbada
 
Value of User Experience in Online Media
Value of User Experience in Online MediaValue of User Experience in Online Media
Value of User Experience in Online MediaPere Sumbada
 
Guerrilla Marketing
Guerrilla MarketingGuerrilla Marketing
Guerrilla MarketingPere Sumbada
 
Online Advertising in Indonesia
Online Advertising in IndonesiaOnline Advertising in Indonesia
Online Advertising in IndonesiaPere Sumbada
 

Mais de Pere Sumbada (17)

BASIC VISUAL LANGUAGE
BASIC VISUAL LANGUAGEBASIC VISUAL LANGUAGE
BASIC VISUAL LANGUAGE
 
SCENEOGRAM
SCENEOGRAMSCENEOGRAM
SCENEOGRAM
 
PLOT THE STORY
PLOT THE STORYPLOT THE STORY
PLOT THE STORY
 
STORYBOARDING
STORYBOARDINGSTORYBOARDING
STORYBOARDING
 
THE 7 BIG QUESTIONS
THE 7 BIG QUESTIONSTHE 7 BIG QUESTIONS
THE 7 BIG QUESTIONS
 
THE SKETCH
THE SKETCHTHE SKETCH
THE SKETCH
 
PLAN THE STORY
PLAN THE STORYPLAN THE STORY
PLAN THE STORY
 
BASIC IDEA
BASIC IDEABASIC IDEA
BASIC IDEA
 
TV Program Soccer : Do You Like It
TV Program Soccer : Do You Like ItTV Program Soccer : Do You Like It
TV Program Soccer : Do You Like It
 
Battle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning TimeBattle Of Music TV Program In Morning Time
Battle Of Music TV Program In Morning Time
 
How TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The TrackHow TV Program 3.0 Will Change The Track
How TV Program 3.0 Will Change The Track
 
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
TV Program 3.0 : Mutualism For 65%
 
TV Get Out Of The Crowd
TV Get Out Of The CrowdTV Get Out Of The Crowd
TV Get Out Of The Crowd
 
Value of User Experience in Online Media
Value of User Experience in Online MediaValue of User Experience in Online Media
Value of User Experience in Online Media
 
Guerrilla Marketing
Guerrilla MarketingGuerrilla Marketing
Guerrilla Marketing
 
Crossmedia
CrossmediaCrossmedia
Crossmedia
 
Online Advertising in Indonesia
Online Advertising in IndonesiaOnline Advertising in Indonesia
Online Advertising in Indonesia
 

Último

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Último (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Pergi Wisata Berombongan

  • 1. education purpose only KOPERASI JADUL berombongan SERI KOPERASI BUKAN PILIHAN
  • 2. 2 Bisa jadi, ingin memulai bisnis sendiri yang serius, atau mungkin karena bisnis yang tengah ditekuni makin membaik, atau karena desakan perluasan pasar, hingga menuntut adanya legalitas usaha, dan upaya pengembangan bisnis yang sungguh-sungguh. Tentunya, siapapun akan berhadapan dengan pertanyaan sejenis ini : “sistem bisnis manakah yang bakal dipilih dan digunakan agar mampu mencapai tujuan dengan selamat.”
  • 3. 3 KOPERASI itu salah satu pilihan sistem bisnis. Pergi berombongan dengan bus. Tentu saja ada enak, dan tidaknya. Ada kelebihan, dan ketipisannya. Manis, dan sepetnya. Harmoni, dan kadang gaduh. Leluasa, tapi bisa sumpek. Bisa cepat, melambat, atau kadang berhenti tanpa rencana. Fenomena itu dibolehkan, asal dapat digolongkan sebagai upaya untuk meraih kesejahteraan bersama. KOPERASI SEJAHTERA Siapapun yang ikut, tidak dibedakan. Tinggi, pendek, gemuk, kerempeng, putih, gelap, pintar, atau sekedarnya, boleh bergabung. Satu hal yang jadi syarat utama adalah bersedia santun, patuh, berniat wisata ke tempat tujuan, dan tidak turun di jalan. Ongkosnya sama, fasilitas serupa, dan fitur tersedia sewarna. Baiknya pakai kaos dan celana yang seragam, agar tidak terlihat wajah yang congkak, atau yang memelas. Semuanya berupaya terlihat setara, dan sama bahagianya. Bedanya cuma sedikit, ada peserta, dan ada panitianya. Panitia hanya terlihat sedikit sibuk. Toh, jatah nasi kotaknya juga sama, koq. mbecak, bus rombongan, kereta api, atau mungkin memilih jalan kaki saja. Itu berbagai pilihan yang tersedia dengan kompensasi, beserta konsekuensi yang melekat di setiap pilihan. SEBETULNYA, I NI SEPERTI HALNYA I NGI N MELAKUKAN PERJ ALANAN SAMPAI KE DAERAH YANG DI HARAPKAN. MI SALNYA, I NGI N MERENCANAKAN PERGI BERWI SATA KE SUATU TEMPAT. BUS Perjalanan ke tempat tujuan bisa dilakukan dengan mobil pribadi, naik motor berdua, bersepeda, ROMBONGA N
  • 4. Siapapun dapat menggunakan moda apapun untuk melakukan perjalanan ke sebuah tempat. Ini adalah pilihan yang tersedia. 4 Sebetulnya, berkaitan dengan pergi wisata ke sebuah tempat, ada kesamaan mendasar di antara beragam pilihan itu. Bus rombongan, mbecak, sepeda, mobil pribadi, truk tronton, sepeda motor, atau jalan kaki memiliki keserupaan dalam peraihan tujuan. start end sama-sama melalui agenda perjalanan serupa sama-sama bisa sukses sampai ke destinasi akhir wisata Bus rombongan juga melalui rute jalan yang serupa. Orang-orang dalam bus rombongan pun memiliki peluang yang setara untuk sampai ke tempat tujuan.
  • 5. 5 Jadi, apa alasan penting perlunya pergi wisata dengan bus rombongan? Bukankah lebih nyaman pergi dengan mobil pribadi? Atau naik motor berdua? Atau santai jalan kaki? Salah satu, dua, atau lebih pertimbangan mendasar berikut, cukup sesuai dengan kriteria pergi wisata dengan bus rombongan. Mungkin saja, ini bisa menjadi alasan dini yang cukup rasional. nyaman berkelompok kesulitan tinggi untuk punya mobil sendiri gak berani naik motor jarak jauh Bila, niat dan semangat diri sudah yakin pada pilihan menggunakan bus rombongan, langkah paling bijak saat ini adalah segera menyadarkan diri, bahwa pergi wisata dengan bus rombongan itu barulah sebatas niat. Belum ada orang lain, selain diri sendiri yang sudah memutuskan bus rombongan adalah pilihan paling rasional. Berikutnya? gotong royong banget gak kuat jalan kaki
  • 6. 6 BERPIKIR SEDIKIT banjir Memulai rencana pergi wisata dengan bus rombongan, memang sedikit sulit, tapi sungguh tidak gampang, koq. Ada beberapa langkah efektif pada tahapan paling awal. Namanya juga bus rombongan, mustinya ada serombongan orang yang setuju ikut. TULARKAN IMPIAN. Gara-gara perginya musti berombongan, berarti baiknya punya pemikiran komunitas, atau konsep wilayah dulu. Ini, agak serius, kayaknya. Memang butuh argumen kuat, bahwa pergi dengan bus rombongan bisa membuat kehidupan warga, serta lingkungan jadi lebih baik. Berwisata, dan gembira berombongan. Bisa mewujudkan impian indah, bermanfaat bersama, dan kehidupan semakin bermakna. Itu kehidupan cerdas, kata orang dulu. MIMPI INDAH. Adalah bagus bila sudah tersedia gambaran destinasi akhir wisata. Karena, belum pernah berada disana, jadi perlu rujukan, dan mencari upaya teguh untuk mengembangkan imajinasi. Betapa indah, penuh manfaat, sangat berguna bagi warga dan lingkungan, apalagi ongkosnya tidaklah berlebihan. Itu adalah situasi yang bisa diraih bila pergi wisata dengan bus rombongan dilakukan bersama-sama. imajinasi TAHA P A N Keahlian bermimpi, sekaligus menularkannya pada orang-orang adalah kebutuhan paling awal. Yakinkan diri, bahwa telah kian tampak harapan besar yang bisa diraih dengan pergi berombongan. Ini adalah pilihan terbijak di antara sedikit pilihan yang tersedia. Pilihan paling rasional di tengah ancaman dan tekanan akibat ketidak-seimbangan di bumi. Musti pergi berombongan. Persoalannya, impian indah itu tidak boleh berlama- lama dibiarkan. Ibarat menuliskan kalimat puitis pada hamparan parafin, ada panas sedikit saja, lilin cepat melumer. Maknanya hilang. Mau bermimpi lagi, belum tentu bisa. Bila bisa mimpi, belum tentu akan serupa. Bila serupa, belum tentu indah. Bila indah, belum tentu berfungsi, dan berguna. Bisa apa saja argumennya. Sederhana jauh lebih baik, karena banyak orang sekarang yang lebih minat pada impian, ketimbang argumen akademis yang cerdas.
  • 7. 7 Makanya, sebelum melumer harus segera ditularkan pada kepala orang lain. Namun, hati-hati. Impian indah harus tersampaikan dengan benar, dan utuh. Impian bisa susut indahnya, bila struktur penceritaan dan obyek gambarnya tak sesuai posisi. Tak perlu kuatir berlebihan. Baru sebatas impian, koq. CARI YANG SAMA. Pemikiran atau konsep itu bisa didekati dengan mendapatkan kesamaan diantara banyak perbedaan pada orang-orang yang dituju. Kesamaan-kesamaan itu adalah ikatan awal. Mungkin sama-sama merasa mustahil punya mobil, atau belum pernah naik bus, atau kepengen wisata tapi terbatas dananya, atau mereka yang tengah bingung pengen pergi jauh, tapi kemana, ya. Jangan terlampau naif memberikan penilaian. Tidak semua hitam itu tampak gelap. Tidak semua singa bermakna ancaman. Tidak semua debu perlu disingkirkan. Pokoknya, temukan saja orang-orang yang berhasrat besar pada impian indah. Orang-orang yang percaya, bahwa pergi berombongan selalu saja bisa memunculkan manfaat besar di dalamnya. Setidaknya, dapatkan dulu orang-orang yang memiliki kesamaan minat pada impian indah. Ada gairah yang serupa untuk mewujudkannya. Lalu, upayakan kesamaan pemahaman, bahwa pergi dengan bus bukanlah perkara gampang. Bakal susah payah dalam suka, dan duka. Sama-sama sepakat, bahwa impian indah menuntut tindakan. Tak ada impian indah bisa terwujud dengan cuma-cuma. Perlu bergandengan tangan. Bahu membahu. Ringan sama dijinjing. Berat? Bisa sewa orang, khan. Maka, segera temukan sedikitnya 20 (dua puluh) orang-orang yang setara pikiran, dan hatinya. Tidak bisa ditawar. Ini sudah menjadi peraturan.
  • 8. 8 KAJI GAGASAN. Bersama ke 20 orang itu, bangun kesadaran pentingnya gagasan program wisata ini diwujudkan. Perlu bersumbang saran, eksplorasi ide- ide, mengkaji fakta-fakta penting, juga membangun, dan memelihara motivasi. Disini, baru sebatas pada upaya menegaskan kesamaan persepsi terhadap impian indah itu. Setidaknya, diperoleh pembahasan terarah terhadap pemikiran dan konsep awalnya. Langkah ini sekaligus untuk menegaskan tujuan, dan impian bersama. Indah, khan? Ibarat permainan puzzle, baru pada melihat gambar utuh, dan pembahasan obyek gambar yang tampak. Muncul kesamaan, dan kesepakatan mengenai fakta gambar, dan elemen penceritaan yang akan dituju peraihannya. Belum membuka kotak, dimana akan ditemukan ribuan, bahkan jutaan keping puzzle. INI MANUSIA. Perlu saling mengingatkan, sebelum melanjutkan kesepakatan penting. Bahwa, ini adalah pergi wisata berombongan dengan bus. Orang-orang bergembira mewujudkan impian indah dengan bus berombongan. Bukannya, bus rombongan membawa muatan orang-orang ke tempat tujuan. Manusia, dan persoalannya menjadi perhatian utama. Selalu berupaya fokus, bahwa kemampuan sosial orang-orang inilah yang bakal diberdayakan. Mereka inilah yang menjadi pemilik, sekaligus peserta program wisata berombongan dengan bus. Mereka adalah penentu seluruh agenda perjalanan, dan pengambil keputusan untuk mewujudkan impian indah. Jadi, bukan fokus pada bus, kaos seragam, nasi kotak, atau tempat istirahat. Ini bukanlah persoalan bus, fasilitas, dan fiturnya yang perlu diadakan kualitasnya. Fasilitas memadai memang bagus, namun bukan itu yang akan diutamakan. Nasi kotak dengan menu super lezat memang menggairahkan, namun bukan itu yang butuh dipentingkan. Pikiran, dan hati para peserta yang akan diakomodasi, dan difasilitasi terlebih dahulu.
  • 9. 9 TAHA P A N BERPIKIR SEDIKIT untuk kebijakan Tidak pantas berlama-lama mengagumi, dan memuji impian indah. Calon rombongan sudah sepantasnya diajak bertindak. Jangan terlampau jauh mengambil tindakan. Mulailah dari yang terpokok. BUKU PETUNJUK. Perjalanan akan lebih terarah, bila didasarkan pada pedoman. Pergi berombongan ini unik. Arah tujuan, syarat dan ketentuan peserta, agenda perjalanan, iuran pokok dan iuran wajib, hak dan kewenangan, sanksi dan denda, fasilitas dan fitur, doorprize, dana sejahtera, serta ketentuan lain boleh diusulkan setiap calon peserta. Lalu, dibahas, dan disepakati. Ini penting, agar selalu ada kesempatan menemukan harmonisasi, bila saja nantinya muncul kegaduhan. Tidaklah sulit membuat pedoman bersama yang biasa disebut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Bisa mengikuti panduan dari UU 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. Jangan menganggap remeh keberadaannya. Buku petunjuk ini dibuat, dan disepakati, bukan sekedar formalitas. Harus dapat digunakan sebagai peta, bila kehilangan arah. Bisa menjadi petunjuk ditengah kebingungan. Bisa menjadi penegas keputusan, bila situasi menekan. Selama perjalanan, situasinya tidak semulus, dan tak seleluasa yang diharapkan. Banyak kepala, beragam keinginan, berbeda suara, apalagi isi hati. Cuaca yang tenang, bisa mendadak mengancam. Kejadian seperti ini, baiknya bisa ditenangkan kembali dengan acuan buku petunjuk. Bersiaplan dengannya. Beragam kasus pelik terjadi pada banyak rombongan. Peserta, dan panitianya tidak mengindahkan koridor yang telah disepakati dalam buku petunjuk. Peserta saling berebut tempat duduk, nasi kotak tidak sesuai menu, laporan keuangan tidak mudah dibuktikan akuntabilitasnya, arah bus menyimpang dari tujuan, bus kerap mogok kehabisan bensin, peserta ingin bus berhenti tak sesuai jadual, serta kasus lainnya.
  • 10. 10 PANITIA. Pergi wisata tidak mewajibkan seluruh calon peserta merencanakan, dan mengatur agenda kegiatan. Cukup pilih 3 saja dari calon peserta untuk bekerja sebagai panitia. Banyak panitia, jadi banyak rapat. Sering rapat, perlu nasi kotak. Keliru nasi kotak, malah jadi gaduh. Kalau gaduh, impian bisa hilang lagi. Panitia wisata wajib berperilaku jujur, amanah, tidak pilih kasih, menjunjung asas kekeluargaan, serta mau menjaga transparansi dan akuntabilitas. Mereka itu harus mau memegang, membuka, dan mengkaji buku petunjuk. Mereka adalah peserta yang selalu bersedia menghantarkan semangat rombongan mewujudkan impian indah yang telah dipahat rapi dalam buku petunjuk. Sekali lagi, panitia tidak perlu banyak-banyak. Makin banyak cenderung semakin beragam pilihan putusan, bahkan perintah. Ini bisa mengganggu ketenangan peserta wisata. Mungkin saja malah membuyarkan impian indah peserta. Jadi, cukup 3 saja. Ketua, sekertaris, dan bendahara. Cukup! Panitia tidak harus pintar. Tidak perlu ganteng, tapi boleh juga kalau ada yang cantik. Tidak musti banyak harta. Tidak butuh yang ngutil. Tidak butuh yang gemar bergunjing. Tidak boleh yang rakus, apalagi hobi sembunyikan nasi kotak. Lagi, duh! Memilih panitia yang tepat memang bukan urusan gampang. Kerap berhadapan dengan situasi rikuh, gak enak perasaan, atau malah takut pada sosok peserta tertentu. Jadi, tolong hilangkan beragam prasangka negatip.
  • 11. 11 TAHA P A N BERPIKIR SEDIKIT beragam tindakan Orang bijak bilang, berpikir sedikit, banyak bertindak. Makan cukup, banyak bekerja. Hemat bicara, tekun mendengar. Memandang sekedarnya, lebih fokus memperhatikan. Memelihara keinginan, dahulukan sabar. Tak silau pada aset, utamakan ekuitas. TINDAKAN AWAL. Panitia yang bertiga membahas pekerjaan apa saja yang bakal segera diambil. Kira- kira garis besar yang perlu dilakukan adalah : a. Melakukan pemetaan dan analisa terhadap fakta dan data yang telah diperoleh pada tahapan kaji gagasan. Munculkan gagasan besar yang dapat diterima dan disepakati semua peserta. b. Menetapkan program, dan kegiatan sesuai dengan gagasan besarnya untuk kerja jangka pendek. c. Membuat rincian, dan teknis setiap kegiatan, agar para peserta segera tergerak, dan mudah untuk terlibat pada tindakan. d. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. e. Menguatkan kelembagaan dengan mendaftarkan legalitas usaha ke notaris. Di awal periode, adalah bijak menetapkan aktivitas yang mudah, dan ringan agar terjangkau oleh para peserta. Sewa bus, jadual perjalanan, agenda kegiatan, perbekalan, pengumpulan iuran, syarat dan ketentuan kegiatan, ijin kegiatan, serta sedikit waktu untuk menjelaskan program, dan kegiatan kepada para peserta sebelum jadual berangkat. Adalah penting semua peserta tahu, dan paham teknis kegiatan. PERIKSA LAGI. Panitia perlu beranggapan, bahwa tak semua peserta telah memahami program, maupun kegiatan di dalamnya, apalagi rincian, serta teknisnya. Maka, perlu didekati satu per satu untuk diperiksa sampai sejauh mana kesadaran, dan pemahamannya. Pergi wisata berombongan dengan bus akan dimulai. Bus sudah dipanaskan mesinnya. Perbekalan dijalan sudah dihitung kebutuhannya. Kaos seragam sudah siap dibagikan. Jangan sampai ada peserta yang masih tertinggal dengan alasan lupa, tidak ada surat pemberitahuan, belum melingkari kalender, ataupun meleset pesan komunikasinya.
  • 12. 12 20/80. Panitia perlu memahami, apalagi di periode awal ini, bahwa sesungguhnya dalam serombongan orang-orang itu, hanyalah sebagian kecil saja yang akan aktif berpikir, dan bertindak. Hanya sedikit saja peserta yang nantinya bergairah, antusias, kemudian segera bertindak. Jangan-jangan, di antara panitianya yang tiga itu, hanya satu saja yang berpikir, dan juga bertindak mentuntaskan tanggung jawab. Kedua panitia lainnya, sibuk mencari alasan bahwa dirinya terbelenggu kesibukan. Hukum alam memang begitu. Di Eropa dikenal sebagai pareto principle. Dalam serombongan orang-orang, hanya ada 20% nya yang aktif terlibat menggerakkan rombongan dengan menghasilkan 80% produktifitas. 20 untuk 80. Bukan berarti musti kecewa pada 80% peserta lain. Namun, pengelolaan rombongan musti fokus pada ke 20% orang-orang aktif itu. Berikanlah kesempatan kepada mereka untuk memperoleh manfaat yang lebih, ketimbang pada peserta lainnya yang sibuk dengan kesibukan berbeda. Alam memang begitu mengaturnya. Manusia patut ambil hikmahnya. Koperasi itu memang berombongan. Enaknya disitu. Terkadang, sedihnya juga disitu. Di periode awal penuh dengan gairah, simpati, dan mimpi indah. Diselingi beda pendapat, kegamangan, kesal, serta ketidakpastian. Harga diri terkadang terancam. Namanya juga berombongan. Baiknya percaya, bahwa selalu muncul manfaat besar, ketika pergi berombongan. Juga percaya, bahwa pasti ada 20% orang-orang yang siap mendorong bus. Haaah! Busnya sudah berangkat apa belum, sih? pere_sumbada@yahoo.com