2. Untuk menentukan siapa yang juara adalah seluruh anggota tim harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
3. Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.
4. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
5. Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan
6.
7. Satu tim terdiri dari tiga orang. Kelompok pertama sebagai pemeran dan kelompok kedua sebagai penjaga.
8. Satu regu buat menjaga garis dan satu regu lagi untuk melewati garis tsb.
9. Setiap anggota harus melewati garis-garis yang telah di jaga sampai baris terakhir, setelah sampai baris akhir semua anggota harus balik lagi ke baris awal dengan cara yang sama.
10. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.
11. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.
12. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapanganNilai Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor….<br />“Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu, melainkan masuk lah dari berbagai pintu yang berbeda-beda” (Q.12:67)Sifat bolak-balik sering dihubungkan dengan kalbu (dalam bahasa arab disebut qalb), karena letak keimanan di kalbu, maka biasanya kadar keimanan juga terkadang seperti gelombang turun-naik, untuk itu kita harus menumbuhkan tingkat keimanan kita agar linier menuju tingkat kesempurnaan. Artinya bahwa iman itu menuntut perjuangan yang terus menerus, tanpa henti.Dalam perjalanan menuju Sang Mutlak untuk membuka tabirnya, kita perlu mengikuti jalannya (syariah). Kita bisa jadi tidak akan sampai kepada Kebenaran Mutlak itu, karena kita ini nisbi. Walaupun tidak mungkin mencapai kepada Kebenaran Mutlak, namun kita dituntut untuk konsisten bergerak menuju jalan yang mengarah kepadaNya. Rasa kedekatan kepada Sang Pencipta itu sendiri yang membuat kita merasa aman, damai dan nikmatnya iman (dzauq). Tingkat tertinggi keimanan ini semangatnya dapat difahami melalui firman-Nya :“Wahai Jiwa yang tenang kembalilah engkau pada Tuhanmu dengan penuh kerelaan dan direlakan, kemudian bergabunglah dengan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku” (Q.S. 89:27-30).<br /> <br />