Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pembelajaran homeschooling terhadap proses sosialisasi anak di Kota Jakarta. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka, metode penelitian yang digunakan beserta variabel-variabelnya, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
1. A. JUDUL PENELITIAN
Secara konseptual penelitian ini akan menelaah “Pengaruh Pembelajaran
HomeSchooling Terhadap Proses Sosialisasi Anak di Kota Jakarta dikelas Rendah”.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Homeschooling merupakan salah satu alternatif untuk mengenyam pendidikan. Di
Indonesia sendiri homeschooling sudah marak dilakukan di berbagai daerah. Namun karna
kegiatan homeschooling ini dilakukan oleh perorangan / tidak melalui sembuah lembaga
instansi resmi seperti sekolah pada umumnya maka banyak kontroversi bahwa anak yang
melakukan homeschooling akan bermasalah dengan proses sosialisasinya terhadap
lingkungannya.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan / nilai dan
aturan dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebutkan sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory)
karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. Contoh, standar
„apakah seseorang itu baik atau tidak‟ di sekolah dengan di kelompok sepermainan itu
tentu berbeda. Di sekolah misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya diatas
tujuh atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sedangkan di kelompok bermain,
seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan
standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Terdapat dua tipe
sosialisasi, yaitu sebagai berikut:
a. Formal: Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang
menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan
pendidikan militer.
b. Informal: Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang
bersifat kekeluargaan, seperti antara teman dan kelompok-kelompok sosial yang
ada di dalam masyarakat.
Proses membimbing individu ke dalam dunia sosial dilakukan dengan mendidik
individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya agar individu tersebut
2. menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus.
Segala sesuatu yang dipelajari individu harus dipelajari dari anggota masyarakat lainnya
termasuk dalam keluarga beserta pola asuh yang diberikan kepadanya. Dengan tak sadar ia
belajar dengan mendapatkan informasi secara insidental dalam pelbagai situasi sambil
mangamati kebiasaan-kebiasaan dalam lingkungannya. Seluruh proses sosialisasi
berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya.
Proses sosialisasi pada anak sangatlah berperan penting dalam membantu individu
untuk berinteraksi / bersosialisasi. Homeschooling ini memberikan cara yang berbeda
dengan pola pembelajaran di sekolah pada umumnya. Pembelajaran yang dilakukan sendiri
dirumah yang tidak menyita banyak waktu untuk melakukannya ini akan berpengaruh pada
proses sosialisasi terhadap individu.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah penelitian
ini dapat diidentifikasikan, yaitu:
- Kesulitan bersosialisasi
- Kesopanan
- Egoisme
D. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Penelitian ini hanya dilakukan terhadap beberapa anak yang ber-Homeschooling
dikelas rendah secara acak.
- Penelitian ini hanya meninjau dari sisi Pembelajaran Homeschooling.
- Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari Pembelajaran
Homescholing.
E. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara umum
permasalahan yang akan diteliti adalah “Pengaruh Pembelajaran HomeSchooling Terhadap
Proses Sosialisasi Anak di Kota Jakarta dikelas Rendah”.
3. Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu
berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apa Homeschooling itu?
2. Bagaimana bentuk pembelajaran Homeschooling itu?
3. Bagaimana dampak pembelajaran Homeschooling terhadap sosialisasi anak?
4. Apa kekurangan dan kelebihan pembelajaran Homeschooling?
5. Apa manfaat homeschooling dibanding sekolah formal?
F. MAKSUD & TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian pada hakekatnya adalah untuk memberi jawaban atas semua
masalah penelitian yang telah dirumuskan (Soeharto, 1989 : 129).
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Homeschooling
2. Untuk mengetahui bentuk pembelajaran Homeschooling
3. Untuk mengetahui dampak dari pembelajaran homeschooling terhadap sosialisasi
anak
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran homeschooling
5. Untuk mengetahui manfaat homeschooling dibandingkan sekolah formal
G. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai macam jenis pendidikan yang
salah satunya adalah homeschooling
b. Memberikan informasi alternatif pendidikan kepada orang tua
c. Memberikan gambaran positif dan negative dari homeschooling kepada orang tua
d. Sebagai narasumber tentang kegiatan pembelajaran homeschooling
e. Sebagai pembelajaran proses sosialisasi anak di luar lingkungan sekolah formal
4. H. KERANGKA TEORI
- Pengertian homeschooling
- Bentuk pembelajaran homeschooling
- Dampak dari pembelajaran homeschooling
- Kekurangan dan kelebihan pembelajaran homeschooling
- Manfaat homeschooling dibandingkan dengan sekolah formal
I. TINJAUAN PUSTAKA
Homeschooling adalah pendidikan anak-anak di rumah, biasanya oleh orang tua
atau tutor, bukan dipengaturan formal lainnya dari sekolah negri atau swasta.
Dalam pembelajaran homeschooling yang memiliki waktu yang lebih singkat
dibandingkan sekolah formal ini memberikan pelajaran mengenai etos kerja orang tuanya,
belajar bergaul dan beramah-tamah dengan saudaranya, belajar bersikap sopan terhadap
orang yang lebiuh tua maupun yang sebaya atau yang lebih muda, anak juga bisa dilatih
ketrampilan akademik dan keterampilan hidup sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Karana pembelajaran yang baik adalah melalui pengalaman merek (Darwin).
Agen sosialisasi dalam homeschooling merupakan keluarga inti (nuclear family)
meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal
secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut
sistem kekerabatan diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas
karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek,
nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti. Pada masyarakat perkotaan yang
telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng yang berada diluar
anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat agen sosialisasi yang
merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya pramusiwi, menurut Gertrudge Jaeger
peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena
anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.
Kelebihan homeschooling :
- Bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga
- Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual yang
tidak didapatkan dalam model sekolah umum
- Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu
yang ditetapkan di sekolah
5. - Lebih siap terjun di dunia nyata karena proses pembelajarannya berdasarkan
kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya
- Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindung dari
paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang
- Kemampuan bergaul dengan orangtua dan yang berbeda umur
- Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orangtua
Kekurangan Homeschooling :
- Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orangtua
- Sosialisasi seumur relatif rendah. Anak relatif tidak terekspos dengan pergaulan
yang heterogen secara sosial
- Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim, organisasi, dan
kepemimpinan
- Perlindungan orangtua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan
menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks tidak terprediksi.
Manfaat Homeschooling dibandingkan sekolah Formal:
1. Anak-anak menjadi subyek bukan obyek.
2. Materi pelajarannya sangat luas, tidak hanya seperti kurikulum yang ditetapkan
Pemerintah.
3. Peran orang tua menjadi sangat penting dan harus dominan.
4. Fleksibel dalam penyelenggaraan pembelajaran.
5. Penerapan contextual teaching and learning adalah model yang ampuh untuk
homeschooling, dan sebagainya.
J. METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai
tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Nasir (1988:51).
1. Jenis Metode
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskripsi (Descriptive Research) dengan menggunakan metode “Penelitian Komparatif”.
6. Langkah-langkah penelitian :
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pembelajaran
homeschooling terhadap proses sosialisasi anak.
Populasi dalam penelitian ini adalah Anak yang ber-homeschooling Tahun Ajaran
2012/2013. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Anak yang berhomeschooling di
Jakarta dikelas rendah Tahun Ajaran 2012/2013 yang diambil tidak secara acak (non
probability sampling), yaitu dengan memilih anak yang sedang berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
2. Variabel Penelitian
Variabel yang perlu dianalisis dalam penelitian ini adalah :
Variabel X : pembelajaran homeschooling
Variabel Y : proses sosialisasi anak
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah instrumen non-tes.
Instrumen non-tes yang terdiri dari angket, Yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengamatan : Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti ketika anak berinteraksi
dengan lingkungan sekitar.
b. Wawancara : Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber secara
lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka
secara langsung dengan narasumber. Narasumber yang
dimaksud adalah anak yang dijadikan sampel.
c. Studi Pustaka : Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan informasi melalui
beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website
yang mendukung kelancaran proses penelitian.
7. K. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan proposal ini memiliki sistematika sebagai berikut :
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang Masalah
C. Identifikasi Masalah
D. Batasan Masalah
E. Rumusan Masalah
F. Maksud dan Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
H. Kerangka Teori
I. Tinjauan Pustaka
J. Metode Penelitian
1. Jenis Metode
2. Populasi dan Sampel
3. Variabel Penelitian
4. Instrumen Penelitian
K. Sistematika Penulisan
L. Daftar Pustaka
L. DAFTAR PUSTAKA
Homeschooling untuk anak, mengapa tidak? (Loy Kho)
Sosiologi Pendidikan (Prof. Dr. S. Nasution)
Sarwono, Sarlito Wirawan. (1992). Psikologi lingkungan. Jakarta : Grasindo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://www.cendekiahomeschooling.com/
http://blog.indojunkers.com/2012/02/inilah-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
homeschooling/
http://rumahinspirasi.com/sosialisasi-anak-homeschooling/
http://bukanpedia.web.id/?p=1848