RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
Rakyat over sejahtera
1. RAKYAT
-SEJAHTERAOVER
Kesejahteraan rakyat tahun ini semakin menjadi-jadi. Sebagian besar masyarakat
Indonesia sudah berada di garis kemewahan, yang tepat pada garis kemiskinan bisa
dihitung dengan jari, sedangkan yang di bawah garis kemiskinan nihil. Parameter
masyarakat yang miskin adalah masyarakat yang tidak memiliki kendaraan roda empat.
Rakyat menghabur-hamburkan uang, padahal di sisi lain pemerintah sedang sekarat
dan menderita.
Gaji anggota DPR banyak dipotong, tidak ada
tunjangan tugas serta tidak ada studi banding ke luar
negeri. Uang hasil pengurangan itu hanya digunakan
untuk pembangunan desa tertinggal pedalaman serta
wilayah Indonesia bagian luar. Ketua DPR sangat
menyesalkan hal ini. Saat ditemui seusai rapat
paripurna, beliau mengatakan, ”Bagaimana kami bisa
jalan-jalan ke luar negeri kalau anggaran studi banding
dipangkas hanya untuk perbaikan jalan di Mentawai?”.
Tahun ini, sebagian besar calon haji berasal dari negara
ini, sehingga menunjukan bahwa masyarakat negara ini
dinilai cukup sejahtera sehingga dapat melaksanakan
salah satu rukun Islam ini. Seluruh kuota haji selalu
penuh, bahkan daftar tunggu sudah mencapai tiga
tahun ke depan sehingga tidak ada satupun anggota
DPR yang dapat ”menikmati” sisa kuota haji.
Gedung DPR yang terbengkalai, kursi yang
sudah ”reyot” dan cat mulai mengelupas menambah
suasanan suram. Acara Bukan Dunia Lain sempat
melakukan take shooting di gedung ini. Keadaan gedung
Istana DPR sangat jauh dengan gedung SD di Kupang.
Bangunan SD ini setiap tahun selalu mengalami
pembangunan, mulai dari renovasi kecil, seperti
penambahan pendingin ruangan dan pelengkapan
teknologi belajar mengajar.
Apabila dilihat saat rapat-rapat akbar, pakaian yang
dikenakan anggota tak beda jauh dengan pengemis di
jalanan kota Los Angeles. Jas mulai robek, kemeja yang
sudah tidak ada potongan lengan di salah satu sisinya,
bahkan kami sempat menemui salah satu anggota hanya
mengenakan setelan kemeja dengan celana pendek atau
anggota dewan wanita yang hanya menggunakan daster
rombeng. Suram sekali memang.
tempo.co
2. Kemiskinan menggerogoti para anggota DPR. Kisah
yang paling tragis dialami oleh Mr.AH, anggota komisi
III DPR. Anaknya kedua harus meregang nyawa
karena malnutrisi. Tidak ada biaya yang dapat
digunakan hanya untuk memberi makan anak dengan
gizi yang baik. Setiap harinya hanya mampu untuk
makan nasi aking dan ikan asin, berbanding terbalik di
luar sana, rakyat mengenyangkan perutnya dengan
berbagai makanan yang penuh kelezatan. ”Sementara
kami harus berjuang untuk hidup, mereka (rakyat)
dengan sombongnya masuk ke rumah makan Thailand
hanya untuk sarapan pagi”, aku AH sambil berharap
kedatangan ketua RT yang akan membagikan syukuran
khitanan anaknya.
Memang tragis memang, hampir 90% anggota DPR
tidak ada yang memiliki kendaraan bermotor, mereka
harus rela berjalan kaki belasan kilo meter hanya untuk
datang ke sebuah sidang. ”Boro-boro beli mobil mas,
beli bensin saja nggak bisa, bensin itu hanya bisa dibeli
oleh rakyat bukan kami”, teriak lantang salah satu
anggota dewan kehormatan.
Melihat keadaan ini, seolah rakyat tidak melihat atau
bahkan sengaja menutup mata. Mereka tidak melihat
keadaan anggota DPR kali ini yang berjuang keras
untuk hidup. Rakyat melakukan pesta pernikahan
dimana-mana dan anggota DPR hanya bisa melihat
tanpa harus menikmati.
Santoso, salah satu rakyat di perkampungan Pondok
Indah mengatakan, ”Sudah lama kami tidak pernah
mengundang pejabat untuk datang ke pesta dan resepsi
pernikahan, mereka hanya bisa menghabiskan makanan
tanpa memberi amplopan.”
Di tempat lain para pegawai lembaga permasyarakatan
dan penyidik KPK banyak yang menghabiskan waktunya
untuk liburan bersama keluarga, karena sudah tidak ada
kasus korupsi oleh pejabat di negeri ini. Kondisi yang
semakin memprihatinkan adalah tindak pidana ringan
semakin bertambah. Banyak anggota DPR yang
merampok barang-barang elektronik di dalam rumah
rakyat atau berebut lahan parkir di Glodok.
Teriakan kengerian setiap hari terdengar dari deretan
rumah dinas DPR di bantaran kali Ciliwung, yang biasa
disebut RuDiTiLaHu (Rumah Dinas Tidak Layak Huni).
Berteriak kesakitan, berjuang melawan maut dengan
penghasilan yang tipis. Mereka harus rela berjalan jauh
dan mengantri untuk mendapatkan air tidak layak minum
hanya untuk merebus mie instant atau telur ayam yang
mulai membusuk. Menggunakan air sungai yang kotor
untuk mandi dan mencuci, jauh sekali dari standar
kesehatan manusia. Semoga dengan tulisan ini rakyat
Indonesia bisa membuka mata atau minimal mencurahkan
simpati pada para anggota DPR yang sedang berada tepat
di ambang kematian berbanding terbalik dengan
kesejahteraan rakyat yang sudah keterlauan.
okezone.com